Mereka takut anis ditinggalkan cak Imin ketika sudah final nanti. Ya kita tunggu saja nanti akhirnya seperti apa, akankah 3 poros ini berlanjut atau akan dipecah lagi?
Tapi menurut ane tidak, mustahil si Imin ini ninggalin Anis di tengah jalan karena dia sudah dapat posisi nyaman (sebagai wapres). Beda kalau Imin cuma dapat tiket menteri, (kayak ke Prabowo tempo hari). Karena setahu ane, cita-cita si Imin ini tidak setinggi langit, paling tinggi dia itu minta jadi Menko, itu pun harus antri dulu di belakang Golkar, karena suara PKB itu hanya seupil (ketika di Prabowo). Nah sekarang, dia dapat posisi Wapres, sebuah langkah politik (yang tidak dia impikan), sehingga ane hakul yakin sampe di 24 November 2024 nanti mereka ini tetap 1 paket AMIN.
hoho tidak semudah itu bung. semua kemungkinan bisa terjadi. jika dilihat posisi memang benar, Amin (Anis-Imin) ini begitu diuntungkan, khususnya Imin sendiri karena dia diposisikan sebagai cawapres ketimbang dijanjikan sebagai menteri jika gabung dengan koalisi yang lain. tapi jika dipikir lagi, mereka berdua kurang kuat dan kemungkinan menangnya kecil ketimbang bowo dan anjar. bowo dengan bekal pemilu kemarin dan anjar dengan dukungan dari partai besar (pdih) Amin akan sulit melampaui. gejolak diantara mereka berdua dengan internal dan juga rekam jejaknya yang kurang bagus.
Jika kita meihat dari pergerakan media sosial memang seakan pasangn AMIN ini memilki banyak pendukungnya dan kita juga bisa melihatnya melalui sebuah postingan dan komentar yang ada di medsos terkhusus IG dan Fb banyak sekali komentar dan tagar yang menunjukan dukungan penuh terhadap pasangan tersebut, namun memang pada realita yang terjadi bahwa pasangan ini cukup kontroversi. Dan untuk Pak prabowo sendiri saya melihat kalau secara koalisi yang ia bangun untuk saat ini cukuplah kuat untuk bisa mengantarkannya menjadi RI 1 karena terdapat partai-partai besar yang tergabung dalam koalisi tersebut. Namun untuk Pak ganjar sendiri yang diusung oleh PDIP sebagai bacapres, saya melihat kalau secara koalisi yang dibangun oleh PDIP belumlah cukup kuat karena sampai saat ini yang tergabung dalam koalisi tersebut barulah PPP dan selebihnya itu partai non parlemen, akan tetapi jika dilihat dari sokongan dana dengan bergabungnya sembilan naga tentunya sudah tidak dapat diragukan lagi bahwa secara finansial sangatlah kuat.
imin yang mendapatkan surat peringatan tegas dari ketua organisasi hijau karena selalu membawa nama organ itu, anis memiliki rekam jejak yang kurang baik pas pilkada DKI waktu itu, dengan pemikiran yang mencoba untuk netral, anis kemarin terlalu menggebu-gebu dengan membawa isu sara kelapangan bahkan membawa politik identitas.
PKB adalah NU dan NU adalah PKB, narasi inilah yang selalu dibawahakan oleh Gus Muhamin ketika ia bertemu dengan warga nahdiyin agar PKB dapat mengantongi suara nahdiyin secara keseluruhan, akan tetapi dengan adanya ketidakharmonisan antara ketum PKB dan Ketum PBNU, maka narasi PKB adalah NU dan NU adalah PKB wajib kita pertanyakan kembali.!
Kalau berbicara Mas anis sepertinya ia masih melekat dengan alumnus Kapak Wirosambleng Wwkwkwk
sedikit analisa saya, imin di pasangkan dengan anis itu di sengaja agar nantinya terjegal, terjegal oleh apa? oleh kasus imin yang terindikasi ikut campur salah satu kasus korupsi di dinas ketenagakerjaan. nah jika nanti anis diperiksa sebagai terduka tersangka kasusu itu secara otomatis anis akan blunder karena tidak punya wakil dan berkurang partai pengusungnya. tapi ini cuma analisa mentah. monggo....
Kita akan tau kepastian ini pada tanggal 19-25 Oktober mendatang, sebagai hari penentuan Capres dan Cawapres dan hari dimana pertarungan sesungguhnya akan dimulai. Dan apakah pasangan Amin lolos ketahap selanjut.? Kita lihat nanti saja
, karena pada saat ini beberpa keumungkinan bisa saja terjadi.