Author

Topic: [Diskusi] Rupiah Melemah, Harga Naik (Inflasi), Gaji Tetap, Masa Depan Suram? (Read 241 times)

legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
saya pribadi merasakan secara langsung dampak dari inflasi ini mengingat bahwa saya mempunyai usaha jualan minuman pinggir jalan dan bahan-bahan seperti gula, dll, itu harganya sudah mulai naik dan menggerus profit yang bisa saya dapatkan. ini seperti dilema karena disatu sisi saya merugi karena harga-harga yang naik, sedangkan jika saya menaikkan harga dari minuman yang saya jual itu akan berdampak ke berkurangnya pelanggan. sehingga mau tidak mau saya tetap di harga normal biarpun profit yang saya dapatkan lumayan berkurang.
Ya beginilah nasib pedagang kecil, karena ane pernah merasakan dulu ketika jualan di kantin sekolah, dinaikin salah, gak dinaikin rugi. Tapi ane punya solusi dimana harga tidak naik tapi pembeli tetap datang yaitu dengan mengurangi volume. Jika sebelumnya ente (misal) ngewadah es pake kantong 1 liter, dikurangin aja pakai wadah kantong 3/4 liter. Kalau dulu ane tidak ketahuan, cuma beberapa aja anak sekolah yang agak ceriwis komen kalau volume esnya makin berkurang dari sebelumnya.

Bendahara negara kita itu memang agak jenius dalam masalah ini, dulu ketika 2008 ketika dunia mengalami krisis keuangan, negara kita tidak, karena bu sri waktu itu punya strategi bagus untuk mengendalikannya, tapi efeknya yang gak nahan, apbn kita defisit dan utang negara bertambah. Ane takutnya efeknya nanti ke depan dimana anak dan cucu kita yang memikul beban ini.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Saya berpikir bahwa jika bank indonesia tidak meningkatkan suku bunga maka inflasi akan liar
Suku bunga sudah naik tanggal 19 kemarin ke 6%, padahal sudah dari Januari ga naek...

Pemerintah harus menurunkan suku bunga dan menaikan upah minimum. Cmiiw
Kok malah diturunin gan? Yang bener dinaikin agar inflasi terkendali. Biar ga terkena imbas makanya jangan punya utang.

Anyway, IQ bapak presiden kita: Jokowi Sebut Ekonomi Stabil Kalau Sri Mulyani Masih Senyum
member
Activity: 89
Merit: 38
Nilai tukar rupiah sudah melemah selama 6 bulan terakhir:

Sumur: Yahoo Finance
Dan sekarang sudah sampai ke IDR 15.700 per 1 USD.

Media gencar menyebut kalau perang adalah penyebabnya, padahal di dunia ekonomi ada teori kalau:
Quote
In general, inflation tends to devalue a currency since inflation can be equated with a decrease in a currency's buying power. As a result, countries experiencing high inflation tend to also see their currencies weaken relative to other currencies.
Sumur.

Yes, negara ini inflasinya sedang tidak baik-baik saja.

Kenaikan gaji tidak bisa mengimbangi inflasi, akibatnya banyak yang menjerit kalau harga barang naiknya udah kelewatan dan gajinya ga cukup buat 1 bulan.
Q1: Apakah agan merasakan hal yang sama?

Untuk menangani hal ini banyak digelar pasar murah, operasi pasar, sampai "Gerakan Menanam Sayur ASN di Pontianak Upaya Ikut Cegah Inflasi"
Q2: Solusinya udah bener belom? Apa ide agan?
Q3: Apakah 6 bulan ke depan hal ini akan tambah baik atau buruk?
Q1:
Wah bener om cukup berasa kebetulan saya punya warung kelontong. Daya beli masyarakat agak menurun dan pendapatan warung pun juga berkurang.
Untung nya si gak ada yang hutang hehe.
Insya Allah rezeki sudah ditetapkan.

Q2:
Hal paling penting yang perlu dipertahankan di tengah inflasi adalah pendapatan masyarakat menengah bawah. Pendapatan mereka tidak boleh turun. Karena mereka adalah mayoritas. Kalau pendapatan mereka sampai turun, maka seluruh ekonomi akan turun. Sebaliknya, kalau pendapatan mereka naik, maka seluruh ekonomi akan naik.
Kalau ekonomi semarak, maka semuanya akan ikut semarak. Sebaliknya, kalau ekonomi masyarakat lesu, maka semuanya lesu. Apa pun yang dilakukan pemerintah akan sia-sia kalau ekonomi masyarakat lesu.
Pemerintah harus menurunkan suku bunga dan menaikan upah minimum. Cmiiw
Q3:
Saya ingin nya yang baik-baik aja om. Semoga pemerintah pintar dalam membuat dan mengambil keputusan.
sr. member
Activity: 2520
Merit: 366
Catalog Websites
Nilai tukar rupiah sudah melemah selama 6 bulan terakhir:

Sumur: Yahoo Finance
Dan sekarang sudah sampai ke IDR 15.700 per 1 USD.

Media gencar menyebut kalau perang adalah penyebabnya, padahal di dunia ekonomi ada teori kalau:
Quote
In general, inflation tends to devalue a currency since inflation can be equated with a decrease in a currency's buying power. As a result, countries experiencing high inflation tend to also see their currencies weaken relative to other currencies.
Sumur.

Yes, negara ini inflasinya sedang tidak baik-baik saja.

Kenaikan gaji tidak bisa mengimbangi inflasi, akibatnya banyak yang menjerit kalau harga barang naiknya udah kelewatan dan gajinya ga cukup buat 1 bulan.
Q1: Apakah agan merasakan hal yang sama?

Untuk menangani hal ini banyak digelar pasar murah, operasi pasar, sampai "Gerakan Menanam Sayur ASN di Pontianak Upaya Ikut Cegah Inflasi"
Q2: Solusinya udah bener belom? Apa ide agan?
Q3: Apakah 6 bulan ke depan hal ini akan tambah baik atau buruk?

benar yang agan bilang, ekonomi indonesia sekarang ini tidak sedang baik baik saja, tadi saya baru beli beras lagi dan harga nya naik 500 rupiah dari bulan lalu sementara gula dan minyak makan harga nya masih tetap namun gak tau juga ya apakah bulan depan harga nya bakalan ikutan naik.

sementara ini saya dan pasangan sih sedang menjalani hidup hemat dan kami hanya membeli barang yang seperlunya saja, bahkan sudah beberapa minggu ini kami tidak makan di restoran. saya tidak mau lagi kesulitan yang keluarga kami alami saat pandemik covid kemaren terulang lagi, sungguh sebuah pelajaran berharga.

untuk 6 bulan ke depan, saya tidak tahu pasti apakah keadaan akan memburuk dan nilai tukar rupiah atas dollar semakin melemah, saya harap kita semua punya persiapan yang baik untuk menghadapi segala kemungkinan di masa depan.

hero member
Activity: 2226
Merit: 610
Sejak Q1 saya merasakan hal yang sama seperti semua, biaya hidup meningkat, menurut saya ini di picu karena terlalu banyak uang beredar dan sedikit barang yang beredar di pasar yang membuat permintaan lebih tinggi daripada suplai barang yang ada, di dukung juga bahwa pemerintah ketika penanganan covid memberikan uang secara cuma-cuma ke hampir semua warga indonesia yang membuat suplai uang yang beredar merebah banyak yang menjadikan peningkatan permintaan ke barang-barang lain yang menjadikannya semakin mahal.

Gerakan menanam sayur? ya mungkin ini akan membantu pertamabahan suplai barang sayur yang bisa menekan harga di pasar karena stok barang  kembali ada, sehingga harga pada barang dapat di turunkan, ini cukup efektif untuk menekan inflasi pada harga sayur di pontianak, tetapi belum tentu di daerah lainnya, atau di luar daerah pontianak, kecuali produksinya untuk memenuhi setengah dari pasar besar indonesia.

Saya berpikir bahwa jika bank indonesia tidak meningkatkan suku bunga maka inflasi akan liar, yang berdampak pada masyarakat yang akan sangat kesulitan mengelola uang mereka karena harga naik terus, di lihat sisi lain peningkatan gaji baik UMP/UMK hanya sedikit, dan ya faktanya tidak cukup untuk kehidupan sehat dengan jumlah gaji dengan kebutuhan gizi setiap keluarga.
Untuk warga yang bertahan hidup dengan mengandalkan gaji pokok maka akkan sangat sulit untuk beranjak ke kehidupan yang lebih baik hari ini.

UMKM di ke 4 ini kembali menurun, daya beli masyarakat sangat menurun jika di rasakan, mungkin ini dampak dari inflasi yang tidak terkendali juga pendapatan yang tidak dapat menopang kebutuhan sehingga masyarakat menengah ke bawah lebih fokus ke kebutuhan pokok saja.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Hanya saja belakangan ini bereda kabar menyedihkan bahwa ada lebih dari 200T uang Negara Indonesia yang berpindah ke kamboja dan beberapa negara lainnya karena judi online. Hal itu berarti uang sejumlah 200T tersebut sudah tidak lagi berputar sehingga roda perekonomian masyarakat menjadi sangat lambat.
200T itu jumlahnya ga signifikan untuk bisa bikin masalah, bayangkan aja GDP Indonesia itu 20.000T lebih...
Harusnya kalau semakin banyak orang kantongnya kempes dan ga bisa belanja, harga-harga menjadi murah. Lha ini udah kantong kempes tapi harga-harga naik terus...



Dari komeng-komeng yang ane baca rata-rata berbicara tentang pangan dan pertanian. Mungkin tidak kan bentar lagi mau musim hujan, artinya petani mulai menanam dan kemudian panen -> bikin harga-harga murah.
full member
Activity: 868
Merit: 202
Quote
Q1: Apakah agan merasakan hal yang sama?

saya pribadi merasakan secara langsung dampak dari inflasi ini mengingat bahwa saya mempunyai usaha jualan minuman pinggir jalan dan bahan-bahan seperti gula, dll, itu harganya sudah mulai naik dan menggerus profit yang bisa saya dapatkan. ini seperti dilema karena disatu sisi saya merugi karena harga-harga yang naik, sedangkan jika saya menaikkan harga dari minuman yang saya jual itu akan berdampak ke berkurangnya pelanggan. sehingga mau tidak mau saya tetap di harga normal biarpun profit yang saya dapatkan lumayan berkurang.

Quote
Q2: Solusinya udah bener belom? Apa ide agan?

pemerintah harusnya memberikan subsidi pupuk yang lebih terjangkau kepada para petani sehingga itu bisa meringankan beban para petani yang mengeluhkan harga pupuk yang mahal. peran aktif bulog dan lembaga terkait juga harus ditingkatkan sehingga stok kebutuhan pokok itu tetap terjaga dan praktek manipulasi harga ditingkat tengkulak itu bisa diatasi.

Quote
Q3: Apakah 6 bulan ke depan hal ini akan tambah baik atau buruk?

jika tidak ada solusi yang efektif dari pemerintah untuk masalah inflasi ini tentu harga-harga kebutuhan pokok akan semakin meningkat yang dimana itu membuat kondisi semakin memburuk dan itu akan berdampak kepada ekonomi kedepannya.
sr. member
Activity: 1610
Merit: 406
PredX - AI-Powered Prediction Market


Kalau menanam sayur dari ASN, itu memang hanya simbolis saya sepakat, karena tidak mungkin itu dilakukan berkelanjutan. Masyarakat kita saat ini banyak yang tidak berminat pada pertanian dan peternakan, itu fakta. Karena bagi mereka pekerjaan kantor adalah impian untuk hidup mapan. Sedangkan bertani, capek, lama dapat uangnya dan sebagainya. Alasan ini pun banyak ditemui di desa saya. Jadi, saya pikir sulit mengubah pola pikir pemuda sekarang. Saya tidak mengatakan semuanya, tapi dari contoh di desa saya saja, sudah banyak yang malas bertani apalagi di kota, pasti sebagian besar berpikir yang sama.

Hal ini sebagian diantaranya dikarenakan effort yang dikeluarkan oleh petani tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Penyebab lainnya juga dikarenakan kurangnya edukasi petani kita bagaimana cara menanam dan mengembangkan tanaman pertanian dengan cara yang lebih modern. Kembali lagi ke penyebab pertama, bayangkan saja sudah nanam nya capek, lama, biaya pupuk yang mahal, ketika tiba musim panen harganya juga di kontrol sama tengkulak. Mereka paling cuman mendapatkan setengah keuntungan dari modal. Yang mana hal tersebut tidak cocok mengingat lamanya waktu panen. Kalau jadi PNS sudah pekerjaannya ga terlalu capek, ga butuh effort, gajinya juga rutin tiap bulan. Belum lagi mereka bisa mencari pekerjaan sampingan di waktu luang.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Kenaikan gaji tidak bisa mengimbangi inflasi, akibatnya banyak yang menjerit kalau harga barang naiknya udah kelewatan dan gajinya ga cukup buat 1 bulan.
Q1: Apakah agan merasakan hal yang sama?

Untuk menangani hal ini banyak digelar pasar murah, operasi pasar, sampai "Gerakan Menanam Sayur ASN di Pontianak Upaya Ikut Cegah Inflasi"
Q2: Solusinya udah bener belom? Apa ide agan?
Q3: Apakah 6 bulan ke depan hal ini akan tambah baik atau buruk?
A1: Ane merasakan hal yang sama sejak gaji ane segitu terus 2 tahun belakangan, tapi karena ane ikut forum dan bergaji dari signature, kenaikan harga akibat inflasi tidak ane rasakan.

A2: Kalau menurut ane, untuk mengatasi inflasi ini, pemerintah musti terlebih dahulu untuk memperbaiki pangan kita dulu, karena jika pangan sudah tercukupi, beras murah, sayur murah, dan sebaginya, ane jamin inflasi yang terjadi sekarang tidak akan jauh lebih besar keesokannya.

A3: 6 bulan kedepan menurut ane akan begini terus alias stagnan, entah kalau sudah mendekati pemilu, dimana uang-uang calge beredar di masyarakat dan dana pemilu sudah masuk ke kantor desa-desa sekuruh Indonesia, ane yakin, inflasi akan makin tinggi )3bulan) menjelang dan selesai pemilu (3 bulan).
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Mungkin untuk orang-orang yang tinggal dipedesaan meraka tidak akan terlalu khwatir akan hal ini karena pekerjaan mereka tidak bergantung pada sebuah kantor ataupun perusahaan, akan pekerjaan mereka tergantung pada kondidi sumber daya alam dan perubahan iklim. Namun memang benar bahwa mereka yang tinggal diperkotaan sangatlah terpukul dengan kondisi pada saat ini karena harga pangan terus mengalami kenaikan dan sementara upah tetap saja rendah.

Kita perlu melihat kondisi alam di desa tersebut juga mas. Bagi warga pedesaan di tempat saya tinggal, kenaikan harga akan membuat warga lebih menjerit daripada warga kota. Karena, dari segi geografis, desa ini berada di daerah non produktif untuk pertanian pangan (sayur, jagung, padi dan sebagainya) karena posisi berada di daerah minim air. Artinya, menanam jagung di musim kemarau sama dengan buang bibit.  Cheesy
Mayarakat dengan kondisi alam yang serupa dengan kondisi alam di desa saya ini pasti akan kesulitan untuk bertani dan mencari pekerjaan. Karena, tidak ada penghasilan dari hasil tani yang bisa mereka dapatkan. Solusinya adalah mencari pekerjaan ke kota atau berdagang keliling. Bekerja ke kota sama dengan menghidupi dua dapur, dengan pemasukan dari yang bekerja mungkin tidak cukup memenuhi kebutuhan keluarga di rumah. Berdagang keliling, daya beli kecil karena faktor minimnya lapangan kerja di desa. jadi, ketika Anda mengatakan kalau masyarakat di pedesaan tidak khawatir dan tidak bergantung pada pekerjaan kantor, Anda lupa bahwa di pedesaan banyak orang yang lebih banyak nganggurnya daripada kerjanya.

Ditempat saya, ongkos buruh tani 1 hari full 75K, sedangkan di kota buruh bangunan berkisar 100K. yang nmembedakan adalah, kebanyakan buruh tani di desa sini hanya bekerja setengah hari. Dan buruh tani pun hanya dibutuhkan mulai 1 bulan sebelum musin hujan atau ketika ada hujan turun, baru ada orang yang butuh tenaga buruh. selama itu tidak ada, ya tidak ada pekerjaan bagi buruh tani.

Kalau menanam sayur dari ASN, itu memang hanya simbolis saya sepakat, karena tidak mungkin itu dilakukan berkelanjutan. Masyarakat kita saat ini banyak yang tidak berminat pada pertanian dan peternakan, itu fakta. Karena bagi mereka pekerjaan kantor adalah impian untuk hidup mapan. Sedangkan bertani, capek, lama dapat uangnya dan sebagainya. Alasan ini pun banyak ditemui di desa saya. Jadi, saya pikir sulit mengubah pola pikir pemuda sekarang. Saya tidak mengatakan semuanya, tapi dari contoh di desa saya saja, sudah banyak yang malas bertani apalagi di kota, pasti sebagian besar berpikir yang sama.
hero member
Activity: 1834
Merit: 720
Sangat sulit...!!! Sepertinya dampak dari covid-19 yang walaupun sudah berakhir cukup akan tetapi dampak yang ditimbulkan masih terasa hingga saat. Pada saat ini beberapa perusahaan besar yang memperkejakan karyawan hingga ribuan orang banyak sedang melakukan pemulihan keungan perusahaanya sehingga hal ini mengakibatkan beberap perusahaan besar enggan untuk menaikan upah karywannya karena hal ini terlalu beresiko yang dimana keungan perushaannya-pun belumlah stabil. Kenaikan UMP hanya akan terjadi ketika keungan perusahaan sudah mulai stabil dan aktivitas perekonomian sudah berjalan dengan lancar.

Mungkin untuk orang-orang yang tinggal dipedesaan meraka tidak akan terlalu khwatir akan hal ini karena pekerjaan mereka tidak bergantung pada sebuah kantor ataupun perusahaan, akan pekerjaan mereka tergantung pada kondidi sumber daya alam dan perubahan iklim. Namun memang benar bahwa mereka yang tinggal diperkotaan sangatlah terpukul dengan kondisi pada saat ini karena harga pangan terus mengalami kenaikan dan sementara upah tetap saja rendah.

Dan benar dengan apa yang diakatakan oleh agan Hanadawa bahwa berbicara tentang program ketahanan pangan yang dipelolopori oleh Kmenetrian pertanian hanyalah bersifat simbolis semata karena pendistribusian dan pengawasan pelaksanaan program tersebut masih kurang optimal sehingga apa yang menjadi tujuan dari program tersebut tidak dapat tercapai.
sr. member
Activity: 686
Merit: 407
rollbit.com/trading
Q1: Apakah agan merasakan hal yang sama?
Sebagai seseorang yang berkecimpung dengan berbagai kalangan bawah dan menengah, bisa saya katakan bahwa hampir semua kalangan merasakan hal seperti ini. Terlebih orang seperti saya yang bekerja di lapangan dengan upah harian dibawah UMP daerah, Inflasi adalah bencana yang membuat banyak orang harus menjerit. Dulu uang 100k rupiah sudah dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari untuk 2 atau 3 hari, dan masih bisa ditabung untuk pengeluaran bulanan dan pengeluaran tak terduga. Sekarang harga barang-barang pada naik dan dampak itu sangat terasa dalam 4-5 tahun belakangan ini.

Memang sebenarnya perihal inflasi ini sudah terjadi dari dulu. Tapi menurut saya dalam beberapa tahun belakangan ini, apalagi setelah Covid, dampaknya memang terasa sangat masif. Apa mungkin ini juga disebabkan oleh munculnya banyak jenis pekerjaan baru dan startup yang mengucurkan dana dan gaji gila-gilaan sehingga ikut mendorong terjadinya kenaikan barang yang pada akhirnya berdampak bagi kalangan yang gajinya masih segitu saja dari tahun ke tahunnya?

Quote
Q2: Solusinya udah bener belom? Apa ide agan?
Kalau menurut saya ya, Maaf nih Om. Niatnya sudah baik tapi solusinya belum benar sih. Memang benar langkah besar dimulai dari langkah kecil untuk menuju perubahan tapi hal itu harus dilakukan secara tekun dan konsisten sehingga akan meng-influence orang di sekitarnya untuk melakukan hal serupa. Saya mengapresiasi niat mulia tersebut tapi jika berbicara realita, biasanya hal begituan (karena kebetulan di Dinas Pertanian di daerah saya juga melakukan gerakan serupa) hanya akan menjadi kegiatan simbolis saja.

Kalau untuk ide sejauh ini saya masih meraba-raba juga. Tapi apa yang dapat saya katakan untuk menyelamatkan ekonomi suatu Negara adalah bagaimana caranya agar uang di negara itu bisa berputar dan tidak hanya terkumpul di satu dua orang saja. Perputaran ekonomi yang merata akan membuat negara tersebut menjadi stabil secara ekonomi nasional. Hanya saja belakangan ini bereda kabar menyedihkan bahwa ada lebih dari 200T uang Negara Indonesia yang berpindah ke kamboja dan beberapa negara lainnya karena judi online. Hal itu berarti uang sejumlah 200T tersebut sudah tidak lagi berputar sehingga roda perekonomian masyarakat menjadi sangat lambat.

Sumur: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230920161616-37-474127/naik-terus-duit-judi-online-di-ri-sudah-lewat-rp-200-triliun

Quote
Q3: Apakah 6 bulan ke depan hal ini akan tambah baik atau buruk?
Jika melihat track record sebelumnya, saya agak skeptis untuk mengatakan ini akan menjadi lebih baik. Tapi dengan adanya pesta demokrasi 2024 sehingga akan ada anggaran dalam jumlah besar yang dikucurkan untuk melancarkan penyelenggaraan, maka menurut saya dari kacamata orang awam ekonomi Indonesia akan sedikit menggeliat. Dengan catatan uang tersebut tidak dibuang ke judi online.

Maaf Om @mu_enrico kalau ada kekurangan atas jawaban saya. Saya akan memantau thread ini karena saya cukup menyukai pembahasan tentang Inflasi.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Nilai tukar rupiah sudah melemah selama 6 bulan terakhir:

Sumur: Yahoo Finance
Dan sekarang sudah sampai ke IDR 15.700 per 1 USD.

Media gencar menyebut kalau perang adalah penyebabnya, padahal di dunia ekonomi ada teori kalau:
Quote
In general, inflation tends to devalue a currency since inflation can be equated with a decrease in a currency's buying power. As a result, countries experiencing high inflation tend to also see their currencies weaken relative to other currencies.
Sumur.

Yes, negara ini inflasinya sedang tidak baik-baik saja.

Kenaikan gaji tidak bisa mengimbangi inflasi, akibatnya banyak yang menjerit kalau harga barang naiknya udah kelewatan dan gajinya ga cukup buat 1 bulan.
Q1: Apakah agan merasakan hal yang sama?

Untuk menangani hal ini banyak digelar pasar murah, operasi pasar, sampai "Gerakan Menanam Sayur ASN di Pontianak Upaya Ikut Cegah Inflasi"
Q2: Solusinya udah bener belom? Apa ide agan?
Q3: Apakah 6 bulan ke depan hal ini akan tambah baik atau buruk?
Jump to: