Author

Topic: Apakah Teknologi AI, OpenAI, ChatGPT itu benar Pintar? (Read 1729 times)

hero member
Activity: 868
Merit: 737
chatGPT merupakan sistem yang dirancang dengan sebuah model bahasa yang digunakan oleh Opel Al, bisa menirukan mesin , membuat coding serta mengajarinya juga, dan juga bisa membuat email secara otomatis, walaupun belum 100 persen sempurna namun secara garis besar apa yang diperintahkan benar. Otomatis kehadirannya bisa mengurangi daya serap pekerja, interaksi sistem ini mirip juga interaksi dengan manusia, bahkan kode pemogramannya bisa dibuatin intruksi seperti intruksi kepada manusia umumnya
Ya itulah mengapa banyak yang orang takutkan tentang AI ini. Sebenarnya kalau mereka bisa memanajemen AI ini dengan baik, malah akan menambah Inovasi baru bagi perusahaan untuk mengembangkan produknya, misal dari 3 produk menjadi 5 atau 7 produk. Sehingga, teknologi AI ini tidak meninggalkan SDM. tapi malah menambah tenaga SDM untuk mengoperasikan AI. Tapi kalau perusahaannya itu-itu saja, ya bakal banyak PHK masal, karena sudah dihandle oleh AI semua. Setidaknya, ada divisi khusus untuk pengembangan teknologi, sehingga pemanfaatan AI ini akan menambah kualitas produk jadi lebih mumpuni untuk bersaing di global.
member
Activity: 98
Merit: 21
Tontogether | Save Smart & Win Big
Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.
Setiap buatan manusia itu tentu tidak akan lebih pintar dari manusia itu sendiri, yang artinya manusia akan selalu lebih pintar dari apa yang dibuatnya walaupun bisa digunakan oleh banyak orang. Jadi saya sepakat kalau teknologi AI itu bukan teknologi yang pintar, tetapi teknologi yang lebih cepat memberi jalan pintas untuk sebuah jawaban walaupun jawabannya belum tentu benar juga karena hal itu didasarkan oleh pencarian teknologi AI pada jawaban yang sudah ada, bukan untuk jawaban yang baru.

Sebuah platform chatbot AI mendadak viral di dunia maya. Bernama ChatGPT, chatbot buatan Open AI disebut bisa menjawab semua pertanyaan layaknya mesin pencarian Google. Namun bedanya, ChatGPT hadir dengan format percakapan. Pengembang platform itu, OpenAI menjelaskan chat akan berinteraksi salah satunya dengan menjawab pertanyaan. "Format dialog memungkinkan ChatGPT menjawab pertanyaan, mengakui kesalahan, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan tidak pantas," kata OpenAI, dikutip NBC News, Selasa (6/12/2022). Sumber: cnbcindonesia.com


Quote
si program mengarahkan atau mengumpulkan data untuk dicode-kan ke AI sehingga sesuai dengan apa yang diperintahkan. Sehingga menurutku tidak lebih pintar, kalau lebih cepat iya.
Menurut ane saat in AI hampir membuat segala hal apa yang kita perintahkan langsung di eksekusi secepatnya sesuai keinginan kita, dari membuat email sendiri, gonta ganti pasword untuk mengamankan akun, dengan kecangihan saat ini, AI, chatGPT kebutuhan tenaga manusia juga berkurang sebab sudah ada sistem ini, yang membedakan yaitu teknik keputusannya dengan manusia yaitu kebijkan dalam megambil keputusan

Teknologi yang lebih cepat mengarahkan ke sumber jawaban yang diperlukan sebenarnya tidak harus disebut pintar, karena setiap jawaban yang diberikan oleh teknologi AI pun juga berdasarkan atas apa yang telah di tulis oleh beberapa manusia lainnya di masa lalu atau sebelum teknologi AI lahir, meskipun akhir-akhir ini sudah sangat banyak pembahasan tentang teknologi AI yang membuat suasana seakan menjadi sangat terkejut. Padahal memakai google juga masih jauh lebih enak kalau keperluannya seputar mencari jawaban dari pertanyaan yang sederhana.
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.
Setiap buatan manusia itu tentu tidak akan lebih pintar dari manusia itu sendiri, yang artinya manusia akan selalu lebih pintar dari apa yang dibuatnya walaupun bisa digunakan oleh banyak orang. Jadi saya sepakat kalau teknologi AI itu bukan teknologi yang pintar, tetapi teknologi yang lebih cepat memberi jalan pintas untuk sebuah jawaban walaupun jawabannya belum tentu benar juga karena hal itu didasarkan oleh pencarian teknologi AI pada jawaban yang sudah ada, bukan untuk jawaban yang baru.

Sebuah platform chatbot AI mendadak viral di dunia maya. Bernama ChatGPT, chatbot buatan Open AI disebut bisa menjawab semua pertanyaan layaknya mesin pencarian Google. Namun bedanya, ChatGPT hadir dengan format percakapan. Pengembang platform itu, OpenAI menjelaskan chat akan berinteraksi salah satunya dengan menjawab pertanyaan. "Format dialog memungkinkan ChatGPT menjawab pertanyaan, mengakui kesalahan, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan tidak pantas," kata OpenAI, dikutip NBC News, Selasa (6/12/2022). Sumber: cnbcindonesia.com


Quote
si program mengarahkan atau mengumpulkan data untuk dicode-kan ke AI sehingga sesuai dengan apa yang diperintahkan. Sehingga menurutku tidak lebih pintar, kalau lebih cepat iya.
Teknologi yang lebih cepat mengarahkan ke sumber jawaban yang diperlukan sebenarnya tidak harus disebut pintar, karena setiap jawaban yang diberikan oleh teknologi AI pun juga berdasarkan atas apa yang telah di tulis oleh beberapa manusia lainnya di masa lalu atau sebelum teknologi AI lahir, meskipun akhir-akhir ini sudah sangat banyak pembahasan tentang teknologi AI yang membuat suasana seakan menjadi sangat terkejut. Padahal memakai google juga masih jauh lebih enak kalau keperluannya seputar mencari jawaban dari pertanyaan yang sederhana.
chatGPT merupakan sistem yang dirancang dengan sebuah model bahasa yang digunakan oleh Opel Al, bisa menirukan mesin , membuat coding serta mengajarinya juga, dan juga bisa membuat email secara otomatis, walaupun belum 100 persen sempurna namun secara garis besar apa yang diperintahkan benar. Otomatis kehadirannya bisa mengurangi daya serap pekerja, interaksi sistem ini mirip juga interaksi dengan manusia, bahkan kode pemogramannya bisa dibuatin intruksi seperti intruksi kepada manusia umumnya
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Nah, kalau untuk kasus mas pngin nanyain misalnya  "bagaimana cara nge-hack private key bitcoin", itu jelas kata-kata yang dilarang hack, crack atau sejenisnya menurut saya itu tidak mungkin bisa dan penggunaan kata-kata seperti itu dilarang.
Ya jangan pakai cara vulgar pakai kata-kata di atas gan, mungkin lebih diperhalus misal email kamu kena hack dan minta bantuan chatGPT untuk memulihkannya. Atau private key bitcoin kamu hilang dan butuh code brute force atau semacamnya untuk memulihkannya. karena pengalamanku yang pernah minta dibuatkan website, chatGPT ini tentu tidak secara langsung bikin barang itu langsung jadi, dia mungkin akan meminta spesifikasi yang jelas dan detil dulu mengenai konten apa diwebsite mu tersebut. Ya ada semacam tahapan dan proseslah, nanti kalau alur dan pertanyaannya tepat malah mungkin kamu akan mendapatkan lebih dari expektasimu.

https://cyberhoot.com/advisory/five-ways-chatgpt-helps-you-hack/
newbie
Activity: 83
Merit: 0
Di forum sekarang lagi rame member yang menggunakan teknologi AI buat ngepost, ada beberapa yang kedapatan dan kabarnya diblack list, tapi ku belum mengetahui siapa dan seperti apa postingan pakai Ai tersebut.

Berbicara mengenai AI, aku punya pendapat berbeda, tidak perlu kuterangkan panjang lebar di sini bagaimana kecerdasan mereka mengola data, mengoreksi, menjawab pertanyaan dan hal lain yang dilakukan oleh manusia.

Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.

si program mengarahkan atau mengumpulkan data untuk dicode-kan ke AI sehingga sesuai dengan apa yang diperintahkan. Sehingga menurutku tidak lebih pintar, kalau lebih cepat iya.

Pernah ku tanya, bagaimana cara nge-hack private key bitcoin, jawabannya panjang lebar berteori tidak karuan, tiada solusi dan arti, malah ngasih nasehat

https://iili.io/HEWTXxp.md.png

jadi ya omong kosong saja menurutku, menidng langsung ttanya ke google.

https://presensiku.id/blog/apa_sih_ai_artificial_intelligence
AI ini klo menurut saya apalgi chatgpt modelnya training. Artinya, dia (chatgpt) itu harus dikasi dulu model sampelnya nah baru dia ngumpulin data. Chatgpt ini kan ada dua versi yah, pertama gratisan kedua berbayar, jadi teks yang dihasilkan pun jelas berbeda. Sekarang juga ada extension seperti "webchatgpt" yang bisa ambil live data dari google langsung. Klo di chatgpt ada extensionnya tapi versi berbayar. Nah, kalau untuk kasus mas pngin nanyain misalnya  "bagaimana cara nge-hack private key bitcoin", itu jelas kata-kata yang dilarang hack, crack atau sejenisnya menurut saya itu tidak mungkin bisa dan penggunaan kata-kata seperti itu dilarang.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Hanya saja masalah di sini kecerdasan yang dimiliki AI bisa membuat manusia menghadapi krisis ketersediaan lapangan kerja karena kebanyakan lapangan kerja itu mengandalkan ilmu kalkukasi, teori, dan analisis. AI bisa bekerja 24 jam, AI bisa mengkomputasi banyak teori-teori yang kemudian diaplikasikan ke dalam penggunaan sehari-hari, atau bahkan bisa menemukan terobosan teknologi terbaru yang tidak bisa ditemukan manusia karena keterbatasannya dalam hal analisis data.
Itulah mengapa mengapa banyak perusahaan yang mem-PHK karyawannya sekarang, karena kemampuan AI bekerja 24 jam nonstop itulah membuat pemimpin perusahaan berpikir tidak ada gunanya manusia. Tapi 1 hal yang kurang dalam hal ini selain dari perasaan, dan hati tadi, yaitu manajemen. AI ini aku anggap agak kurang dalam hal memanajemen pekerjaan. Mereka ini hanya bekerja pada 1 perintah, dan akan timbul error jika ada perintah lainnya. Artinya mereka ini tidak bisa bekerja multitasking, ini beda dengan manusia dimana lihat dalam hal memanajemen tasking.

Apakah ke depannya AI akan menggantikan pekerjaan manusia? Saya pikir itu tidak akan terjadi. Karena selain akan menimbulkan banyak kemudharatan, Pemerintah pastinya ingin menjamin dan menyediakan lapangan kerja untuk masyarakatnya. Tentu pemerintah juga tidak ingin menghadapi masalah karena banyak orang yang menganggur yang akan berimbas pada timbulnya tindakan kejahatan secara masif karena orang-orang tidak punya sumber penghasilan.
Manusia masih sangat dibutuhkan untuk mengawasi AI bekerja, tanpa pengawasan AI akan bekerja sesuai dengan kemauan mereka. Namun tentu AI dapat menggantikan itu semua jika kemampuan berpikir dari manusia lebih rendah dari mereka.
member
Activity: 121
Merit: 86
You have 0 sendable merit (sMerit)
AI membuat AI?, kalau menurutku sih bisa, itu tergantung seberapa kuat code yang dimasukan. Kadang beberapa AI yang pernah ku coba selain chatGPT, mengambil bahan atau jawaban dari sumber lain yang berupa AI juga. Artinya tidak menutup kemungkinan akan adanya duplikasi AI dari beberapa AI yang ada. Hal ini mungkin jadi masalah besar berikutnya, bagaimana tidak, kalau ternyata hasil yang kita dapat akan sama dengan hasil dari AI yang lain, tentu kita menganggap jawaban itu benar, padahal belum tentu benar kalau kita mencarinya secara manual, karena itu tadi, adanya kamuflase jawaban yang diambil dari sumber AI yang lain.

AI itu kuat dan lebih cerdas dari manusia dalam hal kalkulasi dan analisis based on data. Saya setuju apapun ceritanya manusia itu lebih unggul dari ciptaannya, dan bahkan manusia bodoh pun lebih cerdas dari AI dalam hal tertentu. Hanya saja masalah di sini kecerdasan yang dimiliki AI bisa membuat manusia menghadapi krisis ketersediaan lapangan kerja karena kebanyakan lapangan kerja itu mengandalkan ilmu kalkukasi, teori, dan analisis. AI bisa bekerja 24 jam, AI bisa mengkomputasi banyak teori-teori yang kemudian diaplikasikan ke dalam penggunaan sehari-hari, atau bahkan bisa menemukan terobosan teknologi terbaru yang tidak bisa ditemukan manusia karena keterbatasannya dalam hal analisis data.

Apakah ke depannya AI akan menggantikan pekerjaan manusia? Saya pikir itu tidak akan terjadi. Karena selain akan menimbulkan banyak kemudharatan, Pemerintah pastinya ingin menjamin dan menyediakan lapangan kerja untuk masyarakatnya. Tentu pemerintah juga tidak ingin menghadapi masalah karena banyak orang yang menganggur yang akan berimbas pada timbulnya tindakan kejahatan secara masif karena orang-orang tidak punya sumber penghasilan.
hero member
Activity: 868
Merit: 737

Sepakat gan, semakin banyak data yang dimasukan ke AI maka mereka akan semakin pintar dan semakin memungkinkan untuk menjawab masalah masalah yang bersifat kompleks. Lalu, jika AI semakin cerdas, bisakah AI membuat AI?  Grin
AI membuat AI?, kalau menurutku sih bisa, itu tergantung seberapa kuat code yang dimasukan. Kadang beberapa AI yang pernah ku coba selain chatGPT, mengambil bahan atau jawaban dari sumber lain yang berupa AI juga. Artinya tidak menutup kemungkinan akan adanya duplikasi AI dari beberapa AI yang ada. Hal ini mungkin jadi masalah besar berikutnya, bagaimana tidak, kalau ternyata hasil yang kita dapat akan sama dengan hasil dari AI yang lain, tentu kita menganggap jawaban itu benar, padahal belum tentu benar kalau kita mencarinya secara manual, karena itu tadi, adanya kamuflase jawaban yang diambil dari sumber AI yang lain.
legendary
Activity: 1932
Merit: 1273
Baru-baru ini, AI milik nasa yang belum sepenuhnya beroperasi suda bisa menemukan sebuah meteorit yang akan melintasi bumi, padahal ilmuan melewatkan meteorit ini

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230809184631-37-461598/nasa-kecolongan-ai-temukan-asteroid-penghancur-bumi

HelioLinc3D, yang digunakan untuk menemukan asteroid terkait, bukan merupakan AI, itu hanya sebuah algoritma. Tidak ada andil AI dalam penemuan hal tersebut mengacu pada informasi berikut. Lalu NASA tidak kecolongan, hal ini adalah sebuah inovasi baru dalam hal algoritma untuk mencari asteroid. Sedikit informasi tambahan, meteorit berbeda dengan asteroid. Meteorit itu bagian/serpihan dari asteroid atau komet.

https://www.washington.edu/news/2023/07/31/heliolinc3d/

Satu hal yang menyangkut dengan AI dari informasi terkait adalah hanya potongan kutipan berikut.

Quote
“This is just a small taste of what to expect with the Rubin Observatory in less than two years, when HelioLinc3D will be discovering an object like this every night,” said Rubin scientist Mario Jurić, director of the DiRAC Institute, professor of astronomy at the University of Washington and leader of the team behind HelioLinc3D.  “But more broadly, it’s a preview of the coming era of data-intensive astronomy. From HelioLinc3D to AI-assisted codes, the next decade of discovery will be a story of advancement in algorithms as much as in new, large, telescopes.”
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Tidak, apabila di bandingkan dengan manusia, sebab AI tidak bisa menjawab permasalahan yang bersifat kompleks. Ditambah AI tidak mempunyai perasaan, maka secara otomatis tidak peka terhadap kondisi di sekelilingnya. Ini merupakan fakta, bahwa AI sangat terbatas dalam hal kecerdasan. Namun keberadaannya sangat membantu dalam bekerja, di akui atau tidak kita sudah sangat bergantung pada yang namanya kecerdasan buatan, apapun itu.

Untuk teknologi AI saat ini mungkin masih demikian. Tetapi jika AI dikasih opsi-opsi tingkat lanjut mungkin dia bisa memutuskan sesuatu berdasarkan pada kebiasaan manusia dalam menganalisa kepekaan. Untuk saat ini saja, yang menurut saya masih dalam fase pengembangan, AI sudah sangat canggih, apalagi nanti 10 atau 20 tahun kemudian, mungkin AI akan sangat sangat canggih.

Baru-baru ini, AI milik nasa yang belum sepenuhnya beroperasi suda bisa menemukan sebuah meteorit yang akan melintasi bumi, padahal ilmuan melewatkan meteorit ini

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230809184631-37-461598/nasa-kecolongan-ai-temukan-asteroid-penghancur-bumi

Di lain sisi kecerdasan yang di peroleh oleh AI sendiri, bersumber pada seberapa banyak data yang di olah. Semakin banyak data maka semakin terlihat bagus hasil perintah yang di berikan.

Sepakat gan, semakin banyak data yang dimasukan ke AI maka mereka akan semakin pintar dan semakin memungkinkan untuk menjawab masalah masalah yang bersifat kompleks. Lalu, jika AI semakin cerdas, bisakah AI membuat AI?  Grin
hero member
Activity: 2478
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Tidak, apabila di bandingkan dengan manusia, sebab AI tidak bisa menjawab permasalahan yang bersifat kompleks. Ditambah AI tidak mempunyai perasaan, maka secara otomatis tidak peka terhadap kondisi di sekelilingnya. Ini merupakan fakta, bahwa AI sangat terbatas dalam hal kecerdasan. Namun keberadaannya sangat membantu dalam bekerja, di akui atau tidak kita sudah sangat bergantung pada yang namanya kecerdasan buatan, apapun itu.

Di lain sisi kecerdasan yang di peroleh oleh AI sendiri, bersumber pada seberapa banyak data yang di olah. Semakin banyak data maka semakin terlihat bagus hasil perintah yang di berikan.
hero member
Activity: 1834
Merit: 720
Jadi tidak heran jika di masa depan AI akan menggantikan banyak pekerjaan manusia di sektor yang telah saya sebutkan di atas. Mungkin AI tidak lebih cerdas dari penciptanya, tapi AI lebih cerdas dari manusia kebanyakan. Karena itu di masa depan pekerjaan yang paling aman adalah pekerjaan berbasis kreativitas karena AI tidak bisa Meng-Create seperti hal nya manusia.
ya saya setuju dengan hal itu, lambat laun kecerdasan buatan mulai menggantikan tugas masnusia, maka kita harus mempunyai keahlian khusus dan mempunyai kreatifitas agar bisa menghasilkan uang.

Saya ingat betul bagaimana yang terjadi kepada teman-teman saya yang bekerja sebagai karyawan pabrik dan pada waktu itu pabrik tempat mereka bekerja melakukan PHK besar-besaran karena wabah covid-19. Karena mereka terkena PHK mereka memutuskan untuk pulang kerumah dan menganggur sampai wabah covid-19 selesai. Pada saat mereka menganggur mereka kebingungan untuk menjamin keseharianya karena selama ini untuk menjamin kebutuhan sehari-hari hanya mengandalkan gaji disetiap bulannya sebagai karyawan pabrik dan ketika diajak untuk berdagang mereka tidak mau dengan alasan malu dan begitupun ketika diajak untuk bertani mereka tidak mau karena kotor.

Dan saya berpikir entah bagaimanan nantinya, jika semua pabrik sudah benar-benar memakai robot dan tidak membutuhkan lagi tenaga manusia. entah bagaimana dengan mereka, yang hanya mengandalkan bekerja sebagai karyawan pabrik, untuk memenuhi kebutuhannya..?
newbie
Activity: 10
Merit: 1
Tapi jika maksud kamu itu berupa tulisan untuk menarik calon pembeli, kurasa masih lebih baek dari manusia, karena dalam hal marketing perlu untuk melibatkan emosi untuk menarik hati calon pembeli.
Point ini yang saya maksudkan. Kalaupun iya nantinya ide itu bisa diwujudkan. Pasti akan banyak pengangguran massal.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Sedangkan untuk menjadi lebih cerdas saya rasa tetap kemungkinan besar tidak mungkin. Karena Pintar bersifat meniru, sedangkan Cerdas bersifat berinovasi membawa hal yang baru. Seperti manusia menciptakan AI. Nah ini manusia Cerdas. Kalau AI menciptakan AI maka mereka si AI hanya meniru saja.
Ya AI bersifat meniru dan dibuat seperti apa yang diinginkan oleh programer. Sedangkan kecerdasan itu sendiri memang menurutku memerlukan pertimbangan lain untuk digunakan kepada AI sehingga tidak menyeluruh bisa menyerupai kecerdasan manusia yang penuh inovasi. Oleh karena itu masih sangat membutuhkan manusia untuk mengontrol AI, tidak dibiarkan berkembang sendiri karena takutnya nanti mereka-mereka (AI) ini jadi lebih cerdas dan membuat inovasi sehingga menimbulkan kerusakan
hero member
Activity: 630
Merit: 611
Saya pernah menonton videonya Agung Hapsah, Salah satu Youtuber berkualitas di Indonesia.Itu sekitar 4 tahun lalu. Dia membahas tentang AI jauh sebelum chatGPT populer akhir-akhir ini. Dan saya juga melihat sebagian teman-teman di forum ini menyimpulkan bahwa Robot tidak lebih cerdas dari manusia. Memang. Itu benar. Hanya saja itu tidak sepenuhnya benar.

Robot atau kecerdasan buatan itu unggul jauh di sektor pekerjaan yang berbasis pengulangan atau data analis. Kita harus mengakui itu. Tapi mereka (AI dan Robotik) itu lemah di bidang kreativitas dan imajinasi (meski saat ini sudah ada juga AI yang menggenerate gambar tapi itu masih diperdebatkan karena AI hanya menggunakan data bukan benar-benar imajinasi).

Jadi tidak heran jika di masa depan AI akan menggantikan banyak pekerjaan manusia di sektor yang telah saya sebutkan di atas. Mungkin AI tidak lebih cerdas dari penciptanya, tapi AI lebih cerdas dari manusia kebanyakan. Karena itu di masa depan pekerjaan yang paling aman adalah pekerjaan berbasis kreativitas karena AI tidak bisa Meng-Create seperti hal nya manusia.
Kalau untuk lebih cerdas saya tetap merasa bahwa manusia akan tetap lebih unggul. Karena terkadang manusia yang bodohpun selalu memiliki kelebihan lainnya yang ia miliki sejak lahir yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Karena kecerdasan bersifat bawaan sejak lahir. Berbeda dengan kepintaran yang bisa didapatkannya harus dengan banyak proses belajar dan proses pengumpulan informasi yang mumpuni. Semakin banyak informasi maka semakin pintar seseorang. Setidaknya disinilah ada perbedaan antara Cerdas dan Pintar. (Kecerdasan bawaan sejak lahir sedangkan Kepintaran didapatkan setelah proses pengumpulan ilmu pengetahuan)1

Jadi kalau AI dikatakan bisa menjadi lebih pintar daripada manusia maka yang satu ini mungkin saja terjadi  Grin
Karena AI terus menerus di inputkan data dan pengetahuan yang begitu banyak. Apalagi jumlah pengetahuan yang tersebar di dunia maya dan AI bisa menjangkau pengetahuan ini. Maka tidak heran jika AI menjadi lebih berwawasan(Pintar) dibandingkan sebagian orang.

Sedangkan untuk menjadi lebih cerdas saya rasa tetap kemungkinan besar tidak mungkin. Karena Pintar bersifat meniru, sedangkan Cerdas bersifat berinovasi membawa hal yang baru. Seperti manusia menciptakan AI. Nah ini manusia Cerdas. Kalau AI menciptakan AI maka mereka si AI hanya meniru saja.

--------
Reference:
1. https://www.gramedia.com/best-seller/perbedaan-orang-pintar-dan-cerdas/
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Robot atau kecerdasan buatan itu unggul jauh di sektor pekerjaan yang berbasis pengulangan atau data analis. Kita harus mengakui itu. Tapi mereka (AI dan Robotik) itu lemah di bidang kreativitas dan imajinasi (meski saat ini sudah ada juga AI yang menggenerate gambar tapi itu masih diperdebatkan karena AI hanya menggunakan data bukan benar-benar imajinasi).
Menurutku namanya AI atau sejenisnya itu bukan mahluk hidup, dan tidak dilengkapi perasaan seperti manusia, sehingga kalau pun mereka pintar tetap tidak bisa membedakan mana yang benar atau salah, AI itu hanya berpegang kepada apa yang diinput oleh manusia. Walau kita lihat gambar yang AI buat itu lebih bagus dari buatan manusia sekalipun, kalau dilombakan dan jurinya merupakan penggiat seni yang memperhatikan aspek imaji, emosi atau perasaan, akan memberi nilai rendah dari pada buatan tangan manusia yang menggunakan kanvas.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 339
https://duelbits.com/
Saya pernah menonton videonya Agung Hapsah, Salah satu Youtuber berkualitas di Indonesia.Itu sekitar 4 tahun lalu. Dia membahas tentang AI jauh sebelum chatGPT populer akhir-akhir ini. Dan saya juga melihat sebagian teman-teman di forum ini menyimpulkan bahwa Robot tidak lebih cerdas dari manusia. Memang. Itu benar. Hanya saja itu tidak sepenuhnya benar.

Robot atau kecerdasan buatan itu unggul jauh di sektor pekerjaan yang berbasis pengulangan atau data analis. Kita harus mengakui itu. Tapi mereka (AI dan Robotik) itu lemah di bidang kreativitas dan imajinasi (meski saat ini sudah ada juga AI yang menggenerate gambar tapi itu masih diperdebatkan karena AI hanya menggunakan data bukan benar-benar imajinasi).

Jadi tidak heran jika di masa depan AI akan menggantikan banyak pekerjaan manusia di sektor yang telah saya sebutkan di atas. Mungkin AI tidak lebih cerdas dari penciptanya, tapi AI lebih cerdas dari manusia kebanyakan. Karena itu di masa depan pekerjaan yang paling aman adalah pekerjaan berbasis kreativitas karena AI tidak bisa Meng-Create seperti hal nya manusia.

Eh, mungkin enggak kalau di masa depan pekerjaan seperti Anggota DPR di wakilkan oleh RObot saja? Soalnya kan pekerjaan Anggota DPR yang menyalurkan aspirasi masyarakat sepertinya lebih layak di kerjakan oleh Robot deh. Malah bisa kerja 24 jam kayanya hahah  Grin
legendary
Activity: 1932
Merit: 1273
Bahkan AI tidak bisa mejawab hal-hal yang spesifik. Saya bahkan pernah mencoba bertanya, berapa prediksi harga bitcoin seminggu ke depan, tetapi jawabannya tidak bisa diprediksi malah dijawab sebagai teori yang mengatakan bahwa harga bitcoin sangat fluktuatif dan lain sebagainya. 

Coba cek berita chatbot AI ini: Predicting the Unpredictable: AI Chatbot Claude Outlines Potential 2024 Prices for Top 40 Crypto Assets.

Fungsi prediksi atau ramalan sebenarnya sudah bisa dilakukan dengan AI, tapi ya oleh AI yang dirancang khusus untuk kegunaan itu. Kalau agan pakai yang kegunaannya khusus untuk chatbot, seperti ChatGPT, ya bakalan kurang maksimal, terlebih jika perintah/pertanyaan agan kurang spesifik dan jelas, coba bandingkan dengan pertanyaan yang diajukan pada artikel tersebut. Lalu, jawaban yang agan dapatkan juga sebenarnya itu sudah bagus, karena ya memang harga bitcoin sulit diprediksi secara tepat.
sr. member
Activity: 959
Merit: 278
Vave.com - Crypto Casino
Sejauh ini program AI masih proses pengembangan, akan tetapi yang namanya tehnologi robot seperti itu tidak benar-benar pintar dari manusia. Bahkan AI tidak bisa mejawab hal-hal yang spesifik. Saya bahkan pernah mencoba bertanya, berapa prediksi harga bitcoin seminggu ke depan, tetapi jawabannya tidak bisa diprediksi malah dijawab sebagai teori yang mengatakan bahwa harga bitcoin sangat fluktuatif dan lain sebagainya. 
legendary
Activity: 1932
Merit: 1273
selain itu, pemberitaan lama Facebook (saat ini Meta) menghentikan projek AI mereka karena projek yang mereka kembangkan berhasi menciptakan bahasa mereka sendiri yang tidak dimengerti manusia.
https://www.grid.id/read/04138390/ai-buatan-facebook-dimatikan-karena-mulai-menciptakan-bahasa-sendiri-dan-ini-bukan-pertama-kalinya?page=all

Berita lama tapi hoax-nya masih dibawa sampe sekarang.

Quote
Namun, para peneliti di Facebook terpaksa mematikan proyek AI mereka setelah menemukan bahwa program AI buatan mereka malah menciptakan bahasa baru yang hanya bisa dimengerti oleh mereka sendiri.
Salah. Mereka tidak mematikan dengan paksa karena hal tersebut, akan tetapi, karena tidak sesuai tujuan awal. Tujuan awalnya yaitu mengembangkan chatbot yang dapat digunakan dengan manusia. Secara khusus, untuk tujuan negosiasi.

Walaupun niat utama bisa digunakan dengan/oleh manusia atau bot, dan memang tujuan untuk bernegosiasi telah tercapai. Pengembangan selanjutnya yang mereka kejar adalah dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Quote
Sampai akhirnya mereka menggunakan dialek khusus yang tidak dikenali.
Ngaco. Sejauh ini tidak ada bukti atas dialek yang tidak dikenali.
Quote
Hal ini memaksa para pembuatnya untuk mematikan kedua program AI ini, dengan dalih pencegahan.
Sesuai yang udah dibilang, alasannya bukan karena paksaan dan pencegahan.

Quote
During reinforcement learning, the agent attempts to improve its parameters from conversations with another agent. While the other agent could be a human, FAIR used a fixed supervised model that was trained to imitate humans. The second model is fixed, because the researchers found that updating the parameters of both agents led to divergence from human language as the agents developed their own language for negotiating.
Quote
"Simply put, agents in environments attempting to solve a task will often find unintuitive ways to maximize a reward," Batra wrote in the July 2017 Facebook post. "Analyzing the reward function and changing parameters of an experiment is NOT the same as 'unplugging' or 'shutting down AI.' If that were the case, every AI researcher has been 'shutting down AI' every time they kill a job on a machine." 

https://engineering.fb.com/2017/06/14/ml-applications/deal-or-no-deal-training-ai-bots-to-negotiate/
https://www.fastcompany.com/90132632/ai-is-inventing-its-own-perfect-languages-should-we-let-it
https://gizmodo.com/no-facebook-did-not-panic-and-shut-down-an-ai-program-1797414922
https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2021/07/28/fact-check-facebook-chatbots-werent-shut-down-creating-language/8040006002/
hero member
Activity: 2282
Merit: 589
Memang untuk hal seperti ini sepertinya kebanyakan dari korban adalah orang tua karena memang selain dari gaptek, mereka juga jelas menjadi sasaran empuk karena ada beberapa alasan seperti membuat mereka panik serta membuat cerita seolah-olah ada masalah yang terjadi kepada keluarga mereka tentu ini akan sangat rawan.
Korbannya tidak hanya orang tua tapi masyoritas kalangan muda juga bisa jadi sasaran dari para pelaku penipuan karena masyoritas masyarakat saat ini tidak mengetahui tentang AI apalagi jenis penipuan yang memanfaatkan fitur AI, jadi diperlukan adanya edukasi kepada masyarakat tentang pengetahuan AI untuk mengurangi korban penipuan dengan kasus semacam itu. Peniruan wajah dan suara dari fitur AI memang sulit dibedakan kecuali memperhatikan detail dari 2 efek tersebut untuk menemukan beberapa tanda kecurigaan dari cara pelaku menggunakan fitur itu karena bagaimanapun perkembangan teknologi pasti ada kekurangannya.

Quote
Ini poin yang bagus karena memang ketika sisi positif ada pasti sisi negatif juga dengan orang-orang yang menyalahgunakan hal seperti ini pasti banyak sehingga semakin teknologi berkembang maka mau tidak mau kita harus lebih mengupgrade diri kita sendiri agar lebih baik lagi supaya kita tidak tertinggal dalam segi pengetahuan dan teknologi serta kita juga tidak bisa dibodohi orang lain.
Sisi positif dan negatif tidak terlepas dari perkembangan teknologi tergantung bagaimana tujuan pengguna menggunakan teknologi itu untuk kepentingan positif atau negatif, jika kita harus menyesuaikan diri dengan setiap pembaruan teknologi yang sudah berkembang saat ini karena perkembangan teknologi tidak fokus pada negara yang masyoritas masyarakatnya gaptek atau tertinggal dari teknologi tapi perkembangan teknologi bersifat merata walaupun mereka fokus untuk negara maju. Jadi perlu banyak dukungan dari pemerintah dan beberapa elemen dari masyarakat untuk mengkampanyekan pengetahuan tentang AI dan langkah-langkah menghindari dari jenis penipuan menggunakan fitur AI, terumata dari kalangan artis yang memiliki banyak follower, selebgram, dan influencer lainnya yang sangat potensial menyebarkan pengetahuan untuk semua masyarakat.
hero member
Activity: 1008
Merit: 724
Ngerinya, sekarang sudah bukan hanya tentang tulisan atau suara saja yang memang menjadi salah satu cara untuk menipu lewat AI ini karena kita tahu bahwa suara sekarang sudah bisa diubah hanya dalam beberapa detik saja.
-snip-
Untuk mengubah suara, seharusnya perlu contoh suara dari orang yang akan ditiru. Mungkin, jika kita tidak sering melakukan livestream, membuat video dengan suara kita, seharusnya sih tidak akan bisa ditiru. Selain 2 metode ini, yang paling mungkin adalah via telepon, mungkin pernah ada nomor asing yang menelpon dan dijadikan kesempatan untuk merekamnya agar dapat ditiru. Saya pikir tidak mungkin bisa meniru suara jika tidak memiliki rekaman dari suara kita untuk dijadikan contoh. Sekalipun AI, tidak mungkin bisa tepat.

Justru inilah letak masalahnya mas Grin anak-anak generasi Z di indonesia selalu hobi dengan snap video atau livestream sehingga untuk mendapatkan sebuah sampel suara atau gambar wajah hal seperti ini sangan mudah untuk saat ini.
Sekalipun mungkin terkadang kita juga berhati-hati tetapi bukan berarti kita juga bisa terhindar sepenuhnya dari hal seperti ini karena bisa saja kita menjadi salah satu orang yang di incar dari si penipu sehingga kewaspadaan menjaga diri dan keluarga jelas sangat penting sekarang.
Jangankan dengan penipuan seperti ini, terkadang orang tua yang memang gaptek terkadang masih suka ketipu lewat pesan berantai ataupun telpon yang mengaku saudara yang sedang mengalami musibah apalagi dengan bukti video atau suara yang disamarkan sehingga ini bisa sangat berbahaya.
Tapi ane  belum menemukan AI yang benar-benar bisa menirukan suara seseorang dengan suara serupa, sejauh ini saya mencoba belum ada yang benar-benar keakuratan miripnya hingga sama pemilik suara asli 90% lebih.

Jika benar ada, ini sangat berbahaya dan apalagi jika menggunakan telpon seluler biasa, yang pada posisinya kita di perantauan, sementara orang tua di kampung tidak menggunakan telpon android seperti ibu dan ayah saya, korban yang akan lebih banyak sepertinya pada kasus seperti keadaan saya ini, saya harus mengedukasi kedua orang tua saya sepertinya.

Ya saya akaui itu benar, karena ayah saya pernah mengalaminya, hanya karena SMS, dan penipu itu mengatas namakan saya, dan apalagi jika suara dan di tambah lagi sekarang muka juga bisa di manipulasi jika kita memiliki gambarnya, hal ini lebih sering saya temukan di beberapa live streamer dengan menggunakan muka aktor terkenal, mungkin hari ini benar-benar samar tampilannya, tetapi bagi orang tua yang sudah lama tidak bertemu dengan anaknya itu bisa saja percaya, atau kedepannya AI bisa memanipulasi wajah 99%, saya tidak bisa membayangkan bagaimana kedepannya.


Saya rasa ketika bahkan itu berada di 50-70 persen mirip sekalipun itu akan sangat berbahaya karena memang melihat dari kondisi terutama untuk telpon bisa saja ketika kepanikan mulai muncul dari si korban terlepas dari suaranya mirip atau tidak ini akan sangat riskan dan bisa saja tertipu dalam hal ini.
Memang untuk hal seperti ini sepertinya kebanyakan dari korban adalah orang tua karena memang selain dari gaptek, mereka juga jelas menjadi sasaran empuk karena ada beberapa alasan seperti membuat mereka panik serta membuat cerita seolah-olah ada masalah yang terjadi kepada keluarga mereka tentu ini akan sangat rawan. Keluarga mas pernah merasakan penipuan seperti ini bahkan hanya melalui SMS sehingga memang berkaca dari hal ini, ketika sebuah SMS saja bisa menipu apalagi dengan suara atau wajah yang mirip atau sedikit mirip bisa saja ini akan menjadi sebuah senjata yang mematikan untuk mereka para pelaku yang tidak bertanggung jawab.

Quote
Kecerdasan AI ini anugrah jika di manfaatkan dengan baik, tetapi potensi di pakai penipu lebih mengerikan.
Ini poin yang bagus karena memang ketika sisi positif ada pasti sisi negatif juga dengan orang-orang yang menyalahgunakan hal seperti ini pasti banyak sehingga semakin teknologi berkembang maka mau tidak mau kita harus lebih mengupgrade diri kita sendiri agar lebih baik lagi supaya kita tidak tertinggal dalam segi pengetahuan dan teknologi serta kita juga tidak bisa dibodohi orang lain.

Selain dari penipuan, ada beberapa masalah lain lagi setelah saya mencoba mencari lebih banyak informasi tentang AI ini seperti dalam salah satu artikel dikatakan bahwa seseorang bunuh diri karena berinteraksi dan terpengaruh oleh AI selain itu, pemberitaan lama Facebook (saat ini Meta) menghentikan projek AI mereka karena projek yang mereka kembangkan berhasi menciptakan bahasa mereka sendiri yang tidak dimengerti manusia.
https://www.grid.id/read/04138390/ai-buatan-facebook-dimatikan-karena-mulai-menciptakan-bahasa-sendiri-dan-ini-bukan-pertama-kalinya?page=all

hero member
Activity: 1316
Merit: 787
Rollbit - The #1 Solana Casino
Kecerdasan AI ini anugrah jika di manfaatkan dengan baik, tetapi potensi di pakai penipu lebih mengerikan.
Alat yang baik akan menjadi semakin baik ketika diarahkan pada tujuan yang baik. Sebaliknya, teknologi yang baik akan menjadi buruk jika tujuan penggunaanya dibawa kearah yang jahat.
Ane menyadari bahwa kecanggihan teknologi seperti AI, ChatGPT dan lain-lain merupakan anugerah karena memudahkan kita kepada sesuatu hal yang bisa meringankan pekerjaan.

Menganai alat ChatGPT, sekarang alat tersebut sudah memiliki plug-in Bitcoin yang berspesialisasi pada penulisan kode untuk pengembangan Bitcoin dan lightning network[1].




[1]. https://twitter.com/BTC_Archive/status/1677308911131475974
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Justru inilah letak masalahnya mas Grin anak-anak generasi Z di indonesia selalu hobi dengan snap video atau livestream sehingga untuk mendapatkan sebuah sampel suara atau gambar wajah hal seperti ini sangan mudah untuk saat ini.
Sekalipun mungkin terkadang kita juga berhati-hati tetapi bukan berarti kita juga bisa terhindar sepenuhnya dari hal seperti ini karena bisa saja kita menjadi salah satu orang yang di incar dari si penipu sehingga kewaspadaan menjaga diri dan keluarga jelas sangat penting sekarang.
Jangankan dengan penipuan seperti ini, terkadang orang tua yang memang gaptek terkadang masih suka ketipu lewat pesan berantai ataupun telpon yang mengaku saudara yang sedang mengalami musibah apalagi dengan bukti video atau suara yang disamarkan sehingga ini bisa sangat berbahaya.
bagaimana pun livestream juga sumber cuan mas, saya kalau lihat tiktoker, bisa dapat Rp7jutaan dalam beberapa jam live. Makanya banyak yang memilih untuk livestream. Saya sih ikut2an, namun nahas ga dapat cuan ngabisin data  Tongue
cuma jarang ngomong sih ga sePD ngetik.

Memang, berhati-hati itu perlu, kalaupun kesandung itu adalah hal yang bukan bagian dari rencana kita. Setidaknya, kalau kita hati-hati ada langkah yang sudah dilakukan agar tidak tertipu ataupun dimanfaatkan penipu.


Tapi ane  belum menemukan AI yang benar-benar bisa menirukan suara seseorang dengan suara serupa, sejauh ini saya mencoba belum ada yang benar-benar keakuratan miripnya hingga sama pemilik suara asli 90% lebih.

Bisa masuk akal mas untuk meniru 90%, kita tahu suara kita ini ada apa itu istilahnya "tone" gitu ya (koreksi), kita bisa ngerubah suara setelah digenerate AI menjadi suara yang lebih mirip melalui editing. Tak ada bedanya kan dengan ngedit video dari greenscreen. Ini menurut saya saja, jadi meskipun mas ga menemukan suara yang mirip, namun jika menemukan kombinasi suara, pasti bisa membuat kemiripan. Silakan dikoreksi jika teori saya ini salah.
hero member
Activity: 2226
Merit: 610
Ngerinya, sekarang sudah bukan hanya tentang tulisan atau suara saja yang memang menjadi salah satu cara untuk menipu lewat AI ini karena kita tahu bahwa suara sekarang sudah bisa diubah hanya dalam beberapa detik saja.
-snip-
Untuk mengubah suara, seharusnya perlu contoh suara dari orang yang akan ditiru. Mungkin, jika kita tidak sering melakukan livestream, membuat video dengan suara kita, seharusnya sih tidak akan bisa ditiru. Selain 2 metode ini, yang paling mungkin adalah via telepon, mungkin pernah ada nomor asing yang menelpon dan dijadikan kesempatan untuk merekamnya agar dapat ditiru. Saya pikir tidak mungkin bisa meniru suara jika tidak memiliki rekaman dari suara kita untuk dijadikan contoh. Sekalipun AI, tidak mungkin bisa tepat.

Justru inilah letak masalahnya mas Grin anak-anak generasi Z di indonesia selalu hobi dengan snap video atau livestream sehingga untuk mendapatkan sebuah sampel suara atau gambar wajah hal seperti ini sangan mudah untuk saat ini.
Sekalipun mungkin terkadang kita juga berhati-hati tetapi bukan berarti kita juga bisa terhindar sepenuhnya dari hal seperti ini karena bisa saja kita menjadi salah satu orang yang di incar dari si penipu sehingga kewaspadaan menjaga diri dan keluarga jelas sangat penting sekarang.
Jangankan dengan penipuan seperti ini, terkadang orang tua yang memang gaptek terkadang masih suka ketipu lewat pesan berantai ataupun telpon yang mengaku saudara yang sedang mengalami musibah apalagi dengan bukti video atau suara yang disamarkan sehingga ini bisa sangat berbahaya.
Tapi ane  belum menemukan AI yang benar-benar bisa menirukan suara seseorang dengan suara serupa, sejauh ini saya mencoba belum ada yang benar-benar keakuratan miripnya hingga sama pemilik suara asli 90% lebih.

Jika benar ada, ini sangat berbahaya dan apalagi jika menggunakan telpon seluler biasa, yang pada posisinya kita di perantauan, sementara orang tua di kampung tidak menggunakan telpon android seperti ibu dan ayah saya, korban yang akan lebih banyak sepertinya pada kasus seperti keadaan saya ini, saya harus mengedukasi kedua orang tua saya sepertinya.

Ya saya akaui itu benar, karena ayah saya pernah mengalaminya, hanya karena SMS, dan penipu itu mengatas namakan saya, dan apalagi jika suara dan di tambah lagi sekarang muka juga bisa di manipulasi jika kita memiliki gambarnya, hal ini lebih sering saya temukan di beberapa live streamer dengan menggunakan muka aktor terkenal, mungkin hari ini benar-benar samar tampilannya, tetapi bagi orang tua yang sudah lama tidak bertemu dengan anaknya itu bisa saja percaya, atau kedepannya AI bisa memanipulasi wajah 99%, saya tidak bisa membayangkan bagaimana kedepannya.

Kecerdasan AI ini anugrah jika di manfaatkan dengan baik, tetapi potensi di pakai penipu lebih mengerikan.
hero member
Activity: 1008
Merit: 724
Ngerinya, sekarang sudah bukan hanya tentang tulisan atau suara saja yang memang menjadi salah satu cara untuk menipu lewat AI ini karena kita tahu bahwa suara sekarang sudah bisa diubah hanya dalam beberapa detik saja.
-snip-
Untuk mengubah suara, seharusnya perlu contoh suara dari orang yang akan ditiru. Mungkin, jika kita tidak sering melakukan livestream, membuat video dengan suara kita, seharusnya sih tidak akan bisa ditiru. Selain 2 metode ini, yang paling mungkin adalah via telepon, mungkin pernah ada nomor asing yang menelpon dan dijadikan kesempatan untuk merekamnya agar dapat ditiru. Saya pikir tidak mungkin bisa meniru suara jika tidak memiliki rekaman dari suara kita untuk dijadikan contoh. Sekalipun AI, tidak mungkin bisa tepat.

Justru inilah letak masalahnya mas Grin anak-anak generasi Z di indonesia selalu hobi dengan snap video atau livestream sehingga untuk mendapatkan sebuah sampel suara atau gambar wajah hal seperti ini sangan mudah untuk saat ini.
Sekalipun mungkin terkadang kita juga berhati-hati tetapi bukan berarti kita juga bisa terhindar sepenuhnya dari hal seperti ini karena bisa saja kita menjadi salah satu orang yang di incar dari si penipu sehingga kewaspadaan menjaga diri dan keluarga jelas sangat penting sekarang.
Jangankan dengan penipuan seperti ini, terkadang orang tua yang memang gaptek terkadang masih suka ketipu lewat pesan berantai ataupun telpon yang mengaku saudara yang sedang mengalami musibah apalagi dengan bukti video atau suara yang disamarkan sehingga ini bisa sangat berbahaya.
sr. member
Activity: 1148
Merit: 409
Duelbits
Beberapa hari kebelakang saya mendapatkan telepon dari 2 teman saya, mereka memberitahu saya bahwa ada seseorang yang mencoba menipu mereka melalui telepon seluler dengan mengatas namakan saya bahkan penipu tersebut mengetahui dengan detail informasi tentang saya agar mereka dapat memastikan kepada teman saya bahwa itu memang saya. Dan teman saya mengaku bahwa suara penipu tersebut sama persis dengan suara saya.
-snip-
Untuk detail informasi, kemungkinannya dari KYC atau membeli data, kita tahu sendiri jual beli data di Indonesia itu cukup marak
Terimakasih gan atas informasinya ini sangat berguna sekali bagi saya. Sehingga pemikiran saya sedikit terbuka tentang jual beli data pribadi. Untuk selanjutnya saya akan lebih berhati-hati ketika mendaftar pada suatu web ataupun aplikasi saya akan lebih teliti untuk membaca syarat dan persetujuan sebelum mengklik lebih lanjut untuk mengatisipasi kebocoran data diri saya.

Tetapi yang telintas dari benak saya. Saya selalu bertanya-tanya siapa dalang dibalik semua ini dan siapa yang menampung, menjual dan memebeli semua data diri ini.?
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Ngerinya, sekarang sudah bukan hanya tentang tulisan atau suara saja yang memang menjadi salah satu cara untuk menipu lewat AI ini karena kita tahu bahwa suara sekarang sudah bisa diubah hanya dalam beberapa detik saja.
-snip-
Untuk mengubah suara, seharusnya perlu contoh suara dari orang yang akan ditiru. Mungkin, jika kita tidak sering melakukan livestream, membuat video dengan suara kita, seharusnya sih tidak akan bisa ditiru. Selain 2 metode ini, yang paling mungkin adalah via telepon, mungkin pernah ada nomor asing yang menelpon dan dijadikan kesempatan untuk merekamnya agar dapat ditiru. Saya pikir tidak mungkin bisa meniru suara jika tidak memiliki rekaman dari suara kita untuk dijadikan contoh. Sekalipun AI, tidak mungkin bisa tepat.

Beberapa hari kebelakang saya mendapatkan telepon dari 2 teman saya, mereka memberitahu saya bahwa ada seseorang yang mencoba menipu mereka melalui telepon seluler dengan mengatas namakan saya bahkan penipu tersebut mengetahui dengan detail informasi tentang saya agar mereka dapat memastikan kepada teman saya bahwa itu memang saya. Dan teman saya mengaku bahwa suara penipu tersebut sama persis dengan suara saya.
-snip-
Untuk detail informasi, kemungkinannya dari KYC atau membeli data, kita tahu sendiri jual beli data di Indonesia itu cukup marak
sr. member
Activity: 1148
Merit: 409
Duelbits
-snip-
Ataupun ada cara lainnya untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif dari suatu program, saya sangat menunggunya..?
Dampak negatif dari teknologi sejatinya minim mas, namun sesuai dengan yang mas katakan "perlunya literasi" agar tidak mudah percaya dengan apa pun yang diterima, baik itu surat fisik, pesan email dan sebagainya. Jika ini sudah dilakukan, saya yakin kita dapat terhindar dari penipuan baik yang menggunakan AI maupun teknologi tradisional lainnya. Saat ini ada banyak tools yang bisa digunakan untuk mengecek teks yang dihasilkan dari generated AI, mungkin bisa dicek terlebih dahulu. Bahkan, seandainya dari hasil pengecekan memiliki nilai 80%, artinya ada 20% kemungkinan itu palsu, solusi terbaiknya adalah dengan munghubungi institusi/organisasi/personal yang mengirimkan informasi tersebut.
Ngerinya, sekarang sudah bukan hanya tentang tulisan atau suara saja yang memang menjadi salah satu cara untuk menipu lewat AI ini karena kita tahu bahwa suara sekarang sudah bisa diubah hanya dalam beberapa detik saja.
Teknologi AI saat ini memang sudah sangat sulit untuk dicerna oleh akal sehat terutama untuk orang-orang awam terkhusus mungkin orang-orang tua yang mana di Indonesia banyak sekali yang masih gaptek.
Saya menemukan sebuah video di media sosial dimana ini juga secara tidak langsung memudahkan penipuan dengan modus baru karena tidak hanya suara yang bisa diubah tetapi video juga sekarang sudah bisa di manipulasi.
https://vt.tiktok.com/ZSLAqPqbY/ dalam video ini kita bisa melihat kecanggihan dari AI yang bisa melakukan perubahan terhadap bentuk muka dan suara dan itu bisa sama persis dengan aslinya sehingga ketika seseorang yang memang awam dan ketika diberi tahu bahwa ada seseorang yang kita kenal terkena masalah dan meminta uang otomatis kepanikan akan melanda dan ini juga sangat berbahaya sebenarnya ketika ada sebuah video sebagai pendukung orang-orang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan aksinya.
Dengan adanya AI sebenarnya memang bisa memudahkan beberapa pekerjaan baik dalam hal waktu mauapun ke efektifan ini memang sangat membantu tetapi di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab tentu saja ini juga bisa disalah gunakan dan ini bisa saja merepotkan karena jika memang kita tidak benar-benar teliti maka bisa saja kita menjadi korban.
Beberapa hari kebelakang saya mendapatkan telepon dari 2 teman saya, mereka memberitahu saya bahwa ada seseorang yang mencoba menipu mereka melalui telepon seluler dengan mengatas namakan saya bahkan penipu tersebut mengetahui dengan detail informasi tentang saya agar mereka dapat memastikan kepada teman saya bahwa itu memang saya. Dan teman saya mengaku bahwa suara penipu tersebut sama persis dengan suara saya.
Dan saya sangat beruntung teman saya menelpon kenomor saya terlebih dahulu sebelum mereka mau mengirimkan uang kepada penipu tersebut. Jika tidak mungkin teman saya akan mengirim uang kepada penipu yang mengatasnamakan saya dan nanti teman saya akan menagih uang tersebut kepada saya.
Saya harap semua yang ada di forum ini dapat berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan karena dengan kecanggihan tekonologi saat ini sangat sulit membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
hero member
Activity: 2282
Merit: 589
snip
Saya menemukan sebuah video di media sosial dimana ini juga secara tidak langsung memudahkan penipuan dengan modus baru karena tidak hanya suara yang bisa diubah tetapi video juga sekarang sudah bisa di manipulasi.
https://vt.tiktok.com/ZSLAqPqbY/ dalam video ini kita bisa melihat kecanggihan dari AI yang bisa melakukan perubahan terhadap bentuk muka dan suara dan itu bisa sama persis dengan aslinya sehingga ketika seseorang yang memang awam dan ketika diberi tahu bahwa ada seseorang yang kita kenal terkena masalah dan meminta uang otomatis kepanikan akan melanda dan ini juga sangat berbahaya sebenarnya ketika ada sebuah video sebagai pendukung orang-orang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan aksinya.
Dengan adanya AI sebenarnya memang bisa memudahkan beberapa pekerjaan baik dalam hal waktu mauapun ke efektifan ini memang sangat membantu tetapi di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab tentu saja ini juga bisa disalah gunakan dan ini bisa saja merepotkan karena jika memang kita tidak benar-benar teliti maka bisa saja kita menjadi korban.
Perkembangan AI lebih cepat dari yang kita duga karena eranya teknologi sudah banyak devoloper yang berkompeten untuk merilis fitur AI dengan berbagai kegunaan dan manfaatnya, diantaranya ada yang dikenal dengan fitur "deepfake" untuk menggantinya wajah sesuai yang kita inginkan bahkan mengubah wajah mirip sang idola untuk tujuan hiburan, tapi seperti agan kata diatas bahwa beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakannya untuk penipuan atau hal lain yang merugikan orang lain. Saya pikir sudah saat media berita atau televisi mengedukasikan penggunaan AI dan dampak negatifnya kepada semua masyarakat, sehingga mereka yang sudah teredukasikan akan lebih berhati-hati mempercayai penipuan yang memanfaatkan fitur AI, jika tidak maka kedepan akan semakin banyak kasus penipuan yang berlatarbelakangan penggunaan fitur AI karena masyoritas masyarakat awam belum dapat mengindentifikan tanda-tanda penipuan menggunakan fitur AI.
hero member
Activity: 1008
Merit: 724
-snip-
Ataupun ada cara lainnya untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif dari suatu program, saya sangat menunggunya..?
Dampak negatif dari teknologi sejatinya minim mas, namun sesuai dengan yang mas katakan "perlunya literasi" agar tidak mudah percaya dengan apa pun yang diterima, baik itu surat fisik, pesan email dan sebagainya. Jika ini sudah dilakukan, saya yakin kita dapat terhindar dari penipuan baik yang menggunakan AI maupun teknologi tradisional lainnya. Saat ini ada banyak tools yang bisa digunakan untuk mengecek teks yang dihasilkan dari generated AI, mungkin bisa dicek terlebih dahulu. Bahkan, seandainya dari hasil pengecekan memiliki nilai 80%, artinya ada 20% kemungkinan itu palsu, solusi terbaiknya adalah dengan munghubungi institusi/organisasi/personal yang mengirimkan informasi tersebut.
Ngerinya, sekarang sudah bukan hanya tentang tulisan atau suara saja yang memang menjadi salah satu cara untuk menipu lewat AI ini karena kita tahu bahwa suara sekarang sudah bisa diubah hanya dalam beberapa detik saja.
Teknologi AI saat ini memang sudah sangat sulit untuk dicerna oleh akal sehat terutama untuk orang-orang awam terkhusus mungkin orang-orang tua yang mana di Indonesia banyak sekali yang masih gaptek.
Saya menemukan sebuah video di media sosial dimana ini juga secara tidak langsung memudahkan penipuan dengan modus baru karena tidak hanya suara yang bisa diubah tetapi video juga sekarang sudah bisa di manipulasi.
https://vt.tiktok.com/ZSLAqPqbY/ dalam video ini kita bisa melihat kecanggihan dari AI yang bisa melakukan perubahan terhadap bentuk muka dan suara dan itu bisa sama persis dengan aslinya sehingga ketika seseorang yang memang awam dan ketika diberi tahu bahwa ada seseorang yang kita kenal terkena masalah dan meminta uang otomatis kepanikan akan melanda dan ini juga sangat berbahaya sebenarnya ketika ada sebuah video sebagai pendukung orang-orang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan aksinya.
Dengan adanya AI sebenarnya memang bisa memudahkan beberapa pekerjaan baik dalam hal waktu mauapun ke efektifan ini memang sangat membantu tetapi di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab tentu saja ini juga bisa disalah gunakan dan ini bisa saja merepotkan karena jika memang kita tidak benar-benar teliti maka bisa saja kita menjadi korban.
legendary
Activity: 1932
Merit: 1273
-snip-
Ataupun ada cara lainnya untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif dari suatu program, saya sangat menunggunya..?
Dampak negatif dari teknologi sejatinya minim mas, namun sesuai dengan yang mas katakan "perlunya literasi" agar tidak mudah percaya dengan apa pun yang diterima, baik itu surat fisik, pesan email dan sebagainya. Jika ini sudah dilakukan, saya yakin kita dapat terhindar dari penipuan baik yang menggunakan AI maupun teknologi tradisional lainnya. Saat ini ada banyak tools yang bisa digunakan untuk mengecek teks yang dihasilkan dari generated AI, mungkin bisa dicek terlebih dahulu. Bahkan, seandainya dari hasil pengecekan memiliki nilai 80%, artinya ada 20% kemungkinan itu palsu, solusi terbaiknya adalah dengan munghubungi institusi/organisasi/personal yang mengirimkan informasi tersebut.
Penggunaan teknologi untuk tujuan ilegal bisa dibilang cukup mengkhawatirkan, khususnya bidang AI dalam hal generative AI.

Penipuan menggunakan kloning suara seperti yang dibahas di atas merupakan salah satu dampaknya. Isu lain ada (spear) phising, disinformasi, dan NCII(Nonconsensual intimate imagery). Menumbuhkan digital literasi dan pengetahuan memang salah satu solusi inti untuk menanggulangi efek negatif tersebut. Namun, bergantung pada tools untuk mendeteksi hal tersebut masih kurang efektivitasnya.

Tool untuk ngecek apakah tulisan asli atau hasil AI masih kurang efektif.[1] Lalu perkembangan tools untuk mendeteksi generative AI, di sisi lain, akan memacu perkembangan generative AI text/visual yang jauh lebih baik.

Selain perlunya literasi, ada hal lainnya yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif tersebut. Contoh kecilnya, regulasi/moderasi yang jelas dari pemerintah maupun platform media sosial atau sistem watermark langsung dari hasil model AI-nya.

[1] https://openai.com/blog/new-ai-classifier-for-indicating-ai-written-text
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
-snip-
Ataupun ada cara lainnya untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif dari suatu program, saya sangat menunggunya..?
Dampak negatif dari teknologi sejatinya minim mas, namun sesuai dengan yang mas katakan "perlunya literasi" agar tidak mudah percaya dengan apa pun yang diterima, baik itu surat fisik, pesan email dan sebagainya. Jika ini sudah dilakukan, saya yakin kita dapat terhindar dari penipuan baik yang menggunakan AI maupun teknologi tradisional lainnya. Saat ini ada banyak tools yang bisa digunakan untuk mengecek teks yang dihasilkan dari generated AI, mungkin bisa dicek terlebih dahulu. Bahkan, seandainya dari hasil pengecekan memiliki nilai 80%, artinya ada 20% kemungkinan itu palsu, solusi terbaiknya adalah dengan munghubungi institusi/organisasi/personal yang mengirimkan informasi tersebut.
sr. member
Activity: 1148
Merit: 409
Duelbits

Gunakanlah kemudahan ini sebijak mungkin dan gunakanlah seperlunya, Jangan sampai kemudahan yang telah diberikan membuat anda menjadi seorang pemalas.
Hal ini memang terkadang yang sangat sulit untuk dilakukan.
Setiap orang memiliki pemikiran dan niat tersendiri ketika menghadapi suatu inovasi baru seperti ini, memang akan banyak orang yang menggunakan dengan cara yang wajar dan semestinya seperti yang agan katakan dengan menggunakan inovasi ini secara bijak tetapi tidak sedikit juga orang yang menggunakan inovasi dari AI ini yang tidak sesuai dengan seharusnya karena sekarang banyak sekali penipuan yang terjadi dengan menggunakan AI.
Salah satu contoh mungkin adalah kasus ini Terjadi Modus Penipuan Suara AI alias Kecerdasan Buatan, Belasan Juta Melayang.
Teknologi seperti ini selain dari menguntungkan untuk beberapa kondisi karena bisa diperbantukan untuk meringankan kita dalam beberapa hal disisi lain ancamannya juga disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab sehingga ini jelas akan semakin membuat citra menjadi rusak pada akhirnya.

Benar sekali gan tentunya suatu program ada plus dan minusnya dan tak jarang pula kemudahan ini disalahgunakan.
Lalu bagaiamana untuk kita sebagai pengguna program tersebut untuk meminimalisir ancaman yang terjadi..?

Menurut saya literasi adalah solusinya agar kita lebih teliti dan dapat memfilter informasi yang kita terima. Karena tidak jarang ketika memasuki sebuah program ataupun yang lainnya tentunya disana ada beberapa langkah yang diantaranya ketentuan dan persetujuan pengguna. Dilangkah ini tak jarang orang-orang langsung mengklik setuju tanpa membaca terlebih dahulu dikarenakan malas untuk membacanya dengan slide yang begitu panjang. Jadi saya harap ketika ingin masuk kesuatu program untuk membaca informasi terlebih dahuli agar lebih teliti.

Ataupun ada cara lainnya untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif dari suatu program, saya sangat menunggunya..?
sr. member
Activity: 1204
Merit: 486

Gunakanlah kemudahan ini sebijak mungkin dan gunakanlah seperlunya, Jangan sampai kemudahan yang telah diberikan membuat anda menjadi seorang pemalas.
Hal ini memang terkadang yang sangat sulit untuk dilakukan.
Setiap orang memiliki pemikiran dan niat tersendiri ketika menghadapi suatu inovasi baru seperti ini, memang akan banyak orang yang menggunakan dengan cara yang wajar dan semestinya seperti yang agan katakan dengan menggunakan inovasi ini secara bijak tetapi tidak sedikit juga orang yang menggunakan inovasi dari AI ini yang tidak sesuai dengan seharusnya karena sekarang banyak sekali penipuan yang terjadi dengan menggunakan AI.
Salah satu contoh mungkin adalah kasus ini Terjadi Modus Penipuan Suara AI alias Kecerdasan Buatan, Belasan Juta Melayang.
Teknologi seperti ini selain dari menguntungkan untuk beberapa kondisi karena bisa diperbantukan untuk meringankan kita dalam beberapa hal disisi lain ancamannya juga disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab sehingga ini jelas akan semakin membuat citra menjadi rusak pada akhirnya.
sr. member
Activity: 1148
Merit: 409
Duelbits

Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.

si program mengarahkan atau mengumpulkan data untuk dicode-kan ke AI sehingga sesuai dengan apa yang diperintahkan. Sehingga menurutku tidak lebih pintar, kalau lebih cepat iya.

Memang suatu program tidak lebih pintar dari pembuatnya, tetapi suatu program bisa membodohkan penggunanya dan membuat penggunanya menjadi malas.

Kepraktisan dan segala progmam yang dibuat oleh manusia dengan tujuan untuk semakin mempermudah hidup membuat sebagian manusia menjadi malas. Contoh; ChatGPT membuat sebagian orang menjadi malas berpikir ketika diberikan tugas oleh guru. Saya khawatirkan jika semua kemudahan yang dibuat menjadi ketergantungan bagi pemakainya dan semisal teknologi dan program yang telah dibuat manusia ini tiada maka tidak menutup kemungkinan bagi penggunanya akan mati kutu dan tak bisa berbuat apa-apa.
 
Tentunya kemajuan teknologi dijaman sekarang sudah tidak dapat dihindarkan lagi namun kita sebagai penggunanya jangan sampai kita juga tertinggal oleh kemajuan ini, kita perlu mengimbangi jaman dengan kemajuan teknolgi yan ada sekarang ini dan juga kita harus mampu  mengendalikan teknologi jangan sampai kita yang dikendalikan oleh teknolgi yang menyebabkan ketergantungan terhadapnya.

Gunakanlah kemudahan ini sebijak mungkin dan gunakanlah seperlunya, Jangan sampai kemudahan yang telah diberikan membuat anda menjadi seorang pemalas.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Secara umum pintar, lebih pintar dari pada kebanyakan manusia yang punya kecerdasan rata-rata karena punya akses yang lebih cepat dan luas terhadap data-data. Cuma memang tidak kreatif, karena tidak bisa menciptakan sesuatu yang sepenuhnya baru.

Iya chat GPT bisa mencari banyak sumber dan menganalisanya menjadi sebuah jawaban. Jadi apa yang kita tanyakan ke AI, bukan AI yang menjawab tetapi AI mengambil berbagai referensi untuk di analisa dan dituliskan sebagai jawaban. Nah kalo misal nanti kebanyakan orang menggunakan AI dan sudah tidak ada lagi orang yang menulis informasi baru di internet, maka kemungkinan chatGPT akan stak dan tidak bisa menjawab pertanyaan yang belum memiliki sumber referensi

kalau saya sih.. penggunaan AI lebih tepatnya mempermudah pekerjaan.. misalkan ada seorang copywriting yang ingin promosi sebuah produk. Jika perintah yang dibuat di chatGPT itu benar. Maka akan membuat pekerjaannya akan cepat.

Maksudnya? apakah anda menggunakan untuk copywriting? saya pikir itu akan tidak efektif karena bahasa yang digunakan kaku dan terkesan terlalu formal. Selain itu, sekarang mulai banyak tool untuk mendeteksi artikel buatan AI. Saya pikir itu tidak efektif jika anda menggunakan chatGPT untuk copywriting
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Secara umum pintar, lebih pintar dari pada kebanyakan manusia yang punya kecerdasan rata-rata karena punya akses yang lebih cepat dan luas terhadap data-data. Cuma memang tidak kreatif, karena tidak bisa menciptakan sesuatu yang sepenuhnya baru.
Namanya aja robot, jadi cuma sebatas pengetahuan yang diinput oleh coder pembuat AI jadi tidak sebegitu kreatif dan imajinatif dari manusia itu sendiri. Namun kelebihannya, karena otak dan prosesornya hanya berfokus pada pengolahan data, jadi lebih cepat dan presisi jika diminta untuk melakukan sesuatu, berbeda dengan otak manusia yang sudah dijejali banyak memori dan pikiran, sehingga seperti tidak lebih pintar dari AI itu sendiri.

kalau saya sih.. penggunaan AI lebih tepatnya mempermudah pekerjaan.. misalkan ada seorang copywriting yang ingin promosi sebuah produk. Jika perintah yang dibuat di chatGPT itu benar. Maka akan membuat pekerjaannya akan cepat.
Maksud lebih cepatnya gimana?, apa chatGPT bisa menjadi promotor atau marketer yang bagus?. kalau iya, tentu ini jadi daya tarik lebih untuk pengembangan lebih lanjut, bisa jadi nanti tidak ada lagi influencer dan endorser sebuah produk di sosmed karena sudah dilakukan semua oleh AI. Tapi jika maksud kamu itu berupa tulisan untuk menarik calon pembeli, kurasa masih lebih baek dari manusia, karena dalam hal marketing perlu untuk melibatkan emosi untuk menarik hati calon pembeli.
newbie
Activity: 10
Merit: 1
AI masih dalam proses pengembangan, teknologi ini belum memiliki data yang mumpuni untuk menampung setiap pertanyaan. Jadi wajar kalau search engine akan lebih detail karena dari sistem databasenya lebih luas, apalagi search engine melakukan crawl banyak website berdasarkan keyword yang sudah banyak digunakan, jadi hasil pencarian akan lebih detail. Sedangkan kalau menurut saya AI saat ini masih dalam proses pengumpulan data, entahlah seperti apa pengolahan datanya untuk dijadikan result. Seperti yang sudah dicoba oleh @Sarah Azhari, jika itu adalah dari hasil pencarian yang diinput menjadi sebuah hasil pada sistem misal chatGPT, maka jelas tujuannya adalah untuk memberikan hasil tunggal yang spesifik, walaupun masih belum sempurna. Cerdas atau tidaknya sistem, bergantung pada suatu algoritma nantinya. Google memiliki hasil pencarian yang lebih spesifik karena pengembangan algoritmanya, begitu juga nanti untuk AI.

kalau saya sih.. penggunaan AI lebih tepatnya mempermudah pekerjaan.. misalkan ada seorang copywriting yang ingin promosi sebuah produk. Jika perintah yang dibuat di chatGPT itu benar. Maka akan membuat pekerjaannya akan cepat.
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
Secara umum pintar, lebih pintar dari pada kebanyakan manusia yang punya kecerdasan rata-rata karena punya akses yang lebih cepat dan luas terhadap data-data. Cuma memang tidak kreatif, karena tidak bisa menciptakan sesuatu yang sepenuhnya baru.

Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.
Coba tanya ke yang buat AI ada berapa suku dan bahasa di Indonesia, ada berapa disetiap pulau dan ada berapa yang sudah punah, siapa yang punya jawaban yang lebih tepat AI atau yang membuat. Kalau aku sih bertaruh AI nya, si pembuat AI malah mungkin gak tau dan gak mau cari tau karena di hidupnya dia gak perlu tahu hal-hal tersebut. Sederhananya AI lebih pintar dari si pembuatnya di bidang-bidang tertentu yang tidak dikuasai oleh pembuat AI nya sendiri.



Pernah ku tanya, bagaimana cara nge-hack private key bitcoin, jawabannya panjang lebar berteori tidak karuan, tiada solusi dan arti, malah ngasih nasehat


Menurutku jawaban paling tepat buat orang yang bertanya cara-cara hacking ya emang dinasehati untuk tidak usah mencari tahu, karena gak semua orang bisa menggunakan ilmu hacking dengan bijak, lebih banyak yang bakal menggunakan ilmunya untuk sesuatu yang tidak baik.



jadi ya omong kosong saja menurutku, menidng langsung ttanya ke google.

https://presensiku.id/blog/apa_sih_ai_artificial_intelligence

Nah ini menurutku kesalahan sebagian besar orang, menggunakan AI seperti menggunakan mesin pencari. AI itu bukan mesin pencari kalau cuma mau cari-cari info pakai AI cuma jadi lebih cepat, bahkan google mungkin bisa kasih lebih banyak opsi.
AI itu dibuat sebagai asisten, mempermudah berbagai pekerjaan manusia.

Contohnya kalau mau nulis, bisa submit Draft Awal ke AI bisa chatGPT tapi lebih bagus yg emang dibuat khusus untuk menyempurnakan tulisan. Dari draft awal tersebut kita bisa minta AI buat Dikembangkan ditambah di evaluasi dan lain-lain agar Tulisan kita semakin efektif dan komprehensif dalam menyampaikan pemikiran dan informasi yang mau kita sampaikan.
legendary
Activity: 1932
Merit: 1273
~ saya masih lebih memilih untuk melihat web orang asli dari pada chat gpt untuk mencari informasi yang spesifik sebab tulisan manusia asli juga tersirat pengalaman dari orang tersebut.
~Tapi saya sepakat si, kalo untuk sekarang mencari informasi di laman-laman yang dikelola oleh orang asli masih jauh lebih baik dari chatGPT.

Large language model (LLM) atau tipikal teknologi AI seperti ChatGPT maupun yang lainnya, seperti Bard dari Google, itu memiliki satu kendala yang sama, yaitu mereka bisa berhalusinasi. Halusinasi ini dalam artian, hasil output dari AI ini mengeluarkan informasi yang tidak aktual ataupun tidak benar/nyata. Sebagai contoh, salah satu kasus yang sering saya temui adalah ketika si model ini kita minta untuk mencamtukan sumber dari teks mereka. Dibanyak kasus, hasil sumber tersebut tidaklah nyata.

Jadi, untuk saat ini memang kita perlu cek lebih lanjut mengenai informasi yang diberikan oleh LLMs tersebut.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
saya menggunakan chat gpt untuk riset pasar dan mencari informasi, namun sekarang chat gpt tidak dapatmemberikan data real time. sejak awal penggunaan chat gpt sudah menjelaskan bahwa yang dia katakan belum tentu benar dan terkadang bias maupun dapat menimbulkan hate speech. jika ditanya pintar atau tidak maka saya berpendapat bahwa itu lebih pintar dari rata-rata orang, tapi terdapat beberapa keterbatasan. saya masih lebih memilih untuk melihat web orang asli dari pada chat gpt untuk mencari informasi yang spesifik sebab tulisan manusia asli juga tersirat pengalaman dari orang tersebut.

Mungkin untuk sekarang belum bisa se-sempurna yang diharapkan gan. Tapi nanti lambat laun teknologinya akan makin canggih dan makin akutan. Chat GPT kan sistemnya mengumpulkan informasi dari tulisan-tulisan di Internet. Mungkin kalo sudah canggih, orang akan banyak menggunakan chat GPT dari pada harus browsing menjari di Internet. Saya pikir untuk teknologi AI masih di fase awal gan, Nanti kalo sudah banyak di aplikasikan di banyak teknologi kayaknya makin ngeri. Apalagi kalo sampe ada robot dengan kemampuan AI yang selalu bisa belajar sendiri sehingga makin lama makin cerdas. Bisa-bisa jadi kayak film terminator gan

Tapi saya sepakat si, kalo untuk sekarang mencari informasi di laman-laman yang dikelola oleh orang asli masih jauh lebih baik dari chatGPT. saya hanya gunain chatGPT kalo lagi boring aja atu tanya-tanya yang aneh
full member
Activity: 840
Merit: 188
saya menggunakan chat gpt untuk riset pasar dan mencari informasi, namun sekarang chat gpt tidak dapatmemberikan data real time. sejak awal penggunaan chat gpt sudah menjelaskan bahwa yang dia katakan belum tentu benar dan terkadang bias maupun dapat menimbulkan hate speech. jika ditanya pintar atau tidak maka saya berpendapat bahwa itu lebih pintar dari rata-rata orang, tapi terdapat beberapa keterbatasan. saya masih lebih memilih untuk melihat web orang asli dari pada chat gpt untuk mencari informasi yang spesifik sebab tulisan manusia asli juga tersirat pengalaman dari orang tersebut.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
-snip-

ChatGPT sekarang ada fitur premium dan harus membayar $20/bulan menggunakan kartu kredit untuk bisa menggunakannya.
Jika di integrasikan dengan crypto mungkin akan ada beberapa pembayaran via crypto yang lebih mudah, lebih cepat dan tanpa KYC.
-snip-

Integrasi cryptocurrency ke layanan seperti ChatGPT atau AI lainnya tentu akan memberikan kemudahan kepada pengguna karena itu akan bisa memberikan opsi pembayaran yang lebih mudah dan cepat kepada pengguna. Pengguna bisa melakukan opsi pembayaran sekali tanpa perlu berlangganan dan fees yang lebih rendah. Apalagi untuk pengguna yang ingin anonim, itu jelas akan menguntungkan mereka, karena data mereka tidak akan terekspose ketika melakukan pembayaran. Dan ini juga akan memberikan keuntungan kepada pengembang, karena mereka bisa mendaptkan pembayaran dengan lebih cepat dan mereka tidak perlu ribet untuk membayar fees lebih kepada provider gerbang pembayaran. Jadi integrasi pembayaran crypto ini sangat menguntungkan untuk pengguna dan penyedia layanan AI.
hero member
Activity: 2226
Merit: 610
Kalau bicara AI, ane harap berimbas juga ke namanya token atau altcoin yang berteknologi sama. Karena sampai sekarang token-token AI penglihatan ane selama ini kayaknya masih redup, berbeda dengan fenomena beberapa tahun lalu, mungkin karena orang sudah mulai bosan atau memang ada proyek lain yang lebih menguntungkan dari pada mengembangkan token AI, padahal ini juga bisa barengan gede karena diimbangi juga dengan pemberitaan masive mengenai AI.
pernah terlintas di pikiran saya, apakah jika chatGPT benar benar meliris token kripto maka harga token tersebut bakal melambung tinggi karena jujur saja sejauh ini pengembang dari kebanyakan token AI tidak memiliki produk yang berguna secara umum terhadap masyarakat seperti yang di berikan oleh pengembang AI chatGPT.

bahkan dari banyak laporan, bahwa sejauh ini token token AI yang bertebaran di manfaatkan untuk skema up and dump saja. cmiiw
Nah itu dia masalahnya, developer tdk begitu menganggap hype ini menjadi sebuah prospek selain PnD scheme tadi, seharusnya selain Pump n Dump, mereka juga mulai melek dan mengembangkan token yang bisa berjalan seiring dengan pengembangan AI dan ChatGPT, Sehingga selain bot orang bisa membeli token juga, kan sayang banget udah terkenal begini tapi tdk ada token yang bisa mengimbanginya.
Jujur saja ketika memikirkan hal pembuatan koin, jika pengembang ChatGPT itu mengembangkan token atau koin mereka itu akan di hargai cukup mahal, pada dasarnya dengan kecerdasan yang di miliki AI itu memberikan kemudahan untuk membantu pekerjaan manusia, utilitas yang dimiliki AI sudah bisa di jadikan alasan mengapa orang akan membeli koin ChatGPT untuk membeli fitur dari dan kebutuhan lainnya yang di sediakan AI, itu akan jauh menguntungkan bagi mereka selain menjual bot, tapi mungkin mereka para pengembang ChatGPT sedang menyempurnakan AI yang mereka kembangkan supaya lebih fleksibel dengan kebutuhan, setelah itu mungkin mereka juga mengembangkan token atau koin mereka.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Kalau bicara AI, ane harap berimbas juga ke namanya token atau altcoin yang berteknologi sama. Karena sampai sekarang token-token AI penglihatan ane selama ini kayaknya masih redup, berbeda dengan fenomena beberapa tahun lalu, mungkin karena orang sudah mulai bosan atau memang ada proyek lain yang lebih menguntungkan dari pada mengembangkan token AI, padahal ini juga bisa barengan gede karena diimbangi juga dengan pemberitaan masive mengenai AI.
pernah terlintas di pikiran saya, apakah jika chatGPT benar benar meliris token kripto maka harga token tersebut bakal melambung tinggi karena jujur saja sejauh ini pengembang dari kebanyakan token AI tidak memiliki produk yang berguna secara umum terhadap masyarakat seperti yang di berikan oleh pengembang AI chatGPT.

bahkan dari banyak laporan, bahwa sejauh ini token token AI yang bertebaran di manfaatkan untuk skema up and dump saja. cmiiw
Nah itu dia masalahnya, developer tdk begitu menganggap hype ini menjadi sebuah prospek selain PnD scheme tadi, seharusnya selain Pump n Dump, mereka juga mulai melek dan mengembangkan token yang bisa berjalan seiring dengan pengembangan AI dan ChatGPT, Sehingga selain bot orang bisa membeli token juga, kan sayang banget udah terkenal begini tapi tdk ada token yang bisa mengimbanginya.
legendary
Activity: 1932
Merit: 1273
~

pernah terlintas di pikiran saya, apakah jika chatGPT benar benar meliris token kripto maka harga token tersebut bakal melambung tinggi karena jujur saja sejauh ini pengembang dari kebanyakan token AI tidak memiliki produk yang berguna secara umum terhadap masyarakat seperti yang di berikan oleh pengembang AI chatGPT.

bahkan dari banyak laporan, bahwa sejauh ini token token AI yang bertebaran di manfaatkan untuk skema up and dump saja. cmiiw


Kurangnya token AI yang bermanfaat bisa saja disebabkan karena tidak ada utilitas kripto/blockchain terhadap proses pengembangan atau inovasi AI, selain skema PnD.

Berbagai inovasi produk AI, seperti LLM(Large language model), termasuk ChatGPT dan produk serupa, dalam praktiknya telah menunjukan progress perkembangan produk-produk AI tidak membutuhkan apapun yang berkaitan dengan kripto. Sebagai contoh, referensi token AI yang di atas, yaitu SingularityNET/AGIX, nah dalam proyek itu apakah ada fitur/rencana signifikan yang telah atau akan membantu perkembangan AI? Saya rasa tidak.
legendary
Activity: 2744
Merit: 1878
Rollbit.com | #1 Solana Casino
-snip-
Tapi jika pengembang ChatGPT tertarik membuat coinnya itu akan menjadi pekerjaan besar dan pastinya mereka akan mendapatkan banyak tawaran mitra, di lihat dari kehebatan ChatGPT hari ini sangat berpotensi mendapatkan pendukung.
Jika itu memang terjadi, koin ChatGPT akan  hype dan membuat proyek AI lainnya juga makin hype.
Coin bisa dijadikan sebagai pembayaran untuk fitur premium atau untuk reward bagi penggunanya.

ChatGPT sekarang ada fitur premium dan harus membayar $20/bulan menggunakan kartu kredit untuk bisa menggunakannya.
Jika di integrasikan dengan crypto mungkin akan ada beberapa pembayaran via crypto yang lebih mudah, lebih cepat dan tanpa KYC.



Itu akan menjadi proyek yang besar, kita bisa memberikan feedback mungkin saja akan di tanggapi.
Elon Musk bisa mempertimbangkan adopsi crypto ke ChatGPT.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
Ini akan membuat teknologi AI akan semakin dilirik sepertinya terlebih lagi ketika berbicara tentang per televisian atau masalah berita biasanya tidak hanya tentang kaum yang melek akan teknologi saja tetapi akan banyak yang memang tidak terlalu faham tentang teknologi seperti orang tua yang sudah berusia lanjut setidaknya bisa untuk mengetahui tentang AI ini.
Kalau bicara AI, ane harap berimbas juga ke namanya token atau altcoin yang berteknologi sama. Karena sampai sekarang token-token AI penglihatan ane selama ini kayaknya masih redup, berbeda dengan fenomena beberapa tahun lalu, mungkin karena orang sudah mulai bosan atau memang ada proyek lain yang lebih menguntungkan dari pada mengembangkan token AI, padahal ini juga bisa barengan gede karena diimbangi juga dengan pemberitaan masive mengenai AI.

pernah terlintas di pikiran saya, apakah jika chatGPT benar benar meliris token kripto maka harga token tersebut bakal melambung tinggi karena jujur saja sejauh ini pengembang dari kebanyakan token AI tidak memiliki produk yang berguna secara umum terhadap masyarakat seperti yang di berikan oleh pengembang AI chatGPT.

bahkan dari banyak laporan, bahwa sejauh ini token token AI yang bertebaran di manfaatkan untuk skema up and dump saja. cmiiw
Saya pikir juga begitu tentang banyaknya token AI yang betebaran hingga hari ini itu di buat oleh oknum-oknum di crypto untuk memanfaatkan hypenya saja dan mengambil keuntungan darinya, kecuali mungkin yang saya ketahui yaitu token yang di keluarkan oleh SingularityNET yaitu AGIX jika di bagian AI. Namun untuk ChatGPT sendiri saya setuju dengan anda bahwa itu hanya koin yang di buat untuk sekema UP dan Dump.
Tapi jika pengembang ChatGPT tertarik membuat coinnya itu akan menjadi pekerjaan besar dan pastinya mereka akan mendapatkan banyak tawaran mitra, di lihat dari kehebatan ChatGPT hari ini sangat berpotensi mendapatkan pendukung.
hero member
Activity: 630
Merit: 611
Kembali lagi ke masalah AI yang ada di Indonesia. Untuk sekarang AI semakin menjadi salah satu hal yang memang bisa dijadikan sebagai salah sau hal yang cukup membuming lebih kuat lagi karena memang dengan adanya AI sekarang sudah banyak sektor yang memang menjalankan AI sebagai salah satu hal yang wajib ada.
Beberapa hari lalu tvOne sudah dengan bangga memperkenalkan AI sebagai News Anchor mereka dan menambahkan bahwa ini adalah 3 presenter AI pertama yang ada di indonesia.
Sasya dan Nadira (Nama yang mereka buat untuk presenter AI) sudah diperkenalkan dan akan ada satu lagi yang bernama Bhoomi yang sedang dipersiapkan untuk diperkenalkan kepada khalayak ramai nantinya.

Ini akan membuat teknologi AI akan semakin dilirik sepertinya terlebih lagi ketika berbicara tentang per televisian atau masalah berita biasanya tidak hanya tentang kaum yang melek akan teknologi saja tetapi akan banyak yang memang tidak terlalu faham tentang teknologi seperti orang tua yang sudah berusia lanjut setidaknya bisa untuk mengetahui tentang AI ini.
Untuk tayangan tentang presenter AI nya bisa dilihat di kanal youtube yang memang sudah ada https://www.youtube.com/watch?v=tYDl8IG9cK0
Barusan saya tonton om dari Link yang om sajikan. Dan saya pikir ini memang cukup keren. Dan tvOne nampaknya tidak ingin ketinggalan dalam adopsi AI yang pertama ditanah air. Walaupun grafik animasinya tidak sebagus yang diluar negeri tapi ini sudah cukup bagus.

Mungkin bisa saja nantinya tvOne akan menjalankan siaran tv menggunakan AI 24 jam seperti di tv dinegara china yang sudah melakukannya. Mereka merekrut presenter AI yang bernama Ren Xiaorong1. Yang menjadi penyiar di televisi selama 24 jam nonstop setiap hari dan selama 365 hari. Karena memang pada dasarnya mereka hanya program jadi tidak membutuhkan istirhat.

Dan mungkin tv-tv lain ditanah air akan menyusul tentang penggunaan ai tersebut.

Tapi saya memiliki pertanyaan dipikiran saya apakah mungkin kita menyuruh Ai membangun sebuah blockchain? Ada yang pernah mencoba atau mendengarnya?

---------
Reference :
1. https://m.solopos.com/presenter-virtual-berbasis-ai-ini-sanggup-siaran-24-jam-sehari-nonstop-1580350/amp
sr. member
Activity: 2520
Merit: 366
Catalog Websites
Ini akan membuat teknologi AI akan semakin dilirik sepertinya terlebih lagi ketika berbicara tentang per televisian atau masalah berita biasanya tidak hanya tentang kaum yang melek akan teknologi saja tetapi akan banyak yang memang tidak terlalu faham tentang teknologi seperti orang tua yang sudah berusia lanjut setidaknya bisa untuk mengetahui tentang AI ini.
Kalau bicara AI, ane harap berimbas juga ke namanya token atau altcoin yang berteknologi sama. Karena sampai sekarang token-token AI penglihatan ane selama ini kayaknya masih redup, berbeda dengan fenomena beberapa tahun lalu, mungkin karena orang sudah mulai bosan atau memang ada proyek lain yang lebih menguntungkan dari pada mengembangkan token AI, padahal ini juga bisa barengan gede karena diimbangi juga dengan pemberitaan masive mengenai AI.

pernah terlintas di pikiran saya, apakah jika chatGPT benar benar meliris token kripto maka harga token tersebut bakal melambung tinggi karena jujur saja sejauh ini pengembang dari kebanyakan token AI tidak memiliki produk yang berguna secara umum terhadap masyarakat seperti yang di berikan oleh pengembang AI chatGPT.

bahkan dari banyak laporan, bahwa sejauh ini token token AI yang bertebaran di manfaatkan untuk skema up and dump saja. cmiiw
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Ini akan membuat teknologi AI akan semakin dilirik sepertinya terlebih lagi ketika berbicara tentang per televisian atau masalah berita biasanya tidak hanya tentang kaum yang melek akan teknologi saja tetapi akan banyak yang memang tidak terlalu faham tentang teknologi seperti orang tua yang sudah berusia lanjut setidaknya bisa untuk mengetahui tentang AI ini.
Kalau bicara AI, ane harap berimbas juga ke namanya token atau altcoin yang berteknologi sama. Karena sampai sekarang token-token AI penglihatan ane selama ini kayaknya masih redup, berbeda dengan fenomena beberapa tahun lalu, mungkin karena orang sudah mulai bosan atau memang ada proyek lain yang lebih menguntungkan dari pada mengembangkan token AI, padahal ini juga bisa barengan gede karena diimbangi juga dengan pemberitaan masive mengenai AI.
hero member
Activity: 1008
Merit: 724
Kembali lagi ke masalah AI yang ada di Indonesia. Untuk sekarang AI semakin menjadi salah satu hal yang memang bisa dijadikan sebagai salah sau hal yang cukup membuming lebih kuat lagi karena memang dengan adanya AI sekarang sudah banyak sektor yang memang menjalankan AI sebagai salah satu hal yang wajib ada.
Beberapa hari lalu tvOne sudah dengan bangga memperkenalkan AI sebagai News Anchor mereka dan menambahkan bahwa ini adalah 3 presenter AI pertama yang ada di indonesia.
Sasya dan Nadira (Nama yang mereka buat untuk presenter AI) sudah diperkenalkan dan akan ada satu lagi yang bernama Bhoomi yang sedang dipersiapkan untuk diperkenalkan kepada khalayak ramai nantinya.

Ini akan membuat teknologi AI akan semakin dilirik sepertinya terlebih lagi ketika berbicara tentang per televisian atau masalah berita biasanya tidak hanya tentang kaum yang melek akan teknologi saja tetapi akan banyak yang memang tidak terlalu faham tentang teknologi seperti orang tua yang sudah berusia lanjut setidaknya bisa untuk mengetahui tentang AI ini.
Untuk tayangan tentang presenter AI nya bisa dilihat di kanal youtube yang memang sudah ada https://www.youtube.com/watch?v=tYDl8IG9cK0
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Itu hanya sebatas rumor saja.
Kupikir juga begitu, kalau rilisnya agak berbarengan, kemungkinan menimbulkan dampak pasar yang bisa menghancurkan 1 sama lain. Mungkin karena itu juga google belum meluncurkan BARD, sebuah chat bot saingan chatgpt yang menggunakan sistem lebih canggih yaitu program Large Language Models (LLM) dengan model bahasa LaMDA (Language Model for Dialogue Application).  sehingga ketika melakukan pencarian dan pertanyaan, chat tersebut akan menyesuaikan dengan keadaan si penanya seperti umur dan tingkah lakunya.

https://tekno.tempo.co/read/1688828/google-luncurkan-chatbot-bard-tandingan-chatgpt-apa-kehebatannya
legendary
Activity: 1932
Merit: 1273
Sepertinya lebih pintaran dan kuat GPT 5 yang rilis akhir tahun ini.

https://www.viva.co.id/digital/digilife/1590078-ngerinya-gpt-5-lebih-kuat-dan-canggih-dari-ai

Itu hanya sebatas rumor saja.

Kalau kita lihat konfirmasi dari CEO-nya langsung, mereka tidak dan belum akan mengembangkan GPT-5 untuk saat ini(https://gizmodo.com/sam-altman-open-ai-chatbot-gpt4-gpt5-1850337299).

Kalau dibilang pinter iya, tapi kalau dibilang berperasaan/jenius tentu saja tidak, karena kan mereka juga membalas chat kita menggunakan data yang sudah ada, ditraining dalam jangka waktu yang lama. Jadi jawaban jawaban dari mereka harusnya akan konstant mirip2 kalau memang pertanyaan kita sama.

Sebenarnya kalau dilihat dari kepanjangan P dari GPT itu kan pre-trained, ya artinya itu berdasar data yang terbatas atau yang sudah ada. Hasil dari jawaban GPT pun tidak akan konstan, tapi hanya akan mirip-mirip saja, dengan asumsi input atau pertanyaannya sama persis.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Kalau dibilang pinter iya, tapi kalau dibilang berperasaan/jenius tentu saja tidak, karena kan mereka juga membalas chat kita menggunakan data yang sudah ada, ditraining dalam jangka waktu yang lama. Jadi jawaban jawaban dari mereka harusnya akan konstant mirip2 kalau memang pertanyaan kita sama. harusnya GPT 4 sudah sangat pintar, karena sudah mengadaptasi 100 triliun data.
Sepertinya lebih pintaran dan kuat GPT 5 yang rilis akhir tahun ini. Tapi semakin canggih pasti akan semakin komersil lagi bagi perusahaan yang menaungi mereka untuk menentukan tarif bulanan bagi pelanggan yang memakainya, Seperti cintoh chatGPT plus yang dinaungi microsoft, kemungkinan besar biayanya tidak murah, berkisar antara $20/bulan untuk mengakses model terbaru ini.

https://www.viva.co.id/digital/digilife/1590078-ngerinya-gpt-5-lebih-kuat-dan-canggih-dari-ai
hero member
Activity: 630
Merit: 611
Tapi saya yakin sampai kapanpun para pengembang tidak akan bisa membuat sebuah system perasaan untuk AI. Kalau expresi perasaan itu memang sudah banyak diterapkan. Tapi yah esensi perasaan itu sendiri memerlukan sebuah jiwa. Dan tidak mungkin manusia bisa menciptakannya. Itu ranah Tuhan Yang Maha Esa (Allah swt)
Kalau aku yakin saja om, tidak ada yang tidak bisa di dunia ini, walau tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan itu hanya milik Allah swt. Jadi, aku dulu tidak membayangkan sesuatu yang mustahil sekarang (bisa video call, youtuber, dan ngasil duit cuma duduk di depan komputer, ngemorum), jadi kalau semisal kedepan ada robot yang punya perasaan, itu bisa saja terjadi atas bantuan yang di atas tentunya.
Tapi bener juga sih selama Allah Swt menghendakinya maka tidak ada yang tidak mungkin didunia ini. Dan dipikir-pikir bener juga yah. Dahulu mungkin kayak sihir yah bisa melihat orang yang jauh didepan kita atau dalam genggaman kita (ponsel). Dahulu kayak sebuah impian yang mungkin sulit terwujud dengan tekhnologi kecuali dengan magis. Dahulu kalau ingin memantau orang yang jauh paling pakai ilmu penerawangan  Grin . Kalau komunikasi antara muka di film-film pakai media air kayak film mak lampir.

Tidak nyangka juga sih bener yang anda katakan om bahwa sekarang tekhnologi berkembang sangat pesat yang dahulu di anggap sebuah hal yang mustahil sekarang banyak yang terwujud (berkat kekuasaan Allah Swt yang mengilhamkan ilmu pengetahuan dan penemuan baru pada para penemu). Saya mungkin terlalu cepat menyimpulkan sebelumnya. Mungkin saya saat ini akan berpikir sama dengan anda om.

Dan berbicara soal robot yang mungkin akan memiliki perasaan juga ternyata telah ramai dibicarakan oleh banyak peneliti dari sejak beberapa tahun yang lalu. Bahkan saat itu tekhnologi kecerdasan buatan mungkin belum semaju sekarang.

Tapi pernah juga dilakukan penelitan tentang robot saat itu yang mungkin akan memiliki perasaan akan ketertarikan akan sesuatu. Dan para peneliti saat itu (2018) juga berpikir bahwa ketika tekhnologi AI semakin maju maka robot yang memiliki perasaan mungkin benar-benar akan terlaksana.
Banyak berita tentang peneliti yang berbicara soal ini kalau di search di google. Saya pribadi melihat dari referensi berita berikut ini
(Liputan6.com dengan judul : Layaknya Manusia, Robot Juga Bakal Punya Emosi)
jr. member
Activity: 73
Merit: 8
Kalau dibilang pinter iya, tapi kalau dibilang berperasaan/jenius tentu saja tidak, karena kan mereka juga membalas chat kita menggunakan data yang sudah ada, ditraining dalam jangka waktu yang lama. Jadi jawaban jawaban dari mereka harusnya akan konstant mirip2 kalau memang pertanyaan kita sama. harusnya GPT 4 sudah sangat pintar, karena sudah mengadaptasi 100 triliun data.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Segala ucapan yg dia katakan dilakukan berdasarkan dari record kosa kata yg telah disimpan di chip memorinya, jadi ucapannya bukan karena pikiran dan perasaan. Tetap gak akan bisa menggantikan pekerjaan manusia secara menyeluruh.
aku juga paham itu, namun bisa saja kedepan pengembangan AI berdasarkan emosi dan perasaan (EQ), dari IQ saja aku tak bisa membayangkan 30 tahun lalu ada hal semacam ini, Robot atau ChaGPT bisa bikin website sendiri dengan 1x perintah yang suatu hal yang mustahil diterapkan puluhan tahun silam.

Tapi saya yakin sampai kapanpun para pengembang tidak akan bisa membuat sebuah system perasaan untuk AI. Kalau expresi perasaan itu memang sudah banyak diterapkan. Tapi yah esensi perasaan itu sendiri memerlukan sebuah jiwa. Dan tidak mungkin manusia bisa menciptakannya. Itu ranah Tuhan Yang Maha Esa (Allah swt)
Kalau aku yakin saja om, tidak ada yang tidak bisa di dunia ini, walau tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan itu hanya milik Allah swt. Jadi, aku dulu tidak membayangkan sesuatu yang mustahil sekarang (bisa video call, youtuber, dan ngasil duit cuma duduk di depan komputer, ngemorum), jadi kalau semisal kedepan ada robot yang punya perasaan, itu bisa saja terjadi atas bantuan yang di atas tentunya.
hero member
Activity: 630
Merit: 611
Emosi robot itu hanya sebatas ekspresi saja, belum di dalam hati. karena untuk luapan emosi kan butuh yang namanya perasaan real yang hanya dimiliki mahluk hidup berakal seperti Manusia. Tapi bisa jadi kedepan akan ada kelanjutannya, dan kita benar-benar tidak dapat membedakan mana itu manusia dan mana itu robot AI.
Secanggih apapun robot Sophia saya yakin bahwa robot tidak bisa merasakan kesadaran seperti manusia meskipun anda mengatakan masih ada perkembangan selanjutnya kedepan, robot Sophia bisa menunjukkan ekspresi sedih, senang atau yang lain seperti manusia itu bukan berdasar rasa. Tapi dia sebelumnya sudah menyimpan informasi bahwa jika sedih ekspresinya gini senang gini semua sudah di tanamkan dalam programnya.

karena dia selain merekam semua informasi dari luar dia juga sudah ditanami program awalan atau paten atau baku dan selanjutnya semua informasi itu akan berjalan sesuai program. (karena kesadaran robot hanyalah sebatas ekspresi dari programnya,
sedangkan kesadaran manusia itu tentang rasa yang nyata).
Iya bener sih om. Mungkin robot bisa mengekspresikan yang mewakili tampilan sebuah perasaan. Tapi expresi tersebut pastinya bukan muncul karena adanya perasaan yang asli. Tapi itu hanyalah expresi yang ditanamkan untuk merespon berbagai tindakan dan efek yang diterima di robot AI.

Tapi saat ini nampaknya perkembangan AI memang bisa berjalan lebih cepat. Karena antusiasme para pengembang juga nampaknya menjadi lebih tinggi. Tapi saya yakin sampai kapanpun para pengembang tidak akan bisa membuat sebuah system perasaan untuk AI. Kalau expresi perasaan itu memang sudah banyak diterapkan. Tapi yah esensi perasaan itu sendiri memerlukan sebuah jiwa. Dan tidak mungkin manusia bisa menciptakannya. Itu ranah Tuhan Yang Maha Esa (Allah swt)
full member
Activity: 588
Merit: 223
Emosi robot itu hanya sebatas ekspresi saja, belum di dalam hati. karena untuk luapan emosi kan butuh yang namanya perasaan real yang hanya dimiliki mahluk hidup berakal seperti Manusia. Tapi bisa jadi kedepan akan ada kelanjutannya, dan kita benar-benar tidak dapat membedakan mana itu manusia dan mana itu robot AI.
Secanggih apapun robot Sophia saya yakin bahwa robot tidak bisa merasakan kesadaran seperti manusia meskipun anda mengatakan masih ada perkembangan selanjutnya kedepan, robot Sophia bisa menunjukkan ekspresi sedih, senang atau yang lain seperti manusia itu bukan berdasar rasa. Tapi dia sebelumnya sudah menyimpan informasi bahwa jika sedih ekspresinya gini senang gini semua sudah di tanamkan dalam programnya.

karena dia selain merekam semua informasi dari luar dia juga sudah ditanami program awalan atau paten atau baku dan selanjutnya semua informasi itu akan berjalan sesuai program. (karena kesadaran robot hanyalah sebatas ekspresi dari programnya,
sedangkan kesadaran manusia itu tentang rasa yang nyata).
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
AI itu berguna untuk kecepatan, pengambilan data, penyimpanan data yang akan dibutuhkan sewaktu waktu, detailing, presisi, dll. Namun yang tidak bisa dibuat adalah perasaan atau emosional. Meski sophia bisa mengexpresika wajah namun itu hanya program yang dibuat berulang.

Robot dengan kemampuan AI tetap saja digunakan utk kegiatan yg telah terprogram. Dia bisa menjawab pertanyaan karena dia punya sensor analisis suara & sensor analisis ekspresi wajah manusia. Segala ucapan yg dia katakan dilakukan berdasarkan dari record kosa kata yg telah disimpan di chip memorinya, jadi ucapannya bukan karena pikiran dan perasaan. Tetap gak akan bisa menggantikan pekerjaan manusia secara menyeluruh.
Jika ekspresi wajah sudah bisa dilakukan dengan AI, mungkin pengembangan algoritma dari AI tersebut bisa menambah ekspresi lainnya, Namun, seandainya ini bisa terwujud, maka robot ini tentu akan dijual dengan harga yang sangat mahal. Untuk robot-robot low-end, pastinya ekspresi senyum, menyapa dan yang sederhana mungkin akan diterapkan. Terkait menggantikan manusia, ini mungkin masih terlalu jauh. Mesin membutuhkan maintenance yang berkala untuk memastikan programnya berjalan dengan tepat. Jadi, memang tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya (setidaknya jika menilik dari pengembangan saat ini). Bagaimana dengan masa depan? Saya hanya bepikir robot tak ubahnya mesin yang dioperasikan oleh orang-orang yang bekerja dipabrik. Ketika sistem pada robot error, manusia akan kembali mengambil alih sesuai dengan yang sebenarnya..
sr. member
Activity: 434
Merit: 272
Berbicara kepintaran AI sangat unggul dalam Intelektual tetapi manusia mampu memiliki IQ, SQ, EQ, sehingga mungkin tidak bisa di bandingkan, kecuali perbandingannya adalah IQ manusia melawan IQ AI tentunya akan di menangkan AI karena memiliki banyak data dan daya ingat, tapi jika dalam konteks kepintaran EQ dan SQ itu hal yang sulit apalagi SQ itu sangat mustahil. 
Aku pernah mendengar jepang telah meneliti untuk menerapkan EQ (emotional) kepada robot AI, namun belum tahu kabarnya hingga sekarang. Sekilas ku lihat gambarannya robot itu bisa betulan menangis jika mendengar cerita sedih, kalau iya ni akan jadi sangat berbahaya untuk keberlangsungan umat manusia. Bisa-bisa kita tidak bisa membedakan mana robot dan manusia jika SQ juga dikembangkan ke AI, karena pas ketemu robot AI sedang berdoa dan bermunajat atau mungkin saat ini sedang berpuasa.

AI itu berguna untuk kecepatan, pengambilan data, penyimpanan data yang akan dibutuhkan sewaktu waktu, detailing, presisi, dll. Namun yang tidak bisa dibuat adalah perasaan atau emosional. Meski sophia bisa mengexpresika wajah namun itu hanya program yang dibuat berulang.

Robot dengan kemampuan AI tetap saja digunakan utk kegiatan yg telah terprogram. Dia bisa menjawab pertanyaan karena dia punya sensor analisis suara & sensor analisis ekspresi wajah manusia. Segala ucapan yg dia katakan dilakukan berdasarkan dari record kosa kata yg telah disimpan di chip memorinya, jadi ucapannya bukan karena pikiran dan perasaan. Tetap gak akan bisa menggantikan pekerjaan manusia secara menyeluruh.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Aku pernah mendengar jepang telah meneliti untuk menerapkan EQ (emotional) kepada robot AI, namun belum tahu kabarnya hingga sekarang. -snip-
Robot yang dilengkapi dengan AI ini dulu juga sudah pernah diresmikan mas, nama robotnya adalah Sophia. Robot humanoid ini dilengkapi dengan program AI untuk membuat frase kata agar dapat berinteraksi dengan manusia. Sophia kalau ga salah juga sudah memiliki beberapa ekspresi. Tapi karena robot ini hanya ada 1 sejauh ini dan minimnya pemberitaan atas updatenya jadi seperti tenggelam. Saya pikir dari Sophia ini sudah sewajarnya ada pengembangan-pengembangan baru untuk memperbaiki programnya. Karena robot ini muncul sudah beberapa tahun silam.
Kalau sudah memiliki eksoresi dan perasaan yang menyerupai manusia kukira ke depan jika mereka mengembangkan lebih dalam lagi, Niscaya Sophia ini akan menjadi robot yang hampir sempurna memiliki IQ dan EQ berbarengan.

Saya percaya Robot AI itu bermanfaat dan berbahaya di saat yang bersamaaan. Robot AI itu pada dasarnya dibuat dengn bahasa pemrograman, dan setiap programmer tau tidak ada system yang sempurna, pasti akan selalu ada BUG. takutnya, bug tsb justru menjadi celah untuk membypass batasan batasan yang sudah ditentukan manusia. Saya pikir kita tidak perlu khawatir karena kecerdasan buatan tidak akan memiliki emosi seperti manusia.
Buktinya sudah ada perkembangan seperti robot Sophia ini, dan menurutku sejauh ini, AI sekarang ini hanya sebatas Ilmu pasti saja dan belum ada perkembangan signifikan untuk emosi atau perkembangan ekspresi misal sedih, gembira atau galau.

Sepertinya saya melewatkan pemberitahuannya tentang hal ini, Jika di pikir lagi tentang EQ saya pikir itu bisa untuk di usahakan karena saya sering melihat bagaimana google Assistant memberikan expresi, namun ya hanya sebatas expresi lewat emot dan masih sangat terbatas. Jika benar nantinya AI juga menguasai EQ makan kemungkinan AI juga akan mampu memimpin manusia untuk kedepannya dan membaca situasi atau keadaan permasalahan atau apapun itu yang berkaitan dengan sosial. Namun saya masih sangat meragukan bahwa AI dapat memiliki SQ, walaupun dia bisa melakukan praktik ibadah selayaknya manusia tetapi saya tidak yakin dia akan memiiki keimanan seperti manusia karena pada dasarnya apa yang di lakukan AI berdasarkan program yang di berikan padanya, secara tidak langsung bukanlah hal yang murni seperti layaknya manusia mengimani tuhannya.
Emosi robot itu hanya sebatas ekspresi saja, belum di dalam hati. karena untuk luapan emosi kan butuh yang namanya perasaan real yang hanya dimiliki mahluk hidup berakal seperti Manusia. Tapi bisa jadi kedepan akan ada kelanjutannya, dan kita benar-benar tidak dapat membedakan mana itu manusia dan mana itu robot AI.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
Berbicara kepintaran AI sangat unggul dalam Intelektual tetapi manusia mampu memiliki IQ, SQ, EQ, sehingga mungkin tidak bisa di bandingkan, kecuali perbandingannya adalah IQ manusia melawan IQ AI tentunya akan di menangkan AI karena memiliki banyak data dan daya ingat, tapi jika dalam konteks kepintaran EQ dan SQ itu hal yang sulit apalagi SQ itu sangat mustahil.  
Aku pernah mendengar jepang telah meneliti untuk menerapkan EQ (emotional) kepada robot AI, namun belum tahu kabarnya hingga sekarang. Sekilas ku lihat gambarannya robot itu bisa betulan menangis jika mendengar cerita sedih, kalau iya ni akan jadi sangat berbahaya untuk keberlangsungan umat manusia. Bisa-bisa kita tidak bisa membedakan mana robot dan manusia jika SQ juga dikembangkan ke AI, karena pas ketemu robot AI sedang berdoa dan bermunajat atau mungkin saat ini sedang berpuasa.


Sepertinya saya melewatkan pemberitahuannya tentang hal ini, Jika di pikir lagi tentang EQ saya pikir itu bisa untuk di usahakan karena saya sering melihat bagaimana google Assistant memberikan expresi, namun ya hanya sebatas expresi lewat emot dan masih sangat terbatas. Jika benar nantinya AI juga menguasai EQ makan kemungkinan AI juga akan mampu memimpin manusia untuk kedepannya dan membaca situasi atau keadaan permasalahan atau apapun itu yang berkaitan dengan sosial. Namun saya masih sangat meragukan bahwa AI dapat memiliki SQ, walaupun dia bisa melakukan praktik ibadah selayaknya manusia tetapi saya tidak yakin dia akan memiiki keimanan seperti manusia karena pada dasarnya apa yang di lakukan AI berdasarkan program yang di berikan padanya, secara tidak langsung bukanlah hal yang murni seperti layaknya manusia mengimani tuhannya.

Robot yang dilengkapi dengan AI ini dulu juga sudah pernah diresmikan mas, nama robotnya adalah Sophia. Robot humanoid ini dilengkapi dengan program AI untuk membuat frase kata agar dapat berinteraksi dengan manusia. Sophia kalau ga salah juga sudah memiliki beberapa ekspresi. Tapi karena robot ini hanya ada 1 sejauh ini dan minimnya pemberitaan atas updatenya jadi seperti tenggelam. Saya pikir dari Sophia ini sudah sewajarnya ada pengembangan-pengembangan baru untuk memperbaiki programnya. Karena robot ini muncul sudah beberapa tahun silam.

Mengenai Sophia yang sukses dalam pengembangan AI yang di proyeksikan layaknya manusia, saya juga sangat sulit sekali mencari informasi tentangnya dan bagaimana perkembangan yang sudah di dapatkan AI itu hari ini.
Mungkin ada beberapa yang seharusnya tidak di publikasi tentang kemajuan AI ini, Saya sangat takut jika dia sudah mampu menguasai dirinya sendiri dan memiliki anggota tubuh fungsional yang lengkap layaknya manusia.
full member
Activity: 588
Merit: 223
Aku pernah mendengar jepang telah meneliti untuk menerapkan EQ (emotional) kepada robot AI, namun belum tahu kabarnya hingga sekarang. Sekilas ku lihat gambarannya robot itu bisa betulan menangis jika mendengar cerita sedih, kalau iya ni akan jadi sangat berbahaya untuk keberlangsungan umat manusia. Bisa-bisa kita tidak bisa membedakan mana robot dan manusia jika SQ juga dikembangkan ke AI, karena pas ketemu robot AI sedang berdoa dan bermunajat atau mungkin saat ini sedang berpuasa.
Benar, Memang Jepang telah lama meneliti penerapan kecerdasan EQ pada robot AI. Tujuannya untuk membuat robot AI yang lebih manusiawi dan dapat merespons secara emosional terhadap manusia. Meskipun begitu belum ada robot AI yang bisa menangis secara fisik seperti manusia.

Saya percaya Robot AI itu bermanfaat dan berbahaya di saat yang bersamaaan. Robot AI itu pada dasarnya dibuat dengn bahasa pemrograman, dan setiap programmer tau tidak ada system yang sempurna, pasti akan selalu ada BUG. takutnya, bug tsb justru menjadi celah untuk membypass batasan batasan yang sudah ditentukan manusia. Saya pikir kita tidak perlu khawatir karena kecerdasan buatan tidak akan memiliki emosi seperti manusia.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Aku pernah mendengar jepang telah meneliti untuk menerapkan EQ (emotional) kepada robot AI, namun belum tahu kabarnya hingga sekarang. -snip-
Robot yang dilengkapi dengan AI ini dulu juga sudah pernah diresmikan mas, nama robotnya adalah Sophia. Robot humanoid ini dilengkapi dengan program AI untuk membuat frase kata agar dapat berinteraksi dengan manusia. Sophia kalau ga salah juga sudah memiliki beberapa ekspresi. Tapi karena robot ini hanya ada 1 sejauh ini dan minimnya pemberitaan atas updatenya jadi seperti tenggelam. Saya pikir dari Sophia ini sudah sewajarnya ada pengembangan-pengembangan baru untuk memperbaiki programnya. Karena robot ini muncul sudah beberapa tahun silam.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Berbicara kepintaran AI sangat unggul dalam Intelektual tetapi manusia mampu memiliki IQ, SQ, EQ, sehingga mungkin tidak bisa di bandingkan, kecuali perbandingannya adalah IQ manusia melawan IQ AI tentunya akan di menangkan AI karena memiliki banyak data dan daya ingat, tapi jika dalam konteks kepintaran EQ dan SQ itu hal yang sulit apalagi SQ itu sangat mustahil. 
Aku pernah mendengar jepang telah meneliti untuk menerapkan EQ (emotional) kepada robot AI, namun belum tahu kabarnya hingga sekarang. Sekilas ku lihat gambarannya robot itu bisa betulan menangis jika mendengar cerita sedih, kalau iya ni akan jadi sangat berbahaya untuk keberlangsungan umat manusia. Bisa-bisa kita tidak bisa membedakan mana robot dan manusia jika SQ juga dikembangkan ke AI, karena pas ketemu robot AI sedang berdoa dan bermunajat atau mungkin saat ini sedang berpuasa.
hero member
Activity: 1316
Merit: 787
Rollbit - The #1 Solana Casino
Banyak orang yang menyebut bahwa AI adalah teknologi pintar padahal ini hanya seonggok aplikasi yang pandai dalam mengolah data yang diterimanya dan tidak bisa berpikir layaknya seperti apa yang dilakukan oleh manusia.
Jauh sebelum penyebutan bahwa Al adalah teknologi hebat yang lahir di era baru, mereka yang merancang teknologi ini juga sudah mempersiapkan rancangan selanjutnya apabila dalam perkembangan Al mengalami kendala. Ini hanya p*rang bisnis dalam sektor teknologi walau dampak atau manfaat bisa dirasakan.

Saya jadi ingat kata-kata dari dosen statistika dan probabilitas saya dulu, beliau mengatakan kepada kami seperti ini "Kalian tau AI itu? itu hanyalah aplikasi yang dirancang untuk mengolah data statistik dengan kode pemrograman, dia bukan mahluk hidup seperti kita. Karena dia hanya mengolah data yg diterima, makanya keabsahan data yang ditampilkannya juga perlu dipertanyakan. Itu gak pintar, yang pintar itu manusia yang menciptakannya"
Dan manusia itu juga akan menenggelamkan Al dan membangun kehebatan teknologi lain lagi.
full member
Activity: 588
Merit: 223
Banyak orang yang menyebut bahwa AI adalah teknologi pintar padahal ini hanya seonggok aplikasi yang pandai dalam mengolah data yang diterimanya dan tidak bisa berpikir layaknya seperti apa yang dilakukan oleh manusia. Saya jadi ingat kata-kata dari dosen statistika dan probabilitas saya dulu, beliau mengatakan kepada kami seperti ini "Kalian tau AI itu? itu hanyalah aplikasi yang dirancang untuk mengolah data statistik dengan kode pemrograman, dia bukan mahluk hidup seperti kita. Karena dia hanya mengolah data yg diterima, makanya keabsahan data yang ditampilkannya juga perlu dipertanyakan. Itu gak pintar, yang pintar itu manusia yang menciptakannya"

AI memang penemuan terhebat manusia nampun perlu di ketahui AI tidak mungkin pintar dari yang membuatnya, saya setuju itu. Sebenarnya kita sudah tidak Asing lagi di generasi sekarang dan sebelumnya dimana kita mengenalnya sebagai bot seperti kita kenal di industri Teknologi sebelumnya. AI memang bisa sangat membahayakan jika salah digunakan. AI memang Cerdas tapi punya kekurangan yang tak akan melampaui Manusia. AI dimata saya hanyalah sebuah sekumpulan program yang bisa manipulasi ubah, dan acak acak.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
Jadi, saya pernah nongki sama Mr. Chatgpt bahas masalah bitcoin halving. Karena yg saya tau doi ga bisa ramal masa depan, jadi iseng2 nanya cara ngitungnya aja gimana.
Tapi yah namanya robot kita jangan mudah percaya. Interpretasinya kadang salah dikit kadang total menyesatkan. Saya sendiri terpaksa ngajarin yang bener, karena doi ngitungnya salah. Grin



Banyak orang yang menyebut bahwa AI adalah teknologi pintar padahal ini hanya seonggok aplikasi yang pandai dalam mengolah data yang diterimanya dan tidak bisa berpikir layaknya seperti apa yang dilakukan oleh manusia. Saya jadi ingat kata-kata dari dosen statistika dan probabilitas saya dulu, beliau mengatakan kepada kami seperti ini "Kalian tau AI itu? itu hanyalah aplikasi yang dirancang untuk mengolah data statistik dengan kode pemrograman, dia bukan mahluk hidup seperti kita. Karena dia hanya mengolah data yg diterima, makanya keabsahan data yang ditampilkannya juga perlu dipertanyakan. Itu gak pintar, yang pintar itu manusia yang menciptakannya"

*gambar hanya pemanis

hero member
Activity: 630
Merit: 611
Jadi, saya pernah nongki sama Mr. Chatgpt bahas masalah bitcoin halving. Karena yg saya tau doi ga bisa ramal masa depan, jadi iseng2 nanya cara ngitungnya aja gimana.
Tapi yah namanya robot kita jangan mudah percaya. Interpretasinya kadang salah dikit kadang total menyesatkan. Saya sendiri terpaksa ngajarin yang bener, karena doi ngitungnya salah. Grin

*buka gambar di tab baru biar gambarnya gede.

Penemuan dan uji coba yang luar biasa Om  Grin. Dengan melihat ini maka saya cukup yakin tekhnologi AI saat ini memang masih berada pada tahap generasi pertama yang memang masih memerlukan banyak perbaikan.

Sepertinya generasi AI ke 2 yaitu ARTIFICIAL GENERAL INTELLIGENCE (AGI) masih akan sangat sulit untuk dicapai. Karena bahkan untuk generasi pertama saja masih banyak kesalahan informasi yang disampaikan AI. Walaupun memang AI terus berkembang jika kita semakin banyak berkomunikasi dengannya tapi saya pikir AI sekarang hanya mirip seperti mesin penjawab otomatis saja layaknya OK google yang di tingkatkan lebih banyak. Dan perbedaannya AI tidak monoton. Seperti ketika ia di koreksi oleh Om @rat03gopoh maka ia sedikit menyesuaikan dan beradaptasi walaupun beberapa kali mengulangi kesalahan.
sr. member
Activity: 616
Merit: 317
Vave.com - Crypto Casino
-snip-
Saya sangat kagum dengan kecanggihan AI Tentu harapannya kedepannya bisa lebih baik, tapi buat yang ngeri atau takut harusnya lebih liat sebagai kesempatan, coba terjun ke dunia AI dan bantu buat AI yang bisa memberikan hasil yang lebih bagus lagi. Apalagi, jika seluruh pekerjaan di dunia digantikan oleh AI, maka yang terakhir kali tersisa adalah pekerjaan pembuat AI itu sendiri, yang lain pada takut pekerjaannya hilang, kita yang bahagia karena peluang kerjanya semakin terbuka lebar.

Ketakutan akan teknologi ini bukanlah hal yang baru mas, saat mesin menggantikan pekerjaan manusia, banyak yang takut tidak mendapatkan pekerjaan. Nyatanya, masih banyak yang bekerja dengan mesin. Ojek dulu kalah dengan transporatsi umum, sekarang ojek yang sudah upgrade bisa mendapatkan banyak pelanggan. Bagi yang tidak bisa mengoperasikan bisa mengupdate skill dan mencari peluang pekerjaan baru yang berdampingan dengan mesin agar jasanya bisa digunakan oleh perusahaan. Sama halnya dengan kekhawatiran mas, jika misalkan AI ini hadir, maka bisa mencari peluang yang berdampingan dengan AI untuk mendapatkan pekerjaan. Jika tidak mampu, masih ada banyak peluang pekerjaan yang bisa mas dapatkan dengan memanfaatkan AI. Intinya, jangan menjadikan tekonologi sebagai ancaman, tapi jadikanlah teknologi sebagai alat bantu. Kalau sekarang mah, kita ga punya skill ga mau bingung, ya sudah cari aja token AI, yang dianggap potensial, simpan atau trading, sama kan bisa jadi pekerjaan  Grin
Iya mas maksud saya ketakutan bagi mereka yang tidak bisa memanfaatkan momen saja. Karena benar seperti yang mas katakan AI bisa diimplementasikan di hampir semua bidang tergantung keahlian kita mau masuk yang mana. AI juga sebenarnya hanya membantu manusia untuk menghilangkan subjektifitas dan mengerjakan yang objektifitas saja dengan data yang mana mereka akan bisa melakukan dengan konsisten dan akurat.

Seharusnya kita bersyukur dengan segala kemajuan teknologi yang ada, segala pekerjaan kita menjadi dipermudah, setelah mayoritas pekerjaan dikerjalan AI, kita tinggal berfokus untuk memperbaiki kualitas diri agar sampai pada tingkat kesadaran yang lebih tinggi dan mencari cuan dengan trading token Ai yang potensial.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
Yang menjadikanya pintar adalah bahwa AI bisa menerima big data yang ada di muka bumi sama halnya dengan google, dari mulai sejarah manusia dan berbagai macam kejadian sampai hari ini AI bisa merekam dan memberikan jawaban apa yang anda ingin anda ketahui, memang itu di buat oleh manusia tapi manusia memiliki batasan waktu usia dan lupa sehingga daya ingat yang menjadi kecocokan data lebih efektif dan efesien jika di tanyakan pada AI itu dan lagi mereka masih dalam tahap pengembangan.
-snip-
Kalau dianggap semua yang ada di bumi itu tidaklah benar mas, karena masih ada banyak data yang tidak diunggah ke internet. Kalau menurut saya, tidak ada perbedaan signifikan antara kita menggunakan search engine dengan pencarian menggunakan AI. Sama-sama perintah untuk melakukan pencarian dan memberikan jawaban, seperti yang disebutkan memang AI akan memberikan hasil yang lebih spesifik berdasarkan data yang ada di Internet, ingat sejauh ini masih sebatas data yang ada di internet masih belum ke data offline, jikapun ada data offline, ini pasti masih dalam persentase yang kecil. Teknologi AI sebenarnya lebih luas memang, tidak hanya fokus pada pencarian, tapi kembali apakah kepintaran AI ini bisa lebih pintar? tentu bisa iya dan bisa pula tidak, pasti akan ada sisi kelemahannya dan akan lebih baik otak manusia daripada AI. Memang dalam masa pengembangan itu benar adanya, tapi ingat, pengembangan teknologi ini bisa lebih lambat daripada yang kita duga, mengingat pertumbuhan data yang cepat di Internet mengharuskan pengembang menyediakan dana yang besar untuk penyimpanan data tersebut.
Mohon maaf sir, saya tidak mengatakan bahwa demikian sepertiyang anda ucapkan, saya mengatakan bahwa bisa menerima banyak data. Yang tentunya harus melalui pengunggahan atau update data pada AI itu sendiri.
Ya setuju bahwa setiap teknologi pasti memiliki kekurangannya termasuk pada AI, tapi mungkin kelebihannya ketika tidak di hapus data yang  ada pada AI itu maka segala pengetahuan yang sudah di tumpahkan pada AI akan selalu ada, sehingga konsistensi data akan aman beda halnya seperti manusia yang memiliki daya ingat lemah apalagi jika sudah berbicara usia.
Berbicara kepintaran AI sangat unggul dalam Intelektual tetapi manusia mampu memiliki IQ, SQ, EQ, sehingga mungkin tidak bisa di bandingkan, kecuali perbandingannya adalah IQ manusia melawan IQ AI tentunya akan di menangkan AI karena memiliki banyak data dan daya ingat, tapi jika dalam konteks kepintaran EQ dan SQ itu hal yang sulit apalagi SQ itu sangat mustahil. 
hero member
Activity: 2212
Merit: 670
Signature designer - start @$10 - PM me!
Jadi, saya pernah nongki sama Mr. Chatgpt bahas masalah bitcoin halving. Karena yg saya tau doi ga bisa ramal masa depan, jadi iseng2 nanya cara ngitungnya aja gimana.
Tapi yah namanya robot kita jangan mudah percaya. Interpretasinya kadang salah dikit kadang total menyesatkan. Saya sendiri terpaksa ngajarin yang bener, karena doi ngitungnya salah. Grin

*buka gambar di tab baru biar gambarnya gede.
hero member
Activity: 630
Merit: 611
-snip-
Saya sangat kagum dengan kecanggihan AI Tentu harapannya kedepannya bisa lebih baik, tapi buat yang ngeri atau takut harusnya lebih liat sebagai kesempatan, coba terjun ke dunia AI dan bantu buat AI yang bisa memberikan hasil yang lebih bagus lagi. Apalagi, jika seluruh pekerjaan di dunia digantikan oleh AI, maka yang terakhir kali tersisa adalah pekerjaan pembuat AI itu sendiri, yang lain pada takut pekerjaannya hilang, kita yang bahagia karena peluang kerjanya semakin terbuka lebar.

Ketakutan akan teknologi ini bukanlah hal yang baru mas, saat mesin menggantikan pekerjaan manusia, banyak yang takut tidak mendapatkan pekerjaan. Nyatanya, masih banyak yang bekerja dengan mesin. Ojek dulu kalah dengan transporatsi umum, sekarang ojek yang sudah upgrade bisa mendapatkan banyak pelanggan. Bagi yang tidak bisa mengoperasikan bisa mengupdate skill dan mencari peluang pekerjaan baru yang berdampingan dengan mesin agar jasanya bisa digunakan oleh perusahaan. Sama halnya dengan kekhawatiran mas, jika misalkan AI ini hadir, maka bisa mencari peluang yang berdampingan dengan AI untuk mendapatkan pekerjaan. Jika tidak mampu, masih ada banyak peluang pekerjaan yang bisa mas dapatkan dengan memanfaatkan AI. Intinya, jangan menjadikan tekonologi sebagai ancaman, tapi jadikanlah teknologi sebagai alat bantu. Kalau sekarang mah, kita ga punya skill ga mau bingung, ya sudah cari aja token AI, yang dianggap potensial, simpan atau trading, sama kan bisa jadi pekerjaan  Grin
Nah bener nih kata Om @Masulum. Berhubung memang saya pribadi awam soal tekhnologi semacam ini. Maka ya mending saya fokus cari cuannya aja dari trading altcoin kategori AI. Tapi penasaran juga saya Om kayaknya boleh juga nyuruh AI buat bikinin bot trading analisis otomatis. Yang bisa memudahkan aktivitas trading. Biar tidak capek analisa. Soalnya emang belum bisa analisa  Grin

Tapi saya juga sempat berpikir seperti mas @Pulowehh555 yaitu ketakutan akan tergantikannya sumber daya manusia dalam dunia pekerjaan oleh para robot yang dipasang kecerdasan buatan. Walaupun dinegara-negara maju sudah banyak pabrik-pabrik yang dioperasikan oleh mesin robot otomatis. Tapi robotnya masih belum memiliki kecerdasan buatan sih.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
-snip-
Saya sangat kagum dengan kecanggihan AI Tentu harapannya kedepannya bisa lebih baik, tapi buat yang ngeri atau takut harusnya lebih liat sebagai kesempatan, coba terjun ke dunia AI dan bantu buat AI yang bisa memberikan hasil yang lebih bagus lagi. Apalagi, jika seluruh pekerjaan di dunia digantikan oleh AI, maka yang terakhir kali tersisa adalah pekerjaan pembuat AI itu sendiri, yang lain pada takut pekerjaannya hilang, kita yang bahagia karena peluang kerjanya semakin terbuka lebar.

Ketakutan akan teknologi ini bukanlah hal yang baru mas, saat mesin menggantikan pekerjaan manusia, banyak yang takut tidak mendapatkan pekerjaan. Nyatanya, masih banyak yang bekerja dengan mesin. Ojek dulu kalah dengan transporatsi umum, sekarang ojek yang sudah upgrade bisa mendapatkan banyak pelanggan. Bagi yang tidak bisa mengoperasikan bisa mengupdate skill dan mencari peluang pekerjaan baru yang berdampingan dengan mesin agar jasanya bisa digunakan oleh perusahaan. Sama halnya dengan kekhawatiran mas, jika misalkan AI ini hadir, maka bisa mencari peluang yang berdampingan dengan AI untuk mendapatkan pekerjaan. Jika tidak mampu, masih ada banyak peluang pekerjaan yang bisa mas dapatkan dengan memanfaatkan AI. Intinya, jangan menjadikan tekonologi sebagai ancaman, tapi jadikanlah teknologi sebagai alat bantu. Kalau sekarang mah, kita ga punya skill ga mau bingung, ya sudah cari aja token AI, yang dianggap potensial, simpan atau trading, sama kan bisa jadi pekerjaan  Grin
sr. member
Activity: 616
Merit: 317
Vave.com - Crypto Casino
Dan perlu diketahui juga bahwa OpenAI telah resmi meluncurkan GPT-4. Dan katanya ini versi yang lebih canggih dari ChatGPT sebelumnya.
Dan tentunya versi terbaru ini dikatakan telah menjadi model AI yang memiliki kapasitas yang lebih besar dan juga memiliki pengamanan yang lebih baik dari versi sebelumnya.

Menurut kalian AI bisa tidak menciptakan AI lainnya? Karena saya pernah membaca berita ada yang mencobanya dan secara teori ternyata bisa dilakukan. Saya pikir ini akan sedikit menyeramkan. Bila suatu saat versi yang lebih canggih ditanamkan ke robot mirip manusia. Selanjutnya robot AI tersebut membuat pasukannya sendiri. (jadi kayak di film)  Tongue

Dengan pemgembangan Open AI menjadi Chat GPT-4 ini ada penambahan Kecanggihan baru lagi seperti kemampuan menganalisis suatu gambar, kepribadian AI yang bisa diatur, memori ingatan juga lebih besar, dan kemampuan akurasi bertambah menjadi 27 bahasa.

Saya sangat kagum dengan kecanggihan AI Tentu harapannya kedepannya bisa lebih baik, tapi buat yang ngeri atau takut harusnya lebih liat sebagai kesempatan, coba terjun ke dunia AI dan bantu buat AI yang bisa memberikan hasil yang lebih bagus lagi. Apalagi, jika seluruh pekerjaan di dunia digantikan oleh AI, maka yang terakhir kali tersisa adalah pekerjaan pembuat AI itu sendiri, yang lain pada takut pekerjaannya hilang, kita yang bahagia karena peluang kerjanya semakin terbuka lebar.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kelebihan AI itu kita bisa memberikan perintah dengan tanggapan yang spesifik dan sesuai konteks, kalo tidak salah kita harus memiliki trik supaya Ai mengerti dengan apa yang kita inginkan dan samapaikan kepadanya, dan lagi AI hari ini di batasi dalam konteks-konteks tertentu
Setelah ane pakai lebih lama, memang benar ketika dikasih instruksi yang spesifik ChatGPT langsung kelihatan pintar.
ChatGPT sudah sangat membantu dalam tugas-tugas penulisan dan pengolahan kata beberapa pekan terakhir sampai ane tidak bisa lepas dari ChatGPT.
Tapi ya itu kuncinya adalah instruksi yang spesifik dan tugasnya lebih kepada membantu tugas kita, bukan bikin kreasi baru.

Kalau disuruh bikin kreasi baru ya bisa sih, bisa lebih bagus daripada siswa/mahasiswa tapi masih dangkal dan kadang masih salah.
hero member
Activity: 630
Merit: 611
Dan perlu diketahui juga bahwa OpenAI telah resmi meluncurkan GPT-4. Dan katanya ini versi yang lebih canggih dari ChatGPT sebelumnya.
Dan tentunya versi terbaru ini dikatakan telah menjadi model AI yang memiliki kapasitas yang lebih besar dan juga memiliki pengamanan yang lebih baik dari versi sebelumnya.

Menurut kalian AI bisa tidak menciptakan AI lainnya? Karena saya pernah membaca berita ada yang mencobanya dan secara teori ternyata bisa dilakukan. Saya pikir ini akan sedikit menyeramkan. Bila suatu saat versi yang lebih canggih ditanamkan ke robot mirip manusia. Selanjutnya robot AI tersebut membuat pasukannya sendiri. (jadi kayak di film)  Tongue

legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
@retreat memang benar data pada AI itu didapat sebagian besar dari internet. Hanya saja untuk soal verifikasi data, kita tidak pernah tahu mekanismenya seperti apa, misalkan seseorang menggunakan AI untuk mendapatkan informasi, nah saat itu data ini akan diberikan kepada pengguna melalui mekanisme atau algoritma pencarian dan pemberian informasi yang sudah ditetapkan pada program. Hal inilah yang kemudian membuat pengguna chatGPt terkadang mendapatkan informasi yang kacau karena malsfunction, Karena pengolahan data AI yang tidak maksimal saat ini.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
Berbicara mengenai AI menurut saya itu tidak terlepas dari data dan informasi yang ada di internet. Saya akui ChatGPT itu sangat pintar dalam mengola data dan informasi yang dia dapatkan dan menyajikanya kepada pengguna, namun biarpun demikian data dan informasi yang didapatkannya itu berasal dari internet yang dimana terbatas dan perlu diverifikasi terkait dengan kebenarannya. Karena keterbatasan ini membuat ChatGPT atau alat AI lainnya terbatas dalam menyajikan informasi kepada pengguna, dan itu terkadang menyebabkan teknologi AI ini error dalam menyediakan informasi kepada pengguna dan membuatnya kurang pintar. Namun biarpun demikian menurut saya teknologi AI ini sudah cukup pintar untuk sekarang ini, karena sudah banyak testing yang dilakukan oleh orang dan kebanyakan mereka setuju bahwa ChatGPT dan Bard itu sudah cukup pintar membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka tanyakan dan diperkirakan bahwa teknologi ini akan semakin pintar lagi untuk para pengguna.
member
Activity: 966
Merit: 25
Ton Together | Save Smart & Win Big
Google saja sudah kalang kabut dengan adanya teknologi baru ini, oleh karena itu jangan pesimis dulu, mari kita ikuti perkembangan selanjutnya.
Google sepertinya tidak panik dan kalang kabut karena rata-rata data yang chatgpt ambil semua dari source mereka sehingga mereka merasa bukan sebagai saingan berat, namun akan berbeda jika data chatgpt berasal dari source dan library mereka sendiri, itu menurutku.

Maksud saya terhadap model bisnisnya, saya merujuk pada artikel ini https://www.cnbc.com/2023/01/31/google-testing-chatgpt-like-chatbot-apprentice-bard-with-employees.html, kalau mereka tidak kalang kabut mungkin tidak akan mencari strategi baru dan tetap percaya diri terhadap yang sekarang bukan?. Atau bila kalang kabut menurut agan terlalu berlebihan, sebut saja Google mencoba menjawab tantangan dari kompetitor dan beradaptasi. Seperti yang saya katakan sebelumnya, ChatGPT ini sepertinya baru awal saja dan memang perlu disempurnakan, tidak menutup kemungkinan mereka akan punya source dan library mereka sendiri di kemudian hari.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Yang menjadikanya pintar adalah bahwa AI bisa menerima big data yang ada di muka bumi sama halnya dengan google, dari mulai sejarah manusia dan berbagai macam kejadian sampai hari ini AI bisa merekam dan memberikan jawaban apa yang anda ingin anda ketahui, memang itu di buat oleh manusia tapi manusia memiliki batasan waktu usia dan lupa sehingga daya ingat yang menjadi kecocokan data lebih efektif dan efesien jika di tanyakan pada AI itu dan lagi mereka masih dalam tahap pengembangan.
-snip-
Kalau dianggap semua yang ada di bumi itu tidaklah benar mas, karena masih ada banyak data yang tidak diunggah ke internet. Kalau menurut saya, tidak ada perbedaan signifikan antara kita menggunakan search engine dengan pencarian menggunakan AI. Sama-sama perintah untuk melakukan pencarian dan memberikan jawaban, seperti yang disebutkan memang AI akan memberikan hasil yang lebih spesifik berdasarkan data yang ada di Internet, ingat sejauh ini masih sebatas data yang ada di internet masih belum ke data offline, jikapun ada data offline, ini pasti masih dalam persentase yang kecil. Teknologi AI sebenarnya lebih luas memang, tidak hanya fokus pada pencarian, tapi kembali apakah kepintaran AI ini bisa lebih pintar? tentu bisa iya dan bisa pula tidak, pasti akan ada sisi kelemahannya dan akan lebih baik otak manusia daripada AI. Memang dalam masa pengembangan itu benar adanya, tapi ingat, pengembangan teknologi ini bisa lebih lambat daripada yang kita duga, mengingat pertumbuhan data yang cepat di Internet mengharuskan pengembang menyediakan dana yang besar untuk penyimpanan data tersebut.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
Kelebihan AI itu kita bisa memberikan perintah dengan tanggapan yang spesifik dan sesuai konteks, kalo tidak salah kita harus memiliki trik supaya Ai mengerti dengan apa yang kita inginkan dan samapaikan kepadanya, dan lagi AI hari ini di batasi dalam konteks-konteks tertentu sehingga AI tidak memberikan jawaban yang anda inginkan seperti halnya berbau kriminal atau kejahatan dan rahasia negara.
Yang menjadikanya pintar adalah bahwa AI bisa menerima big data yang ada di muka bumi sama halnya dengan google, dari mulai sejarah manusia dan berbagai macam kejadian sampai hari ini AI bisa merekam dan memberikan jawaban apa yang anda ingin anda ketahui, memang itu di buat oleh manusia tapi manusia memiliki batasan waktu usia dan lupa sehingga daya ingat yang menjadi kecocokan data lebih efektif dan efesien jika di tanyakan pada AI itu dan lagi mereka masih dalam tahap pengembangan.
Saya rasa jika tidak salah google juga mengunakan AI.
Anda mungkin perlu membaca perbedaan diantara keduanya.
disini
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Google saja sudah kalang kabut dengan adanya teknologi baru ini, oleh karena itu jangan pesimis dulu, mari kita ikuti perkembangan selanjutnya.
Google sepertinya tidak panik dan kalang kabut karena rata-rata data yang chatgpt ambil semua dari source mereka sehingga mereka merasa bukan sebagai saingan berat, namun akan berbeda jika data chatgpt berasal dari source dan library mereka sendiri, itu menurutku.
member
Activity: 966
Merit: 25
Ton Together | Save Smart & Win Big
Pertama, ChatGPT tidak akan memberikan jawaban panjang lebar tentang nge-hack private key bitcoin karena platform itu di-program untuk tidak membahas topik yang berkaitan dengan tindakan ilegal. Kedua, kecerdasan AI tergantung pada program yang dibuat oleh manusia dan data yang digunakan untuk melatihnya, oleh karena itu ada skill yang namanya prompt engineering, yaitu keahlian dalam menyusun instruksi untuk mengarahkan AI mengerjakan sesuatu sesuai kebutuhan kita. Mungkin, prompt-nya masih belum optimal sehingga jawabannya pun juga jadi belum optimal. Meskipun AI tidak dapat menghasilkan kreativitas atau pemikiran bebas seperti manusia, teknologi ini dapat sangat berguna dalam memproses, menganalisis, dan memahami data secara efektif. Menurut saya, ChatGPT atau OpenAI ini merupakan cikal bakal teknologi yang akan sangat canggih di masa depan, hanya butuh penyempurnaan. Google saja sudah kalang kabut dengan adanya teknologi baru ini, oleh karena itu jangan pesimis dulu, mari kita ikuti perkembangan selanjutnya.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Kujuga ngecek pada postingan Lucius Mengenai tool untuk mendeteksi AI. https://contentatscale.ai/ai-content-detector/ kayaknya tidak begitu ampuh sama seperti link di atas. malah hampir 100% bukan AI tapi manusia yang bikin.
Memang betul dalam masa pengembangan, tapi web-web di atas sepertinya hanya untuk Bahasa Inggris. Coba tes lagi pakai Bahasa Inggris, seharusnya hasilnya lebih baik...
Ane belum pernah coba ChatGPT pakai Bahasa Indo, tapi feeling ane mengatakan kalau pakai Bahasa Indo outputnya bakal ga sebagus kalau pakai Bahasa Inggris, jadi malah ga butuh GPT checker karena lucu kalo dibaca.
YA betul, setelah kucoba pakai inggris, ternyata 95% corect kalau pakai AI.

Dibalik suksesnya ChaGTP ada microsoft yang mendukung penuh ChatGPT dengan Menggelontorkan Dana sebesar $10 Miliar ke OpenAI, dan ELON Musk juga sebagai Pendiri OpenAI. Jadi google cukup ketar ketir, bahkan  Edge Browser juga bakal di sematkan dengan ChatGPT, tapi masih dalam tahap pengembangan.
Namun kucek jika sudah ada opponent-nya berupa anti-chat GPT yang bisa memeriksa kebenarnnya, kupikir keberlangsungannya tidak bakal signifikan, karena yang pakaikan banyak akademisi dan anak sekolahan yang pengin cari jawaban cepat. Kalau sudah ada tool pedeteksi, kukira perkembangan gk begitu masive.

Seperti ChatGPT yang pada kenyataannya masih berkemampuan sederhana sebatas memberikan rekomendasi, dan menjawab dengan jawaban sederhana yang dikumpulkan berdasarkan temuan data yang ada di internet.
YA hnya sebatass itu saja. itu pun kadang ngawur jugaa, mungkin dia nyomot di blog atau tulisan yang kadar kebenaranya masih dipertanyakan.
hero member
Activity: 630
Merit: 611
Jika berbicara soal kecerdasan buatan (AI) maka saya pikir untuk saat ini kita belum bisa berharap banyak. Karena selain masih dikembangkan dan sebenarnya tekhnologi AI yang saat ini beredar hanyalah baru dalam AI jenis pertama yaitu tekhnologi AI yang masih berkemampuan terbatas pada tugas yang telah di setting pada AI tersebut.

Seperti ChatGPT yang pada kenyataannya masih berkemampuan sederhana sebatas memberikan rekomendasi, dan menjawab dengan jawaban sederhana yang dikumpulkan berdasarkan temuan data yang ada di internet.

Walaupun banyak yang mengatakan tekhnologi AI mampu mengembangkan kemampuan mereka sendiri. Tapi saya pikir kemampuannya tidak secepat yang digembor-gemborkan.

Mungkin kita terlalu banyak melihat film yang bertema AI seperti contohnya film M3GAN. Yang bercerita tentang robot mainan anak yang dibekali tekhnologi AI yang mutakhir. Sehingga si boneka di setting untuk melindungi sang pemilik. Namun pada akhirnya malah menjadi mesin pembunuh. Karena Si boneka memiliki pemikiran bahwa setiap hal yang berpotensi mengancam keselamatan sang pemilik harus dilenyapkan. (Maaf sedikit OOT).

Kembali lagi pada pembahasan AI.
Saya pun baru-baru ini membaca bahwa tekhnologi AI ada beberapa jenis. Jenis pertama yang mungkin kini sudah dipakai atau sedang dikembangkan. Sedangakan jenis ke dua dan ke tiga masih sebuah konsep kasar saja.

Nama-nama jenis tersebut adalah

1. ARTIFICIAL NARROW INTELLIGENCE (ANI)
AI jenis ini memiliki fungsi yang terbatas (Narrow). Yang bisa dilakukan ANI saya pikir mirip ChatGPT atau sejenisnya. Dan fungsinya mungkin lebih dekat dengan fungsi untuk menjawab dan memberikan rekomendasi pada kehidupan sehari-hari pada masyarakat.

2. ARTIFICIAL GENERAL INTELLIGENCE (AGI)
AI jenis ini masih hanya sebuah konsep yang digambarkan dengan sebuah system yang mampu bekerja dengan level kognitif yang setara dengan manusia. Sistemnya mencakup pemrosesan bahasa,gambar, bahkan hingga sebuah fungsi pengambilan keputusan. (mirip dalam film M3GAN).

3. ARTIFICIAL SUPER INTELLIGENCE (ASI)
Jenis inipun masih sebatas konsep kasar. Dan gambaran tentang AI ini yaitu memiliki kemampaun melebihi AGI dan mampu berpikir rasional bahkan katanya akan mampu membuat penemuan. Atau mungkin ia bisa mempelajari hal baru dan membuat penemuan baru berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Saya pikir jenis ini lebih dekat pada apa yang dikatakan oleh Elon (jika tidak salah ingat). Kalau tidak salah dalam sebuah video yang dikatakan bahwa tekhnologi AI bisa lebih berbahaya daripada Nuklir atau apa lah saya lupa. Pokoknya gitu.  Tongue .

Sumber berita/artikel/referensi : algorit.ma Dengan judul artikel "cara kerja artificial intelligence"

Namun saya pikir untuk sampai pada tahap ke 2 dan 3 akan sangat butuh waktu yang sangat jauh sekali. Karena bahkan untuk jenis pertama saja pun saya pikir masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut.

Untuk yang sekarang saya masih melihat seperti sebuah sistem otomatis yang dapat menjawab dan mengumpulkan data lebih cepat. Dan tetap saja bagaimanapun canggihnya AI akan tetap lebih pintar manusia yang telah membuat AI tersebut.

Yang jelas ini tentang profit dan pemasaran. Sehingga berita saat ini sangat menggembor-gemborkan AI dan terkesan melebih-lebihkan.
legendary
Activity: 2744
Merit: 1878
Rollbit.com | #1 Solana Casino
-snip-
Jadi pada dasarnya teknologi ini seperti menjadi pedang bermata dua, menguntungkan dan merugikan. IMO Saya jadi membayangkan jika semua sudah mengenal Chat GPT ini dan sudah dikembangkan melebihi google, mungkin guru sudah tidak akan memberikan PR untuk muridnya.  Grin
Setiap teknologi pasti akan menguntungkan dan merugikan. Tapi kalo diliat dari segi positif dan manfaatnya, akan banyak teknologi lain yang mengimplementasikan AI sehingga teknologi Ai bisa membantu dalam proses pengembangan aplikasi yang lebih mudah, lebih cepat dan lebih efisien. Tapi untuk melebihi goggle tentu saja tidak. CEO ChatGPT saja mengatakan bahwa mereka tidak akan menyaingi google, google tetap yang terbaik.

Google sebenarnya sudah mengembangkan Chat AI miliknya sendiri yaitu Bard AI yang didukung oleh LaMDA ( Language Model for Dialogue Applications ) adalah kecerdasan buatan berbasis bahasa dan percakapan.
https://tekno.kompas.com/read/2023/02/07/12150087/mengenal-bard-chatbot-ai-baru-bikinan-google-pesaing-chatgpt?page=all

-snip-
Selain itu aku men-judge ChatGPT atau AI yng lagi hype tersebut tidak pintar dan hanya program manusia, ketika kutanya "P vs NP" , seharusnya jika memang pintar dan mampu menyelesaikan semua persoalan seperti matematika, Chat GPT mampu menjawab dengan logis, bukan beretorika doang.

[image]
Cukup di maklumi lah, namanya juga buatan manusia pasti bakal ada kekurangannya.
Pintar atau tidak pintar ini hanya sebuah program, terjadi bug  atau ada jawaban yang tidak sesuai dan terkesan berbelit-belit itu masih dalam tahap pengembangan ( belum sempurna ).

ChatGPT emang di proses dari banyak data dan ChatGPT sebagai Model Ai yang dilatih oleh OpenAI memiliki kemampuan untuk memproses dan mengakses informasi lebih cepat, Tapi tidak akan memiliki pemikrian dan perasaan sama seperti manusia. Jawaban yang tidak logis dan beretorika itu karena ChatGPT masih mengolah data dan mempelajari input yang diberikan.

Dan untuk info penting tentang ChatGPT yang di kembangkan oleh OpenAi ini adalah Data Yang di pelajari oleh ChatGPT hanya sampai tahun 2021, dan jika bertanya tentang siapa pemenang piala Dunia Qatar jawabannya tentu tidak akan tahu. ChatGpt juga gak realtime, mereka hanya berdasarkan data pada rentang waktu 2021 itu saja. Kemungkinan akan terus di kembangkan dan akan semakin banyak data yang bisa dikelola.

Dibalik suksesnya ChaGTP ada microsoft yang mendukung penuh ChatGPT dengan Menggelontorkan Dana sebesar $10 Miliar ke OpenAI, dan ELON Musk juga sebagai Pendiri OpenAI. Jadi google cukup ketar ketir, bahkan  Edge Browser juga bakal di sematkan dengan ChatGPT, tapi masih dalam tahap pengembangan.

Saya coba donwload Edge versi DEV  namun masih belum tersedia, dan masih dalam proses perbaikan.  

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kujuga ngecek pada postingan Lucius Mengenai tool untuk mendeteksi AI. https://contentatscale.ai/ai-content-detector/ kayaknya tidak begitu ampuh sama seperti link di atas. malah hampir 100% bukan AI tapi manusia yang bikin.
Memang betul dalam masa pengembangan, tapi web-web di atas sepertinya hanya untuk Bahasa Inggris. Coba tes lagi pakai Bahasa Inggris, seharusnya hasilnya lebih baik...
Ane belum pernah coba ChatGPT pakai Bahasa Indo, tapi feeling ane mengatakan kalau pakai Bahasa Indo outputnya bakal ga sebagus kalau pakai Bahasa Inggris, jadi malah ga butuh GPT checker karena lucu kalo dibaca.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Kalau mau ngecek tulisan dibuat bot atau bukan di sini: https://openai-openai-detector.hf.space/ Ane coba beberapa kali reliable.
Kujuga ngecek pada postingan Lucius Mengenai tool untuk mendeteksi AI. https://contentatscale.ai/ai-content-detector/ kayaknya tidak begitu ampuh sama seperti link di atas. malah hampir 100% bukan AI tapi manusia yang bikin. Jadi itu juga mungkin masih pengembangan tidak seperti check plagiarisme yang bisa kedetek.

 

Selain itu aku men-judge ChatGPT atau AI yng lagi hype tersebut tidak pintar dan hanya program manusia, ketika kutanya "P vs NP" , seharusnya jika memang pintar dan mampu menyelesaikan semua persoalan seperti matematika, Chat GPT mampu menjawab dengan logis, bukan beretorika doang.

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kalau mau ngecek tulisan dibuat bot atau bukan di sini: https://openai-openai-detector.hf.space/ Ane coba beberapa kali reliable.
Untuk mendeteksi tulisan buatan bot atau bukan itu gampang-gampang susah, tapi kalau sudah sering chat ama ChatGPT tentu akan lebih mudah. Ini bot sebetulnya kurang bisa berpikir dan memberi opini, doi cuma bisa ngasi sumber-sumber dan definisi-definisi yang ga to the point. Kalau disuruh bikin essay pun ane tes ga lolos plagiarism checker dan pastinya terdeteksi di link yg ane share.

Meskipun membantu, ane khawatir kalau orang-orang terlalu percaya ama bot ini bakal bikin efek yang mengerikan di kemudian hari, misalnya kasus salah info yang disengaja/ataupun tidak yang menyebabkan pihak yang benar dirugikan. Atau bisa malah sampai dipersekusi. Toh ini bot tidak berpikir tapi cuma mengaggregasi data/informasi dari internet. Kalau cukup sumber yang menyebutkan bumi itu datar di internet, ini bot bakal mengatakan bumi itu datar.

Ane malah melihat ini kek search engine 2.0, jadi nanti tinggal ketik "cariin tivi 2 jutaan" dia bakal ngasi opsi, seperti dalam presentasi Microsoft. Kalau disuruh "mikir" yang berat-berat ga nyampe "otak"nya.
hero member
Activity: 1400
Merit: 770
maka jelas tujuannya adalah untuk memberikan hasil tunggal yang spesifik, walaupun masih belum sempurna. Cerdas atau tidaknya sistem, bergantung pada suatu algoritma nantinya. Google memiliki hasil pencarian yang lebih spesifik karena pengembangan algoritmanya, begitu juga nanti untuk AI.

Sebenarnya saya dengar Chat GPT ini karena ada kasus penggunaan aplikasi ini untuk pengerjaan tugas essay dalam mata pelajaran filsafat.
South Carolina, Amerika Serikat, seorang profesor perguruan tinggi menangkap basah mahasiswanya menggunakan bot ChatGPT, untuk menulis tugas esai dari kelas filsafatnya.

Saya setuju semua sistem ini dibuat oleh manusia jadi pasti ada kekurangan dan butuh pengembangan. Seperti yang ditunjukan dalam berita itu, profesor itu curiga dan melakukan penyelidikan dan ada kemiripan tapi tidak membuktikan kecurigaan 100%. Tapi Profesor itu bertanya langsung pada mahasiswa itu dan dia mengakui itu semua.

Jadi pada dasarnya teknologi ini seperti menjadi pedang bermata dua, menguntungkan dan merugikan. IMO Saya jadi membayangkan jika semua sudah mengenal Chat GPT ini dan sudah dikembangkan melebihi google, mungkin guru sudah tidak akan memberikan PR untuk muridnya.  Grin

Sumber: https://www.liputan6.com/tekno/read/5169133/mahasiswa-ketahuan-pakai-ai-chatgpt-untuk-bikin-pr-esai
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
AI masih dalam proses pengembangan, teknologi ini belum memiliki data yang mumpuni untuk menampung setiap pertanyaan. Jadi wajar kalau search engine akan lebih detail karena dari sistem databasenya lebih luas, apalagi search engine melakukan crawl banyak website berdasarkan keyword yang sudah banyak digunakan, jadi hasil pencarian akan lebih detail. Sedangkan kalau menurut saya AI saat ini masih dalam proses pengumpulan data, entahlah seperti apa pengolahan datanya untuk dijadikan result. Seperti yang sudah dicoba oleh @Sarah Azhari, jika itu adalah dari hasil pencarian yang diinput menjadi sebuah hasil pada sistem misal chatGPT, maka jelas tujuannya adalah untuk memberikan hasil tunggal yang spesifik, walaupun masih belum sempurna. Cerdas atau tidaknya sistem, bergantung pada suatu algoritma nantinya. Google memiliki hasil pencarian yang lebih spesifik karena pengembangan algoritmanya, begitu juga nanti untuk AI.
sr. member
Activity: 2520
Merit: 366
Catalog Websites
...

jadi ya omong kosong saja menurutku, menidng langsung ttanya ke google.

https://presensiku.id/blog/apa_sih_ai_artificial_intelligence

saya baru beberapa kali mengetes chatGPT dan saya rasa itu masih dalam tahapan pengembangan, seperti yang mas bilang bahwa jawaban yang di lontarkan oleh chatGPT tersebut terkensa seperti menasehati, sepertinya itu adlaha perintah yang i berikan pengemabng kepada produknya unutk menangani pertanyaan yang mungkin belum bisa di jawab atau di tuliskan ke dalam program chatGPT tersebut.

Teknologi yang lebih cepat mengarahkan ke sumber jawaban yang diperlukan sebenarnya tidak harus disebut pintar, karena setiap jawaban yang diberikan oleh teknologi AI pun juga berdasarkan atas apa yang telah di tulis oleh beberapa manusia lainnya di masa lalu atau sebelum teknologi AI lahir, meskipun akhir-akhir ini sudah sangat banyak pembahasan tentang teknologi AI yang membuat suasana seakan menjadi sangat terkejut. Padahal memakai google juga masih jauh lebih enak kalau keperluannya seputar mencari jawaban dari pertanyaan yang sederhana.

saya setuju dengan yang mas bilang bahwa menggunakan google jauh lebih enak, namun karena chatGPT masih hype2 nya dan juga merupakan hal yang masih baru, maka tidak bisa di katakan sebagai produk yang "pintar". masih banyak pengembangan dan juga program yang harus di masukkan pegembang ke dalam programnya chatGPT, seperti wikipedia yang terus di tulis oleh pengambangnya hingga saat ini, begitu juga untuk chatGPT.
hero member
Activity: 1050
Merit: 844
Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.
Setiap buatan manusia itu tentu tidak akan lebih pintar dari manusia itu sendiri, yang artinya manusia akan selalu lebih pintar dari apa yang dibuatnya walaupun bisa digunakan oleh banyak orang. Jadi saya sepakat kalau teknologi AI itu bukan teknologi yang pintar, tetapi teknologi yang lebih cepat memberi jalan pintas untuk sebuah jawaban walaupun jawabannya belum tentu benar juga karena hal itu didasarkan oleh pencarian teknologi AI pada jawaban yang sudah ada, bukan untuk jawaban yang baru.

Sebuah platform chatbot AI mendadak viral di dunia maya. Bernama ChatGPT, chatbot buatan Open AI disebut bisa menjawab semua pertanyaan layaknya mesin pencarian Google. Namun bedanya, ChatGPT hadir dengan format percakapan. Pengembang platform itu, OpenAI menjelaskan chat akan berinteraksi salah satunya dengan menjawab pertanyaan. "Format dialog memungkinkan ChatGPT menjawab pertanyaan, mengakui kesalahan, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan tidak pantas," kata OpenAI, dikutip NBC News, Selasa (6/12/2022). Sumber: cnbcindonesia.com


Quote
si program mengarahkan atau mengumpulkan data untuk dicode-kan ke AI sehingga sesuai dengan apa yang diperintahkan. Sehingga menurutku tidak lebih pintar, kalau lebih cepat iya.
Teknologi yang lebih cepat mengarahkan ke sumber jawaban yang diperlukan sebenarnya tidak harus disebut pintar, karena setiap jawaban yang diberikan oleh teknologi AI pun juga berdasarkan atas apa yang telah di tulis oleh beberapa manusia lainnya di masa lalu atau sebelum teknologi AI lahir, meskipun akhir-akhir ini sudah sangat banyak pembahasan tentang teknologi AI yang membuat suasana seakan menjadi sangat terkejut. Padahal memakai google juga masih jauh lebih enak kalau keperluannya seputar mencari jawaban dari pertanyaan yang sederhana.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Di forum sekarang lagi rame member yang menggunakan teknologi AI buat ngepost, ada beberapa yang kedapatan dan kabarnya diblack list, tapi ku belum mengetahui siapa dan seperti apa postingan pakai Ai tersebut.

Berbicara mengenai AI, aku punya pendapat berbeda, tidak perlu kuterangkan panjang lebar di sini bagaimana kecerdasan mereka mengola data, mengoreksi, menjawab pertanyaan dan hal lain yang dilakukan oleh manusia.

Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.

si program mengarahkan atau mengumpulkan data untuk dicode-kan ke AI sehingga sesuai dengan apa yang diperintahkan. Sehingga menurutku tidak lebih pintar, kalau lebih cepat iya.

Pernah ku tanya, bagaimana cara nge-hack private key bitcoin, jawabannya panjang lebar berteori tidak karuan, tiada solusi dan arti, malah ngasih nasehat



jadi ya omong kosong saja menurutku, menidng langsung ttanya ke google.

https://presensiku.id/blog/apa_sih_ai_artificial_intelligence
Jump to: