Bitcoin, cryptocurrency pertama di dunia, telah merevolusi cara kita memikirkan uang dan transaksi terdesentralisasi. Sejak awalnya, Bitcoin telah bergantung pada algoritma konsensus yang disebut proof of work (PoW) untuk memvalidasi transaksi dan mengamankan jaringan. Namun, seiring perkembangan lanskap cryptocurrency, muncul pertanyaan tentang keberlanjutan dan skalabilitas PoW. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi masa depan Bitcoin dan kemungkinan beralih dari PoW ke proof of stake (PoS), sebuah mekanisme konsensus yang berbeda yang menawarkan beberapa keuntungan.
Proof of Stake (PoS) telah muncul sebagai alternatif yang menjanjikan dibandingkan dengan mekanisme konsensus Proof of Work (PoW) tradisional yang digunakan oleh Bitcoin. Meskipun Bitcoin telah identik dengan PoW sejak di awal diluncurkan, namun semakin banyak minat untuk mengeksplorasi manfaat potensial dari beralih ke PoS. Bagian ini akan menjelaskan keunggulan yang bisa dibawa oleh PoS ke jaringan Bitcoin.
Bitcoin saat ini masih menggunakan Proof of Work (PoW) sebagai algoritma konsensus untuk mengamankan jaringannya. Akan tetapi, beberapa cryptocurrency lainnya, seperti Ethereum, telah memulai proses atau telah merencanakan peralihan dari Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS).
Efisiensi EnergiSalah satu kritik utama yang sering kita dengar terhadap Proof of Work adalah konsumsi energi yang tinggi.
"Baru-baru ini, sejumlah negara telah memblokir penambangan Bitcoin setelah melihat bagaimana industri tersebut dapat mengganggu stabilitas sistem energi dan menyedot pasokan energi. Pada tahun 2022, Kosovo melarang semua penambangan kripto dalam upaya menghemat listrik selama krisis energi. Larangan terbaru terhadap penambangan Bitcoin disahkan oleh parlemen Angola pada bulan April 2024. Undang-undang tersebut mengkriminalisasi penambangan kripto dengan tujuan melindungi jaringan listrik dan keamanan energi negara tersebut. "
Sumber : https://www.greenpeace.org/usa/countries-say-no-to-bitcoin-mines/ Proses penambangan Bitcoin memerlukan perangkat keras yang sangat kuat untuk menyelesaikan perhitungan matematis yang rumit, yang membutuhkan daya komputasi besar dan oleh karena itu konsumsi energi yang signifikan. Proof of Stake, tidak memerlukan pemecahan matematika yang intensif. Akibatnya, dampak lingkungan dari penambangan Bitcoin dapat diredam, mengatasi kekhawatiran seputar konsumsi energinya.
SkalabilitasProof of Stake memiliki potensi untuk meningkatkan skalabilitas blockchain. Dengan Proof of Stake, blok baru tidak harus ditambang seperti dalam Proof of Work, sehingga potensial untuk meningkatkan jumlah transaksi yang dapat diproses dalam satu waktu dengan biaya yang lebih rendah.
Keseragaman KeamananProof of Stake memungkinkan jaringan untuk mencapai keamanan yang konsisten dengan mengandalkan kepemilikan token sebagai jaminan, tanpa perlu bergantung pada daya komputasi eksternal seperti dalam Proof of Work. Ini dapat mengurangi kerentanan terhadap serangan 51% dan serangan lainnya yang memanfaatkan kekuatan komputasi yang besar.
"Sebagai peneliti kriptocurrency, saya telah menyaksikan keunggulan luar biasa yang Proof of Stake (PoS) dapat bawa ke jaringan Bitcoin. Pengurangan dalam konsumsi energi tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga mengatasi kekhawatiran seputar penggunaan energi Bitcoin. Kemampuan PoS untuk meningkatkan finalitas transaksi dan throughput memastikan waktu penyelesaian yang lebih cepat dan peningkatan skalabilitas, membuka jalan bagi peningkatan adopsi. Selain itu, distribusi kekuatan terdesentralisasi yang ditawarkan oleh PoS mempromosikan jaringan yang lebih demokratis dan tangguh, mencegah konsentrasi kekuatan di tangan beberapa entitas. Dari sudut pandang keamanan, PoS memberikan pertahanan yang kokoh terhadap vektor serangan seperti serangan 51%, menjadikan Bitcoin lebih aman. Terakhir, efisiensi biaya dan skalabilitas PoS berkontribusi pada penurunan biaya transaksi dan aksesibilitas yang lebih luas, mendorong adopsi luas Bitcoin. Mengambil PoS dapat menyajikan tantangan teknis, tetapi manfaat potensial membuatnya menjadi pendekatan yang layak dan menjanjikan untuk masa depan Bitcoin."Mengingat masalah konsumsi energi dan dampak lingkungan dari Proof of Work, banyak komunitas dan pengembang tertarik untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan dalam mengamankan jaringan blockchain. Proof of Stake telah dianggap sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Tapi Implementasi PoS dalam jaringan sebesar Bitcoin akan menjadi tantangan teknis yang besar. Ini melibatkan penyesuaian besar terhadap kode sumber inti Bitcoin, serta pengujian yang cermat untuk memastikan keamanan dan kestabilan jaringan. komunitas Bitcoin memiliki pendekatan konservatif terhadap perubahan protokol inti. Pergeseran ke PoS akan menghadapi resistensi dari berbagai pihak, termasuk penambang, pengembang perangkat lunak, dan pengguna Bitcoin yang sudah ada.
Walaupun PoS umumnya dianggap lebih ramah lingkungan daripada PoW, dampak lingkungan dari PoS juga harus dipertimbangkan secara menyeluruh. Beberapa model PoS masih memerlukan penggunaan daya komputasi yang signifikan untuk operasi jaringan.
Ini adalah gambaran perbandingan antara POW yang dilakukan oleh Bitcoin, dan POS yang dilakukan oleh ETH
Bitcoin (Proof of Work)
Carbon Footprint (Annual): 62.51 Mt CO2
Electrical Consumption (Annual): 112.06 TWh
Ethereum (Proof of Stake)
Carbon Footprint (Annual): 0.01 Mt CO2
Electrical Consumption (Annual): 0.01 TWh