Topic: Apakah Jika PD III Meledak, Crypto Akan Menjadi Solusi? (Read 1105 times)

Emang gila sih dominasi Dollar di dunia, negara sebesar Russia aja aset luar negerinya sebesar 300 miliar Dollar langsung di bekuin, begitu juga ketika taliban berkuasa  di Afganistan aset dan uang Afganistan dalam bentuk usd langsung di bekuin ini hampir seperti perampokan. Maka tidak heran perang antara Rusia vs Ukraina selalu di prediksikan akan terjadi perang dunia ke tiga, tentunya tujuan dari perang pasti tentang kekutan ekonomi. Tapi perkembangan semakin modren mungkin perang senjata tidak akan terjadi, tapi perang yang sedang berlangsung adalah perang ekonomi. Ini sudah terlihat dengan adanya BRICS yang akan mengantikan Dollar As.

Tapi saya tidak berfikir bahwa bitcoin akan menjadi mata uang internasional, karena dulu waku perang dunia kedua juga emas di jadikan uang internasional tapi para kreditur tidak bisa kembali ke standar transaksi dengan menggunkan emas, di karenakan cadangan emas di negara mereka sudah habis.  Untuk itu, pada 1944 di Bretton Wood AS, sebanyak empat puluh empat negara sekutu berkumpul untuk merundingkan sistem pengelolaan devisa yang tidak merugikan negara manapun. Dan para delegasi-delegasi di setiap negara pun sepakat untuk menjadikan mata uang dunia tak lagi menggunkan emas. Setelah proses pertemuan itu para delegasi akhirnya  menyepakati bahwa dollar AS sebagai mata uang dunia. Maka dari itu saya pikir Bitcoin sulit di jadikan sebagai mata uang Internasional karena tidak semua negara siap dengan bitcoin.

Perlu sumber untuk menguatkan asumsi agan tujuan meledaknya Perang Dunia III untuk meruntuhkan dominasi barat dan Dolar.
Efek yang ditimbulkan dari Perang dunia III lebih parah dari Perang dunia I dan II, akan banyak kerusakan yang terjadi dan banyak nyawa yang melayang, Perang Dunia III bisa dikatakan perang nuklir yang bisa meluluhlantakan semua infrastruktur dan mengakibatkan efek perang jangka panjang.

Wewenang apa yang dimiliki negara pemenang Perang dunia III menghapus Cryptocurrency, bukankah Cryptocurrency tidak diatur oleh sebuah negara. Efek dari perang dunia akan berdampak besar pada sirkulasi Cryptocurrency, tanpa jaringan internet Cryptocurrency tidak bisa beredar sebagaimana biasanya.

Saya membayangkan kesengsaraan akan terjadi dimana-mana akibat terjadinya perang, negara yang kalah akan kesulitan menata kembali kerusakan yang terjadi akibat perang. Menyimpan uang di Cryptocurrency bisa bisa menjadi alternatif untuk menyelamatkan aset asal tidak kehilangan private key dan tentunya nyawanya tidak melayang saat perang terjadi.
Cryptocurrency akan menjadi alternatif transaksi utama saat perang usai asal jaringan internet tersedia.

Kalaupun memang PD III ini terjadi maka tujuaanya tidak lain untuk meruntuhkan dominasi barat dan mata uang US Dollar. Jika AS tidak mampu mempertahankan dominasinya dan mengalami kekalahan perang maka kemungkinan US Dollar sebagai alat transaksi internasional akan tergeser ataupun diganti oleh mata uang lain dan yang menentukannya adalah negara pemenang PD III dan bisa saja negara pemenang tersebut menghapus Crypto sebagai mata uang. Saya rasa yang perlu dilakukan adalah memperkuat mata uang Crypto dan memperluas dominasinya untuk tetap mempertahankan mata uang Crypto. Karena jika menjadi mata uang utama dunia terlalu jauh dan tentunya beberapa negara pemenang PD III tidak akan berdiam diri jika Crypto menjadi mata uang utama dunia.

Jika anda membawanya ke arah yang lebih berat seperti PD ll tentu saja kita sudah kiamat teman karena hal itu akan memporak porak landa negara dan semua fasilitas akan mati bahkan kita tidak akan berpikir untuk memiliki uang di saat seperti itu karena yang kita butuhkan adalah pertolongan yang datang baik itu obat obatan atau semacamnya. Nah saya rasa kita melihat perang saat ini adalah perang modern dari segi ekonomi dari setiap negara dengan negara lainnya maka dalam konteks ini saya memilih pendapat kalau bitcoin adalah salah satu opsi yang baik dalam melakukan transaksi karena selain cepat dan murah kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk pergi ke bank hanya untuk melakukan transaksi. Ada pun sejauh itu saya pikir bitcoin lebih unggul di bandingkan fiat untuk saat ini baik itu dalam investasi atau melakukan transaksi.

Tidak ada satupun kata-kata yang dapat saya bantahan yang agan tulis diatas, pada saat genting Bitcoin masih bisa dijadikan solusi yang memudahkan kita melakukan TX dalam kondisi apapun.
Situasinya akan berbeda jika perang dunia meledak, efek dari perang dunia sangat besar, tidak sama seperti perang antara Rusia dan Ukraina. Semua arus listrik akan padam, internet tidak bisa diakses dan banyak hal lain yang mengakibatkan kerusakan parah akibat dari ledakan bom nuklir dimana-mana.

Bayangkan saja jika bom nuklir yang digunakan Amerika dalam Perang Dunia II yang meledakan 2 kota penting jepang (Hiroshima) dan (Nagasaki) pada 6 dan 9 Agustus 1945 memiliki daya ledak sebesar 20 kiloton dan 15 kiloton TNT, lalu bagaimana dengan daya ledak bom nuklir saat ini, mungkin daya ledaknya bisa bertambah 3 kali lipat dari bom atom atau daya ledaknya bisa mencapai lebih dari 50 megaton TNT. Bukankah itu sebuah ledakan yang sangat dahsyat yang dapat menghancurkan seluruh jaringan internet yang ada dalam sebuah negara.

Bitcoin telah menjadi aset yang cukup penting dalam setiap kekacauan yang terjadi di seluruh dunia baik itu perang atau musibah lainnya karena bitcoin memudahkan kita untuk melakukan tx tanpa harus keluar rumah. Yah dari segi harga saya pikir bukan menjadi acuan kuat saat perang terjadi karena yang di inginkan adalah bisa melakukan tx di saat saat situasi genting. Nah berbeda dengan mata uang nyata dimana kita harus pergi ke bank bahkan jika situasi perang tentu saja bank tidak beroperasi dan hal itu adalah kelemahan mata uang nyata di bandingkan dengan bitcoin. Crypto akan menjadi solusi yang tepat di saat saat perang atau musibah banjir bandang bahkan hal lainnya.

Menurut pendapat peribadi ane om, ketika perang dunia terjadi, kemungkinan besar bahwa pasar crypto akan mengalami banyak perubahan. Meskipun beberapa orang berpikir bahwa crypto bisa menjadi solusi dalam situasi seperti itu, namun sebenarnya tampaknya agak sulit untuk melihat bagaimana hal tersebut bisa benar benar terjadi.

Pertama, jika terjadi perang dunia, kemungkinan besar akan ada kekacauan besar dalam semua aspek kehidupan, termasuk pasar crypto. Orang-orang akan lebih fokus pada keselamatan dan bertahan hidup (Save Fiat). Para investor dan pengguna crypto mungkin tidak akan memiliki prioritas yang sama seperti mereka sekarang jika perang terjadi

Kedua, pemerintah dan lembaga keuangan global mungkin memiliki rencana darurat mereka sendiri untuk menjaga stabilitas pasar keuangan. Mereka mungkin tidak akan membiarkan crypto menjadi solusi utama dalam situasi seperti itu.
Dalam situasi sulit seperti perang dunia, akan lebih baik untuk memikirkan cara-cara untuk membantu memulihkan keadaan daripada mencoba mencari solusi baru yang mungkin belum teruji. Oleh karena itu, sementara crypto mungkin memiliki potensi untuk menjadi solusi di masa depan, itu mungkin bukan solusi terbaik untuk situasi perang dunia.

banyak negara sudah mulai meninggalkan USD, tentu saja dengan berbagai pertimbangan. menurut saya jika ada pd 3 yang kemungkinan AS akan ikut serta maka menyimpan USD akan sangat riskan karena AS bisa saja mencetak uang semau mereka. jika suatu negara terlibat perang maka menyimpan asset adalah salah satu hal yang penting, jika seseorang memilih emas maka ini bisa jadi solusi karena nilai emas akan terus naik sedangkan fiat bisa saja turun namun menyimpan emas saat perang bisa jadi pr yang besar karena saat perang keamanan pun belum ada jaminan, ditambah lagi jika emas ada dalam jumlah besar maka sulit untuk memindahkannya. Jika seseorang itu menyimpan Bitcoin atau altcoin yang bagus itu bisa jadi solusi namun dalam hal ini juga ada masalah yang harus dipertimbangkan yaitu soal internet, karena belum tentu di negara yang sedang terjadi perang dapat menyediakan akses internet.

menurut saya solusinya adalah menyimpan sebagian dalam bentuk mata uang kripto dan sebagian yang lain dalam bentuk emas dan fiat. saat terjadi perang urusan bahan makanan dan lain-lain tentu mejadi masalah karena proses produksi terganggu, pada akhirnya negara harus mengimpor dari negara lain, masalahnya adalah nilai mata uang negara yang berperang bisa jadi turun dan negara lain mungkin tidak mau menerima uang mereka. jika negara tersebut kalah maka uang tersebut menjadi tidak merarti. tapi jika menggunakan btc maka mungkin bisa menjadi solusi untuk masalah ini karena btc tidak bergantung pada suatu negara tertentu. para importir bisa pakai btc untuk transaksi mereka.

jika pendapat saya benar maka bukankah membeli btc dan altcoin bisa jadi investasi yang bagus? saya ingin mendengar pendapat teman-teman yang lain tentang hal ini.

Ya, saya juga menyaksikannya mas, saya melhat banyak relawan dari komunitas crypto untuk membantu para korban akibat peperangan itu, dan saya tidak mengatakan bahwa akan ada sedikit transaksi menggunakan bitcoin, saya hanya bermaksud tidak akan ada peningkatan transaksi melainkan akan terjadi penurunan dan atau tidak sebanyak pada situasi damai.
Ini konteksnya besar mas, perang dunia III, yang artinya bukan hanya dua negara yang berada dalam konflik, jika anda melihat bahwa pada kejadian konflik Rusia-Ukraina saja mempengaruhi perekonomian skala global dan juga sangat mempengaruhi pasar bitcoin yang cukup memberikan darah pada pasar, apalagi konteksnya perang dunia, tentu hal ini akan memberikan efek lebih besar.

Saya setuju perihal apa yang di tawarkan bitcoin di bandingkan perbankan, dengan kemampuan bitcoin dalam transaksi pasti lebih andal, namun situasinya harus mengambil langkah cepat jika ingin melakukan transaksi, karena harga pada bitcoin akan cukup mengerikan.

menurut ane terkait perang antara rusia sama ukraina ngerembet ke perang dunia 3 kek nya nggak deh bro, elit global pasti dah mikir panjang dan hati hati kalau mau bawa ni perang regional ke perang dunia, ya walau ada tanda tanda mau ke arah sana kayak pandemi dan resesi global sekarang. mudahan ajalah konfliknya gak ngerembet ke perang dunia 3 dan cepet damai dah, gak ada yang menang dalam perang kecuali yang bikin senjatanya wkwkkw. kalau amit amit perang reegional ini ngerembet ke perang dunia ane kira crypto seperti btc atau eth belum bisa jadi mata uang internasinal. liat aja volatilitas crypto sangat tinggi di bandingkan aset lain kayak emas, trus negara yang ngadopsi bitcoin sekarang kehitung jari, terakhir yang ane tau cuma El Salvador (koreksi jika negara lain nambah). belum bank dunia super rewel terkait ginian. tapi dunia gak ada yang tau, perkembangnya terlalu cepat, jadi jawabannya gak ada yang tau. kita cuma bisa analisa berdasarkan kondisi fakta sekarang.

Seperti yang telah saya lihat di utas luar dimana saat perang antara ukraina dengan rusia crypto adalah pilihan satu satunya yang di andalkan oleh ukraina dalam menerima bantuan dari para penyumbang untuk mereka. Jadi dapat di simpulkan kalau terjadi perang nantinya saya pikir masih banyak di antara mereka yang akan menggunakan bitcoin untuk bertransaksi.

tapi pada umumnya bitcoin akan menjadi alat transaksi yang dapat di andalkan jika perang terjadi karena transaksi bitcoin lebih cepat dan lebih mudah di gunakan dikala masa masa krisis seperti itu. Tapi jika mereka tidak mengerti crypto yang sama saja mereka akan menggunakan dalam bentu fiat untuk melakukan transaksi.

karena perang belum terjadi maka kita tidak bisa tahu apakah orang orang akan lari dari bitcoin jika perang dunia terjadi atau malah akan semakin menimbun bitcoin ketika perang terjadi

namun saya setuju dengan yang agan katakan, negara negara sekutu pasti akan memilih menggunakan mata uang kesepakatan mereka dengan negara negara sahabat mereka yang bisa lebih aman dan nyaman selama transaksi terjadi

Saya tidak yakin bahwa akan ada banyak orang yang akan menggunakan bitcoin sebagai alat transaksi jika perang terjadi, hal ini berkenaan karena akan ada sanksi seperti yang agan bilang, entah sanksi ekonomi atau apapun itu terhadap negara yang andil dalam perang, saya ragu mengidentifikasi bakal ada peningkatan transaksi menggunakan bitcoin, karena hampir semua negara memiliki sekutunya masing-masing baik dalam ekonomi maupun militernya jadi kemungkinan mereka yang memiliki ikatan kerja sama akan menggunakan alternatif lain yang lebih stabil secara harga sebagai alat pembayaran.
Dan biasanya jika terjadi perang orang-orang akan lari dari bitcoin untuk mengamankan nilai uangnya, sementara hari ini, banyaknya transaksi bitcoin di dominasi oleh mereka para investor, saya mengira bahwa hanya sebagian kecil dari orang-orang yang memperlakukan bitcoin sebagai alat pembayaran, dan tentunya tidak akan ada peningkatan transaksi jika terjadi perang.

Jika sesuai dengan pertanyaan agan, peluang Bitcoin untuk bisa menjadi mata uang global itu tidak akan mungkin terjadi mengingat bahwa mata uang seperti Yuan, Rubbel, Pounds, Riyal, dan beberapa mata uang global lainnya tentu tidak akan membiarkan bahwa Bitcoin bisa menggeser dominasi mereka di pasar global, bahkan pada saat kondisi perang sekalipun. Namun peluang Bitcoin akan digunakan oleh banyak orang pada transaksi global itu mungkin akan meningkat, mengingat bahwa pada saat perang tentu tidak hanya perang senjata saja, namun perang sanksi dan ekonomi, yang dimana ini akan mungkin mengganggu jalur pembayaran. Dan seperti yang kita tahu bahwa Bitcoin biarpun di blokir di banyak negara namun masih bisa digunakan untuk transaksi kemanapun, jadi untuk orang yang sulit untuk bisa mengirimkan uang lintas negara, kemungkinan besar mereka akan menggunakan Bitcoin sebagai pilihan utama mereka dan itu akan meningkatkan popularitas Bitcoin sebagai salah satu pilihan terbaik dalam transaksi internasional.

kalau masalahnya itu, saya kira bukan persoalan besar, karena tiap wallet punya fungsi covert untuk mengingat lebih mudah, misal kayak electrum, kita bisa meng-convert jadi bilangan satoshi, (base unitnya diubah dari btc ke sat.) 0.002 btc akan berubah jadi 200,000 (200K) satoshi, atau 0.00001 akan diconvert jadi 1000 (1k) satoshi, gampang bukan?.

Tidak bisa segampang itu, mereka harus perang nuklir secara prontal dengan barat, itu pun baru bisa menggeser hagemoni kalau barat benar-benar habis. Dan resikonya, gelombang radiasi nuklir pasti akan merusak jaringan internet, dampaknya kalau internet rusak, transaksi bitcoin akan terkendala, seluruh transaksi online akan punah, Dan kita tentu akan balik mengingat pesan Einsten, jika perang dunia ke IV hadir, maka senjata mereka itu busur panah, tombak dan kayu, artinya Perang nuklir dunia ke III yang diprediksi terjadi akan memusnahkan semua peradapan yang kita bangun sekarang.

Tapi tenang saja, kita tentu sudah memikirkan hal ini, saat ini developer bitcoin sedang membangun sebuah sistem dimana bitcoin bisa digunakan tanpa menggunakan internet,[1]. Jadi jika perang nuklir terjadi besok, dan Indonesia terkena imbas radiasi [2]. kita bisa gunakan satelite untuk bertransaksi (kalau memungkinkan)

[1]. Bitcoin meng-Angkasa, Sinkronisasi Blockchain Tanpa Internet
[2], Waspadai Bahaya Radiasi Nuklir bagi Kesehatan

Perang selalu menimbulkan dampak yang besar, salah satunya banyak orang yang gugur. Perang juga menimbulkan berbagai macam hal yang berdampak buruk bagi kehidupan manusia, seperti virus/gas beracun yang disebabkan dari senjata kimia.
Mari kita flash back ke tahun 1945, tepatnya pada tanggal tanggal 6 Agustus 1945 ketika Bom Atom menghantam kota Hiroshima. Ketika bom atom dijatuhkan ke pusat kota yang dipadati penduduk menyebabkan 140 ribu penduduk meninggal, 118 ribu diantaranya meninggal pada hari itu juga. Tiga hari setelahnya Bom kembali meledak di ke kota Nagasaki, efeknya yang diakibatkan hampir sama dengan Bom yang meledak di kota Hiroshima. Saat itu tekhnologi tidak secanggih seperti saat ini, tetapi efek yang diakibatkan sangat parah sehingga jepang membutuhkan waktu yang lama untuk bangkit dari kehancuran yang diakibatkan Bom Atom.

Sekarang sangat banyak senjata modern yang lebih canggih dan berbahaya dari Bom Atom yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki. Senjata termonuklir modern memungkinkan dampak secara global, salah satunya pada kerusakan jaringan internet, Cryptocurrency yang diakses menggunakan jaringan internet mungkin akan terkena dampak perang.

Perang selalu menyisakan penderitaan yang mendalam, perkembangan zaman selalu menghadirkan senjata yang semakin canggih termasuk senjata pembunuh massal, mungkin dampaknya 10 kali lebih parah dari bom Hiroshima dan Nagasaki jika ditinjau dari segi canggihnya senjata nuklir yang dimiliki masing-masing negara.
Perang dunia ketiga bisa diartikan dengan perang Nuklir yang dapat menimbulkan masalah jangka panjang, sulit berandai-andai jika perang dunia ketiga meledak, satu hal yang pasti selain runtuhnya mata uang fiat, jaringan internet akan terganggu atau malah tidak ada sama sekali dalam waktu tertentu yang mengakibatkan Cryptocurrency tidak bisa diakses.

Referensi:
Apa yang Akan Terjadi jika Bom Nuklir Diledakkan? Ini Penjelasannya
8 Bencana Dahsyat yang Bisa Terjadi Jika Perang Nuklir Pecah

Maaf sudah lama tidak masuk ke forum ini jadi tidak bisa berdiskusi. Saya kaget masih ada yang komentar di thread ini. Terimakasih semuanya


Iya memang Bisa jadi demikian, kalo dipikir lagi memang sulit kalo bitcoin jadi mata uang dunia, apalagi transaksinya yang nanti sulit pake 0.00001, 0.002, sepertinya sangat su;it di ingat. Saya sepakat jika kemungkinan besar yang bisa menggeser hagemoni dunia itu cina, russia, dan india, perekonomian mereka tumbuh dengan pesat.

Kalo dollar runtuh dak kembali ke dirham juga kayaknya susah gan, susah bawanya karena berat dan tidak ramah kantong. Salah satu alasan fiat dibuat kan karena dirham susah dibawa.

Tapi semua itu hanya spekulan, tidak ada yang pasti

Pandangan saya pribadi, jika perang dunia ke tiga terjadi kemudian Amerika serikat kalah pada peperangan, tentu akan membuat dolar runtuh dan di tinggalkan, tetapi jika Amerika kembali memenangkan peperangan maka Dolar akan semakin kuat sebagai mata uang global.
Saya ingin mencoba meresapi konteksnya, lalu kemudian apakah ketika dolar runtuh pada PD III crypto seperti Bitcoin, ETH, dll  menjadi solusi untuk alat transaksi global selanjutnya? Tentu saja belum tentu, karena biasanya pemenang Perang yang memiliki kewenangan itu karena dia memiliki kekuasaan pada daerah yang mereka taklukan untuk memberikan kebijakan ekonomi.
Dalam arti luas jika PD III terjadi kemudian Amerika kalah, saya kira akan ada perombakan sistem, baik dari segi tempat, kebijakan, dan lainnya yang berkaitan dengan keuangan dunia, jadi tidak mungkin bank dunia membuat cryptonya sendiri atau masih memiliki pengaruh sebesar itu.
Bitcoin bisa menjadi alat pembayaran selanjutnya jika pemenang perang menyetujuinya untuk di gunakan sebagai alat transaksi global secara umum.

Bicara rendah atau tidaknya edukasi terhadap bitcoin tergantung pada negara mana yang anda maksud, mungkin sebagian negara edukasi tentang bitcoin masih sedikit lebih rendah dibandingkan dengan negara lain yang telah mencapai tahap lebih maju, kepercayaan terhadap emas seperti yang saya sampaikan sebelumnya karena memiliki pandangan yang berbeda, bahwa dulu emas pernah berjaya sebelum mata uang fiat diperkenalkan dan potensi jika PD III terjadi orang akan kembali beralih kepada sistem lama, tetapi harus digaris bawahi itu hanya sebatas asumsi yang tidak ada dasar yang mampu dibuktikan.

Kita berharap gitu sih Om dan mudah-mudahan PD III tidak akan pernah terjadi karena ada banyak dampak yang akan terjadi kepada dunia maupun negara manapun jika itu terjadi, apalagi sejarah PD I dan PD II telah menyisakan luka besar terhadap perjalanan sejarah dunia.

masuk akal sih mas, saya juga berpikir demikian bahwa jika perang dunia ketiga terjadi maka orang orang akan beralih mengadopsi emas atau perak sebagai transaksi dan alat tukar karena kepercayaan dan edukasi akan mata uang kripto dan bitcoin masih cukup rendah apalagi kekhawatiran akan jaringan internet yang bermasalah atau mati selama perang dunia ketiga pasti terus muncul.

namun saya sih memperkirakan bahwa perang dunia ketiga tidak akan terjadi selama negara negara di dunia terus menjalin komunikasi satu sama lainnya lewat kerjasama dalam berbagai sektor. bahkan perjanjian2 serta sanksi2 internasional terus terlaksana dengan baik.

Jika ruhtuhnya Dollar karena di sebabkan oleh PD III, kenapa harus crypto dan bitcoin yang menjadi mata uang dunia, bukankah kedua negara tersebut memiliki mata uang sendiri dan siapa yang memenangkan PD III sudah pasti mengajukan mata uang mereka sendiri untuk menjadi mata uang dunia. Asumsi saya ini terlalu jauh untuk mengaitkan Dollar maupun crypto/bitcoin karena bicara dominasi Dollar masih cukup sulit untuk dilawan saat ini.

Dan mungkin kita hanya bisa menjawab masalah ini berdasarkan asumsi, karena tidak ada sumber pasti yang dapat mengaitkan PD III dengan PD II dan sangat jelas untuk keduanya berbeda. Jikapun orang berfikir untuk alternatif saya lebih cenderung percaya orang akan memilih emas dan perak dari pada crypto/bitcoin.

kalau sekarang ini penerapannya masih sistem lama di teknologi baru, artinya mereka pakai blockchain untuk sistem fiat (terpusat)

Pemerintah atau masyarakat umum sekarang ini saya pandang bagus jika penerapan/implementasi teknologi blockchain sebagai penyimpanan data, seperti Pemilu, pendidikan, kependudukan dsb. contoh: [1], bukan keuangan dan perbankan.

Tentu, karena terbiasa terpusat (fiat) maka mereka akan menciptakan crypto-crypto yang terpusat seperti USDT dimana itu bisa dikontrol (freeze) walau usernya pegang private key. Jadi kalau mau menerapkan crypto, harus berbasis desentralisasi murni seperti bitcoin.

[1]. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/cess/article/view/20107/pdf

Teknologi blockchain yang ada sekarang udah pasti jadi sasaran modifikasi abis-abisan untuk diterapkan di sistem baru mereka, dan memang harus centralised supaya orang-orang yang berkepentingan tetap bisa mengontrol pergerakan ekonomi global. Mereka gak bakalan mau kalo pake yang desentralised.

Saya yakin gak bakal mungkin pake BTC kecuali BTC tahun ini bisa dijatuhkan sampe $10 atau bahkan $1, tapi jika bisa pun masih kemungkinan kecil aja. Kalo altcoin yang jenisnya stable coin malah masih punya kesempatan. Tapi kemungkinan terbesar adalah mata uang fiat diganti dengan nama mata uang baru, sistem digital dan centralised baru. Satu mata uang untuk seluruh dunia.

---

Saya sedang agak curiga sama Ripple dengan XRPnya dan juga Mark dengan Libra dan DIEMnya, rasanya kayak bakal ada sesuatu dari sana, entahlah.

Yang dimaksud sistem disini apakah teknologinya?  Kalau adopsi teknologi, mulai saat ini sudah terlihat. Banyak platfrom yang meniru teknologi blokchain walau sebenarnya tidak. Banyak negara yang telah mengembangkan CBDC nya, tapi sepertinya bukan berdasar teknologi blockchain. Mereka masih tetap tersentralisasi untuk mengontrol aliran uang.
Tapi kalau sistem disini mata uangnya misal Bitcoin menggantikan Dollar saya masih sangsi, karena nilainya fluktuatif dan cederung membahayakan stabilitas keuangan negara. Sebagai contoh Elsalvador, mereka membeli BTC pada harga yang lebih mahal dari saat ini, jika diperhitungkan maka asset negara mereka telah berkurang banyak, dan itu merugikan.

Berarti seandainya BTC menjadi acuan kurs mata uang Internasional, itu bukan karena merupakan milik salah satu negara.

Ini kemungkinan terjadi apabila PD III  mengakibatkan hancurnya dunia dan benar-benar tidak menyisakan negara besar yang berkuasa secara ekonomi dan militer seperti Amerika Serikat saat ini.
Karena setahu saya sejarah nya USD menjadi acuan Kurs mata uang Internasional karena Amerika merupakan negara Besar yang memiliki tingkat perekonomian dan Militer yang besar.
 https://money.kompas.com/read/2021/11/22/172529526/mengapa-dollar-as-digunakan-sebagai-mata-uang-dunia?page=all
 https://hot.liputan6.com/read/4638825/harga-dolar-as-sebagai-acuan-nilai-tukar-ketahui-sejarahnya

Dan BTC yang kita anggap secara indipendent (bukan karena merupakan mata uang milik salah satu negara) secara otomatis akan menjadi patokan kurs Internasional karena keberadaan BTC bukan karena adanya sebuah negara.

Kalaupun itu terjadi, penamaannya ya tetap Bitcoin. Jika disekat-sekat semisal BTC Indonesia dst., sama saja menghilangkan sifat utamanya sebagai cryptocurrency yang decentralized karena sedari awal Bitcoin tidak ditujukan untuk batasan wilayah/negara tertentu saja. Dan lagi jatuhnya akan menjadi seperti hard fork dari Bitcoin sebagaimana beberapa coin lain yang di depan namanya masih tersemat BTC juga dan masing-masingnya memiliki nilai yang berbeda dengan BTC nya itu sendiri.

Ya, mungkin aja kita akan kesulitan, tapi saya pikir akan menjadi tidak sulit jika kata "kita" diatas adalah pengendali ekonomi dunia dan memiliki media yang dipercaya banyak negara. Seperti yang pernah saya sampaikan di reply sebelumnya, saya menduga ini semua (tanpa kita sadari) udah direncanakan sejak lama;

Dugaan saya diatas disebabkan waktu itu saya menemukan berita tentang sampul majalah The Economist dengan tanggal terbitan 9-15 January 1988, yang seolah menggambarkan kehancuran mata uang fiat terutama Dollar dan seperti ada wacana untuk menggantikannya dengan mata uang jenis baru. Dalam gambar tersebut ada burung Phoenix yang merupakan simbol kelahiran baru sedang menginjak uang kertas dan ada judul Get Ready for a World Currency.



Tapi waktu itu saya agak ragu untuk memuatnya disini sebagai penguat opini saya, dan memutuskan untuk lebih dulu mencari kebenaran soal sampul majalah tersebut, dan ternyata sampul majalah tersebut benar adanya. Bisa dibaca di Fact Checking The Infamous 1988 Economist Cover: "Get ready for a world currency".

Dan kalau diperhatikan, saat ini dengan banyaknya peristiwa, kita semua seperti sedang memasuki gerbang masa yang digambarkan majalah tersebut pada tahun 1988.

The Economist ini bukan hanya sekedar majalah biasa, tapi telah menjadi semacam "kiblat" bagi banyak negara dan para pebisnis, penggiat dan pengamat ekonomi hingga politisi. The Economist berada di bawah The Economist Group dengan salah satu pemiliknya adalah Rothschild (https://id.wikipedia.org/wiki/Economist_Group). Taulah siapa itu Rothschild.

Tapi sayangnya saya masih belum menemukan sesuatu yang dapat menghubungkan secara pasti (masih abu-abu) antara sampul majalah tersebut dengan wacana cryptocurrency menjadi mata uang resmi dunia internasional. Akan tetapi sampai saat ini saya masih percaya bahwa sistem uang digital akan segera menggantikan Dollar tanpa perang dunia, mungkin akan terjadi di tahun 2030? Atau terjadi sebelum 2030? Siapa tau.

Terima kasih mas Husna untuk pencerahannya,  memang pada link tersebut dikatakan bahwa Bitcoin resmi menjadi mata uang Elsavador, dengan Dollar AS juga masih menjadi mata uang yang syah. Jadi secara resmi ada dua mata uang yang syah digunakan (Fiat dan Crypto), https://www.aa.com.tr/id/dunia/el-salvador-negara-pertama-yang-jadikan-bitcoin-mata-uang-resmi/2358482.
Dan saya rasa memang sangat mungkin juga kemudian nantinya Bitcoin akan menjadi mata uang negara Elsavador (Satu-satu nya mata uang di Elsavador).

Cuma mungkin dipikiran saya apabila mata uang itu milik sebuah negara, mata uang tersebut akan dikenal karena penamaan mata uang tersebut ada identitas negaranya, sementara ini kabarnya hanya mengatakan bahwa Bitcoin resmi mejadi mata uang Elsavador. Dan kemudian saya belum bisa membayangkan gimana jadinya kalau banyak negara-negara lainnya juga menjadikan Bitcoin sebagai mata uang resmi negaranya. Misalnya kalau Indonesia atau negara-negara lainnya menjadikan Bitcoin menjadi mata uang resmi negara, apakah penyebutannya akan berbeda-beda seperti; BTC Indonesia , BTC Elsavador, BTC Malaysia  dan sebagainya, seperti halnya Dollar ; Dollar US, Dollar Singapore, Dollar Australia dan sebagainya.
Dari link tersebut secara umum dijelaskan kondisi Negara Elsavador (tidak terlalu rinci kondisi Ekonomi dan pertahanan keamanannya seperti; persenjataan dan kekuatan militer, atau jumlah emas yang dimilki elxavador). Elsavador negara kecil apakah mungkin bisa dijadikan patokan kurs mata uang dunia, karena biasanya sebuah mata uang dapat dijadikan patokan kurs mata uang dunia adalah ; negara yang besar baik secara wilayah, perekonomian (jumlah emas yang dimiliki, Pendapatan perkapita), HANKAM (Militer, persenjataan dsb), dan lain2.

1.  Alasan yang logis, dan hal tersebut sudah pula dikemukakan beberapa teman lainnya di page awal thread ini.
2a. September 2021 lalu Bitcoin resmi dijadikan mata uang di salah satu negara. Diantaranya agan bisa baca informasinya disini: https://tirto.id/mengapa-el-salvador-menjadikan-bitcoin-sebagai-mata-uang-resmi-gjLW.
2b. Pada link di atas dipaparkan juga beberapa alasan kenapa Bitcoin sampai dijadikan sebagai mata uang di negara tersebut.

Saya rasa kita akan kesulitan menjadikan mata uang digital ( crypto ) menjadi mata uang dunia.
1. Yang pertama karena saat terjadi perang kita lebih membutuhkan alat tukar yang memiliki fisik , dimana dalam kondisi perang saya rasa jaringan intenet juga akan lumpuh, maka mata uang digital (crypto) yang cara kerjanya bergantung pada jaringan internet/satelit juga tidak dapat berfungsi.
2. Untuk menjadi mata uang dunia ;
    a. Sebuah mata uang harus resmi dimiliki oleh sebuah negara dan menjadi alat tukar resmi di negara tersebut, sementara ini belum ada crypto yang statusnya seperti itu.
    b. Kondisi Perekonomian  dan Hankam negara tersebut menjadi paramater utama menentukan mata uang negara tersebut dapat dijadikan mata uang dunia.

Harusnya si iya, karena salah satu pengaruh terbesar nilai mata uang tiap negara ya kestabilan geopolitik tiap negara, karena bakal ngaruh ke ekonomi-nya juga, pastinya kalau beneran jadi PD3 orang-orang bakal berkurang kepercayaannya sama mata uang negara, alternatifnya ya crypto. Tapi balik lagi, kebanyakan negara gak bakal mau kalau nilai mata uangnya turun, semua negara pasti berusaha buat menghindari PD3.

Invasi antara Rusia-Ukraina menjadi takut untuk lingkaran pertama jika ada Perang Dunia III. Jika dampak ekonomi ini tentu dirasakan oleh negara lain, terutama Rusia adalah negara pengekspor gas. Jika kita berbicara dari situasi dan peran crypto, memang jika kita dapat melihatnya menjadi jembatan baru di mana unsur -unsur pemerintah, akses ke pemerintah sebenarnya berada di Baypass dengan adanya aset digital.

Bisa jadi celah sempit ini bisa dijadikan kesempatan besar bagi pihak tertentu untuk melakukan manuver menjadikannya mata uang seperti terjadi pada uang fiat silam. Jika mereka melakukan pakai stategi yang sama (mula-mula dibacked emas), bisa jadi USDT, Euro tether atau stabil coin lain yang akan jadi pertama dipakai dunia barat. Karena mencetak crypto itu lebih mudah tanpa modal kertas dan sebagainya. Sedangkan bitcoin, masih jauh, karena sifat-nya sama seperti emas, kalau pakai itu akan sangat merugikan negara-negara barat yang bergantung pada bank sentral.

Tentu akan beda kalau dunia barat runtuh dan Rusia menjadi hegemoni dunia baru, menggantikan peran barat.

Saya pikir lebih ke fundamental. Donasi perang untuk membantu perang berarti. Donasi amal berati membantu korban perang atau korban lainnya(cukup luas sebenarnya). Pada kondisi saat ini semua tergantung pada media, jika terekspose maka setidaknya crypto akan lebih dikenal. Crypto akan diketahui lebih luas, secara untuk harga sepertinya perang kemarin tidak menimbulkan dampak besar.


Tidak, saya pikir waktu dekat ini belum. Selama bank dunia, IMF dan negara masih ketakutan akan resiko pergerakan yang tidak satabil ini itu sulit. Tapi mempelajari teknologinya dan menciptakan uang negara seperti CBDC dengan kontrol penuh ada dipemerintah itu bisa terjadi.

Kalo menurut saya sih dampaknya sama aja. Kan sama-sama amal, karena donasi perang juga ditujukan untuk korban perang (yang terdampak). Gak begitu berpengaruh karena ujung-ujungnya si penerima donasi akan menukarkan donasi cryptocurrency tersebut ke mata uang fiat mereka.

Maaf kalau pernyataan nya terkesan ambigu.
Maksud nya kalau dibandingkan untuk donasi perang atau untuk donasi amal,mana yang lebih besar dampaknya untuk kripto?
Saya hanya menyatakan perbandingan,bukan oke atau tidak nya langkah tersebut.

Seperti yang saya katakan diatas,menurut saya ini adalah ''salah satu langkah'' dalam menjadikan cryptocurrency sebagai salah satu mata uang internasional.

Saya bingung, kenapa pernyataan agan ada dua ya? Paragraf atas bilang bahwa itu langkah oke, paragraf bawah bilang langkah itu belum oke.

---

---

Btw sistem donasi dengan crypto udah jamak dilakukan. Menurut saya hal itu gak bisa dihitung sebagai "sebuah langkah" dalam menjadikan cryptocurrency sebagai salah satu mata uang internasional.

Tapi hal-hal seperti dibawah inilah yang bisa disebut sebagai "sebuah langkah":




Silahkan cari sendiri beritanya.

Memang mereka tidak langsung menjadikan nya mata uang untuk bertransaksi,tapi setidak nya ini sudah menjadi langkah yang signifikan agar kripto lebih dipertimbangkan lagi oleh masyarakat dunia.
Apalagi ini termasuk sebuah peristiwa besar,yaitu perang. Kalau donasi kripto ke yayasan amal internasional itu masih belum berdampak besar untuk kepopuleran kripto.

Yang saya pahami ketika tadi membaca artikel yang agan cantumkan link-nya di atas, donasi berupa aset kripto tersebut hanya satu diantara sekian cara untuk memudahkan donatur mengirimkan bantuannya, selain itu mereka juga menerima berbagai mata uang fiat lainnya. Ujungnya tetap mereka mengalihkannya ke fiat dalam hal ini USD. Jadi tidak langsung menjadikannya sebagai mata uang untuk bertransaksi disana.

Bakal menjadi mata uang utama dunia? Kita masih belum tau ya,tapi melihat ukraina yang meluncurkan situs donasi kripto untuk membantu negaranya,mungkin ini bisa dijadikan awal untuk hal tersebut.

Melihat dari hasil seperti itu,apakah menurut agan semua crypto bakal menjadi mata uang dunia?

Sumber : https://www.suara.com/bisnis/2022/03/22/141949/ukraina-luncurkan-situs-donasi-crypto-dengan-ftx

NFC [1] sendiri bukan termasuk kedalam transaksi jarak jauh karena membutuhkan 2 perangkat berdekatan, kalau sampeyan cukup familiar dengan bluetooth, mungkin 11 12 dengan itu. Jadi ya untuk transaksi misal antar kota, provinsi dan negara akan menjadi sulit. Apalagi dalam kondisi perang, masak harus repot bertemu dalam bungker hanya untuk transksi antar NFC. Dan juga, walau cukup memungkinkan, NFC membutuhkan medan magnet antar 2 perangkat jadi ya kalau perang nuklir, membuat medan magnet kacau (rusak) jadi ya tidak bisa digunakan.

[1]. https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_medan_dekat

Mata uang digital kan gak selalu harus crypto, bisa aja ada yang baru lagi, makanya saya bilang crypto menjadi salah satu nominasi.

Dari awal saya bahasnya secara global, kekuatan para pengendali sistem keuangan internasional, gak bahas khusus satu negara atau negara Indonesia.

Makanya saya kasi tanda petik dua, menandakan kata tersebut memiliki makna/arti khusus (bisa dibaca disini)

Tidak perlu lagi menduga gan, crypto memang sudah jadi mata uang digital terlepas masih banyak negara yang belum melegalkannya untuk digunakan secara sah. Cek juga postingan saya diatas untuk penjelasannya.
 
Karena fungsi dan konsep crypto itu sebagai sistem pembayaran atau dalam arti lain sama sebagai fungsi uang, maka saya tidak akan lagi terkejut bila suatu saat nanti adopsinya di banyak negara akan terlaksana. Yang membuat saya terkejut adalah jika China mencabut larangan cryptonya dan mulai mengadopsi crypto sebagai alat pembayaran yang sah.

Selain itu saya tidak berpikir pemerintah harus secara diam-diam mempersiapkan adopsi karena mungkin rapat paripurna dengan parlemen atau DPR-nya juga musti dilakukan supaya tidak terjadi polemik. Jadi harus ada keterbukaan jika memang suatu pemerintahan ingin mengadopsi crypto sebagai alat pembayaran yang sah.

Kenapa harus ada kata-kata dipaksa? Apakah sebenarnya agan pernah merasa orang-orang sekarang dilarang menggunakan emas sebagai alat pembayaran karena dipaksa menggunakan fiat? Yang namanya dipaksa itu sama sekali tidak bisa lagi menggunakan emas sebagai alat pembayaran yah sah, tetapi kenapa sekarang masih bisa?

Memang mungkin saja kita bakal bisa melakukan transaksi Crypto tanpa Internet, namun untuk melayani transaksi secara massive harus didukung dengan infrastruktur yang memadai, serta harus banyak orang yang terlibat didalam pembentukan jaringan tersebut (yang sebelumnya harus ditentukan jenis protokol dan tipe data yang akan digunakan seperti apa dan tentunya harus menyiapkan perangkat untuk menerima sinyal dan menerjemahkan sinyal tersebut pada frekuensi jaringan yang disepakati).

Untuk kondisi normal, mungkin pembentukan jaringan tanpa internet ini bisa saja direalisasikan, tapi jika dalam kondisi pecah perang kayaknya pembentukan jaringan alternatif buat transaksi Crypto bakal menemui hambatan karena imbas dari perang dengan tekhnologi persenjataan sekarang, kemungkinan besar akan menciptakan Chaos dalam skala besar dimana kita berpotensi kehilangan infrastruktur seperti listrik, internet, minyak, air dan bisa saja kita bakal hidup dengan kemunduran tekhnologi.

Dengan kata lain sebenarnya saat ini mata uang kripto secara tidak langsung sudah dijadikan salah satu solusi oleh negara yang sedang berperang tersebut untuk menggalang 'dana perang' dengan melalui mata uang kripto, namun konteksnya saya lihat juga bukan semata untuk mendukung penggunaan cryptocurrency itu sendiri tidak sebagaimana adopsi Bitcoin di El Salvador.

---

Ujung-ujungnya masih tetap memerlukan internet untuk sinkronisasi data blockchain-nya.

mungkin ke depannya kita bakal bisa melakukan transaksi kripto tanpa internet, konsepnya semacam menggunakan sinyal radio atau bisa juga NFC (mungkin sudah di bahas di thread lain yang sudah tenggelam lama). saya yakin mata uang kripto adalah ujung dari evolusi uang (pendapat saya pribadi), tidak bakal ada lagi konsep lain yg bisa menggeser mata uang kripto cmiiw

Saya tidak berharap crypto menjadi mata uang dunia dan juga tidak menyatakan crypto akan mendominasi, tetapi saya hanya menduga ini akan beralih ke mata uang digital dan crypto menjadi salah satu nominasi. Sila cek kalimat yang saya beri highlight kuning;

---

Memang gak semudah itu, harus dipersiapkan dengan matang dan senyap, supaya jadi kejutan untuk semuanya. Dan saya menduga saat ini bukan hanya persiapannya udah matang, tapi itu sedang atau telah dilaksanakan.

---

Sama seperti saat jaman dulu, dimana orang lebih nyaman bertransaksi menggunakan logam emas, perak dan perunggu. Lalu tiba-tiba seluruh dunia "dipaksa" menggunakan uang kertas dengan kesepakatan yang selalu berubah. Sayangnya itu pernah terjadi.

Cryptocurrency memang sudah menjadi mata uang digital gan dan beberapa negara sudah melegalkannya sebagai mata uang yang sah, cuma masalahnya apakah semua negara nanti termasuk Indonesia akan mengadopsinya sebagai mata uang yang sah? Saya pikir bukan pada bagus atau tidaknya crypto sebagai mata uang karena saya sendiri pun berpikir bahwa crypto itu memang bagus untuk diadopsi, tetapi ini tentang legalitasnya.

Terkhusus dua negara yang sedang berperang, adopsi dilakukan tidak tampak sebagai dukungan terhadap bitcoin atau crypto secara umum. Isunya adalah kedua negara memanfaatkan crypto sebagai lahan yang baik untuk menerima dana dari berbagai negara lain secara anonim untuk mendukung perang. Seandainya adopsi kedua negara itu terhadap crypto dinilai sangat bermanfaat dan telah menjadi fundamental yang bagus untuk kenaikan harganya maka mengapa sekarang crypto menjadi turun sangat dalam.

Hal yang sama mungkin bisa saja terjadi pada negara-negara yang terlibat dalam perang dunia ke 3 nanti karena sebenarnya dukungan finansial untuk membantu peperangan di negara berbeda mungkin akan dihindari secara terbuka oleh negara atau organisasi lain yang tidak terlibat.

Saya justru memiliki pandangan yang berbeda jika seandainya Perang Dunia ke 3 terjadi, kemungkinan besar cryptocurrency menjadi solusi yang tepat untuk mata uang digital. Hal ini tidak lepas bagaimana eksitensi cryptocurrency selama perang Rusia dan Ukraina mulai dari kebijakan presiden Rusia untuk mengadopsi bitcoin dan juga donasi yang diterima oleh pemerintah Ukraina via bitcoin dan juga beberapa dalam bentuk altcoin. Sangat jelas peran cryptocurrency meskipun kita tidak mengharapkan Perang Dunia ke 3 benar - benar terjadi.

Bahkan tanpa PD-3 maka saya pikir peluang crypto untuk menjadi mata uang dunia itu masih sangat kecil. Anda tidak dapat berharap pemerintah di berbagai negara akan melegalkan crypto sebagai mata uang atau alat pembayaran yang sah, itu sangat mustahil karena pada kenyataannya sistem keuangan fiat masih akan menjadi sistem keuangan yang tetap dipertahankan. Crypto mungkin dapat diharapkan menjadi alternatif sistem pembayaran yang sah/ mata uang, tetapi saya pikir itu tidak akan mendominasi dunia.

Paypal bukan mata uang, itu akan berbeda dengan crypto.

Saya tidak terlalu banyak berbicara tentang keruntuhan tentang suatu mata uang dunia terlepas apakah itu pengaruh perang atau apapun karena sebenarnya mata uang negeri sendiri nilainya sudah sangat hancur. Inflasi yang melanda telah membuat mata uang Rupiah telah tampak tidak bernilai tinggi dan anda akan tahu bahwa 1 juta uang dikantong mungkin tidak lagi dapat membeli banyak hal ketika anda ingin berbelanja. Keruntuhan suatu mata uang itu mungkin bisa terjadi dimasa depan, tetapi berharap sistem keungan itu berganti mungkin tidak semudah membalik telapak tangan.

Tidak semua orang membutuhkan pembayaran digital karena dalam 100 tahun kedepan saya masih sangat yakin penjual sayur di pasar masih akan menerima fiat kertas dengan aman untuk membeli baju anaknya dan mencukupi kebutuhan hariannya.

Dari berbagai artikel yang saya baca, bukan hanya Rothschild yang pegang peran utama Dollar Amerika dengan The FED-nya, tapi ada sejumlah keluarga konglomerat (turun temurun) disana bersama Rothschild, antara lain Warburgs, Goldman Sachs, Loeb, Lehman, Kuhn, dan Lazards. Mereka disebut-sebut sebagai "pengendali" sistem keuangan dunia, entah sejauh mana kebenarannya.

---

Seperti yang sempat saya sampaikan sebelumnya disini, kalo perang dunia ke-3 terjadi, maka crypto tidak akan menjadi mata uang dunia.

Akan tetapi jika perang dunia ke-3 tidak terjadi, dugaan saya (sekaligus memperbaharui pandangan saya sebelumnya) yang terjadi adalah mata uang kertas Dollar Amerika akan diruntuhkan dan diganti paksa dengan mata uang digital dengan sistem seperti Paypal dan sejenisnya,
termasuk Cryptocurrency akan menjadi salah satu nominasinya. Dengan begitu mata uang kertas di seluruh dunia tak lagi bernilai.
Ini mungkin akan mirip seperti saat berakhirnya masa kejayaan Poundsterling pasca perang dunia pertama, namun kali ini tanpa perang militer.

Lalu bagaimana dengan Rubel dan Yuan yang sebelumnya saya pikir akan menjadi nominasi utama? Menurut saya mereka juga akan runtuh karena negara lain "dipaksa" untuk menggunakan mata uang digital. Ini feeling saya aja ya, bukan analisa profesional.

Diluar itu, pandangan saya masih sama seperti sebelumnya yang sepakat dengan koreksi dari @DroomieChikito;

---

*Bahasan ini lumayan bikin saya kacau dan berkelana kemana-mana, haha.

Padahal keduanya berlawanan 1 sama lain. Jika mereka (IMF dan World Bank) mengembangkan crypto sama saja menjerat leher mereka sendiri.
1 lagi sampeyan tidak memperhatikan aspek dan segi pendukung crypto itu sendiri, kalau membandingkan dengan PD II, sangat beda sekali, apalagi dari segi persenjataan. Tidak mungkin tidak menggunakan nuklir, di PD II saja, AS memakai Nuklir skala kecil (Bom Atom, little boy) d sana saja sudah ada contohnya, Listrik, air, dan segala Insfrastruktur kehidupan kota (Hiroshima dan Nagasaki) mati berbulan-bulan, kalau mau ujug-ujug beralih ke Crypto, transaksinya lewat apa?, Internet saja mati.

banyak sekali al terjadi karena perang, runtuhnya ekonomi, kemenangan pada perusahaan penyuplay alat senjata atau makanan. terlebih di sektor keuangan, semua skenario tercipta karena ego sebuah faham, terutama di bidang keuangan, Bank dunia merupakan pokok utama dari hasil dunia krypto, kan gak mungkin kita membeli ikan di pasar dengan kripto untuk masa sekarang, untuk masa depan siapa tau sudah ada. kembali ke pokok pemahasan, perang dunia lll merupakan jalur perpindahan kejadian masa lalu, di ulang lagi dengan azas perang dingin, untuk itu suda tentu berbagai pertahanan telah disusun rapi, baik di sektor keuangan yang lebih mengkedepankan dunia kripto, agas keuangan aman ketika ada ancaman perang keuangan, seperti kita ketahui untuk pedoman keuangan selalu ke si dolar, apapun dolar, seolah olah mata uang lain di bawah dia, ini adalah permainan dari Keluarga Rothschild, mereka semua yang mengendalikan uang dolar dunia IMF atau Bank dunia, apalagi dengan lahirnya crypto, otomatis akan menjadi pelajaran utama ketika bangun pagi, untuk mencari cara agar konsep mereka tidak punah, seiring dengan berkembangnya crypto dimana arus nya kebebasan dan transparan, dan mempunyai keamanan yang tinggi, jadi bisa di katakan akan menjadi solusi tepat ketika perang terjadi.

sdh dibaca yg dibold?, kalau sudah gak usah dibalas.

Kita bicara Dinar dan dirham, bicara perubahan mata uang proses ekonomi dari barter hingga penukaran ekuivalen mata uang, sejarah mata uang, nilai kurs, ini dalam buku² ekonomi tentang kedudukan mata uang dari nilai ekuivalen emas dan perak ke arah mata uang virtual

dan sampeyan juga harus membaca apa yang saya bold

Ini tidak akan terjadi karena karena dirham dan Dinar sudah bukan mata uang ada beberapa masih menamakan Dinar dan dirham tetapi sudah menjadi uang kartal melainkan ekuivalen mereka sudah tergeser menjadi perhiasan dan deposito jika kembali maka dunia tidak mampu mengontrol perekonomian tidak ada negara Adi kuasa terhadap ekonomi, anda perlu membaca kenapa peralihan penyimpanan emas ke uang yang tak bernilai

Biasanya akan ada yang menggantikannya, kemungkinan besar Rubel, karena saat ini mereka mulai berupaya untuk merealisasikannya lewat pembayaran gas dari eropa. Tapi kalau memang mau dipaksakan crypto, sudah barang tentu crypto dengan insfratruktur yang kuat (dengan dukungan satelit), dimana coin yang memiliki insfrasrtuktur kuat dari segala segi hanya bitcoin BTC.

Mengenai dinar dan dirham (emas dan perak), itu sudah pasti akan menjadi alat pembayaran kembali jika semua infrastruktur pendukung fiat dan crypto sudah musnah tanpa sisa.

Yang bener A.K.A (also known as), yang berarti "alias" atau "biasa dikenal sebagai". Jika itu yang dimaksud.

---

Feeling saya nggak bakal.

Dalam perang, semua pihak akan menargetkan dan merusak setiap pusat dan elemen yang menjadi pendukung jalannya sebuah negara. Selain pangkalan dan pos-pos militer, fasilitas komunikasi dan pusat bisnis pasti juga akan menjadi sasaran utama dari musuh, termasuk jaringan internet. Padahal kegiatan transaksi cryptocurrency sangat bergantung pada sistem jaringan online. Maka sangat mustahil jika sebuah negara dalam kondisi porak poranda lalu menggunakan mata uang crypto, karena gak ada sistem yang men-support.

Mungkin akan lebih masuk akal jika nominasinya adalah Rubel, Yuan, dan Rupee. Karena ketiga mata uang ini yang diprediksi mengalami peningkatan nilai tukar, dan juga negaranya mengalami peningkatan perekonomian. Kayaknya pengaruh dari jebakan utang China dan bagaimana India sok jadi pahlawan untuk Srilanka.

Malah menurut saya, kalo perang dunia gak terjadi, kemungkinan besar crypto akan jadi mata uang di beberapa negara lagi karena terjadi krisis ekonomi, tapi tetap tidak akan menggantikan posisi mata uang fiat di negara lain.

Namun jika Dollar Amerika runtuh, maka mata uang fiat seluruh dunia akan runtuh. Kalo udah gitu, saya lebih percaya gantinya cuma mata uang Dinar dan Dirham.

Ini maksudnya USD?

Karena sebagian negara tidak menganggap crypto sebagai mata uang jadi tidak ada alasan bagi IMF untuk membunuh hal tersebut. Contoh, elsavador yang menggunakan btc sebagai mata uang, mereka kena sangsi IMF.


Sebelumnya baca rules terlebih dahulu untuk tidak ngepost berurutan seperti ini, jadi gunakan quote untuk bikin 1 post saja.

China sudah start duluan dengan memberikan Utang Yuan kepada banyak negara berkembang, walau Rusia sudah mulai ancang-ancang untuk itu, tapi jika hal tersebut terjadi, China sudah pasti dan mereka berupaya dengan ikut tren crypto di mata uang mereka. So, ujung-ujungnya Indonesia jadi User lagi.

pertama tama saya tidak berharap perang dunia ketiga meledak walaupun jika saya melihat youtube militer militer pada panas ya 

terus semisal perang  meledak crypto akan menjadi solusi itu menurut saya hanya kemungkinan mungkin sebatas donasi di negara konflik seperti ukraina kemarin dan mungkin saja para rakyat ada yang berpikir untuk menggunakan untuk stable coin seperti USDT dan stablecoin lainnya jika bank tidak menerima uang di negara konflik

Mudah-mudahan tidak terjadi perang dunia lagi yang dalam artian sampai menggunakan alat perang fisik dan melibatkan banyak negara.
Meskipun dalam transaksi Bitcoin atau cryptocurrency lain bisa saja menggunakan alternatif internet lainnya semisal internet satelit, namun biaya untuk itu masih tergolong mahal dan belum tentu banyak orang yang mau menggunakannya juga terlebih ketika keadaan ekonomi memburuk akibat dari perang.

Jika dollar runtuh, kemungkinan yang menjadi alternatif penggantinya adalah emas, perak, perunggu. Kita akan kembai ke alat pembayaran seperti dulu, karena hanya tiga opsi ini yang dari dulu sampe sekarang tidak berubah nilai dan kredibilitasnya. Beda dengan crypto yang masih pro kontra keberadaannya, ketiga opsi tersebut (emas, perak, perunggu) sudah diakui seluruh dunia sejak dari dulu. Dan setiap negara kemungkinan besar akan setuju dengan opsi ini.

Kalau meletus perang dunia ke 3, saya yakin jaringan internet pun akan kena dampaknya. Tidak akan mudah melakukan transaksi crypto kalau tidak ada jaringan internet. Orang-orang kemungkinan akan melakukan pembayaran secara manual kembali.

Hanya ada beberapa negara yang sekarang ini mengadopsi bitcoin secara menyeluruh, namun dari beberapa negara tersebut sepertinya tidak ada yang memiliki pengaruh terlalu besar terhadap perekonomian dunia saat ini, justru sepertinya negara negara kecil atau berkembang yang mengadopsi bitcoin untuk meminimalisir ketergantungan mereka terhadap dollar amerika selama ini, jadi saya pikir bitcoin belum bisa menjadi alternatif yang tepat bagi dunia jika memang perang dunia ketiga meletus nantinya, saya pribadi lebih melihat jika emas mungkin akan menjadi pilihan yang lebih tepat dibandingkan cryptocurrency.

Ya memang betul kalo IMF tidak setuju dengan konsep crypto. Tapi sebenernya kalo mereka mau, sangat kudah bagi IMF untuk membunuh crypto. Mereka hanya cukup melarang pertukaran crypto di seluruh negara maka tidak ada penukaran crypto maka sama saja dunia crypto tumbang. Tapi IMF membiarkan crypto tetep di zona ahu-abu. Di larang tapi masih saja bisa jalan...

---

Mata uang dong. Ya memang belum legal bro.. tapi sentimen terhadap kepercayaan terhadap dollar US di prediksi  oleh pengamat akan runtuh. Hal ini terjadi karena USA yang ugal-ulan dalam printing money tanpa menggunakan backup emas sebagau cadangan mata uangnnya.

Jika benar dollar runtuh maka perlu sebuah solusi keuangan dunia sebagai pengganti dollar US. Disinilah perbutan mata uang akan terjadi. Semua negara pasti menginginkan mata uang negara mereka yang menjadi mata uang global. Nah di tengah carut-marut ini bisa jadi cryptolah yang menjadi penengah dan menjadi mata uang dunia baru.

Ketika legal dan menjadi mata uang. Proses transaksi apapun akan mudah. Apalagi ekspor dan inport malah semakih mudah. Karena transaksi eksport dan inport kan ga pakai uang real, pasti pakai transfer karena transaksi besar. Crypto sangat mudah melakukan itu.

Hal ini juga senada dengan prediksi musnahnya ATM dan mungkin bank. Dan senada dengan kisi "new word" untuk membuat uang dunia baru yang tentu saja untuk menggantikan dollar US

[moderator's note: consecutive posts merged]

Dari ratusan negara saat ini hanya beberap saja bahkan bisa dihitung dengan jari jumlah negara yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, bahkan masih banyak negara yang secara terang2an tidak menginginkan bitcoin sebagai mata uang digital dengan cara membanned transaksi bitcoin di negara mereka seperti China dan juga Amerika Serikat ikut serta dalam hal ini. Saya rasa alternatif bitcoin menjadi mata uang digital akan sulit diterima oleh semua negara karena dampak yang cukup signifisikan nilai USDT akan semakin ditinggalkan jika benar - benar mata uang crypto berkembang dengan pesat.

Berarti asumsinya kalau demikian, yang menjadi mata uang utama dunia itu adalah mata uang dari negara yang menang perang?

---

Masih banyak negara yang belum mau menerima Bitcoin sebagai mata uang alternatif, salah satunya di Indonesia dan bahkan China sudah jelas-jelas nge-ban Bitcoin/cryptocurrency, jadi menurut opini saya akan kecil kemungkinannya bisa menjadi mata uang utama global. Alternatif yang memungkinkan adalah menggunakan mata uang fiat yang sudah ada dan diakui atau balik lagi ke emas dan semisalnya.

Pertanyaan kayak gini agak ambigu sih menurut ane.

Karena agan sendiri gak bakal dapet jawaban yang pasti dan akurat, cuman spekulasi aja. Kalo misalkan #Crypto menjadi solusi, apa semua bakal nerima ? dan bagaimana metode cashout-nya sendiri. Menurut ane pribadi, hal ini di implementasikan bakal lebih sulit. Untuk FIAT sendiri nilainya akan colapse, tergantung perkembangan SDM dan perkembangan dalam masa perang itu sendiri.

Untuk dimasa2 situasi kek gitu, orang2 lebih preffer nge switch asset mereka ke bentuk fisik Emas, Silver & Perunggu. Karena asset yang nilainya cukup stabil yah hanya itu, yang bisa dijadikan sebagai alternative untuk orang2 awam.

Sampeyan harus lihat dulu persenjataan pihak-pihak yang berperang, Rusia adalah kekuatan nuklir terbesar setelah AS, sedangkan Ukraina memang tidak punya nuklir, tapi dibelakang mereka adalah negara barat yang mempunya Nuklir. Jadi, sampeyan jangan menyamakan PD 3 ini dengan PD 2 loh ya, kalau terjadi PD 3, pihak rusia akan nge-nuklir negara NATO, begitu juga sebaliknya. dan akhirnya semua negara menembakan rudal nuklir antar benua, china, korea utara, iran, AS, India, dsb. Sehingga merusak jaringan optik, ladang minyak, tambang emas, gedung bank pencakar langit dan Server Internet seluruh dunia.
kalau internet mati, apakah masih bisa menggunakan crypto yang notabene memerlukan internet?,

Kalo menurutku, tergantung pada situasi dan kondisi. Jika melihat dominasi dollar AS saat ini, sangat kecil sekali kemungkinan buat dollar AS mengalami collapse, karena dollar AS masih dominan digunakan sebagai cadangan devisa dari berbagai negara dan selama dollar AS masih mendapatkan kepercayaan global maka dollar AS akan terus menjadi Global Currency maupun safe haven currency.

Namun, jika seandainya dollar AS beneran runtuh, maka bisa jadi Crypto akan menjadi sebuah solusi, atau bisa juga kepercayaan global akan pindah ke currency maupun aset lain (Euro, Yuan, Emas, Minyak atau lain sebagainya).

Pertama-tama, saya sarankan untuk memberikan jawaban (opini) dari agan sendiri terlebih dahulu sebelum lempar pertanyaannya ke member-member SFI. Jangan sampai kesannya cuman ngandalin jawabannya orang, sedangkan diri sendiri malas mikir. Bagi saya, diskusi itu akan hidup (dua arah) jika OP pun mau turut serta menyampaikan pandangannya.

BTW, solusi untuk apa dulu? Pilihan investasi atau mata uang? Kalau maksudnya untuk menjadi alternatif mata uang secara global, pertanyaan saya "apakah seluruh negara dunia sudah melegalkan crypto sebagai mata uang mereka"? Setau saya cuman beberapa negara saja yang melegalkan crypto sebagai mata uang, lantas gimana menggunakannya kalau itu masih illegal?  Apalagi tidak semua urusan bisa dicover koin-koin crypto. Contoh, untuk urusan export-import antar negara, palingan cuman Rusia yang mau nerima bayaran dengan crypto/BTC. Sedangkan yang lainnya, mana mau nerima bayaran crypto. Selain itu, sistem keuangan di rata-rata negara dunia, belum support untuk menjadikan crypto sebagai mata uang.

Menurut saya, mata uang tetap akan fiat. Untuk alternatif yang mungkin saat ini hanyalah logam mulia seperti emas/perak. Yang semua negara setuju dan melegalkannya.

Judulnya saja udah perang Om, yang sudah tentu perang lah.

Maksudnya kita kudu pro Amrik ne? 

Sesuai dengan judul topik yang diusung oleh om @kids_, "Apakah Jika PD III Meledak, Crypto Akan Menjadi Solusi?". Saya fikir kripto atau umumnya Bitcoin dapat menjadi alternatif solusi bagi mereka-mereka yang ingin menyimpan treasury, karena sifat kripto (Bitcoin) yang memiliki scarcity (kelangkaan).

Tetapi tidak untuk menjadi solusi utama, pasalnya disaat beberapa waktu lalu konflik Rusia dan Ukraina memanas, Bukannya naik, Bitcoin malah ambles, hal ini dikarenakan orang-orang masih aware terhadap eksistensi Emas dan Minyak. Apalagi jika agendanya perang, maka Minyak menjadi solusi utama untuk menyimpan aset.

Saya pikir untuk saat ini tidak. Bahkan Bank Dunia dan IMF menentang penggunaan crypto sebagai alat transaksi yang sah karena nilainya fluktatif dan menurut beberapa artikel yang saya baca Mata uang digital bisa menganggu kesetabilan mata uang global. Sebagai contoh Elsalvador yang melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran tidak memperoleh dana bantuan dari IMF, bahkan IMF menyuruh mereka menghetikan proyek Bitcoin sebagai mata uang.
Beberapa negara telah mengagas CBDC tapi saya tidak tahu teknologi apa yang akan mereka pakai. Bahkan indonesia telah merencanakan itu juga.

Berkecamuknya Perang antara Rusia dan ukraina di anggap bisa menjadi pemicu Perang Dunia ke-3. Walaupun demikian, tentu kita tidak sedikitpun berharap hal tersebut akan terjadi. Namun tanda-tanda perang dunia sudah mulai muncul, karena perang dunia biasanya muncul setelah adanya pandemi dan resesi ekonomi global. Terlebih perang dagang juga beberapa tahun belakangan sudah memanas, ada yang bilang bahwa perang dagang adalah salah satu bentuk perang.

Jika PD III terjadi. Mungkin dollar bisa jadi bukan lagi menjadi mata uang utama dunia. Kecuali amerika kembali menang dalam PD III. Meskipun demikian, sebenarnya dollar hari ini sudah banyak pihak yang was-was karena keserakahan dollar yang mencetak uang secara ugal-ugalan dan tak lagi mempertimbangkan cadangan emas sebagai patokan untuk mencetak uang. Banyak prngamat yang memperediksi bahwa kerajaan dollar US akan runtuh dalam waktu dekaplt

Jika PD III atau rasa percaya terhadap dollar runtuh. Apakah benar Crypto (dalam hal ini arus utama crypto eke BITOIN dan atau ethereum) akan menjadi mata uang utama dunia? Atau-kah bank dunia akan membuat crypto-nya sendiri dan menjadikan crypto tsb menjadi mata uang utama dunia? Atau atau yang lain..

Yuk sharing... siapa tau ada yang berbaik hati kasih cendol