Belum lagi kasus ketua Kadin, padahal AD/ART Kadin masih menunjuk Arsyad Rasyid sebagai ketuanya sampai tahun 2026, eh malah ada munaslub ilegal (yang menunjuk anidya bakrie sebagai ketua kadin baru) yang didatangi juga oleh BamSoet padahal tidak sesuai dengan AD/ART kadin itu sendiri. Ini bagaimana bangsa mau maju kalau pemimpinnya sendiri jadi "preman" berdasi, sedangkan ada organisasi lain yang mengadakan munaslub tapi dianulir, Tapi kadin dipaksakan legal oleh mereka yang pegang kekuasaan.
sungguh ironis, entah mau jadi apa bangsa kita ini ke depan jika pemimpinnya malah tambah gila kekuasaan, ane kadang malu mengakui negara kita ini karena pemimpinnya pada busuk semua.
Saya malah melihat semenjak Presiden Jokowi berkuasa semua aturan sepertinya dengan gampang di labrak untuk kepentingan pribadi, para pejabat tersebut saat bebricara di depan media selalu membawa seolah-olah demi kepentingan rakyat, entah rakyat yang mana. Kenyataannya semua demi kepentingan kelompok maupun partai. Saya berharap setelah pelantikan presiden baru pada 20 oktober nanti Indonesia bisa lebih baik dan para pejabat juga lebih baik lagi dalam membangun Indonesia yang lebih maju.
Kalau masalah Pahlawan menurut saya tidak blunder. Manusia tidak ada yang sempurna pa Harto mungkin punya salah tapi beliau juga banyak jasa untuk negara Indonesia, ini tidak bisa di pungkiri. Malah kalau berbicara KKN, KKN di masa reformasi lebih parah dari pada orde baru kalau dulu hanya kalanagn pejabat tapi kalau sekarang Korupsi dari atas sampai ke desa-desa, itu kata pak Mahpud MD.
Kalau menurut saya tiga mantan presiden sperti Soekarno, Soeharto, Gusdur memang layak menjadi pahlawan nasional ini bisa liat dari jasa jasanya terhadap bangsa Indonesia. Soeharto di kenal dengan bapak pembangunan, Soekarno bapak proklamasi dan Gusdur bapak reformasi.