Author

Topic: mengapa banyak kaum muda enggan berhasa daerah? (Read 1119 times)

member
Activity: 154
Merit: 17
Mungkin sebenarnya bukan enggan gan tapi emang tidak diajarkan sejak kecil jadi mau memulai berbahasa daerah nggak ada ketertarikan. Sekarang banyak orangtua yang berbicara dengan anaknya hanya dengan bahasa Indonesia saja malah banyak juga masyarakat perkotaan mengajarkan anaknya bahasa Inggris dan menganggap bahasa daerah sudah tidak penting lagi, mungkin dampak dari era modern.

Kalau solusinya sebenarnya sudah banyak dilakukan tetapi masih kurang efektif. Seperti dari membuat festival-festival seru salah satu contoh festival aksara lontaraq atau festival tunas bahasa yang pelaksanaannya melibatkan banyak pegiat bahasa daerah, budayawan, akademis hingga lembaga pemerintah. Atau mungkin bisa membuat video-video kreatif di media sosial juga bisa dilakukan gan. Tetapi yang jelas anak anak muda harus mau menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari, dengan begitu secara perlahan penggunaan bahasa akan mulai digunakan lagi.
Betul sekali memang untuk saat ini masyarakat yang asalnya dari kampung yang melekat dengan bahasa daerah nya,entah lah,emang sejak pindah ke kota mereka-mereka tidak menggunakan bahasa daerah untuk berinteraksi,terkecuali ber bicara dengan orang yang berasal dari kampung juga bisa jadi mereka menggunakan bahasa daerah nya.
Karen untuk berbicara dengan orang kota tidak memungkin kan juga kan berbahasa daerah itu akan membuat orang kota ke binggung untuk menjawab nya, terkecuali juga dia bisa dan mengerti bahasa daerah kita .

Iya bisa di katakan memang ini sudah era moderen sih menurut saya,karena untuk saat ini bahasa yang mendunia yang harus diwajibkan bisa itu bahasa Inggris udah pasti nya,maka dari itu orang - orang yang punya uang nya banyak menyekolahkan anak-anaknya nya di sekolah internasional yang mana sudah banyak dibekali dengan ilmu-ilmu yang baik untuk si anak terutama tentang bahasa.
member
Activity: 154
Merit: 17
Mungkin sebenarnya bukan enggan gan tapi emang tidak diajarkan sejak kecil jadi mau memulai berbahasa daerah nggak ada ketertarikan. Sekarang banyak orangtua yang berbicara dengan anaknya hanya dengan bahasa Indonesia saja malah banyak juga masyarakat perkotaan mengajarkan anaknya bahasa Inggris dan menganggap bahasa daerah sudah tidak penting lagi, mungkin dampak dari era modern.

Kalau solusinya sebenarnya sudah banyak dilakukan tetapi masih kurang efektif. Seperti dari membuat festival-festival seru salah satu contoh festival aksara lontaraq atau festival tunas bahasa yang pelaksanaannya melibatkan banyak pegiat bahasa daerah, budayawan, akademis hingga lembaga pemerintah. Atau mungkin bisa membuat video-video kreatif di media sosial juga bisa dilakukan gan. Tetapi yang jelas anak anak muda harus mau menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari, dengan begitu secara perlahan penggunaan bahasa akan mulai digunakan lagi.
Betul sekali memang untuk saat ini masyarakat yang asalnya dari kampung yang melekat dengan bahasa daerah nya,entah lah,emang sejak pindah ke kota mereka-mereka tidak menggunakan bahasa daerah untuk berinteraksi,terkecuali ber bicara dengan orang yang berasal dari kampung juga bisa jadi mereka menggunakan bahasa daerah nya.
Karen untuk berbicara dengan orang kota tidak memungkin kan juga kan berbahasa daerah itu akan membuat orang kota ke binggung untuk menjawab nya, terkecuali juga dia bisa dan mengerti bahasa daerah kita .

Iya bisa di katakan memang ini sudah era moderen sih menurut saya,karena untuk saat ini bahasa yang mendunia yang harus diwajibkan bisa itu bahasa Inggris udah pasti nya,maka dari itu orang - orang yang punya uang nya banyak menyekolahkan anak-anaknya nya di sekolah internasional yang mana sudah banyak dibekali dengan ilmu-ilmu yang baik untuk si anak terutama tentang bahasa.
sr. member
Activity: 1610
Merit: 294
Vave.com - Crypto Casino
Mungkin sebenarnya bukan enggan gan tapi emang tidak diajarkan sejak kecil jadi mau memulai berbahasa daerah nggak ada ketertarikan. Sekarang banyak orangtua yang berbicara dengan anaknya hanya dengan bahasa Indonesia saja malah banyak juga masyarakat perkotaan mengajarkan anaknya bahasa Inggris dan menganggap bahasa daerah sudah tidak penting lagi, mungkin dampak dari era modern.

Kalau solusinya sebenarnya sudah banyak dilakukan tetapi masih kurang efektif. Seperti dari membuat festival-festival seru salah satu contoh festival aksara lontaraq atau festival tunas bahasa yang pelaksanaannya melibatkan banyak pegiat bahasa daerah, budayawan, akademis hingga lembaga pemerintah. Atau mungkin bisa membuat video-video kreatif di media sosial juga bisa dilakukan gan. Tetapi yang jelas anak anak muda harus mau menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari, dengan begitu secara perlahan penggunaan bahasa akan mulai digunakan lagi.

saya memiliki orang tua yang berasal dari kampung, dan kedua orang tua saya sering berbicara bahasa daerah pada saya, tujuannya untuk membuat saya mengerti dengan bahasa daerah kami, namun di saat itu saya berpikir bahasa daerah adalah hal yang kolot, terlihat kampungan maka itu saya tidak terlalu antusias dalam memahami bahsa daerah kami (sekarang sedikit nyesal sih)

bahasa daerah itu bagus untuk generasi muda, sehingga budaya lokal terus terjaga dan lestari, tidak di geser oleh budaya barat yang perlahan lahan mulai mempengaruhi warga pada umumnya.
Aneh-aneh saja pemikiran beberapa kalangan orang sekarang ini yang menyatakan bahwa bahasa daerah itu kolot dan kampungan. Menurut saya bahasa daerah merupakan salah satu aset yang mesti dilestarikan apalagi negara juga sangat menghargai dan mengakui bahasa daerah itu sendiri.

Saya pikir pengaruh global sangat mempengaruhi pergeseran budaya dan saya pikir hal demikian sangat disayangkan. Sekarang sudah saatnya dilingkungan sekolah untuk menerapkan kembali mata pelajaran bahasa daerah agar generasi sekarang tau tentang bahasa dan budaya di daerahnya sendiri.
sr. member
Activity: 2044
Merit: 329
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
Mungkin sebenarnya bukan enggan gan tapi emang tidak diajarkan sejak kecil jadi mau memulai berbahasa daerah nggak ada ketertarikan. Sekarang banyak orangtua yang berbicara dengan anaknya hanya dengan bahasa Indonesia saja malah banyak juga masyarakat perkotaan mengajarkan anaknya bahasa Inggris dan menganggap bahasa daerah sudah tidak penting lagi, mungkin dampak dari era modern.

Kalau solusinya sebenarnya sudah banyak dilakukan tetapi masih kurang efektif. Seperti dari membuat festival-festival seru salah satu contoh festival aksara lontaraq atau festival tunas bahasa yang pelaksanaannya melibatkan banyak pegiat bahasa daerah, budayawan, akademis hingga lembaga pemerintah. Atau mungkin bisa membuat video-video kreatif di media sosial juga bisa dilakukan gan. Tetapi yang jelas anak anak muda harus mau menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari, dengan begitu secara perlahan penggunaan bahasa akan mulai digunakan lagi.

saya memiliki orang tua yang berasal dari kampung, dan kedua orang tua saya sering berbicara bahasa daerah pada saya, tujuannya untuk membuat saya mengerti dengan bahasa daerah kami, namun di saat itu saya berpikir bahasa daerah adalah hal yang kolot, terlihat kampungan maka itu saya tidak terlalu antusias dalam memahami bahsa daerah kami (sekarang sedikit nyesal sih)

bahasa daerah itu bagus untuk generasi muda, sehingga budaya lokal terus terjaga dan lestari, tidak di geser oleh budaya barat yang perlahan lahan mulai mempengaruhi warga pada umumnya.
jr. member
Activity: 5
Merit: 0
Mungkin sebenarnya bukan enggan gan tapi emang tidak diajarkan sejak kecil jadi mau memulai berbahasa daerah nggak ada ketertarikan. Sekarang banyak orangtua yang berbicara dengan anaknya hanya dengan bahasa Indonesia saja malah banyak juga masyarakat perkotaan mengajarkan anaknya bahasa Inggris dan menganggap bahasa daerah sudah tidak penting lagi, mungkin dampak dari era modern.

Kalau solusinya sebenarnya sudah banyak dilakukan tetapi masih kurang efektif. Seperti dari membuat festival-festival seru salah satu contoh festival aksara lontaraq atau festival tunas bahasa yang pelaksanaannya melibatkan banyak pegiat bahasa daerah, budayawan, akademis hingga lembaga pemerintah. Atau mungkin bisa membuat video-video kreatif di media sosial juga bisa dilakukan gan. Tetapi yang jelas anak anak muda harus mau menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari, dengan begitu secara perlahan penggunaan bahasa akan mulai digunakan lagi.
sr. member
Activity: 1316
Merit: 324
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Dulu di tempat ane ada yang namanya mulok alias muatan lokal. Dimana itu sejenis kurikulum tapi yang lokal. Ane lupa lupa ingat karena itu pas ane sd. Dan di mulok itu ada diajarkan bahasa dan budaya lokal daerah ane. Sebenarnya ini cara yang tepat untuk melestarikan bahasa daerah akan tetapi jika orangtua di rumah tidak mempunyai peran, seperti lebih sering memakai bahasa indonesia maka ane yakin si anak tersebut juga bakal enggan buat berbahasa daerah.
Ya sama, dulu ketika kakak dan ane masih tinggal di lampung, keponakan ane dapat pelajaran muatan lokal, yaitu bahasa lampung, akan tetapi karena kami perantauan, dan tidak bisa sama sekali bahasa lampung sehingga ketika dapat PR dan harus dikerjakan saat itu juga kami bingung, bahkan keponakan ane nanya ke ane yang sama sekali tidak tahu bagaimana menulis dan membaca abjad lampung. Jadinya serba salah, di satu sisi bagus, namun di sisi lain mereka susah untuk mengimplementasikannya di rumah jika orang di rumah tersebut orang datangan atau perantauan, bukan asli penduduk lokal. Di rumah pun sehari-hari kami memakai bahasa daerah asal kami, termasuk juga keponakan ane, jarang sih bahasa lokal di sana atau bahasa indonesia.
Ane ga tahu bagaimana peraturan sekolah zaman itu tetapi ane merasa muatan lokal yang berisi pelajaran bahasa daerah sebenarnya akan sangat membantu melestarikan bahasa daerah di tengah arus globalisasi dan krisis indentitas yang dialami anak-anak muda sehingga lebih memilih dan menerima budaya luar sebagai bagian dari kesehariannya dia. Ngomong-ngomong ane ga pernah mendapatkan pr di muatan lokal. Karena waktu itu guru ane bilang ini untuk melestarikan dan mengenalkan bahasa daerah, bukan ajang bagus-bagusan nilai kayak pelajaran matematika dan kimia.
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
Dulu di tempat ane ada yang namanya mulok alias muatan lokal. Dimana itu sejenis kurikulum tapi yang lokal. Ane lupa lupa ingat karena itu pas ane sd. Dan di mulok itu ada diajarkan bahasa dan budaya lokal daerah ane. Sebenarnya ini cara yang tepat untuk melestarikan bahasa daerah akan tetapi jika orangtua di rumah tidak mempunyai peran, seperti lebih sering memakai bahasa indonesia maka ane yakin si anak tersebut juga bakal enggan buat berbahasa daerah.
Ya sama, dulu ketika kakak dan ane masih tinggal di lampung, keponakan ane dapat pelajaran muatan lokal, yaitu bahasa lampung, akan tetapi karena kami perantauan, dan tidak bisa sama sekali bahasa lampung sehingga ketika dapat PR dan harus dikerjakan saat itu juga kami bingung, bahkan keponakan ane nanya ke ane yang sama sekali tidak tahu bagaimana menulis dan membaca abjad lampung. Jadinya serba salah, di satu sisi bagus, namun di sisi lain mereka susah untuk mengimplementasikannya di rumah jika orang di rumah tersebut orang datangan atau perantauan, bukan asli penduduk lokal. Di rumah pun sehari-hari kami memakai bahasa daerah asal kami, termasuk juga keponakan ane, jarang sih bahasa lokal di sana atau bahasa indonesia.
member
Activity: 153
Merit: 14
Untuk saat ini hanya lingkungan dan peran orang tua yang bisa untuk tetap menjaga dan mengajarkan anaknya untuk tetap menggunkan bahasa daerah ataupun mempelajarinya karena jika berharap untuk di masukkan dalam kurikulum sekolah saya pikir sudah tidak mungkin lagi karena Indonesia memiliki ragam bahasa dan Budaya sehingga kita juga harus saling menghargai untuk orang orang yang bukan dareah tersebut ataupun orang orang suku yang berbeda.
Saya perhatikan bahasa Indonesia sering digunakan disetiap tempat atau daerah-daerah yang pada umum nya mereka (contoh orang Sunda) mengajarkan anaknya menggunakan bahasa Indonesia, ya mungkin bahasa daerah terutama sunda kebanyakan pada ngomong kasar meskipun banyak bahasa halus lemah lembutnya, namun kebanyakan mereka malah ngomong kasar, jadi wajar jika orang tua nya mengajar kan bahasa Indonesia sejak dini, karena orang tuanya tidak mau anaknya terbawa ngomong Sunda yang kasar. Mungkin bukan hanya bahasa Sunda saja, saya rasa selain bahasa Indonesia kebanyakan bahasa kasar-kasar jadi mereka memilih bahasa Indonesia dikarenakan jarang sekali ngomong kasar. Ya terkecuali bahasa Indonesia yang di campur seperti betawi Grin.
sr. member
Activity: 1316
Merit: 324
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Untuk saat ini hanya lingkungan dan peran orang tua yang bisa untuk tetap menjaga dan mengajarkan anaknya untuk tetap menggunkan bahasa daerah ataupun mempelajarinya karena jika berharap untuk di masukkan dalam kurikulum sekolah saya pikir sudah tidak mungkin lagi karena Indonesia memiliki ragam bahasa dan Budaya sehingga kita juga harus saling menghargai untuk orang orang yang bukan dareah tersebut ataupun orang orang suku yang berbeda.

Karena itulah peran dari orang tua sangat penting disini dalam menjaga kelestarian bahasa daerah masing-masing. Jika dimasukkan dalam kurikulum sekolah tentu itu tidak mungkin karena ragam bahasa dan budaya seperti yang anda katakan. Dulu di tempat ane ada yang namanya mulok alias muatan lokal. Dimana itu sejenis kurikulum tapi yang lokal. Ane lupa lupa ingat karena itu pas ane sd. Dan di mulok itu ada diajarkan bahasa dan budaya lokal daerah ane. Sebenarnya ini cara yang tepat untuk melestarikan bahasa daerah akan tetapi jika orangtua di rumah tidak mempunyai peran, seperti lebih sering memakai bahasa indonesia maka ane yakin si anak tersebut juga bakal enggan buat berbahasa daerah.
sr. member
Activity: 1638
Merit: 330
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
Pendidikan bahasa daerah untuk saat ini memang sudah jarang dilestarikan lagi,karena mungkin sekolah sekarang mengacu pada kurikulum yang mana sejak berganti tahun ke tahun mungkin saja kurikulum nya sudah berganti.

Tapi pendapat saya juga jika anak-anak ingin berbahasa daerah tentu nya peran orang tua juga penting dan lingkungan sekitar,karena ini hal utama nya peran orang tua dan lingkungan sekitar
Untuk saat ini hanya lingkungan dan peran orang tua yang bisa untuk tetap menjaga dan mengajarkan anaknya untuk tetap menggunkan bahasa daerah ataupun mempelajarinya karena jika berharap untuk di masukkan dalam kurikulum sekolah saya pikir sudah tidak mungkin lagi karena Indonesia memiliki ragam bahasa dan Budaya sehingga kita juga harus saling menghargai untuk orang orang yang bukan dareah tersebut ataupun orang orang suku yang berbeda.
hero member
Activity: 2282
Merit: 560
_""""Duelbits""""_
Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah.
Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.
Keberagaman di negara kita merupakan kekuatan dan itu sebabnya negara kita begitu kuat dan besar hingga saat ini. Bahasa, budaya, suku dan agama merupakan kemajemukan yang ada dan ini perlu dirawat agar terus hidup di dalam kehidupan masyarakat di dalamnya. Cinta tanah air merupakan kecintaan terhadap perbedaan dan seharunya ini perlu dijaga agar tidak hilang, karena ketika masyarakat bisa saling menghargai maka semuanya berjalan dengan baik.

Saat ini saya pikir perkataan seperti itu hanya menjadi sebuah kiasan saja karena banyak sekali yang mengatakan bahwa kita harus menjaga budaya, bahasa dan lain-lain tetapi pada akhirnya mereka yang mengatakan hal itu terkadang tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi dalam krisis budaya yang kita alami sekarang.

Meskipun memang tidak semua seperti itu tetapi mayoritas masyarakat sekarang termasuk mungkin saya sendiri berada di dalamnya adalah salah satu orang yang justru perlahan meninggalkan budaya yang kita miliki dari segi adat, budaya dan bahasa karena pengikisan seperti ini terus terjadi dan keinginan kita dalam melestarikan budaya semakin mengikis seiring perkembangan zaman.

Kita bisa ambil contoh sekarang dimana beberapa tahun lalu ketika saya masih kecil di daerah yang saya tempati sekarang masih banyak anak-anak yang memainkan pertandingan atau kesenian daerah tetapi saat ini hal itu sudah tidak terlihat, selain itu dari segi bahasa saja atau dari contoh kecil saja nama anak kita bahkan sudah meninggalkan nama daerah dan menggantinya dengan nama yang lebih modern dan terkesan ke barat-barat an karena dianggap tidak gaul dan secara sadar atau tidak itu sudah menjadi pengikisan dalam budaya yang dimiliki sehingga kita tidak bisa munafik bahwa kita sendiri juga lah yang merusak dan mulai mengikis budaya yang kita miliki dan itu semakin terbawa kepada anak cucu kita pada akhirnya.
hero member
Activity: 1064
Merit: 589
Ya peran dari orang tua juga memiliki pengaruh yang besar dalam mendidik dan mengajari tumbuh berkembangnya anak dari kecil sampai kelak dewasa, dengan didikan yang tepat maka akan membentuk karakter sang anak menjadi pribadi yang baik pula untuk masa depan.
Dengan salah satu didikan dari orang tua khususnya sang ibu dengan mengajari anaknya dari kecil menggunakan bahasa daerah dalam kesehariannya dan jika anak tersebut sudah pandai dalam berbicara bahasa daerah maka sang ibu harus mencoba mengajari bahasa lain supaya anak juga tahu bahwa banyak bahasa yang perlu diketahui dan juga bisa digunakan dalam berkomunikasi.
Rumah adalah tempat pertama bagi seorang anak untuk belajar, dan orang tua mengambil peran penting disana, selain mereka harus menjadi orang tua yang merawat dan memastikan semua kebutuhannya terpenuhi, mereka juga harus bisa menjadi seorang guru untuk anak anaknya.
Mengajari mereka bahasa daerah memang perlu dilakukan sejak kecil, namun masalahnya sekarang saya melihat  mereka mulai melupakannya. Orang tua lebih mengedepankan mengajari  mereka dengan bahasa resmi sehingga mereka melupakan bahasa daerahnya sendiri. Itu tidak salah, namun alangkah lebih baik memang mengajarinya keduanya, tetapi harus dengan bahasa yang baik dan benar.
Jadi saya sepakat peran orang tua sangatlah penting untuk pendidikan anak anaknya, terutama dalam mengajari bahasa daerah.
full member
Activity: 1444
Merit: 156
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
Pendidikan bahasa daerah untuk saat ini memang sudah jarang dilestarikan lagi,karena mungkin sekolah sekarang mengacu pada kurikulum yang mana sejak berganti tahun ke tahun mungkin saja kurikulum nya sudah berganti.

Tapi pendapat saya juga jika anak-anak ingin berbahasa daerah tentu nya peran orang tua juga penting dan lingkungan sekitar,karena ini hal utama nya peran orang tua dan lingkungan sekitar
memang sudah seharusnya orang tua mendorong anak anak sekarang ini untuk berbahasa daerah tujuannya agar bahasa daerah yang di miliki bisa tetap lestari dan tidak hilang begitu saja

namun perhatian pemerintah lebih harus besar terhadap ini, mereka wajib memasukkan kurikulum berbahasa daerah ke dalam mata pelajaran sebenarnya, jadi pemerintah di libatkan dalam menjaga kelestarian bahasa daerah
newbie
Activity: 11
Merit: 2

Ya peran dari orang tua juga memiliki pengaruh yang besar dalam mendidik dan mengajari tumbuh berkembangnya anak dari kecil sampai kelak dewasa, dengan didikan yang tepat maka akan membentuk karakter sang anak menjadi pribadi yang baik pula untuk masa depan.
Dengan salah satu didikan dari orang tua khususnya sang ibu dengan mengajari anaknya dari kecil menggunakan bahasa daerah dalam kesehariannya dan jika anak tersebut sudah pandai dalam berbicara bahasa daerah maka sang ibu harus mencoba mengajari bahasa lain supaya anak juga tahu bahwa banyak bahasa yang perlu diketahui dan juga bisa digunakan dalam berkomunikasi.
Orang tua memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan anak. Tapi sekarang ini memang hampir semua orang tua langsung mengajari anaknya dengan menggunakan bahasa Indonesia. Secara umum memang cukup bagus bagi sang anak karena mereka akan lebih mudah dalam beradaptasi dan menerima materi yang disampaikan di sekolah. Hanya saja jika semua anak menggunakan bahasa Indonesia dalam keseharian maka akan lama kelamaan akan menghilangkan bahasa daerah yang juga cukup penting untuk dilestarikan. Dalam konteks ini, selain orang tua maka pihak pemerintah melalui Dinas Pendidikan juga harus memberikan waktu untuk memasukkan mata pelajaran bahasa daerah atau boleh juga dengan menempatkan bahasa daerah pada setiap gambar atau petunjuk arah di area sekolah yang digabungkan dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
member
Activity: 154
Merit: 17
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
Pendidikan bahasa daerah untuk saat ini memang sudah jarang dilestarikan lagi,karena mungkin sekolah sekarang mengacu pada kurikulum yang mana sejak berganti tahun ke tahun mungkin saja kurikulum nya sudah berganti.

Tapi pendapat saya juga jika anak-anak ingin berbahasa daerah tentu nya peran orang tua juga penting dan lingkungan sekitar,karena ini hal utama nya peran orang tua dan lingkungan sekitar
hero member
Activity: 1316
Merit: 718
Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah.
Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.
Keberagaman di negara kita merupakan kekuatan dan itu sebabnya negara kita begitu kuat dan besar hingga saat ini. Bahasa, budaya, suku dan agama merupakan kemajemukan yang ada dan ini perlu dirawat agar terus hidup di dalam kehidupan masyarakat di dalamnya. Cinta tanah air merupakan kecintaan terhadap perbedaan dan seharunya ini perlu dijaga agar tidak hilang, karena ketika masyarakat bisa saling menghargai maka semuanya berjalan dengan baik.

Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Seseorang yang lupa terhadap sejarah maupun bahasa daerah merupakan orang yang tidak menghargai jasa pahlawannya, padahal dulu mereka begitu susah payah memperjuangkannya. Peran pemerintah daerah hingga ke pusat sangat diperlukan untuk mengembangkan bahasa daerah yang ada dan mungkin bisa dimasukkan kedalam kurikulum sekolah agar anak muda tidak lupa dengan bahasa daerahnya. Semua orang memiliki peran untuk mengembangkan bahasa daerah karena jika kepedulian sesama tidak ada maka saya rasa akan sulit untuk dikembangkan.

Solusinya tingkatkan pendidikan di sekolah mengenai bahasa daerah dan buat regulasi yang mengatur satu hari berbahasa daerah di setiap sekolah. Sehingga anak muda akan terlatih untuk berbahasa daerah dan tidak lupa dengan bahasanya sendiri, dengan cara ini mungkin anak muda akan semakin cinta dengan bahasa daerahnya sendiri.
hero member
Activity: 896
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.

Setuju dengan anda gan, solusi terbaiknya adalah tingkat kesadaran dalam diri pribadi setiap masing-masing orang yaitu bagaimana mereka bisa secara menerima dengan baik dan menjalankan dengan baik pula bagaimana berbahasa daerah secara digunakan dalam berkomunikasi setiap hari. memang saat ini saya merasa bahwa anak anak muda jarang sekali menggunakan bahasa daerahnya masing-masing karena satu faktor alasan yaitu "gengsi" memang menggunakan bahasa lokal atau bahasa Indonesia tidak dilarang dalam berkomunikasi sehari-hari namun jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak ada pencegahan dini maka secara tidak langsung bahasa daerahnya akan hilang dengan sendirinya dan bukan itu saja orang tua pun juga berperan penting dalam hal ini kaitannya mendidik anak ketika masih kecil saja para orang tua sudah membiasakan berkomunikasi dengan bahasa lokal dan jarang sekali mereka menggunakan bahasa daerahnya maka dari itu inilah juga penyebabnya jika anak kelak menjadi remaja mereka sudah canggung dalam berbahasa daerah.
Saya pikir tidak hanya terletak pada kesadaran diri saja tetapi peran orang tua juga sangat penting dalam mendidik sejak dini. Pengaruh ibu sangat besar bagi tumbuh kembang sang anak sehingga ia akan terbiasa dengan tutur kata sang ibu dalam keseharian. Menurut saya ada baiknya semua orang tua tetap mengajarkan bahasa daerah terlebih dahulu baru kemudian ke bahasa Indonesia bahkan Inggris sekalipun ketika anak mulai beranjak ke tingkat sekolah dasar. Jika semua orang tua mampu melakukan kebiasaan yang sama maka saya yakin sang anak akan lebih familiar dengan bahasa daerah dan ia tau dimana letak penempatan bahasa daerahnya.

Ya peran dari orang tua juga memiliki pengaruh yang besar dalam mendidik dan mengajari tumbuh berkembangnya anak dari kecil sampai kelak dewasa, dengan didikan yang tepat maka akan membentuk karakter sang anak menjadi pribadi yang baik pula untuk masa depan.
Dengan salah satu didikan dari orang tua khususnya sang ibu dengan mengajari anaknya dari kecil menggunakan bahasa daerah dalam kesehariannya dan jika anak tersebut sudah pandai dalam berbicara bahasa daerah maka sang ibu harus mencoba mengajari bahasa lain supaya anak juga tahu bahwa banyak bahasa yang perlu diketahui dan juga bisa digunakan dalam berkomunikasi.
full member
Activity: 1017
Merit: 107
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.

Setuju dengan anda gan, solusi terbaiknya adalah tingkat kesadaran dalam diri pribadi setiap masing-masing orang yaitu bagaimana mereka bisa secara menerima dengan baik dan menjalankan dengan baik pula bagaimana berbahasa daerah secara digunakan dalam berkomunikasi setiap hari. memang saat ini saya merasa bahwa anak anak muda jarang sekali menggunakan bahasa daerahnya masing-masing karena satu faktor alasan yaitu "gengsi" memang menggunakan bahasa lokal atau bahasa Indonesia tidak dilarang dalam berkomunikasi sehari-hari namun jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak ada pencegahan dini maka secara tidak langsung bahasa daerahnya akan hilang dengan sendirinya dan bukan itu saja orang tua pun juga berperan penting dalam hal ini kaitannya mendidik anak ketika masih kecil saja para orang tua sudah membiasakan berkomunikasi dengan bahasa lokal dan jarang sekali mereka menggunakan bahasa daerahnya maka dari itu inilah juga penyebabnya jika anak kelak menjadi remaja mereka sudah canggung dalam berbahasa daerah.
Saya pikir tidak hanya terletak pada kesadaran diri saja tetapi peran orang tua juga sangat penting dalam mendidik sejak dini. Pengaruh ibu sangat besar bagi tumbuh kembang sang anak sehingga ia akan terbiasa dengan tutur kata sang ibu dalam keseharian. Menurut saya ada baiknya semua orang tua tetap mengajarkan bahasa daerah terlebih dahulu baru kemudian ke bahasa Indonesia bahkan Inggris sekalipun ketika anak mulai beranjak ke tingkat sekolah dasar. Jika semua orang tua mampu melakukan kebiasaan yang sama maka saya yakin sang anak akan lebih familiar dengan bahasa daerah dan ia tau dimana letak penempatan bahasa daerahnya.
hero member
Activity: 896
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.

Setuju dengan anda gan, solusi terbaiknya adalah tingkat kesadaran dalam diri pribadi setiap masing-masing orang yaitu bagaimana mereka bisa secara menerima dengan baik dan menjalankan dengan baik pula bagaimana berbahasa daerah secara digunakan dalam berkomunikasi setiap hari. memang saat ini saya merasa bahwa anak anak muda jarang sekali menggunakan bahasa daerahnya masing-masing karena satu faktor alasan yaitu "gengsi" memang menggunakan bahasa lokal atau bahasa Indonesia tidak dilarang dalam berkomunikasi sehari-hari namun jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak ada pencegahan dini maka secara tidak langsung bahasa daerahnya akan hilang dengan sendirinya dan bukan itu saja orang tua pun juga berperan penting dalam hal ini kaitannya mendidik anak ketika masih kecil saja para orang tua sudah membiasakan berkomunikasi dengan bahasa lokal dan jarang sekali mereka menggunakan bahasa daerahnya maka dari itu inilah juga penyebabnya jika anak kelak menjadi remaja mereka sudah canggung dalam berbahasa daerah.
full member
Activity: 300
Merit: 108
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
Itu memang salah satu opsi tetapi pada akhirnya kita juga tidak bisa memaksakan meskipun ada anjuran tetapi dengan kecepatan teknologi yang semakin maju terutama untuk mereka kaum gen Z atau kaum milenial terkadang sulit untuk memaksakan bahwa mereka harus menggunakan bahasa daerah padahal di beberapa wilayah seperti di jawa barat misalnya sudah ada di beberapa daerah yang memang mengharuskan hari kamis itu wajib berbicara bahasa sunda dari segala jenjang pendidikan agar kesadaran dan bahasa daerah tetap dikenal tetapi hal ini tidak terlalu berdampak banyak karena memang kurangnya kesadaran dari kaum muda yang memang terkadang menganggap bahwa bahasa daerah terkesan tidak terlalu gaul.
Sulit memang untuk mencoba menerapkan kembali pengertian bahwa bahasa daerah itu penting karena memang arus dari luar sudah terlalu melekat sehingga bahasa daerah atau bahkan kesenian dan lain-lain itu mulai di tinggalkan.
Padahal memang ini adalah warisan yang cukup penting tetapi terkadang kita juga tidak bisa memaksakan terlalu jauh mengingat arus perkembangan zaman dan desakan dari luar dimulai dari budaya maupun bahasa memang tidak bisa dikontrol dengan baik.
Ya sepertinya agak sulit untuk dapat dikembangkan kembali penggunaan bahasa daerah. Padahal bahasa daerah hal yang cukup penting untuk kembali dipahami bahkan menjadi tutur dalam keseharian baik di keluarga maupun lingkungan bermain. Mungkin bahasa daerah harus dimasukkan kembali ke materi muatan lokal dan mewajibkan penggunaan bahasa daerah secara menyeluruh setidaknya sehari dalam seminggu.

Pergeseran budaya dan pengaruh global mungkin menjadi penyebab anak generasi Z sulit untuk mengakui dan menggunakan bahasa dan seni dari daerahnya sendiri padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya dan bahasa yang berbeda-beda dan itu sangat diakui dan dihormati oleh dunia.
hero member
Activity: 2282
Merit: 560
_""""Duelbits""""_
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
Itu memang salah satu opsi tetapi pada akhirnya kita juga tidak bisa memaksakan meskipun ada anjuran tetapi dengan kecepatan teknologi yang semakin maju terutama untuk mereka kaum gen Z atau kaum milenial terkadang sulit untuk memaksakan bahwa mereka harus menggunakan bahasa daerah padahal di beberapa wilayah seperti di jawa barat misalnya sudah ada di beberapa daerah yang memang mengharuskan hari kamis itu wajib berbicara bahasa sunda dari segala jenjang pendidikan agar kesadaran dan bahasa daerah tetap dikenal tetapi hal ini tidak terlalu berdampak banyak karena memang kurangnya kesadaran dari kaum muda yang memang terkadang menganggap bahwa bahasa daerah terkesan tidak terlalu gaul.
Sulit memang untuk mencoba menerapkan kembali pengertian bahwa bahasa daerah itu penting karena memang arus dari luar sudah terlalu melekat sehingga bahasa daerah atau bahkan kesenian dan lain-lain itu mulai di tinggalkan.
Padahal memang ini adalah warisan yang cukup penting tetapi terkadang kita juga tidak bisa memaksakan terlalu jauh mengingat arus perkembangan zaman dan desakan dari luar dimulai dari budaya maupun bahasa memang tidak bisa dikontrol dengan baik.
newbie
Activity: 28
Merit: 1
Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah.
Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.

Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.

Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 


penuturan dalam berbahasa tergantung akan pada lingkungannya seperti apa. lingkungan yang mendukung penuturan bahasa daerah lebih banyak di tuturkan di kampung halaman sendiri tetapi beberapa faktor penuturan berbahasa bisa di lihat dari segi kebiasaan,lingkungan,dan ke akraban antar lawan berbicara. seperti hal contohnya saya. saya berasal dari jawa barat yang mayoritas berbicara sunda. suatu hari saya merantau pergi bekerja dengan rekan rekan ke luar kota seperti jakarta,palembang,batam dan masih banyak kota kota lain yang saya tuju bersama rekan rekan seperjuangan saya. ketika kami bekerja di setiap kota kami selalu berkomunikasi dengan bahasa sunda. mengapa ? karna yang saya sebutkan sebelumnya berbahasa daerah bisa di lihat dari beberapa faktor kebiasaan,lingkungan dan ke akraban. mengapa saya dan rekan rekan tetap menggunakan bahasa daerah walaupun bekerja mengunjungi setiap kota. karna bahasa daerah sangat bisa dengan baik dimngerti dan komunikasi tidak mungkin akan menjadi salah paham/ miss komunikasi hanya gara gara kami tak memakai bahasa derah untuk komunikasi.  jadi menurut saya di limgkungan saya masih cukup baik dengan orang orang yang cinta/nyaman berbahasa daerah. tidak perlu ada pencegahan atau takut bahasa daerah akan punah,karna mengapa ? semua tergantung keadaan dan lingkungannya. tidak mungkin pula kita memaksa lawan jenis berbicara untuk mengerti bahasa daerah kami. jadi kesipulannya semua tergantung lingkungan,kebiasaan dan keakraban...
full member
Activity: 750
Merit: 112
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
full member
Activity: 1130
Merit: 107
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Kalau menurut saya, anak muda sekarang bukan karena enggan berhasa daerah karena memang terkadang tidak tau. Ini sih karena peran orang tua mereka yang tidak mengajarkan bahasa daerah sejak masih kecil sehingga ketika dewasa mereka tidak tau bahasa daerahnya. belum lagi kalau orang tuanya kawin campur daerah sehingga daripada pusing-pusing mengajarkan tiga bahasa sekaligus ke anak, maka mengajarkan bahasa Indonesia saja menjadi jalan pintas. Ada juga yang memang kedua orang tuanya tidak kawin campur, tapi sengaja mengajarkan bahasa Indonesia saja. Oleh karena itu, sangat penting sekali sejak usia dini anak harus diajarkan bahasa daerahnya masing-masing supaya dengan begitu bahasa daerah tidak akan punah.
Memang saya akui sulit untuk melestarikan bahasa daerah,karena surpei memperjelas dan semua orang sudah pada tau tentang ini.
Bukan soal anak muda tapi anak-anak usia dini sudah tidak diajarkan atau di latih bahasa daerah nya masing-masing,karena mungkin ini sudah beradu dengan jaman dan orang tuanya pada enggan mengajarkan tapi terkadang lingkungan disekitar juga mempengaruhi bahasa daerah.
Iya gan, Selain keengganan orang tua untuk mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak, pengaruh lingkungan juga menjadi faktor yang membuat penggunaan bahasa daerah semakin berkurang. Padahal bahasa daerah merupakan bagian penting dari identitas dan warisan budaya suatu daerah. Upaya melestarikan bahasa daerah bisa dilakukan melalui pendidikan formal dan informal, seperti mengajarkannya di sekolah atau melalui program-program komunitas. Dengan upaya bersama, bahasa daerah dapat tetap hidup dan menjadi bagian yang berharga dalam kehidupan sehari-hari.
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
ketika orang daerah berada di lingkungan nasional misal tinggal di jakarta.
pasti percakapan keseharian mereka akan menggunakan bahasa indonesia karena jika menggunakan bahasa daerah anak mereka yang masih kecil akan kesulitan berkomunikasi dengan teman2 sebaya atau teman sekolah mereka ketika masih TK ataupun SD
Yups betul sekali, menggunakan bahasa daerah itu bisa tergantung pada situasi dan kondisi, kalau sesama orang lokal, tentu akan berbahasa daerah, walau anak mereka tidak memahami. Namun, hal ini perlu kita pupuk sejak dini, apa lagi ketika dapat istri yang sama-sama orang lokal, artinya, bahasa daerah tersebut harus berulang diucapkan di rumah bersama istri agar nanti anak paham, dan ketika nanti mudik pulang kampung tidak kaget lagi ketika ketemu sepupu yang berbahasa lokal.
full member
Activity: 307
Merit: 107
Binance #Smart World Global Token
Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
Biasanya orang tua yang mengajarkan Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia sejak dini, punya visi untuk memberikan kemudahan kepada anaknya dalam berkarir ketika dewasa nanti. Tetapi menurut ane ini benar-benar terlalu dini sekali dan bahkan di daerah ane banyak juga yang menerapkan metode seperti ini. Dan orang yang sudah terbiasa tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah, biasanya memilih untuk menempuh pendidikan di kota besar atau di sekolah yang tidak ada kurikulum bahasa daerah-nya. Karena fokus mereka benar-benar karir dewasa nanti.

Dari jumlah orang yang ane ketahui, mungkin presentase kaum muda yang kurang lancar berbahasa daerah ada sekitar 5% saja. Entah untuk orang lain diluar daerah, mungkin lebih tinggi sehingga topik ini diangkat karena tingginya kaum muda yang enggan berbahasa daerah.
Sebagai orang tua tentu menaruh harapan terhadap anak mereka untuk bisa dengan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang mereka tempati dan jika mereka berada dilingkungan yang sangat sedikit menggunakan bahasa daerah maka sangat tidak mungkin anak mereka diajarkan bahasa daerah kecuali sebagai orang tua dirumah berbahasa daerah.
Anda benar kebanyakan dari mereka yang tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah tentu mereka tidak bersekolah di tempat mereka tinggal dan kebanyakan dari mereka bersekolah diluar daerah yang kebanyakan orang menggunakan bahasa indonesia sehingga ketika mereka pulang ke kampung maka akan terbawa kebiasaan menggunakan bahasa indonesia.

ketika orang daerah berada di lingkungan nasional misal tinggal di jakarta.
pasti percakapan keseharian mereka akan menggunakan bahasa indonesia karena jika menggunakan bahasa daerah anak mereka yang masih kecil akan kesulitan berkomunikasi dengan teman2 sebaya atau teman sekolah mereka ketika masih TK ataupun SD
newbie
Activity: 31
Merit: 0
Dari tahun ke tahun dan jaman ke jaman menurut saya bukan kaum Muda enggan berbahasa daerah,tapi surpei mengatakan anak-anak usia dini memang sudah di bingbing menggunakan bahasa Indonesia,karena jika di ajarkan terus menerus bahasa daerah kasihan si anak nya jika berpergian ketempat keramaian ketika dia ada yang mengajak bicara menggunakan bahasa Indonesia,dia tidak  bisa menjawab nya.
Menurut saya sih saran nya ajari anak-anak menggunakan bahasa daerah masing-masing dengan benar dan sopan, tidak terlupakan juga ajari anak ber bahasa Indonesia yang baik dan benar,supaya bisa belenc.
Semua bahan patut di hargai dan dilestarikan 👍.
hero member
Activity: 1582
Merit: 690
Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.
Ini fenomena yang terjadi dan hampir seluruh anak muda mengabaikan bahasa daerah dan mereka lebih cenderung berbahasa Indonesia dikalangan umum maupun pada saat berkumpul dengan orang-orang sedaerah. Dulu jika saya tidak salah disekolah ada di ajarkan bahasa daerah untuk dua jam mata pelajaran sekolah khususnya ditingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah. Tetapi sepertinya sekarang kurikulum berubah karena sudah di atur sedemikian rupa oleh kementerian pendidikan dan efeknya ada banyak anak muda yang tidak bisa berbahasa daerah.

Dalam hal ini segala stekholder memiliki tanggung jawab bukan hanya pemerintah akan tetapi pemerintah dapat memasukkan bahasan daerah dalam kurikulum pendidikan sehingga guru dapat mengajarkan bahasa tersebut kepada siswanya. Peran semua kalangan sangat penting agar bahasa daerah tidak hanya tinggal sejarah dan pemuda tidak lagi mengetahuinya.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Buat regulasi tingkat pusat, provinsi dan daerah, lalu tuangkan kepada Qanun dan undang-undang, setelah itu tugas kementerian pendidikan membuat jam khusus untuk memasukkan bahasa daerah kedalam kurikulum yang bersifat mengikat. Jika hal ini tidak dilakukan maka sulit penerapan bahasa daerah bisa di jangkau karena kita tidak memiliki wadah yang jelas menanggani masalah tersebut.
jr. member
Activity: 180
Merit: 1
Kalau menurut saya, anak muda sekarang bukan karena enggan berhasa daerah karena memang terkadang tidak tau. Ini sih karena peran orang tua mereka yang tidak mengajarkan bahasa daerah sejak masih kecil sehingga ketika dewasa mereka tidak tau bahasa daerahnya. belum lagi kalau orang tuanya kawin campur daerah sehingga daripada pusing-pusing mengajarkan tiga bahasa sekaligus ke anak, maka mengajarkan bahasa Indonesia saja menjadi jalan pintas. Ada juga yang memang kedua orang tuanya tidak kawin campur, tapi sengaja mengajarkan bahasa Indonesia saja. Oleh karena itu, sangat penting sekali sejak usia dini anak harus diajarkan bahasa daerahnya masing-masing supaya dengan begitu bahasa daerah tidak akan punah.
Memang saya akui sulit untuk melestarikan bahasa daerah,karena surpei memperjelas dan semua orang sudah pada tau tentang ini.
Bukan soal anak muda tapi anak-anak usia dini sudah tidak diajarkan atau di latih bahasa daerah nya masing-masing,karena mungkin ini sudah beradu dengan jaman dan orang tuanya pada enggan mengajarkan tapi terkadang lingkungan disekitar juga mempengaruhi bahasa daerah.

sr. member
Activity: 518
Merit: 283
#SWGT PRE-SALE IS LIVE

Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.

jarang banget jika orang tinggal di daerah bukan di jakarta. orang tua memaksa anaknya harus ngomong pakai bahasa indonesia ataupun bahasa inggris. jika tinggal di daerah malah di ajak ngomong dengan bahasa daerah atau bahasa lokal setempat.
misal orang jawa(jatim jateng dan DIY) mayoritas pasti di lingkungan nya di ajak ngomong bahasa jawa tidak bahasa indonesia ataupun bahasa inggris dan orang tua nya pun tidak akan memaksa anaknya karena emang lingkungan nya pakai bahasa jawa ngomong nya.
hero member
Activity: 770
Merit: 505
Eloncoin.org - Mars, here we come!
Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
Biasanya orang tua yang mengajarkan Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia sejak dini, punya visi untuk memberikan kemudahan kepada anaknya dalam berkarir ketika dewasa nanti. Tetapi menurut ane ini benar-benar terlalu dini sekali dan bahkan di daerah ane banyak juga yang menerapkan metode seperti ini. Dan orang yang sudah terbiasa tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah, biasanya memilih untuk menempuh pendidikan di kota besar atau di sekolah yang tidak ada kurikulum bahasa daerah-nya. Karena fokus mereka benar-benar karir dewasa nanti.

Dari jumlah orang yang ane ketahui, mungkin presentase kaum muda yang kurang lancar berbahasa daerah ada sekitar 5% saja. Entah untuk orang lain diluar daerah, mungkin lebih tinggi sehingga topik ini diangkat karena tingginya kaum muda yang enggan berbahasa daerah.

jika bahasa inggris emang bagus di belajarkan sejak dini ya untuk proses pekerjaan ketika dewasa nanti.
tapi jika bahasa indonesia ketika mulai masuk sekolah SD dengan sendiri nya akan bisa bahasa indonesia karena di tempat resmi guru nya akan selalu memakai dan menggunakan bahasa indonesia ketika mengasih pelajaran di sekolah
member
Activity: 125
Merit: 10
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
saya sih melihat fenomena ini sebenarnya di dasari oleh peran orang orang tua, misalnya di daerah daerah jawa, saya melihat masih banyak orang orang tua di sana yang memang melestarikan bahasa daerah mereka, berbeda dengan orang orang tua yang berada di kota

saya sebenarnya tidak begitu suka jika kita semua melupakan bahasa daerah kita yang sudah ada sejak jaman dulu dan sudah turun temurun di wariskan dan lebih mengutamakan bahasa indonesia secara penuh, bahasa daerah adalah kekayaan budaya juga

pemerintah di berbagai daerah juga sebenarnya harus menjaga kelestarian bahasa wilayah mereka, aturan aturan juga harus di terapkan agar supaya bahasa daerah tidak punah secara perlahan lahan


Pola pikir moderen masyarakat saat ini sudah berubah akibat pengaruh digitalisasi, dan interaksi dengan masyarakat luar juga sudah aktif cepat. faktor urbanisasi besar-besar juga penyebabnya. sehingga dengan urbanisasi sudah berkumpul bermacam etnis dan suku sehingga ditempat tersbutlah mau tidak mau terpaksa mengunakan bahasa indonesia sebagai pemersatu, anak-anak juga di kota-kota juga sudah diasah bahasa indonesia

menurut saya kalau pemuda sekarang bukan soal enggannya, tapi kawasan dan lingkungan mereka saat ini, banyak dari mereka sudah mengikuti bahasa indonesia pasa umumnya, karna mereka sering berinteraksi sama orang kota dan kebiasaan mereka berbahasa indonesia umumnya agam tidak medok logat bahasa daerah, kita coba berpikir positif, anak kecil sekarang sudah di biasakan berbahasa indonesia umum daripada bahasa daerah sendiri, karna apa, jika dia gedeknya nanti mereka mudah berdialoh dengan orang luar daerah yang pada umumnya berbahasa indonesia, karna bahasa daerah ataupun bahasa nenekmoyang tidak akan pernah terlupakan akan ada dalam darah daging kita, karna bahasa daerah pasti akan terbiasa jika mereka sering berinterasi dengan sanak saudara yang ada di kampung halamannya,
full member
Activity: 1130
Merit: 107
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Kalau menurut saya, anak muda sekarang bukan karena enggan berhasa daerah karena memang terkadang tidak tau. Ini sih karena peran orang tua mereka yang tidak mengajarkan bahasa daerah sejak masih kecil sehingga ketika dewasa mereka tidak tau bahasa daerahnya. belum lagi kalau orang tuanya kawin campur daerah sehingga daripada pusing-pusing mengajarkan tiga bahasa sekaligus ke anak, maka mengajarkan bahasa Indonesia saja menjadi jalan pintas. Ada juga yang memang kedua orang tuanya tidak kawin campur, tapi sengaja mengajarkan bahasa Indonesia saja. Oleh karena itu, sangat penting sekali sejak usia dini anak harus diajarkan bahasa daerahnya masing-masing supaya dengan begitu bahasa daerah tidak akan punah.
sr. member
Activity: 1078
Merit: 401
Sebagai orang tua tentu menaruh harapan terhadap anak mereka untuk bisa dengan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang mereka tempati dan jika mereka berada dilingkungan yang sangat sedikit menggunakan bahasa daerah maka sangat tidak mungkin anak mereka diajarkan bahasa daerah kecuali sebagai orang tua dirumah berbahasa daerah.
Anda benar kebanyakan dari mereka yang tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah tentu mereka tidak bersekolah di tempat mereka tinggal dan kebanyakan dari mereka bersekolah diluar daerah yang kebanyakan orang menggunakan bahasa indonesia sehingga ketika mereka pulang ke kampung maka akan terbawa kebiasaan menggunakan bahasa indonesia.
Semuanya tergantung pada lingkungan disekitar memang akan tetapi yang paling besar pengaruhnya adalah dari orang tua dan didikan dari rumah, saat ini terkadang orang tua juga tidak membiasakan untuk berbicara bahasa daerah bersama anaknya sehingga ketika anak tersebut keluar dilingkungan sekitar bahkan ia bisa menjadi tolak ukur anak anak lainnya.
Namun jika dilingkungan sekitar khususnya perkotaan untuk saat ini hampir diseluruh Indonesia sudah sangat jarang menggunakan baha daerah dan itu wajar saja karena Indonesia ini memiliki banyak budaya dan juga bahasa sehingga orang daerah juga harus menghargai sesama sehingga mereka harus berbahasa Indonesia agar saling mengerti, dan yang paling bertanggung jawab terhadap anak untuk tetap bisa berbahasa daerah adalah orang tuanya sendiri.
member
Activity: 348
Merit: 22
Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
Biasanya orang tua yang mengajarkan Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia sejak dini, punya visi untuk memberikan kemudahan kepada anaknya dalam berkarir ketika dewasa nanti. Tetapi menurut ane ini benar-benar terlalu dini sekali dan bahkan di daerah ane banyak juga yang menerapkan metode seperti ini. Dan orang yang sudah terbiasa tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah, biasanya memilih untuk menempuh pendidikan di kota besar atau di sekolah yang tidak ada kurikulum bahasa daerah-nya. Karena fokus mereka benar-benar karir dewasa nanti.

Dari jumlah orang yang ane ketahui, mungkin presentase kaum muda yang kurang lancar berbahasa daerah ada sekitar 5% saja. Entah untuk orang lain diluar daerah, mungkin lebih tinggi sehingga topik ini diangkat karena tingginya kaum muda yang enggan berbahasa daerah.
Sebagai orang tua tentu menaruh harapan terhadap anak mereka untuk bisa dengan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang mereka tempati dan jika mereka berada dilingkungan yang sangat sedikit menggunakan bahasa daerah maka sangat tidak mungkin anak mereka diajarkan bahasa daerah kecuali sebagai orang tua dirumah berbahasa daerah.
Anda benar kebanyakan dari mereka yang tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah tentu mereka tidak bersekolah di tempat mereka tinggal dan kebanyakan dari mereka bersekolah diluar daerah yang kebanyakan orang menggunakan bahasa indonesia sehingga ketika mereka pulang ke kampung maka akan terbawa kebiasaan menggunakan bahasa indonesia.
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
paper money is going away
Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
Biasanya orang tua yang mengajarkan Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia sejak dini, punya visi untuk memberikan kemudahan kepada anaknya dalam berkarir ketika dewasa nanti. Tetapi menurut ane ini benar-benar terlalu dini sekali dan bahkan di daerah ane banyak juga yang menerapkan metode seperti ini. Dan orang yang sudah terbiasa tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah, biasanya memilih untuk menempuh pendidikan di kota besar atau di sekolah yang tidak ada kurikulum bahasa daerah-nya. Karena fokus mereka benar-benar karir dewasa nanti.

Dari jumlah orang yang ane ketahui, mungkin presentase kaum muda yang kurang lancar berbahasa daerah ada sekitar 5% saja. Entah untuk orang lain diluar daerah, mungkin lebih tinggi sehingga topik ini diangkat karena tingginya kaum muda yang enggan berbahasa daerah.
sr. member
Activity: 1316
Merit: 324
#SWGT PRE-SALE IS LIVE

tetapi di luar itu kalo memang kita hidup masih di lingkungan sekitar atau maksudnya masih di daerah sendiri maka jelas lebih baik tetap menggunakan bahasa daerah untuk mempertahankan kelestariannya,

Sebenarnya kembali lagi seperti yang agan cengsuwuei katakan, penggunaan bahasa nasional di zaman sekarang ini adalah karena keharusan dan tuntutan zaman. Dan mungkin saja kalau dulu orang perantau harus berbicara bahasa indonesia agar menjadi mudah di perantauan. Tapi di zaman sekarang ini ane rasa dengan keterbukaan dan sosial media maka bahasa daerah perlahan akan tersingkir dengan sendirinya dalam penggunaan sehari-hari di masyarakat. Apalagi anak-anak muda yang memang berinteraksinya dengan orang-orang di seluruh daerah di indonesia yang sudah barang tentu jika hanya mengandalkan bahasa daerah maka sudah pasti tidak akan bisa berkomunikasi.

Kalau saran ane sih penggunaan bahasa daerah bisa dikhususnya di ruang-ruang tertentu dan ini butuh upaya dari berbagai pihak termasuk kerja keras dari pemerintah dalam melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Semisal membuat pelajaran khusus bahasa daerah dan menggunakan bahasa daerah dalam setiap event atau acara kantoran. Jadi ada ruang-ruang khusus dimana penggunaan bahasa daerah diwajibkan oleh pemerintah setempat.
newbie
Activity: 28
Merit: 0
Karena mungkin anak muda zaman sekarang beranggapan bahwa bahasa daerah itu adalah bahasa kuno yang tidak perlu dilestarikan dan mereka anak milenial memilih basa yang ngetren dan  dianggap moderen, padahal bahasa daerah adalah bahasa leluhur  yang perlu dilestarikan , selain era globalisasi ini masih banyak faktor yang mempengaruhi bahasa daerah memudar seperti contoh adanya kawin silang antar daerah yang berada dan masuknya bahasa asing itu juga pengaruh kalau pendapat saya ☺
Ini memang real sekali kenapa kaum muda banyak yang meniggalkan bhasa daerah bahkan ada yang tidak bisa bahasa daerah. Ini semua akibat masuknya budaya luar juga yang sangat berpengaruh sehingga menggunakan bahasa daerah sepertinya norak. Bahkan banyak orang yang ketawa ketika ada orang deso yang medhok jika berbahasa Indonesia. seakan-akan jika menguasai bahasa Indonesia, Inggris dengan logat yang fasih (tanpa medhok) is the best. Padahal setiap orang itu berbeda-beda, dan ini salah satu alasan kenapa bahasa daerah sering dikesampingkan.

Dulu di kampung halaman saya setiap desa memiliki bahasa yang berbeda jadi ketika denger orang ngomong pasti ketahuan dia dari desa mana hal itu unik ,dan sangat keren menurut saya. namun skarang saya sudah tidak pernah mendengar hal itu lagi, sangat disayakan sekali.

Mungkin sudah seharusnya bahasa daerah harus digaungkan oleh pemerintah di setiap daerah agar bhasa daerah tidak punah. Memang kita harus utamakan Bahasa Indonesia dan kuasai bahasa asing  tapi kita lupa melestarikan Bahasa Daerah.
Sebenarnya bahasa daerah itu sudah di ajarkan  sejak SD, contohnya saya orang Jawa dan dalam pelajaran sekolah juga di ajarkan Kaweruh bahasa Jawa yakni pelajaran untuk mendalami cara ber bahasa jawa yang benar,  bukannya di daerah-daerah lain juga ada pelajaran tersebut, , maka dari itu seharusnya anak muda bisa bahasa daerah, kecuali ada sesuatu hal yang mengharuskan kita berbahasa Indonesia di luar daerah tempat kita tinggal, karena tidak semua orang paham dengan bahasa daerah kita masing-masing.
full member
Activity: 406
Merit: 140
Karena mungkin anak muda zaman sekarang beranggapan bahwa bahasa daerah itu adalah bahasa kuno yang tidak perlu dilestarikan dan mereka anak milenial memilih basa yang ngetren dan  dianggap moderen, padahal bahasa daerah adalah bahasa leluhur  yang perlu dilestarikan , selain era globalisasi ini masih banyak faktor yang mempengaruhi bahasa daerah memudar seperti contoh adanya kawin silang antar daerah yang berada dan masuknya bahasa asing itu juga pengaruh kalau pendapat saya ☺
Ini memang real sekali kenapa kaum muda banyak yang meniggalkan bhasa daerah bahkan ada yang tidak bisa bahasa daerah. Ini semua akibat masuknya budaya luar juga yang sangat berpengaruh sehingga menggunakan bahasa daerah sepertinya norak. Bahkan banyak orang yang ketawa ketika ada orang deso yang medhok jika berbahasa Indonesia. seakan-akan jika menguasai bahasa Indonesia, Inggris dengan logat yang fasih (tanpa medhok) is the best. Padahal setiap orang itu berbeda-beda, dan ini salah satu alasan kenapa bahasa daerah sering dikesampingkan.

Dulu di kampung halaman saya setiap desa memiliki bahasa yang berbeda jadi ketika denger orang ngomong pasti ketahuan dia dari desa mana hal itu unik ,dan sangat keren menurut saya. namun skarang saya sudah tidak pernah mendengar hal itu lagi, sangat disayakan sekali.

Mungkin sudah seharusnya bahasa daerah harus digaungkan oleh pemerintah di setiap daerah agar bhasa daerah tidak punah. Memang kita harus utamakan Bahasa Indonesia dan kuasai bahasa asing  tapi kita lupa melestarikan Bahasa Daerah.
hero member
Activity: 854
Merit: 737
Karena mungkin anak muda zaman sekarang beranggapan bahwa bahasa daerah itu adalah bahasa kuno yang tidak perlu dilestarikan dan mereka anak milenial memilih basa yang ngetren dan  dianggap moderen, padahal bahasa daerah adalah bahasa leluhur  yang perlu dilestarikan , selain era globalisasi ini masih banyak faktor yang mempengaruhi bahasa daerah memudar seperti contoh adanya kawin silang antar daerah yang berada dan masuknya bahasa asing itu juga pengaruh kalau pendapat saya ☺
Sebenarnya tidak berangapan kuno oleh anak muda terhadap bahasa daerah, kebanyakan dari mereka tidak bisa karena bimbingan orang tua yang tidak menuturkan bahasa daerah ke anaknya, kebanyakan anak muda hanya bisa mengerti dan tidak bisa menutur bahasa daerahnya.
Ya itu benar, aku pernah melihat seorang anak yang hanya mengerti tapi tidak bisa pengucapan. Itu lumrah di zaman sekarang, karena orang tua sekarang sudah sibuk dengan urusan masing-masing, dan bahkan untuk bercengkrama dengan anaknya saja sulit. Pergi pagi, lalu pulang malam, dan tidak sempat berbincang-bincang dengan anaknya. Ada pun bertemu, mereka sudah sibuk dengan urusan masing-masing, orang tua main Hp, sedangkan anak main gadget, jadi ya gak ketemu, apa lagi jika harus mengajari mereka berbahasa daerah dimana sudah tidak ada lagi yang menggunakannya.
member
Activity: 60
Merit: 11
Karena mungkin anak muda zaman sekarang beranggapan bahwa bahasa daerah itu adalah bahasa kuno yang tidak perlu dilestarikan dan mereka anak milenial memilih basa yang ngetren dan  dianggap moderen, padahal bahasa daerah adalah bahasa leluhur  yang perlu dilestarikan , selain era globalisasi ini masih banyak faktor yang mempengaruhi bahasa daerah memudar seperti contoh adanya kawin silang antar daerah yang berada dan masuknya bahasa asing itu juga pengaruh kalau pendapat saya ☺
Sebenarnya tidak berangapan kuno oleh anak muda terhadap bahasa daerah, kebanyakan dari mereka tidak bisa karena bimbingan orang tua yang tidak menuturkan bahasa daerah ke anaknya, kebanyakan anak muda hanya bisa mengerti dan tidak bisa menutur bahasa daerahnya.
newbie
Activity: 28
Merit: 0
Karena mungkin anak muda zaman sekarang beranggapan bahwa bahasa daerah itu adalah bahasa kuno yang tidak perlu dilestarikan dan mereka anak milenial memilih basa yang ngetren dan  dianggap moderen, padahal bahasa daerah adalah bahasa leluhur  yang perlu dilestarikan , selain era globalisasi ini masih banyak faktor yang mempengaruhi bahasa daerah memudar seperti contoh adanya kawin silang antar daerah yang berada dan masuknya bahasa asing itu juga pengaruh kalau pendapat saya ☺
full member
Activity: 210
Merit: 111
agar orang mudah memahami.
misal anda tinggal di jakarta pakai bahasa daerah sendiri yang anda ajak bicara pasti ga paham n bengong saja.
kecuali anda tinggal di daerah sendiri ya lebih bagus pakai bahasa daerah n bahasa lokal

Nah bener sederhananya seperti yang agan sampaikan, anak2 muda zaman sekarang  lebih memilih menggunakan bahasa indonesia/nasional bukan hanya untuk gaya aja tapi disisi lain juga memang tuntutan dari situasi, seperti yang agan sampaikan dan itu bener bgt apalagi untuk orang2 yang kerja di peratauan mau gak mau pasti mereka harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sama situasi dalam hal komunikasi, tetapi di luar itu kalo memang kita hidup masih di lingkungan sekitar atau maksudnya masih di daerah sendiri maka jelas lebih baik tetap menggunakan bahasa daerah untuk mempertahankan kelestariannya, tetapi disisi lain yang jadi masalahnya akhir2 ini gak sedikit juga orang tua yang ngajarin anak2nya dari sejak kecil buat memakai bahasa nasional dan juga membiasakannya, untuk masalah ini menurut saya di luar kendali individu dan mungkin kita serahkan saja pada pemerintah yang lebih berhak dan yang mungkin mengerti gimana ngatasinnya.

Penguasaan dan pemahaman bahasa Indonesia yang baik, memang perlu dimiliki oleh setiap masyarakat indonesia terutama bagi kaum muda, karena tentunya hal ini akan memudahkan kita dalam menjalin sebuah komunikasi dalam ruang lingkup nasional dan bahkan sampai saat ini bahasa indonesia itu sudah meulai dipelajari oleh negara-negara luar, seperti yang tertuang dalam halaman berita berikut ini; 54 Negara Ajarkan Bahasa Indonesia, Kini Diusulkan Jadi Bahasa Resmi Sidang UNESCO
dan tentunya ini menjadi sebuah kebanggan bagi kita semua, bahwa bahasa resmi negara kita sudah mulai dikenal oleh negara-negara lain, dan menjadi sebuah harapan besar jikan nantinya bahwa indonesia menjadi bahasa resmi di dunia internasional atau seminimal-minimalnya menjadi bahasa resmi di Asean.

Maaf mungkin pembahasan yang saya sampaikan diatas itu sedikit melebar dan kita kembali kepada pokok permasalahan awal, memang sudah tidak dapat dipungkiri bahwa pada kenyataanya sebagian dari pemuda dan pemudi kita itu sudah mulai enggan menggunakan bahasa daerahnya masing-asing. Yang dimana sementara itu bahasa adalah identitas suatu daerah, dan ketika masyarkat yang berada daerah tertentu sudah enggan memakai bahasa daerahnya, maka daerah tersebut akan kehilangan identitasnya. dan dalam mengatasi hal ini kita tidak bisa sepenuhnya hanya mengandalkan pemerintah, karena hal seperti ini tuh diperlukannya kesadaran dari diri masing-masing. Dan saya tidak pernah menyalahkan bagi mereka yang sedang belajar untuk menguasi bahasa nasional, internasional dan bahasa asing lainnya, karena justru itu bagus untuk dirinya agar bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar dan tidak tersendak hanya pada ruang lingkup tertentu. Hanya saja jangan sampai hal tersebut membuat dirinya lupa akan betapa pentingnya melestarikan bahasa daerahnya.
member
Activity: 183
Merit: 10
I will write anything for you
Mengapa bahasa daerah bisa punah?
karena sekarang dah nggak ada sekat lagi gan, nyaris gak ada batasan apapun sekarang, zaman sosial media sekarang, kalau dulu mungkin nikah sesama sekampung atau sedaerah, sekarang nikah antar pulau dah biasa aja, kebetulan istri ane orang jawa gan, ane sendiri sumatera. anak kami pakai bahasa indonesia, sepakat ketemu ditengah, ane gak bisa jawa, istri juga gak bisa sumatera, jadi titik tengahnya ya bahasa indonesia. mungkin ini salah satu penyebab bahasa daerah hilang.

Quote
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
jujur ane lebih suka satu bahasa aja gan, pakai bahasa persatuan bahasa indonesia, jadi seluruh indonesia bisa komunikasi lancar tanpa batasan. banyak bahasa banyak masalah kalau menurut ane, gak sedikit masalah terjadi gegara tersinggung gegara bahasa, ane ngalamin waktu di tanah pasundan jawab "hooh" itu songong katanya, padahal di kami itu biasa aja, belum ada 3 tingakatan, buat ke atas, sepanteran, bawah. dijawa juga gitu sama aja, pas dah betah sama cara sunda sama jawa, pas pindah kejakarta kena kultur shock ane kelamaan di bandung sama cirebon wkwkwkk tapi ini cuma pendapat pribadi gan
newbie
Activity: 8
Merit: 0


Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 

yang pasti membiasakan diri dengan  menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sehari hari,mengikuti  /menghadiri acara  kompetisi kompetisi bahasa daerah,menggunakan bahasa daerah sebagai muatan lokal di sekolah,orang tua juga berperan penting dalam mengajarkan bahasa daerah kepada anak dan cucu nya sejak lahir supaya tidak hilang kelestarian budaya , terakhir belajar keunikan bahasa daerah dan  tidak malu  bertanya kepada orng yang lebih mengerti tentang bahasa daerah.
legendary
Activity: 2646
Merit: 1090
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
agar orang mudah memahami.
misal anda tinggal di jakarta pakai bahasa daerah sendiri yang anda ajak bicara pasti ga paham n bengong saja.
kecuali anda tinggal di daerah sendiri ya lebih bagus pakai bahasa daerah n bahasa lokal

Nah bener sederhananya seperti yang agan sampaikan, anak2 muda zaman sekarang  lebih memilih menggunakan bahasa indonesia/nasional bukan hanya untuk gaya aja tapi disisi lain juga memang tuntutan dari situasi, seperti yang agan sampaikan dan itu bener bgt apalagi untuk orang2 yang kerja di peratauan mau gak mau pasti mereka harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sama situasi dalam hal komunikasi, tetapi di luar itu kalo memang kita hidup masih di lingkungan sekitar atau maksudnya masih di daerah sendiri maka jelas lebih baik tetap menggunakan bahasa daerah untuk mempertahankan kelestariannya, tetapi disisi lain yang jadi masalahnya akhir2 ini gak sedikit juga orang tua yang ngajarin anak2nya dari sejak kecil buat memakai bahasa nasional dan juga membiasakannya, untuk masalah ini menurut saya di luar kendali individu dan mungkin kita serahkan saja pada pemerintah yang lebih berhak dan yang mungkin mengerti gimana ngatasinnya.
jr. member
Activity: 84
Merit: 1
Pada saat ini penggunaan bahasa daerah sudah mulai berkurang seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi. Banyak anak muda malu untuk menggunakan bahasa daerah nya sendiri, entah apa yang sebagian besar anak muda malu, mungkin bisa saja karena dianggap tidak gaul/kampungan. Hal seperti ini lebih banyak terjadi di wilayah perkotaan yang mana teknologi sudah berkembang secara merata. Di desa, masih cukup banyak anak muda yang menggunakan bahasa daerah mereka dalam keseharian.
Mungkn cara mencegah agar bahasa daerah tidak punah, Orang tua bisa mengajarkan bahasa daerah kepada anak anak untuk berkomunikasi di keseharianya, pemerintah pun juga harus memasukan atau menjadikan bahasa bahasa daerah sebagai pembelajaran wajib di sekolah yang disesuaikan dengan daerah masing masing anak, agar anak terbiasa sejak dini dengan bahasa daerah nya masing masing. Masyarakat sekitar juga perlu berkontribusi dalam meleksanakan bahasa bahasa daerah.
hero member
Activity: 714
Merit: 516
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
agar orang mudah memahami.
misal anda tinggal di jakarta pakai bahasa daerah sendiri yang anda ajak bicara pasti ga paham n bengong saja.
kecuali anda tinggal di daerah sendiri ya lebih bagus pakai bahasa daerah n bahasa lokal
sr. member
Activity: 1540
Merit: 276
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Bahasa daerah itu sangat perlu, karena bahasa daerah adalah kekayaan budaya yang sangat luhur. jika masyarakat atau kaum muda meninggalkan budaya tersebut, dalam arti tidak melestarikannya, maka kebudayaan tersebut akan hilang. Bahasa daerah itu akan lenyap. sehingga lenyap pulalah budayanya. Memang secara pelan pelan bahasa daerah akan tergantikan oleh bahasa yang dianggapnya lebih unggul, lebih asyik penggunaannya, bahkan dikatakan lebih bernilai tinggi daripada bahasa daerahnya sendiri. Sudah banyak bahasa daerah yang ada di negara kita yang sudah hilang karena tidak dilestarikan lagi oleh generasi penerusnya.

Jadi, sebagai salah satu upaya mencegah atau melestarikan agar bahasa daerah tidak punah adalah pemerintah melalui dinas pendidikan selalu mengadakan perlombaan bahasa daerah, misalnya pidato bahasa daerah, lomba menulis bahasa daerah, menulis puisi bahasa daerah, menulis cerpen dengan menggunakan bahasa daerah, membaca berita dengan bahasa daerah dan masih banyak lagi yang lainnya.
dalam masalah ini memang pemerintah harus membuat suatu usulan kepada dinas pendidikan di setiap daerah agar bahasa daerah terus bisa dilestarikan di masyarakat dan harus membuat pelajaran khusus bahasa daerah saat jam belajar,agar generasi baru selalu bisa meneruskan bahasa leluhur mereka,dan membuat perlombaan di setiap sekolah dan seperti yang anda katakan bahwa banyak cara untuk melestarikan kembali bahasa daerah agar tidak punah,karena negara kita sangat di kenal dengan  negara yang banyak suku dan bangsa sehingga bahasa daerah tetap harus kita jaga bersama.
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited

saya masih sangat ingat pernah ada larangan tentang menggunakan bahasa daerah di lingkungan saya, di publik, itu semua untuk menghidari kata kata ejekan atau hal sentiif lainnya yang dalam bentuk bahasa daerah,
Sebenarnya memang tidak etis jika kita berbahasa contoh (sunda) di kota palembang atau jakarta. Atau sebaliknya kita berbicara sesama teman (pakai bahasa batak) di lingkungan orang berbahasa sunda. Artinya memang harus tahu penempatan berbahasa itu sesuai dengan tempatnya, justru kalau kita berbahasa daerah di lingkungan yang beda dengan bahasa kita itu menimbulkan ketersinggungan, alias tidak menghargai komunitas tersebut. Ya ada baiknya disesuaikan, jika berada di bandung, ya kita berbahasa sunda, kalau berada di palembang, ya kita berbahasa palembang, jadi tidak mencampur atau membalikan bahasa 1 sama lain.

full member
Activity: 1148
Merit: 208
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
Pemerintah dalam hal ini PEMDA adalah yang paling bertanggung jawab dalam hal mengajukan serta memasukkan Bahasa Daerah ke dalam kurikulum sekolah. Artinya dengan mengusulkannya ke Pemerintah Pusat untuk diterapkan di sekolah melalui kementerian terkait.

Selain itu Pemda harus memberikan Penghargaan dan Pengakuan jika melihat ada inisiatif yang baik dan bagus lahir dari Kemitraan Komunitas yang peduli yang berkontribusi secara langsung dalam pelestarian bahasa daerah dengan memasukkan kegiatan mereka kedalam salah Mata Anggaran misalnya yang Dinas yang terkait untuk hal ini adalah Dinas Pendidikan di bidang kebudayaan sehingga ini akan terus terjaga dan berlanjut.

Yang terakhir peran orang tua sendiri karena bahasa daerah adalah bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari untuk pengembangan saya pikir orang tua juga akan menyesuaikan sendiri agar anaknya juga fasih dalam berbahasa indonesia sehingga mudah berkomunikasi dengan teman-temannya di sekolah.
Jika pemerintah daerah dapat melakukan seperti yang anda katakan tentu ini akan sangat baik dalam menjaga bahasa pada tiap daerah karena jika generasi yang akan datang tidak dapat berbicara akan bahasa daerah tempat tinggalnya tentu secara perlahan akan memudar bahasa daerah tersebut.
Ya orang tua juga harus mengajarkan anak mereka bahasa daerah mereka jangan hanya mengajarkan bahasa asing dengan alasan untuk dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan untuk saat ini namun menghilangkan bahasa daerah tempat mereka tinggal.
member
Activity: 154
Merit: 17
Saya pikir kebanyakan anak muda bukan enggan berbahasa daerah, namun lebih kepada lingkungan yang memaksa mereka untuk tidak menggunakan bahasa daerahnya, contohnya orang-orang muda di yogya kebanyakan menggunakan bahasa jawa karena di lingkungan mereka kebanyakan orang menggunakan bahasa jawa, sedangkan di jakarta karena kebanyakan orang menggunakan bahasa indonesia makanya kebanyakan orang muda lebih memilih menggunakan bahasa indonesia dibandingkan dengan bahasa daerahnya. Apalagi kebanyakan orang tua jaman sekarang ini enggan untuk mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak mereka dan ditambah dengan budaya modernisasi yang semakin tinggi itu membuat banyak anak mudah menjadi lupa akan bahasa daerah mereka.

Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
Menurut saya susah sih untuk saat ini,apa lagi seiring berkembang nya jaman ya,peran orang tua pun untuk saat ini memang gak begitu mengnalkan bahasa daerah, khususnya orang tua melenial udah pada pindah ke bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia.
full member
Activity: 322
Merit: 128
Sugars.zone | DatingFi - Earn for Posting
pemerintah di berbagai daerah juga sebenarnya harus menjaga kelestarian bahasa wilayah mereka, aturan aturan juga harus di terapkan agar supaya bahasa daerah tidak punah secara perlahan lahan

Pemerintah dalam hal ini PEMDA adalah yang paling bertanggung jawab dalam hal mengajukan serta memasukkan Bahasa Daerah ke dalam kurikulum sekolah. Artinya dengan mengusulkannya ke Pemerintah Pusat untuk diterapkan di sekolah melalui kementerian terkait.

Selain itu Pemda harus memberikan Penghargaan dan Pengakuan jika melihat ada inisiatif yang baik dan bagus lahir dari Kemitraan Komunitas yang peduli yang berkontribusi secara langsung dalam pelestarian bahasa daerah dengan memasukkan kegiatan mereka kedalam salah Mata Anggaran misalnya yang Dinas yang terkait untuk hal ini adalah Dinas Pendidikan di bidang kebudayaan sehingga ini akan terus terjaga dan berlanjut.

Yang terakhir peran orang tua sendiri karena bahasa daerah adalah bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari untuk pengembangan saya pikir orang tua juga akan menyesuaikan sendiri agar anaknya juga fasih dalam berbahasa indonesia sehingga mudah berkomunikasi dengan teman-temannya di sekolah.
member
Activity: 93
Merit: 22
Peranan orang tua sebenarnya sangat penting untuk melestarikan bahasa daerah atau kampung ini, dalam penuturan atau percakapan (dialek) sehari-harinya, untuk mewariskan bahasa daerah ke generasi keturunan nya. yang menjadi persoalan atau masalah setiap orang mempunyai jodoh persilangan di setiap kota daerah besar lainnya, Semisal ( Medan-Sulawesi). Di dalam berumahtangga percakapan bahasa Nasional lah yang menjadi bahasa sehari-harinya mereka, apalagi kedua bahasa tersebut memang susah di ucapkan. Ini lah yang membuat sang anak malas untuk berbahasa daerah dari orang tua nya. Ini yang akan menjadi faktor kepunahan bahasa daerah mereka untuk generasi keturunannya yang tidak pernah di pakai atau di gunakannya lagi.

Orang tua sekarang lebih mementingkan kemajuan anaknya mereka di masa depan, apa yang di butuhkan oleh perusahaan2 besar. Kalau membicarakan secara value untuk masa depan, bahasa asing (inggris) lah yang menjadi fokus orang tua saat ini untuk menjadi bekal anaknya di kemudian hari.


Memang dijaman sekarang kesadaran orang tua terhadap kemajuan teknologi bahkan fokus terhadap pengembangan kemampuan bahasa asing, saya rasa orang tua seperti itu mencerminkan keinginan untuk memberikan bekal yang relevan bagi anak-anak mereka agar siap menghadapi tuntutan masa depan (terutama di dunia kerja yang terus berkembang)
hero member
Activity: 2394
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 

Saya pikir solusinya terbilang mudah, yaitu dengan meningkatkan kesadaran yang di mulai dari lingkup terkecil yang kita sebut keluarga. Tentu saja hal ini di mulai oleh pemangku kepentingan atau dalam bahasa lain Pemerintah, di mulai dari tingkat atas sampai ke tingkat desa. Menurut saya hal ini cukup mudah untuk di lakukan, apalagi saat ini Pemerintah pusat setiap tahunnya menganggarkan sejumlah uang sampai ke Desa.

Pemerintah hanya perlu membuat sebuah program yang berbentuk kegiatan sosialisasi dan menginstruksikan kepada masyarakat untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Terbilang mudah memang, dan kesan dari sosialisasi inipun terbilang remeh, namun efek dari kehilangan bahasa daerah sangat besar dampaknya.

Kehilangan bahasa daerah berarti kehilangan identitas budaya, sebab Bahasa, Masyarakat dan Tempat Tinggal menjadi definisi lain dari tanda penggenal. Maksud saya ketika kita berbahasa dengan bahasa daerah sendiri, kita akan di tandai dengan mudah bahwa kita berasal dari daerah tertntu, itulah yang saya maksud identitas.
sr. member
Activity: 1358
Merit: 268
Graphic & Motion Designer
Saya salah satu orang tua yang gak menjadikan bahasa daerah sebagai bahasa ibu, bukan berarti anakku tidak saya ajari bahasa daerah, tetap saya kenalkan, cuma bahasa utama yang digunakan sehari-hari dirumah adalah Bahasa Indonesia. Alasannya karena dalam dunia sekolah dan dunia kerja bahasa utama-nya Bahasa Indonesia, disekolah dulu khususnya sekolah dasar, saya dan teman-teman banyak yang tidak berani berbicara di depan kelas, karena bahasa indonesianya terbatas, karena waktu sd teman-teman masih teman setu kampung dan kami semua sama-sama menggunakan bahasa daerah, hal itu (tidak lancar berbicara bahasa indonesia didepan kelas) kuanggap biasa.

Kemudian waktu SMP mulai kenal beberapa teman yang diluar-maupun didalam kelas menggunakan bahasa Indonesia, dan teman-teman ini yang menggunakan bahasa indonesia, mereka lebih percaya diri dan bicara lebih tertata saat berbicara di dalam kelas.

Kesimpulanku adalah, orang yang memakai bahasa indonesia sebagai bahasa utama harusnya lebih percaya diri dan lebih jago saat harus berbicara didepan umum menggunakan bahasa indonesia, dan hal ini sangat dibutuhkan kelak nanti agar bisa lebih berhasil di dunia kerja maupun saat sekolah.

Bukan berarti saya merasa bahasa daerah tidak perlu diajarkan hanya saja, menurut saya bahasa daerah bisa diajarkan sebagai bahasa kedua/secondary, sedangkan bahasa Indonesia tetap digunakan sebagai bahasa utama sehari-hari
sr. member
Activity: 2044
Merit: 329
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
...
Memang hal tersebut sangat tergantung pada didikan dalam keluarga masing masing, ketika seseorang telah tinggal di lingkungan perkotaan dengan berbagaimacam latar belakang daerah tertentu maka keluarga hanya mengajarkan anaknya bahasa nasional dan tidak mengajarkan bahasa daerahnya karena sangat sulit untuk mengajarkan bahasa daerahnya dilingkungan tersebut.
Kurangnya minant anak muda sekarang untuk dapat berbahasa daerahnya masing masing akan menjadi hilangnya bahasa daerah karena anak muda sekarang sangat menyukai budaya luar dan meninggalkan kebudayaan mereka sendiri.
Jika pemerintah peduli tentang hal ini tentu akan ada anak muda yang masih bisa berbahasa daerahnya masing masing dan bahasa daerah tidak akan punah di telan masa.

saya masih sangat ingat pernah ada larangan tentang menggunakan bahasa daerah di lingkungan saya, di publik, itu semua untuk menghidari kata kata ejekan atau hal sentiif lainnya yang dalam bentuk bahasa daerah, namun sekarang aturan itu sudah tidak ada lagi, nah sekarang ini ada banyak orang tua yang cukup serius mengajarkan bahasa daerah kepada anak anak mereka, hal ini bertujuan untuk supaya generasi muda tetap menjaga dan melestarikan bahasa daerah yang ada dan sudah lama mereka hidupi.
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
Anak muda engan berbicara bahasa daerah dipengaruhi oleh lingkungan dan keseharian dalam rumah tangga, dalam rumah tangga saat ini orang tua mendidik anaknya dengan bahasa indonesia, di sekolah juga bahasa indonesia sehingga saat mereka dewasa sudah engan bicara bahasa daerah. kurukulum sekolah sudah saatnya memperbanyak mata pelajaran bahasa lokal biar tidak punah bahasa daerah
Tergantung daerahnya gan, ada juga ortu yang berbahasa daerah dari sejak anaknya orok. Misal kayak temen ane orang palembang, dia ini punya orang tua asli palembang, jadi dari sejak balita dia diajak berbahasa palembang terus sehingga ketika dia ane ajak bahasa indonesia agak kagok gitu. Ngerti sih ngerti tapi ketika dia ngucapin balik, sering keluar bahasa daerahnya yang bikin ane tidak mengerti.

Sedangkan untuk kurikulum di sekolah, kalau di daerahnya sudah masive menggunakan bahasa lokal, ane rasa itu tidak perlu, soalnya hal yang seperti ini akan nature dialami setiap anak didik.

member
Activity: 66
Merit: 18
Tontogether | Save Smart & Win Big
saya sih melihat fenomena ini sebenarnya di dasari oleh peran orang orang tua, misalnya di daerah daerah jawa, saya melihat masih banyak orang orang tua di sana yang memang melestarikan bahasa daerah mereka, berbeda dengan orang orang tua yang berada di kota

saya sebenarnya tidak begitu suka jika kita semua melupakan bahasa daerah kita yang sudah ada sejak jaman dulu dan sudah turun temurun di wariskan dan lebih mengutamakan bahasa indonesia secara penuh, bahasa daerah adalah kekayaan budaya juga

pemerintah di berbagai daerah juga sebenarnya harus menjaga kelestarian bahasa wilayah mereka, aturan aturan juga harus di terapkan agar supaya bahasa daerah tidak punah secara perlahan lahan


Anak muda engan berbicara bahasa daerah dipengaruhi oleh lingkungan dan keseharian dalam rumah tangga, dalam rumah tangga saat ini orang tua mendidik anaknya dengan bahasa indonesia, di sekolah juga bahasa indonesia sehingga saat mereka dewasa sudah engan bicara bahasa daerah. kurukulum sekolah sudah saatnya memperbanyak mata pelajaran bahasa lokal biar tidak punah bahasa daerah
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
Jadi. buat generasi muda, menguasai bahasa asing yang lebih keren sebenarnya tidak ada salahnya karena tuntutan dunia yang semakin berdaya asing global dan mengharuskan untuk menguasai bahasa asing. Namun bukan berarti kita melupakan bahasa daerah yang notabenya adalah bahasa sendiri. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda penerus bangsa mencintai dan bangga menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari disamping bahasa nasional dan bahasa asing.
Seharusnya kita itu mencontoh orang jepang, dimana mereka pakai bahasa jepang dalam kehidupan sehari-harinya, malah orang asing yang datang ke jepang yang harus belajar bahasa jepang, bukan orang jepangnya belajar bahasa asing/inggris. Makanya tidak heran, banyak orang jepang yang gak bisa bahasa inggris, kalau pun bisa malah lebih baik dari orang indonesia. Orang jepang sangat menjunjung tinggi budaya dan bahasanya, kalau orang tidak bisa ya gak usah datang, gitu aja prinsip mereka.
sr. member
Activity: 789
Merit: 243
Menurut saya, ada beberapa solusi yang mungkin bisa mencegah kepunahan bahasa daerah dimasa depan. antara lain yaitu:

1. Peran orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anak mengenai bahasa daerah sejak dini. Terlebih dulu kepada Ayah dan Ibu dari daerah yang berbeda ,   penting untuk mengenalkan kedua bahasa daerah kepda anak mereka.

2. Membiasakan untuk memakai bahasa daerah dalam kegitan sehari-hari, baik keluarga maupun lingkungan sekitar. Kecuali dengan orang yang tidak
    memahami bahasa daerah tersebut.

3. Sekolah juga berperan dalam meletarikan bahasa daerah yakni dengan cara memasukan mata pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal pada
    kurikurum atau dengan mengadakan ekstrakulikuler dengan bahasa daerah.

Jadi. buat generasi muda, menguasai bahasa asing yang lebih keren sebenarnya tidak ada salahnya karena tuntutan dunia yang semakin berdaya asing global dan mengharuskan untuk menguasai bahasa asing. Namun bukan berarti kita melupakan bahasa daerah yang notabenya adalah bahasa sendiri. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda penerus bangsa mencintai dan bangga menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari disamping bahasa nasional dan bahasa asing.
full member
Activity: 784
Merit: 116
Saya tidak akan terkejut ketika dalam beberapa tahun kedepan, anak anak sudah tidak paham lagi dengan bahasa daerahnya, sekalipun dia dibesarkan didaerah yang memiliki bahasa daerah, seperti misalnya Jawa, Sunda dan lain lain.
Menurut ane contoh yg agan sebutkan kurang memberikan nilai untuk menjadi contoh bahwa anak2 sudah meninggalkan bahasa daerahnya. Mungkin bahasa daerah yang lain seperti di kalimantan ato di sulawesi mungkin kurang bahkan nama bahasa daerahnya juga terdengar asing.

Kalo untuk sunda terutama bahasa jawa mereka masih kuat memakainya terutama di pergaulannya sehari-hari. Kencederungan pemakaian bahasa tergantung dimana mereka tinggal dan juga bergantung dengan siapa mereka berbicara. didaerah perkotaan apa lagi berbicara dengan orang yang belum kenal apalagi orang tua, pemakaian bahasa indonesia cenderung akan dipilih karena dinilai lebih netral. kalo ane sendiri ngomong ama orang yg udah kenal bakal lebih nyaman pakai bhs jawa gan
full member
Activity: 180
Merit: 121
Mereka yang memelihara dan menjujung tinggi bahasa daerah, budaya dan adat istiadiat adalah mereka yang sering disebut katro atau kampungan, bodoh dan tidak berpendidikan. Dan haruskah kita menyebut mereka dengan sebutan seperti itu..? dan apakah kita pantas menyebut mereka dengan sebutan seperti itu..? yang dimana "jelas" bahwasannya mereka lah yang selama ini menghormati dan memelihara bahasa, budaya dan adat istiadat daerahnya, dan yang dimana mereka memelihara itu dengan penuh keikhlasan. Tatakrama dan sopan santun yang diwariskan oleh nenek moyangnya, mereka sangat memelihara itu. Sementara kita yang tinggal diperkotaan yang hidup dengan gengsi yang tinggi, yang katanya berpindidikan dan memiliki ilmu yang tinggi. namun sayang atas kemajuan jaman dan teknologi, kita semua sudah lalai dan tidak mampu memelihara bahasa, budaya dan adat istiadat daerah kita sendiri. Dan terkadang ilmu yang tinggi ini yang kita dapatkan diperguruan tinggi, ini jadikan sebagai alat untuk bisa merendahkan oranglain. Rupanya selain kita tidak mampu memelihara bahasa daerah, namun terkait adab ataupun etika, juga sopan santun, ini sudah mulai berkurang.
hero member
Activity: 1195
Merit: 559
Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.

Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 


Dulu ada kurikulum bahasa daerah untuk sekolah dasar tetapi saat ini saya kurang tau apakah masih ada apa gak, jika Kemendikbud dan pemerintah daerah tidak berusaha memasukkan bahasa daerah kedalam kurikulum di sekolah dasar maka semakin hari bahasa daerah akan semakin punah, apalagi ada banyak orang sekarang sudah mengajarkan bahasa Indonesia dan Inggris kepada anak kecil sehingga bahasa daerah mulai dilupakan begitu saja seolah-olah tidak penting. Solusi kepada masing-masing individu dan sebisa mungkin mengajari anaknya dirumah untuk mengenal dan berbicara dengan bahasa daerah, sekuat bagaimanapun pemerintah mencoba melestarikan bahasa daerah jika orang tua dirumah tidak mengajari anaknya bahasa tersebut tentu tidak akan pernah efektif.

Solusinya tergantung pada orang tua dan lingkungan karena jika bahasa daerah sudah mulai dianggap tidak penting maka jangan harap anak kecil mau belajar dan berbicara menggunakan bahasa tersebut. Saya melihat ini di wilayah tempat tinggal kami meskipun bahasa daerah masih cukup kental di gunakan tetapi saat ini ada banyak orang tua yang telah mengabaikan untuk mengajari anaknya berbahasa daerah.
full member
Activity: 644
Merit: 152
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
Peranan orang tua sebenarnya sangat penting untuk melestarikan bahasa daerah atau kampung ini, dalam penuturan atau percakapan (dialek) sehari-harinya, untuk mewariskan bahasa daerah ke generasi keturunan nya. yang menjadi persoalan atau masalah setiap orang mempunyai jodoh persilangan di setiap kota daerah besar lainnya, Semisal ( Medan-Sulawesi). Di dalam berumahtangga percakapan bahasa Nasional lah yang menjadi bahasa sehari-harinya mereka, apalagi kedua bahasa tersebut memang susah di ucapkan. Ini lah yang membuat sang anak malas untuk berbahasa daerah dari orang tua nya. Ini yang akan menjadi faktor kepunahan bahasa daerah mereka untuk generasi keturunannya yang tidak pernah di pakai atau di gunakannya lagi.

Orang tua sekarang lebih mementingkan kemajuan anaknya mereka di masa depan, apa yang di butuhkan oleh perusahaan2 besar. Kalau membicarakan secara value untuk masa depan, bahasa asing (inggris) lah yang menjadi fokus orang tua saat ini untuk menjadi bekal anaknya di kemudian hari.



benar seperti yang mas bilang bahwa peranan orang tua itu merupakan kunci supaya anak bisa berbicara bahasa daerah dengan lancar. seringkali orang tua tidak memberikan pelajaran tentang bahasa daerah kepada anak mereka dan lebih mengutamakan mengajari anak mereka bahasa inggris, mandarin, jerman, dll, yang lebih berpotensi untuk bisa digunakan oleh anak di masa depan.

namun kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada orang tua karena faktor-faktor seperti jodoh persilangan, kebiasaan menggunakan bahasa indonesia, dan berbagai faktor lainnya itu memang menyulitkan mereka untuk mengajari bahasa daerah kepada anak mereka. apalagi ketika anak malu untuk menggunakan bahasa daerah karena kesan kuno dan ketinggalan jaman, itu menjadi persoalan tersendiri yang membuat banyak anak muda jaman sekarang tidak menggunakan bahasa daerah bahkan sampai melupakan budaya mereka.
hero member
Activity: 1582
Merit: 689
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah?  

Berawal dari keluarga masing2, yang tua mengajari anak2nya sejak dini jadi tetep ada generasi penerusnya.
Jaman sekarang ini banyak orang2 tua yang tidak mengajarkan bahasa daerah ke anak2nya, kebanyakan bahasa Indonesia malah bahkan bahasa Inggris.
Ya pastinya mereka punya alasan kenapa lebih mengedepankan bahasa nasional dan bahasa internasional daripada bahasa daerah sendiri.
Ane pribadi pengguna bahasa Jawa sehari-hari, dan waktu anak ane masih kecil, ane selalu ngajak ngobrol pake bahasa Jawa sedangkan istri ane yang ngajak ngobrol pake bahasa Indo.
Tapi memang tingkat minat pengguna bahasa daerah itu semakin kesini semakin menurun.
Mungkin alternatif lain adalah dengan menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar ada pelatihan2 bahasa daerah setempat.
Di tempat ane ada pelatihan bahasa Jawa rutin 2x sebulan, tapi ini lebih ditujukan untuk mencari bibit2 calon MC/Pembawa Acara untuk acara2 misal kawinan dan acara2 adat lainnya.

Saya tidak menyalakan jika ada yang mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa inggris, selama seseorang tersebut tidak melupakan bahasa daerahnya, karena bahasa merupakan idensitas diri dari suatu daerah ataupun negara. Dan jika masyarakat sudah enggan menggunakan bahsa daerahnya, maka cepat atau lambat daerah tersebut akan kehilangan identitasnya.

Ya memang pada saat ini sebagian masyarakat sudah enggan untuk menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, karena menganggap bahwasanya bahasa daerah terlalu katro dan lain sebagainya. Yang dimana pada akhirnya anak muda itu lebih nyaman menggunakan bahasa nasional ataupun bahasa asing dibandingkan dengan menggunakan bahasa daerahnya. Dan seperti diri anda sendiri yang dalam beberapa obrolan anda lebih nyaman menggunakan kata ane, ente bahlul dan lain sebagainya. yang dimana itu merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa arab. Begitupun dengan anak muda yang contoh kecilnya ketika mereka mengungkapan cinta, mereka lebih memilih menggunakan bahasa inggris "I Love You" ataupun dalam bahasa arab  "Ana Uhibukka" dibandingkan dengan menggunakan bahasa jawa, yang kalau dalam bahasa jawa itu "Aku Trenso Malang Sliramu"
Dan candaan saya, mungkin ketika mereka mengunggkapkan cintanya dengan bahasa daerah, maka kemungkinan besar cinta mereka akan ditolak...  Grin Grin Grin
jr. member
Activity: 38
Merit: 7
Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah.
Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.

Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.

Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 

Jika anda berpendapat seperti di atas, saya agak kurang setuju dengan pendapat anda tentang perlunya mendesak anak muda untuk mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari bahasa leluhurnya.
Saya berpendapat bahwa setiap orang yang mempunyai sopan santun dalam tindakannya secara otomatis dia akan melestarikan bahasa dan budaya leluhurnya.
Seperti contoh orang jawa, dalam etika orang jawa kata-kata "unggah-ungguh".
Unggah-ungguh yang di maksud yakni setiap orang tua harus memberikan teladan bagi yang muda dan sebaliknya orang muda wajib menghormati yang lebih tua.
Seperti contoh dalam bahasa jawa, orang muda harus mengerti dan harus bisa membedakan kata-kata yang pas untuk orang tua.
Contoh : makan.
Dalam bahasa indonesia mungkin kata makan bisa di terapkan untuk semua orang mulai dari anak kecil sampai orang tua.
Tetapi beda untuk orang jawa, semua ada pemiliknya.
Orang tua : dahar
Anak muda: nedhi
Anak kecil: maem
Dan contoh diatas merupakan hal kecil yang tak luput dari bahasa sehari-hari yang tentunya bahasa itu bisa di lestarikan dan di pakai di dasari dengan sopan santun.
Dan perilaku sopan santun faktor utama yang harus berperan yakni keluarga.
Karena setiap keluarga jika sudah menerapkan sopan santun (unggah-ungguh) tentu bahasa dan budaya leluhur akan selalu melekat di hatinya.
Dan dari setiap hal kecil itu yang akan menarik daya minat orang di sekitar maupun di luar.
full member
Activity: 1066
Merit: 188
Sugars.zone | DatingFi - Earn for Posting
Bahasa daerah itu sangat perlu, karena bahasa daerah adalah kekayaan budaya yang sangat luhur. jika masyarakat atau kaum muda meninggalkan budaya tersebut, dalam arti tidak melestarikannya, maka kebudayaan tersebut akan hilang. Bahasa daerah itu akan lenyap. sehingga lenyap pulalah budayanya. Memang secara pelan pelan bahasa daerah akan tergantikan oleh bahasa yang dianggapnya lebih unggul, lebih asyik penggunaannya, bahkan dikatakan lebih bernilai tinggi daripada bahasa daerahnya sendiri. Sudah banyak bahasa daerah yang ada di negara kita yang sudah hilang karena tidak dilestarikan lagi oleh generasi penerusnya.

Jadi, sebagai salah satu upaya mencegah atau melestarikan agar bahasa daerah tidak punah adalah pemerintah melalui dinas pendidikan selalu mengadakan perlombaan bahasa daerah, misalnya pidato bahasa daerah, lomba menulis bahasa daerah, menulis puisi bahasa daerah, menulis cerpen dengan menggunakan bahasa daerah, membaca berita dengan bahasa daerah dan masih banyak lagi yang lainnya.
member
Activity: 699
Merit: 55
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah?  
Yang paling utama adalah peran orang tuanya yang selalu menggunakan bahasa daerah yang digunakan sehari-harinya, selanjutnya adalah lingkungan sekitar teman-teman nya juga menggunakan bahasa daerah masing-masing, selain itu peran guru yang ada disekolah yang menekankan murid-muridnya untuk menggunkan bahasa dan cinta budayanya. Itulah solusi dari saya, supaya bahasa daerah tidak punah.
hero member
Activity: 1274
Merit: 503
Bitcoin Casino Est. 2013
Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.
Mungkin itu hanya untuk daerah tertentu saja gan meskipun saya secara pribadi belum pernah mendengar ada bahasa daerah yang sudah punah di Indonesia karena selama ini bahasa di daerah saya masih tetap terjaga dengan baik walaupun hampir semua masyarakat juga telah belajar bahasa lain seperti pada contoh bahasa Inggris dan juga bahasa Arab yang juga diyakini sudah menjadi penting untuk diketahui. Selain itu, saya juga tidak berpikir kalau bahasa daerah itu akan dilupakan begitu saja karena yang namanya bahasa daerah pasti akan lebih mudah untuk diingat dan dipakai kapan saja yang kita mau gan.

Quote
Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Jika agan telah menganggap ada bahasa daerah yang punah di daerah tertentu, saya kira hanya satu hal saja yang perlu dilakukan dan hal itu juga tidak begitu sulit sehingga tidak perlu melibatkan pihak pemerintah kedalam hal ini. Cukup ajarkan pada anak-anak kita dirumah kita sendiri secara masing-masing tanpa harus melibatkan siapapun dan juga jangan melarang mereka untuk belajar lebih banyak bahasa yang sudah sangat berguna seperti yang saya sebutkan diatas yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab.
sr. member
Activity: 476
Merit: 254
Peranan orang tua sebenarnya sangat penting untuk melestarikan bahasa daerah atau kampung ini, dalam penuturan atau percakapan (dialek) sehari-harinya, untuk mewariskan bahasa daerah ke generasi keturunan nya. yang menjadi persoalan atau masalah setiap orang mempunyai jodoh persilangan di setiap kota daerah besar lainnya, Semisal ( Medan-Sulawesi). Di dalam berumahtangga percakapan bahasa Nasional lah yang menjadi bahasa sehari-harinya mereka, apalagi kedua bahasa tersebut memang susah di ucapkan. Ini lah yang membuat sang anak malas untuk berbahasa daerah dari orang tua nya. Ini yang akan menjadi faktor kepunahan bahasa daerah mereka untuk generasi keturunannya yang tidak pernah di pakai atau di gunakannya lagi.

Orang tua sekarang lebih mementingkan kemajuan anaknya mereka di masa depan, apa yang di butuhkan oleh perusahaan2 besar. Kalau membicarakan secara value untuk masa depan, bahasa asing (inggris) lah yang menjadi fokus orang tua saat ini untuk menjadi bekal anaknya di kemudian hari.

full member
Activity: 769
Merit: 108
Berawal dari keluarga masing2, yang tua mengajari anak2nya sejak dini jadi tetep ada generasi penerusnya.
Jaman sekarang ini banyak orang2 tua yang tidak mengajarkan bahasa daerah ke anak2nya, kebanyakan bahasa Indonesia malah bahkan bahasa Inggris.
Ya pastinya mereka punya alasan kenapa lebih mengedepankan bahasa nasional dan bahasa internasional daripada bahasa daerah sendiri.
Ane pribadi pengguna bahasa Jawa sehari-hari, dan waktu anak ane masih kecil, ane selalu ngajak ngobrol pake bahasa Jawa sedangkan istri ane yang ngajak ngobrol pake bahasa Indo.
Tapi memang tingkat minat pengguna bahasa daerah itu semakin kesini semakin menurun.
Mungkin alternatif lain adalah dengan menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar ada pelatihan2 bahasa daerah setempat.
Di tempat ane ada pelatihan bahasa Jawa rutin 2x sebulan, tapi ini lebih ditujukan untuk mencari bibit2 calon MC/Pembawa Acara untuk acara2 misal kawinan dan acara2 adat lainnya.
Memang hal tersebut sangat tergantung pada didikan dalam keluarga masing masing, ketika seseorang telah tinggal di lingkungan perkotaan dengan berbagaimacam latar belakang daerah tertentu maka keluarga hanya mengajarkan anaknya bahasa nasional dan tidak mengajarkan bahasa daerahnya karena sangat sulit untuk mengajarkan bahasa daerahnya dilingkungan tersebut.
Kurangnya minant anak muda sekarang untuk dapat berbahasa daerahnya masing masing akan menjadi hilangnya bahasa daerah karena anak muda sekarang sangat menyukai budaya luar dan meninggalkan kebudayaan mereka sendiri.
Jika pemerintah peduli tentang hal ini tentu akan ada anak muda yang masih bisa berbahasa daerahnya masing masing dan bahasa daerah tidak akan punah di telan masa.
sr. member
Activity: 826
Merit: 460

Pola pikir moderen masyarakat saat ini sudah berubah akibat pengaruh digitalisasi, dan interaksi dengan masyarakat luar juga sudah aktif cepat. faktor urbanisasi besar-besar juga penyebabnya. sehingga dengan urbanisasi sudah berkumpul bermacam etnis dan suku sehingga ditempat tersbutlah mau tidak mau terpaksa mengunakan bahasa indonesia sebagai pemersatu, anak-anak juga di kota-kota juga sudah diasah bahasa indonesia

Iya benar,karena kita sudah ada di era moderen,bukan tidak menghargai bahasa daerah,tapi misal orang kampung yang tinggal dikampung yang mayoritas menggunakan bahasa daerahnya,ketika si orang kampung ini pindah kekota udah pasti dari segi kehidupan pun berubah dan dari cara bicara pun berubah yang misal berbahasa Sunda otomatis pindah jadi Indonesia karena menyesuaikan.

Itu memang benar, dan dari beberapa faktor saya pikir yang lebih mempengaruhi yaitu seperti yang agan sampaikan, yaitu dari faktor keadaan yang menuntut kita untuk mengubah bahasa, disisi lain itu bukan di sengaja tetapi memang kebutuhan yang harus mereka lakukan demi bisa menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Saya yakin sebagian besar orang pasti ngalamin hal seperti ini dan termasuk saya juga, ketika saya bekerja ngerantau ke luar kota maka mau tidak mau saya harus menggunakan bahasa nasinonal agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, jadi kalo kita melihat dari sisi ini seperti yang agan sampaikan maka ini lebih mengacu pada kebutuhan, dan tentunya jika di gali lagi lebih dalam maka masih cukup banyak faktor yang bisa mempengarungi dan menjadi alasan kenapa kaum muda lebih memilih untuk menggunakan bahasa indonesia di banding bahasa daerahnya sendiri.
member
Activity: 728
Merit: 48
Bahasa daerah bisa punah kalau masyarakatnya sudah tidak lagi menggunakannya. akan tetapi sepertinya bahasa daerah di negara kita ini tidak akan terancam punah karena memang banyak sekali bahasa daerahnya.
Fenomenan mengapa banyak kaum mudah enggan berbahasa daerah karena memang bisa jadi dari faktor pendidikan dimana kita lihat pendidikan kita sekarang dalam kurikulumnya sepetinya tidak dimasukkan pelajaran muatan lokal seperti dulu lagi sehingga banyak anak-anak muda yang tidak tahu akan bahasa daerahnya sendiri.
legendary
Activity: 3472
Merit: 1351
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 

Berawal dari keluarga masing2, yang tua mengajari anak2nya sejak dini jadi tetep ada generasi penerusnya.
Jaman sekarang ini banyak orang2 tua yang tidak mengajarkan bahasa daerah ke anak2nya, kebanyakan bahasa Indonesia malah bahkan bahasa Inggris.
Ya pastinya mereka punya alasan kenapa lebih mengedepankan bahasa nasional dan bahasa internasional daripada bahasa daerah sendiri.
Ane pribadi pengguna bahasa Jawa sehari-hari, dan waktu anak ane masih kecil, ane selalu ngajak ngobrol pake bahasa Jawa sedangkan istri ane yang ngajak ngobrol pake bahasa Indo.
Tapi memang tingkat minat pengguna bahasa daerah itu semakin kesini semakin menurun.
Mungkin alternatif lain adalah dengan menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar ada pelatihan2 bahasa daerah setempat.
Di tempat ane ada pelatihan bahasa Jawa rutin 2x sebulan, tapi ini lebih ditujukan untuk mencari bibit2 calon MC/Pembawa Acara untuk acara2 misal kawinan dan acara2 adat lainnya.
sr. member
Activity: 1162
Merit: 476
Bukan sesuatu yang baru bahwa pada akhirnya bahasa daerah pada akhirnya mulai terasingkan dan bukan hanya dalam bahasa daerah saja, akan tetapi banyak juga seperti kebudayaan yang semakin berkembangnya zaman maka itu akan terpinggirkan. Salah satu penyebabnya adalah seperti yang teman teman bahas di atas, yaitu ekonomi. Bisa dikatakan bahasa asing lebih menjual daripada bahasa daerah, sebagai kebutuhan dari pekerjaan ataupun yang berkaitan dengan uang misalnya. Seperti yang disampaikan oleh agan @mu_enrico.

Terlebih dizaman sekarang anak anak juga banyak dididik dan dibesarkan dengan bahasa Indonsia atau bahkan bahasa Inggris. Dan saya melihat ada pergeseran yang cukup besar, pasalnya yang melakukannya adalah dari semua kalangan.
Saya tidak akan terkejut ketika dalam beberapa tahun kedepan, anak anak sudah tidak paham lagi dengan bahasa daerahnya, sekalipun dia dibesarkan didaerah yang memiliki bahasa daerah, seperti misalnya Jawa, Sunda dan lain lain.
sr. member
Activity: 1008
Merit: 371
Saya pikir kebanyakan anak muda bukan enggan berbahasa daerah, namun lebih kepada lingkungan yang memaksa mereka untuk tidak menggunakan bahasa daerahnya, contohnya orang-orang muda di yogya kebanyakan menggunakan bahasa jawa karena di lingkungan mereka kebanyakan orang menggunakan bahasa jawa, sedangkan di jakarta karena kebanyakan orang menggunakan bahasa indonesia makanya kebanyakan orang muda lebih memilih menggunakan bahasa indonesia dibandingkan dengan bahasa daerahnya. Apalagi kebanyakan orang tua jaman sekarang ini enggan untuk mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak mereka dan ditambah dengan budaya modernisasi yang semakin tinggi itu membuat banyak anak mudah menjadi lupa akan bahasa daerah mereka.

Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
jr. member
Activity: 180
Merit: 1

Pola pikir moderen masyarakat saat ini sudah berubah akibat pengaruh digitalisasi, dan interaksi dengan masyarakat luar juga sudah aktif cepat. faktor urbanisasi besar-besar juga penyebabnya. sehingga dengan urbanisasi sudah berkumpul bermacam etnis dan suku sehingga ditempat tersbutlah mau tidak mau terpaksa mengunakan bahasa indonesia sebagai pemersatu, anak-anak juga di kota-kota juga sudah diasah bahasa indonesia

Iya benar,karena kita sudah ada di era moderen,bukan tidak menghargai bahasa daerah,tapi misal orang kampung yang tinggal dikampung yang mayoritas menggunakan bahasa daerahnya,ketika si orang kampung ini pindah kekota udah pasti dari segi kehidupan pun berubah dan dari cara bicara pun berubah yang misal berbahasa Sunda otomatis pindah jadi Indonesia karena menyesuaikan.
sr. member
Activity: 826
Merit: 460
Masalahnya untuk masalh ini banyak paktor sih,mulai dari paktor lingkungan,paktor pergaulan juga dan mungkin di sini peran orang tua juga penting, sepengetahuan saya untuk saat ini banyak peran orang tua yang mengganti bahasa daerah menjadi bahasa Indonesia, sehingga ketika anak bertumbuh yang mereka tau bahasa Indonesia,karena bahasa daerah nya tidak dipake,(dalam bahasa sehari-hari nya).

Nah itu benar gan, saya pikir memang cukup banyak faktor yang bisa menjadi penyebab mengapa kaum muda lebih banyak berinteraksi atau menggunakan bahasa indonesia untuk mengobrol atau menyapa orang lain, dan dari beberapa faktor yang lebih memungkinkan yaitu dari segi lingkungan mereka termasuk dari pengaruh kedua orang tua mereka juga. Seperti yang agan bilang dan memang sesuai dengan fakta, di zaman modern ini lebih banyak orang tua yang mengajarkan anak - anaknya untuk berbahasa indonesia dari sejak kecil, jujur saya kurang tahu apa yang menjadi alasan utamanya tetapi mungkin para orang tua mengikuti perkembangan zaman yang sudah semakin modern ini. Maka tidak aneh dan jelas ketika anak itu tumbuh dewasa mereka lebih banyak menggunakan bahasa indonesia di banding bahasa daerahnya sendiri.

Dan juga faktor lainnya yang menurut saya cukup berpengaruh yaitu dari faktor lingkungan, contohnya seperti kalau kita kerja di perantauan biasanya kita akan lebih sering menggunakan bahasa indonesia untuk bersosialisasi dengan orang lain, jadi intinya menurut saya menggunakan bahasa yang berbeda dan bukan bahasa asli dari daerah kita itu bukan sepenuhnya kesengajaan tetapi disisi lain ada beberapa hal lain seperti keadaan yang memaksa kita untuk menggunakan bahasa persatuan negara untuk menyesuaikan dengan keadaan, saya pikir ini alasan yang masuk akal sih.
hero member
Activity: 2842
Merit: 641
https://duelbits.com/
Ini tidak serta merta kembali kepada kaum muda sebenarnya karena pada akhirnya peran orang tua juga penting tetapi memang untuk daerah yang saya tinggali sekarang meskipun pada akhirnya bahasa Indonesia juga banyak yang memakai karena ini adalah kepastian mengingat Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan tetapi disisi lain untuk Bahasa daerah juga tidak di tinggalkan karena sehari-hari saya masih menggunakan bahasa daerah dan bukan hanya saya tetapi mayoritas warga juga sama tergantung situasi dan kondisi. Hal ini membuktikan bahwa selain dari peran orang tua yang harus mengajarkan bahasa daerah hal ini juga harus dilihat dari faktor wilayah karena tidak saya rasa ini masih menjadi salah satu patokan yang bisa digunakan.
Memang saat ini bahasa daerah terkadang terasingkan di beberapa daerah tetapi pada akhirnya kita juga tidak bisa melakukan apapun karena bahkan kita tahu bahwa terkadang bahasa indonesia atau mungkin sekarang bahasa inggris lebih bisa untuk mendatangkan keuntungan pada akhirnya. Bukan berarti saya senang dengan menipisnya bahasa tetapi ketika kita bersikap realistis keseimbangan antara bahasa yang digunakan juga penting untuk menunjang kehidupan.
member
Activity: 98
Merit: 21
Tontogether | Save Smart & Win Big
Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ga ada insentif untuk menggunakan bahasa daerah. Orang lebih suka belajar Bahasa Inggris -> terbuka lapangan pekerjaan di berbagai bidang, banyak konten menarik di Internet, dsb.
Ujung-ujungnya cuan dan kenikmatan.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Apa untungnya mencegah kepunahan bahasa daerah?
Kalau tidak ada cuan dan kenikmatan maka orang akan malas mengupayakan. Sehingga agar tidak punah harus ada insentif di situ.
Ane kasih satu contoh kenapa banyak orang luar Jawa yang bisa (at least tau dikit) Bahasa Jawa? Salah satunya karena dulu ada Ketoprak Humor. Shownya bagus -> mata dan telinga pada ke situ.
anak-anak sekarang suka bahasa indonesia dan bahasa asing bahkan ini manrik, karna indonesia salah penduduk terbesar di dunia, sehingga ada bahasa daerah kritis atau hampir punah. juga dipengaruhi oleh letak geografis sama jumlah penduduk yang sedikit.hal ini disebabkan oleh orang tuannya tidak mewariskan bahasa daerahnya kepada anak-anak mereka, jika kita lihat disebabkan faktor perkawinan antar suku sehingga saat dikaruniakan anak mereka mengajarkan bahasa indonesia kepada anak mereka, dipengaruhi juga oleh tempat dia sekolah atau lingkungan.
full member
Activity: 644
Merit: 155
Eloncoin.org - Mars, here we come!
~Snip~
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
simpelnya gini gan, kebutuhan bahasa sekarang ini untuk lokal indonesia sendiri pasti memakai bahasa pemersatu bangsa. meskipun banyak sekali bahasa daerah seperti yang agan sebutkan, sudah pasti setiap orang akan lebih mempelajari bahasa indonesia untuk saling berkomunikasi antar daerah.

untuk tingkatan lebih tinggi lagi, bahasa internasional yang dipakai berkomunikasi adalah bahasa inggris. sama kasusnya dengan bahasa pemersatu bangsa sudah pasti lebih dipelajari lagi untuk bisa berkomunikasi dengan orang luar. contohnya saja forum ini, meskipun pakai bantuan translator, itu sudah membuat kita belajar bahasa internasional.

lalu kapan menggunakan bahasa daerah?
kalau anda lihat orang tua yang punya anak atau anda sendiri memiliki anak, bahasa apa yang dipakai? kebanyakan ya pasti bahasa indonesia dengan maksud dan tujuan, anak kita dapat berkomunikasi dengan seluruh orang nusantara.

melihat permasalahan diatas, bagi saya hal yang utama adalah tetap menggunakan bahasa daerah di lingkup keluarga. terutama pada anak, agar ada generasi penerus dan bahasa daerah masing-masing tidak punah.
sr. member
Activity: 882
Merit: 355
Duelbits
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Salah satunya di sekolah-sekolah harus dibuat kurikulum bahasa daerah.

Dulu aku pernah tinggal di lampung, dimana banyak warganya mayoritas orang lampung, akan tetapi bahasa yang digunakan bukan bahasa lampung tapi bahasa Indonesia, dan bahkan Jawa karena bahasa lampung di sana "kalahan" alias tidak banyak dipakai oleh orang lampungnya sendiri dalam bertutur sehari-hari. Hal ini disebabkan karena berbaur atau bercampurnya orang lokal lampung dengan orang 'transmigrasi" jawa sehingga ketika bercakap, bahasa yang digunakan itu bahasa Indonesia, bahkan Jawa. Pun, Orang tua mereka terkadang tidak lagi mengajarkan anaknya bahasa lampung sehingga ada orang yang asli lampung tapi tidak bisa berbahasa lampung asli.

Ya hampir sama lah dengan medan, di kota tersebut tutur yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Sedangkan di daerah lain, semisal Palembang, orang datangan harus tahu berbahasa palembang, karena tutur kata sehari-hari di sana itu bahasa palembang, jadi jika orang datangan tidak paham atau sama sekali tidak tahu bahasa palembang susah, karena dulu ketika saya naik taksi di palembang terkadang bingung, karena drivernya hanya bisa berbahasa palembang, ketika ku ajak berbahasa Indonesia, nangkapnya lambat, hingga hampir tersesat karena beda bahasa.
saya juga pernah 3 hari berada di palembang gan karen aaa kerjaan kemaren dan bahasa di sana cukup unik, ornag itu bilang wong kito galo, awal nya saya gak ngerti itu apa, ternyata itu pertanyaan untuk orang yang baru di sana, artinya orang kita palembang! kira2 begitu.

saya telusuri kenapa orang orang di sana lebih menggunakan bahasa daerah mereka ketimbang bahasa indonesia, itu karena sejak lama bahkan di sekolah sekolah pun, penggunaan bahasa daerah wajib, bahkan mereka yang merantau ke palembang pun wajib paham bahasa asli sana.

di berbagai daerah, penggunaan bahasa daerah sudah terlihat seperti kolot, makanya anak2 muda nya jarang menggunakan bahasa asli mereka, malu katanya.
Ada berbagai alasan mengapa masyarakat sudah nampak jarang menggunakan bahasa daerah. Dan disini saya hanya akan menyebutkan dua saja ;
Pertama, berkurangnya rasa peduli dan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan daerahnya, sehingga mereka enggan untuk menggunakan bahasa daerahnya. Sementara itu ketika masyarakat sudah enggan untuk menggunakan bahasa daerah, maka daerah tersebut akan kehilangan identitasnya. Belum lagi ditambah dengan perkembangan zaman yang sudah tidak dapat terbendung lagi, hal ini menyebabkan bahwa bahasa daerah ini kurang cocok untuk digunakan pada saat ini. Bahkan tidak sedikit orang yang lebih berbangga diri menguasai bahasa asing dibandingkan dengan bahasa daerahnya. Dan sebetulnya hal ini juga tidak apa-apa, akan tetapi agar penggunaan bahasa daerah ini bisa terus bertahan dikalangan masyarakat, Maka terkait kesadaran masyarakat terhadap budaya dan bahasa ini perlu ditingkatkan kembali dan digemborkan kembali, agar bahasa daerah ini tidak hilang karena terus digerus oleh perkembangan zaman.


Kedua, banyak orang yang menganggap bahwa bahasa daerah ini terlalu kasar, sehingga kurang elok untuk diajarkan dan didengar oleh anak-anak. Sehingga masyarakat lebih memilih untuk menggunakan bahasa nasional.

Mempelajari bahasa asing itu perlu kita lakukan, agar kita juga bisa berkomunikasi dengan dunia luar, namun poin pentingnya, walaupun penguasaan bahasa asing ini penting, tapi sebagai putra daerah kita juga tidak boleh meninggalkan bahasa ataupun identitas daerah kita, hanya karena kita beralih tempat  tinggal diperkotaa.
member
Activity: 452
Merit: 10
👉bit.ly/3QXp3oh | 🔥 Ultimate Launc
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Salah satunya di sekolah-sekolah harus dibuat kurikulum bahasa daerah.

Dulu aku pernah tinggal di lampung, dimana banyak warganya mayoritas orang lampung, akan tetapi bahasa yang digunakan bukan bahasa lampung tapi bahasa Indonesia, dan bahkan Jawa karena bahasa lampung di sana "kalahan" alias tidak banyak dipakai oleh orang lampungnya sendiri dalam bertutur sehari-hari. Hal ini disebabkan karena berbaur atau bercampurnya orang lokal lampung dengan orang 'transmigrasi" jawa sehingga ketika bercakap, bahasa yang digunakan itu bahasa Indonesia, bahkan Jawa. Pun, Orang tua mereka terkadang tidak lagi mengajarkan anaknya bahasa lampung sehingga ada orang yang asli lampung tapi tidak bisa berbahasa lampung asli.

Ya hampir sama lah dengan medan, di kota tersebut tutur yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Sedangkan di daerah lain, semisal Palembang, orang datangan harus tahu berbahasa palembang, karena tutur kata sehari-hari di sana itu bahasa palembang, jadi jika orang datangan tidak paham atau sama sekali tidak tahu bahasa palembang susah, karena dulu ketika saya naik taksi di palembang terkadang bingung, karena drivernya hanya bisa berbahasa palembang, ketika ku ajak berbahasa Indonesia, nangkapnya lambat, hingga hampir tersesat karena beda bahasa.
saya juga pernah 3 hari berada di palembang gan karen aaa kerjaan kemaren dan bahasa di sana cukup unik, ornag itu bilang wong kito galo, awal nya saya gak ngerti itu apa, ternyata itu pertanyaan untuk orang yang baru di sana, artinya orang kita palembang! kira2 begitu.

saya telusuri kenapa orang orang di sana lebih menggunakan bahasa daerah mereka ketimbang bahasa indonesia, itu karena sejak lama bahkan di sekolah sekolah pun, penggunaan bahasa daerah wajib, bahkan mereka yang merantau ke palembang pun wajib paham bahasa asli sana.

di berbagai daerah, penggunaan bahasa daerah sudah terlihat seperti kolot, makanya anak2 muda nya jarang menggunakan bahasa asli mereka, malu katanya.
hero member
Activity: 1120
Merit: 741
Rollbit - Crypto Futures
Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Tidak perlu mendesak anak muda untuk mempelajari bahasa daerahnya karena sejak kecil sudah berbicara bahasa daerah dilingkungan tempat tinggal.
Anak muda perlu didesak untuk mempelajari bahasa dunia agar mudah membangun dan mempromosi budaya lokal kepada dunia. Desakan agar anak muda perlu mempelajari bahasa dunia karena untuk memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan karena hidup bukan kebelakang tetapi kedepan.

Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.
Pemerintah yang berperan sebagai pelaksana negara hanya perlu memfasilitasi ruang kepada anak muda untuk melakukan hal-hal yang mendorong mereka maju. Pemerintah tidak boleh memaksa karena kita negara demokrasi.
member
Activity: 492
Merit: 53
Tontogether | Save Smart & Win Big
saya sih melihat fenomena ini sebenarnya di dasari oleh peran orang orang tua, misalnya di daerah daerah jawa, saya melihat masih banyak orang orang tua di sana yang memang melestarikan bahasa daerah mereka, berbeda dengan orang orang tua yang berada di kota

saya sebenarnya tidak begitu suka jika kita semua melupakan bahasa daerah kita yang sudah ada sejak jaman dulu dan sudah turun temurun di wariskan dan lebih mengutamakan bahasa indonesia secara penuh, bahasa daerah adalah kekayaan budaya juga

pemerintah di berbagai daerah juga sebenarnya harus menjaga kelestarian bahasa wilayah mereka, aturan aturan juga harus di terapkan agar supaya bahasa daerah tidak punah secara perlahan lahan


Pola pikir moderen masyarakat saat ini sudah berubah akibat pengaruh digitalisasi, dan interaksi dengan masyarakat luar juga sudah aktif cepat. faktor urbanisasi besar-besar juga penyebabnya. sehingga dengan urbanisasi sudah berkumpul bermacam etnis dan suku sehingga ditempat tersbutlah mau tidak mau terpaksa mengunakan bahasa indonesia sebagai pemersatu, anak-anak juga di kota-kota juga sudah diasah bahasa indonesia
member
Activity: 89
Merit: 38
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 

Ada baiknya dalam forum keluarga tetap berbahasa daerah tapi saat di forum sosial berbicara bahasa Indonesia. Tetapi  baik juga jika memiliki anak sedari kecil kita sudah membiasakan berbahasa dengan bahasa daerah dan juga bahasa Indonesia.
Dan kalau anak dari kecil diajak berbahasa lain selain 2 bahasa utama. misalkan bahasa Inggris, itu juga baik. Karna saat masih kecil anak ternyata cepat sekali untuk menyerap bahasa atau apapun yg diajarkan.

Jangan malu dibilang ndeso dan jangan malu berbahasa daerah.
Jangan sungkan bertegur sapa dengan bahasa daerah jika bertemu di manapun dengan sesama.
sr. member
Activity: 448
Merit: 294
Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah.
Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.

Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.

Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 

Kepunahan bahasa daerah itu jelas akan terjadi jika kita dan pemarintah kurangnya kesadaran dalam menjaganya dan melestarikannya. Kesadaran itu seringkali hanyut bersama dengan budaya baru yang mendominasi, seperti bahasa indonesia banyak anak muda atau gen z sekarang lebih pede dan bangga berbicara bahasa indonesia daripada bahaya daerah apalagi bisa berbicraa bahasa inggris mereka lebih pede lagi dan merasa keren.

Berbicara menggunakan bahasa Indonesia memang diwajibkan diajarkan di Indonesia untuk meningkatkan jiwa persatuan masyarakat Indonesia yang memiliki banyak sekali suku dan bahasa tapi seharusnya pemerintah di setiap daerah harus mewajibkan di setiap sekolah menggunakan bahasa daerah masing-masing dan diajarkan di setiap daerah bila perlu masuk ujian nasional, pemerintah juga harus memberikan fasilitas untuk para pengajar. Karena yang terjadi sekarang, menjadi guru bahasa daerah rendah peminatnya karena tidak terlihat masa depan yang cerah di sana. Jadi tidak heran sekarang para genarasi muda terlihat tidak percaya diri kalau beberbicara bahasa daerah karena kurangnya edukasi pentingnya menjaga bhasa daerah.
member
Activity: 154
Merit: 17
Masalahnya untuk masalh ini banyak paktor sih,mulai dari paktor lingkungan,paktor pergaulan juga dan mungkin di sini peran orang tua juga penting, sepengetahuan saya untuk saat ini banyak peran orang tua yang mengganti bahasa daerah menjadi bahasa Indonesia, sehingga ketika anak bertumbuh yang mereka tau bahasa Indonesia,karena bahasa daerah nya tidak dipake,(dalam bahasa sehari-hari nya).

Menurut saya juga karena untuk saat ini bahasa Indonesia memang dikedepankan dibanding bahasa daerah,misal kita pergi ke satu acara yang mana diacara itu orang berbahasa Indonesia,sedangkan kita misal dari sunda(udah pasti kan bahasa sehari-hari yang dipake bahasa sunda),mau tidak mau kita harus bisa menyesuaikan untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Tapi pesan nya untuk anak muda melenial jangan lah melupakan bahasa daerah kalian masing,mau bahasa daerah jawanya, daerah sundanya dllnya.
hero member
Activity: 854
Merit: 737
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Salah satunya di sekolah-sekolah harus dibuat kurikulum bahasa daerah.

Dulu aku pernah tinggal di lampung, dimana banyak warganya mayoritas orang lampung, akan tetapi bahasa yang digunakan bukan bahasa lampung tapi bahasa Indonesia, dan bahkan Jawa karena bahasa lampung di sana "kalahan" alias tidak banyak dipakai oleh orang lampungnya sendiri dalam bertutur sehari-hari. Hal ini disebabkan karena berbaur atau bercampurnya orang lokal lampung dengan orang 'transmigrasi" jawa sehingga ketika bercakap, bahasa yang digunakan itu bahasa Indonesia, bahkan Jawa. Pun, Orang tua mereka terkadang tidak lagi mengajarkan anaknya bahasa lampung sehingga ada orang yang asli lampung tapi tidak bisa berbahasa lampung asli.

Ya hampir sama lah dengan medan, di kota tersebut tutur yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Sedangkan di daerah lain, semisal Palembang, orang datangan harus tahu berbahasa palembang, karena tutur kata sehari-hari di sana itu bahasa palembang, jadi jika orang datangan tidak paham atau sama sekali tidak tahu bahasa palembang susah, karena dulu ketika saya naik taksi di palembang terkadang bingung, karena drivernya hanya bisa berbahasa palembang, ketika ku ajak berbahasa Indonesia, nangkapnya lambat, hingga hampir tersesat karena beda bahasa.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ga ada insentif untuk menggunakan bahasa daerah. Orang lebih suka belajar Bahasa Inggris -> terbuka lapangan pekerjaan di berbagai bidang, banyak konten menarik di Internet, dsb.
Ujung-ujungnya cuan dan kenikmatan.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Apa untungnya mencegah kepunahan bahasa daerah?
Kalau tidak ada cuan dan kenikmatan maka orang akan malas mengupayakan. Sehingga agar tidak punah harus ada insentif di situ.
Ane kasih satu contoh kenapa banyak orang luar Jawa yang bisa (at least tau dikit) Bahasa Jawa? Salah satunya karena dulu ada Ketoprak Humor. Shownya bagus -> mata dan telinga pada ke situ.
Ane sepakat dengan apa yang agan sampaikan pada akhirnya adalah masalah ekonomi, karena belajar bahasa daerah merasa hanya untuk di daerahnya saja dan sejak lahir mereka menggunakannya walaupun tidak sempurna (hanya sealakadarnya saja).
Dengan bisa bahasa inggris & bahasa indonesia cakrawala ekonomi jauh lebih luas untuk di lihat dan di dapatkan, maka dari itu para generasi yang melek ekonomi mereka akan lebih tertarik pada bahasa yang bisa membawa mereka mendapatkan kehidupan lebih baik.

bagi ane ini cukup sulit, jika kita memilih siapa yang bertanggung jawab akan mencegah kepunahan bahasa daerah jika sudut pandangnya adalah ekonomi, sekalipun upaya itu di lakukan tapi pandangan lain itu tidak bernilai besar untuk mendapatkan insentif.
hero member
Activity: 952
Merit: 541
Lunturnya minat (penutur aslinya) pada bahasa daerah mereka tergantung sikap dari penutur dalam membudidayakan bahasa daerah mereka pada generasi selanjutnya. Sebenarnya jika ditelusuri lebih dalam, banyak faktor yang menyebabkan bahasa daerah terancam punah. Akibat migrasi atau mereka berpindah tempat ke wilayah yang tidak umum menggunakan bahasa daerah, mereka mulai jarang menggunakan bahasa daerah, perkawinan beda suku juga menjadi sebab terancam punahnya bahasa daerah.

Bahasa daerah perlu dijaga karena itu warisan dari nenek moyang suatu suku untuk menandakan darimana mereka berasal. Perlu ditingkatkan kesadaran untuk selalu melestarikan bahasa daerah masing-masing karena bisa berperan sebagai identitas mereka.
Belajarlah dari etnis Cina yang ada di Indonesia, meski mereka tercatat sebagai generasi keempat dari garis keturunan yang telah berada di negari orang, mereka tetap melestarikan bahasa ibunya walaupun sangat jarang pulang ke tanah kelahiran nenek moyangnya.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ga ada insentif untuk menggunakan bahasa daerah. Orang lebih suka belajar Bahasa Inggris -> terbuka lapangan pekerjaan di berbagai bidang, banyak konten menarik di Internet, dsb.
Ujung-ujungnya cuan dan kenikmatan.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Apa untungnya mencegah kepunahan bahasa daerah?
Kalau tidak ada cuan dan kenikmatan maka orang akan malas mengupayakan. Sehingga agar tidak punah harus ada insentif di situ.
Ane kasih satu contoh kenapa banyak orang luar Jawa yang bisa (at least tau dikit) Bahasa Jawa? Salah satunya karena dulu ada Ketoprak Humor. Shownya bagus -> mata dan telinga pada ke situ.
member
Activity: 178
Merit: 53
Binance #Smart World Global Token
saya sih melihat fenomena ini sebenarnya di dasari oleh peran orang orang tua, misalnya di daerah daerah jawa, saya melihat masih banyak orang orang tua di sana yang memang melestarikan bahasa daerah mereka, berbeda dengan orang orang tua yang berada di kota

saya sebenarnya tidak begitu suka jika kita semua melupakan bahasa daerah kita yang sudah ada sejak jaman dulu dan sudah turun temurun di wariskan dan lebih mengutamakan bahasa indonesia secara penuh, bahasa daerah adalah kekayaan budaya juga

pemerintah di berbagai daerah juga sebenarnya harus menjaga kelestarian bahasa wilayah mereka, aturan aturan juga harus di terapkan agar supaya bahasa daerah tidak punah secara perlahan lahan

hero member
Activity: 2016
Merit: 555
Secara garis besar bahwa kita kalah dalam peperangan budaya, mudahnya mendapatkan informasi dan mudahnya mengakses lingkungan di era digital, anak muda lebih tertarik pada sesuatu yang baru, dan menganggap kearifan lokal adalah sebuah hal yang kuno atau jadul termasuk bahasa, dan doktrin itu efektif untuk menarik para pemuda perlahan  menganggap bahwa bahasa asalnya itu tidak begitu penting untuk di dalami, mungkin hanya pada pengucapan aktivitas di lingkungan daerah saja.

Jika kita perhatikan dalam pendidikan dari mulai paling terbawah, TK/PAUD hingga SMA yang di tekankan untuk di pelajari adalah bahasa Indonesia sementara bahasa daerah opsional, dan saya pikir hal ini juga menjadi salah satu langkah yang salah pemerintah jika bahasa daerah tidak di tekankan juga.
Alasan terkuatnya saya sepakat dengan anda bahwa bahasa daerah di pandang tidak memiliki nilai ekonomi, padahal jika di pelajari lebih jauh mungkin bisa menjadi daya jual kemampuan berbahasa kita di daerah tersebut.
member
Activity: 60
Merit: 11
 Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah.
Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.

Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.

Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Jump to: