Author

Topic: Paksa menerima Rohingya, mahasiswa tolak UNHCR beroperasi di aceh (Read 204 times)

member
Activity: 295
Merit: 28
Enterapp
Pada saat saya jawab postingan ini dibuat, sekarang Rohingya ini sudah datang lagi 2 kapal angku, jadi memang ya sepertinya sindikat perdagangan orang. Jadi saya kira sudah bukan pengsi lagi lagi karena di sana mereka di Bangladesh ada kamp pengungsi. Jadi jelas masayarakat aceh saat ini menolak dan saya mendukung.  

Seperti Pemerintah Pusat juga mulai membahas masalah ini. Total yang sudah masuk jika saya baca perkembangan beritanya hampir 1.000 imigran. Luar biasa.



Diluar itu semua itu, lihatlah Alasan pertama yakni Alasan Kemanusiaan karena ada banyak anak-anak kecil mereka  yang belum tahu dan tidak tahu apa maksud mereka berada disana.

Hari ini ada sebahagian dari mereka sudah berada di Kab. Pidie dan siang ini ditempatkan sementara tepatnya di area Kantor kependudukan Disdukcapil Kab. Pidie Prov. Aceh sebelum ada perintah lanjutan akan di relokasi kemana yang jelas koordinasi ada dari MUSPIKA setempat dalam hal penyediaan tempat.

Ya. Saya pribadi berharap Semoga Cepat penanganannya..


member
Activity: 393
Merit: 13
Sugars.zone | DatingFi - Earn for Posting
Gerakan Mahasiswa  peduli Aceh (GeMPA) menolak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) berkerja atau beroperasi di Aceh.
Lembaga internasional yang menangani terkait pencarian  suaka dan pengungsi ini  di nilai sebagai dalang mobilisasi imigran Rohingya ke tanah Aceh.
 Tidak hanya mahasiswa masyarakat Aceh secara tegas menolak kehadiran UNHCR yang di duga ingin menjadikan Aceh sebagai objek  operasi dan proyek tertentu terkait gelombang imigran dengan  memamfaatkan nilai-nilai kemanusian dan kepedulian masyarakat aceh.
banyak masyarakat setuju karena akhir-akhir ini banyak pengungsi Rohingya yang datang dan meresahkan masyarakat aceh.
ini semua di lakukan demi menyelamatkan masa depan aceh agar tidak terjadi seperti di Malaysia.

untuk alasan menyelamatkat daerah apakah keputusan ini sudah tepat?
lantas bagaimana dengan alasan kemanusian?

Pada saat saya jawab postingan ini dibuat, sekarang Rohingya ini sudah datang lagi 2 kapal angku, jadi memang ya sepertinya sindikat perdagangan orang. Jadi saya kira sudah bukan pengsi lagi lagi karena di sana mereka di Bangladesh ada kamp pengungsi. Jadi jelas masayarakat aceh saat ini menolak dan saya mendukung. 
member
Activity: 66
Merit: 18
Tontogether | Save Smart & Win Big
Jika kita melihat dari sudut pandang nilai-nilai kemanusian, masyarakat aceh sudah berbaik hati dan ikut bersimpati atas apa yang mereka alami, dan ketika masyarakat aceh memutuskan untuk membantu dan menampung mereka, masyarakat aceh tidak pernah meminta balasan dari imigran rohingnya atas kebaikan yang telah diberikan kepada mereka (etnis rohingnya). hanya saja satu hal yang masyarakat aceh inginkan kepada etnhis rohinya, masyarakat aceh hanya menginikan bahwa mereka itu mampu menghargai aturan dan norma yang ada di daerah aceh. Hanya itu saja, nemun sayangnya etnis rohinya ini tidak mampu untuk melakukan itu. Dan hal tersebut lah yang membuat warga aceh kecewa dan tidak ingin jika harus kembali menerima mereka dalam jumlah yang banyak.

Dan saya setuju atas penolakan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat dan mahasiswa Aceh, karena kitapun mempunyai harga diri yang mesti dipertahankan, dan jangan sampai orang lain merusak adat istiadat budaya yang telah dipertahankan sejak lama oleh masyarakat aceh, juga nenek moyangnya.
Dan yang saya khawatirkan pada saat ini, seperti kabar burung yang berselebaran bahwa "jangan sampai dengan kedatangannya etnis rohingnya ke Indonesia, ini menjadikan negara kita menjadi Palestina Part 2" Karena kita tidak pernah tahu pasti, siapa sosok yang bermain dibalik kedatangan etnis rohingnya ke Indonesia.
Mungkin karna tertekan imigran rohingnya selalu membuat masalah ditempat tempat penampungan pengungsian sehingga membuat warga tidak lagi menerimanya, ini harus dilakukan kajian mendalam oleh pemerintah kita, kalau perlu harus ada pihak pemerintah bangladesh sendiri, jika ini selalu dibiarkan begitu saja maka tidak ada jeda tiap bulan masalah pengungsian rohingnya
full member
Activity: 1189
Merit: 107
Enterapp Pre-Sale Live - bit.ly/3UrMCWI
Persoalan imigran Rohingya di Aceh rupanya tak sesederhana yang selama ini banyak pihak pikirkan. Ternyata ada sindikat yang bermain di dalamnya. Ada pihak yang mendanai penjemputan di tengah laut Aceh, yang kemudian ketika dikarantina di tempat penampungan, juga ada pihak yang bermain meloloskan mereka ke Medan untuk selanjutnya diselundupkan ke Malaysia.

Empati rakyat Aceh terhadap persoalan etnis Rohingya ini sedang dipermainkan. Sindikat ini ada yang dari Medan, ada juga yang dari Tangerang. Tapi yang ditangkap oleh pihak kepolisian dan dibawa ke pengadilan hanya para eksekutor lapangan. Jadi saya pikir sudah tepat para warga aceh yang menolak UNHC beroperasi di aceh. Warga aceh harus cerdas jangan terlalu mudah di bohongi dengan alasan kemanusian karena apalagi perilaku para pengungsi rohingya yang sangat buruk bisa jadi ada misi tertentu kedatangan mereka ke berbagai wilayah termasuk aceh.
member
Activity: 98
Merit: 21
Tontogether | Save Smart & Win Big
Tapi kalau UNHCR ga ada, trus siapa yang bakal ngurus pengungsi Rohingya ini? Kalau menurut pengetahuan ane, Myanmar ini benci sama Rohingya karena masalah agama dan etnis, jadi di Myanmar, Etnis Rohingnya ga dapet pengakuan sama sekali. Artinya mereka pun juga bingung, rumah mereka sebenarnya dimana.

Setelah baca-baca di beberapa website, kenapa Rohingnya di tolak di Malaysia adalah karena perilakunya tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di negeri jiran dan jumlah pengungsinya sangat banyak sekali. Karena ini belum tentu fakta, jadi ane masih belum bisa percaya sepenuhnya soal informasi ini. Yang pasti orang yang udah ga punya rumah, setidaknya pasti mengharap bantuan dari orang lain, masa iya disini mereka malah bertindak seenaknya? Sepertinya engga logis.

Ane malah dukung UNHCR kalau memang benar tugas mereka adalah untuk mengamankan dan memberikan dukungan akomodasi terhadap pengungsi, dan kenapa mahasiswa malah menolak UNHCR ini padahal maksud mereka baik.

Ane mencoba jadi posisi orang rohingya, betapa pasrahnya mereka terombang-ambing tidak pasti dan tidak memiliki masa depan yang cerah. Bantuan untuk menyelamatkan masa depan mereka harusnya jadi PR nya PBB dan Myanmar, lebih dari 300ribu orang loh itu.
Buntut Rohingnya tak habis-habisnya akibat awal-awalnya diterima di aceh kini terkesan sudah menganggap aceh sebagai tempat pendaratan bagi etnis rohingnya, sebenarnya waktu pertama kali warga aceh menerima dengan penuh dengan lapang dada akan tetapi lama-kelamaan mereka seperti tidak berterima kasih yaitu membuat bermacam ulah dan tabiat mereka sangat makin tidak baik, bahkan makanan yang dibagikan mereka tidak mau makan dengan alasan sedikit, dan suka membuang-buang pemberian yang diberikan oleh donatur
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Saya baca berita kalau Indonesia ini tidak termasuk sebagai negara yang bisa menerima Rohingya dari UNHCR, namun negara-negara yang ditunjuk sebenarnya adalah Malaysia, Singapura dan Australia. Ketiga negara ini justru yang menolak rohingya dan mengingkari kesepakatan dengan PBB, Sedangkan UNHCR justru menggunakan Indonesia sebagai pelabuhan Rohingnya. Aceh sebenarnya sudah baik, tapi memang benar cerita dari orang-orang malaysia kalau ada potensi merusak dari mereka. Di Malaysia mereka pernah meminta tanah, di Myanmar juga melakukan hal yang sama, mereka muslim, tapi tidak mencerminkan adab yang bagus. Ada yang mengatakan karena mereka tidak mendapatkan pendidikan dengan benar, tapi saya tidak yakin akan hal tersebut. Mereka ada yang pandai berbahasa inggris, artinya mereka sudah mendapatkan pendidikan, sedikit banyak seharusnya mereka mengerti tentang adab.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 341
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
ini semua di lakukan demi menyelamatkan masa depan aceh agar tidak terjadi seperti di Malaysia.

Mari lihat arahnya tujuan sebenarnya mereka kemana dan mengapa malaysia jadi perhatian utama mereka.  Grin Grin

untuk alasan menyelamatkat daerah apakah keputusan ini sudah tepat?
lantas bagaimana dengan alasan kemanusian?


Saya coba jelaskan semampu saya. Yang pertama kita memiliki pemerintah Pusat dan Daerah. Jadi, Koordinasi disini sangat diperlukan terkait penanganan sementara bagi pengungsi yang ada di Privinsi Aceh terlebih jumlah mereka yang datang terhitung banyak.

Begitu juga masalah tempat. Saya kira itu bersifat sementara sambilan menunggu arahan dari Pemerintah Pusat kemana mereka akan direlokasi.

Tentang biaya penanganan saya fikir ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Organisasi yang begerak dibidang kemanuasiaan dunia karena Pemda dalam hal ini tidak boleh pakai dana DIPA untuk kegiatan tersebut dan tidak ada item mata pembayaran untuk tangani pengungsi untuk negara asing.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Iya bukannya warga negara aceh tidak memiliki rasa prikemanusiaan tapi yang saya tau dari beritanya memang warga neggara Rohingya tidak taat aturan terhadap aturan yang sudah dibuat warga aceh.
Takutnya aceh hanya dimanfaatkan saja oleh organisasi unhcr itu.
Aku baru tahu kalau Aceh itu sebuah negara, bukan provinsi di Indonesia. Agak aneh memang kalau dengernya, kalau memang negara, mestinya kita tidak harus peduli untuk mengurusi hal-hal yang tidak penting tersebut.

Mengenai Rohingya, sebenarnya rasa kemanusian bangsa Indonesia itu tinggi, apa lagi jika menyangkut suatu kaum atau kelompok teraniaya oleh bangsanya sendiri (Myanmar). Namun karena watak para pengungsi tersebut memang tidak bagus (aku pernah melihat di sosmed, bagaiamana pengungsi rohingya yang tidak puas dikasih nasi bungkus yang isinya sedikit), jadinya ya tidak respek lagi. coba kalu mereka itu baik-baik pasti akan difasilitasi
member
Activity: 267
Merit: 42
Saya pikir sudah tepat apa yang dilakukan oleh GEMPA terhadap menolak organisasi UNHCR untuk menyelamatkan generasi daerah dan menolak para pengungsi rohingya apalagi kelakukan mereka sangat buruk. Jadi, menyelamatkan daerah jauh lebih baik dari pada rusak oleh kelakuan Rohingya. organisasi UNHCR selalu membalut dengan alasan kemanusian tetapi dibalik semua itu ada misi terselubung.

Iya bukannya warga negara aceh tidak memiliki rasa prikemanusiaan tapi yang saya tau dari beritanya memang warga neggara Rohingya tidak taat aturan terhadap aturan yang sudah dibuat warga aceh.
Takutnya aceh hanya dimanfaatkan saja oleh organisasi unhcr itu.
sr. member
Activity: 1246
Merit: 262
Untuk kasus pengungsi rohingnya seharusnya ada tindakan tegas baik dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah aceh, sebagaimana kita tau untuk saat ini sudah mencapai angka ribuan jumlah pengungsi rohingnya yang mendarat dan menjadikan Aceh sebagai target mudah bagi mereka untuk mendarat. Sifat tolenransi dan tolong menolong yang sangat tinggi dari masyarakat Aceh dimanfaatkan sangat baik oleh pengungsi rohingnya dengan mengajak semua keluarga dan kerabat mereka untuk tinggal di Aceh. Saya rasa blunder dilakukan masyarakat Aceh yang memberikan ruang dan fasilitas yang cukup bagus bagi pengungsi rohingnya sehingga membuat mereka sangat aman dan betah untuk tinggal di Aceh dan mengajak semua temannya yang berada di kamp pengungsian Bangladesh untuk ikut tinggal di Aceh.

Di satu sisi sangat sedih mengingat Aceh merupakan salah satu provinsi termiskin di Indonesia, seharusnya ada tindakan tegas dari masayarakat disana untuk tidak menampung lagi pengungsi rohingnya dan membebankan anggaran pemerintah aceh untuk memberikan kehidupan yang sangat layak bagi pengungsi rohingnya sedangkan disisi lain masih banyak sekali masyarakat aceh kesulitan mendapatkan makanan bergizi dan kehidupan yang layak.
sr. member
Activity: 2520
Merit: 366
Catalog Websites
Saya pikir sudah tepat apa yang dilakukan oleh GEMPA terhadap menolak organisasi UNHCR untuk menyelamatkan generasi daerah dan menolak para pengungsi rohingya apalagi kelakukan mereka sangat buruk. Jadi, menyelamatkan daerah jauh lebih baik dari pada rusak oleh kelakuan Rohingya. organisasi UNHCR selalu membalut dengan alasan kemanusian tetapi dibalik semua itu ada misi terselubung.

benar gan, di sekitaran tempat tinggal saya banyak yang keluarga nya tinggal di aceh dan mereka sering curhat bahwa para pengungsi rohingya sering bikin ulah di sana, mereka selalu serakah dan tamak dengan semua kebaikan yang telah di berikan, jika saja mereka baik baik, pasti akan di terima dengan baik oleh warga indonesia (tidak hanya warga aceh) dan UNHCR ini sebenanrya tidak melihat dampak panjang ke depannya untuk warga aceh, mereka hanya taunya mengamankan para pengungsi untuk meringankan pekerjaan mereka, sungguh miris sih.
sr. member
Activity: 1119
Merit: 206
20BET - Premium Casino & Sportsbook
Dulu bahkan orang Aceh membela rohingya sampai di jalan banyak mahasiswa atau organisasi membawa kardus donasi untuk membantu mereka.

Sentimen agama di Aceh sangat laku keras. Asal seiman, mau mereka salah atau benar akan selalu dibela. Kebanyakan rakyat Aceh yang mayoritas islam bahkan tidak tahu kalau rohingya itu melakukan pemberontakan di berbagai wilayah sehingga diusir dari sana sini, tidak diterima disana sini. Aceh malah dengan senang hati menerima tanpa melihat latar belakang, yang penting menolong saudara seiman.

Sekarang Aceh bak kena batu, ibarat dulu tidak merasakan berdiri di sepatu orang lain tapi sudah menghina mereka yang berdiri di sepatu itu habis-habisan. Sekarang ketika Aceh memakai sepatu tersebut baru merasakan sakitnya. Warga aceh sudah tidak mau lagi menampung pengungsi dari Rohingya, karena sudah merasakan sendiri apa yang dirasakan mereka yang megusir Rohingya dan termasuk menolak UNHCR dengan alasan menyelamatkan daerah. dulu kenapa tidak berbicara seperti itu. Makanya Rakyat Aceh harus pikir dulu sebelum bertindak.
full member
Activity: 180
Merit: 121
Jika kita melihat dari sudut pandang nilai-nilai kemanusian, masyarakat aceh sudah berbaik hati dan ikut bersimpati atas apa yang mereka alami, dan ketika masyarakat aceh memutuskan untuk membantu dan menampung mereka, masyarakat aceh tidak pernah meminta balasan dari imigran rohingnya atas kebaikan yang telah diberikan kepada mereka (etnis rohingnya). hanya saja satu hal yang masyarakat aceh inginkan kepada etnhis rohinya, masyarakat aceh hanya menginikan bahwa mereka itu mampu menghargai aturan dan norma yang ada di daerah aceh. Hanya itu saja, nemun sayangnya etnis rohinya ini tidak mampu untuk melakukan itu. Dan hal tersebut lah yang membuat warga aceh kecewa dan tidak ingin jika harus kembali menerima mereka dalam jumlah yang banyak.

Dan saya setuju atas penolakan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat dan mahasiswa Aceh, karena kitapun mempunyai harga diri yang mesti dipertahankan, dan jangan sampai orang lain merusak adat istiadat budaya yang telah dipertahankan sejak lama oleh masyarakat aceh, juga nenek moyangnya.
Dan yang saya khawatirkan pada saat ini, seperti kabar burung yang berselebaran bahwa "jangan sampai dengan kedatangannya etnis rohingnya ke Indonesia, ini menjadikan negara kita menjadi Palestina Part 2" Karena kita tidak pernah tahu pasti, siapa sosok yang bermain dibalik kedatangan etnis rohingnya ke Indonesia.
full member
Activity: 795
Merit: 112
Saya pikir sudah tepat apa yang dilakukan oleh GEMPA terhadap menolak organisasi UNHCR untuk menyelamatkan generasi daerah dan menolak para pengungsi rohingya apalagi kelakukan mereka sangat buruk. Jadi, menyelamatkan daerah jauh lebih baik dari pada rusak oleh kelakuan Rohingya. organisasi UNHCR selalu membalut dengan alasan kemanusian tetapi dibalik semua itu ada misi terselubung.
hero member
Activity: 1470
Merit: 558
dont be greedy
Tapi kalau UNHCR ga ada, trus siapa yang bakal ngurus pengungsi Rohingya ini? Kalau menurut pengetahuan ane, Myanmar ini benci sama Rohingya karena masalah agama dan etnis, jadi di Myanmar, Etnis Rohingnya ga dapet pengakuan sama sekali. Artinya mereka pun juga bingung, rumah mereka sebenarnya dimana.

Setelah baca-baca di beberapa website, kenapa Rohingnya di tolak di Malaysia adalah karena perilakunya tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di negeri jiran dan jumlah pengungsinya sangat banyak sekali. Karena ini belum tentu fakta, jadi ane masih belum bisa percaya sepenuhnya soal informasi ini. Yang pasti orang yang udah ga punya rumah, setidaknya pasti mengharap bantuan dari orang lain, masa iya disini mereka malah bertindak seenaknya? Sepertinya engga logis.

Ane malah dukung UNHCR kalau memang benar tugas mereka adalah untuk mengamankan dan memberikan dukungan akomodasi terhadap pengungsi, dan kenapa mahasiswa malah menolak UNHCR ini padahal maksud mereka baik.

Ane mencoba jadi posisi orang rohingya, betapa pasrahnya mereka terombang-ambing tidak pasti dan tidak memiliki masa depan yang cerah. Bantuan untuk menyelamatkan masa depan mereka harusnya jadi PR nya PBB dan Myanmar, lebih dari 300ribu orang loh itu.
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Gerakan Mahasiswa  peduli Aceh (GeMPA) menolak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) berkerja atau beroperasi di Aceh.
Lembaga internasional yang menangani terkait pencarian  suaka dan pengungsi ini  di nilai sebagai dalang mobilisasi imigran Rohingya ke tanah Aceh.
 Tidak hanya mahasiswa masyarakat Aceh secara tegas menolak kehadiran UNHCR yang di duga ingin menjadikan Aceh sebagai objek  operasi dan proyek tertentu terkait gelombang imigran dengan  memamfaatkan nilai-nilai kemanusian dan kepedulian masyarakat aceh.
banyak masyarakat setuju karena akhir-akhir ini banyak pengungsi Rohingya yang datang dan meresahkan masyarakat aceh.
ini semua di lakukan demi menyelamatkan masa depan aceh agar tidak terjadi seperti di Malaysia.

untuk alasan menyelamatkat daerah apakah keputusan ini sudah tepat?
lantas bagaimana dengan alasan kemanusian?

Gerakan ini digagas tidak lain adalah salah satunya untuk menjaga identitas ke Acehan karna Kedatangan etnis Rohingnya Ke aceh dan Juga kini di kelola Oleh pihak UNHCR Lembaga internasional yang menangani masalah pengungsian seperti pembiaran, sebab aceh bukan tempat penampungan pengungsian secara global bahkan secara negara juga indonesia tidak diakui, hal ini adalah lemahnya pengawasan patroli laut wilayah teritorial indonesia, hampir tiap tahun keamanan laut di anggarkan oleh APBN lewat kementrian kelautan tapi kenapa lemah juga, di tanda tanya besar bagi warga aceh sehingga membantuk lembaga GEMPA. jika memang alasan kemanusiaan maka dibuat saja pulau terluar untuk menampung sementara etnis rohingnya
hero member
Activity: 1428
Merit: 592
Tidak hanya mahasiswa masyarakat Aceh secara tegas menolak kehadiran UNHCR yang di duga ingin menjadikan Aceh sebagai objek  operasi dan proyek tertentu terkait gelombang imigran dengan  memamfaatkan nilai-nilai kemanusian dan kepedulian masyarakat aceh.
banyak masyarakat setuju karena akhir-akhir ini banyak pengungsi Rohingya yang datang dan meresahkan masyarakat aceh.
ini semua di lakukan demi menyelamatkan masa depan aceh agar tidak terjadi seperti di Malaysia.

untuk alasan menyelamatkat daerah apakah keputusan ini sudah tepat?
lantas bagaimana dengan alasan kemanusian?

Secara kemanusiaan mungkin kita akan menaruh simpatik kepada saudara kita yang terdampar tersebut meskipun mereka berbeda negara, budaya maupun agama sekalipun dengan kita. Fenomena ini memang cukup meresahkan dan saya membaca di beberapa media dimana wilayah anda merupakan target bagi mereka dan saya juga mencoba menelusuri tugas UNHCR dimana mereka memang memiliki tanggung jawab untuk mengurus pengungsi Rohingya, mulia dari makanan, fasilitas tempat tinggal maupun hal lainnya. Jika dilihat dari sisi kemanusiaan mungkin kurang tepat mengusir mereka kecuali pihak UNHCR langsung membawa mereka ketempat camp pengungsian resmi, tetapi dilain sisi kehadiran mereka mungkin dapat memberikan dampak kepada masyarakat di wilayah tempat tinggal anda.

Jika anda ingin mengetahui bagaimana perilaku Rohingya coba cari di internet dan bagaimana proses mereka datang dari negara mereka sendiri hingga sampai ke tempat anda. Sisi politik mungkin ada pro dan kontra mengenai tujuan mereka ke aceh dan mungkin gerakan ini di mobilisasi oleh orang-orang tertentu karena mereka berusaha menyelamatkan diri dari negaranya. Secara kemanusiaan mungkin kita tidak bisa melibatkan politik di dalamnya meskipun terdapat beberapa hal kontroversi terhadap mereka, tetapi itu tergantung bagaim pemerintah kalian dalam menanggai masalah pengungsi Rohingya.
member
Activity: 63
Merit: 28
 Gerakan Mahasiswa  peduli Aceh (GeMPA) menolak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) berkerja atau beroperasi di Aceh.
Lembaga internasional yang menangani terkait pencarian  suaka dan pengungsi ini  di nilai sebagai dalang mobilisasi imigran Rohingya ke tanah Aceh.
 Tidak hanya mahasiswa masyarakat Aceh secara tegas menolak kehadiran UNHCR yang di duga ingin menjadikan Aceh sebagai objek  operasi dan proyek tertentu terkait gelombang imigran dengan  memamfaatkan nilai-nilai kemanusian dan kepedulian masyarakat aceh.
banyak masyarakat setuju karena akhir-akhir ini banyak pengungsi Rohingya yang datang dan meresahkan masyarakat aceh.
ini semua di lakukan demi menyelamatkan masa depan aceh agar tidak terjadi seperti di Malaysia.

untuk alasan menyelamatkat daerah apakah keputusan ini sudah tepat?
lantas bagaimana dengan alasan kemanusian?
Jump to: