Author

Topic: Pagar laut yang melintang sepanjang 30KM menjadi misteri? (Read 51 times)

legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Hehehe, pengaruh pak mulyono ternyata masih kuat banget hingga sekarang.

Ini karena Aguan Kuliti Borok Proyek IKN, dan tentunya ini menyangkut persaingan bisnis dengan Lippo.

artinya, negara ini walau ganti presiden pun masih dikuasai oleh Naga-naga besar di zaman pak harto.

kalian-kalian yang berkomentar hanyalah ganggang di lautan, aparat hukum hanyalah ikan teri atau ikan kecil si tengah lautan paus dan hiu.
full member
Activity: 231
Merit: 116
Hallo gan, pasti semuanya sudah tahu bahwa kasus ini sedang ramai di perbincangkan dimana mana dan terus di up oleh media televisi. Banyak nelayan yang mengeluh karena pagar ini sangat membatasi pergerakan mata pencaharian mereka. Bayangkan selama 7 bulan pagar itu di bangun dan pemerintah sekitar seakan buta lalu menuduh ulah swadaya masyarakat. Duit dari mana karena 1 bambu itu kalau di pasaran harganya 20-25K berarti 25K dikali berapa tuh bisa sampai 30Km, belum biaya bayar angkut truk, belum bayar upah yang masangnya borong dan harian, dan selama 7 bulan? siapa yang bayar?

Dari pemagaran ini banyak usaha yang menjadi korban, penjual pakan ikan, peternak lobster, peternak kerang ijo, pedagangan bibit bandeng dll harus menjerit karena mata rantai ini akan terputus akibat dibatasi. Para nelayan menyakini bahwa pemasangan pagar ini untuk Program Startegis Nasional PIK 2 (Pantai Indah Kapuk).

Jika ingin lihat dari peta kita bisa lihat pagar ini dengan jelas :
https://earth.google.com/web/search/Pantai+Anom,+Kramat,+Tangerang+Regency,+Banten/@-6.01964085,106.60577534,0.40543367a,5463.93436995d,35y,0h,0t,0r/data=CiwiJgokCSLCHDo-NhjAEZcGC_2pexjAGQoDA5NqwFpAIZrz3fSft1pAQgIIAUICCABKDQj___________8BEAA

Bagikan tanggapannya !

Kata kuncinya:
PIK 2
Pemerintah daerah tidak mengaku dan tidak tahu siapa dalangnya
Nelayan menderita

sumber:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250111100213-96-1186037/video-melihat-pagar-misterius-sepanjang-30-km-di-laut-tangerang


Memang tidak salah dengan apa yang pernah dikatakan oleh Bung Rocky Gerung, di mana ia pernah mengatakan bahwa "Pembuat hoax terbaik adalah penguasa"

Sudah  jelas bahwa proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Jawa Barat dengan PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN). Masih saja mereka menjadikan masyarakat sebagai kambing hitam.
lebih lanjut, perlu diketahui bahwa kerjasama ini sudah terjalan cukup lama, yaitu sejak tahun 2023 dan berlangsung hingga 2028.

Kalau dari fungsi tujuan pembangunan proyek ini saya setuju, karena pembangunan ini nantinya berfungsi untuk penataan alur Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) dan bertujuan agar nanti nelayan memiliki pelelangan ikan yang terpusat di pelabuhan. Tetapi meskipun demikian, sebelum proyek ini berjalan, tolonglah koordinasikan hal ini terlebih dahulu dengan intansi pemerintahan yang lain, terkhusus dengan para nelayan. Agar mereka tidak bertanya-tanya mengenai proyek ini.

Info lebih lengkap, Sumber; www.tempo.co
sr. member
Activity: 1176
Merit: 411
Duelbits
Tentu saja pagar laut yang membentang hingga 30 kilometer tersebut tidak dibuat dalam satu malam. Setidaknya diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk bisa membuat pagar tersebut.

Nah pertanyaanya, kemana saja aparat penegak hukum selama ini..? masa iya mau bergerak harus nunggu viral terlebih dahulu. Apakah karena pemabangunan pagar terebut hasil daripada kerja sama pemprov Jabar dan perusahaan swasta, sehingga mereka membiarkannya dengan begitu saja..?

Dari kasus ini, saya merasa terheran-heran, sebetulnya bagaimana sih koordinai yang dilakukan oleh intansi dan lembaga pemerintahan, kok bisa ada miskomunikasi antara Pemerintah Provinsi, DKP (dinas Kelautan dan Perikanan), KKP (Kementrian Kelautan dan perikanan) dan TNI AL (Angkatan Laut).  Memang negriku ini sangatlah lucu... Tongue Tongue Tongue

Disisi lain melalui kasus ini juga mengambarkan bagaimana lalainya aparatur pemerintahan dalam menjalankan tugas serta dalam menanggapi laporan dari masyarakat.  Karena saya yakin, jauh sebelum pagar ini membentang hingga 30 kilmeter panjangnya, sudah ada nelayan yang mengeluhkan akan hal tersebut.
hero member
Activity: 1064
Merit: 589
Hallo gan, pasti semuanya sudah tahu bahwa kasus ini sedang ramai di perbincangkan dimana mana dan terus di up oleh media televisi. Banyak nelayan yang mengeluh karena pagar ini sangat membatasi pergerakan mata pencaharian mereka. Bayangkan selama 7 bulan pagar itu di bangun dan pemerintah sekitar seakan buta lalu menuduh ulah swadaya masyarakat. Duit dari mana karena 1 bambu itu kalau di pasaran harganya 20-25K berarti 25K dikali berapa tuh bisa sampai 30Km, belum biaya bayar angkut truk, belum bayar upah yang masangnya borong dan harian, dan selama 7 bulan? siapa yang bayar?

Dari pemagaran ini banyak usaha yang menjadi korban, penjual pakan ikan, peternak lobster, peternak kerang ijo, pedagangan bibit bandeng dll harus menjerit karena mata rantai ini akan terputus akibat dibatasi. Para nelayan menyakini bahwa pemasangan pagar ini untuk Program Startegis Nasional PIK 2 (Pantai Indah Kapuk).

Jika ingin lihat dari peta kita bisa lihat pagar ini dengan jelas :
https://earth.google.com/web/search/Pantai+Anom,+Kramat,+Tangerang+Regency,+Banten/@-6.01964085,106.60577534,0.40543367a,5463.93436995d,35y,0h,0t,0r/data=CiwiJgokCSLCHDo-NhjAEZcGC_2pexjAGQoDA5NqwFpAIZrz3fSft1pAQgIIAUICCABKDQj___________8BEAA

Bagikan tanggapannya !

Kata kuncinya:
PIK 2
Pemerintah daerah tidak mengaku dan tidak tahu siapa dalangnya
Nelayan menderita

sumber:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250111100213-96-1186037/video-melihat-pagar-misterius-sepanjang-30-km-di-laut-tangerang

Ane  beberapa hari ini memang mengikuti berita ini,  Ane tertarik dengan berita ini setelah menonton salah satu potongan video di tiktok yang memperlihatkan perdebatan antara nelayan yang dirugikan dengan salah satu perwakilan yang mengatasnamakan mereka sebagai Nelayan Jaringan Rakyat Pantura.
Mereka mengatakan ini sebagai swadaya masyarakat dan ane pikir itu tidak masuk akal, sebab seperti yang agan hitung itu pasti akan memakan biaya yang sangat tinggi untuk membangun pagar laut sepanjang itu. Dan salah satu yang bisa kita curigai memang orang orang yang memiliki kepentingan disana dan kita semua tahu siapa orang dekat sana yang memiliki kepentingan.
Menariknya, orang orang disekitar sana seperti dibungkam, bayangkan saja itu sudah di mulai sejak beberapa bulan yang lalu. Logikanya, masa iya sih tidak ada yang membuka suara, terkecuali mereka dibungkam. Juga pejabat desa yang ada disana pun mengatakan semua baik, sedangkan nelayan yang langsung melaut juga banyak yang mengeluh. Jadi kesimpulan saya adalah memang mereka juga mendapatkan keuntungan dari "proyek" ini.
Jujur setelah melihat beberapa talkshow, salah satunya Indonesia Lawyers Club Karni Ilyas, saya melihat bagaimana nelayan lebih pintar daripada orang orang yang ada di acara tersebut, termasuk salah satu staf desa yang mengatakan pagar laut ini tidak mempengaruhi pemasukan daripada nelayan.
hero member
Activity: 1974
Merit: 586
Free Crypto Faucet in Trustdice
Hallo gan, pasti semuanya sudah tahu bahwa kasus ini sedang ramai di perbincangkan dimana mana dan terus di up oleh media televisi. Banyak nelayan yang mengeluh karena pagar ini sangat membatasi pergerakan mata pencaharian mereka. Bayangkan selama 7 bulan pagar itu di bangun dan pemerintah sekitar seakan buta lalu menuduh ulah swadaya masyarakat. Duit dari mana karena 1 bambu itu kalau di pasaran harganya 20-25K berarti 25K dikali berapa tuh bisa sampai 30Km, belum biaya bayar angkut truk, belum bayar upah yang masangnya borong dan harian, dan selama 7 bulan? siapa yang bayar?

Dari pemagaran ini banyak usaha yang menjadi korban, penjual pakan ikan, peternak lobster, peternak kerang ijo, pedagangan bibit bandeng dll harus menjerit karena mata rantai ini akan terputus akibat dibatasi. Para nelayan menyakini bahwa pemasangan pagar ini untuk Program Startegis Nasional PIK 2 (Pantai Indah Kapuk).

Jika ingin lihat dari peta kita bisa lihat pagar ini dengan jelas :
https://earth.google.com/web/search/Pantai+Anom,+Kramat,+Tangerang+Regency,+Banten/@-6.01964085,106.60577534,0.40543367a,5463.93436995d,35y,0h,0t,0r/data=CiwiJgokCSLCHDo-NhjAEZcGC_2pexjAGQoDA5NqwFpAIZrz3fSft1pAQgIIAUICCABKDQj___________8BEAA

Bagikan tanggapannya !

Kata kuncinya:
PIK 2
Pemerintah daerah tidak mengaku dan tidak tahu siapa dalangnya
Nelayan menderita

sumber:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250111100213-96-1186037/video-melihat-pagar-misterius-sepanjang-30-km-di-laut-tangerang
Jump to: