Author

Topic: Bitcoin - sebuah revolusi tak berdarah (Read 472 times)

full member
Activity: 120
Merit: 74
November 19, 2024, 05:06:28 AM
#25
Kalau kejadian kerusuhan penolakan warga El salvador yang memprotes kebijakan pemerintahnya yang melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut berikut ini apakah termasuk 'revolusi berdarah' atau tidak?
[...]
Ane rasa sih kejadian tersebut memang bisa saja di sebut sebagai revolusi berdarah,tapi jika tidak di sebut seperti itupun ane rasa bisa saja. Sebab setahu ane sih tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,sebab warga El Salvador hanya melakukan demo dan membakar mesin ATM bitcoin saja pada saat kejadian tersebut. Jadi jika tidak di sebut sebagai revolusi berdarah pun ane rasa bisa bisa saja.

Tergantung persepsi dari masing-masing tentang definisi "revolusi berdarah" itu seperti apa.
Yang namanya kerusuhan biasanya ada saja aksi lempar benda itu ini yang mungkin menimbulkan korban luka meskipun tidak sampai ada yang meninggal dunia.

Saya baca dari media, adanya kerusuhan tersebut terkait kebijakan presidennya yang menerapkan Bitcoin sebagai mata uang dan alat pembayaran di sana, entah apakah ada juga kaitannya dengan kebijakan diluar itu atau tidak.

Yah masalah ini memang soal persepsi masing-masing sih gan,tapi tetap saja ane lebih setuju bahwa kejadian di El Salvador rasanya hanyalah demo biasa yang mungkin agak sedikit kisruh karena masyarakat di sana membakar mesin ATM bitcoin. Jadi kemungkinan nya tidak akan ada yang terluka karena kejadian tersebut.

Dan setahu ane di dalam demonstrasi yang terjadi di El Salvador tersebut memang penyebab utamanya kemungkinan besar karena pengadopsian bitcoin. Tapi yang ane baca di beberapa media berita,ada penyebab lain juga yang menjadi penyebab masyarakat di sana melakukan demo. Seperti hal ini

Sumber: https://www.kompas.com/global/read/2021/09/16/074543170/ribuan-warga-el-salvador-demo-tolak-bitcoin-bakar-atm-uang-kripto?page=all
Mungkin penyebab masyarakat El Salvador melakukan demo disebabkan oleh ketidaktahuan dan salah pahaman saja. Sebab Nayib Bukele memang terbilang cepat dalam mengumumkan keputusannya tersebut. Oleh sebab itu warga El salvador melakukan hal tersebut. Tapi setelah banyak masyarakat di El Salvador di berikan pengetahuan seputar bitcoin,akhirnya banyak yang mendukung keputusan Nayib Bukele dalam mengadopsi bitcoin. -snip-

Bisa dimaklumi jika dalam tahap awal penerapan Bitcoin sebagai mata uang di negara tersebut ada yang pro dan kontra. Saya kira mereka hanya perlu meyakinkan dan membuktikan kebijakannya tersebut bisa membawa dampak positif bagi rakyatnya.

Itu betul sekali gan,masyarakat di sana hanya perlu bukti saja dari dampak positif dari pengadopsian bitcoin ini. Dan sekarang dampak positif tersebut telah terbukti.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
November 18, 2024, 04:24:52 AM
#24
Kalau kejadian kerusuhan penolakan warga El salvador yang memprotes kebijakan pemerintahnya yang melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut berikut ini apakah termasuk 'revolusi berdarah' atau tidak?
[...]
Ane rasa sih kejadian tersebut memang bisa saja di sebut sebagai revolusi berdarah,tapi jika tidak di sebut seperti itupun ane rasa bisa saja. Sebab setahu ane sih tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,sebab warga El Salvador hanya melakukan demo dan membakar mesin ATM bitcoin saja pada saat kejadian tersebut. Jadi jika tidak di sebut sebagai revolusi berdarah pun ane rasa bisa bisa saja.

Tergantung persepsi dari masing-masing tentang definisi "revolusi berdarah" itu seperti apa.
Yang namanya kerusuhan biasanya ada saja aksi lempar benda itu ini yang mungkin menimbulkan korban luka meskipun tidak sampai ada yang meninggal dunia.

Saya baca dari media, adanya kerusuhan tersebut terkait kebijakan presidennya yang menerapkan Bitcoin sebagai mata uang dan alat pembayaran di sana, entah apakah ada juga kaitannya dengan kebijakan diluar itu atau tidak.


Mungkin penyebab masyarakat El Salvador melakukan demo disebabkan oleh ketidaktahuan dan salah pahaman saja. Sebab Nayib Bukele memang terbilang cepat dalam mengumumkan keputusannya tersebut. Oleh sebab itu warga El salvador melakukan hal tersebut. Tapi setelah banyak masyarakat di El Salvador di berikan pengetahuan seputar bitcoin,akhirnya banyak yang mendukung keputusan Nayib Bukele dalam mengadopsi bitcoin. -snip-

Bisa dimaklumi jika dalam tahap awal penerapan Bitcoin sebagai mata uang di negara tersebut ada yang pro dan kontra. Saya kira mereka hanya perlu meyakinkan dan membuktikan kebijakannya tersebut bisa membawa dampak positif bagi rakyatnya.
full member
Activity: 120
Merit: 74
November 17, 2024, 10:41:17 PM
#23
Kalau kejadian kerusuhan penolakan warga El salvador yang memprotes kebijakan pemerintahnya yang melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut berikut ini apakah termasuk 'revolusi berdarah' atau tidak?

[...]
Ane rasa sih kejadian tersebut memang bisa saja di sebut sebagai revolusi berdarah,tapi jika tidak di sebut seperti itupun ane rasa bisa saja. Sebab setahu ane sih tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,sebab warga El Salvador hanya melakukan demo dan membakar mesin ATM bitcoin saja pada saat kejadian tersebut. Jadi jika tidak di sebut sebagai revolusi berdarah pun ane rasa bisa bisa saja. Karena pada akhirnya masyarakat di El Salvador pun banyak yang mendukung bitcoin di legalkan di negaranya. Terbukti dengan Nayib Bukele yang kembali terpilih menjadi presiden di El Salvador.

Mungkin penyebab masyarakat El Salvador melakukan demo disebabkan oleh ketidaktahuan dan salah pahaman saja. Sebab Nayib Bukele memang terbilang cepat dalam mengumumkan keputusannya tersebut. Oleh sebab itu warga El salvador melakukan hal tersebut. Tapi setelah banyak masyarakat di El Salvador di berikan pengetahuan seputar bitcoin,akhirnya banyak yang mendukung keputusan Nayib Bukele dalam mengadopsi bitcoin. Oleh sebab itu jika misalkan Nayib Bukele memberikan pengetahuan seputar terlebih dahulu kepada masyarakat El Salvador,ane yakin tidak akan ada kerusuhan seperti itu di El Salvador. Dan selain itu penyebab masyarakat El Salvador demo juga bukan di sebabkan oleh pengesahan bitcoin saja. Tapi karena peraturan lain yang di buat oleh Nayib Bukele.
full member
Activity: 840
Merit: 188
November 17, 2024, 09:36:04 PM
#22
menurut pendapat saya, kekuasaan manusia memang tak seharusnya bersifat tak terbatasa atau terlalu besar. menurut saya, seseorang atau kelompok yg merasa berkuasa dan merasa paling benar dan anti kritik adalah sebuah kesombongan. mungkin mereka lupa kalau sejatinya semua manusia sama derajatnya, walaupun kadang terlihat berbeda karena ilmu yg dimiliki namun hampir semua manusia memiliki bagian-bagian tubuh yg sama sehingga mempunyai kesempatan yg sama walaupun pihak yg berkuasa berusaha membatasi kesempatan itu. mereka yg berbuat seperti itu sepertinya tuli, bisu, buta karena tidak bisa menyadari keberadaan Tuhan yg maha kuasa, apabila saatnya tiba mereka tidak menyadari kenapa azab atau keburukan menimpa mereka secara tiba-tiba. bagi saya bitcoin merupakan salah satu jalan keluar dari buruknya aturan yg dibuat oleh manusia yg merasa dirinya pintar.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
October 25, 2024, 02:59:47 PM
#21
-snip-
bitcoin itu sudah benar cuman jadi aset komoditas untuk perdagangan, gak perlu sampai membuatnya jadi mata uang digital untuk transaksi karena kita sudah punya rupiah atau mbanking. lagipula, siapa juga yang mau menggunakan bitcoin untuk transaksi sehari-hari, selain karena waktu tunggunya, ada fees yang perlu dibayarkan oleh pengirim pada transaksi mereka.
-snip-
Ane rasa untuk kekurangan yang ente sebutkan seperti fee, semua bank juga menerapkan fee untuk transaksi (semisal) antar bank sejumlah 2500 rupiah. Namun tidak banyak ketika kita bandingkan dengan bitcoin. Ane rasa worthy lah sesuai dengan apa yang ditawarkan bitcoin yaitu privasi, sehingga untuk jumlah fee yang dikeluarkan untuk transaksi bitcoin, kita bisa menyamarkan pengirim, jadi tidak sevulgar bank yang menerapkan nomor rekening dan bisa dilacak siapa pengirimnya.
-snip-

Diluar masalah privasi, jika perbandingan fee untuk transaksi lokal, menggunakan Bitcoin bisa saja lebih mahal daripada menggunakan fiat Rupiah (BI-Fast hanya 2500, sementara ke bank yang sama bahkan bisa gratis dengan 0 confirmation, artinya tanpa jeda). Sementara untuk transaksi lintas negara, fee transaksi menggunakan Bitcoin bisa saja lebih murah (terlebih lagi ketika menggunakan Lightning network) dari pada menggunakan fiat Rupiah.

Berikut ini salah satu thread yang mendiskusikan perihal pengiriman uang dengan Bitcoin:
Pengiriman uang dengan bitcoin. Lebih murah ataukah lebih mahal? - pandukelana2712
sr. member
Activity: 616
Merit: 254
Free City Individual
October 24, 2024, 09:52:48 AM
#20
Ane rasa, negara kita menetapkan bitcoin sebagai aset komoditas sudah cukup bagus, dan relevan dengan apa yang terjadi dengan dunia saat ini. Kalau kita bandingkan dengan negara lain, tentunya kita sudah cukup bangga indonesia mampu untuk meregulasinya dengan baik. Kalau untuk dijadikan mata uang ane rasa agak berlebihan, karena emas yang dulunya dipakai sejak zaman nabi pun enggak kita pakai untuk pertukaran, apa lagi bitcoin yang baru muncul 13 tahun ini. Ane rasa, kalau pun Indonesia mau mengadopsi mata uang lain, pastinya akan melihat aset komiditas lain, seperti emas, atau mata uang lain yang lebih kuat seperti dollar, dsb. Sedangkan bitcoin, ane rasa lebih nyaman digunakan seperti saat sekarang ini tanpa menganggu penggunaan mata uang rupiah.


setuju dengan apa yang om katakan, bitcoin itu sudah benar cuman jadi aset komoditas untuk perdagangan, gak perlu sampai membuatnya jadi mata uang digital untuk transaksi karena kita sudah punya rupiah atau mbanking. lagipula, siapa juga yang mau menggunakan bitcoin untuk transaksi sehari-hari, selain karena waktu tunggunya, ada fees yang perlu dibayarkan oleh pengirim pada transaksi mereka.

menjadikan bitcoin sebagai pembayaran juga mempunyai efek lain yang dimana membuat orang bisa membayar hutang dengan menggunakan bitcoin. jadi banyak pertimbangan yang dimana membuat bitcoin sudah tepat hanya menjadi aset komoditas saja.
Ane rasa untuk kekurangan yang ente sebutkan seperti fee, semua bank juga menerapkan fee untuk transaksi (semisal) antar bank sejumlah 2500 rupiah. Namun tidak banyak ketika kita bandingkan dengan bitcoin. Ane rasa worthy lah sesuai dengan apa yang ditawarkan bitcoin yaitu privasi, sehingga untuk jumlah fee yang dikeluarkan untuk transaksi bitcoin, kita bisa menyamarkan pengirim, jadi tidak sevulgar bank yang menerapkan nomor rekening dan bisa dilacak siapa pengirimnya.

Selain mbanking, transaksi rupiah juga bisa diterapkan menggunakan e-wallet, qris dan internet banking. Jadi bisa bersaing dengan bitcoin, cuma dari segi privasi doang yang membedakan antar keduanya kalau transaksinya menggunakan wallet pribadi atau non-custody wallet.

ya kalau dari segi privasi setuju sih tapi kalau dari fee di crypto menurut ane sih ini tergantng kita mau transaksi seberapa cepat gan bisa lebih mahal dari bank bisa lebih murah juga, misal transaksi USDT mau pake jaringan apa kan sudah tertera feenya berapa disitu,sejauh ini yang ane lihat di beberapa market yang paling mahal ETH ya,ane biasanya pake jaringan tron,kemaren coba pake jaringan bsc udah 6 hari coinnya belum juga masuk ke wallet karena blocknya belum full  Cry
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
September 21, 2024, 08:13:52 PM
#19
Ane rasa, negara kita menetapkan bitcoin sebagai aset komoditas sudah cukup bagus, dan relevan dengan apa yang terjadi dengan dunia saat ini. Kalau kita bandingkan dengan negara lain, tentunya kita sudah cukup bangga indonesia mampu untuk meregulasinya dengan baik. Kalau untuk dijadikan mata uang ane rasa agak berlebihan, karena emas yang dulunya dipakai sejak zaman nabi pun enggak kita pakai untuk pertukaran, apa lagi bitcoin yang baru muncul 13 tahun ini. Ane rasa, kalau pun Indonesia mau mengadopsi mata uang lain, pastinya akan melihat aset komiditas lain, seperti emas, atau mata uang lain yang lebih kuat seperti dollar, dsb. Sedangkan bitcoin, ane rasa lebih nyaman digunakan seperti saat sekarang ini tanpa menganggu penggunaan mata uang rupiah.


setuju dengan apa yang om katakan, bitcoin itu sudah benar cuman jadi aset komoditas untuk perdagangan, gak perlu sampai membuatnya jadi mata uang digital untuk transaksi karena kita sudah punya rupiah atau mbanking. lagipula, siapa juga yang mau menggunakan bitcoin untuk transaksi sehari-hari, selain karena waktu tunggunya, ada fees yang perlu dibayarkan oleh pengirim pada transaksi mereka.

menjadikan bitcoin sebagai pembayaran juga mempunyai efek lain yang dimana membuat orang bisa membayar hutang dengan menggunakan bitcoin. jadi banyak pertimbangan yang dimana membuat bitcoin sudah tepat hanya menjadi aset komoditas saja.
Ane rasa untuk kekurangan yang ente sebutkan seperti fee, semua bank juga menerapkan fee untuk transaksi (semisal) antar bank sejumlah 2500 rupiah. Namun tidak banyak ketika kita bandingkan dengan bitcoin. Ane rasa worthy lah sesuai dengan apa yang ditawarkan bitcoin yaitu privasi, sehingga untuk jumlah fee yang dikeluarkan untuk transaksi bitcoin, kita bisa menyamarkan pengirim, jadi tidak sevulgar bank yang menerapkan nomor rekening dan bisa dilacak siapa pengirimnya.

Selain mbanking, transaksi rupiah juga bisa diterapkan menggunakan e-wallet, qris dan internet banking. Jadi bisa bersaing dengan bitcoin, cuma dari segi privasi doang yang membedakan antar keduanya kalau transaksinya menggunakan wallet pribadi atau non-custody wallet.
hero member
Activity: 2912
Merit: 556
Enterapp Pre-Sale Live - bit.ly/3UrMCWI
September 21, 2024, 09:37:25 AM
#18
Ane rasa, negara kita menetapkan bitcoin sebagai aset komoditas sudah cukup bagus, dan relevan dengan apa yang terjadi dengan dunia saat ini. Kalau kita bandingkan dengan negara lain, tentunya kita sudah cukup bangga indonesia mampu untuk meregulasinya dengan baik. Kalau untuk dijadikan mata uang ane rasa agak berlebihan, karena emas yang dulunya dipakai sejak zaman nabi pun enggak kita pakai untuk pertukaran, apa lagi bitcoin yang baru muncul 13 tahun ini. Ane rasa, kalau pun Indonesia mau mengadopsi mata uang lain, pastinya akan melihat aset komiditas lain, seperti emas, atau mata uang lain yang lebih kuat seperti dollar, dsb. Sedangkan bitcoin, ane rasa lebih nyaman digunakan seperti saat sekarang ini tanpa menganggu penggunaan mata uang rupiah.
setuju dengan apa yang om katakan, bitcoin itu sudah benar cuman jadi aset komoditas untuk perdagangan, gak perlu sampai membuatnya jadi mata uang digital untuk transaksi karena kita sudah punya rupiah atau mbanking. lagipula, siapa juga yang mau menggunakan bitcoin untuk transaksi sehari-hari, selain karena waktu tunggunya, ada fees yang perlu dibayarkan oleh pengirim pada transaksi mereka.

menjadikan bitcoin sebagai pembayaran juga mempunyai efek lain yang dimana membuat orang bisa membayar hutang dengan menggunakan bitcoin. jadi banyak pertimbangan yang dimana membuat bitcoin sudah tepat hanya menjadi aset komoditas saja.
Yang terpenting, kita bisa menggunakan Bitcoin untuk mencari tambahan penghasilan melalui perdagangan. Mungkin pemerintah akan tetap memilih untuk menjadikan Bitcoin dan koin-koin lainnya sebagai aset komoditas. Dengan adanya kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan yang besar dari berinvestasi di Bitcoin, agaknya orang-orang lebih memilih untuk menyimpan Bitcoin sebagai aset investasinya dari pada untuk bertransaksi. Saya lebih memilih Bitcoin sebagai investasi karena itu lebih memungkinkan bagi saya untuk mendapatkan keuntungan.

Dan untuk keperluan sehari-hari, rupiah sudah lebih dari cukup dalam mengakomodir transaksi lokal kita baik itu di toko-toko maupun antar penjual dan pembeli di luar toko.
hero member
Activity: 2282
Merit: 560
_""""Duelbits""""_
September 21, 2024, 03:02:39 AM
#17

Benar gan, walaupun kita menganggap bitcoin lebih superior dan harusnya preferensi kita lebih kesana daripada ke Rupiah sebagai mata uang kita yang legal, namun kita tidak harus meninggalkannya, Indonesia adalah negara hukum, dan semua aturan yang ada tetap harus ditaati, dengan disahkannya crypto di negara kita ini saja sudah merupakan nilai yang baik walaupun itu tidak sebagai mata uang melainkan aset.
Kita harus sadar dengan posisinya karena meskipun dari segi progres bitcoin tetap menjadi sebuah primadona untuk saat ini tetapi ketika berbicara tentang regulasi maka sudah jelas bahwa bitcoin adalah aset komoditi sehingga kita tidak perlu meninggalkan fiat sebagai acuan untuk berada di bitcoin. Kita masih memiliki regulasi yang jelas dan segala keuntungan yang di dapat sekarang karena secara sadar atau tidak bahwa kripto di negara kita sudah mulai di arahkan kepada hal yang lebih positif karena sudah ada bekingan dengan landasan yang jelas sebenarnya itu sudah menjadi sebuah hal yang baik untuk kita sehingga untuk apa mengharapkan lebih tinggi terlebih menggantikan (dengan meninggalkan mata uang kita) dan beralih kepada bitcoin.

Sampai saat ini kita hanya bisa menjadikan ini sebagai sebuah aset yang bisa dipergunakan untuk investasi atau perdagangan sehingga saya rasa itu adalah situasi yang cukup enak untuk kita sebagai warga negara karena kita masih bisa memanfaatkan bitcoin untuk mendapatkan keuntungan tanpa harus terhalang regulasi. Adapun ketika berbicara sebagai alat pembayaran nantinya saya pikir hal seperti ini masih terlalu jauh (bukan tidak mungkin untuk tidak terjadi) tetapi saya masih sangat suka dengan kondisi yang diberikan oleh regulasi karena meskipun ada beberapa hal yang membuat kondisi menjadi pro dan kontra seperti beberapa waktu lalu tentang kenaikan pajak di beberapa exchange tetapi selama itu tidak terlalu merugikan untuk diri saya maka saya tidak akan terlalu masalah dengan hal itu karena keuntungan dan kenyamanan yang saya dapatkan memang bisa dikatakan lebih dari itu.
full member
Activity: 868
Merit: 202
September 21, 2024, 02:20:13 AM
#16
Ane rasa, negara kita menetapkan bitcoin sebagai aset komoditas sudah cukup bagus, dan relevan dengan apa yang terjadi dengan dunia saat ini. Kalau kita bandingkan dengan negara lain, tentunya kita sudah cukup bangga indonesia mampu untuk meregulasinya dengan baik. Kalau untuk dijadikan mata uang ane rasa agak berlebihan, karena emas yang dulunya dipakai sejak zaman nabi pun enggak kita pakai untuk pertukaran, apa lagi bitcoin yang baru muncul 13 tahun ini. Ane rasa, kalau pun Indonesia mau mengadopsi mata uang lain, pastinya akan melihat aset komiditas lain, seperti emas, atau mata uang lain yang lebih kuat seperti dollar, dsb. Sedangkan bitcoin, ane rasa lebih nyaman digunakan seperti saat sekarang ini tanpa menganggu penggunaan mata uang rupiah.


setuju dengan apa yang om katakan, bitcoin itu sudah benar cuman jadi aset komoditas untuk perdagangan, gak perlu sampai membuatnya jadi mata uang digital untuk transaksi karena kita sudah punya rupiah atau mbanking. lagipula, siapa juga yang mau menggunakan bitcoin untuk transaksi sehari-hari, selain karena waktu tunggunya, ada fees yang perlu dibayarkan oleh pengirim pada transaksi mereka.

