"Semakin banyak coin/token yang ku kenal, semakin bingung rasanya aku berinvestasi".
Ungkapan provokatif ini tiba-tiba melintas kembali dalam benak saya. Sebuah kalimat yang tidak menggambarkan kepribadian ku dalam mengejar apapun yang ingin aku capai.
Sudah cukup lama memang. Tapi ungkapan yang terkesan sangat ganjil ini tidak pernah terlupakan. Saat itu saya melihatnya dengan kesan lucu dan nyeleneh. Tidak mampu membidik sisi filosofi dari ungkapannya.
Token adalah sebuah aset digital yang diterbitkan oleh suatu project yang bisa digunakan sebagai suatu alat pembayaran dalam ekosistem project tersebut.
Token bisa berfungsi sebagai aset digital, merepresentasikan saham/kepemilikan perusahaan, memberikan akses ke suatu fungsi dalam project dan banyak lainnya.
Sedangkan coin memiliki kesamaan dalam hal fungsinya sebagai currency yang berlaku dalam ekosistem projectnya sendiri.
Tetapi bedanya, coin memiliki blockchainnya sendiri atau dalam bahasa lain, “membangun mainnetnya sendiri".
Dalam banyak kisah, coin/token sering menunjukkan sikap yang tidak ramah dengan orang, mereka lebih cenderung tidak setia dan selalu berubah-ubah pada pasar market (Harga).
Saat saya hendak berangkat kerja, semua orang membicarakan coin/token setiap pagi, tapi saya tidak begitu peduli terhadap pembicaraan mereka, karena saya menganggap hal ini bukanlah alam nyata buat saya dan tidak begitu penting untuk saya ketahui.
Namun akhirnya, pembicaraan mereka menjadi suatu sebab untuk saya pingin belajar mengetahui coin/token tersebut, entah saya penasaran atau hanya sekedar pura-pura ingin tau, agar tidak dibilang ketinggalan zaman.
Dari sinilah akhirnya saya mulai menyukai coin/token tersebut, yang pada dasarnya saya tidak begitu pingin mengetahuinya dan tidak pernah terfikir untuk belajar atau ikut menikmatinya.
Di Negara saya, dulunya coin/token kurang populer sebagai aset yang berharga. Orang lebih memilih bekerja di kehidupan nyata, dari pada mencoba mempelajari mereka.
Coin/token bisa membantu orang dalam mengelola keuangan yang tidak stabil akibat negara tidak menyediakan pekerjaan yang layak untuk orang bekerja, karena mereka tidak memiliki syarat apa-apa untuk didapati, namun bisa memberikan keuntungan dimana negara tidak bisa menjamin itu.
Begitulah peristiwa keseharian yang saya rasakan dulu, saat berinteraksi dengan dunia nyata namun pada akhirnya saya memutuskan untuk ikut bergabung didunia Crypto walau dasar pengetahuan yang sangat kurang.
Ini berpulang kepada keinginan masing-masing pribadi. Setiap individu punya jalan yang berbeda satu sama lain. Kembali ke pada hal provokatif tadi. Hingga saat ini, saya masih belum mampu menginterprestasi makna dari ungkapan yang ganjil itu.
Mungkin kita bisa saling berdiskusi mengenai kata-kata ganjil itu tadi.
Agan @mumang siat,, Crypto memang hasilkan uang, jika belajar dg sungguh2 agan tidak akan rugi. Dan bisa mengajari orang yg ingin belajar.