Saya rasa untuk keperluan kompleks, database tradisional tetap diperlukan. Sistem Blockchain bukanlah berbentuk heirarki database sehingga sangat susah diintegrasikan kedalam keperluan perekaman data yang komplek. Sistem perekaman Blockchain hanyalah sistem nosql yang menyimpan node-node data yang menyimpan data dengan engkripsi yang kuat dalam membentuk setiap nodenya. Selain itu teknologi blockchain membutuhkan resource untuk penggabungan node-node tersebut sehingga membentuk block terenkripsi. Disinilah perlunya miner. Memang iya sistem Blockchain lebih aman dengan adanya enkripsi yang kuat, namun untuk diterapkan dalam perekaman data yang komplek seperti keperluan aplikasi sekolah dan universitas, penerapan blockchain saat ini masih masih tidak memungkinkan.
nah, saya sependapat dengan anda.
tadinya saya bertanya-tanya pada bagian "blockchain dijadikan sebagai database (penyimpanan file)" secara logika bisa namun ketika metodenya mengharuskan PoW oleh miner akan menghambat seluruh transaksi pengiriman file yang begitu besar. Namun ketika menggunakan sistem P2P saya rasa masih sangat memungkinkan seperti miliknya bittorrent (p2p).
kemaren saya juga memiliki fikiran yang sama dengan op, namun berbeda pandangan. yakni memanfaatkan address bitcoin yang sifatnya unlimited dan memanfaatkan sign message, jadi setiap dokumen penting dapat kita simpan pada sign message address bitcoin.
misalnya saja dokumen akta yang dinotariskan.