Author

Topic: [Anget] Ramai Perbincangan "Tail Emission" Bitcoin (Read 393 times)

full member
Activity: 1582
Merit: 132
BK8 - Most Trusted Gambling Platform
Sekarang timbul lagi pertanyaannya om, bagaimana kalau bitcoin yang dianggap hilang itu pemilik dompetnya tiba-tiba berhasil mengakses walletnya lagi setelah tahu bahwa mereka memiiki bitcoin?
BTC yang dianggap hilang sebenarnya tidak dalam artian musnah, tetap ada pada jaringan blockchain. Dia tetap termasuk bagian dari Max Supply BTC (21,000,000), tapi tidak terhitung menjadi bagian dari Circulating Supply (supply yang beredar di market dan punya pemilik). Selama BTC itu bisa diakses oleh pemiliknya, maka BTC itu terhitung bagian dari Circulating Supply. Makanya ada pembagian istilah anatara Max Supply dan Circulating Supply.

https://coinmarketcap.com/currencies/bitcoin/

Apakah bitcoin yang ada didompet itu akan hilang setelah diminning atau bagaimana itu om?
Mining BTC di dompet?
Kalau mining itu, BTC pindah kepemilikan. Yang tadinya BTCnya tidak dimiliki siapapun, sekarang BTCnya punya pemilik. BTC hasil mining mejadi bagian dari Circulating Supply. Kok bisa diasumsikan BTC hilang setelah dimining?

legendary
Activity: 2464
Merit: 2094
Yang saya pahami dari maksud agan mu_enrico, BTC hilang yang dimining dan jadi milik miner yang me-mining-nya adalah supplai "BTC baru" (karena adanya tail emission/block reward yang berlaku tetap) yang menggantikan BTC yang dianggap hilang tersebut. Sementara itu BTC yang dianggap hilang karena misal pemiliknya meninggal, hilang private key, lupa password, dll. itu tetap tidak bisa diakses; Dan jika pemiliknya atau orang lain ternyata dikemudian hari ada yang bisa mengakses wallet-nya, BTC yang sebelumnya tersimpan ya tetap ada. Sementara itu penghitungan jumlah BTC hilang berikutnya jadi berkurang. -cmiiw-
Penjelasan agan Husna tepat. Persoalan ini tidak melihat koin yang hilang dari skala mikro atau individu, tapi dari sistem skala makro.
- Bitcoin yang hilang atau tidak bisa diakses masih ada di dalam blockchain selamanya, kalau kemudian bisa diakses ya tidak ada masalah masih bisa digunakan.
- Perkiraan Bitcoin yang hilang, misalnya 1000 koin/tahun akan diterbitkan kembali melalui proses mining. Sehingga total supply Bitcoin selalu bertambah, sedangkan jumlah sirkulasinya tetap karena idealnya koin hilang = koin yang diterbitkan kembali.

Kata perkiraan di atas ane bold karena tidak bisa diketahui secara pasti, hanya dikira-kira atau kalau di ilmu finance pakai guesstimate atau pendekatan-pendekatan lain.
Saya pikir dua jawaban diatas sudah cukup untuk menjawab pertanyaan saya. Jadi intinya bitcoin itu tetap ada di blockchain kapanpun meskipun dimasa lalu atau sekarang sudah dinyatakan hilang, selama pemilik dapat mengakses walletnya maka bitcoin itu selalu dapat di transaksikan. Untuk jawaban dan penjelasannya, terimakasih om. +1
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Sekarang timbul lagi pertanyaannya om, bagaimana kalau bitcoin yang dianggap hilang itu pemilik dompetnya tiba-tiba berhasil mengakses walletnya lagi setelah tahu bahwa mereka memiiki bitcoin? Apakah bitcoin yang ada didompet itu akan hilang setelah diminning atau bagaimana itu om?
Penjelasan agan Husna tepat. Persoalan ini tidak melihat koin yang hilang dari skala mikro atau individu, tapi dari sistem skala makro.
- Bitcoin yang hilang atau tidak bisa diakses masih ada di dalam blockchain selamanya, kalau kemudian bisa diakses ya tidak ada masalah masih bisa digunakan.
- Perkiraan Bitcoin yang hilang, misalnya 1000 koin/tahun akan diterbitkan kembali melalui proses mining. Sehingga total supply Bitcoin selalu bertambah, sedangkan jumlah sirkulasinya tetap karena idealnya koin hilang = koin yang diterbitkan kembali.

Kata perkiraan di atas ane bold karena tidak bisa diketahui secara pasti, hanya dikira-kira atau kalau di ilmu finance pakai guesstimate atau pendekatan-pendekatan lain.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Quote
However in no currency have transaction fees consistently been more than 5% to 10% of the total mining reward, with the exception of Ethereum, from June 2020 to Aug 2021. To date no proof-of-work currency has ever operated solely on transaction fees, and academic analysis has found that in this condition block generation is unstable. To paraphrase Andrew Poelstra, it’s a scary phase change that no other coin has gone through.

Intinya adalah adanya ketakutan kalau prediksi Satoshi itu salah karena belum ada blockchain yang beroperasi dengan tx fee saja, bahkan secara historis fee cuma sekitar 5%-10% dari mining reward.
Ketakutan itu sangat wajar, mengingat tidak ada yang tahu pasti mengenai harga Bitcoin nantinya berapa, sehingga ada kemungkinan jika prediksi dari Satoshi tidak akan terlaksana. Bahkan saat jaringan Bitcoin mengalami halving yang ke-9 (estimasi terjadi pada tahun 2044) nilai dari (subsidy) Block reward sudah berada dibawah nilai fee per-blocknya. Untuk saat ini rata-rata fee/block adalah 0.14 BTC dan subsidy pasca halving ke-9 adalah 0.09765625



Jika harapannya adalah aktifitas mining bisa ditopang hanya dengan fee transaksi, maka ada beberapa skenario yang bisa menjadi solusi, namun dalam prakteknya pasti akan ditemui beberapa kendala dan bisa memicu pro dan kontra.

- Meningkatkan Block size limit, dengan harapan semakin banyak tx pada sebuah block maka nilai dari fee transaksi juga akan meningkat (namun hal ini bisa memicu kontroversi yang pernah terjadi di tahun 2017)
- Berharap harga Bitcoin mengalami peningkatan, sehingga value dari fee/block diatas cost mining (hal ini tidak bisa diatur karena memang tergantung pada demand & supply di market)
- Adanya kesadaran dari masing-masing pemilik TX untuk memberikan fee yang bisa menopang biaya Block
- Merubah Protocol Rules, seperti halnya usulan Tail Emission dan pastinya akan dipenuhi dengan banyak perdebatan dan belum tentu akan terealisasikan
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Tapi bukan diganti ke pemilik loh, jangan dianggap lalu agan punya BTC hilang lalu trus diganti ke alamat agan. BTC hilang tersebut nanti dimining masuk ke dompet miner.
Sekarang timbul lagi pertanyaannya om, bagaimana kalau bitcoin yang dianggap hilang itu pemilik dompetnya tiba-tiba berhasil mengakses walletnya lagi setelah tahu bahwa mereka memiiki bitcoin? Apakah bitcoin yang ada didompet itu akan hilang setelah diminning atau bagaimana itu om?
Yang saya pahami dari maksud agan mu_enrico, BTC hilang yang dimining dan jadi milik miner yang me-mining-nya adalah supplai "BTC baru" (karena adanya tail emission/block reward yang berlaku tetap) yang menggantikan BTC yang dianggap hilang tersebut. Sementara itu BTC yang dianggap hilang karena misal pemiliknya meninggal, hilang private key, lupa password, dll. itu tetap tidak bisa diakses; Dan jika pemiliknya atau orang lain ternyata dikemudian hari ada yang bisa mengakses wallet-nya, BTC yang sebelumnya tersimpan ya tetap ada. Sementara itu penghitungan jumlah BTC hilang berikutnya jadi berkurang. -cmiiw-
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Permasalahan utama "Tail Emission" menurut todd karena banyaknya bitcoin yang hilang, semua rumus (1) : Modeling the Fixed-Reward Monetary Supply, Long Term Coin Supply dan Short Term Dynamics and Economic Considerations dijabarkan sedemikian rupa untuk menekankan ke arah situ,

Namun menurut saya alasan ini sangat lemah jika karena human factor (personal) sampai-sampai mengubah kode bitcoin. --buruk rupa cermin dibelah-- Yang salah bukan cermin kalau jelek, yang harus diperbaiki itu usernya, bukan cermin.

Todd mesti tarik dulu garis variabel independent (x) dan variabel dependen-nya (y) dalam satu grafik, nanti akan ketemu jika kedepan akan semakin bertambah gara-gara human factor tersebut.

Y= a+bx

kalau sudah ketemu a dan b, (y) jika di 10,20,30.. tahun suplay bertambah secara signifikan, menurut saya juga tidak harus menerapkan "Tail Emission", bisa dengan meminimilasir (x)-nya atau penyebabnya, misal dengan edukasi penggunaan wallet dan penerapan warisan bitcoin dari sekarang. Jika ujug-ujug menerapkan "Tail Emission" karena ikut-ikutan coin lain, ya tidak bakal di-ACC, alias cuma wacana panjang tali kelambu.

Sekarangkan rata-rata influence pada sibuk cuap cuap, opat-opit soal crypto di medsos, jarang yang kayak james loop yang mengedepankan bagaimana menyimpan bitcoin dengan benar supaya tidak hilang dan mempersiapkan warisan buat keluarga jika terjadi sesuatu.
legendary
Activity: 2464
Merit: 2094
~~~
Jadi yang saya pahami itu diatas salah yang om? Terimakasih juga sudah menjelaskannya.

Tapi bukan diganti ke pemilik loh, jangan dianggap lalu agan punya BTC hilang lalu trus diganti ke alamat agan. BTC hilang tersebut nanti dimining masuk ke dompet miner.
Sekarang timbul lagi pertanyaannya om, bagaimana kalau bitcoin yang dianggap hilang itu pemilik dompetnya tiba-tiba berhasil mengakses walletnya lagi setelah tahu bahwa mereka memiiki bitcoin? Apakah bitcoin yang ada didompet itu akan hilang setelah diminning atau bagaimana itu om?

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Harapannya jika subsidy block sudah habis, maka fee transaksi bisa menopang biaya mining (yang berarti harga Bitcoin berada dalam level yang bisa memenuhi hal tersebut) atau tetap ada node-node mining yang dengan sukarela menjaga eksistensi blockchain sehingga konsensus di jaringan Bitcoin tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Inilah yang menjadi asal muasal perdebatan ini ketika di paragraf pertama si Peter mengatakan:

Saya lagi mikir keras, bagaimana cara penggantian untuk koin koin yang hilang dalam perhitungannya nanti?
Maksudnya cara menghitungnya? sepengetahuan ane tidak ada caranya, paling cuma kira-kira menggunakan %rate koin hilang, misalnya diprediksi 0.5% per tahun, atau pakai data bank sentral perkiraan jumlah uang rusak dan sejenisnya.

Tapi bukan diganti ke pemilik loh, jangan dianggap lalu agan punya BTC hilang lalu trus diganti ke alamat agan. BTC hilang tersebut nanti dimining masuk ke dompet miner.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Ketentuan bagaimana koin dinyatakan hilang?
Tidak ada ketentuan yang pasti yang bisa menyatakan jika koin dianggap hilang (kecuali seperti yang disebutkan oleh om ETF di post atas). Namun jika dengan asumsi berdasarkan Frozen UTXO lebih dari 5 tahun maka koin yang dinyatakan hilang (out of circulation supply) akan bisa diketahui jumlahnya.

Berdasarkan https://blockchain.info/q/totalbc, saat ini ada 19.093.581 btc yang beredar di pasar atau di transaksikan. Artinya ada kemungkinan 1.906.419 telah hilang atau masih belum aktif di wallet lama.
Setauku 19.093.581 BTC (1909358100000000 satoshi) adalah jumlah BTC yang sudah dimining (subsidy yang didapatkan oleh node mining), yang berarti masih ada 1.906.419 BTC yang belum masuk ke dalam circulation supply (sebagai block subsidy yang diberikan dalam transaksi Coinbase per block-nya)
legendary
Activity: 2464
Merit: 2094
Dalam pemahamanan sederhana saya, ide Tail Emission ini bagus untuk BTC sebagai money (currency). Sedangkan untuk BTC sebagai alat investasi, ide ini bisa berdampak buruk ke depannya. Ada kemungkinan akan ada penurunan minat orang-orang untuk berinvestasi di BTC jika volatilitas rendah dan harga cenderung predictable. Daya tarik investasi BTC terletak pada high volatilitynya dan unpredictable.

Terikait dengan supply BTC, 21 juta itu jumlah idealnya jika tidak ada BTC yang hilang dari peredaran. Sedangkan pada kenyataannya supply BTC ini terus berkurang karena banyak faktor. Apa jadinya jika supply ditetapkan 21 juta sedangkan pada kenyataannya jauh dari angka tersebut. Hal ini bisa saja berimbas pada hilangnya trust komunitas.

BTW penurunan jumlah supply BTC harusnya hal positif kan? Karena semakin kurang supply kemungkinan nilainya semakin tinggi. (Prinsip ekonomi, supply-demand)
Saya yakin akan ada pro dan kontra jika misalnya ide Tail Emission ini di implementasikan pada bitcoin. Dalam hal investasi dan kepercayaan komunitas, bitcoin adalah aset yang memiliki max supplay di 21 juta, dan itu tidak bertambah dan berkurang maka pasti kepercayaan akan bitcoin tidak akan pernah lagi sama. Jika Tail Emission jadi, maka secara otomatis pasokan bitcoin yang beredar akan mencapai angka maksimal di 21 juta, sementara bitcoin yang hilang itu akan terus bertambah. Ini akan menjadi masalah menurut saya dan mungkin akan ditolak oleh komunitasnya.

Berdasarkan https://blockchain.info/q/totalbc, saat ini ada 19.093.581 btc yang beredar di pasar atau di transaksikan. Artinya ada kemungkinan 1.906.419 telah hilang atau masih belum aktif di wallet lama. Jika Tail Emission itu jadi, maka jumlah supplay bitcoin akan bertambah menjadi 22.9 juta yang saya yakini akan terus bertambah seiring ada banyaknya kesalahan pengguna yang tidak bisa lagi mengakses walletnya (lupa seed, pk atau semacamnya). Dampak negatif yang bisa saya pikirkan pada kondisi seperti ini adalah, komunitas atau investor bitcoin akan enggan menginvestasikan uang dalam jumlah besar karena bitcoin tidak lagi memiliki max supplay meski itu ditetapkan pada angka 21 juta.


legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Jika ini yang beneran terjadi maka akan terjadi Chaos kang, pasalnya jika aktifitas mining tidak berlanjut berarti jaringan Bitcoin akan macet (transaksi stuck). Harapannya jika subsidy block sudah habis, maka fee transaksi bisa menopang biaya mining (yang berarti harga Bitcoin berada dalam level yang bisa memenuhi hal tersebut) atau tetap ada node-node mining yang dengan sukarela menjaga eksistensi blockchain sehingga konsensus di jaringan Bitcoin tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Ah maaf kalimat saya mungkin kurang tepat sebelumnya di atas; Maksudnya mining ketika masih bisa dapat insentif dari block reward dan fee transaksi dengan ketika sudah tidak mendapat lagi block reward namun hanya dari fee transaksi itu kemungkinan cost untuk menutup biayanya sama saja atau kemungkinan akan berbeda.

Saya lagi mikir keras, bagaimana cara penggantian untuk koin koin yang hilang dalam perhitungannya nanti?
Coba lihat link yang ada di OP, di artikel tersebut tertera contoh model penghitungan matematika-nya.
https://petertodd.org/2022/surprisingly-tail-emission-is-not-inflationary#modeling-the-fixed-reward-monetary-supply
hero member
Activity: 1400
Merit: 770

- Menggunakan tail emission suplai Bitcoin malah bisa tetap karena tambahan suplai akan sebanding dengan koin-koin yang hilang pada tiap periode.
Saya lagi mikir keras, bagaimana cara penggantian untuk koin koin yang hilang dalam perhitungannya nanti?
Ketentuan bagaimana koin dinyatakan hilang?
Kalau dalam wallet yang hilang prifatkeynya, apakah termasuk?

Bagaimana menurut agan akan ide ini? Apakah bermanfaat untuk BTC? Dan apakah mungkin kalau diaplikasikan ke BTC?

Saya menyoroti tentang koin yang hilang, dan akan mendapat ganti. Walaupun peluang minner untuk menambah/memperoleh BTC lebih banyak karena akan ada suplai tambahan kalo saya kurang sependapat. Saya pikir lebih baik berkembang secara alami, tetaplah pada supply yang dibuat di awal walaupun akan ada konsensus dalam jaringan yang tentunya telah disepakati.
Walau jika saya membaca Monero mengembangkan sistem ini untuk skalabilitas dan keamanan jaringan, tapi untuk BTC saya pikir belum perlu. 

legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Betul, tapi nanti dalam waktu yang cukup lama, bisa dijamin kalau jumlah frozen suppy tersebut makin lama makin besar, dan malah lebih banyak frozen daripada yang aktif.
Pastinya akan bertambah, karena akan selalu ada address-address (berisi UTXO) yang bakal kehilangan aksesnya dikarenakan human error, pemiliknya meninggal ataupun karena alasan lainnya. Bahkan menurutku pasti banyak sekali pihak yang berharap jika UTXO milik Satoshi tetap berada dalam status unspent, karena ada kemungkinan jika UTXO tersebut kembali aktif (apalagi dalam skala massive) maka bisa menggoyang market Bitcoin itu sendiri  Grin.

Ketika tidak ada lagi proses mining Bitcoin apakah ini kemungkinan akan berpengaruh juga pada biaya untuk memproses transaksi Bitcoin? Jika kemungkinannya sama saja dengan ketika bitcoin sudah selesai semua di mining tentu ini memberatkan miner yang hanya mendapatkan fee dari transaksi saja hingga perlu tambahan seperti ide block reward yang tetap ini (tail emission).
Jika ini yang beneran terjadi maka akan terjadi Chaos kang, pasalnya jika aktifitas mining tidak berlanjut berarti jaringan Bitcoin akan macet (transaksi stuck). Harapannya jika subsidy block sudah habis, maka fee transaksi bisa menopang biaya mining (yang berarti harga Bitcoin berada dalam level yang bisa memenuhi hal tersebut) atau tetap ada node-node mining yang dengan sukarela menjaga eksistensi blockchain sehingga konsensus di jaringan Bitcoin tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Total circulation will be 21,000,000 coins.  It'll be distributed
to network nodes when they make blocks, with the amount cut in half
every 4 years.

first 4 years: 10,500,000 coins
next 4 years: 5,250,000 coins
next 4 years: 2,625,000 coins
next 4 years: 1,312,500 coins
etc...

When that runs out, the system can support transaction fees if
needed.  It's based on open market competition, and there will
probably always be nodes willing to process transactions for free
.

Satoshi Nakamoto

legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Dari yang saya pelajari, Bitcoin memberikan 2 jenis insentif untuk miner, yakni melalui block reward dan fee transaksi. Ketika Bitcoin habis di mining, praktis block reward tidak ada dan hanya menyisakan insentif dari fee transaksi.

Ketika tidak ada lagi proses mining Bitcoin apakah ini kemungkinan akan berpengaruh juga pada biaya untuk memproses transaksi Bitcoin? Jika kemungkinannya sama saja dengan ketika bitcoin sudah selesai semua di mining tentu ini memberatkan miner yang hanya mendapatkan fee dari transaksi saja hingga perlu tambahan seperti ide block reward yang tetap ini (tail emission).

Satu-satunya cara untuk menerapkan Tail Emission di bitcoin adalah memberikan keyakinan pada komunitas bahwa Tail Emission adalah ide yang bagus, karena memiliki beberapa kelebihan seperti suplai bitcoin yang tetap karena tambahan suplai akan sebanding dengan koin-koin yang hilang karena kecelakaan dll pada setiap periode.
Bukankah jika demikian sama saja dengan menjadikan jumlah Bitcoin menjadi tidak terbatas, karena setiap ada Bitcoin yang dianggap hilang akan terganti dengan supplai baru?

Pertanyaannya, gimana caranya supaya semua komunitas yakin kalau Tail Emission ini solusi yang bagus?
Ane juga ga bilang setuju, belum tentu ini solusi bagus pada dekade atau milenium ini, cuma diskusi aja  ;D
Dan lagi perkiraan bitcoin habis dimining masih lebih dari 100 tahun lagi (2140) yang mana tentunya selama itu block reward masih berlaku meski berangsur berkurang setiap ada halving.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Pertanyaannya, gimana caranya supaya semua komunitas yakin kalau Tail Emission ini solusi yang bagus?
Ane juga ga bilang setuju, belum tentu ini solusi bagus pada dekade atau milenium ini, cuma diskusi aja  Grin

Om OP @mu_enrico, sedikit request dari saya.
Mungkin bisa sedikit jelaskan kaitan Tail Emission ini dengan volatilitas harga Bitcoin jika benar-benar akan diterapkan ke depannya.
Kalau menurut ane masalah dan efek ada tidaknya tail emission masih jauh sekali, jadi tidak berkaitan dengan volatilitas harga pada masa ini.
Bisa dibayangkan kalau di masa depan tidak ada emisi koin lagi, tapi tiap tahun ada saja koin yang hilang, maka sirkulasi koin akan semakin kecil yang pada akhirnya dalam waktu yang sangat lama akan ada jumlah signifikan koin yang tidak bisa diakses. Dalam waktu yang "cukup" (lama sekali) bisa jadi semua koin tidak bisa diakses, tergantung rate koin yang hilang tiap tahun yang tidak diketahui seperti kata bung @ETFbitcoin

Pada kenyataannya jumlah sirkulasi supply dari Bitcoin memang tidak akan pernah menyentuh limit 21 Juta (20.999.999,9769 BTC) karena memang UTXO pada address yg terbengkalai dan UTXO yang berada di Burn Address sudah tidak bisa dipergunakan lagi, namun bukanlah nilai dari total supply (circulation supply + frozen supply) tetap sesuai dengan ketentuan Protocol rules (20.999.999,9769 BTC).
Betul, tapi nanti dalam waktu yang cukup lama, bisa dijamin kalau jumlah frozen suppy tersebut makin lama makin besar, dan malah lebih banyak frozen daripada yang aktif.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Yang menjadi argumen pihak yang pro adalah prinsip dasar tersebut pada esensinya adalah jumlah supply yang tetap, tapi ini hanya ada pada dunia ideal, sedangkan pada dunia nyata, jumlah supply BTC akan selalu berkurang karena koin-koin yang hilang. Apabila tidak ada emisi koin lagi, maka setiap tahun koin-koin yang masih dapat diakses akan semakin sedikit, nantinya akan lebih kecil dari 21 juta tsb -> menyalahi prinsip dasar juga dong pada akhirnya.

Untuk mengatasi hal ini makanya ada tail emission sehingga jumlah koin yang hilang akan sama dengan jumlah koin baru, yang pada akhirnya stabil, tidak inflasi, dan tidak deflasi.
Pada kenyataannya jumlah sirkulasi supply dari Bitcoin memang tidak akan pernah menyentuh limit 21 Juta (20.999.999,9769 BTC) karena memang UTXO pada address yg terbengkalai dan UTXO yang berada di Burn Address sudah tidak bisa dipergunakan lagi, namun bukanlah nilai dari total supply (circulation supply + frozen supply) tetap sesuai dengan ketentuan Protocol rules (20.999.999,9769 BTC).

Jika tail emission diberlakukan maka harus ada yang berubah pada Protocol rules Bitcoin, dan buat orang-orang yang menjaga visi satoshi kemungkinan besar akan menolak hal tersebut.

int halvings = nHeight / consensusParams.nSubsidyHalvingInterval;
    // Force block reward to zero when right shift is undefined.
    if (halvings >= 64)
        return 0;

    CAmount nSubsidy = 50 * COIN;
    // Subsidy is cut in half every 210,000 blocks which will occur approximately every 4 years.
    nSubsidy >>= halvings;
    return nSubsidy;
legendary
Activity: 2226
Merit: 1086
duelbits.com
Satu-satunya cara untuk menerapkan Tail Emission di bitcoin adalah memberikan keyakinan pada komunitas bahwa Tail Emission adalah ide yang bagus, karena memiliki beberapa kelebihan seperti suplai bitcoin yang tetap karena tambahan suplai akan sebanding dengan koin-koin yang hilang karena kecelakaan dll pada setiap periode.
Pertanyaannya, gimana caranya supaya semua komunitas yakin kalau Tail Emission ini solusi yang bagus?

Saya tidak begitu yakin kalau Tail Emission ini bagus untuk semua kalangan. Yang diuntungkan, menurut saya hanya bagi para miner dan orang-orang yang menggunakan BTC sebagai payment tool. Sedangkan untuk investor, akan merugikan jika dengan adanya Tail Emission menyebabkan volatilitas menjadi rendah dan harga cenderung stabil.

Dalam pemahamanan sederhana saya, ide Tail Emission ini bagus untuk BTC sebagai money (currency). Sedangkan untuk BTC sebagai alat investasi, ide ini bisa berdampak buruk ke depannya. Ada kemungkinan akan ada penurunan minat orang-orang untuk berinvestasi di BTC jika volatilitas rendah dan harga cenderung predictable. Daya tarik investasi BTC terletak pada high volatilitynya dan unpredictable.

Terikait dengan supply BTC, 21 juta itu jumlah idealnya jika tidak ada BTC yang hilang dari peredaran. Sedangkan pada kenyataannya supply BTC ini terus berkurang karena banyak faktor. Apa jadinya jika supply ditetapkan 21 juta sedangkan pada kenyataannya jauh dari angka tersebut. Hal ini bisa saja berimbas pada hilangnya trust komunitas.

BTW penurunan jumlah supply BTC harusnya hal positif kan? Karena semakin kurang supply kemungkinan nilainya semakin tinggi. (Prinsip ekonomi, supply-demand)

CMIIW



Om OP @mu_enrico, sedikit request dari saya.
Mungkin bisa sedikit jelaskan kaitan Tail Emission ini dengan volatilitas harga Bitcoin jika benar-benar akan diterapkan ke depannya.



cek cek: https://twitter.com/stephanlivera/status/1541291835926188033

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
- Tail emission diteruskan dan tentunya ini menyalahi prinsip dasar Bitcoin karena jumlah supply akan melewati 21 juta.
Yang menjadi argumen pihak yang pro adalah prinsip dasar tersebut pada esensinya adalah jumlah supply yang tetap, tapi ini hanya ada pada dunia ideal, sedangkan pada dunia nyata, jumlah supply BTC akan selalu berkurang karena koin-koin yang hilang. Apabila tidak ada emisi koin lagi, maka setiap tahun koin-koin yang masih dapat diakses akan semakin sedikit, nantinya akan lebih kecil dari 21 juta tsb -> menyalahi prinsip dasar juga dong pada akhirnya.

Untuk mengatasi hal ini makanya ada tail emission sehingga jumlah koin yang hilang akan sama dengan jumlah koin baru, yang pada akhirnya stabil, tidak inflasi, dan tidak deflasi.
legendary
Activity: 2870
Merit: 7490
Crypto Swap Exchange
Dan apakah mungkin kalau diaplikasikan ke BTC?

Menurut saya, kemungkinan tersebut sangat kecil. Komunitas BTC sangat menghindari hard-fork dan menghargai beberapa hal yang diterapkan pada Bitcoin (seperti total 21 juta Bitcoin dan penggunaan PoW). Masalah block size limit saja terdapat kontrovesi hingga tahun 2017.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Tail emission memang bisa menjadi salah satu solusi buat keamanan jaringan Bitcoin, karena memang salah satu faktor utama yang menjadi alasan miner untuk tetap aktif adalah insentif yg mereka dapat, jika pada akhirnya tidak ada lagi subsidy yg didapat dan besaran fee pada sebuah block tidak bisa menopang biaya mining maka kemungkinan besar miner akan menghentikan aktifitasnya. Yang berarti semakin sedikit miner maka tingkat keamanan jaringan juga akan semakin lemah.

Namun Tail emission juga bisa menimbulkan permasalahan tersendiri, yakni mengacu pada prinsip Bitcoin itu sendiri, yang mana karena diperlukan adanya hardfork maka bisa memicu terjadinya perpecahan jika dukungannya tidak absolut.

Anggap saja seluruh komunitas sepakat dgn hardfork dan mengimplementasikan tail emission ke jaringan Bitcoin, namun bukankah eksistensi dari tail emission akan kembali dipertanyakan jika supply coin benar-benar telah mencapai 21juta, yang berarti pilihannya ada dua :
- Tail emission dihilangkan dan insentif hanya bergantung pada fee transaksi, yg berarti permasalahan "security" akan kembali muncul.
- Tail emission diteruskan dan tentunya ini menyalahi prinsip dasar Bitcoin karena jumlah supply akan melewati 21 juta.
legendary
Activity: 2716
Merit: 1855
Rollbit.com | #1 Solana Casino
Setelah saya baca-baca, Tail emission ini awalnya dikembangkan oleh Komunitas Monero ( XMR ) yang bertujuan untuk menjaga fee agar tetap masuk akal atau normal dan memastikan batas bawah keamanan jaringan serta mengaktifkan blok dinamis.

Sebagai bagian dari Tail Emission monero mengusulkan bahwa setiap miner akan mendapatkan minimal 0.6 XMR untuk setiap blok yang di mining atau di tambang di Monero.

Namun berbeda dengan Bitcoin yang memungkinkan subsidi blok menjadi NOL.

Inflasi monero mendekati 0% yang artinya membuat Monero "disinflasi" tidak seperti mata uang crypto lainnya.

Dengan Tail Emission setiap miner tidak 100% bergantung pada biaya transaksi, sehingga menjamin pendapatan tertentu untuk mereka sendiri.

Penerapan Tail Emission pada bitcoin tentu akan sulit, ini karena aturan yang tidak kompatibel bahwa node Bitcoin yang ada akan melakukan penolakan sebagai "Tidak Valid". Sedangkan Monero mampu mendapatkan konsensus yang luas dari komunitas untuk melaksanakan Tail Emission.

Satu-satunya cara untuk menerapkan Tail Emission di bitcoin adalah memberikan keyakinan pada komunitas bahwa Tail Emission adalah ide yang bagus, karena memiliki beberapa kelebihan seperti suplai bitcoin yang tetap karena tambahan suplai akan sebanding dengan koin-koin yang hilang karena kecelakaan dll pada setiap periode.

Hanya menunggu kapan penerapan Tail Emission dilakukan pada Bitcoin.

Moner sudah start Tail Emission pada tanggal 9 Juni Lalu "Monero tail emission will start at block height 2641623 at 2022-06-09 00:43 UTC"


https://coinmarketcal.com/en/event/start-of-tail-emission-106181
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Perbincangan di Internet terkait perlu tidaknya tail emission menjadi ramai setelah Peter Todd bikin twit tentang tulisan di blog pribadinya:



Link ke artikel blog: https://petertodd.org/2022/surprisingly-tail-emission-is-not-inflationary

Apa itu tail emission? Yaitu block reward yang jumlahnya tetap dan ada untuk selamanya.

Karena banyak rumus matematis, ane juga ga paham betul, tapi ini intinya:
- Belum ada blockchain yang bisa survive mengandalkan biaya transaksi saja, dan ada pendapat kalau menggunakan biaya transaksi saja tidak stabil, sehingga masih dibutuhkan subsidi block (yang mengalami halving tsb.)
- Suplai BTC tidak lah tetap (21 Juta) tapi mengalami deflasi karena ada koin-koin yang hilang tiap tahunnya karena kecelakaan, lupa menyimpan privkey, dan lain sebagainya.
- Menggunakan tail emission suplai Bitcoin malah bisa tetap karena tambahan suplai akan sebanding dengan koin-koin yang hilang pada tiap periode.

Sebenarnya ini isu lama hanya saja diangkat kembali dan kemudian ramai kembali. Buat yang belum sempat komeng di jaman dulu: Bagaimana menurut agan akan ide ini? Apakah bermanfaat untuk BTC? Dan apakah mungkin kalau diaplikasikan ke BTC?
Jump to: