Topic: Faktor-Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Memilih Altcoin (Read 1388 times)

Poin ke 2 tidak ada kaitannya dengan momen untuk melakukan pembelian (hype dan fomo) tetapi yang dimaksud adalah hashrate dari koin yang akan ia pilih. Untuk penjelasannya silakan baca kembali beberapa komentar di awal. Kalau temen Anda membeli koin yang sama, itu berarti fomo, sedangkan ini kaitannya dengan ikut mining koin.

Poin kedua itu yang kebanyakan yang jadi pertimbangan untuk memilih altcoin untuk di trading. Soalnya di lingkungan saya seperti itu gara2 satu teman dapet banyak jadi ikut2n trading di coin itu semua ujung malah rugi karena momen sudah tidak tepat.

Njir, Topik Lama di Up Kembali

BTW, [1]Kenapa Om Harus Mengetahui Pembuatnya Siapa? [2] Kenapa Komunitasnya Harus Dipertimbangkan? [3] Semua Aspek? Apa Sajakah? dan Tolak Ukur Meyakinkan Itu Seperti Apa?, Yuk Diskusi dengan Pembahasan Yang Spesifik (Tanpa Pernyataan Yang Umum)

---

Jangan Lupa Take a Look di Eloncoin (EMC) Ya , Siapa Tahu Harganya Bisa Seperti Dogecoin (DOGE), Kalau Mau Tahu Lebih Lanjut Bisa Main-Main Ke Topik Yang Dibuat om @blue Snow Dibawah Ini

Menurut saya tidak begitu penting mengetahui cara koinnya dibuat, untuk apa? Toh prosesnya saya kira sama saja antara satu koin dan koin lainnya. Yang perlu dicek mungkin terkait smartcontract, total supply, chain apa yang digunakan, atau program yang akan berkaitan dengan perkembangan koin kedepannya (ex: burning, farming, stacking, etc). Juga yang cukup penting yaitu terkait dengan kegunaan koin tersebut ke depannya, sebaiknya pilih koin yang jelas fungsinya (bukan cuman koin hype saja).

Kalau saya sih mempertimbangkan perkembangan coin itu sendiri bagimna proses dibuatnya coin,pembuatnya siapa, terus juga komunitas coinnya saya pertimbangkan juga,jika memang semua aspek bida meyakinkan berati gaskeun.

Sepertinya poinnya sedikit kurang tepat.
1. Faucet tidak menjamin kalau koin tersebut bakal potensial, mau sebanyak apa pun itu. ga ada jaminan hanya karena tersedia di faucet koin bakal berkembang.

2. exchange bakal delisting jika ternyata pengembang tidak melakukan pembaruan dan koin memiliki peminat yang sedikit atau dibawah standar volume exchange.

3. Ketersediaan wallet, tidak ada hubungannya dengan potensi suatu koin.

Indikator Memilih Altcoins yang Potensial
Ada 3 indikator untuk memilih altcoin yang berpotensi. Indikator tersebut sebagai berikut.
1. melihat banyaknya situs faucet dari suatu altcoins.
2. melihat banyaknya situs exchange yang memperjualbelikan suatu altcoins.
3. ketersediaan walletnya.
Untuk lebih jelasnya kamu bisa baca di sini😊

https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/cryptoholix/5a32237dcf01b436802f3e42/indikator-memilih-altcoins-yang-potensial-bagian-3?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D%3D#aoh=16130067704657&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fcryptoholix%2F5a32237dcf01b436802f3e42%2Findikator-memilih-altcoins-yang-potensial-bagian-3

^
Faktor booming itu biasanya tidak berlangsung panjang, jadi early buyer aja yang mungkin bisa ngeflip. Untuk ke depannya balik lagi ke perkembangan proyeknya. Walau developernya terkenal sekalipun kalau progressnya mandek harganya atau valuenya juga bakal turun, jadi tetap riset lebih jauh lagi, jangan berhenti di timnya saja. Apalagi kalau proyeknya udah launch cukup lama dari waktu agan trading.

Satu lagi gan ane mau tambahin. Biasanya kalo Developer nya udah terkenal pernah bikin projek yang sukses, orang-orang bakalan percaya projek dia yang selanjutnya bakalan booming juga. Contoh dari coin2 yang begitu kayak omisego( kalo ga salah ini juga co founder ethereum ), Cardano ( foundernya bekas co-founder ethereum )

Memang yang mas sampaikan para Trander bila membela coin perrama adalah pada comonitas coin akan tetapi faktor nya juga harus diperhatikan sebagai informasi menjadi analisis, terkadang informasi di sampaikan bisa menjadi ucuan dalam memilih Altcoin sehingga para Trander tidak asal pilih.

Nah kurang lebih model desentralisasi yang ane maksud adalah Bitcoin (terlepas perdebatan masalah satoshi punya koin banyak, mining yang katanya terpusat di China dkk) seperti yang digambarkan di atas.

Untuk pertanyaan tentang filter itu ane merasa udah agak OOT dari topik ini. Bisa juga nanti masalahnya bukan apakah ada komunitas yang yakin apa engga, tapi lebih ke mengikuti kelompok yang ikut" hype sama yang emang riset dari awal. Soalnya standarisasi "dipercaya komunitas" juga tidak jelas karena koin scam pun bisa aja banyak di shill karena banyak yang dapet untung.

Jika konsep desentralisasi ini dilakukan dengan pada faktor trust seperti yang mas joni katakan, bisa saya tarik kesimpulan bahwa faktor yang harus dijadikan pertimbangan mengacu pada use case suatu token dan kekuatan komunitas dalam menggunakan token dan produk turunan dari proyek/pengembang token tersebut. Ibarat kata seperti pada Bitcoin, kita tidak tahu siapa satoshi, dimana dia, dan komunitas bitcoin tumbuh dengan sendirinya karena faktor trust ini. Yang baru saja booming seperti Uniswap, meski sudah ada 2 tahun lalu, namun kepercayaan komunitas baru tumbuh baru-baru ini, sehingga meskipun belum diketahui apakah ada legalitas atau tidak, keyakinan dari komunitas ini dapat menjadi faktor yang dapat dijadikan pertimbangan oleh seseorang untuk memilih altcoin. Akan tetapi, ini tentu memiliki risiko yang sangat besar, karena komunitas crypto terkadang tercipta karena lebih banyak hunter daripada investor, apakah ada cara untuk memfilter hal tersebut? Mari lupakan tentang uang investasi crypto yang hilang karena investasi pada scam karena trust yang sudah hilang disebabkan developer. Tentunya, ada solusi pertimbangan lain yang bisa dijadikan acuan untuk menghindari hal tersebut. Karena menurut saya menjadikan trust ini diperlukan proses analisa yang berbeda dengan apa yang saya sebutkan pada op.

Emm, ane agak bingung ini jadinya untuk merespons om abhi. IMO, prinsipnya mau lisensi pemerintah sama regulasi atau legalitas sebagai badan atau sejenisnya, menurut ane proyek yang spiritnya "desentralisasi" tidak akan mengejar hal-hal itu. Agan masulum kan awalnya bilang kalau layanan defi itu kan baik kalau mau mendaftarkan diri ke pemerintahan, nah di point ini ane gak setuju, dan di post itu ane tawarkan pandangan ane framework yang bisa dipakai untuk menggantikan 'trust' yang muncul dengan legalitas/lisensi/dkk (yang bisa dianggap nilai "plus" juga kalau frameworknya terpenuhi kalau mau invest di sini).

^^^
Gini lho Jon .. yang disebut oleh masulum kan jika exchange macam idex memiliki token sendiri dan disatu sisi exchange tersebut dibawah naungan regulasi pemerintahan. Jadi jika legalitas dari pihak yang mengeluarkan token sudah jelas secara hukum, maka faktor ini bisa dijadikan opsi tambahan (nilai plus) pada saat calon investor mau membeli token tersebut. Dengan adanya nilai plus tersebut (legalitas yang jelas) maka potensi investor terkena scam semakin kecil.

(jadi yang menjadi fokus utama bukanlah lisensi pemerintah, tetapi kebetulan yang dijadikan contoh adalah token yang dikeluarkan oleh exchange yang seandainya mengantongi lisensi pemerintah)

Nah mungkin kalau di sini, ane lebih berpandangan untuk filter mana scam atau tidak itu bukan dari lisensi pemerintahnya (untuk decentralized services), tapi harus ada framework lain yang salah satunya dibahas di OP atau diskusi" berikutnya. Yang ideal mungkin adalah dilihat dari smart contract yang dipake, alokasi token yang ada, dkk. Setidaknya dari situ bisa ada potensi untuk menghindari: rug pull, tim bikin token lagi tanpa permisi, dkk.

Garis besarnya jika suatu DEX ataupun Defi apabila dalam operasionalnya memberlakukan KYC karena tuntutan regulasi (AML) dari pemerintahan setempat atau mengharapkan lisensi, maka besar kemungkinan yang menjadi target mereka adalah duit/profit. Tentu saja konsep ini sudah melenceng dari pakem Decentralized, karena meskipun regulator tidak bisa meng-interupsi transaksi yang dilakukan akan tetapi dengan data-data KYC tersebut mereka memiliki jalan untuk berinteraksi (secara langsung) dengan para pelaku pasar dari platform tersebut.



Saya setuju dengan pendapat ini ... Sebagai pelaku pasar tentunya kita tidak ingin terjebak atau salah dalam memilih suatu portfolio, karena dalam dunia crypto memang rawan dengan modus scam.

Kalau menurut saya, ketika berbicara tentang decentralized services, maka trust semestinya tidak digantungkan pada pemerintah atau organisasi tertentu. Kalau akhirnya mau make karena ada lisensi, ya berarti spirit awalnya bukan desentralisasi, tapi bisnis yang memarketkan diri dengan kata "desentralisasi" saja. Kalau bener-bener spiritnya desentralisasi maka arah yang bakal ditempuh adalah bikin open source, bikin jaringan P2P biar ga bergantung ke server tertentu, ga ada alokasi token tim/premine, dkk. Kalau ujungnya daftarin jadi bisnis/UMKM, minta lisensi pemerintah, dkk, kok ya agak gimana gitu. IMO.

Kalau yang dicari jasa seperti itu ya silahkan saja sih, asal jangan mudah termakan kata "defi", "decentralized" dsm saja.

Oh oke mas saya paham sekarang, cuma ada hal yang menurut saya ada kemungkinan sistem decentralized yang ingin mendaftarkan usaha ke pemerintah justru baik sih mas. Misal, layanan dari proyek A ini menyediakan layanan exchange mirip IDEX, penjual dan pembeli melakukan pembelian secara langsung namun dengan menggunakan smart contract, yang seharusnya aman karena token tetap didalam wallet masing2 trader. Cuma, untuk listing di IDEX proyek kreator kan harus membayar, bukankah lisensi ini adalah untuk mendukung diterimanya exchange tersebut karena sudah terdaftar, banyak proyek baru yang legit menjadi ingin mendaftarkan tokennya di exchange tersebut?

nah dalam hal ini, jika ada proyek yang memiliki token sendiri seperti IDEX, tentunya mendapatkan lisensi dari pemerintah akan memudahkan user baru untuk percaya terhadap legalitas dan keamanan layanan tersebut, yang mana akan menjadi salah satu faktor sebelum komunitas memilih berinvestasi pada  koin/token tersebut?

Contohnya mungkin IDEX yang akhirnya menerapkan KYC. Sebenarnya kalau praktiknya bisa berbagai macem gan, tapi prinsipnya yang ane tekankan adalah agak aneh kalau proyek yang melabelkan diri dengan decentralized finance berusaha mencari lisensi dari pemerintah, karena hal itu harusnya ga perlu kalau sistemnya bener-bener decentralized. Kecuali mereka perlu kerja sama dengan bank tertentu, atau yang lainnya. Kalaupun alasannya dapet izin biar websitenya ga diblokir, ane rasa itu bukan alasan prinsip toh mereka bisa buat app P2P supaya ga bergantung pada centralized web atau memanfaatkan protokol seperti ZeroNet.

Untuk apa yang disebutin oleh mas joniboini, pengemasan ulang (aka kedok) centralized pada decentralized ini saya masih rada bingung dengan kejadian realnya seperti apa. Apakah jika suatu kasus

Proyek A memiliki layanan decentralized, kemudian mendaftarkan nama usaha untuk legalitas usaha ke penerintah, apakah ini akan mengubah tatanan sistem decentralized di dalamnya secara keseluruhan? Atau apakah bisa pendaftaran nama usaha di pemerintah tetap tidak mencampuri layanan itu sendiri. Anggap saja, platform lending defi, jika sistem sebelumnya decentralized perusahaan mendaftarkan usaha organisasi  ke pemerintah, apakah ini akan mengubah ke proses pure centralized

Lagipula agak aneh juga gan kalau proyek yang 'nyawanya' decentralized finance malah berusaha nyari regulasi dari pemerintah atau government bodies. Proyek" kaya gini kan rata-rata berpandangan bahwa mereka hanya proyek komunitas, cuma proyek beta, dkk. Belum pernah ane denger proyek DeFi pengen dapet lisensi dari pemerintah. Kalaupun ada, patut dipertanyakan yang dijual jangan-jangan centralized services yang namanya dikemas ulang saja.

Saya rasa tidak juga seperti itu Gan, jika memang platform dari token tersebut bukan dipergunakan sebagai alat pembayaran (medium exchange) maka tidak akan ada masalah dengan regulasi yang ada di Indonesia. Saya ambil salah satu contoh paltform defi yang mengusung konsep DEX, maka selama platform tersebut bisa memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh Bappebti saya rasa platform tersebut akan bisa menjadi salah satu marketplace terdaftar dibawah naungan Bappebti.

Poin nomor 5 sepertinya yang paling sulit , apalagi untuk altcoin DeFi, bayangkan mereka mau masuk ke banyak negara, pas masuk langusnh di hantam oleh regulasi regulasi yang super duper ribet, apalagi kalau masuk Indonesia, baru di depan gerbang auto putar balik wkwkwkw

Sebenarnya mempertimbangkan faktor hype pada coin/token yang akan dipilih sebagai object investasi/trading juga bisa dijadikan sebuah opsi. Karena yang namanya sebuah trend yang sedang naik daun pastinya akan menciptakan suatu momen yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan profit.

Contoh yang paling kentara untuk saat ini adalah DEFI. Banyak pihak yang menganggap jika trend defi adalah bentuk hype baru dan tidak sedikit diantaranya yang mewaspadai defi (menghindari/berhati-hati) saat akan memilih portfolio investasi. Padahal jika kita jeli melihat kondisi dan memiliki strategi yang matang maka dari hype defi ini bisa tercipta sebuah bentuk investasi/trading dengan potensi profit besar.

Secara definisi, Proyek adalah rangkaian kegiatan yang harus dicapai pada waktu tertentu, silakan dikoreksi jika saya salah. Nah, dalam nama proyek ini ada berbagai macam komponen, yang diantaranya adalah tim. Jika sudah menganalisa proyek maka semua komponen jadi masuk dalam istilah analisa tersebut. Ini saya buatkan infografis sederhana dimana lingkaran biru besar adalah yang dinamakan proyek, dan didalamnya ada perencanaan yang kemudian dikumpulkan menjadi satu untuk melangsungkan kegiatan tersebut agar tercapai (dalam hal ini dikenal dengan business plan/apapun sebutannya).




Nah, dilihat dari infografis ini, jika mas meneliti/menganalisa/mempelajari/apapun sebutannya, bukankah sudah jelas semua di dalam "proyek" tersebut kemudian ikut teranalisa? Mungkin, masih ada banyak poin yang tidak masuk dalam poin di dalam proyek pada infografis saya di atas, namun, semua yang ada saya rasa sudah cukup untuk mewakili istilah "analisa proyek" yang mas sebutkan. Dari sini, mau beli coin atau token sama saja analisa yang dibutuhkan adalah poin-poin yang sudah dibahas dari halaman 1 dan sudah diperjelas juga oleh @joniboini, @abhiseshakana dan @bayu7adi dibeberapa komen.

Jika ada yang lebih penting daripada analisa/yang dipelajari, maka hal tersebut adalah "uang untuk invest", kemudian kita harus punya wallet, kemudian yang terakhir yang paling penting, kita masih hidup  ^{#biarhawanyagapanas}

Moon maap ni gan saya ikut gabung   , jadi akar terjadinya pembicaraan yang mulai sedikit salah paham mengenai topik ini ternyata berawal dari sini, yang mana agan masphie sepertinya belum membaca postingan sebelumnya, padahal sudah dibahas mengenai apasaja analisa yang perlu dilakukan untuk mempertimbangkan sebuah investasi. Agan masphie kira ini adalah topik untuk pemburu gratisan   ...


dan agan masphie sudah minta maaf juga kalo memang postingannya kurang berkenan. lain kali baca postingan sebelumnya ya gan, hehehe

---

kemudian postingan selanjutnya adalah dari juragan Mr. sprin yang menyatakan bahwa ada hal yang lebih penting lagi untuk dipelajari daripada analisa , ketika kita hendak melakukan investasi.

Sebagai pengguna mata uang digital dan juga saya punya beberapa cryptocurrency, saya juga pasti tertarik dan akan menanyakan pertanyaan yang sama seperti yang agan joniboini lemparkan,


BTW, agan Mr. Sprin menggunakan kata "pelajari" , yang mana dalam konteks investasi kata ini juga bagian dari analisa. CMIIW

Kita pelajari whitepaper = Kita analisa whitepaper
Kita pelajari background tim dan developer = Kita analisa tim dan developer
Kita pelajari spesifikasi koin = Kita analisa spesifikasi koin
dll

Karena memang dalam menentukan pilihan sebuah koin atau project atau start up, hal yang paling bisa kita lakukan adalah menganalisa seluruh data yang tersedia dan data yang berkaitan dengan project/koin/start up tersebut. Analisa data bisa menjadi kunci utama untuk kita menentukan pilihan ikut/masuk atau tidak. Segala jenis kesalahan analisa dan kurang tepatnya prediksi, itu sudah diluar kemampuan kita dan kita sadar bahwa itu adalah resiko dalam berinvestasi.

No offense ya gan, kita saling berdiskusi 

Sepengetahuan saya dari saya bikin akun btt dan trading analisa tim untuk membeli koin juga perlu dilakukan, analisanya dari whitepaper juga, karena setiap proyek kalau di crypto namanya whitepaper, semua detail mengenai coin token yang akan di launch biasa diterangkan dari sini. Walaupun koin lama atau koin baru/token , whitepaper bisa menjadi bahan analisa. 

Emangnya analisa proyek itu yang dianalisa apaan kalau bukan tim, whitepaper, "dkk" seperti yang ane sebutin di atas?

Coba agan jelasin deh biar ane makin paham. Misalnya kenapa di post 8, post 14, post 18 arahnya juga ke analisa whitepaper dkk. "Analisa proyek" model gimana yang agan maksud biar makin jelas.

mungkin ini pak joni yang di maksud sama pak mr.sprin analisa proyeknya supaya tidak salah membeli coin,bukan analisa tim, 
karena ane baca di trit ini tentang coin, agan joni disini salah tangkap kali ya padahal dah legendary ya,

Sebenarnya akan terbilang aneh jika dalam memilih portfolio tidak ditemukan kesalahan pada waktu melakukan analisa, terlebih jika apa yang dianalisa adalah sesuatu hal yang memang memiliki tingkat resiko tinggi (Crypto Risk). Jadi sangat wajar jika analisa yang dilakukan hasilnya diluar ekspetasi, dan karena analisa juga merupakan bagian dari rencana/strategi investasi, maka setidaknya seorang pemain crypto bisa mengambil langkah pada saat analisa tersebut meleset.

Apaan itu?
Emangnya analisa tim, whitepaper dkk itu bukan bagian dari analisa juga? Terus agan nyuruh mempelajari apa? Bagaimana cara mendapatkan hoki? Mungkin bisa di share karena ane juga penasaran trik apalagi yang bisa dipakai dan lebih penting dari analisis data.

analisa salah satu hal penting dalam investasi supaya tidak salah memilihcoin yang agan inves, tapi ada juga gan yang salah menganalisa dapat nya kerugian, masih ada yang lain yang tidak kalah pentingnya untuk agan pelajari selain analisa.

ooo .... maksud penulis ini untuk mereka yang mau investasi toh .... baru ngeh, kirain buat yang pengen gratisan....

Kalau saya pribadi sih apapun itu koinnya asal kita paham dengan analisa, mungkin kita lebih aman untuk melakukan investasi.
Sebenarnya poin2 diatas sudah mantab, tapi alangkah baiknya ditambah satu poin lagi yaitu ANALISA.
Sebab investasi kripto bukan seperti kita main dadu, iya kalau pas lagi beruntung kita menang.... kalau pas lagi buntung kita ya kalah.

Tolong dimaafken jika kurang berkenan corat coret saya.

makanya gan sering sering cari info tentang mata uang firtual supaya tidak tertinggal informasi, ane lihat agan ini kurang abdate informasi maka dari postingan agan nampak agan kurang abdate.

mantap gan terimakasih atas informasinya ane baru tau ni kalau mata uang firtual bisa di gunakan di dunia nyata dan sudah berjalan sekarang sekali lagi terimakasih gan atas informasinya.

Penggunaan dunia nyata maksudnya ketika koin tersebut dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari baik untuk layanan maupun pembayaran. Contoh bitcoin, saat ini kan sudah digunakan sebagai alat pembayaran di luar negeri. BNB digunakan untuk fee exchange dan dapat diskon trading fee dan contoh2 token lainnya. Intinya road map mereka untuk penggunaan koin mereka benar-benar sesuai dan diimplementasikan bagi/untuk pengguna.

maksud agan penggunaan coin di dunia nyata gimana ya?
 kalau boleh ane tau coin apa ya gan yang di gunakan di dunia nyata ?
apakah yang agan maksud coin proyek di dunia firtual dan bisa di pegang di dunia nyata atau bagaimana gan, tolong penjelasannya.

Penggunaan di dunia nyata tidak selalu memiliki nilai positif bagi koin tersebut.
Kecuali manfaatnya memang betul2 dirasakan. Contohnya jika menggunakan koin tersebut akan mendapatkan diskon terhadap barang atau jasa

Media yang mana dulu nih gan? Rata-rata media punya press release, jadi bisa aja itu proyeknya sendiri yang bayar biar diliput. Hati-hati aja gan biar ga kejebak sama paid articles. Beda kasusnya emang kalau liputan itu dilakukan sendiri sama medianya tanpa dapet bayaran dari proyek terkait, biasanya laporannya lebih objektif, atau malah medianya yang minta wawancara sendiri sama si proyeknya karena dianggap menarik.

saya sering mengikuti perkembangan media yang menjadi tolak ukur dalam memilih coin untuk saya investasikan. Tidak heran jika proyek yang sering aktif pada media memberikan dampak positif pada ketertarikan investor pada proyek tersebut. seperti chainlink dan ethereum.

Betul sekali. Memang butuh pengalaman dan ilmu serta luck buat milih-milih. Bertanya seperti agan arjuna juga patut dilakukan daripada tersesat, hanya saja kadang ada juga oknum yang malah nyesatin biar bisa ngedump token/koin abu. 

Sebenaranya menjadikan CMC sebagai acuan juga bukan hal yang keliru, mengingat setiap token/coin yg bisa listing di CMC pastinya harus memenuhi requirement yang dikeluarkan oleh pihak CMC jadi setidaknya coin/token tersebut memang memiliki suatu project beserta team pengembangannya. Tetapi untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam melakukan investasi seharusnya saat melakukan analisa jangan hanya berpatokan pada Rank CMC saja atau malah menjadikannya sebagai satu-satunya acuan.

Intinya cari referensi sebanyak mungkin dan saat melakukan investasi maupun trading terapkan manajemen resiko didalamnya.


Biasanya buat pendatang/pemain baru di bidang crypto memang akan sedikit kesusahan dalam melakukan analisa terhadap portfolio yang akan mereka pilih. Hal ini sangatlah wajar mengingat pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki masih minim, sehingga akan ada beberapa diantaranya yang akan berpatokan pada ranking CMC maupun situs-situs sejenis lainnya disaat mereka akan melakukan investasi. Dan yang bisa menjadi awal bencana adalah saat mereka melakukan investasi hanya dengan berdasar patokan CMC saja. 

Ada di CMC bukan jaminan proyek itu bagus buat investasi juga, jadi mau ada atau tidak, ya agan harus lihat prospeknya. Gampangnya gini aja gan, koin-koin yang ada di CMC (dan masuk top 10, top 20, dst) itu kan dulunya juga belum masuk CMC, jadi masuk tidaknya hanya masalah administrasi aja, bukan tentang prospek.

Mengenai pilihan investasi, perlu riset yang tidak hanya cukup dilihat dari covernya saja, seperti website terlihat pro, team kelihatan nyata dan lain sebagainya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melakukan riset.

1. Coba cek foto tim menggunakan tools ini [SHARE] 🌍Website dan Tools Untuk Identifikasi ICO & IEO Palsu / SCAM🌍
2. Coba mencari informasinya dengan mencari di board scam accusation
3. Menggunakan plagiarism tool untuk melihat kualitas white paper.
4. Dukungan dari proyek lain atau bermitra dengan exchange besar seperti Binance misal dalam melakukan IEO di exchange tersebut dan sebagainya.
5. Poin-poin yang saya sebutkan pada OP

4 poin ini merupakan poin dasar yang harus dilakukan untuk riset sebelum memilih. Mengenai bagus atau tidaknya ini akan variatif jadi saya tidak bisa bilang apakah semuanya bagus atau semuanya jelek, Anda perlu mengambil keputusan berdasarkan hasil riset yang dilakukan. Yang penting ada hal yang harus dihindari

1. Melihat ranking pada website ICO/IEO sebagai tolok ukur
2. Hanya ikut teman yang bilang bagus
3. Termakan janji profit pasti (misal menjanjikan garansi profit 50%, 60% dan seterusnya).
4. Melihat jumlah follower socmed dan chat,
5. Bujukan apa pun terhadap suatu proyek, jangan pernah diikuti. Ikuti hasil riset yang sudah Anda lakukan ini akan lebih baik karena Anda akan belajar dari proses ini. Karena bagaimanapun, risiko yang dihadapi adalah risiko dan tanggung jawab Anda sendiri. Bukan mereka yang mengajak.

Maaf jika mungkin Anda tidak mendapat jawaban, namun setidaknya Anda mendapat gambaran bagaimana cara memilih koin yang berpotensi bagus.

maaf pak mau tanya
Sekarang di kita banyak komunitas cryptocurrency
kalau di lihat daftar cmc belum masuk , misalkan kita jadikan investasi apakah bagus untuk kedepannya pak?

Banyak cara yang dimanfaatkan scammer untuk mengelabui investor apalagi di saat harga market melonjak pada tahun 2018, hingga saat ini hanya hitungan beberapa proyek yang masih bertahan walaupun ratenya sudah jauh menurun, kalau sekarang mau investasi pada IEO baru mesti banyak pertimbangan dan mungkin lebih mudah menyelekasi IEO yang bagus dengan melihat dimana exhange yang melaunchpad IEO itu sendiri

benar gan banyak pihak yang tidak bertanggung jawab mengambil kesempatan untuk mengambil keuntungan saat harga ico melonjak, dari itu kita harus hati hati jangan sampai tertipu harus pantau terus perkembangan proyek.

Penting tapi paling gampang untuk dijadikan alat menipu.
Beberapa waktu lalu pas ICO menjadi primadona, banyak project-project gak jelas yang menyabet nama-nama orang untuk jadi tim developernya, dicari di akun medsosnya ada, tapi ternyata gak terlibat di proyek itu.

Yup, itulah intinya, dan saya juga tidak meminta siapa pun untuk sepakat dengan apa yang dibagikan pada thread ini, saya berbagi juga untuk dibuat diskusi kok mas 

---

Mengenai listing di exchange dan event bukan termasuk dalam penggunaan dalam kehidupan nyata (sehari-hari), pada poin tersebut yang dimaksudkan adalah adopsi koin/token untuk pengguna secara umum/sudah digunakan/memiliki produk yang sudah berjalan dan banyak pengguna. Contoh seperti Bitcoin, yang saat ini sudah digunakan sebagai alat transaksi secara resmi di marketplace atau secara personal atau juga sebagai mata uang suatu negara (yang mengakui). Ketika ada pengembang pada event mereka mengatakan koin/token mereka akan diimplementasikan oleh perusahaan A, namun belum terealisasi, itu hanya sebatas konsep yang dibagikan saat event, karena belum benar-benar ada/baru berupa ide. Kurang lebih seperti itu. Tetapi, apa yang disebutkan pada komen Anda merupakan sisi fundamental yang juga bisa dipertimbangkan kok.

Pembahasan yang sangat informatif.

Saya sering mempertimbangkan perkembangkan proyek dan event2 menarik sebagai dasar altcoin pick. Perkembangan proyek dan event menarik yang saya maksud di sini misalnya mainnet launch,open staking, hard fork, listing di exchange besar, dll. Ini ada beberapa contoh event dan perkembangan penting di beberapa alt di bulan Juni-Juli https://t.me/ico_analytic/1932
Apakah ini termasuk di poin ke 5 pada OP?

Memang bukan jaminan pasti untuk bisa profit, tapi ini peluang yang cukup bagus untuk dicoba. Dibutuhkan mental dan hati yang lapang untuk menghadapi resikonya.

Hmm, sepertinya exchange yang cukup bagusan dikit bakal delist koin itu duluan gan sebelum agan sempet beli atau menjualnya. Justru kalau ada exchange yang jualan koin model ini, tandanya mereka ga professional atau malah memang sengaja mau maling duit aja. Ane sendiri ga pernah misalnya liat" hashrate koin X yang ada di market Binance kalau mau day-trading.

Ya sepertinya memang beda pandangan sih. Sepakat untuk tidak sepakat deh prinsipnya.

Terima kasih mas @abhiseshakana sudah membantu memberikan sedikit penjelasan mengenai tujuan thread ini.


Di sini mungkin kita memiliki perbedaan sudut pandang mas, memang apa yang mas sebutkan seperti hashrate dan lain-lain bagi sebagian trader hal tersebut seperti tidak relevan. Namun, dari sisi penilaian saya, hal tersebut masih cukup relevan baik untuk trading maupun untuk investasi jangka panjang.

Pada sisi hashrate misalkan, saya disini menilai bahwa ketika saya ingin membeli koin untuk trading dan tidak memperhatikan berapa banyak miner koin tersebut, tentu akan membuat saya berpotensi kehilangan aset yang saya jadikan koin tersebut. Kita tidak pernah tahu kapan koin tersebut akan benar-benar tidak laku, ketika sudah kita beli di exchange. Ketika ada indikasi bahwa proyek semakin ditinggalkan oleh miner, tentu akan terjadi dump harga di market, dengan alasan trader yang memiliki koin tersebut sedang berusaha untuk mengamankan asetnya. Sedangkan kita yang sudah terlanjur membeli, memberikan harga yang lebih murah pun belum tentu ada yang mengambil sell order yang kita buat.

Hampir sama dengan apa yang terjadi jika koin tiba-tiba ditinggalkan oleh miner, keberadaan tim dan penggunaan secara real tentunya juga memberikan imbas pada volume trading dan kepercayaan trader terhadap koin tersebut yang juga dapat membawa kepercayaan pula pada investor. Berawal dari penilaian saya inilah saya merasa sepakat dengan pemberi tips bahwa memang faktor-faktor tersebut juga layak untuk dipertimbangkan sebelum memilih koin baik untuk trading dan investasi.

CMIIW

Saya rasa tidak ada salahnya untuk menjadikan keduanya sebagai object, karena pada OP keduanya memang telah disinggung (terlebih perbedaan mencolok dari trader dan investor hanya pada jangka waktu investasinya)


Untuk yang ini saya setuju ... Mungkin klo apa yang diangkat hanyalah tentang metode TA yang selayaknya digunakan, saya rasa masih sesuai dengan topik yang ada disini. Tetapi jika pembahasan sudah mengarah pada spesifikasi coin/token beserta angka-angka parameternya, hal ini lebih tepat jika didiskusikan di thread [DISKUSI] Harga Altcoins - XRP, BCH, LTC, EOS, dll

Apakah di sini akhirnya trader dan investor disamakan? Kok diskusi terakhir ane nangkepnya jadi bahas trading dan bukan masalah milih koin untuk investasi (dengan asumsi investasi beli sekarang, jual dalam jangka panjang).

Soalnya ane rasa kalau ini jadi bahas trader apalagi yang harian atau swing trading, masalah hashrate, usage di dunia real, atau timnya siapa dkk kok kurang jadi kurang relevan. Ya bisa aja disebut fundamental analysis, tapi kok terlalu dipaksakan kalau ujung-ujungnya nyari titik support dan resistance. Kecuali ya itu tadi, agan narget jangka panjang alias jadi investor bukan trader.

Ane kira fast charging gan ambigu nih mengenai fast trading ama definisi yang anda sebutin.

Kata siapa?

Pengererakan pasar yang lambat ini dinilai dari apa dahulu, apakah volatility perbuahan harga dari coin tersebut atau hal yang lainnya. Kalau yang anda maksud itu karena order anda melebihi sekian % dari total volume trading/order book hal itu yang membuat order agak sedikit susah untuk termakan.

Kalau dilihat dari sisi pergerakan harga, malah coin dengan volume kecil yang lebih cepat dalam perubahan harga pasarnya. Bisa saja dengan sekali trade order, maka persentase harga dari coin tersebut berubah secara drasti cukup besar karena orderbook sepi dll dan volume yang kecil.

Untuk menghindari orderbook yang memang dirasa susah untuk dijual, agan bisa melakukan metode merge orderbook yaitu menempatkan beberapa orderbook di tiap harga tertentu untuk menghindari penumpakan harga disatu titik. Kenapa? karena hal ini juga untuk menghindari adanya order baru yang mereka merasa order agan adalah sebuah wall dan ada potensi untuk dump instant sehingga mereka menempatan order diatas agan biar order mereka yang tereksekusi dahulu.

Untuk koin baru, hal pertama yang mesti diselami adalah hal-hal yang berkaitan dengan projectnya itu sendiri, mulai dari WP, team, roadmap, model pendistribusian dan target listing-nya (untuk memprediksi potensi jangkauan marketnya).

Dan biasanya sebuah koin baru yang menyasarkan untuk bisa listing pada exchange-exchange besar akan lebih bisa menarik minat investor/trader sehingga respon positif ini bisa memberikan imbas yang baik buat perkembangan dari koin itu sendiri.

Sedangkan untuk target (dari investor/trader) dalam menentukan pola investasi yang dipilih (jangka pendek/panjang), lebih baik memang disesuaikan dengan progress dari coin tersebut dan tidak terjebak pada kondisi Fomo (jika muncul) saat melakukan entry. (Terutama pada kondisi pasca listing dengan bungkus pendistribusian adalah IEO)

Saya sependapat dengan hal ini, jadi saya jarang membeli koin baru yang baru saja listing. Namun menurut pemikiran saya kalau kasus ini mungkin saja kita ke fundamental analisis. Kemudian dengan target tradenya jangka pendek.Karena saya pikir ini sangat riskan.

yah, ente typo kebangetan mo cepet selesai aja countednya-

semua pada tahu yang ente katakan, tapi kalau tekniknya tidak ada sama aja bohong. kalau ente tahu jaringan ethereum sedang tinggi-tinginya berapa hari lalu pasti akan buy ETH.
https://cointelegraph.com/news/ethereum-network-use-hits-a-new-all-time-high-will-eth-price-follow
dan yang ini tidak ente jadikan acuan karena terlalu sibuk di market.

Faktor yang sangat penting saya perhatikan dari awal adalah  Bagi semua Treder Kalau saya sih sistem Fast Trading lebih focus pada Volume coin ,hastori Buy  .sall dan Garafik . karena sangat beepengaruh untuk Kita melakukan Trading coin
Jika volume Kecil maka kita tau coin akan susah di jual beli. Atau pergerakan pasar Lambat..

Beberapa faktor lain yang mungkin bisa juga dijadikan bahan pertimbangan :

- Melihat kondisi market (tingkat likuiditas dan volatilitas) dari koin itu terlebih dahulu dan seberapa luas jaringan marketnya
- Mencari informasi mengenai utilitas dari coin tersebut
- Memperhatikan progres dari Roadmap-nya dan perkembangan-perkembangan lainnya (faktor fundamental)
- Memilih coin yang sesuai dengan karakteristik maupun strategi trader/investor

Benar mas, seeprtinya kita juga harus tau tim developer dibelakangnya. Namun, untuk mengetahui hal ini juga bisa cukup sulit, karena membutuhkan riset bertahap untuk memastikan tim yang dicantumkan benar-benar ada.


Untuk koin lama yang sudah memiliki banyak exchange memang bisa dilihat dari candle, volume dan fundamentalnya. Namun, untuk koin baru dengan exchange jarang, maka hal seperti apa yang mas sebutkan bisa jadi labih sulit untuk dilakukan

Setiap trader punya teknik berbeda- beda. Jika saya targetkan untuk jangka panjang atau pendek.  Untuk pertama kali saya pasti lihat candel dan volum kemudian melakukan analisa, melihat momentum dan trend  tak lupa juga ini dilakukan pada bebrapa TF.

Menurut saya apabila ingin membeli coin untuk trading
pertama kali yang saya perhatikan adalah Komunitas coin tersebut kalau mereka selalu mengembangkan projek dan memberikan informasi menarik dapat menjadi dasar kita memilih coin

Faktor paling utama yaitu kredibilitas tim developernya.. sptnya malah terlewat.

Klo untuk contoh-contoh kasusnya, ya mungkin bisa diambil dari beberapa kejadian 51% attack yang pernah terjadi, seperti yang pernah dialami oleh jaringan XVG (verge) pada tahun 2018 silam yang pada akhirnya berimbas pada penurunan harga.

Setidaknya sebelum memilih coin yg didasarkan pada tingkat hashrate, mungkin yang perlu dicermati adalah dengan melihat keseluruhan pool yang memberi support pada jaringan coin tersebut. Semakin banyak pool dan tidak ada ketimpangan hashpower antara pool yang satu dengan yang lainnya maka bisa diasumsikan jaringan konsensus dalam kondisi yang sehat.

Terima kasih mas, mungkin ada kasus yang mas ketahui adanya monopoli sistem tersebut? karena menurut saya ini juga penting untuk diketahui. Dan sistem riset seperti apa yang bisa dilakukan oleh member untuk setidaknya "mempertimbangkan kembali" sebelum memilih. Karena mining bukan bidang saya, maka penjelasan yang lebih detail dari member seperti mas yang memang sudah terjun lama dalam dunia mining bisa meningkatkan pemahaman member akan hla tersebut.

---

Untuk judul sudah saya revisi, terima kasih atas masukannya mas. Mengenai memilih Bitcoin, tentu akan lebih banyak yang memilih bitcoin. Terkadang seseorang juga akan mencari nilai tambah dari memilih altcoin. Jadi, banyak juga trader yang lebih milih di altcoin dibandingkan dengan bitcoin. Alasannya pastinya karena masalah opit (walaupun tidak selamanya ini akan benar-benar didapat dengan sesuai).

Mungkin judul yang tepat adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih Alternative coin. Karena untuk yang mau memulai masuk ke dunia Crypto pasti mengenalnya dari nama besar Bitcoin, tentu sopannya dari pintu itu dulu. Beli Bitcoin, separuhnya terserah mau di-Exchange dan menukarnya dengan Alternative coin urutan 2 ke bawah dan sebagainya.

Kalau saya gak macem-macem, harga beli mesti naik ketika saya mau jual. Jadi kalau dilihat dari itu saja, cocoknya ya pegang Bitcoin (short-mid-long), sudah pasti akan mengabaikan ke 5/8 faktor tersebut. Tapi kalau mau bikin Projek Sosmed pake Blockchain atau bikin Token  misalkan, tentu saya akan melihat ke Point 5/8, bisa jadi akan melihat tambahan Point 9 - Skalabilitas , tambahan Point 10 - dukungan Forum juga.

Jadi gak usah bingung pilih aja yang telah didukung dan dipercaya banyak orang.

IMHO

Jika tingginya global hashrate terjadi secara decentralized maka memang bisa dikatakan bahwa banyak orang tertarik dengan keberadaan coin tersebut, terlebih nilai plusnya keamanan jaringan akan menjadi semakin kuat. Tetapi jika tingginya global hashrate muncul dari model centralized (hashpower milik beberapa entitas-entitas besar) maka hal ini malah bisa menyebabkan sesuatu yang tidak baik buat perkembangan dari coin itu sendiri (bisa memonopoli sistem konsensus maupun market).

---

Untuk pertanyaan ini sebenarnya sudah dijawab oleh agan amrulshare sendiri, yakni adanya perbedaan algoritma mining dan spesifikasi hardware yang digunakan, sehingga daya komputasi yang dihasilkan nilainya juga berbeda.

Tingkat hashrate dari 2 coin yang memiliki algoritma berbeda memang susah untuk dibandingkan, karena memang keduanya memiliki faktor-faktor "X" yang berbeda. Sehingga untuk mengetahui apakah tingkat hashrate suatu coin bisa dibilang tinggi atau rendah, ya harus dibandingkan dengan coin yang memiliki algoritma mining sama (seperti BTC dibandingkan dengan BCH dan BSV atau ETH dibandingkan dengan ETC)

Dari yang saya tangkap begini mas, ketika kita sudah tidak mendapatkan profit dari koin utama, kita harus bisa bertindak untuk mengambil keputusan agar tidak stuck dikoin tersebut saja. Misal saja, koin yang kita pilih tidak mengalami pergerakan harga yang baik dan cenderung lebih sering turunnya daripada naiknya, disini mengapa harus memiliki target koin cadangan untuk kita mengambil keputusan. Misal jika di XLM tidak profit, kita bisa menunjuk koin lain yang bisa kita jadikan tempat untuk mencari keuntungan.

 
Entah mungkin kata-kata yang salah atau pemahaman saya memang salah, jadi hashrate yang saya maksud ini adalah total hashrate dari keseluruhan miner. Yang saya tangkap dari apa yang disebutkan dari sumber referensi saya adalah, jika total hashrate kecil, tentu itu menandakan koin tersebut sepi peminat. Silakan dikoreksi jika saya

Media adalah sebagai bahan pertimbangan, bukan tolok ukur yang wajib dipilih, makanya saya sebutkan untuk dipertimbangan bukan "harus dilakukan", karena semua perlu melakukan riset, pemilihan media juga dapat dilakukan untuk riset sebelum mengambil keputusan.

Untuk kasus koin yang sudah lama dan sudah banyak komunitasnya memang tidak ada, yang saya bicarakan adalah koin baru. koin baru belum terbukti tingkat keamanannya, maka saya sepakat dengan apa yang disebutkan pada referensi. Dan terima kasih pada mas @ryzaadit sudah  memberikan contoh kasus nya

Ada beberapa hal yang ane setujui dari opini agan @amrulshare.

Pemberitaan media juga harus dilihat dari type berita yang dilihat, jika misalkan hanya sekedar review saja mengenai project tersebut ane rasa hal ini gak begitu cocok. Pernah baca di telegram bitcointalk-id om @sapta sendiri bilang bahwa buat masuk ke media khususnya indo agak sangat gampang dan murah yang berarti bisa dikatakan paid review. Pengunaan media lebih cocok ke type topik berita yang dirasa hasil dari pengembangan project tersebut, biasanya media menggunakan referensi dari news project tersebut untuk type media seperti ini bisa saja tidak ada indikasi paid review.

Mengenai masalah "tangung jawab", beberapa media telah menerapkan disclaimer mengenai hal ini yang dimana berita atau media yang di publish tidak bisa dijadikan patokan untuk alasan investasi. Masing-masing individu menggunakan kesimpulan mereka masing-masing dengan beberapa referensi yang digunakan dalam spekulasi yang mereka lakukan.

Source : https://t.me/bitcointalk_id/56092

Untuk masalah keamanan jaringan, ane rasa @OP menuju ke rentan atau tidaknya jaringan tersebut dalam serangan 51% attack untuk cryptocurrency yang bertipe coins dan amannya source code yang telah diterapkan oleh developer tersebut cuman emang gk dijelasin ajh. Sebagai contoh ada kasus dari shittoken bernama XMRG (Monero Gold) ERC20 Token yang dimana developer tersebut exit scam dengan cara merubah source code yang telah ditetapkan membuat supply token yang telah ditetapkan dari intial supply token tersebut merubah seenaknya yang akhirnya developernya sendiri melakukan dumping token tersebut di coinexchange ke harga paling dasar.

Cuman untuk hal ini agak sedikit kesusahan bagi orang awam untuk melakukan checker dari source code yang telah diterapkan, hanya bisa berharap dari platform atau company audit source code yang ternama mengenai keamanan source code tersebut.

Source : https://coin.fyi/news/monero/monero-gold-xmrg-statement-coinexchange-io-support-medium-7vbcg7

Beberapa hal yang menimbulkan pertanyaan bagi saya dalam thread yang dibuat ini sebagai berikut;

1. Memiliki target cadangan Disini ente menggunakan judul "faktor-fator". Namun, ente mengatakan bahwa kita memerlukan "Target cadangan adalah koin/token yang masuk dalam daftar tunggu Anda. sebagaimana menjadi koin yang berpontensi." Misalnya, dalam kondisi ini saya belum dapat memilih crypto maanapun, dan bagaimana saya memilih crypto yang memiliki potensi lalu apakah ini menjadi salah faktor yang ente nyatakan ?

2. Hashrate (untuk mineable coin) bagaimana ente menyimpulkan bahwa Hashrate  dapat menyatakan "seberapa besar minat komunitas terhadap koin" tsb ? Menurut yang saya tahu bahwa perbedaan hashrate di karnakan perbedaan algoritma  dengan kata lain jumlah memori dan daya komputasi yang berbeda untuk ditambang. Sebagai pernyataan mengapa Hashrate Bitcoin dan ETH perbeda, apakah minat komunitas terhadap bitcoin lebih besar dibandingkan dengan ETH ?

3. Pemberitaan media apakah pemberitahuan suatu crypto ini relevan untuk dijadikan faktor seperti yang ente nyatakan dia atas, Ada sejumlah media terkemuka mengabarkan tentang koin tersebut. namun koin tersebut tidak memiliki tingkat investasi yang baik dalam beberapa minggu mendatang dan bahkan mengakibatkan kerugian. Siapa yang bertanggung jawab akan hal ini ?

Keamanan jaringan Jika ente berbicara tentang keamanan jaringan khususnya pada crypto. Apakah ada ataupun berita tentang suatu cryptocurrency di retas hingga sekarang ?

Hashrate (untuk mineable coin) ini maksudnya bagai mana pak saya kurang mengerti apa Hashrate  dapat mempengruhi harga pasar

Kita mungkin pernah merasa bingung untuk memilih crypto mana yang harus kita pilih ketika ingin memulai. Banyak yang memberikan saran untuk memilih kripto yang masuk top 10 CMC/Coingecko. Alasannya, market untuk koin/token yang sudah berada pada 10 besar pasti memiliki demand besar. Tapi, untuk memilih crypto hanya berdasarkan peringkat dapat menjadi suatu kesalahan juga. Karena, tidak selama ranking tersebut tetap berada pada posisinya saat ini. Sebut saja Sia, Pada tahun 2017 lalu, kedua koin ini masih berada pada posisi top 20, jika kita lihat posisinya saat ini, Sia turun ke posisi 65 (per 5/5/2020). Hal kecil ini dapat menjadi contoh nyata bahwa koin yang berada pada posisi top 10 saat ini sekali pun tidak akan menjamin memberikan kepastian jika Anda tidak memahami faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan sebelum memilih crypto. Di sini, saya akan berbagi beberapa hal yang mungkin dapat menjadi gambaran tambahan untuk Anda sebelum mengambil keputusan untuk memilih suatu koin/token baik untuk trading maupun investasi.

1. Memiliki target cadangan
Target cadangan adalah koin/token yang masuk dalam daftar tunggu Anda. Koin ini memiliki potensi, namun saat ini Anda masih belum yakin untuk memilihnya. Mengapa Anda perlu mencari koin cadangan? Tujuannya adalah agar Anda lebih mudah untuk mencari pengganti token pilihan utama Anda saat ini jika sudah tidak bisa lagi memberikan profit.


2. Hashrate (untuk mineable coin)
Jika Anda ingin membeli koin, jangan hanya percaya pada hype yang terjadi dilingkungan Anda atau karena mendengar seseorang yang auto sultan karena koin tertentu. Pasalnya, belum tentu koin tersebut akan bertahan diharga tersebut. Jika Anda ingin tahu seberapa besar minat komunitas terhadap koin, Anda dapat melihat tingkat hashrate dari koin tersebut. Semakin tinggi tingkat hashrate suatu koin, itu membuktikan banyak komunitas yang berminat pada koin tersebut dan bisa menjadi salah satu tanda kalau demand dari koin ini cukup tinggi. Namun, cara ini juga masih memiliki kelemahan, karena umumnya hype di masa awal kemunculan dapat memberikan pengaruh yang sangat besar.


3. Pemberitaan media
Pemberitaan media sangat penting untuk mengukur tingkat pengembangan dari suatu koin dan token crypto. Pasalnya, dari pemberitaan yang terjadi ini akan menghasilkan kepercayaan dari komunitas bahkan bukan tidak mungkin dapat mendatangkan investor baru. Maka dari itu, semakin sering suatu koin dimuat oleh media, maka semakin besar pula peluang untuk meningkatkan demand dari koin tersebut.

4. Keamanan jaringan
Jaringan dapat menjadi hal yang sangat krusial ketika kita memilih koin dan token. Memang, umumnya jaringan pada crypto sangat baik dan bisa dikatakan sangat minim peretasan terjadi karena ada serangan terhadap jaringan koin tersebut. Tetapi, jika kita berbicara tentang koin baru, Anda mesti mempertimbangkan hal ini terlebih dahulu sebelum memasukkan koin dalam daftar utama maupun cadangan.

5. Inovasi dan penggunaan secara nyata
Kita percaya bahwa banyak proyek yang menawarkan inovasi yang sangat "wah". Bagi kita yang awam, tentu sangat mudah terjebak dengan apa yang ditawarkan. Tak peduli koin ini sudah masuk CMC/Coingecko atau tidak, jika pada kenyataannya inovasi hanya sebatas pemanis dan tidak dapat diterapkan/digunakan secara nyata, maka inovasi tersebut tidak ada artinya dan bisa saja akan ditinggalkan oleh komunitas karena demand tidak mengalami peningkatan. Ingat, terkadang inovasi hanya untuk pemasaran saja, jika inovasi hanya tertuang pada kertas dan tidak dapat diimplementasikan, sama saja itu hanya sebuah konsep bukan inovasi yang sebenarnya.

Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memilih crypto. Tips ini saya dapatkan dari komentar salah satu user di Quora, silakan Anda merujuk pada halaman ini. Ada 8 poin, namun yang saya ambil hanya 5 dan mengalami pengembangan kalimat. Jika menurut Anda ada yang salah dan perlu dikoreksi, silakan dikoreksi. Atau ada yang ingin menambahkan? Monggo ditambahkan selama tidak menyesatkan dan tidak spamming.