Kalau bagi saya sih masih mending asic dari pada GPU, krena asic lebih cepat menyelesaikan block d banding GPU, jadi reward yg d dapat juga lebih besar dibanding GPU.
Dengan tidak lengkapnya data yang Om sajikan, maka opini om diatas tidak sepenuhnya benar. Bagaimana jika dengan nilai modal sama (40 Jt) kita bandingkan hasil komputasi antara Antminer E3 (180 Mh/s) dengan 7x RX470 8Gb mining rig (210 Mh/s), maka proses komputasi (penyelesaian block) dari ASIC E3 akan kalah dari 7x RX470 Mining Rig.
Dalam blockchain tidak dikenali yang namanya ASIC atau GPU, dan yang dikenali adalah HASH. Jadi setiap Block baru yang ditemukan tidak akan bisa disubmit ke jaringan blockchain jika block tersebut belum terselesaikan. Dan untuk memecahkan puzzle didalam block ini dibutuhkan hash function dan proses komputasi (dari Mining Hardware) sesuai dengan konsensus algoritma yang berlaku (proof of work).
Dan yang mempengaruhi proses penemuan block baru dan penyelesaian masalah dari block tersebut (Block Time) adalah besaran nilai Hashrate dan tingkat difficulty yang berlaku.
Pada Mining Pool, besar reward yang kita terima bergantung pada besaran Hash yang kita share pada jaringan blockchain (via jaringan Node Pool) dan akan dibagi sesuai dengan porsi hash (effective hashrate) masing-masing. Sedangkan jika melakukan kegiatan solo mining keseluruhan reward per block akan kita terima tanpa ada pembagian porsi, akan tetapi waktu yang dibutuhkan dalam memecahkan block tersebut kembali lagi ke berapa besar hashrate yang kita miliki dan tingkat difficulty yang berlaku.