Topic: Kelistrikan (Read 18340 times)

sampai saat ini setahu saya gk ada yang namanya free energy, kalau illegal ada beberapa, bahkan di instansi ( jangan ditiru).
saat ini untuk usaha pemerintah sangat welcome kok, bahkan ada subsidi listrik untuk UMKM, saya sendiri ada 6000watt dengan harga per kwh lebih murah dari harga standar yang ada di token listrik lainya, kalau ndak salah 1100/kwh sedangkan non subsidi bisa 1400-1500.

setuju om bukan barang wajib pake AC malah menjadi beban biaya yang kebutuhan listriknya bisa lebih dari kebutuhan listrik 1 RIG mining.

1 AC yang 1 PK saja itu konsumsi listriknya sekitar 800 kwh ,

saya pernah pasang selama sebulan lalu kemudian tidak difungsikan diganti dengan exhaust fan

Itu pos jaman kapan masih juga dibales. Lagian udah didiskusikan juga sama member lain. Nyepamnya di thread lain yang lebih baru aja gan.

Memang agak susah sih gan, karena Indonesia sendiri memiliki 2 musim sehingga pada saat musim kemarau tiba kemungkinan banyak sungai yg mengalami penurunan pada level ketinggian dan debit airnya. Jadi pilihannya pada saat debit air berkurang maka harus ada beberapa mining rig yang dinon-aktifkan atau di backup dengan sumber daya listrik yg dihasilkan dari generator konvensional, sistem panel surya atau sumber daya listrik dari PLN.



AC untuk sistem airflow didalam ruangan mining rig bukanlah barang wajib, bahkan dengan memanfaatkan kipas outdoor bekas bisa menghasilkan sistem airflow yang bagus juga

https://bitcointalksearch.org/topic/m.40531303

Mungkin maksudnya dataran rendah  

---

Hal yang perlu difikirkan selanjutnya adalah masalah koneksi internet, apakah dipegunungan tersebut sinyal internetnya bagus atau tidak?
Mengingat di beberapa wilayah di Indonesia dari yang saya rasakan, koneksi internet bahkan dari layanan operator plat merah sekalipun kadang masih susah, sementara untuk mining jelas tidak lepas dari kebutuhan internet kan?

Iya bener juga om, cuma setidaknya kalo di pegunungan bisa lebih menghemat AC karena hawa yg sudah relatif dingin daripada di daratan rendah.
Kalo ga terlalu banyak pake AC , jg akan lebih mengurangi kebutuhan daya listrik.
Tinggal pertanyaannya sekarang nyari daerah yang debit airnya stabil 

Mining Bitcoin, ya membutuhkan tenaga listrik yang super, NO STOP.
Untuk mining, Saya pikir belum ada untuk saat ini yang bisa menggunakan Energy listrik yang fee, gratis, di indonesia.
Nah bila ada yang menggunakan generator mungkin tidak mencukupi aliran tenaga listrik yang di supplay, tetap harus membutuhkan aliran listrik pemerintah.

Ada beberapa kasus yang pernah di alami oleh para peminig bitcoin yang mengambil secara gratis/ilegal, seperti di CINA.

Contoh: polisi-cina-menangkap-pencuri-daya-listrik-untuk-mining
Ini contoh negara yang maju, apa lagi di indonesia yang kapasitas listrik terbatas, dengan tenaga: Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia

Sebenarnya untuk membuat kincir air pembangkit tenaga listrik tidak hanya bisa dilakukan pada sumber daya air terjun saja Gan, karena dengan memanfaatkan sungai yang memiliki arus lumayan deras disertai dengan debit dan ketinggian air yang konstan pertahunnya maka juga akan bisa menghasilkan sumber tenaga listrik yang cukup stabil.

Untuk mendapatkan daya yang dibutuhkan maka diameter dari kincir air tersebut perlu disesuaikan dan mungkin untuk bagian penghantar dayanya perlu ditambahkan beberapa komponen gear box atau pulley yg berperan sebagai speed converter sehingga bisa mencapai putaran (RPM) minimal yg dibutuhkan untuk menggerakkan dinamo generator.

Kalo saya lebih condong ke kincir air om (ngimpi sih).
soalnya kalo kincir air kan bisa di air terjun yang notabene letaknya di pegunungan.
selain bisa dapet supply listriknya, juga lebih menguntungkan karena kondisi dinginnya.
jadi bisa sedikit membantu soal mengatasi panasnya RIG.  

Menurut aku untuk fre energi sepertinya di kita blom ada gan, karena kita masih tergantung pada energi listrik,bisa saja kita membuat fre energi seperti dari tenaga surya,atau turbin air, tetapi membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membangun infrastrukturnya,,,

Sekarang saya ngerti, om abhiseshakana.
ternyata butuh lebih biaya / cost untuk menerapkan itu semua,
terima kasih om atas penjelasannya,
 

Cara kerja Inverter pada AC* dan UPS secara umum hampir mirip (cuma beda penggunaannya). Pada kedua perangkat tersebut sebenarnya ada fungsi Rectifier (AC to DC) sebelum fungsi inverter bekerja, jadi urutan skemanya mungkin seperti ini
Input (AC) >>> Rectifier >>> DC >>> Perangkat DC didalam AC* dan UPS >>> Inverter >>> Output (AC)

Apakah fungsi inverter tersebut bisa diimplementasikan ke Mining Rig ?? Jawabnya bisa, tetapi hal tersebut tidak akan membuat penggunaan daya pada Mining Rig menjadi lebih hemat.

Penjelasannya bisa dilihat disini
https://bitcointalksearch.org/topic/m.44291344



Note
AC* = Air Conditioner
AC = Alternating current

setuju dg pndapat gan @punk.zink
daripada hrs membeli alat sejenis inverter yg pastinya butuh duit tambahan lagi, untuk menghemat biaya listrik mining bisa menggunakan pengaturan power limit lewat msiafterburner.
untuk hasil maksimal tinggal dicaari efisiensi profit dari pemakaian daya, hasil mining srta biaya listriknya.

kalau ada yang salah mohon dikoreksi ya gan

saya rasa sistem inventer untuk saat ini tidak mungkin bisa diaplikasikan ke dalam mining rig. dikarenakan pada saat mining kita selalu mensetting alat mining kita pada maksimum performa untuk mendapatkan hashrate yang maksimal, dan ini membutuh kan maksimum supply daya pula.

contoh GPU rx580 8gb membutuhkan daya up to 185w, apabila kita hanya mengejar output hashrate yang tinggi tanpa memperhitungkan efisiensi, maka akan selalu diperlukan daya 185w. untuk saat ini konsumsi daya dalam mining GPU hanya bisa di pangkas melalui modding bios gpu untuk mendapatkan best profit.

- sama seperti mining rig. sistem inventer pada AC tidak akan bekerja apabila suhu ruangan belum mencapai target yang yang agan setting di indoornya. contoh AC 1pk agan taruh di ruang keluarga yang terbuka, agan set di suhu 18^oC. apabila suhu ruang masih diatas 18^o maka AC akan SELALU bekerja pada maksimum power yang membutuhkan daya yang besar pula.

saya coba menyimak om-om.
Terbesit di pikiran saya tentang inverter AC dan alat-alat inverter lainnya seperti contoh di bawah ini :
http://www.automationindo.com/article/20/inverter-alat-monitoring-untuk-menghemat-arus-listrik#.XMSXWFBS_eQ
(Silahkan dicolek linknya kalau mau liat, kalau gak mau nanti penasaran lho....  )

terus terang saya baru kenal inverter sejak memakai UPS punyanya kakak saya. Saya bongkar ternyata di dalamnya,
ada sistem inverter.  Dari sana saya mulai tertarik

kadang di benak saya, apakah bisa sistem inverter yang sekarang di gunakan seperti di AC split atau AC yang ada di Mall-mall
diterapkan di sistem kelistrikan mining crypto / di mining RIG / Alat mining lainnya?
yang membuat penggunaan listrik lebih efisien sehingga menghemat budget.

Mungkin om-om bisa lebih mendefinisikan pemahaman saya tentang inverter untuk pendamping alat-alat mining.

Salam Positif, dan senyum (karena senyum gratis  )

Udah lama saya gak on nih para senior
Saya ingin meluruskan saja disini,dari ide yang dimiliki temen akang pandu yaitu dengan  keterangan peralatan seperti di bawah ini


Maka saya ingin mengkoreksi dikit gpp ya kang,barang kali saya bisa praktekin ini modulnya,hehe.

• Pertama : Didalam sistem kelistrikan,motor Induksi yang bisa di pakai untuk rangkaian star delta ialah motor 3 phase,dan jika motor 1 phase dapat di rangkai menjadi rangkaian star delta maka prinsip kerja kumparan untuk menggerakkan rotor tidak memerlukan rangkaian ini karena tidak sejalan dengan sistem kumparan utama dan kumparan bantu yang tidak dapat dirangkai kedalam sistem star delta yang membutuhkan 3 phase untuk sistem rotasi kumparannya yaitu U-V-W dan Z-X-Y.
  Sedikit bertanya nih gan,kalo boleh tau berapa RPM motor yang dihasilkan oleh motor temen akang untuk mendapatkan daya 3kw yang akan dihasilkan oleh generator?  
• kedua : Pada gambar Generator perlu ditambahkan sedikit penjelasannya akang pandu,setelah daya listrik tercapai di angka 3KW=3000 V.A/Watt=13.636 Ampere maka harus di tambahkan stabiliser / stavolt untuk mengamankan tegangan output agar tidak terjadi drop tegangan pada perangkat elektronik yang akang miliki sehingga jika drop tegangan terjadi maka akan mempercepat rusaknya rangkaian elektonik yang akang miliki dirumah

Ide dari temen akang sepertinya bisa saya pakai jika saya memiliki cukup dana,sistem energi pada gambar akang hampir sama dengam mesin dongfeng yang biasa di pakai saya untuk mengelas pagar besi,cuman bedanya Dongfeng menggunakan bahan bakar solar untuk menggerakkan rotor dari Generator tsbt.

Pemilu sudah lewat gan @abhi 
Yang ane sayangkan di Indonesia tidak ada pembangkit listrik tenaga nuklir. Padahal yang betul-betul bisa mempermurah biaya listrik dan ramah lingkungan --kalau perlakuannya bener-- ya pakai nuklir. Maaf OOT dikit

Kalau mining masih bayar pakai listrik PLN harus menunggu pump dulu baru bisa profit dikit. Padahal mining rig di China sana pakai ekses listrik.

Sumber: https://www.wired.co.uk/article/bitcoin-mining-china-ban-crypto-cryptocurrency-wechat

Di Indonesia sebenarnya sungai besarnya banyak loh dan sudah mau dibangun pembangkit listrik. Periode ini sepertinya sudah mulai dikerjakan oleh Pemerintah karena studi kelayakan sudah selesai 1-2 tahun lalu.

Di Indonesia yg menerapkan Listrik tenaga surya sudah banyak Gan (cek google aja), bahkan ditoko-toko online banyak juga yg menjual panel surya. Sedangkan untuk Listrik tenaga Bayu (kincir angin) meskipun sedikit, tapi hal tersebut masih bisa dilakukan di Indonesia (contohnya : PLTB Sidrap).

Itu bisa dilakukan dinegara luar gans tapi di daerah kita indonesia kan tetap tidak bisa karena kita daerah iklim yang standar sehingga tidak bisa diambil daya listrik dari cahaya matahari. Begitu pun dengan kincir angin juga susah kita dapatkan ditempat kita.

Debunk Free Energy
https://youtu.be/06xFhUHFnx8
https://www.youtube.com/watch?v=15V0gUXUPko

BTW
Ada banyak video Mesin Gerakan Perpetual yang beredar di Youtube.
Di video tersebut mungkin terlihat mesin tersebut akan bergerak "Selamanya" (Input=Output)
Namun hal itu tidaklah mungkin karena adanya gesekan dengan udara, perubahan energi menjadi kalor,dsb.

Dan kalaupun ada mesin gerakan perpetual yang bekerja SELAMANYA.
Mesin itu tidak akan bisa menggerakkan Generator/Menghasilkan listrik
Karena mesin tersebut hanya memproduksi cukup energi untuk dirinya sendiri, apabila sebagian energi digunakan untuk hal lain (Menggerakkan Generator) maka mesin tersebut akan berhenti karena kehabisan energi untuk menjalankan dirinya sendiri (Lihat ilustrasi).

(Ilustrasi, Credit To Ted-Ed)

BTW untuk reply yang mempunyai ide untuk menggunakan energi surya sebagai sumber energi untuk mining, ada banyak masalah yang harus dihadapi
-Biaya instalasi yang mahal;
-Butuh tempat yang luas;
-ROI solar panel lama;
-gak bisa jalan 24/7, saat malam, mendung harus berhenti (ROI Tambah Lama);

Konsep alternatif energinya menarik ... dengan menggunakan sumber energi yang berasal dari putaran yang dihasilkan motor listrik (contoh : motor pompa air) dan memanfaatkan Velg motor sebagai flywheel (untuk mengatasi beban dari motor listrik) sehingga dihasilkan sebuah momen inersia yang akhirnya tercipta sebuah energi dan energi tersebut diteruskan ke sistem Gear Box sebagai penggerak Dynamo generator sehingga dihasilkan output tenaga listrik.

Seperti yang telah disinggung oleh Om enrico, yang menarik untuk diketahui hasilnya ialah apakah masih ada sisa energi yang (mungkin) masih bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya listrik buat perangkat lainnya (mining rig), setelah tenaga listrik hasil output dari dynamo generator digunakan sebagai input untuk motor listrik (self-running).

Berarti ada PR buat Om Pandu, klo next time berkunjung ke rumah temennya lagi jangan lupa bawa multitester (multimeter) 

At the fact jenis energi yg bekerja dlm unit tersebut adalah:

energi listrik (input) -> energi kinetik(input1) + energi potensial(input2) -> energi mekanik -> energi listrik.

So,
Energi output (100 %) = energi mekanik yg dihasilkan oleh energi input¹ + energi input²

You're my true brother.  

Eksperimen yang menarik gan... Untuk pembaca yang masih belum jelas, yang dikemukakan oleh agan @pandukelana2712 adalah konsep "free energy"
https://www.google.com/search?q=free+energy+pseudoscience

Kenapa disebut pseudoscience? Ya karena meskipun kelihatannya berdasarkan ipteks tapi tidak/belum bisa dibuktikan menggunakan metode ilmiah.

Secara sekilas, ide untuk menghasilkan energi listrik output yang lebih besar dari input (melalui gerakan perpetual) dalam sistem tertutup menyalahi hukum termodinamika I & II
https://en.wikipedia.org/wiki/Perpetual_motion

Karena energi listrik (input) -> energi mekanik -> energi listrik (output), dengan asumsi efisiensi sistem 100% (hanya ada di teori) maka hasil paling baik adalah input = output.

Ane usulkan untuk dicoba pengukuran Watt-nya gan di input dan output.

Catatan:
- Pengukuran tidak bisa hanya sesaat, lakukan misalnya 1 menit untuk menghindari adanya "burst power" yang menyebabkan seolah-olah input 50W bisa jadi output 100W padahal 100W itu cuma sesaat, yang kalau dikalkulasi Watt input * waktu >> Watt output * waktu.
- Pastikan di sistem tidak ada "shenanigan" atau baterai/aki/kabel yang disembunyikan.

Nanti kalau hasilnya memuaskan, bakal jadi penemuan baru gan.

Saran ane hati-hati dengan yang semacam ini gan, meskipun teman belum tentu jujur. Kalau moto-nya blockstream "Don't trust, verify" kalau ane "Only trust science; Believe in God"

Sedikit urun ide tentang hal sumberdaya listrik.

Beberapa waktu lalu ada seorang teman mengajak saya untuk melihat hasil kerjaan dia dlm pengadaan listrik di lokasi yg tidak terjangkau oleh aliran listrik.

Terbayang dalam benak saya adalah berupa rangkaian solar cell green energy ato yg sejenisnya. Dan begitu nyampe TKP, malah bertemu dengan unit mekanik elektrik.
Unit tsb terdiri dari 1 motor listrik single phase 0.7kW (1PK) dgn system start delta, 1 gearbox with coupling, 1 velg aluminium motor, dan yg terakhir adalah 1 dinamo listrik dg output 220v / 3KW.

Total pembuatan unit membutuhkan biaya: +/- Rp. 8,5 juta.
Prinsip dari unit ini adalah mengubah energi kinetis yg dihasilkan motor listrik menjadi energi listrik.
Setelah tercapai voltase dan ampere (sesuai dengan kemampuan dinamo), maka energi yg dihasilkan akan menghidupi motor listrik secara mandiri (tanpa disambungkan ke PLN/genset lagi) dan kepada jaringan listrik yg nantinya disambungkan kepada panel box-nya; ini disebut sebagai continuous energy generator.

Kemarin saya lupa untuk mendokumentasikan unit tsb.
Tapi saya bisa menggambarkan diagram unit tsb spt ini:

---

Menurut saya, system ini lebih irit dibandingkan dengan menggunakan solar energy.
Dikarenakan solar energy akan menyimpan energi kedalam aki. Kemudian Aki berubah menjadi tegangan 220v dengan bantuan inverter.
Dan yg akan menjadi masalah adalah biaya maintenance dan penempatan limbah air aki tsb.

Sedangkan maintenance dari unit ini adalah tentang kebersihan dan penggantian carbon brush motor listrik secara berkala.

Btw, setelah saya exploring di youtube ternyata teknologi ini udah banyak diterapkan oleh beberapa orang.
Salah satunya: https://www.youtube.com/watch?v=OzOhM4HsIeg

---

Catatan:
Teman saya menggunakan unit ini di tambak udang beliau, hal ini dikarenakan lokasi tambak jauh dari tiang listrik terdekat.
Untuk di-implementasi-kan kepada "barang2 halus", saya menganjurkan untuk dilengkapi dengan stabilizer voltage dan UPS.

mining tapi ingin menekan biaya listrik hmm, mungkin ide bagus untuk menekan cost, cost listrik memang yang terbilang berat yang harus di bayarkan oleh miner, tapi apakah mungkin orang mampu membuat mining dengan tenaga solar(matahari).

cara kerjanya kurang lebih seperti gambar di bawah ini :


prinsip nya adalah mengubah energi matahari(free) menjadi listrik yang akan di gunakan untuk memining
indonesia yang berada di khatulistiwa mendapatkan asupan matahari antara 10-12jam. dan puncak penyerapan terbaik adalah di waktu pukul 10.00-15.00/ kurang lebih 4-5jam.
energi dari pada matahari idealnya didapatkan selama puncak penyinaran setara 4.8kWh dengan variasi 30% di pengaruhi iklim, kondisi dll.
ilustrasi


energi listik yang didapat dari tenaga matahari adalah dalam bentuk Direct current seperti : lampu, atau di ubah dahulu menjadi Alternating Current dengan bantuan Inverter untuk dapat di gunakan menjalankan perangkat mining agan.

lalu bagaimana jika pada malah hari?
pada saat malam hari proses mining ente tetap dapat berjalan hanya saja kita perlu menyimpan listrik yang kita dapat dari panel surya ke dalam media yaitu sebuah baterai.

kesimpulan
memang bisa saja energi solar ini di terapkan untuk mining, tapi masih banyak yang menjadi pertimbangan, karena dalam hal ini penggunaan daya untuk mining terbilang mahal, kalau ente punya dana dan lokasi yang memungkinkan sih boleh2 saja di coba tapi pemasang panel surya lebih baik di lakukan oleh professional ya karena ini berhubungan dengan listrik dan itu bahaya, lalu dari segi keperluan ane rasa kita bisa combine dengan menggunakan panel surya pada mining dan listrik PLN tuk keperluan sehari-hari

SUMBER

Kalau saat ini mau mencari koin yang profit tidak ada gan, karena listriknya yang mahal dan tidak menutup untuk biaya listrik.

iya gan klo emang niat mining mah semahal apapun tetep gan di lakukan toh buat usaha jga itu dan mining jga gk asal2lan sih dalam hal memilih coin harus memilih coin yg bener2 bagus dan masih gampang buat di tambang

Mahal diawal tapi selamanya bisa gratis, tinggal ambil untung bersihnya. Tapi, kalau mining masih sperti dulu, harga masih bagus masih norrmal. Kalau sekarang lumayan serem.

Mining itu termasuk memicu pemanasan global, karena menggunakan listrik yang besar.
Kalau mining di Indonesia ya kebanyakan menggunakan listrik PLN karena mudah dan praktis, kalau menggunakan tenaga surya mahal sekali dan dipertimbangkan para miner karena untuk beli panel surya saja bisa beli beberapa rig lagi.

memang sih untuk saat ini mining sangat tidak direkomendasikan, harga koin yang sangat anjlok tidak sebanding dengan penghasilan mining yang hanya memberi jumlah koin yang sama saat harga tinggi. Tapi kalau beli koin dan hold pun punya resiko yang sangat besar pula, apalagi dalam jangka waktu yang sangat lama.

Kalau untuk membayar listrik dan maintenance ga nutup gan untuk saat ini. Beli coin langsung saja dan hold paling tidak 1 tahun kedepan.

Pemanfaatan free energi sangat bermanfaat sekali untuk mining gan, tetapi menuju free energi itu butuh biaya yang tidak sedikit misal alat untuk free energi dari matahari, kita juga butuh modal unutk membelinya. Kalau dana kita terbatas malah akan menghambat mining kita, dan malah tidak jadi untuk mining. Kecuali kalau ada dana besar dan dalam sekala yang besar saya yakin itu akan sangat menguntungkan. Kalau dalam sekala kecil saya sih menyarankan pake listrik PLN saja, tinggal pake tidak butuh modal yang besar untuk pemasangan, tinggal itung itung kena pajak bulanan dari hasil mining untuk bayar listrik. Tapi dengan catatan mining masih profit bukan hanya untuk bayar listrik dan maintenance.

Saat ini yang terjadi di Indonesia, listrik mahal dan koin turun drastis jadi untuk menutup kebutuhan listrik tidak terpenuhi.
Akan tetapi banyak strategi lain yang digunakan untuk mining, dengan hold koin terlebih dahulu dengan memprediksi harga koin akan naik kedepannya.

Mining di pegunungan atau daerah yang tinggi memang sudah banyak yang lakukan dan memang sangat menghemat listrik karena gak perlu mengeluarkan AC. Namun untuk daerah di Indonesia sulit menemukan tempat seperti itu, kemudian koin yang turun terus juga membuat mining semakin tidak menguntungkan lagi.

nah itu jga bsa sih jdi alternatif atau bsa jga miningnya di pegunungan yg suhunya kan lumayan dingin itu klo gk salah dlu ada yg mining pakek cara itu gan cuman entah skrang mereka masih mining gk soalnya dh gk tau kabarnya gimana

Setahu saya belum ada. mungkin yang paling memungkinkan adalah listrik tenaga matahari. tetapi itu juga tidak gratis karen cell surya dan penampung listrik juga harus beli dan mahal. cuma ada yang mencoba meminimalisir penggunaan listrik saat menambang dengan menggunakan goa es. jadi hemat di biaya listrik untuk pendingin ruangan.

Pendapat yg menarik, karena memang untuk pembangkit listrik tenaga biogas kayaknya cocok juga dibuat menopang daya listrik mining. Untuk sumber dayanya sendiri tidak terbatas hanya pada kotoran ternak, karena limbah-limbah organik pun bisa diolah menjadi biogas, bahkan (maaf) "kotoran manusia" juga bisa digunakan. Untuk gensetnya sendiri bisa memakai genset diesel maupun bensin, yg tentunya harus dimodif terlebih dahulu.

Kalau free energi bisa didapat dari tenaga alam gan, misal dari angin air dan panas matahari. tetapi proses pembuatannya juga memerlukan biaya yang tidak sedikit gan.  Kalau daerah peternakan bisa juga dengan biogas.

menurut saya di indonesia sepertinya tidak ada yang menggunakan listrik alternatif untuk mining, kebanyakan di indonesia hanya menggunakan listrik PLN, saya sendiri manggunakan listrik PLN untuk mining tetapi saat ini saya sudah berhenti mining karena hasilnya sedikit.

Menurut pendapat ane gan kalau di Indonesia sepertinya belum ada free energi untuk melalukan mining gan, semuanya mungkin membutuhkan energi listrik ya, beda dengan di negara luar gan ada yang memanfaatkan cuaca dingin untuk bisa menghemat energinya

bener gan, mining kalau dengan yang kecil-kecil sekarang kurang menguntungkan, bahkan butuh waktu lama buat bisa balik modal, di kondisi coin sekarang juga bergelombang, sedangkan membuat mining butuh listrik cukup besar, membuat panel surya juga modalnya udah cukup besar juga.

iya juga sih tapi ya itu kadang kan sebelum mencoba pengen tau ulasan master2 di sini, sempet kepikiran beli antminer malah tapi takutnya liat harga sekarang melorot gini misal hitungan biaya operasional buat kasih makan listrik itu alat perbulan nutup gak yah atau mesti ada buffer juga buat bayar listrik dulu.

Kenapa ga langsung dieksekusi saja ?? Toh klo cmn barang 1-2 hari mining, saya rasa tidak akan terjadi pembengkakan pada biaya listrik yg digunakan. Pilih Coin >> Setting parameter >>  Jalankan mining, setelah itu baru hitung estimasi profit dan bandingkan dengan konsumsi daya yg dipergunakan.

Klo tidak dicoba langsung, Om bakal tidak tahu profitability-nya dan jika ternyata hasilnya minus, tinggal dimatikan saja rignya atau switch dengan coin lain.

ngomong ngomong biaya operasional mining masih ketutup gak yah gan? mau nyobain tapi kok takut cuma buang2 waktu.

semoga sukses dengan risetnya kak, dan jangan lupa sharing foto-fotonya disini. Penasaran juga pengen ngelihat hasilnya digunakan buat menopang kebutuhan mining.
Untuk biaya listrik sendiri sbenarnya masih sama tarifnya, cuma yg membikin beda ialah karena hasil mining sudah tidak sebesar dulu, jadi profit yang didapat terasanya semakin menipis.

daerah saya dekat sungai arus deras, sudah beberapa kali riset dengan peralatan seadanya, tidak lupa juga harus memberitahu desa karena sungai bukan milik saya sendiri. jika memang berhasil, target pertama nyasar ke plta kecil2an dulu untuk masyarakat yang mau join, jika sudah lancar baru diaplikasikan ke mining energy. Tapi memang masih penyesuaian karena minimalnya, daya listrik harus sekelas bendungan besar untuk yang benar2 lancar. semoga bisa jadi alternatif karena biaya listrik pln sudah mulai tidak terjangkau.

Kalau untuk permasalahan kelistrikkan untuk mining memang butuh banyak daya apalagi harus on 24 jam kita yang tinggal di indonesia masih untunglah biaya listrik kita masih rendah ketimbang negara tetangga silahkan read https://www.liputan6.com/bisnis/read/3626862/ri-masuk-10-negara-dengan-tarif-listrik-termurah-di-dunia 
kalau untuk pemafaatan tenaga surya ataupun turbin itu sama saja dengan merogok koceng terlalu dalam  untuk biaya pembuaatan

siasati kebutuhan penerangan di rumah dengan menggunakan lampu hanya pada saat benar-benar dibutuhkan saja. Manfaatkan sinar matahari sebagai sumber penerangan utama saat siang hari. Gunakan lampu hemat energi yang hanya menggunakan jumlah kebutuhan listrik yang relatif sedikit. Usahakan untuk menerapkan aturan mematikan setidaknya 2 lampu pada pukul 17.00 hingga 20.00. Beberapa siasat dan pengendalian diri terhadap pemakaian listrik yang lebih dibatasi ini cukup membantu Anda dalam mengurangi ketergantungan terhadap listrik dan menekan biaya tagihan listrik 

belum ada gan. free energy tidak bisa mensupport pekerjaan kita ketika kita membutuhkan daya listrik yang besar dan membutuhkan daya listrik yang stabil. saat ini free energy hanya digunakan untuk alat penerangan. jika kita trading atau mining menggunakan energi listrik dari alam seperti solar cell atau tenaga angin sangat tidak memungkinkan. dan biaya akan lebih membengkak.

Pastinya berisik gan soalnya mesinnya hidup terus. Biarpun ada yang bilang biaya genset lebih murah, saran saya tetap pakai listrik pln saja gan. Alasannya listrik pln stabli sedangkan gengset gak stabil aliran listriknya takutnya kalau jangka panjang dipakai terus bisa rusak barang elektronik milik kita.

apakah akan bertahan lama gan seperti kita mengunakan listrik PLN biasa.
sedang kan kita mendapatkan arus itu dari energi sinar matahari jadi jika suasa nya mendung atoupun gelap biar pun masih di petang hari apakah arus yang kita dapatkan dari energi tersebut masih berjalan dengan normal gan.?
mohon sedikit leluasan nya.

[On-Topic] Apakah sudah dimanfaatkan untuk proses kegiatan mining ??

Bagaimana sumber daya yang dihasilkan, apakah stabil untuk menyuplai kebutuhan mining rig ?

Dan berapa daya maksimal yang bisa dihasilkan ??

sya telah memakai energi sinar matahari...diatas genting sya pasang panel surya ...dri panel surya itu masuk ke suatu rangkaian yng mengubahnya ke listrik dan disimpan di aki kering/ basah dan untuk menghasilkan listrik seperti listrik PLN itu diubah memakai inverter dc ke ac ...dan siap digunakan untuk menyalakan laptop / lampu / dll . terima kasih

bener juga ya gan seperti itu,karena semua nya juga tergantung dengan kondisi daerah yang kita tingalkan sekarang.
karena kalou kita membuat hal yang sesuka hati kita jika tempat itu tidak memungkinkan maka sama aja kita akan sia-sia pada akhirnya karena tidak sesuai apa yang kita harapkan.

yap, saya kira akan membutuhkan modal yang cukup besar diawal untuk mengkover biaya oprasional mining jika seperti yang op maksud, namun jika biaya tidak jadi masalah mungkin bisa dijadikan ujicoba namun yang saya tangkap untuk saat ini jika lihat harga cryptocurrency mining tidak begitu menarik karena selain butuh pengadaan hardwere dan biaya operasional maka kurang mampu mengcover biaya yang di keluarkan atau BEP modal akan semakin lama dari pada awal tahun 2017.

belom ada gan. semua miner masih menggunakan tenaga listrik dari PLN. jika mau membuat tenaga listrik sendiri modalnya gede dan belum juga modal buat pc dan vga untuk mining. jadi makin banyak modal yang dikeluarkan. jika kita menggunakan sumber daya listrik yang ramah lingkungan seperti tenaga surya, angin, air itu pun butuh peralatan yang gak murah dan butuh tenaga ahli untuk merakitnya. jadi malah butuh modal besar.

Kalou boleh saya tanyak maksud agan itu bagaimana ya gan.?
Apa kah kita mengunakan genset tanpa minyak begitu ya.?
Memang nya ada genset yang tanpa BBM.?

Memang seharusnya sudah di pikirkan keuntungan menggunakan free energy karena di indonesia banyak sumber daya alam yang bisa menghasil energi listrik gratis.

Sebelum nya Kita lihat posisi terdekat dengan rumah kita.

Contoh :

1.kediaman Kita dekat dengan pegunungan / perdesaan
  Kita bisa mengandalkan sumber kekuatan arus sungai, curug ,air terjun sebagai tenaga free energy menjadi generator listrik free energy
  sepertinya mudah untuk membuat generator listrik tenaga air tinggal tanya google cara membuat generator air atau kincir air untuk tenaga
  lisrtik.
  
2.kediaman kita dekat laut/ kawasan panas
  bisa di akali dengan pembangkit listrik tenaga surya/solar panel untuk yang ini sepertinya kita harus tau arah kordinat matahari di
  wilayah kita agar lebih efektif pernyerapannya dan lumayan morogoh kocek yang dalam. tetapi untuk jangka panjang tidak ada salahnya.

Tolong di tambahkan jika ada masukan dan tambahannya.
Terimakasih.


  

kalo genset yang non bbm ngerti ga gan?

Untuk modal pembuatan listrik alternatif saya rasa tidak mahal gan,tapi kalou untuk jasa pembuatan nya ya tergantung daerah masing_masing apakah di tempat kita itu ada orang yang mengelola listrik alternatif itu.
Contohnya seperti kita membuat kincir angin untuk mendapatkan arus listrik alternatif itu,jika daerah kita tidak cocok dengan apa yang kita lakukan kan sama aja tetap tidak bisa.

jadinya pada intinya mining pake listrik alternatif itu bisa aja dan sekarang yang ane tanyakan mungkin temen-temen ada yang tahu berapa duit untuk ngebuat energi alternatif seperti yang di percakapkan di sini terus ada kagak jasa pembuatan tuk membuat hal seperti itu

menurut sya...lihat lingkungan sekitar kita, misal rumah kita dri pagi sampai sore terkena sinar matahari tanpa ada yng menghalangi..itu bisa kita buat listrik tenaga matahari/ panel surya... krna kalau sinar matahari tidak maksimal...percuma, nnti yg didapt tidak bisa maksimal juga tenaga listrik yg didapt. jika kita dekat sungai dengan aliran air deras dan itu bisa terus menerus , kita bisa membuat turbin yng bisa menghasilkan listrik....dan juga bila kita didaerah yng angin nya bertiup sangat kencang....kita bisa membuat kincir angin penghasil listrik juga....kesimpulannya kita lihat disekitar kita dulu...yng bisa memungkinkan untuk dibuat energi listrik yng mana dulu....utuk yng laennya sudah ada penjelasan di grup ini..sy hanya menambahkannya...semoga bermanfaat

Berisik kaga ya om genset non bbm?

Bener kata Om kokkereng, terlebih jika genset yang digunakan adalah yang jenis genset Non-BBM. Maka kebutuhan daya listrik buat mining bukanlah menjadi momok lagi, tetapi memang rada berat diawal karena harga dari genset non-bbm ini memanglah tidak murah dan mungkin hal lain yang perlu diperhatikan adalah endurance dari genset tersebut.

Klo untuk genset jenis BBM, berbeda lagi hasilnya. Untuk tipe BBM solar, pengeluaran biaya untuk mining memang lebih kecil dibandingkan dengan pemakaian daya listrik dari PLN, karena harga dari solar sendiri cuma Rp 5.150 dan faktor efisiensi dari genset solar hanya 194 g/Kw/hr dengan berat jenis sebesar 0.832 Kg/Liter. Sedangkan untuk genset Premium biaya pemakaian lebih besar daripada biaya pemakaian listrik PLN, karena harga premium Rp 6.550/L dan faktor efisiensi premium lebih besar dari solar, yakni 250 g/kw/hr dengan berat jenis 0.745 Kg/L.

Untuk genset Non-BBM ada yang bisa dipergunakan 24jam non-stop sedangkan untuk genset BBM tidak bisa dipergunakan terus menerus.

Bagus bagus idenya, sama yang seperti saya baca di media online, thanks sudah mberikan feedback di trid ane. mungkin yang paling unik pake magnet itu atau generator tanpa bbm, ada yang tau?

bener tuh bikin energi kincir angin , atau kalau mau ya beli genset saja buat mining cuma modal diawal mungkin lebih gede.
sebenerna kalau profit dari mining gede ga usah bingun listrik mahal gan , hajar terus saja miningnya listrik pasti kettup .

untuk negara kita indonesia yang berhubungan dengan listrik belum ada yang free,
Untuk sekedar menghemat listrik untuk mining mungkin ada solusinya, bisa menurunkan Amper meteran atau dengan memasang penghemat listrik yang di jual di pasaran, tapi itu tidak menjamin 100 %,
Atau solusi lain yang manual seperti Aki mobil bisa tahan beberapa hari bila digunakan, resiko kita harus cas ulang.
Mungkin ini yang bisa saya sampaikan.

Saya setuju bagts seperti saran yang agan bilang itu,karena di daerah saya ada juga yang membuat kincir angir untuk mendapatkan energi aternatif nya.

Itu ibarat kaya menggunakan aliran dari gunung atau sungai ya gan? Yang bentuknya s
eperti kincir angin gitu.

Udah ada yang nyoba, malah udah lama. Pada dasarnya cuman harus konversi tenaga matahari menggunakan panel surya ke listrik, jadi energi alternatif tenaga surya.
Kalo ga salah video ini https://www.youtube.com/watch?v=cKisxNn1ueQ salah satu contoh mining menggunakan panel surya.

kalau saya punya ide gini om
bikin energi alternatif saja
misal ada kali atau sungai ambil arus nya buat menjadikan energi alternatif
trus angin nah pake kincir angin
ya pokoknya yg sekira nya ada  sehari2 gitu mas

Memang saya juga belum pernah mendengar tetang mining yang menggunakan Energy Surya, tapi jika kita menggunakan Listrik, pasti tingkat konsumsi daya nya memang tinggi.

samapai sekarang belum ada yang nyobak tuh..... tapimungkin temen-temen bisa berexsperimen menggunakan panel tenaga surya nanti kalau hasilnya bisa di terapkan pakai mining bisa di informasikan dan di anjurkan ke kita karena kita tahu energi listrik di indonesia sekarang naik terus 

Setau sy banyak kok Kak yg jualan paket PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) di tokped dan bukalapak. Tinggal disesuaikan dngan budget aja.
Tapi untuk digunakan buat daya mining rig, belum ada yg membahasnya. Dan kita pasti tau kalok vga buat mining butuh listrik yang stabil, terkadang voltase turun dikit aja vga jadi ngehang.
Jadi sebelum memasang plts, mending kk tanya-tanya dulu ama miner yg mungkin udah sukses menerapkannya.

Mungkin kalo di indo nesia belum ada yang pakai free energi buat mining gan, tapi klo agan mau agan bisa manfaatkan angin buat generator penggeraknya, dan juga bisa pakai aliran air gan.
untuk free energi yang simple dan gak banyak makan tempat bisa pakai magnet ya....tapi biayanya lumayan besar gan

yang paling mungkin sama terjangkau untuk saat ini mungkin panel surya gan ... ada juga menggunakan konsep roda gila

Kalau pakai panel surya, saran, meteran nya diganti meteran expor impor dengan request penggantian meteran ke PLN. Nanti kalau siang, energi dari panel surya berlebih, akan dijual masuk ke jaringan PLN. Kalau malam, energi dari panel surya ga ada, kita akan pakai listrik full dari PLN. Jadi ga perlu beli baterai yg mahal buat simpan daya nya. Untuk detil teknis nya kurang tahu, soalnya yg punya sistem ini teman lama saya

mau berapa banyak panel surya ente pasang untuk mendapatkan listrik dari matahari, karena dalam mining daya yang di butuhkan cukup besar, lalu instalasi panel surya juga cukup mahal

Kalo masalah free energi yang masih "Possible" di pake sih ya tenaga surya atau tenaga matahari buat listriknya. Tapi awalannya modalnya butuh gede banget buat beli panel suryanya. Atau mungkin kalo agan rumahnya deket sama air terjun, mungkin bisa bikin energi listrik dengan itu (kalo ga salah sih bisa, pake turbin).
Cara lain adalah pindah ke negara lain yang nawarin free listrik.

tetapi juga butuh modal diawal gan buat ngeset energi alternatifnya, tetapi hanya diawal sih selanjutnya hanya perawatan-perawatan rutin saja. Mungkin kedepan bisa diimplementasikan gan

kayaknya belum ada gan di negara kita yang free energy/watt listrik,mungkin suatu saat nantik kaliya,,,,,
Tisp untuk tenaga lain untuk mining tidak cukup gan, seperti tenaga surya, atau ada hal yang lain yang sanggup tapi agak ribet sedikit, dalam mining misa memakai AKI Batrai Mobil.dengan iki bisa tahan satu minggu,untuk mining, tergantung Volltase.

Apakah di indo sini ada yang pake free energy buat mining rignya? Kalo ada tolong kasih tipsnya free energy biaya minim.