menjadikan bitcoin sebagai pembayaran juga mempunyai efek lain yang dimana membuat orang bisa membayar hutang dengan menggunakan bitcoin. jadi banyak pertimbangan yang dimana membuat bitcoin sudah tepat hanya menjadi aset komoditas saja.
legendary
Activity: 2744
Merit: 1878
Rollbit.com | #1 Solana Casino
September 20, 2024, 10:49:10 PM
#15
Kalau kejadian kerusuhan penolakan warga El salvador yang memprotes kebijakan pemerintahnya yang melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut berikut ini apakah termasuk 'revolusi berdarah' atau tidak?
I see, Kejadian di el Salvador memang jadi sebuah revolusi berdarah karena banyak bertentangan dengan sebagian masyarakat El Salvador yang tidak menerima Bitcoin.
Bahkan kejadian itu jadi awal mula sejarah polemik bagi mata uang Bitcoin yang membuka semua mata dunia bahwa Bitcoin bisa di terapkan di suatu negara meskipun ada pro dan kontra.

Dan Lihat bagaimana El Salvador sekarang, Menjadi negara sudah mendapatkan keuntungan lebih banyak dari Bitcoin, yang awalnya berinevstasi $135jt dan sekarang sudah meningkat menjadi $369jt dengan menahan 5880 BTC
https://platform.arkhamintelligence.com/explorer/entity/el-salvador

Meskipun tidak semua masyarakat El Salvador menggunakan Bitcoin, karena itu adalah pilihan masing-masing, Tapi adopsi tetap berjalan.

Atau isu tersebut hanya digulirkan dari lawan politik presiden-nya saja?
Bisa saja, karena banyak pro kontra dan mereka yang tidak suka melakukan provokasi untuk melemahkan kepemimpinan Nayib Bukele

Ane rasa, negara kita menetapkan bitcoin sebagai aset komoditas sudah cukup bagus, dan relevan dengan apa yang terjadi dengan dunia saat ini. Kalau kita bandingkan dengan negara lain, tentunya kita sudah cukup bangga indonesia mampu untuk meregulasinya dengan baik. Kalau untuk dijadikan mata uang ane rasa agak berlebihan, karena emas yang dulunya dipakai sejak zaman nabi pun enggak kita pakai untuk pertukaran, apa lagi bitcoin yang baru muncul 13 tahun ini. Ane rasa, kalau pun Indonesia mau mengadopsi mata uang lain, pastinya akan melihat aset komiditas lain, seperti emas, atau mata uang lain yang lebih kuat seperti dollar, dsb. Sedangkan bitcoin, ane rasa lebih nyaman digunakan seperti saat sekarang ini tanpa menganggu penggunaan mata uang rupiah.
Hanya sebagai opsional tentunya dan tidak akan ada mata uang lain yang menandingi atau bahkan menggantikan rupiah.
Regulasi komoditi itu sudah cukup bagus, kita di indo sudah bisa berdagang mata uang crypto dengan pajak yang sudah di bebankan kepada Exchange lokal yang ada di bawah naungan Bappepti.

Jadi minta lebih daru sekedar komoditas, masih terlalu jaih.
Baiknya ada perkembangan lebih baik lagi soal adopsi tenologi crypto sehingga akan lebih bermanfaat untuk indonesia.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
September 20, 2024, 08:27:47 PM
#14
walaupun kita menganggap bitcoin lebih superior dan harusnya preferensi kita lebih kesana daripada ke Rupiah sebagai mata uang kita yang legal, namun kita tidak harus meninggalkannya, Indonesia adalah negara hukum, dan semua aturan yang ada tetap harus ditaati, dengan disahkannya crypto di negara kita ini saja sudah merupakan nilai yang baik walaupun itu tidak sebagai mata uang melainkan aset.
Sekarang cuman perlu melihat gimana efek untuk jangka panjangnya, dan yang terpenting indonesia gak melakukan pelarangan pada bitcoin atau crypto, itu saja sudah cukup luar biasa.
Ane rasa, negara kita menetapkan bitcoin sebagai aset komoditas sudah cukup bagus, dan relevan dengan apa yang terjadi dengan dunia saat ini. Kalau kita bandingkan dengan negara lain, tentunya kita sudah cukup bangga indonesia mampu untuk meregulasinya dengan baik. Kalau untuk dijadikan mata uang ane rasa agak berlebihan, karena emas yang dulunya dipakai sejak zaman nabi pun enggak kita pakai untuk pertukaran, apa lagi bitcoin yang baru muncul 13 tahun ini. Ane rasa, kalau pun Indonesia mau mengadopsi mata uang lain, pastinya akan melihat aset komiditas lain, seperti emas, atau mata uang lain yang lebih kuat seperti dollar, dsb. Sedangkan bitcoin, ane rasa lebih nyaman digunakan seperti saat sekarang ini tanpa menganggu penggunaan mata uang rupiah.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
September 20, 2024, 06:29:41 PM
#13
walaupun kita menganggap bitcoin lebih superior dan harusnya preferensi kita lebih kesana daripada ke Rupiah sebagai mata uang kita yang legal, namun kita tidak harus meninggalkannya, Indonesia adalah negara hukum, dan semua aturan yang ada tetap harus ditaati, dengan disahkannya crypto di negara kita ini saja sudah merupakan nilai yang baik walaupun itu tidak sebagai mata uang melainkan aset.
-snip-
Sekarang kalo mengatakan bahwa Bitcoin itu "Revolusi yang tidak berdarah", masih terlalu dini
Soalnya ada faktor yang mungkin jadi pertimbangan seperti perkembangan teknologi pada bitcoin atau crypto, Regulasi, adopsi massal serta dampak jangka panjang yang bakal terjadi.

Kalau kejadian kerusuhan penolakan warga El salvador yang memprotes kebijakan pemerintahnya yang melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut berikut ini apakah termasuk 'revolusi berdarah' atau tidak?

Quote


Warga El Salvador membakar 200 mesin ATM Bitcoin demi memprotes kebijakan Presiden Nayip Bukele melegalkan uang kripto tersebut. Ilustrasi. (REUTERS/JOSE CABEZAS).

Jakarta, CNN Indonesia --
Warga El Salvador ramai-ramai turun ke ruas jalan memprotes kebijakan Presiden Nayib Bukele melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut.
Menyuarakan penolakan mereka, para pendemo nekat membakar 200 mesin ATM Bitcoin yang telah dipasang di seluruh negara.

Atau isu tersebut hanya digulirkan dari lawan politik presiden-nya saja?


Kalau secara umum, saya sepakat jika Bitcoin dikatakan 'sebuah revolusi tak berdarah' karena kehadirannya bisa masuk ke berbagai wilayah dan tanpa terbatas di negara tertentu saja (selama keberadaan infrastruktur dasarnya mendukung), bahkan sebagiannya bisa diterima meskipun hanya diakui sebagai aset komoditas sebagaimana di Indonesia.
legendary
Activity: 2744
Merit: 1878
Rollbit.com | #1 Solana Casino
September 20, 2024, 03:01:36 PM
#12
walaupun kita menganggap bitcoin lebih superior dan harusnya preferensi kita lebih kesana daripada ke Rupiah sebagai mata uang kita yang legal, namun kita tidak harus meninggalkannya, Indonesia adalah negara hukum, dan semua aturan yang ada tetap harus ditaati, dengan disahkannya crypto di negara kita ini saja sudah merupakan nilai yang baik walaupun itu tidak sebagai mata uang melainkan aset.
Tepatnya Bitcoin atau crypto itu di indonesia sudah kadi Aset komoditas yang hanya boleh di perdagangkan saja dan tidak boleh di jadikan sebagai mata uang pembayaran yang sah. Terkait dengan teknologi yang semakin ebrkembang pesat, sekarang pembayaran di indonesia juga sudah canggih, sudah menggunakan E-Wallet dengan cukup mudah dan sekarang mayoritas poembayaran dilakukan secara Digital menggunakan QRIS. Saya sendiri bahkan jarang pegang uang tunai dan lebih milih bayar pakek QRIS karena lebih simpel dan efisien.

dan terkait Bitcoin yang jadi Revolusi tak berdarh yang artinya revolusi tanpa menimbulkan masalah atau bahkan perpecahan karena Bitcoin mengusung teknologi baru yang belum pernah ada, terdesentraliasi dan bersifat global yang artinya bisa di akses oleh siapapun didunia ini.

Sekarang kalo mengatakan bahwa Bitcoin itu "Revolusi yang tidak berdarah", masih terlalu dini
Soalnya ada faktor yang mungkin jadi pertimbangan seperti perkembangan teknologi pada bitcoin atau crypto, Regulasi, adopsi massal serta dampak jangka panjang yang bakal terjadi.

Sekarang saja indonesia masih memberikan regulasi pada crypto hanya sebatas aset komoditas yang sudah di pertimbangkan dengan resiko yang dimiliki crypto karena votalitasnya yang tinggi.

Revolusi bitcoin sekarang itu masih masih adadi titik tengah, masih terlalu dini dan kemungkinan bakal ada perubahan lagi dimasa depan seperti oada regulasi yang di tetapkan sekarang. Revolusi itu sifatnya dinamis dan akan terus berubah-ubah dengan seiring berjalannya waktu.

Sekarang cuman perlu melihat gimana efek untuk jangka panjangnya, dan yang terpenting indonesia gak melakukan pelarangan pada bitcoin atau crypto, itu saja sudah cukup luar biasa.


sr. member
Activity: 336
Merit: 258
An Sr. Member who wants to become a ₿ maxi
September 20, 2024, 01:01:35 PM
#11
[...]
Sejarah telah membuktikan bagaimana perbudakan yang terjadi dengan melatarbelakangi uang kertas akan tetapi apakah kita harus meninggalkannya, tentu saja tidak karena kita hidup di negara yang berkedudukan hukum yang sifatnya ada aturan yang mengatur masalah uang. Revolusi terhadap bitcoin tidak perlu di kaitkan dengan masalah lain yang lebih besar karena jika kita menganggap bahwa bitcoin menjadi salah satu cara mendapatkan kebebasan finansial maka kejarlah secara bertanggung jawab dan tidak perlu memikirkan banyak hal negatif seperti yang orang sampaikan. [...]

Benar gan, walaupun kita menganggap bitcoin lebih superior dan harusnya preferensi kita lebih kesana daripada ke Rupiah sebagai mata uang kita yang legal, namun kita tidak harus meninggalkannya, Indonesia adalah negara hukum, dan semua aturan yang ada tetap harus ditaati, dengan disahkannya crypto di negara kita ini saja sudah merupakan nilai yang baik walaupun itu tidak sebagai mata uang melainkan aset.
hero member
Activity: 1820
Merit: 747
September 20, 2024, 09:11:02 AM
#10
Bitcoin memiliki langkah yang elegan dalam gerakannya, salah satu revolusi yang mungkin diketahui kebanyakan orang Indonesia adalah revolusi Prancis, tentang bagaimana pada saat itu masyarakat Prancis berbondong-bondong ke istana kerajaan untuk mencari Louis XVI & Marie Antoinette untuk dib*nuh karena menyebabkan ketidakstabilan ekonomi di Prancis pada saat itu.

Bitcoin tidak memerlukan hal-hal semacam itu, walaupun pada perjalanannya kita banyak mendengar hal-hal negatif seperti perdagangan senjata ilegal di darkweb. Semakin bertambahnya umur peradaban, semakin bertambah juga kesadaran dari masyarakat tentang literasi keuangan & bitcoin adalah salah satunya yang mampu membebaskan dari perbudakan keuangan.
Sejarah telah membuktikan bagaimana perbudakan yang terjadi dengan melatarbelakangi uang kertas akan tetapi apakah kita harus meninggalkannya, tentu saja tidak karena kita hidup di negara yang berkedudukan hukum yang sifatnya ada aturan yang mengatur masalah uang. Revolusi terhadap bitcoin tidak perlu di kaitkan dengan masalah lain yang lebih besar karena jika kita menganggap bahwa bitcoin menjadi salah satu cara mendapatkan kebebasan finansial maka kejarlah secara bertanggung jawab dan tidak perlu memikirkan banyak hal negatif seperti yang orang sampaikan.

Hal-hal ilegal tidak hanya terjadi dibitcoin dan bahkan mata uang fiat juga banyak mendapatkan masalah seperti itu dan terjadi dimana-mana. Tetapi manusia sebagai penggerak karena tanpa dimanfaatkan mata uang fiat maupun bitcoin tidak mungkin melakukan sendiri terhadap hal ilegal tersebut. Bagi saya bitcoin sempurna terhadap dirinya dan siapapun yang mampu memanfaatkan akan mencapai tahap kebebasan finansial menjadi lebih baik.
sr. member
Activity: 336
Merit: 258
An Sr. Member who wants to become a ₿ maxi
July 06, 2024, 07:30:12 AM
#9
[...]
Saya tidak minta dipuaskan atau disenangkan,

saya hanya mengkritik kalau rata-rata orang indonesia dalam mentranslate terjemahan di SFI ini menggunakan bahasa yang kaku. Coba kalau bahasa yang sampeyan gunakan untuk translate di atas itu sama seperti yang kamu gunakan untuk komen ini pasti tidak disalah artikan.

Tidak ada pilihan kata lain yang bisa saya gunakan gan, itu mungkin alasannya. Banyak mengubah kata agar bisa dimengerti semua orang juga bisa membuat tulisannya tidak elegan lagi, saya menghargai apa yang GazetaBitcoin buat dan juga saya pikir pengguna asal SFI pintar-pintar dan bisa mengerti apa yang saya tulis dari thread asli. Terimakasih kritik dari agan, saya melihatnya sebagai hal yang positif kok bukan negatif.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
July 04, 2024, 10:56:28 PM
#8
Sudah kebiasaan orang indonesia dalam mentranslate inggris ke indonesia menggunakan bahasa yang kaku yang secara kaprah mentranslate begitu saja tanpa memperhatikan aspek dimengerti atau akan disalahkan arti atau tidak (saya baca sebagian saja kalau orang dak paham basic bitcoin sudah pasti banyak yang salah artikan di translatean ini).

 "bailout" atau secara kaku diartikan dana talangan sudah menjadi rutinas keuangan dunia,  bukan di artikan sebagai emas (contoh [1]), sering kita dengar amerika memberikan bailout sekian triliun untuk mengatasi covid, dsb. Dalam artian di sini, bank sebagai operator fiat akan selalu kewalahan dalam memanajemen uang karena disentralisasi oleh orang-orang tertentu.

[1]. https://ekonomi.bisnis.com/read/20230318/620/1638566/the-fed-guyur-rp4600-triliun-dalam-sepekan-untuk-bailout-bank-di-as

Maaf gan kalau saya tidak bisa memuaskan agan dari hasil terjemahan saya, saya memang tidak bisa membuat semua orang senang disini, tapi saya berusaha semampu & sebisa saya membuat thread yang bermanfaat. Kalau saya hanya sekedar mengkopi lalu menempel, saya pikir saya bisa mengerjakan terjemahan ini dalam 1 hari, tapi kenyataannya tidak begitu, agan bisa tanya langsung ke yang punya thread, dia sampai PM terus menanyakan perkembangan terjemahan saya.

Setiap terjemahan yang saya lakukan, saya selalu melibatkan 2 teman dekat saya yang paham dan mengerti bahasa Inggris kalau pada kasusnya saya tidak mengerti beberapa kata atau istilah gaul. Kalau agan punya masukan-masukan lain untuk terjemahan saya, agan bisa PM saya gan.

Saya tidak minta dipuaskan atau disenangkan,

saya hanya mengkritik kalau rata-rata orang indonesia dalam mentranslate terjemahan di SFI ini menggunakan bahasa yang kaku. Coba kalau bahasa yang sampeyan gunakan untuk translate di atas itu sama seperti yang kamu gunakan untuk komen ini pasti tidak disalah artikan.
sr. member
Activity: 336
Merit: 258
An Sr. Member who wants to become a ₿ maxi
July 04, 2024, 05:16:02 AM
#7
[...]
[...] Belum pada tahap yang begitu jauh karena kita tidak pernah tau bagaimana masa depan akan berlangsung, akan tetapi dari berbagai revolusi yang ada bitcoin lebih memiliki efek positif dengan kemampuan yang tidak terbatas untuk ketergantungan dengan yang lain. Saya melihat masa depan yang cerah sebagai alternatif bagi orang untuk menemukan kebebasan finansial dan cara ini jauh lebih rasional dari konsep sebelumnya yang pernah ada.

Bitcoin memiliki langkah yang elegan dalam gerakannya, salah satu revolusi yang mungkin diketahui kebanyakan orang Indonesia adalah revolusi Prancis, tentang bagaimana pada saat itu masyarakat Prancis berbondong-bondong ke istana kerajaan untuk mencari Louis XVI & Marie Antoinette untuk dib*nuh karena menyebabkan ketidakstabilan ekonomi di Prancis pada saat itu.

Bitcoin tidak memerlukan hal-hal semacam itu, walaupun pada perjalanannya kita banyak mendengar hal-hal negatif seperti perdagangan senjata ilegal di darkweb. Semakin bertambahnya umur peradaban, semakin bertambah juga kesadaran dari masyarakat tentang literasi keuangan & bitcoin adalah salah satunya yang mampu membebaskan dari perbudakan keuangan.

[...]
[...] Apakah ada prediksi Bank mungkin tidak mampu bertahan sehingga membutuhkan dana talangan, setelah itu apakah talangan kedua disini yang dimaksud setelah Emas?

Dana talangan yang dimaksud pada hasil terjemahan saya bukanlah bitcoin setelah emas gan, itu pesan di blok awal di jaringan bitcoin yang sepertinya bertujuan untuk menyindir pihak bank, maaf kalau misalnya banyak yang kurang memahami karena saya tidak diizinkan untuk merubah isi dari thread oleh GazetaBitcoin.

Kata-kata yang tersisip pada blok awal itu berasal dari judul berita yang dimuat di the times [1], setelah beritanya termuat pada tanggal 3 Januari 2009, bitcoin pertama juga berhasil tertambang pada tanggal yang sama dan memuat kata-kata yang kita maksud dalam bloknya.

[1] https://www.thetimes.com/article/chancellor-alistair-darling-on-brink-of-second-bailout-for-banks-n9l382mn62h

[...]
Sudah kebiasaan orang indonesia dalam mentranslate inggris ke indonesia menggunakan bahasa yang kaku yang secara kaprah mentranslate begitu saja tanpa memperhatikan aspek dimengerti atau akan disalahkan arti atau tidak (saya baca sebagian saja kalau orang dak paham basic bitcoin sudah pasti banyak yang salah artikan di translatean ini).

 "bailout" atau secara kaku diartikan dana talangan sudah menjadi rutinas keuangan dunia,  bukan di artikan sebagai emas (contoh [1]), sering kita dengar amerika memberikan bailout sekian triliun untuk mengatasi covid, dsb. Dalam artian di sini, bank sebagai operator fiat akan selalu kewalahan dalam memanajemen uang karena disentralisasi oleh orang-orang tertentu.

[1]. https://ekonomi.bisnis.com/read/20230318/620/1638566/the-fed-guyur-rp4600-triliun-dalam-sepekan-untuk-bailout-bank-di-as

Maaf gan kalau saya tidak bisa memuaskan agan dari hasil terjemahan saya, saya memang tidak bisa membuat semua orang senang disini, tapi saya berusaha semampu & sebisa saya membuat thread yang bermanfaat. Kalau saya hanya sekedar mengkopi lalu menempel, saya pikir saya bisa mengerjakan terjemahan ini dalam 1 hari, tapi kenyataannya tidak begitu, agan bisa tanya langsung ke yang punya thread, dia sampai PM terus menanyakan perkembangan terjemahan saya.

Setiap terjemahan yang saya lakukan, saya selalu melibatkan 2 teman dekat saya yang paham dan mengerti bahasa Inggris kalau pada kasusnya saya tidak mengerti beberapa kata atau istilah gaul. Kalau agan punya masukan-masukan lain untuk terjemahan saya, agan bisa PM saya gan.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
July 03, 2024, 07:01:27 PM
#6
Niatnya ditunjukkan, secara halus, bahkan dari blok Genesis, yang berisi pesan berikut: "Kanselir akan mempersiapkan dana talangan kedua untuk bank".

Mungkin Bitcoin disini menjadi sebuah revolusi keuangan yang terus berkembang tanpa menimbulkan kerugian nyawa seperti perang atau revolusi industri.  Atau bahkan ada efek tapi tidak begitu terasa, walau saat ini sistem ini masih ditolak oleh pemerintahan dunia. Sedikit sulit memahami kalimat ini. Apakah ada prediksi Bank mungkin tidak mampu bertahan sehingga membutuhkan dana talangan, setelah itu apakah talangan kedua disini yang dimaksud setelah Emas?
Sudah kebiasaan orang indonesia dalam mentranslate inggris ke indonesia menggunakan bahasa yang kaku yang secara kaprah mentranslate begitu saja tanpa memperhatikan aspek dimengerti atau akan disalahkan arti atau tidak (saya baca sebagian saja kalau orang dak paham basic bitcoin sudah pasti banyak yang salah artikan di translatean ini).

 "bailout" atau secara kaku diartikan dana talangan sudah menjadi rutinas keuangan dunia,  bukan di artikan sebagai emas (contoh [1]), sering kita dengar amerika memberikan bailout sekian triliun untuk mengatasi covid, dsb. Dalam artian di sini, bank sebagai operator fiat akan selalu kewalahan dalam memanajemen uang karena disentralisasi oleh orang-orang tertentu.

[1]. https://ekonomi.bisnis.com/read/20230318/620/1638566/the-fed-guyur-rp4600-triliun-dalam-sepekan-untuk-bailout-bank-di-as
member
Activity: 232
Merit: 56
don't mess with BITCOIN
July 03, 2024, 08:55:02 AM
#5


Aturan Keempat: Olokan adalah senjata manusia yang paling ampuh. Sulit untuk membalas olokan, dan ini membuat marah lawan, yang kemudian bereaksi terhadap keuntungan yang kamu miliki. -- Pemerintah selalu ingin tahu berapa banyak uang yang dimiliki setiap masyarakat dan juga bagaimana masyarakat biasa membelanjakan uangnya. Satoshi membangun Bitcoin dengan cara yang mengolok keserakahan Negara untuk mengetahui semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh warganya: semua transaksi Bitcoin dapat dilihat di blockchain, yang bersifat publik; namun, alamat pengirim dan penerima hanyalah serangkaian karakter alfanumerik, yang tidak memberikan nama, nama keluarga, atau informasi pribadi (dengan asumsi bahwa pengguna tidak memberikan informasi pribadi mereka kepada pihak ketiga, seperti pertukaran terpusat) . Penemuan Satoshi mengolok Negara dan itu seperti berkata: "Apakah kamu ingin tahu berapa banyak uang yang saya miliki? Di sini, kamu bisa melihatnya. Apakah kamu ingin melihat semua transaksi saya? kamu juga bisa melihatnya. Saya mempublikasikannya, di depanmu. Tapi yang tidak kamu ketahui adalah siapa aku".



Banyak orang mengatakan bahwa bitcoin membawa anonimitas kepada sistem transaksi karena orang tidak mengetahui identitas dari si pengirim dan penerima, padahal yang diperkenalkan oleh bitcoin adalah pseudonim yang dimana itu bisa membuat pengguna bertransaksi dengan bebas dengan menggunakan alamat yang menyamarkan nama mereka, artinya seluruh transaksi dan berapa jumlah bitcoin yang dipegang oleh seseorang itu sangat transparan dan terbuka di blockchain, namun orang tidak akan pernah tahu identitas dari pemilik wallet tersebut.

Pseudonim sendiri merupakan sebuah ide cerdas dari Satoshi Nakamoto, karena dibandingkan dengan memilih "anonimitas" pada bitcoin untuk menyembunyikan nama pengirim dan penerima, dia lebih memilih pseudonimitas yang membuat pihak lain bisa bertanya-tanya siapa pemilik wallet tersebut dan bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan bitcoin sebanyak itu karena wallet tsb direpresentasikan dalam bentuk wallet address yang tidak mencantumkan identitas apapun dari si owner.
hero member
Activity: 1400
Merit: 770
July 02, 2024, 10:35:48 PM
#4
Niatnya ditunjukkan, secara halus, bahkan dari blok Genesis, yang berisi pesan berikut: "Kanselir akan mempersiapkan dana talangan kedua untuk bank".

Mungkin Bitcoin disini menjadi sebuah revolusi keuangan yang terus berkembang tanpa menimbulkan kerugian nyawa seperti perang atau revolusi industri.  Atau bahkan ada efek tapi tidak begitu terasa, walau saat ini sistem ini masih ditolak oleh pemerintahan dunia. Sedikit sulit memahami kalimat ini. Apakah ada prediksi Bank mungkin tidak mampu bertahan sehingga membutuhkan dana talangan, setelah itu apakah talangan kedua disini yang dimaksud setelah Emas?
hero member
Activity: 1820
Merit: 747
July 02, 2024, 01:49:54 PM
#3
Aturan Ketujuh: Pilih target, bekukan, personalisasikan, dan polarisasi. -- Bitcoin telah memilih targetnya bahkan sebelum ia lahir: sistem keuangan yang ada, perantara, pemerintah, dan bank. Niatnya ditunjukkan, secara halus, bahkan dari blok Genesis, yang berisi pesan berikut: "Kanselir akan mempersiapkan dana talangan kedua untuk bank".

Kita mungkin masih punya waktu bertahun-tahun untuk hidup, begitu pula anak cucu kita. Namun saya tidak tahu apakah kita akan melihat revolusi tak berdarah lagi di masa depan...
Saya memilih poin ketujuh untuk di komentari dan memang bitcoin sudah cukup mengagumkan dan saya juga melihat dampak positif dari investasi yang dijalani hingga sekarang. Dari apa yang saya lihat bitcoin menjadi sebuah revolusi di dalam dunia perekonomian meskipun cakupan tersebut masih terbatas pada aturan maupun bentuk larangan. Bitcoin cukup sederhana, beli dan tahan karena itu akan cukup sebagai langkah menjaga nilai mata uang yang kita tempatkan, sesuatu yang dinilai tidak berdarah akan sangat menusuk karena kita tidak pernah tau bagaimana aliran tersebut bisa masuk secara perlahan hingga penuh.

Belum pada tahap yang begitu jauh karena kita tidak pernah tau bagaimana masa depan akan berlangsung, akan tetapi dari berbagai revolusi yang ada bitcoin lebih memiliki efek positif dengan kemampuan yang tidak terbatas untuk ketergantungan dengan yang lain. Saya melihat masa depan yang cerah sebagai alternatif bagi orang untuk menemukan kebebasan finansial dan cara ini jauh lebih rasional dari konsep sebelumnya yang pernah ada.
legendary
Activity: 1680
Merit: 6524
Fully-fledged Merit Cycler|Spambuster'23|Pie Baker
June 29, 2024, 11:53:56 AM
#2
Terima kasih sekali lagi Pandorak karena telah menerjemahkan salah satu artikel saya! Saya merasa terhormat dan kamu memiliki semua rasa terimakasih saya atas usahamu!

Topik ini sangat spesial karena menunjukkan bagaimana Satoshi berhasil mengubah paradigma keuangan lama tanpa menggunakan kekerasan. Saya tahu beberapa pengguna mengeluh bahwa ini bukanlah sebuah revolusi atau bahwa ini bukanlah revolusi tanpa darah yang pertama, tapi jangan berdebat tentang semantik di sini. Penulis biasanya menggunakan metafora atau kiasan lain ketika menulis. Jadi anggaplah artikel ini sebagai tulisan filosofis jika kamu mau Cheesy

Dan tulisan filosofis ini merupakan penghormatan kepada Satoshi dan karyanya!
sr. member
Activity: 336
Merit: 258
An Sr. Member who wants to become a ₿ maxi
June 29, 2024, 09:40:50 AM
#1
Penulis: GazetaBitcoin
Topik Original: Bitcoin - a bloodless revolution




Semua revolusi berarti pertumpahan darah. Inilah alasannya mengapa bendera revolusi selalu berwarna merah.

Sejak pemberontakan Spartacus (71 - 71 SM) sampai Revolusi Amerika (1765 – 1783); dari Revolusi Perancis (1789 – 1799) sampai Revolusi Hongaria dari Budapest (1956); dari Praha (1968) sampai Revolusi Anyelir dari Portugal (1974); dari Revolusi Meksiko yang dipimpin oleh Emiliano Zapata Salazar (1910 - 1920) sampai Revolusi Besar Kebudayaan Proletar yang diluncurkan oleh Mao Zedong (1966) sampai Revolusi Nikaragua ('60 dan '70) dan sampai Revolusi Rumania dari tahun 1989. Dan daftarnya mungkin terus berlanjut. Semua revolusi mengalami pertumpahan darah. Para pemimpin mereka berjuang untuk mencapai tujuan mereka, namun tidak ada satupun yang berhasil dalam revolusi tanpa pertumpahan darah.

Sampai pada Satoshi Nakamoto.

Satoshi tidak pernah bermaksud menjadi pemimpin revolusi, namun ciptaannya -- Bitcoin -- merevolusi seluruh dunia. Ia mengambil kekuasaan dari tangan elit dan mengembalikannya kepada masyarakat. Masyarakat mulai bisa mengendalikan uangnya sendiri tanpa harus melibatkan pihak ketiga. Bitcoin menghilangkan perantara dan menjadikan pemerintah dan bank tidak relevan lagi bagi individu yang mengandalkan Bitcoin. Ini mengganggu sistem keuangan tradisional dan menerapkan paradigma baru: "Versi uang elektronik murni peer-to-peer yang memungkinkan pembayaran online dikirim langsung dari satu pihak ke pihak lain tanpa melalui lembaga keuangan". Bitcoin adalah revolusi tak berdarah pertama dalam sejarah.

Tidak ada yang harus mati agar Bitcoin bisa menang. Revolusi Bitcoin tidak menyiratkan kekerasan, tidak ada pembantaian, tidak ada aspek mengerikan lainnya yang terjadi selama revolusi. Hal ini membantu mereka yang kelaparan dan miskin untuk mempunyai kesempatan hidup dan berjuang untuk hidup mereka. Ini membantu menghubungkan orang-orang dari seluruh dunia. Dan tidak ada pemimpin politik yang bisa menghentikan Bitcoin. Revolusi berlanjut selama lebih dari 10 tahun sekarang. Dan, hari demi hari, Bitcoin menghasilkan lebih banyak ahli.

Berkali-kali saya bertanya kepada diri saya sendiri bagaimana Bitcoin berhasil menjalankan revolusi tak berdarah ini. Dan terkadang saya berpikir bahwa entah bagaimana revolusi Bitcoin mengikuti aturan Saul Alinsky. Alinsky adalah seorang aktivis Amerika dan, antara lain, dia menulis aturan-aturan revolusi yang sukses. Seperti yang bisa kita lihat dengan mudah, tidak ada peraturannya yang menyiratkan kekerasan.

Aturan pertama: Kekuasaan bukan hanya apa yang kamu miliki, tapi apa yang lawan pikir kamu miliki. -- Sejak kemunculannya, Bitcoin ditakuti oleh pemerintah, bank, dan elit lainnya. Mereka merasa bahwa mereka mungkin kehilangan kekuatan luar biasa yang mereka miliki dan mulai melihat Bitcoin sebagai musuh besar, meskipun Bitcoin baru berada di hari-hari pertamanya.

Aturan Kedua: Jika memungkinkan, lakukanlah hal yang mungkin tidak diduga oleh lawan. Di sini kamu ingin menimbulkan kebingungan, ketakutan, dan kemunduran serta cara-cara yang dia tidak tahu cara melawannya. -- Para elit tidak pernah takut kehilangan kekuasaan atas masyarakat. Bagaimanapun, masyarakat ditindas oleh pemerintah dan bank selama ribuan tahun. Namun ketika Bitcoin hadir, bersama dengan paradigma baru transaksi keuangan peer-to-peer, dikombinasikan juga dengan nama samaran yang dapat ditingkatkan secara dramatis melalui tumbler dan coin join, semua penindas itu mulai kebingungan. Hal berikutnya yang mereka rasakan adalah ketakutan. Mereka tidak tahu bagaimana melawan Bitcoin. Dan, selama satu dekade, semua upaya mereka untuk menutupnya gagal.

Aturan Ketiga: Buat lawan hidup sesuai dengan peraturan/prinsip mereka sendiri. -- Bitcoin berperang melawan elit dengan kekuatan mereka sendiri. Ketika para elit melucuti kendali keuangan orang-orang selama berabad-abad, begitu pula Bitcoin, yang hanya mengembalikan kekuatan keuangan mereka sendiri kepada orang-orang.

Aturan Keempat: Olokan adalah senjata manusia yang paling ampuh. Sulit untuk membalas olokan, dan ini membuat marah lawan, yang kemudian bereaksi terhadap keuntungan yang kamu miliki. -- Pemerintah selalu ingin tahu berapa banyak uang yang dimiliki setiap masyarakat dan juga bagaimana masyarakat biasa membelanjakan uangnya. Satoshi membangun Bitcoin dengan cara yang mengolok keserakahan Negara untuk mengetahui semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh warganya: semua transaksi Bitcoin dapat dilihat di blockchain, yang bersifat publik; namun, alamat pengirim dan penerima hanyalah serangkaian karakter alfanumerik, yang tidak memberikan nama, nama keluarga, atau informasi pribadi (dengan asumsi bahwa pengguna tidak memberikan informasi pribadi mereka kepada pihak ketiga, seperti pertukaran terpusat) . Penemuan Satoshi mengolok Negara dan itu seperti berkata: "Apakah kamu ingin tahu berapa banyak uang yang saya miliki? Di sini, kamu bisa melihatnya. Apakah kamu ingin melihat semua transaksi saya? kamu juga bisa melihatnya. Saya mempublikasikannya, di depanmu. Tapi yang tidak kamu ketahui adalah siapa aku".

Aturan Kelima: Taktik yang berlarut-larut akan menjadi sebuah hambatan. Komitmen mungkin menjadi ritual ketika orang beralih ke isu lain. -- Oleh karena itu diperlukan perubahan, sekecil apa pun itu. Bitcoin mengalami perubahan selama dekade terakhir. Dari SegWit hingga bech32 dan dari Taproot hingga berbagai BIP, Bitcoin berubah dan berkembang seiring berjalannya waktu.

Aturan Keenam: Pertahankan tekanannya. Gunakan taktik dan tindakan yang berbeda dan gunakan semua peristiwa pada periode tersebut untuk tujuan Anda. “Premis utama dari taktik adalah pengembangan operasi yang akan mempertahankan tekanan terus-menerus terhadap pihak oposisi. Hal inilah yang akan menyebabkan pihak oposisi bereaksi terhadap keuntungan yang kamu miliki.” -- Sejak Bitcoin muncul, pemerintah dan bank mulai merasakan tekanan yang terus meningkat. Dalam beberapa periode kesulitan keuangan, orang-orang menggunakan Bitcoin. Dan semakin banyak peristiwa mengerikan yang terjadi, semakin banyak orang yang menerima Bitcoin, yang menyebabkan tekanan yang lebih besar lagi untuk pemerintah, menyadari bahwa kekuasaan kendali telah lepas dari tangan mereka dan masyarakat dapat mengorganisir diri mereka sendiri, tanpa campur tangan Negara, bank dan pihak ketiga lainnya.

Aturan Ketujuh: Pilih target, bekukan, personalisasikan, dan polarisasi. -- Bitcoin telah memilih targetnya bahkan sebelum ia lahir: sistem keuangan yang ada, perantara, pemerintah, dan bank. Niatnya ditunjukkan, secara halus, bahkan dari blok Genesis, yang berisi pesan berikut: "Kanselir akan mempersiapkan dana talangan kedua untuk bank".

Kita mungkin masih punya waktu bertahun-tahun untuk hidup, begitu pula anak cucu kita. Namun saya tidak tahu apakah kita akan melihat revolusi tak berdarah lagi di masa depan...
Jump to: