Author

Topic: Pandemi Jilid II (Read 398 times)

newbie
Activity: 28
Merit: 2
February 12, 2024, 03:15:50 AM
#26
Jika benar pandemi jilid 2 akan terjadi lagi, tidak ada salahnya jika kita juga bersiap siap mulai dari sekarang, yakni membeli masker dan segala obat obatan yang bersangkutan mengenai tanda tanda terkena covid, dan yang paling penting adalah menjaga imunitas diri .  
Pertanyaan saya kenapa masih ada yang terpapar covid,padahal kita sudah vaksin lengkap   ?
hero member
Activity: 1512
Merit: 509
February 10, 2024, 01:39:43 AM
#25
gak bakal ada jilid jilid lainnya gan untuk covid 19 ini dah ngebentuk kekebalan komunitas, dah vaksin, dan pada kena juga mayoritas masyarakat dunia ,kecuali ada virus baru yang berbeda dari covid, kalau masih turunan dampaknya ya kayak flu biasa gak lebih, covid bahaya dan menyebabkan kematian pas pertama masuk badan aja, kalau dah dua tiga empat lima ya tubuh dah punya memori kalau ini virus yang sama, yang jadi bahaya kalau antibodi kita gak punya bluprintnya, baru kelabakan antibodinya. sama yang punya antibody lemah kayak manula, yang punya komorbid pas kena turunanya kayak flu berat , tapi fatality ratenya kecil banget di bandingkan awal - awal covid.
Faktanya melihat kepada situasi sekarang sekalipun kita ingin menyangkal tetapi tetap saja jilid jilid seperti yang mas katakan itu tidak mungkin tetap terjadi.
Seperti uraian saya sebelumnya Covid di 2019 lalu itu memerlukan beberapa jilid yang membuat lockdown semakin lama dimana variant covid dimulai dari Alfa sampai Omicron itu ada beberapa jilid dan beberapa bagian sehingga kita membutuhkan beberapa kali vaksin untuk meredam hal itu sehingga tidak menutup kemungkinan ada jilid lainnya lagi untuk masalah hal ini ketika memang kita menganggap ini sebagai sesuatu yang mudah untuk di tangani sama seperti 2019 justru inilah yang membuat kita terlena dan membuat kita kerepotan dengan dampak yang dihasilkan pada akhirnya.

Terlebih dalam hal ini ketika kita mengacu kepada konspirasi dan uang maka selamanya kita masih akan terkekang karena jika orang-orang yang memiliki kewenangan dan keuntungan akibat covid maka bisa saja hal yang terjadi di 2019 terjadi lagi di beberapa tahun kedepan atau mungkin di tahun sekarang.
member
Activity: 193
Merit: 12
I will write anything for you
February 09, 2024, 05:33:56 AM
#24
gak bakal ada jilid jilid lainnya gan untuk covid 19 ini dah ngebentuk kekebalan komunitas, dah vaksin, dan pada kena juga mayoritas masyarakat dunia ,kecuali ada virus baru yang berbeda dari covid, kalau masih turunan dampaknya ya kayak flu biasa gak lebih, covid bahaya dan menyebabkan kematian pas pertama masuk badan aja, kalau dah dua tiga empat lima ya tubuh dah punya memori kalau ini virus yang sama, yang jadi bahaya kalau antibodi kita gak punya bluprintnya, baru kelabakan antibodinya. sama yang punya antibody lemah kayak manula, yang punya komorbid pas kena turunanya kayak flu berat , tapi fatality ratenya kecil banget di bandingkan awal - awal covid.
hero member
Activity: 1512
Merit: 509
February 07, 2024, 02:27:04 PM
#23

Walaupun masih ada kasus virus yang baru ini tapi masih dalam skala kecil, waspada tetap. Klo sekarang saya melihatnya respon masyarakat juga cenderung biasa aja, mungkin masyarakat juga sudah pengalaman tahun 2019 yang lalu atau memang sudah ogah peduli. Ya tidak seheboh dulu ketika pandemi covid, entahlah apa memang covid ini memang sengaja diciptakan atau gimana. Intinya penting bagi kita semua untuk tetap menjaga protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga kebersihan tangan aja klo saya. Jadi, meski ada beberapa diskusi tentang Pandemi Jilid 2, ini bukan berarti kita menghadapi pandemi yang sepenuhnya baru atau berbeda. Mungkin, ini merujuk pada peningkatan kasus atau varian baru dari virus yang sama. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan kita.
Sebenarnya ketika berbicara tentang skali 1.499 kasus aktif menurut saya bukanlah skala kecil mas karena memang itu sudah cukup besar dari segi skala variant baru hanya saja memang untuk saat ini kita lebih aware dalam [enyikapan sebuah kasus dan ini tidak seperti gelombang awal di 2019 dimana memang banyak sekali orang yang membuat ini seperti guyonan yang justru tidak sadar bahwa semakin lama virusnya semakin membesar.
Tetapi untuk saat ini kita lebih bisa meminimalisr agar tidak terjadi kehebohan disisi lain kita lebih waspada dalam mengantisipasi apa yang akan terjadi sehingga kita tidak akan panik seperti sebelumnya.
2019-2022 kita telah mengalami banyak sekali pengalaman yang harus kita lakukan untuk menyikapi masalah ini jika terjadi kembali walaupun mudah-mudahan ini tidak terjadi tetapi sekalipun pada akhirnya hal seperti ini terulang saya masih merasa kita sudah tahu apa yang harus dilakukan tanpa perlu membuat pemerintah menyuruh secara langsung karena kita memiliki kesadaran tersendiri untuk menjaga diri kita dan orang terdekat agar tidak mendapatkan masalah yang sama seperti yang sudah terjadi di beberapa tahun lalu.
full member
Activity: 807
Merit: 150
February 07, 2024, 08:50:21 AM
#22
Ane adalah salah satu manusia yang lolos Pandemi Jilid I yang tidak terjamah vaksin, alias sama sekali tidak tersentuh vaksin maupun booster Grin
Ketika heboh pandemi ane masih malah menggunakan kesempatan untuk banyak berwisata karena objek wisata sepi dan restoran pun sepi sekali... Jalanan pun sepi sehingga sangat nyaman untuk bepergian. Sayangnya memang bisnis ane pun kena gebuk sehingga sekarat...

Kalau ada lockdown jilid II ane rasa rakyat masih belum pulih benar, saldo tabungan masih belum kembali seperti semula, belum lagi pelajar yang kehilangan masa mudanya belajar di rumah tentunya sudah eneg. IMO akan ada reaksi penolakan yang luar biasa. Kemungkinan lockdown jilid II nyaris tidak ada.
Mereka yang dapat lolos dari vaksin tentu mereka tidak sedang mengurus surat yang berhubungan dengan sistem pemerintahan, karena di saat pandemi terjadi seingat saya setiap mau mengurus berkas apapun yang berhubungan dengan pemerintahan harus menampakkan sertifikat vaksin dan tidak akan di selesaikan berkas yang kita urus jika kita tidak bisa melengkapi sertifikat vaksin tersebut.

Memang sangat banyak orang yang menjalankan usaha mereka harus menutup usahanya ketika pandemi terjadi dan mereka para pengusaha harus bertahan dengan tabungan mereka sehingga kebanyakan pengusaha bangkrut ketika pandemi terjadi.

Menurutku jika memang kembali terjadi pandemi jilid II masyarakat telah kuat dan akan tetap berkativitas seperti biasa dan tidak lagi memikirkan pandemi, karena terlalu memikirkan pandemi yang ada mereka harus mengalami bangkrut dan tabungan yang mereka miliki akan habis karena tidak memiliki penghasilan selama pandemi.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
February 06, 2024, 11:51:47 AM
#21
Ane adalah salah satu manusia yang lolos Pandemi Jilid I yang tidak terjamah vaksin, alias sama sekali tidak tersentuh vaksin maupun booster Grin
Ketika heboh pandemi ane masih malah menggunakan kesempatan untuk banyak berwisata karena objek wisata sepi dan restoran pun sepi sekali... Jalanan pun sepi sehingga sangat nyaman untuk bepergian. Sayangnya memang bisnis ane pun kena gebuk sehingga sekarat...

Kalau ada lockdown jilid II ane rasa rakyat masih belum pulih benar, saldo tabungan masih belum kembali seperti semula, belum lagi pelajar yang kehilangan masa mudanya belajar di rumah tentunya sudah eneg. IMO akan ada reaksi penolakan yang luar biasa. Kemungkinan lockdown jilid II nyaris tidak ada.
full member
Activity: 784
Merit: 115
February 06, 2024, 11:32:11 AM
#20
Kita hanya bisa selalu berhati-hati jika sedang berada di keramaian. Jika perlu, kita bisa tetap menggunakan masker dan selalu menggunakan protokol kesehatan seperti yang sudah kita lakukan di saat Covid kemarin. Walaupun itu mungkin senyap, kita tidak akan pernah tahu apakah itu berbahaya ataukah tidak. Dan itu sudah terbukti dengan Covid yang lalu. Kita hanya tahu Covid kemarin sudah masuk Indonesia dan akhirnya membuat lockdown di mana-mana. Sampai akhirnya banyak korban-korban berjatuhan karena adanya serangan mendadak dari Covid itu.

Untuk Pandemi Jilid II, kita berharap itu tidak terjadi lagi walaupun kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kita hanya bisa meningkatkan kewaspadaan dan selalu berhati-hati serta selalu menjaga diri dengan baik. Kita sudah mempunyai pengalaman dalam menghadapi Covid, jadi setidaknya kita bisa survive lagi. Tapi semoga saja itu tidak terjadi.
member
Activity: 393
Merit: 13
Sugars.zone | DatingFi - Earn for Posting
February 06, 2024, 07:47:22 AM
#19
Pandemi Covid 19 mungkin sudah tidak asing di telinga kita karena dalam beberapa tahun saja pandemi ini sudah melumpuhkan dunia hampir di segala sektor dan mengakibatkan perekonomian menjadi terganggu dan bahkan sampai sekarang kita masih belum bisa kembali ke posisi awal dari segi perekonomian dunia yang hancur karena Covid dan ini termasuk Indonesia.
Dalam beberapa pekan terakhir saya selalu membaca tentang beberapa rumor yang mengatakan bahwa kita dihadapkan dengan Pandemi Jilid II karena ada beberapa alasan yang terjadi seperti tentang Covid Jilid II yang mulai merebak dan ada wabah baru yang berasal dari negara yang sama (China) yang bisa saja menyebar kembali.
Setelah kita dihadapkan dengan Covid jenis Alpa, Beta, Delta dan Omicron saat ini dikatakan ada Covid jenis baru yang diberi nama Eris.
Virus jenis Eris ini mulai muncul dan ramai di bulan agustus lalu dan sudah ada himbauan juga dari beberapa petinggi negara seperti yang dikatakan Puan Maharani melalui siaran nya di beberapa bulan lalu tetapi memang walaupun tidak terlalu ramai tetapi dikabarkan bahwa Variant Eris ini sudah mulai merambat walaupun secara senyap karena melihat dari laporan Kemenkes RI per tanggal 14 Desember, penularan virus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.499 kasus.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan kasus aktif penularan virus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.499 kasus aktif saat ini. Angka ini diperoleh dari data Kemenkes di laman Infeksi Emerging per Kamis, 14 Desember 2023 pukul 16.00 WIB

dan memang jika melihat dari grafik laporan sebenarnya ada peningkatan kembali yang terjadi di bulan Desember ini.


Sumber

Walaupun seperti itu, Kemenkes juga mengatakan bahwa memang tidak perlu terlalu khawatir tentang hal ini karena memang pemerintah masih akan sebisa mungkin terus memonitor dan meminimalisir hal seperti Lokdown tidak terjadi lagi dan Covid Jilid II ini tidak berkembang terlalu besar seperti Covid sebelumnya.

Masalahnya setelah yang terjadi di 2020-2022  apakah masyarakat Indonesia masih akan percaya dengan Covid atau tidak? Selain itu, saat ini kita dihadapkan dengan pesta pemilu yang pasti akan membuat lonjakan kerumunan tidak akan terhindarkan. Apakah dengan hal ini bisa juga menjadi sebuah skema baru dalam konspirasi? karena bisa saja dengan isu ini akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan.


Tambahan.
Berikut adalah gejala Covid Eris

Berikut sejumlah gejala yang muncul pada pasien yang positif terkena Eris:

Pilek
Sakit Kepala
Kelelahan ringan hingga berat
Bersin
Sakit tenggorokan

Terlepas dari benar atau tidaknya, Stay Safe guys jangan sampai kebebasan kita kembali terenggut oleh Lockdown yang memang memuakan seperti beberapa tahun sebelumnya.

Walaupun masih ada kasus virus yang baru ini tapi masih dalam skala kecil, waspada tetap. Klo sekarang saya melihatnya respon masyarakat juga cenderung biasa aja, mungkin masyarakat juga sudah pengalaman tahun 2019 yang lalu atau memang sudah ogah peduli. Ya tidak seheboh dulu ketika pandemi covid, entahlah apa memang covid ini memang sengaja diciptakan atau gimana. Intinya penting bagi kita semua untuk tetap menjaga protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga kebersihan tangan aja klo saya. Jadi, meski ada beberapa diskusi tentang Pandemi Jilid 2, ini bukan berarti kita menghadapi pandemi yang sepenuhnya baru atau berbeda. Mungkin, ini merujuk pada peningkatan kasus atau varian baru dari virus yang sama. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan kita.
hero member
Activity: 994
Merit: 525
January 26, 2024, 12:01:15 AM
#18
pandemi jilid 2 tidak seheboh yang dulu.
baik masyarakatnya maupun media nya sudah tidak seheboh dulu. baik itu di indonesia ataupun di negara lain situasinya sama.
mungkin karena tidak di anggarkan lagi untuk Rumah sakit dapat subsidi lebih klo pasien covid atau gimana jadi sepi baik berita mengenai yang kena atau hal2 lain nya tentang covid itu sendiri.
Ya bisa jadi, karena anggaran negara sudah habis untuk pemilu, dan tidak ngurusin covad covid lagi, kalau pun ada pasti hanya dipakai untuk vaksin boster, selebihnya ya beli sendiri, kayak masker, apd, dan hand sanitiser. Lagian, hampir 70% masyarakat indonesia sudah divaksin, artinya kalau pun kena, paling gejala ringan seperti flu dan batuk saja, tidak perlu dirawat atau diisolasi kayak dulu awal covid menyebar. sehingga pandemi jilid 2 ini hanya wacana pepesan kosong, atau sekedar supaya masyarakat lebih berhati-hati saja.


Setuju dengan pendapat agan ini, bahwa sebentar lagi akan memasuki pesta demokrasi atau pemilu serentak maka dana anggaran pemerintah kemungkinan digunakan untuk mensukseskan pemilu terlebih dahulu yang akan berlangsung pada tanggal 14 Februari mendatang dan jika pandemi jilid ll akan muncul kembali ini sungguh sangat mengkhawatirkan sekali bagi semua golongan masyarakat, karena masyarakat akan dipersulit untuk beraktivitas seperti biasa dan diwajibkan dengan aturan dalam pemerintahan yang seharusnya tidak dilakukan seperti disuruh membeli masker, apd, obat obatan, dan membatasi pergerakan masyarakat untuk bersosialisasi. dan seandainya pandemi jilid ll nanti benar benar akan muncul saya rasa ini adalah sebuah permainan politik atau pemerintahan dari golongan tertentu dan masyarakat harus lebih peka lagi dan jangan mudah percaya begitu saja dan yang terpenting kita semua harus tetap berhati hati.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
January 25, 2024, 11:30:57 PM
#17
pandemi jilid 2 tidak seheboh yang dulu.
baik masyarakatnya maupun media nya sudah tidak seheboh dulu. baik itu di indonesia ataupun di negara lain situasinya sama.
mungkin karena tidak di anggarkan lagi untuk Rumah sakit dapat subsidi lebih klo pasien covid atau gimana jadi sepi baik berita mengenai yang kena atau hal2 lain nya tentang covid itu sendiri.
Ya bisa jadi, karena anggaran negara sudah habis untuk pemilu, dan tidak ngurusin covad covid lagi, kalau pun ada pasti hanya dipakai untuk vaksin boster, selebihnya ya beli sendiri, kayak masker, apd, dan hand sanitiser. Lagian, hampir 70% masyarakat indonesia sudah divaksin, artinya kalau pun kena, paling gejala ringan seperti flu dan batuk saja, tidak perlu dirawat atau diisolasi kayak dulu awal covid menyebar. sehingga pandemi jilid 2 ini hanya wacana pepesan kosong, atau sekedar supaya masyarakat lebih berhati-hati saja.

hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
January 25, 2024, 03:17:44 PM
#16
Dalam hal ini saya juga masih percaya bahwa memang itu (covid/pandemi) masih ada hanya saja memang untuk sekarang mungkin ini lebih di minimalisir karena beberapa alasan pada akhirnya.
Pertama mungkin untuk anggaran sekarang juga tidak bisa terlalu dibebankan karena sebelumnya kita tahu bahwa untuk anggaran covid itu sangat besar termasuk untuk korupsinya  Roll Eyes sehingga memang dalam hal ini ada sebuah situasi yang pastinya akan menjadi sebuah hal sulit jika mereka kaum elit yang ingin melakukan konspirasi dan membesarkan pandemi sekarang karena pasti keuntungan mereka juga tidak sebesar sebelumnya lol
Selain itu, Masyarakat sepertinya terlalu jengah dengan hal seperti ini karena bagaimanapun juga melihat dari situasi yang terjadi di 2020 - 2022 itu bukanlah waktu yang sebentar pada akhirnya dimana ruang gerak kita dibatasi walaupun memang mayoritas warga kita yang ngeyel masih banyak juga tetapi tetap saja kita sudah seperti terkekang pada akhirnya.
Bukan bermaksud ingin suudzon tetapi saya sepakat dengan sebagian besar post rekan-rekan sebelumnya karena pada akhirnya ini hanya berindikasi kepada uang pada akhirnya jika memang uangnya kecil maka pasti itu tidak akan seramai sebelumnya.
hero member
Activity: 714
Merit: 516
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
January 22, 2024, 05:06:52 PM
#15
pandemi jilid 2 tidak seheboh yang dulu.
baik masyarakatnya maupun media nya sudah tidak seheboh dulu. baik itu di indonesia ataupun di negara lain situasinya sama.
mungkin karena tidak di anggarkan lagi untuk Rumah sakit dapat subsidi lebih klo pasien covid atau gimana jadi sepi baik berita mengenai yang kena atau hal2 lain nya tentang covid itu sendiri.
member
Activity: 250
Merit: 20
January 20, 2024, 07:24:51 AM
#14
Kedetangan wabah yang menggemparkan masyarakat sejagat raya gak cuman di Indonesia saja,tapi di negara-negara lain juga sama,banyak korban yang gugur(meninggal),akibat pandemi covid 19 itu,tapi jika saya boleh ber harap dan meminta(sama allah),jangan ada lagi wabah seperti covid 19 dan wabah-wabah penyakit lain nya,yang banyak merugikan semua orang.
Banyak orang yang kehilangan sanak sodara,orang tua,anak,dllnya akibat terkena covid,ada juga yang kehilangan pekerjaan,ada yang usahanya harus tutup,tapi tidak memungkiri ada beberapa usaha orang malah maju gara-gara covid 19 itu.

sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
January 20, 2024, 05:54:32 AM
#13
Saya yakin Pandemi Jilid II itu memang ada dan bisa dibilang pada saat Pandemi Covid 19 hanyalah simulasi untuk kita bisa lebih siap menghadapi pandemi yang jauh lebih besar dampaknya. Terdengar mengerikan tapi tidak ada salahnya kita selalu siaga dan memiliki banyak alternatif dari sekarang ketimbang tidak sama sekali. Baik itu terjadi atau tidak pada akhirnya membuat segala tindakan seperti  persediaan makanan, obat obatan, air dll lebih melimpah. Saya bukannya ingin menakut nakuti tapi belajar dari apa yang telah kita lalui selama pandemi covid 19 banyak pembatasan dilakukan oleh pemerintah dan telah merusak prekonomian kita secara keseluruhan, PHK dimana mana, bisnis2 bangkut, proses pemulihan pemulihan infrakstruktur tidak secepat negara negara maju. Maka dari itu Indonesia harus siap dalam segala aspek yang terjadi, menghadapi ancaman yang akan meruntuhkan prekonomian kita untuk kesekian kaliny, akarena dengan begitu kita semua menyadari akan pergolakan yang ada di luar sana. Banyak dari kita mendengar bahwa Covid 19 seperti sudah direncakan dan tidak sedikit penelitian para paka mengenai hal tersebut.
member
Activity: 142
Merit: 26
January 20, 2024, 05:33:51 AM
#12
Pandemi Covid 19 mungkin sudah tidak asing di telinga kita karena dalam beberapa tahun saja pandemi ini sudah melumpuhkan dunia hampir di segala sektor dan mengakibatkan perekonomian menjadi terganggu dan bahkan sampai sekarang kita masih belum bisa kembali ke posisi awal dari segi perekonomian dunia yang hancur karena Covid dan ini termasuk Indonesia.
Dalam beberapa pekan terakhir saya selalu membaca tentang beberapa rumor yang mengatakan bahwa kita dihadapkan dengan Pandemi Jilid II karena ada beberapa alasan yang terjadi seperti tentang Covid Jilid II yang mulai merebak dan ada wabah baru yang berasal dari negara yang sama (China) yang bisa saja menyebar kembali.
Setelah kita dihadapkan dengan Covid jenis Alpa, Beta, Delta dan Omicron saat ini dikatakan ada Covid jenis baru yang diberi nama Eris.
Virus jenis Eris ini mulai muncul dan ramai di bulan agustus lalu dan sudah ada himbauan juga dari beberapa petinggi negara seperti yang dikatakan Puan Maharani melalui siaran nya di beberapa bulan lalu tetapi memang walaupun tidak terlalu ramai tetapi dikabarkan bahwa Variant Eris ini sudah mulai merambat walaupun secara senyap karena melihat dari laporan Kemenkes RI per tanggal 14 Desember, penularan virus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.499 kasus.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan kasus aktif penularan virus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.499 kasus aktif saat ini. Angka ini diperoleh dari data Kemenkes di laman Infeksi Emerging per Kamis, 14 Desember 2023 pukul 16.00 WIB

dan memang jika melihat dari grafik laporan sebenarnya ada peningkatan kembali yang terjadi di bulan Desember ini.


Sumber

Walaupun seperti itu, Kemenkes juga mengatakan bahwa memang tidak perlu terlalu khawatir tentang hal ini karena memang pemerintah masih akan sebisa mungkin terus memonitor dan meminimalisir hal seperti Lokdown tidak terjadi lagi dan Covid Jilid II ini tidak berkembang terlalu besar seperti Covid sebelumnya.

Masalahnya setelah yang terjadi di 2020-2022  apakah masyarakat Indonesia masih akan percaya dengan Covid atau tidak? Selain itu, saat ini kita dihadapkan dengan pesta pemilu yang pasti akan membuat lonjakan kerumunan tidak akan terhindarkan. Apakah dengan hal ini bisa juga menjadi sebuah skema baru dalam konspirasi? karena bisa saja dengan isu ini akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan.


Tambahan.
Berikut adalah gejala Covid Eris

Berikut sejumlah gejala yang muncul pada pasien yang positif terkena Eris:

Pilek
Sakit Kepala
Kelelahan ringan hingga berat
Bersin
Sakit tenggorokan

Terlepas dari benar atau tidaknya, Stay Safe guys jangan sampai kebebasan kita kembali terenggut oleh Lockdown yang memang memuakan seperti beberapa tahun sebelumnya.

Ketika berbicara mengenai covid, pemerintah, dan bisnis ini menjadi sebuah topik yang menarik. Karena nantinya kita hanya akan menerka dan mengumpulkan argumentasi yang tak ada hentinya, sebagai masyarakat menengah Kebawah kita hanya bisa pasrah melihat keadaan dan issue akan adanya Covid Jilid 2 ini. Namun apa yang terjadi pada masyarakat ekonomi menengah kebawah, mereka yang mau bersuara hilang ditelan semesta.

Terlepas ini bisnis yang sudah diatur atau tidak namun ini sudah seperti reaksi berantai dan bom waktu yang tinggal menunggu kapan waktunya meledak. Entah sebuah kebetulan atau tidak Namun covid melunjak tiap pertengahan hingga akhir tahun Saat tahun ajaran baru akan dimulai. Seakan-akan ini sudah diatur. Lantaran akan terjadi reaksi berantai antara pihak provider internet, sekolah, dan juga negara karena otomatis kegiatan daring akan menguras banyak kuota dan listrik dirumah. Sadar atau tidak pengeluaran bulanan untuk kegiatan daring selama ini sudah menghabiskan banyak sekali uang yang entah kemana perginya.

Bukan hanya itu, kita tahu persis bahwa ada beberapa oknum pejabat yang memanfaatkan kejadian ini untuk memperkaya diri, mereka bekerja sama dengan perusahaan perusahaan farmasi dan instalasi kesehatan yang bertujuan untuk membagikan Vaksin gratis di masyarakat namun pada kenyataan nya vaksin tersebut sebenarnya dibiayai oleh Negara sehingga Negara di paksa membuat anggaran untuk membeli/membuat vaksin dan hal ini menjadi ladang bisnis bagi oknum oknum tersebut yang memanfaatkan momentum adanya pandemi ini untuk berjualan atau berinvestasi di perusahaan farmasi atau instalasi kesehatan.

Dan terakhir terlepas akan adanya lagi Covid jilid 2 atau tidak saya fikir masyarakat sudah muak dengan issue tersebut namun bukan berarti kita semua harus sepenuhnya acuh, yang jelas kita harus tetap bisa menjalankan pola hidup yang baik, menjaga kesehatan dan lingkungan yang bersih serta berolah raga dengan rutin agar supaya imunitas tubuh kita tetap bagus sehingga kita terhindar dari berbagai penyakit dan virus, terutama kita saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
January 19, 2024, 09:51:45 PM
#11
Konspirasi yang sebenarnya menjadi rahasia umum om wkwkwk. Karena memang fakta dari mereka yang memiliki kepentingan mendapat keuntungan atau setidaknya kecipratan anggaran yang berbau covid itu sangat jelas terasa sehingga memang mungkin ini juga yang menajdi salah satu alasan dari adanya pemeberitaan ini karena mereka sadar bahwa Covid bbisa menjadi projek yang menguntungkan untuk diri mereka sendiri dalam masalah kantong Cheesy
Anggaran covid itu besar, kata sri mulyani, anggaran covid itu bisa bikin 2 IKN, saking dashyatnya dan banyaknya tuh duit, sampai-sampai membengkak sekian ratus persen pertahun. Oleh karena itu banyak yang mengincarnya dan pengen covid kembali terjadi supaya mereka-mereka ini dapat kembali terlibat untuk dapat uang manisnya. Padahal ya namanya uang sakit, berapa pun banyaknya ditilep tidak bakal dapat dinikmati dengan sepenuh hati.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230126122714-4-408425/sri-mulyani-total-anggaran-covid-19-bisa-bikin-2-ikn
hero member
Activity: 1512
Merit: 509
January 08, 2024, 12:22:38 PM
#10
Walaupun seperti itu, Kemenkes juga mengatakan bahwa memang tidak perlu terlalu khawatir tentang hal ini karena memang pemerintah masih akan sebisa mungkin terus memonitor dan meminimalisir hal seperti Lokdown tidak terjadi lagi dan Covid Jilid II ini tidak berkembang terlalu besar seperti Covid sebelumnya.

Masalahnya setelah yang terjadi di 2020-2022  apakah masyarakat Indonesia masih akan percaya dengan Covid atau tidak? Selain itu, saat ini kita dihadapkan dengan pesta pemilu yang pasti akan membuat lonjakan kerumunan tidak akan terhindarkan. Apakah dengan hal ini bisa juga menjadi sebuah skema baru dalam konspirasi? karena bisa saja dengan isu ini akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan.
Pada kenyataannya hal ini tidak terjadi dan kita telah memasuki tahun baru untuk saat ini dan masalah Covid itu lebih kepada permainan elit dunia dalam mengancam kestabilan ekonomi seluruh negara. Jika benar wabah tersebut cukup berbahaya mengapa begitu cepat hilang dan terbukti banyak orang tidak mati setelah mengindap penyakit tersebut. Ini seperti di ciptakan agar negara memasuki gerbang kehancuran ekonomi karena proses yang terjadi dan di lain sisi kebutuhan untuk membeli obat secara massal maupun hal lainnya terkesan dipaksakan dan saya rasa ini jauh lebih kepada kepentingan suatu negara.

Semuanya hal bisa dikondisikan karena jika negara berpengaruh mulai memainkan gagasannya dan ketika suatu negara dikondisikan perekonomian yang buruk maka mereka masuk memberikan bantuan yang bersifat utang. Tidak terlalu terkejut karena Covid telah memberikan pelajaran bagaimana ekonomi banyak negara hampir bermasalah, akan tetapi dalam waktu singkat hal itu terlewati dengan sendirinya seperti tidak berproses.
Terlepas dari apakah memang hal ini benar terjadi atau tidak itu tergantung kepada kepercayaan dari masing-masing orang juga sepertinya karena memang untuk masalah Covid seperti ini terkadang kita juga bisa menjadi bimbang apakah memang itu ada atau tidak karena pada akhirnya banyak yang mengtakan bahwa ini adalah permainan elit global tetapi ketika kita tidak percaya dengan hal ini fakta bahwa covid sebelumnya menghancurkan perekonomian dan banyak sekali korban yang merenggut nyawa itu juga tidak bisa dikatakan sebagai sesuatu yang sepele.
Saya tidak akan mengatakan diri saya percaya atau tidak terhadap hal ini karena pada akhirnya yang harus diyakini sekarang adalah kita harus tetap waspada karena bagaimanapun juga hal seperti ini akan sangat mengganggu jika memang semakin membesar disisi lain kita juga harus bisa memprotect diri kita terutama dalam menjaga kebugaran sehingga jangan sampai dengan pemberitaan yang ramai justru kita yang down karena kepikiran hal ini karena kepanikan yang terasa di covid sebelumnya.'

Terlepas dari benar atau tidaknya, Stay Safe guys jangan sampai kebebasan kita kembali terenggut oleh Lockdown yang memang memuakan seperti beberapa tahun sebelumnya.
Kalau ane sih cuma bisa senyum ketir saja membaca berita ini. Kayaknya mereka-mereka dulu yang cuan karena covid mulai mencoba metode lamanya untuk bisa cuan kembali. hehehe, sulit ane rasa karena mata masyarakat dunia sudah terbuka soal ini, perusahaan-perusahaan medis yang sudah dapat cuan banyak periode lalu harus banting stir menggunakan metode baru karena covid itu hanya lagu lama yang diarasemen ulang oleh kompesor yang sudah tidak laku. Badan masyarakat dunia juga sudah kebal, apalagi jika sudah disuntik sampai 4x, virus-virus tersebut cuma lewat aja di tubuh seseorang kayak cuma penyakit batuk pilek biasa, jadi ya tidak perlu diwaspadai.
Konspirasi yang sebenarnya menjadi rahasia umum om wkwkwk. Karena memang fakta dari mereka yang memiliki kepentingan mendapat keuntungan atau setidaknya kecipratan anggaran yang berbau covid itu sangat jelas terasa sehingga memang mungkin ini juga yang menajdi salah satu alasan dari adanya pemeberitaan ini karena mereka sadar bahwa Covid bbisa menjadi projek yang menguntungkan untuk diri mereka sendiri dalam masalah kantong Cheesy
Tapi kita hanya sebagai masyarakat biasa yang awam tentang hal hal seperti ini sehingga kita hanya perlu waspada dalam segala situasi jangan sampai kita tergerus dengan hal seperti ini karena pada akhirnya kita hanya bisa menjaga diri sendiri dan keluarga agar tetap aman dari segala bahaya yang siap menyerang.

Kita pasti tahu apa yang terjadi ketika selama covid berlangsung karena memang tidak sedikit penyalah gunaan wewenang yang dilakukan termasuk korupsi untuk APD covid yang baru terendus tahun ini.
APD Covid-19 Diduga Dikorupsi Ratusan Miliar Rupiah
Saya masih merasa bahwa ini hanyalah salah satu dari sekian banyak kasus yang terjadi dari Covid sebelumnya. Selain itu, ada beberapa hal yang memungkinkan terjadi dalam hal ini seperti bisa saja ada beberapa pemberitaan yang ditunggangi sesuatu untuk menciptakan kehebohan agar situasi yang mulai damai kembali ramai dan menjadi waswas.
Bukan berarti saya tidak mempercayai wabah ini karena memang dengan banyaknya orang yang meninggal itu bukti bahwa covid itu ada walaupun didalamnya juga masih ada konspirasi tetapi saya tidak akan terlalu membuat hal ini menjadi besar karena pada akhirnya akan ada kepanikan yang terjadi jika hal ini terus di perbesar.
Yah bisa dikatakan ini hanya satu dari sekian banyak kasus yang tidak terendus karena pasti tidak sedikit yang kecipratan yang tidak ketahuan dari anggaran Covid karena memang ini sudah menjadi rahasia umum dimana setiap apa yang terjadi dan berhubungan dengan anggaran pasti akan ada kasus korupsi didalamnya. Meskipun ini terdengar keras tetapi faktanya adalah seperti itu karena kita hidup di negara tercinta ini masih belum bisa terlepas dari KKN.
Disisi lain memang benar ini bisa menjadi sebuah hal yang membuat kepanikan dimana mana sekalipun akan ada banyak orang yang tidak percaya dengan hal ini tetapi untuk mereka yang memiliki tingkat kepanikan yang besar pasti pemberitaan seperti ini akan berefek lebih besar.
jr. member
Activity: 119
Merit: 2
January 08, 2024, 12:10:22 PM
#9
Sejauh yang saya tahu Covid 19 sudah dianggap Endemi bukan lagi Pandemi, jadi bukan lagi emergency atau masalah kritis bila ada suatu daerah yang banyak penderita covid karena harusnya sudah bisa diatasi dengan mudah. Jadi harapannya kalau ada suatu daerah yang mulai tinggi angka covidnya bisa diatasi sebelum menyebar ke daerah lain. Harusnya sih tidak adakan terjadi 'Pandemi Jilid 2', tidak akan ada juga lock-down dan sejenisnya.
Memang ada benarnya yang anda katakan jika suatu penyakit seperti pandemi menjadi endemi yang artinya ini sudah menjadi tidak lagi dianggap sebagai keadaan darurat secara global seperti waktu itu dimana gentingnya sebuah wabah yang menyangkut nyawa, namun saya rasa kita harus tetap mencegah dari pada mengobatinya. Meskipun kita berharap tidak akan ada lagi pandemi jilid 2 bahkan lock down waktu dulu.
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
January 07, 2024, 04:59:27 PM
#8
Sejauh yang saya tahu Covid 19 sudah dianggap Endemi bukan lagi Pandemi, jadi bukan lagi emergency atau masalah kritis bila ada suatu daerah yang banyak penderita covid karena harusnya sudah bisa diatasi dengan mudah. Jadi harapannya kalau ada suatu daerah yang mulai tinggi angka covidnya bisa diatasi sebelum menyebar ke daerah lain. Harusnya sih tidak adakan terjadi 'Pandemi Jilid 2', tidak akan ada juga lock-down dan sejenisnya.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
January 05, 2024, 01:02:19 AM
#7
Terlepas dari benar atau tidaknya, Stay Safe guys jangan sampai kebebasan kita kembali terenggut oleh Lockdown yang memang memuakan seperti beberapa tahun sebelumnya.
Kalau ane sih cuma bisa senyum ketir saja membaca berita ini. Kayaknya mereka-mereka dulu yang cuan karena covid mulai mencoba metode lamanya untuk bisa cuan kembali. hehehe, sulit ane rasa karena mata masyarakat dunia sudah terbuka soal ini, perusahaan-perusahaan medis yang sudah dapat cuan banyak periode lalu harus banting stir menggunakan metode baru karena covid itu hanya lagu lama yang diarasemen ulang oleh kompesor yang sudah tidak laku. Badan masyarakat dunia juga sudah kebal, apalagi jika sudah disuntik sampai 4x, virus-virus tersebut cuma lewat aja di tubuh seseorang kayak cuma penyakit batuk pilek biasa, jadi ya tidak perlu diwaspadai.
hero member
Activity: 1820
Merit: 747
January 04, 2024, 10:10:51 PM
#6
Walaupun seperti itu, Kemenkes juga mengatakan bahwa memang tidak perlu terlalu khawatir tentang hal ini karena memang pemerintah masih akan sebisa mungkin terus memonitor dan meminimalisir hal seperti Lokdown tidak terjadi lagi dan Covid Jilid II ini tidak berkembang terlalu besar seperti Covid sebelumnya.

Masalahnya setelah yang terjadi di 2020-2022  apakah masyarakat Indonesia masih akan percaya dengan Covid atau tidak? Selain itu, saat ini kita dihadapkan dengan pesta pemilu yang pasti akan membuat lonjakan kerumunan tidak akan terhindarkan. Apakah dengan hal ini bisa juga menjadi sebuah skema baru dalam konspirasi? karena bisa saja dengan isu ini akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan.
Pada kenyataannya hal ini tidak terjadi dan kita telah memasuki tahun baru untuk saat ini dan masalah Covid itu lebih kepada permainan elit dunia dalam mengancam kestabilan ekonomi seluruh negara. Jika benar wabah tersebut cukup berbahaya mengapa begitu cepat hilang dan terbukti banyak orang tidak mati setelah mengindap penyakit tersebut. Ini seperti di ciptakan agar negara memasuki gerbang kehancuran ekonomi karena proses yang terjadi dan di lain sisi kebutuhan untuk membeli obat secara massal maupun hal lainnya terkesan dipaksakan dan saya rasa ini jauh lebih kepada kepentingan suatu negara.

Semuanya hal bisa dikondisikan karena jika negara berpengaruh mulai memainkan gagasannya dan ketika suatu negara dikondisikan perekonomian yang buruk maka mereka masuk memberikan bantuan yang bersifat utang. Tidak terlalu terkejut karena Covid telah memberikan pelajaran bagaimana ekonomi banyak negara hampir bermasalah, akan tetapi dalam waktu singkat hal itu terlewati dengan sendirinya seperti tidak berproses.
hero member
Activity: 1008
Merit: 724
January 04, 2024, 12:16:38 PM
#5
Dengan situasi sekarang dan beberapa kasus yang terjadi ketika covid berlangsung sebenarnya memang untuk saat ini sepertinya masyarakat tidak terlalu peduli dengan pandemi kembali karena bagaimanapun juga sepertinya mereka cukup bosan dengan apa yang terjadi di beberapa tahun terutama lock down walaupun saya masih mempercayai adanya wabah itu tetapi saya tidak terlalu suka dengan mereka yang terus memanfaatkan situasi hanya untuk menguntungkan mereka pada akhirnya.
Kita pasti tahu apa yang terjadi ketika selama covid berlangsung karena memang tidak sedikit penyalah gunaan wewenang yang dilakukan termasuk korupsi untuk APD covid yang baru terendus tahun ini.
APD Covid-19 Diduga Dikorupsi Ratusan Miliar Rupiah
Saya masih merasa bahwa ini hanyalah salah satu dari sekian banyak kasus yang terjadi dari Covid sebelumnya. Selain itu, ada beberapa hal yang memungkinkan terjadi dalam hal ini seperti bisa saja ada beberapa pemberitaan yang ditunggangi sesuatu untuk menciptakan kehebohan agar situasi yang mulai damai kembali ramai dan menjadi waswas.
Bukan berarti saya tidak mempercayai wabah ini karena memang dengan banyaknya orang yang meninggal itu bukti bahwa covid itu ada walaupun didalamnya juga masih ada konspirasi tetapi saya tidak akan terlalu membuat hal ini menjadi besar karena pada akhirnya akan ada kepanikan yang terjadi jika hal ini terus di perbesar.
sr. member
Activity: 812
Merit: 257
PredX - AI-Powered Prediction Market
January 04, 2024, 11:01:06 AM
#4
Nama nya wabah tidak tau akan menjangkit kapan, di mana dan pada siapa.

Bagi saya menerapkan pola hidup sehat itu wajib bahkan sejak sangat bugar dan kodisi wilayah kundusif sekalipun karena kesehatan adalah untuk pribadi dari pribadi dan oleh pribadi.

Media dan pemerintah sangat responsif kadang sampai di bumbui dan mendramatisir tentang virus-virus seperti yang terjadi di masa lalu Cheesy, itu baik sebagai pemberi informasi yang cepat dan actual karena ingin memutus rantai penyebaran wabah. Juga indonesia memiliki nakes, dinas dan badan kesehatan yang lengkap, salut.

Semoga saja bukan jadi alasan akan adanya PEMILU sistem darring Cheesy baik pemungutan, penghitungan dan pelaksanaan lain nya secara online. Saya tidak berbicara tentang manipulasi system tapi ya begitu lah nanti hasil nya ketebak, agan-agan bisa menerka Cheesy .

Jika peningkatan wabah ini termasuk ke dua kali saya rasa baik pemerintah dan masyarakat sudah punya kebiasaan untuk menjaga diri untuk selalu bersih dalam segala hal. Membiasakan diri dan bukan lagi memulai tindakan gaya hidup baru. jika sudah terbiasa bagi saya tidak terlalu berat.
member
Activity: 63
Merit: 28
January 04, 2024, 09:07:31 AM
#3
 Masyarakat sudah bodoh amat tentang hall ini
dilihat dari pademi sebelumnya yang memaksa masyarakat untuk memakai masker dan vaksin, asumsi masyarakat saat ini Pemerintah mengunakan tubuh masyarakat untuk berbisnis.

lihat saat pademi kemaren berapa ada banyak kasus korupsi dan bisnis gelap lainya yang katanya untuk bantuan pademi nyatanya mereka bawa kabur duit negara, contoh ada satu nama besar dari kader partai penguasa saat ini setelah membawa kabur duit negara sampai hari ini belum di tangkap. intinya untuk hall ini Pemerintah terlalu mengada-ngada untuk mengunakan tubuh kita sebagai lahan bisnis mereka.
jr. member
Activity: 47
Merit: 10
LOW FIDELITY - HIGH POTENTIAL
December 31, 2023, 01:47:11 AM
#2
Media selalu memburu berita yang begituan, Memang kita selaku masyarakat tidak boleh pesimis juga, terkadang bisa jadi info itu benar dan tuganya pemerintah harus posting itu itu di media nasional agar tidak disalhkan oleh rakyat.

Belajar dari pengalaman Covid yang lalu Covid telah buat Pusing Banyak Negara termasuk kita. Semua anggaran pemerintah cukup banyak dirasionalisasi untuk Covid sebagai respon upaya pemulihan.

Jika memang itu ada. asumsi saya untuk repon masyarakat kita untuk dimita vaksin kembali pasti mereka tidak mau lagi.


hero member
Activity: 1512
Merit: 509
December 29, 2023, 07:41:43 PM
#1
Pandemi Covid 19 mungkin sudah tidak asing di telinga kita karena dalam beberapa tahun saja pandemi ini sudah melumpuhkan dunia hampir di segala sektor dan mengakibatkan perekonomian menjadi terganggu dan bahkan sampai sekarang kita masih belum bisa kembali ke posisi awal dari segi perekonomian dunia yang hancur karena Covid dan ini termasuk Indonesia.
Dalam beberapa pekan terakhir saya selalu membaca tentang beberapa rumor yang mengatakan bahwa kita dihadapkan dengan Pandemi Jilid II karena ada beberapa alasan yang terjadi seperti tentang Covid Jilid II yang mulai merebak dan ada wabah baru yang berasal dari negara yang sama (China) yang bisa saja menyebar kembali.
Setelah kita dihadapkan dengan Covid jenis Alpa, Beta, Delta dan Omicron saat ini dikatakan ada Covid jenis baru yang diberi nama Eris.
Virus jenis Eris ini mulai muncul dan ramai di bulan agustus lalu dan sudah ada himbauan juga dari beberapa petinggi negara seperti yang dikatakan Puan Maharani melalui siaran nya di beberapa bulan lalu tetapi memang walaupun tidak terlalu ramai tetapi dikabarkan bahwa Variant Eris ini sudah mulai merambat walaupun secara senyap karena melihat dari laporan Kemenkes RI per tanggal 14 Desember, penularan virus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.499 kasus.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan kasus aktif penularan virus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.499 kasus aktif saat ini. Angka ini diperoleh dari data Kemenkes di laman Infeksi Emerging per Kamis, 14 Desember 2023 pukul 16.00 WIB

dan memang jika melihat dari grafik laporan sebenarnya ada peningkatan kembali yang terjadi di bulan Desember ini.


Sumber

Walaupun seperti itu, Kemenkes juga mengatakan bahwa memang tidak perlu terlalu khawatir tentang hal ini karena memang pemerintah masih akan sebisa mungkin terus memonitor dan meminimalisir hal seperti Lokdown tidak terjadi lagi dan Covid Jilid II ini tidak berkembang terlalu besar seperti Covid sebelumnya.

Masalahnya setelah yang terjadi di 2020-2022  apakah masyarakat Indonesia masih akan percaya dengan Covid atau tidak? Selain itu, saat ini kita dihadapkan dengan pesta pemilu yang pasti akan membuat lonjakan kerumunan tidak akan terhindarkan. Apakah dengan hal ini bisa juga menjadi sebuah skema baru dalam konspirasi? karena bisa saja dengan isu ini akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan.


Tambahan.
Berikut adalah gejala Covid Eris

Berikut sejumlah gejala yang muncul pada pasien yang positif terkena Eris:

Pilek
Sakit Kepala
Kelelahan ringan hingga berat
Bersin
Sakit tenggorokan

Terlepas dari benar atau tidaknya, Stay Safe guys jangan sampai kebebasan kita kembali terenggut oleh Lockdown yang memang memuakan seperti beberapa tahun sebelumnya.
Jump to: