Author

Topic: [DISKUSI] Efektifitas Teknologi Blockchain untuk Perbankan (Read 238 times)

legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Kemudian jika bank menggunakan sistem crypto, apabila ternyata bank tidak bisa memutarkan uang nasabah juga pastinya bank tidak mau mengimplementasikan model ini karena mereka tidak bisa mengambil keuntungan. Terus masalah keamanan, jika bank sudah di amankan oleh LPS maka kita juga tidak perlu khawatir dong, biar bank kebobolan pun uang kita tetap aman. Jadi sistem crypto dan sistem konvensional masih cenderung sama dan belum kelihatan kelebihan crypto yang mencocok
Bank itu dibuat memang untuk ngatur keuangan rakyatnya, jadi kalau mau diterapkan untuk crypto jadinya sentralisasi kayak mereka ngatur fiat. Jadi ya tidak mungkin, kecuali sistem banknya dibongkar atau dimulai dari 0. Kalau cuma lanjut menggunakan crypto pakai sistem yang sekarang hasilnya akan sama saja.

Bukan itu tujuan bitcoin dibuat. Bitcoin dibuat supaya transaksi itu antara orang per orang tanpa bantuan pihak ketiga (bank). Jadi ya kalau sampeyan gaya pemikirannya masih nganggap bitcoin itu bisa dipakai kayak bank ya gak bakal ketemu, Apa lagi nyari perbedaaannya, jelas gak bakal dapat, apa lagi jika seseorang itu masih sangat tergantung sama namanya exchange.

Orang lain tentu akan merasa aman jika bank itu bangkrut atau uangnya dibawa kabur pemilik, karena dijamin LPS, tapi apa iya?, kapan?, lah kita kadang ngisi e-wallet sudah terkirim tapi gak ngisi komplainya bisa 2 minggu, apa lagi kalau nyimpan bermilyar-milyar, entah kalau bangkrut LPS bisa ganti duit segitu berapa tahun. Sama kayak nyimpen di exchange, MTGOX aja belum kelar-kelar sampai sekarang.

Oleh karena itu bitcoin dibuat dan disimpan di non custody wallet, karena not your key is not your bitcoin.
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
~

Kalau jaringan blockchainnya mungkin ya, tapi bagaimana dengan pembobolan akun nasabah? Jika melihat keterangan agan, mungkin blockchain yang dimaksud seperti jaringan bitcoin, awalnya saya juga berfikir seperti itu, kalo modelnya kaya gitu berarti nanti pakainya key dong, nah kita bisa dong ngintipin wallet-walletnya crazy rich Indonesia, nah kalo key sampe ada yang tau juga sama bahayanya. Cuma agan @ETF_bitcoin menjelaskan ada sistem blockchain tersetralisasi.


Tergantung sistem apakah sentral atau desentral, kalau desentral ya bisa, tapi kan kita tidak tahu suatu wallet itu milik siapa, seperti kripto pada umumnya saja.

Sebenarnya saya tidak spesifik apakah bank akan memakai sistem sentral atau desentral. Harusnya sih lebih condong ke sistem sentral ya karena ini milik otoritas. Dalam whitepaper yang sudah dirilis oleh BI tentang CBDC juga sepertinya lebih condong ke sistem sentral, nodes blockchainnya juga dimiliki oleh BI.

Key yang dimaksud ini private key kan ya? harusnya di blockchain desentral juga key tidak bisa diketahui oleh umum, kalau sistemnya desentral key menjadi tanggung jawab nasabah maka hanya akan ada 1 key yang secara mutlak milik nasabah seperti kripto yang sudah umum, (ETH, BNB). Tapi kalau sistemnya sentral seperti CBDC maka sistem private key yang mungkin digunakan seperti artikel ini  adalah membagi key menjadi 3 kategori, Key 1 untuk Nasabah, Key 2 untuk Bank, dan Key 3 untuk Otoritas (Pemerintah, OJK, dll).

~

Selain itu, kebanyakan kasus di perbankan juga pembobolan akun nasabah bukan kebobolan jaringan, meskipun mungkin ada kasus peretasan bank tapi saya kurang mendalami apakah mereka sampe bisa mengambil uang-nya atau cuma masuk ke sistemnya.


Kalau kasus yang dimaksud adalah kasus penipuan atau phising dan kebobolannya karena nasabahnya yang ceroboh, sepertinya sistem seperti apapun sulit untuk mencegah sesuatu seperti itu, bank sudah mengantisipasi dengan 2FA melalui SMS juga nasabah yang kebobolan akunnya tersebut dengan sukarela memberitahukan 2FA nya.

~

Kemudian jika bank menggunakan sistem crypto, apabila ternyata bank tidak bisa memutarkan uang nasabah juga pastinya bank tidak mau mengimplementasikan model ini karena mereka tidak bisa mengambil keuntungan. Terus masalah keamanan, jika bank sudah di amankan oleh LPS maka kita juga tidak perlu khawatir dong, biar bank kebobolan pun uang kita tetap aman. Jadi sistem crypto dan sistem konvensional masih cenderung sama dan belum kelihatan kelebihan crypto yang mencocok

Sistem kripto juga sudah banyak mendukung Lending jadi  Bank sangat bisa memutarkan uangnya. Sepertinya dari banyak argumen agan, agan berpendapat bahwa sistem blockchain ini digunakan untuk melindungi nasabah  agar akunnya tidak berpindah tangan, dalam bank konvensional juga, kalau seorang nasabah ceroboh sehingga akunnya berpindah tangan, atau terkena penipuan dan secara tidak sadar melakukan transfer dana kepada penjahat, LPS tidak akan bertanggung jawab atas hal itu. Dan tujuan blockchain bukanlah untuk melindungi pelanggan dari resiko akunnya berpindah tangan atau terkena penipuan, kelebihan sistem blockchain dibanding Pembukuan Tradisional (Traditional Ledger) adalah ketahanan blockchain terhadap manipulasi data, sederhananya dengan sistem pembukuan saat ini peretas hanya butuh untuk membobol satu sistem bank saja kemudian akan dengan mudah untuk memanipulasi semua data (jumlah uang ditiap - tiap rekening, melakukan transfer dsb), dengan sistem blockchain dengan nodes, peretas harus membobol jutaan/milyaran nodes secara bersamaan kemudian mengganti data (jumlah uang di tiap rekening) secara bersamaan juga, dan dengan kemampuan komputasi yang ada saat ini hal ini hampir mustahil untuk dilakukan
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Kalau dibandingkan mana yang lebih baik antar Bank Konvensional dan Blockchain tentu Blockchain jauh lebih baik, bukan hanya soal Transparansi, namun juga soal keabsahan dan keamanan. Bank walaupun sudah digital, akan masih memungkinkan untuk datanya dimanipulasi dan diserang oleh peretas, dengan Blockchain hal itu bisa dihindari, setiap Data akan disimpan dan diverifikasi oleh jutaan, milyaran, bahkan triliunan node, sampai saat ini belum ada perangkat komputasi yang bisa meretas sistem blockchain.

Kalau jaringan blockchainnya mungkin ya, tapi bagaimana dengan pembobolan akun nasabah? Jika melihat keterangan agan, mungkin blockchain yang dimaksud seperti jaringan bitcoin, awalnya saya juga berfikir seperti itu, kalo modelnya kaya gitu berarti nanti pakainya key dong, nah kita bisa dong ngintipin wallet-walletnya crazy rich Indonesia, nah kalo key sampe ada yang tau juga sama bahayanya. Cuma agan @ETF_bitcoin menjelaskan ada sistem blockchain tersetralisasi.

Selain itu, kebanyakan kasus di perbankan juga pembobolan akun nasabah bukan kebobolan jaringan, meskipun mungkin ada kasus peretasan bank tapi saya kurang mendalami apakah mereka sampe bisa mengambil uang-nya atau cuma masuk ke sistemnya.

Kemudian jika bank menggunakan sistem crypto, apabila ternyata bank tidak bisa memutarkan uang nasabah juga pastinya bank tidak mau mengimplementasikan model ini karena mereka tidak bisa mengambil keuntungan. Terus masalah keamanan, jika bank sudah di amankan oleh LPS maka kita juga tidak perlu khawatir dong, biar bank kebobolan pun uang kita tetap aman. Jadi sistem crypto dan sistem konvensional masih cenderung sama dan belum kelihatan kelebihan crypto yang mencocok
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
Tapi disatu sisi lainnya, apakah benar-benar uang yang kita simpan di bank aman? bank tidak menggunakan uang itu untuk hal lain dan menyisakan hanya sebuah catatan di buku rekening?

Pertanyaannya apakah uang yang disimpan di Bank atau tidak, jawabannya adalah Aman selama negara ini masih berdaulat, karena ada Lembaga Penjamin Simpanan https://www.lps.go.id/, kalau Bank tidak bisa mempertanggung jawabkan uang yang di simpan nasabah, dititik paling ekstrim LPS akan mengambil alih Bank dan mengganti uang nasabah.

Kemudian apakah bank menggunakan uang nasabah? sepertinya sudah rahasia umum kalau uang nasabah yang disimpan di Bank diputar kembali oleh bank dengan dipinjamkan ke Nasabah lain yang mengajukan pinjaman, yang mana akan menghasilkan sumber penghasilan utama Bank yaitu Bunga Pinjaman.

Kemudian Bank juga diwajibkan untuk membuat Laporan Keungan Tahunan yang bisa diakses oleh publik dan tentu sudah diaudit, contohnya Laporan Keungan Bank Mandiri seperti ini https://www.bankmandiri.co.id/web/ir/annual-reports

Kalau dibandingkan mana yang lebih baik antar Bank Konvensional dan Blockchain tentu Blockchain jauh lebih baik, bukan hanya soal Transparansi, namun juga soal keabsahan dan keamanan. Bank walaupun sudah digital, akan masih memungkinkan untuk datanya dimanipulasi dan diserang oleh peretas, dengan Blockchain hal itu bisa dihindari, setiap Data akan disimpan dan diverifikasi oleh jutaan, milyaran, bahkan triliunan node, sampai saat ini belum ada perangkat komputasi yang bisa meretas sistem blockchain.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
Efektifitas blockchain sebagai ledger digadang-gadang bisa menjadi solusi dan transparasi dalam sistem pencatatan keuangan di perbankan yang saat ini masih tertutup dan hanya di ketahui oleh pihak-pihak terkait saja. Dalam satu sisi, ketertutupan ini menjadi sebuah privacy yang memang dianggap tidak baik jika diketahui oleh orang lain.

Bank sekarang ini sudah mulai menunjukkan ketertarikan mereka untuk bisa mengadopsi teknologi blockchain sebagai teknologi untuk mendukung kegiatan operasional mereka, contohnya seperti PermataBank, BRI, dan beberapa bank lainnya. Namun tampaknya teknologi blockchain yang mereka adopsi itu cukup berbeda dibandingkan dengan apa yang kita kenal, karena mereka melakukan modifikasi yang cukup signifikan, sehingga itu tidak bisa dikatakan sebuah "teknologi blockchain" menurut saya, namun mereka mengklaim bahwa itu blockchain. Terlebih apa yang dilakukan oleh perbankan itu hanya untuk transaksi internasional, sehingga tidak memerlukan Letter of Credit yang mempersulit sender dan receiver - mereka tidak berencana untuk mengadopsi teknologi blockchain untuk transaksi dalam perusahaan mereka secara keseluruhan. Tidak tahu apa hambatan mereka untuk tidak mengadopsi teknologi blockchain pada operasional mereka, namun saya juga tidak berharap bahwa perbankan bisa mengadopsi teknologi blockchain.

Tapi disatu sisi lainnya, apakah benar-benar uang yang kita simpan di bank aman? bank tidak menggunakan uang itu untuk hal lain dan menyisakan hanya sebuah catatan di buku rekening?
Dan untuk uang yang kita simpan di bank, sejauh yang saya tahu perbankan bisa menggunakan uang nasabah mereka untuk berbagai keperluan mereka guna meningkatkan profit dan aset dari perusahaan. Mereka hanya perlu meningkatkan modal inti mereka sesuai dengan arahan OJK dan kewajiban kepada LPS untuk melindungi dana nasabah. Selama bank berada di bawah LPS dan simpanan nasabah dibawah 2 miliar, seharusnya mereka tidak perlu khawatir karena pemerintah akan menjamin simpanan tersebut akan dikembalikan jika bank mengalami likuidasi.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
tetapi bank pun tak bisa menggunakan uang anda untuk di pinjamkan ke nasabah lainnya karena anda akan tau kalo jumlah uang anda berkurang.

Saya rasa ini cukup rancuh dan keliru kalau bank menerapkan blockchain, akan terlihat seperti pemakaian non-custody, dimana bisa tahu kalau bitcoin atau uang sampeyan berkurang.

Tidak, saya rasa tidak akan begtu, Bank itu hampir sama dengan sampeyan nyimpan bitcoin di exchange, Nilai uang yang sampeyan lihat di rekening atau ATM sekarang itu cuma pencatatan saja, bukan yang sebenarnya, jadi kalau pun ada transaksi dan pengiriman, Bank dan Exchange tidak langsung meneruskan dari rekening atau alamat bitcoin sampeyan, tapi dari penyimpanan atau non-custody.

Menyimpan di bank atau exchange itu seperti anda tidak benar-benar memiliki harta. Kecuali sampeyan simpan duit itu di bawah bantal atau brangkas atau non-custody dimana private key kamu yang pegang.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
jujur selama ini saya berfikir bahwa semua blockchain pasti terdesentralisasi
Coba agan cari tentang permission blockchain. Ada beberapa proyek yang menggunakan jenis blockchain yang menurut banyak orang tidak terdesentralisasi, misalnya Ripple.

Lalu yang membedakan konsep pencatatan keuangan saat ini dengan penggunaan blockchain dimananya gan?
Yang paling kelihatan mungkin sih transparansi transaksinya gan, plus biaya seperti yang disebutkan om rico di atas. Tapi balik lagi gimana penerapan blockchainnya itu sendiri ane rasa. Kalau bilang pake blockchain tapi masih mahal dan pengguna tidak bisa melihat transaksinya secara real time dan melacak uangnya, ane rasa mereka ga menggunakan blockchain sama sekali. Atau mereka mengambil definisi blockchain hanya sebatas database saja untuk kebutuhan marketing.

Tapi meskipun teknologi blockchain ga ada matinya, masalah berikutnya adalah mampukah jaringan blockchain menampung begitu banyaknya transaksi? Apalagi kalo musim gajian signatur para penjuday mulai berbondong2 depo, itu menambah beban jaringan gan Wink
Balik lagi ke jenis blockchain yang dipakai gan. Ane ragu sistem perbankan bakal menggunakan PoW dan lebih memilih PoS atau sejenisnya. Mereka kan tidak ada kepentingan membuat jaringan mereka terdesentraliasi dan sejenisnya. Kontrol dan kecepatan adalah masalah utama yang perlu diselesaikan buat mereka. Jadi kalau ada masalah masih bisa mereka rollback dengan mudah, dst. Masalah cross-chain juga prototipe solusinya sudah ada dengan berbagai wrapped token kalau di dunia altcoin saat ini. CMIIW.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Lalu, apakah uang yang dicatat di blockchain menggunakan private permission dapat dikontrol oleh bank?

Dalam teori bisa, karena sistem blockchain nya tersentralisasi.

What?? Blockchain tersentralisasi? gan @etfbitcoin bisa tolong dijelaskan lebih detail terkait hal ini. Jujur selama ini saya berfikir bahwa semua blockchain pasti terdesentralisasi

Jujur saja saya tidak tau jawabannya. Tetapi jika ingin bank tidak ingin mengubah pengalaman dari kustomer mereka, mereka tidak akan memberiarkan kustomer melihat apakah uang mereka digunakan untuk pinjaman atau hal lainnya.

Berarti dalam plakteknya meskipun menggunakan teknologi blockchain bank tetap bisa mengambil asetnya untuk di pinjamkan ke pihak lainnya seperti yang terjadi sekarang. Lalu yang membedakan konsep pencatatan keuangan saat ini dengan penggunaan blockchain dimananya gan?

Sebetulnya teknologi blockchain yang sekarang ini sudah bisa dipakai di dunia perbankan, terutama untuk menggantikan jaringan VISA & Mastercard, GPN, dsb. Coba aja transfer antar bank masih berbiaya IDR 2.500 (GPN), IDR 6.500 (Online). Itu kalau pakai koin yang POS misalnya cuma bakal kena berapa... Apalagi itu jaringan transfer ada jam down-nya di tengah malam, sedangkan blockchain itu 24/7 ga ada matinya.

Permasalahannya adalah brand-brand bank dan payment processor itu ga ada yang mau pakai produk yang bukan berasal dari mereka atau masih belum mainstream. Coba kalau blockchain/Bitcoin ini ditemukan oleh brand bank besar di Mamarika, pasti sekarang semua sudah pakai.

Tapi meskipun teknologi blockchain ga ada matinya, masalah berikutnya adalah mampukah jaringan blockchain menampung begitu banyaknya transaksi? Apalagi kalo musim gajian signatur para penjuday mulai berbondong2 depo, itu menambah beban jaringan gan Wink. Terus kalo beda jaringan blockchain juga bisa diatasi atau tidak, misalnya bank yang pakai jaringan ripple mau transfer ke bank yang pakai jaringan ethereum. Kalau model sekarang kan bisa, GPN ke VISA oke, GPN ke Prima oke, ATM bersama ke mastercard oke.

Kalau itu si iya gan, Perlu kekuatan intervensi yang besar agar bisa merubah sebuah tatanan dunia, like mamarika
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Sebetulnya teknologi blockchain yang sekarang ini sudah bisa dipakai di dunia perbankan, terutama untuk menggantikan jaringan VISA & Mastercard, GPN, dsb. Coba aja transfer antar bank masih berbiaya IDR 2.500 (GPN), IDR 6.500 (Online). Itu kalau pakai koin yang POS misalnya cuma bakal kena berapa... Apalagi itu jaringan transfer ada jam down-nya di tengah malam, sedangkan blockchain itu 24/7 ga ada matinya.

Permasalahannya adalah brand-brand bank dan payment processor itu ga ada yang mau pakai produk yang bukan berasal dari mereka atau masih belum mainstream. Coba kalau blockchain/Bitcoin ini ditemukan oleh brand bank besar di Mamarika, pasti sekarang semua sudah pakai.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Sebagai catatan, hal ini hanya berlaku jika bank menggunakan public permissionless blockchain. Bank yang sifatnya tersentralisasi tentunya akan memilih private permissioned blockchain untuk memastikan mereka tetap memiliki kontrol dan menjaga privasi kustomer dari pihak lainnya (pihak selain bank dan pemerintah).

Wah terimakasih sekali om ETF mau mampir kesini. Owh jadi tetap bisa di hidden ya gan. Lalu, apakah uang yang dicatat di blockchain menggunakan private permission dapat dikontrol oleh bank? kalo sistem sekarang kan uang yang disimpan oleh pengguna dalam bentuk tabungan/deposito diputarkan kembali oleh bank untuk memberikan pinjaman kepada orang lain. Nah, kalo pakai ledger blockchain apakah hal tersebut juga bisa dilakukan oleh bank, atau kita akan tau kalau saldo kita berkurang? seperti wallet bitcoin yang bisa kita pantau pergerakannya melalui explorer

#Kalau memang tidak bisa, berarti bank rugi dong karena tidak bisa memutarkan uang nasabah
#Kalau bisa berarti sama saja dong dengan model konvensional

Dari sisi customer, sistem konvensional dan sistem yang menggunakan private permissioned blockchain tidak terasa perbedaanya.

Jadi yang kita rasakan akan biasa aja? padahal saya berprasangka kalo bank pakai sistem blockchain bakal bisa intip isi rekening para crazy rich indonesia melalui explorer Cheesy
legendary
Activity: 2870
Merit: 7490
Crypto Swap Exchange
Sedangkan jika menggunakan sistem blockchain maka orang bisa melihat keuangan anda jika mengetahui alamat dompet rekening anda, tentu privacy anda menjadi kurang baik, tetapi bank pun tak bisa menggunakan uang anda untuk di pinjamkan ke nasabah lainnya karena anda akan tau kalo jumlah uang anda berkurang.

Sebagai catatan, hal ini hanya berlaku jika bank menggunakan public permissionless blockchain. Bank yang sifatnya tersentralisasi tentunya akan memilih private permissioned blockchain untuk memastikan mereka tetap memiliki kontrol dan menjaga privasi kustomer dari pihak lainnya (pihak selain bank dan pemerintah).


Source: https://velog.io/@dnjscksdn98/BlockChain-Public-Private-Permissionless-Permissioned

Jadi? manakah yang lebih baik?

Dari sisi customer, sistem konvensional dan sistem yang menggunakan private permissioned blockchain tidak terasa perbedaanya.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Salam sabahat SFI....

Ijinkan saya yang fana ini kembali membuka ruang diskusi. Kali ini saya punya unek-unek terkait efektifitas blockchain untuk sistem perbankan.

Salah satu keunggulan teknologi blockchain adalah ledger atau buku transaksi. Awalnya kelebihan blockchain ini di anggap sangat efektif untuk pencatatan dalam perbankan. Saya masih ingat dulu banyak proyek-proyek yang mengarah ke sistem pembayaran/perbankan crypto, seperti Centra, Belugapay, bonpay, dan lainnya. Salah satu crypto populer yang fokus ke arah sana adalah ripple (XRP).

Efektifitas blockchain sebagai ledger digadang-gadang bisa menjadi solusi dan transparasi dalam sistem pencatatan keuangan di perbankan yang saat ini masih tertutup dan hanya di ketahui oleh pihak-pihak terkait saja. Dalam satu sisi, ketertutupan ini menjadi sebuah privacy yang memang dianggap tidak baik jika diketahui oleh orang lain. Tapi disatu sisi lainnya, apakah benar-benar uang yang kita simpan di bank aman? bank tidak menggunakan uang itu untuk hal lain dan menyisakan hanya sebuah catatan di buku rekening?

Jadi, menurut IMO, Jika perbankan menggunakan sistem konvensional, maka tidak ada yang tau berapa jumlah uang yang anda simpan di bank, ini baik untuk anda dan menghindari niat jahat orang yang tidak bertanggung jawab, tetapi disisi lain bank bisa menggunakan uang anda dan diputarkan untuk memberikan kredit ke nasabah lainnya. Sedangkan jika menggunakan sistem blockchain maka orang bisa melihat keuangan anda jika mengetahui alamat dompet rekening anda, tentu privacy anda menjadi kurang baik, tetapi bank pun tak bisa menggunakan uang anda untuk di pinjamkan ke nasabah lainnya karena anda akan tau kalo jumlah uang anda berkurang.

Jadi? manakah yang lebih baik?

Kabarnya bank di brazil, Rendimento. Akan mengadopsi teknologi blockchain ripple : https://voi.id/teknologi/283141/ini-yang-akan-terjadi-jika-kasus-ripple-vs-sec-berakhir
Jump to: