Yang menjadi pertanyaan saya:
- Dimana mereka menyimpan sejumlah Bitcoin sebanyak itu? (Mungkin Situs Exchange, Hardware Wallet, atau lainnya) Dan apakah ada keamanan tambahan yang mereka lakukan untuk menjamin Bitcoin yang mereka pegang? Mengingat pada tingkat pemerintah pasti harus memiliki keamanan yang lebih untuk menjaminnya.
- Apakah mereka hanya menyimpan Bitcoin saja atau juga menyimpan Crypto lainnya? (Selain Bitcoin dan Ethereum)
- Bagaimana suatu negara bisa mendapatkan Crypto tersebut untuk disimpan? Mereka membelinya dengan anggaran negara atau penyitaan dari aktivitas ilegal pada negara tersebut?
1. Logikanya ketika anda memiliki sejumlah emas tentu akan menyimpannya ditempat yang paling aman, misalnya tempat yang aman menurut anda didalam lemari, ketika anda ingin berpergian tentu akan mengunci lemari tersebut lalu mencabut kuncinya, kamar dan jendela akan dikunci, pintu utama rumah juga dikunci dan yang terakhir pintu pagar juga dikunci juga.
Sejumlah negara yang memegang Bitcoin terbanyak akan menyimpannya secara Offline di perangkat penyimpanan terenkripsi dan dilindungi kata sandi di dompet perangkat keras (hardware wallet) yang dikendalikan Departemen dan beberapa lembaga lain, keamanan tambahan perlu ditingkatkan untuk menyelamatkan aset dari peretasan yang dilakukan pihak lain.
2. Ketika anda ingin memakan nasi, tentu piring yang anda pegang dilengkapi dengan ikan dan juga lauk beserta kuahnya. Jadi bukan tidak mungkin negara besar seperti AS juga menyimpan Altcoin, namun kepemilikan Altcoin tidak dipublikasikan ke publik karena dianggap bersifat rahasia.
3. Sebagian besar Bitcoin yang disimpan negara besar tersebut diperoleh dari sitaan, seperti AS yang menyimpan Bitcoin sekitar 200.000 keping yang disita dari penjahat siber dan pasar web gelap alias 'darknet'.
Cuma Indonesia saja yang tidak bisa melihat peluang, kalau saja mereka paham, pasti sudah memborong BTC jauh-jauh hari, namun karena pejabat negara berisi orang-orang tua yang kolot sehingga tidak bisa melihat peluang crypto sebagai asset untuk berinvestasi selain emas dan minyak.
Indonesia bukannya tidak bisa melihat peluang Om, orang-orang yang memegang kendali roda pemerintahan sangat pintar melihat peluang yang menguntungkan, hanya saja keuntungan yang mereka inginkan untuk memperkaya diri bukan untuk kepentingan rakyat.
Jika sebagian besar APBN digunakan untuk membeli Bitcoin, maka tidak ada peluang korupsi untuk mereka, para pejabat negara lebih mementingkan diri sendiri dan keluarganya daripada kemakmuran rakyat. Maaf agak sedikit OOT.