Apakah hal itu yang pada akhirnya ikut mempengaruhi penilaian KHL sehingga upah nya menjadi sekecil itu? Maksudnya selama ini sebenarnya UMR segitu tidak cukup hanya saja karena secara umum warga disana bisa survive lalu akhirnya upahnya tidak ada kenaikan yang berarti.
Kalau ane punya pandangan lain. Bisa survive maksudnya masih bisa tinggal dan hidup di sana. Bisa dibayangkan kalau penghasilan kecil dan tidak cukup tentunya bikin orang-orang eksodus ke luar daerah untuk bisa survive, ini nantinya akan bikin tenaga kerja langka. Nah kalau dibayar kecil masih bisa hidup, orang-orang masih akan stay dan bikin senang pengusaha karena nyari karyawan sangat mudah di sana.
Ane rada bingung soal supply dan demand lapangan pekerjaan ini. Apakah konsepnya bener gini?
Lapangan pekerjaan lebih banyak daripada pelamar kerja = Gaji tinggi
Lapangan pekerjaan lebih sedikit daripada pelamar kerja = Gaji rendah
Betul, coba aja jadi tukang sapu atau pemetik buah di Australi, pulang ke Indo udah kek orang kaya.
Tapi, di daerah ane (daerah UMR 1,9juta), cari kerja sebenernya ga susah-susah banget, asalkan mau gerak ke pabrik atau ke daerah kota modal ijazah SMA dan umur dibawah 35th masih banyak yang nerima kerja. Ane ngerasa disini lapangan pekerjaan bener-bener melimpah. Tetapi kenapa gajinya ga bisa bersaing?
Bahkan tetangga ane yang punya banyak perusahaan besar ngaku, kalo cari karyawan itu susah. Ga tau, ini karena emang supply lapangan pekerjaan udah melimpah atau emang orang pada ga terima sama besaran gaji yang ditawarin (gaji UMK).
Kalau pengen merantau (ke Jabodetabek dan Karawang) malah susah. Notabene lowongan kerja disana seleksinya lebih ketat daripada di daerah ane. Artiya, lapangan pekerjaan kota besar, lebih sedikit daripada pelamar kerja dong?
Ya itu sama kek poin ane pada @Hanadawa kalau digaji 2jt dan ga bisa survive maka ngapain kerja di situ, mending pindah di tempat yang bisa survive, artinya di Jabodetabek. Coba itu gajinya dinaikin pasti akan merasakan gelontoran karyawan
Jika bicara tentang gizi, tempe bisa menjadi pilihan karena memiliki kandungan gizi yang lebih lengkap[2] dan terbilang relatif murah.
Ada istilah Soy Boy gan... protein dari soy itu beda kasta dengan yang dari hewan, telur misalnya udah paling murce.
https://www.youtube.com/watch?v=7dWsy9xAHb0IMO produk soy bukan pilihan utama, hanya sebagai pelengkap (dari pada ga ada).