Author

Topic: Apollo Miner: Solusi Menambang dan Full Node Bitcoin di Rumah (Read 255 times)

legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Btw mungkin bisa agan jelaskan nanti perbedaan koneksi satelit starlink vs satelit blockstream di thread tsb.
Ya agak sulit menjelaskan secara detil karena saya tidak ada pengalaman menggunakan keduanya. Namun yang pasti starlink kayaknya bakal lebih bagus dalam koneksi karena pengembangannya di indonesia lebih maju, apa lagi elon juga sering datang kemari sehingga dari segi birokrasinya lebih mulus dibanding punyanya adam back yang tidak pernah sama sekali datang ke indonesia.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kalau WW3 terjadi, sampeyan tidak hanya butuh full node om, tapi juga Satelite
Perpaduan yang sangat apik dengan starlink! Koneksi dengan satelit sudah bukan lagi barang mahal.
Sudah bukan hal yang mustahil nanti hidup off grid pakai PLTS + Starlink sambil bercocok tanam, menambang, plus morum dan hodl Bitcoin Grin

Kenapa bukan pakai sistem di link agan? Hmm... itu jumlah station-nya (angka 1 pada gambar) mungkin ga sebanyak station punya starlink jadi akses lebih lambat dan ga bisa digunakan selain tujuan menerima broadcast BTC CMIIW. Ane liat di youtube ngecek base station starlink lewat sini: https://satellitemap.space/ dan sudah banyak tersebar.

Btw mungkin bisa agan jelaskan nanti perbedaan koneksi satelit starlink vs satelit blockstream di thread tsb.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Btw, tadi saya coba lihat pengalaman salah satu user di UK yang menggunakan Apollo Futurebit di sini (2021):
Apollo Futurebit BTC hash rate and profitability mining Bitcoin

Menggunakan Apollo dengan solo mining tidak menguntungkan terlebih karena biaya listrik di sana yang mengalami kenaikan; Sementara dengan menggunakan Apollo di Slushpool masih ada profit namun memang tidak terlalu banyak.
Ini masih V1 yang hashratenya cuma 2.5TH/s
Kalau dari whattomine sih tadi ane cek 10TH/s bisa dapat $0.48/hari tapi dari hitungan akan loss karena 350W.

Ya, dari yang saya baca, Apollo Futurebit II rilisnya pada Q1 2024, sementara pada video tersebut di atas nampak dari bentuk Apollo Futurebit-nya (ada fan di atasnya)* juga berbeda dengan yang versi II seperti yang tercantum di thread OP, maka dari itu saya cantumkan juga tahun rilis video dari pengalaman user tersebut (2021).

*
Quote

Dan jika merujuk detail product di website-nya Futurebit, Apollo BTC menggunakan 200W PSU.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Seumpamanya kalau ane adalah Sultan BTC, ane bakal tertarik beli ini untuk mengamankan jaringan. Kalau-kalau WW3 terjadi, jaringan BTC masih aman dan berfungsi karena ada full node + miner yang masih nyala (asumsi WW3 ga nyampai kampung ane) Grin
Kalau WW3 terjadi, sampeyan tidak hanya butuh full node om, tapi juga Satelite, jadi jika sewaktu-waktu internet yang kita pakai saat ini padam akibat gelombang elektromagnetik WW3 (perang nuklir) 1], maka sampeyan masih tetap sultan, dan punya btc yang menjalankan node-nya.

[1]. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230503134557-4-434091/perang-dunia-3-akan-pecah-di-arab-ini-faktanya
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Iseng-iseng buat simulasi kalo buat mining solo dengan (sebuah) perangkat Apollo Miner II kira-kira bakal memerlukan waktu berapa lama untuk dapat menemukan block valid.
Mantab gan hitungannya Grin
Ini kalau mau lebih mudah ada di https://solochance.org/

Untuk 10TH/s kalau solo mining, peluangnya:
BTC: 1/1132 per tahun
BCH: 1/8 per tahun

Jadi ya kalau solo mining kek main lotere aja untuk BTC, lebih mudah di BCH.

Btw, tadi saya coba lihat pengalaman salah satu user di UK yang menggunakan Apollo Futurebit di sini (2021):
Apollo Futurebit BTC hash rate and profitability mining Bitcoin

Menggunakan Apollo dengan solo mining tidak menguntungkan terlebih karena biaya listrik di sana yang mengalami kenaikan; Sementara dengan menggunakan Apollo di Slushpool masih ada profit namun memang tidak terlalu banyak.
Ini masih V1 yang hashratenya cuma 2.5TH/s
Kalau dari whattomine sih tadi ane cek 10TH/s bisa dapat $0.48/hari tapi dari hitungan akan loss karena 350W.



Sia-sia tidaknya itu ya relatif motivasinya apa, toh kalau misalnya running full node misalnya, jelas bakal loss... Nah ini sama aja sebenernya hanya saja lebih praktis, cantik, dan bisa sekalian nambang tipis-tipis. Seumpamanya kalau ane adalah Sultan BTC, ane bakal tertarik beli ini untuk mengamankan jaringan. Kalau-kalau WW3 terjadi, jaringan BTC masih aman dan berfungsi karena ada full node + miner yang masih nyala (asumsi WW3 ga nyampai kampung ane) Grin
sr. member
Activity: 192
Merit: 262
Rollbit.com - Crypto Futures
Wah lama banget, gimana kalau gabung pool saja?, soalnya kalau main solo gitu, dapat block belum pasti dan ruginya sudah kelihatan. Kalau gabung pool kan bisa dapat dikit, tapi kalau kontinyu terus menerus kan lumayan. Atau mining dengan coin dengan algo yang sama dengan btc, mungkin kalau beruntung bisa dapat block, atau tetap gabung pool , dan yang terpenting bagaimana biar tetap profit walau mining dengan coin atau cara apa pun.

Itungan diatas hanya iseng-iseng pengen tahu potensi 10 TH/s kira-kira peluang untuk mendapatkan 1 block bakal membutuhkan waktu berapa lama Om  Grin

Jelas dengan hanya 10 TH/s tidak worth it buat maen solo mining Bitcoin karena itu hanya akan buang-buang biaya listrik saja, bahkan jika memiliki beberapa perangkat sampai terkumpul Hashrate 1 PH/s itu setidaknya masih akan membutuhkan waktu sekitar 12 tahun untuk bisa menemukan sebuah block. Jadi seperti yang om chikito singgung, buat miner yang skalanya kecil maka pilihannya ya gabung ke Mining Pool atau memining coin dengan algoritma SHA256 yang untuk skala global hashrate dan tingkat difficulty-nya masih rendah.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Hitungan diatas hanyalah merupakan estimasi berdasarkan rumus dasarnya, namun jika dalam prakteknya seorang miner memiliki Luck yang bagus, maka dengan hanya memiliki kans 0,0000016% miner tersebut bisa menemukan block sebelum 1200 tahun.
Wah lama banget, gimana kalau gabung pool saja?, soalnya kalau main solo gitu, dapat block belum pasti dan ruginya sudah kelihatan. Kalau gabung pool kan bisa dapat dikit, tapi kalau kontinyu terus menerus kan lumayan. Atau mining dengan coin dengan algo yang sama dengan btc, mungkin kalau beruntung bisa dapat block, atau tetap gabung pool , dan yang terpenting bagaimana biar tetap profit walau mining dengan coin atau cara apa pun.

Dilihat dari Hashrate yang dihasilkannya kecil, maka peluang dapat block dengan solo mining tentunya kecil juga. Belum lagi mesti bersaing dengan miner lain yang menggunakan perangkat mining yang menghasilkan hashrate di atasnya, dan faktor Luck juga belum bisa dipastikan.

Btw, tadi saya coba lihat pengalaman salah satu user di UK yang menggunakan Apollo Futurebit di sini (2021):
Apollo Futurebit BTC hash rate and profitability mining Bitcoin

Menggunakan Apollo dengan solo mining tidak menguntungkan terlebih karena biaya listrik di sana yang mengalami kenaikan; Sementara dengan menggunakan Apollo di Slushpool masih ada profit namun memang tidak terlalu banyak.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Hitungan diatas hanyalah merupakan estimasi berdasarkan rumus dasarnya, namun jika dalam prakteknya seorang miner memiliki Luck yang bagus, maka dengan hanya memiliki kans 0,0000016% miner tersebut bisa menemukan block sebelum 1200 tahun.
Wah lama banget, gimana kalau gabung pool saja?, soalnya kalau main solo gitu, dapat block belum pasti dan ruginya sudah kelihatan. Kalau gabung pool kan bisa dapat dikit, tapi kalau kontinyu terus menerus kan lumayan. Atau mining dengan coin dengan algo yang sama dengan btc, mungkin kalau beruntung bisa dapat block, atau tetap gabung pool , dan yang terpenting bagaimana biar tetap profit walau mining dengan coin atau cara apa pun.
legendary
Activity: 2870
Merit: 7490
Crypto Swap Exchange
Meskipun produk dari Apollo Miner cukup menarik untuk sebagian Bitcoin enthusiast, sebenarnya produk dari Apollo memiliki kelemahan yang sama dengan ASIC USB miner. Hal yang saya maksud adalah penggunaan chipset mining yang sudah terbilang outdated atau cukup lama, dimana hal ini juga terjadi pada produk Apollo sebelumnya[1].
Kalau pada thread yang agan tautkan, itu kan Apollo versi pertama, sedangkan katanya yang versi kedua ini sudah menggunakan teknologi 5nm terbaru. Yang versi dua, ini linknya guys: https://bitcointalksearch.org/topic/futurebit-apollo-ii-btc-founders-edition-full-node-review-pic-heavy-5492150 cuma ini adalah founder edition buat Sultan.

Link yang saya sertakan memang merujuk ke Apollo versi pertama atau sebelumnya. Tetapi yang ingin saya sampaikan adalah Apollo versi pertama juga menggunakan chipset mining yang outdated ketika produk tersebut diluncurkan.
sr. member
Activity: 192
Merit: 262
Rollbit.com - Crypto Futures
Iseng-iseng buat simulasi kalo buat mining solo dengan (sebuah) perangkat Apollo Miner II kira-kira bakal memerlukan waktu berapa lama untuk dapat menemukan block valid.

- Hashrate 10 TH/s (ane asumsikan dengan pengaturan yang lebih optimal)
- Difficulty mining (BTC) : 88.104.191.118.793,16
- Global Hashrate : 611.316,03 Ph/s

Est Block ditemukan = (Difficulty x 232) / Hashrate
Est Block ditemukan = (88.104.191.118.793,16 x 4.294.967.296) / 10.000.000.000.000
Est Block ditemukan = 378.404.619.495.750.273.188.495,36 / 10.000.000.000.000
Est Block ditemukan = 37.840.461.949,575 Detik = 1200 Tahun

Peluang dalam menemukan Block = (Miner Hashrate / Global Hashrate) * 100
Peluang dalam menemukan Block = (10.000.000.000.000 / 611.316.030.000.000.000.000) * 100
Peluang dalam menemukan Block = 0,0000016%

Hitungan diatas hanyalah merupakan estimasi berdasarkan rumus dasarnya, namun jika dalam prakteknya seorang miner memiliki Luck yang bagus, maka dengan hanya memiliki kans 0,0000016% miner tersebut bisa menemukan block sebelum 1200 tahun.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Entah apa ini khusus untuk BTC saja, atau bisa untuk coin lain, kalau default alat ini bisa kita set, misal pas dinyalain ada setingan pilihan untuk mining BTC, LTC, DOGE, atau, dll tentu worthy juga ni buat dikoleksi.
Kalau hashing SHA256 harusnya bisa untuk semua koin yang pakai algo SHA256, ya fork dari BTC macam BCH & BSV, kalo algo yang lain ga bisa.
Wah mantap, kita tidak perlu setang-seting lagi, namun saya pikir untuk kedua coin tersebut juga masih sulit untuk dimining, apa lagi mainnya solo jika hashratenya hampir sama dengan mining btc. Paling gampang ya coin yang ratenya rendah kayak PPC atau ELA.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Entah apa ini khusus untuk BTC saja, atau bisa untuk coin lain, kalau default alat ini bisa kita set, misal pas dinyalain ada setingan pilihan untuk mining BTC, LTC, DOGE, atau, dll tentu worthy juga ni buat dikoleksi.
Kalau hashing SHA256 harusnya bisa untuk semua koin yang pakai algo SHA256, ya fork dari BTC macam BCH & BSV, kalo algo yang lain ga bisa.

Namun jika melihat speknya (kecilnya daya dan juga kecilnya Hashrate) maka akan diperlukan banyak perangkat untuk kebutuhkan mining solo. Sehingga kalo dikomparasi akan lebih efisien menggunakan perangkat ASIC powerfull seperti Antminer S19XP, jumlah modal memang 2x lebih besar namun bisa memberikan tingkatan hashrate 16x lebih besar dan tingkat profitabilitas yang lebih gede.

Sementara jika Apollo II - Full Node + Miner jika ingin mendapatkan tingkatan hashrate yang setara dengan Antminer S19XP, maka dibutuhkan 14 perangkat Apollo II yang tentunya bakal memerlukan modal 14x lebih banyak dan daya komsumsi listrik yang lebih besar lagi.
Device ini nilai jualnya adalah di listrik yang kecil + tidak berisik gan, jadi kalau niatnya nambang serius ya kurang cocok.

Meskipun produk dari Apollo Miner cukup menarik untuk sebagian Bitcoin enthusiast, sebenarnya produk dari Apollo memiliki kelemahan yang sama dengan ASIC USB miner. Hal yang saya maksud adalah penggunaan chipset mining yang sudah terbilang outdated atau cukup lama, dimana hal ini juga terjadi pada produk Apollo sebelumnya[1].
Kalau pada thread yang agan tautkan, itu kan Apollo versi pertama, sedangkan katanya yang versi kedua ini sudah menggunakan teknologi 5nm terbaru. Yang versi dua, ini linknya guys: https://bitcointalksearch.org/topic/futurebit-apollo-ii-btc-founders-edition-full-node-review-pic-heavy-5492150 cuma ini adalah founder edition buat Sultan.
legendary
Activity: 2870
Merit: 7490
Crypto Swap Exchange
Meskipun produk dari Apollo Miner cukup menarik untuk sebagian Bitcoin enthusiast, sebenarnya produk dari Apollo memiliki kelemahan yang sama dengan ASIC USB miner. Hal yang saya maksud adalah penggunaan chipset mining yang sudah terbilang outdated atau cukup lama, dimana hal ini juga terjadi pada produk Apollo sebelumnya[1].

[1] https://bitcointalksearch.org/topic/review-apollo-btc-full-node-miner-in-a-box-5403168
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary

1. Apollo II - Full Node + Miner
Hashrate: 6-10TH/s, ~6TH/s eco mode, ~9TH/s turbo mode, 10+TH/s via custom settings
CPU: ARM 6 Core
Storage: 1 atau 2 TB NVME SSD
PSU: 450W
Software: Apollo OS 2.0 dengan built in solo pool
Harga: $1,099.99

Bisa jadi opsi sih, terutama fitur solo mining melalui konektivitas stratum solo pool cukup menggoda. Namun jika melihat speknya (kecilnya daya dan juga kecilnya Hashrate) maka akan diperlukan banyak perangkat untuk kebutuhkan mining solo. Sehingga kalo dikomparasi akan lebih efisien menggunakan perangkat ASIC powerfull seperti Antminer S19XP, jumlah modal memang 2x lebih besar namun bisa memberikan tingkatan hashrate 16x lebih besar dan tingkat profitabilitas yang lebih gede.

Sementara jika Apollo II - Full Node + Miner jika ingin mendapatkan tingkatan hashrate yang setara dengan Antminer S19XP, maka dibutuhkan 14 perangkat Apollo II yang tentunya bakal memerlukan modal 14x lebih banyak dan daya komsumsi listrik yang lebih besar lagi.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
kalau dilihat bagaimana antusias sampeyan, kayaknya barang ini bagus, cuma sebagai orang awam, cara kerjanya gimana?,
apa itu alat langsung dicolok saja ke laptop atau PC kita langsung bisa mining?, atau itu hanya sekedar tambahan alat sebagaimana mining pada umumnya?
Nah gegara ini barang sudah punya OS sendiri, berarti tinggal setting2 saja di OSnya ga terlalu sulit. Colok listrik, colok internet, lalu langsung setting OS dan nyala.
Iya sempat penasaran dan browsing ini barang di youtube, kelihatan simple, karena sudah ada slot USB untuk nyolok keyboard dan mouse, slot LAN untuk internet, serta ada slot HDMI untuk monitor. Apolo ini kayak semacam PC yang sudah di modifikasi khusus untuk mining tanpa harus seting-seting lagi. Entah apa ini khusus untuk BTC saja, atau bisa untuk coin lain, kalau default alat ini bisa kita set, misal pas dinyalain ada setingan pilihan untuk mining BTC, LTC, DOGE, atau, dll tentu worthy juga ni buat dikoleksi.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
kalau dilihat bagaimana antusias sampeyan, kayaknya barang ini bagus, cuma sebagai orang awam, cara kerjanya gimana?,
apa itu alat langsung dicolok saja ke laptop atau PC kita langsung bisa mining?, atau itu hanya sekedar tambahan alat sebagaimana mining pada umumnya?
Nah gegara ini barang sudah punya OS sendiri, berarti tinggal setting2 saja di OSnya ga terlalu sulit. Colok listrik, colok internet, lalu langsung setting OS dan nyala.
Kecuali agan beli yang no.2 yang ga ada controllernya, berarti nanti setting2nya via PC/Laptop.

Jadi kalo beli no.1 = langsung setting OS tanpa perlu tambahan apapun
kalo beli no.2 = alat hashing saja, setting dan controlling via PC/Laptop

Saya baca juga ini ada full node-nya, kalau awam-nya sih, kalau beli ini barang sudah sepaket sama full node dan tidak perlu nunggu lama download blockchain.
Kalau sepemahaman ane tetap butuh download blockchain karena kan tidak disertakan (dan itu tidak aman). Jadi mungkin sudah terinstall bitcoin core di os dan tinggal running saja. Toh kalau download pun ga berasa karena tinggal nyalain, dan udah ga usah diapa2in. Alat ini pun tidak berisik jadi udah kek seonggok kotak yang tidak perlu dihiraukan. Grin

+Bisa mining pula.

Kalau agan sempat mining dulu, itu suara berisik bikin kepala mau pecah, sedangkan kadang infrastruktur listrik dll yang paling mumpuni ada pada ruang kerja utama, jadi alat yang begini ini sangat cocok karena tidak berisik.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
kalau dilihat bagaimana antusias sampeyan, kayaknya barang ini bagus, cuma sebagai orang awam, cara kerjanya gimana?,

apa itu alat langsung dicolok saja ke laptop atau PC kita langsung bisa mining?, atau itu hanya sekedar tambahan alat sebagaimana mining pada umumnya?

Saya baca juga ini ada full node-nya, kalau awam-nya sih, kalau beli ini barang sudah sepaket sama full node dan tidak perlu nunggu lama download blockchain.

 Grin

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kalau kita menilik perkembangan mining Bitcoin, vendor-vendor ASIC cenderung fokus pada piranti ASIC industri yang memakan daya 3000W++ yang artinya ga bakal kuat diangkat oleh sebagian besar kita yang masih menggunakan listrik PLN rumahan. Alhasil ASIC miner untuk rumahan yang paling populer hanya pakai USB Miner versi lama saja yang hashratenya bikin mengelus dada karena ga bakalan bisa payout kalo join mining pool Grin

Setelah menelisik dan menelusuk akhirnya ane ketemu produk dari futurebit.io (https://shop.futurebit.io/), yaitu Apollo series. Produknya make sense dan bikin kepingin punya, sayang sekali ane cek di marketplace belum ada. Tapi kalau produk ini sukses, bukan tidak mungkin akan ada official store-nya nanti di marketplace.

Yuk kita bahas Apollo ini. Disclaimer: Ane bukan shillernya Apollo dan tidak ada afiliasi apapun dengan mereka. Thread ini hanyalah sebagai pengetahuan dan "racun" saja. Informasi di thread ini hanyalah berdasarkan studi pustaka, sehingga mungkin performa nyata beda dengan klaim mereka. DYOR & DWYOR.

1. Apollo II - Full Node + Miner
Hashrate: 6-10TH/s, ~6TH/s eco mode, ~9TH/s turbo mode, 10+TH/s via custom settings
CPU: ARM 6 Core
Storage: 1 atau 2 TB NVME SSD
PSU: 450W
Software: Apollo OS 2.0 dengan built in solo pool
Harga: $1,099.99



Piranti ini ditenagai dengan PSU 450W, malah gedean PSU PC ane yang 660W. ~9TH/s mode turbo juga tidak terlalu buruk dibandingkan kalau punya Antminer S21 Pro (234TH/s, 3510W, $6318.00), coba dibagi 10 misalnya ~23,4 TH/s vs ~9 TH/s. Apalagi pada Apollo tipe ini sudah ikutan jadi Full Node juga, kemudian desainnya pun cukup cantik. Katanya untuk Eco mode hanya menghasilkan polusi suara di bawah 40dB! Ini kalau bener setingkat kulkas, atau malah lebih senyap.

Referensi: https://shop.futurebit.io/collections/apollo-ii-collection/products/apollo-ii-next-generation-home-miner-and-desktop-full-node-system

2. Apollo II - Standard Version
Spesifikasinya mirip dengan yang "full version" hanya saja unit ini adalah unit ekstensi hashing saja yang tidak memiliki controller. Unit ini harus dikendalikan oleh PC atau digabung dengan unit full version di atas. Tentu saja harganya lebih murah, yaitu $799.99. Bisa dilihat gambar konfigurasi kalau digabung dengan unit full version (konfigurasi maksimum adalah 3 unit) karena port USB pada unit full version hanya 2 (gambar yang tengah).



Referensi: https://shop.futurebit.io/collections/apollo-ii-collection/products/apollo-ii-standard-version-usb-controlled-add-on

Cukup ciamik bukan? Apa ada piranti ASIC rumahan baru lainnya selain Apollo? Komeng dibawah guys!
Jump to: