Topic: Nasabah BRI banyak yang kebobolan, tips keamanan rek. bank bagi kripto aktivis? (Read 224 times)

Namanya juga manusia, apa lagi dihadapkan pada nominal gede di mata mereka, pasti kesempatan sekecil itu tidak mereka lewatkan begitu saja. Ane terkadang heran, padahal sistem bank itu sudah sangat canggih, orang dalam pun ane kira tidak bisa menembus sistem keamanan untuk nyolong uang nasabah, tapi tetap saja ada yang kecolongan dan raib dalam tabungan. Entah bagaimana sistem rekruitmen pegawainya, apa karena terlalu banyak anak dan keponakan orang dalam sehingga mereka akan leluasa melakukan kejahatan sehingga tidak takut (sudah di backup) langsung oleh backing atasan langsung?. Atau memang ada celah?, soalnya segala detail kayak pasword, 2Fa, dsb sudah pasti akan terekam di sistem mereka, dan mungkin bisa dapat diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Sebetulnya kasus BRI tergantung kitanya yang menjaga akses ke rekening harus benar benar aman, tapi secara pribadi saya juga sudah hampir 6 tahun tidak lagi menggunakan BRI, alasannya ya kurang cocok aja pajaknya gede dan kalau ke CS responnya cukup mengecewakan. Nah solusi untuk menyimpan aset dari crypto maka agan perlu membagi ke dalam beberapa rekening. Jangan sampai di satu akun saja, terserah mau BCA, Mandiri dll yang penting dibagi bagi biar tahu juga perbedaan dari masing masing baik keunggulannya maupun kekurangannya. Dan seperti biasa dompet crypto Coldwallet masih menjadi prioritas saya untuk menyimpan aset metodenya juga sama membagi ke dalam beberapa alamat. Jadi proses pencairannya saat butuh saja tidak langsung dalam jumlah besar.

Jadi ingat kasus Jenius dimana orang/customernya pada teledor ngasih kode 2FA sehingga banyak yang mengalami kebobolan dan dananya diambil pelaku. Ane sendiri sampai saat ini masih make tiga bank berbeda, dan simpanan ane di tiap bank ga pernah lebih dari puluhan juta untuk mengantisipasi hal kaya gini kejadian. Uang lain ane investasikan ke bentuk lain (walau tetap ada risikonya sih), dan yang lain ane alihkan ke kripto sementara sisanya ke investasi lain kayak emas.

Kalau bicara orang dalam susah sih sebagai konsumen mau ngapain, yang jelas kita harus memastikan detail akun kita ga diketahui publik, email dan password harus aman, 2FA jangan dibagi ke orang lain, dst. Standar sih sebenarnya, cuma kalau ga melek teknologi emang bisa terkesan susah.

Kalau saya, saya mengikuti Om @Chikito yaitu lebih memilih menyimpan cuan kripto ratusan juta itu dalam bentuk tanah. Investasi tanah masih menjadi salah satu pilihan yang bagus untuk masa depan. Selain tanah, emas juga bisa dijadikan pilihan sebagai investasi kedua.

Sebenarnya semua bank juga berpotensi kebobolan. Kita harus bisa bertanggung jawab untuk semua akun perbankan yang kita miliki. Jangan sembarangan mengklik link yang tidak jelas terutama ketika menggunakan ponsel.

Bank BCA itu bank swasta, ane juga agak ragu untuk nyimpen dana besar di sana walau dijamin oleh LPS (lembaga penjamin simpanan). Kalau untuk dana besar, ane lebih memilih bank mandiri, karena kalau berdasarkan data Forbes bank mandiri ada di urutan ke 2 setelah BCA (karena bank ini swasta, jadi ane lebih prefer ke bank mandiri). Untuk hariannya, ane masih tetap pakai mandiri, dan terkadang ane juga pakai Gopay untuk transaksi pakai qris dan belanja online. Namun itu juga tergantung masing-masing, kalau dari dulu pakai BRI dan tidak pernah terjadi masalah, menurut ane tidak apa-apa selagi uang yang hilang tersebut masih diganti pihak Bank BRI-nya.

Memang untuk saat ini ketika ada seseorang yang speak up tentang sebuah masalah pasti akan banyak yang mengikuti hal itu tetapi memang tidak semua dari mereka juga mengalami hal yang sama karena ada beberapa kasus yang ramai tetapi justru itu mengkambing hitamkan pihak BRI sebagai penanggung jawab dan mungkin hal inilah yang akan ditindak.

Tetapi memang disisi lain dari mulai pelayanan serta beberapa kasus yang benar-benar terjadi tidak ingin naif bahwa banyak sekali keluhan untuk BRI bahkan untuk masalah pelayanan saya juga pernah merasakan hal itu beberapa tahun lalu ketika masih menggunakan BRI meskipun tidak sampai mengalami kehilangan uang di rekening.
Pihak BRI harus memperbaiki ini karena memang pada akhirnya selain dari keamanan, kenyamanan juga itu sangat penting untuk sehingga memang dengan banyaknya keluhan tentang kasus kehilangan uang dan masalah pelayanan mereka semoga saja pihak dari BRI mulai berbenah kembali untuk memperbaiki diri agar lebih baik lagi dimasa mendatang.

Setelah dihebohkan kebobolan rekening yang dialami nasabah BRI, kini mulai beredar berita yang sama, Nasabah Bank BTN menggeruduk kantor Bank yang terletak di kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Para nasabah melayangkan protes dan meminta pihak bank mempertanggungjawabkan hilangnya Saldo dalam rekening mereka, kejadian tersebut berawal pada Oktober s/d November 2022 lalu, ketika beberapa nasabah menyimpan sejumlah uang dalam rekening BTN dengan total yang mencapai Rp7,5 miliar.

Nasabah yang merasa dirugikan akibat hilangnya uang mereka meminta pihak Bank segera mengembalikan uang mereka yang hilang. Keterlibatan orang yang memiliki akses ke sistem tidak bisa dipisahkan dari kasus ini, apalagi sempat ditemukan aliran dana karyawan bank yang diduga mengalir ke salah satu pimpinan. Atas kejadian ini kepercayaan masyarakat pada pihak bank mulai luntur, siapa juga yang gak takut uangnya hilang begitu saja apalagi dalam jumlah yang besar.

Saya juga pengguna aktif salah satu bank yang ada di wilayah tempat tinggal saya, namun tidak pernah menyimpan uang di bank dalam jumlah besar karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, paling hanya menyisakan saldo dalam jumlah kecil sebagai pegangan untuk kebutuhan sehari-hari.
Mengenai cara menyimpan cuan dari crypto saya selalu membeli emas, menurut saya cara ini sangat efektif karena bisa menyimpannya sendiri dan sangat mudah diuangkan kembali. Selama ini tidak mencapai angka ratusan juta sih, setidaknya setiap ada kekuatan keuangan dari cuan crypto, emas selalu menjadi pilihan utama.

Puluhan massa masih menduduki Bank BTN Harmoni

Sebenarnya Rumor tentang kasus yang menimpa nasabah sebuah Bank di Indonesia ini memang cukup sering muncul ke permukaan. tapi selalu tenggelam kembali seiring berjalannya waktu. Tapi berita-berita seperti ini juga membawa dampak positf bagi kita supaya bisa lebih berhati-hati terutama dalam menjaga keamanan rekening bank yang kita gunakan baik itu BRI ataupun bank lainnya.

Kasus kebobolan yang dialami seorang nasabah juga banyak terjadi di bank lainnya. Tapi kasusnya lebih kepada peretasan hp si korban. Seperti akibat mengklik tautan undangan yang biasa di kirim melalui sosial media atau Whatsapp atau alat komunikasi lainnya. Dan hal tersebut saya rasa karena memang kecerobohan si nasabah juga. Dan kasus seperti itu lebih banyak muncul pada orang-orang yang memakai e-banking atau memiliki aplikasi bank di ponsel mereka. Sehingga si penjahat yang telah memonitoring hp korban mungkin melihat pasword atau semacamnya dari hp si korban. Dan kasus seperti ini banyak di bank lainnya tapi bukan di BRI. Jadi bagi saya ya Pak, Yang harus dikedepankan adalah peningkatan wawasan bagi setiap nasabah itu sendiri. Dan mungkin karena BRI bahkan lebih banyak dipakai oleh orang yang hidup di pedesaan sehingga wajar jika nasabahnya tidak begitu tahu tentang cara menjaga keamanan akun bank mereka sendiri.

Tapi hal ini juga menjadi sebuah pelajaran bagi kita bahwa memang kita tidak boleh menyimpan uang yang terlalu banyak pada satu akun bank. Atau kita hanya harus menyimpan uang di bank dalam jumlah kecil saja. Dan jika kita punya uang banyak lebih baik dimasukan dalam investasi atau dibelikan property atau semacamnya. Selain rawan kebobolan sebenarnya juga bisa terdampak inflasi. Karena setiap tahunnya mata uang memang selalu mengalami penurunan nilai jika bercermin pada harga bahan pokok makanan dari tahun ke tahun. Mungkin jumlah uangnya masih sama tapi nilainnya yang dicuri inflasi. 

Tapi saya rasa aman-aman saja tidak ada berita seperti itu, bahkan jika ada berita seperti itu biasa nya suka ada pemberitahuan langsung dari pihak bri mau itu pia chat atau ketika datang ke bank nya langsung.
Ini berita hoax atau nyata ya?
Atau hanya menggos saja supaya rame dan kita lupa ke permasalahan yang ada di pemerintahan kita ini.

Menambahkan informasi op:
Beberapa minggu sebelum "BRI kebobolan" menjadi hot topic (yang sekarang isinya berita tentang pengaduan nasabah), fyp di tiktok saya video ini https://www.tiktok.com/@realmrbert/video/7348009782697118982 (playspeed nya set di 1.5x ya... )
ada juga contoh kasus salah satu nasabah yang diangkat ada di video yang di sematkan oleh akun yang sama.

Ada tiga aspek yang harus diperhatikan untuk menyimpan uang dari Cuan crypto atau dari hasil yang diperoleh dari sumber lain, imbal hasil, tingkat risiko dan durasi. Menyimpan fiat dalam waktu yang lama bisa terkuras nilainya oleh inflasi, kebobolan rekening yang dialami Nasabah BRI menandakan tingkat risiko menyimpan uang di bank juga relatif tinggi.

Cuan crypto yang tidak digunakan untuk kebutuhan lain seperti mengakumulasi aset crypto yang sudah tersimpan atau mendiversifikasikan portofolio dapat disimpan dalam bentuk emas karena selain tingkat keamanan yang bisa dikontrol sendiri, emas juga memiliki potensi kenaikan harga apalagi sedang terjadinya krisis dan inflasi. Menyimpan Cuan crypto dalam bentuk emas juga bisa dilakukan untuk tujuan keuangan jangka panjang, emas juga bisa langsung diuangkan dalam waktu cepat jika tiba-tiba anda membutuhkan fiat.

Pilihan yang paling aman dan mudah dalam menyimpan uang tergantung perspektif masing-masing individu, kalau saya lebih suka mengutamakan tujuannya. Ketika uang yang akan saya simpan bersifat jangka panjang, crypto atau emas menjadi pilihan terbaik untuk saat ini.
Tetapi jika anda ingin menyimpan uang dalam jangka pendek seperti untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak dan kebutuhan lain, menyimpan fiat bisa menjadi alternatif untuk memudahkan anda mengambilnya.

Kalau nyimpen fiat jangan lama-lama, apa lagi di bank (orang lain), mending tetap di crypto dalam wallet pribadi (dimana key sampeyan yang pegang). kalau saya, untuk cuan crypto tidak pernah saya nyimpen dalam bentuk fiat lama-lama, paling kalau ada perlunya saja, misal cuan- crypto saya belikan tanah atau emas, atau beralih ke investasi lain, atau memang butuh fiat untuk keperluan mendesak, Paling lama paling sebulan nyimpen di tabungan, karena saya ini tipe orang yang tidak percaya sama orang lain (bank) yang megang duit saya.

Sebenarnya untuk saat ini BRI telah memberikan statement bahwa hal itu adalah tidak benar meskipun memang masih belum pasti mana yang bisa dipercaya tetapi ketika kasus ini terus berkembang maka sudah pasti itu merugikan kepada pihak BRI dan upaya yang dilakukan saat ini adalah pihak dari BRI akan mencoba untuk mengambil jalur hukum karena dengan apa yang disamapaikan di tiktok itu justru merugikan dan merusak citra BRI.


Tetapi untuk kasus ini masih belum pasti mana yang benar dan mana yang salah hanya saja memang untuk kasus BRI yang memang selalu bisa di bobol sampai saat ini bukanlah hal baru karena memang untuk sebelumnya memang pernah terjadi ketika para oknum pegawai yang melakukan pembobolan kepada nasabah mereka sehingga memang selain dari harus membereskan masalah yang sekarang sedang viral, pihak dari BRI juga harusnya berupaya untuk memperbaiki sistem mereka yang memang masih cukup carut marut dan tidak sedikit nasabah yang di rugikan dari beberapa kasus sebelumnya.

LPS hanya akan menjamin dana nasabah paling tinggi sebesar 2 milyar dengan catatan "selama bank tersebut masih beroperasi atau tidak dicabut izinnya oleh OJK maka LPS tidak memiliki kewenangan untuk menjamin simpanan tersebut."
https://beritaperbankan.id/saldo-tabungan-hilang-jadi-korban-penipuan-apakah-dijamin-lps/ dan menurut hukumonline, bank tidak mempunyai kewajiban untuk mengganti rugi kerugian nasabah untuk kasus peretasan akibat kelalaian mereka, namun jika itu karena kesalahan bank, maka bank akan menggantinya sepenuhnya https://www.hukumonline.com/klinik/a/tanggung-jawab-bank-atas-pembobolan-rekening-nasabah-lt5ea6e27adf366/

jadi darisini sudah jelas, jika itu kesalahan nasabah maka bank akan lepas tangan, namun jika itu kesalahan bank, entah karena mantan karyawan atau pihak-pihak yang paham kerentanan keamanan mereka, maka mereka siap mengganti rugi sepenuhnya.

Thread ini lebih cocok di topik lainnya IMO.

Tidak perlu risau dengan simpanan bank BRI karena nanti akan diganti oleh pihak bank, apalagi bank tsb adalah BUMN. Kemudian simpanan di bank juga sudah dijamin LPS sebanyak 2 milyar.

Untuk mengamankan dana di bank bisa juga pakai cara agan OP di atas, bedakan (1) hot wallet atau rekening yang sering dipakai transaksi, dan (2) cold wallet atau rekening tabungan. Rekening yang tabungan tidak perlu diaktifkan mobile banking dsb, jadi salah satu cara akses ya datang ke bank.

Kalau cuan sudah ratusan juta, ya jangan ditaruh di simpanan kalau niatnya nabung. Taruh di deposito atau reksa dana pasar uang sehingga dapat return juga yang lumayan tinggi.

Akhir-akhir ini trending di Tiktok bahwa banyak kasus kebobolan dari nasabah BRI, nilainya cukup fantastis diantaranya mencapai ratusan juta bahkan milyaran. Ada beberapa spekulasi penyebab hilangnya dana nasabah ini, mulai dari keamanan yang lemah hingga pekerjaan (mantan) orang dalam BRI yang tentu saja memiliki akses ke sistem. Fenomena ini cukup mengkhawatirkan khususnya BRI adalah bank paling banyak digunakan oleh masyarakat pedesaan^[1].

Terlepas dari hal diatas, saya yang juga salah satunya menggunakan rekening bank ini bertahun-tahun tanpa kendala serius, memilih bertahan. Bukannya tidak punya pilihan beralih bank lain secara penuh, namun akses ke pengaduan masalah lebih mudah karena faktanya BRI memiliki kantor di desa saya. Untungnya, karena saya juga aktif di ruang kripto memiliki literasi keamanan ala-ala bitcoin maximalist. Meskipun tidak menjamin 100% aman dari kebobolan rekening, setidaknya menjadi acuan standar untuk tetap berhati-hati dengan pengelolaan finansial.

Salah satu tips saya, (bagi pengguna BRI) gunakan untuk transaksi likuid seperti kebutuhan pribadi yang jumlahnya tidak terlalu besar dibawah 1jt perbulan (ini sebagai hot wallet), dan rekening bank lain seperti BCA untuk menyimpan dana lebih besar dan agak lama seperti kebutuhan belanja bulanan dan kebutuhan tidak terduga (ini sebagai cold wallet).

Lalu, bagaimana cara nyimpen dana dari cuan kripto ratusan juta??? Mengingat kasus-kasus diatas, saya terbuka untuk menampung tips ala kawan-kawan, silahkan bagikan.


1. https://www.oyindonesia.com/blog/5-bank-pengguna-terbanyak-dan-terbesar-di-indonesia#:~:text=Bank%20BRI%20memiliki%20nasabah%20terbanyak