Author

Topic: Mengenal UMR, UMP dan UMK (Read 256 times)

hero member
Activity: 2184
Merit: 599
September 30, 2023, 01:12:04 PM
#20
Btw, Jawa selain Banten ama DKI kok miris sekali...
Saya tidak memahi kemana maksud agan tentang "miris" ini, tetapi saya ingin mencoba menjawabnya, kenapa UMP DKI masih di bawah UMK Karawang atau Bekasi, Saya pernah membaca bahwasannya itu di sengaja untuk mengelola daya beli di DKI supaya inflasi tidak tinggi.

Untuk Jawa sendiri mengapa relatif kecil UMP karena sepengalaman saya di daerah Jawa biaya hidup masih terbilang murah, membawa uang Rp 7000 sudah bisa bikin perut kenyang
Maksudnya upah yang reasonable di Jawa cuma di prov DKI & Banten (secara umum), Karawang & Bekasi masuk prov Jabar ya? Berarti plus daerah kab/kota itu.
2jt itu kecil sekali gan... dan Rp 7.000 bisa kenyang itu bener bisa kalau banyakin di nasi. Tapi tentu tidak bisa dapat protein selain telur. Kalau sekali makan cuma keluar Rp 7.000 lama-lama bisa stunting gan.
Maaf sebelumnya,,,,
Memang kalo di runtut dan perhitungkan gaji dua juta  itu kecil dan memang gak bakalan cukup untuk kebutuhan, tetapi itu pada periode tertentu, karena hanya sebatas gaji minimum yang perlu di terapkan, biasanya rentang waktu 3 bulan akan ada kenaikan gaji karyawan, dan bagi karyawan yang sudah memiliki umur kerja satu tahun wajib gajinya di naikan sesuai UU.
Emang bener si jika keterusan seperti itu bakalan stunting dan kekurangan gizi lainnya, kebetulan saya waktu itu makan sama dua potong tempe dan satu potong ayam, tetapi mungkin hanya di beberapa tempat saja, makanya saya mengasumsikan seperti itu, mohon di maklumi.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
September 30, 2023, 01:03:11 PM
#19
Ya kalau menurut ane sih harus seimbang juga antara kesejahteraan masyarakat dengan keuntungan perusahaan yang membangun pabrik di area dengan UMR rendah. Kalau gajinya rendah terus, masyarakat yang kerja dengan gaji UMR terutama area Jateng dan DIY jadi lambat dong, pertumbuhan kesejahteraannya.

Dalam hal ini bukan berarti pemerintah tidak memperhatiikan terkait daripada kenaikan gaji para karyawan, pekerja ataupun buruh. Akan tetapi pada saat ini masih dalam tahap penyesuaian dan tahap pemulihan, seseorang bisa bekerja dipabrik ataupun di supermarket saja sudah menjadi hal yang harus kita syukuri bersama yang dimana seperti yang kita ketahui dengan seksama tentang apa yang terjadi pada tahun-tahun kebelakang dimana banyak sekali karyawan pabrik yang dikenakan PHK karena kondisi suatu pabrik sedang tidak baik-baik saja.

Quote from: bayu7adi
Siapa tahu dengan adanya kebijakan kenaikan gaji yang signifikan menumbuhkan rasa semangat bekerja bagi para karyawan, terutama tulang punggung keluarga. Ya tentu saja harus diimbangi dengan standar/taraf kerja yang tinggi juga.

kadang kali seseorang terus berspekulasi dan berkoar kepada pemenrintah untuk menaikan tingkat UMR di daerahnya, namun sangat disayangkang mereka hanya beromong kosong akan hal tersebut. Dari pada kita menyibukan diri akan hal tersebut dan berharap belas kasihan dari pemerintah maupun pemilik pabrik untuk bisa meningkatkan upah para pekerja, lebih baik kita melakukan hal yang lebih bermanfaat untuk terus meningkatkan kemampuan, pengetahuan serta kreativitas. Karena dengan melakukan hal tersebut insyaallah upah akan menyesuaikan dengan kemampuan dan bukan anda yang membutuhkan perusahaan akan tetapi perusahaanlah yang akan membutuhkan anda.

Quote from: bayu7adi
Kembali lagi seperti yang di bahas diatas, harga makanan di Jogja dan Jateng emang ada yang murah, tetapi harga BBM, rokok, pulsa, iphone, paket data, listrik, air dsb itu sama dengan harga di kota dengan UMR tinggi. Miris kalau membandingkan gaji pokok UMK di Karawang yang bahkan 250% lebih tinggi, dan yang membedakan harga kebutuhan adalah makanan dan minuman saja.

Pada saat ini hidup hemat dan bijak dalam pengelolaan keungan adalah hal utama yang harus kita lakukan karena terkait ekonomi masih dalam tahap pemulihan. Selain itu kita juga harus cukup bijak dalam melakukan pengeluaran dan untuk sementara ini kita harus mendahulukan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan, Karena sebagian dari apa yang anda sebutkan yaitu "Rokok dan Iphone" itu merupakan sebuah keinginan bukan kebutuhan. Untuk sementara ini kepinggirkanlah sebuah gengsi tersebut karena hal ini hanya akan semakin memberatkan dan mempersulit diri anda sendiri.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
September 30, 2023, 02:03:12 AM
#18
Apakah hal itu yang pada akhirnya ikut mempengaruhi penilaian KHL sehingga upah nya menjadi sekecil itu?  Maksudnya selama ini sebenarnya UMR segitu tidak cukup hanya saja karena secara umum warga disana bisa survive lalu akhirnya upahnya tidak ada kenaikan yang berarti.
Kalau ane punya pandangan lain. Bisa survive maksudnya masih bisa tinggal dan hidup di sana. Bisa dibayangkan kalau penghasilan kecil dan tidak cukup tentunya bikin orang-orang eksodus ke luar daerah untuk bisa survive, ini nantinya akan bikin tenaga kerja langka. Nah kalau dibayar kecil masih bisa hidup, orang-orang masih akan stay dan bikin senang pengusaha karena nyari karyawan sangat mudah di sana.

Ane rada bingung soal supply dan demand lapangan pekerjaan ini. Apakah konsepnya bener gini?
Lapangan pekerjaan lebih banyak daripada pelamar kerja = Gaji tinggi
Lapangan pekerjaan lebih sedikit daripada pelamar kerja = Gaji rendah
Betul, coba aja jadi tukang sapu atau pemetik buah di Australi, pulang ke Indo udah kek orang kaya.

Tapi, di daerah ane (daerah UMR 1,9juta), cari kerja sebenernya ga susah-susah banget, asalkan mau gerak ke pabrik atau ke daerah kota modal ijazah SMA dan umur dibawah 35th masih banyak yang nerima kerja. Ane ngerasa disini lapangan pekerjaan bener-bener melimpah. Tetapi kenapa gajinya ga bisa bersaing?

Bahkan tetangga ane yang punya banyak perusahaan besar ngaku, kalo cari karyawan itu susah. Ga tau, ini karena emang supply lapangan pekerjaan udah melimpah atau emang orang pada ga terima sama besaran gaji yang ditawarin (gaji UMK).

Kalau pengen merantau (ke Jabodetabek dan Karawang) malah susah. Notabene lowongan kerja disana seleksinya lebih ketat daripada di daerah ane. Artiya, lapangan pekerjaan kota besar, lebih sedikit daripada pelamar kerja dong?
Ya itu sama kek poin ane pada @Hanadawa kalau digaji 2jt dan ga bisa survive maka ngapain kerja di situ, mending pindah di tempat yang bisa survive, artinya di Jabodetabek. Coba itu gajinya dinaikin pasti akan merasakan gelontoran karyawan Grin

Jika bicara tentang gizi, tempe bisa menjadi pilihan karena memiliki kandungan gizi yang lebih lengkap[2] dan terbilang relatif murah.
Ada istilah Soy Boy gan... protein dari soy itu beda kasta dengan yang dari hewan, telur misalnya udah paling murce.
https://www.youtube.com/watch?v=7dWsy9xAHb0

IMO produk soy bukan pilihan utama, hanya sebagai pelengkap (dari pada ga ada).
hero member
Activity: 1470
Merit: 555
dont be greedy
September 29, 2023, 02:09:59 PM
#17
Pada saat ini Indonesia sendiri sedang mengalami pemulihan ekonomi sehingga aktivitas perekonomian dinegara kita belumlah stabil seutuhnya dan lagi-lagi hal ini diakibatkan oleh wabah covid-19 yang baru saja usai pada beberapa bulan kebelakang yang hampir saja melumpuhkan perekonomian di berbagai negara termasuk Indonesia. Dan berangkat dari hal inilah yang membuat pemerintah belum bisa menaikan upah minimum yang ada dibeberapa daerah. karena jika pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut (Menaikan Upah minimum) maka hal ini akan semakin memberatkan dunia usaha, yang dimana dunia usaha ini sedang mengalami pemulihan.
Ya kalau menurut ane sih harus seimbang juga antara kesejahteraan masyarakat dengan keuntungan perusahaan yang membangun pabrik di area dengan UMR rendah. Kalau gajinya rendah terus, masyarakat yang kerja dengan gaji UMR terutama area Jateng dan DIY jadi lambat dong, pertumbuhan kesejahteraannya.

Siapa tahu dengan adanya kebijakan kenaikan gaji yang signifikan menumbuhkan rasa semangat bekerja bagi para karyawan, terutama tulang punggung keluarga. Ya tentu saja harus diimbangi dengan standar/taraf kerja yang tinggi juga.

Kembali lagi seperti yang di bahas diatas, harga makanan di Jogja dan Jateng emang ada yang murah, tetapi harga BBM, rokok, pulsa, iphone, paket data, listrik, air dsb itu sama dengan harga di kota dengan UMR tinggi. Miris kalau membandingkan gaji pokok UMK di Karawang yang bahkan 250% lebih tinggi, dan yang membedakan harga kebutuhan adalah makanan dan minuman saja.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
September 29, 2023, 12:01:22 PM
#16

Kalau kata pemerintah, gaji karyawan yang rendah jadi daya tarik investor buat bangun perusahaan atau pabrik di area tsb. Okelah, ane ga ada masalah sama itu.

Pada saat ini Indonesia sendiri sedang mengalami pemulihan ekonomi sehingga aktivitas perekonomian dinegara kita belumlah stabil seutuhnya dan lagi-lagi hal ini diakibatkan oleh wabah covid-19 yang baru saja usai pada beberapa bulan kebelakang yang hampir saja melumpuhkan perekonomian di berbagai negara termasuk Indonesia. Dan berangkat dari hal inilah yang membuat pemerintah belum bisa menaikan upah minimum yang ada dibeberapa daerah. karena jika pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut (Menaikan Upah minimum) maka hal ini akan semakin memberatkan dunia usaha, yang dimana dunia usaha ini sedang mengalami pemulihan.
hero member
Activity: 2212
Merit: 670
Signature designer - start @$10 - PM me!
September 29, 2023, 11:25:09 AM
#15
UMK Yogyakarta kok miris banget ya enggak sampai 2 juta, padahal menurut saya jaman sekarang ini 2 juta itu tidak cukup karena kebutuhan orang yang semakin meningkat. Apalagi jika melihat harga-harga makanan dan kost di yogya yang hampir sama seperti di kota besar, saya kira 2 juta itu sangat ngepas sekali hanya untuk survive.
Yogyakarta lebih terkenal sebagai kota pariwisata dan pendidikan/pelajar, nilai UMP mungkin tidak terlalu menjadi agenda prioritas pemprov karena tidak banyak penduduk lokal yg berprofesi sebagai pegawai industri dikota sendiri.
Tapi lebih baik mengacu pada UMK daripada UMP, karena UMP adalah angka minimum yg dapat ditolerir, pada lingkup yg lebih kecil biasanya ditetapkan angka upah pekerja yg lebih besar dari itu dan yg umum diketahui bahwa penerapan sistem upah di industri lokal lebih nurut kebijakan pemkab/kot. Grin
legendary
Activity: 3500
Merit: 1354
September 29, 2023, 11:08:05 AM
#14
Tapi kalo ada yang bilang di Jogja itu paling murah itu adalah janji palsu.

Ane tersentil sebagai warga Jogja wkwkwkwk, tapi memang itu lah fakta dilapangannya, memang ada beberapa yang murah khususnya makanan tapi secara kebutuhan umum, ane pikir sama aja dengan kota2 lainnya yang punya UMP lebih tinggi.
Miris memang dengan UMP segitu karena ane sebagai warga Jogja yang istilahnya masih jauh dari pusat kota, 2-3jt per bulan itu bisa dibilang super pas2an.
Kalo istilahnya gaji 2.5jt per bulan, bisa dikatakan pengeluaran sehari2 ga boleh lebih dari 80rb, buat ane pribadi 80rb buat makan sekluarga sehari aja hitungannya udah bisa dibilang menu sederhana, belum kebutuhan2 yang lainnya.
Tapi pada faktanya masih banyak perusahaan2 yang menggaji karyawannya dibawah UMP/UMK/UMR yang ada, ane mengalami sendiri waktu ane masih jadi karyawan sebuah perusahaan yang bisa dibilang punya nama besar.
Tapi ya mau gimana lagi, orang2 ga punya pilihan lain selain menerima tawaran gaji yang ada karena memang susahnya cari kerja di negri ini.
legendary
Activity: 2870
Merit: 7490
Crypto Swap Exchange
September 29, 2023, 04:48:41 AM
#13
UMK Yogyakarta kok miris banget ya enggak sampai 2 juta, padahal menurut saya jaman sekarang ini 2 juta itu tidak cukup karena kebutuhan orang yang semakin meningkat. Apalagi jika melihat harga-harga makanan dan kost di yogya yang hampir sama seperti di kota besar, saya kira 2 juta itu sangat ngepas sekali hanya untuk survive.

Sebagai catatan tambahan, UMK untuk kabuptan/kota di Yokyakarta sedikit lebih tinggi daripada UMR Yokyakarta[1]. Meskipun menurut saya perbedaan nya tidak jauh dan masih miris.

2jt itu kecil sekali gan... dan Rp 7.000 bisa kenyang itu bener bisa kalau banyakin di nasi. Tapi tentu tidak bisa dapat protein selain telur. Kalau sekali makan cuma keluar Rp 7.000 lama-lama bisa stunting gan.

Jika bicara tentang gizi, tempe bisa menjadi pilihan karena memiliki kandungan gizi yang lebih lengkap[2] dan terbilang relatif murah.

[1] https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/12/07/180314278/daftar-ump-dan-umk-jogja-2023-berlaku-mulai-1-januari-2023
[2] https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/01/203200523/5-manfaat-tempe-untuk-kesehatan-murah-dan-bergizi
hero member
Activity: 1470
Merit: 555
dont be greedy
September 29, 2023, 02:18:36 AM
#12
Ane rada bingung soal supply dan demand lapangan pekerjaan ini. Apakah konsepnya bener gini?
Lapangan pekerjaan lebih banyak daripada pelamar kerja = Gaji tinggi
Lapangan pekerjaan lebih sedikit daripada pelamar kerja = Gaji rendah

Kalau kata pemerintah, gaji karyawan yang rendah jadi daya tarik investor buat bangun perusahaan atau pabrik di area tsb. Okelah, ane ga ada masalah sama itu.

Tapi, di daerah ane (daerah UMR 1,9juta), cari kerja sebenernya ga susah-susah banget, asalkan mau gerak ke pabrik atau ke daerah kota modal ijazah SMA dan umur dibawah 35th masih banyak yang nerima kerja. Ane ngerasa disini lapangan pekerjaan bener-bener melimpah. Tetapi kenapa gajinya ga bisa bersaing?

Bahkan tetangga ane yang punya banyak perusahaan besar ngaku, kalo cari karyawan itu susah. Ga tau, ini karena emang supply lapangan pekerjaan udah melimpah atau emang orang pada ga terima sama besaran gaji yang ditawarin (gaji UMK).

Kalau pengen merantau (ke Jabodetabek dan Karawang) malah susah. Notabene lowongan kerja disana seleksinya lebih ketat daripada di daerah ane. Artiya, lapangan pekerjaan kota besar, lebih sedikit daripada pelamar kerja dong?
legendary
Activity: 3066
Merit: 1312
September 29, 2023, 12:19:23 AM
#11
Untuk Jawa sendiri mengapa relatif kecil UMP karena sepengalaman saya di daerah Jawa biaya hidup masih terbilang murah, membawa uang Rp 7000 sudah bisa bikin perut kenyang, dan mungkin pemerintah ingin menjaga hal itu untuk keberlangsungan hidup masyarakat di daerah Jawa karena jika UMP di naikan maka daya beli masyarakat akan meningkat juga berpotensi membuat inflasi menjadi lebih tinggi. CMIIW

Bener 7000 bisa kenyang, di Jakarta pun saya rasa 7000 juga bisa kenyang asalkan makan seadanya (nasi + kuah)  Grin. Tapi apa iya semua orang harus makan berpatokan sama "kenyang" saja, kan tidak to? Saya termasuk orang Jawa, tepatnya di sebuah kabupaten di Jawa Tengah dan saya bisa bilang kalau pengeluaran sebulan bisa 2x UMP. Mulai dari makan sehari2, listrik, air, internet, uang sekolah anak, transport, dll ini pun saya bisa bilang sudah dalam mode hemat. Saya melihatnya UMP ini cocoknya cuma buat orang yang masih single, kalau orang sudah berkeluarga saya yakin disemua daerah pasti masih ngos2an ngatur keuangannya kalau gajinya masih disekitar UMP. Solusi buat saya pribadi ya cari sumber pemasukan lain, contohnya dari forum ini dan buka usaha kecil2an.
sr. member
Activity: 546
Merit: 367
rollbit.com/trading
September 28, 2023, 11:29:00 PM
#10
Berdasarkan bincang-bincang di video ini: Mengapa UMR di Yogyakarta Murah?
Ane memetik sesuatu yang sangat masuk akal yaitu warga yang tidak berada di daerah perkotaan umumnya masih memiliki kebun/sawah/ladang jadi mereka masih bisa memenuhi kebutuhan makan dari hasil kebun sendiri. Itu menekan pengeluaran per bulan mereka sehingga bisa survive walaupun UMR kecil.
Apakah hal itu yang pada akhirnya ikut mempengaruhi penilaian KHL sehingga upah nya menjadi sekecil itu?  Maksudnya selama ini sebenarnya UMR segitu tidak cukup hanya saja karena secara umum warga disana bisa survive lalu akhirnya upahnya tidak ada kenaikan yang berarti.

Ya kalau ini logis sih, kalo mematok UMR yang gede nanti para perusahaan yang kalang kabut dan ga bisa hire karyawan.
Menurut saya penetapan UMR di beberapa daerah masih lebih menguntungkan perusahaan daripada kesejahteraan karyawan. Tapi jika mengikut apa yang Om @mu_enrico katakan, bahwa saat ini lebih banyak orang yang membutuhkan pekerjaan daripada ketersediaan lapangan kerja, maka ini adalah situasi yang tidak dapat dicegah. Bisa dikatakan Perusahaan sedikit diuntungkan dalam negosiasi karena supply pekerja yang lebih banyak.

Bagaimana menurut teman-teman SFI disini apakah UMR yang sekarang sudah win-win solution bagi kedua belah pihak? Saya bukan seorang karyawan perusahaan jadi saya tidak terlalu mengerti dengan ini.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
September 28, 2023, 11:00:31 PM
#9

Maksudnya upah yang reasonable di Jawa cuma di prov DKI & Banten (secara umum), Karawang & Bekasi masuk prov Jabar ya? Berarti plus daerah kab/kota itu.
2jt itu kecil sekali gan... dan Rp 7.000 bisa kenyang itu bener bisa kalau banyakin di nasi. Tapi tentu tidak bisa dapat protein selain telur. Kalau sekali makan cuma keluar Rp 7.000 lama-lama bisa stunting gan.

Cocok, dan di jawa tengah UMK di kabupaten saya masih si angka 2jt, itu baru naik belum lama ini. Meskipun saya hidup di daerah pedesaan tetapi uang segitu masih kurang. Mungkin kalau hanya untuk hidup itu cukup dan jika berhemat dan memanfaatkan alam untuk makan malah lebih tetapi jika dipikir untuk keperluan anak dan sekolah anak masih jauh dari cukup

7rb kenyang kalo nasi rames, kalau makan nasi padang 10rb itu juga paketan yang nasinya dikit banget.

Berdasarkan bincang-bincang di video ini: Mengapa UMR di Yogyakarta Murah?
Ane memetik sesuatu yang sangat masuk akal yaitu warga yang tidak berada di daerah perkotaan umumnya masih memiliki kebun/sawah/ladang jadi mereka masih bisa memenuhi kebutuhan makan dari hasil kebun sendiri. Itu menekan pengeluaran per bulan mereka sehingga bisa survive walaupun UMR kecil.

Saya pikir itu lebih ke alibi aja si gan. Harusnya kalo kerjanya sama ya dibayar sama dong kalo punya kebun dan sawah itu kan pribadi masing-masing dan tidak perlu jadi pertimbangan gaji

UMR rendah juga karena DIY bukan wilayah industri besar, lapangan kerja sedikit sedangkan yang butuh kerjaan banyak. Supply demand tenaga kerja itu berlaku sehingga gaji bisa dipress kecil.

Ya kalau ini logis sih, kalo mematok UMR yang gede nanti para perusahaan yang kalang kabut dan ga bisa hire karyawan.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
September 28, 2023, 01:12:06 AM
#8
Btw, Jawa selain Banten ama DKI kok miris sekali...
Saya tidak memahi kemana maksud agan tentang "miris" ini, tetapi saya ingin mencoba menjawabnya, kenapa UMP DKI masih di bawah UMK Karawang atau Bekasi, Saya pernah membaca bahwasannya itu di sengaja untuk mengelola daya beli di DKI supaya inflasi tidak tinggi.

Untuk Jawa sendiri mengapa relatif kecil UMP karena sepengalaman saya di daerah Jawa biaya hidup masih terbilang murah, membawa uang Rp 7000 sudah bisa bikin perut kenyang
Maksudnya upah yang reasonable di Jawa cuma di prov DKI & Banten (secara umum), Karawang & Bekasi masuk prov Jabar ya? Berarti plus daerah kab/kota itu.
2jt itu kecil sekali gan... dan Rp 7.000 bisa kenyang itu bener bisa kalau banyakin di nasi. Tapi tentu tidak bisa dapat protein selain telur. Kalau sekali makan cuma keluar Rp 7.000 lama-lama bisa stunting gan.



UMK Yogyakarta kok miris banget ya enggak sampai 2 juta, padahal menurut saya jaman sekarang ini 2 juta itu tidak cukup karena kebutuhan orang yang semakin meningkat. Apalagi jika melihat harga-harga makanan dan kost di yogya yang hampir sama seperti di kota besar, saya kira 2 juta itu sangat ngepas sekali hanya untuk survive.

Yang bikin ane geleng itu di daerah Yogyakarta. Soalnya di Jogja itu beberapa kali ane kesana harga makanan mateng lebih mahal daripada harga makanan di Surakarta secara umumnya. Beberapa kali makan di area pedesaan, harganya pun tetep ga jauh beda sama yang di tengah kota Jogja. Kalau bisa ane bandingin, harga makanan di Jogja itu hampir sama kaya di Jakarta, untuk makanan di Pedagang Kaki Lima. Emang bener ada angkringan yang terkenal murah di Jogja, tapi kalau porsi ane untuk bisa mencapai level kenyang, tetep akan habis sekitar 15rb-20rb sekali dateng.

Berdasarkan bincang-bincang di video ini: Mengapa UMR di Yogyakarta Murah?
Ane memetik sesuatu yang sangat masuk akal yaitu warga yang tidak berada di daerah perkotaan umumnya masih memiliki kebun/sawah/ladang jadi mereka masih bisa memenuhi kebutuhan makan dari hasil kebun sendiri. Itu menekan pengeluaran per bulan mereka sehingga bisa survive walaupun UMR kecil.

UMR rendah juga karena DIY bukan wilayah industri besar, lapangan kerja sedikit sedangkan yang butuh kerjaan banyak. Supply demand tenaga kerja itu berlaku sehingga gaji bisa dipress kecil.

Makanan mahal karena sebagian besar yang jajan di luar itu adalah pelajar mahasiswa yang dapet transferan dari luar DIY, sehingga dijual mahal pun laku. Beneran lebih mahal daripada di Solo dan sekitarnya kalau untuk warung di tempat mainstream. Tapi kalau mau ngebolang ke warung yang jauh dari keramaian ya harganya mirip-mirip. Tapi kalo ada yang bilang di Jogja itu paling murah itu adalah janji palsu.
hero member
Activity: 1470
Merit: 555
dont be greedy
September 27, 2023, 10:31:10 PM
#7
Kebetulan ane tinggal di Jateng dan emang segitu sih rata-rata gaji karyawan PT besar. Bahkan temen ane kerja di PT yang menyandang gelar sebagai perusahaan tekstil terbesar di Indonesia cerita ke ane kalau gajinya sekitar 2juta kurang dikit selama sebulan. Dia pernah juga dapet tawaran ekstra lembur 4 jam per hari, jadi kerjanya 12 jam per hari, di akhir bulan dia nerima gaji 3,6jutaan.

Yang bikin ane geleng itu di daerah Yogyakarta. Soalnya di Jogja itu beberapa kali ane kesana harga makanan mateng lebih mahal daripada harga makanan di Surakarta secara umumnya. Beberapa kali makan di area pedesaan, harganya pun tetep ga jauh beda sama yang di tengah kota Jogja. Kalau bisa ane bandingin, harga makanan di Jogja itu hampir sama kaya di Jakarta, untuk makanan di Pedagang Kaki Lima. Emang bener ada angkringan yang terkenal murah di Jogja, tapi kalau porsi ane untuk bisa mencapai level kenyang, tetep akan habis sekitar 15rb-20rb sekali dateng.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
September 27, 2023, 04:16:05 AM
#6
UMK Yogyakarta kok miris banget ya enggak sampai 2 juta, padahal menurut saya jaman sekarang ini 2 juta itu tidak cukup karena kebutuhan orang yang semakin meningkat. Apalagi jika melihat harga-harga makanan dan kost di yogya yang hampir sama seperti di kota besar, saya kira 2 juta itu sangat ngepas sekali hanya untuk survive.
sr. member
Activity: 546
Merit: 367
rollbit.com/trading
September 27, 2023, 01:44:26 AM
#5
Sedikit tambahan dari saya Om. Pada dasarnya penetapan UMP bertujuan agar para buruh/pekerja/karyawan tidak diberikan upah yang terlampau murah sehingga mereka mendapatkan gaji yang layak, tapi juga harus mempertimbangkan dari sisi si Pengusaha supaya gaji karyawan juga tidak kemahalan yang berakibat perusahaan tersebut akan merugi atau pindah ke daerah lain. Salah satu faktor dan pertimbangan dalam penetapan UMP/UMK adalah KHL alias kebutuhan hidup layak. Nah karena kebetulan kebutuhan hidup di kebanyakan daerah di jawa masih terbilang murah seperti yang Om @khiholangkang sebutkan, makanya UMP di Jawa banyak yang terbilang rendah dibandingkan wilayah lain. Tapi saya penasaran, apakah UMP sebesar itu sudah termasuk cukup untuk kebutuhan hidup layak menurut teman-teman member di sini?

legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
September 27, 2023, 12:29:52 AM
#4
Untuk UMR tertinggi di Indonesia masih di pimpin oleh Kabupaten Karawang sebesar sebesar -+ Rp 5.200.000 yang di ikuti oleh Kota Bekasi sebagai posisi kedua UMR tertinggi di Indonesia saat ini.
Tidak heran kalau kedua daerah tersebut memiliki nilai UMR tertinggi se-jawa barat, karena kedua daerah tersebut merupakan pusat industri terbesar di indonesia. Dan ane juga agak kaget melihat perbandingan UMP jawa barat pun sangat kecil kalau dibanding kedua kota tersebut, padahal dalam lingkup 1 provinsi. Mungkin juga karena agak dekat-dekat ke jakarta kali ya, dimana semua bahan pokok dan makanan relatif cukup mahal kalau dibanding provinsi terendah UMRnya kayak jogjakarta.
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
September 26, 2023, 10:31:41 AM
#3
Kalau dari sumber yang ane dapat, UMR itu istilah jaman doeloe, sedangkan UMP dan UMK itu jaman kini.
UMP menggantikan UMR tkt 1
UMK menggantikan UMR tkt 2

Sumur: https://www.kitalulus.com/seputar-kerja/perbedaan-umr-umk-dan-ump

Cuma gegara orang udah terbiasa istilah UMR ya masih digunakan untuk SEO website. Padahal nantinya menunjuk ke UMP atau UMK tergantung nyari kabupaten-kota, atau provinsi CMIIW.
Iya gan UMR adalah istilah jaman dulu, penjelasan agan secara ringkas, jelas dan padat tentang UMR, UMP dan UMK untuk melihat perbedaannya secara jelas.

Btw, Jawa selain Banten ama DKI kok miris sekali...
Saya tidak memahi kemana maksud agan tentang "miris" ini, tetapi saya ingin mencoba menjawabnya, kenapa UMP DKI masih di bawah UMK Karawang atau Bekasi, Saya pernah membaca bahwasannya itu di sengaja untuk mengelola daya beli di DKI supaya inflasi tidak tinggi.

Untuk Jawa sendiri mengapa relatif kecil UMP karena sepengalaman saya di daerah Jawa biaya hidup masih terbilang murah, membawa uang Rp 7000 sudah bisa bikin perut kenyang, dan mungkin pemerintah ingin menjaga hal itu untuk keberlangsungan hidup masyarakat di daerah Jawa karena jika UMP di naikan maka daya beli masyarakat akan meningkat juga berpotensi membuat inflasi menjadi lebih tinggi. CMIIW
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
September 26, 2023, 07:52:31 AM
#2
Kalau dari sumber yang ane dapat, UMR itu istilah jaman doeloe, sedangkan UMP dan UMK itu jaman kini.
UMP menggantikan UMR tkt 1
UMK menggantikan UMR tkt 2

Sumur: https://www.kitalulus.com/seputar-kerja/perbedaan-umr-umk-dan-ump

Cuma gegara orang udah terbiasa istilah UMR ya masih digunakan untuk SEO website. Padahal nantinya menunjuk ke UMP atau UMK tergantung nyari kabupaten-kota, atau provinsi CMIIW.

Btw, Jawa selain Banten ama DKI kok miris sekali...
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
September 26, 2023, 04:07:11 AM
#1
Apa itu UMP?
Apa Itu UMR?
dan Apa Itu UMK?

Istilah-istilah ini sebelumnya saya cukup ambigu, dan mungkin kebanyakan dari kita hanya mengenal UMR saja sebagai patokan gaji dalam mencari kerja ke luar kota atau di daerah sendiri. Mungkin sedikit penjelasan ini bisa membantu.

Singkatnya UMR adalah Upah Minimum Regional yang mana merupakan sebagai standarisasi rata-rata upah pekerja yang terbagi menjadi dua tingkat I dan II antara provinsi, kota atau kabupaten, UMP adalah Upah Minimum Provinsi yang menjadi standarisasi rata-rata gaji untuk tingkat 1 di provinsi, Sementara UMK adalah Upah Minimum Kota/Kabupaten yang di tetapkan untuk daerah itu yang bisa di sebut juga daerah tingkat II. Jadi  UMP dan UMK adalah turunan dari UMR.

Untuk pengajuannya sendiri itu di pertimbangkan melalui penghitungan biaya hidup masyarakat dan perkembangan ekonomi, ini di ajukan oleh gubernur atau wali kota.

BTW ada pembaruan UMP beberapa bulan lalu, dengan peningkatan yang cukup lumayan di beberapa daerah.


No
Jump to:
© 2020, Bitcointalksearch.org