Hallo gan,,
gimana caranya saya bisa mengetahui lebih banyak tentang proyek lelecoin?
apakah ada website atau whitepaper nya?supaya saya bisa baca tentang proyek nya lebih lengkap,,
saya sangat antusias dengan produk Indonesia,,,
maaf bukan enggak percaya,,tetapi kalau cuma gabung group telegram rasanya agak gimana gitu,,
LELE Whitepaper
Created by the LELE community
LELE v1 – Oct 10, 2017
edited
Abstract
Dimulai sebagai komunitas trader altcoin di Indonesia (IACTC) kami tentu punya perhatian yg lebih terhadap perkembangan crypto tentu selain aktivitas trading itu sendiri. Darisana muncul ide untuk lebih mengenalkan fungsi dan kemungkinan kegunaan lain dari cryptocurrency lebih dari sekedar alat transaksi.
Bitcoin adalah yang pertama dari cryptocurrency dan telah membuktikan eksistensinya, setelahnya kemudian menyusul generasi kedua dan seterusnya, diantaranya adalah NXT. Pilihan kami jatuh untuk melakukan clone/fork dari NXT karena fungsi modulnya yg lumayan banyak sehingga lebih mudah untuk melakukan pengenalan, adopsi dan aplikasi, yg mungkin akan berguna untuk tujuan yang hendak kami capai. Terimakasih untuk Licensi Public Jelurida (NXT).
LELE adalah 100% Koin Komunitas, Tujuan pembuatan koin adalah untuk pengenalan, adopsi dan aplikasi. Kami memilih system POS utk koin ini karena opsi “Green Earth” karena lebih sedikit resource yg dibutuhkan untuknya. Dengan Algoritma proof-of-stake yang unik dan tidak bergantung pada apapun, berbeda dari konsep lain yg sudah ada. Dengan Total koin 1 Milyar yang langsung didistribusikan pada blok genesis. Kriptograph Curve25519 di gunakan untuk memberikan keseimbangan keamanan dan pemrosesan yang dibutuhkan, bersama dengan algoritma hashing SHA256 yang lebih umum digunakan. Blok dihasilkan setiap 60 detik, rata-rata, oleh akun yang tidak terkunci pada node jaringan. Biaya transaksi dibagikan sebagai reward ke akun yg berhasil membuat blok. Proses ini dikenal sebagai (forging)penempaan, dan serupa dengan konsep (mining)"pertambangan" yang digunakan oleh kripto yang lain.
Dengan basis yang seperti ini kami akan menggunakan semua modul yg tersedia untuk lebih mengenalkan fungsi lain dari crypto kepada komunitas. Tetap dengan segala kelebihannya fast, anonymity, secure, dan no third party.
edited
1. Pendahuluan
Blockchain Dan Revolusi Sistem Pembayaran Internasional
Bagi kaum awam, blockchain akan terasa lebih familiar jika diasosiasikan dengan bitcoin, tapi disini kita bicara tentang teknologi yang menjadi landasannya untuk beredar secara sangat cepat dan teratur.
Catat, dua kata sifat tadi, "cepat" dan "teratur", adalah apa yang dibutuhkan revolusi sistem pembayaran internasional. Setiap transaksi harus dieksekusi secepat mungkin dan teregulasi dengan baik agar aksi jual beli berikutnya terjamin keberlangsungannya.
Transaksi pembayaran (transfer payment) internasional pada umumnya dibebani biaya tambahan karena selain jarak pengiriman (ongkos kirim) lebih besar daripada domestik, waktu kliring selama settlement (penyelesaian administrasi) juga masih menjadi hambatan dalam usaha mempercepat pertukaran di pasar global.
Kliring konvensional pada umumnya memberdayakan pencatatan keuangan pada buku kas masing-masing lembaga terkait, biasanya oleh bank institusional. Karena sifat buku kas privat dan tersentralisasi (hanya bisa diakses oleh pihak berwenang), maka tidak heran jika pihak lain hanya bisa menunggu sementara proses kliring berjalan secara searah.
Kecepatan kliring antar bank umumnya bergantung pada masing-masing otoritas di mana setiap lembaga akan membutuhkan proses tersendiri untuk mencatatkan, mem-verifikasi, dan mem-validasi pergerakan uang fisik. Misalnya bank A membutuhkan kliring selama 3 hari jam kerja, itu berarti kita harus menunggu sekitar 3x24 jam agar uang yang kita deposit ke bank A dikirimkan ke bank B.
Lain halnya dengan blockchain, buku kas bersifat publik dan terdesentralisasi. Semua orang bisa mengakses buku kas tersebut untuk mengetahui kapan, oleh siapa, dan di mana setiap transaksi yang pernah terjadi dari awal sampai data terbaru secara realtime. Dari situ pula istilah generiknya, distributed ledger technology (teknologi buku kas terdistribusi) mewakili gambaran besar dari blockchain.
Nah, karena blockchain memungkinkan transparansi data buku kas, setiap pihak yang terlibat di dalamnya mampu berkoordinasi langsung nyaris tanpa delay atau masa tunggu. Kliring transfer dana internasional hanya butuh masa tunggu dibawah satu jam atau bahkan dalam hitungan detik!
Dampaknya semakin rendah biaya administrasi maka semakin ramping spread antara harga jual dan beli. Semakin tinggi pula likuiditas aliran dana internasional dengan mata uang terkait.
Revolusi sistem pembayaran internasional sudah beberapa kali terjadi sejak manusia mengenal tukar-menukar dengan uang dan efisiensinya. Mulai dari kali pertama dicetaknya uang kertas di Tiongkok sampai perjanjian Bretton Woods. Seiring perkembangan jaman dan era digital, apakah revolusi berikutnya akan di-kickstart oleh teknologi blockchain?
Selain keunggulan yg disebut diatas teknologi blockchain juga memiliki tingkat keamanannya tinggi, serta mampu meminimalkan kasus human error karena semua transaksi dikomputerisasi dan tercatat secara otomatis.
Kendati demikian, untuk penerapannya secara masif di industri perbankan,harus dilakukan berbagai uji coba dan kajian yang mendalam mengenai manfaat dan risikonya. Rangkaian uji coba dan penerapan di beberapa perusahaan global bisa menjadi tolok ukur. Beberapa perusahaan teknologi dan keuangan global pun tengah menguji coba penerapan teknologi ini. Diantaranya Hitachi, Citibank, HSBC dan Visa.
Transaksi dengan menggunakan teknologi blockchain bersifat peer to peer. Jadi, sebuah data (bisa berupa pesan, uang, atau informasi penting) dapat dipindahkan dari satu pengguna ke pengguna lain tanpa bantuan pihak ketiga untuk memprosesnya. Dengan blockchain, kita tidak perlu lagi bergantung pada satu server karena seluruh transaksi terduplikasi ke seluruh jaringan sehingga terhindar dari berbagai bentuk penipuan akibat data yang dimodifikasi, server down, atau akun yang diretas.
Tak hanya itu, teknologi blockchain juga bisa diterapkan pada sebuah pemerintahan. Jika sebuah pemerintahan menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat segala macam bentuk perjanjian atau transaksi, mustahil bagi seseorang untuk melakukan tindakan korupsi. Semua transaksi dan catatan keuangan dari lembaga pemerintahan akan tercatat secara otomatis.
Belum ada satu pun komputer yang mampu mengubah transaksi yang sudah tercatat di dalam blockchain sehingga “smart contracts” yang menggunakan teknologi ini dapat menunjukkan secara tepat dan detail ke mana saja uang mengalir. Sejatinya, teknologi blockchain telah dikembangkan sejak beberapa tahun lalu.
Blockchain, Financial Technology, dan Masa Depan Industri Ekonomi Digital di Indonesia
Bank Indonesia meresmikan Fintech Office, sebuah katalisator yang berperan sebagai think-tank dalam industri fintech. Mencerminkan perhatian dan komitmen pemerintah untuk memajukan industri fintech, termasuk blockchain, yang tengah berkembang pesat di Indonesia.
Beberapa pakar digital menilai, teknologi blockchain memiliki potensi yang sangat besar pada masa mendatang. Teknologi ini patut dikembangkan di Indonesia untuk memberantas korupsi. Misalnya, membuat e-budgeting dengan teknologi blockchain.
Bersamaan dengan itu edukasi terhadap perusahaan perbankan, developer, dan masyarakat juga menjadi langkah yang sangat penting agar blockchain dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,
Selain kesiapan teknologi dan bisnis, regulasinya harus disiapkan, baik untuk memajukan industri maupun melindungi nasabah.
Kita adalah salah satu negara Asia Tenggara yg tertinggal dalam hal teknologi Blockchain, jika dibanding dengan Malaysia, Singapore, Philipina, Thailand, dan bahkan Brunei Darusalam.Papua Nugini dan Kamboja.
Blockchain adalah :
▲ Satu dari 10 The Most Innovative technology
World Economic Forum baru-baru ini menjelaskan bahwa blockchain merupakan salah satu teknologi paling inovatif. Sifat blockchain yang terbuka dan transparan mampu menyederhanakan cara individu serta organisasi dalam bertransaksi menjadi tanpa sekat dan batas, sehingga mendukung mobilitas pengguna. Teknologi ini sangat tepat bagi industri fintech yang melibatkan banyak pihak dan selama ini masih memerlukan kertas manual.
▲ Pencatat data Transaksi Realtime
Secara sederhana, blockchain adalah buku besar bersama (distributed ledger) transaksi digital berbasis komputasi awan yang mampu mencatat berbagai data transaksi secara real time. Data transaksi ini selanjutnya oleh blockchain akan di buka ke beberapa jaringan komputer sekaligus yang membuat mungkin seluruh pihak terkait mengkaji data bersama-sama,
▲ Non Replaceable Data Record
Salah satu karakter unik blockchain adalah kemampuan analisis yang ada di baliknya. Semakin banyak organisasi atau perusahaan yang berpartisipasi, termasuk kompetitor, semakin besar nilai yang blockchain tawarkan. Lebih dari itu, transaksi yang dicatatkan dalam blockchain juga tidak dapat dihapus atau diganti. Apabila terjadi kesalahan, pengguna perlu mencatatkan transaksi pengganti untuk mengoreksinya. Dengan begitu, penipuan, pemalsuan, atau korupsi dapat dihindari.
▲ Teknologi yg aman berbasis kriptografi
Walaupun bersifat transparan dan terbuka, blockchain tetap menjadi teknologi yang aman karena menerapkan teknologi digital signature berbasis kriptografi dalam setiap transaksinya. Setiap kali transaksi hendak dilakukan, blockchain akan mengautentikasi data pihak-pihak terkait secara real time sebelum mengesahkan transaksi tersebut.
2. Pengenalan
edited
2.1 Proof Of Stake
Pada tradisional Proof Of Work seperti Bitcoin, keamanan jaringan sangat bergantung pada aktifitas peers. Dengan menggunakan kemampuan komputasi untuk mencegah terjadinya transaksi pengiriman ganda dan untuk memaksakan biaya yang luar biasa pada mereka yang akan berusaha membalikkan transaksi.
Sedangkan Proof Of Stake yg kami gunakan, keamanan jaringan bergantung pada peers yg memiliki stake pada jaringan.
2.1.1 LELE Proof Of Stake Model (Adopsi NXT)
Disini tiap koin didalam akun dianggap sebagai rig mining kecil. Semakin banyak koin yang anda punya semakin besar kemungkinan akun anda berkesempatan membuat blok, yang artinya berkesempatan mendapatkan koin. Besaran koin yg didapat tergantung pada jumlah transaksi yang terjadi pada blok itu.
2.1.2 Perbedaan dengan system POS Jangka Waktu
Pada system ini semakin lama anda menyimpan koin anda, semakin besar reward koin yg anda dapat, yang biasanya di ukur dengan prosentase pada jangka waktu tertentu.
2.2 Jumlah Koin
Total supply dari LELE adalah 1 milyar koin. Yang memiliki 8 angka decimal di belakang nol.
2.3 Network Nodes
Nodes dalam jaringan LELE adalah semua device/alat yg berkontribusi dalam melakukan transaksi ataupun pembuatan block data. Semua device/alat yang menjalankan wallet LELE atau software LELE yg lain akan dihitung sebagai nodes. Untuk menambah tingkat akuntabilitas dan trust bisa di tambahkan sebuah hallmarked nodes pada sebuah akun.
Tiap nodes mempunya fungsi built-in untuk bertahan terhadap serangan DDOS.
2.4 Blocks
Sama seperti crypto pada umumnya ledger dari transaksi LELE di buat dan di simpan pada tautan bersambung dari blok-blok alias blockchain.
2.5 Akun
LELE menggunakan dompet pintar sebagai bagian dari desainnya: semua akun disimpan pada jaringan, dengan kunci privat untuk setiap alamat akun yang mungkin langsung diturunkan dari frasa sandi masing-masing akun menggunakan kombinasi SHA256 dan Curve25519.