Author

Topic: [INFO] Algoritma Konsensus pada Teknologi Blockchain (Read 2862 times)

legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Sebagai orang awam (bahkan belum pernah menggunakan ASIC), maaf kalau saya menanyakan beberapa pertanyaan berikut:
- Apakah ASIC atau bahkan mungkin perangkat lain yang lebih baru benar-benar bisa berpotensi membuat ketimpangan/kekacauan konsensus pada teknologi bitcoin?
Saya lebih setuju dengan pendapat BitcoinMedia, karena yang namanya tekhnologi pasti akan selalu berkembang dan saya rasa Satoshi sebagai pencipta Bitcoin juga menyadari potensi munculnya Asic

Only people trying to create new coins would need to run network nodes. At first, most users would run network nodes, but as the network grows beyond a certain point, it would be left more and more to specialists with server farms of specialized hardware. A server farm would only need to have one node on the network and the rest of the LAN connects with that one node.
Source https://satoshi.nakamotoinstitute.org/emails/cryptography/2/#selection-81.248-81.620

Asic memang memiliki potensi untuk membuat riak didalam konsensus, terlebih jika pendistribusian hashrate memang terkumpul pada satu pihak (memiliki power untuk melancarkan 51% attack). Tetapi jika distribusi global hashrate terjadi secara merata maka saya rasa jaringan konsensus akan tetap aman.

Sebenarnya jaringan Bitcoin juga bisa dirubah menjadi anti-Asic, tetapi untuk bisa kearah kesana tentunya harus ada konsensus yang tercipta dari seluruh komunitas Bitcoin dan tim developer Bitcoin

Quote
- Jika ya, apakah desentralisasi pada Bitcoin juga akan terpengaruh?
Jika memang ada satu pihak yang menguasai hashpower diatas 50%, maka tentu saja sistem desentralisasi Bitcoin juga akan ikut terpengaruh. Bentuk desentralisasi Bitcoin yang berkaitan dengan aktifitas adalah karena siapapun bisa menjadi node mining, dan mempunyai kesempatan untuk bisa memproduksi sebuah block baru, sehingga penerbitan Bitcoin baru sebagai bentuk dari subsidy block sifatnya decentralized.

Jadi jika ada 1 pihak yang memonopoli global hashrate, maka keberadaan node-node mining ini sudah tidak bisa dikatakan decentralized, begitu juga dengan distribusi supply baru yang didapatkan dari reward mining.

legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
@om abhiseshakana selaku TS, maaf saya posting di sini, mudah-mudahan masih nyambung diskusinya dengan thread ini.

Tadi saya sempat membaca opini pada dua tulisan di dua media yang berbeda perihal potensi resentralisasi Bitcoin.
Ada beberapa poin yang diperdebatkan pada kedua tulisan tersebut, saya ambil salah satunya perihal ASIC
"Lahirnya mesin-mesin ASIC (Application-Specific Integrated Circuit) mengacaukan Nakamoto Consensus/konsensus Bitcoin"

Awal tulisan di Kriptologi:

Lahirnya mesin-mesin ASIC (Application-Specific Integrated Circuit) mengacaukan Nakamoto Consensus yang tidak pernah pulih hingga saat ini. Seluruh metode PoW dari yang paling awal menggunakan double SHA-256 hingga yang paling baru sekalipun amat kesulitan menghindari kejaran manufaktur ASIC yang berkehendak menciptakan ASIC untuk semua metode konsensus PoW yang ada di muka bumi, hingga mereka bisa menguasai, mengeruk keuntungan, dan menjual mesin-mesin ASIC yang mereka produksi kepada siapapun yang mau membeli untuk mendapatkan profit yang lebih tinggi lagi.

Memang, ASIC membuat sebuah sistem blockchain publik yang diimplementasikan oleh mata uang kripto menjadi lebih tahan terhadap serangan siber. Artinya, para penyerang juga harus membayar ongkos lebih tinggi untuk mencoba menguasai sistem melalui “konsensus para mesin”. Namun di sisi lain, ASIC juga membuat persaingan dalam konsensus menjadi timpang.

Konsensus yang diterapkan dalam sistem blockchain sejatinya amat diharap dapat mendemokratisasi sistem keuangan, di mana tidak ada tangan otoriter yang bertindak sesuka hati dengan meletakkan kebijakan sesuka hati. Maka, dalam sebuah konsensus diharap seluruh pihak memiliki kekuatan setara dan saling bertentangan. ASIC hadir untuk memberikan keuntungan bagi siapapun yang memiliki banyak duit dan mendapatkan lebih banyak duit. Maka runtuhlah impian Nakamoto.

Sanggahan dari BitcoinMedia:

Pertambangan bitcoin dalam sejarahnya mengalami evolusi. Hal yang sama juga terjadi pada ekosistem pertambangan logam mulia. Perkembangan teknologi itu berjalan ke depan. Anda tidak pernah bisa berharap bahwa perkembangan teknologi akan berjalan ditempat, stagnan. Teknologi akan terus bergerak maju, bukan mundur.

Evolusi pertambangan bitcoin juga bergerak selaras dengan perkembangan teknologi tersebut, termasuk dalam hal efisiensi perangkat. Di sisi lain, justru hal ini akan meminimalisir penguasaan perangkat oleh industri teknologi besar. Sebut saja siapa raksasa teknologi besar di balik kartu-kartu grafis di dunia?

SHA256 memberikan stimulus untuk memunculkan inovasi baru, ruang baru, fitur-fitur baru, hingga efisiensi energi yang dibutuhkan. Alhasil, memang muncul evolusi perkembangan perangkat tersebut, dan ini adalah hal yang cukup bagus.

Di sisi lain, potensi penguasaan perangkat ASIC pun dapat diminimalisir. Fakta yang ada, sudah cukup beragam vendor ASIC yang telah bermunculan. Dinamika perkembangan perangkat juga akan berjalan selaras dengan perkembangan teknologi, mustahil tanpa itu.

Sebaliknya, non SHA256 akan selalu bergantung pada raksasa-raksasa industri kartu grafis besar. Sungguh naïf. Dibandingkan itu, evolusi perangkat Bitcoin justru melahirkan industri baru. Keseluruhannya berorientasi memberikan efektifitas dalam pertambangan bitcoin. Bukan malah melanggengkan dominasi raksasa teknologi besar.

Respon atas sanggahan di atas:

Sanggahan BitcoinMedia, sayangnya, amat samar. Mereka mendukung “evolusi” perkembangan teknologi tanpa memperhitungkan dampaknya pada konsensus bitcoin ataupun lingkungan.

BitcoinMedia memperhitungkan perkembangan ASIC sebagai perlawanan terhadap pelaku industri kartu grafis besar. Faktanya, pengguna ASIC bergantung pada produk buatan kartel ASIC seperti Bitmain. Sementara pengguna kartu grafis masih memiliki cukup banyak opsi di pasaran.

Link referensi:
https://kriptologi.com/2018/06/10/resentralisasi-obat-kuat-problem-desentralisasi/
https://krptx.com/2020/03/30/bitcoin-centralisation-is-imminent/
https://medium.com/@EdukasiBitcoin/wacana-klasik-tentang-potensi-resentralisasi-bitcoin-d6319eacf5e3
https://kriptologi.com/2020/04/01/respon-atas-wacana-klasik-tentang-potensi-resentralisasi-bitcoin/


Sebagai orang awam (bahkan belum pernah menggunakan ASIC), maaf kalau saya menanyakan beberapa pertanyaan berikut:
- Apakah ASIC atau bahkan mungkin perangkat lain yang lebih baru benar-benar bisa berpotensi membuat ketimpangan/kekacauan konsensus pada teknologi bitcoin?
- Jika ya, apakah desentralisasi pada Bitcoin juga akan terpengaruh?
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Hoo, tapi kalau saat voting dia cuma diem aja ga ngevote dan ngapa-ngapain, bisa juga kan om? Jadi misalnya, si penyerang punya banyak duit, tinggal menguasai sebagian besar jaringan aja, terus buat voting ga bisa mencapai jumlah minimum yang dianggap valid dengan membuat semua node dia cuma diem aja, daripada ngeluarin tenaga buat voting.

Selama byzantine node tersebut terhubung dengan jaringan konsensus, maka keberadaannya akan selalu dianggap (termasuk didalam keseluruhan node yang berperan menjalankan konsensus). Jika jumlah byzantine node mampu menguasai lebih dari separuh total node maka Quorum yang dibutuhkan untuk mencapai konsensus akan kurang sehingga bisa dikatakan konsensus pada putaran tersebut failed dan akan dilanjutkan untuk memilih next leader.


Quote
Btw, kalau ada yang mau review jenis konsensus lainnya yang mungkin tergolong baru juga, ini mungkin bisa jadi alternatif: https://blockstack.org/pox.pdf.

Jangan malu-malu, gan.

Saran buat yang lain ... Klo ingin mengulas sebuah algoritma konsensus, sebaiknya untuk langkah-langkah teknisnya juga ikut dijelaskan, sehingga apa yang dimaksud lebih mudah untuk dipahami dan tidak terkesan hanya sekedar translate saja.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Hoo, tapi kalau saat voting dia cuma diem aja ga ngevote dan ngapa-ngapain, bisa juga kan om? Jadi misalnya, si penyerang punya banyak duit, tinggal menguasai sebagian besar jaringan aja, terus buat voting ga bisa mencapai jumlah minimum yang dianggap valid dengan membuat semua node dia cuma diem aja, daripada ngeluarin tenaga buat voting.

Btw, kalau ada yang mau review jenis konsensus lainnya yang mungkin tergolong baru juga, ini mungkin bisa jadi alternatif: https://blockstack.org/pox.pdf.

Jangan malu-malu, gan.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Kalau dipikir-pikir, penyerang juga bisa dengan mudah memindahkan token/asetnya dan membuat node baru kalau ada sistem blok. Tapi secara praktis agak ribet sih. Karena ada reset ini ane rasa scale serangannya bisa jauh lebih besar.

Karena ada rule jumlah byzantine node, apakah berarti byzantine node itu tidak selalu leader? Node yang ngevote tapi ga ngevote juga termasuk salah satunya?

Semua node yang terlibat didalam mekanisme konsensus (LFT2) bisa menjadi Byzantine node, termasuk node yang melakukan voting terhadap usulan block yang dikirim oleh Leader. Sehingga pada saat proses voting Byzantine node bisa memberikan isi vote yang berbeda dengan node-node non-byzantine.

Misal node-node (non-byzantine) menyatakan usulan block A valid, lalu beberapa node byzantine menyatakan usulan block A tersebut invalid. Jika jumlah Vote Valid > 2f + 1 maka konsensus akan tercapai sehingga usulan block tersebut akan menjadi kandidat block selanjutnya.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Kalau dipikir-pikir, penyerang juga bisa dengan mudah memindahkan token/asetnya dan membuat node baru kalau ada sistem blok. Tapi secara praktis agak ribet sih. Karena ada reset ini ane rasa scale serangannya bisa jauh lebih besar.

Karena ada rule jumlah byzantine node, apakah berarti byzantine node itu tidak selalu leader? Node yang ngevote tapi ga ngevote juga termasuk salah satunya?
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Kalau begitu apakah labe byzantine atau tidak itu bakal kereset tiap round voting baru dimulai? Atau ada semacam block list buat node-node yang sering mendelay atau tidak menjalankan kewajibannya? 

Seharusnya status Byzantine akan hilang jika node berperilaku sebagaimana mestinya di next round, karena penyebab byzantine ini sendiri selain dari faktor atensi sipemilik node (yang disengaja dengan maksud tujuan tertentu), bisa juga disebabkan karena adalah failure pada sistem node (faktor ketidaksengajaan).

Quote
Kalau kereset berarti bisa ada vektor serangan dengan model menyebar banyak node yang disengaja untuk tidak mempropagasi block kah?

Potensi ini akan selalu ada, tetapi dalam mekanisme konsensus LFT2 ada aturan N > 3f atau N = 3f + 1, dimana N mewakili jumlah keseluruhan node dan f mewakili byzantine node ... Sehingga jika diterjemahkan untuk bisa mencapai suatu konsensus jumlah Byzantine node tidak boleh lebih dari 1/3 total Node.

Maka jika seseorang memiliki niat untuk mengganggu kelangsungan mekanisme konsensus LFT2 maka dia harus memiliki total byzantine node diatas 1/3 keseluruhan Node.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Kalau begitu apakah labe byzantine atau tidak itu bakal kereset tiap round voting baru dimulai? Atau ada semacam block list buat node-node yang sering mendelay atau tidak menjalankan kewajibannya?

Kalau kereset berarti bisa ada vektor serangan dengan model menyebar banyak node yang disengaja untuk tidak mempropagasi block kah?
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
^

Jadi pemilihan leader itu bisa dibilang random berdasarkan algoritma tertentu kan om? Apakah mungkin general node yang terpilih itu adalah byzantine node? Kalau mungkin, gimana network bisa mengatasinya? Kalau tdak mungkin berarti ada proses filter byzantine node?

Setiap node baik general node maupun byzantine node adalah kandidat Leader (Block Producer), sehingga pada saat node tersebut memenuhi algoritma State i = ready maka node tersebut akan menjadi Leader. Pada saat suatu Node menjadi Leader maka akan diberlakukan aturan "ProposeTimeout" sehingga setiap proses pembuatan Block tersebut memiliki batasan waktu penyelesaian dan penyiarannya. Jika waktu dan elemen pembuatan block tersebut memenuhi ketentuan protokol maka konsensus akan terpenuhi.

Pada dasarnya suatu node dianggap byzantine karena bisa menunda pengiriman pesan atau malah tidak mengirim pesan. Menunda pengiriman pesan berarti algoritma "ProposeTimeout" ini akan terlaksana sehingga konsensus tidak akan terpenuhi karena waktu penyelesaian dan penyiaran block tidak sesuai dengan ketentuan protokol. Sedangkan jika dalam proses pembuatan block tidak ditemukan elemen "ProposeTimeout" maka pengerjaan block tersebut akan sia-sia, karena leader (Byzantine node) tidak akan bisa mempropagasikan usulan block tersebut atau leader tidak akan pernah mengirimkan pesan "new-block" kedalam jaringan konsensus.


Quote
Secara teoritis, kalau seseorang punya banyak duit, bisakah dia menjalankan banyak node dengan harapan bisa menguasai sebagian besar jaringan?

Saya rasa bisa ... yang jadi permasalahannya apakah biaya yang mesti dikeluarkan sebanding dengan tujuan yang akan dipenuhi dari aktifitas tersebut  Grin
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
^

Jadi pemilihan leader itu bisa dibilang random berdasarkan algoritma tertentu kan om? Apakah mungkin general node yang terpilih itu adalah byzantine node? Kalau mungkin, gimana network bisa mengatasinya? Kalau tdak mungkin berarti ada proses filter byzantine node?

Secara teoritis, kalau seseorang punya banyak duit, bisakah dia menjalankan banyak node dengan harapan bisa menguasai sebagian besar jaringan?
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
LFT2 (Loop Fault Tolerance 2.0)

LFT2 adalah algoritma konsensus hasil pengembangan dari konsensus PBFT (Practical Byzantine Fault Tolerance), sehingga pada kinerja LFT2 mengalami peningkatan dalam network latency karena mengurangi kompleksitas yang ada (memangkas proses pengiriman message) sehingga diharapkan dengan adanya peningkatan ini proses mekanisme konsensus dapat dicapai dalam waktu yang lebih cepat.

Didalam konsensus LFT2 ada 2 jenis Node :

- General Node (Non-Byzantine Node)
  • Melakukan propagasi ke node lainnya (Gossip Communication)
  • Kandidat menjadi Leader (Pembuat Block) berdasarkan algoritma yang berlaku
  • Setiap node mengetahui semua pesan beserta digital signature yang menyertainya
  • Setiap node memiliki Local Timer

- Byzantine Node (Node yang berperilaku tidak sebagaimana mestinya - Node yang mengalami kegagalan maupun memberikan informasi yang salah)
  • Bisa menunda pengiriman pesan atau malah tidak mengirimkan pesan yang tersampaikan ke node tersebut
  • Dapat mengirim pesan yang tidak sama ke node yang berbeda
  • Tidak dapat memproses Digital signature node lain

Jadi pada intinya didalam mekanisme konsensus LFT2 proses pencapaian suatu konsensus harus melibatkan seluruh node yang ada didalam jaringan, dan harus bisa mencapai konsensus (kesepakatan/mufakat) meskipun Byzantine Node eksis didalamnya.


Tahapan Sistematis LFT2 (Loop Fault Tolerance 2.0)

- Setiap General Node memiliki peluang untuk menjadi Leader (Kandidat Pembuat Block) dengan berdasarkan algoritma State i = ready
- Saat suatu General Node terpilih menjadi leader maka seluruh node yang ada dijaringan tersebut akan mengetahuinya
- Kemudian Leader akan membuat sebuah block dan mem-broadcast usulan block tersebut ke seluruh node
- Jika setiap node yang menerima usulan block tersebut menyatakan tidak ditemukan adanya kesalahan, maka masing-masing node ini selanjutnya akan mem-broadcast "Vote message"  
- Setelah Node Leader mendapatkan "Vote Message" yang cukup (berdasarkan protokol yang berlaku) maka usulan block tersebut akan menjadi kandidat Block dan kandidat block sebelumnya akan menjadi valid block

Source https://arxiv.org/pdf/2004.04294.pdf
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Wah, ada begituannya juga. Susah juga kalau mau bilang desentralisasi tapi eksistensi node bergantung sama yang nginvite. Ga ada pinalti kah kalau terminate asal-asalan?

Btw, yang Solana itu menarik juga kalau ada yang mau meringkas jadi poin-poin intinya aja, walaupun ini proyek tahun lalu kalau ga salah jadi ga begitu new.
legendary
Activity: 2660
Merit: 1261
Setelah ane baca tentang PoP di atas, ane punya kesan itu siklus flips terus berulang dalam beberapa waktu tertentu untuk milih partisipan (atau gampangnya node yang bisa ngevote, cmiiw).
Iyah om karena phase akan terus berulang dari awal, dan penyeleksian peserta akan terus dilakukan pada "Synchonus validation session".

Ane lihat networknya juga kayanya berbasis invite, jadi ga setiap orang bisa asal join (ada opsi minta invite sepertinya sih).
Invitenya bisa menggunakan invitetan dari official project tersebut, tapi disini kita juga gk bisa asal minta invite ke orang yang gak dikenal, kenapa?

Karena orang yang melakukan invite ke member baru bisa melakukan terminate ke akun yang mereka invite.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Setelah ane baca tentang PoP di atas, ane punya kesan itu siklus flips terus berulang dalam beberapa waktu tertentu untuk milih partisipan (atau gampangnya node yang bisa ngevote, cmiiw). Ane lihat networknya juga kayanya berbasis invite, jadi ga setiap orang bisa asal join (ada opsi minta invite sepertinya sih). Jadi kalau sekedar distribusi koin ane rasa kurang pas juga deh. Soalnya dasar partisipan yang dianggap sah dan bisa ngevote kalau lolos flips itu, dan bukan sekedar masalah distribusi di genesis blok.

Kalau sejauh yang ane pahami ini mirip PoS/dPoS cuma nambahin checkpoint aja saat seleksi node. Ane kira awalnya tiap voting block butuh nyelesain captcha, kalau kayak gitu ya bakal bottleneck bisa jadi.
legendary
Activity: 2660
Merit: 1261
1. Idena - Proof of Person
Cara kerja https://idena.io/?view=technology
Ane coba jelaskan yang Proof of person dulu sisahnya nanti ane pelajari lagi kalau ada waktu luang atau mungkin bisa aja ada member lain yang menjelaskan sisah dari pertanyaan agan.

Proof of person adalah sebuah metode untuk memverifikasi bahwa pengguna yang melakukan akses adalah benar-benar manusia bukanlah sebuah Bot, Robot ataupun AI. Penggunaan proof of person akan memberikan langkah suatu verifikasi bagi si penggunannya untuk membuktikan bahwa orang yang melakukan akses adalah benar manusia dengan cara si pengguna tersebut menyelesaikan verifikasi baik berupa, Quiz, Puzzle, Captcha ataupun Code. Hal ini memberikan gambaran bahwa seolah-olah pengguna tersebut layaknya sebuah Node.

Sistem Distribusi Proof of person.
Setiap project memiliki berbagai macam masing-masing metode verifikasi yang akan mereka gunakan, tetapi yang akan saya bahas yaitu metode yang digunakan oleh project yang agan tanyakan. Captcha yang digunakan oleh "Idena" yaitu captcha yang memberikan gambaran ilustrasi dari proses kehidupan di dunia nyata yang dinamakan dengan Flips.  Dalam metode captcha ini tidak ada jawaban yang pasti, jawaban akan dipilih sesuai rata-rata jawaban dari para pengguna yang menjawab captcha tersebut dan semua perseta menjawab diwaktu yang sama dikarenakan dalam metode ini terdapat waktu sesi yang telah diatur sebelum sesi Flips dimulai. Berikut ini adalah bagaimana metode Proof of person Idena berkerja:
  • Synchonus validation session : Merupakan sebuah phase yang dimana memverifikasi perserta yang mengikuti ataupun perserta yang diinvite dengan menyelesaikan sebuah flips dengan jangka waktu yang pendek.
  • Validated participants : Konsesus mendapatkan list data perserta yang berhasil lolos dalam sesi "Synchonus validation season" yang akan digunakan ke sesi Flips berikutnya.
  • Flips : Peserta yang tervalidasi akan membuat flips baru pada sesi selanjutnya.

Besarnya jaringan tergantung dari peserta yang tervalidasi, semakin besar jaringan maka sesi validasi akan semakin jarang dilakukan.

Menurut persepsi ane pribadi proof of person bukanlah benar-benar sebuah konsesus kenapa? dikarenakan sebelum adanya hal ini, diberbagai macam media kita sendiri sudah pernah melakukan tahap ini. Metode ini biasanya hanya digunakan sebagai bentuk distribusi koin saja secara adil bagi seluruh komunitas coin tersebut, apabila koin telah terdistribusi semua maka metode ini tidak bisa berjalan lagi di seluruh blockchain atau jaringan transaksi yang dilakukan oleh coin tersebut. Terlebih lagi konsesus ini tidak ikut andil di dalam transaksi koin itu sendiri.

Beberapa proyek yang pernah melakukan Proof of person dalam metode distribusi coin mereka yang saya ketahui, sebagai berikut:
  • XRB (Raiblock) - Rebranded Nano.
  • Banano.
  • Idena.

Source :
https://idena.io/
Idena is the first Proof-of-Person Blockchain
copper member
Activity: 56
Merit: 0
Saya kurang mengerti dengan pemograman atau cara kerja konsensus blockchain. tapi sepertinya konsensus ini masih belum masuk list dan tergolong baru.

1. Idena - Proof of Person
Cara kerja https://idena.io/?view=technology

2. Solana - Proof of history
coin baru-baru ini sudah selesai mengadakan dutch auction di coinlist dan sudah terdaftar di exchange binance.
Sumber: https://medium.com/solana-labs/proof-of-history-a-clock-for-blockchain-cf47a61a9274
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Bump.

ICON beberapa hari yang lalu meluncurkan whitepaper LFT 2.0[1]. Buat agan-agan yang mau menuliskan resume atau penjelasan singkat atas konsensus yang kabarnya "baru" ini silakan. Smerit ane masih banyak.

[1] https://github.com/icon-project/LFT2/blob/master/Whitepaper%20-%20LFT2%20(ENG).pdf
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Thread ini udah masuk di list indeks thread bermanfaat yang udah di pin btw. Kalau dasarnya adalah karena informasi di thread ini bermanfaat dan bahannya makin banyak, maka thread tentang Bitcoin Core, Electrum, dst juga bisa di pin.

Btw kalau mau lebih cepat dapet respons bisa lewat PM aja, karena terakhir kali ane ingat om dbs bilang ga dapet notifikasi gara-gara make bot yang udah mati (belum tahu udah update atau belum).
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
to Oom @abhiseshakana : maaf jika oot yaa.


Bolehkah saya meminta kepada salah satu bang bang moderator @dbshck atau @sapta untuk sticky ini thread.
Kenapa? Semakin kesini, konsep algoritma konsesus semakin banyak bertambah. Contohnya sudah ada konsep Proof of Person, Proof of Humanity (yang mulai didengungkan di komunitas etherum https://www.youtube.com/watch?v=m-NGxJfS0mw).
Dan thread ini menurut saya penting banget sebagai informasi tambahan bagi miner atau investor. Terima kasih

Note :
Untuk konsep proof of person ataupun proof of humanity sedang saya kumpul2kan referensinya.. jika sudah siap, akan saya share disini.




Silahkan Om ... Saya sendiri tentunya juga akan ikut senang jika keberadaan thread ini bisa masuk ke Pinned Thread, karena akan lebih berpotensi dibaca oleh member-member yang ada disini (yang membutuhkan informasi terkait Algoritma Konsensus). Dan seperti yang agan katakan bahwasanya sampai saat ini memang telah bermunculan metode-metode konsensus baru sebagai bentuk inovasi dari metode-metode konsensus sebelumnya, yang mungkin memiliki tujuan untuk menciptakan suatu mekanisme konsensus yang ramah energi.

Jadi buat siapa saja yang sekiranya ingin menambahkan materi (mekanisme konsensus) baru, dengan senang hati saya persilahkan.
hero member
Activity: 994
Merit: 593
aka JAGEND.
to Oom @abhiseshakana : maaf jika oot yaa.


Bolehkah saya meminta kepada salah satu bang bang moderator @dbshck atau @sapta untuk sticky ini thread.
Kenapa? Semakin kesini, konsep algoritma konsesus semakin banyak bertambah. Contohnya sudah ada konsep Proof of Person, Proof of Humanity (yang mulai didengungkan di komunitas etherum https://www.youtube.com/watch?v=m-NGxJfS0mw).
Dan thread ini menurut saya penting banget sebagai informasi tambahan bagi miner atau investor. Terima kasih

Note :
Untuk konsep proof of person ataupun proof of humanity sedang saya kumpul2kan referensinya.. jika sudah siap, akan saya share disini.


sr. member
Activity: 1120
Merit: 438
https://bitcointalk.org/index.php?topic=5274318.0

Agak sedikit jarang sih cryptocurrency yang menggunakan ini, ane cuman nemuin 1 yaitu "DEXON"

"Correct me if i wrong"

Nah si blockchain zoo ini lagi ngembangin zoobc. Pake proof of participation. Tapi blm tau arahnya mau gmn.
Debat mereka bberapa wkt lalu tentang Is Proof of Work the Ultimate Solution?
Link: https://youtu.be/nOmbqHkdaxg

Debat mereka itu mungkin pemanasan buat ngelead ke proof of participation kayaknya. Mungkin di sini ada orang blockchain zoo?



Tapi kebanyakan yg ane tanya pas ketemu, pada gak main di forum btt sih. Kalo co-foundernya, ada akunnya di sini, babang roberto.
newbie
Activity: 12
Merit: 13
Maaf kalo kurang menyelam di thread ini.
Kemarin saya sempat datang di acara debat pos dan pow di blockchain zoo bali.
Di sana saya dapat info tentang proof of participation.
Mereka lg ngembangin itu.
Ada yang udah bahas itu di forum ini?
Dari beberapa referensi yang ane baca.

Proof-of-Participation mengunakan "stakeholder" sebagai miners, untuk melakukan verifikasi dari setiap transaksi yang dibuat. Terkadang, "stakeholder" diharuskan untuk deposit/holding untuk bergabung sebagai node validator transaksi. BTW mechanikal-rewardnya kalau ane pikir secara pribadi persis kek "masternode", Ane berpikir malah PoP yah tergantung dari holder dengan jumlah coin yang banyak lebih sering memverifikasi block transkasi. Yah ujung2nya dari jumlah coin yang di hold xD

Agak sedikit jarang sih cryptocurrency yang menggunakan ini, ane cuman nemuin 1 yaitu "DEXON"

"Correct me if i wrong"

Karena ane juga kurang begitu tau tentang hal ini, cuman sekilas cari & baca beberapa referensi.
sr. member
Activity: 1120
Merit: 438
https://bitcointalk.org/index.php?topic=5274318.0
gue cari di google Pernah ada yang membahasnya sekilas di sini
Mungkin anda bisa menjelaskan ilmu tersebut lebih detil pakai bahasa indonesia?, kami akan sangat berterima kasih bangett

Ane di posisi yg sama gan, bukan untuk menjelaskan 😂
Tertarik tau, tp referensinya masih english smua. Udah minta ke tim blockchain zoo untuk yg indonesian version, tp belum tersedia. Jd nanya di sini, siapa tau udh pernah ada yg bahas pake bahasa indo.
full member
Activity: 519
Merit: 197
Ada yang udah bahas itu di forum ini?
gue cari di google Pernah ada yang membahasnya sekilas di sini
Mungkin anda bisa menjelaskan ilmu tersebut lebih detil pakai bahasa indonesia?, kami akan sangat berterima kasih bangett
sr. member
Activity: 1120
Merit: 438
https://bitcointalk.org/index.php?topic=5274318.0
Maaf kalo kurang menyelam di thread ini.
Kemarin saya sempat datang di acara debat pos dan pow di blockchain zoo bali.
Di sana saya dapat info tentang proof of participation.
Mereka lg ngembangin itu.
Ada yang udah bahas itu di forum ini?
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Pemahaman ane tentang blockchain dan jaringan kurang lebih sama dengan apa yang diuraikan om abhi di atas. IMO mengatakan data tersimpan pada block dan bukan pada jaringan punya makna lain yang multitafsir, seperti misalnya jadi bermakna (block tidak terhubung dengan jaringan, atau jaringan punya koneksi storage tersendiri dan bukan blockchain). Sepertinya hanya masalah wording saja sih.

Untuk poin miner itu ane kurang melihat perbedaan jelasnya, mungkin harus baca dengan detail tapi sekilas secara prinsip sama saja dengan konsep node dan block explorer, bahwa selama ada node yang aktif maka data-data itu bisa diakses. Node-node ini sepertinya diberi insentif dengan storage endowment atau apalah itu. Untuk poin terakhir sepertinya tidak ada masalah. Kalaupun ada pertanyaan sepertinya lebih tepat ke tim pengguna konsep itu jadi ga ane terusin.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Apa bedanya blockchain dengan jaringan?
Pemahaman saya ttg blockchain seperti ini (tolong koreksinya) :
Blockchain merupakan kumpulan/deret darl beberapa blok dan diikat oleh beberapa node yang saling berhubungan secara terus-menerus. ikatan inilah yang saya sebut sebagai jaringan/network.

Pertama-tama yang harus diuraikan adalah Block, yang mana memiliki definisi sebagai wadah untuk mencatat berbagai jenis data yang berhubungan dengan jaringan cryptocurrency itu sendiri (termasuk data-data transaksi). Karena untuk bisa membuat block baru membutuhkan data-data dari block sebelumnya maka block-block ini dikelompokkan berdasarkan urutannya dan rangkaian inilah yang disebut dengan Blockchain.

Blockchain sendiri didistribusikan didalam sebuah jaringan P2P dan setiap Full Node yang terhubung didalam jaringan P2P tersebut akan memiliki salinan Blockchain yang identical satu sama lain. Jadi dengan kata lain jaringan P2P adalah sarana untuk melakukan proses distribusi dan propagasi, sedangkan yang berperan menyimpan blockchain adalah node-node yang terhubung dijaringan tersebut. Tetapi karena setiap node terikat didalam satu jaringan maka bisa juga dianggap Blockchain tersimpan didalam jaringan (mungkin inilah yang dimaksud oleh agan Joniboini)
hero member
Activity: 994
Merit: 593
aka JAGEND.
Ane tau ini thread ga ada tag diskusinya, cuma ane ga paham dengan pernyataan/deskripsi di atas. Mungkin agan cucak rowo bisa menjabarkan lebih lanjut maksudnya 'disimpan pada blockchain dan bukan pada jaringan' itu kayak gimana ya? Apa bedanya blockchain dengan jaringan? Apakah maksudnya kalaupun miner pada berhenti nambang data masih bisa diakses selama ada nodenya? Bedanya dengan file hosting pada umumnya apaan/PoW/PoS/dsm selama ada block explorer?
Kalau ini dirasa OOT, babang OP silakan dihapus.

Apa bedanya blockchain dengan jaringan?
Pemahaman saya ttg blockchain seperti ini (tolong koreksinya) :
Blockchain merupakan kumpulan/deret darl beberapa blok dan diikat oleh beberapa node yang saling berhubungan secara terus-menerus. ikatan inilah yang saya sebut sebagai jaringan/network.

bisa menjabarkan lebih lanjut maksudnya 'disimpan pada blockchain dan bukan pada jaringan' itu kayak gimana ya
Terima kasih sudah memfokuskan di bagian ini. Sekaligus menguraikan pertanyaan agan yang ini :
Code:
Apakah maksudnya kalaupun miner pada berhenti nambang data masih bisa diakses selama ada nodenya

Kalimat lengkapnya adalah seperti berikut :
Quote
Konsep ini menawarkan penyimpanan data pada blockchain secara permanen dengan biaya transaksi yang sangat rendah. Alur transaksi blockchain pada umumnya adalah mereplika semua transaksi yang terjadi secara utuh dan kemudian mendistribusikannya ke dalam node dengan tidak mempedulikan seberapa besar transaksi yang sudah terjadi. Melalui teknologi rekayasa yang diterapkan,  (mereka menyebutnya) blockshadow, hal tersebut bisa diminimalisir. Teknologi tersebut berfungsi mereplika sebagian kecil (bukan seutuhnya) dari tiap transaksi yang sudah terjadi, kemudiannya mengirimkan hasil replika tersebut ke setiap node yang terdapat dalam jaringan.

Keunikan lainnya adalah, melalui konsep transaction pricing dan storage endowment yang diterapkan, rewards tidak sepenuhnya ditransfer ke miner, namun sebagian akan didisitribusikan ke storage endowment. Kedua konsep tersebut akan sangat bermanfaat ketika koin terakhir sudah habis ditambang. Dimana, secara sederhana, reward akan terdistribusi secara otomatis ke jaringan walopun sudah tidak ada miner yang menambang. Efeknya, ketika koin terakhir habis ditambang, maka data tetap tersimpan diblock dan masih bisa diakses.
Kalimat dalam quote diatas merupakan ringkasan. Untuk full text dapat dibaca pada WP terutama pada halaman 12-22

Bedanya dengan file hosting pada umumnya apaan/PoW/PoS/dsm selama ada block explorer?
Perbedaan utamanya adalah ketika menggunakan filehosting, maka akan menggunakan layanan pihak ketiga dan kemungkinan file bisa corrupt/hilang. File coin dan storj menggunakan layanan pihak ke tiga untuk menyimpan data tersebut. Sedang Arweave, menggunakan blockchain untuk menyimpan data (dengan mengaplikasikan teknologi rekayasa  yang mereka buat).

legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
- Fungsi block di blockchain. Konsep ini menawarkan penyimpanan data pada blockchain, bukan pada jaringan. Efeknya, ketika koin terakhir habis ditambang, maka data tetap tersimpan diblock.

Ane tau ini thread ga ada tag diskusinya, cuma ane ga paham dengan pernyataan/deskripsi di atas. Mungkin agan cucak rowo bisa menjabarkan lebih lanjut maksudnya 'disimpan pada blockchain dan bukan pada jaringan' itu kayak gimana ya? Apa bedanya blockchain dengan jaringan? Apakah maksudnya kalaupun miner pada berhenti nambang data masih bisa diakses selama ada nodenya? Bedanya dengan file hosting pada umumnya apaan/PoW/PoS/dsm selama ada block explorer?

Kalau ini dirasa OOT, babang OP silakan dihapus.
hero member
Activity: 994
Merit: 593
aka JAGEND.
Proof of Access (POA).

Protokol Proof of access pertama kali diperkenalkan pada tahun 2018.  Projek yang mempergunakan algorithma ini adalah File Coin dan storj. Kemudian diikuti oleh projek Arweave dengan beberapa penyempurnaan.

Protokol ini dikembangkan untuk menutupi celah yang timbul dari aktifitas POW (Proof of work) dan POS (Proof of stake). Seperti yang kita ketahui, pada konsep POW, semakin besar daya komputasi yang agan pergunakan pada saat melakukan mining, maka semakin besar kemungkinan agan untuk memecahkan suatu block dan semakin terbuka lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan reward dari block-block selanjutnya. Daya komputasi yang tinggi (secara otomatis) akan diikuti oleh tingginya biaya hardware dan biaya operasional (listrik) . Dalam bahasa ekonomi, berbanding lurus. Belum ditambah potensi polusi yang timbul, yaitu polusi suara plus nyiyiran dan lemparan sandal dari tetangga karena tingginya tingkat kebisingan dari perangkat hardware yang agan miliki. Berdasar hal tersebut dan dibarengi semangat eco-firendly, akhirnya diperkenalkanlah konsep POS.

Konsep POS  pertama kali diperkenalkan oleh projek Peer Coin . Konsep POS digadang-gadang lebih ramah lingkungan. Konsep ini tidak membutuhkan daya komputasi yang tinggi. Agan hanya cukup memiliki beberapa koin untuk turut berpartisipasi kedalam jaringan. Reward diperoleh berdasar jumlah koin yang agan miliki (bobot) di dalam jaringan. Semakin besar jumlah koin yang agan miliki, semakin besar kemungkinan reward yang agan akan dapatkan. Sistem POS menurut sebagian orang memiliki sisi kelemahan, yaitu kurangnya sifat demokratis. Contohnya :Jika agan memiliki jumlah koin (seumpama) 50% dari koin yang beredar dijaringan, dan anda melakukan vote pada jaringan namun orang lain tidak menyetujui  vote anda, maka kemungkinan terburuk adalah terjadinya fork. Bahasa sederhananya,sistem jaringan (blockchain) tidak berjalan sempurna dikarenakan ada perbedaan vote.

Konsep POW dan POS ketika diwujudkan dalam suatu projek, biasanya ukuran (size) block sudah ditetapkan. Banyak pertimbangan dan tolak ukur ketika ukuran (size) block ditetapkan, salah satunya adalah untuk kecepatan transaksi. Semakin tinggi size block, maka kecepatan transaksi semakin lambat. Semakin rendah size block, maka kemungkinan terjadinya attack pada jaringan juga semakin besar. Namun, pernahkah kita bertanya, apakah betul data transaksi yang berada ditiap blok benar-benar tersimpan diblock atau hanya tersimpan dijaringan 9network)? Atas dasar hal tersebut, maka konsep Proof of Access diperkenalkan.

Proof of Access.
Untuk menambang koin yang berkonsep POA, agan tidak memerlukan daya komputasi yang besar (seperti konsep POW). Agan cukup memiliki persyaratan minimal yang sudah ditetapkan oleh pihak developer (seperti persyaratan minimum pada konsep POS). Beberapa hal menarik yang ditawarkan pada konsep ini adalah cara validasi, Fungsi block di blockchain, dan sistem distribusi rewards.
- Cara Validasi. Tidak seperti pada kedua konsep diatas, validasi pada konsep ini tidak bergantung sepenuhnya pada block sebelumnya. Konsep ini hanya akan mengambil sebagian block yang terbentuk sebelumnya plus satu block yang sudah eksis sebelumnya secara acak. Sehingga data yang diperoleh bukan dalam bentuk rantai statis tapi berupa grafik yang komplek (Saya kesusahan untuk mengejawantahkan kedalam Bahasa Indonesia, walaupun saya memahami maksudnya..Untuk lebih jelasnya dapat dibaca pada wp berikut. Halaman 10, Sub Tittle  The Recall Block, Proof of Access, and the Blockweave.
- Fungsi block di blockchain. Konsep ini menawarkan penyimpanan data pada blockchain, bukan pada jaringan. Efeknya, ketika koin terakhir habis ditambang, maka data tetap tersimpan diblock.
- Sistem distribusi rewards. Untuk menulis data di block A (misalnya), maka agan memerlukan sejumlah koin untuk membayar aktifitas tersebut. Fee transaksi dari block A tersebut tidak dibagi sepenuhnya kepada miners yang bekerja diblock A,akan tetapi sebagian didistribusikan ke wallet miners melalui sistem storage endowment (baca hal 15, sub title  Paying the Network, Rewarding the Miners). Sehingga ketika koin terakhir habis ditambang, maka akan tetap ada reward yang diperoleh.


Daftar Pustaka :
https://filecoin.io/
https://storj.io/
https://www.arweave.org/
https://www.arweave.org/files/arweave-yellowpaper.pdf
https://www.mycointainer.com/assets/peer/
https://www.mycryptopedia.com/block-size-explained/
https://www.newsbtc.com/2018/07/05/have-you-heard-of-proof-of-access-if-not-its-time-you-did/

legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Proof of Reserves (Stable Coin)


Tidak bisa dipungkiri keberadaan Stablecoin (Fiat-backed) didalam dunia cryptocurrency untuk saat ini sudah memiliki market yang cukup besar, bahkan ada beberapa diantaranya yang sanggup bercokol di top-50 coinmarketcap (USDT, PAX, USDC, TUSD). Meskipun tidak sedikit juga orang yang beranggapan bahwa stablecoin (Fiat-backed) tidak layak untuk disebut sebagai suatu cryptocurrency (karena faktor less decentralized), tetapi karena stablecoin (Fiat-backed) juga berpijak pada tekhnologi Blockchain, maka disisi lain banyak pihak yang juga menganggap stablecoin layak untuk disebut sebagai suatu cryptocurrency.

Disini saya tidak akan membahas permasalahan perbedaan pendapat tersebut, tetapi yang akan saya ulas adalah mekanisme konsensus yang ada didalam jaringan stablecoin itu sendiri (dan dalam hal ini saya akan mengambil contoh dari salah satu stablecoin (Fiat-backed) yang masuk kedalam Top-10 coinmarketcap yakni Tether/USDT).



Proof of Reserves pada Tether adalah mekanisme pembuktian yang dijalankan oleh tether dimana jumlah sirkulasi tether yang beredar nilainya sama dengan total Fiat yang disimpan pada Custodian didalam Layer Tether Limited.  Dengan rasio 1:1 maka untuk setiap 1 token tether memiliki nilai setara dengan 1 USD.

Untuk saat ini Tether menggunakan beberapa jaringan Protocol yang berbeda, yakni Bitcoin Protocol, Ethereum Protocol, EOS Protocol, Tron Protocol dan Liquid Protocol. Tetapi sebagai contoh bentuk mekanisme dari Tether saya hanya akan mengulas Tether yang menggunakan Bitcoin Protocol saja.


Didalam teknologi Blockchain (Bitcoin Protocol) yang digunakan oleh Tether terdapat 3 layer utama, yakni Bitcoin Blockchain, Omni protocol dan Tether limited.

- Layer pertama (Bitcoin Blockchain)
Segala transaksi tether yang tercatat di buku besar Tether juga tersimpan didalam Blockchain Bitcoin melalui jaringan Omni Protocol.

- Layer Kedua (Omni Protocol)
Omni Protocol adalah layer/lapisan yang dibuat diatas jaringan blockchain (BTC), dimana protokol ini memiliki kemampuan untuk membuat/menghancurkan token tether, serta melakukan berbagai jenis transaksi. Bisa dibilang omni protocol adalah bentuk dari Smart Contract yang menjadi interface antara jaringan Bitcoin dengan jaringan Tether Limited.


- Layer Ketiga (Tether Limited)
Lapisan ketiga ini adalah jaringan private server dengan bentuk "Centralized Database" dimana kegunaan dari lapisan ini adalah sebagai penerbit token tether (melalui lapisan Omni Protocol), Custodian dari Fiat yang menjadi back-up keseluruhan Tether yang sudah didistribusikan, dan berbagai fungsi lainnya (wallet, deposit/withdraw Fiat, melaporkan hasil audit secara publik, etc)


Mekanisme Tether didalam jaringan Bitcoin Protocol :

1. Calon pengguna tether melakukan deposit (fiat) ke Tether limited
2. Tether Limited menerbitkan tether sesuai dengan jumlah deposit via Omni Protocol, dan mengirimkan token tersebut ke akun pengguna.
3. Transaksi ini akan tercatat di jaringan Blockchain Bitcoin
4. Dana Back-up (FIAT) dari pengguna tersebut akan tersimpan di Custodian Tether limited
5. Pada saat pengguna melakukan deposit Tether maka tether limited akan mengirimkan Fiat senilai total deposit ke pengguna dan menghancurkan token tether tersebut via Omni Protocol.
6. Transaksi ini juga akan tercatat di jaringan Blockchain Bitcoin.




Source:
https://coinmarketcap.com/
https://tether.to/wp-content/uploads/2016/06/TetherWhitePaper.pdf
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Saya coba tambahkan materinya ya om abhie ...
Berikut ini sedikit rangkuman materi yang sedang saya pelajari terkait dengan beberapa konsensus pada Teknologi Blockchain.
Semoga bisa bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan terkait teknologi ini.

Proof of Importance
Proof of Importance (PoI) merupakan sebuah konsep konsensus seperti halnya PoS, namun proses penghitungan bobotnya cukup berbeda. Dalam PoI seperti yang diimplementasikan pada mata uang kripto NEM, beberapa komponen yang diperhitungkan diantaranya jumlah koin yang dimiliki, reputasi, dan jumlah transaksi yang berasal dari dan ke sebuah address. Oleh karena itu pendekatan dari PoI menggunakan pendekatan yang lebih holistik, tidak hanya mengandalkan jumlah koin melainkan juga memastikan agar aktivitas dalam hal pemindahan aset dari satu address ke address lain turut dijalankan sistem.

Hybrid
Metode Hybrid merupakan metode yang menggabungkan antara metode PoW dan metode PoS. Metode ini mulai populer sebagai jembatan antara konversi PoW menjadi PoS, agar keamanan sistem tetap terjaga selagi proses perubahan berlangsung. Pada saat sebuah sistem mata uang kripto yang telah berjalan dan memiliki nilai pasar yang besar, maka perubahan sebesar itu memerlukan proses yang panjang dan matang agar pengguna tidak mengalami kerugian atas resiko yang mungkin terjadi selama proses berjalan.

Dalam metode hybrid, konsensus dapat terjadi melalui PoW ataupun PoS. Dengan kata lain, sistem mulai menerima metode staking sebagaimana yang ada pada PoS, namun masih menerima metode penambangan yang ada di sistem yang lama. Melalui metode hybrid, para miner (penambang-penambang) lama harus berkompetisi melawan "staker" baru yang tidak memerlukan investasi berupa hardware, namun cukup dengan mengumpulkan sejumlah dana untuk di-stake.

Difficulty dan Difficulty Retarget
Difficulty adalah tingkat kesulitan yang dihadapi oleh para penambang untuk menciptakan blok baru. Dalam metode Proof of Work (PoW), semakin tinggi difficulty berarti semakin besar pula kekuatan komputasi yang harus dimiliki seorang penambang untuk dapat menciptakan blok baru. Sementara itu, target merupakan kebalikan dari difficulty. Semakin kecil target, maka semakin sulit pula dicapai.

Istilah Difficulty Retarget merupakan sebuah peristiwa dimana nilai dari difficulty sebuah sistem mata uang kripto dikalibrasi ulang. Tergantung dari masing-masing mata uang kripto, jangka waktu pengkalibrasian nilai tersebut bisa terjadi setiap jam sekali, setiap 24 jam sekali, atau bahkan setiap 2 minggu sekali.

Masing-masing setting memiliki kekurangan maupun kelebihan. Dalam hal Bitcoin yang melakukan difficulty retarget setiap 2 minggu sekali (atau lebih tepatnya setiap 2016 blok sekali), maka apabila terjadi kekurangan kekuatan komputasi secara masif maka terjadi underproduksi (blok baru yang diciptakan akan melebihi waktu target penciptaan blok setiap 10 menit). Namun apabila terjadi kenaikan kekuatan komputasi yang signifikan, maka akan terjadi overproduksi blok (terlalu cepat membuat blok).

Difficulty retarget sangat berkaitan dengan usaha penambangan. Apabila sistem kehilangan kekuatan komputasi secara mendadak, maka para penambang (miner) yang ada didalamnya bisa jadi akan mengalami kerugian karena tingkat kesulitan yang amat tinggi. Namun apabila si penambang tersebut memiliki porsi komputasi yang cukup signifikan, maka ia berpeluang untuk memainkan difficulty retarget demi mencapai keuntungan pribadi yang lebih besar.


Referensi:
Dimaz A.W., Bitcoin Mining dan Cryptocurrency lainnya.... [Bitcoin, Etherum, Monero, NXT, NEM & HShare] 2018: Jasakom
Dimaz A.W. & Oscar D., Blockchain dari Bitcoin untuk Dunia. 2017: Jasakom
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Tahapan sistematis Delegated Byzantine Fault Tolerant

Didalam mekanisme konsensus Delegated Byzantine Fault Tolerant, terdapat 2 node yang dibedakan menjadi :
1. Node Biasa (Peer Node)
2. Node konsensus (Bookkeepers)

Peer node adalah node umum pada biasanya, yakni node-node yg melakukan transaksi dan menyalin data-data dari blockchain. Sedangkan untuk Node konsensus ialah node aktif yang berkontribusi didalam jaringan P2P sehingga konsensus dari jaringan tersebut dapat dilaksanakan. Node konsensus ini dibedakan lagi menjadi 2 bagian, yakni : Node Delegates dan Node Miner (Speaker).

Node Delegates, adalah node-node yg terpilih berdasarkan vote dari keseluruhan node yang ada didalam jaringan P2P. Dan tentunya untuk menjadi kandidat dari node delegates ada requirement yg mesti dipenuhi terlebih dahulu. Node-node delegates juga akan bertindak sebagai validator pada saat sebuah block akan dibroadcast ke jaringan blockchain. Dari node delegates ini akan dipilih secara random 1 Node Speaker yg bertindak sebagai pembuat block dengan ketentuan sebagai berikut :

p = (h - k) mod (n)
p = Node terpilih
h = block height
k = index dari data-data node konsensus
n = Total dari node konsensus yang aktif

Setelah Node Speaker terpilih, maka node tersebut akan memproses sebuah block dan selanjutnya proposal block tersebut akan diteruskan (propagasi) ke node-node delagates untuk dilakukan proses validasi terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke jaringan Blockchain.


Contoh (pelengkap) :

Semua transaksi yang belum dikonfirmasi setelah dipropagasi ke seluruh jaringan P2P akan tersimpan didalam memory transaction.Transaksi-transaksi ini selanjutnya akan dipilih oleh Node Speaker dan diurutkan sesuai dengan besar fee dari masing-masing transaksi untuk dimasukkan kedalam sebuah proposal block yang Node Speaker buat. Jadi pada saat Node speaker terpilih berdasarkan protokol yang berlaku, maka node speaker akan memproses sebuah block dengan komponen-komponen sebagai berikut :

- Block header
  • Version (versi dari block)
  • PrevBlock (hash dari block sebelumnya)
  • MerkleRoot (hash dari list transaksi)
  • Timestamp (waktu pembuatan block)
  • Height (index block)
  • Nonce (nilai random yang digunakan untuk membuat block)
  • NextMiner (contract address dari node speaker selanjutnya)
  • Script (script yg digunakan untuk proses validasi)

- Transactions (list dari transaksi yang ada didalam block)

Setelah proses hashing selesai dilakukan, maka proposal block tersebut selanjutnya akan diteruskan ke node-node delegates yang akan melakukan proses validasi sesuai dengan konsensus yg berlaku. Jika dalam proses validasi proposal block tersebut dianggap invalid, maka akan dipilih node speaker baru. Tetapi jika dalam proses validasi proposal block tersebut dianggap valid (66.6% node-node delegates menganggap valid), maka block tersebut selanjutnya akan didistribusikan ke jaringan blockchain.



Referensi : http://docs.neo.org/en-us/
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Bump.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Bump.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
@warda1989
Istilah "algoritma konsensus" atau "mekanisme konsensus" dalam blockchain itu "lunak" dan kompleks, serta lingkupnya meliputi banyak "komponen" gan. Istilah "konsensus" yang murni dalam komputer terdistribusi adalah tentang dua atau lebih sistem/komputer menyetujui suatu nilai data yang dibutuhkan dalam suatu proses.[1] Sehingga bukan penerapan dari kriptografi, karena konsensus bisa dicapai tanpa kriptografi (yang ane maksud adalah terkait hash, bukan terkait secure communication, dll.).

Apabila membahas mekanisme konsensus dalam blockchain, terdapat beberapa "komponen" yang pernah dibahas oleh agan @Roels Major, seperti:
- Mekanisme menghalau sybil
- Mekanisme membroadcast data
- Mekanisme menentukan data transaksi yang valid
- Mekanisme menentukan blok yang valid
- dst.

Penerapan kriptografi dalam mekanisme konsensus populer sejak Satoshi Nakamoto melibatkan SHA256 dalam sebagian besar (atau jiwa dari) komponen diatas:[2]
- Untuk menghalau sybil / menyelesaikan masalah Byzantine General, video ini cukup menarik dilihat
- Transaksi, block, blockchain, bisa dipelajari di bukunya @aantonop https://github.com/bitcoinbook/bitcoinbook

Istilah "hard-fork," "soft-fork," dan "chain split" silahkan lihat video ini.

Video tutorial menarik lain https://www.youtube.com/channel/UC0BNTTRYI7c0MUM5355zMqg/videos

Do your own research!


[1] https://en.wikipedia.org/wiki/Consensus_(computer_science)
[2] https://blockonomi.com/nakamoto-consensus/
sr. member
Activity: 910
Merit: 351
1. Algoritma yang dipakai dalam sebuah konsensus adalah bagian dari penerapan kriptografi.

Algoritma yang mana dulu gan? Pengertian algoritma itu luas, dengan definisi paling umum adalah logika penyelesaian masalah. Dalam algoritma konsensus ada banyak hal, dan tidak semuanya merupakan "penerapan kriptografi" walaupun mungkin tidak jauh dengan matematika. Misalnya ketentuan bahwa block dengan PoW terbesar/terpanjanglah yang akan diterima oleh jaringan dan bukan block yang dibuat oleh miner A. Hal ini tidak berhubungan dengan kriptografi. Sementara PoW-nya, dalam hal menghitung hash dari block merupakan bagian dari kriptografi. Bagian lain yang merupakan "algoritma kriptografi" adalah dalam penghitungan private/public key.

Mohon dikoreksi jika keliru.

(atau mohon dijelaskan apa saja dari teknologi blockchain yang bagian dari penerapan teknologi kriptografi modern)

Silakan baca buku tentang blockchain, pasti akan lebih puas.
member
Activity: 166
Merit: 29
- snip -

Pengertian umum Konsensus adalah kesepakatan kata atau permufakatan bersama (mengenai pendapat, pendirian, dan sebagainya) yang dicapai melalui kebulatan suara (https://kbbi.web.id/konsensus)

Sedangkan pengertian Konsensus didalam teknologi Blockchain ialah Persetujuan bersama (mufakat) untuk melakukan validasi pada suatu transaksi (Block) yang dihasilkan dari proses perhitungan yang kompleks dan rumit.  


Algoritma Konsensus Blockchain


Algoritma pada dasarnya menjabarkan segala prosedur yang harus dilakukan dalam menyelesaikan sebuah masalah. Karena sifat dari blockchain yang terdistribusi, maka dibutuhkan algoritma untuk mencapai konsensus dengan mengurutkan dan merumuskan suatu masalah (data) secara bersama-sama. Sehingga bisa ditetapkan/diterbitkan suatu hasil (hash) yang autentik dan valid ke dalam sebuah block didalam jaringan Blockchain.

- snip -

Pertama, terima kasih kepada Om Joniboni sudah memunculkan lagi thead ini.
Kedua, berkenaan dengan OP, khususnya yang saya quote, newbie ini ingin membuat sebuah kesimpulan :

1. Algoritma yang dipakai dalam sebuah konsensus adalah bagian dari penerapan kriptografi. (atau mohon dijelaskan apa saja dari teknologi blockchain yang bagian dari penerapan teknologi kriptografi modern)
2. Karena konsensus adalah kesepakatan dalam melakukan validasi suatu transaksi, maka algoritma yang dipakai bisa berubah sesuai dengan kesepakatan. Dalam hal ini kesepakatan para miner yang memiliki hash mayoritas dari sebuah blockchain. Perubahan ini bisa dilakukan dengan hardfork (atau juga soft fork) karena dengan melakukan hard fork, maka bisa dilakukan upgrade terhadap sebuah blockchain.

Disclaimer :
Saya membuat kesimpulan dari hasil belajar saya. Hehe. Walaupun hanya beberapa hari belajar saya memberanikan diri.
Jadi koreksi sangat diharapkan.
sr. member
Activity: 910
Merit: 351
Sekelumit tentang Leased Proof of Stake


Leased Proof of Stake adalah salah satu varian dari konsensus Proof of Stake. Mekanisme konsensus ini berusaha untuk mengambil efektivitas dan efisiensi energi dari PoS sembari membuka kesempatan bagi holder koin berjumlah kecil agar tetap bisa mendapatkan keuntungan layaknya berpartisipasi dalam sebuah mining pool. Proyek yang menggunakan mekanisme konsensus ini, beberapa di antaranya adalah Waves dan ShareRing (token).

Seperti yang disebutkan sekilas di atas, algoritma LPoS berusaha untuk memperbaiki kelemahan PoS dimana pemilik koin dalam jumlah sedikit kemungkinan besar tidak akan memenangkan undian karena jumlah koin yang dimiliki sedikit (sedikit dalam arti tidak sebesar holder lain), sehingga mereka tidak akan bisa menjadi validator block dan pada akhirnya tidak mendapatkan reward. Pada titik tertentu, LPoS lebih terdesentralisasi daripada DPoS, karena setiap pihak bisa berpartisipasi dengan bentuk leasing.


Source: https://docs.wavesplatform.com/en/platform-features/leased-proof-of-stake-lpos.html

Beberapa keuntungan yang lain dari LPoS adalah:
- Koin yang dimiliki holder tidak perlu berpindah tempat. Posisi koin ini tetap ada di dalam wallet si pemilik itu sendiri sehingga aman dari pencurian dkk.
- Reward secara teoretis bisa didapatkan oleh semua orang, tidak terbatas pada pihak-pihak tertentu seperti DPoS sehingga kesannya sangat sentralistik. Full node juga lebih diuntungkan apabila ada banyak orang yang memutuskan untuk menyewakan koinnya karena kemungkinan terpilih sebagai validator block juga akan lebih besar.
- Pengelolaan diklaim lebih mudah. Holder hanya perlu memilih node untuk leasing dan bisa kapan saja memutuskan untuk menghentikan leasing yang dimiliki.
- Beberapa mengatakan bahwa LPoS, layaknya PoS juga bisa mengatasi masalah serangan 51% karena untuk bisa melakukan hal ini maka seorang penyerang harus memiliki 51% koin/token dari sebuah proyek, yang dinilai akan membutuhkan biaya yang sangat besar dan kerugian yang ditimbulkan juga sangat besar apabila nekat dilakukan. Akan tetapi secara teoretis seorang attacker masih bisa melakukannya, terlebih apabila berhasil membeli sebagian besar koin sejak awal ketika harga masih murah.

Beberapa kelemahan dari LPoS tidak begitu berbeda dengan PoS, di antaranya:
- Mengalami masalah nothing at stake. Yang pada intinya merupakan celah dimana seorang validator bisa memvalidasi semua block yang dia mau ketika terjadi fork/branch untuk mendapatkan reward sebesar-besarnya, mengingat biaya dengan hasil yang didapatkan jauh lebih besar hasilnya karena (L)PoS tidak membutuhkan cost apapun selain menyimpan koin di wallet. Beberapa cara mengatasinya sudah dirumuskan seperti memberikan hukuman bagi validator yang memvote semua block ketika terjadi fork dst.
- Berpotensi menghadapi serangan long range attack. Pada dasarnya serangan ini mirip dengan 51% pada PoW untuk menulis ulang blockchain. Akan tetapi karena PoS tidak memerlukan biaya yang besar, penyerang bisa menulis ulang sampai dengan genesis block. Masalah ini juga berupaya diselesaikan dengan beberapa solusi, seperti misalnya yang diusahakan diimplementasikan oleh Casper. Salah satunya adalah dengan membuat validator bisa dikenali sehingga bisa diketahui apabila terjadi serangan.

Mohon dikoreksi apabila ada kesalahan.


Source: https://cryptographics.info/wp-content/uploads/2018/01/resized/1224/0/65/0/0/0/LPoS.png?1542959832233

Baca-baca lanjutan:
https://blog.positive.com/rewriting-history-a-brief-introduction-to-long-range-attacks-54e473acdba9
http://www.coinfox.info/news/reviews/6417-proof-of-work-vs-proof-of-stake-merits-and-disadvantages
https://blog.ethereum.org/2014/05/15/long-range-attacks-the-serious-problem-with-adaptive-proof-of-work/
https://docs.wavesplatform.com/en/platform-features/leased-proof-of-stake-lpos.html
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Friendly bump. Thread yang bikin pinter malah tenggelam, kasian.

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Bump!

Untuk agan-agan yang masih bingung dengan merkle root, mari kita coba membuat merkle root semi manual.
Untuk memahami bahasan kali ini agan harus tahu dulu apa itu little endian dan big endian,

tl;dr terkait arah data serial dari most significant byte atau less significant byte (kanan ke kiri atau kiri ke kanan).

Untuk membuat merkle root bitcoin kita harus membalik byte tx hash dari little endian ke big endian (dan sebaliknya). Karena hash-hash pada merkle tree di blockexplorer bitcoin dalam little endian.

Misalnya menggunakan data:
Block 100000
Code:
"result": {
"hash": "000000000003ba27aa200b1cecaad478d2b00432346c3f1f3986da1afd33e506",
"height": 100000,
"merkleroot": "f3e94742aca4b5ef85488dc37c06c3282295ffec960994b2c0d5ac2a25a95766",
"tx": [
"8c14f0db3df150123e6f3dbbf30f8b955a8249b62ac1d1ff16284aefa3d06d87",
"fff2525b8931402dd09222c50775608f75787bd2b87e56995a7bdd30f79702c4",
"6359f0868171b1d194cbee1af2f16ea598ae8fad666d9b012c8ed2b79a236ec4",
"e9a66845e05d5abc0ad04ec80f774a7e585c6e8db975962d069a522137b80c1d"
],
"time": 1293623863,
"nonce": 274148111,
"bits": "1b04864c"
"difficulty": 14484.1623612254,
"previousblockhash": "000000000002d01c1fccc21636b607dfd930d31d01c3a62104612a1719011250",
},

1. Perhatikan transaksi pertama:
Code:
Little endian: 8c14f0db3df150123e6f3dbbf30f8b955a8249b62ac1d1ff16284aefa3d06d87

2. Pecah-pecah berdasarkan byte:
Code:
Little endian tx1: 8c|14|f0|db|3d|f1|50|12|3e|6f|3d|bb|f3|0f|8b|95|5a|82|49|b6|2a|c1|d1|ff|16|28|4a|ef|a3|d0|6d|87

3. Balik byte dari ujung kanan ke ujung kiri, dan seterusnya:
Code:
Big endian tx1: 876dd0a3ef4a2816ffd1c12ab649825a958b0ff3bb3d6f3e1250f13ddbf0148c

4. Lakukan hal yang sama dengan ketiga transaksi lainnya:
Code:
tx1: 876dd0a3ef4a2816ffd1c12ab649825a958b0ff3bb3d6f3e1250f13ddbf0148c
tx2: c40297f730dd7b5a99567eb8d27b78758f607507c52292d02d4031895b52f2ff
tx3: c46e239ab7d28e2c019b6d66ad8fae98a56ef1f21aeecb94d1b1718186f05963
tx4: 1d0cb83721529a062d9675b98d6e5c587e4a770fc84ed00abc5a5de04568a6e9

5. Gabungkan tx1 dan tx2 (ingat pohon merkle):
Code:
876dd0a3ef4a2816ffd1c12ab649825a958b0ff3bb3d6f3e1250f13ddbf0148cc40297f730dd7b5a99567eb8d27b78758f607507c52292d02d4031895b52f2ff

lalu hash dengan sha-256 dua kali:
Code:
cd93fc352d3b9f27392b3052c61190609fdc80194ade62771ce9588808980be9
Code:
15b88c5107195bf09eb9da89b83d95b3d070079a3c5c5d3d17d0dcd873fbdacc

6. Gabungkan tx3 dan tx4 (ingat pohon merkle):
Code:
c46e239ab7d28e2c019b6d66ad8fae98a56ef1f21aeecb94d1b1718186f059631d0cb83721529a062d9675b98d6e5c587e4a770fc84ed00abc5a5de04568a6e9

lalu hash dengan sha-256 dua kali:
Code:
7bfbbc4c45c546751e34184c7983911a002881a6d0c82c83cd528c42905f2743
Code:
49aef42d78e3e9999c9e6ec9e1dddd6cb880bf3b076a03be1318ca789089308e

7. Gabungkan hasil nomor 5 dan 6 (ingat pohon merkle):
Code:
15b88c5107195bf09eb9da89b83d95b3d070079a3c5c5d3d17d0dcd873fbdacc49aef42d78e3e9999c9e6ec9e1dddd6cb880bf3b076a03be1318ca789089308e

lalu hash dengan sha-256 dua kali:
Code:
d3385fcaedeb4dcf33129605b444fa22f697ff5600842e0dcec886f3ab981efb
Code:
6657a9252aacd5c0b2940996ecff952228c3067cc38d4885efb5a4ac4247e9f3

8. Pecah-pecah berdasarkan byte:
Code:
Big endian merkle root: 66|57|a9|25|2a|ac|d5|c0|b2|94|09|96|ec|ff|95|22|28|c3|06|7c|c3|8d|48|85|ef|b5|a4|ac|42|47|e9|f3

9. Balik byte dari ujung kanan ke ujung kiri, dan seterusnya:
Code:
Little endian merkle root: f3e94742aca4b5ef85488dc37c06c3282295ffec960994b2c0d5ac2a25a95766


Diinspirasi dari: https://medium.com/coinmonks/how-to-manually-verify-the-merkle-root-of-a-bitcoin-block-command-line-7881397d4db1
Online tools:
https://www.scadacore.com/tools/programming-calculators/online-hex-converter/
http://www.fileformat.info/tool/hash.htm
sr. member
Activity: 435
Merit: 400

Miner X akan mulai mengumpulkan beberapa data (string) yang dibutuhkan dalam memproses sebuah block baru. Pada saat si X mendapatkan semua string dan sebuah hash merkle root, maka si X akan mulai membuat sebuah Block header dengan melakukan proses hash function. Pada proses ini setiap nonce berbeda digunakan sebagai variabel masukkan, maka akan menghasilkan nilai hash yang berbeda pula. Proses ini akan dilakukan berulang-ulang sampai ketemu sebuah nonce yang dapat menghasilkan hash yang sesuai dengan Block Target (256-Bit).


Terus terang selama ini ane mining, tp tidak mengetahui kalau detail prosesnya ternyata seperti ini. Dan yang ane tau paling hanya sebatas hashrate, difficulty dan beberapa hal kecil yg bhubungan dengan hardware mining.
Bang bisa dijelaskan mengenai merkle root, ane agak susah memahami bagaimana perumusan dari hash merkle root ini ? Sama sekalian dijelasin acuan saat nonce menghasilkan hash yang sesuai dengan target.

Penjelasan tentang Merkle Root Coba baca buku Mastering Bitcoin by Andreas M. Antonopoulos. Chapter 7 bagian terakhir ada pembahasan tentang Merkle ini.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Tahapan sistematis Delegated Proof of Stake

Seperti konsensus PoW dan PoS, jaringan yang digunakan pada DPoS adalah jaringan peer to peer (P2P) dengan beberapa elemen penting seperti : block, transaksi, sistem propagasi, dan node. Semua transaksi yang belum mendapatkan validasi (unconfirmed transaksi) akan masuk kedalam jaringan transaction/memory pool, dimana yang nantinya akan dimasukan dalam sebuah block oleh node delegate sebanyak "N" transaksi (sesuai ketentuan protocol). Sedangkan untuk node-node yang ada didalam jaringan P2P terbagi dari node umum (wallet), node aktif (stake holder), node aktif (witness) dan node aktif (delegate) yang terpilih sebagai pembuat sekaligus validator block.

Untuk menjadi node witness, sebuah node harus memenuhi ketentuan dari protocol yg berlaku dan melakukan registrasi ke jaringan terlebih dahulu. Selanjutnya node-node witness ini nantinya akan mendapatkan voting dari berbagai node stakeholder (wallet aktif yang mempunyai balance didalamnya), dimana masing-masing vote mempunyai nilai berdasarkan dengan jumlah balance yang dimiliki oleh masing-masing node stakeholder. Dalam melakukan voting, node stakeholder dapat memberikan vote kepada berbagai node witness dengan ketentuan 1 vote = 1 witness. Untuk "N" witness tertinggi akan terpilih menjadi node delegate, yang masing-masing node mempunyai hak untuk membuat sebuah blok dengan urutan sesuai peringkat (vote) yang dimiliki dalam 1 periode pemrosesan "N" blocks.

Setelah block selesai diproduksi, maka block dapat didistribusikan ke jaringan blockchain dengan syarat node delegate selaku pembuat block tersebut, mempunyai broadhash yang sama dengan broadhash yang dimiliki oleh "N" node yg dipilih secara random. Broadhash sendiri adalah hash dari gabungan "N" block terakhir (sesuai dengan ketentuan protokol).



Contoh (pelengkap) :

Si A mempunyai balance (Utxo) sebesar 200 coin yg didapatkan dari si C. Lalu si A mengirimkan 100 coin ke si B menggunakan UTXO tersebut. Pada saat si A menekan tombol send maka transaksi ini akan masuk ke jaringan propagasi, dan setelah semua node mengenali transaksi dari si A ini, selanjutnya transaksi tersebut akan masuk ke jaringan transaction/memory pool beserta dengan transaksi-transaksi baru lainnya dengan status Unconfirmed transaction.

Pada saat yang sama, node-node aktif (stakeholder) akan melakukan vote untuk menentukan "N" witness teratas sebagai Node (delegate) terpilih yang akan bertugas untuk memproduksi sebuah block berdasarkan peringkat yang didapat dari vote. Diketahui Node X adalah node delegate dengan urutan paling atas, maka si X akan memulai memproses sebuah block header dengan komponen-komponen sebagai berikut : Version, timestamp, jumlah transaksi yang diambil dari memory pool, previous block id / block hash, payload hash, payload size, amount, delegate pub key (masing-masing altcoin mempunyai protocol yang belum tentu sama).

Setelah elemen yang dibutuhkan pada block header terkumpul, maka si X akan melakukan hashing pada block header tersebut sehingga didapatkan sebuah hash yang akan digunakan sebagai signature. Selanjutnya signature ini akan digabungkan dengan block header kembali dan akan dilakukan hashing untuk didapatkan sebuah block hash (32 bytes) atau sebuah block ID (8 bytes reversed). Pada saat block tersebut selesai dibuat, maka block tersebut akan didistribusikan ke jaringan blockchain dan node X akan menerima reward dari hasil kerjanya. Setelah itu node delegate peringkat ke-2 akan memproses block selanjutnya, sebagaimana yang telah dilakukan oleh node X sebelumnya. Proses pembuatan block-block ini akan terus berjalan sampai "N" witness terpilih (node delegate) selesai memproses keseluruhan block didalam 1 periode.

Sebenarnya sebelum node X memproses sebuah block, ada satu konsensus lagi yang harus dicapai supaya si X dapat melaksanakan tugasnya. Konsensus ini dikenal dengan sebutan Broadhash Consensus.
Broadhash adalah hash dari gabungan 5 block terakhir yg ada didalam jaringan blockchain. Dengan asumsi node-node yang mempunyai record block height sama pada jaringan P2P tersebut, maka bisa dipastikan node-node tersebut juga mempunyai broadhash yang sama. Pada broadhash consensus akan dipilih secara acak sebanyak "N" node sebagai syarat broadhash consensus dijalankan dan pada saat 51% dari node terpilih ini mempunyai broadhash yg sama dengan milik si node X berarti broadhash consensus sudah tercapai. Selanjutnya Node X akan memulai untuk memproses sebuah block seperti yg telah dijelaskan diatas.


Ref : https://lisk.io/documentation
Note : Tahapan sistematis DPoS ini sebagian besar mengacu pada data-data yang didapatkan dari referensi https://lisk.io/documentation. Untuk cryptocurrencies (DPoS) lainnya belum tentu mempunyai protocol dan sistem kerja yang sama. Secara umum, tahapan sistematis diatas bisa dijadikan gambaran kasar bagaimana sistem DPoS itu berjalan.

sr. member
Activity: 435
Merit: 400
wah ide bagus, yuk bikin Thread Bedah Buku. tapi di Lists terlebih dahulu buku mana saja yg akan didiskusikan.

jadi Nanti nya terstruktur , abhi & mu_enrico & husna QA, Dermelon atau member lain jg boleh. Mereka bagus jd Narasumber
Dari kemarin agan Manji kok cuma jadi provokator  Grin  Grin
Kemampuan teknis ane di bidang bitcoin sangat terbatas gan, ane yakin masih lebih baik agan Manji.
Basic computer science ane paling setara dengan anak S1 semester pertengahan, tapi kalau tentang investasi/bisnis ane tidak keberatan.

*Kalau Off-topic delete aja agan @abhiseshakana  Grin

Edit: senggol agan @ETFbitcoin
kalo om manji lg terbatas kesempatannya, smoga om abhi mau jadi op bedah buku... Smiley
sr. member
Activity: 435
Merit: 400
Grin

Sebenarnya mau bikin Topic tentang Bitcoin sudah ada rencana, Rencana nya sy pingin Membandingkan antara Code Program (C++) yg di build (sat) dgn Bahasan Buku2 tentang Bitcoin yg beredar.

Summary nya seperti ini:
1. bagian code(C++) ini lho, yg dimaksud MT,MR
2. bagian code ini lho(C++), waktu yg dibutuhkan untuk solved block.
3. bagian code ini lho, ketika beberapa miner berebutan solved block.
4. ETC.

Tapi karena kondisi yg tdk memungkinkan jd Rencana itu belum di eksekusi. Kalau skrng dibilang sering Ol, ya sering OL tpi di Handphone jd sulit untuk bikin semacam tutorial nya. Kalau hanya sekedar reply ya msh memungkinkan, kdng reply ketika coffebreak, kadang jg ketika lg di toilet Grin

Tapi kalau ada yg member lain yg mau buat tutorial spt rencana diatas, silakan saja mungkin nantinya sy bantu comment tentang Logica Code nya
asik banget. topik ini sangat menarik. ayo dimulai segera om manji. seadanya dulu jg ok. senasib lg jarang dekat pc. ol cuma bisa di hp. pdhl mulai susah ngelihat jarak dekat.
full member
Activity: 182
Merit: 134
Alt of manji account
 Grin

Sebenarnya mau bikin Topic tentang Bitcoin sudah ada rencana, Rencana nya sy pingin Membandingkan antara Code Program (C++) yg di build (sat) dgn Bahasan Buku2 tentang Bitcoin yg beredar.

Summary nya seperti ini:
1. bagian code(C++) ini lho, yg dimaksud MT,MR
2. bagian code ini lho(C++), waktu yg dibutuhkan untuk solved block.
3. bagian code ini lho, ketika beberapa miner berebutan solved block.
4. ETC.

Tapi karena kondisi yg tdk memungkinkan jd Rencana itu belum di eksekusi. Kalau skrng dibilang sering Ol, ya sering OL tpi di Handphone jd sulit untuk bikin semacam tutorial nya. Kalau hanya sekedar reply ya msh memungkinkan, kdng reply ketika coffebreak, kadang jg ketika lg di toilet Grin

Tapi kalau ada yg member lain yg mau buat tutorial spt rencana diatas, silakan saja mungkin nantinya sy bantu comment tentang Logica Code nya

Update:
Ini sesikit Resource/Reference nya:
https://bitcointalksearch.org/topic/bitcoin-source-from-november-2008-382374
https://bitcointalksearch.org/topic/alert-keys-and-alert-system-vulnerabilities-disclosure-4587836
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
wah ide bagus, yuk bikin Thread Bedah Buku. tapi di Lists terlebih dahulu buku mana saja yg akan didiskusikan.

jadi Nanti nya terstruktur , abhi & mu_enrico & husna QA, Dermelon atau member lain jg boleh. Mereka bagus jd Narasumber
Dari kemarin agan Manji kok cuma jadi provokator  Grin  Grin
Kemampuan teknis ane di bidang bitcoin sangat terbatas gan, ane yakin masih lebih baik agan Manji.
Basic computer science ane paling setara dengan anak S1 semester pertengahan, tapi kalau tentang investasi/bisnis ane tidak keberatan.

*Kalau Off-topic delete aja agan @abhiseshakana  Grin

Edit: senggol agan @ETFbitcoin
sr. member
Activity: 435
Merit: 400
wah ide bagus, yuk bikin Thread Bedah Buku. tapi di Lists terlebih dahulu buku mana saja yg akan didiskusikan.

jadi Nanti nya terstruktur , abhi & mu_enrico & husna QA, Dermelon atau member lain jg boleh. Mereka bagus jd Narasumber
ayo dimainkan ok manjiLocked, pilihkan satu buku. saya ikut aja dulu, ilmu belum setinggi om-om disini. mudah2an bisa ikutan nambah banyak ilmunya
full member
Activity: 182
Merit: 134
Alt of manji account
Bisa dilanjutkan ke bedah buku. Misalnya buku Mastering Bitcoin Andreas M. Antonopoulos. atau buku-buku tentang cyrpto lainnya.
wah ide bagus, yuk bikin Thread Bedah Buku. tapi di Lists terlebih dahulu buku mana saja yg akan didiskusikan.

jadi Nanti nya terstruktur , abhi & mu_enrico & husna QA, Dermelon atau member lain jg boleh. Mereka bagus jd Narasumber
sr. member
Activity: 435
Merit: 400
Thread bagus, padat dan berisi, jempol untuk OP dan kontributor lain. Sampai bingung mau ngasih merit ke post yang mana, hampir semua tulisannya bagus-bagus. Diskusinya sangat meriah.

Bisa dilanjutkan ke bedah buku. Misalnya buku Mastering Bitcoin Andreas M. Antonopoulos. atau buku-buku tentang cyrpto lainnya. Jadi yang bertanya jika ingin mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap bisa merujuk ke buku yang dibedah. Disini cukup menjelaskan dengan singkat, tidak perlu menulis ulang Cheesy

...Professor Cornell....
Sedikit menambahkan untuk proses belajar agan ke depan mengenai blockchain. Berdasarkan pengalaman ane, tidak perlu untuk terlalu kaku terkait suatu definisi meskipun itu keluar dari Professor sekalipun, yang penting agan tahu maksudnya dan bisa dipraktekkan dengan benar. Definisi dan istilah-istilah, tidaklah terlalu penting nanti ketika berada di proyek nyata*. Mungkin dengan memahami teori itu nanti agan bisa mendapat nilai baik di ujian atau sejenisnya, tapi tidak banyak diperhitungkan ketika ikut terlibat di proyek-proyek blockchain di GitHub.
*Agak susah ngomongnya mungkin bahasanya: "penting sih tapi gak gitu-gitu juga kalee"

Coba tengok kembali betapa whitepaper bitcoin ditulis dengan sangat minimalis https://bitcoin.org/bitcoin.pdf tapi prototipe produknya bisa "mengubah dunia" meskipun theymos mengakui kemampuan pemrograman satoshi tidak luar biasa (nilainya B+). https://bitcointalksearch.org/topic/m.39408217

-snip-

Setuju dengan om mu_enrico, tidak usah terlalu pusing dengan kategori sebuah topik, yang paling penting kita tahu dan paham dengan topiknya sendiri. toh pertama kali Bitcoin muncul belum ada pengkategorian. kategori baru muncul belakangan setelah ada pengembangan, dan tidak ada yang bisa memastikan kedepannya tidak akan berubah lagi.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
kalau untuk struktur bloknya sendiri, apakah ada perbedaan bentuk dari blok pow dan blok pos, karna keduanya kan mempunyai metode yg berbeda dalam mengenerate sebuah blok.

Secara umum struktur Block baik PoW maupun PoS mempunyai kemiripan. Tetapi ada juga beberapa cryptocurrency (PoS), yang sebagian besar struktur blocknya mempunyai bentuk yang berbeda (NXT)

BTC Block : Magic Number, Blocksize, Blockheader, Transaction Counter, Transactions (list)
Blockheader : Version, HashPrevBlock, HashMerkleRoot, Time, Bits, Nonce
Ref : https://en.bitcoin.it/wiki/Block

42 Coin Block : Magic Number, Blocksize, Blockheader, Transaction Count, Transactions (list), Header Signature
Blockheader : nVersion, HashPrevBlock, HashMerkleRoot, nTime, nBits, Nonce (Pada PoS nonce tidak digunakan)
Ref : https://en.bitcoinwiki.org/wiki/42-coin

NXT Block : Block identifier, Block height, Cumulative Difficulty, Timestamp, Amount, Fee, Generator  (Account ID), Payload, Base Target
Block identifier : Version, Previous Block Hash, Generation Signature, Block Signature, Next Block ID, etc.
Ref : https://nxtportal.org/blocks


Quote
Sy masih agak kurang bisa memahami proses detail dari sebuah service masternode terkoneksi dengan blok yang akan dibuat. kalau kk berkenan mungkin bisa dijabarkan prosesnya.

Didalam sebuah jaringan P2P, semua node saling terhubung dan berkomunikasi menggunakan fungsi "message". Rata-rata pada sebuah transaksi, data message yang digunakan memakai fungsi inventory vector (identifikasi tipe data dan hash)  sebagai penanda khusus saat digunakan pada sebuah transaksi dan pemrosesan sebuah block.

Misal : Sebuah transaksi Dash menggunakan fitur Instant Send, maka hash (message) dari fungsi ini masuk ke inventory vector. Dan bentuk identifikasi yang berhubungan dengan fitur instand send, seperti MSG_TXLOCK_REQUEST (Hash dari Instant Send transaction lock request) dan MSG_TXLOCK_VOTE (Hash dari Instant Send transaction vote). Karena inventory vector berhubungan dengan fungsi getblocks, mempool dan getdata. Maka bisa disimpulkan segala fungsi service masternode ini juga akan selalu menjadi input maupun output yang digunakan pada transaksi dan pembuatan sebuah block.


Ref : https://dash-docs.github.io/en/developer-reference#p2p-network  ; https://en.bitcoin.it/wiki/Protocol_documentation
member
Activity: 82
Merit: 22

Berbicara mengenai consensus pada masternode agak sedikit rumit, karena terkait dengan keseluruhan mekanisme yang ada disebuah jaringan P2P. Klo secara umum masternode disebut sebagai bentuk dari proof of service, karena berhubungan dengan peran masternode sebagai node yang bertindak terhadap service/fungsi khusus yang ada pada jaringan tersebut dan berperan sebagai validator pada block reward. Sedangkan untuk menentukan node terpilih pada Masternode menggunakan mekanisme PoS, karena berhubungan dengan Collateral staking age. Dan untuk konsensus pembuatan blocknya sendiri tergantung pada consensus protocol yang digunakan (PoW, PoS, atau konsensus lainnya).


berarti kesimpulannya masternode tidak bisa membuat blok secara independent ya kak, dimana untuk proses generate blok harus menggunakan mekanisme pow, pos atau mekanisme lainnya.
kalau untuk struktur bloknya sendiri, apakah ada perbedaan bentuk dari blok pow dan blok pos, karna keduanya kan mempunyai metode yg berbeda dalam mengenerate sebuah blok.


Quote
Misal : Sebuah transaksi menggunakan fungsi khusus (contoh : Private send) masuk ke dalam jaringan P2P, maka yg berperan menjalankan fungsi/service Private send ini adalah layer masternode. Dan selanjutnya transaksi (hash) tersebut diteruskan ke dalam memory (transaction) pool yang selanjutnya akan diinput pada merkle root sebuah block.

Sy masih agak kurang bisa memahami proses detail dari sebuah service masternode terkoneksi dengan blok yang akan dibuat. kalau kk berkenan mungkin bisa dijabarkan prosesnya.


Thanks kak sudah dijelasin panjang lebar
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
dan mengenai penjelasan tahapan sistematis pos didepan, ane nangkepnya utk ketentuan kandidat2 yang berpeluang membuat blok, ditentukan dari masing2 protokol koin yang distaking. kalok dalam pow kan siapa saja yg cepet bikin blok valid dia yg bakal nerima rewardnya.
trus untuk koin yg sama2 menggunakan pow dan pos didalam protokolnya, skemanya seperti apa bang?

menarik juga mengetahui bagaimana proses implementasi dan pembuatan sebuah block pada consensus hybrid (pow+pos). karena antara pow dan pos mempunyai mekanisme yang berbeda, sehingga memungkinkan terjadinya ketidakselarasan antara satu sama lain.

Ngapain sih kalian berdua ini ga fokus aja nyari coin yg berpotensi untuk dibajak, trus hasilnya di Pm in ke saya supaya ikut juga kecripatan profitnya .... Just kidding Bro  Grin

[Back to the topic]
PeerCoin, AeriumX, Fusion dan Decred adalah beberapa cryptocurrency yang menggunakan hybrid Consensus PoW dan PoS. Sebenarnya untuk memahami mekanisme yang digunakan pada Hybrid Consensus ini kuncinya adalah Protokol yang diterapkan pada masing-masing jaringan blockchain.

Beberapa jenis protokol dalam Hybrid Consensus :

- Sebuah block diproses oleh miner menggunakan mekanisme POW lalu block tersebut dibroadcast dalam jaringan P2P. Proses validasi block akan ditentukan oleh node terpilih dari beberapa kandidat node menggunakan mekanisme PoS. Setelah block divalidasi maka block akan didistribusikan ke jaringan Blockchain.

Skema : Miner (PoW) >>> Block >>> Jaringan P2P >>> Node (PoS) >>> Validasi >>> Blockchain

Contoh : Decred (https://docs.decred.org/)

- Node-node aktif didalam sebuah jaringan P2P menggunakan mekanisme PoS dalam menentukan beberapa kandidat node terpilih yang akan memproses suatu block dengan menggunakan mekanisme PoW. Selanjutnya kandidat node terpilih akan membuat sebuah block dan siapa yang cepat menyelesaikannya block tersebut dan mendapatkan validasi, maka block tersebut akan didistribusikan ke jaringan blockchain.

Skema : Node Aktif (PoS) >>> Kandidat Miner (PoW) >>> Block >>> Jaringan P2P >>> Validasi >>> Blockchain

Contoh : Fusion (https://github.com/FUSIONFoundation/Whitepaper)

- Dalam sebuah blockchain struktur dari rantai block terbagi menjadi 2 mekanisme yang berkesinambungan. 0 - N Block diproses menggunakan mekanisme PoW, dan pada saat block mencapat N+1 proses pembuatan block menggunakan mekanisme PoS.

Skeme : Block (PoW) >>> Block (PoW) >>> Block (PoW) >>> ... Block (PoS) >>> Block (PoS) >>> Block (PoS)

Contoh : AeriumX (https://aeriumx.net/)

- Dan beberapa jenis protokol lainnya.




sekalian mau nanyain masternode itu sebenarnya prosesnya bagaimana dan mengacunya ke konsensus apa?

Masternode sebenarnya adalah suatu node khusus yang berperan untuk menjalankan beberapa fungsi/service yang ada didalam jaringan P2P pada sebuah transaksi. Jadi gampangnya gini, didalam sebuah jaringan P2P itu terdiri dari berbagai layer jaringan dengan berbagai jenis node (miner, forger, wallet (node umum), Masternode, dll) yang terhubung satu sama lainnya dan kesemuanya ini mensupport ke jaringan blockchain.

Misal : Sebuah transaksi menggunakan fungsi khusus (contoh : Private send) masuk ke dalam jaringan P2P, maka yg berperan menjalankan fungsi/service Private send ini adalah layer masternode. Dan selanjutnya transaksi (hash) tersebut diteruskan ke dalam memory (transaction) pool yang selanjutnya akan diinput pada merkle root sebuah block.

Berbicara mengenai consensus pada masternode agak sedikit rumit, karena terkait dengan keseluruhan mekanisme yang ada disebuah jaringan P2P. Klo secara umum masternode disebut sebagai bentuk dari proof of service, karena berhubungan dengan peran masternode sebagai node yang bertindak terhadap service/fungsi khusus yang ada pada jaringan tersebut dan berperan sebagai validator pada block reward. Sedangkan untuk menentukan node terpilih pada Masternode menggunakan mekanisme PoS, karena berhubungan dengan Collateral staking age. Dan untuk konsensus pembuatan blocknya sendiri tergantung pada consensus protocol yang digunakan (PoW, PoS, atau konsensus lainnya).


CMIIW
member
Activity: 82
Merit: 22
dan mengenai penjelasan tahapan sistematis pos didepan, ane nangkepnya utk ketentuan kandidat2 yang berpeluang membuat blok, ditentukan dari masing2 protokol koin yang distaking. kalok dalam pow kan siapa saja yg cepet bikin blok valid dia yg bakal nerima rewardnya.
trus untuk koin yg sama2 menggunakan pow dan pos didalam protokolnya, skemanya seperti apa bang?

menarik juga mengetahui bagaimana proses implementasi dan pembuatan sebuah block pada consensus hybrid (pow+pos). karena antara pow dan pos mempunyai mekanisme yang berbeda, sehingga memungkinkan terjadinya ketidakselarasan antara satu sama lain.

sekalian mau nanyain masternode itu sebenarnya prosesnya bagaimana dan mengacunya ke konsensus apa?
member
Activity: 102
Merit: 40
Jika kedua block sama-sama dianggap valid, maka kedua block akan masuk kedalam rantai blockchain. Tapi setelah kelihatan block mana yang mempunyai rantai yang lebih panjang (block yang terus diikuti oleh block selanjutnya), maka block yang rantainya lebih pendek akan dianggap sebagai orphan/stale block. Dan untuk block ini, miner tidak akan mendapatkan reward.

Pasti Om kriss tahu kan gimana reward mining itu didistribusikan. Rata-rata dibutuhkan 101 konfirmasi (tergantung dari cryptocurrency) supaya reward mining dapat digunakan/dikirim (bisa dilihat dari status mature dan immature pada pool mining). Sehingga pada saat sebuah block diketahui menjadi orphan/stale, maka reward mining yang ada didalam block tersebut juga akan hilang.


Ohh paham bang .. makanya sering ngelihat dari beberapa imature balance yang masih kepending ada 1 atau 2 yang kadang-kadang statusnya orphan. ternyata blok yg sebelumny dimining menjadi orphan sehingga rewardnya hangus ya.
kalok diilustrasikan kira-kira seperti ini kan




dan mengenai penjelasan tahapan sistematis pos didepan, ane nangkepnya utk ketentuan kandidat2 yang berpeluang membuat blok, ditentukan dari masing2 protokol koin yang distaking. kalok dalam pow kan siapa saja yg cepet bikin blok valid dia yg bakal nerima rewardnya.
trus untuk koin yg sama2 menggunakan pow dan pos didalam protokolnya, skemanya seperti apa bang?
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary

Ngomong-ngomong jika pada saat kita selesai membuat block dan ada miner lain yg juga sama-sama selesai membuat block. Apakah ada kemungkinan kedua block tersebut masuk kedalam blockchain semuanya?


Jika kedua block sama-sama dianggap valid, maka kedua block akan masuk kedalam rantai blockchain. Tapi setelah kelihatan block mana yang mempunyai rantai yang lebih panjang (block yang terus diikuti oleh block selanjutnya), maka block yang rantainya lebih pendek akan dianggap sebagai orphan/stale block. Dan untuk block ini, miner tidak akan mendapatkan reward.

Pasti Om kriss tahu kan gimana reward mining itu didistribusikan. Rata-rata dibutuhkan 101 konfirmasi (tergantung dari cryptocurrency) supaya reward mining dapat digunakan/dikirim (bisa dilihat dari status mature dan immature pada pool mining). Sehingga pada saat sebuah block diketahui menjadi orphan/stale, maka reward mining yang ada didalam block tersebut juga akan hilang.
member
Activity: 102
Merit: 40

terima kasih sudah dijelasin panjang lebar mengenai merkle root dan hash target.
Dan dengan begini ane jadi sedikit ngerti proses pembuatan sebuah block itu seperti apa, karena selama ini ane ngertinya cmn nyari koin-koin baru buat dimining .. hehehehehe.
Ngomong-ngomong jika pada saat kita selesai membuat block dan ada miner lain yg juga sama-sama selesai membuat block. Apakah ada kemungkinan kedua block tersebut masuk kedalam blockchain semuanya?
full member
Activity: 182
Merit: 134
Alt of manji account
Berarti ini yang dimaksud hash-hash yang ada didalam memory (transaction) pool ya Om ?
kalau yg ini sy ragu memastikan nya Om, karena Pool memiliki "connection"yg berbeda2 makanya tiap pool berlomba solved block pdhl sumbernya sama yg beda hanya jumlah miners dan device. Tapi kalau di assumsikan definisi secara umum pada setiap pool jawabannya ya.

Jadi pada saat seluruh nonce sudah digunakan tapi tetap tidak dihasilkan sebuah hash yg sesuai dengan target. Maka akan dibutuhkan extranonce dengan merubah block header yang sudah ada, termasuk juga melakukan re-hash pada MR karena menggunakan komposisi MT yang berbeda.
tepat.
makanya kalau kita seksama memperhatikan history block yg solved pada suatu pool, selalu ada block yg pending atau hitungan block yg terlewat bahkan block yg confirmasinya lama.

Sehingga hash tidak relevan pada MT yang tadi akan dikembalikan ke memory pool, untuk bisa digunakan kembali pada MR dan proses hashing pada block-block selanjutnya.
ya, re-hashed ini yg memakan waktu untuk cycle hingga menemukan target hash << hal ini biasanya miners sangat kesal.

sebenarnya kalau lihat perjalanan solved block itu banyak prosesnya, kebanyakan yg salah persepsi adalah ketika solved block dan miners belum mendapatkan 'reward' terkadang PM yg punya Pool padahal itu block secara proses belum tercatat pd blockchain.

create hash>meet requiretment>target hash>added blockchain>reward>share profit (if pool determining the amout of hashrate)

mohon dikoreksi kalau salah definisi
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary

kalau definisi saya as newbie maka hash yg tidak relevan pada suatu block akan diikutkan pada block selanjutnya bisa terjadi pada MT yg berbeda atau pada MT yg sama. yang tentunya mereka harus mencari dulu MR prev/next. kalau istilah mu_erico DNA ini lebih cocok ke DNA bapak yg mana  Grin


Berarti ini yang dimaksud hash-hash yang ada didalam memory (transaction) pool ya Om ? Jadi pada saat seluruh nonce sudah digunakan tapi tetap tidak dihasilkan sebuah hash yg sesuai dengan target. Maka akan dibutuhkan extranonce dengan merubah block header yang sudah ada, termasuk juga melakukan re-hash pada MR karena menggunakan komposisi MT yang berbeda.

Sehingga hash tidak relevan pada MT yang tadi akan dikembalikan ke memory pool, untuk bisa digunakan kembali pada MR dan proses hashing pada block-block selanjutnya.

cmiiw
full member
Activity: 182
Merit: 134
Alt of manji account
Thank's Om, sy hanya ingin compare saja biar memperkaya definisi.

kalau definisi saya as newbie maka hash yg tidak relevan pada suatu block akan diikutkan pada block selanjutnya bisa terjadi pada MT yg berbeda atau pada MT yg sama. yang tentunya mereka harus mencari dulu MR prev/next. kalau istilah mu_erico DNA ini lebih cocok ke DNA bapak yg mana  Grin

hash aja ngk sembarangan nyari bapak kalau hilang apalagi manusia Grin

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
bagaimana jika ada hash yg tdk relevan pd suatu block sblumnya. nanti hash tsb kmn?
Agak tricky ketika agan @Manji yang tanya pertanyaan di atas, biasanya maksudnya agar ada tambahan ilmu pada masyarakat.
Kalau newbie akan ane jawab: Dalam "block header" harus menyertakan field "previous block hash" kalau tidak ada/salah ya blok-nya tidak valid.


Kalau agan @Manji, perhatikan gambar yang ane buat dan gunakan aturan ini sebagai referensi (https://en.bitcoin.it/wiki/Protocol_rules):

  • Blok 1001-1003 adalah blok-blok yang sesuai dengan kasus 1, memperpanjang cabang utama.
  • Blok 1002A adalah blok yang sesuai dengan kasus 2, memperpanjang cabang sebelah.
  • Blok 1001B adalah blok yang "previous block hash"-nya tidak diketahui sehingga menurut aturan 11, blok tersebut akan ditambahkan ke blok-blok orphan. Akan ada mekanisme lanjutan untuk mendeteksi siapa "bapak" si "anak" tersebut.

Hash yang "tidak relevan terhadap blok utama" itu bisa ada di blok 1001B dan 1002A karena bukan rantai utama.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
...
Merkle root adalah hash dari semua hash transaksi yang ada didalam sebuah block. Contohnya gini : ada 4 transaksi (W,X,Y,Z), masing-masing transaksi akan menghasilkan sebuah hash. Untuk mendapatkan sebuah hash merkle tree, maka akan dilakukan proses hashing pada 4 hash transaksi tersebut, sampai dihasilkan 1 hash saja.
...

Saya coba tambahkan/cantumkan sedikit materi yang sedang saya pelajari antara lain tentang merkle root.

Berhubung setiap transaksi harus dipasang-pasangkan untuk menghitung merkle root, maka semestinya transaksinya berjumlah genap. Namun jika berjumlah ganjil, transaksi yang tidak memiliki pasangan akan dipasangkan dengan salinan dirinya sendiri.


Gambar Merkle Tree

Terdapat keuntungan penggunaan merkle tree dalam hal memverifikasi sebuah blok.
Sebagai contoh pada struktur merkle tree pada gambar diatas, untuk memverifikasi transaksi D, sebuah node tidak perlu menyalin seluruh transaksi A, B, C, D, dan E melainkan cukup menyalin informasi C, AB, dan EEEE untuk menghasilkan merkle root. Hal inilah yang menyebabkan munculnya node yang tidak memiliki salinan lengkap atas blockchain yang kemudian disebut simplified payment verification (SPV).

Referensi:
Bitcoin Developer Guide  - https://bitcoin.org/en/developer-guide#transaction-data (D.A. Harding - 2015, 12 Januari 2016)
https://bitcoin.org/en/glossary/simplified-payment-verification
Blockchain-Dari Bitcoin untuk Dunia, halaman 89-90 (Dimas A.W. & Oscar D - 2017)
full member
Activity: 182
Merit: 134
Alt of manji account
om mu_erico
bagaimana jika ada hash yg tdk relevan pd suatu block sblumnya. nanti hash tsb kmn?
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
... bagaimana perumusan dari hash merkle root ini ? ...
Seperti yang sudah agan @abhiseshakana jelaskan, merkle root merupakan ringkasan dari semua transaksi dalam satu block. Misalnya pada block ke-1000 dan ke-100000:

Block 1000
Code:
"result": {
"hash": "00000000c937983704a73af28acdec37b049d214adbda81d7e2a3dd146f6ed09",
"height": 1000,
"merkleroot": "fe28050b93faea61fa88c4c630f0e1f0a1c24d0082dd0e10d369e13212128f33",
"tx": [
"fe28050b93faea61fa88c4c630f0e1f0a1c24d0082dd0e10d369e13212128f33"
],
"time": 1232346882,
"nonce": 2595206198,
"bits": "1d00ffff",
"difficulty": 1,
"previousblockhash": "0000000008e647742775a230787d66fdf92c46a48c896bfbc85cdc8acc67e87d",
},
Merkleroot dan tx sama karena pada block ke-1000 ini cuma ada satu transaksi.

Block 100000
Code:
"result": {
"hash": "000000000003ba27aa200b1cecaad478d2b00432346c3f1f3986da1afd33e506",
"height": 100000,
"merkleroot": "f3e94742aca4b5ef85488dc37c06c3282295ffec960994b2c0d5ac2a25a95766",
"tx": [
"8c14f0db3df150123e6f3dbbf30f8b955a8249b62ac1d1ff16284aefa3d06d87",
"fff2525b8931402dd09222c50775608f75787bd2b87e56995a7bdd30f79702c4",
"6359f0868171b1d194cbee1af2f16ea598ae8fad666d9b012c8ed2b79a236ec4",
"e9a66845e05d5abc0ad04ec80f774a7e585c6e8db975962d069a522137b80c1d"
],
"time": 1293623863,
"nonce": 274148111,
"bits": "1b04864c"
"difficulty": 14484.1623612254,
"previousblockhash": "000000000002d01c1fccc21636b607dfd930d31d01c3a62104612a1719011250",
},
Merkleroot merupakan ringkasan dari keempat tx di atas. Bagaimana mekanisme kok bisa menghasilkan ["merkleroot": "f3e94742aca4b5ef85488dc37c06c3282295ffec960994b2c0d5ac2a25a95766"] dari keempat transaksi tersebut bisa digoogling sendiri Grin

...Sama sekalian dijelasin acuan saat nonce menghasilkan hash yang sesuai dengan target ...
Nonce digunakan untuk mendapatkan hash yang lebih kecil atau sama dengan bits (seringkali disebut nbits) dengan menahan tetap variabel lain (merkle, tx, time, previousblockhash). Misalnya pada block ke-1000 butuh hash yang lebih kecil dari ["bits": "1d00ffff"]. Dengan menaikkan nilai ["nonce": 2595206198] didapat ["hash": "00000000c937983704a73af28acdec37b049d214adbda81d7e2a3dd146f6ed09"] yang tentu saja lebih kecil dari bits-nya. Nah bagaimana kok bisa 00000000c937983704a73af28acdec37b049d214adbda81d7e2a3dd146f6ed09 lebih kecil dari 1d00ffff bisa digoogling sendiri Grin

Lalu bagaimana jika sampai habis nonce 232 tidak juga didapat hash yang lebih kecil dari nbits? Bisa dengan mengubah timestamp, atau mengganti tx.
https://bitcoin.stackexchange.com/questions/1781/nonce-size-will-it-always-be-big-enough

Oiya ada simulasi menarik di http://www.yogh.io/#mine:last
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
sekalian dong Om abhi jelasin tentang informasi apa yg dimiliki Markle root untuk membentuk sebuah block Grin

Hahaha Om manji bisa aja nambahin PR Grin (yang penjabaran POS saja belum kelar sampe sekarang ). Saya rasa biar Om mu_enrico, Om Joniboini atau Om manji sendiri yang mungkin berkenan menjelaskan fungsi struktur data ini. Karena menurut saya, beliau-beliau tsb lebih fasih dalam mengupas data-data blockchain.
full member
Activity: 182
Merit: 134
Alt of manji account
sekalian dong Om abhi jelasin tentang informasi apa yg dimiliki Markle root untuk membentuk sebuah block Grin


ah om abhi suka low profile padahal kemampuan nya diatas rata2...terus terang sy sangat senang baca2 ini, akhirnya ada thread Indo yg bahas topic2 berat kyk gini Wink.

om Etf_bitcoin mudah2an bisa berkenan memberikan/share ilmu nya di local
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Bang bisa dijelaskan mengenai merkle root, ane agak susah memahami bagaimana perumusan dari hash merkle root ini ?

Merkle root adalah hash dari semua hash transaksi yang ada didalam sebuah block. Contohnya gini : ada 4 transaksi (W,X,Y,Z), masing-masing transaksi akan menghasilkan sebuah hash. Untuk mendapatkan sebuah hash merkle tree, maka akan dilakukan proses hashing pada 4 hash transaksi tersebut, sampai dihasilkan 1 hash saja.
- Hash WX = Hash (Hash W + Hash X)
- Hash YZ = Hash (hash Y + Hash Z)
- Hash WXYZ = Hash (hash WX + Hash YZ)
- hash WXYZ = Hash Merkle Root

Tetapi karena didalam Bitcoin menggunakan hashcash double sha-256, maka perumusannnya akan seperti ini :
- Hash WX = Sha-256 ( Sha-256 (Hash W + Hash X)
- Hash YZ = Sha-256 ( Sha-256 (Hash Y + Hash Z)
- Hash WXYZ = Sha-256 ( Sha-256 (hash WX + Hash YZ)



Quote
Sama sekalian dijelasin acuan saat nonce menghasilkan hash yang sesuai dengan target.

Tidak usah terlalu dipikir rumit (biar alat mining yg memprosesnya  Grin). Untuk mendapatkan hash yang valid, maka hash harus sama atau dibawah hash target. Target dari Bitcoin adalah 256-Bit (64 Char Hexadecimal).

Contoh : katakanlah target sekarang ialah (http://learnmeabitcoin.com/glossary/target)
00000000000000000025c1910000000000000000000000000000000000000000
Jika diconvert ke desimal akan terbaca : 3.616317728887E+54

Pada saat salah satu nonce digunakan sebagai variabel dan menghasilkan hash
0000000000000000001500000000000000000000000000000000000000000000
Desimal : 2.0114003973865E+54

maka hash ini bisa digunakan sebagai hash block yang valid (memenuhi syarat)


CMIIW


References :
https://en.wikipedia.org/wiki/Merkle_tree ; https://en.bitcoin.it/wiki/Hashcash ; https://en.bitcoin.it/wiki/Target ; https://en.bitcoin.it/wiki/Nonce
full member
Activity: 182
Merit: 134
Alt of manji account
sederhananya:
kumpulan/calculasi hash dari semua Transaksi(Rx/Tx) yg membentuk/bagian dari block pada jaringan (blockchain) nanti kesananya biasa disebut lg/istilah markle tree. (IMO)


kalau pingin lihat "Visual" nya buka code pemogramannya ada di baris code ke-berapa gtu yg bisa dpt visual logic nya, sayangnya sy lupa source linknya dan baris code ke berapanya. dulu sy bukanya di Notepad++ / bisa pake editor lainnya asal jangan buka di Notepad biasa aja nanti pusing nge-trace code nya

member
Activity: 102
Merit: 40

Miner X akan mulai mengumpulkan beberapa data (string) yang dibutuhkan dalam memproses sebuah block baru. Pada saat si X mendapatkan semua string dan sebuah hash merkle root, maka si X akan mulai membuat sebuah Block header dengan melakukan proses hash function. Pada proses ini setiap nonce berbeda digunakan sebagai variabel masukkan, maka akan menghasilkan nilai hash yang berbeda pula. Proses ini akan dilakukan berulang-ulang sampai ketemu sebuah nonce yang dapat menghasilkan hash yang sesuai dengan Block Target (256-Bit).


Terus terang selama ini ane mining, tp tidak mengetahui kalau detail prosesnya ternyata seperti ini. Dan yang ane tau paling hanya sebatas hashrate, difficulty dan beberapa hal kecil yg bhubungan dengan hardware mining.
Bang bisa dijelaskan mengenai merkle root, ane agak susah memahami bagaimana perumusan dari hash merkle root ini ? Sama sekalian dijelasin acuan saat nonce menghasilkan hash yang sesuai dengan target.
full member
Activity: 182
Merit: 134
Alt of manji account
~snip
duh Om, merusak history sMerit saya. Tolong kalau om mau reply topic2 berat sperti ini yg butuh pengetahuan dan research kalau kiranya tdk "mampu" lebih baik om pake definisi sendiri dan tambahkan IMO sertakan sumber asli nya. tapi jika memang tidak mampu cukup dibaca saja jngn reply. saya aja rutin Ol skrng2 hanya untuk baca2.

mohon jangan diulangi lagi perbuatan plagiatnya.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Ini lebih cepat dan lebih stabil yang mendorong pemilik untuk menjaga jaringan dalam kondisi cepat yaitu Credits.

Platform CREDIT adalah sistem otonomi pertama yang lengkap dengan sistem Turing yang mampu menciptakan layanan menggunakan siklus, jadwal, API baru yang diperluas, dan perbaikan lainnya. Memungkinkan untuk menciptakan layanan desentralisasi dan independen di dalam kontrak blockchain dan smart karena fitur lanjutan yang baru.
Quoted, Archived
Plagiarisme:
https://deeponion.org/community/threads/credit-platform-berpartisipasi-ico-credit-pada-01-februari-2018.22853/
https://forumbitcoin.co.id/threads/credit-teknologi-blockchain-baru-sistem-blokir-dengan-smart-kontrak.43003/
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
* Updated : Tahapan Sistematis Pada Algoritma Konsensus

https://bitcointalksearch.org/topic/m.46390732

Buat yang mau menambahkan, melakukan koreksi atau mendiskusikannya, saya persilahkan  Cheesy
full member
Activity: 182
Merit: 134
Alt of manji account
Quote
Saya juga sudah sampai kesana Gan, tetapi tantangannya lumayan berat dikarenakan di perkuliahan dulu jurusan ane "ilmu hayat" dan "medic". So sangat jauh dari bidang Computer Science, Cryptografi, dan susah sekali memahami "Bahasa" dan "Logic" Program.
jelas mengalami kesusahan kl langsung opened code tp kl 1 saja bahasa pempgraman di kuasai pindah kebahasa lainnya mudah tnggal ganti2 script.

kl tekad bulat mau belajar pemogramam dimulai dari
1. Buku Teori paling dasar Algoritma pemograman.
2. Matematika diskrit.

Bahasa Pemogrammanya:
1. Bahasa C dulu, jika nilai matematika om dr SD > SMA 9 , bisa 6 bulan menguasai.
2. Phyton, C#( ini lebih mudah kalau sudah lancar bahasa C).

Saya sendiri tdk terlalu tertarik memperdalam pemograman seputar jaringan BTC karena kenyataannya di Indonesia yg lebih menghasilkan / gampang dpt duit pemograman (php, mysql, ajax,css) apalagi project pemerintah kerjanya gampang duitnya guede minimal bersih 30jt/project(3 bln) selesai. ~kalau sy rasional sj berpikirnya.

toh kenyataannya member di forum ini yg bnyak menghasilkan btc bukan yg expert di segi technical tp expert di segi diplomasi  & bhs. inggris << Realnya sprti itu.

legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Sedikit menambahkan untuk proses belajar agan ke depan mengenai blockchain. Berdasarkan pengalaman ane, tidak perlu untuk terlalu kaku terkait suatu definisi...

Baik Gan. Saran dan nasihat accepted. Tidak harus "rigid", tetapi harus dinamis.  Cheesy

IMO ketika agan sudah tahu realitasnya, bisa jadi agan berbeda pendapat karena mengambil sudut pandang yang berbeda. Biasanya orang yang sudah ngeh dengan realitas tertentu bisa memberikan definisi tersendiri yang mungkin agak nyeleneh daripada yang lain, dan hal ini sering ditemui di banyak bidang ilmu sampai mereka debat sendiri masalah istilah, gak cuma di bidang blockchain saja. Jadi saya menambahkan saran, lebih baik untuk masalah istilah agan komparasi saja dengan banyak ahli atau merujuk langsung ke sumber asli (whitepaper Bitcoin), tapi jangan jadikan mereka sebagai panutan.

Saya juga sudah sampai kesana Gan, tetapi tantangannya lumayan berat dikarenakan di perkuliahan dulu jurusan ane "ilmu hayat" dan "medic". So sangat jauh dari bidang Computer Science, Cryptografi, dan susah sekali memahami "Bahasa" dan "Logic" Program. Matematika Saya dulu di perkuliahan pas-pasan saja. Karena susahnya memahami code ini, paling buka source code hanya untuk melihat fork atau tidak forknya atau lebih tepat kalau dibilang "copy paste" dulu lah di awal, mengetahui supply, dan melihat aktivitas github aktif atau tidak.

IMO, realitas yang abstrak memang sulit dipahami, khususnya kalau agan belum pernah melihat langsung atau cenderung belajar cepat dengan melihat secara fisik dan belum mengetahui banyak hal dari realitas yang dipelajari. Silakan lihat course berjudul Learning How to Learn (https://www.coursera.org/learn/learning-how-to-learn/), mungkin bisa membantu menyusun strategi belajar secara mandiri.

Tidak masalah kalau agan sulit belajar, atau background-nya bukan dari jurusan komputer. Hal seperti itu gak penting selama agan mau meluangkan waktu belajar di bidang apapun. Just my 2 cents.
Maap agak OOT.
member
Activity: 191
Merit: 56

Sedikit menambahkan untuk proses belajar agan ke depan mengenai blockchain. Berdasarkan pengalaman ane, tidak perlu untuk terlalu kaku terkait suatu definisi...

Baik Gan. Saran dan nasihat accepted. Tidak harus "rigid", tetapi harus dinamis.  Cheesy

Terkait 99% bullshit yang ada di sektor blockchain ini, ane ada sedikit kata-kata mutiara:
~ Apalah arti sebuah nama. Lebih baik periksa logika, dan source code-nya ~

Saya juga sudah sampai kesana Gan, tetapi tantangannya lumayan berat dikarenakan di perkuliahan dulu jurusan ane "ilmu hayat" dan "medic". So sangat jauh dari bidang Computer Science, Cryptografi, dan susah sekali memahami "Bahasa" dan "Logic" Program. Matematika Saya dulu di perkuliahan pas-pasan saja. Karena susahnya memahami code ini, paling buka source code hanya untuk melihat fork atau tidak forknya atau lebih tepat kalau dibilang "copy paste" dulu lah di awal, mengetahui supply, dan melihat aktivitas github aktif atau tidak.

Beberapa Code Review yang sering Saya baca di situs favorit sebagai informasi, dan juga sering Saya liat peta sejarah/forensik code yang dibangun dari  "novel idea" atau katakanlah dibangun ulang dari kepingan dengan ide dasar original, di:

1. https://cryptobriefing.com/code-reviews/
2. https://steemit.com/@andrecronje
3. https://twitter.com/cryptic_monk/status/999227961059528704
4. https://docs.google.com/spreadsheets/d/1geg5HHgDO-ht0u6CSTHplJudr9kSGQYAoJvaKnfRhI4/edit#gid=137946732

Saya ada buat beberapa thread sederhana di forum sebelah untuk belajar, namun gak banyak yang antusias untuk berdiskusi, bahkan hampir gak ada pun... Soalnya bahasan Code ini emang "berat" Gan... Padahal Saya juga noob yang gak bisa baca code... Berbahagialah yang bisa memahaminya...  Grin

Versi sederhana (modifikasi) "Greedy Heaviest Observed Subtree" (GHOST) protocol sudah diimplementasikan di Ethereum sebagai alternatif mekanisme insentif "winner take all"-nya Suhu Satoshi. Jadi di Ethereum ada "uncle" yang masih bisa dapat sebagian block reward-nya. Lain dengan di bitcoin yang "orphan block"-nya gak dapat apa-apa.
https://github.com/ethereum/wiki/wiki/White-Paper#modified-ghost-implementation
https://stats.ellaism.org/ >> uncles

Nah ini info sekaligus nambah pengetahuan baru bagi Saya... Rupanya ETH juga udah nerapin GHOST versi sederhana  Cool
Thanks Gan. Segera meluncur untuk belajar lagi...  Wink
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
...Professor Cornell....
Sedikit menambahkan untuk proses belajar agan ke depan mengenai blockchain. Berdasarkan pengalaman ane, tidak perlu untuk terlalu kaku terkait suatu definisi meskipun itu keluar dari Professor sekalipun, yang penting agan tahu maksudnya dan bisa dipraktekkan dengan benar. Definisi dan istilah-istilah, tidaklah terlalu penting nanti ketika berada di proyek nyata*. Mungkin dengan memahami teori itu nanti agan bisa mendapat nilai baik di ujian atau sejenisnya, tapi tidak banyak diperhitungkan ketika ikut terlibat di proyek-proyek blockchain di GitHub.
*Agak susah ngomongnya mungkin bahasanya: "penting sih tapi gak gitu-gitu juga kalee"

Coba tengok kembali betapa whitepaper bitcoin ditulis dengan sangat minimalis https://bitcoin.org/bitcoin.pdf tapi prototipe produknya bisa "mengubah dunia" meskipun theymos mengakui kemampuan pemrograman satoshi tidak luar biasa (nilainya B+). https://bitcointalksearch.org/topic/m.39408217

Terkait 99% bullshit yang ada di sektor blockchain ini, ane ada sedikit kata-kata mutiara:
...Academic Papers nya IOTA mereka beberapa kali menyebutkan GHOST...
Versi sederhana (modifikasi) "Greedy Heaviest Observed Subtree" (GHOST) protocol sudah diimplementasikan di Ethereum sebagai alternatif mekanisme insentif "winner take all"-nya Suhu Satoshi. Jadi di Ethereum ada "uncle" yang masih bisa dapat sebagian block reward-nya. Lain dengan di bitcoin yang "orphan block"-nya gak dapat apa-apa.
https://github.com/ethereum/wiki/wiki/White-Paper#modified-ghost-implementation
https://stats.ellaism.org/ >> uncles

Edit: Nambahin Jokes

Nah menurut si Emin Prof:
https://twitter.com/el33th4xor/status/1006980116159836160

Quote
One could use PoW+DAG+modified heaviest chain. That'd be GHOST
Kalau menurut ane: That'd be ETH Grin Grin
member
Activity: 191
Merit: 56
Agak sulit juga kalau menurut ane apabila ingin memperdebatkan masalah definisi karena kata "konsensus" itu sendiri ambigu. Perdebatan ini mirip ketika mendefinisikan blockchain tanpa melibatkan mekanisme konsensusnya.
https://en.bitcoin.it/wiki/Consensus
Sebagai contoh, memang mekanisme konsensus bitcoin tidak hanya PoW per se, tapi terdiri dari beberapa komponen. Mekanisme konsensus melibatkan beberapa aturan...

Terima kasih Om buat masukkannya.

Klo berbicara mengenai mekanisme konsensus, maka cakupannya akan menyeluruh. Mulai dari protokol yang digunakan, algoritma yang ada didalam mekanismenya hingga ke elemen-elemen lainnya seperti node (perangkat) yang aktif didalam jaringan, node yang melakukan validasi, objek (transaksi) dan lain sebagainya.

Untuk alasan tersebut, kenapa saya dari awal menggunakan judul algoritma konsensus. Jadi secara garis besar fungsi dari POW, POS, DPOS adalah sebagai metode efektif dan tahapan sistematis didalam mekanisme konsensus untuk mencapai konsensus.

Thanks Om-Om atas penjelasan nya

Memang di Professor Cornell ini Gan agak nyeleneh, makin pusing dibuatnya, namun penjelasan nya tentang Skema Blockchain setidaknya membawa sedikit "cahaya" lah bagi Saya, lebih mudah memahaminya secara sederhana, karena Saya masib Noob. Bukan salah Saya, tapi salah si Professor Cornell ini... Ahehehehe...   Grin

So schema nya dia kalau Saya pahami:
- Ada Hashing Algo : Ini sekedar asumsi, pada POW misal SHA, x16R, multiple, dsb... Pada POS, mungkin DPOS, dan POS-POS lainnya...
- Ada Sybil Deterrence Mechanism (Komponen 1)
- Ada Consensus Protocol (Komponen 2)

Kemudian ditambah dengan Komponen 3 seperti DAG

Nah klo menurut agan-agan sekalian, apakah struktur data (DAG) ini bisa disebut sebagai Algoritma Konsensus (Bukan Protokol Konsensus) ??


Kalau merujuk secara tekstual, IOTA menjelaskan bahwa Tangle adalah

...data structure behind IOTA's distributed ledger and protocol.

Saya nangkepnya konsensus/validasi di IOTA dilakukan dengan custom PoW. Memang transaksi berikutnya menjadi validator transaksi sebelumnya, tetapi proses validasi itu dilakukan dengan mekanisme PoW, tanpa ada PoW simpul-simpul itu tidak bisa memvalidasi dan divalidasi oleh simpul setelahnya karena dibutuhkan cumulative weight tertentu, di mana cumulative weight itu sendiri adalah jumlah PoW yang memvalidasi transaksi tersebut.

DAG dalam hal ini ekuivalen dengan Blockchain sehingga tidak tepat apabila disebut algoritma/mekanisme konsensus.

Thanks buat masukannya Om ... berarti untuk saat ini bisa disimpulkan klo DAG (Tangle) adalah struktur sebuah buku besar (Ledger) seperti Blockchain pada Bitcoin. Dimana antara blockchain dan DAG sama-sama menyimpan data-data transaksi pada sebuah Open Ledger. Dan dengan adanya input ini maka Dag akan saya coret dari daftar konsensus algoritma diatas.  Grin


Nah menurut si Emin Prof:
https://twitter.com/el33th4xor/status/1006980116159836160

Quote
One could use PoW+DAG+modified heaviest chain. That'd be GHOST

Ane nemukan di Academic Papers nya IOTA mereka beberapa kali menyebutkan GHOST, kemungkinan besar adalah nama sebutan baru mereka untuk keseluruhan protocol IOTA ini
Sumber: https://www.iota.org/research/academic-papers

Banyak sumber juga mendukung pernyataan ini:
https://bitcointalksearch.org/topic/my-proposal-for-ghost-protocol-396350
https://blog.iota.org/iota-tel-aviv-office-is-official-5715aec23a1e

Quote
Israel is also home to prominent researchers in the crypto field, such as Aviv Zohar and Yonatan Sompolinsky, who proposed the GHOST protocol, and Moni Naor, who co-invented the idea of Proof of Work back in 1993 (with Cynthia Dwork)

Sehingga kloplah sudah, semua nya setuju DAG bukan merupakan Consensus Protocol.

Pada awalnya DAG bertujuan menyelesaikan masalah scale-ability nya BTC, namun pada kenyataan nya, transaksi malah sering stuck kayak benang kusut.
https://medium.com/@lewisfreiberg/whats-up-with-the-tangle-d825c692e7a8


full member
Activity: 182
Merit: 134
Alt of manji account
Dag Dig Dug
https://bitnews.co.id/mengapa-dag-bisa-jadi-blockchain-tanpa-blok-di-masa-depan/

silakan definisikan sendiri, tiap org punya sudut pandang yg berbeda.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Kalau merujuk secara tekstual, IOTA menjelaskan bahwa Tangle adalah

Quote
...data structure behind IOTA's distributed ledger and protocol.

Sumber: https://www.iota.org/research/meet-the-tangle

DAG dalam hal ini ekuivalen dengan Blockchain sehingga tidak tepat apabila disebut algoritma/mekanisme konsensus.

Thanks buat masukannya Om ... berarti untuk saat ini bisa disimpulkan klo DAG (Tangle) adalah struktur sebuah buku besar (Ledger) seperti Blockchain pada Bitcoin. Dimana antara blockchain dan DAG sama-sama menyimpan data-data transaksi pada sebuah Open Ledger. Dan dengan adanya input ini maka Dag akan saya coret dari daftar konsensus algoritma diatas.  Grin
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Nah klo menurut agan-agan sekalian, apakah struktur data (DAG) ini bisa disebut sebagai Algoritma Konsensus (Bukan Protokol Konsensus) ??

Dan untuk list DAG di post 1 sementara akan saya edit dengan menyebutkannya secara spesifik (karena saya mengacu dari sumber IOTA)
DAG dalam hal ini ekuivalen dengan Blockchain sehingga tidak tepat apabila disebut algoritma/mekanisme konsensus.

Lebih lanjut:
https://www.google.com/search?q=dag+vs+blockchain&pws=0

Ane lebih suka dengan penjelasan Suhu Antonopoulos terkait IOTA:
Quote
DAG bukanlah vaporware, tapi proyek-proyek mata uang yang menggunakan DAG sebagian besar menggunakan mekanisme konsensus proof-of-stake (PoS) atau proof-of-authority (PoA), yang belum bisa dibandingkan dengan proof-of-work (PoW) karena belum diuji pada skala yang sama. PoW di Bitcoin, dengan biaya termodinamik-nya, akan sulit untuk tergantikan. Meskipun IOTA menggunakan mekanisme seperti PoW, tapi mereka secara teknis menggunakan PoA karena IOTA saat ini sangat bergantung dengan node "Coordinator" spesial, yang dijalankan oleh organisasi untuk memverifikasi semua transaksi; apabila mereka mematikan coordinator tersebut saat ini, kita tidak tahu apakah "sub node" yang lain akan dapat menjaga tingkat keamanan saat ini. Kita hanya bisa membuat perbandingan yang sesungguhnya saat IOTA tidak lagi terpusat.
Diterjemahkan dari https://www.youtube.com/watch?v=lfgMnbb5JeM
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Tetapi saat saya membaca definisi DAG & Tangle dari https://www.iota.org/research/meet-the-tangle. Maka secara umum DAG adalah suatu rantai simpul yang saling terhubung dan simpul ini mewakili suatu transaksi dengan ujung dari simpul tersebut adalah transaksi baru yang belum valid dan bertindak sebagai validator terhadap 2 simpul sebelumnya.

Kalau merujuk secara tekstual, IOTA menjelaskan bahwa Tangle adalah

Jadi pada saat transaksi baru muncul, transaksi (simpul) ini akan terhubung dengan 2 simpul (transaksi) sebelumnya dan akan melakukan persetujuan terhadap 2 simpul tersebut. Persetujuan transaksi didalam DAG (IOTA) ini menggambarkan mekanisme konsensus secara keseluruhan. Dimana simpul-simpul yang telah ada sebelumnya juga sebagai penanda validasi terhadap 2 simpul sebelumnya.
Karena node-node dari pemilik transaksi saling terhubung, maka menyetujui transaksi berarti menyiratkan suatu data transaksi telah diverifikasi dan dianggap valid, dimana hal ini menyatakan jika semua node akun mempunyai balance (saldo) yang sesuai maka bisa dipastikan tidak adanya pengeluaran ganda atau token yang tidak valid pada 2 simpul yang akan diverifikasi saat sebuah simpul (transaksi) baru muncul.

Saya nangkepnya konsensus/validasi di IOTA dilakukan dengan custom PoW. Memang transaksi berikutnya menjadi validator transaksi sebelumnya, tetapi proses validasi itu dilakukan dengan mekanisme PoW, tanpa ada PoW simpul-simpul itu tidak bisa memvalidasi dan divalidasi oleh simpul setelahnya karena dibutuhkan cumulative weight tertentu, di mana cumulative weight itu sendiri adalah jumlah PoW yang memvalidasi transaksi tersebut.

Quote
Once a transaction is approved by a large number of newer transactions, it becomes part of the consensus and is practically impossible to alter. The Tangle achieves this by requiring each transaction to perform a small proof-of-work computation. This proof-of-work is a small effort for any single transaction, which makes it expensive to spam or fork the Tangle after consensus has been established.

Quote
Consensus in the Tangle

In a blockchain, you can be sure that your transaction is confirmed after it is approved by several blocks. Similarly, in the Tangle you can be assured that once your transaction has enough cumulative weight, it is safely included in the consensus.

Cumulative weight corresponds to the amount of proof-of-work which validates a particular transaction. In order to change history, or "un-approve" a transaction, a malicious actor would have to invest a similar amount of computing power. This is very expensive to do once the cumulative weight gets large.

Sumber: https://www.iota.org/research/meet-the-tangle



Hanya pendapat seorang noob yang barusan baca tentang Tangle.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Maaf Gan
Saya juga baru belajar tentang Consensus Protocol.
Setau Saya setelah riset panjang, banyak orang salah memahami "framework" tentang apa itu Consensus Protocol

POW, POS, POA, Proof of Space, POI, dan sebagainya adalah Sybil Deterrence Mechanism, bukan suatu Consensus Protocol.
Kalau DBFT mungkin iya salah satu jenis Consensus Protocol, yang merupakan salah satu bentuk Practical Byzantine Fault Tolerance alias PBFT
Sybil Deterrence Mechanism ialah suatu mekanisme yang diterapkan untuk mencegah serangan Sybil

Terima kasih Om buat masukkannya.

Klo berbicara mengenai mekanisme konsensus, maka cakupannya akan menyeluruh. Mulai dari protokol yang digunakan, algoritma yang ada didalam mekanismenya hingga ke elemen-elemen lainnya seperti node (perangkat) yang aktif didalam jaringan, node yang melakukan validasi, objek (transaksi) dan lain sebagainya.

Untuk alasan tersebut, kenapa saya dari awal menggunakan judul algoritma konsensus. Jadi secara garis besar fungsi dari POW, POS, DPOS adalah sebagai metode efektif dan tahapan sistematis didalam mekanisme konsensus untuk mencapai konsensus.


Quote
Nah bagaimana dengan DAG? DAG sendiri adalah komponen ketiga, berupa struktur data yang dibangun lewat Consensus dan dibantu oleh Sybil Deterrence Mechanism.


Nah untuk DAG sendiri saya sebenarnya juga sedikit ragu untuk menggolongkannya kedalam bentuk algoritma konsensus. Karena melihat fungsinya sebagai struktur buku besar (seperti blockchain pada BTC).

Tetapi saat saya membaca definisi DAG & Tangle dari https://www.iota.org/research/meet-the-tangle. Maka secara umum DAG adalah suatu rantai simpul yang saling terhubung dan simpul ini mewakili suatu transaksi dengan ujung dari simpul tersebut adalah transaksi baru yang belum valid dan bertindak sebagai validator terhadap 2 simpul sebelumnya.

Jadi pada saat transaksi baru muncul, transaksi (simpul) ini akan terhubung dengan 2 simpul (transaksi) sebelumnya dan akan melakukan persetujuan terhadap 2 simpul tersebut. Persetujuan transaksi didalam DAG (IOTA) ini menggambarkan mekanisme konsensus secara keseluruhan. Dimana simpul-simpul yang telah ada sebelumnya juga sebagai penanda validasi terhadap 2 simpul sebelumnya.
Karena node-node dari pemilik transaksi saling terhubung, maka menyetujui transaksi berarti menyiratkan suatu data transaksi telah diverifikasi dan dianggap valid, dimana hal ini menyatakan jika semua node akun mempunyai balance (saldo) yang sesuai maka bisa dipastikan tidak adanya pengeluaran ganda atau token yang tidak valid pada 2 simpul yang akan diverifikasi saat sebuah simpul (transaksi) baru muncul.



Nah klo menurut agan-agan sekalian, apakah struktur data (DAG) ini bisa disebut sebagai Algoritma Konsensus (Bukan Protokol Konsensus) ??

Dan untuk list DAG di post 1 sementara akan saya edit dengan menyebutkannya secara spesifik (karena saya mengacu dari sumber IOTA)
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Maaf Gan
Saya juga baru belajar tentang Consensus Protocol.
Setau Saya setelah riset panjang, banyak orang salah memahami "framework" tentang apa itu Consensus Protocol
Agak sulit juga kalau menurut ane apabila ingin memperdebatkan masalah definisi karena kata "konsensus" itu sendiri ambigu. Perdebatan ini mirip ketika mendefinisikan blockchain tanpa melibatkan mekanisme konsensusnya.
https://en.bitcoin.it/wiki/Consensus

Sebagai contoh, memang mekanisme konsensus bitcoin tidak hanya PoW per se, tapi terdiri dari beberapa komponen. Mekanisme konsensus melibatkan beberapa aturan, seperti:
1. PoW;
2. Blok valid pertama yang "dilihat" node merupakan blok yang digunakan, dan akan mendapatkan insentif;
3. Insentifnya "winner take all;"
4. Apabila ada dua blok valid dalam waktu bersamaan, maka yang digunakan adalah rantai yang terpanjang;
5. Insentif baru bisa digunakan setelah 100 konfirmasi, dll..

PoW memang digunakan untuk mengantisipasi sybil attack, node-node sybil apabila tidak ditenagai hash-rate adalah sia-sia. Tapi lebih lanjut PoW ini digunakan sampai terbentuknya blok baru (misalnya 1000), dan hash dari block 1000 akan digunakan pada block selanjutnya 1000 -> 1001, 1001 -> 1002, dst. Sehingga ya wajar kalau ketika berbicara "algoritme konsensus" publik memang lebih banyak lalu berfikir tentang PoW, PoS, DPoS, dll.

Nah bagaimana dengan DAG? DAG sendiri adalah komponen ketiga, berupa struktur data
Kalau ini ane setuju bahwa DAG adalah data format.

Ada diskusi mengenai hal ini juga di thread global https://bitcointalksearch.org/topic/list-consensus-algorithms-4776600
member
Activity: 191
Merit: 56
Maaf Gan
Saya juga baru belajar tentang Consensus Protocol.
Setau Saya setelah riset panjang, banyak orang salah memahami "framework" tentang apa itu Consensus Protocol

POW, POS, POA, Proof of Space, POI, dan sebagainya adalah Sybil Deterrence Mechanism, bukan suatu Consensus Protocol.
Kalau DBFT mungkin iya salah satu jenis Consensus Protocol, yang merupakan salah satu bentuk Practical Byzantine Fault Tolerance alias PBFT
Sybil Deterrence Mechanism ialah suatu mekanisme yang diterapkan untuk mencegah serangan Sybil

https://en.wikipedia.org/wiki/Sybil_attack

POS harus dipasangkan dengan Consensus Protocol untuk dapat mencapai suatu konsensus atau keputusan. Tidak bisa berkerja sendiri.
Seringkali POS dipasangkan dengan Consensus Protocol seperti PBFT, Tendermint/Cosmos, Ouroboros dan sebagainya (sebagai contoh saja).

Daftar alternatif Consensus Protocol yang telah ada atau tengah dikembangkan bisa dilihat di sumber ini:
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1IW5AuFQtL4z34HgIZrqpcVfZPnOiifsc3xmA9KIef6I/edit#gid=658801415

POW juga tidak bisa berkerja sendiri. Di BTC atau BCH, mereka mencapai konsensus dengan menerapkan Consensus Protocol PBFT ditambah dengan seleksi rantai terpanjang atau rantai terberat.

Jadi istilahnya POW dan POS adalah pintu masuk untuk menyaring peserta yang cocok dan kode Consensus Protocol adalah aturan main untuk mencapai konsensus bersama dalam jaringan.

Sumber: Ceramah Emin Gun Sirer, Professor Cornell di https://twitter.com/el33th4xor/status/1006931658338177024?lang=en dan https://threadreaderapp.com/thread/1006931658338177024.html

Nah bagaimana dengan DAG? DAG sendiri adalah komponen ketiga, berupa struktur data yang dibangun lewat Consensus dan dibantu oleh Sybil Deterrence Mechanism.

Quote
That refers to a third component in system design: the data structure you build via consensus and with the help of your sybil deterrence mechanism.

Quote
Lalu ketika ditanyakan:
What about PoA? That kind of rubs me the wrong way? Isn't that just a euphemism for centralized control of nodes?  Just sounds cooler to be "proof-of" something? Or, am I missing something?

Emin Gun Sirer menjawab:
Indeed, that terminology was created to try to fit into the "everything must be proof of something" framework. That framework is broken.


Beberapa sumber lain yang bisa dilihat:
1. https://medium.com/zkcapital/demystifying-snowflake-to-avalanche-966f56c33fd7
2. https://www.youtube.com/watch?v=AXrrqtFlGow

Kalau salah mohon dibetulkan Gan oleh senior-senior disini. Saya ingin belajar bersama juga.
newbie
Activity: 15
Merit: 0
Baru tau kalo DAG itu termasuk Algoritma Konsensus. Btw, kalo mau belajar info info dasar kaya gini. Harus mulai dari mana dulu yaaa.
Makasih buat agan abhiseshakana sudah membuat postingan yang sangat bermanfaat & membantu perkembangan forum ini. Keep doing great works!
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Jump to: