Author

Topic: Bea Cukai (Read 375 times)

full member
Activity: 532
Merit: 116
July 24, 2024, 01:00:20 AM
#36
Sadar ga sadar sebenernya bea cukai memiliki dampak negatif, Membatasi Akses terhadap Barang-Barang Penting: Bea cukai yang diterapkan secara berlebihan juga dapat menghambat akses terhadap barang-barang penting yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti obat-obatan dan bahan pokok. Oleh karena itu, dalam menetapkan kebijakan bea cukai, penting untuk seimbang antara fungsi proteksi industri lokal dan efek negatif yang dapat ditimbulkannya terhadap masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.


Betul gan saya setuju akan hal  yang agan katakan itu,memang untuk saat ini bahan pokok yang memang paling penting bagi masyarakat apa lagi untuk masyarakat dari kalangan menengah ke bawah sangat keberatan dengan harga-harga bahan pokok itu.
Dan juga mungkin saja ini epek dari bea cukai sendiri.
Bahan pokok apa yang dibeli oleh masyarakat kelas menengah kebawah yang melewati bea cukai ?
Bukan satu barang terruju untuk satu orang, tapi satu barang untuk semua orang, contoh barang pokok yang terkena pajak bea masuk import, kaya gandum, terigu dll. Itu semua juga kan kebanyakan masih impor dari negara lain.
newbie
Activity: 126
Merit: 0
July 14, 2024, 01:45:36 PM
#35
Sadar ga sadar sebenernya bea cukai memiliki dampak negatif, Membatasi Akses terhadap Barang-Barang Penting: Bea cukai yang diterapkan secara berlebihan juga dapat menghambat akses terhadap barang-barang penting yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti obat-obatan dan bahan pokok. Oleh karena itu, dalam menetapkan kebijakan bea cukai, penting untuk seimbang antara fungsi proteksi industri lokal dan efek negatif yang dapat ditimbulkannya terhadap masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.


Betul gan saya setuju akan hal  yang agan katakan itu,memang untuk saat ini bahan pokok yang memang paling penting bagi masyarakat apa lagi untuk masyarakat dari kalangan menengah ke bawah sangat keberatan dengan harga-harga bahan pokok itu.
Dan juga mungkin saja ini epek dari bea cukai sendiri.
Bahan pokok apa yang dibeli oleh masyarakat kelas menengah kebawah yang melewati bea cukai ?
member
Activity: 87
Merit: 11
July 13, 2024, 09:45:12 PM
#34
Sadar ga sadar sebenernya bea cukai memiliki dampak negatif, Membatasi Akses terhadap Barang-Barang Penting: Bea cukai yang diterapkan secara berlebihan juga dapat menghambat akses terhadap barang-barang penting yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti obat-obatan dan bahan pokok. Oleh karena itu, dalam menetapkan kebijakan bea cukai, penting untuk seimbang antara fungsi proteksi industri lokal dan efek negatif yang dapat ditimbulkannya terhadap masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Bea Cukai juga berfungsi sebagai alat proteksi bagi industri lokal dari persaingan barang impor yang dapat merugikan industri dalam negeri. Dengan memberlakukan bea cukai yang tinggi, produk-produk lokal dapat lebih bersaing di pasar domestik. Kalo dibebaskan, bisa-bisa yang jualan dikita pada menjerit
jr. member
Activity: 28
Merit: 3
July 13, 2024, 07:30:47 PM
#33
Salah satu fungsi utama Bea Cukai adalah sebagai sumber pendapatan negara. Penerimaan dari bea cukai dapat digunakan untuk membiayai berbagai program dan proyek pembangunan negara, Bea Cukai juga berfungsi sebagai alat proteksi bagi industri lokal dari persaingan barang impor yang dapat merugikan industri dalam negeri. Dengan memberlakukan bea cukai yang tinggi, produk-produk lokal dapat lebih bersaing di pasar domestik. Cuman ya itu kalo Bea Cukai nya amanah sih, Sistem bea cukai yang rentan terhadap praktik korupsi dan penyelundupan barang ilegal dapat merugikan negara dan masyarakat secara keseluruhan.
jr. member
Activity: 63
Merit: 1
July 13, 2024, 07:13:11 PM
#32
Sadar ga sadar sebenernya bea cukai memiliki dampak negatif, Membatasi Akses terhadap Barang-Barang Penting: Bea cukai yang diterapkan secara berlebihan juga dapat menghambat akses terhadap barang-barang penting yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti obat-obatan dan bahan pokok. Oleh karena itu, dalam menetapkan kebijakan bea cukai, penting untuk seimbang antara fungsi proteksi industri lokal dan efek negatif yang dapat ditimbulkannya terhadap masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

hero member
Activity: 1512
Merit: 874
July 13, 2024, 03:02:13 PM
#31
~~ Snip ~~
Sebenarnya ane tidak merasa terbebani untuk bayar bea cukai, pajak atau apa pun jenisnya jika hasilnya disalurkan dengan benar. yang jadi masalah sekarang ini kan, pegawai-pegawai pajak, dan bea cukai tersebut memanfaatkan uang yang kita setor tersebut untuk kepentingan mereka sendiri bukan disalurkan ke rakyat. Mereka mengkorupsi uang hasil pajak tersebut sehingga ketika menyalurkan ke pembangunan indonesia jadi tidak bisa. Kalau pun tertangkap dan uang mereka disita itu pun kalau mau dipake untuk menutupi APBN dan dipake untuk pembangunan, prosedurnya tetap njelimet, entah lari kemana uang-uang hasil sitaan tersebut. Karena kalau ane lihat bagaimana teddy minahasa menggunakan narkoba hasil sitaan tentu ane berpikir juga uang hasil korupsi tersebut diembat juga untuk kepentingan mereka sendiri.


Lalu solusi seperti apa yang anda tawarkan untuk mengatasi semua ini..? Korupsi sudah mendarah daging dikalangan pejabat di negara kita dan sangat sulit untuk bisa dicegah ataupun diberantas, sementara kita tidak bisa untuk tidak membayar pajak. Rakyat sudah seperti halnya sapi perah yang terus pinta pungutan oleh pemerintah melalui pajak dan bea cukai yang mereka terapkan. kita sebagai masyarakat terus dituntut untuk mentaati dan mematuhi peraturan oleh mereka yang sering melanggar aturan. Mau turun kejalan malah dipukuli, mau ngoceh di media malah di somasi.

Dan saya secara pribadi, benar-benar merasa terbebani dengan penerapan pajak yang bea cukai yang diterapkan oleh pemerintah. Tetapi sekali lagi saya tidak bisa untuk tidak mebayar pajak. Dengan penerapan pajak dan bea cukai yang tinggi, ini dapat mempengaruhi  harga, sehingga rakyat kecil seperti saya merasa sangat terbebani dengan penerapan pajak dan pungutan tersebut.
Hakikatnya peraturan pajak dan Bea Cukai bertujuan untuk meningkatkan pendapatan Negara, yang pada akhirnya dapat di manfaatkan untuk mensejahterakan masyarakat melalui berbagai program pembangunan Nasional. Jika melihat dari tujuannya, tentu peraturan tentang pajak dan bea cukai tersebut sangat bagus, keberadaannya sangat di butuhkan untuk keberlanjutan sebuah Negara dan masyarakatnya. Akan tetapi penerapannya secara maksimal selalu mendapatkan tantangan, selalu ada pro dan kontra, dan sering kali di anggap merugikan masyarakat. Saya kira itu terjadi bukan karena peraturannya, tetapi karena oknum yang menjalankan peraturan dalam pelaksanaannya.

Disisi lain, seharusnya Pemerintah dapat meningkatkan sosialisasi mengenai peraturan pajak dan bea cukai, supaya masyarakat bisa memahami peraturan tersebut dengan lebih baik. Selanjutnya, Pemerintah juga harus bersikap tegas terhadap oknum yang melakukan korupsi, supaya kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga Pemerintah menjadi meningkat. Secara pribadi saya kira, jika dua hal tersebut berjalan dengan semestinya, Negara kita bisa lebih maju. Akhir-akhir ini kita juga sering melihat berita mengenai cukai masuk barang dari luar Negeri cukup mahal, Pemerintah sebenarnya dapat memanfaatkan momen tersebut sebagai bahan intropeksi dan sebagai momen baik untuk menjelaskan kepada seluruh Masyarakat mengenai detail pelaksanaan dan aturanya.
member
Activity: 171
Merit: 15
July 13, 2024, 02:39:19 PM
#30
Meskipun terkadang kita merasa terbebani, namun kita perlu memahami bahwa pajak dan bea cukai adalah salah satu sumber pendapatan utama negara untuk menyediakan fasilitas umum dan layanan publik.
Sebenarnya ane tidak merasa terbebani untuk bayar bea cukai, pajak atau apa pun jenisnya jika hasilnya disalurkan dengan benar. yang jadi masalah sekarang ini kan, pegawai-pegawai pajak, dan bea cukai tersebut memanfaatkan uang yang kita setor tersebut untuk kepentingan mereka sendiri bukan disalurkan ke rakyat. Mereka mengkorupsi uang hasil pajak tersebut sehingga ketika menyalurkan ke pembangunan indonesia jadi tidak bisa. Kalau pun tertangkap dan uang mereka disita itu pun kalau mau dipake untuk menutupi APBN dan dipake untuk pembangunan, prosedurnya tetap njelimet, entah lari kemana uang-uang hasil sitaan tersebut. Karena kalau ane lihat bagaimana teddy minahasa menggunakan narkoba hasil sitaan tentu ane berpikir juga uang hasil korupsi tersebut diembat juga untuk kepentingan mereka sendiri.


Lalu solusi seperti apa yang anda tawarkan untuk mengatasi semua ini..? Korupsi sudah mendarah daging dikalangan pejabat di negara kita dan sangat sulit untuk bisa dicegah ataupun diberantas, sementara kita tidak bisa untuk tidak membayar pajak. Rakyat sudah seperti halnya sapi perah yang terus pinta pungutan oleh pemerintah melalui pajak dan bea cukai yang mereka terapkan. kita sebagai masyarakat terus dituntut untuk mentaati dan mematuhi peraturan oleh mereka yang sering melanggar aturan. Mau turun kejalan malah dipukuli, mau ngoceh di media malah di somasi.

Dan saya secara pribadi, benar-benar merasa terbebani dengan penerapan pajak yang bea cukai yang diterapkan oleh pemerintah. Tetapi sekali lagi saya tidak bisa untuk tidak mebayar pajak. Dengan penerapan pajak dan bea cukai yang tinggi, ini dapat mempengaruhi  harga, sehingga rakyat kecil seperti saya merasa sangat terbebani dengan penerapan pajak dan pungutan tersebut.
Satu-satunya cara untuk memberantas korupsi adalah dengan menghukum mati para koruptor itu sendiri, menyita semua aset yang mereka miliki mau itu hasil dari korupsi ataupun jerih payah mereka sendiri, kenapa aset yang di dapatkan bukan hasil dari korupsi ikuta disita ?, Supaya memberikan effek kejut sekaligus rasa khawatir kepada pejabat atau siapapun yang akan berniat melakukan korupsi.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
July 13, 2024, 01:54:16 PM
#29
Meskipun terkadang kita merasa terbebani, namun kita perlu memahami bahwa pajak dan bea cukai adalah salah satu sumber pendapatan utama negara untuk menyediakan fasilitas umum dan layanan publik.
Sebenarnya ane tidak merasa terbebani untuk bayar bea cukai, pajak atau apa pun jenisnya jika hasilnya disalurkan dengan benar. yang jadi masalah sekarang ini kan, pegawai-pegawai pajak, dan bea cukai tersebut memanfaatkan uang yang kita setor tersebut untuk kepentingan mereka sendiri bukan disalurkan ke rakyat. Mereka mengkorupsi uang hasil pajak tersebut sehingga ketika menyalurkan ke pembangunan indonesia jadi tidak bisa. Kalau pun tertangkap dan uang mereka disita itu pun kalau mau dipake untuk menutupi APBN dan dipake untuk pembangunan, prosedurnya tetap njelimet, entah lari kemana uang-uang hasil sitaan tersebut. Karena kalau ane lihat bagaimana teddy minahasa menggunakan narkoba hasil sitaan tentu ane berpikir juga uang hasil korupsi tersebut diembat juga untuk kepentingan mereka sendiri.


Lalu solusi seperti apa yang anda tawarkan untuk mengatasi semua ini..? Korupsi sudah mendarah daging dikalangan pejabat di negara kita dan sangat sulit untuk bisa dicegah ataupun diberantas, sementara kita tidak bisa untuk tidak membayar pajak. Rakyat sudah seperti halnya sapi perah yang terus pinta pungutan oleh pemerintah melalui pajak dan bea cukai yang mereka terapkan. kita sebagai masyarakat terus dituntut untuk mentaati dan mematuhi peraturan oleh mereka yang sering melanggar aturan. Mau turun kejalan malah dipukuli, mau ngoceh di media malah di somasi.

Dan saya secara pribadi, benar-benar merasa terbebani dengan penerapan pajak yang bea cukai yang diterapkan oleh pemerintah. Tetapi sekali lagi saya tidak bisa untuk tidak mebayar pajak. Dengan penerapan pajak dan bea cukai yang tinggi, ini dapat mempengaruhi  harga, sehingga rakyat kecil seperti saya merasa sangat terbebani dengan penerapan pajak dan pungutan tersebut.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
July 01, 2024, 07:02:10 PM
#28
Meskipun terkadang kita merasa terbebani, namun kita perlu memahami bahwa pajak dan bea cukai adalah salah satu sumber pendapatan utama negara untuk menyediakan fasilitas umum dan layanan publik.
Sebenarnya ane tidak merasa terbebani untuk bayar bea cukai, pajak atau apa pun jenisnya jika hasilnya disalurkan dengan benar. yang jadi masalah sekarang ini kan, pegawai-pegawai pajak, dan bea cukai tersebut memanfaatkan uang yang kita setor tersebut untuk kepentingan mereka sendiri bukan disalurkan ke rakyat. Mereka mengkorupsi uang hasil pajak tersebut sehingga ketika menyalurkan ke pembangunan indonesia jadi tidak bisa. Kalau pun tertangkap dan uang mereka disita itu pun kalau mau dipake untuk menutupi APBN dan dipake untuk pembangunan, prosedurnya tetap njelimet, entah lari kemana uang-uang hasil sitaan tersebut. Karena kalau ane lihat bagaimana teddy minahasa menggunakan narkoba hasil sitaan tentu ane berpikir juga uang hasil korupsi tersebut diembat juga untuk kepentingan mereka sendiri.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
June 27, 2024, 03:51:03 PM
#27
Jika tujuannya untuk perkembangan dan masuk kepada keuangan negara mungkin ini tidak akan terlalu menjadi masalah dan tidak se mahal yang biasanya om tetapi kita juga pasti sadar dengan kondisi yang terjadi sekarang entah itu di bea cukai ataupun perpajakan terkadang untuk saat ini lebih banyak masuk ke kantong beberapa orang yang selalu dikatakan sebagai oknum dan memang ini adalah fakta yang tidak bisa terhindarkan sehingga untuk sekarang ketika berbicara masuk kepada negara atau membuat pertumbuhan ekonomi lebih baik pada akhirnya ini bisa menjadi sebuah kedok dimana tujuan awalnya hanya untuk memperkaya diri sendiri.
Ya kita akan selalu menganggapnya begitu, ane saja kalau mau bayar pajak motor jadi males-malesan semenjak sering tertangkapnya aparat pajak, ada perasaan was-was kalau pajak yang ane bayar ini digunakan bukan untuk pembangunan negara tapi digunakan untuk perut-perut koruptor. Seharusnya hal ini jadi perhatian pemerintah karena inilah yang menyebabkan orang malas untuk bayar ini itu.
Jujur jujuran aja inimah mas karena memang saya sendiri juga merasakan hal yang sama tetapi pada akhirnya jika kita tidak membar pajak misalnya tentu kita juga akan rugi sendiri karena memang selain dari motor kita yang akan berpindah julukan menjadi bodong hal seperti ini juga membuat kita sama atau sejenis dengan mereka dan saya tidak ingin disamakan dengan mereka yang korup meskipun uang saya pada akhirnya mungkin masuk ke kantong mereka tetapi memang saya tidak ingin menjadi bagian dari mereka untuk melanggar hukum dan aturan yang berlaku.

Meskipun memang terkesan ini seperti memberi makan orang-orang yang sudah kaya tetapi saya masih berpikiran bahwa di dalam satu instansi pasti akan ada orang yang bekerja dengan ikhlas dan melakukan tugas sesuai dengan fungsinya sehingga memang niat saya adalah membuat penekenan untuk diri saya agar tidak sama dengan mereka yang korup dengan membuat diri saya setidaknya taat dengan aturan yang berlaku karena memang sebelum menegur orang lain agar bertindak sesuai dengan kaidah dan hukum maka kita sendiri dulu yang harus taat agar kita tidak menjadi orang yang naif dan munafik.

Bedakan antara bea cukai dengan pajak, karena ini adalah dua hal yang berbeda meskipun terlihat sama. Pajak sendiri merupakan iuran wajib yang harus dibayarkan oleh setiap warga negara maupun pihak tertentu kepada pemerintah setempat. Yang mana pajak itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu PPN dan PPh.  Contohnya, upah, belanja online, kepemilikan properti dan yang lainnya. Dan kita mau tidak mau harus membayarnya, karena jika tidak maka kita akan diberikan sanksi ataupun denda.

Sementara itu ketika berbicara mengenai Bea Cukai, Bea dan cukai juga merupakan dua hal yang berbeda, Bea adalah pungutan resmi yang khusus dikenakan untuk kegiatan perdagangan internasional atau yang sering disebut dengan ekspor atau impor. Sementara cukai itu dikenakan pada jenis barang tertentu yang dapat merugikan penggunanya.. contoh kecilnya adalah rokok dan minuman keras.

Baru-baru ini memang sempat ramai dibeberapa halaman media massa yang memberitakan mengenai pengenaan bea cukai yang terkadang tidak masuk akal, yang mana terkadang pengenaan bea ini melebihi harga barang yang kita beli. Sehingga menjadi sebuah polemik di masyarakat dan kalangan pengusaha. Belum lagi ketika berbicara mengenai pengelolaan keuangan hasil bea cukai ataupun pajak, yang mana uang tersebut seringkali disalahgunakan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab. Sehingga menjadi hal yang cukup wajar jika sebagian masyarakat merasa malas untuk membayar pajak.

Akan tetapi bagaimanapun juga kita tidak bisa mengelak untuk tidak membayar bea cukai dan pajak. Karena ini bersifat wajib dan memaksa, karena kalau tidak, mungkin kita akan terkena sanksi ataupun denda. Kita tidak bisa menghindar untuk tidak membayar pajak dan cukai. Karena saking wajib dan memaksanya, dengan kita nongkrong di cafe, menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok, tanpa kita sadari, kita telah berkontribusi terhadap pajak dan juga cukai. Yang mana hal ini menunjukkan betapa pajak sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Meskipun terkadang kita merasa terbebani, namun kita perlu memahami bahwa pajak dan bea cukai adalah salah satu sumber pendapatan utama negara untuk menyediakan fasilitas umum dan layanan publik.
hero member
Activity: 2282
Merit: 560
_""""Duelbits""""_
June 03, 2024, 02:01:45 PM
#26
Jika tujuannya untuk perkembangan dan masuk kepada keuangan negara mungkin ini tidak akan terlalu menjadi masalah dan tidak se mahal yang biasanya om tetapi kita juga pasti sadar dengan kondisi yang terjadi sekarang entah itu di bea cukai ataupun perpajakan terkadang untuk saat ini lebih banyak masuk ke kantong beberapa orang yang selalu dikatakan sebagai oknum dan memang ini adalah fakta yang tidak bisa terhindarkan sehingga untuk sekarang ketika berbicara masuk kepada negara atau membuat pertumbuhan ekonomi lebih baik pada akhirnya ini bisa menjadi sebuah kedok dimana tujuan awalnya hanya untuk memperkaya diri sendiri.
Ya kita akan selalu menganggapnya begitu, ane saja kalau mau bayar pajak motor jadi males-malesan semenjak sering tertangkapnya aparat pajak, ada perasaan was-was kalau pajak yang ane bayar ini digunakan bukan untuk pembangunan negara tapi digunakan untuk perut-perut koruptor. Seharusnya hal ini jadi perhatian pemerintah karena inilah yang menyebabkan orang malas untuk bayar ini itu.
Jujur jujuran aja inimah mas karena memang saya sendiri juga merasakan hal yang sama tetapi pada akhirnya jika kita tidak membar pajak misalnya tentu kita juga akan rugi sendiri karena memang selain dari motor kita yang akan berpindah julukan menjadi bodong hal seperti ini juga membuat kita sama atau sejenis dengan mereka dan saya tidak ingin disamakan dengan mereka yang korup meskipun uang saya pada akhirnya mungkin masuk ke kantong mereka tetapi memang saya tidak ingin menjadi bagian dari mereka untuk melanggar hukum dan aturan yang berlaku.

Meskipun memang terkesan ini seperti memberi makan orang-orang yang sudah kaya tetapi saya masih berpikiran bahwa di dalam satu instansi pasti akan ada orang yang bekerja dengan ikhlas dan melakukan tugas sesuai dengan fungsinya sehingga memang niat saya adalah membuat penekenan untuk diri saya agar tidak sama dengan mereka yang korup dengan membuat diri saya setidaknya taat dengan aturan yang berlaku karena memang sebelum menegur orang lain agar bertindak sesuai dengan kaidah dan hukum maka kita sendiri dulu yang harus taat agar kita tidak menjadi orang yang naif dan munafik.
member
Activity: 176
Merit: 34
SOL.BIOKRIPT.COM
June 03, 2024, 09:56:09 AM
#25

Sebenarnya bea dan cukai yang mahal untuk barang masuk ke Indonesia itu bagus juga demi pertumbuhan ekonomi atau produk lokal kita jadi berkembang, namun di sisi lain juga memberatkan untuk bahan baku yang menjadi dasar dari pembuatan produk lokal. Ane ada temen di jawa barat terkadang pusing kalau pajak barang masuk terlalu mahal sehingga dia juga harus menaikan harga produk yang dia buat tersebut. Ya mau tidak mau hal ini juga jadi beban buat dia sehingga ketika pemerintah menetapkan UMR maka dia tidak terapkan karena mahalnya bahan baku yang dia impor dari luar.


berarti di sini ada permainan oknum gan? maksud nya mereka seharusnya hanya mengenakan cukai tinggi pada barang yang sudah jadi aja kenapa harus pada bahan baku juga, meskipun tujuannya bagus untuk menaikkan umkm lokal namun jika kasus nya seperti yang agan ucapkan, kasihan dong pedagang kecil yang kebutuhan produk mereka bergantung dari bahan baku luar negeri.

negara kita ini gak ada adil nya untuk para pengusaha kecil, yang di untungkan pasti oknum oknum pejabat saja, terutama petugas bea cukai yang sejauh ini sudah cukup berlebihan dalam mengenakan tarif pada produk luar negeri.
Yah sudah menjadi hal yang biasa sih gan masalah ini mah, aturan di indo ini seperti pisau.
Dibalik semua ini memang ada permainan dibelakang layar sih, tapi mereka rapi dalam menjalankannya, yah seolah-olah dibungkus dengan kebaikan untuk masyarakat tapi jika kita teliti malah kebalik nya gan Grin
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
June 02, 2024, 11:59:11 PM
#24
berarti di sini ada permainan oknum gan? maksud nya mereka seharusnya hanya mengenakan cukai tinggi pada barang yang sudah jadi aja kenapa harus pada bahan baku juga, meskipun tujuannya bagus untuk menaikkan umkm lokal namun jika kasus nya seperti yang agan ucapkan, kasihan dong pedagang kecil yang kebutuhan produk mereka bergantung dari bahan baku luar negeri.
Itu sudah jadi rahasia umum gan, jadi tidak perlu heran kalau pedagang kecil akan jadi korban. Belum lagi hal-hal lain seperti pungli dan ongkos sewa tempat, dimana jika dagangan UMKM tersebut laris, pemilik lapak akan menaikan sewanya terus tiap bulan. Jadinya bukan untung malah buntung, dagangan laris seharusnya bisa menambah modal supaya usahanya gede, namun karena sewa lapak naik terus jadinya hasil yang didapat akan sama saja dengan sebelumnya.

Jika tujuannya untuk perkembangan dan masuk kepada keuangan negara mungkin ini tidak akan terlalu menjadi masalah dan tidak se mahal yang biasanya om tetapi kita juga pasti sadar dengan kondisi yang terjadi sekarang entah itu di bea cukai ataupun perpajakan terkadang untuk saat ini lebih banyak masuk ke kantong beberapa orang yang selalu dikatakan sebagai oknum dan memang ini adalah fakta yang tidak bisa terhindarkan sehingga untuk sekarang ketika berbicara masuk kepada negara atau membuat pertumbuhan ekonomi lebih baik pada akhirnya ini bisa menjadi sebuah kedok dimana tujuan awalnya hanya untuk memperkaya diri sendiri.
Ya kita akan selalu menganggapnya begitu, ane saja kalau mau bayar pajak motor jadi males-malesan semenjak sering tertangkapnya aparat pajak, ada perasaan was-was kalau pajak yang ane bayar ini digunakan bukan untuk pembangunan negara tapi digunakan untuk perut-perut koruptor. Seharusnya hal ini jadi perhatian pemerintah karena inilah yang menyebabkan orang malas untuk bayar ini itu.
hero member
Activity: 2282
Merit: 560
_""""Duelbits""""_
June 02, 2024, 04:36:55 PM
#23

Sebenarnya bea dan cukai yang mahal untuk barang masuk ke Indonesia itu bagus juga demi pertumbuhan ekonomi atau produk lokal kita jadi berkembang, namun di sisi lain juga memberatkan untuk bahan baku yang menjadi dasar dari pembuatan produk lokal. Ane ada temen di jawa barat terkadang pusing kalau pajak barang masuk terlalu mahal sehingga dia juga harus menaikan harga produk yang dia buat tersebut. Ya mau tidak mau hal ini juga jadi beban buat dia sehingga ketika pemerintah menetapkan UMR maka dia tidak terapkan karena mahalnya bahan baku yang dia impor dari luar.

Jika tujuannya untuk perkembangan dan masuk kepada keuangan negara mungkin ini tidak akan terlalu menjadi masalah dan tidak se mahal yang biasanya om tetapi kita juga pasti sadar dengan kondisi yang terjadi sekarang entah itu di bea cukai ataupun perpajakan terkadang untuk saat ini lebih banyak masuk ke kantong beberapa orang yang selalu dikatakan sebagai oknum dan memang ini adalah fakta yang tidak bisa terhindarkan sehingga untuk sekarang ketika berbicara masuk kepada negara atau membuat pertumbuhan ekonomi lebih baik pada akhirnya ini bisa menjadi sebuah kedok dimana tujuan awalnya hanya untuk memperkaya diri sendiri.

Mungkin saya terlalu sensitif dengan berburuk sangka kepada semua instansi terkait tetapi memang ketika melihat beberapa kasus yang terjadi sekarang kita juga tidak bisa menutup mata ketika ada seseorang yang memang berada di salah satu instansi tersebut maka itu tidak akan lepas dari uang seperti itu dimana meskipun dalihnya adalah untuk kemajuan negara tetapi pada akhirnya kita juga pasti bisa menilai bahwa hal seperti ini hanyalah sebuah omongkosong belaka.
sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
June 02, 2024, 06:34:56 AM
#22

Sebenarnya bea dan cukai yang mahal untuk barang masuk ke Indonesia itu bagus juga demi pertumbuhan ekonomi atau produk lokal kita jadi berkembang, namun di sisi lain juga memberatkan untuk bahan baku yang menjadi dasar dari pembuatan produk lokal. Ane ada temen di jawa barat terkadang pusing kalau pajak barang masuk terlalu mahal sehingga dia juga harus menaikan harga produk yang dia buat tersebut. Ya mau tidak mau hal ini juga jadi beban buat dia sehingga ketika pemerintah menetapkan UMR maka dia tidak terapkan karena mahalnya bahan baku yang dia impor dari luar.


berarti di sini ada permainan oknum gan? maksud nya mereka seharusnya hanya mengenakan cukai tinggi pada barang yang sudah jadi aja kenapa harus pada bahan baku juga, meskipun tujuannya bagus untuk menaikkan umkm lokal namun jika kasus nya seperti yang agan ucapkan, kasihan dong pedagang kecil yang kebutuhan produk mereka bergantung dari bahan baku luar negeri.

negara kita ini gak ada adil nya untuk para pengusaha kecil, yang di untungkan pasti oknum oknum pejabat saja, terutama petugas bea cukai yang sejauh ini sudah cukup berlebihan dalam mengenakan tarif pada produk luar negeri.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
June 01, 2024, 09:59:11 PM
#21

Ane kira itu hanya oknum saja, masih banyak pegawai kementerian keuangan yang baik dan jujur, namun ya beberapa ada seperti contoh di atas. Kalau ane tidak mau ribet dan susah, dulu ane pernah juga dapat kiriman barang dari luar negeri, barangnya itu seharga $5, kalau aturan dulunya itu sih tidak kena pajak karena di bawah $100, tapi ketika nyampe di Indonesia, ane dapat telepon dari Pos Indonesia kalau ada paket dari luar negeri, ane diminta datang untuk membayar pajaknya sekitar 25 ribu. Ane kaget karena katanya bebas pajak, ya dari pada ribet dan ribut ane bayar aja. Artinya, ada oknum yang memanfaatkan situasi ini, soalnya temen ane yang kerja di pt pos pun pernah bilang kalau mereka tidak mengurusi pajak apa pun, semuanya itu dari bea cukai, kalau ada tentu itu adalah oknum yang memanfaatkan situasi ini.

Memang dalam hal ini pasti akan ada pegawai yang memang masih mengutamakan kedisipilinan baik dan jujur tetapi melihat dari situasi yang terjadi saat ini justru hal itu hanya sebagian kecil dari sebagian besar pegawai yang ada. Memang kita juga tidak bisa menyamaratakan semua pegawai pemerintahan itu buruk tetapi ketika melihat lebih jauh untuk saat ini lebih banyak rata-rata orang yang tidak jujur daripada orang yang jujur dan itu fakta hanya saja untuk sekarang kita seperti terlalu menormalisasi dengan istilah "oknum" padahal kalau hanya oknum itu hanya segelintir pegawai yang melakukan hal itu tetapi untuk sekarang justru sebagian besar nya memang korup yang hanya menginginkan keuntungan secara pribadi yang lebih besar terlebih dahulu sebelum pada akhirnya menguntungkan negara Cheesy

Banyak sekali kasus sekarang yang memang melakukan pembiayaan lebih atas alasan pajak dan lain-lain padahal itu masuk kantong pribadi sebenarnya hal ini bahkan sudah tidak terhitung dan memang karena kita terlalu menormalisasi hal itu mengingat selau dianggap "jamak" kalo di bahasa daerah saya justru mereka yang melakukan hal itu menjadi ke enakan dan di ikuti yang lainnya sampai-sampai orang yang bahkan sebelumnya tidak pernah melakukan kecurangan seperti ini ikut-ikutan melakukannya.

Begitupun yang terjadi di bea cukuai, maka jangan kaget banyak sekali masyarakat terutama eksporter/importer yang merasakan hal seperti ini walaupun sebelumnya tidak terlalu ramai sekarang.
Sebenarnya bea dan cukai yang mahal untuk barang masuk ke Indonesia itu bagus juga demi pertumbuhan ekonomi atau produk lokal kita jadi berkembang, namun di sisi lain juga memberatkan untuk bahan baku yang menjadi dasar dari pembuatan produk lokal. Ane ada temen di jawa barat terkadang pusing kalau pajak barang masuk terlalu mahal sehingga dia juga harus menaikan harga produk yang dia buat tersebut. Ya mau tidak mau hal ini juga jadi beban buat dia sehingga ketika pemerintah menetapkan UMR maka dia tidak terapkan karena mahalnya bahan baku yang dia impor dari luar.
sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
May 30, 2024, 10:36:53 AM
#20
Pertanyaan sederhana sekarang yang ada di benak saya
1. Apakah memang instansi seperti Bea Cukai dan beberapa biro jasa lain yang berhubungan dengan negara memang seperti ini?
2. Apakah memang kita harus mulai membuat sesuatu menjadi viral terlebih dahulu agar kebobrokan dan beberapa masalah yang memang selalu dirasakan terekspos sampai ke akar-akarnya?

Instansi pemerintah yang satu ini memang agak laen, Bea Cukai sudah menelan banyak keuntungan dari barang barang yang mereka tahan, jujur ini adalah aktivitas bisnis yang sengaja mereka jalankan yang Viral masih untung bisa ditindaklanjuti tapi bagi korban yang tidak bisa memviralkan mungkin hanya sebatas mengikhlaskan saja tanpa adanya perhatian dari pihak mana pun. Bea Cukai Indonesia sangat berbeda dari negara manapun dan ini menjadi penyakit buruk untuk reputasi sebesar instansi negara. Banyak ketidakpuasan publik yang semakin sulit untuk diselesaikan, dan Bea Cukai sendiri sulit untuk diselidiki karena katanya otoritas penyidik yang tidak bisa ikut campur. Adapun sebatas laporan dll pada akhirnya Bea Cukai tetap berjalan dan oknum oknumnya pun lolos dari ancaman. Sampai detik ini banyak kasus yang melibatkan oknum Bea Cukai tidak pernah berakhir di penjara atau kena sanksi. Berarti otoritas Bea Cukai memiliki power yang begitu besar. Saya tahu mereka menjalankan tugas tapi jika harga barang yang harus di tebus lebih besar nilainya ketimbang barang itu sendiri tentu sangat tidak masuk akal, tidak hanya sekali tapi hampir 90% ini dilakukan di semua barang yang datang dari luar negeri.
hero member
Activity: 630
Merit: 611
May 28, 2024, 02:26:57 AM
#19
Sepertinya kasus-kasus seperti yang Op katakan memang cukup banyak terjadi. Tapi untungnya saya pribadi Alhamdulillah selalu lancar ketika beli barang elektronik dari luar negeri. Cuman keberatannya itu cuma satu saja bea cukai memang terlalu mahal. Yang paling ngeri adalah kasus yang pembelian sepatu yang dialami seorang warganet yang mana ia harus membayar ke bea cukai sebesar Rp.31,8 juta karena dikenakan sanksi administratif. Padahal harga sepatunya cuma Rp.10,3 Juta. Dan bahkan Sri mulyani menanggapi kasus tersebut disebabkan karena ditemukan indikasi bahwa harga yang diberitahukan oleh perusahaan jasa titipan (PJT) lebih rendah dari yang sebenarnya (under invoicing).
"Oleh sebab itu, petugas BC (Bea dan Cukai) mengoreksi untuk keperluan penghitungan bea masuk dan pajaknya," jelas Bu Sri mulyani. 1
Intinya kita bahkan tidak akan bisa berkata apa-apa karena mereka pasti punya alasan ini dan itu untuk pembelaan.

Tapi dengan di Viralkan semoga saja semuanya berbenah kembali dan menjadikan pelayanan mereka kembali bagus.

-------------
Referensi:
1. https://www.bbc.com/indonesia/articles/cjlj1y6glwlo

hero member
Activity: 910
Merit: 677
May 27, 2024, 09:56:16 AM
#18
Pertanyaan sederhana sekarang yang ada di benak saya
1. Apakah memang instansi seperti Bea Cukai dan beberapa biro jasa lain yang berhubungan dengan negara memang seperti ini?
Benar seperti yang pernah di sampaikan oleh Mahfud MD bahwa di negara kita ini semua instasi terjadi korupsi bahkan mahfud MD menyampaikan baik di darat, laut dan udara semua ada korupsi. Maka dari itu, tidak heran juga kalau kasus yang menimpa bea cukai akahir-akhir ini dan saya yakin beberapa biro jasa lain dan juga instansi pemerintah juga terlibat korupsi tinggal menunggu waktu saja kasusnya terbongkar.
Yah ini sebenarnya sudah menjadi rahasia umum karena bagaimanapun juga untuk saat ini Indonesia masih sngat terkenal dengan pungli dan korupsinya bahkan hal ini terjadi di hampir semua sektor sehingga akan aneh jika Bea Cukai bersih dari Korupsi apalagi ini adalah ladang basah untuk ekspor dan impor yang pasti harus melalui bea cukai sehingga memang pajak dan bea cukai saat ini pasti akan terus disorot apalagi dengan kasus terbaru dimana saat ini ada salah satu pejabat di Bea Cukai yang di selidiki dan di duga terlibat dalam kasus suap impor gula meskipun pemberitaan nya masih sedikit tertutup serta tentu saja kasus beberapa tahun lalu kasus Rafael Alun Trisambodo yang memang terjerat korupsi di pajak dan bea cukai hanya akibat dari kelakuan anak nya yang menjadi viral dan kelakuan istri yang hedon terbongkar.


Untuk saat ini apa-apa harus viral dulu baru ada respon dan tindakan,jika untuk simpang siur saja hak yang berwajib tidak mau turun tangan untuk menindak lanjutinya,sungguh miris sekali hukum dan keadilan di negeri Indonesia tercinta ini jika sudah bicara tentang keadilan.

Untuk masalah viral juga tergantung spesifikasi sepertinya mas, kalau memang yang memviralkan adalah mereka yang memiliki masa dalam artian disini adalah publik figur atau influencer maka ini akan cepat untuk diatasi karena mereka juga yang bersangkutan tidak ingin nama instansi hancur hanya karena beberapa perkataan influencer sehingga ini akan cepat diselesaikan tetapi ketika orang biasa maka hal seperti ini sulit untuk ditemui titik tengah nya.

Seperti yang terjadi untuk kasus bantuan dari korea untuk salah satu SLB yang memang ikut viral beberapa waktu ini sebenarnya itu juga hanyalah sebuah kebetulan karena memang bea cukai sedang disorot karena jika tidak mungkin saja sekalipun viral itu tidak akan direspon dan buktinya adalah hal itu sudah ada di bea cukai sejak beberapa tahun dan ketika viral di 2024 dalam waktu beberapa pekan saja bantuan langsung diberikan.

Sehingga dalam hal ini ketika memang orang biasa yang memviralkan maka memang hal seperti ini berdampak sedikit saja karena memang pasti sebelum viral ada intimidasi terlebih dahulu yang datang tetapi berbeda jika yang memviralkan adalah orang-orang yang memiliki masa seperti publik figur atau influencer.

Pertanyaan sederhana sekarang yang ada di benak saya
1. Apakah memang instansi seperti Bea Cukai dan beberapa biro jasa lain yang berhubungan dengan negara memang seperti ini?
2. Apakah memang kita harus mulai membuat sesuatu menjadi viral terlebih dahulu agar kebobrokan dan beberapa masalah yang memang selalu dirasakan terekspos sampai ke akar-akarnya?
1. Mungkin tidak semua tetapi rata-rata banyak oknum yang memanfaatkan poisisinya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dari apa yang mungkin bisa mereka dapatkan, apalagi pada instansi Bea cukai yang hasil audit kinerja belum pernah saya dengann sekalipun, dan saya rasa beberapa audit memang di sembunyikan atau dengan kata lain tidak di up secara terbuka. Hal-hal kecurangan pasti ada saja pada setiap instansi apalagi pada negara yang karakter pemerintahannya memiliki riwayat korupsi dan gratifikasinya bukan maen.
Ini sebenarnya sedikit rancu mas karena ketika dianggap oknum maka memang itu hanya segelintir orang saja yang melakukan hal itu tetapi untuk sekarang banyak pejabat yang melakukan itu sehingga memang sebenarnya itu tidak layak disebut oknum tetapi memang orang-orang tersebut adalah kumpulan penjahat yang berlindung dibalik dasi dan hukum di negara kita yang tentunya menguntungkan mereka Cheesy

Quote
2. Ya mungkin kita hari ini berpikir bahwa no viral no justice, demikianlah konoha masa kini yang katanya negara hukum dan masih di pertanyakan keadilan hukumnya, tanpa banyak orang yang membicarakan maka tidak ada keadilan apapun, jadi menjadi hal yang tidak aneh ketika kepercayaan kepada pemerintah selalu menurun.

Kembali lagi ke kalimat awal saya di atas sebenarnya saya tidak terlalu aneh dengan hal ini karena bagaimanapun juga untuk saat ini kita hidup dimana sekalipun kita memiliki kedudukan yang sama tetapi pada akhirnya kita hanya sebuah pion yang hanya diperalat untuk keuntungan para penguasa. Sekalipun memang hal ini terdengar terlalu kasar tetapi memang bukti-bukti yang terjadi saat ini menunjukan hal itu dimana kita hanya sebuah pion yang kurang berharga dan hanya dibutuhkan ketika memang menguntungkan untuk mereka sehingga tidak terlalu aneh jika pada akhirnya ada hukum tetapi tidak bisa ditegakan dan ada aturan tetapi justru itu menekan untuk rakyat agar selalu patuh dengan undang-undang dan regulasi.
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
May 25, 2024, 05:01:47 PM
#17
Pertanyaan sederhana sekarang yang ada di benak saya
1. Apakah memang instansi seperti Bea Cukai dan beberapa biro jasa lain yang berhubungan dengan negara memang seperti ini?
2. Apakah memang kita harus mulai membuat sesuatu menjadi viral terlebih dahulu agar kebobrokan dan beberapa masalah yang memang selalu dirasakan terekspos sampai ke akar-akarnya?
1. Mungkin tidak semua tetapi rata-rata banyak oknum yang memanfaatkan poisisinya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dari apa yang mungkin bisa mereka dapatkan, apalagi pada instansi Bea cukai yang hasil audit kinerja belum pernah saya dengann sekalipun, dan saya rasa beberapa audit memang di sembunyikan atau dengan kata lain tidak di up secara terbuka. Hal-hal kecurangan pasti ada saja pada setiap instansi apalagi pada negara yang karakter pemerintahannya memiliki riwayat korupsi dan gratifikasinya bukan maen.

2. Ya mungkin kita hari ini berpikir bahwa no viral no justice, demikianlah konoha masa kini yang katanya negara hukum dan masih di pertanyakan keadilan hukumnya, tanpa banyak orang yang membicarakan maka tidak ada keadilan apapun, jadi menjadi hal yang tidak aneh ketika kepercayaan kepada pemerintah selalu menurun.
hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
May 25, 2024, 02:33:37 PM
#16

Ane kira itu hanya oknum saja, masih banyak pegawai kementerian keuangan yang baik dan jujur, namun ya beberapa ada seperti contoh di atas. Kalau ane tidak mau ribet dan susah, dulu ane pernah juga dapat kiriman barang dari luar negeri, barangnya itu seharga $5, kalau aturan dulunya itu sih tidak kena pajak karena di bawah $100, tapi ketika nyampe di Indonesia, ane dapat telepon dari Pos Indonesia kalau ada paket dari luar negeri, ane diminta datang untuk membayar pajaknya sekitar 25 ribu. Ane kaget karena katanya bebas pajak, ya dari pada ribet dan ribut ane bayar aja. Artinya, ada oknum yang memanfaatkan situasi ini, soalnya temen ane yang kerja di pt pos pun pernah bilang kalau mereka tidak mengurusi pajak apa pun, semuanya itu dari bea cukai, kalau ada tentu itu adalah oknum yang memanfaatkan situasi ini.

Memang dalam hal ini pasti akan ada pegawai yang memang masih mengutamakan kedisipilinan baik dan jujur tetapi melihat dari situasi yang terjadi saat ini justru hal itu hanya sebagian kecil dari sebagian besar pegawai yang ada. Memang kita juga tidak bisa menyamaratakan semua pegawai pemerintahan itu buruk tetapi ketika melihat lebih jauh untuk saat ini lebih banyak rata-rata orang yang tidak jujur daripada orang yang jujur dan itu fakta hanya saja untuk sekarang kita seperti terlalu menormalisasi dengan istilah "oknum" padahal kalau hanya oknum itu hanya segelintir pegawai yang melakukan hal itu tetapi untuk sekarang justru sebagian besar nya memang korup yang hanya menginginkan keuntungan secara pribadi yang lebih besar terlebih dahulu sebelum pada akhirnya menguntungkan negara Cheesy

Hahaha maka tidak heran ketika ada anak pegawai pajak yang petantang petenteng sambil membawa rubicon yang sekarang sepertinya memang kita tahu bahwa saat ini ayahnya yang memang sebagai salah satu petinggi pajak sudah diamankan polisi karena masalah korupsi Cheesy

Sebenarnya saat ini sepertinya memang justru memang terbalik dimana orang-orang yang taat dan menjalankan tugas dengan jujur dan tidak tidak neko-neko dalam bekerja itulah yang menjadi oknum karena saking banyaknya pekerja yang memang selalu menghalalkan cara agar mendapatkan keuntungan pribadi sampai saat ini.
Pemalakan pajak memang tidak hanya bersifat dari yang terkecil tetapi sepertinya sampai yang terbesar pun ada dan kita tahu dengan ke viralan yang terjadi justru pada akhirnya ini selalu memakan korban dimana kita ketika membawas berita Viral Mario Dandy yang memang anak seorang yang memiliki jabatan tinggi di kepemerintahan terbukti melakukan korupsi di pajak dan bea cukai setelah viralnya masalah yang terjadi ketika penganiayaan.
Sekarang dengan ramainya berita bea cukai yang memang memiliki masalah karena diangga tidak terlalu kompeten dan jiwa pemalaknya terlalu berlebihan saat ini mantan ketua bea cukai langsung menjadi target dan sekarang sedang di periksa atas tudingan kasus korupsi dalam impor barang.

Sehingga tidak terlalu kaget jika memang anak buahnya melakukan hal yang sama karena para atasan nya pun mencari peluang untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak normal.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini kita pasti sadar pada akhirnya masih ada yang jujur dan kooperatif serta menjalankan tugasnya dengan baik tetapi itu hanya segelintir dari sekian banyak yang tidak jujur saat ini.
hero member
Activity: 994
Merit: 525
May 25, 2024, 09:10:36 AM
#15

Artinya, bea cukai sempat tidak seburuk dengan kondisi saat ini yang mana piala saja di palak. Saya pikir, ini terjadi karena selama ini masyarakat yang kena "palak" tidak mau speak up, mereka pikir biaya impor kaos dengan pajak 400K dianggap wajar. Sehingga mereka merasa sah dan membayarnya. Sekarang, karena dibiarkan menjadi seperti ngelunjak. Jasa pemerintah saat ini sebenarnya sudah lebih baik sih mas. cuma area Pajak ini yang masih sering abu-abu.


sebenarnya dari awal institusi bea cukai ini sudah bermasalah, tapi kenapa dulu gak terlalu ke-expose itu karena dulu penggunaan media sosial belum semasif seperti sekarang ini dan oknum-oknum nakal pegawai bea cukai juga lebih sedikit. tapi kalau sekarang ini, kayanya oknum-oknum bea cukai yang nakal sudah banyak, kalo dikumpulin bisa 1 institusi, jadi ya gitu deh, boroknya udah kelihatan sekarang ini. apalagi katanya yang bekerja di bea cukai itu orang-orang pinter dan banyak duit, jadi ego mereka lebih tinggi dan merasa lebih diatas rata-rata orang pada umumnya, ya kalau lu gak mau bayar bea masuk barang, ya barang lu bakal ketahan, katanya sih begitu, padahal aslinya barang tsb dipake mereka atau dijual lagi.

kalau intitusi ini gak berbenah dan malah mencoba untuk meningkatkan citra mereka lewat influencer bayaran, saya yakin bea cukai akan jadi lembaga yang citranya sama buruknya dengan gedung DPR dan polisi di mata masyarakat.

Memang dulu juga pernah mendengar kejadian seperti ini tentang penyalahgunaan kinerja di lingkup bea cukai dan saya rasa dulu sangat heboh juga beritanya setelah ditelusuri memang masih ada dan banyak anggota oknum dalam yang terlibat dalam kasus bea cukai.
Tidak bisa dipungkiri lagi anggota oknum yang melakukan itu sudah pasti sangat pintar dalam menjalankan aksinya karena bisa bertahun-tahun baru terbongkar juga dan kemungkinan jika di telusuri lebih dalam lagi pasti ada tersangka utamanya nyang memiliki pengaruh besar dan melancarkan aksi ini secara waktu yang cukup lama.

Ya untuk menakut-nakuti penumpang harus merelakan untuk mengeluarkan banyak uang demi barang-barang yang dia bawa tidak tertahan di cukai dan pastinya para penumpang akan siap dan menuruti apa yang diperintah oknum bea cukai jahat itu meskipun biaya cukainya lumayan besar.
Anda benar jika oknum bea cukai seperti ini tidak segera diberi hukuman agar jera maka tindakan mereka justru berkembang lebih pesat lagi.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
May 25, 2024, 06:52:01 AM
#14
Untuk PPh, saya kurang paham sih mas apakah untuk bisnis saja atau pribadi juga dikenakan untuk kategori MFN, karena tidak ada info pengecualian, jadi pada itung2an tersebut saya masukkan saja CMIIW.
Setelah ane pelajari ternyata memang kena PPh, jadi PPh akan berlaku secara umum yang artinya ga ngeliat mau dipakai sendiri atau dijual lagi ketika barang harganya sudah melewati 1500 USD atau termasuk produk yang dikenai tarif MFN. Jadi walaupun belom 1500 USD tetap kena PPh kalau masuk jenis komoditas MFN.

Yang contoh perhitungan di sini tidak kena PPh karena bukan MFN: https://ortax.org/pajak-beli-barang-dari-luar-negeri
Apa saja yang termasuk komoditas MFN: https://ortax.org/tarif-mfn-impor-barang-kiriman
hero member
Activity: 1470
Merit: 502
May 25, 2024, 05:38:35 AM
#13

Ane kira itu hanya oknum saja, masih banyak pegawai kementerian keuangan yang baik dan jujur, namun ya beberapa ada seperti contoh di atas. Kalau ane tidak mau ribet dan susah, dulu ane pernah juga dapat kiriman barang dari luar negeri, barangnya itu seharga $5, kalau aturan dulunya itu sih tidak kena pajak karena di bawah $100, tapi ketika nyampe di Indonesia, ane dapat telepon dari Pos Indonesia kalau ada paket dari luar negeri, ane diminta datang untuk membayar pajaknya sekitar 25 ribu. Ane kaget karena katanya bebas pajak, ya dari pada ribet dan ribut ane bayar aja. Artinya, ada oknum yang memanfaatkan situasi ini, soalnya temen ane yang kerja di pt pos pun pernah bilang kalau mereka tidak mengurusi pajak apa pun, semuanya itu dari bea cukai, kalau ada tentu itu adalah oknum yang memanfaatkan situasi ini.

Memang dalam hal ini pasti akan ada pegawai yang memang masih mengutamakan kedisipilinan baik dan jujur tetapi melihat dari situasi yang terjadi saat ini justru hal itu hanya sebagian kecil dari sebagian besar pegawai yang ada. Memang kita juga tidak bisa menyamaratakan semua pegawai pemerintahan itu buruk tetapi ketika melihat lebih jauh untuk saat ini lebih banyak rata-rata orang yang tidak jujur daripada orang yang jujur dan itu fakta hanya saja untuk sekarang kita seperti terlalu menormalisasi dengan istilah "oknum" padahal kalau hanya oknum itu hanya segelintir pegawai yang melakukan hal itu tetapi untuk sekarang justru sebagian besar nya memang korup yang hanya menginginkan keuntungan secara pribadi yang lebih besar terlebih dahulu sebelum pada akhirnya menguntungkan negara Cheesy

Banyak sekali kasus sekarang yang memang melakukan pembiayaan lebih atas alasan pajak dan lain-lain padahal itu masuk kantong pribadi sebenarnya hal ini bahkan sudah tidak terhitung dan memang karena kita terlalu menormalisasi hal itu mengingat selau dianggap "jamak" kalo di bahasa daerah saya justru mereka yang melakukan hal itu menjadi ke enakan dan di ikuti yang lainnya sampai-sampai orang yang bahkan sebelumnya tidak pernah melakukan kecurangan seperti ini ikut-ikutan melakukannya.

Begitupun yang terjadi di bea cukuai, maka jangan kaget banyak sekali masyarakat terutama eksporter/importer yang merasakan hal seperti ini walaupun sebelumnya tidak terlalu ramai sekarang.
full member
Activity: 868
Merit: 202
May 25, 2024, 12:40:18 AM
#12

Artinya, bea cukai sempat tidak seburuk dengan kondisi saat ini yang mana piala saja di palak. Saya pikir, ini terjadi karena selama ini masyarakat yang kena "palak" tidak mau speak up, mereka pikir biaya impor kaos dengan pajak 400K dianggap wajar. Sehingga mereka merasa sah dan membayarnya. Sekarang, karena dibiarkan menjadi seperti ngelunjak. Jasa pemerintah saat ini sebenarnya sudah lebih baik sih mas. cuma area Pajak ini yang masih sering abu-abu.


sebenarnya dari awal institusi bea cukai ini sudah bermasalah, tapi kenapa dulu gak terlalu ke-expose itu karena dulu penggunaan media sosial belum semasif seperti sekarang ini dan oknum-oknum nakal pegawai bea cukai juga lebih sedikit. tapi kalau sekarang ini, kayanya oknum-oknum bea cukai yang nakal sudah banyak, kalo dikumpulin bisa 1 institusi, jadi ya gitu deh, boroknya udah kelihatan sekarang ini. apalagi katanya yang bekerja di bea cukai itu orang-orang pinter dan banyak duit, jadi ego mereka lebih tinggi dan merasa lebih diatas rata-rata orang pada umumnya, ya kalau lu gak mau bayar bea masuk barang, ya barang lu bakal ketahan, katanya sih begitu, padahal aslinya barang tsb dipake mereka atau dijual lagi.

kalau intitusi ini gak berbenah dan malah mencoba untuk meningkatkan citra mereka lewat influencer bayaran, saya yakin bea cukai akan jadi lembaga yang citranya sama buruknya dengan gedung DPR dan polisi di mata masyarakat.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
May 24, 2024, 09:43:26 PM
#11
1. Apakah memang instansi seperti Bea Cukai dan beberapa biro jasa lain yang berhubungan dengan negara memang seperti ini?
Ane kira itu hanya oknum saja, masih banyak pegawai kementerian keuangan yang baik dan jujur, namun ya beberapa ada seperti contoh di atas. Kalau ane tidak mau ribet dan susah, dulu ane pernah juga dapat kiriman barang dari luar negeri, barangnya itu seharga $5, kalau aturan dulunya itu sih tidak kena pajak karena di bawah $100, tapi ketika nyampe di Indonesia, ane dapat telepon dari Pos Indonesia kalau ada paket dari luar negeri, ane diminta datang untuk membayar pajaknya sekitar 25 ribu. Ane kaget karena katanya bebas pajak, ya dari pada ribet dan ribut ane bayar aja. Artinya, ada oknum yang memanfaatkan situasi ini, soalnya temen ane yang kerja di pt pos pun pernah bilang kalau mereka tidak mengurusi pajak apa pun, semuanya itu dari bea cukai, kalau ada tentu itu adalah oknum yang memanfaatkan situasi ini.
member
Activity: 246
Merit: 22
May 24, 2024, 06:39:29 PM
#10
Pertanyaan sederhana sekarang yang ada di benak saya
1. Apakah memang instansi seperti Bea Cukai dan beberapa biro jasa lain yang berhubungan dengan negara memang seperti ini?
Benar seperti yang pernah di sampaikan oleh Mahfud MD bahwa di negara kita ini semua instasi terjadi korupsi bahkan mahfud MD menyampaikan baik di darat, laut dan udara semua ada korupsi. Maka dari itu, tidak heran juga kalau kasus yang menimpa bea cukai akahir-akhir ini dan saya yakin beberapa biro jasa lain dan juga instansi pemerintah juga terlibat korupsi tinggal menunggu waktu saja kasusnya terbongkar.
Yang di katakan oleh bapak Mahfud Md memang benar adanya hampir semua instansi di negara kita bermasalah dengan korupsi, terutama BUMN, Instansi pajak dan sekarang yang lagi viral Bea cukai. Dan aneh nya pemrintahan sepertinya membiarkan hal ini terjadi tanpa tindakan. Tindakan saat ada yang viral saja, lihat saja kasus yang terjdi pada oknum pajak setelah viral baru di ambil tindakan dan sekarang bea cukai.

Sudah seharusnya pemerintah melakukan suatu tindakan yang kongkrit untuk menyesalikan masalah admintrasi di setiap instansi bila perlu dihapus itu aturan-aturan yang membebani masyarakat. Aturan-aturan itu sarat dan dekat dengan korupsi, itu sudah pasti. Lihat saja harta kekayaan oknum-oknum Bea cukai, Instansi pajak, dll sungguh fantastis. Mana ada ASN dengan harta kekayaan begitu banyak kalau bukan dari hasil mencuri.
Untuk saat ini apa-apa harus viral dulu baru ada respon dan tindakan,jika untuk simpang siur saja hak yang berwajib tidak mau turun tangan untuk menindak lanjutinya,sungguh miris sekali hukum dan keadilan di negeri Indonesia tercinta ini jika sudah bicara tentang keadilan.
full member
Activity: 616
Merit: 191
May 24, 2024, 02:41:12 PM
#9
Pertanyaan sederhana sekarang yang ada di benak saya
1. Apakah memang instansi seperti Bea Cukai dan beberapa biro jasa lain yang berhubungan dengan negara memang seperti ini?
Benar seperti yang pernah di sampaikan oleh Mahfud MD bahwa di negara kita ini semua instasi terjadi korupsi bahkan mahfud MD menyampaikan baik di darat, laut dan udara semua ada korupsi. Maka dari itu, tidak heran juga kalau kasus yang menimpa bea cukai akahir-akhir ini dan saya yakin beberapa biro jasa lain dan juga instansi pemerintah juga terlibat korupsi tinggal menunggu waktu saja kasusnya terbongkar.
Yang di katakan oleh bapak Mahfud Md memang benar adanya hampir semua instansi di negara kita bermasalah dengan korupsi, terutama BUMN, Instansi pajak dan sekarang yang lagi viral Bea cukai. Dan aneh nya pemrintahan sepertinya membiarkan hal ini terjadi tanpa tindakan. Tindakan saat ada yang viral saja, lihat saja kasus yang terjdi pada oknum pajak setelah viral baru di ambil tindakan dan sekarang bea cukai.

Sudah seharusnya pemerintah melakukan suatu tindakan yang kongkrit untuk menyesalikan masalah admintrasi di setiap instansi bila perlu dihapus itu aturan-aturan yang membebani masyarakat. Aturan-aturan itu sarat dan dekat dengan korupsi, itu sudah pasti. Lihat saja harta kekayaan oknum-oknum Bea cukai, Instansi pajak, dll sungguh fantastis. Mana ada ASN dengan harta kekayaan begitu banyak kalau bukan dari hasil mencuri.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
May 24, 2024, 10:31:43 AM
#8
Loh masih ada PPh? Bukannya PPh 22 cuma buat impor buat bisnis aja ya? Bukan untuk pemakaian pribadi. Itu angka 400rb didapat dari mana ya? Apa harga barangnya lebih dari $40?
Untuk PPh, saya kurang paham sih mas apakah untuk bisnis saja atau pribadi juga dikenakan untuk kategori MFN, karena tidak ada info pengecualian, jadi pada itung2an tersebut saya masukkan saja CMIIW. angka 400K itu adalah pajak yang diminta DHL saat Polkadog ngirim 2 kaos dan 1 topi. saya tidak paham bagaimana Bea Cukai memvaluasi paket tersebut, jadi saya anggap valuasi paket saya itu $40, seharusnya tidak sampai 300K, kenyataanya DHL minta pajak 400K agar barang dikirimkan, yang kemungkinan valuasinya itu di atas $40. Jika misalkan tidak ada PPh, maka valuasi paket saya tersebut jauh lebih mahal, kemungkinan valuasinya adalah sekitar $70+ karena nilai tukar rupiah lebih murah pada tahun 2021.


update
Karena penasaran, ini saya coba cari lagi dan memang ada PPh, yang dicontohkan sepertinya untuk keperluan pribadi "yang dikenakan untuk pembelian sepatu untuk Tuan A".

Informasi selengkapnya silakan cek disini mas @mu_enrico : https://klikpajak.id/blog/pajak-bea-cukai-2021-menghitung-bea-masuk-dan-pajak-impor-belanja-online/

sr. member
Activity: 957
Merit: 278
Vave.com - Crypto Casino
May 24, 2024, 10:17:52 AM
#7
Pertanyaan sederhana sekarang yang ada di benak saya
1. Apakah memang instansi seperti Bea Cukai dan beberapa biro jasa lain yang berhubungan dengan negara memang seperti ini?
Benar seperti yang pernah di sampaikan oleh Mahfud MD bahwa di negara kita ini semua instasi terjadi korupsi bahkan mahfud MD menyampaikan baik di darat, laut dan udara semua ada korupsi. Maka dari itu, tidak heran juga kalau kasus yang menimpa bea cukai akahir-akhir ini dan saya yakin beberapa biro jasa lain dan juga instansi pemerintah juga terlibat korupsi tinggal menunggu waktu saja kasusnya terbongkar.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
May 24, 2024, 10:11:11 AM
#6
Saya mencoba untuk mencari info mengenai perubahan peraturan Bea Cukai, yang saya temukan adalah perubahan pada 2023 yang dimuat oleh website Pos Indonesia yang secara ringkas seperti ini: ...
Terimakasih udah ngasi infoh ini, lumayan jadi tau ane.

nah, sekarang untuk gift, anggap saja barang kita kaos dan topi, dengan valuasi $40, harusnya rinciannya adalah
bea masuk $10, $4.4 PPN, $4 PPH, dengan total $18.4, harusnya sekitar Rp295.400, ini berdasarkan penilaian dengan persentase tertinggi untuk kategori fashion dan dengan nilai tukar saat ini. sedangkan waktu itu saya diminta 400K, berarti dibuat valuasi yang tinggi donk, padahal berdasarkan data wholesaler mungkin antara $2 - $20 , masa iya sekelas polkadog saat itu kaosnya senilai jersey $80 Cheesy
Loh masih ada PPh? Bukannya PPh 22 cuma buat impor buat bisnis aja ya? Bukan untuk pemakaian pribadi. Itu angka 400rb didapat dari mana ya? Apa harga barangnya lebih dari $40?
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
May 24, 2024, 08:49:59 AM
#5

Jika melihat tuturan masnya dalam hal ini kita sepertinya bisa mengambil kesimpulan bahwa pada akhirnya masalah pajak terjadi dalam beberapa tahun terakhir mungkin memang dari dulu juga seperti itu hanya saja memang tidak sebanyak sekarang tetapi untuk saat ini pada akhirnya hal itu seperti menjadi sebuah kewajiban dimana kita harus membayar dengan dalin pengiriman impor atas barang yang kita kirim terlepas dari apakah itu adalah gift, hadiah ataupun memang beli.
Kasus ini sama dengan dengan kasus yang terjadi di 2023 mas dimana ada seseorang yang memang mendapatkan tropi atas perlombaan nyanyi di jepang dan itu dikenakan biaya sekitar 4 juta dan sebenarnya jika melihat hal seperti ini dimana itu hanya sebuah tropi dan harus membayar sebesar itu pemalakannya jelas sangat terasa.


Saya mencoba untuk mencari info mengenai perubahan peraturan Bea Cukai, yang saya temukan adalah perubahan pada 2023 yang dimuat oleh website Pos Indonesia yang secara ringkas seperti ini:
1. Barang kurang dari atau sama dengan 3 USD tidak dikenakan bea masuk
2. Barang yang lebih dari 3 USD dan kurang dari 1.500 USD dikenakan PPN bea sebesar 11%
3. barang yang lebih dari 1.500 USD dikenakan bea masuk 7% dan PPN 11%
4. kategori Most Favoured Nation (MFN) dikenakan bea masuk, PPN dan PPH dan ini variatif dengan rincian


real size: https://talkimg.com/images/2024/05/24/Lubzd.png
Selengkapnya silakan cek ke https://www.posindonesia.co.id/id/pages/aturan-import

--
nah, sekarang untuk gift, anggap saja barang kita kaos dan topi, dengan valuasi $40, harusnya rinciannya adalah
bea masuk $10, $4.4 PPN, $4 PPH, dengan total $18.4, harusnya sekitar Rp295.400, ini berdasarkan penilaian dengan persentase tertinggi untuk kategori fashion dan dengan nilai tukar saat ini. sedangkan waktu itu saya diminta 400K, berarti dibuat valuasi yang tinggi donk, padahal berdasarkan data wholesaler mungkin antara $2 - $20 , masa iya sekelas polkadog saat itu kaosnya senilai jersey $80 Cheesy

nah, kalau trofi atau piala, misalkan, itu divaluasi lebih dari Rp20juta jika jika harus bayar bea masuk dan PPN Rp4 juta. padahal nilai uang hadiahnya mungkin ga nyampe segitu  Cheesy

Soal memviralkan, selama ada bukti jelas, bahwa ada penyelahgunaan kepabeanan dari petugas bea cukai, rasanya sih kita tidak akan dituntut apa-apa mas. Beda kalau kita memviralkan, tapi kita yang salah itung-itungannya, kita yang akan kena UU ITE mungkin Cheesy
Tapi emang inilah kenyataannya sih pejabat kita, dari desa hingga pusat, ga viral ga dibenahi
hero member
Activity: 910
Merit: 677
May 23, 2024, 01:45:22 PM
#4
Snip-
Jika melihat tuturan masnya dalam hal ini kita sepertinya bisa mengambil kesimpulan bahwa pada akhirnya masalah pajak terjadi dalam beberapa tahun terakhir mungkin memang dari dulu juga seperti itu hanya saja memang tidak sebanyak sekarang tetapi untuk saat ini pada akhirnya hal itu seperti menjadi sebuah kewajiban dimana kita harus membayar dengan dalin pengiriman impor atas barang yang kita kirim terlepas dari apakah itu adalah gift, hadiah ataupun memang beli.
Kasus ini sama dengan dengan kasus yang terjadi di 2023 mas dimana ada seseorang yang memang mendapatkan tropi atas perlombaan nyanyi di jepang dan itu dikenakan biaya sekitar 4 juta dan sebenarnya jika melihat hal seperti ini dimana itu hanya sebuah tropi dan harus membayar sebesar itu pemalakannya jelas sangat terasa.

Kirim Piala dari Jepang Bayar Rp4 Juta, Ini Kata Bea Cukai!

Berbicara tentang masalah pemviralan hal ini juga sepertinya memang tidak mudah untuk orang biasa mas karena pada akhirnya jika melihat dengan kondisi bea cukai saat ini yang pertama menggagas sehingga menjadi viral itu karena memang ada beberapa influencer besar atau beberapa artis yang mulai speak up sehingga itu membuat media menjadi tertarik berbeda jika memang orang biasa yang melakukan hal itu terkadang masalah ke viralan ini juga dianggap melanggar karena masalah pasa UU ITE yang secara tidak langsung disalah gunakan oleh mereka yang memiliki kekuasaan tetapi memang sebenarnya hal seperti ini cukup bagus dan sepertinya untuk sekarang memang "viral" jauh lebih berguna dibandingkan dengan harus membuat tuntutan kepada instansi terkait karena dengan kekuatan netizen kita yang memang sangat keras ketika bermedia sosial bahkan informasi yang disembunyikan lama pun bisa dikuliti wkwkwk


Saya pribadi memiliki pengalaman tersendiri ketika berurusan dengan bea cukai ketika saya berencana membeli hard wallet pertama saya ketika itu saya diminta untuk memberikan sejumlah uang sekitar 35 dolar waktu itu tetapi saya tidak melakukannya yang pada akhirnya hard wallet saya kembali ke distributor hehe.
anda bisa membacanya disini My First Wallet
Saya juga sekarang memiliki masalah yang sama mas, sebulan yang lalu saya mendapatkan undian raffle kartu mixer di forum altcoinstalks dan di kirim pada 11 April karena nomer resi di kirim tanggal segitu nah sekarang belum sampai juga apakah memang lama lebih dari sebulan biasa nya tidak seperti ini dah dulu beli hardwallet.

Jadi kira kira begini keterangan di DHL track nya

Di translate
Quote
Penerima tidak dapat dihubungi; barang dipindai pada 18.05.2024. Barang tersebut sedang dikirim di Indonesia atau ditahan untuk diambil.

Padahal alamat udah jelas, email sama nomer tlpn aktif tapi tidak ada yang pernah menghubungi, terus saya tanya ke WA DHL Express Indonesia tapi malah bilang nomer resi nya invalid, tapi saya ingin tanya emang DHL ada beberapa macam gitu ya?
Sampai sekarang tidak sampai mas? ketika melihat perkataannya barang ditahan untuk diambil sepertinya memang ini akan menjadi sulit bahkan bisa saja di ikhlaskan mas walaupun kemungkinan masih ada harapan dengan beberapa tebusan dengan dalih "denda biaya keterlambatan" Cheesy
Sudah tahu sekarang mereka sedang dalam masalah karena ke viralan yang terjadi tetap saja terkadang beberapa orang yang sering dikatakan "oknum" membuat beberapa gerakan yang padahal justru itu akan memperburuk citra mereka sendiri.
Harus siap mengikhlaskan mas karena memang jika melihat kasus yang saya alami dengan mas @masulum diatas sepertinya memang ketika mereka mengatakan bahwa ada masalah dengan paket kita maka kemungkinan nya hanya 2 yaitu pertama kita harus siap membayar dengan beberapa alasan yang pada akhirnya itu hanya alibi untuk pemalakan secara berkelas atau mengikhlaskan barang kita tertahan disana atau dimiliki orang lain di bea cukai itu sendiri karena kita tak tahu nasib yang terjadi dengan barang kita ketika barang tersebut tertahan dan tidak diberikan kepada pemilik aslinya.
hero member
Activity: 1624
Merit: 791
Bitcoin To The Moon 📈📈📈
May 20, 2024, 12:16:33 PM
#3
Saya pribadi memiliki pengalaman tersendiri ketika berurusan dengan bea cukai ketika saya berencana membeli hard wallet pertama saya ketika itu saya diminta untuk memberikan sejumlah uang sekitar 35 dolar waktu itu tetapi saya tidak melakukannya yang pada akhirnya hard wallet saya kembali ke distributor hehe.
anda bisa membacanya disini My First Wallet
Saya juga sekarang memiliki masalah yang sama mas, sebulan yang lalu saya mendapatkan undian raffle kartu mixer di forum altcoinstalks dan di kirim pada 11 April karena nomer resi di kirim tanggal segitu nah sekarang belum sampai juga apakah memang lama lebih dari sebulan biasa nya tidak seperti ini dah dulu beli hardwallet.

Jadi kira kira begini keterangan di DHL track nya

Di translate
Quote
Penerima tidak dapat dihubungi; barang dipindai pada 18.05.2024. Barang tersebut sedang dikirim di Indonesia atau ditahan untuk diambil.

Padahal alamat udah jelas, email sama nomer tlpn aktif tapi tidak ada yang pernah menghubungi, terus saya tanya ke WA DHL Express Indonesia tapi malah bilang nomer resi nya invalid, tapi saya ingin tanya emang DHL ada beberapa macam gitu ya?
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
May 20, 2024, 11:58:59 AM
#2
1. Apakah memang instansi seperti Bea Cukai dan beberapa biro jasa lain yang berhubungan dengan negara memang seperti ini?
Saya ingat sekitar 2015 saya mendapatkan kaos dari salah satu media asal Jerman (One football), kaos yang jika divaluasi kurang dari $20, masuk ke Indonesia dengan pengiriman lewat Pos, saya mengambil produk ini tanpa dikenakan biaya sama sekali. Karena kalau tidak salah waktu itu, barang dengan valuasi kurang dari 500K IDR tidak dikenakan biaya pajak impor.

Beberapa tahun lalu, saya mendapatkan kiriman kaos dan topi dari Dubai, pengiriman melalui jasa DHL, dan saat itu saya juga tidak membeli alias kaos hasil dikasih marketingnya Polkadog (saya handle bountynya dulu). berbeda dengan tahun 2015, pada saat kaos ini sampai ke Indonesia, pihak DHL meminta biaya pajak senilai 400K IDR. sontak saya kaget, kok bisa ini kena pajak, sedangkan dulu tidak. Lagi pula, itu adalah gift bukan hasil beli. otomatis saya ikhlaskan tuh paket ga saya tebus


Artinya, bea cukai sempat tidak seburuk dengan kondisi saat ini yang mana piala saja di palak. Saya pikir, ini terjadi karena selama ini masyarakat yang kena "palak" tidak mau speak up, mereka pikir biaya impor kaos dengan pajak 400K dianggap wajar. Sehingga mereka merasa sah dan membayarnya. Sekarang, karena dibiarkan menjadi seperti ngelunjak. Jasa pemerintah saat ini sebenarnya sudah lebih baik sih mas. cuma area Pajak ini yang masih sering abu-abu.

2. Apakah memang kita harus mulai membuat sesuatu menjadi viral terlebih dahulu agar kebobrokan dan beberapa masalah yang memang selalu dirasakan terekspos sampai ke akar-akarnya?

Jika memviralkan bisa membuat negara kita bertindak, ya sebaiknya semua diviralkan saja mas. Kalau tidak seperti ini, kapan lagi ada tanggapan serius. Dengan viral ini, kekuatan rakyat menjadi menang. Dibandingkan dengan beberapa orang saja yang melaporkan yang pasti akan sangat minim tindakan. Hal ini tidak hanya di lingkup pemerintah pusat, di pemerintahan desa saja banyak kok kasus "pemalakan", bansos di sunat dengan dalih dibagi ke yang ga dapat, ga taunya masuk kantong pribadi orang deket:P
hero member
Activity: 910
Merit: 677
May 20, 2024, 09:30:41 AM
#1
Kita pasti sering mendengar pemberitaan ini karena memang berita ini cukup viral bahkan tidak hanya di media sosial saja tetapi sudah masuk ke beberapa radar pemberitaan dan tak jarang menjadi headline untuk beberapa berita besar di televisi.
Bea Cukai ini mulai ramai ketika ada seseorang influnecer (youtuber) yang mengeluh karena paketnya yang berasal dari luar negeri "action figure transformer" tertahan dan setelah sampai box nya rusak dan ada bagian yang hilang sehingga memang influencer tersebut mulai membuat sebuah unggahan di media sosial mengenai keluhan tersebut yang ternyata itu mengundang banyak sekali atensi yang membuat berita ini viral karena sejak ada influencer yang mulai speak up maka banyak sekali netizen bahkan beberapa instansi yang memang mengalami keluhan yang sama seperti Alat Belajar Milik SLB Tertahan di Bea Cukai bahkan sejak tahun 2022 atau kasus Peti Jenazah yang memang datang dari luar negeri tetapi harus membayar sekitar 30 persen.

https://www.liputan6.com/bisnis/read/5583338/viral-alat-belajar-milik-slb-tertahan-di-bea-cukai-ini-tanggapan-sri-mulyani
https://infobanknews.com/viral-peti-jenazah-kena-bea-masuk-30-persen-bea-cukai-angkat-suara/

Sebenarnya masih ada beberapa kasus lainnya yang speak up hanya saja menyantumkan dua pemberitaan ini saja.

Viralnya bea cukai ini cukup menarik perhatian dan tampaknya mereka juga tidak ingin di anggap sebagai instansi yang buruk dengan membuat beberapa pembelaan dan salahnya bea cukai juga justru ingin cuci tangan dengan menyewa (endorsment) influencer lain yang harus membuat review baik tentang bea cukai atau istilah keren nya adalah buzzer yang salahnya justru menyuruh Bima Yudho salah satu influencer yang mengkritik tentang jalan lampung di beberapa tahun lalu yang viral juga kala itu sebagai endorsment dan ditawari sekitar 100 juta yang justru itu menjadi bahan gorengan lagi untuk influencer karena memang ini seperti memberikan bahan agar bea cukai menjadi lebih buruk dari segi citra mereka.

Meskipun saat ini sudah ada banyak sekali pembelaan yang dilakukan Bea Cukai tetapi sepertinya hal itu justru semakin memperkeruh pandangan masyarakat kita terhadap Bea Cukai pada akhirnya.

Saya pribadi memiliki pengalaman tersendiri ketika berurusan dengan bea cukai ketika saya berencana membeli hard wallet pertama saya ketika itu saya diminta untuk memberikan sejumlah uang sekitar 35 dolar waktu itu tetapi saya tidak melakukannya yang pada akhirnya hard wallet saya kembali ke distributor hehe.
anda bisa membacanya disini My First Wallet

Pertanyaan sederhana sekarang yang ada di benak saya
1. Apakah memang instansi seperti Bea Cukai dan beberapa biro jasa lain yang berhubungan dengan negara memang seperti ini?
2. Apakah memang kita harus mulai membuat sesuatu menjadi viral terlebih dahulu agar kebobrokan dan beberapa masalah yang memang selalu dirasakan terekspos sampai ke akar-akarnya?


Jump to: