Topic: [Info] Transaksi dan Broadcast Bitcoin tanpa Internet (Read 369 times)

Bukan, itu menu untuk broadcast transaksi yang sebelumnya di sign offline. Saya tidak pernah pakai bluewallet offline, tapi kalau mau ambil contoh di electrum, ini hanya sampai pada step sign, lalu proses tersebut disimpan, nah pada fase ini bitcoin bisa dibroadcast pakai bluewallet, walau proses signnya pakai electrum wallet. Nanti TX-nya itu di copas dari electrum dan ditempel di kotak bluewallet yang sampeyan proof di atas.

Yang namanya broadcast berarti mesti terkoneksi ke internet untuk bisa dimasukkan kedalam daftar tunggu konfirmasi di jaringan bitcoin blockchain.

Fungsi dari broadcast transaction tersebut adalah untuk menyiarkan transaksi yang sebelumnya sudah dibuat file Transaction Hex-nya di wallet lain semisal dengan cara offline terlebih dulu agar lebih aman (pada tahap awal inilah transaksi dibuat/ditandatangani (sign) tanpa internet dan tanpa di broadcast), nah untuk broadcast-nya baru kemudian menggunakan wallet yang terkoneksi ke internet seperti contoh di atas menggunakan fitur Broadcast transaction di BlueWallet.

Contoh Transaction Hex yang saya buat di Electrum Testnet (bisa offline ataupun online):





Bisa di share menggunakan QR code ataupun berupa file berekstensi .txn yang kemudian di broadcast secara online di wallet lain.

Di aplikasi bluewallet di bagian tool terdapat dua pilihan. Pilihan pertama Is it my address? dan pilihan kedua Broadcast Transaction.
Apakah iya maksud dari menu Broadcast Transaction ini di aplikasi bluewallet versi android untuk digunakan transaksi oleh pengguna tanpa menggunakan internet?

Ketika saya masuk ke Broadcast Transaction di bluewallet, tersedia kolom Insert Transaction HEX seperti tampilan ini.

Sepertinya memang tidak secara langsung menikmati jaringan internet kayak biasanya (telkomsel, indihome, XL, dsb), tapi membutuhkan peralatan tambahan kayak parabola dan routers untuk menyiarkan internet, tapi kalau Si Elon Musk-nya serius pasti akan dikasih sepaket langsung sama peralatan receivernya. Sedangkan cara kerjanya hampir sama kayak bagaimana internet menggunakan satelite. Namun mungkin karena yang nyediain itu Elon Musk, mungkin akan banyak yang memakainya dibanding dengan blockstream yang hanya secara khusus untuk jaringan bitcoin.

kalau sekarang sih iya, karena perang hanya terjadi di teritorial tertentu saja, entah nanti kalau perangnya meluas kayak PD-2 mungkin mereka harus memikirkan itu dari sekarang, karena blok-blok negara yang menginginkan perang sudah kelihatan.

Dari sekilas ane baca tampaknya masih sekedar wacana saja, dalam arti belum ada yang mengirimkan permintaan bantuan dan dikirim ke siapa receivernya juga masih belum jelas. Apakah mungkin publik juga bisa langsung menikmati begitu saja kalau mereka tidak punya device yang mendukung komunikasi lewat satelit ini? Ane ga begitu familiar dengan cara kerja Starlink.

Rasanya agak mustahil sih gan, karena miner juga ane rasa menghindari tempat yang risiko perang dst-nya tinggi. Daripada ngeluarin modal untuk membangun jaringan satelit sendiri mungkin pindah lokasi jauh lebih masuk akal. Kecuali mereka memang udah ada di lokasi yang bagus tapi akses internet sulit karena infrastrutur lokalnya emang masih jelek. CMIIW.

Saya cukup sedih mendenger saudara kita di palestina tidak dapat mengakses internet dan telepon karena diputus israel. Coba kita bayangkan bagaimana kalau ada bitcoiner di sana dan butuh internet untuk melakukan transaksi, pasti bingung caranya.

Eh tapi ternyata, untuk menggunakan internet tanpa menggunakan layanan yang kita pakai saat ini bisa, yaitu menggunakan satelite, baru-baru ini Elon Musk berkata bahwa: Starlink akan menyediakan jaringan koneksi internet di wilayah Gaza [1]. Artinya, walau internet secara default yang saat ini kita gunakan hancur atau kena armagedon meteor dan perang nuklir, masih bisa jika hendak ngirim-ngirim bitcoin ke sesama user menggunakan satelite.

Saya mulai berpikir, mungkin ada beberapa pengembang atau miner yang banyak duitnya untuk segera meluncurkan satelite khusus bitcoin, artinya satelite tersebut bisa memberikan akses internet cuma untuk transaksi dan jaringan bitcoin saja. Tapi ya harus gratis dan tidak ribet. Supaya nanti kalau memang perang dunia ke 3, dimana nuklir akan merusak jaringan internet di seluruh dunia, kita bitcoiner akan tetap bisa melakukan transaksi menggunakan satelite di atas bumi, itu saja, ini demi kenyamanan saja, karena permasalahan utama bitcoin itu perlunya akses internet saja, yang lain perfect, kalau bisa mengatasi itu saya yakin akan banyak pengguna yang merasa nyaman lahir batin untuk nyimpan BTC, mau perang dunia ke-3 kek, meteor jatuh kek, yang penting transaksi mana dan bisa kirim-kirim.

[1]. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20231029105231-37-484558/israel-lumpuhkan-gaza-elon-musk-turun-tangan-bawa-starlink

^ sudah beberapa kali dibilang untuk mempelajari cara quote>

Walaupun tidak efektif namun kita masih berusaha biar tetap hidup, apa lalu putus asa begitu saja?.

mengenai quote satoshi: (20 tahun dari dia menciptakan bitcoin, artinya masih sisa 8-9 tahun lagi), kalau sampeyan lihat perkembangan volume bitcoin dari tahun ke tahun, apa menurun atau meningkat?, setidaknya data statistic itu bisa dijadikan acuan untuk sisa quote-nya satoshi.

karena memang masih ada internet ( jaringan 2G , 3G , 4G), jadi untuk apa mereka pakai radio?, logikanya gitu.
sama kayak sekarang, internet masih lancar, jadi buat apa kita pakai satelite, radio atau sms.


Maka dari itu thread ini dibuat, untuk mencari solusi biar bitcoin itu tetap jaya seperti sekarang ini walaupun tanpa internet. Saya tidak mengharapkan itu terjadi, tapi setidaknya kita perlu memikirkan hal itu, walau perang reda namun pasti akan ada faktor lain yang menyebabkan padamnya internet seperti faktor alam (gempa bumi atau lebih sadis lagi, meteor jatuh, dsb)

Komunikasi jaringan Blockchain yang disiarkan oleh Blockstream sifatnya hanya searah Om, jadi Full Node hanya bisa digunakan untuk memvalidasi transaksi dan blocks, dan tidak memilki fungsi untuk mengirimkan atau mem-broadcast transaksi dan belum bisa juga difungsikan sebagai Listening Node. Sehingga jika ingin mengirimkan (broadcast) transaksi ya harus melalui fitur Broadcast a Transmission yang disediakan oleh pihak Blockstream, yang notabene kita mengirimkan file (yg akan di broadcast) kepada mereka melalui jaringan internet terlebih dahulu.

Taruhlah saya tidak mining tapi cuma menjalankan node dengan menggunakan peralatan satelite yang dibeli dari mereka,  Jika seandainya internet benar-benar padam, dan saya menjalankan full node menggunakan satelite, apa bisa saya membroadcast sendiri transaksi ke dalam jaringan?. maksud saya seperti normal sekarang. atau memang harus ke link bradcast di atas.

ya gitu mas, kalau dibuat normal seperti sekarang kan, kita tidak perlu kuatir lagi kalau internet padam. jadinya tidak perlu 2x fee lagi. misal transfer dari electrum langsung broadcast dari sana langsung, tanpa membroadcast pake uplink mereka. ya kalau syaratnya mesti beli peralatan dari mereka dulu, mungkin cukup berat di ongkos kirim.

Satu cara memang harus meremix, kalau menggunakan gelombang radio, perlu mengekstrak suara menjadi biner atau hex transaksi


https://twitter.com/SamuelPatt/status/1095356782510309376


https://twitter.com/NickSzabo4/status/1095471796982149120

^ Ok. Saya kira cukup diskusi perihal Emas atau logam lain termasuk pro kontra penggunaan fiat-nya, saya merasa agak melebar dari tema thread kalau dilanjut. @agan Chikito maaf.

---

Berarti benar-benar masih kalangan terbatas saja yang bisa memanfaatkan uplink connection tersebut, dan jatuhnya bagi umum jadi mesti melalui beberapa tahapan dulu dalam proses broadcast ketika menggunakan fasilitas satelit mereka. Entah nantinya ketika dibuka ke publik akan gratis atau ada semacam fee.

^ Quote-nya sebaiknya diperbaiki.

Meskipun teknologi satelit yang dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti internet yang ada untuk proses transaksi Bitcoin belum merata bisa dimanfaatkan semua pengguna Bitcoin, namun kalaupun ternyata ikut 'mati semua' dalam artian tidak ada lagi teknologi lain sebagai alternatif yang menggantikan teknologi yang digunakan sebelumnya tersebut, tentu aset berharga yang ada fisiknya jadi alternatif yang menurut saya juga paling memungkinkan untuk kembali digunakan (balik lagi ke sistem lama); Namun apakah memang siap semisal untuk bertransaksi lintas negara kembali lagi ke zaman dulu harus membawa-bawa emas atau perak untuk hal tersebut?

Sepengetahuanku Blockstream tidak menyediakan layanan pool-pool mining umum, sehingga para peminer yang telah memiliki perangkat mining bitcoin (Asic hardware) pada umumnya tentunya tidak bisa bergabung ke jaringan pool tersebut. Mungkin untuk bisa mendapatkan akses mining via satelit Blockstream para customer harus menjadi bagian program BMN (Blockstream Mining Note) atau memiliki perangkat MMU (Modular Mining Unit), dimana perangkat ini memang terkoneksi langsung dengan server pusat milik Blockstream.

kalau seandainya kita berada dalam pool mereka, misal ikut berpartisipasi mining atau sekedar menjalankan node menggunakan satelite mereka (tidak menggunakan internet) artinya tidak diperlukan lagi untuk upload file broadcast ke sana ya mas?. jadi itu ibaratkan fasilitas publik, dimana siapa saja bisa mencoba node yang menggunakan satelite.

Setauku yang melakukan broadcast adalah server blockstrem karena untuk saat ini hanya merekalah yg memegang akses uplink connection. Jika kita ingin memanfaatkan fasilistas tersebut, maka kita harus mengirimkan (upload) file transaksi yang ingin dibroadcast ke pihak blockstream. Dan proses upload ini membutuhkan koneksi internet.

Sekarang ini bagaimana upaya mengoptimalkan satelite menjadi Internet, seperti yang kamu share link di atas, bank-bank sudah mengupayakan itu melalui jaringan ATM, sehingga jika internet padam, warga masih bisa mengambil uang.

akan tetapi, saya lihat beberapa atm yang menggunakan satelite ada yang sering error karena koneksi, sehingga saya pindah ke atm sebelah yang jaringannya bukan satelite, Ini mungkin perlu perbaikan lebih lanjut, kemungkinan masalah reciper atau malah satelite di atas langsung. (saya gak tau bank-bank itu ngikut satelite mana - apa brisat atau masih ngikut Nusantara satu),

Ya seperti yang saya katakan di atas, Bitcoin perlu satelit sendiri yang independent, tidak ngentol atau ngikut satelite yang lain supaya lebih terdesentralisasi.

Tread yang bagus om dan informatif .
ini menarik,pasal nya ini hal baru bagi saya dan mungkin bagi teman teman yang lain.hingga membandingkan dengan teknologi yang biasa di gunakan(internet).saya melihat kalau ini benar terjadi dan bisa merata dengan baik akan menjadi kemudahan saat kita lost sinyal di manapun kondisi cuaca,suatu revolusi dari Sistem proof of work pada transaksi blokchain untuk validasi nya.terlebih teknologi satelit,per bank an tanah air pun sudah menggunakan beberapa tahun lalu untuk sebuah kinerja yang mumpuni dan saya ingat betul di siarkan libe di televisi.
kinerja satelit bank bri dan kabar nya akan di tambah lagi untuk peluncuran satelit yang keduadisini
Senada dengan om d atas.tehnologi satelit mungkin baru ini yang tidak asing di telinga saya,tapi bisa jadi ada kejutan di developer di masa mendatang,asumsi teman teman yang lain saya yakin dari pengetahuan masing masing dan pengalaman,apapun nanti yang akan terjadi saya berharap transaksi bitcoin dan cryptocurency lain nya akan lebih privasi,mudah,dan aman

Kemungkinan masih pengembangan, karena kalau saya lihat di website tersebut masih membutuhkan internet untuk upload broadcast.

akan tetapi, kalau internet benar-benar padam, kemungkinan besar jika satelite-satelite mereka (blockstream) bekerja dan tidak berdampak pengaruh apa pun (alias desentralisasi) ya seharusnya internet sekarang ini beralih langsung ke satelite, artinya: user akan bisa membroadcast dengan metode yang sama tapi beda jaringan (internet berganti satelite).

Kecuali kalau satelite mereka ini condong ke negara tertentu, alias memihak (tentu akan ikut padam juga) atau mungkin bisa numpang ke satelite-nya elon musk?.

Ya kalau menurut saya sih, bitcoin memang harus punya satelite sendiri yang independent. untuk menghindari hal tersebut. Saya kira orang-orang lama bitcoin, miner dan expert2 lainya mesti memikirkan ini. kalau saya baca di sini enggak sampai 1 triliun, numpang roket elon kali dapat diskon kan sesama bitcoiner.

Bukankah mestinya harus sudah bisa juga kan, atau masih dalam tahap pengembangan, contoh dalam hal ini oleh blockstream-nya? Karena bagaimanapun juga untuk bisa memproses transaksi Bitcoin (yang menggunakan proof of work (PoW) pada jaringan blockchain-nya) tentunya memerlukan miner. Dan kalau internet yang digunakan sekarang benar-benar tidak berfungsi kemudian user beralih ke internet satelit sementara miner-nya belum bisa memproses pengiriman transaksi ataupun broadcast juga via satelit saya kira ini akan sedikit menghambat juga karena miner harus mencari opsi lain selain menggunakan satelit.

Betul, mining memnag butuh internet, akan tetapi kalau kamu baca link yang saya kasih di bagian 1 maka kamu akan paham kalau internet yang dimaksud di atas itu mengunakan satelite. Jadi dengan kata lain internetnya itu ya satelite. Miningnya via satelite.

Jika memang harus berkonsolidasi dengan miner untuk memverifikasi transaksi, bukannya miner butuh Internet untuk melakukan proses mining om? Sepengetahuan saya dari berbagai sumber yang pernah saya baca dan dari berbagai video tentang mining lainnya yang pernah saya lihat begitu. #CMIIW

Tapi semoga saja apa yang ditakutkan oleh orang-orang tentang perang tidak terjadi, ini juga katanya yang menjadi alasan kenapa saat isu nuklir belakangan ini kripto mengalami penurunan, karena walaupun kripto itu bersifat store of value namun kripto tidak bisa berjalan dengan mudah tanpa Internet.

Anggaplah kita sudah konek dan mendownload semua blockchain via satelite, apakah masih tidak bisa mem-broadcast? Karena kalau saya check di via https://blockstream.com/satellite-queue/, mereka ada Broadcast a Transmission dimana kita bisa mem-broadcast via transmisi mereka.

Saya sudah mencobanya beberapa menit lalu dan masih pending karena memang ada biaya sekitar 1000 sat yang belum saya bayar.

Dari ketiga opsi diatas, kayaknya yang paling memungkinkan untuk dilakukan sekarang adalah opsi menggunakan jaringan satelit, karena jaringan satelit memiliki latency, safety dan privacy yang lebih bagus dari 2 opsi lainnya. Hanya saja yang akan jadi sedikit kendala ada pada proses pengiriman transaksi maupun proses brodcast pada aktifitas mining, karena jaringan Satelit yang tersedia saat ini hanya mencakup pada proses penerimaan saja.

Jadi untuk mengirimkan transaksi (contoh pada layanan yang disediakan oleh Blockstream Satellite) tentu saja masih memerlukan koneksi internet. Opsi lainnya untuk mengirimkan transaksi mungkin bisa di mix dengan menggunakan transmisi jaringan jenis lain seperti mesh network, SMS Gateaway, jaringan radio, atau pihak penyedia layanan satelit lain yang memiliki uplink connection.

PENDAHULUAN

Perang berkecamuk di semenanjung rusia berdampak ketakutan masyarakat dunia akan padamnya jaringan internet.

Q: Ini maksudnya internet yang bagaimana?,
A: internet yang biasa kita gunakan sehari-hari, yaitu menggunakan provider telkomsel (indihome), 3, xl, bolt, dan lain-lain.

Q: ketakutan apa yang dirasakan?,
A: yaitu dipadamkannya internet yang akan berdampak kepada jaringan blockchain sehingga tidak bisa mining, bertransaksi dan kirim-kirim bitcoin antar wallet.


ISI

Ada berbagai macam cara jika internet mati atau padam, kalau berdasarkan ini [1].

1, Pakai Satelit.

Untuk yang pertama ini saya sudah pernah bikin thread soal ini, untuk pembahasannya (karena thread ini pembahasan secara umum), untuk secara khususnya langsung saja ke thread saya tersebut
- Bitcoin meng-Angkasa, Sinkronisasi Blockchain Tanpa Internet

2. Jaringan Telepon/SMS

Samourai wallet pernah mempresentasikan untuk broadcast transaksi menggunakan sms, [2]
Source code ada di github (https://github.com/MuleTools/PonyDirect), saya belum pernah coba, kalau mau silahkan with DWYOR (do with your own risk)
Ini sama seperti cara mengirim SMS biasa, broadcast-nya dikirim, namun sepertinya akan mampir dulu ke PonyDirect untuk diteruskan. mungkin akan beresiko, untuk mempercayainya coba lihat source codenya di github,

https://twitter.com/samouraiwallet/status/954271930365947904



3. menggunakan gelombang Radio

di finlandia [3] pernah ada yang mengembangkannya untuk bertransaksi bitcoin. kryptoradio adalah project dimana data blockchain akan dikirimkan melalui gelombang radio DVB-T. Namun ini tidak seperti transaksi pada umumnya karena perlu juga untuk berkomunikasi dengan miner untuk memverifikasi secara langsung transkasi. jadi memang sedikit ribet, tapi kalau memang internet benar-benar padam, itu sebuah solusi yang bagus untuk dikembangkan.

https://www.wired.com/story/cypherpunks-bitcoin-ham-radio/

1. Ini adalah contoh transaksi bitcoin lightining network menggunakan gelombang radio 7.077Mhz



https://twitter.com/nvk/status/1095354354289135617

2. Ini contoh bitcoin yang diterima diterima di wallet electrum
https://twitter.com/adamcurry/status/1095736282158907393






KESIMPULAN

Saya tidak mengharapkan hal itu terjadi, namun setidaknya perlu untuk mempelajari itu semua,

Jadi kesimpulan di atas, tidak perlu takut atau ragu menggunakan bitcoin. walau pun internet dunia padam, masih ada cara lain untuk bertransaksi. Kalau ada anggapan, bitcoin akan mati kalau tanpa internet, saya tidak setuju, ke 3 hal di atas kalau dikembangkan lebih lanjut pasti akan sangat mudah dan dapat digunakan oleh bitcoiner seluruh dunia.

* perlu diingat untuk mengirimkan bitcoin itu hanya broadcast, itu saja yang penting. Untuk sign, input jumlah, masukin alamat penerima dsb bisa offline dan tidak perlu online. Jadi dengan menggunakan wallet biasa seperti electrum offline (mode peswat) pun bisa. Sedangkan untuk broadcast, menggunakan 3 metode di atas.

[1]. https://www.merdeka.com/teknologi/4-cara-akses-internet-di-daerah-tanpa-internet.html
[2]. https://medium.com/@jholmes91/samourais-new-feature-send-bitcoin-via-sms-text-message-23c9b2c1a37b
[3]. https://www.coindesk.com/markets/2014/09/28/finland-project-beams-bitcoin-over-the-radio-waves/