Author

Topic: Kegalauan Capres dan Cawapres, Apakah Peta Politik akan berubah? (Read 836 times)

legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Saya pikir pemilihan presiden dalam politik Indonesia harus kompetitif. Saat ini banyak pemimpin tetapi pemimpin yang bertanggung jawab masih kurang, saya ingin pemimpin yang berkarakter dan bertanggung jawab diutamakan. Ada beberapa pemimpin di sekitar kita yang dipilih oleh rakyat dan terlibat dalam penipuan dan perbuatan salah terhadap rakyat. Para pemimpin itu tidak pernah berbuat baik kepada rakyat yang selalu ingin mereka jarah. Kami tidak akan memilih orang-orang yang mengutamakan kepentingannya sendiri dan mengorbankan rakyatnya. Temukan pemimpin yang melakukan yang terbaik untuk rakyat
Sudah terlambat gan, saat ini pilihan kita sudah ada 3 pasangan, jadi jika menurut ente ketiga pasangan tersebut tidak sesuai dengan hati nurani, ente boleh tidak memilih. Akan tetapi, golput itu jelas tidak baik, karena bisa jadi suara ente (berdasarkan DPT) akan diselewengkan dan dicoblos ke pasangan lain. Mungkin untuk 2029, ente mulai bangun komitmen, atau jika ente memang benar berniat, silahkan untuk mengusulkan untuk dibuat UU calon presiden independent non partai supaya dapat ikut dalam konstelasi politik di 2029. Dan juga untuk memperkuat itu, ajukan juga uji materi untuk menghapus Electoral Threshold ke MK.
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Vave.com - Crypto Casino
Saya pikir pemilihan presiden dalam politik Indonesia harus kompetitif. Saat ini banyak pemimpin tetapi pemimpin yang bertanggung jawab masih kurang, saya ingin pemimpin yang berkarakter dan bertanggung jawab diutamakan. Ada beberapa pemimpin di sekitar kita yang dipilih oleh rakyat dan terlibat dalam penipuan dan perbuatan salah terhadap rakyat. Para pemimpin itu tidak pernah berbuat baik kepada rakyat yang selalu ingin mereka jarah. Kami tidak akan memilih orang-orang yang mengutamakan kepentingannya sendiri dan mengorbankan rakyatnya. Temukan pemimpin yang melakukan yang terbaik untuk rakyat
Kenapa di negara kita sangat sulit ditemukan pejabat yang bertanggung jawab dengan mengedepankan tugas yang dipikulnya daripada memperkaya diri, kerabat dan keluarganya.
Jawabannya karena mayoritas pejabat yang ada di Indonesia tidak takut sama Tuhannya. Saat pelantikan, mereka disumpah dengan kitab suci menurut agamanya masing-masing, namun setelah menjabat mereka masih berani melakukan KKN.

Selama pejabat yang ada di negeri ini tidak takut dengan Tuhannya, kemakmuran masyarakat sangat sulit terealisasi. Saya harap di pemilu kali ini arah politik berubah dari pejabat yang tidak takut sama tuhan menjadi taat dan takut pada tuhan.
Mereka itu hanya mengaku-ngaku sebagai umat, karena pada kenyataanya mereka tidak mencerminkan diri sebagai manusia yang beragama.
mereka seringkali berbicara tentang penistaan agama, berbicara tentang penistaan alakitab dan al-qu'an akan tetapi bukankah mengingkari janji mereka sendiri adalah sebuah bentuk penistaan terhadap al-qu'an karena setelah mereka disumpah dihadapan al-qu'an namun mereka mengingkari hal tersebut dan seakan menyepelekan sumpahnya dihdapan al-qur'an. Tapi Janji hanyalah janji dan dosa biarlah urusan nanti, sumpah serapah menjadi hal lumrah demi bisa mendapatkan sebuah kekuasaan.
Perlu kita ketahui bahwa dalam pepolitikan itu tidak ada yang namanya kesepakatan tidak ada yang namanya janji, sekarang berbicara demikian besok atau lusa berbicara akan lain lagi. begitulah perpolitikan yang terjadi pada saat ini.

Dan selamat datang dinegeri ngeri, dimana korupsi terus beraksi dan maling kecil terus dihakimi.  Dan sebentar lagi kita akan menjelang pemilu serentak maka segeralah tutup telinga anda dari janji-janji palsu yang akan mereka gaungkan untuk memenangkan sebuah kontestasi.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 337
Enterapp Pre-Sale Live
Saya pikir pemilihan presiden dalam politik Indonesia harus kompetitif. Saat ini banyak pemimpin tetapi pemimpin yang bertanggung jawab masih kurang, saya ingin pemimpin yang berkarakter dan bertanggung jawab diutamakan. Ada beberapa pemimpin di sekitar kita yang dipilih oleh rakyat dan terlibat dalam penipuan dan perbuatan salah terhadap rakyat. Para pemimpin itu tidak pernah berbuat baik kepada rakyat yang selalu ingin mereka jarah. Kami tidak akan memilih orang-orang yang mengutamakan kepentingannya sendiri dan mengorbankan rakyatnya. Temukan pemimpin yang melakukan yang terbaik untuk rakyat
Kenapa di negara kita sangat sulit ditemukan pejabat yang bertanggung jawab dengan mengedepankan tugas yang dipikulnya daripada memperkaya diri, kerabat dan keluarganya.
Jawabannya karena mayoritas pejabat yang ada di Indonesia tidak takut sama Tuhannya. Saat pelantikan, mereka disumpah dengan kitab suci menurut agamanya masing-masing, namun setelah menjabat mereka masih berani melakukan KKN.

Selama pejabat yang ada di negeri ini tidak takut dengan Tuhannya, kemakmuran masyarakat sangat sulit terealisasi. Saya harap di pemilu kali ini arah politik berubah dari pejabat yang tidak takut sama tuhan menjadi taat dan takut pada tuhan.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
Saya pikir pemilihan presiden dalam politik Indonesia harus kompetitif. Saat ini banyak pemimpin tetapi pemimpin yang bertanggung jawab masih kurang, saya ingin pemimpin yang berkarakter dan bertanggung jawab diutamakan. Ada beberapa pemimpin di sekitar kita yang dipilih oleh rakyat dan terlibat dalam penipuan dan perbuatan salah terhadap rakyat. Para pemimpin itu tidak pernah berbuat baik kepada rakyat yang selalu ingin mereka jarah. Kami tidak akan memilih orang-orang yang mengutamakan kepentingannya sendiri dan mengorbankan rakyatnya. Temukan pemimpin yang melakukan yang terbaik untuk rakyat

Dan lagi-lagi hal ini disebabkan oleh ongkos politik yang cukup mahal, karena untuk menjadi seorang kepala daerah saja, maka seseorang tersebut harus mempunyai uang hingga puluhan miliar agar bisa memenangkan sebuah kontestasi politik. Apalagi jika ingin menjadi seorang presiden entah ia harus mendapatkan uang berapa triliun rupiah agar ia bisa memenangkan kontestasi..?

Ongkos politik sangatlah mahal sehingga ketika seseorang mencalonkan diri sebagai bupati misalnya, maka seseorang tersebut selain harus mendapatkan kendaraan yang besar yaitu parpol maka orang tersebut juga mau tidak mau harus menggandeng orang lain yang bisa membiayainya dan biasanya mereka seringkali menggandeng pengusaha sebagai donaturnya terlebih lagi pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan. Maka jangan asing jika ada beberapa oknum pemerintah yang memnag ketika mengambil keputusan ataupun mengeluarkan sebuah kebijakan itu lebih condong kepada pengusaha bukan kepada rakyat.
newbie
Activity: 24
Merit: 15
Saya pikir pemilihan presiden dalam politik Indonesia harus kompetitif. Saat ini banyak pemimpin tetapi pemimpin yang bertanggung jawab masih kurang, saya ingin pemimpin yang berkarakter dan bertanggung jawab diutamakan. Ada beberapa pemimpin di sekitar kita yang dipilih oleh rakyat dan terlibat dalam penipuan dan perbuatan salah terhadap rakyat. Para pemimpin itu tidak pernah berbuat baik kepada rakyat yang selalu ingin mereka jarah. Kami tidak akan memilih orang-orang yang mengutamakan kepentingannya sendiri dan mengorbankan rakyatnya. Temukan pemimpin yang melakukan yang terbaik untuk rakyat
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses

Akhirnya capres dan cawapres untuk 2024 sudah complete. Di hari terakhir pendaftaran kemaren, Prabowo dan Gibran mendaftarkan dirinya ke KPU bersama dengan tim di koalisi Indonesia Maju. Ternyata benar tebakan dan analisa dari kita di sini, bahwa Anaknya Jokowi pasti akan ikut bergabung dalam konstelasi politik yang sedang hangat sekarang ini. Memang, namanya politik dinasti itu tidak akan bisa dihapus walau sistem demokrasi diterapkan, karena yang namanya anak Raja pasti akan dipermudah atau difasilitasi supaya dapat maju dengan mulus seperti bapaknya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa, kita berada di tengah-tengah zaman yang sistemnya sudah sentralisasi atau diatur oleh mastermind baik itu dari luar mau pun dari dalam negeri itu sendiri. Kalau ane berharap, siapa pun terpilih untuk tidak membawa kepentingan yang merusak dan menghancurkan cita-cita bapak bangsa yang dimandatkan di UU 1945.

Anis - Muhaimin
Ganjar - Mahfud MD
Prabowo - Gibran
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
Mereka takut anis ditinggalkan cak Imin ketika sudah final nanti. Ya kita tunggu saja nanti akhirnya seperti apa, akankah 3 poros ini berlanjut atau akan dipecah lagi?
Tapi menurut ane tidak, mustahil si Imin ini ninggalin Anis di tengah jalan karena dia sudah dapat posisi nyaman (sebagai wapres). Beda kalau Imin cuma dapat tiket menteri, (kayak ke Prabowo tempo hari). Karena setahu ane, cita-cita si Imin ini tidak setinggi langit, paling tinggi dia itu minta jadi Menko, itu pun harus antri dulu di belakang Golkar, karena suara PKB itu hanya seupil (ketika di Prabowo). Nah sekarang, dia dapat posisi Wapres, sebuah langkah politik (yang tidak dia impikan), sehingga ane hakul yakin sampe di 24 November 2024 nanti mereka ini tetap 1 paket AMIN.

hoho tidak semudah itu bung. semua kemungkinan bisa terjadi. jika dilihat posisi memang benar, Amin (Anis-Imin) ini begitu diuntungkan, khususnya Imin sendiri karena dia diposisikan sebagai cawapres ketimbang dijanjikan sebagai menteri jika gabung dengan koalisi yang lain. tapi jika dipikir lagi, mereka berdua kurang kuat dan kemungkinan menangnya kecil ketimbang bowo dan anjar. bowo dengan bekal pemilu kemarin dan anjar dengan dukungan dari partai besar (pdih) Amin akan sulit melampaui. gejolak diantara mereka berdua dengan internal dan juga rekam jejaknya yang kurang bagus.

Jika kita meihat dari pergerakan media sosial memang seakan pasangn  AMIN ini memilki banyak pendukungnya dan kita juga bisa melihatnya melalui sebuah postingan dan komentar yang ada di medsos terkhusus IG dan Fb banyak sekali komentar dan tagar yang menunjukan dukungan penuh terhadap pasangan tersebut, namun memang pada realita yang terjadi bahwa pasangan ini cukup kontroversi. Dan untuk Pak prabowo sendiri saya melihat kalau secara koalisi yang ia bangun untuk saat ini cukuplah kuat untuk bisa mengantarkannya menjadi RI 1 karena terdapat partai-partai besar yang tergabung dalam koalisi tersebut. Namun untuk Pak ganjar sendiri yang diusung oleh PDIP sebagai bacapres, saya melihat kalau secara koalisi yang dibangun oleh PDIP belumlah cukup kuat karena sampai saat ini yang tergabung dalam koalisi tersebut barulah PPP dan selebihnya itu partai non parlemen, akan tetapi jika dilihat dari sokongan dana dengan bergabungnya sembilan naga tentunya sudah tidak dapat diragukan lagi bahwa secara finansial sangatlah kuat.

Quote from: jeanvandame
imin yang mendapatkan surat peringatan tegas dari ketua organisasi hijau karena selalu membawa nama organ itu, anis memiliki rekam jejak yang kurang baik pas pilkada DKI waktu itu, dengan pemikiran yang mencoba untuk netral, anis kemarin terlalu menggebu-gebu dengan membawa isu sara kelapangan bahkan membawa politik identitas.

PKB adalah NU dan NU adalah PKB, narasi inilah yang selalu dibawahakan oleh Gus Muhamin ketika ia bertemu dengan warga nahdiyin agar PKB dapat mengantongi suara nahdiyin secara keseluruhan, akan tetapi dengan adanya ketidakharmonisan antara ketum PKB dan Ketum PBNU, maka narasi PKB adalah NU dan NU adalah PKB wajib kita pertanyakan kembali.!
Kalau berbicara Mas anis sepertinya ia masih melekat dengan alumnus Kapak Wirosambleng Wwkwkwk

Quote from: jeanvandame
sedikit analisa saya, imin di pasangkan dengan anis itu di sengaja agar nantinya terjegal, terjegal oleh apa? oleh kasus imin yang terindikasi ikut campur salah satu kasus korupsi di dinas ketenagakerjaan. nah jika nanti anis diperiksa sebagai terduka tersangka kasusu itu secara otomatis anis akan blunder karena tidak punya wakil dan berkurang partai pengusungnya. tapi ini cuma analisa mentah. monggo....

Kita akan tau kepastian ini pada tanggal 19-25 Oktober mendatang, sebagai hari penentuan Capres dan Cawapres dan hari dimana pertarungan sesungguhnya akan dimulai. Dan apakah pasangan Amin lolos ketahap selanjut.? Kita lihat nanti saja  Grin Grin Grin, karena pada saat ini beberpa keumungkinan bisa saja terjadi.
full member
Activity: 180
Merit: 121
Mereka takut anis ditinggalkan cak Imin ketika sudah final nanti. Ya kita tunggu saja nanti akhirnya seperti apa, akankah 3 poros ini berlanjut atau akan dipecah lagi?
Tapi menurut ane tidak, mustahil si Imin ini ninggalin Anis di tengah jalan karena dia sudah dapat posisi nyaman (sebagai wapres). Beda kalau Imin cuma dapat tiket menteri, (kayak ke Prabowo tempo hari). Karena setahu ane, cita-cita si Imin ini tidak setinggi langit, paling tinggi dia itu minta jadi Menko, itu pun harus antri dulu di belakang Golkar, karena suara PKB itu hanya seupil (ketika di Prabowo). Nah sekarang, dia dapat posisi Wapres, sebuah langkah politik (yang tidak dia impikan), sehingga ane hakul yakin sampe di 24 November 2024 nanti mereka ini tetap 1 paket AMIN.

hoho tidak semudah itu bung. semua kemungkinan bisa terjadi. jika dilihat posisi memang benar, Amin (Anis-Imin) ini begitu diuntungkan, khususnya Imin sendiri karena dia diposisikan sebagai cawapres ketimbang dijanjikan sebagai menteri jika gabung dengan koalisi yang lain. tapi jika dipikir lagi, mereka berdua kurang kuat dan kemungkinan menangnya kecil ketimbang bowo dan anjar. bowo dengan bekal pemilu kemarin dan anjar dengan dukungan dari partai besar (pdih) Amin akan sulit melampaui. gejolak diantara mereka berdua dengan internal dan juga rekam jejaknya yang kurang bagus.

imin yang mendapatkan surat peringatan tegas dari ketua organisasi hijau karena selalu membawa nama organ itu, anis memiliki rekam jejak yang kurang baik pas pilkada DKI waktu itu, dengan pemikiran yang mencoba untuk netral, anis kemarin terlalu menggebu-gebu dengan membawa isu sara kelapangan bahkan membawa politik identitas.

sedikit analisa saya, imin di pasangkan dengan anis itu di sengaja agar nantinya terjegal, terjegal oleh apa? oleh kasus imin yang terindikasi ikut campur salah satu kasus korupsi di dinas ketenagakerjaan. nah jika nanti anis diperiksa sebagai terduka tersangka kasusu itu secara otomatis anis akan blunder karena tidak punya wakil dan berkurang partai pengusungnya. tapi ini cuma analisa mentah. monggo....
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Mereka takut anis ditinggalkan cak Imin ketika sudah final nanti. Ya kita tunggu saja nanti akhirnya seperti apa, akankah 3 poros ini berlanjut atau akan dipecah lagi?
Tapi menurut ane tidak, mustahil si Imin ini ninggalin Anis di tengah jalan karena dia sudah dapat posisi nyaman (sebagai wapres). Beda kalau Imin cuma dapat tiket menteri, (kayak ke Prabowo tempo hari). Karena setahu ane, cita-cita si Imin ini tidak setinggi langit, paling tinggi dia itu minta jadi Menko, itu pun harus antri dulu di belakang Golkar, karena suara PKB itu hanya seupil (ketika di Prabowo). Nah sekarang, dia dapat posisi Wapres, sebuah langkah politik (yang tidak dia impikan), sehingga ane hakul yakin sampe di 24 November 2024 nanti mereka ini tetap 1 paket AMIN.
full member
Activity: 180
Merit: 121
So, sudah hampir mau memasuki bulan oktober dimana sudah mendekati tenggat waktu pendaftaran capres dan cawapres. Sejauh ini sudah ada 1 partai koalisi (nasdem, pkb dan pks) yang sudah pasti nama calonnya, sedangkan yang lain belum. baik itu prabowo maupun ganjar. Di satu sisi, Probowo masih ngebet banget untuk narik trah jokowi (gibran) untuk jadi wapresnya, disamping untuk menjilat (mendapatkan dukungan) jokowi, Gibran juga mumpuni untuk memecah suara PDIP dimana merupakan suatu politik ampuh untuk mendulang suara. Sedangkan di satu sisi, Ganjar masih galau antara pilihan mahfud, khofifah dan uno, namun menurut ane, bau-baunya sih ke tokoh NU, yaitu Mahfud dan Khofifah karena suara Jawa timur merupakan suara yang sangat di perhitungan.

Luar biasa keren pengamatan anda, sejauh ini memang benar apa yang anda sampaikan, bahkan bisa jadi postingan anda adalah rahasia umum politikus atau para pengamatnya. Namun, ada hal yang mungkin sedikit mengejutkan perihal capres cawapres yang "katanya" sudah final. Saya dengar AMIN ini hanya sebuah pengalihan, kita ketahui bersama bahwa cak Imin ini adalah seorang politikus yang hebat, bagaimana tidak, Gus Dur saja bisa di depak dari partainya sendiri.

Usut punya usut, ada beberapa tokoh politik yang sengaja mendesain AMIN untuk menghentikan langkah salah satu capres. Pasalnya jika capres ini lolos maka akan menjadi blunder, karena pecah suaranya. Bahkan PKS sendiri pun meng-amini opini ini. Mereka takut anis ditinggalkan cak Imin ketika sudah final nanti. Ya kita tunggu saja nanti akhirnya seperti apa, akankah 3 poros ini berlanjut atau akan dipecah lagi?
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
So, sudah hampir mau memasuki bulan oktober dimana sudah mendekati tenggat waktu pendaftaran capres dan cawapres. Sejauh ini sudah ada 1 partai koalisi (nasdem, pkb dan pks) yang sudah pasti nama calonnya, sedangkan yang lain belum. baik itu prabowo maupun ganjar. Di satu sisi, Probowo masih ngebet banget untuk narik trah jokowi (gibran) untuk jadi wapresnya, disamping untuk menjilat (mendapatkan dukungan) jokowi, Gibran juga mumpuni untuk memecah suara PDIP dimana merupakan suatu politik ampuh untuk mendulang suara. Sedangkan di satu sisi, Ganjar masih galau antara pilihan mahfud, khofifah dan uno, namun menurut ane, bau-baunya sih ke tokoh NU, yaitu Mahfud dan Khofifah karena suara Jawa timur merupakan suara yang sangat di perhitungan.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Apakah ada yang bisa menebaknya kapan mereka akan mendeklarasikannya.?
Mereka berdua (prabowo dan ganjar) ini masih sat set sat set menunggu arahan dari sang paduka Raja. Karena mereka ini masih 1 garis/jalur dalam meneruskan rezim dan pembangunan lanjutan. Ada desas desus dari Istana kalau paduka raja menginginkan mereka untuk berduet saja dibanding harus bersaing 1 sama lain, setidaknya bisa hemat anggaran dan sudah pasti lolos sebagai the next presiden dan wapres (Prabowo dan Ganjar). Namun ini masih menunggu respon dari Ibu peri, kalau kata ibu peri gabung, ya mereka dipastikan duet dan akan ada 2 poros saja di pilpres nanti.
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Vave.com - Crypto Casino
Sebelum terdaftar di KPU, peta koalisi partai politik masih bisa berubah dalam mengusung capres dan cawapres di pilpres 2024. Seperti misalnya koalisi perubahan yang 1 tahun berjalan bersama tiba-tiba Demokrat mundur dari koalisi perubahan dan PKB yang sudah lebih 1 tahun bersama Gerindra hanya beberapa hari juga mundur dari koalisi KIR dan bergabung ke koalisi perubahan dengan mencalonkan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres yang mendampingi Anies Baswedan. Belakangan ini ada isu juga jika PDIP ingin menduetkan Ganjar dengan Prabowo untuk menciptakan dua poros agar bisa mengalahkan pasangan Anies-Gus Imin. Oleh karena itu dinamika politik masih sangat cair dan arah dukungan partai politik masih bisa berubah.
Ini merupakan sesuatu yang wajar yang terjadi dalam sebuah perpolitikan, karena Ketum PKB yaitu Muahimin Iskandan atau yang sering disapa dengan sebutan Cak Imin melihat bahwa ia tidak memilki ruang sedikitpun untuk dirinya bisa tampil sebagai Bacawapres di "Koalaisi Indonesia Maju" walalupun pada kesempatan sebelumnya PKB memilki track rekord yang cukup bagud dengan mendapingi PDIP di pemilu sebelumnya dan terbukti menang. Sehingga yang menjadi keputusan ketum PKB adalah dengan berganti haluan dengan memtuskan untuk bergabung bersama "Koalisi Perubahan untuk Persatuan" karena melihat kesempatan itu ada. Akan tetapi disamping itu ada pihak yang merasa dikhianati yaitu partai Demokrat yang pada akhirnya partai demokratpun memilih untuk keluar dan berganti haluan.

Namun yang membuat saya sedikit penasaran dan sedikit menyita perhatian saya yaitu terkait siapa cawapres yang akan mendampingi Prabowo maupun Ganjar Pranowo. Yang dimana sementara itu untuk pencalonan Capres dan Cawapres hanya tersisa satu bulan lagi. Dan sampai saat ini walaupun memang ada beberapa kandidat yang dirasa cocok untuk mendapingi mereka, akan tetapi baik Prabowo maupun Ganjar belum mendeklarasikan siapa Cawapresnya. Apakah ada yang bisa menebaknya kapan mereka akan mendeklarasikannya.?
sr. member
Activity: 957
Merit: 278
Vave.com - Crypto Casino
Sebelum terdaftar di KPU, peta koalisi partai politik masih bisa berubah dalam mengusung capres dan cawapres di pilpres 2024. Seperti misalnya koalisi perubahan yang 1 tahun berjalan bersama tiba-tiba Demokrat mundur dari koalisi perubahan dan PKB yang sudah lebih 1 tahun bersama Gerindra hanya beberapa hari juga mundur dari koalisi KIR dan bergabung ke koalisi perubahan dengan mencalonkan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres yang mendampingi Anies Baswedan. Belakangan ini ada isu juga jika PDIP ingin menduetkan Ganjar dengan Prabowo untuk menciptakan dua poros agar bisa mengalahkan pasangan Anies-Gus Imin. Oleh karena itu dinamika politik masih sangat cair dan arah dukungan partai politik masih bisa berubah.
newbie
Activity: 16
Merit: 0

Poros ini sudah dirumorkan belakangan ini untuk melawan Anies Baswedan, mungkin mereka mempertimbangkan konsekuensi dan ratio kemenangan jika pemilihan presiden kali ini dengan mengandalkan tiga poros kemungkinan pilihan Anies lebih dominan. Namun poros PDIP dan Gerindra tidak semudah yang dibayangkan karena kedua partai besar tersebut sama - sama ingin mencalonkan diri sebagai presiden dan tidak ada yang bersedia turun menjadi wakil presiden.
Namun sedikit unik dan menarik karena kedua poros ini baik PDIP dan Gerindra sampai sekarang belum mengumumkan kandidat calon wakil presiden mereka padahal kubu oposisi Anies Baswedan sudah mengumumkan jauh - jauh hari.

Jika diliat dari hasil surve pasangan anis dan cak imin berada di peringkat ketiga dari calon ganjar dan prabowo. Tapi bicara hasil lapangan malah ganjar dan prabowo yang sampai sekarang belum menentukan calon wakil nya masing masing, malah ada potensi untuk bergabung bersama.
Ini menandakan bahwa ganjar dan prabowo pun gak percaya dengan hasil surve.
hero member
Activity: 1190
Merit: 599
Seperti nya perubahan koalisi akan kembali terjadi saat mendekati pendaftaran bakal calon.
Ada potensi ganjar dan prabowo bersatu dalam satu piring berdua, tapi di mainkan di ujung permainan saat mendekati masa pendaftaran calon presiden supaya partai partai yang sudah merapat tidak memiliki waktu lagi untuk membuat poros yang baru.
Akhir kisah kita kembali disajikan dengan kalimat demi bangsa dan negara.
Poros ini sudah dirumorkan belakangan ini untuk melawan Anies Baswedan, mungkin mereka mempertimbangkan konsekuensi dan ratio kemenangan jika pemilihan presiden kali ini dengan mengandalkan tiga poros kemungkinan pilihan Anies lebih dominan. Namun poros PDIP dan Gerindra tidak semudah yang dibayangkan karena kedua partai besar tersebut sama - sama ingin mencalonkan diri sebagai presiden dan tidak ada yang bersedia turun menjadi wakil presiden.
Namun sedikit unik dan menarik karena kedua poros ini baik PDIP dan Gerindra sampai sekarang belum mengumumkan kandidat calon wakil presiden mereka padahal kubu oposisi Anies Baswedan sudah mengumumkan jauh - jauh hari.
newbie
Activity: 16
Merit: 0

Ane tidak begitu intens mengamati perpolitikan Indonesia, tapi kalau melihat bagaimana ketatnya persaingan antar capres sekarang membuat ane berpikir kalau saat ini peta politik sedang galau. Akankah ada perubahan?



bagaimana opini kalian?.


Seperti nya perubahan koalisi akan kembali terjadi saat mendekati pendaftaran bakal calon.
Ada potensi ganjar dan prabowo bersatu dalam satu piring berdua, tapi di mainkan di ujung permainan saat mendekati masa pendaftaran calon presiden supaya partai partai yang sudah merapat tidak memiliki waktu lagi untuk membuat poros yang baru.
Akhir kisah kita kembali disajikan dengan kalimat demi bangsa dan negara.
jr. member
Activity: 42
Merit: 19
Factos , era digdaya PDIP masih terasa kok apalagi di wilayah Jateng, Jatim . Tapi menurut saya sendiri yang pernah research secara simpel rata" kaum millenial sekarang banyak yang justru hate ke PDIP, yang saya pikir mungkin maklum dibarengi dengan fakta bahwa PDIP banyak menuai kontroversi tahun ke tahun. Sumber suara PDIP mungkin rata" rakyat kecil yang notabene sama dengan motto PDIP "Partai Wong Cilik".

Faktor lain yang juga mungkin akan berdampak besar adalah bergabungnya demokrat ke koalisi banteng melihat bagaimana Anies menikung AHY , AHY pun secara terbuka kemaren mengkonfirmasi pertemua dengan Puan Maharani yang merupakan dedengkot PDIP, Demokrat juga sudah membantah kaga ada yang namanya poros ke 4.

Jika koalisi PDIP-Demokrat terjadi tentunya ini sangat masif dan sangat menguntungkan parpol tertentu dan peta politik pun akan sangat mungkin berubah.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
PDI dan Gerindra tetap kekeh pada pendiriannya, mereka akan mengusung calonnya masing-masing karena sangat kecil kemungkinan kedua partai ini berkoalisi,
Betul, jika pun tanpa ada koalisi, PDIP sudah pasti dapat mencalonkan pasangan Capres dan Wapres sendiri, Ane kok lebih tertarik pada si moncong putih ini dalam bermanuver. Soalnya barusan ane denger si sekjen PDIP Hasto mengemukakan clue baru siapa calon wapres untuk Ganjar. Ane sekilas denger, kalau dia ngomong kriteria tersebut, bisa jadi orang di luar survey dan bekerja di belakang layar. kalau ane telaah, orang dengan kriteria Hasto ini adalah caretaker PDIP sendiri yaitu, Prananda Prabowo (dia ini putra megawati dengan alm. Kapt.Surindro), mungkinkah ini terjadi?, soalnya dia ini juga pernah mendapat mandat dari Megawati untuk dijadikan pemimpin Indonesia di masa depan.
hero member
Activity: 952
Merit: 541
Menemukan titik temu jika Gerindra dan PDI Perjuangan kekeuh mengusungkan calonnya untuk menjadi presiden maka kita akan memiliki enam kandidat, itu mungkin akan memberikan persaingan yang lebih kompetitif di pilpres tahun depan.
PDI dan Gerindra tetap kekeh pada pendiriannya, mereka akan mengusung calonnya masing-masing karena sangat kecil kemungkinan kedua partai ini berkoalisi, dengan begitu akan ada tiga Paslon yang akan bertarung di pilpres kali ini, potensi terjadinya dua periode sangat mungkin terjadi karena suara pemilih akan terbagi menjadi tiga.

Menariknya, setelah deklarasi Anies-Cak Imin dideklarasikan, Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Awalnya Demokrat sangat percaya diri bahwa AHY yang akan dipilih menjadi pasangan Anis, namun kepercayaan diri Demokrat berakhir dengan kekecewaan setelah AHY tidak dipilih menjadi pasangan Anis.

Roda politik yang tiba-tiba berputar setelah Demokrat menarik dukungannya pada Anis sangat menguntungkan salah satu dari dua calon lain, Demokrat belum mengumumkan secara Resmi ke koalisi mana mereka akan berlabuh, namun arahnya mungkin mereka akan melakukan pendekatan dengan Pihak Prabowo, Demokrat yang sangat ingin AHY di usung menjadi calon wakil Presiden akan melampirkan syarat tersebut sebagai bagian dari dukungannya pada Prabowo.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Kalau saya lihat peta politik sudah berubah hampir drastis karena Ulah Muhaimin Iskandar ini. Manuver berani dia dalam masuk ke koalisi perubahan cukup kontroversial menurut saya, karena pasti akan mengorbankan banyak pihak di antaranya: PKS dan Demokrat. Karena kedua partai ini tidak diperlukan lagi jika Nasdem dan PKB bersatu. Suara mereka di kursi DPR sudah cukup 20%, atau lebih dari 115 kursi (Nasdem + PKB = 117 Kursi). Jadi ada kemungkinan, PD dan PKS akan bikin poros baru selain yang ada (Anis, Prabowo dan Ganjar).

PKS dan PD butuh 1 partai lagi untuk mencukupi, misal PPP. Ya kalau jadi, ketiga partai tersebut dapat mencalonkan Presiden dan Wapres sendiri. Terserah, Mau itu AHY atau Sandiaga, atau sebaliknya. Yang penting kan pak lurah senang skenario dia berhasil.
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
Ini berita yang konyol di pandangan saya dan pihak demokrat tidak salah mengecap Anies Baswedan seorang penghianat, karena dilihat gerakan yang di lakukan oleh jajaran partai demokrat menunjukan sikap yang begitu kecewa dan sepertinya Anies tidak melakukan perbincangan terlebih dahulu dengan partai demokrat atau melepas hubungan secara sepihak.

Ini langkah politik yang sangat keren yang dilakukan oleh Muhaimin Iskandar untuk mendapatkan kursinya sebagai cawapres, tetapi apa yang saya dapatkan dari personal branding  dan respon masyarakat menunjukan hasil yang mengatakan bahwa elektabilitas kedua calon pasangan ini negatif, karena banyak issue negatifnya, termasuk kejadian ini, jiga anda tahu bahwa Gusdur selaku sesepuh PKB dan PBNU telah mengecam kepemimpinan cak Imin sejak dulu, jadi apa yang akan terjadi selanjutnya ketika berita itu beredar meluas di bumi pertiwi?

Sejujurnya saya ingin tertawa dengan pertikaian politik hari ini
Cak imin menurut ane juga cenderung negatif kalau dibanding dengan AHY. Disamping itu juga, sejak penetapan dia sebagai cawapresnya Anis, sepertinya pak lurah kurang begitu sreg dia melompat ke arah lawan. Hal ini kita bisa lihat bagaimana KPK segera unjuk gigi untuk memperkarakan kasus dia jadi menteri dulu. Kalau ane lihat dia seperti blunder untuk gabung ke koalisi perubahan, pak lurah seperti kurang setuju dia ke sana, karena bos cuma ngasih dua pilihan, yaitu ke Ganjar atau Prabowo, bukan ke Anis.
Ya pak bos mengarah pada dua pilihan antara Prabowo dan ganjar Pranowo, pastinya tidak suka dengan apa yang di buat Anies Baswedan dan Cak Imin ini, termasuk saya juga si yang kurang suka.lol
Hal itu sudah pasti di goreng-goreng di media baik cak Imin maupun Anies Baswedan akan mendapatkan perlawanan yang keras, dari beberapa sudut,
Tapi di lihat dari gerak geriknya kita akan memiliki enam calon kandidat Capres dan Cawapres, seperti yang kita tahu bahwa  Anies dan can imin sudah mengumumkan diri, begitupun dengan Ganjar dan Prabowo yang masih melirik kiri kanan untuk mencari wakil yang layak bersanding dengan dia.

Menemukan titik temu jika Gerindra dan PDI Perjuangan kekeuh mengusungkan calonnya untuk menjadi presiden maka kita akan memiliki enam kandidat, itu mungkin akan memberikan persaingan yang lebih kompetitif di pilpres tahun depan.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Ini berita yang konyol di pandangan saya dan pihak demokrat tidak salah mengecap Anies Baswedan seorang penghianat, karena dilihat gerakan yang di lakukan oleh jajaran partai demokrat menunjukan sikap yang begitu kecewa dan sepertinya Anies tidak melakukan perbincangan terlebih dahulu dengan partai demokrat atau melepas hubungan secara sepihak.

Ini langkah politik yang sangat keren yang dilakukan oleh Muhaimin Iskandar untuk mendapatkan kursinya sebagai cawapres, tetapi apa yang saya dapatkan dari personal branding  dan respon masyarakat menunjukan hasil yang mengatakan bahwa elektabilitas kedua calon pasangan ini negatif, karena banyak issue negatifnya, termasuk kejadian ini, jiga anda tahu bahwa Gusdur selaku sesepuh PKB dan PBNU telah mengecam kepemimpinan cak Imin sejak dulu, jadi apa yang akan terjadi selanjutnya ketika berita itu beredar meluas di bumi pertiwi?

Sejujurnya saya ingin tertawa dengan pertikaian politik hari ini
Cak imin menurut ane juga cenderung negatif kalau dibanding dengan AHY. Disamping itu juga, sejak penetapan dia sebagai cawapresnya Anis, sepertinya pak lurah kurang begitu sreg dia melompat ke arah lawan. Hal ini kita bisa lihat bagaimana KPK segera unjuk gigi untuk memperkarakan kasus dia jadi menteri dulu. Kalau ane lihat dia seperti blunder untuk gabung ke koalisi perubahan, pak lurah seperti kurang setuju dia ke sana, karena bos cuma ngasih dua pilihan, yaitu ke Ganjar atau Prabowo, bukan ke Anis.
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
Ini berita yang konyol di pandangan saya dan pihak demokrat tidak salah mengecap Anies Baswedan seorang penghianat, karena dilihat gerakan yang di lakukan oleh jajaran partai demokrat menunjukan sikap yang begitu kecewa dan sepertinya Anies tidak melakukan perbincangan terlebih dahulu dengan partai demokrat atau melepas hubungan secara sepihak.

Ini langkah politik yang sangat keren yang dilakukan oleh Muhaimin Iskandar untuk mendapatkan kursinya sebagai cawapres, tetapi apa yang saya dapatkan dari personal branding  dan respon masyarakat menunjukan hasil yang mengatakan bahwa elektabilitas kedua calon pasangan ini negatif, karena banyak issue negatifnya, termasuk kejadian ini, jiga anda tahu bahwa Gusdur selaku sesepuh PKB dan PBNU telah mengecam kepemimpinan cak Imin sejak dulu, jadi apa yang akan terjadi selanjutnya ketika berita itu beredar meluas di bumi pertiwi?

Sejujurnya saya ingin tertawa dengan pertikaian politik hari ini

hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Vave.com - Crypto Casino

Tagar pengkhianat sempat trending di salah satu platform media sosial twitter. Ini sesaat setelah keputusan Calon Wakil Presiden untuk mendampingi Anies Baswedan yang di usung Bung Surya.
Terdapat dua versi analisa dalam menjadikan Bung Imin yang terkesan dengan gaya anak muda milenial yang sedikit sombong. Versi pertama, menjadikan Muhaimin adalah upaya rezim berkuasa untuk menjegal Anies di Pilpres nanti. Salah satu orang yang mengatakan demikian datang dari Bung Rocky Gerung.

Versi kedua, ini salah satu upaya untuk menyelamatkan Anies karena PKB selaku partai yang dipimpin oleh Muhaimin memiliki jumlah kursi di DPR lebih besar dari jumlah kursi Demokrat. Entah dari sudut mana yang dilihat sehingga bisa dianggap sebagai upaya menyelamatkan, kita juga tidak tahu.
Demokrat juga ane lihat memang agak maksa dalam pengusung cawapres, dalam hal ini mereka tidak memperhatikan dan memperdulikan partai lain yaitu PKS. padahal PKS itu diam-diam juga menyiapkan calon cawapres untuk Anis, yaitu Hidayat Nur Wahid, akan tetapi demokrat itu seperti kelihatan sangat berambisi. Ini yang ane kira membuat Paloh geram. Bisa jadi nanti kalau sudah jadi, partai nasdem sebagai pengusung pertama akan ikut juga mereka gembosin, sehingga Demokrat akan jadi partai penguasa sesungguhnya pemerintahan.

Apakah anda cuman melihat Partai demokrat dengan sebelah mata dimana mereka begitu ngotot dalam mengusung cawapres. Menurut saya hal yang wajar partai demokrat begitu ambisius untuk mengusung cawapres, karena mereka sudah berjuang dari awal bersama dengan "koalisi perubahan" dan sudah terlanjur menghabiskan banyak uang untuk mempromosikan Anies sebagai capresnya. Dan itu adalah hal yang wajar, dan keluar dari "koalisi perubahan" adalah pilihan yang tepat yang dimana partai demokrat sudah tidak dihargai lagi di "koalisi perubahan" dengan adanya putusan sepihak dengan memilih cak imin sebagai cawapresnya.

Dan menurut saya ada lebih ngotot dibandingkan partai Demokrat. Yaitu partai PKB, yang dimana Ketum PKB begitu ngotot ingin menjadi cawapres dari koalisi "Indonesia maju", akan tetapi Prabowo sampai saat ini belum mengumumkan siapa pendampingnya. Sehingga Cak Imin lebih memilih hengkang dari "Koalisi Indonesia maju" dan memtuskan bergabung dengan "koalisi perubahan" karena melihat disana kesempatan untuk menjadi cawapres sangatlah besar. Dan hal ini terbukti dengan adanya deklarasi Anies-Muhaimin.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses

Tagar pengkhianat sempat trending di salah satu platform media sosial twitter. Ini sesaat setelah keputusan Calon Wakil Presiden untuk mendampingi Anies Baswedan yang di usung Bung Surya.
Terdapat dua versi analisa dalam menjadikan Bung Imin yang terkesan dengan gaya anak muda milenial yang sedikit sombong. Versi pertama, menjadikan Muhaimin adalah upaya rezim berkuasa untuk menjegal Anies di Pilpres nanti. Salah satu orang yang mengatakan demikian datang dari Bung Rocky Gerung.

Versi kedua, ini salah satu upaya untuk menyelamatkan Anies karena PKB selaku partai yang dipimpin oleh Muhaimin memiliki jumlah kursi di DPR lebih besar dari jumlah kursi Demokrat. Entah dari sudut mana yang dilihat sehingga bisa dianggap sebagai upaya menyelamatkan, kita juga tidak tahu.
Demokrat juga ane lihat memang agak maksa dalam pengusung cawapres, dalam hal ini mereka tidak memperhatikan dan memperdulikan partai lain yaitu PKS. padahal PKS itu diam-diam juga menyiapkan calon cawapres untuk Anis, yaitu Hidayat Nur Wahid, akan tetapi demokrat itu seperti kelihatan sangat berambisi. Ini yang ane kira membuat Paloh geram. Bisa jadi nanti kalau sudah jadi, partai nasdem sebagai pengusung pertama akan ikut juga mereka gembosin, sehingga Demokrat akan jadi partai penguasa sesungguhnya pemerintahan.
hero member
Activity: 1316
Merit: 787
Rollbit - The #1 Solana Casino
Ane denger semalam, Demokrat sangat kepanasan ketika Nasdem mendeklarasikan cak imin sebagai wapresnya Anis. Ane juga kaget, kok bisa-bisanya muncul nama Ponakan Gusdur (atau Penghianat Gusdur) tersebut di akhir babak. Padahal Si Imin ini dikondisikan untuk wapres Prabowo, (dan bahkan si Ganjar), tapi tiba-tiba, Si Paloh merubah strategy memasangkan Imin (yang katanya bisa ngambil suara jatim, NU). Padahal sih, kalau lihat yang sudah-sudah, gak bakal menang deh, dia ini cuma pinter bermanuver saja, gak bakal jadi.
Tagar pengkhianat sempat trending di salah satu platform media sosial twitter. Ini sesaat setelah keputusan Calon Wakil Presiden untuk mendampingi Anies Baswedan yang di usung Bung Surya.
Terdapat dua versi analisa dalam menjadikan Bung Imin yang terkesan dengan gaya anak muda milenial yang sedikit sombong. Versi pertama, menjadikan Muhaimin adalah upaya rezim berkuasa untuk menjegal Anies di Pilpres nanti. Salah satu orang yang mengatakan demikian datang dari Bung Rocky Gerung.

Versi kedua, ini salah satu upaya untuk menyelamatkan Anies karena PKB selaku partai yang dipimpin oleh Muhaimin memiliki jumlah kursi di DPR lebih besar dari jumlah kursi Demokrat. Entah dari sudut mana yang dilihat sehingga bisa dianggap sebagai upaya menyelamatkan, kita juga tidak tahu.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Sepertinya manuver-manuver politik mulai terjadi, bagaimana cak imin tiba-tiba melakukan deklarasi sebagai pasangan wapress anies baswedan. Saya cukup kaget dengan deklarasi ini mengingat PKB cukup gencar untuk tidak bersepakat dengan PKS. Dan pada deklarasi yang di selenggarakan ole anies dan cak imin pada 2/9/23 tidak dihadiri oleh PKS.

https://news.republika.co.id/berita/s0dtwo436/deklarasi-aniescak-imin-tak-dihadiri-pks-pengamat-nasdempkb-koalisi-baru

Sepertinya detik-detik ahir pendaftaran capress dan cawapes membuat partai melakukan manuver dan mencoba memasukan para calon-calon mereka agar masuk ke bursa utama (capress prabowo, anies, dan ganjar). Saya cukup yakin nanti ketika momentum pendaftaran bisa jadi ada manuver lain yang mengagetkan dan bisa jadi pasangan-pasangan ini berubah saat pendataran. Mari kita tunggu....
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Saya sih skeptis kalau Anies-Ganjar atau Ganjar-Anies bisa terjadi, tapi kalau memang akan jadi plot-twist paling gak masuk akal selama sejarah politik Indonesia,
Politik di Indonesia ini setahu saya sangat pragmatis, para petinggi di atas berupaya untuk melanggengkan kekuasaan dengan berbagai cara yang instan. Jadi jikalau memang tidak ada opsi lain yang di akhir penentuan, maka semua peta yang sebelumnya disusun rapi bisa buyar hanya dalam hitungan menit. Bisa jadi PDIP sudah merasa kalah duluan, sehingga harus melobi kawan lama mereka supaya tetap berada di pemerintahan, karena mereka berpikir Prabowo sekarang ini sudah di atas angin, tidak ada jalan lain dengan bergabung dengan musuh lama mereka (PKS dan Demokrat)
Mendekati masa-masa akhir atau last minit makin kejam ternyata politik, ada yang manuver dan makin lengket hampir setahun seperti nasdem dan demokrat begitu deklarasi sudah masuk pkb, ini menandakan dalam perpolitikan 1 hari saja bisa berubah tidak ada musuh atau teman abadi, kini demokrat merasa dikianati juga tidak menunggu lama untuk menciptakan narasi baru untuk menepis segala berita yang ada selama ini sehingga lahir kata pengkhianatan, saat ini bisa jadi dulunya benci dengan PDI P bisa jadi sekarang Demokrat merapat ke PDI P atau Ganjar pranomo, semua tidak ada yang mustahil.
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Vave.com - Crypto Casino
Ane denger semalam, Demokrat sangat kepanasan ketika Nasdem mendeklarasikan cak imin sebagai wapresnya Anis. Ane juga kaget, kok bisa-bisanya muncul nama Ponakan Gusdur (atau Penghianat Gusdur) tersebut di akhir babak. Padahal Si Imin ini dikondisikan untuk wapres Prabowo, (dan bahkan si Ganjar), tapi tiba-tiba, Si Paloh merubah strategy memasangkan Imin (yang katanya bisa ngambil suara jatim, NU). Padahal sih, kalau lihat yang sudah-sudah, gak bakal menang deh, dia ini cuma pinter bermanuver saja, gak bakal jadi.
Ini adalah berita yang lagi panas-panasnya, terlebih lagi untuk pendukung demokrat wkwk. Yang dimana pengurus Pusat demokrat langsung mengintruksikan untuk mencopot semua baliho dukungan kepada anies yang terpampang di berbagai daerah dan dari sana saja kita dapat menggambarkan bagaimana rasa sakit hati yang dirasakan oleh Partai DEMOKRAT dan begitupan dengan rasa kecewa yang diarakasan oleh AHY yang seakan-akan keberadaannya tidak dianggap oleh Anies Baswedan.

Dan ini merupakan manuver yang luar biasa yang dilakukan oleh Gus muhaimin, yang dimana semua orang pun tidak akan menyangka dan meduga-duga bahwa konstalasi politik akan seperti ini. Dan saya setuju dengan apa yang anda katakan walaupun Partai PKB ini lahir dari rahim NU akan tetapi partai PKB tidak dapat mewadahi suara masyarakat NU secara keseluruhan dan Gus Yahya pun selaku Ketum PBNU pernah menyebutkan bahwa suara masyarakat NU yang berada di PKB hanyalah beberpa persen.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
Ane denger semalam, Demokrat sangat kepanasan ketika Nasdem mendeklarasikan cak imin sebagai wapresnya Anis. Ane juga kaget, kok bisa-bisanya muncul nama Ponakan Gusdur (atau Penghianat Gusdur) tersebut di akhir babak. Padahal Si Imin ini dikondisikan untuk wapres Prabowo, (dan bahkan si Ganjar), tapi tiba-tiba, Si Paloh merubah strategy memasangkan Imin (yang katanya bisa ngambil suara jatim, NU). Padahal sih, kalau lihat yang sudah-sudah, gak bakal menang deh, dia ini cuma pinter bermanuver saja, gak bakal jadi.

Soalnya kalau ane liat-liat, permainan ini sudah dapat dicium kalau ini hanya upaya mereka untuk mendongkrat nama anis, karena faktor kasihan tadi, seperti terlihat demokrat jadi teraniaya. Ntar nanti ke depan, tetap calonnya Anis itu AHY, survey mereka naik, karena demokrat teraniaya oleh cak Imim (hi,hi,hi,hi, basiiiii), koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS makin erat, tapi gak bakal menang bos, politik basi itu tidak bisa dipakai lagi di era sekarang.

Untuk pertama kalinya ketika saya membaca berita tentang bergabungnya partai PKB ke "koalisi perubahan" Saya merasa sedikit kaget.. Kok bisa PKB memtuskan untuk mengusung Anies Baswedan. Karena bagaimapaun suara yang dibawa oleh Cak imin dan partai PKB adalah suara nahdiyin dan seperti yang kita tahu bahwa suara yang dibawa oleh Anies Baswedan adalah suara alumnu 212. Yang dimana antara NU dan Alumni 212 memliki faham yang berbeda dan bahkan keduanya seringkali mengalami perselisihan pandangan.

Namun setelah sore tadi saya melakukan sedikit berdiskusi dengan orang yang mengerti politik, ohhh kesini yaa.. tujuannya. Jadi menurut saya ini adalah sebuah manuver yang dilakukan oleh ketum PKB (Cak Imin) sekedar untuk bisa melemah kan "koalisi perubahan" dan ini terbukti dengan keluarnya Partai Demokrat dari koalisi tersebut karena merasa sakit hati dan tidak dianggap. Dan saya yakin pada akhirnya Partai PKB akan meninggalkan Koalisi perubahan dan berlabuh di koalisi lain.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Ane denger semalam, Demokrat sangat kepanasan ketika Nasdem mendeklarasikan cak imin sebagai wapresnya Anis. Ane juga kaget, kok bisa-bisanya muncul nama Ponakan Gusdur (atau Penghianat Gusdur) tersebut di akhir babak. Padahal Si Imin ini dikondisikan untuk wapres Prabowo, (dan bahkan si Ganjar), tapi tiba-tiba, Si Paloh merubah strategy memasangkan Imin (yang katanya bisa ngambil suara jatim, NU). Padahal sih, kalau lihat yang sudah-sudah, gak bakal menang deh, dia ini cuma pinter bermanuver saja, gak bakal jadi.

Soalnya kalau ane liat-liat, permainan ini sudah dapat dicium kalau ini hanya upaya mereka untuk mendongkrat nama anis, karena faktor kasihan tadi, seperti terlihat demokrat jadi teraniaya. Ntar nanti ke depan, tetap calonnya Anis itu AHY, survey mereka naik, karena demokrat teraniaya oleh cak Imim (hi,hi,hi,hi, basiiiii), koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS makin erat, tapi gak bakal menang bos, politik basi itu tidak bisa dipakai lagi di era sekarang.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391

-snip-

Kita sudah tahu kalau Anis, Ganjar dan Prabowo merupakan calon Jadi, artinya dengan kekuatan partai koalisi yang sedang terjadi sekarang, semua calon bakal bisa langsung menjadi kompetitor di 2024. Namun, karena deras dan ketatnya persaingan, membuat partai lain untuk menjalin komunikasi dengan calon lain, artinya ada pasangan baru antara ketiga capres tersebut, di antaranya Ganjar-Anis, Menurut kalian, apakah mungkin terjadi?.

-snip-


Anis, Ganjar dan Prabowo sudah menjadi calon presiden tetap yang diusung oleh 3 koalisi partai, sangat kecil kemungkinan bahwa 3 calon ini akan disandingkan satu dengan yang lain, seperti Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Anies. Perbedaan ideologi dan pemikiran dari partai-partai pengusung ini menjadi alasan kuat bahwa mereka tidak bisa berkoalisi untuk mengusung calon mereka menjadi calon Presiden dan Wakil Presiden. Bahkan sampai sekarang ini saja, partai pengusung masih kesulitan untuk mencari wakil presiden untuk calon mereka, karena kriteria untuk menjadi calon wakil presiden itu tidak hanya cakap dalam bidang politik, namun juga mempunyai basis pendukung yang kuat untuk mendomplang suara mereka, seperti yang dilakukan oleh Jokowi pada pemilu lalu dimana dia lebih memilih Ma'aruf Amin dibandingkan dengan Mahfud MD. Mari kita lihat saja bagaimana ketiga calon ini berkompetisi untuk merebut suara rakyat di 2024.
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Vave.com - Crypto Casino
Isu Politik identitas atau yang dibih dikenal dengan suku, agama, ras, dan antargolongan selalu diangkat oleh simpatisan atau sekelompok dari partai tertentu untuk menjatuhkan lawan politiknya. Penggunaan isu SARA berpotensi berulang kembali dalam pelaksanaan pemilu 2024.

Perpecahan ideologi sudah terjadi dalam dunia perpolitikan di Indonesia, semakin banyaknya partai maka semakin terpecah menjadi bagian kecil pola pikir para politikus dalam membela kepentingan partainya masing-masing. Politik identitas tidak bisa dihindarkan selama partai politik di Indonesia masih banyak, akan selalu ada perbedaan pandangan dalam dunia perpolitikan.
Memang sepertinya di kontestasi politik 2024 nanti tidak bisa lepas dari isu agama karena ketika ada calon yang memainkan isu tersebut bisa mendapatkan peluang menang, seperti halayaknya Anies Baswedan yang memainkan isu agama untuk memenangkan kontestasi DKI Jakarta dulu. Beitupun dengan tim pemenangan Prabowo yang mencoba untuk memainkan isu agama untuk memenangkan kontestasi pada pilpres sebelumnya.
Tapi saya kira walaupun isu ini ada yang memainkannya kembali di ajang kontestasi politik 2024, pergejolakan isu tersebut tidak akan separah dan sebesar yang terjadi pada pemilu sebelumnya. Selain karena pasukan wirosableng sudah dibubarkan dan dilarang, akan tetapi suara kelompok tersebut terbagi menjadi 2 kepada Prabowo dan Anies. Dan saya mengira bahwa tidak mungkin untuk Prabowo memainkan kembali isu tersebut karena ia mampu belajar dari kejadian sebelumnya bahwa jika isu tersebut dimainkan kembali maka akan terjadi perpecahan. Kalau Untuk Anies Baswedan saya tidak tahu apakah tim suksesnya akan memainkan isu tersebut atau tidak..?

Ditilik dari dukungan untuk tiga bakal calon presiden kali ini, mungkin pemilu 2024 akan berlangsung dua putaran. Saya khawatir jika pihak keamanan tidak netral pada pemilu kali ini, maka kejadian seperti pemilu 2018 akan terulang lagi dimana ada begitu banyak anggota PPS dan KPPS meninggal dunia akibat kelelahan, tetapi saya tidak percaya dengan claim ini.

ya.. kami semua sangat meng Khawatirkan hal tersebut, tapi semoga saja kontestasi politik 2024 nanti bisa berjalan dengan lancar.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
Karena jika dilihat dari perspektif yang positif,semua partai yang ada di Indonesia saat ini,pasti semuanya juga menginginkan negara Indonesia menjadi negara maju.
Kalau ane melihat sekarang ini semua partai berlomba-lomba untuk berkuasa. Mereka sangat haus sekali untuk bisa mengontrol pemerintahan demi kepentingan mereka. Tidak ada partai yang benar-benar mengayomi rakyat seperti zaman nabi dulu. Sehingga yang ada sekarang ini adalah kepentingan abadi, mereka hanya mementingkan golongan mereka sendiri. Dulu ane berharap pada partai putih PKS dapat merubah bangsa jadi lebih baek, eh tapi ternyata sama saja, anggotanya banyak juga yang korup, lebih mementingkan perut golongan mereka sendiri dibanding rakyat.
Emang pada zaman nabi ada partai yaa...? Sepengetahuan saya sih tidak ada.

Meskipun para partai berlomba-lomba untuk memenangkan kontestasi untuk menguasai negeri. Tetapi hal ini menunjukan bahwa demokrasi dan perpolitikan di negara kita masih sehat-sehat saja, Karena dengan adanya partai politik ini menunjukan bahwa semua golongan bisa menjadi penguasa di negeri ini asalkan tidak menyalahi peraturan yang ada. Dan sistem demokrasi inilah yang sudah kita sepakati bersama melalui beberapa kali amandemen dan revolusi.

Btw.. Jika berbicara soal partai PKS saya tidak menyukai partai tersebut bukan karena orang-orangnya karena jelas didalamnya adalah anak-anak terbaik bangsa. Namun yang membuat saya tidak suka ada Idelogi yang dibawa oleh mereka yaitu ideologi Ikhwanul Muslimin yang jelas-jelas ideologi tersebut bertentangan dan merupakan ideologi yang gagal.
member
Activity: 120
Merit: 74
Karena jika dilihat dari perspektif yang positif,semua partai yang ada di Indonesia saat ini,pasti semuanya juga menginginkan negara Indonesia menjadi negara maju.
Kalau ane melihat sekarang ini semua partai berlomba-lomba untuk berkuasa. Mereka sangat haus sekali untuk bisa mengontrol pemerintahan demi kepentingan mereka. Tidak ada partai yang benar-benar mengayomi rakyat seperti zaman nabi dulu. Sehingga yang ada sekarang ini adalah kepentingan abadi, mereka hanya mementingkan golongan mereka sendiri. Dulu ane berharap pada partai putih PKS dapat merubah bangsa jadi lebih baek, eh tapi ternyata sama saja, anggotanya banyak juga yang korup, lebih mementingkan perut golongan mereka sendiri dibanding rakyat.
Jika melihat pada sisi negatifnya sih saya juga setuju dengan pendapat agan. Karena jika di bandingkan, antara sisi negatif dan sisi positifnya,partai-partai yang ada di Indonesia,memang lebih dominan ke arah yang negatif, jika dilihat dari sisi masyarakat seperti kita. Jadi pendapat agan memang benar,semua perlombaan partai politik yang akan terjadi ini intinya adalah tentang kekuasaan dan uang. Dan istilah mengayomi masyarakat hanya dijadikan sebagai kedok belaka saja.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Karena jika dilihat dari perspektif yang positif,semua partai yang ada di Indonesia saat ini,pasti semuanya juga menginginkan negara Indonesia menjadi negara maju.
Kalau ane melihat sekarang ini semua partai berlomba-lomba untuk berkuasa. Mereka sangat haus sekali untuk bisa mengontrol pemerintahan demi kepentingan mereka. Tidak ada partai yang benar-benar mengayomi rakyat seperti zaman nabi dulu. Sehingga yang ada sekarang ini adalah kepentingan abadi, mereka hanya mementingkan golongan mereka sendiri. Dulu ane berharap pada partai putih PKS dapat merubah bangsa jadi lebih baek, eh tapi ternyata sama saja, anggotanya banyak juga yang korup, lebih mementingkan perut golongan mereka sendiri dibanding rakyat.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 337
Enterapp Pre-Sale Live
Entah benar atau tidak tetapi saya yakin bahwa elit internal partai tersebut juga paham bagaimana yang terjadi di masyarakat. Tidak mungkin mereka tidak membaca kemana saja pergerakan massa dan peta suara perpolitikan tahun 2024 nanti. Kita ambil saja contoh di tahun 2019 dimana ketika banyak desas-desus bahwa Jokowi akan kalah dari Prabowo karena banyak agamawan yang mendukung Prabowo, Tim Jokowi langsung menunjuk Kyai Ma'ruf Amin sebagai wakil presidennya dengan tujuan untuk menarik beberapa suara dari agamawan.

memang  sangat luar biasa pergejolakan politik ditahun 2019 yang hampir memecah belah persatuan karena yang dimainkan adalah isu agama dan politik identitas. Namun saya menyangka pada pilpres kali ini, jika Ketiga bacalon tersebut bertarung sampai pemilihan nanti, maka ada kemungkinan Pilpres tahun depan akan berlangsung 2 putaran untuk menentukan pemenangnya.
Isu Politik identitas atau yang dibih dikenal dengan suku, agama, ras, dan antargolongan selalu diangkat oleh simpatisan atau sekelompok dari partai tertentu untuk menjatuhkan lawan politiknya. Penggunaan isu SARA berpotensi berulang kembali dalam pelaksanaan pemilu 2024.

Perpecahan ideologi sudah terjadi dalam dunia perpolitikan di Indonesia, semakin banyaknya partai maka semakin terpecah menjadi bagian kecil pola pikir para politikus dalam membela kepentingan partainya masing-masing. Politik identitas tidak bisa dihindarkan selama partai politik di Indonesia masih banyak, akan selalu ada perbedaan pandangan dalam dunia perpolitikan.

Ditilik dari dukungan untuk tiga bakal calon presiden kali ini, mungkin pemilu 2024 akan berlangsung dua putaran. Saya khawatir jika pihak keamanan tidak netral pada pemilu kali ini, maka kejadian seperti pemilu 2018 akan terulang lagi dimana ada begitu banyak anggota PPS dan KPPS meninggal dunia akibat kelelahan, tetapi saya tidak percaya dengan claim ini.

hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Vave.com - Crypto Casino
Terpecahnya koalisi yang sudah terbentuk dengan baik pada pemilu lalu membuat PDIP harus lebih hati-hati pada pemilu kali ini, NASDEM yang merupakan partai besar telah mengajukan calonnya sendiri. Ketiadaan NASDEM menjadi warning buat PDIP, suaranya jelas akan semakin berkurang apalagi PKB memilih bergabung dengan poros ke tiga. Menurut saya pesaing terberat Ganjar adalah Anis Baswedan, koalisi yang terbentuk antara NASDEM, PKS, DEMOKRAT dan partai kecil lain akan menghambat niat PDIP yang ingin terus menguasai pemerintah.

Poros ke tiga juga tidak bisa dianggap lemah meski calonnya selalu gagal di pemilu sebelumnya, setelah PAN dan GOLKAR mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo membuat posisi PDIP semakin terjepit, GOLKAR yang sebelumnya bergabung dalam koalisi PDIP sekarang sudah  memberi dukungan ke GERINDRA. Hilangnya dukungan NASDEM dan GOLKAR merupakan kerugian besar untuk PDIP, Apalagi salah satu calon yang menjadi lawan Ganjar adalah mantan gubernur Jakarta yang memiliki banyak pendukung di Ibukota dan berbagai wilayah lain.

Akankah pemilu kali ini akan mengusir PDIP dari pemerintah atau malah akan melanjutkan dominasinya jika berhasil menggaet beberapa partai kecil lain untuk menambah dukungannya pada Ganjar.?

Pada akhirnya PDIP akan menggaet partai-partai menengah ke bawah untuk memeprkuat posisi Ganjar Pranowo agar bisa memenangkan kontestasi di tahun 2024 mendatang. Namun saya menerka yang akan mendampingi Ganjar Pranowo sebagai capres adalah Sandiaga Uno sebagai Cawapresnya karena saya melihat kedekatan antara PDIP dan partai PPP.

Dengan bergabungnya ketiga partai GERINDRA, GOLKAR, PKB dan ditambah dengan Partai PAN. Menurut saya Prabowo Subianto akan memiliki kesempatan besar memenangkan kontestasi ditahun 2024 dan saya melihat permainan prabowo pada Pilpres kali ini ia bermain lebih tenang dan terus memperkuat koalisi partai.

Dan jika yang memenangkan kontestasi politik 2024 nanti adalah Prabowo Subianto menurut saya ia tidak akan meningggalkan lawannya, ia pasti akan mengajak mereka untuk bergabung kedalam kabinetnya seperti yang dilakukan oleh rivalnya Presiden Jokowi terhadapnya. namun jika yang memenangkan Pilpres ditahun 2024 mendatang adalah Ganjar ataupun Anis, saya tidak tahu apakah mereka mau mengajak lawannya untuk masuk kedalam kabinetnya untuk sama-sama membangun Indonesia ..? Hanya Tuhan dan Ketua umum partai yang tau... wkwkwk

Entah benar atau tidak tetapi saya yakin bahwa elit internal partai tersebut juga paham bagaimana yang terjadi di masyarakat. Tidak mungkin mereka tidak membaca kemana saja pergerakan massa dan peta suara perpolitikan tahun 2024 nanti. Kita ambil saja contoh di tahun 2019 dimana ketika banyak desas-desus bahwa Jokowi akan kalah dari Prabowo karena banyak agamawan yang mendukung Prabowo, Tim Jokowi langsung menunjuk Kyai Ma'ruf Amin sebagai wakil presidennya dengan tujuan untuk menarik beberapa suara dari agamawan.

memang  sangat luar biasa pergejolakan politik ditahun 2019 yang hampir memecah belah persatuan karena yang dimainkan adalah isu agama dan politik identitas. Namun saya menyangka pada pilpres kali ini, jika Ketiga bacalon tersebut bertarung sampai pemilihan nanti, maka ada kemungkinan Pilpres tahun depan akan berlangsung 2 putaran untuk menentukan pemenangnya.
member
Activity: 120
Merit: 74
memotong

Namun, karena deras dan ketatnya persaingan, membuat partai lain untuk menjalin komunikasi dengan calon lain, artinya ada pasangan baru antara ketiga capres tersebut, di antaranya Ganjar-Anis, Menurut kalian, apakah mungkin terjadi?.
Apakah yang agan maksud Ganjar dan Anies menjadi sekutu. Lalu mereka menjadi capres-cawapres? Jika yang agan maksud seperti itu, menurut saya hal tersebut sedikit kemungkinannya untuk bisa terjadi. Karena anies dan Ganjar setahu saya sudah jelas akan bersaing memperebutkan kursi kepresidenan. Tapi jika pertanyaan agan mengarah pada calon wakil dari Anies dan Ganjar,setahu saya saat ini Anies telah memilih dua kandidat untuk dijadikan sebagai wakilnya. Diantaranya adalah AHY dan Khofifah. Sedangkan ganjar juga sudah menyiapkan beberapa kandidat,salah satunya yaitu Sandiaga Uno dan Erick Thohir. Tapi semua itu masih belum pasti,karena hal tersebut masih samar-samar. Dan dari berita yang saya baca,AHY pun menjadi target kandidat dari Ganjar juga. Ditambah Khofifah pun diajak untuk menjadi tim kemenangan bagi Ganjar. Jadi intinya masih belum ada sesuatu yang jelas untuk saat ini.

Memotong

Artinya, siapa pun pemenangnya, PDIP tetap jadi partai penguasa seperti Golkar.

bagaimana opini kalian?.

Yah saya setuju dengan pendapat agan. Karena tidak perlu diragukan lagi, bahwasanya PDIP adalah partai Golkar di masa sekarang. Tapi bedanya permainannya sedikit lebih halus ketimbang Golkar dulu. Tapi itulah dunia politik,jadi tidak perlu aneh lagi. Tapi meskipun begitu,saya berharap negeri +62 ini memiliki kemajuan yang signifikan kedepannya. Karena jika dilihat dari perspektif yang positif,semua partai yang ada di Indonesia saat ini,pasti semuanya juga menginginkan negara Indonesia menjadi negara maju.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Artinya, siapa pun pemenangnya, PDIP tetap jadi partai penguasa seperti Golkar.
Ini belom tentu, PDIP dominan dulu cuma gegara Jokowi... Sekarang meskipun Jokowi masih aktif dan bakal jadi jurkam PDIP tapi suara tetap akan mengalir ke capres yang paling dominan IMO. Ini tergantung bagaimana pilihan masyarakat terhadap capres yang ada sekarang. Kalau misalnya Prabowo jadi yang #1 pilihan rakyat, bukan tidak mungkin suara Gerindra akan naik signifikan dan mengalahkan PDIP. Bisa jadi Gerindra atau PDIP yang bakal menang, tergantung rakyat lebih suka Ganjar atau Prabowo.

Budiman yang agan sebut itu paling cuma menerawang kalau Prabowo yang bakal menang, jadi dia pindah kapal duluan sebelum karam (menurut penerawangan dia).
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Biasanya partai penguasa memiliki banyak koneksi dan orang dalam sehingga kalaupun terjadi pergantian partai penguasa, ya mereka-mereka juga masih punya kekuasaan meski tidak se-powerful dulu.
Politik di indonesia ini memang penuh sandiwara, kemaren mereka gontok-gontokan dan adu mulut, besoknya mereka salaman dan pelukan. Sehingga tidak ada idealis antara parpol yang bertanding di atas sana. Oleh karena itu kita bisa lihat sekarang ini, partai penguasa jika tidak berkuasa lagi besok, masih tetap senang, gemuk dan happy dikarenakan sudah dapat jatah, setidaknya perusahaan mereka (pengusaha) atau dapat jatah kasus (bagi advokat) untuk nanti bermain ketika jadi oposisi.
sr. member
Activity: 546
Merit: 367
rollbit.com/trading
Yang ane tahu tidak ada teman sejati dan tidak ada musuh sejati dalam politik. Berkaitan dengan itu semua, saya menyimpulkan secara pribadi yang telah Om tulis di Op bahwa politik itu kejam.
Yap ini benar sekali Gan. Segala hal perpolitikan sampai tingkat terkecilpun semuanya begitu. Segala cara dilakukan untuk memuluskan jalan politiknya. Entah menjadikan kawan sebagai lawan, dengan alasan sudah tidak cocok bekerjasama dengan dia, atau merasa kawannya itu sudah berubah, dll. Dan juga merangkul lawan sebagai kawan, biasanya pakai dalih "Memaafkan masa lalu dan saling merangkul untuk Indonesia Maju".

Yang disayangkan itu adalah pendukungnya yang garis keras. Udah capek-capek bela mati-matian. Bahkan ada yang dulunya teman tapi karena beda pilihan politik jadi tidak saling kenal lagi. Mengatakan temannya itu bukan temannya karena tidak sepemikiran. Eh yang di atas malah anteng-anteng aja.

hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa bahwa memang PDIP mengalami penurunan tingkat kepercayaan dari masyarakat. Dan langkah yang diambil oleh PDIP untuk mencalonkan Ganjar Pranowo adalah pilihan yang tepat untuk menyelamtakan suara PDIP karena jika memaksakan Puan Maharani sebagai bacalon presiden dari PDIP hal ini hanya akan semakin menurunkan kredibelitas partai PDIP.
Entah benar atau tidak tetapi saya yakin bahwa elit internal partai tersebut juga paham bagaimana yang terjadi di masyarakat. Tidak mungkin mereka tidak membaca kemana saja pergerakan massa dan peta suara perpolitikan tahun 2024 nanti. Kita ambil saja contoh di tahun 2019 dimana ketika banyak desas-desus bahwa Jokowi akan kalah dari Prabowo karena banyak agamawan yang mendukung Prabowo, Tim Jokowi langsung menunjuk Kyai Ma'ruf Amin sebagai wakil presidennya dengan tujuan untuk menarik beberapa suara dari agamawan.

Cerita di Balik Penunjukan Ma'ruf Amin oleh Jokowi

Joko Widodo umumkan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden

Quote
Dalam perjalanannya, namanya sempat tenggelam, tetapi kemudian muncul lagi menjelang pengumuman Presiden Jokowi pada Kamis (09/10) petang. Semula nama yang lebih santer terdengar adalah Mahfud MD.

Saya juga menyakini bahwa di atas sana, partai-partai masih banyak yang melakukan pijakan dua kaki atau budaya balas jasa masih melekat kuat. Mungkin di publik terlihat seperti para elit politik Indonesia saling memperebutkan kursi kekuasaan, padahal bisa jadi ada hal lain yang tidak kita ketahui yang mereka punya. Biasanya partai penguasa memiliki banyak koneksi dan orang dalam sehingga kalaupun terjadi pergantian partai penguasa, ya mereka-mereka juga masih punya kekuasaan meski tidak se-powerful dulu.
hero member
Activity: 952
Merit: 541
Saya menduga arah politik kali ini akan menjadi akhir dari dominasi PDIP sebagai partai penguasa di pemerintahan.
pada saat ini PDIP masih mendominasi dan pemilik suara terkuat di kancah perpolitikan dalam negeri, bahkan partai PDIP sanggup untuk mencalonkan presiden tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain. Dari sini kita bisa lihat bagaimana kuatnya Partai banteng merah ini dalam perpolitakan di Indonesia.

Namun saya juga menyangka PDIP akan berakhir jika partai tersebut bermain sendirian. akan tetapi ini hal yang tidak mungkin karena banyak partai menengah kebawah yang menggantungkan nasibnya pada partai-partai besar. Sehingga tanpa diminta pun pasti ada partai yang ingin berkoalisi dengan PDIP dan saya baru melihat yang benar -benar menentukan keberpihakan kepada PDIP adalah partai PPP.
akan tetapi setelah saya melihat PKB memutuskan untuk bergabung dengan Partai GERINDRA menurut saya ini menjadi pertimbangan khusus bagi PDIP mengingat selama ini PDIP selalu bergandengan dengan PKB untuk mendapatkan suara dari Jatim. dengan bergabungnya PKB dengan GERINDRA menurut saya ini bisa menjadi awal dari kekalahan PDIP
Terpecahnya koalisi yang sudah terbentuk dengan baik pada pemilu lalu membuat PDIP harus lebih hati-hati pada pemilu kali ini, NASDEM yang merupakan partai besar telah mengajukan calonnya sendiri. Ketiadaan NASDEM menjadi warning buat PDIP, suaranya jelas akan semakin berkurang apalagi PKB memilih bergabung dengan poros ke tiga. Menurut saya pesaing terberat Ganjar adalah Anis Baswedan, koalisi yang terbentuk antara NASDEM, PKS, DEMOKRAT dan partai kecil lain akan menghambat niat PDIP yang ingin terus menguasai pemerintah.

Poros ke tiga juga tidak bisa dianggap lemah meski calonnya selalu gagal di pemilu sebelumnya, setelah PAN dan GOLKAR mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo membuat posisi PDIP semakin terjepit, GOLKAR yang sebelumnya bergabung dalam koalisi PDIP sekarang sudah  memberi dukungan ke GERINDRA. Hilangnya dukungan NASDEM dan GOLKAR merupakan kerugian besar untuk PDIP, Apalagi salah satu calon yang menjadi lawan Ganjar adalah mantan gubernur Jakarta yang memiliki banyak pendukung di Ibukota dan berbagai wilayah lain.

Akankah pemilu kali ini akan mengusir PDIP dari pemerintah atau malah akan melanjutkan dominasinya jika berhasil menggaet beberapa partai kecil lain untuk menambah dukungannya pada Ganjar.?
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Vave.com - Crypto Casino
Kita memahami bahwa dominasi yang dimiliki oleh PDIP cukup lah luas dan terbentang di seluruh indonesia, dan selama mereka mendapatkan ruang kepemimpinan untuk berkuasa, memanfaatkan momentum ini untuk memperluas pengaruhnya selama dua periode ini.
Tetapi tampaknya memang semakin kesini, kasus demi kasus yang menjadi perbincangan di dunia politik tentang kecacatan yang ada pada kekuasaan mereka tampaknaya memiliki kekurangan kepercayaan dari masyarakat, terutama apda kasus korupsi yang kian meningkat, dan kebijakan-kebijakan yang kontroverisal menurunkan kredibilitasnya.
Dan lagi beberapa minggu lalu PDIP memiliki masalah internal, yang terpaut pada budiman, hingga memecatnya, setahu saya Budiman memiliki pengaruh dalam internal PDIP, kemungkinan PDIP tidak akan mendapatkan kursi kekuasaan lebih di periode selanjutnya.

hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa bahwa memang PDIP mengalami penurunan tingkat kepercayaan dari masyarakat. Dan langkah yang diambil oleh PDIP untuk mencalonkan Ganjar Pranowo adalah pilihan yang tepat untuk menyelamtakan suara PDIP karena jika memaksakan Puan Maharani sebagai bacalon presiden dari PDIP hal ini hanya akan semakin menurunkan kredibelitas partai PDIP.

Kita tahu bahwa capres dan cawapres di latar belakangi oleh partai yang berkoalisi untuk mendapatkan suara, beberapa partai yang mengundurkan diri berkoalisi dengan PDIP dan memilih rivalnya seperti halnya Gerindra yang sudah memiliki bacalon yang kuat seperti prabowo akan memiliki ruang yang lebih besar daripada anis dan ganjar.

Partai yang berkoalisi untuk memenangkan Prabowo di tahun 2024 menurut saya cukup mumpuni dimana didalamnya sudah ada tiga partai besar yakni; Partai GERINDRA, GOLKAR dan PKB. Dan menurut saya ketiganya memiliki dominasi yang cukup besar dan jika koalisi ini bertahan sampai akhir pesta demokrasi 2024 dan memilki kerja sama yang bagus. Saya yakin Prabowo dapat memenangkan kontestasi pada tahun 2024 mendatang.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Saya sih skeptis kalau Anies-Ganjar atau Ganjar-Anies bisa terjadi, tapi kalau memang akan jadi plot-twist paling gak masuk akal selama sejarah politik Indonesia,
Politik di Indonesia ini setahu saya sangat pragmatis, para petinggi di atas berupaya untuk melanggengkan kekuasaan dengan berbagai cara yang instan. Jadi jikalau memang tidak ada opsi lain yang di akhir penentuan, maka semua peta yang sebelumnya disusun rapi bisa buyar hanya dalam hitungan menit. Bisa jadi PDIP sudah merasa kalah duluan, sehingga harus melobi kawan lama mereka supaya tetap berada di pemerintahan, karena mereka berpikir Prabowo sekarang ini sudah di atas angin, tidak ada jalan lain dengan bergabung dengan musuh lama mereka (PKS dan Demokrat)
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
Saya menduga arah politik kali ini akan menjadi akhir dari dominasi PDIP sebagai partai penguasa di pemerintahan.
pada saat ini PDIP masih mendominasi dan pemilik suara terkuat di kancah perpolitikan dalam negeri, bahkan partai PDIP sanggup untuk mencalonkan presiden tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain. Dari sini kita bisa lihat bagaimana kuatnya Partai banteng merah ini dalam perpolitakan di Indonesia.

Namun saya juga menyangka PDIP akan berakhir jika partai tersebut bermain sendirian. akan tetapi ini hal yang tidak mungkin karena banyak partai menengah kebawah yang menggantungkan nasibnya pada partai-partai besar. Sehingga tanpa diminta pun pasti ada partai yang ingin berkoalisi dengan PDIP dan saya baru melihat yang benar -benar menentukan keberpihakan kepada PDIP adalah partai PPP.
akan tetapi setelah saya melihat PKB memutuskan untuk bergabung dengan Partai GERINDRA menurut saya ini menjadi pertimbangan khusus bagi PDIP mengingat selama ini PDIP selalu bergandengan dengan PKB untuk mendapatkan suara dari Jatim. dengan bergabungnya PKB dengan GERINDRA menurut saya ini bisa menjadi awal dari kekalahan PDIP
Kita memahami bahwa dominasi yang dimiliki oleh PDIP cukup lah luas dan terbentang di seluruh indonesia, dan selama mereka mendapatkan ruang kepemimpinan untuk berkuasa, memanfaatkan momentum ini untuk memperluas pengaruhnya selama dua periode ini.
Tetapi tampaknya memang semakin kesini, kasus demi kasus yang menjadi perbincangan di dunia politik tentang kecacatan yang ada pada kekuasaan mereka tampaknaya memiliki kekurangan kepercayaan dari masyarakat, terutama apda kasus korupsi yang kian meningkat, dan kebijakan-kebijakan yang kontroverisal menurunkan kredibilitasnya.
Dan lagi beberapa minggu lalu PDIP memiliki masalah internal, yang terpaut pada budiman, hingga memecatnya, setahu saya Budiman memiliki pengaruh dalam internal PDIP, kemungkinan PDIP tidak akan mendapatkan kursi kekuasaan lebih di periode selanjutnya.

Kita tahu bahwa capres dan cawapres di latar belakangi oleh partai yang berkoalisi untuk mendapatkan suara, beberapa partai yang mengundurkan diri berkoalisi dengan PDIP dan memilih rivalnya seperti halnya Gerindra yang sudah memiliki bacalon yang kuat seperti prabowo akan memiliki ruang yang lebih besar daripada anis dan ganjar.
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Vave.com - Crypto Casino
Saya menduga arah politik kali ini akan menjadi akhir dari dominasi PDIP sebagai partai penguasa di pemerintahan.
pada saat ini PDIP masih mendominasi dan pemilik suara terkuat di kancah perpolitikan dalam negeri, bahkan partai PDIP sanggup untuk mencalonkan presiden tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain. Dari sini kita bisa lihat bagaimana kuatnya Partai banteng merah ini dalam perpolitakan di Indonesia.

Namun saya juga menyangka PDIP akan berakhir jika partai tersebut bermain sendirian. akan tetapi ini hal yang tidak mungkin karena banyak partai menengah kebawah yang menggantungkan nasibnya pada partai-partai besar. Sehingga tanpa diminta pun pasti ada partai yang ingin berkoalisi dengan PDIP dan saya baru melihat yang benar -benar menentukan keberpihakan kepada PDIP adalah partai PPP.
akan tetapi setelah saya melihat PKB memutuskan untuk bergabung dengan Partai GERINDRA menurut saya ini menjadi pertimbangan khusus bagi PDIP mengingat selama ini PDIP selalu bergandengan dengan PKB untuk mendapatkan suara dari Jatim. dengan bergabungnya PKB dengan GERINDRA menurut saya ini bisa menjadi awal dari kekalahan PDIP
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
Berkaitan dengan nama yang disebut oleh OP, Budiman Sudjatmiko sudah dipecat dari PDIP, https://news.republika.co.id/berita/rzwo0h377/budiman-sudjatmiko-resmi-dipecat-dari-pdip
dan Gibran, dari awal terjun ke politik hanya atas perintah Presiden Jokowi jadi kemungkinan besar akan menurut saja dengan manuver manuver bapaknya. PDIP sampai saat ini masih 100% mengusung ganjar, tinggal wakilnya saja.

PDIP dan PKS sedang tarik ulur masalah wacana pemasangan Ganjar-Anies,
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230822211108-4-465208/pdip-bayangkan-ganjar-anies-bersatu-jadi-koalisi-mengerikan
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230822141836-617-989044/respons-pdip-pks-mau-berkoalisi-asalkan-ganjar-jadi-cawapres-anies

Saya sih skeptis kalau Anies-Ganjar atau Ganjar-Anies bisa terjadi, tapi kalau memang akan jadi plot-twist paling gak masuk akal selama sejarah politik Indonesia,
sr. member
Activity: 1274
Merit: 337
Enterapp Pre-Sale Live
Lihat saja bagaimana para politisi negeri ini bersaing dalam sebuah kompetisi politik, mereka akan melakukan apa saja demi sebuah kemenangan dalam kompetisi demokrasi. Manuver yang dilakukan PDIP sangat lihai, semua bisa berubah begitu cepat demi kepentingannya. Mereka seperti sedang ingin mengendalikan semuanya, meskipun nantinya Ganjar yang kalah, mereka masih punya andal di pemerintahan.
Yup begitulah yang ane lihat sekarang. kaca mata kita kayaknya sama dalam melihat permainan si moncong putih ini. Tapi menurut ane itu bisa jadi blunder tersendiri buat jagoan mereka, ganjar. Soalnya, suara mereka akan terpecah dengan sendirinya jika Oktober nanti sudah Inkracht siapa calon capres dan wapres yang mereka usung. Dulu itu ane pikir mereka akan mengusul Puan, baik itu sebagai capres dan wapres, namun peta yang saya lihat saat ini sang putri lebih disiapkan untuk menggantikan si Ibu sebagai ketua umum. Tapi bisa jadi berubah, jikalau Jokowi juga ikut tertarik jadi orang No.1 PDIP, soalnya dia juga mengincar posisi sebagai Sekjen PBB.
Peta jalan yang ditempuh PDIP tidak lepas dari keinginan sang ketua umum yang ingin menguasai memerintah, padahal jika dilihat dari sudut yang lebih runcing lagi mereka seperti tidak menyadari telah membuat blunder. Nasdem pada pemilu lalu bergandeng tangan dengan PDIP untuk memenangkan Jokowi, keberhasilan Jokowi menjabat sebagai presiden dua periode tak lepas dari andil Nasdem. Partai yang diketuai Surya Paloh ini memiliki basis yang cukup luas, kini Suara yang seharusnya jadi milik Ganjar akan beralih ke Anis.

Dukungan pada Anis akan mengalir dari berbagai daerah, simpatisan Demokrat dan PKS yang cukup banyak perlu diwaspadai PDIP. Meski PAN belum terbuka hatinya memberi dukungannya pada Anis, sebagian simpatisan PAN dipastikan akan diam-diam memberi dukungannya pada Anis. Pecahnya suara akan berefek negatif pada Ganjar, apalagi kali ini ada tiga calon yang akan bertarung di Pilpres. Jika Ganjar gagal menduduki kursi Presiden, pengaruh PDIP di pemerintahan akan menurun meskipun yang memenangkan pemilu partai yang pernah berkoalisi dengan mereka.

Akan terjadi gonjang-ganjing jika Puan dijadikan penerus sang ibu sebagai ketua umum, Para petinggi di PDIP saat ini juga mengincar posisi tersebut, jika skenario ini tetap dijalankan, menurut sudut pandang kaca mata saya Rakernas PDIP akan berjalan alot. Sangat kecil kemungkinan Jokowi bisa menduduki posisi Nomor 1 di PDIP karena sudah beberapa kali Megawati mengatakan dihadapkan publik bahwa Jokowi sebagai petugas Partai.

Saya menduga arah politik kali ini akan menjadi akhir dari dominasi PDIP sebagai partai penguasa di pemerintahan.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
Menurut saya untuk calon presiden sudah final, bahwa untuk calonnya tetap PS, GP dan AB. karena ketiganya sama-sama mempunyai elektabilitas yang cukup kuat. Walaupun Cak Imin selaku ketum partai PKB berisi keras untuk menjadi cawapres menurut saya tetap saja ia tidak akan kuat untuk menyaingi PS.GP dan AB. dan pada akhirnya akan bermain di liga 2

dan untuk sekarang menurut saya yang lagi sengit adalah pertarungan liga 2 (cawapres) dimana sekarang para calon kandidat cawapres sedang bersaing dan berusaha untuk meningkatkan elektabilitas agar ada calon presiden yang bisa menggandeng mereka.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Lihat saja bagaimana para politisi negeri ini bersaing dalam sebuah kompetisi politik, mereka akan melakukan apa saja demi sebuah kemenangan dalam kompetisi demokrasi. Manuver yang dilakukan PDIP sangat lihai, semua bisa berubah begitu cepat demi kepentingannya. Mereka seperti sedang ingin mengendalikan semuanya, meskipun nantinya Ganjar yang kalah, mereka masih punya andal di pemerintahan.
Yup begitulah yang ane lihat sekarang. kaca mata kita kayaknya sama dalam melihat permainan si moncong putih ini. Tapi menurut ane itu bisa jadi blunder tersendiri buat jagoan mereka, ganjar. Soalnya, suara mereka akan terpecah dengan sendirinya jika Oktober nanti sudah Inkracht siapa calon capres dan wapres yang mereka usung. Dulu itu ane pikir mereka akan mengusul Puan, baik itu sebagai capres dan wapres, namun peta yang saya lihat saat ini sang putri lebih disiapkan untuk menggantikan si Ibu sebagai ketua umum. Tapi bisa jadi berubah, jikalau Jokowi juga ikut tertarik jadi orang No.1 PDIP, soalnya dia juga mengincar posisi sebagai Sekjen PBB.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 337
Enterapp Pre-Sale Live
Yang ane tahu tidak ada teman sejati dan tidak ada musuh sejati dalam politik. Berkaitan dengan itu semua, saya menyimpulkan secara pribadi yang telah Om tulis di Op bahwa politik itu kejam. Hal paling penting yang perlu digaris bawahi bahwa politik yang sedang dipertontonkan bukan hanya bertujuan untuk memajukan bangsa tetapi ada kepentingan pribadi didalamnya.

Strategi yang disusun PDIP sudah dapat di baca oleh masyarakat awam, awalnya mereka mengusulkan adanya perubahan aturan agar presiden yang sudah terpilih dapat mengikuti pesta demokrasi tiga periode, setelah banyak yang kontra dengan usulan tersebut mereka mulai menyusun strategi untuk melanggengkan kekuasaannya.

Lihat saja bagaimana para politisi negeri ini bersaing dalam sebuah kompetisi politik, mereka akan melakukan apa saja demi sebuah kemenangan dalam kompetisi demokrasi. Manuver yang dilakukan PDIP sangat lihai, semua bisa berubah begitu cepat demi kepentingannya. Mereka seperti sedang ingin mengendalikan semuanya, meskipun nantinya Ganjar yang kalah, mereka masih punya andal di pemerintahan.

Wow sungguh Amazing menurut saya.

legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses

Ane tidak begitu intens mengamati perpolitikan Indonesia, tapi kalau melihat bagaimana ketatnya persaingan antar capres sekarang membuat ane berpikir kalau saat ini peta politik sedang galau. Akankah ada perubahan?

Kita sudah tahu kalau Anis, Ganjar dan Prabowo merupakan calon Jadi, artinya dengan kekuatan partai koalisi yang sedang terjadi sekarang, semua calon bakal bisa langsung menjadi kompetitor di 2024. Namun, karena deras dan ketatnya persaingan, membuat partai lain untuk menjalin komunikasi dengan calon lain, artinya ada pasangan baru antara ketiga capres tersebut, di antaranya Ganjar-Anis, Menurut kalian, apakah mungkin terjadi?.

Sedangkan di sisi lain, PDIP sebagai partai besar mulai memainkan peranan sebagai partai penguasa layaknya terdahulu. Kita tahu sendiri, Golkar adalah partai politik senior yang lihai bermain politik dua kaki, dan hal ini pun diikuti juga oleh PDIP, siapakah care taker tersebut, tidak lain dan bukan, Gibran dan Budiman sujadmiko. Gibran dan Budiman merupakan orang terselubung yang disisipi PDIP jika ganjar kalah, artinya, PDIP masih akan tetap di kekuasaan jika nanti di pemilihan capres Ganjar kalah dari prabowo. Sedangkan Anis, sudah ada Nasdem yang merupakan sahabat dekat PDIP, yang kemungkinan besar akan gabung ke koalisi tersebut jika Ganjar dan Prabowo kalah.

Artinya, siapa pun pemenangnya, PDIP tetap jadi partai penguasa seperti Golkar.

bagaimana opini kalian?.
Jump to: