Author

Topic: Analisis Efek Liburan dan Perilaku Investor Pasar Saham Indonesia (Read 4 times)

brand new
Activity: 0
Merit: 0
Di sisi lain, menjelang Idul Fitri, harga emas mencapai rekor tertinggi baru, dengan analis memprediksi potensi kenaikan lebih lanjut. Terutama dengan kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) AS, harga emas naik 1,69% pada perdagangan 5 April, mencapai 2.329,75 dolar AS per ons. Analis memprediksi bahwa jika The Fed memotong suku bunga pada kuartal pertama 2024, harga emas bisa mencapai 2.400 dolar AS per ons.

Selain itu, karena penurunan ketegangan di Timur Tengah, harga minyak internasional turun 1% dalam perdagangan pagi pada 8 April. Harga minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) masing-masing turun menjadi 90,23 dolar AS per barel dan 86,01 dolar AS per barel.

Pasar saham Asia mengalami kinerja campuran pada 8 April, dengan investor menunggu sejumlah keputusan suku bunga bank sentral dan data inflasi AS yang akan dirilis. Indeks utama Jepang dan Australia naik, sementara indeks utama Korea Selatan turun. Fokus pasar termasuk keputusan kebijakan moneter dari Bank Korea, Reserve Bank of New Zealand, Bank of Thailand, dan Bank of the Philippines minggu ini. Data inflasi tidak hanya mempengaruhi keputusan kebijakan moneter bank sentral di berbagai negara tetapi juga dapat mempengaruhi Indonesia melalui saluran perdagangan dan investasi global. Inflasi tinggi dapat menyebabkan penurunan daya beli konsumen, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yang didorong oleh permintaan domestik di Indonesia.
Jump to: