Author

Topic: Menimbang kembali makna ICO (Read 303 times)

member
Activity: 182
Merit: 43
Just Post Junk Posts
November 25, 2018, 01:13:15 PM
#13
Saya kurang paham dengan maksud :
1. Stable Coin menghindarkan kegagalan peluncuran di pasar?
2. Bagaimana logikanya stable coin dapat menghindarkan investor dari FUD?
- snip -
Jadi, intinya disini adalah proyek startup tebih terjamin pendanaannya utuh, malah bisa menyisihkan dana untuk melakukan listing dimarket popular yang harganya selangit (hanya untuk listing saja).

Saya mencoba mencerna dan membuat kesimpulan dari apa yang disampaikan agan kaisa dengan contoh :

Sebuah ICO bisa menerima pembayaran investor menggunakan tether yang nilai fluktuasinya terjaga dan membuat dana yang diterima proyek start up tidak mengalami penurunan nilai. Sehingga dana tersebut dapat digunakan untuk membiayai pengembangan proyek dan pembiayaan listing di market.

Namun ketika listing, efek FUD terhadap coin proyek ICO tetap tidak bisa dihindarkan kecuali proyek tersebut menjual Coin Stable juga ketika ICO atau sebuah coin yang diback up dengan logam mulia. Koreksi jika kesimpulan saya salah.

Bagaimana om menurut anda? setujukah atau malah memiliki solusi lain jika anda seorang startup ICO.

Saya setuju untuk beberapa poin. Dan saya bukan startup ICO bukan pula orang yang berpengalaman investasi ICO. Sempat tertarik kerena kondisi pasar yang tidak pasti.


Smiley
- snip -
Btw saya rasa diskusi ini harusnya di sub Altcoins.

Sepakat dengan semua yang disampaikan Om Joniboini.
Namun berhubung dengan tempat yang tepat untuk diskusi ICO, saya juga setuju. Kerena pembahasan ICO lebih berhubungan dengan altcoin. IMO, mau ditarik dari sisi manapun dengan ilmu cocoklogi tidak nyambung dengan Bitcoin.

Tapi melihat pembahasan sejenis, ketika coinbase melakukan IPO bukan ICO tidak di pindah oleh moderator dan masih belum di lock. Moderator juga udah ngecek. Apa moderator punya pemikiran yang berbeda ya?
full member
Activity: 406
Merit: 101
Decentralized Digital Billboards
November 25, 2018, 03:53:33 AM
#12
Jika ICO hanya sebatas cara untuk menggalang dana dari publik, lalu setelah itu publik dibiarkan sendiri mempertahankan nilai token yang mereka beli, maka apa untungnya bagi publik token tersebut selain mengharapkan naiknya harga?

Menurut saya, konsep ICO semacam ini harus dihindari karena konsep semacam ini rawan disalahgunakan sehingga menjadi sebuah penipuan publik. Mungkin inilah alasan kenapa negara-negara tertentu di dunia mengharamkan ICO, seperti Amerika Serikat, Cina, dan lain-lain.

Logika sederhananya begini, "Enak saja mereka menjual token lalu kami dibiarkan menyimpannya yang sama sekali tidak bernilai kecuali karena token tersebut dibeli".

Saya punya sebuah penawaran definisi atau konsep yang lebih tepat bagi ICO. Penekanan saya pada konsep yang saya tawarkan adalah harus ada alasan bagi publik untuk membeli dan menyimpan token itu sebagai sesuatu yang bernilai.

Konsep ICO yang saya tawarkan adalah developer menciptakan token yang mengandung nilai tertentu lalu token itu ditawarkan kepada publik sebagai bukti bahwa publik menyimpan sebuah nilai yang disimbolkan dengan token. Jika konsep ICO seperti ini, maka tidak ada ruginya bagi publik yang membeli.

Contoh praktisnya begini: Google menciptakan token yang dijual kepada publik di mana token mengandung nilai kepemilikan saham di Google. Dengan kata lain, siapa saja yang membeli token itu sama dengan membeli kepemilikan saham di Google dan orang itu berhak terhadap pembagian dividen Google.

Itu konsep yang rasional sesungguhnya. Jadi, ada semacam penyalahgunaan istilah ICO oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Wajar saja, banyak token yang kemudian tidak laku lagi dan kemudian hilang di pasaran beberapa bulan setelah dirilis.
Saya jarang nemuin project ICO yang cuma ingin menggalang dana dari publik dan gak kasih konsep untuk ningkatin harga/memberikan keuntungan bagi token holder, Tim ICO pasti punya alasan, tujuan dan cara untuk memberikan keuntungan bagi token holder, cek aja WP mereka, baca model bisnis dan konsep lain tentang cara mereka memberikan keuntungan bagi investor/token holder, mana ada yang mau invest di project mereka kalo mereka terang-terangan cuma mau ngumpulin dana dan pasrahin harga ke token holder, Dividen, token burn, dan buy back bisa berjalan karena platform mereka punya pelanggan, dari pelanggan/pengguna itulah project dapet penghasilan dan penghasilan itu yang digunain untuk kasih dividen/buy back token untuk di burn



Semua project punya cara tersendiri untuk ningkatin harga/memberikan keuntungan bagi token holders tapi gak semua project bisa berhasil dalam berkompetisi dengan pesaing mereka, oleh karena itu kita harus hindari project yang gak punya kelebihan untuk bersaing dengan kompetitor/gak punya daya tarik untuk mendapatkan pelanggan
newbie
Activity: 9
Merit: 0
November 24, 2018, 09:13:26 PM
#11
btc itu minig dan konsep, ico dan ipo itu cuma konsep!! sekarang yang jadi pertanyaan apakah ico atau ipo yang kita beli atau kita dapatkan masuk ke perdagangan saham global? kalo memang masuk seharusnya harga ico atau ipo itu sendiri tidak akan berpengaruh walau harga btc jatuh sampai ke $ 1500 sekalipun, jadi saya setuju sama yg buat post harus dipikirkan kembali tuk beli ico ataupun ipo karena investasi itu butuh kepercayaan! dan kalo memang hanya masuk ke market btc doang seharusnya jadi tanda tanya besar, maaf saya awam sama ico dan ipo saya tahunya nambang btc aja  Grin Grin Grin Grin Grin
copper member
Activity: 155
Merit: 0
November 24, 2018, 07:20:12 PM
#10
Kebabanyakan ICO sekarang kenapa gagal ya karena hanya menawarkan konsep saja,
coba kalau diperhatikan pasti hanya konsep isinya,
dan kebanyakan belum memiliki prodak ketika melakukan ICO, inilah yang membuat ICO bisa saja abal-abal, karena orang biasa saja juga bisa membuat ICO dengan membuat website dan konsep menarik,
tapi bebrbeda jika sebelum mengadakan ICO tapi sudah memiliki prodak, seperti exchanger, jadi jelas fungsi dari coin ICO tersebut,
kalau saran saya jangan mengikuti ICO yang masih sebatas konsep, kalau ada ICO yang sudah memiliki prodak yang jelas dan punya perusahaan yang jelas pula tidak masalah untuk diikuti.
karena arah dari koin ICO tersebut sudah ada dan bukan sekedar konsep,

ya ikutilah ICO yang bukan sekedar konsep tapi realitas dilapangan ada, Proyek yang telah dirintis sudah lama yang mempunyai partner perusahaan dan komunitas yang nyata , menurutku yang membuat ICO gagal adalah tim dev yang tidak serius mengembangkan proyek setelah selesai menjual token mereka, saat ICO gencar sekali update perkembangan proyek di media sosial dan grup telegram tapi setelah selesai ICO lama sekali update perkembangan proyek dengan kata lain mereka hanya ingin mendapatkan uang dari penggalangan dana bukan benar-benar mengembangkan proyek mereka lalu yang terjadi token menjadi tak berharga karena token tidak difungsikan sebagai alat pembayaran produk (barang atau jasa).

emang bener kebanyakan ICO hanya menawarkan Konsep saja ! akan tetapi walaupun Proyek tersebut memiliki produk,  nilai dari token itu juga akan mengikuti haga Bitcoin. Bagi mereka Nilai Asset digital tidak penting mau turun berapa kalipun, yang penting dalam crypto itu Asset digitalnya memiliki Nilai Jual dan tinggal mengikuti arus bitcoin aja.

Seharusnya nilai token bukan mengikuti harga bitcoin tapi justru sebagai pesaing bitcoin dalam harga maupun marketcap
hero member
Activity: 1316
Merit: 546
Monday Hit Me Every week
November 24, 2018, 09:26:30 AM
#9
Kebabanyakan ICO sekarang kenapa gagal ya karena hanya menawarkan konsep saja,
coba kalau diperhatikan pasti hanya konsep isinya,
dan kebanyakan belum memiliki prodak ketika melakukan ICO, inilah yang membuat ICO bisa saja abal-abal, karena orang biasa saja juga bisa membuat ICO dengan membuat website dan konsep menarik,
tapi bebrbeda jika sebelum mengadakan ICO tapi sudah memiliki prodak, seperti exchanger, jadi jelas fungsi dari coin ICO tersebut,
kalau saran saya jangan mengikuti ICO yang masih sebatas konsep, kalau ada ICO yang sudah memiliki prodak yang jelas dan punya perusahaan yang jelas pula tidak masalah untuk diikuti.
karena arah dari koin ICO tersebut sudah ada dan bukan sekedar konsep,

emang bener kebanyakan ICO hanya menawarkan Konsep saja ! akan tetapi walaupun Proyek tersebut memiliki produk,  nilai dari token itu juga akan mengikuti haga Bitcoin. Bagi mereka Nilai Asset digital tidak penting mau turun berapa kalipun, yang penting dalam crypto itu Asset digitalnya memiliki Nilai Jual dan tinggal mengikuti arus bitcoin aja.

legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
November 23, 2018, 11:41:36 PM
#8
Bisa disebutkan sumbernya? Karena sepengetahuan saya, SEC  tidak melarang ICO, tapi mengatur pelaksanaan ICO dengan syarat yang ketat untuk meminimalisir scam. Fakta lainnya adalah SEC sendiri meluncurkan ICO Howey Coin.1. Bukti lain bahwa ICO tidak dilarang oleh SEC adalah USA merupakan salah negara penyumbang terbesar penyelenggara ICO2.

Perusahaan yang melakukan ICO tidak melulu mereka yang gak punya track record. Ada beberapa proyek yang melakukan ICO tetapi sebelumnya sudah punya produk/aktif seperti misalnya Swipe, Sylo, dst.

Masalah HoweyCoin, itu bukan ICO serius dari SEC, melainkan hanya bentuk troll saja untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai ICO yang memiliki risiko sangat tinggi dan publik cenderung hanya melihat janji-janjinya saja. Saat ini sudut pandang SEC terhadap ICO mulai terlihat lebih jelas, yaitu memahami bahwa ICO adalah security offering.

Btw saya rasa diskusi ini harusnya di sub Altcoins.
full member
Activity: 560
Merit: 145
November 23, 2018, 09:16:11 PM
#7
Saya kurang paham dengan maksud :
1. Stable Coin menghindarkan kegagalan peluncuran di pasar?
2. Bagaimana logikanya stable coin dapat menghindarkan investor dari FUD?

Pertama, fungsi utama pendanaan startup adalah untuk menjalankan project hingga MPV atau pencapaian keseluruhan roadmaps yang ada pada whitepaper. Sedangkan dana yang mereka terima untuk pendanaan sangat beresiko fluktuasi sehingga investor / spekulator merasa FUD duluan ketika semua crypto mengalami penurunan, jadi banyak yang merasa ogah-ogahan untuk berinvestasi pada proyek baru / startup.

Kemudian, stable coin fungsinya ada dua. pertama, pendanaan utama terjaga dari fluktuasi coin crypto. Kedua, saat peluncuran awal dipasar crypto tentunya berdasarkan nilai stable coin hitungannya tidak berdasarkan nilai ETH/BTC. Jikapun investor menjual dipasar, mereka akan mendapatkan harga ETH/BTC lebih murah/ jikapun mereka hold nilai token startup cenderung mudah dikendalikan karena yang sell pasti bounty hunter doang. Jadi, intinya disini adalah proyek startup tebih terjamin pendanaannya utuh, malah bisa menyisihkan dana untuk melakukan listing dimarket popular yang harganya selangit (hanya untuk listing saja).

Bagaimana om menurut anda? setujukah atau malah memiliki solusi lain jika anda seorang startup ICO.
legendary
Activity: 2156
Merit: 1018
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
November 23, 2018, 08:25:39 PM
#6
Kebabanyakan ICO sekarang kenapa gagal ya karena hanya menawarkan konsep saja,
coba kalau diperhatikan pasti hanya konsep isinya,
dan kebanyakan belum memiliki prodak ketika melakukan ICO, inilah yang membuat ICO bisa saja abal-abal, karena orang biasa saja juga bisa membuat ICO dengan membuat website dan konsep menarik,
tapi bebrbeda jika sebelum mengadakan ICO tapi sudah memiliki prodak, seperti exchanger, jadi jelas fungsi dari coin ICO tersebut,
kalau saran saya jangan mengikuti ICO yang masih sebatas konsep, kalau ada ICO yang sudah memiliki prodak yang jelas dan punya perusahaan yang jelas pula tidak masalah untuk diikuti.
karena arah dari koin ICO tersebut sudah ada dan bukan sekedar konsep,
sr. member
Activity: 1031
Merit: 251
bullsvsbears.io
November 23, 2018, 06:53:23 PM
#5
Sepertinya yang bikin post mengambarkan ICO (initial Coin offering) layakanya IPO (nitial public offering). Ambil sisi positifnya aja kalau ente gak suka sama ICO, ente gak usah beli Token tersebut. Mungkin banyak orang berfikir karna harga murah kemungkinan besar akan menguat beberapa minggu atau bulan kemudian dan kenyataannya 78% harga ICO turun di area 98% dari harga ICO.

Menurutku sama aja ketika pas jalannya ICO menggunakan patokan coin stable, karna setelah Listing ke market ujung-ujungnya kembali ke Bitcoin. Nilainya pasti akan berubah dengan voltalisasi yang tinggi, kalau gak mau gto ya dagang Saham aja
Mungkin saja itu bentuk kekhawatiran salah satu investor yang ada selama ini kali gan.

Dan benar apa yang agan sampaikan, Kalau memang ragu untuk membeli token tersebut lebih baik urungkanlah niatnya.

Saran saya lebih baik kembali untuk mencari informasinya sampai ada pencerahan tentang token tersebut.
member
Activity: 182
Merit: 43
Just Post Junk Posts
November 23, 2018, 02:20:29 PM
#4
hero member
Activity: 1316
Merit: 546
Monday Hit Me Every week
November 23, 2018, 12:31:11 PM
#3
Sepertinya yang bikin post mengambarkan ICO (initial Coin offering) layakanya IPO (nitial public offering). Ambil sisi positifnya aja kalau ente gak suka sama ICO, ente gak usah beli Token tersebut. Mungkin banyak orang berfikir karna harga murah kemungkinan besar akan menguat beberapa minggu atau bulan kemudian dan kenyataannya 78% harga ICO turun di area 98% dari harga ICO.

Menurutku sama aja ketika pas jalannya ICO menggunakan patokan coin stable, karna setelah Listing ke market ujung-ujungnya kembali ke Bitcoin. Nilainya pasti akan berubah dengan voltalisasi yang tinggi, kalau gak mau gto ya dagang Saham aja
full member
Activity: 560
Merit: 145
November 23, 2018, 11:56:06 AM
#2
Biarlah ICO tetap ICO dan IPO tetap IPO, jangan dibolak balik.
https://en.wikipedia.org/wiki/Initial_coin_offering
https://hackernoon.com/ico-vs-ipo-major-differences-bd23890cb83b

Kemudian, jika memang ICO tidak mau gagal saat peluncuran dipasar sebaiknya ganti strategi penerimaan modal menggunakan koin stable. Maka, proyek jalan karena modal tidak terkikis oleh fluktuasi BTC dan ETH. Kemudian investor juga mudah untuk spekulasi harga karena yang digunakan penilaian adalah harga berdasarkan coin stable atau disamakan dengan dollar/euro.

Kita tahu bahwa ICO di tahun 2018 semuanya hampir 50% gagal, jikapun berhasil nilainya akan turun. Sebab yang menjadi patokan nilai adalah coin cryptocurrency (seperti: BTC, ETH, dll). Sehingga ketika nilai crypto turun maka semuanya mengikuti arus. Namun, jika modalnya berdasarkan coin stable maka kemungkinan rilis akan lebih bagus dan spekulan/investor ICO terhindar dari FUD. itu pendapatku, mungkin ada yang lebih jago analisa itung-itungannya.

newbie
Activity: 6
Merit: 0
November 23, 2018, 09:59:33 AM
#1
Jika ICO hanya sebatas cara untuk menggalang dana dari publik, lalu setelah itu publik dibiarkan sendiri mempertahankan nilai token yang mereka beli, maka apa untungnya bagi publik token tersebut selain mengharapkan naiknya harga?

Menurut saya, konsep ICO semacam ini harus dihindari karena konsep semacam ini rawan disalahgunakan sehingga menjadi sebuah penipuan publik. Mungkin inilah alasan kenapa negara-negara tertentu di dunia mengharamkan ICO, seperti Amerika Serikat, Cina, dan lain-lain.

Logika sederhananya begini, "Enak saja mereka menjual token lalu kami dibiarkan menyimpannya yang sama sekali tidak bernilai kecuali karena token tersebut dibeli".

Saya punya sebuah penawaran definisi atau konsep yang lebih tepat bagi ICO. Penekanan saya pada konsep yang saya tawarkan adalah harus ada alasan bagi publik untuk membeli dan menyimpan token itu sebagai sesuatu yang bernilai.

Konsep ICO yang saya tawarkan adalah developer menciptakan token yang mengandung nilai tertentu lalu token itu ditawarkan kepada publik sebagai bukti bahwa publik menyimpan sebuah nilai yang disimbolkan dengan token. Jika konsep ICO seperti ini, maka tidak ada ruginya bagi publik yang membeli.

Contoh praktisnya begini: Google menciptakan token yang dijual kepada publik di mana token mengandung nilai kepemilikan saham di Google. Dengan kata lain, siapa saja yang membeli token itu sama dengan membeli kepemilikan saham di Google dan orang itu berhak terhadap pembagian dividen Google.

Itu konsep yang rasional sesungguhnya. Jadi, ada semacam penyalahgunaan istilah ICO oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Wajar saja, banyak token yang kemudian tidak laku lagi dan kemudian hilang di pasaran beberapa bulan setelah dirilis.
Jump to: