Author

Topic: Fenomena Aneh Foto Caleg di Kuburan (Read 825 times)

hero member
Activity: 868
Merit: 737
December 26, 2023, 09:14:35 PM
#55
masih menjadi calon saja mereka sudah semena-mena dan berusaha melakukan intimidasi sedemikian rupa bagaimana jika mereka sudah duduk di kursi parlemen.
Memasang foto dan baliho di kuburan juga merupakan perbuatan yang tidak etis dan semena-mena terhadap fasilitas publik, jadi harus dijadikan perhatian lebih kepada masyarakat untuk tidak mencoblos mereka. Sebaiknya KPU dan Banwaslu memberikan semacam peringatan, spanduk atau iklan yang berbunyi: "jangan pilih caleg yang memasang baliho di tempat tidak sebagaimana mestinya" jadi masyarakat akan tahu mana caleg yang memiliki moral untuk dipilih mana yang tidak. Kalau mereka masih memasang foto mereka di fasilitas yang tidak diperkenankan, dapat diambil kesimpulan jika nanti dia jadi dan duduk di DPR pasti akan melakukan perbuatan yang tidak etis dan tidak sesuai moral lainnya.
jr. member
Activity: 31
Merit: 14
December 25, 2023, 04:09:26 PM
#54
Masalahnya adalah tidak adanya aturan khsusu alias membebaskan para caleg atau anggota dewan memasang dimanapun yang bahkan dilakukan tanpa izin justru dijadikan alasan oleh beberapa oknum yang memang menghalalkan segala cara agar mereka dikenali.
Padahal sekalipun memang tidak ada aturan khusus tentunya harus ada adab tentang bagaimana pemasangan ini dilakukan karena jika memang tanpa permisi terlebih dahulu sebenarnya itu sudah melanggar norma menurut saya.
Saya melihat kasus ini di media sosial dan bahkan memang ada beberapa video yang memperlihatkan bahwa calon anggota dewan itu mengamuk karena spanduk yang mereka pasang dicopot dengan nada intimidasi dan ancaman pelaporan kepada pihak yang berwajib dan ini salah satu yang saya lihat sebelumnya video.
Disisi lain memang tidak hanya kasus ini saja yang ramai karena ada beberapa kasus yang sama walaupun konteksnya sedikit berbeda dimana salah seorang warga di intimidasi dan akan dilaporkan kepada polisi yang mengharuskan dia meminta maaf karena mencopot stiker salah satu calon yang terpasang di rumahnya padahal itu adalah hak dirinya sendiri dengan dalih karena sebelumnya pemasangan tersebut dilakukan tanpa izin tetapi memang mereka para oknum yang memiliki kuasa dan uang justru membuat intimidasi sedemikian rupa padahal tata letak kesalahannya kita sudah tahu siapa yang memulai.
Cabut Stiker Caleg di Rumahnya Sendiri, Pria ini Malah Diancam akan Dipolisikan

Kita memang bebas melakukan promosi dimanapun dengan bentuk apapun entah itu stiker, baliho spanduk atau yang lainnya sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ditetapkan pemilu tetapi sejatinya kita juga harus memiliki tatakrama setidaknya perizinan terlebih dahulu sebelum melakukannya tetapi untuk sekarang manners seperti ini sudah hilang akibat beberapa oknum yang sebenarnya tingkah nya tidak dibenarkan.
Sebenarnya dalam hal ini ada beberapa aturan tentang baliho, stiker, spanduk atau alat kampanye lain yang memang sudah ada dalam undang-undang serta pemasangannya pun sudah diatur dalam beberapa kondisi seperti terkait dengan statemen bawaslu yang notabene adalah pengawas yang mengawasi ketertiban jalannya pemilu dimana pemasangan stiker, spanduk dan lain-lain jika memang berada di rumah atau dekat rumah itu harus izin dari yang memiliki tempat atau rumah hanya saja masih banyak saat ini yang memang tidak menaati aturan tersebut.
Ini bukan salah dari aturan tetapi kesalahan terletak di mereka yang memang tidak menaati aturan karena seperti yang anda sebutkan sebelumnya, segalanya akan di halalkan termasuk cara-cara yang salah sekalipun agar mereka bisa melaksanakan rencanan mereka dengan baik untuk kekuasaan yang mereka incar dan memang kita terlalu baik dengan mengatakan hal ini hanya "oknum" padahal memang hal seperti ini seharusnya di tindak lebih keras tetapi justru seolah di lindungi karena tidak ada tindak lanjut lebih jauh kecuali jika memang beberapa pemberitaan viral yang mengahruskan mereka "para oknum" mengharuskan klarifikasi dan cuci tangan.

Beberapa contoh yang anda masukan dalam sumber jelas ini menunjukan masih lemahnya pemahaman tentang aturan dan memang hal seperti ini sudah seperti lumrah bahkan memang mungkin selentingan nyeleneh aturan ada hanya untuk dilanggar pun itu benar-benar terjadi padahal itu adalah bentuk sarkasme.
Cukup miris dengan yang terjadi di beberapa kasus dimana justru masyarakat biasa di intimidasi dan dipaksa untuk meminta maaf padahal mereka hanya menuntut haknya dan memperlihatkan kondisi yang salah dalam beberapa promosi yang dilakukan para caleg. Disisi lain sepertinya memang ada yang salah dalam yang terjadi sekarang padahal mereka harus mengayomi masyarakat agar bisa meyakinkan bahwa mereka itu adalah contoh wakil yang baik tetapi yang terjadi dalam beberapa kasus yang anda sebutkan justru ini berkebalikan. masih menjadi calon saja mereka sudah semena-mena dan berusaha melakukan intimidasi sedemikian rupa bagaimana jika mereka sudah duduk di kursi parlemen.
Untuk Aturan tentang jenis ukuran atau lain sebagainya memang ada aturan khusus tentang hal ini dan itu terkandung dalam PKPU 33 tahun 2018 pasal 32 bisa dilihat disini https://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/PKPU%2033%20THN%202018.pdf halaman ke 4 dan 5 itu ada beberapa aturan khsusu tentang alat peraga kampanye tetapi tidak dijelaskan secara rinci atau tidak ada aturan khusus tentang pemasangan alat peraga tersebut karena memang hal seperti ini sekalipun memang aturannya tidak baku tetapi harus di patuhi.
Hanya saja sampai saat ini ketika memang tidak ada aturan khusus tentang pemasangan justru ini menjadi sumber masalah dimana banyak sekali dari mereka para oknum yang memasang se enaknya di rumah-rumah warga tanpa se izin yang punya rumah atau beberapa tempat lain dengan sama tanpa seizin terlebih dahulu padahal ini harus diperhatikan karena menurut saya sekalipun memang pesta pemilu adalah pesta rakyat tetapi tetap saja harus ada beberapa kondisi dimana adab dan norma harus di dahulukan sebagai bentuk kesopanan.

Memang sekarang ini banyak sekali masalah yang terjadi terhadap pemasangan alat peraga ini dan saya ingin sedikit bercerita tentang yang terjadi di daerah saya beberapa waktu lalu dimana ada sebuah permasalahan yang terjadi akibat baliho salah satu caleg di tutupi dengan baliho dari partai lain. Ini menjadi suguhan yang menarik karena ketika tidak ada aturan resmi dan segala cara akan dilakukan maka tidak jarang hal seperti ini pasti  terjadi.
hero member
Activity: 1470
Merit: 502
December 23, 2023, 10:35:12 AM
#53
Ada beberapa kasus yang terjadi termasuk salah satunya adalah yang viral di media sosial baru-baru ini tentang seorang yang memasang spanduk yang ditempatkan di depan etalase sebuah konter yang justru itu menimbulkan masalah. pasalnya itu menutup semua produk yang justru dirasa merugikan pemilik konter yang lebih parahnya adalah ketika ini viral dan mencoba untuk dicopot justru yang memasang tidak terima hal itu padahal sudah jelas itu melanggar karena ini jelas mengganggu pemilik toko atau konter dan para oknum seperti inilah yang justru merusak citra karena sekalipun memang kita bebas memasang apapun dan dimanapun tetapi tentu harus ada perijzinan dulu apalagi jika memang tempat yang digunakan untuk pemasangan baliho atau spanduk itu tempat pribadi.
Masalahnya adalah tidak adanya aturan khsusu alias membebaskan para caleg atau anggota dewan memasang dimanapun yang bahkan dilakukan tanpa izin justru dijadikan alasan oleh beberapa oknum yang memang menghalalkan segala cara agar mereka dikenali.
Padahal sekalipun memang tidak ada aturan khusus tentunya harus ada adab tentang bagaimana pemasangan ini dilakukan karena jika memang tanpa permisi terlebih dahulu sebenarnya itu sudah melanggar norma menurut saya.
Saya melihat kasus ini di media sosial dan bahkan memang ada beberapa video yang memperlihatkan bahwa calon anggota dewan itu mengamuk karena spanduk yang mereka pasang dicopot dengan nada intimidasi dan ancaman pelaporan kepada pihak yang berwajib dan ini salah satu yang saya lihat sebelumnya video.
Disisi lain memang tidak hanya kasus ini saja yang ramai karena ada beberapa kasus yang sama walaupun konteksnya sedikit berbeda dimana salah seorang warga di intimidasi dan akan dilaporkan kepada polisi yang mengharuskan dia meminta maaf karena mencopot stiker salah satu calon yang terpasang di rumahnya padahal itu adalah hak dirinya sendiri dengan dalih karena sebelumnya pemasangan tersebut dilakukan tanpa izin tetapi memang mereka para oknum yang memiliki kuasa dan uang justru membuat intimidasi sedemikian rupa padahal tata letak kesalahannya kita sudah tahu siapa yang memulai.
Cabut Stiker Caleg di Rumahnya Sendiri, Pria ini Malah Diancam akan Dipolisikan

Kita memang bebas melakukan promosi dimanapun dengan bentuk apapun entah itu stiker, baliho spanduk atau yang lainnya sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ditetapkan pemilu tetapi sejatinya kita juga harus memiliki tatakrama setidaknya perizinan terlebih dahulu sebelum melakukannya tetapi untuk sekarang manners seperti ini sudah hilang akibat beberapa oknum yang sebenarnya tingkah nya tidak dibenarkan.
Sebenarnya dalam hal ini ada beberapa aturan tentang baliho, stiker, spanduk atau alat kampanye lain yang memang sudah ada dalam undang-undang serta pemasangannya pun sudah diatur dalam beberapa kondisi seperti terkait dengan statemen bawaslu yang notabene adalah pengawas yang mengawasi ketertiban jalannya pemilu dimana pemasangan stiker, spanduk dan lain-lain jika memang berada di rumah atau dekat rumah itu harus izin dari yang memiliki tempat atau rumah hanya saja masih banyak saat ini yang memang tidak menaati aturan tersebut.
Ini bukan salah dari aturan tetapi kesalahan terletak di mereka yang memang tidak menaati aturan karena seperti yang anda sebutkan sebelumnya, segalanya akan di halalkan termasuk cara-cara yang salah sekalipun agar mereka bisa melaksanakan rencanan mereka dengan baik untuk kekuasaan yang mereka incar dan memang kita terlalu baik dengan mengatakan hal ini hanya "oknum" padahal memang hal seperti ini seharusnya di tindak lebih keras tetapi justru seolah di lindungi karena tidak ada tindak lanjut lebih jauh kecuali jika memang beberapa pemberitaan viral yang mengahruskan mereka "para oknum" mengharuskan klarifikasi dan cuci tangan.

Beberapa contoh yang anda masukan dalam sumber jelas ini menunjukan masih lemahnya pemahaman tentang aturan dan memang hal seperti ini sudah seperti lumrah bahkan memang mungkin selentingan nyeleneh aturan ada hanya untuk dilanggar pun itu benar-benar terjadi padahal itu adalah bentuk sarkasme.
Cukup miris dengan yang terjadi di beberapa kasus dimana justru masyarakat biasa di intimidasi dan dipaksa untuk meminta maaf padahal mereka hanya menuntut haknya dan memperlihatkan kondisi yang salah dalam beberapa promosi yang dilakukan para caleg. Disisi lain sepertinya memang ada yang salah dalam yang terjadi sekarang padahal mereka harus mengayomi masyarakat agar bisa meyakinkan bahwa mereka itu adalah contoh wakil yang baik tetapi yang terjadi dalam beberapa kasus yang anda sebutkan justru ini berkebalikan. masih menjadi calon saja mereka sudah semena-mena dan berusaha melakukan intimidasi sedemikian rupa bagaimana jika mereka sudah duduk di kursi parlemen.
jr. member
Activity: 31
Merit: 14
December 18, 2023, 04:40:22 PM
#52
Ada beberapa kasus yang terjadi termasuk salah satunya adalah yang viral di media sosial baru-baru ini tentang seorang yang memasang spanduk yang ditempatkan di depan etalase sebuah konter yang justru itu menimbulkan masalah. pasalnya itu menutup semua produk yang justru dirasa merugikan pemilik konter yang lebih parahnya adalah ketika ini viral dan mencoba untuk dicopot justru yang memasang tidak terima hal itu padahal sudah jelas itu melanggar karena ini jelas mengganggu pemilik toko atau konter dan para oknum seperti inilah yang justru merusak citra karena sekalipun memang kita bebas memasang apapun dan dimanapun tetapi tentu harus ada perijzinan dulu apalagi jika memang tempat yang digunakan untuk pemasangan baliho atau spanduk itu tempat pribadi.
Masalahnya adalah tidak adanya aturan khsusu alias membebaskan para caleg atau anggota dewan memasang dimanapun yang bahkan dilakukan tanpa izin justru dijadikan alasan oleh beberapa oknum yang memang menghalalkan segala cara agar mereka dikenali.
Padahal sekalipun memang tidak ada aturan khusus tentunya harus ada adab tentang bagaimana pemasangan ini dilakukan karena jika memang tanpa permisi terlebih dahulu sebenarnya itu sudah melanggar norma menurut saya.
Saya melihat kasus ini di media sosial dan bahkan memang ada beberapa video yang memperlihatkan bahwa calon anggota dewan itu mengamuk karena spanduk yang mereka pasang dicopot dengan nada intimidasi dan ancaman pelaporan kepada pihak yang berwajib dan ini salah satu yang saya lihat sebelumnya video.
Disisi lain memang tidak hanya kasus ini saja yang ramai karena ada beberapa kasus yang sama walaupun konteksnya sedikit berbeda dimana salah seorang warga di intimidasi dan akan dilaporkan kepada polisi yang mengharuskan dia meminta maaf karena mencopot stiker salah satu calon yang terpasang di rumahnya padahal itu adalah hak dirinya sendiri dengan dalih karena sebelumnya pemasangan tersebut dilakukan tanpa izin tetapi memang mereka para oknum yang memiliki kuasa dan uang justru membuat intimidasi sedemikian rupa padahal tata letak kesalahannya kita sudah tahu siapa yang memulai.
Cabut Stiker Caleg di Rumahnya Sendiri, Pria ini Malah Diancam akan Dipolisikan

Kita memang bebas melakukan promosi dimanapun dengan bentuk apapun entah itu stiker, baliho spanduk atau yang lainnya sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ditetapkan pemilu tetapi sejatinya kita juga harus memiliki tatakrama setidaknya perizinan terlebih dahulu sebelum melakukannya tetapi untuk sekarang manners seperti ini sudah hilang akibat beberapa oknum yang sebenarnya tingkah nya tidak dibenarkan.
hero member
Activity: 1470
Merit: 502
December 18, 2023, 08:49:29 AM
#51
Saat ini memang di pesta pemilu pasti ada saja selain dari baligo yang terkesan nyeleneh pasti tempat-tempat yang dipergunakan juga terkadang tidak tahu tempat asal mereka bisa promosi untuk mendapatkan pemikatan dimanapun tempatnya pasti akan dipasang Cheesy
Sekalipun memang terkesan tidak terlalu etis ketika memasang baligo atau spanduk yang difungsikan untuk promosi sebagai kandidat calon anggota legislatif tetapi pada akhirnya terkadang hal itu tidak terlalu diperdulikan yang terpenting ada sebuah situasi dimana ini sebagai salah satu cara dari mereka untuk memikat supaya kita tertarik karena memang semua pasti akan melakukan daya tarik tersendiri sebagai bentuk kampanye yang dilakukan.
Masalahnya terkadang ada yang lebih parah dan nyeleneh karena ada banyak sekali kasus sebenarnya tentang tata letak penyimpanan baligo yang tidak sesuai dengan aturan . Ada beberapa kasus yang terjadi termasuk salah satunya adalah yang viral di media sosial baru-baru ini tentang seorang yang memasang spanduk yang ditempatkan di depan etalase sebuah konter yang justru itu menimbulkan masalah. pasalnya itu menutup semua produk yang justru dirasa merugikan pemilik konter yang lebih parahnya adalah ketika ini viral dan mencoba untuk dicopot justru yang memasang tidak terima hal itu padahal sudah jelas itu melanggar karena ini jelas mengganggu pemilik toko atau konter dan para oknum seperti inilah yang justru merusak citra karena sekalipun memang kita bebas memasang apapun dan dimanapun tetapi tentu harus ada perijzinan dulu apalagi jika memang tempat yang digunakan untuk pemasangan baliho atau spanduk itu tempat pribadi.
member
Activity: 267
Merit: 42
December 18, 2023, 06:04:36 AM
#50
Di daerah ane pun banyak gan yang kek gini meskipun belum waktu nya untuk kampanye tapi tetap aja banner udah di mana mana, bahkan bendera partai di pasangi di pinggir jalan hingga 100 meter lebih dengan jarak kurang lebih 2meter per banner nya pakai tiang, ini sudah tidak aneh lagi yang kampanye punn sekarang sudah masuk ke kampung kampung, ane liat banyak warga dusun ane pergi kumpulan bawa KTP+KK hanya demi 1 liter minyak curah dan 5 liter beras di kasih sama caleg nya, denger denger sih nanti bakal ada lanjutan kumpulan lagi dengan iming iming 250k perorang Cheesy.

Caleg kalau udah jadi gak mau dengar aspirasi dari warga nya lagi.  Tongue

Masih mending d kasih minyak curah 1 liter beras 5 liter,lah saya di kasih indomie 3 biji kopi saset 2 di plastik nya di kasih setiker poto caleg nya,terus pas udah di kasih mie langsung di poto sama timsesnya, tapi untuk sekarang udah tau trik nya padahal dari si caleg di kasih uang yang mana harus dibagiin ke masyarakat,tapi oleh timses nya dibelanja in biar ada lebih nya biasa.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
December 17, 2023, 07:11:58 PM
#49
Saya yakin uang sewa jasa yang nempelin pasti lumayan, kerja bebas, nempelin dimana saja  semaunya, mereka gak bakal peduli mau orang2 ngiranya itu foto orang yang sudah meninggal atau bukan, yang penting cuan.  Cheesy
Dulu di tahun 2009, aku pernah ikut juga nempelin brosur-brour caleg. Uangnya memang lumayan, hitungannya harian + dapat rokok + sama nasi bungkus. Jadi karena enak tadi, aku sama temen-temen kerja nyantai aja, ditargetin cuma 1000 lembar/hari ditempel di wilayah dapil yang ditentukan. Ya kayak masang iklan jasa sedot WC, di tiang listrik pun kami pasang, asal target tercapai. Malah kalau tidak habis, kami buang aja di sungai. Ya karena tidak ada yang ngawasin jadi bebas ngelakuin apa saja. Mungkin masang foto di kuburan juga termasuk kerja yang "asal bapak senang". maunya beres aja sampai target yang ditentukan.
sr. member
Activity: 826
Merit: 460
December 10, 2023, 11:43:48 AM
#48

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]

Terkadang kumerasa heran melihat para caleg yang memasang foto atau gambar dirinya di areal perkuburan. Entah apa motifasi mereka sehingga ada ide untuk itu. Padahal sudah jelas sekali kalau yang namanya orang mati, tidak bakal lagi ada suara untuk memilih dirinya, jangankan mencoblos, untuk bangkit dari kubur pun ku kira suatu hil yang mustahal di zaman modern ini.

Memang kalimat ku tersebut agak sedikit sarkasm, karena hatiku ini agak risih jika melihat brosur caleg ada di daerah yang tidak semestinya. Belum lagi ada beberapa simpatisan caleg yang seenak udelnya sendiri memaku browsur di pepohonan pinggir jalan, dimana menurutku bisa merusak kelestarian alam itu sendiri.

Kembali ke foto di atas, itu hanya sebagian saja, di sebelah timur malah ada yang pasang plang reklame foto caleg ukuran 4x5 meter tepat di dalam areal perkuburan yang tanahnya kurasa milik masyarakat sekitar. Entah apa mereka tidak protes, padahal disamping mengganggu pemandangan, beberapa waktu lalu bahkan keponakanku mengira kalau foto caleg itu foto orang mati yang akan dikubur di sana, karena dia merasa itu di daerah kuburan.

Ku rasa etika dan moral para caleg sudah berada di titik terendah saat ini, mereka sangat berambisi sekali untuk jadi anggota dewan dengan segala cara supaya terpilih, mereka bahkan tidak malu dan segan lagi untuk pasang brosur di daerah yang tidak semestinya. Padahal dari situ saja kita sudah dapat membaca bahwa caleg tersebut tidak bakal membawa perubahaan apa-apa untuk rakyat indonesia, karena moral dan etikanya saja sudah tidak ada.
Pertama tidak pantas rasanya foto caleg ditaruh di kuburan, lagian itu siapa yang mau liat.Sungguh anjlok banget moral mereka kalo sampe nggak malu memajang wajahnya di tempat-tempat sakral kayak gitu. Kasian ntar ngira itu foto orang mati Cheesy . Sepertinya yang nempelin cuman pengen duitnya doank tuh.

Sebenarnya memang iya saya juga secara pribadi melihatnya agak kurang pantas jika ada foto atau baliho seperti itu di tempat pemakaman yang identik dengan suasana sakral, kehilatannya kurang etis, tetapi bagi sang caleg mungkin mereka gak bakal memperhitungkan sampai kesana atau sedetail itu, yang penting bagi mereka gimana caranya biar mereka bisa terlihat di mata umum dengan jelas dengan menyertakan no urut untuk pemilihan agar masyarakat tidak salah pilih, karena jelas pasti mereka juga punya ketakukan tentang semua uang yang sudah mereka keluarkan untuk sumbangan ternyata tidak bedampak baik atau tidak sesuai dengan yang sudah mereka rencanakan dengan catatan ternyata masyarakat yang sudah mereka sumbang salah dalam memilih, dan juga sering kita lihat ada banyak tulisan besar yang mengatakan "jangan salah pilih" mungkin itu untuk lebih mengingatkan. Saya yakin uang sewa jasa yang nempelin pasti lumayan, kerja bebas, nempelin dimana saja  semaunya, mereka gak bakal peduli mau orang2 ngiranya itu foto orang yang sudah meninggal atau bukan, yang penting cuan.  Cheesy
member
Activity: 66
Merit: 18
Tontogether | Save Smart & Win Big
December 10, 2023, 10:17:55 AM
#47
Memasuki musim politik memang aneh-aneh para caleg untuk memperkenalkan dirinya dengan cara yang unik-unik. Salah satunya memasang spanduk di area-area keramain, dan tidak sedikit juga memamasang di area umum. Mungkin ini kuburan dekat dengan pemukiman warga dan kuburannya ramai orang lalu lalang tidak yang aneh sih. Di daerah saya juga banyak yang seperti itu kebetulan kuburannya memang dekat dengan jalan raya dan ramai orang berziarah pada hari-hari tertentu.

Atau bisa juga olah timses yang tidak mau ribut sama orang, kan kita tau sendiri pasang spanduk caleg di beberapa tempat emang di larang dia gak mau ribet akhirnya pasang aja sesuka dia yang penting duit pasang spanduk cair. Cheesy

Saya pernah sekali waktu pemilu yang lalu di perjalanan menuju ke kota di dearah saya tingga,  kebetulan saat pas di persimpangan ketemu dengan kang ojek yang lagi ngetem di situ, dan di persimpangan itu sangat banyak spanduk caleg yang menghiasi jalan dari berbagai partai.
Saya iseng nanya
Bang, milih caleg yang mana nih?
Kang ojek menjawab “halah mereka itu perampok semua mas” Cheesy


Siasat politik semua hal boleh dilakukan asal tidak menyalahi aturan-aturan yang telah ditetapkan bersama, pedoman pemilu adalah pkpu dan perbawaslu itu rumus yang harus diketahui semua baik peserta pemilu maupun caleg
member
Activity: 210
Merit: 36
December 10, 2023, 05:35:08 AM
#46

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]

Terkadang kumerasa heran melihat para caleg yang memasang foto atau gambar dirinya di areal perkuburan. Entah apa motifasi mereka sehingga ada ide untuk itu. Padahal sudah jelas sekali kalau yang namanya orang mati, tidak bakal lagi ada suara untuk memilih dirinya, jangankan mencoblos, untuk bangkit dari kubur pun ku kira suatu hil yang mustahal di zaman modern ini.

Memang kalimat ku tersebut agak sedikit sarkasm, karena hatiku ini agak risih jika melihat brosur caleg ada di daerah yang tidak semestinya. Belum lagi ada beberapa simpatisan caleg yang seenak udelnya sendiri memaku browsur di pepohonan pinggir jalan, dimana menurutku bisa merusak kelestarian alam itu sendiri.

Kembali ke foto di atas, itu hanya sebagian saja, di sebelah timur malah ada yang pasang plang reklame foto caleg ukuran 4x5 meter tepat di dalam areal perkuburan yang tanahnya kurasa milik masyarakat sekitar. Entah apa mereka tidak protes, padahal disamping mengganggu pemandangan, beberapa waktu lalu bahkan keponakanku mengira kalau foto caleg itu foto orang mati yang akan dikubur di sana, karena dia merasa itu di daerah kuburan.

Ku rasa etika dan moral para caleg sudah berada di titik terendah saat ini, mereka sangat berambisi sekali untuk jadi anggota dewan dengan segala cara supaya terpilih, mereka bahkan tidak malu dan segan lagi untuk pasang brosur di daerah yang tidak semestinya. Padahal dari situ saja kita sudah dapat membaca bahwa caleg tersebut tidak bakal membawa perubahaan apa-apa untuk rakyat indonesia, karena moral dan etikanya saja sudah tidak ada.
Seorang politisi dapat melakukan apa saja untuk mengesankan orang-orang dan menunjukkan kepada mereka bahwa ada niat yang murni, mungkin motifnya memasang foto atau gambar dirinya adalah untuk menyampaikan pesan kepada publik bahwa jika mereka memilihnya, dia tidak hanya akan menjaga kepentingannya. yang membutuhkan tetapi juga melengkapi pekarangan kuburan agar lebih kondusif bagi orang untuk berziarah. Saya yakin itulah pesan yang ingin dia sampaikan melalui fotonya.
member
Activity: 267
Merit: 42
December 10, 2023, 01:05:02 AM
#45
Jangankan dikuburan, di tempat ibadah saja bisa disumbang atas nama caleg. Nanti kalo kalah, sumbangannya ditarik lagi. Adakah cerita serupa di daerah kalian?
Kembali ke topik, selain caleg, penilaian moralitas bisa ditujukan pada pemdes/pemkel setempat karena pemasangan baliho di fasilitas umum biasanya atas persetujuan mereka. btw, di daerah saya tidak terkecuali dengan fenomena diatas, dan bukan rahasia lagi kalo hal-hal semacam ini tidak lepas dari peran "amplop".
Kalau tidak ada amplop tidak akan ada ijin ya😅, ujung-ujung nya sang amplop lah yang ber kuasa,wkwkwk
Tanpa melihat visi dan misinya gabres aja,yang penting dapat amplop(cuan bos)😁.
member
Activity: 382
Merit: 12
Axioma Holding - Axioma Pay Crypto Card
December 09, 2023, 10:27:35 PM
#44

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]

Terkadang kumerasa heran melihat para caleg yang memasang foto atau gambar dirinya di areal perkuburan. Entah apa motifasi mereka sehingga ada ide untuk itu. Padahal sudah jelas sekali kalau yang namanya orang mati, tidak bakal lagi ada suara untuk memilih dirinya, jangankan mencoblos, untuk bangkit dari kubur pun ku kira suatu hil yang mustahal di zaman modern ini.

Memang kalimat ku tersebut agak sedikit sarkasm, karena hatiku ini agak risih jika melihat brosur caleg ada di daerah yang tidak semestinya. Belum lagi ada beberapa simpatisan caleg yang seenak udelnya sendiri memaku browsur di pepohonan pinggir jalan, dimana menurutku bisa merusak kelestarian alam itu sendiri.

Kembali ke foto di atas, itu hanya sebagian saja, di sebelah timur malah ada yang pasang plang reklame foto caleg ukuran 4x5 meter tepat di dalam areal perkuburan yang tanahnya kurasa milik masyarakat sekitar. Entah apa mereka tidak protes, padahal disamping mengganggu pemandangan, beberapa waktu lalu bahkan keponakanku mengira kalau foto caleg itu foto orang mati yang akan dikubur di sana, karena dia merasa itu di daerah kuburan.

Ku rasa etika dan moral para caleg sudah berada di titik terendah saat ini, mereka sangat berambisi sekali untuk jadi anggota dewan dengan segala cara supaya terpilih, mereka bahkan tidak malu dan segan lagi untuk pasang brosur di daerah yang tidak semestinya. Padahal dari situ saja kita sudah dapat membaca bahwa caleg tersebut tidak bakal membawa perubahaan apa-apa untuk rakyat indonesia, karena moral dan etikanya saja sudah tidak ada.
Pertama tidak pantas rasanya foto caleg ditaruh di kuburan, lagian itu siapa yang mau liat.Sungguh anjlok banget moral mereka kalo sampe nggak malu memajang wajahnya di tempat-tempat sakral kayak gitu. Kasian ntar ngira itu foto orang mati Cheesy . Sepertinya yang nempelin cuman pengen duitnya doank tuh.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
December 05, 2023, 10:13:46 PM
#43
misalnya ada yang ngomong eh calon A masa pasang banner di makam, apa tidak ada area lain. lalu lanjut ke yang lain dan begitu seterusnya. karena promosi dari mulut ke mulut itu lebih cepat ketimbang promo lewat banner itu sendiri. bisa dikatakan itu motifnya pemasangan banner di area yang bisa dikatakan nyeleneh.
sepertinya memang niatnya untuk kontroversi biar jadi omongan orang. Ya sama kayak partai PSi yang penuh kontroversi tapi sudah cuci tangan dan terkenal karena anaknya Jokowi.

Fenomena ini disebabkan dikuburan banyak orang yang malakukan semacam syukuran dan ziarah, musim caleg merupakan moment untuk mendekatkan diri kepada semua kalangan bahkan tempat-tempat yang dianggap banyak dikunjungi, apalagi kuburan umum hampir tiap hari orang berdatangan, tapi terkait hal itu tidak semua kuburan bisa dipakai apk krna semua ada tempat-tempat yang telah direkomendasi oleh PPK kepada KPU sehingga jikapun terjadi pelanggaran Bawaslu selaku pengawas pemilu berhak untuk menindaklanjutinya
Betul juga. Kulihat beberapa waktu lalu pun banyak yang berziarah atau ngelayat orang meninggal di kuburan. Namun ya agak salah besar juga kalau pemikiran timses-nya kalau dikuburan itu dapat mendulang suara. Namanya orang bersedih, dia mana mau mikirin poto yang terpampang pakai gambar partai. Paling kalau ada yang iseng dilepasnya tuh spanduk untuk berteduh dari kepanasan kalau lagi ziarah.

Pada saat memasuki pemilu memang kita akan banyak menemukan baliho yang dibuat oleh mereka para caleg untuk mengenalkan diri mereka pada masyarakat, ketika mereka ingin dikenal oleh masyarakat tentu menyuruh para timsesnya untuk memasangkan baliho tersebut pada tempat tempat yang banyak orang lewat ataupu yang mudah terlihar ketika seseorang melewati tempat baliho terpasang, mereka akan memasang dimana saja yang penting baliho tesebut dapat terlihat oleh masyarakat dan mereka yang memilih untuk memasangkannya pada lingkungan kuburan tentu mereka telah melihat kawasan tersebut banyak orang yang mengunjungi sehingga orang yang berziarah melihat foto para caleg tersebut.
Di depan kuburan juga ada ramai yang jualan bakso dan tempat permainan anak mandi bola dan komedi putar. Mungkin karena itu mereka pasang dikuburan. Tapi ya tetap tidak etis juga kalau pasangnya di dalam, kecuali di luar atau di depan tiang listrik mamang jualan bakso.
full member
Activity: 807
Merit: 150
December 02, 2023, 06:43:49 PM
#42
Fenomena ini disebabkan dikuburan banyak orang yang malakukan semacam syukuran dan ziarah, musim caleg merupakan moment untuk mendekatkan diri kepada semua kalangan bahkan tempat-tempat yang dianggap banyak dikunjungi, apalagi kuburan umum hampir tiap hari orang berdatangan, tapi terkait hal itu tidak semua kuburan bisa dipakai apk krna semua ada tempat-tempat yang telah direkomendasi oleh PPK kepada KPU sehingga jikapun terjadi pelanggaran Bawaslu selaku pengawas pemilu berhak untuk menindaklanjutinya
Pada saat memasuki pemilu memang kita akan banyak menemukan baliho yang dibuat oleh mereka para caleg untuk mengenalkan diri mereka pada masyarakat, ketika mereka ingin dikenal oleh masyarakat tentu menyuruh para timsesnya untuk memasangkan baliho tersebut pada tempat tempat yang banyak orang lewat ataupu yang mudah terlihar ketika seseorang melewati tempat baliho terpasang, mereka akan memasang dimana saja yang penting baliho tesebut dapat terlihat oleh masyarakat dan mereka yang memilih untuk memasangkannya pada lingkungan kuburan tentu mereka telah melihat kawasan tersebut banyak orang yang mengunjungi sehingga orang yang berziarah melihat foto para caleg tersebut.
member
Activity: 98
Merit: 21
Tontogether | Save Smart & Win Big
November 30, 2023, 11:03:20 AM
#41
Ya tentunya targetnya adalah keluarga yg ziarah ke makam... pasti mereka juga ga asal milih kuburan di antah berantah, tapi yang sudah ada track record sering dikunjungi. Fenomena yang lebih aneh itu tanya "telat haid?" kok masangnya di tiang listrik? Grin

Anyway, ini belom musim kampanye kan? Kalau spanduk, poster kampanye, dsb ada di lingkungan agan, tinggal lapor Pak RT aja biar nanti dibersihkan. Kalau agan termasuk tokoh pemuda/masyarakat di sana langsung cabut aja ga masalah.
Fenomena ini disebabkan dikuburan banyak orang yang malakukan semacam syukuran dan ziarah, musim caleg merupakan moment untuk mendekatkan diri kepada semua kalangan bahkan tempat-tempat yang dianggap banyak dikunjungi, apalagi kuburan umum hampir tiap hari orang berdatangan, tapi terkait hal itu tidak semua kuburan bisa dipakai apk krna semua ada tempat-tempat yang telah direkomendasi oleh PPK kepada KPU sehingga jikapun terjadi pelanggaran Bawaslu selaku pengawas pemilu berhak untuk menindaklanjutinya
full member
Activity: 784
Merit: 212
November 30, 2023, 07:25:49 AM
#40

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]

Terkadang kumerasa heran melihat para caleg yang memasang foto atau gambar dirinya di areal perkuburan. Entah apa motifasi mereka sehingga ada ide untuk itu. Padahal sudah jelas sekali kalau yang namanya orang mati, tidak bakal lagi ada suara untuk memilih dirinya, jangankan mencoblos, untuk bangkit dari kubur pun ku kira suatu hil yang mustahal di zaman modern ini.
~snip~
ya memang orang mati tidak akan bisa memilih calon A tersebut. akan tetapi jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, itu sebuah teknik yang jitu menurut saya. karena tidak terpikirkan oleh orang untuk menaruh sebuah banner di areal kuburan. semakin banyak yang membicarakan banner tersebut, sudah pasti banyak yang tau dengan calon tersebut. misalnya ada yang ngomong eh calon A masa pasang banner di makam, apa tidak ada area lain. lalu lanjut ke yang lain dan begitu seterusnya. karena promosi dari mulut ke mulut itu lebih cepat ketimbang promo lewat banner itu sendiri. bisa dikatakan itu motifnya pemasangan banner di area yang bisa dikatakan nyeleneh.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 28, 2023, 11:10:49 PM
#39
Timses mah main pasang-pasang aja yang penting tugas terlaksana😅,dan si baliho habis terpasang terus jepret poto biar ada pembuktian ke atasannya,gak peduli masangnya dekat kuburan juga(kayanya sih begitu).
Yups, apa lagi sekarang ini sudah dimulainya masa kampanye capres dan cawapres. Di kampung ane sekarang, sekitar 3 hari lalu masih kosong dan sepi dari baliho-baliho capres, tapi sekarang (hari ini) sudah banyak yang mulai terpasang antara calon no urut 1,2 dan 3. kadang risih juga pagi-pagi ane berangkat kerja ngelewati jalan yang penuh dengan baliho warna-warni, mana pada senyum semua, dan gak ada poto perempuannya pulak. Ini menjadi dilema tersendiri melihat pepohonan yang dulunya asri tanpa poto capres, jadi banyak ditempelin gambar-gambar yang menurut ane tidak enak dipandang.
member
Activity: 250
Merit: 18
November 24, 2023, 11:14:18 PM
#38
Bisa dilihat secara cermat, ini sepertinya pemakaman yang memang bersebelahan dengan jalan umum. Disamping kiri ada pembatas pemakaman dengan jalan sepertinya, Gambar kurang besar landscapenya 😅 cuma mengira saja. Logika saja jika Timses menaruh baliho pilpres di pemakaman jika itu bukanlah tempat yang banyak dilalui banyak orang atau jalan umum. Sejelek-jeleknya timses pasti ada tim yang mengaudit pekerjaan mereka apa benar atau salah. Masalahnya disini sangat disayangkan baliho caleg tersebut memakan space pemakaman. Kalau saya pribadi akan menurunkan baliho tersebut, kita sebagai warga kampung juga punya hak jika ada salah satu parpol atau caleg yang seenaknya sendiri pasang baliho tanpa peduli keamanan dan kenyamanan mata (merusak pemandangan)



Iya kayanya memang benar pemakamannya memang dekat jalan umum dan juga kayanya dekat juga dengan pemukiman warga(ketika gambar dizom di sebelah kuburan banyak rumah ).
Timses mah main pasang-pasang aja yang penting tugas terlaksana😅,dan si baliho habis terpasang terus jepret poto biar ada pembuktian ke atasannya,gak peduli masangnya dekat kuburan juga(kayanya sih begitu).
hero member
Activity: 868
Merit: 737
November 13, 2023, 04:38:35 AM
#37
Menurut saya penomena aneh seperti poto caleg dikuburan bisa dijelaskan oleh berbagai faktor,seperti kebetulan atau memanifulasi gambar,tanpa inpormasi lebih lanjut,sulit untuk memberikan penjelasan yang lebih spesifik,jika anda memiliki pertanyaan atau ingin memahami lebih lanjut tentang situasi ini silahkan berikan saya inpormasi tambahan,dan saya akan menycoba memberikan jawabanyang lebih baik.
Kayaknya MiauKitchen ngejawab dan ngepaste pakai tool AI karena jawabannya aneh kayak robot. (mesti dibanned segera oleh MOD)

dan peran bawaslu untuk menindak atribut-atribut kampanye pada areal yang tidak semestinya itu harusnya perlu ditingkatkan, bagaimana mungkin hati mereka tidak miris melihat ada pamflet kampanye di area pekuburan seperti itu, sangat tidak masuk akal.
Para caleg tersebut memanfaatkan celah yang tidak bisa disentuh banwaslu, karena masa kampanye dimulai 28 November 2023. Jadi pelanggaran apa yang mereka buat kalau masa kampanye saja belum dimulai?, sehingga kesempatan pasang foto di tempat-tempat yang dilarang, tidak dapat mereka tegur oleh banwaslu karena belum dimulainya masa kampanye.

Namun, masih tetap ada beberapa oknum (banyak) yang mengabaikannya dan tidak taat aturan.
Karena hukuman atas pelanggaran tersebut tidak kuat, coba kalau bikin aturan (jika melanggar) akan dibanned atau diunlist dari pencoblosan, pasti mereka akan taat. kalau sekarang kan cuma peringatan doang, atau cuma dilepas, besok-besok ya mereka pasang lagi.

Memang ini belum tentu menjadi jaminan bila mereka jadi calon, akan dengar suara rakyat nya atau tidak
Jelas tidak, beberapa kali mereka (DPR) bikin undang-undang, tidak satu pun yang menyuarakan inspirasi rakyat, malah bikin susah; kayak UU cipta kerja dan omnibus law. Makanya banyak yang pengen DPR dibubarkan, dan anggaran mereka mending dibelikan bitcoin kayak Nayib Bukele, opitnya dibagikan sama rata ke 280 juta rakyat indonesia.
sr. member
Activity: 616
Merit: 274
November 11, 2023, 09:09:34 PM
#36
Tapi saya ingin menanyakan apakah kampanye melalui pemasangan spanduk atau baliho menjadi sangat efektif untuk meraup suara rakyat?
pasalnya dengan pemasangan spanduk tentunya sedikit kurang nya akan mempengaruhi perolehan suara nya. Ya tentunya jika sudah mempunyai nama atau terkenal seperti artis tentunya akan sangat membantu untuk calon tersebut untuk memperoleh suara di zona lawan yang menjadi kompetitor nya. Meskipun visi misi tidak pernah terdengar langsung, Meskipun dia seorang artis yang sering muncul di televisi dan aktivitas nya selalu di sorot sering membantu orang lain itu akan menjadi point plus artis tersebut tanpa perlu branding kesana ke sini lagi. Jika orang itu biasa biasa saja tentunya butuh pengeluaran extra dari kantong pribadi untuk mendapatkan suara di kandang lawan nya. Memang ini belum tentu menjadi jaminan bila mereka jadi calon, akan dengar suara rakyat nya atau tidak, pasalnya pemilih sudah mulai muak melihat wakil rakyat sebelumnya yang tidak menginspirasi suara rakyat, melainkan hanya mendengar dari penguasa atau pimpinan partai.



sr. member
Activity: 1638
Merit: 339
November 07, 2023, 12:06:14 AM
#35
moral calon legislatif jaman sekarang ini sudah mulai tergerus bahkan bisa dibilang tidak ada. parahnya mereka sudah menyasar area pekuburan yang dimana seharusnya bebas dari aktifitas kampanye. bagaimana kalau misalnya area pekuburan orang tua mereka ditaruh pamflet kampanye seperti itu, apakah mereka terima? kesal saya melihatnya.

dan peran bawaslu untuk menindak atribut-atribut kampanye pada areal yang tidak semestinya itu harusnya perlu ditingkatkan, bagaimana mungkin hati mereka tidak miris melihat ada pamflet kampanye di area pekuburan seperti itu, sangat tidak masuk akal.

tidak ada salahnya berkampanye, bebas mau berkampanye dimana saja, tapi harusnya ada batasan dan tahu kondisi tempat karena daerah pekuburan, rumah ibadah, sekolah, dan rumah sakit, harusnya bebas dari atribut kampanye.
Jangan terlalu berlebihan dalam menyikapinya gan, OP sudah menerakan foto Caleg di area kuburan dan coba kita lihat secara seksama bahwa foto ttu terpampang di area pintu masuk yang memungkinkan kawansan/jalan di depannya tersebut adalah jalan yang di lewati oleh banyak orng sehingga itu di anggap sebagi tempat yyang strategis.

Ane pikir itu bukan jadi suatu masalah besar, kecuali si Caleg menaruh Baliho yang cukup besar dan menggunkan tanah di area kuburan untuk pemasangan bambu ataupun alat alat lainnya.
 KPU dan Bawslu telah mengatur tersebut dalam aturannya, jadi ane pikir ini bukan suatu hal yang terlalu besar karena di tempat ane juga ada hal yang serupa dan warg di sekitar tidak pernah mempermasalahkannya.
Caleg juga tidak bodoh gan, tidak mungkin mereka melakukan kampanye yang akan menjatuhkan esktabilitas mereka, kan tujuan mereka untuk memperkenalkan diri pada masyarkat untuk mau memilih mereka pada pemilu nanti.
hero member
Activity: 2072
Merit: 656
royalstarscasino.com
November 06, 2023, 04:59:15 PM
#34
Ya memang bukan tempat sepi, akan tetapi, dalam bermasyarakat yang menjunjung tinggi etika dan moral berpolitik, tidak seharusnya foto tersebut berada di areal perkuburan, apa lagi tiangnya memang ada di tanah kuburan. Belum lagi tidak etis dan tidak ada izin sama sekali ke tokoh masyarakat dan ketua rt untuk memasang foto mereka di sana.
Sayangnya ketika masa politik seperti ini, tidak banyak caleg atau calon-calon yang masih memikirkan tentang etika berpolitik. karena, apa yang mereka lakukan adalah sebatas pemikiran untuk memperkenalkan caleg tersebut kepada semua orang,d engan cara apapun, terutama agar menjadi viral, entah baik atau buruknya, yang  penting mereka dikenalorang terlebih dahulu. Dan bagi yang memasang baner-banner seperti itu pun,belumtentu pedulidi mana mereka memasangnya,yang penting mereka menunaikan tugas untuk memasang sekian jumlah banner/spandukatau yang lainnya di kawasan dapilnya.

Sebenarnya, tidak hanya di area kuburan saja, bahkan saya beberapa kali menemukan banner paslon yang dipasang di lampu merah hingga menutupi lampu APILL tersebut, sehingga sangat mengganggu. Dan sudah berapa kali lewatpun ternyata belum ada tindakan pencopotan. Bahkan, sering kita jumpai di pepohonan. Bukan hanya itu, ada saja kelakukannya, yang memasang banner paslon di atas banner/baliho paslon lain, ini etikanya di mana???

Satu lagi yang terkadang bikin geleng-geleng kepala dan mereka para pemasang banner/baliho hanya peduli ketika memasang saja, yaitu tingkat keamanan dan kekokohan banner/baliho yang mereka pasang. Ada sebuah baliho besar yang di pasang di pinggir  jalan raya (jalan ringroad), dan pada akirnya sebagian baliho tersebut berbelok arah hingga menutupi 1/3 bagian jalan. Sepertinya, pemasangan baliho tersebut kurang kuat, sehingga tertiup angin dan salah satu pengaitnya ada yang lepas. Akhirnya itu justru mengganggu para pengguna jalan raya dan juga keselamtannya. Inilah yang terkadang tidak dipikirkan oleh mereka para pemasang dan juga tim, terkait etika dan juga ketaatan terhadap peraturan pemasangan segala macam alat peraga kampanye yang meliputi pemasangan, keamanan, kekuatan, serta lokasi dari pemasangan baliho atau banner atau peraga kampanye lainnya.

Padahal sudah jelas ada aturan tentang pemasangan alat peraga kampanye tersebut:
Baca: KPU
Namun, masih tetap ada beberapa oknum (banyak) yang mengabaikannya dan tidak taat aturan.
full member
Activity: 868
Merit: 202
November 06, 2023, 10:51:06 AM
#33
moral calon legislatif jaman sekarang ini sudah mulai tergerus bahkan bisa dibilang tidak ada. parahnya mereka sudah menyasar area pekuburan yang dimana seharusnya bebas dari aktifitas kampanye. bagaimana kalau misalnya area pekuburan orang tua mereka ditaruh pamflet kampanye seperti itu, apakah mereka terima? kesal saya melihatnya.

dan peran bawaslu untuk menindak atribut-atribut kampanye pada areal yang tidak semestinya itu harusnya perlu ditingkatkan, bagaimana mungkin hati mereka tidak miris melihat ada pamflet kampanye di area pekuburan seperti itu, sangat tidak masuk akal.

tidak ada salahnya berkampanye, bebas mau berkampanye dimana saja, tapi harusnya ada batasan dan tahu kondisi tempat karena daerah pekuburan, rumah ibadah, sekolah, dan rumah sakit, harusnya bebas dari atribut kampanye.
member
Activity: 267
Merit: 42
November 06, 2023, 09:09:15 AM
#32
Menurut saya penomena aneh seperti poto caleg dikuburan bisa dijelaskan oleh berbagai faktor,seperti kebetulan atau memanifulasi gambar,tanpa inpormasi lebih lanjut,sulit untuk memberikan penjelasan yang lebih spesifik,jika anda memiliki pertanyaan atau ingin memahami lebih lanjut tentang situasi ini silahkan berikan saya inpormasi tambahan,dan saya akan menycoba memberikan jawabanyang lebih baik.
hero member
Activity: 952
Merit: 541
November 06, 2023, 08:06:07 AM
#31
1. Foto di pajang atau disandarkan di tiang Listrik/Telkom.
Terlihat jelas dibelakang foto tersebut ada tiga tiang yang menjulang tinggi ke atas dengan banyak cable diatasnya.

Asumsi ane area kuburan tersebut bukan ditempat sepi, cable Listrik dan cable Telkom terlintas disana menandakan ada kehidupan diarea seputaran kuburan tersebut.
Ya memang bukan tempat sepi, akan tetapi, dalam bermasyarakat yang menjunjung tinggi etika dan moral berpolitik, tidak seharusnya foto tersebut berada di areal perkuburan, apa lagi tiangnya memang ada di tanah kuburan. Belum lagi tidak etis dan tidak ada izin sama sekali ke tokoh masyarakat dan ketua rt untuk memasang foto mereka di sana.
Secara umum memasang foto di area kuburan tidak melanggar aturan Bawaslu, tetapi jika sudah berada di ranah menjunjung tinggi etika/moral berpolitik dan tidak ada izin sama sekali dari tokoh masyarakat dan ketua RT untuk memasang foto caleg di sana, itu kembali ke aturan yang ada di wilayah tersebut.

2. Ada gerbang kecil untuk akses keluar masuk ke kuburan.
Gerbang kecil tersebut menandakan disebelahnya ada jalan atau gang yang sering dilewati masyarakat yang tinggal diseputaran kuburan tersebut, apalagi dipagari dengan tembok tinggi untuk menutupi kuburan dari pandangan orang-orang yang melintas disana.

Asumsi ane akibat banyaknya penduduk yang sering melintas di jalan/gang yang ada disamping kuburan dimanfaatkan oleh timses caleg tersebut untuk memasang foto disana, apalagi saat foto di zoom, terlihat ada beberapa atap rumah yang ada di belakang area kuburan.
Padahal timses mereka telah dilarang untuk memasang foto caleg di sana, ini pernah aku konfirmasi langsung ke aparat rt, katanya sudah disurati dan mereka berinisiatif untuk mencopot spanduk tersebut, tapi sampai sekarang tidak ada respon dari timses mereka.
Sikap acuh tak acuh dari timses si caleg yang terpasang fotonya di area kuburan harus ditindak tegas pihak pemerintahan setempat, dalam hal ini RT yang memiliki kendali untuk memasang pamflet dengan tulisan "Dilarang memasang atribut kampanye fato/baliho di area kuburan".
Jika sudah ada peringatan semacam ini di area kuburan, mungkin foto atau atribut kampanye lain tidak ada lagi di sana.

Kesimpulan: foto tersebut memang sengaja di pasang disana karena ada masyarakat yang melintas di area kuburan dan foto itu ambil atau di jepret hanya memperlihatkan area kuburan saja.
Dan yang menguatkan Asumsi ane, foto itu diambil dengan kamera HP milik Op, berarti memang area tersebut sering dilewati masyarakat.
Aku juga ngambil gambarnya sekelebat saja, karena tidak enak ada banyak yang nongkrong di warung depan kuburan. Sebenarnya, ini inisiatif aku sendiri, bukan apa-apa mas bro, aku cuma bingung saja, kok tega-teganya mereka pasang foto gratis di areal yang memang tidak layak untuk itu, Lagian kalau mereka memang berniat, kan bisa dipasang di luar kuburan, tapi karena memang sudah banyak dan numpuk foto caleg, jadinya dipasang di tiang dalam kuburan yang masih kosong spacenya.
Ane dapat mengerti alasannya anda mengambil gambar yang hanya menampilkan atribut kampanye dan area kuburan saja.
Sudah menjadi rahasia umum, timses hanya mencari keuntungan pribadi tanpa mempedulikan norma-norma yang tidak boleh di dilanggar. Intinya seperti yang anda lihat sekarang, meski Bawaslu sudah melarang melakukan kegiatan Kampanye di tempat Ibadah dan lingkungan Pendidikan, masih saja ditemukan caleg atau calon kepala daerah yang melakukan kampanye ditempat yang dilarang.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
November 05, 2023, 10:08:17 PM
#30
Berbagai macam cara dilakukan oleh Caleg ataupun timsesnya untuk memetik simpati dari masyarakat, terkadang ada hal yang terjadi diluar nalar sehingga terkadang juga menjadi bahan lelucon. Namun menurut saya hal itu tak menjadi sebuah masalah asalkan tak bertentangan dengan aturan yang berlaku.
Ada juga yang aneh kulihat ketika menghadiri pesta pernikahan dan bahkan kematian, kulihat banyak papan nama para caleg yang mengucapkan aniversary selamat menempuh hidup baru atau selamat berduka cita, padahal (ketika kutanya) tuan rumah, mereka sama sekali tidak mengenal caleg yang kasih papan nama tersebut. Sehingga kuambil kesimpulan kalau itu hanya sebuah strategy para caleg supaya namanya dikenal masyarakat luas. Tapi menurutku itu juga tidak efektif, karena tetangga ku itu bukan orang penting sehingga yang datang juga sedikit dan tidak seberapa. Para masyarakat umum juga kulihat tidak memperhatikan hal yang tidak penting tersebut, kecuali yang data itu agak berpengetahuan tentang itu.

Barusan kulihat ada pembersihan di areal kuburan di daerah yang kuambil foto di atas, sepertinya ketua RT dan masyarakat tidak senang ada foto caleg di areal perkuburan. bagus sih, jangan sampai besok-besok sudah diturunkan malah dipasang lagi oleh timses, atau dipasang foto lain pilihan pak RT.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 02, 2023, 12:22:43 AM
#29
Tapi saya ingin menanyakan apakah kampanye melalui pemasangan spanduk atau baliho menjadi sangat efektif untuk meraup suara rakyat?
Kalau menurut ane cukup efektif untuk masyarakat yang tidak punya pilihan calon. Dulu itu ane bingung ketika memilih calon DPD, tapi karena di depan rumah ane terpampang calon DPD yang cantik dan aduhai, ane pilih dia, padahal ane tidak tahu sama sekali visi dan misi dia nanti ketika jadi senator.

Maksud saya jika dana kampanye itu dialihkan untuk membantu masyarakat mungkin hal itu akan lebih efektif dan efisien.
Dana Kampanye itu setahu ane dari kantong pribadi masing-masing calon, dari partai dan dari perusahaan swasta, oleh karena itu sulit jika mau diterapkan untuk membantu masyarakat atau rakyat, kecuali dananya itu dari APBN. Sehingga kalau pun mereka mau, bisa saja membantu masyarakat dengan memberikan beras, amplop atau uang sekedar untuk membantu, tapi tentu akan dicap sebagai bagi-bagi uang, sehingga hal tersebut akan dilaporkan ke banwaslu.
full member
Activity: 1130
Merit: 133
October 31, 2023, 11:54:06 PM
#28
Berbagai macam cara dilakukan oleh Caleg ataupun timsesnya untuk memetik simpati dari masyarakat, terkadang ada hal yang terjadi diluar nalar sehingga terkadang juga menjadi bahan lelucon. Namun menurut saya hal itu tak menjadi sebuah masalah asalkan tak bertentangan dengan aturan yang berlaku.

Tapi saya ingin menanyakan apakah kampanye melalui pemasangan spanduk atau baliho menjadi sangat efektif untuk meraup suara rakyat? Menurut saya sangat tidak efektif lagi dengan cara yang seperti itu. Saya juga melihat masyarakat saat ini sangat apatis terhadap janji-janji yang ditawarkan karena kondisi ekonomi masyarakat saat ini sangat sulit. Maksud saya jika dana kampanye itu dialihkan untuk membantu masyarakat mungkin hal itu akan lebih efektif dan efisien.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
October 30, 2023, 11:35:15 PM
#27
1. Foto di pajang atau disandarkan di tiang Listrik/Telkom.
Terlihat jelas dibelakang foto tersebut ada tiga tiang yang menjulang tinggi ke atas dengan banyak cable diatasnya.

Asumsi ane area kuburan tersebut bukan ditempat sepi, cable Listrik dan cable Telkom terlintas disana menandakan ada kehidupan diarea seputaran kuburan tersebut.
Ya memang bukan tempat sepi, akan tetapi, dalam bermasyarakat yang menjunjung tinggi etika dan moral berpolitik, tidak seharusnya foto tersebut berada di areal perkuburan, apa lagi tiangnya memang ada di tanah kuburan. Belum lagi tidak etis dan tidak ada izin sama sekali ke tokoh masyarakat dan ketua rt untuk memasang foto mereka di sana.

2. Ada gerbang kecil untuk akses keluar masuk ke kuburan.
Gerbang kecil tersebut menandakan disebelahnya ada jalan atau gang yang sering dilewati masyarakat yang tinggal diseputaran kuburan tersebut, apalagi dipagari dengan tembok tinggi untuk menutupi kuburan dari pandangan orang-orang yang melintas disana.

Asumsi ane akibat banyaknya penduduk yang sering melintas di jalan/gang yang ada disamping kuburan dimanfaatkan oleh timses caleg tersebut untuk memasang foto disana, apalagi saat foto di zoom, terlihat ada beberapa atap rumah yang ada di belakang area kuburan.
Padahal timses mereka telah dilarang untuk memasang foto caleg di sana, ini pernah aku konfirmasi langsung ke aparat rt, katanya sudah disurati dan mereka berinisiatif untuk mencopot spanduk tersebut, tapi sampai sekarang tidak ada respon dari timses mereka.

Kesimpulan: foto tersebut memang sengaja di pasang disana karena ada masyarakat yang melintas di area kuburan dan foto itu ambil atau di jepret hanya memperlihatkan area kuburan saja.
Dan yang menguatkan Asumsi ane, foto itu diambil dengan kamera HP milik Op, berarti memang area tersebut sering dilewati masyarakat.
Aku juga ngambil gambarnya sekelebat saja, karena tidak enak ada banyak yang nongkrong di warung depan kuburan. Sebenarnya, ini inisiatif aku sendiri, bukan apa-apa mas bro, aku cuma bingung saja, kok tega-teganya mereka pasang foto gratis di areal yang memang tidak layak untuk itu, Lagian kalau mereka memang berniat, kan bisa dipasang di luar kuburan, tapi karena memang sudah banyak dan numpuk foto caleg, jadinya dipasang di tiang dalam kuburan yang masih kosong spacenya.
hero member
Activity: 952
Merit: 541
October 25, 2023, 10:41:14 PM
#26

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]
Entah ada unsur kesengajaan seperti asumsi rekan-rekan lain yang menilai pemasangan foto caleg di area kuburan bagian dari marketing atau ada pihak yang kontra dengan caleg tersebut yang sengaja memindahkan foto tersebut kesana.

Mari kita kupas tuntas tentang fenomena foto caleg di area kuburan.

1. Foto di pajang atau disandarkan di tiang Listrik/Telkom.
Terlihat jelas dibelakang foto tersebut ada tiga tiang yang menjulang tinggi ke atas dengan banyak cable diatasnya.

Asumsi ane area kuburan tersebut bukan ditempat sepi, cable Listrik dan cable Telkom terlintas disana menandakan ada kehidupan diarea seputaran kuburan tersebut.

2. Ada gerbang kecil untuk akses keluar masuk ke kuburan.
Gerbang kecil tersebut menandakan disebelahnya ada jalan atau gang yang sering dilewati masyarakat yang tinggal diseputaran kuburan tersebut, apalagi dipagari dengan tembok tinggi untuk menutupi kuburan dari pandangan orang-orang yang melintas disana.

Asumsi ane akibat banyaknya penduduk yang sering melintas di jalan/gang yang ada disamping kuburan dimanfaatkan oleh timses caleg tersebut untuk memasang foto disana, apalagi saat foto di zoom, terlihat ada beberapa atap rumah yang ada di belakang area kuburan.

Kesimpulan: foto tersebut memang sengaja di pasang disana karena ada masyarakat yang melintas di area kuburan dan foto itu ambil atau di jepret hanya memperlihatkan area kuburan saja.
Dan yang menguatkan Asumsi ane, foto itu diambil dengan kamera HP milik Op, berarti memang area tersebut sering dilewati masyarakat.

Ini hanya asumsi ane berdasarkan apa yang terlihat di foto.
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
October 25, 2023, 08:16:07 AM
#25
Kalau menurut ane, ada dua kemungkinan mengapa spanduk atau baliho caleg di pasang di tempat seperti itu. pertama, ini mungkin ulah dari timses yang sengaja memasang spanduk atau baliho di tempat seperti itu supaya bisa mendapatkan uang semata tanpa serius untuk memenangkan caleg tersebut. kedua, mungkin area yang di pasang itu tidak melangggar aturan KPU dan jalan tersebut banyak yang dilalui oleh masyarakat sehingga dengan demikian masyarakat bisa melihatnya dan mengenal sosok caleg yang akan dipilihnya nanti.
Terlihat sekilas aneh tapi jika kita analisa lebih jauh ini bagian dari strategi kampaye yang bombastis, karna kuburan umum contohnya, saat memasukai akhir tahun jadi banyak masyarakat yang berkunjung untuk ziarah karna ada hajatan akhir tahun, bahkan jika ada kuburan orang kaya dalam pemakaman umum tersebut terkadang ada syukuran juga seperti sembelih kambing atau khanduri sehingga akan berkumpulnya orang banyak disitulah menjadi pusat perhatian umum.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 337
Enterapp Pre-Sale Live
October 24, 2023, 09:34:08 AM
#24
1.   Meski tidak ada aturan khusus terkait pelarangan pemasangan poster, spanduk, Banner atau lain-lain di area kuburan, namun saya menilai ini tidak boleh terjadi.
Alasannya tidak boleh terjadi kenapa gan, kan tidak melanggar aturan yang ditetapkan KPU.?

2.   Timses calon tersebut asal-asalan, maksud saya adalah untuk melepas tanggung jawab saja setelah menerima haknya.
Bisa jadi pemasangan poster di area kuburan merupakan strategi dari calon tersebut.

3.   Mencari popularitas dengan politik indentitas masih masuk akal saya kira, namun jika di sengaja melakukannya atau menyuruh timses untuk melakukannya di tempat seperti itu, saya kira itu sudah tidak sehat.
Sah-sah saja gan, daripada memasang baliho atau poster ditempat yang ramai ditemukan poster calon lain, kan lebih baik mengatur strategi yang tidak pernah dipikirkan calon lain.

5.   Saya tidak habis pikir dengan model Caleg seperti ini, KIP dan BANWASLU harus memperketat aturannya terkait pemasangan atribut partai atau Caleg.
Bukankah KPU sudah mengeluarkan larangan kampanye yang harus dipatuhi oleh setiap calon legislatif. Tentang pemasangan atribut kampanye yang dilarang KPU [1] antara lain dilarang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan.
Mengenai pemasangan atribut di seputaran TPU tidak disinggung sama sekali, jadi menurut ane sah-sah saja selama tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan KPU.

1. https://www.kpu.go.id/dmdocument/1690790019Membedah%20Larangan%20Kampanye%20Pemilu%202024.pdf
sr. member
Activity: 1148
Merit: 432
October 24, 2023, 01:02:55 AM
#23

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]

Terkadang kumerasa heran melihat para caleg yang memasang foto atau gambar dirinya di areal perkuburan. Entah apa motifasi mereka sehingga ada ide untuk itu. Padahal sudah jelas sekali kalau yang namanya orang mati, tidak bakal lagi ada suara untuk memilih dirinya, jangankan mencoblos, untuk bangkit dari kubur pun ku kira suatu hil yang mustahal di zaman modern ini.

Memang kalimat ku tersebut agak sedikit sarkasm, karena hatiku ini agak risih jika melihat brosur caleg ada di daerah yang tidak semestinya. Belum lagi ada beberapa simpatisan caleg yang seenak udelnya sendiri memaku browsur di pepohonan pinggir jalan, dimana menurutku bisa merusak kelestarian alam itu sendiri.

Kembali ke foto di atas, itu hanya sebagian saja, di sebelah timur malah ada yang pasang plang reklame foto caleg ukuran 4x5 meter tepat di dalam areal perkuburan yang tanahnya kurasa milik masyarakat sekitar. Entah apa mereka tidak protes, padahal disamping mengganggu pemandangan, beberapa waktu lalu bahkan keponakanku mengira kalau foto caleg itu foto orang mati yang akan dikubur di sana, karena dia merasa itu di daerah kuburan.

Ku rasa etika dan moral para caleg sudah berada di titik terendah saat ini, mereka sangat berambisi sekali untuk jadi anggota dewan dengan segala cara supaya terpilih, mereka bahkan tidak malu dan segan lagi untuk pasang brosur di daerah yang tidak semestinya. Padahal dari situ saja kita sudah dapat membaca bahwa caleg tersebut tidak bakal membawa perubahaan apa-apa untuk rakyat indonesia, karena moral dan etikanya saja sudah tidak ada.
1.   Meski tidak ada aturan khusus terkait pelarangan pemasangan poster, spanduk, Banner atau lain-lain di area kuburan, namun saya menilai ini tidak boleh terjadi.
2.   Timses calon tersebut asal-asalan, maksud saya adalah untuk melepas tanggung jawab saja setelah menerima haknya.
3.   Mencari popularitas dengan politik indentitas masih masuk akal saya kira, namun jika di sengaja melakukannya atau menyuruh timses untuk melakukannya di tempat seperti itu, saya kira itu sudah tidak sehat.
4.   Memangkas biaya kampanye dengan memasang spanduk atau foto di kuburan bukan pilihan yang tepat, masih banyak tempat lain yang bisa di gunakan.
5.   Saya tidak habis pikir dengan model Caleg seperti ini, KIP dan BANWASLU harus memperketat aturannya terkait pemasangan atribut partai atau Caleg.

Mengapa tidak boleh? itu sah sah saja, mereka hanya memasang foto / poster di tempat yang di anggap terlihat oleh banyak orang.
Namun memang secara moral kita memiliki pandangan tersendiri, justru jika itu dinilai buruk akan berdampak negatif pada Caleg itu sendiri, KPU dan Bawaslu hanya membuat aturan yang melarang memasang foto / poster di rumah ibadah serta fasilitas pemerintah kantor dan sekolah.
itu bukan permasalahan menurut saya, mereka hanya mengupayakan untuk foto/poster mereka bisa terlihat oleh banyak orang, lagipula itu kan itu pintu masuk bukan di dalam kuburan, kita tidak tau persis maksud dan tujuan yang memasang tersebut jadi jangan suuzon, kadang memang jalanan tersebut ramai dan itu adalah tempat yang strategis.
hero member
Activity: 2478
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
October 23, 2023, 12:30:38 PM
#22

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]

Terkadang kumerasa heran melihat para caleg yang memasang foto atau gambar dirinya di areal perkuburan. Entah apa motifasi mereka sehingga ada ide untuk itu. Padahal sudah jelas sekali kalau yang namanya orang mati, tidak bakal lagi ada suara untuk memilih dirinya, jangankan mencoblos, untuk bangkit dari kubur pun ku kira suatu hil yang mustahal di zaman modern ini.

Memang kalimat ku tersebut agak sedikit sarkasm, karena hatiku ini agak risih jika melihat brosur caleg ada di daerah yang tidak semestinya. Belum lagi ada beberapa simpatisan caleg yang seenak udelnya sendiri memaku browsur di pepohonan pinggir jalan, dimana menurutku bisa merusak kelestarian alam itu sendiri.

Kembali ke foto di atas, itu hanya sebagian saja, di sebelah timur malah ada yang pasang plang reklame foto caleg ukuran 4x5 meter tepat di dalam areal perkuburan yang tanahnya kurasa milik masyarakat sekitar. Entah apa mereka tidak protes, padahal disamping mengganggu pemandangan, beberapa waktu lalu bahkan keponakanku mengira kalau foto caleg itu foto orang mati yang akan dikubur di sana, karena dia merasa itu di daerah kuburan.

Ku rasa etika dan moral para caleg sudah berada di titik terendah saat ini, mereka sangat berambisi sekali untuk jadi anggota dewan dengan segala cara supaya terpilih, mereka bahkan tidak malu dan segan lagi untuk pasang brosur di daerah yang tidak semestinya. Padahal dari situ saja kita sudah dapat membaca bahwa caleg tersebut tidak bakal membawa perubahaan apa-apa untuk rakyat indonesia, karena moral dan etikanya saja sudah tidak ada.
1.   Meski tidak ada aturan khusus terkait pelarangan pemasangan poster, spanduk, Banner atau lain-lain di area kuburan, namun saya menilai ini tidak boleh terjadi.
2.   Timses calon tersebut asal-asalan, maksud saya adalah untuk melepas tanggung jawab saja setelah menerima haknya.
3.   Mencari popularitas dengan politik indentitas masih masuk akal saya kira, namun jika di sengaja melakukannya atau menyuruh timses untuk melakukannya di tempat seperti itu, saya kira itu sudah tidak sehat.
4.   Memangkas biaya kampanye dengan memasang spanduk atau foto di kuburan bukan pilihan yang tepat, masih banyak tempat lain yang bisa di gunakan.
5.   Saya tidak habis pikir dengan model Caleg seperti ini, KIP dan BANWASLU harus memperketat aturannya terkait pemasangan atribut partai atau Caleg.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 337
Enterapp Pre-Sale Live
October 23, 2023, 11:09:21 AM
#21
Dari zaman batu hingga zaman canggih atau zamannya Bitcoin masih menjadi sesuatu yang mustahil bagi orang yang sudah meninggal dapat memberi hak suaranya di pemilihan umum.
Agak sedikit aneh sih ada foto caleg yang terpampang di area TPU, tetapi saya mencoba menyikapi ini dari segi positif.

Motifnya mungkin ada dua kemungkinan.
1. Foto tersebut sengaja dicopot dari sempat asalnya oleh lawan politiknya atau orang-orang yang tidak senang pada caleg tersebut kemudian dipasang di seputaran TPU supaya menjadi bahan lelucon bagi masyarakat.

2. Mungkin foto tersebut sengaja dipasang disana, dengan tujuan agar bisa dilihat langsung oleh para pelayat Jenazah atau orang yang berziarah ke kubur. Kan TPU paling sering dikunjungi oleh keluarga atau kerabat dari orang yang sudah meninggal, beda dengan pemakaman pribadi yang terlihat lebih sepi karena tidak terbuka untuk umum.

Jika kemungkinannya seperti nomor dua, ini menjadi trik yang belum pernah terpikirkan oleh caleg lain sebelumnya. Di satu sisi, Apa gunanya coba memasang umbul-umbul kampanye di TPU, kan tidak mungkin mendapat sejumlah suara dari orang yang sudah meninggal. Sisi lain, TPU merupakan salah satu tempat yang paling dikunjungi oleh orang berbeda, semakin luas atau semakin Benyak kuburan disana, semakin banyak juga orang yang melihat foto tersebut.

Namun jika kemungkinannya seperti nomor satu, lawan politik telah membantu caleg tersebut mendapat lebih banyak respon masyarakat, apalagi visi dan misinya dapat mensejahterakan masyarakat dan caleg tersebut pernah membantu orang-orang sekitar saat dia menjabat di periode sebelumnya.

hero member
Activity: 868
Merit: 737
October 22, 2023, 10:07:01 PM
#20
Saya juga bingung nanti suara saya mau dikasih kemana? Karena sulit sekali mencari calon yang benar-benar membawa perubahan.
Kalau ada sanak, temen atau ada yange kenal pilih dia aja, setidaknya kamu mengetahuinya, dari pada nyoblos orang yang gak kenal sama sekali.

Ini salah satu trik marketing kalau di bidang jual beli, kuburan merupakan tempat dengan jumlah pengunjung yang cukup banyak khususnya untuk hari Kamis bagi kuburan umat muslim karena pengalaman saya saat tinggal di pulau jawa.
Beda om, kalau di tempat ku ini Kuburan jarang ada yang ziarah, kalau pun ramai jika ada yang meninggal aja.

Dan sedikit berbicara tentang tentang orang yang meningal, ada suatu kejadian dimana pada pemilu 2019 silam terdapat satu kecurangan dimana orang-orang yang meninggal masih terdaptar sebagai DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan suaranya tetap diperhitungkan walaupun tidak mencoblos dan baru-baru ini juga terdapat kejadian yang sama dimana ada beberapa ribu orang yang meninggal akan tetapi masih terdaftar sebagai pemilih tetap..? kan tololl.
Kalau menurutku gak apa-apa DPT yang meninggal itu masih tercatat, tapi harus di awasi secara seksama aja om, soalnya pihak TPS ini suka nakal, karena DPT-nya berlebih dan orang mencoblos kurang, mereka akan mencoblos calon yang sudah dipesan.

Jangankan dikuburan, di tempat ibadah saja bisa disumbang atas nama caleg. Nanti kalo kalah, sumbangannya ditarik lagi. Adakah cerita serupa di daerah kalian?
Ada om, malah tembok yang terpasang mau dibongkar lagi sama clon yang kalah, tapi karena warga gak terima, jadinya patungan buat balikin dana dia. Dan warga pun sudah tidak respek lagi sama dia, tahun ini dia nyalon lagi, aku yakin suara dia pasti 0.

Dan satu hal lagi yang ingin saya tanyakan, kemana sih yang namnya BAWASLU (Badan Pengawas Pemilu) yang memang secara keorganisasian BAWASLU itu hadir dimulai dari tingkat Pusat sampai pada tingkat terendah yaitu kelurahan dan masa iya mereka tidak mengetahui pelanggaran seperti ini..?
Setahuku om, Banwaslu itu baru kan bertindak kalau ada laporan, jadi selagi laporan dari masyarakat belum ada, ya mereka diem aja, lagian itu juga nambah kerjaan mereka aja, dapat duit kagak malah dibenci sama caleg, hihihi.
sr. member
Activity: 812
Merit: 257
PredX - AI-Powered Prediction Market
October 22, 2023, 06:26:16 PM
#19
Media promosi yang ga tau waktu dan sembarang tempat,kadang hal nyeleneh begini malah membuat orang lebih familiar,saya mengalami sendiri beberpa taun lalu (priode sebelum nya), wajah nya ke bawa inget ampe ke bilik tps haha orang tua yang udah sepuh mungkin akan sama,mengingat gambar visual (foto caleg) segede gaban yang sering di lihat di jalanan,pemakaman atau sarana umum lain nya.

Hampir jarak 4 meter ada spanduk dengan pigura bambu, awal nya saya terganggu karna tidak mengindahkan jarak pandang tapi karna dengan ada nya piruga piruga itu sudah dari bulan lalu jadi sudah terbiasa.

Menurut saya jika tujuan nya media promosi, kenapa ga di bikin stiker ukuran 3 cm, pin atau bendera kecil di spion kendaraan ya? (sebelum datang nya masa kampanye aktif terbuka, jika pun tidak dan mau tampil beda masyarakat cuma peduli kalo kbagian jatah adanya cindera mata walaupun tidak semua mengharapkan).

Jika di bagikan secara gratis kepada masyarakat,saya rasa 1 orang paling ga lebih 500 rupiah anggaran yang d keluarkan caleg untuk mengcover beberapa wilayah, semakin banyak produksi penyedia layananan percetakan tentu memberi harga spesial.

Spanduk memang cara konvensional sejak zaman dulu walau sampai saat ini masih di gunakan untuk promosi tapi setelah selesai pemilihan ujung ujung nya ga bermanfaat dan paling di buang karna tidak mungkin di gunakan untuk periode tahun depan terlebih ada posisi yang di inginkan, taun periode dan wilayah, hampir tidak saya temukan caleg yang memang poster atau spanduk periode tahun lalu dan di pasang untuk nyaleg lagi tahun ini (itupun kalau menang).

Saya hanya berfikir media promosi yang bisa di manfaatkan lebih lama karna atribut promosi seperti di atas, pin, stiker dll sama juga ada bosen nya.
 Ada pun beberapa caleg di luar sana memberikan sedekah rutin sambil meminta dukungan itu lebih baik karna membentuk personal branding yang baik,tentu bukan suap karna bisa dengan seikhlas nya si caleg dan tidak mematok rata.

Saya rasa tidak semua caleg berfikir instan untuk promosi dan mendekatkan diri ke masyarakat walau jarang, saya rasa bukan berarti tidak ada.

Media promosi itu luas, bebas dan bisa di latih walau dari hal hal kecil.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 341
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
October 21, 2023, 11:31:25 PM
#18

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]

Kembali ke foto di atas, itu hanya sebagian saja, di sebelah timur malah ada yang pasang plang reklame foto caleg ukuran 4x5 meter tepat di dalam areal perkuburan yang tanahnya kurasa milik masyarakat sekitar. Entah apa mereka tidak protes, padahal disamping mengganggu pemandangan, beberapa waktu lalu bahkan keponakanku mengira kalau foto caleg itu foto orang mati yang akan dikubur di sana, karena dia merasa itu di daerah kuburan.

Ku rasa etika dan moral para caleg sudah berada di titik terendah saat ini, mereka sangat berambisi sekali untuk jadi anggota dewan dengan segala cara supaya terpilih, mereka bahkan tidak malu dan segan lagi untuk pasang brosur di daerah yang tidak semestinya. Padahal dari situ saja kita sudah dapat membaca bahwa caleg tersebut tidak bakal membawa perubahaan apa-apa untuk rakyat indonesia, karena moral dan etikanya saja sudah tidak ada.

Wah, Miris juga lihat dan membacanya. Tapi, terlepas dari itu ada yang sangat mereka harapakan jika terpilih nanti yakni dapat haknya (gaji) serta tambahan penghasilan lainya yang disediakan oleh Negara.

Saya fikir dari segi pendapatan bulanan (Gaji) juga lumayan tinggi untuk mereka anggota dewan misalnya sekalas DPRK tingkat kabupaten belum lagi ada juga dana aspirasi dewan untuk masing-masing daerah pemilihan juga pastinya ada di anggarkan jika terpilih nantinya.
sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
October 21, 2023, 06:02:26 PM
#17
...
Mungkin saya rasa ini ulah timses nya yang memasang atribut kampanye disembarang tempat.
Biasa nya caleg tersebut memiliki timses yang tersebar untuk mempromosikan bos nya(caleg) untuk mengenalkan kepada masyarakat. Banyak cara para timses ini untuk memperkenalkan bos nya selama mereka dibayar maka akan semakin gencar mereka mempromosikan bos nya.
Selama masa kampanye seperti ini sudah biasa hal ini terjadi di setiap daerah dan kota-kota besar.
Pasti nya ini mengeluarkan modal yang tidak sedikit, banyak program dan acara selama kampanye berlangsung yang dilakukan para timses ini. Salah satu nya memasang atribut dimana saja (random). Saya melihat mereka tidak perduli mau masang dimana saja atas dasar asas suka-suka mereka. Yang penting mereka dibayar.

Saya juga bingung nanti suara saya mau dikasih kemana? Karena sulit sekali mencari calon yang benar-benar membawa perubahan.

benar gan biasanya anggota atau kru dari para tim sukses yang bertugas menempel dan menaruh spanduk dari seorang anggota CALEG, dan uang yang CALEG tersebut keluarkan untuk membiayai mereka semua tidak lah sedikit, mengenai anggota CALEG yang akan membawa perubahan sebenarnya tidka akan pernah terjadi gan, di lingkungan saya ada CALEG yang sudah lebih dari 3 periode terpilih nyatanya tidak ada perubahan signifikan yang dia buat untuk lingkungan kami, saya selalu setuju dengan pengurangan dari jumlah mereka (anggota DPR), kerjaan mereka nge habis habiskan anggaran aja gitu terpilih.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
October 18, 2023, 12:04:04 PM
#16
WKWKWK... Grin Grin Grin Grin  Sayapun tidak tahu pasti apa motivasi mereka sehingga memsang baliho di tempat pemakaman umum, yang walalaupun memang tempat ini banyak dikunjungi oleh masyarakat yang berziarah, akan tetapi kan ada tempat yang lebih elok yang sudah  disediakan oleh pemerintah berupa Billboard yang memang lebih elok untuk dilihat atau apakah mungkin mereka para caleg tidak memiliki cukup uang untk bisa menyewa billboard..?

Dan satu hal lagi yang ingin saya tanyakan, kemana sih yang namnya BAWASLU (Badan Pengawas Pemilu) yang memang secara keorganisasian BAWASLU itu hadir dimulai dari tingkat Pusat sampai pada tingkat terendah yaitu kelurahan dan masa iya mereka tidak mengetahui pelanggaran seperti ini..? Karena jika kita melihat pedoman pemilu tentang aturan pemasangan APK (Alat Perangga Kampanye) bahwa memang "memasang baliho di tempat pemakaman umun itu sudah menyalahi aturan yang sudah ditetapkan oleh KPU sebagai penyelanggara pemilu dan Bawaslu sebagai pihak yang mengawasi setiap tahapan pemilu itu wajib untuk melaporkan dan menindaklanjuti setiap pelanggaran yang dilakukan oleh calon maupun partai."
sr. member
Activity: 882
Merit: 326
October 18, 2023, 08:54:25 AM
#15
Bisa dilihat secara cermat, ini sepertinya pemakaman yang memang bersebelahan dengan jalan umum. Disamping kiri ada pembatas pemakaman dengan jalan sepertinya, Gambar kurang besar landscapenya 😅 cuma mengira saja. Logika saja jika Timses menaruh baliho pilpres di pemakaman jika itu bukanlah tempat yang banyak dilalui banyak orang atau jalan umum. Sejelek-jeleknya timses pasti ada tim yang mengaudit pekerjaan mereka apa benar atau salah. Masalahnya disini sangat disayangkan baliho caleg tersebut memakan space pemakaman. Kalau saya pribadi akan menurunkan baliho tersebut, kita sebagai warga kampung juga punya hak jika ada salah satu parpol atau caleg yang seenaknya sendiri pasang baliho tanpa peduli keamanan dan kenyamanan mata (merusak pemandangan)

hero member
Activity: 2212
Merit: 670
Signature designer - start @$10 - PM me!
October 18, 2023, 05:06:57 AM
#14
Jangankan dikuburan, di tempat ibadah saja bisa disumbang atas nama caleg. Nanti kalo kalah, sumbangannya ditarik lagi. Adakah cerita serupa di daerah kalian?
Kembali ke topik, selain caleg, penilaian moralitas bisa ditujukan pada pemdes/pemkel setempat karena pemasangan baliho di fasilitas umum biasanya atas persetujuan mereka. btw, di daerah saya tidak terkecuali dengan fenomena diatas, dan bukan rahasia lagi kalo hal-hal semacam ini tidak lepas dari peran "amplop".
sr. member
Activity: 1512
Merit: 397
PredX - AI-Powered Prediction Market
October 18, 2023, 04:41:53 AM
#13
Kalau menurut ane, ada dua kemungkinan mengapa spanduk atau baliho caleg di pasang di tempat seperti itu. pertama, ini mungkin ulah dari timses yang sengaja memasang spanduk atau baliho di tempat seperti itu supaya bisa mendapatkan uang semata tanpa serius untuk memenangkan caleg tersebut.

Memang sih kedua kemungkinan itu sangat mungkin terjadi. Tapi untuk kemungkinan pertama saya rasa agak lebih kecil gan. Setahu saya caleg apalagi kalau dprk biasanya punya basis tim pemenangan yang memang bertugas memantau segala hal terkait caleg tersebut di wilayahnya. Jadi kalau ketahuan ada yang memasang baliho di sembarang tempat asal dikasih uang, di kemudian hari tim pemenangan pasti akan mendatangi orang tersebut untuk memasangnya di tempat yang seharusnya.

kedua, mungkin area yang di pasang itu tidak melangggar aturan KPU dan jalan tersebut banyak yang dilalui oleh masyarakat sehingga dengan demikian masyarakat bisa melihatnya dan mengenal sosok caleg yang akan dipilihnya nanti.

Iya memang tidak melanggar secara peraturan tapi secara etis itu sama sekali tidak etis memang. Saya kira hampir di semua daerah yang namanya kuburan pasti tempat yang sakral dan bukan dibuat main-main, bercandaan atau melakukan hal-hal duniawi seperti ini. Jadi saya kira bisa saja yang masang itu nyari tempatnya yang di tempat yang ramai orang lalu lalang, dan kebetulan tempat yang paling strategis menurut orang itu ya di daerah perkuburan itu.
member
Activity: 728
Merit: 48
October 18, 2023, 03:44:20 AM
#12
Kalau menurut ane, ada dua kemungkinan mengapa spanduk atau baliho caleg di pasang di tempat seperti itu. pertama, ini mungkin ulah dari timses yang sengaja memasang spanduk atau baliho di tempat seperti itu supaya bisa mendapatkan uang semata tanpa serius untuk memenangkan caleg tersebut. kedua, mungkin area yang di pasang itu tidak melangggar aturan KPU dan jalan tersebut banyak yang dilalui oleh masyarakat sehingga dengan demikian masyarakat bisa melihatnya dan mengenal sosok caleg yang akan dipilihnya nanti.
sr. member
Activity: 350
Merit: 343
Jolly? I think I've heard that name before. hmm
October 17, 2023, 10:41:19 PM
#11
~cut~

Wah menarik, nungkin strategi baru buat memenangkan pemilihan. Btw mungkin kuburan itu deket jalan raya atau banyak lalu lalang orang orang gan? Kalo di tempat ane kuburannya di tempat terpencil jadi ga ada yang begituan. Sangat sepi karena di tengah pekarangan dan ga ada yang lewat

Kalo kuburan yang di deket jalan raya, ane pernah lihat banyak juga baliho caleg karena memang rame, di pinggirannya juga banyak pedagang kecil
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
October 17, 2023, 07:01:30 PM
#10
Kalau menurut ane, ini mungkin karena kuburan yang ada di tempat ente tersebut merupakan jalan umum sehingga caleg melihat ini sebagai peluang besar untuk mengenalkan dirinya. Tapi ya lagi-lagi tidak etis, masak pemakaman umum jadi korban pesta fora pemilu?. mungkin lebih baek ente bermusyawarah dengan perangkat desa tempat ente tinggal untuk membersihkan semua spanduk tersebut.

Setidaknya kalau mereka memang pengin fotonya dipasang di perkuburan tersebut, ada sumbangsih nyata dari para caleg yang memasang spanduk semisal, bikin nisan gratis, atau membersihkan areal kuburan tiap hari-hari tertentu. Ya minimal tidak gratis lah, minta sedikit receh buat mereka yang membutuhkan di areal tersebut.
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Vave.com - Crypto Casino
October 17, 2023, 05:00:16 PM
#9
Sudah bukan hal yang mengherankan lagi bahwa memang ketika mendekati pemilu, yang dimana belum juga ada penetapan calon akan tetapi yang namanya baliho dan spanduk sudah berceceran dimana-mana, stiker balon yang tertempel dimana-dimana, dimulai dari striker yang tertempel di tiang listrik yang berdekat dengan striker sedot WC sampai pada rumah-rumah warga yang ditempel tanpa seijin pemiliknya dan begitupun dengan bendera partai yang tertancab dimana-mana yang hanya merusak pemandangan saja.

Walaupun memang tempat pemakaman umun itu adalah salah satu temapat yang sering dikunjungi terlebih lagi jika pada momen-momen tertentu, akan tetapi kalau secara aturan hal ini jelas bahwa hal ini sangatlah menyali aturan yang sesuai dengan apa yang tertuang dalam peraturan KPU tentang pemasangan alat peraga kampanye. Kadang saya juga tidak habis pikir kepada tim sukses calon yang menempelkan dan memasang APK di sembarang temapat, yang dimana sudah tau bahwa kuburan itu tempat yang cukup kumuh.. ehhh dengan sengajanya mereka memasang baliho disana yang membuat TPU tersebut semakin kumuh dan tidak terurus.

Dan sedikit berbicara tentang tentang orang yang meningal, ada suatu kejadian dimana pada pemilu 2019 silam terdapat satu kecurangan dimana orang-orang yang meninggal masih terdaptar sebagai DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan suaranya tetap diperhitungkan walaupun tidak mencoblos dan baru-baru ini juga terdapat kejadian yang sama dimana ada beberapa ribu orang yang meninggal akan tetapi masih terdaftar sebagai pemilih tetap..? kan tololl.
Namun sepertinya ada yang lebih bodoh lagi dibandingkan KPU, yaitu para timses yang datang kekuburan untuk memasang baliho calonnya dan berharap bahwa suara yang meninggal itu dapat menjadi miliknya.. kan tololl WKWKW.. seharunya mereka itu datangnya ke kantor KPU bukan ke TPU. Karena KPU lah yang melakukan permainan dan kecurangan ini dengan membiarkan orang yang sudah meninggal tetap terdaftar sebagai pemilih tetap, yang dimana nantinya suara tersebut bisa saja mereka jual kepada pihak yang memang sanggup untuik membayarnya dalam jumlah tertentu.

sr. member
Activity: 294
Merit: 433
HODL - BTC
October 17, 2023, 12:33:09 PM
#8
Mungkin aja gan areal pemakaman itu di pinggir jalan jadi tim sukses nya pasang di sana karena lalu lalang kendaraan yang lewat sehingga mungkin cocok untuk pasang poster caleg di kuburukan meskipun itu tidak etias, lah sekarang ada caleg datang ke tim sukses nya lalu memberikan uang untuk suruh pasang banner dimana aja yang penting pasang, sedangkan tim sukses udah dapat duit nya pasang di mana aja yang penting uang Grin kadang ada juga yang gitu loh.

Di daerah ane pun banyak gan yang kek gini meskipun belum waktu nya untuk kampanye tapi tetap aja banner udah di mana mana, bahkan bendera partai di pasangi di pinggir jalan hingga 100 meter lebih dengan jarak kurang lebih 2meter per banner nya pakai tiang, ini sudah tidak aneh lagi yang kampanye punn sekarang sudah masuk ke kampung kampung, ane liat banyak warga dusun ane pergi kumpulan bawa KTP+KK hanya demi 1 liter minyak curah dan 5 liter beras di kasih sama caleg nya, denger denger sih nanti bakal ada lanjutan kumpulan lagi dengan iming iming 250k perorang Cheesy.

Caleg kalau udah jadi gak mau dengar aspirasi dari warga nya lagi.  Tongue
full member
Activity: 548
Merit: 168
Play Bitcoin PVP Prediction Game
October 17, 2023, 11:45:02 AM
#7
Memasuki musim politik memang aneh-aneh para caleg untuk memperkenalkan dirinya dengan cara yang unik-unik. Salah satunya memasang spanduk di area-area keramain, dan tidak sedikit juga memamasang di area umum. Mungkin ini kuburan dekat dengan pemukiman warga dan kuburannya ramai orang lalu lalang tidak yang aneh sih. Di daerah saya juga banyak yang seperti itu kebetulan kuburannya memang dekat dengan jalan raya dan ramai orang berziarah pada hari-hari tertentu.

Atau bisa juga olah timses yang tidak mau ribut sama orang, kan kita tau sendiri pasang spanduk caleg di beberapa tempat emang di larang dia gak mau ribet akhirnya pasang aja sesuka dia yang penting duit pasang spanduk cair. Cheesy

Saya pernah sekali waktu pemilu yang lalu di perjalanan menuju ke kota di dearah saya tingga,  kebetulan saat pas di persimpangan ketemu dengan kang ojek yang lagi ngetem di situ, dan di persimpangan itu sangat banyak spanduk caleg yang menghiasi jalan dari berbagai partai.
Saya iseng nanya
Bang, milih caleg yang mana nih?
Kang ojek menjawab “halah mereka itu perampok semua mas” Cheesy

full member
Activity: 1190
Merit: 212
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
October 17, 2023, 05:39:03 AM
#6
Mungkin saya rasa ini ulah timses nya yang memasang atribut kampanye disembarang tempat.
Biasa nya caleg tersebut memiliki timses yang tersebar untuk mempromosikan bos nya(caleg) untuk mengenalkan kepada masyarakat. Banyak cara para timses ini untuk memperkenalkan bos nya selama mereka dibayar maka akan semakin gencar mereka mempromosikan bos nya.
Selama masa kampanye seperti ini sudah biasa hal ini terjadi di setiap daerah dan kota-kota besar.
Pasti nya ini mengeluarkan modal yang tidak sedikit, banyak program dan acara selama kampanye berlangsung yang dilakukan para timses ini. Salah satu nya memasang atribut dimana saja (random). Saya melihat mereka tidak perduli mau masang dimana saja atas dasar asas suka-suka mereka. Yang penting mereka dibayar.

Saya juga bingung nanti suara saya mau dikasih kemana? Karena sulit sekali mencari calon yang benar-benar membawa perubahan.


Memang sudah tugas para timses para caleg untuk mengenalkan bos mereka ke masyarakat untuk mendapatkan suara dalam pemilu dan para caleng mengeluarkan modal dalam jumlah besar untuk mencetak baliho untuk dipasangkan dimana saja dan yang terpenting baliho pada tempat banyak orang lewat agar banyak orang yang melihatnya, bahkan ada juga sebagian timsesnya yang tidak memasangkan baliho tersebut cuma mengambil bayaran saja dari para caleg mereka hanya memasangkan baliho yang besar saja dan yang ukuran kecil tidak mereka pasang.

Untuk saat ini memang sangat sulit untuk melihat caleg yang bisa membawakan perubahan bagi masyarakat saat mereka sudah mendapatkan posisi yang di inginkan karena mereka telah mengeluarkan modal yang besar pada saat sebelum pemilihan berlangsung tentu mereka akan memikirkan bagai mana cara untuk bisa dapat mengembalikan modal yang telah mereka keluarkan bahkan ada sebagian dari mereka yang terjerat dengan berbagai macam kasus.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 339
https://duelbits.com/
October 17, 2023, 04:55:27 AM
#5
Salah satu nya memasang atribut dimana saja (random). Saya melihat mereka tidak perduli mau masang dimana saja atas dasar asas suka-suka mereka. Yang penting mereka dibayar.

Saya juga bingung nanti suara saya mau dikasih kemana? Karena sulit sekali mencari calon yang benar-benar membawa perubahan.


Banyak timses yang melakukan itu bahkan tanpa sepengetahuan dari si calegnya juga. Ane juga mau ngomongin juga bahwa itu pastinya ulah timsesnya. Biasanya mereka memasang baliho di tempat2 yang mereka merasa banyak orang yang lewat di situ. ane liat di daerah tempat agan sarah azhari mengambil foto itu kuburannya pasti di pinggiran jalan atau memang di tempat yang rame orang lewat. Kalau dibilang enggak etis, ane yakin mereka memang tidak peduli kayaknya yang penting itu caleg balihonya sudah terpasang.

Kalau bingung ane juga bingung sebenarnya. Akhirnya ane memilih kawan ane sendiri yang kebetulan dia juga ikutan nyaleg. Kebetulan ada kawan ane yang nyaleg di tingkat kabupaten dan tingkat provinsi semoga aja dia menang.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
October 17, 2023, 03:20:23 AM
#4
Ya tentunya targetnya adalah keluarga yg ziarah ke makam... pasti mereka juga ga asal milih kuburan di antah berantah, tapi yang sudah ada track record sering dikunjungi. Fenomena yang lebih aneh itu tanya "telat haid?" kok masangnya di tiang listrik? Grin

Anyway, ini belom musim kampanye kan? Kalau spanduk, poster kampanye, dsb ada di lingkungan agan, tinggal lapor Pak RT aja biar nanti dibersihkan. Kalau agan termasuk tokoh pemuda/masyarakat di sana langsung cabut aja ga masalah.
hero member
Activity: 1190
Merit: 599
October 17, 2023, 01:28:51 AM
#3
Ini salah satu trik marketing kalau di bidang jual beli, kuburan merupakan tempat dengan jumlah pengunjung yang cukup banyak khususnya untuk hari Kamis bagi kuburan umat muslim karena pengalaman saya saat tinggal di pulau jawa. Disana sudah menjadi sebuah tradisi setiap hari Kamis sore sangat banyak orang berziarah ke kuburan dan Caleg memiliki gagasan marketing level tinggi dengan mempublikasikan dirinya agar dilihat orang banyak.

Meskipun sedikit tidak etis dengan model kampanye namun bagi mereka ini menarik banyak minat masyarakat untuk memilih mereka, ratusan penziarah setiap hari Kamis khususnya kuburan di pulau Jawa dan saya rasa secara tidak langsung hampir ratusan pasang mata pasti melihat poster caleg yang mempromosikan mereka di tempat kuburan meskipun dalam tanda kurung sangat tidak professional.
member
Activity: 89
Merit: 38
October 17, 2023, 01:11:19 AM
#2

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]

Terkadang kumerasa heran melihat para caleg yang memasang foto atau gambar dirinya di areal perkuburan. Entah apa motifasi mereka sehingga ada ide untuk itu. Padahal sudah jelas sekali kalau yang namanya orang mati, tidak bakal lagi ada suara untuk memilih dirinya, jangankan mencoblos, untuk bangkit dari kubur pun ku kira suatu hil yang mustahal di zaman modern ini.

Kembali ke foto di atas, itu hanya sebagian saja, di sebelah timur malah ada yang pasang plang reklame foto caleg ukuran 4x5 meter tepat di dalam areal perkuburan yang tanahnya kurasa milik masyarakat sekitar. Entah apa mereka tidak protes, padahal disamping mengganggu pemandangan, beberapa waktu lalu bahkan keponakanku mengira kalau foto caleg itu foto orang mati yang akan dikubur di sana, karena dia merasa itu di daerah kuburan.

Ku rasa etika dan moral para caleg sudah berada di titik terendah saat ini, mereka sangat berambisi sekali untuk jadi anggota dewan dengan segala cara supaya terpilih, mereka bahkan tidak malu dan segan lagi untuk pasang brosur di daerah yang tidak semestinya. Padahal dari situ saja kita sudah dapat membaca bahwa caleg tersebut tidak bakal membawa perubahaan apa-apa untuk rakyat indonesia, karena moral dan etikanya saja sudah tidak ada.
Mungkin saya rasa ini ulah timses nya yang memasang atribut kampanye disembarang tempat.
Biasa nya caleg tersebut memiliki timses yang tersebar untuk mempromosikan bos nya(caleg) untuk mengenalkan kepada masyarakat. Banyak cara para timses ini untuk memperkenalkan bos nya selama mereka dibayar maka akan semakin gencar mereka mempromosikan bos nya.
Selama masa kampanye seperti ini sudah biasa hal ini terjadi di setiap daerah dan kota-kota besar.
Pasti nya ini mengeluarkan modal yang tidak sedikit, banyak program dan acara selama kampanye berlangsung yang dilakukan para timses ini. Salah satu nya memasang atribut dimana saja (random). Saya melihat mereka tidak perduli mau masang dimana saja atas dasar asas suka-suka mereka. Yang penting mereka dibayar.

Saya juga bingung nanti suara saya mau dikasih kemana? Karena sulit sekali mencari calon yang benar-benar membawa perubahan.

hero member
Activity: 868
Merit: 737
October 17, 2023, 12:23:58 AM
#1

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]

Terkadang kumerasa heran melihat para caleg yang memasang foto atau gambar dirinya di areal perkuburan. Entah apa motifasi mereka sehingga ada ide untuk itu. Padahal sudah jelas sekali kalau yang namanya orang mati, tidak bakal lagi ada suara untuk memilih dirinya, jangankan mencoblos, untuk bangkit dari kubur pun ku kira suatu hil yang mustahal di zaman modern ini.

Memang kalimat ku tersebut agak sedikit sarkasm, karena hatiku ini agak risih jika melihat brosur caleg ada di daerah yang tidak semestinya. Belum lagi ada beberapa simpatisan caleg yang seenak udelnya sendiri memaku browsur di pepohonan pinggir jalan, dimana menurutku bisa merusak kelestarian alam itu sendiri.

Kembali ke foto di atas, itu hanya sebagian saja, di sebelah timur malah ada yang pasang plang reklame foto caleg ukuran 4x5 meter tepat di dalam areal perkuburan yang tanahnya kurasa milik masyarakat sekitar. Entah apa mereka tidak protes, padahal disamping mengganggu pemandangan, beberapa waktu lalu bahkan keponakanku mengira kalau foto caleg itu foto orang mati yang akan dikubur di sana, karena dia merasa itu di daerah kuburan.

Ku rasa etika dan moral para caleg sudah berada di titik terendah saat ini, mereka sangat berambisi sekali untuk jadi anggota dewan dengan segala cara supaya terpilih, mereka bahkan tidak malu dan segan lagi untuk pasang brosur di daerah yang tidak semestinya. Padahal dari situ saja kita sudah dapat membaca bahwa caleg tersebut tidak bakal membawa perubahaan apa-apa untuk rakyat indonesia, karena moral dan etikanya saja sudah tidak ada.
Jump to: