Tapi kalau UNHCR ga ada, trus siapa yang bakal ngurus pengungsi Rohingya ini? Kalau menurut pengetahuan ane, Myanmar ini benci sama Rohingya karena masalah agama dan etnis, jadi di Myanmar, Etnis Rohingnya ga dapet pengakuan sama sekali. Artinya mereka pun juga bingung, rumah mereka sebenarnya dimana.
Setelah baca-baca di beberapa website, kenapa Rohingnya di tolak di Malaysia adalah karena perilakunya tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di negeri jiran dan jumlah pengungsinya sangat banyak sekali. Karena ini belum tentu fakta, jadi ane masih belum bisa percaya sepenuhnya soal informasi ini. Yang pasti orang yang udah ga punya rumah, setidaknya pasti mengharap bantuan dari orang lain, masa iya disini mereka malah bertindak seenaknya? Sepertinya engga logis.
Ane malah dukung UNHCR kalau memang benar tugas mereka adalah untuk mengamankan dan memberikan dukungan akomodasi terhadap pengungsi, dan kenapa mahasiswa malah menolak UNHCR ini padahal maksud mereka baik.
Ane mencoba jadi posisi orang rohingya, betapa pasrahnya mereka terombang-ambing tidak pasti dan tidak memiliki masa depan yang cerah. Bantuan untuk menyelamatkan masa depan mereka harusnya jadi PR nya PBB dan Myanmar, lebih dari 300ribu orang loh itu.
Buntut Rohingnya tak habis-habisnya akibat awal-awalnya diterima di aceh kini terkesan sudah menganggap aceh sebagai tempat pendaratan bagi etnis rohingnya, sebenarnya waktu pertama kali warga aceh menerima dengan penuh dengan lapang dada akan tetapi lama-kelamaan mereka seperti tidak berterima kasih yaitu membuat bermacam ulah dan tabiat mereka sangat makin tidak baik, bahkan makanan yang dibagikan mereka tidak mau makan dengan alasan sedikit, dan suka membuang-buang pemberian yang diberikan oleh donatur