DisclaimerIni murni menyampaikan informasi/edukasi dan diskusi untuk menambah ilmu pengetahuan. saya tidak termasuk dalam suatu tim atau berada dalam pengembangan projek tertentu.
Maksud dan tujuanMembayangkan jika dunia tanpa internet (yang biasa kita pakai sehari-hari menggunakan jaringan seluler melalui tower BTS atau indi home kabel optik), jika suatu ketika internet di seluruh dunia padam dan apa yang terjadi dengan Bitcoin di mana sangat memerlukan internet untuk transaksi data blockchain?. atau Suatu ketika anda berada di daerah tanpa internet dan mendapatkan telepon yang sangat penting supaya mengirimkan Bitcoin yang mendesak.
IsiBeberapa pengembang Bitcoin seperti Blockstream telah mencanangkan Bitcoin tanpa internet yaitu menghubungkan jaringan bitcoin dengan satelite di ruang angkasa. Jadi, data blockchain bisa kita download tidak atau tanpa melalu internet yang biasa kita pakai selama ini. Pertama kali diluncurkan, pengguna masih "diharuskan" menggunakan internet untuk mengunduh data block genesis, namun sekarang mereka telah mengembangkan versi 2.0 dalam hal ini pengguna dapat secara penuh mendowload data blockchain di angkasa dari block genesis hingga data saat ini.
Cara kerjanya:1. Stasiun di bumi menyiarkan data blockchain ke satelite geosinkron di angkasa
2. Satelite geosinkron menerima data dari stasiun di bumi dan menyiarkannya
3. Siapa pun di bumi yang mempunyai alat pemancar/penerima dapat menerima data blockchain dari satelite di angkasa dan menjalankan full node Bitcoin secara gratis.
Mereka dalam hal ini Blockstream menyewa 6 Satelite geo guna menerima dan memancarkan data blockchain di seluruh bumi. Wilayah mencakupi seluruh bumi termasuk juga Indonesia.
Q: Apa yang dibutuhkan oleh kita di Bumi untuk mengunduh data blockchain di Angkasa?
A: Pemancar atau antena penangkap
Seperti halnya antena untuk menangkap gelombang, protokol transmisi yang digunakan berbasis standar protokol DVB-S2. Mungkin kalian akan sangat familiar dengan yang namanya televisi digital?, protokol yang sama digunakan.
Titik koordinat lokasi yang spesifik mempengaruhi kualitas sinyal yang didapat, untuk itu sesuaikan lokasi kita dengan satelite terdekat supaya penerimaan data lebih baik.
Secara teknikal, gmaxwell telah menguji kemampuannya dan telah diuraikannya di sini:
https://bitcointalksearch.org/topic/blockstream-satellite-20-5245900Untuk antena penangkap dijual di website blockstream, harga sekitar $220.
Gambar di atas adalah antena penangkap, sumber dari youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=hbcu1HYL6F4untuk melihat transaksi yang berjalan menggunakan satelit bisa di sini:
https://blockstream.com/satellite-queue/Masih sangat sedikit, mungkin karena yang menggunakannya hanya segelintir orang saja.
PenutupSaya kira ini sebuah inovasi penting di mana banyak yang menanyakan bagaimana bertransaksi bitcoin tanpa menggunakan Internet?. ya, mungkin maksudnya mereka ini telah lelah membayar provider internet tiap bulan demi menjalankan node atau pebisnis yang sangat sering bertransaksi.
Tempo hari saya mencoba download blockchain di bitcoin core menggunakan data internet seharga 75ribu rupiah yang dapatnya cuma 15Gb namun yang terdownload cuma 1% dari keseluruhan blockchain bitcoin. Begitu mahalnya menjalankan node bitcoin di Indonesia menggunakan Internet, tentu akan membuat orang malas menjalankannya full time 24/7. Bagi saya ini solusi terbaik untuk mengurangi biaya yang begitu mahal.
Sumber:https://blockstream.com/satellite/#https://github.com/Blockstream/satellitehttps://id.wikipedia.org/wiki/Satelit_Geostasionerhttps://en.wikipedia.org/wiki/DVB-S2https://www.latlong.net/