Author

Topic: Ketika Bitcoiners merasa tersisih dimasyarakat ( dianggap tabu ) (Read 188 times)

member
Activity: 476
Merit: 14
JUST HODL !
Hai Kawan2 semua.
Sebenarnya saya cukup lama memendam unek2 ini.
ingin rasanya saya berbagi/curhat masalah ini di forum  Sad
Barangkali ada teman2 yang memiliki masalah yang sama dengan saya.

Saya hanyalah pemuda desa yang jauh dari khayalak ramai maupun teknologi.
Saya dan beberapa orang teman baru dua bulan bergabung di bitcoin.
Setelah kemarin mendapat profit walaupun tidak banyak tapi informasi tentang kami main bitcoin tersebar luas dikalangan masyarakat.
Akhirnya petaka terjadi, kami diintimidasi, dianggap penjudi, dianggap main uang haram dan sebagainya.
Saya cukup merasa prihatin, sedih dan kecewa bahkan saya sudah menjelaskan segalannya yang saya tahu tentang bitcoin.
Tapi hasilnya juga nampak memang ada sebagian masarakat yang mengerti tapi yang menolak lebih banyak.
Kesimpulannya yang ingin saya tanyakan apakah ada kawan2 yang senasib dengan saya ?
Apa tanggapan atau kiat kawan2 untuk menghadapi keadaan yang seperti ini?

kebetulan saya tinggalnya juga tidak di kota gan, tapi saya tidak mengalami seperti halnya agan.
yang membedakan saya sengan agan, berdasarkan cerita di atas, agan kurang bisa memberikan pengertian atau edukasi kepada masyarakat sekitar, lebih baik sebelum warga tau akan hasil kita, lebih baik kita beri pengertian dulu atas apa yang kita kerjakan.
atau mungkin warga sama sekali tidak perlu tau sama sekali baik dari hasil yang kita dapat atau pekerjaan kita sebagai bitcoiners jika saran saya itu sulit dilakukan.
.
mari kita bersama-sama memberikan edukasi terhadap masyarakt mengenai Cryptocurrency ini terkhusus BITCOIN, jangan sampai kita kalah dengan isu/hoax yang bersifat negatif menyebar lebih cepat di masyarakat.
member
Activity: 179
Merit: 10
Kalau ane cuek aja jika mengalami seperti itu.
Makan nggak pernah minta mereka,susah seneng di rasakan sendiri.
Cuek aja gan,buktikan dengan jadi bitcoiner itu akan ada hasil yang positif dan untuk hal yang positif juga.
aku sangat setuju dwngan pendapat agan, tidak usah dipikirkan hal hal yang menghambat kita, memang gan orang itu kalau mau sukses pasti banyak rintangan dan hambatan, maka tunjukan kesuksesan itu gan biar mereka pada nyinyir, jadilah bitcoiner sejati
full member
Activity: 602
Merit: 107
Kalau ane cuek aja jika mengalami seperti itu.
Makan nggak pernah minta mereka,susah seneng di rasakan sendiri.
Cuek aja gan,buktikan dengan jadi bitcoiner itu akan ada hasil yang positif dan untuk hal yang positif juga.
newbie
Activity: 182
Merit: 0
Kalau saya sedikit berbeda gan,,, pemuda2 di kampung saya kan pekerja keras, seperti kuli bangunan, bongkar muatan truk pasir,,, yaa semacam itu lah... Sedangkan saya hanya mondar mandir saja.. bahkan dianggap penganggur berat karena gak terlihat kerja banting tulang,, tapi ketika libur kerja trus jalan2 sama mereka semua sama saja kok,, mereka bisa beli ini itu dari hasil banting tulang sayapun tunjukin kalau saya juga bisa beli tanpa harus banting  tulang.. lama kelamaan mereka penasaran sama kerjaan saya.. dulunya di cemooh,,, ehhh sekarang malah ikut ikutan juga... Terimakasih master...
full member
Activity: 700
Merit: 100
Memang pemahaman seseorang itu berbeda apalagi kelompok masyarakat yang masih melek teknologi jadi wajar saja orang awam menjudge kita tanpa mengetahui seluk beluk pekerjaan kita. Menurut saya hal semacam itu tak perlu dihiraukan kita tetap pada posisi kita sendiri dan terus berikan pemahaman positif mengenai pekerjaan kita jadi tak perlu ditanggapi, hari ini dunia menuntut kita untuk cepat beradaptasi dengan teknologi jadi jangan hiraukan hal-hal yang demikian.
newbie
Activity: 63
Merit: 0
menurut ane gan, agan tidak perlu berkecil hati gan, yang penting agan melakukan dengan benar ane kira tidak ada masalah, memang kalau orang belum mengerti itu hal negatif yang ada dalam pikiranya, tapi semangat aja gan, ambil hikmah dari itu, dan mencoba untuk menjelaskan lagi tentang bitcoin gan...
jr. member
Activity: 98
Merit: 1
Saya pernah mengalami hal yang sama seperti agan tapi tidak separah kejadiannya dengan agan. Memang tidak bisa di pungkiri terkadang tidaklah mudah untuk menerangkan dan menjelaskan kepada masyarakat awam tentang bitcoin walaupun secara gamblang kita menerangkannya.
Saya akan sedikit bercerita bagaimana mana bagaimana masyarakat setempat bisa percaya tentang bitcoin di kampung saya.
Asalnya saya dia anggap ngelantur atau kebanyakan berkhayal bisa menghasilkan uang banyak dari dunia cryptocurrency. Walaupun memang saya akui belum menjadi miliader dari hasil bitcoin tapi saya sudah merasakan hasilnya dengan puluhan juta saja. Bahkan ada juga yang menganggap saya mendapatkan dari hasil judi. Akhirnya saya mempunyai teman relasi yang bermain di bitcoin juga kebetulan beliau sudah menjadi senior dan sudah sukses karena hasil dari bitcoin. Perlahan-lahan  belio saya perkenalkan kepada masyarakat sekitar saya,bahwa inilah salah satu bukti seseorang yang sudah sukses yang mendapat penghasilan milyaran dari bitcoin. Akhirnya malah sekarang banyak sekali yang ikut bergabung menjadi bitcoinner. Kalau ada kenalan kata-kata saya minta maaf. Semoga menjadi inspirasi agan- agan sekalian.
full member
Activity: 742
Merit: 102
temen saya memiliki kisah yang hampir mirip dengan agan, dulu sebelum dia main bitcoin hidupnya serba pas pasan. akhirnya dia mencoba terjun ke dunia bitcoin, setelah lama menggeluti dunia bitcoin akhirnya dia sudah bisa dibilang sukses saat ini. dia sudah bisa membeli tv,sepeda motor,membeyar hutang dan masih banyak lagi. tapi hal itu menimbulkan kecurigaan masyarakat sekitar karena dia gak kerja kok bisa beli ini dan itu, dia di fitnah memiliki ilmu hitam atau semacam pesugihan. akhirnya dia mencoba menjelaskan kepada warga bagaimana cara dia mendapatkan uang, dan benar saja setelah itu banyak masyarakat yang ingin belajar bitcoin kepada dia  Grin
intinya agan harus tetap semangat dan buktikan bahwa yang mereka pikirkan itu salah !
member
Activity: 182
Merit: 11
Awal mula saya ikut forum bitcoin juga merasa kan hal yang sama, tersisih karena masyarakat belum ada yang paham tentang bitcoin, termasuk keluarga saya sendiri, tetapi sekarang jauh lebih berbeda semenjak saya mempelajari beberapa orang,dan mereka mulai memahami apa yang sebenarnya saya lakukan.
Intinya Kita tidak usah merasa tersisih gan, selagi yang kita lakukan bukan hal yang aneh dan dilarang, fokus saja ke pekerjaan kita agar bisa merubah kehidupan sehari-hari.
newbie
Activity: 113
Merit: 0
pengalaman saya semenjak bergabung di bitcoin aktivitas saya mulai sedikit padat.
Tapi menjalani semua itu rergantung individu masing" yang menjalaninya,jika mampu yà di teruskan saja bergabung di bitcoin ini ,tapi jika tidak mampu ya sebaliknya.
Saya sih merasa bangga bergabung di bitcoin karena menurut saya para pengguna btt ini termasuk orang" yang smart. Bukanlah hal yang mudah menjalaninya,butuh konsentrasi agar dapat menangkap pelajarannya atau cara" bagaimana menjalani bitcoin ini.Menurut saya sih kenapa harus merasa tersisih di masyarakat toh bitcoin ini bukanlah suatu pekerjaan yang mudah.Jadi tetap optimis saja.Oke
jr. member
Activity: 112
Merit: 5
Hai Kawan2 semua.
Sebenarnya saya cukup lama memendam unek2 ini.
ingin rasanya saya berbagi/curhat masalah ini di forum  Sad
Barangkali ada teman2 yang memiliki masalah yang sama dengan saya.

Saya hanyalah pemuda desa yang jauh dari khayalak ramai maupun teknologi.
Saya dan beberapa orang teman baru dua bulan bergabung di bitcoin.
Setelah kemarin mendapat profit walaupun tidak banyak tapi informasi tentang kami main bitcoin tersebar luas dikalangan masyarakat.
Akhirnya petaka terjadi, kami diintimidasi, dianggap penjudi, dianggap main uang haram dan sebagainya.
Saya cukup merasa prihatin, sedih dan kecewa bahkan saya sudah menjelaskan segalannya yang saya tahu tentang bitcoin.
Tapi hasilnya juga nampak memang ada sebagian masarakat yang mengerti tapi yang menolak lebih banyak.
Kesimpulannya yang ingin saya tanyakan apakah ada kawan2 yang senasib dengan saya ?
Apa tanggapan atau kiat kawan2 untuk menghadapi keadaan yang seperti ini?
Jump to: