Author

Topic: [Diskusi] Desentralisasi Cryptocurrency hingga Permasalahan Blocksize (Read 769 times)

legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
~
Hanya saja, kelemahannya bitcoin dapat dikuasai jaringannya misalnya oleh pertambangan..
Mungkin yang menjadi permasalahan ketika ini terjadi adalah dapat memungkinkan terjadinya 51% Attack -snip-
Pernah mendengar istilah Selfish mining attack? Serangan ini lebih ke kegiatan hacker (nge-hold block yang didapat kemudian di-submit bersamaan)... dan juga berpotensi menjadi 51% attack.
Namun seperti data yang om Abhie sebutkan diatas kegiatan tersebut sangat susah untuk dilakukan, setidaknya untuk saat ini.


*) Threadnya udah di lock ga tau cara quote nya
Silahkan lihat rujukan ini bagaimana cara mengutip postingan pada thread yang sudah di lock
https://bitcointalksearch.org/topic/tutorialcara-quotemengabil-kutipan-yang-terkunci-untuk-menghindari-plagiarism-4089675
full member
Activity: 321
Merit: 152
Save Palestine
- Global hashrate sangat tinggi (~ 70.000 Ph/s), sehingga untuk bisa melakukan 51% attack pastinya akan membutuhkan sumber daya komputasi dan biaya yg sangat besar
Sependapat dgn analisanya.

Sy pernah baca di Medium thn 2018 tentang hal itu, dan analisa om abi tepat. 

1 lagi tambahin:
Kalau ada sekelompok Miner yg PLUS Ahli Matematika  Grin dan bisa "mendescrypt hash" nya. 
full member
Activity: 541
Merit: 137
~

Betul sekali om abhi, untuk melakukan 51% Attack memanglah sangat butuh "resources" yang sangat besar.
Makanya pas dulu pihak binance berencana melakukan 51% Attack saya secara pribadi cukup pesimis hal tersebut akan dilakukan.

Sedikit tambahan untuk komentar saya sebelumnya:
Binance Considered Pushing for Bitcoin ‘Rollback’ Following $40 Million Hack
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary


Meskipun potensi 51% attack akan selalu ada disetiap jaringan blockchain manapun, tapi untuk saat ini melakukan 51% attack pada Jaringan Bitcoin sangatlah susah. Ada beberapa faktor yg menyebabkan kenapa Jaringan Bitcoin susah untuk ditembus dengan 51% attack :

- Global hashrate sangat tinggi (~ 70.000 Ph/s), sehingga untuk bisa melakukan 51% attack pastinya akan membutuhkan sumber daya komputasi dan biaya yg sangat besar
- Tidak sebanding dengan tujuannya (benefit dari 51% attack akan sia-sia jika hasilnya lebih kecil dari biaya yg harus dikeluarkan utk melancarkan aksi tersebut)
- Semenjak Update 0.16.3 keluar, proses double spending sudah tidak bisa dilakukan

IMO
full member
Activity: 541
Merit: 137
~
Hanya saja, kelemahannya bitcoin dapat dikuasai jaringannya misalnya oleh pertambangan..
Mungkin yang menjadi permasalahan ketika ini terjadi adalah dapat memungkinkan terjadinya 51% Attack
Tentang 51% Attack bisa merujuk pada thread berikut:
Istilah-Istilah dalam Dunia Cryptocurrency [Update 16 April]
*) Threadnya udah di lock ga tau cara quote nya

51% Attack pernah akan terjadi ketika binance di hack, CZ waktu itu kalau tidak salah sempat mengeluarkan statemen kalau pihaknya bisa saja melakukan 51% Attack, tapi entah apa dan bagaimana sepertinya itu tidak dilakukan.
Referensi nya saya lupa link nya, tapi silahkan di search via google.  Wink
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Menurut saya Tidak ada masalah dengan Block Size jika semakin besar, dan untuk mining issue (menurut saya) Bitcoin itu utamanya Value seperti emas semakin langka semakin dicari dan dibutuhkan asalkan server utama blockchain masih akurat (tidak ada manipulasi data). umpama bitcoin adalah emas semakin mahal karena langka.

Value Bitcoin juga terpengaruh oleh jaringan Bitcoin itu sendiri ... Maka jika didalam jaringan Bitcoin terdapat beberapa kendala seperti contohnya peningkatan ukuran block yang lebih besar, hal ini lambat laun juga bisa menyebabkan Value dari Bitcoin akan turun.

Analoginya gini, jika ukuran block semakin besar maka waktu yg dibutuhkan untuk melakukan propagasi Block juga akan semakin lama sehingga akan ada potensi dimana ada node mining lain yg bisa membuat Block height sama yg mana akhirnya salah satu block (yg terpanjang) akan menjadi block valid dan block satunya akan menjadi stale block. Tentunya semua transaksi yang ada didalam stale block tersebut juga akan menjadi invalid, sehingga masing-masing pemilik transaksi tersebut harus menunggu lebih lama lagi supaya transaksi mereka bisa mendapatkan konfirmasi. Jika sering terjadi hal seperti ini maka akan ada kemungkinan jika para pengguna Bitcoin akan beralih ke altcoin lainnya.

Contoh permasalahan lainnya (yg mungkin akan muncul) didalam jaringan Bitcoin yg berkaitan dengan mining issue ialah mengenai Subsidy. Sesuai dengan ketentuan protokol Bitcoin yg mana jumlah subsidy akan selalu berkurang sebesar 50% setiap Halving terjadi, maka nantinya akan muncul kondisi dimana kegiatan mining tidak akan mendatangkan profit lagi jika hanya bergantung pada nilai subsidy tersebut. Jika permasalahan ini tidak teratasi bukan tidak mungkin jika para pelaku mining akan menghentikan kegiatan mereka, sehingga mekanisme konsensus didalam jaringan Bitcoin juga akan ikut terhenti. Hal ini tentunya akan menyebabkan Value Bitcoin menjadi turun, karena setiap orang pasti tidak ingin menahan aset yang sudah tidak bisa dipergunakan lagi untuk bertransaksi.


Quote
Solusi alternatif untuk miner dan issue biaya kirim bitcoin bisa kita pakai altcoin seperti ETH , LTC yang lumayan sakti dengan fee lebih kecil. #IMHO mohon maaf kalo ada salah kata

Menurut saya ini bukan solusi untuk mining issue, karena jika sampai miner beralih memining coin lain maka Jaringan bitcoin malah akan semakin bertambah Centralized.
jr. member
Activity: 107
Merit: 6
Baru-baru ini ane sering lihat pembahasan di board luar tentang kebingungan memahami sifat desentralisasi dan permasalahan hasil pencatatan pada rantai utama bitcoin seiring dengan berubahnya ukuran blocksize.

Sebenarnya ane juga tidak begitu faham bagimana permasalahannya, hingga sifat desentralisasi menjadi perdebatan yang cukup panjang. Ane juga sempat berfikir, Apakah desentralisasi itu hanya sekumpulan komputer P2P yang saling terhubung? Lalu, bagaimana kita mengukurnya hingga dikatakan sebagai desentralisasi? Apakah 1000 jaringan komputer yang saling terhubung, 2000, 5000 atau lebih banyak lagi?

Secara sederhana saya berpedoman pada makna ini:
"Desentralisasi merupakan sebuah jaringan yang dapat berjalan secara langsung, tanpa adanya perantara, dan tanpa kontrol pihak tertentu"

Lalu, bagaimana Cryptocurrency dapat memiliki sifat desentralisasi?

Jawaban ini mungkin akan menyinggung altcoin pastinya, sebab hingga saat ini ane belum menemukan altcoin yang memiliki sifat desentralisasi secara penuh. Satu-satunya perangkat kripto yang memiliki sifat desentralisasi adalah bitcoin, kenapa?
~ Bitcoin dapat dimiliki secara umum (meskipun Altcoin Juga memiliki sifat ini)
~ Bitcoin dapat ditambang secara publik (Hanya sebagian Altcoin, XRP pertambangan dikelola ripple labs)
~ Semua orang dapat berkontribusi dalam pengembangan bitcoin (hanya sebagian Altcoin memiliki sifat ini)
~ Tidak ada otoritas / lembaga dibelakang bitcoin (Seluruh altcoin dikelola lembaga)
~ Satosi meninggalkan proyeknya sendiri, ini dapat dikatakan posisi bitcoin memiliki sifat desentralisasi penuh.

Semua itu adalah bagian dari sifat-sifat desentralisasi. Hanya saja, kelemahannya bitcoin dapat dikuasai jaringannya misalnya oleh pertambangan, dapat dimanipulasi harganya oleh exchange, dan menjadi hukum rimba (siapa kuat dia yang menang). Meski demikian, bitcoin memiliki nilai terbaik dari semua kripto, yakni sifat desentralisasi.

Pembahasan kedua ane fikir lebih sulit dari pada sekedar desentralisasi, yakni permasalahan hasil pencatatan pada rantai utama bitcoin seiring dengan berubahnya ukuran blocksize. Sebab sebagian meyakini bahwa bertambahnya ukuran blocksize akan membuat ukuran blockchain bitcoin akan semakin besar, sehingga yang mempu mencatat keseluruhan transaksi hanya komputer yang memiliki memori yang besar (secara teori ane juga tidak mengerti bagaimana hitungannya).

Namun secara logika, jika ukuran blocksize semakin besar maka ukuran keseluruhan rantai blockchain bitcoin juga semakin besar. Ini akan membuat pertambangan skala kecil akan semakin kesulitan untuk memiliki catatan hingga rantai penuh, apalagi kecepatan internet yang dimiliki. Lalu apakah ini merupakan sebuah problem?
Ane tidak bisa menjelaskan secara pasti, namun sepertinya kedepan. kesulitan pertambangan akan menjadi lahan bagi perusahaan besar untuk menguasai teknologi ini, sebab hanya perusahaan besar yang mampu menghadirkan teknologi hardware untuk pertambangan atau sebagai konfirmasi transaksi. Meskipun begitu, perubahan ukuran blocksize saat segwit tahun 2017 lalu perhitungan maksimal hanya mencapai 2MB atau paling memungkinkan menjadi 4MB. Ini masih masuk akal untuk perusahaan pertambangan skala kecil.

Mungkin, ada yang dapat menjelaskan secara pasti? atau pertanyaan ane malah membingungkan. lol

Catatan: Mohon dikoreksi jika salah.

Permisi agan yang saya hormati , petama saya kagum dengan postingan ini karena ini ilmu baru buat saya.

Menurut saya Tidak ada masalah dengan Block Size jika semakin besar, dan untuk mining issue (menurut saya) Bitcoin itu utamanya Value seperti emas semakin langka semakin dicari dan dibutuhkan asalkan server utama blockchain masih akurat (tidak ada manipulasi data). umpama bitcoin adalah emas semakin mahal karena langka.
Solusi alternatif untuk miner dan issue biaya kirim bitcoin bisa kita pakai altcoin seperti ETH , LTC yang lumayan sakti dengan fee lebih kecil. #IMHO mohon maaf kalo ada salah kata
member
Activity: 191
Merit: 56
Mungkin, ada yang dapat menjelaskan secara pasti? atau pertanyaan ane malah membingungkan. lol

Bukan membingungkan Gan, cuma mungkin terlalu panjang saja untuk dibahas karena berkenaan dengan banyak sekali pertimbangan.
Ini masalah "Trilemma" dalam Blockchain. Para Trilemma-list membuat postulat bahwa hanya dua dari tiga komponen yang bisa dicapai suatu Blockchain, Gak bisa sekaligus tiga.



Ketiga komponen tersebut adalah:
1. Desentralisasi in English Decentralization
2. Skalabilitas in English Scalability
3. Sekuritas, alias Keamanan in English Security


Secara sederhana saya berpedoman pada makna ini:
"Desentralisasi merupakan sebuah jaringan yang dapat berjalan secara langsung, tanpa adanya perantara, dan tanpa kontrol pihak tertentu"

Secara sederhana ya bisa dikatakan seperti itu dalam pengertian yang luas dan ini benar, seperti cita-cita Satoshi, akses keuangan yang murah dan cepat dapat dinikmati semua orang tanpa kecuali, jangan didominasi oleh pihak-pihak penguasa keuangan saja seperti Lembaga Keuangan dan Perantara, Banks, dan Negara (Pemerintah).

Namun ada beberapa sumber definisi lain yang menyebutkan bahwa Desentralisasi didefinisikan sebagai sistem blockchain dapat berjalan (baik mining dan seterusnya) dengan skenario dimana setiap partisipan memiliki akses terhadap sumber daya komputasi yang minimum saja (termasuk bandwith, storage, atau chip perhitungan komputasi); misal VPS yang sederhana atau minimal Laptop/PC.

...Hanya saja, kelemahannya bitcoin dapat dikuasai jaringannya misalnya oleh pertambangan, dapat dimanipulasi harganya oleh exchange, dan menjadi hukum rimba (siapa kuat dia yang menang). Meski demikian, bitcoin memiliki nilai terbaik dari semua kripto, yakni sifat desentralisasi.

Motif Ekonomi memang sulit Gan. Tapi walaupun dikuasai 99% pun, banyak mekanisme pengamanan di misalnya BTC, Agan gak bisa "spend" coin yang bukan punya Agan (mencuri alias steal), Agan gak bisa menciiptakan koin baru (inflasi baru); dsb, dikarenakan kita punya satu kesimpulan akhir: Selama full node masih terus berkerja melakukan validasi transaksi maka jaringan tetap aman walaupun ada mining kartel sekalipun, tapi pool juga bisa terdiri dari dari banyak individual miners yang berkontribusi. Ini juga termasuk salah satu masalah 1. Desentralisasi in English Decentralization sekaligus 3. Sekuritas, alias Keamanan in English Security


...permasalahan hasil pencatatan pada rantai utama bitcoin seiring dengan berubahnya ukuran blocksize. Sebab sebagian meyakini bahwa bertambahnya ukuran blocksize akan membuat ukuran blockchain bitcoin akan semakin besar, sehingga yang mempu mencatat keseluruhan transaksi hanya komputer yang memiliki memori yang besar (secara teori ane juga tidak mengerti bagaimana hitungannya).

Nah, Agan berarti membahas masalah 2. Skalabilitas in English Scalability. Yang diinginkan adalah motif ekonomi BTC seperti kata Om @mu_enrico benar adanya. Untuk mendorong adopsi dan ekspansi ekonomi, tujuan semua blockchain besar seperti BTC atau ETH sekarang ini ya menyelesaikan masalah skalabilitas, mengejar sampai ke tingkat TPS nya VISA. VISA bisa memproses sampai 50K Transaksi per detik (kemampuan teoritis), secara rataan data di akhir 2018 lah, VISA nyatanya bisa memproses 1700an transaksi per detiknya. Ini yang jadi tujuan dan incaran semua Blockchain sekarang. Owh, gak perlu sampai puluhan ribu, ratusan ribu, atau bahkan "Gazillion transaction per second-o", seperti layaknya iklan banyak crypto... Ahehehe...

Apa jadinya kalo TPS gak bisa ditingkatkan? Ya gitu, ada yang berpendapat bahwa BTC cuma aset yang dipajang aja di dompet, ada yang tujuan hanya sekedar Spekulasi di Exchange, dan lain sebagainya... So sedikit harapan dia bisa menjadi medium of exchange, digunakan sehari-hari di semua transaksi layaknya Fiat... atau Byte Fiat...

Memperbesar ukuran block size untuk meningkatkan kapasitas transaksi memiliki kelemahan, dikarenakan batasan parameter yang ada di BTC sendiri. Ane gak bahas panjang lebar karena bukan expert, tapi setahu Ane dari bahan bacaan, satu hal yang paling penting kenapa ini tidak dilakukan karena BTC punya "Waktu Relay" broadcast block yang terbatas untuk diteruskan ke setiap node. Setelah dipelajari di bulan Jan 2019, Waktu Relay broadcast nya berkisar di 14 detik.  Ada parameter lagi yang namanya "Waktu penciptaan block". Nah Waktu penciptaan block tidak boleh berada dibawah Waktu Relay = 14 detik, karena jika ini dilakukan maka akan tercipta block baru sebelum block lama "tersiar kabar beritanya", menimbulkan masalah banyak di 3. Sekuritas, alias Keamanan in English Security seperti katanya double spending, kacaunya susunan rantai block; dan sebagainya. Untuk mencapai tingkat TPS VISA maka blocksize harus dinaikkan sebanyak 375x alias 375MB (menurut hitungan) atau Waktu penciptaan block harus diturunkan ke 1.6 detik saja (menurut hitungan). Menyiarkan 1MB transaksi ke node butuh 14 detik rata rata. So kalo 375 berapa waktu? Panjang... belum lagi seterusnya.... So kedua opsi ini sia-sia untuk mengejar VISA.



Kelemahan inilah yang terjadi didalam BTC sendiri.
Nah untuk fork BCH, so buat apa juga memperbesar blocksize setelah semua limitasi tadi dipaparkan secara jelas? Apa untungnya dan kenapa berantem? Ntah Ane juga gak ngerti lucu-lucunya dunia Crypto. Sensasi kali Gan Ya? Ahehehe... Perdebatan terus memanjang gak ada akhirnya. Si Craight ikut kata Om Satoshi katanya:

...Meskipun begitu, perubahan ukuran blocksize saat segwit tahun 2017 lalu perhitungan maksimal hanya mencapai 2MB atau paling memungkinkan menjadi 4MB. Ini masih masuk akal untuk perusahaan pertambangan skala kecil.

Segwit adalah salah satu cara juga buat Scale tadi... Cuma ya tetap gak bisa mencapai VISA... Istilahnya ukuran block bisa elastis sewaktu waktu dari 1MB hingga 4MB dengan rataan 2MB, Gak bisa juga mencapai tingkat "Adopsi" nya VISA. 2. Skalabilitas in English Scalability


Penutup:
Lalu kenapa gak pakai XRP aja? Khan teoritisnya TPS bisa capai 50K dengan bukti average TPS mencapai 1500 (real environment)?
Karena masalah 1. Desentralisasi in English Decentralization Gan. Lagian XRP bukan Blockchain. Bukan salah satu turunan Nakamoto Consensus. Ahehehe.

Lalu kenapa gak EOS?
Karena masalah 1. Desentralisasi in English Decentralization Gan. Gegara Consensus Protocolnya  salah susun maka kacaulah, jadi Kartel. Bukan blockchain jadinya, Blockchain jadi-jadian, Ahahahaha. Uang ICO Saya mana? Mana?  Grin . Teoritisnya 4000 TPS, nyatanya cuma dibawah 50 TPS aja. Ahehehe... 2. Skalabilitas in English Scalability


Bahan Bacaan :
1. https://hackernoon.com/blockchains-dont-scale-not-today-at-least-but-there-s-hope-2cb43946551a
2. https://hackernoon.com/the-blockchain-scalability-problem-the-race-for-visa-like-transaction-speed-5cce48f9d44
3. https://medium.com/bitcoin-not-blockchain/is-bitcoin-mining-centralized-and-what-does-that-mean-for-my-coi-1fc1bc379601
4. https://github.com/ethereum/wiki/wiki/Sharding-FAQs#this-sounds-like-theres-some-kind-of-scalability-trilemma-at-play-what-is-this-trilemma-and-can-we-break-through-it
5. https://satoshi.nakamotoinstitute.org/emails/cryptography/2/#selection-81.0-93.16
6. https://hackernoon.com/the-great-bitcoin-scaling-debate-a-timeline-6108081dbada
7. https://www.newsbtc.com/2017/11/12/61408/
8. https://scalingbitcoin.org/presentations
9. https://www.visualcapitalist.com/7-major-flaws-global-financial-system/
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Oya, ditunggu saja reply beliau selanjutnya agar lebih jelas duduk persoalannya.
P.S : @mu_enrice saya minta maaf secara pulik, Jika tanggapan saya salah maupun berlebihan. untuk yang membaca harap sampaikan pesan ini  Cheesy
Tidak ada masalah menurut ane karena tanggapan ane hanya ingin agar pertanyaan/pernyataan members didasari dengan riset pendahuluan dahulu, karena hampir semua pernyataan/pertanyaan sudah ada jawabannya kalau mencari dengan kata kunci yang tepat. Ane tidak menganggap ada masalah personal apabila ada perbedaan opini (hindari baper di internet).

Lantas blocksize hubungannya kemana ?
Yang jelas hubungannya bukan ke ASIC atau hash power, karena ASIC digunakan untuk melakukan proses komputasi pada "hash" block header agar mendapatkan nilai yang lebih rendah dari difficulty.
Lebih lanjut: https://bitcointalksearch.org/topic/m.46561077

Semakin besar block size tidak membuat komputasi di block header tersebut berubah, tetapi membuat penyusunan transaksi di merkle-tree menjadi lebih berat.
Lebih lanjut: https://bitcointalksearch.org/topic/m.47872871

Memang ada hashing di masing-masing "tx" dan sewaktu mengkombinasikan berbagai "tx" tersebut untuk mendapatkan "merkleroot" tetapi kalau dilihat sekilas (CMIIW) tingkat kesulitan (banyaknya iterasi) masih sangat jauh dari proses komputasi pada "hash" block header agar mendapatkan nilai yang lebih rendah dari difficulty.

Dan senada dengan komentar agan @abhiseshakana yang baru bangun setelah hibernasi bahwa storage dan bandwidth juga faktor yang sangat penting.


Saya tidak tau secara jelas untuk teknik yang lebih dalam. Bukankah permasalah dari "Blocksize" dapat teratasi dengan upaya adanya "HardFork" ?
Karena yang namanya mata uang itu juga mengandung unsur social science (keuangan, politik, ekonomi) maka eksistensi masalah-nya (blocksize) itu sendiri bisa diperdebatkan. Memang mengubah protokol bisa dengan mudah dilakukan, tetapi sama seperti masalah sosial, akan ada berbagai pihak yang pro dan kontra.

Meningkatkan besar blocksize bukan berarti menyelesaikan "masalah*" tanpa menimbulkan "masalah" baru. Bisa diGoogling pandangan pihak-pihak yang pro big blocker vs small blocker, lalu disimpulkan sendiri.
*Buat yang beranggapan kalau hal ini adalah masalah.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary

Saya tidak tau secara jelas untuk teknik yang lebih dalam. Bukankah permasalah dari "Blocksize" dapat teratasi dengan upaya adanya "HardFork" ?


Klo menurut saya proses "hardfork" tidak akan menyelesaikan permasalahan dari Blocksize (suatu coin), yang ada malah akan muncul suatu blocksize baru dari proses hardfork tersebut. Karena saat terjadi Hardfork maka akan muncul suatu cabang rantai baru (blockchain dari coin hasil harfork tsb) dimana segala perubahan/update dari proses hardfork ini tidak akan mempengaruhi protocol pada rantai (blockchain) yang lama. Sehingga kedua rantai ledger tersebut mempunyai ukuran blocksize sesuai dengan ketentuan masing-masing protocol.

Untuk merubah ukuran suatu blocksize perlu dilakukan suatu proses soft-fork (contohnya segwit). Tetapi menurut pendapat saya pribadi, meskipun melakukan perubahan blocksize melalui proses softfork, hal tersebut tetap tidak akan menyelesaikan permasalahan dari blocksize ini. Karena baik besar atau kecil ukuran sebuah blocksize akan tetap mempunyai beberapa kekurangan dan kelebihan masing-masing.
newbie
Activity: 14
Merit: 5

Lantas blocksize hubungannya kemana ?


Blocksize berkaitan erat dengan Protocol yang digunakan dan untuk ukuran masing-masing block yang dibuat belum tentu mempunyai size yang sama, tetapi dari kesemua block tersebut mempunyai batas kapasitas maksimum pada ukuran (size) block yang telah ditentukan pada protocol blockchain tersebut.

Sedangkan yang mempengaruhi kenapa tiap-tiap block tidak mempunyai besar ukuran yang sama, karena pada tiap-tiap block terdapat jumlah dan ukuran dari berbagai transaksi yang nilainya berbeda.

Saya tidak tau secara jelas untuk teknik yang lebih dalam. Bukankah permasalah dari "Blocksize" dapat teratasi dengan upaya adanya "HardFork" ?


P.S : @mu_enrice saya minta maaf secara pulik, Jika tanggapan saya salah maupun berlebihan. untuk yang membaca harap sampaikan pesan ini  Cheesy
member
Activity: 60
Merit: 21
permasalahan hasil pencatatan pada rantai utama bitcoin seiring dengan berubahnya ukuran blocksize. Sebab sebagian meyakini bahwa bertambahnya ukuran blocksize akan membuat ukuran blockchain bitcoin akan semakin besar, sehingga yang mempu mencatat keseluruhan transaksi hanya komputer yang memiliki "storage"(ralat)yang besar .
Seperti halnya,menyiasati pertambangan dengan bergabung dengan pool, sepeti yang sudah di jelaskan oleh om abhiseshakana.

 Penggunaan storage yang besar saat ini juga bukan lagi sebuah permasalahan atau problem bagi pengguna(core wallet)secara umum.sebab hal itu juga  di siasati dengan adanya remote node yang telah di sediakan oleh pihak pihak terkait.
Jadi tidak perlu lagi mengunduh node keseluruhan untuk mendapatkan pencatatan transaksi secara keseluruhan.hanya perlu menghubungkan PC kita ke remote node yang telah tersedia.untuk sinkron terhadap keseluruhan node.
Dengan cara ini maka kita akan terhindar dari penggunaan storage yang besar.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary

Lantas blocksize hubungannya kemana ?


Blocksize berkaitan erat dengan Protocol yang digunakan dan untuk ukuran masing-masing block yang dibuat belum tentu mempunyai size yang sama, tetapi dari kesemua block tersebut mempunyai batas kapasitas maksimum pada ukuran (size) block yang telah ditentukan pada protocol blockchain tersebut.

Sedangkan yang mempengaruhi kenapa tiap-tiap block tidak mempunyai besar ukuran yang sama, karena pada tiap-tiap block terdapat jumlah dan ukuran dari berbagai transaksi yang nilainya berbeda.




Sebab sebagian meyakini bahwa bertambahnya ukuran blocksize akan membuat ukuran blockchain bitcoin akan semakin besar, sehingga yang mempu mencatat keseluruhan transaksi hanya komputer yang memiliki memori yang besar (secara teori ane juga tidak mengerti bagaimana hitungannya).

Sedikit ralat ... Untuk mengunduh kesuluruhan blockchain (core wallet), tiap-tiap node lebih membutuhkan storage yang besar (bukan memory)

Quote
Namun secara logika, jika ukuran blocksize semakin besar maka ukuran keseluruhan rantai blockchain bitcoin juga semakin besar. Ini akan membuat pertambangan skala kecil akan semakin kesulitan untuk memiliki catatan hingga rantai penuh, apalagi kecepatan internet yang dimiliki. Lalu apakah ini merupakan sebuah problem?


Mungkin untuk menyiasati hal ini, penambang-penambang skala kecil bisa bergabung dengan pool-pool besar. Dan tentunya untuk konektivitas penambangannya sendiri tidak membutuhkan speed internet yang besar, tetapi lebih dibutuhkan koneksi internet yg stabil.
legendary
Activity: 2450
Merit: 1140
duelbits.com
~snip~
Saya juga di sini bukan sok tau hehe, mau belajar, sharing, bukan ingin maksud dapat keuntungan pribadi.
~snip~
Kita semua di sini sama-sama belajar gan. Saya juga sama seperti agan, masih dalam tahap belajar dan mengenal lebih jauh forum + dunia crypto.
Agan @mu_enrico hanya mengingatkan untuk memperdalam dulu pemahaman tentang ASIC sebelum berkomentar. Mungkin saja ada yang miss di sini sehingga beliau memberi nasehat. Jika nasehat itu baik untuk kemajuan, tidak ada salahnya untuk diterima.  Smiley
Oya, ditunggu saja reply beliau selanjutnya agar lebih jelas duduk persoalannya.


[mutiaraislam.net]
newbie
Activity: 14
Merit: 5
saya percaya akan berapa tahun kedepan akan ada ASIC baru yang diluncurkan untuk fokus di dalam proses Bitcoin maupun Blockchain di masa depan.
ASIC itu gak ada kaitannya dengan besarnya blok gan. Agan bisa pakai ASIC yang sekarang buat mining di BTC, BCH, BSV pool semudah mengganti alamat pool dan alamat dompet.

Kalau agan gak paham, coba belajar dulu. Maaf.
Lantas blocksize hubungannya kemana ?

Saya juga di sini bukan sok tau hehe, mau belajar, sharing, bukan ingin maksud dapat keuntungan pribadi. Kalau kiranya disini salah dalam posting silakan ralat Cheesy
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
saya percaya akan berapa tahun kedepan akan ada ASIC baru yang diluncurkan untuk fokus di dalam proses Bitcoin maupun Blockchain di masa depan.
ASIC itu gak ada kaitannya dengan besarnya blok gan. Agan bisa pakai ASIC yang sekarang buat mining di BTC, BCH, BSV pool semudah mengganti alamat pool dan alamat dompet.

Kalau agan gak paham, coba belajar dulu. Maaf.
newbie
Activity: 14
Merit: 5
Saya kira untuk problem blocksize Yang mempertimbangkan dari blockreward,Listrik,Komputer,Biaya Dsb. Bukan menjadi halangan dikemundian hari, saya percaya akan berapa tahun kedepan akan ada ASIC baru yang diluncurkan untuk fokus di dalam proses Bitcoin maupun Blockchain di masa depan.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kalau kita berbicara Bitcoin sebagai P2P cash.

Ane melihat implikasi serius dari Blocksize kecil ini lebih ke arah ekonomi (bukan desentralisasi) dari blockchain. Dengan halving (12,5 ke 6,25) nanti di tahun 2020, ane sedikit khawatir nanti subsidi atau block reward tidak akan mampu lagi menunjang operasional penambang.

Logikanya untuk mendapatkan penghasilan yang sama dari kegiatan menambang saat ini, kita anggap hanya ada dua variable yaitu harga dan block reward (ceteris paribus), maka harga BTC harus naik 2x lipat. Ini sangat sulit sekali karena semakin mahal biasanya pergerakan harga akan semakin lambat (kalau alami tanpa manipulasi bots).

Kemudian terkait harga dan biaya transaksi (ceteris paribus), maka semakin mahal harga BTC semakin mahal pula biaya transaksi, akibatnya velocity (money) berkurang.

Kedua hipotesis di atas sifatnya kontadiktif: "harga naik salah, harga tidak naik juga salah"

Bagaimana dengan Lightning Network?
LN sangat signifikan perannya nanti untuk mengurangi biaya transaksi ketika harga BTC naik (karena halving) agar velocity tidak drop. Tapi apakah sudah rede nanti sebelum halving? Kita tunggu saja.


PS: Bukan berarti ukuran blok besar pada fork BTC itu superior. Hal ini disebabkan karena ukuran blok rata-rata mereka sampai saat ini masih jauh dari 1MB. Istilahnya mau halving atau tidak, efeknya tidak signifikan.
full member
Activity: 308
Merit: 171
jalannya dipotong sama orang
Namun secara logika, jika ukuran blocksize semakin besar maka ukuran keseluruhan rantai blockchain bitcoin juga semakin besar. Ini akan membuat pertambangan skala kecil akan semakin kesulitan untuk memiliki catatan hingga rantai penuh, apalagi kecepatan internet yang dimiliki. Lalu apakah ini merupakan sebuah problem?

Ukuran transaksi block pada bitcoin mulai tahun 2017 telah diperbesar dari 1mb menjadi  4mb namun pada realnya saat ini hanya mencapai 2-2.5MB saja dan ini pernah di katakan oleh om ETFbitcoin dalam tread di https://bitcointalksearch.org/topic/m.49307765

Banyak sekali perdepatan mengenai blocksize ada yang mendukung ada yang tidak, tapi dengan ukuran block yang semakin besar angka kerantanan terhadap block itu sendiri seperti yang diungkapkan oleh James A Donald Menurutnya, "semakin kecil ukuran data dan storage yang dibutuhkan, maka sistem tersebut makin kebal atas berbagai serangan." Mengacu hal tersebut ada juga yang berpendapat bahwa ukuran block disesuaikan dengan keinginan miner namun hal ini juga bukan solusi karena hal ini sesuai yang diungkapkan oleh OP dimana ini nanti bisa mematikan para penambang dengan kekuatan Hash Power yang kecil.

Ada juga yang berpendapat bahwa block yang berukuran lebih besar, akan cukup banyak merusak desentralisasi Bitcoin yang telah ada. Hanya block dengan ukuran kecil saja, karakter desentralisasi Bitcoin dapat terus terjaga, berupaya untuk menjauhi potensi terjadi sentralisasi.

Dan sampai saat ini saya pikir perdebatan masih terus berlanjut dengan berbagai pandangan mereka.  

Mohon revisi jika salah.

Sumber: https://www.edukasibitcoin.com/sejarah-skalabilitas-bitcoin/
member
Activity: 493
Merit: 28
Banyak pengertian dari Desentralisasi, namun menurut saya pengertian yang paling sederhana adalah demikian.

"Tidak ada otoritas / lembaga dibelakang bitcoin (Seluruh altcoin dikelola lembaga)"

Yang dimana dapat di ambil contoh. Jika Satoshi meninggalkan Bitcoin dan Bitcoin masih berjalan, maka Bitcoin desentralisasi.
In contrast, jika kita melihat Vitalik meninggalkan Ethereum dan Ethereum berhenti, maka Ethereum tidak desentralisasi.

Dalam permasalahan miner, jika kita berkaca ke sini kita bisa melihat bahwa Bitcoin tidak tersentralisasi ke miner mana pun dan jika di bandingkan dengan alt coin lain, distribusi hash rate ini terbilang cukup baik.

Dan dalam permasalahan Block Size.
Bitcoin block size tetap 1MB, namun kadang melebihi 1MB karena menggunakan SegWit.

Mengapa Bitcoin developer tidak ingin menaikan Bitcoin block size?
  • Blok yang lebih besar (>1MB) membuat node penuh lebih mahal untuk dioperasikan.
  • Oleh karena itu, blok yang lebih besar menyebabkan lebih sedikit hashers/miner menjalankan node penuh, yang menyebabkan entitas tersentralisasi memiliki kekuatan lebih, yang membuat Bitcoin membutuhkan lebih banyak trust, yang melemahkan proposisi nilai Bitcoin.
  • Bitcoin hanya berguna jika didesentralisasi karena sentralisasi membutuhkan kepercayaan. Proposisi nilai Bitcoin adalah trustlessness.
Sumber
sr. member
Activity: 910
Merit: 351
"Desentralisasi merupakan sebuah jaringan yang dapat berjalan secara langsung, tanpa adanya perantara, dan tanpa kontrol pihak tertentu"

Darimanakah definisi muncul?
Dari segi bahasa murni, desentralisasi = de-sentral-isasi. Merujuk pada sebuah proses penghilangan titik pusat atau pemusatan suatu hal tertentu. Secara sederhananya, maka desentralisasi merujuk pada sebuah proses penghilangan pemusatan menuju titik-titik lain yang lebih banyak. Kata yang serima, yaitu deanonimisasi merujuk pada sebuah proses penguraian/penghilangan sifat anonim pada suatu hal. Maka bisa disimpulkan bahwa desentralisasi juga bisa dibilang peniadaan pemusatan.

Dari sini maka limitasi kriteria sesuai kepentingan subjek pengujar bisa masuk. Ane sendiri lebih bersifat netral saja, tergantung pada aspek apa kita membicarakan desentralisasi, yang bisa meliputi:
- Kontribusi koding (apakah terpusat pada sekelompok orang, atau semua orang bebas mengapprove commit code, dst)
- Penambangan/staking/pembukaan node
- Semua orang bisa memakai/tidak
dst.

Kalau dilihat di berbagai grup Telegram, debat kata/limitasi desentralisasi ini sering sekali nanti akhirnya digunakan menyerang proyek tertentu. Misal EOS adalah shit project karena aslinya sangat sentralistik dst. Bisa pula orang mengatakan kalau Bitcoin itu gak desentralisasi penuh karena toh akhirnya yang punya hashpower besar = menguasai jaringan (yang gak sepenuhnya benar). Ane sendiri sih lebih mementingkan yang penting orang paham apa yang seharusnya dipahami, termasuk segala risikonya.

Just my 2 cents.

sr. member
Activity: 959
Merit: 278
Vave.com - Crypto Casino
Baru-baru ini ane sering lihat pembahasan di board luar tentang kebingungan memahami sifat desentralisasi dan permasalahan hasil pencatatan pada rantai utama bitcoin seiring dengan berubahnya ukuran blocksize.

Sebenarnya ane juga tidak begitu faham bagimana permasalahannya, hingga sifat desentralisasi menjadi perdebatan yang cukup panjang. Ane juga sempat berfikir, Apakah desentralisasi itu hanya sekumpulan komputer P2P yang saling terhubung? Lalu, bagaimana kita mengukurnya hingga dikatakan sebagai desentralisasi? Apakah 1000 jaringan komputer yang saling terhubung, 2000, 5000 atau lebih banyak lagi?

Secara sederhana saya berpedoman pada makna ini:
"Desentralisasi merupakan sebuah jaringan yang dapat berjalan secara langsung, tanpa adanya perantara, dan tanpa kontrol pihak tertentu"

Lalu, bagaimana Cryptocurrency dapat memiliki sifat desentralisasi?

Jawaban ini mungkin akan menyinggung altcoin pastinya, sebab hingga saat ini ane belum menemukan altcoin yang memiliki sifat desentralisasi secara penuh. Satu-satunya perangkat kripto yang memiliki sifat desentralisasi adalah bitcoin, kenapa?
~ Bitcoin dapat dimiliki secara umum (meskipun Altcoin Juga memiliki sifat ini)
~ Bitcoin dapat ditambang secara publik (Hanya sebagian Altcoin, XRP pertambangan dikelola ripple labs)
~ Semua orang dapat berkontribusi dalam pengembangan bitcoin (hanya sebagian Altcoin memiliki sifat ini)
~ Tidak ada otoritas / lembaga dibelakang bitcoin (Seluruh altcoin dikelola lembaga)
~ Satosi meninggalkan proyeknya sendiri, ini dapat dikatakan posisi bitcoin memiliki sifat desentralisasi penuh.

Semua itu adalah bagian dari sifat-sifat desentralisasi. Hanya saja, kelemahannya bitcoin dapat dikuasai jaringannya misalnya oleh pertambangan, dapat dimanipulasi harganya oleh exchange, dan menjadi hukum rimba (siapa kuat dia yang menang). Meski demikian, bitcoin memiliki nilai terbaik dari semua kripto, yakni sifat desentralisasi.

Pembahasan kedua ane fikir lebih sulit dari pada sekedar desentralisasi, yakni permasalahan hasil pencatatan pada rantai utama bitcoin seiring dengan berubahnya ukuran blocksize. Sebab sebagian meyakini bahwa bertambahnya ukuran blocksize akan membuat ukuran blockchain bitcoin akan semakin besar, sehingga yang mempu mencatat keseluruhan transaksi hanya komputer yang memiliki memori yang besar (secara teori ane juga tidak mengerti bagaimana hitungannya).

Namun secara logika, jika ukuran blocksize semakin besar maka ukuran keseluruhan rantai blockchain bitcoin juga semakin besar. Ini akan membuat pertambangan skala kecil akan semakin kesulitan untuk memiliki catatan hingga rantai penuh, apalagi kecepatan internet yang dimiliki. Lalu apakah ini merupakan sebuah problem?
Ane tidak bisa menjelaskan secara pasti, namun sepertinya kedepan. kesulitan pertambangan akan menjadi lahan bagi perusahaan besar untuk menguasai teknologi ini, sebab hanya perusahaan besar yang mampu menghadirkan teknologi hardware untuk pertambangan atau sebagai konfirmasi transaksi. Meskipun begitu, perubahan ukuran blocksize saat segwit tahun 2017 lalu perhitungan maksimal hanya mencapai 2MB atau paling memungkinkan menjadi 4MB. Ini masih masuk akal untuk perusahaan pertambangan skala kecil.

Mungkin, ada yang dapat menjelaskan secara pasti? atau pertanyaan ane malah membingungkan. lol

Catatan: Mohon dikoreksi jika salah.
Jump to: