Author

Topic: Jakarta Darurat Polusi (Read 799 times)

hero member
Activity: 910
Merit: 677
January 01, 2024, 12:13:11 PM
#45
Update tentang Jakarta Darurat Polusi saat ini setidaknya di awal tahun 2024 ini mengalami penurunan dan tidak terlalu parah seperti sebelumnya.

Pertama kali saya menulis utas ini Index udara di Jakarta sangat parah bahkan sampai 155 AQI karena memang banyak sekali masalah yang terkendala tetapi saat ini di januari 2024 setidaknya penunurannya sedikit terasa karena sekarang Index untuk per tanggal 1 januari hari ini hanya mencapai 76 AQI yang mana itu berarti sudah ada pengurangan dibanding sebelumnya meskipun memang ini masih belum sepenuhnya bersih tetapi itu sudah cukup baik karena tidak terlalu parah seperti sebelumnya.



Lantas apakah dengan hal ini upaya pemerintah dalam mengurangi populasi di Jakarta dan sekitarnya seperti beberapa usaha yang telah kita bahas sebelumnya telah berhasil di realisasikan?
Untuk masalah populasi memang tidak semua bisa di habiskan tetapi setidaknya saat ini dengan progres menurunnya AQI atau Index Kualitas Udara saat ini dijakarta sepertinya ini mnejadi awal yang baik.
jr. member
Activity: 119
Merit: 2
January 01, 2024, 11:32:59 AM
#44
Kalau agan tertarik teori konspirasi, sebetulnya bikin kota kek Jakarta itu punya transportasi umum yang baik itu cukup mudah. Akan tetapi ingat kalau kendaraan pribadi mendatangkan cuan dari:
PPnBM, BBNKB, PKB, Administrasi lainnya (Biaya Pembelian baru, Pajak Tahunan, Lima tahunan... dsb).

Kemudian industri ini juga besar di Indonesia karena menghidupi banyak orang mulai dari sales mobil, sales sparepart, service, jalan TOL, bensin eceran, tambal ban, dsb.
Jadi gimana mau dibikin bersih udaranya nanti makin banyak pengangguran dan makin sedikit penerimaan negara?

Kalau di luar negeri bisa itu bikin cuma orang kaya aja yang punya kendaraan via pajak mahal dsb, karena banyak lapangan kerja yang lain, tidak banyak yang tergantung dari industri ini. Penerimaan negara juga bagus. Kalau di Indonesia ya bakal kacau, setidaknya dalam jangka pendek (karena manusia pada akhirnya bisa beradaptasi). Namun kekacauan itu adalah risiko rezim yang berkuasa pada saat itu, yang kita tau mereka ga bakal mau ambil risiko karena ada efeknya di pemilu.
Memang kebijakan terkait transfortasi umum dan kendaraan pribadi memiliki dampak yang luar biasa, kebijakan dari pemerintah saya rasa menentukan ini semua karena pemerintah lah yang mengatur ini semua.
hero member
Activity: 770
Merit: 505
Eloncoin.org - Mars, here we come!
December 31, 2023, 07:04:49 PM
#43
kota industri dengan banyak nya pabrik disana
di tambah dengan kepadatan penduduk yang luar biasa. solusi nya ya pindah pusat2 industri ke kota lain.
dan ibu kota mau di pindahin tu solusi2 mengurangi kepadatan penduduk yang pada akhirnya bisa mengurangi polusi.
sidah tentu solus utama ya mindahin pusat2 industri ke daerah lain
newbie
Activity: 75
Merit: 0
November 20, 2023, 02:18:03 AM
#42

Saat ini media baik itu di televisi maupun di media sosial cukup heboh dengan pemberitaan Jakarta (ibukota saat ini) yang penuh dengan polusi.
Tingkat polusi di Jakarta dan sekitaranya saat ini sudah sangat parah serta telah melewati batas aman yang ditetapkan WHO. dikatakan bahwa saat ini pencemaran polusi di Jakarta dan sekitarnya berada di 155 AQI (Air Quality Index) data bulan juni lalu bahkan mungkin sekarang semakin bertambah yang membuat jakarta saat ini berada di urutan pertama kota dengan polusi paling parah se asia tenggara dan itu artinya tingkat polusi di kota Jakarta naik sangat pesat dibanding tahun lalu yang memang berada di urutan ke 6 untuk kota paling berpolusi di Asia dengan tingkat pencemaran 67 AQI.


Ada banyak sekali faktor yang menenggarai hal ini terjadi seperti banyaknya kawasan pabrik industri yang tinggi, PLTU dan yang paling utama adalah polusi yang disebabkan kendaraan yang memang peningkatannya sangat tinggi di jakarta karena melihat dari statement yang dikatakan oleh
Luckmi Purwandari yang berposisi sebagai Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK dikatakan bahwa 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022 dan itu terus berpotensi naik tahun ini.

"Kendaraan bermotor di Jakarta, terutama sepeda motor dengan bahan bakar fosil, mencapai 24,5 juta pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 persen adalah sepeda motor. Pertumbuhan sepeda motor ini sekitar 1 juta lebih setiap tahunnya,"

Ada beberapa rencana yang akan dilakukan pemerintah terhadap situasi ini seperti dengan melakukan upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik serta mendorong masyarakat agar terbiasa menggunakan moda transportasi massal agar polusi udara (gas sedikit dikurangi) tetapi menurut beberapa pihak lain ini dinilai sedikit kurang baik karena dianggap tebang pilih dalam melakukan respon dengan dalih bahwa strategi pemerintah yang berfokus pada emisi di sektor transportasi saja itu tidak akan bisa mengatasi polusi udara secara keseluruhan di kota jakarta.
Kami tidak menyanggah bahwa sektor transportasi masih jadi penyumbang terbesar. Tetapi pernyataan pemerintah, terutama pemprov, seperti menegasikan kontribusi polutan dari sumber lain. Bahkan menyalahkan musim kemarau, dan sebagainya

Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.


saya menemukan sebuah konten yang menarik perbandingan polusi ketika sedang covid dan setelah covid https://www.instagram.com/p/Cv9EvkUL2PD/?igshid=NjZiM2M3MzIxNA==
Permasalahan polusi di jakarata kalau menurut saya karena kendaraan bermotor baik sepeda motor, mobil atau yang memakai bahan bakar. Jadi kalau pemerintah tidak membatasi kendaraan bermotor saya rasa sangat sulit sekali. Contoh, pada saat libur Idul Fitri atau libur nasional yang bikin jalan lengang dan udara pun berubah. Kalau ada kebijakan katakanlah kayak "ganjil - genap", itu saya rasa kurang efektif. Tapi efek dibatasin kendaraan bermotor ini masayarakat jadi tidak bisa beraktifitas apalagi yang memang sehari-hari di jalan kayak ojek online. Untuk sekarang rasanya tidak mungkin karena banyak efek dominonya.
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
November 11, 2023, 03:52:00 AM
#41

Sulit sebenarnya untuk mengatasi masalah ini, sebab bukan hanya pemerintah yang harus bergerak untuk menurunkan tingkat polusi bukan hanya di Jakarta, bahkan disemua wilayah. Salah satu penyebab terbesar atas polusi ini adalah kendaraan,
Quote
Ada banyak sekali faktor yang menenggarai hal ini terjadi seperti banyaknya kawasan pabrik industri yang tinggi, PLTU dan yang paling utama adalah polusi yang disebabkan kendaraan yang memang peningkatannya sangat tinggi di jakarta karena melihat dari statement yang dikatakan oleh
Luckmi Purwandari yang berposisi sebagai Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK dikatakan bahwa 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022 dan itu terus berpotensi naik tahun ini.


Dari sini seharusnya warganya harus bisa berkontribusi besar dari hal kecil untuk mengurangi masalah ini, dan salah satunya adalah selalu menggunakan kendaraan umum. Karena saya melihat masih banyak orang lebih memilih untuk memakai kendaraan pribadi dari pada kendaraan umum, padalah kita tahu bahwa Jakarta adalah salah satu kota yang memiliki kendaraan umum yang hampir ada setiap daerahnya, bahkan pemerintah DKI memfasilitasi itu.
Mungkin ini adalah hal yang memang perlu di perhatikan oleh warga DKI utamanya yang melakukan aktivitas di industri atau yang melakukan aktivitas sehari-hari untuk bepergian, tetapi untuk menumbuhkan kesadaran itu cukup sulit, beberapa kali pun upaya penyampaian peringatan dan sosialisai tempaknya tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam kesadaran ini.

Saya pikir lebih baik pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan untuk  membatasi kepemilikan kendaraan pribadi, meningkatkan pembayaran
pajak kendaraan, dan memfokuskan ke kendaraan umum baik dari fasilitasnya, halte, dan harga yang sangat ekonomis, tentu akan memberikan pilihan yang baik bagi warga DKI dan saya pikir akan mendorong warga DKI memilih angkutan umum daripada menggunakan kendaraan pribadi.



Membicarakan ini, mau tidak mau kita juga harus membicarakan IKN yang ada di Kalimantan, karena kita semua tahu bahwa Indonesia (Kalimantan) adalah salah satu paru paru dunia, selain daripada Brasil dan Kongo. Memang ada pro kontra akan hal ini, dan itu pasti akan ada setiap ada rencana rencana baru, bahkan yang sudah terjadipun masih mengundang pro kontra. Memang juga saya melihat ada resiko didalamnya.
Bagaimana, apakah ini akan menjadi solusi, atau justru menambah masalah?
Ceritanya pemindahan IKN ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan penduduk yang ada di dataran Jawa, untuk mengurangi polusi dan pemerataan ekonomi, namun segala keputusan pasti ada baik dan buruknya yang menimbulkan pro kontra karena Kalimantan merupakan paru-paru dunia yang mungkin jika bernasib sama seperti jawa akan menjadi hal yang serius dalam perubahan iklim, ini kembali lagi ke pembentukan IKN dan apa yang akan di lakukan di lingkungan IKN itu, pasalnya dalam rencana pembangunan menggunakan transportasi yang menghasilkan polusi lebih rendah.

Ini akan menjadi solusi untuk Jakarta tetapi mungkin menjadi masalah baru untuk Kalimantan dan dunia. Grin
Darurat polusi dijakarta diakibatkan oleh banyaknya pabrik dan makin sedikit lahan hijau didaerah dijakrta. kehadiran pembangkit listrik, polusi asap kendaraan bermotor juga asap industri yang semakin banyak sehinggu menimbulkan polusi yang cukup parah, belum sampai siang langit jakarta sudah diselimuti oleh asap hitam, ini sangat bernampak negatif bagi kesehatan masyarakat disana jika lamban di tangani, bahkan ada sumber sepanjang 2023 dinas Kesehatan DKI jakarta melaporkan sedikitnya 100 ribu orang sudah mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) setiap bulan.
sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
Catalog Websites
November 10, 2023, 04:58:40 PM
#40


Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.



Tingkat populasi kendaraan yang sangat tinggi di ibu kota, bahkan satu orang bisa memiliki kendaraan lebih dari pada satu mungkin menjadi salah satu penyebab polusi udara yang kurang baik apalagi kendaraan yang tahun tua kebanyakan tidak lulus tes emisi.

Kebijakan pemerintah pusat untuk memindahkan ibu kota menjadi poin yang sangat positif mengingat akan banyak orang yang akan berpindah dari Jakarta ke IKN, percepatan penyelesaian ibu kota baru harus terus di pacu untuk  kebaikan jakarta supaya mendapatkan udara yang bersih untuk jakarta.

Quote
Penyebab polusi udara di Jakarta adalah:
- Sampah, terutama yang dibakar di tempat pembuangan akhir.
- Pembangkit listrik, yang menghasilkan emisi gas rumah kaca dan partikel halus.
- Sektor transportasi, yang menyumbang emisi gas buang kendaraan bermotor.
- Pergerakan angin, yang membawa polutan dari wilayah timur.
- Musim kemarau, yang menyebabkan cuaca kering dan debu.

jika agan baca kutipan artikel yang saya berikan di atas maka agan bisa membaca bahwa kendaraan bermotor adalah penyumbang nomor 3 polusi udara di kota jakarta, yang nomor 1 masih merupakan pabrik dan pembangkit tenaga listrik. sejak di berlakukannya tes kaarbon kendaraan di kota jakarta, cukup banyak orang miskin yang merasa susah akan hal itu bahkan para tukang ojek banyak yang harus rela tidak lagi menarik ojek karena kendaraan merkea tidak lolos uji emisi, namun bagaimana dengan pabrik2 atau pembangkit listrik yang beroperais? tentu saja tidak ada masalah yang mereka terima, mereka masih beroperasi dengan baik hingga saat ini.
member
Activity: 267
Merit: 42
November 10, 2023, 07:15:25 AM
#39
Untuk waktu-waktu ini sedang jadi topik hangat tentang polusi udara dijakarta yang sangat2 buruk,bahkan waktu siang pun yang biasanya dijakarta itu panas banget,trik matahari itu seakan-akan membakar tubuh kita,tapi untuk saat ini matahari itu ada tapi ketika kita lihat ke atas kelangit itu seperti berkabut gitu,si matahari nya tertutup kabut,itu terjadi disiang hari ya.
menurut saya,itu terjadi karna jakarta itu super padat penduduk banget,dan juga penyebabnya terjadi polusinya itu banyak sebabnya misal,dari kendaraan yang sudah tidak layak jalan sehingga menyebabkan asap mengepul dari dalam pot mobil/motor itu,trus banyak pabrik/industri yang membuang asap kepulannya ke udara itu terjadikan setiap hari,nah sedangkan untuk meyerap si asap itu kurang banyak tumbuh-tumbuhan makannya banyak banget udara menumpuk.
Polusi udara di Jakarta adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. Otoritas setempat seharusnya mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengendalikan emisi polutan, mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak polusi udara. Langkah-langkah ini diperlukan untuk memastikan kualitas udara yang lebih baik dan kesehatan yang lebih baik bagi warga Jakarta
mudah-mudahan ada solusi nya ya dari pemerintah.
member
Activity: 108
Merit: 11
November 07, 2023, 10:56:27 AM
#38
Jakarta dalam Ancaman Polusi!!
Ibukota kita tercinta ini memang sedang menghadapi ancaman serius dari polusi udara, yang memengaruhi kesehatan dan lingkungan. Meski demikian, pemerintah telah berusaha keras memperbaiki kondisi ini, dengan fokus pada transportasi ramah lingkungan, peningkatan standar kendaraan, dukungan pada industri bersih, promosi teknologi energi bersih, dan edukasi masyarakat, Jakarta berkomitmen menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkualitas untuk semua.
Dan upaya pemerintah sering kita lihat diberita-berita, hanya saja pemerintah butuh waktu yang lumayan lama, karena di daerah tersebut memiliki jumlah penduduk yang sangat padat, namun jika masyarakat dan pemerintah kompak dalam menangani persoalan tersebut, saya percaya persoalan pasti cepat terselesaikan.
sr. member
Activity: 1470
Merit: 256
September 29, 2023, 04:34:42 AM
#37
Memang benar polusi udara di Jakarta semakin hari semakin meningkat karena faktor utamanya menyebabkan 44% polusi kendaraan dan 34% polusi PLTU dan sisanya adalah polusi rumah tangga seperti pembakaran sampah dan lain sebagainya. Dan hal ini tentu akan semakin parah jika tidak segera diatasi. Kalau pemerintah mengeluarkan kebijakan menggunakan kendaraan listrik, menurut saya itu tepat, tapi apakah masyarakat akan menyetujuinya, karena akan sangat merepotkan jika digunakan dalam perjalanan jauh, ketakutannya misalnya di tengah kemacetan. jalan baterainya akan habis dan tentu saja Anda harus mengisinya terlebih dahulu. alih-alih mempercepat waktu, justru akan membuang-buang waktu, dan hingga saat ini masih belum ada kejelasan mengenai berkendara listrik di Jakarta, karena hal tersebut masih menjadi pro dan kontra di masyarakat.
hero member
Activity: 1190
Merit: 599
September 19, 2023, 10:37:04 PM
#36
Sangat dilema dengan kondusi polusi udara yang terjadi di Jakarta saat ini, populasi kendaraan sepertinya bukan penyumbang terbesar polusi udara yang terjadi di Jakarta namun pemerintah dalam hal ini baik dari menteri atau pengamat lingkungan lainnya justru menyalahkan emisi kendaraan yang membuat Jakarta semakin darurat dengan polusi. Padahal sejatinya penyumbang polusi udara terbesar adalah perusahaan dengan skala besar atau skala kecil namun yang dijadikan kambing hitam adalah kendaraan.

Hal ini tentu menjadi sumber anggaran bagi pejabat pemerintah dengan menyalahkan transportasi dengan bahan bakar BBM sebagai penyumbang terbesar polusi di Jakarta, mereka memiliki peluang dan anggaran besar untuk dialokasikan pembelian mobil atau kendaraan tranpostasi listrik untuk mencegah polusi udara di Jakarta.
newbie
Activity: 16
Merit: 0
September 19, 2023, 09:11:15 PM
#35


Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.



Tingkat populasi kendaraan yang sangat tinggi di ibu kota, bahkan satu orang bisa memiliki kendaraan lebih dari pada satu mungkin menjadi salah satu penyebab polusi udara yang kurang baik apalagi kendaraan yang tahun tua kebanyakan tidak lulus tes emisi.

Kebijakan pemerintah pusat untuk memindahkan ibu kota menjadi poin yang sangat positif mengingat akan banyak orang yang akan berpindah dari Jakarta ke IKN, percepatan penyelesaian ibu kota baru harus terus di pacu untuk  kebaikan jakarta supaya mendapatkan udara yang bersih untuk jakarta.
hero member
Activity: 910
Merit: 677
September 18, 2023, 10:43:09 AM
#34
✓ Solusinya menurut saya dengan membatasi penggunaan kendaraan pribadi diwilayah DKI. Dan seluruh warga DKI harus menggunakan transportasi umum untuk kegiatan sehari-hari yang hanya untuk sebatas berangkat dan pulang kerja.

✓ Penggunaan kendaraan pribadi hanya boleh untuk yang memiliki ijin seperti para kurir dan juga jasa pengantar makanan dan sebagainya.

✓ Solusi ini bisa mengurangi polusi sekaligus mengatasi kemacetan kendaraan yang sudah menghantui DKI sejak lama.
Sekalipun solusi yang anda katakan cukup bagus tetapi itu belum tentu di sepakati secara keseluruhan.
Alasan ketika sebagian besar orang terutama untuk warga jakarta yang memiliki kendaraan pribadi diantaranya adalah saat ini sekalipun fasilitas jakarta sudah mulai membaik tetapi sepertinya itu masih belum cukup untuk membuat orang beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, selain itu efisiensi waktu terlebih untuk budaya di kita yang terkesan "ngaret" terkadang ini menjadi patokan karena bisa saja ada beberapa keterlambatan yang tidak di inginkan ketika berada di kendaraan umum di banding pribadi.
Saya tidak akan menyalahkan warga nya dalam hal ini tetapi jika memang usulan seperti yang anda katakan diberlakukan artinya Pemerintah harus siap dengan segala resiko dimana selain menyiapkan infrastruktur yang seusai dan layak untuk menjadi pilihan utama. Selain itu saya rasa ini juga kembali kepada masalah pendapatan karena jika memang mereka menginginkan kendaraan umum menjadi laris artinya harus ada beberapa penyesuaian agar kendaraan pribadi yang masuk bisa dibatasi oleh pemerintah dan mereka harus siap dengan pendapatan dari pajak dll yang menurun.

Ane baca di halaman 1 banyak yang udah kemakan iklan mobil listrik Grin
Kendaraan listrik itu cuma mindahin polusi aja ke pembangkit listrik, ya kecuali kalo di Indo udah punya pembangkit nuklir ya... tentunya minim asap tapi polusinya nanti ganti polusi limbah radioaktif. Btw baterai itu limbahnya juga berbahaya: https://www.cnnindonesia.com/otomotif/20230227171601-603-918510/bahaya-salah-kelola-daur-ulang-baterai-kendaraan-listrik-di-indonesia

Intinya konversi itu tidak menyelesaikan masalah seluruhnya, tapi cuma "ngakali" agar polusi karbon jadi dikit (tanpa memperhitungkan polusi yang lain) karena yang baru disorot sekarang adalah polusi karbon. Solusi terbaik tetap mengurangi jumlah kendaraan, dan agar jumlah kendaraan sedikit tapi bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat, maka harus dalam skala besar alias transportasi umum.
Secara tidak langsung ini cuman mindahin bahaya dampak polusi kepada bahan radioaktif lain Cheesy
Ketika mengatakan "ngakali" saya pikir ini cukup pas dengan kondisi yang memang jika diberlakukan dan memang ada beberapa wacana memang saat ini pemerintah ingin memperkenalkan kendaraan listrik lebih luas untuk sekarang terutama di daerah Jakarta yang memang saat ini kondisi polusinya cukup berbahaya.
Adapun ketika berbicara tentang pengurangan kendaraan seperti yang kita bahas sebelumnya dengan hal ini artinya pemerintah harus siap dengan pemasukan yang berkurang, sebenarnya jika itu menjadi solusi saya rasa bukan maslaah tetapi dalam hal ini untuk mereka yang memang haus akan keserakahan kekuasaan dan uang apakah hal ini bisa di realisasikan?

Karena perkembangan berbagai sektor akan terus berkembang dan bertambah lebih banyak. Populasi manusia terus bertambah. Maka jumlah kendaraan pribadipun bertambah. Jumlah industri untuk memenuhi kebutuhan manusiapun bertambah. Sehingga pabrik semakin banyak.
Kalau menurut ane, gembar gembor polusi ini seperti berbau politik, dan ekonomi. Apa lagi dulunya itu jakarta dipimpin oleh seseorang yang sedang nyapres saat ini, tentu pasti berimbas dan berefek pada dia. Ane sempat denger berita beberapa hari lalu kalau penyebab polusi sekarang ini karena gubernur sebelum ini. Sedangkan motif ekonominya, yaitu karena pemerintah sedang gencar-gencarnya menggiatkan kendaraan listrik, mungkin si Opung atau menteri segala urusan tersebut yang membuat heboh saat ini seperti zaman dia saat jadi ketua satgas covid 19.

Politik pasti akan terus digoreng bagaimanapun juga terlebih untuk saat ini kita sudah hampir mendekati pesta politik kembali yang artinya segala bentuk pasti bisa dijadikan amunisi untuk mereka untuk memuluskan aksinya dalam perpolitikan di Indonesia tetapi untuk masalah Polusi ini memang di daerah Jakarta sudah sangat terasa terlebih di beberapa daerah karena saya beberapa pekan lalu berada di Jakarta Barat memang sepintas juga terasa untuk masalah udara disana bermasalah.

Mengurangi aktifitas PLTU juga harusnya menjadi opsi yang dipertimbangkan juga.

Jika kita melihat beberapa pemberitaan di bulan agustus lalu sebenarnya hal seperti ini juga sudah diberlakukan tetapi tampaknya hal ini tidak sesuai dengan harapan karena sudah ada PLTU yang di nonaktifkan tetapi dari segi data polusi di Jakarta tidak berubah. dan saya membaca statement dari Erick Thohir dalam hal ini

"Okelah, PLTU ini disalahkan. Kita matikan Suralaya 1, 2, 3, 4, tetapi apa? data terakhir tidak mengurangi polusi ternyata, tapi tetap kita matikan, karena ini komitmen sama-sama kita menjaga polusi, polusi ini musuh kita bersama, karena ini kesehatan kita sehari-hari yang tinggal di Jakarta,"

Saat ini langkah terbaru pemerintah dalam antisipasi dan sebagai upaya untuk mengatasi polusi udara di Jakarta adalah menggunakan water mist generator dikabarkan saat ini ada 30 alat yang sudah dipasang di bebreapa gedung tinggi di jakarta. Tetapi masalahnya kembali lagi apakah ini akan bisa mengurangi polusi di Jakarta?
Sumber
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
DGbet.fun - Crypto Sportsbook
September 04, 2023, 09:38:51 AM
#33
DKI Jakarta memlih PLTU sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan listriknya diakarenakan lebih murah dan persediannya banyak, dan mengingat di DKI Jakarta tidak ada sungai yang cocok untuk dibangun PLTA disana dan jika harus menggantinya menjadi PLTS biayanya cukup mahal.
Ane rasa kalau isu lingkungan jadi prioritas maka cost bukan hal yang jadi masalah utama. Agak kebalik kalau mikirnya karena biaya bikin pembangkit listrik tenaga alternatif selain uap atau bahkan nuklir mahal terus jadinya milih PLTU saja tanpa ada upaya untuk pindah ke arah energi yang lebih baik. Tentu saja praktiknya bakal bikin pusing, tapi seharusnya itu kan jadi kewajiban pemerintah. Sayangnya kebanyakan orang yang jadi wakil di pemerintahan terikat banyak hal sehingga susah menemukan yang benar-benar peduli.
Memang untuk sekarang isu lingkungan menjadi prioritas dan menjadi sorotan publik terkait isu darurat polusi di DKI Jakarta. Akan tetapi berbicara soal anggaran belanja negara untuk sekarang sedang terfokuskan pada pembangunan IKN, Sehingga kalau misalkan harus mengganti pemangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan pemangkit listrik yang lebih ramah lingkungan seperti Pebangkit listrik tenagaa surya (PLTS) ataupun pebangkit listrik tenaga gas (PLTG) untuk sekarang ini sepertinya APBN yang kita milki belum cukup mampu kalau harus memfokuskan pembangunan pembangkit listrik yang ramah lingkungan untuk di daerah jakarta pada saat ini.
Namun saya juga yakin bahwa pemerintah juga akan terus mempertimbangkan hal ini dan terus mencari solusi untuk mengatasi polusi di DKI Jakarta. dan tidak mungkin juga untuk Pemerintah Pusat meninggalkan Ibu Kota lamanya dalam keadaan buruk sebelum berpindah ke Ibu kota baru.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
September 03, 2023, 08:42:31 PM
#32
DKI Jakarta memlih PLTU sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan listriknya diakarenakan lebih murah dan persediannya banyak, dan mengingat di DKI Jakarta tidak ada sungai yang cocok untuk dibangun PLTA disana dan jika harus menggantinya menjadi PLTS biayanya cukup mahal.
Ane rasa kalau isu lingkungan jadi prioritas maka cost bukan hal yang jadi masalah utama. Agak kebalik kalau mikirnya karena biaya bikin pembangkit listrik tenaga alternatif selain uap atau bahkan nuklir mahal terus jadinya milih PLTU saja tanpa ada upaya untuk pindah ke arah energi yang lebih baik. Tentu saja praktiknya bakal bikin pusing, tapi seharusnya itu kan jadi kewajiban pemerintah. Sayangnya kebanyakan orang yang jadi wakil di pemerintahan terikat banyak hal sehingga susah menemukan yang benar-benar peduli.
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
DGbet.fun - Crypto Sportsbook
September 03, 2023, 03:14:04 PM
#31
Diakui atau tidak, ditengah hiruk-pikuk tahun politik banyak politisi yang menggunakan isu publik sebagai ajang kampanye melalui media massa dan media sosial untuk mengangkat elektabilitas calon yang didukung dan menjatuhkan popularitas lawan politiknya dengan mengangkat berbagai isu negatif. Seperti yang tengah kita bahas sekarang, politisi mulai ikut-ikutan bahas polusi udara di jakarta.
ya.. kan memang sekarang sedang musimnya kampanye untuk terus meningkatkan pamor dan juga elektabilitas untuk terus berlomba lomba menjadi pahlawan kesiangan, karena mengingat kontestasi politik tinggal beberapa bulan lagi. Dan sekarang terkait polusi DKI Jakarta sedang menjadi sorotan masyarakat tanah air sehingga bukan hal yang aneh banyak calon dan politisi banyak yang nimbrung dalam permasalah ini.

Mengurangi aktifitas PLTU juga harusnya menjadi opsi yang dipertimbangkan juga.
Kebutuhan akan tenaga listrik di wliayah DKI Jakarta sangatlah tinggi, mengingat disana banyak perkantoran dan perusahaan yang membutuhkan tenaga listrik dan jika satu hari saja ada pemadaman listrik ataupun kekurungan listrik di wilayah DKI Jakarta maka perkantoran dan perusahaan akan mengalami kerugian sampai miliyaran rupiah. DKI Jakarta memlih PLTU sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan listriknya diakarenakan lebih murah dan persediannya banyak, dan mengingat di DKI Jakarta tidak ada sungai yang cocok untuk dibangun PLTA disana dan jika harus menggantinya menjadi PLTS biayanya cukup mahal.
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
September 03, 2023, 08:51:16 AM
#30
Aku gak tinggal di jakarta jadi gak tau kondisi sebenarnya gimana, walaupun menurutku gak salah kalau solusi untuk polusinya penggunaaan kendaraan listrik, tapi kesannya jadi apa-apa dibebankan ke rakyat, harus masyarakatnya yang berkorban. Padahal solusi lainnya kalau ingin mengurangi polusi dari asap kendaraan pribadi bisa menambah armada Trans Jakarta atau unit KRL agar masyarakat lebih mau menggunakan transportasi umum, tapi nyatanya wacana seperti itu saja ditolak.

Mengurangi aktifitas PLTU juga harusnya menjadi opsi yang dipertimbangkan juga.
hero member
Activity: 2114
Merit: 740
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
September 02, 2023, 12:11:03 AM
#29
~Snip~
Cukup masuk akal juga sih Mas. Memang bisa saja seperti itu. Saat ini sebenarnya iklim diseluruh dunia memang sedang ekstrim. Dibeberapa negara bahkan mengalami musim panas yang sangat ekstrim. Dan dibeberapa negara malah banjir parah. Intinya perubahan iklim saat ini tidak bisa dianggap remeh.
Diakui atau tidak, ditengah hiruk-pikuk tahun politik banyak politisi yang menggunakan isu publik sebagai ajang kampanye melalui media massa dan media sosial untuk mengangkat elektabilitas calon yang didukung dan menjatuhkan popularitas lawan politiknya dengan mengangkat berbagai isu negatif. Seperti yang tengah kita bahas sekarang, politisi mulai ikut-ikutan bahas polusi udara di jakarta.
Padahal jika ditelusuri lebih lanjut, banyak faktor yang mengakibatkan buruknya kualitas udara di Jakarta seperti salah satunya pada sektor transportasi yang belum pernah bisa diselesaikan gubernur sebelumnya hingga sekarang.

Ini bukan hanya sebatas dugaan, tetapi sudah umum terjadi di tahun-tahun politik selalu ada pihak yang ingin menggiring opini untuk menjatuhkan lawan politiknya, kali ini isu polusi udara di Ibu Kota jakarta diangkat keatas permukaan mungkin karena salah satu lawan mereka di pilpres merupakan mantan gubernur Jakarta.
sr. member
Activity: 602
Merit: 411
Rollbit.com
September 01, 2023, 07:30:05 PM
#28
Karena perkembangan berbagai sektor akan terus berkembang dan bertambah lebih banyak. Populasi manusia terus bertambah. Maka jumlah kendaraan pribadipun bertambah. Jumlah industri untuk memenuhi kebutuhan manusiapun bertambah. Sehingga pabrik semakin banyak.
Kalau menurut ane, gembar gembor polusi ini seperti berbau politik, dan ekonomi. Apa lagi dulunya itu jakarta dipimpin oleh seseorang yang sedang nyapres saat ini, tentu pasti berimbas dan berefek pada dia. Ane sempat denger berita beberapa hari lalu kalau penyebab polusi sekarang ini karena gubernur sebelum ini. Sedangkan motif ekonominya, yaitu karena pemerintah sedang gencar-gencarnya menggiatkan kendaraan listrik, mungkin si Opung atau menteri segala urusan tersebut yang membuat heboh saat ini seperti zaman dia saat jadi ketua satgas covid 19.

Cukup masuk akal juga sih Mas. Memang bisa saja seperti itu. Saat ini sebenarnya iklim diseluruh dunia memang sedang ekstrim. Dibeberapa negara bahkan mengalami musim panas yang sangat ekstrim. Dan dibeberapa negara malah banjir parah. Intinya perubahan iklim saat ini tidak bisa dianggap remeh.

Nah terkait darurat polusi bisa terlihat masuk akal karena pasti orang jakarta saat ini merasa udara seperti tidak senyaman tahun-tahun sebelumnya. Walaupun disana polusi memang banyak. Tapi bisa saja tidak separah yang diberitakan. Tapi orang-orang akan menganggap bahwa itu benaran parah dan beneran terjadi karena mereka memang merasa udara lebih panas dan sebagainya. Padahal udara yang sedikit panas dan pengap saat ini akibat perubahan iklim global yang memang ekstrim. Bahkan didaerah saya yang biasanya udaranya dingin tapi beberapa bulan ini terasa panas. Padahal disini masih banyak pohon dan semacamnya. Tapi udara terasa pengap seolah banyak polusi.

Jadi apa yang mas sampaikan bisa juga benar.
Memanfaatkan kondisi iklim dan membuatnya seolah polusi yang meningkat pesat.
hero member
Activity: 952
Merit: 541
September 01, 2023, 10:01:58 AM
#27
Karena perkembangan berbagai sektor akan terus berkembang dan bertambah lebih banyak. Populasi manusia terus bertambah. Maka jumlah kendaraan pribadipun bertambah. Jumlah industri untuk memenuhi kebutuhan manusiapun bertambah. Sehingga pabrik semakin banyak.
Kalau menurut ane, gembar gembor polusi ini seperti berbau politik, dan ekonomi. Apa lagi dulunya itu jakarta dipimpin oleh seseorang yang sedang nyapres saat ini, tentu pasti berimbas dan berefek pada dia. Ane sempat denger berita beberapa hari lalu kalau penyebab polusi sekarang ini karena gubernur sebelum ini. Sedangkan motif ekonominya, yaitu karena pemerintah sedang gencar-gencarnya menggiatkan kendaraan listrik, mungkin si Opung atau menteri segala urusan tersebut yang membuat heboh saat ini seperti zaman dia saat jadi ketua satgas covid 19.
Aroma politik, tentu akan terus digoreng oleh lawan politik apalagi mantan Pemimpin kota jakarta sedang mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2024. Untung saja Banjir tidak bisa diciptakan oleh lawan politik, seandainya jakarta tiba-tiba dilanda banjir tentu yang disalahkan dia yang sedang nyapres saat ini.

Di kota-kota besar sangat lumrah terjadinya polusi, salah satu faktor terjadinya polusi akibat kendaraan yang terus meningkat di jakarta yang menyebabkan macet dimana-mana, pabrik dan penghijauan yang semakin berkurang. Kenapa isu ini baru viral sekarang atau viralnya di tahun politik, tentu saja ada pihak yang mengendalikan merebaknya isu ini ke permukaan.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
August 31, 2023, 08:05:48 PM
#26
Karena perkembangan berbagai sektor akan terus berkembang dan bertambah lebih banyak. Populasi manusia terus bertambah. Maka jumlah kendaraan pribadipun bertambah. Jumlah industri untuk memenuhi kebutuhan manusiapun bertambah. Sehingga pabrik semakin banyak.
Kalau menurut ane, gembar gembor polusi ini seperti berbau politik, dan ekonomi. Apa lagi dulunya itu jakarta dipimpin oleh seseorang yang sedang nyapres saat ini, tentu pasti berimbas dan berefek pada dia. Ane sempat denger berita beberapa hari lalu kalau penyebab polusi sekarang ini karena gubernur sebelum ini. Sedangkan motif ekonominya, yaitu karena pemerintah sedang gencar-gencarnya menggiatkan kendaraan listrik, mungkin si Opung atau menteri segala urusan tersebut yang membuat heboh saat ini seperti zaman dia saat jadi ketua satgas covid 19.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
August 31, 2023, 11:47:51 AM
#25
Ane baca di halaman 1 banyak yang udah kemakan iklan mobil listrik Grin
Kendaraan listrik itu cuma mindahin polusi aja ke pembangkit listrik, ya kecuali kalo di Indo udah punya pembangkit nuklir ya... tentunya minim asap tapi polusinya nanti ganti polusi limbah radioaktif. Btw baterai itu limbahnya juga berbahaya: https://www.cnnindonesia.com/otomotif/20230227171601-603-918510/bahaya-salah-kelola-daur-ulang-baterai-kendaraan-listrik-di-indonesia

Intinya konversi itu tidak menyelesaikan masalah seluruhnya, tapi cuma "ngakali" agar polusi karbon jadi dikit (tanpa memperhitungkan polusi yang lain) karena yang baru disorot sekarang adalah polusi karbon. Solusi terbaik tetap mengurangi jumlah kendaraan, dan agar jumlah kendaraan sedikit tapi bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat, maka harus dalam skala besar alias transportasi umum.
sr. member
Activity: 602
Merit: 411
Rollbit.com
August 30, 2023, 06:34:35 PM
#24
✓ Solusinya menurut saya dengan membatasi penggunaan kendaraan pribadi diwilayah DKI. Dan seluruh warga DKI harus menggunakan transportasi umum untuk kegiatan sehari-hari yang hanya untuk sebatas berangkat dan pulang kerja.

✓ Penggunaan kendaraan pribadi hanya boleh untuk yang memiliki ijin seperti para kurir dan juga jasa pengantar makanan dan sebagainya.

✓ Solusi ini bisa mengurangi polusi sekaligus mengatasi kemacetan kendaraan yang sudah menghantui DKI sejak lama.

Tapi hal ini sudah sesuai kah dengan ketersediaan armada kendaraan umum yang ada..?
Alasan seseorang lebih memilih kendaraan pribadi karena lebih efisien, dengan memakai kendaraan pribadi kita bisa langsung menuju ketempat tujuan atau tempat kita bekerja tanpa harus menunggu dan naik turun kendaraan. Alasan lainnya mereka memilih untuk memakai kendaraan pribadi karena lebih ekonomis dibandingkan dengan memakai kendaraan umum.

Jadi kalau misalkan pemerintah ingin masyarakatnya beralih ke transportasi umum selain menyediakan armada transportasi umum, mereka juga harus mensubsidi semua kendaraan umum agar harganya lebih ekonomis dibandingkan dengan memakai kendaraan pribadi.
Benar apa yang Mas katakan. Sebenarnya pemerintah sudah menyadari bahwa solusinya memang dengan membuat warga lebih banyak menggunakan kendaraan umum.

Tapi hal-hal yang membuat warga tidak mau memakai kendaraan umum adalah seperti

✓ Kendaraan umum yang jumlahnya belum memadai (Masih belum cukup untuk memfasilitasi dalam mengangkut semua warga yang berkepentingan pulang pergi setiap hari)
✓ Warga DKI juga menyebutkan bahwa seharusnya pejabat disana memberikan contoh terhadap warganya. yaitu para pejabat juga harus memakai kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. Tapi yang terjadi memang sebaliknya.
(Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/26/20331771/para-pejabat-harus-kasih-contoh-naik-kendaraan-umum-jangan-cuma-menyuruh?jxrecoid=ba519fa6-cc0b-43a4-b3dd-49c8a9d54b40~kg_internal&source=widgetML&engine=C)
Nah dua alasan diatas saja bahkan sudah cukup.

Saya pikir harus lebih banyak anggaran negara yang difokuskan khususnya di setiap kota besar untuk membangun fasilitas umum seperti transfortasi umum yang lebih banyak. Yang mana supirnya digaji oleh pemerintah. Sehingga ongkos tranfortasi umum juga ditentukan oleh pemerintah dengan harga murah.

Seperti di jepang, belanda dan korea dan banyak kota lain di eropa sudah melakukan hal ini. tapi saya percaya indonesia juga sudah mulai berupaya dalam hal ini. Karena di DKI juga sudah semakin banyak transfortasi umum yang disediakan oleh pemerintah untuk warganya.

Dan sebenarnya cukup jika untuk warga DKI saja. Dan yang membuatnya menjadi tidak cukup adalah karena banyaknya pengunjung dari seluruh daerah yang merantau ke DKI. Bahkan warga luar juga banyak yang berada di DKI. Sehingga tranfortasi umum menjadi tidak memadai.

Tapi ketika nanti ibukota berganti atau pindah. Maka DKI pasti tidak akan semacet sekarang. Karena lambat laun keramaian ibu kota juga akan ikut pindah.

Tapi solusi yang paling tepat memang harus lebih memperbanyak tranforstasi umum dikota tersebut. Karena yah kenyamanan adalah hal yang utama. Dan yah jika tranfortasi umum tidak cukup maka bisa-bisa setiap orang yang berangkat kerja akan telat. Karena tidak kebagian bis atau semacamnya. Dan menunggu bis selanjutnya.
full member
Activity: 784
Merit: 115
August 30, 2023, 05:33:56 PM
#23
Gimana ngga korupsi ha wong untuk mendapatkan kendaraan bermotor (motor maupun mobil), cara-caranya sangat dipermudah oleh pihak dealer. Coba sekarang kita lihat, di mall ataupun di tempat-tempat hiburan, pasti ada stand dealer yang sudah siap menawarkan motor atau mobil baru kepada pengunjung. Mereka menawarkan uang ratusan ribu sebagai syarat untuk mengambil kendaraan, kendaraan diantar ke rumah, angsuran yang bisa flexible dan lain-lain.

Nah sekarang kalau mau ada peraturan untuk membatasi penggunaan kendaraan bermotor di jalan-jalan, apa ngga bikin rakyat kecil itu kesulitan. Misalnya, si A tinggal di daerah Jakarta Barat, dia kerjanya di Jakarta Selatan. Kalau misalnya dia harus pake transportasi umum, dengan gaji UMR Jakarta, dia punya anak-anak 2-3 yang masih sekolah, apa masih mencukupi gajinya? Mungkin dia harus pake setengah dari gajinya hanya untuk biaya transportasi. Sementara jika dia pake motor, dia bisa menghemat banyak sekali biaya.

Masalah kendaraan bermotor ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tapi di kota-kota besar maupun kecil. Ya, itu tadi. Syarat untuk mengambil kendaraan bermotor saat ini sudah sangat dipermudah. Itu yang harus di pikirkan terlebih dahulu.

Ini ada berita dari CNN Indonesia, silahkan dibaca:

Code:
https://www.cnnindonesia.com/otomotif/20230816130412-579-986773/polusi-jakarta-buruk-pemprov-dki-segera-bahas-aturan-4-in-1

Kemudian ada juga berita dari Antara News yang mungkin sulit untuk diterapkan di Jakarta maupun kota-kota lainnya:

Code:
https://www.antaranews.com/berita/3700167/legislator-minta-pemprov-dki-terapkan-per-kk-satu-kendaraan-bermotor

Apakah kedua berita itu bisa setidaknya mengurangi kemacetan dan polusi di Jakarta? Tanyakan pada rumput yang bergoyang Grin

Sekarang sudah menjadi dilema kalau mau mengurangi kemacetan dan mengatasi polusi di Jakarta atau kota-kota besar lainnya karena mungkin sudah agak terlambat, tapi masih bisa dikurangi pelan-pelan. Yang sulit adalah setelah Pemilu, kita ganti pemimpin, pasti ada kebijakan baru yang akan diterapkan dan kebijakan lama mungkin tidak akan dipakai lagi dengan alasan tidak relevan. Dan itu terjadi berulang-ulang setiap kali ada Pemilu dan ganti pemimpin. Pemerintahan selama 10 tahun (2x pemilihan) belum bisa mengatasi masalah-masalah yang urgens di negeri ini dan nanti setelah ada pemilihan baru, pasti akan ada masalah-masalah baru yang akan timbul. Ini sudah terjadi sejak dulu jadi yang mengurainya agak sulit bukan berarti tidak bisa.

Apalagi untuk kota-kota seperti Jakarta sudah banyak berkurang pohon-pohon yang bisa membantu mengurangi polusi sehingga polusinya blong langsung ke udara.
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
DGbet.fun - Crypto Sportsbook
August 30, 2023, 09:40:44 AM
#22
✓ Solusinya menurut saya dengan membatasi penggunaan kendaraan pribadi diwilayah DKI. Dan seluruh warga DKI harus menggunakan transportasi umum untuk kegiatan sehari-hari yang hanya untuk sebatas berangkat dan pulang kerja.

✓ Penggunaan kendaraan pribadi hanya boleh untuk yang memiliki ijin seperti para kurir dan juga jasa pengantar makanan dan sebagainya.

✓ Solusi ini bisa mengurangi polusi sekaligus mengatasi kemacetan kendaraan yang sudah menghantui DKI sejak lama.

Tapi hal ini sudah sesuai kah dengan ketersediaan armada kendaraan umum yang ada..?
Alasan seseorang lebih memilih kendaraan pribadi karena lebih efisien, dengan memakai kendaraan pribadi kita bisa langsung menuju ketempat tujuan atau tempat kita bekerja tanpa harus menunggu dan naik turun kendaraan. Alasan lainnya mereka memilih untuk memakai kendaraan pribadi karena lebih ekonomis dibandingkan dengan memakai kendaraan umum.

Jadi kalau misalkan pemerintah ingin masyarakatnya beralih ke transportasi umum selain menyediakan armada transportasi umum, mereka juga harus mensubsidi semua kendaraan umum agar harganya lebih ekonomis dibandingkan dengan memakai kendaraan pribadi.
sr. member
Activity: 602
Merit: 411
Rollbit.com
August 28, 2023, 07:01:00 PM
#21
Semakin banyaknya kendaraan bermotor atau transportasi pribadi dan umum, dan semakin banyaknya juga industri pabrik yang berada di ibukota dan juga dikota lainnya tidak akan bisa dihindari.

Karena perkembangan berbagai sektor akan terus berkembang dan bertambah lebih banyak. Populasi manusia terus bertambah. Maka jumlah kendaraan pribadipun bertambah. Jumlah industri untuk memenuhi kebutuhan manusiapun bertambah. Sehingga pabrik semakin banyak.

Sebenarnya saya pribadi menganganggap masalah ini akibat dari semakin berkurangnya pohon disemua wilayah. Terutama dijakarta saya pikir sangat wajar jika polusi disana semakin meningkat. Karena disana memang jarang pohon yang bisa menyerap polusi dan semacamnya.

Menanam pohon juga sudah tidak bisa dilakukan disana karena padatnya penduduk dan jumlah bangunan.

✓ Solusinya menurut saya dengan membatasi penggunaan kendaraan pribadi diwilayah DKI. Dan seluruh warga DKI harus menggunakan transportasi umum untuk kegiatan sehari-hari yang hanya untuk sebatas berangkat dan pulang kerja.

✓ Penggunaan kendaraan pribadi hanya boleh untuk yang memiliki ijin seperti para kurir dan juga jasa pengantar makanan dan sebagainya.

✓ Solusi ini bisa mengurangi polusi sekaligus mengatasi kemacetan kendaraan yang sudah menghantui DKI sejak lama.
full member
Activity: 548
Merit: 168
Play Bitcoin PVP Prediction Game
August 28, 2023, 01:46:59 PM
#20
Mungkin ini salah satu pertimbangan IKN di kembangkan oleh presiden kita, sebagai antisipasi kepadatan penduduk di sebuah daerah, polusi ini terjadi karena kurangnya lahan hijau dan polusi udara.
kalau pertimbangan terhadap IKN yang mau dipindahkan, saya kira itu bukan sebuah solusi yang tepat karena pabrik-pabrik perusahaan tidak ikut pindah. Yang pindah hanya pusat pemerintahannya saja. Apalagi kita tau sudah sangat  banyak pabrik-pabrik di wilayah Jabodetabek dan di sekitanya bahkan lebih banyak dibandingkan kota-kota kecil di sekitarnya.

saya bayangkan gan seandainya pengguna kendaraan listrik mogok, pasti capek dorong nya, wkwkwk. desakan unutk menggunakan kendaraan listrik menurut banyak orang hanyalah trik unutk pemasaran kendaraan listrik saja karena masih banyak hal hal yang perlu di perbaiki namun tak kunjung juga di perbaiki. cara efektif memang menambah ruang terbuka hijau dan mengultimatum pihak pihak yang tidak turut serta berkolaborasi dengan pemerintah dalam mengurangi polusi udara di kota jakarta.
Kendaraan listrik bukan solusi, Dubai juga banyak mobil listrik,tapi polusi udara tetap buruk. Lagian di negara kita juga masih cukup minim akses jika menngunakan kendaraan listrik contoh seperti yang anda katakan ketika mogok atau habis listrik harus di cas ulang. Cara efektif untuk saat ini mungkin pemerintah di jakarta harus menaikkan pajan kendaraan pribadi atau menaikkan harga BBM 10x lipat mungkin dengan cara ini masyarakat akan kapok dan menggunkan transportasi umum, dengan catatat akses ke transpotasi umum aksesnya di benahi supaya lebih mudah. Tentu ruang penghijauan adalah hal wajib di kerjaan di setiap sudut kota.
sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
Catalog Websites
August 28, 2023, 01:13:53 PM
#19
...
...

Jadi saya cenderung lebih sepakat dengan ide yang om berikan itu, karena selain harus mengurangi jam operasional pabrik di pinggiran kota jakarta untuk mencegah polusi udara, sektor transportasi lainnya juga harus dilihat oleh pihak pemerintah seperti kapal-kapal para nelayan yang masih menggunakan BBM dan juga pesawat terbang yang masih menggunakan BBM seperti biasa sehingga penggunaan kendaraan listrik jelas tidak akan begitu efektif untuk membasmi polusi udara yang ada di Jakarta sekarang.

terima kasih gan karena setuju dengan pendapat saya, selain itu kita tidak bisa juga menyalahkan pemerintah karena gagal memberikan aturan yang tepat untuk menekan tingkat polusi di jakarta, peran pengusaha dan juga masyarakat di perlukan juga (kolaborasi itu penting), nelayan sangat bergantung pada BBM dan tanpa itu mereka tidak bisa bekerja namun seharusnya pemerintah lebih mendorong para nelayan untuk mengurangi pemakaian BBM mereka sehari hari dan pemerintah memberikan insentif untuk nelayan yang mematuhi.

...
Kalau menurut ane, kendaraan listrik itu sangat bagus untuk mengurangi polusi, akan tetapi untuk saat ini memang dirasa kurang tepat, disamping insfrastruktur tadi, tidak ada dan minimnya tempat untuk carger kendaraan jika baterenya habis membuat pengguna sendiri merasa resah jika harus pergi menggunakan itu, ya kita tahu sendirilah bagaimana macetnya kota Jakarta, belum lagi masih abu-abunya peraturan penggunaan motor/sepeda listrik di jalan umum membuat masyarakat bingung jika nanti ada razia atau pemeriksaan regitrasi kendaraan.

saya bayangkan gan seandainya pengguna kendaraan listrik mogok, pasti capek dorong nya, wkwkwk. desakan unutk menggunakan kendaraan listrik menurut banyak orang hanyalah trik unutk pemasaran kendaraan listrik saja karena masih banyak hal hal yang perlu di perbaiki namun tak kunjung juga di perbaiki. cara efektif memang menambah ruang terbuka hijau dan mengultimatum pihak pihak yang tidak turut serta berkolaborasi dengan pemerintah dalam mengurangi polusi udara di kota jakarta.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
August 25, 2023, 06:44:32 AM
#18
ide ide seperti kendaraan listrik saya pikir tidak akan cukup efektif dalam membantu mengurangi polusi udara yang terjadi di jakarta karena harga kendaraan listrik masih mahal dan juga infrastruktur nya belum memadai, maka itu saya pikir cara terbaik unutk mengurangi polusi kota jakarta adalah dengan program penanaman pohon di gedung gedung dan juga lingkungan yang padat penduduk serta mengurangi jam operasional pabrik di pinggiran kota jakarta.
Kalau menurut ane, kendaraan listrik itu sangat bagus untuk mengurangi polusi, akan tetapi untuk saat ini memang dirasa kurang tepat, disamping insfrastruktur tadi, tidak ada dan minimnya tempat untuk carger kendaraan jika baterenya habis membuat pengguna sendiri merasa resah jika harus pergi menggunakan itu, ya kita tahu sendirilah bagaimana macetnya kota Jakarta, belum lagi masih abu-abunya peraturan penggunaan motor/sepeda listrik di jalan umum membuat masyarakat bingung jika nanti ada razia atau pemeriksaan regitrasi kendaraan.
hero member
Activity: 1050
Merit: 844
August 24, 2023, 05:34:26 AM
#17
ide ide seperti kendaraan listrik saya pikir tidak akan cukup efektif dalam membantu mengurangi polusi udara yang terjadi di jakarta karena harga kendaraan listrik masih mahal dan juga infrastruktur nya belum memadai, maka itu saya pikir cara terbaik unutk mengurangi polusi kota jakarta adalah dengan program penanaman pohon di gedung gedung dan juga lingkungan yang padat penduduk serta mengurangi jam operasional pabrik di pinggiran kota jakarta.

Ide yang om berikan ini saya kira masih lebih masuk akal dari pada ide untuk menggunakan kendaraan listrik yang secara umumnya masih sangat baru dan belum memiliki layanan perbaikan yang memadai ketika ada kerusakan. Selain itu, harga kendaraan listrik sendiri juga menjadi sorotan sebagian besar masyarakat Indonesia yang memang lebih mahal dari kendaraan yang memakai BBM seperti biasa sehingga kesannya untuk ide semacam itu adalah akan semakin menguras isi dompet para masyarakat. Sedangkan untuk perusahaan yang membuat kendaraan listrik sendiri saya yakin mereka juga masih memakai BBM untuk melakukan produksinya dan hal ini juga bisa menjadi sorotan publik terhadap ide tersebut karena mungkin akan ada efek lain dari penerapan hal tersebut.

Jadi saya cenderung lebih sepakat dengan ide yang om berikan itu, karena selain harus mengurangi jam operasional pabrik di pinggiran kota jakarta untuk mencegah polusi udara, sektor transportasi lainnya juga harus dilihat oleh pihak pemerintah seperti kapal-kapal para nelayan yang masih menggunakan BBM dan juga pesawat terbang yang masih menggunakan BBM seperti biasa sehingga penggunaan kendaraan listrik jelas tidak akan begitu efektif untuk membasmi polusi udara yang ada di Jakarta sekarang.
sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
Catalog Websites
August 22, 2023, 02:58:14 PM
#16
...

Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.


saya menemukan sebuah konten yang menarik perbandingan polusi ketika sedang covid dan setelah covid https://www.instagram.com/p/Cv9EvkUL2PD/?igshid=NjZiM2M3MzIxNA==

sebelumnya saya cukup terkejut sih membaca kabar ini dari sosial media dan situs situs berita online bahwa jakarta adalah kota yang sudah masuk ke dalam tingkatan darurat polusi udara, namun pemerintah tidak mampu memberikan solusi solusi yang efektif untuk meminimalisir polusi udara yang sudah mencemari kota jakarta.

ide ide seperti kendaraan listrik saya pikir tidak akan cukup efektif dalam membantu mengurangi polusi udara yang terjadi di jakarta karena harga kendaraan listrik masih mahal dan juga infrastruktur nya belum memadai, maka itu saya pikir cara terbaik unutk mengurangi polusi kota jakarta adalah dengan program penanaman pohon di gedung gedung dan juga lingkungan yang padat penduduk serta mengurangi jam operasional pabrik di pinggiran kota jakarta.
sr. member
Activity: 1134
Merit: 406
Duelbits
August 21, 2023, 04:22:53 PM
#15
Ada beberapa rencana yang akan dilakukan pemerintah terhadap situasi ini seperti dengan melakukan upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik serta mendorong masyarakat agar terbiasa menggunakan moda transportasi massal agar polusi udara (gas sedikit dikurangi) tetapi menurut beberapa pihak lain ini dinilai sedikit kurang baik karena dianggap tebang pilih dalam melakukan respon dengan dalih bahwa strategi pemerintah yang berfokus pada emisi di sektor transportasi saja itu tidak akan bisa mengatasi polusi udara secara keseluruhan di kota jakarta.
Kami tidak menyanggah bahwa sektor transportasi masih jadi penyumbang terbesar. Tetapi pernyataan pemerintah, terutama pemprov, seperti menegasikan kontribusi polutan dari sumber lain. Bahkan menyalahkan musim kemarau, dan sebagainya

Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.
Mungkin benar bahwasannya kendaraan listrik dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi pencemaran polusi diberbagai daerah khususnya DKI Jakarta. Karena kendaraan litrik tidak menghasilkan asap yang dapat menyebabkan pencemaran udara.

Tapi apakah hal ini sudah selaras dengan pembangunan pebangkit listrik yang ramah lingkungan. Karena pada saat ini untuk kebutuhan litrik negara Indonesia masih di dominasi oleh PLTU sebagai suplay pembangkit litrik terbesar dibandingkan dengan PLTA yang lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan efek rumah kaca.

Jadi terkait pencemaran polusi udara di DKI jakarta bukan hanya dikarenakan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang ada. Akan tetapi karena pembangkit listrik di DKI Jakarta masih menggunakan PLTU sebagai pembangkitnya.
Jika masyarakat indonesia sudah beralih untuk menggunkan kendaraan bertenaga litrik maka hal ini sama sekali tidak akan mengurangi pencemaraan udara. Dengan banyaknya kendaraan listrik maka kebutuhan akan listrik pun akan semakin meningkat dan hal ini akan mendorong untuk terus melakukan membangunan PLTU  yang menyebabkan udara akan semakin tercemar cuman terpusatkan pencemarannya.

Dan saya setuju dengan kendaraan litrik jika pembuatannya sudah selaras dengan pembangunan pembangkit listrik yang ramah lingkungan.


Asap kendaraan memang bukan-satu-satunya, namun itu adalah faktor yang mendominasi terjadinya polusi yang terjadi di DKI, logika anda bisa saya cermati dengan benar, permasalahan PLTU menjadi salah satu yang menjadikan hal ini begitu rumit, begitupun dengan kendaraan listrik yang di gadang akan menjadi solusi, tetapi kita membutuhkan banyak listrikk untuk menunjang kebutuhan tersebut, yang artinya Pembangkit listrik harus di tingkatkan.
Pembangkit Tenaga surya mungkin bisa menjadi solusi sementara, namun hal ini akan mendapatkan permasalahan berbeda pada suhu udara yang akan semakin panas jika pembangkit tenaga surya di terapkan di daerah DKI.
Mungkin lebih baik adalah pembangkit tenaga nuklir bisa menjadi solusi, namun saya kira indonesia masih belum bisa melakukannya.

Dan jujur saja jika kita semua beralih ke kendaraan listrik maka masalah baru akan timbul, limbah baterai juga lebih berbahaya, bagaimanapun kendaraan listrik membutuhkan baterai untuk menyimpan daya, dan baterai tidak bisa bertahan lama sehingga harus di ganti dengan yang baru, kandungan dalam baterai itu beracun yang bisa membuat tanah dan air menjadi terkontaminasi yang bisa mengancam kesehatan warga.
Jika beralih ke tenaga surya selain dari biaya pembangunan mahal, memerlukan tempat yang luas, biaya perawatan yang cukup mahal,  dan daya listik yang terbatas. Akan tetapi akan ada masalah yang muncul seperti yang anda sebutkan tentang masalah baru dari kendaraan listrik yaitu limbah baterai yang berbahaya dan tidak bisa di daur ulang.

Untuk pembangkit listrik tenaga surya sama halnya dengan kendaraan litrik yang menyimpan daya dalam bentuk baterai. Dan kelemahannya jika digunakan pada siang hari dimana panel sedang menyerap energi dan beterai sedang menampung energi, maka hal ini akan mempercepat kerusakan pada baterai penyimpanan. Yang mana dalam hal ini akan menyebabkan menumpuknya limbah baterai yang tidak bisa di daur ulang.

Karena di DKI Jakarta tidak ada sungai yang cocok untuk melakukan pembangunan PLTA dan Jika melakukan pembangunan PLTS cukup mahal serta memerlukan tempat yang luas yang tidak sebanding dengan kondisi DKI Jakarta yang merupakan daerah padat penduduk. Maka untuk sementara ini menurut saya PLTG adalah pilihan yang cocok untuk memenuhi kebutuhan litrik DKI Jakarta, walaupun sama-sama mengeluarkan emisi gas buang akan tetapi emisi gas buang dari PLTG jauh lebih baik dan bersih dibandingkan dengan PLTU Batubara. Sebelum nantinya DKI Jakarta benar-benar mampu untuk menciptakan pembangkit litrik yang ramah lingkungan.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
August 21, 2023, 09:04:45 AM
#14
memfokuskan ke kendaraan umum baik dari fasilitasnya, halte, dan harga yang sangat ekonomis, tentu akan memberikan pilihan yang baik bagi warga DKI dan saya pikir akan mendorong warga DKI memilih angkutan umum daripada menggunakan kendaraan pribadi.
Sebenarnya pemerintah sudah tepat menggalakkan untuk alat transportasi massal seperti kereta, busway . Dari segi tarif memang murah,masalahnya akomodasi massal ini berhenti di tempat yang Sudah ada, dan bagi para pekerja harus melanjutkannya lagi untuk sampai ke kantor dan biaya gojek ini cukup lumayan. Mungkin dari sini para pekerja berfikir, ongkos perhari lebih mahal di banding bawa motor pribadi PP. Ya seharusnya pemprov Dki atau pemerintah menggalakkan atau mencontohkan kepada publik masyarakat untuk menggunakan sepeda atau sepeda listrik. Dan pemprov juga harus menyediakan tempat penyewaan atau pengisian Baterai sepeda listrik. Setiap kita mau nyewa harus daftar melalui aplikasi, Contohnya seperti di Cina atau negara lain. Pajak yang rakyat bayar selama ini balik kembali kepada rakyat, Dan Rakyat pun bisa merasakannya.

Dan untuk mobil angkut, seperti kontainer, L300 dll waktu pengujian KIR pihak dinas perhubungan harus tegas juga, jangan karena Lepitan kertas semua jadi lolos. Saya yakin banyak mobil angkut ini tidak layak untuk emisi gas buang nya.
Tempat jemputan kendaraan umum dan tempat pemberhentian hingga ke titik tempat yang di tuju memang memakan banyak waktu dan juga ongkos hal ini yang setiap orang pikirkan untuk sampai ke tempat kerja mereka yang mengakibatkan mereka lebih baik menggunakan kendaraan pribadi untuk pulang pergi, saya sepakat dengan anda tentang hal ini, maka alangkah baiknya pemerintah juga memperhatikan ini jika ingin benar-benar menganggap bahwa dominasi polusi berasal dari kendaraan pribadi.
Sayangnya memang kita kekurangan contoh dari pemerintah, kita memakai kendaraan umum, sedangkan mereka para pekerja pemerintahan menggunakan kendaraan pribadi untuk beraktivitas kerja mereka.
Budaya di kita itu tidak seperti itu, kalo kantong belum terisi, rakyat nanti dulu.

Katakanlah itu mesin Diesel yang berbahan bakar solar yang biasanya mengeluarkan asap lebih banyak, anda jangan salah, lepitan kertas itu terdapat si merah merona yang semua orang menginginkannya, yang menjadikannya lolos dari pengujian KIR. Cheesy
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
DGbet.fun - Crypto Sportsbook
August 21, 2023, 02:10:13 AM
#13
Pembangkit Tenaga surya mungkin bisa menjadi solusi sementara, namun hal ini akan mendapatkan permasalahan berbeda pada suhu udara yang akan semakin panas jika pembangkit tenaga surya di terapkan di daerah DKI.
Mungkin lebih baik adalah pembangkit tenaga nuklir bisa menjadi solusi, namun saya kira indonesia masih belum bisa melakukannya.
Yaa.. saya setuju dengan pembangkit listrik tenaga surya karena ini sangat ramah lingkungan dan tidak semua tempat memilki sungai yang cukup besar untuk membangun PLTA. Namun untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya sepertinya tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan litstrik DKI Jakarta yang padat penduduk dan ditambah lagi dengan konsdisi cuaca menentu membuat pebangkit listrik tenaga surya menjadi tidak efektif untuk memenuhi kebutuhan listrik DKI Jakarta.

Pembangunan pembangkit litrik tenaga surya memerlukan tempat yang cukup luas dan hal ini tidak sebanding dengan kondisi DKI Jakarta yang padat penduduk. Terkecuali jika atap rumah semua penduduk DKI Jakarta diganti dengan panel, Namun sepertinya setiap warga tidak akan mampu untuk membangun pebangkit listrik tenaga surya karena harga yang cukup mahal dan walaupun disubsidi oleh pemerintah tetap saja untuk saat ini pemerintah DKI Jakarta tidak akan mampu.
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
August 21, 2023, 01:25:16 AM
#12
Ada beberapa rencana yang akan dilakukan pemerintah terhadap situasi ini seperti dengan melakukan upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik serta mendorong masyarakat agar terbiasa menggunakan moda transportasi massal agar polusi udara (gas sedikit dikurangi) tetapi menurut beberapa pihak lain ini dinilai sedikit kurang baik karena dianggap tebang pilih dalam melakukan respon dengan dalih bahwa strategi pemerintah yang berfokus pada emisi di sektor transportasi saja itu tidak akan bisa mengatasi polusi udara secara keseluruhan di kota jakarta.
Kami tidak menyanggah bahwa sektor transportasi masih jadi penyumbang terbesar. Tetapi pernyataan pemerintah, terutama pemprov, seperti menegasikan kontribusi polutan dari sumber lain. Bahkan menyalahkan musim kemarau, dan sebagainya

Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.
Mungkin benar bahwasannya kendaraan listrik dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi pencemaran polusi diberbagai daerah khususnya DKI Jakarta. Karena kendaraan litrik tidak menghasilkan asap yang dapat menyebabkan pencemaran udara.

Tapi apakah hal ini sudah selaras dengan pembangunan pebangkit listrik yang ramah lingkungan. Karena pada saat ini untuk kebutuhan litrik negara Indonesia masih di dominasi oleh PLTU sebagai suplay pembangkit litrik terbesar dibandingkan dengan PLTA yang lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan efek rumah kaca.

Jadi terkait pencemaran polusi udara di DKI jakarta bukan hanya dikarenakan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang ada. Akan tetapi karena pembangkit listrik di DKI Jakarta masih menggunakan PLTU sebagai pembangkitnya.
Jika masyarakat indonesia sudah beralih untuk menggunkan kendaraan bertenaga litrik maka hal ini sama sekali tidak akan mengurangi pencemaraan udara. Dengan banyaknya kendaraan listrik maka kebutuhan akan listrik pun akan semakin meningkat dan hal ini akan mendorong untuk terus melakukan membangunan PLTU  yang menyebabkan udara akan semakin tercemar cuman terpusatkan pencemarannya.

Dan saya setuju dengan kendaraan litrik jika pembuatannya sudah selaras dengan pembangunan pembangkit listrik yang ramah lingkungan.


Asap kendaraan memang bukan-satu-satunya, namun itu adalah faktor yang mendominasi terjadinya polusi yang terjadi di DKI, logika anda bisa saya cermati dengan benar, permasalahan PLTU menjadi salah satu yang menjadikan hal ini begitu rumit, begitupun dengan kendaraan listrik yang di gadang akan menjadi solusi, tetapi kita membutuhkan banyak listrikk untuk menunjang kebutuhan tersebut, yang artinya Pembangkit listrik harus di tingkatkan.
Pembangkit Tenaga surya mungkin bisa menjadi solusi sementara, namun hal ini akan mendapatkan permasalahan berbeda pada suhu udara yang akan semakin panas jika pembangkit tenaga surya di terapkan di daerah DKI.
Mungkin lebih baik adalah pembangkit tenaga nuklir bisa menjadi solusi, namun saya kira indonesia masih belum bisa melakukannya.

Dan jujur saja jika kita semua beralih ke kendaraan listrik maka masalah baru akan timbul, limbah baterai juga lebih berbahaya, bagaimanapun kendaraan listrik membutuhkan baterai untuk menyimpan daya, dan baterai tidak bisa bertahan lama sehingga harus di ganti dengan yang baru, kandungan dalam baterai itu beracun yang bisa membuat tanah dan air menjadi terkontaminasi yang bisa mengancam kesehatan warga.
sr. member
Activity: 1134
Merit: 406
Duelbits
August 20, 2023, 04:22:04 PM
#11
Ada beberapa rencana yang akan dilakukan pemerintah terhadap situasi ini seperti dengan melakukan upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik serta mendorong masyarakat agar terbiasa menggunakan moda transportasi massal agar polusi udara (gas sedikit dikurangi) tetapi menurut beberapa pihak lain ini dinilai sedikit kurang baik karena dianggap tebang pilih dalam melakukan respon dengan dalih bahwa strategi pemerintah yang berfokus pada emisi di sektor transportasi saja itu tidak akan bisa mengatasi polusi udara secara keseluruhan di kota jakarta.
Kami tidak menyanggah bahwa sektor transportasi masih jadi penyumbang terbesar. Tetapi pernyataan pemerintah, terutama pemprov, seperti menegasikan kontribusi polutan dari sumber lain. Bahkan menyalahkan musim kemarau, dan sebagainya

Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.
Mungkin benar bahwasannya kendaraan listrik dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi pencemaran polusi diberbagai daerah khususnya DKI Jakarta. Karena kendaraan litrik tidak menghasilkan asap yang dapat menyebabkan pencemaran udara.

Tapi apakah hal ini sudah selaras dengan pembangunan pebangkit listrik yang ramah lingkungan. Karena pada saat ini untuk kebutuhan litrik negara Indonesia masih di dominasi oleh PLTU sebagai suplay pembangkit litrik terbesar dibandingkan dengan PLTA yang lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan efek rumah kaca.

Jadi terkait pencemaran polusi udara di DKI jakarta bukan hanya dikarenakan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang ada. Akan tetapi karena pembangkit listrik di DKI Jakarta masih menggunakan PLTU sebagai pembangkitnya.
Jika masyarakat indonesia sudah beralih untuk menggunkan kendaraan bertenaga litrik maka hal ini sama sekali tidak akan mengurangi pencemaraan udara. Dengan banyaknya kendaraan listrik maka kebutuhan akan listrik pun akan semakin meningkat dan hal ini akan mendorong untuk terus melakukan membangunan PLTU  yang menyebabkan udara akan semakin tercemar cuman terpusatkan pencemarannya.

Dan saya setuju dengan kendaraan litrik jika pembuatannya sudah selaras dengan pembangunan pembangkit listrik yang ramah lingkungan.

hero member
Activity: 1736
Merit: 501
August 20, 2023, 01:13:06 PM
#10
Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.
Langkah pemerintah guna mengurangi polusi Jakarta dengan menggiatkan penggunaan kendaraan listrik dan moda transportasi umum menurutku sudah tepat. Namun waktunya saja tidak tepat, karena warga sudah kecolongan polusi terlebih dahulu, coba kalau dulu sebelum ini terjadi pasti warga tidak mengalami sesak nafas lagi, dan hidup dengan normal. Dan 1 hal lagi, Pemerintah juga sidah mengupayakan pemindahan Ibu kota baru di Kalimantan, itu juga menurutku sebuah langkah dan solusi baik untuk mengurangi kepadatan kendaraan bermotor di jakarta, namun tidak ada yang memmperhatikan hal ini karena di Kalimantan juga polusi juga ada karena pembakaran hutan.
Kalau kita bicara pakai transportasi umum di jakarta rasanya sulit buat saya yang akses kemana-mananya juga susah kalau menggunkan transportasi umum. Dari rumah ke stasiun jauh, begitu juga stasiun ke kantor juga jauh. Kalau kita hitung masalah habis duitnya juga bisa 2-3x lipat lebih mahal dibanding menggunakan kendaraan pribadi (motor dalam hal ini). Makanya ini sulit bagi setiap orang mengguankan kendaran umum, mungkin ini juga tugas pemarintah bagaimana orang-orang nyaman menggunakan kendaraan umum.

Terlebih kontributor polusi jakarta bukan semata-mata karena kendaraan pribadi. kontributor lainnya  ya asap  limbah dari pabrik yang ada di sekitar Jakarta, tingginya polusi udara di Jakarta disebabkan juga karena sedikitnya pohon atau lahan terbuka hijau dan ada pabrik-pabrik besar dan PLTU dengan batubara di Banten/Serang. Kemungkinan asap polusi nya mengarah ke Selatan yaitu Jakarta dll. Perlu evaluasi yang serius dari yang berwenang. Pindah ibuka kota mungkin jadi solusi yang baik, tapi saya pikir ini membutuhkan waktu yang lama apalagi sampai saat ini masih ada pro dan kontra tentang IKN di kalangan elit politik.
sr. member
Activity: 616
Merit: 274
August 20, 2023, 09:34:31 AM
#9
memfokuskan ke kendaraan umum baik dari fasilitasnya, halte, dan harga yang sangat ekonomis, tentu akan memberikan pilihan yang baik bagi warga DKI dan saya pikir akan mendorong warga DKI memilih angkutan umum daripada menggunakan kendaraan pribadi.
Sebenarnya pemerintah sudah tepat menggalakkan untuk alat transportasi massal seperti kereta, busway . Dari segi tarif memang murah,masalahnya akomodasi massal ini berhenti di tempat yang Sudah ada, dan bagi para pekerja harus melanjutkannya lagi untuk sampai ke kantor dan biaya gojek ini cukup lumayan. Mungkin dari sini para pekerja berfikir, ongkos perhari lebih mahal di banding bawa motor pribadi PP. Ya seharusnya pemprov Dki atau pemerintah menggalakkan atau mencontohkan kepada publik masyarakat untuk menggunakan sepeda atau sepeda listrik. Dan pemprov juga harus menyediakan tempat penyewaan atau pengisian Baterai sepeda listrik. Setiap kita mau nyewa harus daftar melalui aplikasi, Contohnya seperti di Cina atau negara lain. Pajak yang rakyat bayar selama ini balik kembali kepada rakyat, Dan Rakyat pun bisa merasakannya.

Dan untuk mobil angkut, seperti kontainer, L300 dll waktu pengujian KIR pihak dinas perhubungan harus tegas juga, jangan karena Lepitan kertas semua jadi lolos. Saya yakin banyak mobil angkut ini tidak layak untuk emisi gas buang nya.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
August 18, 2023, 08:27:44 PM
#8
Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.
Langkah pemerintah guna mengurangi polusi Jakarta dengan menggiatkan penggunaan kendaraan listrik dan moda transportasi umum menurutku sudah tepat. Namun waktunya saja tidak tepat, karena warga sudah kecolongan polusi terlebih dahulu, coba kalau dulu sebelum ini terjadi pasti warga tidak mengalami sesak nafas lagi, dan hidup dengan normal. Dan 1 hal lagi, Pemerintah juga sidah mengupayakan pemindahan Ibu kota baru di Kalimantan, itu juga menurutku sebuah langkah dan solusi baik untuk mengurangi kepadatan kendaraan bermotor di jakarta, namun tidak ada yang memmperhatikan hal ini karena di Kalimantan juga polusi juga ada karena pembakaran hutan.
hero member
Activity: 910
Merit: 677
August 18, 2023, 12:23:11 PM
#7

Sulit sebenarnya untuk mengatasi masalah ini, sebab bukan hanya pemerintah yang harus bergerak untuk menurunkan tingkat polusi bukan hanya di Jakarta, bahkan disemua wilayah. Salah satu penyebab terbesar atas polusi ini adalah kendaraan,
Quote
Ada banyak sekali faktor yang menenggarai hal ini terjadi seperti banyaknya kawasan pabrik industri yang tinggi, PLTU dan yang paling utama adalah polusi yang disebabkan kendaraan yang memang peningkatannya sangat tinggi di jakarta karena melihat dari statement yang dikatakan oleh
Luckmi Purwandari yang berposisi sebagai Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK dikatakan bahwa 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022 dan itu terus berpotensi naik tahun ini.


Dari sini seharusnya warganya harus bisa berkontribusi besar dari hal kecil untuk mengurangi masalah ini, dan salah satunya adalah selalu menggunakan kendaraan umum. Karena saya melihat masih banyak orang lebih memilih untuk memakai kendaraan pribadi dari pada kendaraan umum, padalah kita tahu bahwa Jakarta adalah salah satu kota yang memiliki kendaraan umum yang hampir ada setiap daerahnya, bahkan pemerintah DKI memfasilitasi itu
Tapi ini juga akan menjadi simalakama untuk pemerintah sendiri karena ketika mereka mencoba menerapkan rencana untuk mengurangi kendaraan misalnya, mereka harus rela kehilangan pemasukan dari pajak kendaraan dll yang berhubungan dengan kendaraan.
Data dari Bapenda Provinsi Jakarta tahun 2022 dikatakan bahwa dari pajak kendaraan saja itu sudah menyumbang sekitar 40 triliun lebih dari rencana sekitar 45,7 triliun dan jika dipersentasekan pemasukan dari pajak kendaraan itu sekitar 39% dari pendapatan. itu hanya dari pajak kendaraan saja belum dari yang lain yang berurusan dengan kendaraan.

Kalau agan tertarik teori konspirasi, sebetulnya bikin kota kek Jakarta itu punya transportasi umum yang baik itu cukup mudah. Akan tetapi ingat kalau kendaraan pribadi mendatangkan cuan dari:
PPnBM, BBNKB, PKB, Administrasi lainnya (Biaya Pembelian baru, Pajak Tahunan, Lima tahunan... dsb).

Kemudian industri ini juga besar di Indonesia karena menghidupi banyak orang mulai dari sales mobil, sales sparepart, service, jalan TOL, bensin eceran, tambal ban, dsb.
Jadi gimana mau dibikin bersih udaranya nanti makin banyak pengangguran dan makin sedikit penerimaan negara?

Kalau di luar negeri bisa itu bikin cuma orang kaya aja yang punya kendaraan via pajak mahal dsb, karena banyak lapangan kerja yang lain, tidak banyak yang tergantung dari industri ini. Penerimaan negara juga bagus. Kalau di Indonesia ya bakal kacau, setidaknya dalam jangka pendek (karena manusia pada akhirnya bisa beradaptasi). Namun kekacauan itu adalah risiko rezim yang berkuasa pada saat itu, yang kita tau mereka ga bakal mau ambil risiko karena ada efeknya di pemilu.
Ini membuat dilema menjadi besar dan segala keputusan sebenarnya saling berkaitan antara satu dan lainnya mas, ketika memang ingin membuat salah satu masalah di perbaiki maka akan muncul permasalahan yang baru yang pasti akan lebih memberikan dampak yang cukup besar bagi pemerintah itu sendiri karena masalah di kita itu terlalu bercabang dan ketika satu masalah di selesaikan maka akan menimbulkan permasalahan baru yang membuat pro dan kontra terhadap kebijakan selalu terjadi.
Tetapi jika ini dibiarkan terus berlarut maka akan menimbulkan masalah yang lebih besar dari ini, bisa saja dalam beberapa tahun kedepan jika polusi dibiarkan terus menerus semakin banyak maka akan menjadi masalah baru dari sektor penyakit dan sebagainya.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
August 18, 2023, 11:37:04 AM
#6
Kalau agan tertarik teori konspirasi, sebetulnya bikin kota kek Jakarta itu punya transportasi umum yang baik itu cukup mudah. Akan tetapi ingat kalau kendaraan pribadi mendatangkan cuan dari:
PPnBM, BBNKB, PKB, Administrasi lainnya (Biaya Pembelian baru, Pajak Tahunan, Lima tahunan... dsb).

Kemudian industri ini juga besar di Indonesia karena menghidupi banyak orang mulai dari sales mobil, sales sparepart, service, jalan TOL, bensin eceran, tambal ban, dsb.
Jadi gimana mau dibikin bersih udaranya nanti makin banyak pengangguran dan makin sedikit penerimaan negara?

Kalau di luar negeri bisa itu bikin cuma orang kaya aja yang punya kendaraan via pajak mahal dsb, karena banyak lapangan kerja yang lain, tidak banyak yang tergantung dari industri ini. Penerimaan negara juga bagus. Kalau di Indonesia ya bakal kacau, setidaknya dalam jangka pendek (karena manusia pada akhirnya bisa beradaptasi). Namun kekacauan itu adalah risiko rezim yang berkuasa pada saat itu, yang kita tau mereka ga bakal mau ambil risiko karena ada efeknya di pemilu.

Itu yang membuat pemerintah dilema untuk mengatasi pencemaran udara ini karena disatu sisi pemerintah sekarang ini sedang gencar-gencarnya untuk bisa menarik minat investor untuk bisa membuka pabrik mereka di Indonesia , namun disatu sisi lain jika pabrik ini terus melakukan produksi, khususnya kendaraan bermotor atau industri yang menggunakan batu bara, itu tentu akan semakin memperparah kondisi udara di Jabodetabek.
Solusi sementara yang bisa dilakukan oleh pemerintah itu cuman melakukan rekayasa cuaca untuk menurunkan hujan, membatasi penggunaan kendaraan fosil, dan membangun kawasan hijau. Tidak ada solusi nyata, hanya solusi jangka pendek yang menurut saya itu tidak begitu terlalu bermanfaat. Harusnya pemerintah bisa memunculkan solusi-solusi nyata, biar perlu langsung kepada pengusaha yang masih menggunakan energi fosil, namun saya ragu bahwa pemerintah akan tegas kepada mereka.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
August 18, 2023, 09:37:16 AM
#5
Kalau agan tertarik teori konspirasi, sebetulnya bikin kota kek Jakarta itu punya transportasi umum yang baik itu cukup mudah. Akan tetapi ingat kalau kendaraan pribadi mendatangkan cuan dari:
PPnBM, BBNKB, PKB, Administrasi lainnya (Biaya Pembelian baru, Pajak Tahunan, Lima tahunan... dsb).

Kemudian industri ini juga besar di Indonesia karena menghidupi banyak orang mulai dari sales mobil, sales sparepart, service, jalan TOL, bensin eceran, tambal ban, dsb.
Jadi gimana mau dibikin bersih udaranya nanti makin banyak pengangguran dan makin sedikit penerimaan negara?

Kalau di luar negeri bisa itu bikin cuma orang kaya aja yang punya kendaraan via pajak mahal dsb, karena banyak lapangan kerja yang lain, tidak banyak yang tergantung dari industri ini. Penerimaan negara juga bagus. Kalau di Indonesia ya bakal kacau, setidaknya dalam jangka pendek (karena manusia pada akhirnya bisa beradaptasi). Namun kekacauan itu adalah risiko rezim yang berkuasa pada saat itu, yang kita tau mereka ga bakal mau ambil risiko karena ada efeknya di pemilu.
newbie
Activity: 10
Merit: 0
August 18, 2023, 02:52:27 AM
#4

Saat ini media baik itu di televisi maupun di media sosial cukup heboh dengan pemberitaan Jakarta (ibukota saat ini) yang penuh dengan polusi.
Tingkat polusi di Jakarta dan sekitaranya saat ini sudah sangat parah serta telah melewati batas aman yang ditetapkan WHO. dikatakan bahwa saat ini pencemaran polusi di Jakarta dan sekitarnya berada di 155 AQI (Air Quality Index) data bulan juni lalu bahkan mungkin sekarang semakin bertambah yang membuat jakarta saat ini berada di urutan pertama kota dengan polusi paling parah se asia tenggara dan itu artinya tingkat polusi di kota Jakarta naik sangat pesat dibanding tahun lalu yang memang berada di urutan ke 6 untuk kota paling berpolusi di Asia dengan tingkat pencemaran 67 AQI.


Ada banyak sekali faktor yang menenggarai hal ini terjadi seperti banyaknya kawasan pabrik industri yang tinggi, PLTU dan yang paling utama adalah polusi yang disebabkan kendaraan yang memang peningkatannya sangat tinggi di jakarta karena melihat dari statement yang dikatakan oleh
Luckmi Purwandari yang berposisi sebagai Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK dikatakan bahwa 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022 dan itu terus berpotensi naik tahun ini.

"Kendaraan bermotor di Jakarta, terutama sepeda motor dengan bahan bakar fosil, mencapai 24,5 juta pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 persen adalah sepeda motor. Pertumbuhan sepeda motor ini sekitar 1 juta lebih setiap tahunnya,"

Ada beberapa rencana yang akan dilakukan pemerintah terhadap situasi ini seperti dengan melakukan upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik serta mendorong masyarakat agar terbiasa menggunakan moda transportasi massal agar polusi udara (gas sedikit dikurangi) tetapi menurut beberapa pihak lain ini dinilai sedikit kurang baik karena dianggap tebang pilih dalam melakukan respon dengan dalih bahwa strategi pemerintah yang berfokus pada emisi di sektor transportasi saja itu tidak akan bisa mengatasi polusi udara secara keseluruhan di kota jakarta.
Kami tidak menyanggah bahwa sektor transportasi masih jadi penyumbang terbesar. Tetapi pernyataan pemerintah, terutama pemprov, seperti menegasikan kontribusi polutan dari sumber lain. Bahkan menyalahkan musim kemarau, dan sebagainya

Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.


saya menemukan sebuah konten yang menarik perbandingan polusi ketika sedang covid dan setelah covid https://www.instagram.com/p/Cv9EvkUL2PD/?igshid=NjZiM2M3MzIxNA==

Mungkin ini salah satu pertimbangan IKN di kembangkan oleh presiden kita, sebagai antisipasi kepadatan penduduk di sebuah daerah, polusi ini terjadi karena kurangnya lahan hijau dan polusi udara.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
August 17, 2023, 11:45:06 PM
#3

Sulit sebenarnya untuk mengatasi masalah ini, sebab bukan hanya pemerintah yang harus bergerak untuk menurunkan tingkat polusi bukan hanya di Jakarta, bahkan disemua wilayah. Salah satu penyebab terbesar atas polusi ini adalah kendaraan,
Quote
Ada banyak sekali faktor yang menenggarai hal ini terjadi seperti banyaknya kawasan pabrik industri yang tinggi, PLTU dan yang paling utama adalah polusi yang disebabkan kendaraan yang memang peningkatannya sangat tinggi di jakarta karena melihat dari statement yang dikatakan oleh
Luckmi Purwandari yang berposisi sebagai Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK dikatakan bahwa 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022 dan itu terus berpotensi naik tahun ini.


Dari sini seharusnya warganya harus bisa berkontribusi besar dari hal kecil untuk mengurangi masalah ini, dan salah satunya adalah selalu menggunakan kendaraan umum. Karena saya melihat masih banyak orang lebih memilih untuk memakai kendaraan pribadi dari pada kendaraan umum, padalah kita tahu bahwa Jakarta adalah salah satu kota yang memiliki kendaraan umum yang hampir ada setiap daerahnya, bahkan pemerintah DKI memfasilitasi itu.
Mungkin ini adalah hal yang memang perlu di perhatikan oleh warga DKI utamanya yang melakukan aktivitas di industri atau yang melakukan aktivitas sehari-hari untuk bepergian, tetapi untuk menumbuhkan kesadaran itu cukup sulit, beberapa kali pun upaya penyampaian peringatan dan sosialisai tempaknya tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam kesadaran ini.

Saya pikir lebih baik pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan untuk  membatasi kepemilikan kendaraan pribadi, meningkatkan pembayaran pajak kendaraan, dan memfokuskan ke kendaraan umum baik dari fasilitasnya, halte, dan harga yang sangat ekonomis, tentu akan memberikan pilihan yang baik bagi warga DKI dan saya pikir akan mendorong warga DKI memilih angkutan umum daripada menggunakan kendaraan pribadi.

Membicarakan ini, mau tidak mau kita juga harus membicarakan IKN yang ada di Kalimantan, karena kita semua tahu bahwa Indonesia (Kalimantan) adalah salah satu paru paru dunia, selain daripada Brasil dan Kongo. Memang ada pro kontra akan hal ini, dan itu pasti akan ada setiap ada rencana rencana baru, bahkan yang sudah terjadipun masih mengundang pro kontra. Memang juga saya melihat ada resiko didalamnya.
Bagaimana, apakah ini akan menjadi solusi, atau justru menambah masalah?
Ceritanya pemindahan IKN ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan penduduk yang ada di dataran Jawa, untuk mengurangi polusi dan pemerataan ekonomi, namun segala keputusan pasti ada baik dan buruknya yang menimbulkan pro kontra karena Kalimantan merupakan paru-paru dunia yang mungkin jika bernasib sama seperti jawa akan menjadi hal yang serius dalam perubahan iklim, ini kembali lagi ke pembentukan IKN dan apa yang akan di lakukan di lingkungan IKN itu, pasalnya dalam rencana pembangunan menggunakan transportasi yang menghasilkan polusi lebih rendah.

Ini akan menjadi solusi untuk Jakarta tetapi mungkin menjadi masalah baru untuk Kalimantan dan dunia. Grin
sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
August 17, 2023, 12:10:31 PM
#2

Sulit sebenarnya untuk mengatasi masalah ini, sebab bukan hanya pemerintah yang harus bergerak untuk menurunkan tingkat polusi bukan hanya di Jakarta, bahkan disemua wilayah. Salah satu penyebab terbesar atas polusi ini adalah kendaraan,
Quote
Ada banyak sekali faktor yang menenggarai hal ini terjadi seperti banyaknya kawasan pabrik industri yang tinggi, PLTU dan yang paling utama adalah polusi yang disebabkan kendaraan yang memang peningkatannya sangat tinggi di jakarta karena melihat dari statement yang dikatakan oleh
Luckmi Purwandari yang berposisi sebagai Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK dikatakan bahwa 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022 dan itu terus berpotensi naik tahun ini.


Dari sini seharusnya warganya harus bisa berkontribusi besar dari hal kecil untuk mengurangi masalah ini, dan salah satunya adalah selalu menggunakan kendaraan umum. Karena saya melihat masih banyak orang lebih memilih untuk memakai kendaraan pribadi dari pada kendaraan umum, padalah kita tahu bahwa Jakarta adalah salah satu kota yang memiliki kendaraan umum yang hampir ada setiap daerahnya, bahkan pemerintah DKI memfasilitasi itu.

Membicarakan ini, mau tidak mau kita juga harus membicarakan IKN yang ada di Kalimantan, karena kita semua tahu bahwa Indonesia (Kalimantan) adalah salah satu paru paru dunia, selain daripada Brasil dan Kongo. Memang ada pro kontra akan hal ini, dan itu pasti akan ada setiap ada rencana rencana baru, bahkan yang sudah terjadipun masih mengundang pro kontra. Memang juga saya melihat ada resiko didalamnya.
Bagaimana, apakah ini akan menjadi solusi, atau justru menambah masalah?
hero member
Activity: 910
Merit: 677
August 16, 2023, 10:15:58 AM
#1

Saat ini media baik itu di televisi maupun di media sosial cukup heboh dengan pemberitaan Jakarta (ibukota saat ini) yang penuh dengan polusi.
Tingkat polusi di Jakarta dan sekitaranya saat ini sudah sangat parah serta telah melewati batas aman yang ditetapkan WHO. dikatakan bahwa saat ini pencemaran polusi di Jakarta dan sekitarnya berada di 155 AQI (Air Quality Index) data bulan juni lalu bahkan mungkin sekarang semakin bertambah yang membuat jakarta saat ini berada di urutan pertama kota dengan polusi paling parah se asia tenggara dan itu artinya tingkat polusi di kota Jakarta naik sangat pesat dibanding tahun lalu yang memang berada di urutan ke 6 untuk kota paling berpolusi di Asia dengan tingkat pencemaran 67 AQI.


Ada banyak sekali faktor yang menenggarai hal ini terjadi seperti banyaknya kawasan pabrik industri yang tinggi, PLTU dan yang paling utama adalah polusi yang disebabkan kendaraan yang memang peningkatannya sangat tinggi di jakarta karena melihat dari statement yang dikatakan oleh
Luckmi Purwandari yang berposisi sebagai Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK dikatakan bahwa 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022 dan itu terus berpotensi naik tahun ini.

"Kendaraan bermotor di Jakarta, terutama sepeda motor dengan bahan bakar fosil, mencapai 24,5 juta pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 persen adalah sepeda motor. Pertumbuhan sepeda motor ini sekitar 1 juta lebih setiap tahunnya,"

Ada beberapa rencana yang akan dilakukan pemerintah terhadap situasi ini seperti dengan melakukan upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik serta mendorong masyarakat agar terbiasa menggunakan moda transportasi massal agar polusi udara (gas sedikit dikurangi) tetapi menurut beberapa pihak lain ini dinilai sedikit kurang baik karena dianggap tebang pilih dalam melakukan respon dengan dalih bahwa strategi pemerintah yang berfokus pada emisi di sektor transportasi saja itu tidak akan bisa mengatasi polusi udara secara keseluruhan di kota jakarta.
Kami tidak menyanggah bahwa sektor transportasi masih jadi penyumbang terbesar. Tetapi pernyataan pemerintah, terutama pemprov, seperti menegasikan kontribusi polutan dari sumber lain. Bahkan menyalahkan musim kemarau, dan sebagainya

Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.


saya menemukan sebuah konten yang menarik perbandingan polusi ketika sedang covid dan setelah covid https://www.instagram.com/p/Cv9EvkUL2PD/?igshid=NjZiM2M3MzIxNA==
Jump to: