Topic: PNS & ASN (Read 1125 times)

Namanya rezeki siapa yang tahu, apa pun jenis pekerjaannya, asalkan itu halal menurutku tidak masalah. Sekarang ini kulihat banyak sekali fenomena aneh yang memutuskan pacar anaknya gara-gara pekerjaan, padahal belum tentu juga bagus dan berjalan lancar. Apa lagi PNS, rata-rata memiliki gaji yang pas-pasnya, alias cuma cukup buat memenuhi kebutuhan hidup sebulan, sedangkan untuk menabung sisanya sulit. Makanya banyak PNS yang memaksa meminjam di Bank untuk memenuhi kebutuhan hidup primer seperti rumah dan kendaraan. Jarang yang beli cash, kecuali penempatan unitnya di keuangan, jadi PPK atau panitia proyek. Sedangkan pedagang, setahuku rata-rata beli cash, mereka terpaksa menabung karena untuk meminjam di bank itu sulit, sering ditolak sebab tidak ada agunan sakti seperti SK PNS/CPNS.

Pandangan saya jujur loh PNS/ASN itu dulu tuh mikirnya enak, keren (mayoritas kelihatannya makmur), masa depan terjamin karna ada uang pensiun dan segala macam, cuma setelah saya dewasa ternyata tidak sekeren itu, apalagi pas tau banyak pegawai ASN/PNS yang menyalahgunakan jabatannya khususnya di bagian pelayanan masyarakat, entah itu bolos kerja lah, apa apa ujung nya duit, kinerja lambat dan terkadang tidak dilayani dengan baik, itu membuat sebagian masyarakat seperti saya ini menganggap bahwa citra sebagian pegawai ASN/PNS itu buruk.

Saya akui memang pekerjaan seperti itu terkadang melelahkan dan membutuhkan kesabaran, namun sebagai seseorang yang sudah berstatus ASN/PNS orang tersebut seharusnya berkomitmen dengan pekerjaan nya, yang dimana melayani masyarakat dengan baik adalah bukti bahwa orang tersebut telah menjalankan tugasnya dengan sebaik baiknya.
Bukan cuma mikirin enaknya sendiri saja tapi lupa dengan tugas awalnya sebagai petugas layanan masyarakat.

Balik ke pembahasan awal soal kenaikan gaji ASN/PNS, Saya harap sih dengan adanya kenaikan gaji tersebut membuat kinerja ASN/PNS semakin membaik kedepannya, dan buat para ASN/PNS senior yang telah melakukan kinerjanya dengan baik di luar sana, terima kasih telah melakukan pekerjaan anda dengan baik dan benar semoga kalian menjadi contoh bagi para penerus kalian dan semoga kalian semua diberikan keberkahan, kesehatan dan kebahagiaan. Aamiin 😁

Memang itu sudah menjadi fenomena yang tidak terhindarkan dan itu sangat mengkhwatirkan terhadap keberlangsungan rumah tangga mereka karena biasanya ortu yang memilih calon menantu karena statusnya PNS atau Honorer asalkan baju coklat tanpa mempertimbangkan penghasilan akan berdampak terhadap keberlangsungan rumah tangga anak mereka dan tidak bertahan lama karena masalah ekonomi terjadilah perceraian.

Ada tetangga saya yang menikahkan anak perempuanya yang lulus keperawatan dengan seorang PNS padahal pacarnya seorang pedagang tetapi orang tuanya tidak setuju karena menganggap tidak setara dan suram masa depan anaknya tetapi ketika anaknya sudah menikah dengan PNS tersebut dan rumah tangga mereka sudah berjalan kurang lebih lima tahun kini ortunya mulai sedikit menyesali keputusannya karena rumah tangga anaknya sering dirudung permasalahan ekonomi.

Sebenarnya ada benang merahnya disini, maksud saya status PNS dalam pandangan sebagian orang menjamin masa depan ada benarnya. Saya berasalan bahwa jaminan yang dimaksud disini bukan hanya untuk gaji perbulannya saja, tunjangan, honorarium atau lain sebagainya. Akan tetapi jika terjadi hal yang paling buruk katakanlah PNS nya meninggal dunia, maka istri dan anak-anaknya masih mendapatkan uang pensiun, jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pandangan tersebut ada benarnya.

Namun dalam konteks gengsi karena status PNS nya, hal tersebut sangat bergantung pada orientasi dan tingkat kecerdasan seseorang. Sebagian orang yang tidak pernah bergaul dengan lingkungan pebisnis tidak akan tahu berapa keuntungan yang dapat mereka hasilkan perbulannya, begitu juga dengan pekerjaan lainnya seperti trader, yang bagi sebagian orang tua awam hal tersebut adalah angan-angan belaka, dapat dimengerti sebab mereka tidak pernah tahu keuntungan yang didapatkan.

Terlepas dari itu semua, pendapatan PNS memang tidak seberapa besar, di sebagian tempat angkanya terlihat besar namun itu seimbang dengan harga kebutuhan pokok sehari-hari. Bisa di banyangkan berapa pendapatan pegawai yang statusnya Non PNS, itu sangat jauh dari kata cukup, mungkin hanya cukup untuk meyakinkan calon mertua saja .

Itu yang di harapkan oleh para PNS atau ASN dimana kenaikan gaji merupakan sesuatu yang cukup ditunggu.
Tetapi jika sifatnya umum kenaikan gaji diberlakukan itu akan jauh lebih adil dan bisa disetarakan dengan pendapatan daerah masing-masing, karena gaji PNS atau ASN ada yang bersumber dari APBN dan APBA.
Bagi daerah yang tidak mampu menyesuaikan pendapatan dan pengeluaran maka kenaikan gaji keduanya bisa menjadi beban daerah.

Instansi tertentu kenaikan gaji berdasarkan pangkat atau golongan pekerja, akan tetapi tidak menjamin kinerja pekerja menjadi lebih baik atau tidak, karena sistem berjalan sedemikian rupa untuk persoalan kenaikan gaji di pemerintah kita.
Seharusnya dengan kenaikan pangkat, jabatan dan gaji harus menjadi sebuah tolak ukur bagaimana kinerja mereka dalam bekerja menjadi lebih baik, tetapi sayangnya di instansi tertentu hal itu tidak berlaku.

Saya harus bilang hanya orang bodoh yang mau jadi ASN hanya karena "status" dan mengesampingkan segala benefits jadi ASN khususnya yang PNS. Menurut saya alasan paling banyak digunakan orang tertarik menjadi PNS adalah jaminan penghasilan dan jaminan masa depan. Kalau untuk urusan ditolak calon mertua karena status temen om yang tidak jelas, saya berdiri di sisi calon mertua tersebut. Tidak ada orang tua yang mau melihat anaknya menikah dengan orang yang status kerjaannya tidak jelas walaupun bisa menghasilkan puluhan juta per bulan karena ini bukan sesuatu yang pasti. Tapi disisi lain, benarkah calon mertua tersebut menolak temen om dan memilih yang bekerja dikecamatan itu semata2 hanya karena status pekerjaannya? Saya yakin om blue snow hanya dengar dari satu sisi saja yaitu dari teman om dan tidak mendengar dari sisi yang cewek atau dari orang tuanya si cewek. Bisa jadi ada alasan lain yang tidak om blue snow ketahui kan?

Tidak bisa dipungkiri memang masih banyak orang tua melihat status, tapi tergantung kitanya juga bagaimana kita berusaha meyakinkan calon mertua dengan apa yang kita bisa lakukan. Satu contoh kasus dari teman om ini tidak serta merta bisa mengeneralisir bahwa semua orang tua kolot seperti itu. Ada kasus lain dimana orang tua lebih memilih calon mantu yang pedagang daripada ASN, dan lain lain. . Pastinya orang bisa memiliki penilaian berbeda-beda, dan saya pun sebagai orang tua yang sudah punya anak walaupun masih kecil pasti juga punya keinginan agar besok anak saya punya suami yang punya pekerjaan yang jelas, setidaknya yang tidak bikin saya sebagai orang tua khawatir akan kehidupan anak saya setelah menikah.

Menurut ane, banyak orang indonesia mau jadi ASN itu bukan karena gaji, tunjangan dan lain-lain, tapi karena ambil statusnya saja. Pemuda yang berstatus ASN akan lebih bergengsi jika mau melamar anak gadis tetangga dibanding karyawan swasta (walau gajinyanya 2 digit). Banyak calon mertua (yang kolot) akan lebih memilih menikahkan anaknya dengan PNS dibanding Pemuda yang penghasilannya cuma trader. Itu fakta sih, soalnya temen ane gagal nikah sama gacoannya karena ortunya milih pemuda yang bekerja sebagai PPNPN (honor) di kecamatan. Padahal pemuda (trader) tersebut bisa menghasilkan puluhan juta/bulan, tapi karena statusnya gak jelas, ditolak. Tau sendirilah gaji honorer berapa, tapi karena pemuda tersebut berbaju dinas coklat dan ada pin kecamatan, ortu si cewek melempeng kayak kerupuk disiram air.

aku yakin kalau benaran gajinya segitu gaji pokoknya segitu akan mengurangi minat dan berlomba2 nya orang jadi PNS.
tapi yang mungkin besar itu Tukin tunjangan kinerja terus uang perjalanan dinas. kalau take homepay nya bernaran segitu 100% aku yakin orang tidak akan berlomba2 jadi PNS, UMR nya DKI , bekasi, cikarang, karawang aja lebih besar dari itu

Benar, PPPK di khususkan bagi mereka mereka yang telah menjadi tenaga honorer dengan mekanisme rekrutmen dan penilaian sedikit berbeda dengan CPNS, menurut saya sekarang ini cukup adil, Honorer yang telah mengabdi lama memiliki peluang untuk di angkat dengan gaji setara dengan PSN meskipun ada sedikit perbedaan antara PNS Dan PPPK namun itu sudah cukup memumpuni dibandingkan sebagai honorer.
Dan CPNS tetap harus di bukan, karena tidak adil jika CPNS di hapuskan lalu di prioritakan PPPK bagi mereka mereka honorer saja, nagimana nasib fresh graduate jika demikian, apa yang dilakukan oleh pemerintah sat ini sudah cukup tepat, secara perlahan Honorer akan berkurang dan di angkat menjadi PPPk dan para fresh graduate masih memiliki peluang untuk bisa menjadi PNS.

Ada beberapa sumber lainnya yang bisa di manfaatkan oleh PNS, dan itu tetap dalam prosedur seperti melakukan perjalanan ke luar daerah ataupun ke luar kecamatan dalam rangka kunjungan kerja mereka akan mendapat upah dan juga saat ini pemerintah cukup serius dalam mensejahterakan para Pegawai Negri Sipil, memang jika dilihat dari gaji mereka tergolong kecil namun banyak tunjangan tunjangan lainnya yang membuat itu berkecukupan.
Saya mengenal banyak PNS di berbagai kalangan, mereka bisa hidup sejahtera dan keuntungan besar bagi mereka dalh adanya jaminan kesehatan dan jaminan hari tua nanti.

Saya rasa untuk masalah stabilitas ekonomi atau strata ekonomi yang terjadi didalam hal ini tidak tentu menjadi jaminan karena pada akhirnya jika memang mau bersungguh-sungguh mungkin saja nasib nya disana dan semua masih bisa dalam strata ekonomi apapun atau mungkin pendidikan manapun karena melihat sekarang dan yang pernah saya alami karena saya juga pernah berada di ranah itu sebelumnya walaupun memang mungkin nasibnya tidak terlalu mendukung tetapi untuk PNS atau ASN itu masih bisa untuk segala golongan bahkan dari tingkatan pendidikan strata SD pun ada jika memang mau dan serius tetapi terkadang ada faktor lain yang terkadang banyak orang yang ragu untuk mnejadi pegawai negara karena memang selain dari nasib tentu ada privilige lain yang terkadang menjadi masalah seperti dalam masalah uang atau dorongan dari orang dalam (untuk beberapa kasus) karena terkadang orang dalam itu justru sangat berpengaruh untuk saat ini di sistem yang sekarang terjadi karena memang sudah rusak sehingga ketika kita tidak memiliki privilage seperti itu serta tidak memiliki modal yang cukup maka memang sulit karena pada akhirnya sekalipun KKN seperti ini dilarang tetapi untuk di lingkungan seperti ini sudah menjadi rahasia umum.

Hidup adalah pilihan, menjadi PNS juga pilihan, jika ente memilih tidak jadi PNS itu bagus karena sudah berkurang saingan bagi mereka yg ingin ikut seleksi. Mengenai impian untuk menjadi PNS, ane rasa itu tidak semua, banyak di antara kawan-kawan ane malah menghindari jadi PNS karena monoton-nya pekerjaan mereka dan tidak ada kreatifitas dalam hidupnya. Disamping itu juga, hidup menjadi PNS akan membuat stagnan alias gitu-gitu aja seumur hidup, kekayaan tetap, dan yang pasti akan banyak pinjaman bank. Oleh karena itu banyak yang mau jadi pengusaha, walau pun kecil (jualan cilok di depan SD Negeri) tetap saja kerja dan waktu dia atur semaunya tanpa ada tekanan dari atasan.

kenapa agan harus berkecil hati, tetangga saya ada yang terlahir dari keluarga biasa aja namun berhasil masuk menjadi guru dari jalur P3K dan saat ini dia sudha mengajar di sekolah SD negeri dengan gaji yang cukup luamayan (UMR), dari penelitina yang di lakukan salah stau organisasi nirlaba, hanya 48% warga muda indonesia yang punya cita2 menjadi PNS dan ASN.

SUMBER--

saya sendiri tidak pernah memiliki niat untuk menjadi PNS atau ASN, kedua orang tua saya juga merupakan pekerja swasta namun mereka bisa kok bertahan hidup bahkan membeli rumah, yah tidak semua orang sih cocok menjaid pegawai, bagaimanapun saya berpikir menjadi PNS atau ASN itu adalah mengabdi sementara saya pingin nya membuka usaha, mana mungkin ornag yang mengabdi pada negara pendapatan nya bakal lebih banyak ketimbang yang buka usaha atau bisnis sendiri.

PNS(pegawai negeri sipil)adalah kategori pegawai pemerintah yang memiliki setatus kepegawaian permanen setelah lulus seleksi masuk PNS,ASN(aparatur sipil negeri )menycakup seruruh pegawai pemerintah,termasuk PNS,serta pegawai dengan berbagai jenis setatus,PNS adalah subjek dari ASN,dan keduanyah memiliki peran penting dalam administrasi  pemerintah Indonesia.
Menjadi PNS atau ASN adalah impian umat dengan berbagai kalangan,tapi bagi saya yang terlahir dari keluarga B ajah,nyatanya banyak kemungkinan gak akan bisa mengikuti seleksi PNS dan ASN ini😊 makannya saya gak pernah ikut seleksi PNS dan ASN🙏

Tapi Ane baca di CNBC disebutkan bahwa hukuman pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan tidak berencana maka PNS itu sudah dapat diberhentikan dari statusnya sebagai aparatur negara. Apakah Benar PNS Susah Dipecat? Begini Penjelasannya.

Namun dalam kasus seperti yang disebutkan oleh agan bluesnow, meskipun UU nya berkata demikian namun faktor di lapangan itu sangat berbeda sekali. Ane yakin apa yang agan bluesnow lihat adalah realita sebenarnya yang terjadi di lapangan. PNS itu sangat sulit sekali dipecat. Apalagi jika sang oknum PNS itu punya banyak bekingan orang dalam di pemerintahan. Paling-paling hanya pencopotan jabatan atau dimutasi. Ditambah lagi aturan ini hanya tidak diketahui oleh publik yang artinya selama oknum PNS itu cukup powerful maka hukuman yang diterima hanya dipenjara saja.

Jika merujuk pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, maka wajar jika teman agan tidak dipecat sebagai PNS karena dalam UU ASN salah satu poinnya yang tertera bahwa seorang PNS bisa dipecat jika dihukum penjara berdasarkan keputusan Pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena dengan sengaja melakukan suatu tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 4 tahun atau lebih berat. Maka dari itu sangat wajar mengapa teman agan tidak dipecat karena hanya dihukum 2 tahun penjara.

Tetapi kalau sedah tersangkut kasus hukum harusnya PNS tersebut bisa di pastikan di berhentikan, mungkin proses administrasinya yang panjang karena harus laporan dari jenjang bawah sampai pusat, apalagi kalo status PNS-nya adalah tenaga pusat. Tapi pada ahirnya apakah temen agan itu di berhentikan status PNSnya?  Sebenarnya gampang saja gan kalo sudah jelas melakukan kesalahan (hanya proses pemberhentiannya yang membutuhkan proses), tapi kalo belum itu memang sulit

Kerja santai dan tidak berat merupakan salah satu point penting mengapa banyak yang mendaftar jadi PNS. Selain itu, susah dan ribetnya memecat PNS jika berbuat salah juga merupakan point utama juga. Ane punya temen PNS yang terlibat kasus hukum, beberapa kali di sidang dan diputuskan di penjara selama 2 tahun. Dan yang membuat ane heran itu, ketika di penjara dia tidak serta merta langsung dipecat, tapi berproses panjang sampai dia keluar penjara. Artinya, tidak gampang memecat PNS, selagi di penjara dia masih dapat gaji perbulan walau tidak bekerja.

Saya pikir bicara masalah status kerja itu lebih baik daripada pekerja honorer dan banyak sekali di kecewakan oleh beberapa instansi yang tidak adil, mereka kini mendapatkan tunjangan yang lumayan untuk menambah daya untuk kehidupan yang lebih baik walaupun gajinya masih di bawah PNS, Berbicara pengeluaran yang negara berikan untuk pegawai P3K saya pikir itu tidak masalah, malah itu jauh lebih baik, dan  dengan ini juga jika di lihat dari perspektif lain akan meningkatkan konsumsi seperti yang anda sebutkan dan itu cukup bagus untuk perputaran ekonomi daerah.

Terimakasih atas penjelasannya, tetapi menjadi pertanyaan kembali, apakah orang yang sudah di tetapkan kembali menjadi pekerja P3K bisa mengikuti CPNS?, dan bagaimana jika dia lolos tes itu? apakah otomatis bisa di promosikan menjadi pekerja inti, atau menunggu selesai kontrak kerja yang sudah di sepakati terlebih dahulu sebagai pekerja P3K?

Mungkin gaji PNS terlihat kecil tapi ketika ada printilan printilannya itu kalau dihitung hitung besar juga gan. Ane ada beberapa kawan yang menjadi PNS dan apa yang mereka kejar dari PNS ya itu tadi, jaminan sampai hari tua. Teman ane yang PNS di kecamatan tidak punya banyak pekerjaan dan seringnya ke kantor buat fingerprint saja. Selebihnya dia bisa bekerja di luar. Kadang berkebun, kadang bekerja mengantar barang komoditi ke luar daerah. Ane pikir menjadi PNS itu adalah salah satu pencapaian dalam hidup yang akan menjadi sumber pemasukan sampingan seumur hidup. Sepertinya itu sih motivasi orang jadi PNS. Syukur-syukur kalau dapat naik jabatan atau jadi kepala dinas. Meskipun gaji kepala dinas itu 4 juta tapi uang ini itu nya bisa mencapai puluhan juga per bulannya.

Kalau setahu ane, ASN itu ada 2 macam yaitu PNS dan P3K. Untuk P3K setahu ane cuma diprioritaskan untuk tenaga honorer fungsional yang bekerja diinstasi pemerintahan, mereka akan dites layaknya PNS tapi ketika penilaian, nilai mereka ditambah dengan jumlah tahun/pengalaman kerja mereka. Sedangkan PNS, mungkin dibuka karena kurangnya tenaga kerja inti yang pensiun dalam jabatan fungsional umum dan struktural.

Sepertinya ada kesalahpahaman dalam hal pengankatan P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang diangkat dari tenaga honorer dengan minimum entah 3 atau 5 tahun masa bakti. Mungkin penerapan ini untu mengurangi jumlah honorer yang ada di instasi pemerintah saat ini bahkan di tempat saya tinggal hampir setiap kabupaten atau kota mengangkat hampir 500 hingga 600 tenaga P3K. Namun ada hal yang janggal setelah pemerintah mengankat sejumlah tenaga P3K beberapa bulan ke depan akan dibuka lowongan PNS kembali, apa ini tidak memberatkan anggaran negara tiap tahunnya karena habis untuk hal konsumtif saja karena mayoritas anggaran daerah sangat besar dan dominan angkanya untuk pembayaran gaji PNS dan tunjangan mereka apalagi tahun ini juga banyak tenaga P3K yang sudah resmi mendapatkan SK.

Betul gan, jika melihat kesenjangan tenaga honorer dan PNS sangat miris, apalagi untuk jenjang pendidikan dasar (SD/MI), gaji tenaga honorer guru hanya bisa buat uang bensin saja padahal jam kerjanya sama dengan yang sudah PNS. Kalau di liat dari gaji memang sangat miris, tetapi ada jenjang karir disana, dimana jika ingin mendaftar P3K guru maka syaratnya adalah sudah pernah mengabdi dulu di sekolahan. Mungkin kalau guru masuk galam serikat buruh bisa di anggap ekspoitasi karena gajinya yang jauh sari standart cukup (kabaranya kalo jadi guru honorer di MI di gaji 300k/mo)


Ya betul, sekarang PNS mulai diganti menjadi P3K. P3K ini tidak memiliki dana pensiun seperti PNS. Sepertinya lowongan PNS tetap masih ada gan cuma jumlahnya semakin sedikit karena di bidang-bidang tertentu sudah menggunakan sistem P3K

Bukankah sebelumnya kita pernah mendengar bahwa PNS/ASN akan di hilangkan dengan gantinya akan menjadi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), tetapi kenapa banyak berita pembukaan untuk PNS/ASN, termasuk hari ini masih di buka.

Tapi entahlah, saya tidak mengerti dengan itu, apakah itu hanya di jadikan sebagai isue semata?
Ada yang bisa membantu saya dalam hal ini, ini membuat saya rancu.

Ada kelucuan tentang menjadi PNS dan ASN, yang menjadi idaman para mama mertua, dan hai ini pun masih banyak orang tua yeng menginginkan anaknya menjadi pekerja PNS, bagaimana menurut kalian, apakah sehebat itu menjadi PNS sehingga banyak orang yang mengidamkannya?

Padahal kalau kita liat tenaga honorer di bidang  pendidikan, malah tenaga honorer yang memiliki poin utama kemampuan mengajar sesuai dengan kurikulum yang di tetapkan oleh pemerintah ketimbang ASN.

Ya kita berharap aja
Ke Depan ada cahaya baru untuk guru-guru honorer supaya memiliki masa depan yang lebih baik. Terutama dari segi pendapatan biar selogan bhinneka tunggal ika menjadi selogan yang mengayomi bersama walau berbeda pemikiran minimal penghasilan sesama guru bisa sama.

Sangat menyedihkan jika berbicara tenatang tenaga kerja honorer terlebih lagi mereka yang bergelut dalam bidang pendidikan. Selain pendapatan/upah yang terlampau jauh antara PNS dan tenaga kerja honorer, dalam hal jam kerja dan kedisiplinan kerja pun tenaga kerja honorer dituntut untuk lebih disiplin waktu karena mereka digaji sesuai dengan jam kerja mereka dan ketika mereka (tenaga kerja honorer) mengalami keteramabatan maka gaji mereka akan dipotong. dan hal ini tidak sebanding dengan biaya yang mereka keluarkan untuk menempuh pendidikan agar bisa menjadi seorang pengajar.
Dan saya melihat hal ini sangat berbeda dengan para ASN, yang dimana mereka datang bekerja sesuka hatinya tanpa terpaku oleh waktu.

Salam satu instansi pemerintah tenaga ASN sama tenaga honorer kadang lebih banyak tenaga honorer. Namun kesenjangan pendapatan terlampau sangat jauh diantara kedua nya, tenaga honorer bisa di katakan sebagai anak tiri dalam satu instansi.

Tapi jika tenaga honorer bersatu semuanya untuk mogok kerja mungkin akan banyak instansi pemerintahan yang akan kewalahan dalam berbagai aktifitas.
Bayangkan aja dari segi pelayanan publik ada tenaga honorel aja masih kurang baik pelayanan publik apalagi tidak ada.

Setahu ane kalau sudah pensiun, tukin atau tunjangan kinerja sudah tidak dapat lagi, hanya gaji pokok dan tunjangan keluarga saja. Guru pun setahu ane juga tidak dapat tukin, kecuali kalau pegawai di kemendikbud. Karena Pemda setempat juga tergantung pendapatan daerahnya, sehingga beda-beda tunjangannya, namun yang pasti kalau guru sudah ada sertifikat profesi, tunjangannya itu malah lebih gede dari tukin, namun dirapelnya itu yang gak nahan.

Kalau PNS memang memiliki pensiunan dan ini bisa menjadi jaminan di hari tua. Masuk jadi PNS itu sudah level aman, sudah ada jaminan karirnya akan seumur hidup jika tidak ada masalah di tengah jalan. Tapi sayangnya sekarang pemerintah mengganti formasi PNS menjadi P3K. Kabarnya P3K itu untuk gaji dan tunjangan sama dengan PNS, tetapi mereka tidak memiliki tunjangan pensiun, mungkin dana pensiun memberatkan APBN jadi pemerintah mengeluarkan formasi baru P3K. Sekarang jaminan hari tua atau dana pensiun harus ngikut ke BPJS


Nah ini juga nilai lebih dari seorang PNS, di banyak tempat (terutama pedesaan) PNS dianggap memiliki strata sosial yang lebih tinggi dan di hargai oleh masyarakat

bibi dan paman saya merupakan seorang PNS guru dan saat ini keduanya sudha pensiun namun mereka masih menerima gaji pensiun, dari sini bisa di lihat meskipun gaji + tukin PNS tidak tinggi namun untuk pasif income di masa tua sangat bagus, apalagi kalo mau minjam ke bank, pasti langsung di approve cepat oleh pihak bank.


selain kedua hal yang agan sebutkan di atas, hal yang membuat pekerjaan sebagai PNS di minati adalah pandangan sosial di masyarakat, karena seleksi dan saringan ketat yang di berlakukan ketika ingin melamar menjadi PNS maka orang orang berpikiran mereka yang berhasil lolos sebagai PNS adalah orang sukses dan wajib di pandang/di hargai, padahal yah tanggung jawab nya enggak sedikit.

Kalau dilihat-lihat memang gaji Pokok PNS gak terlalu gede ya, bahkan kalau udah ditambah tukin dan tunjangan lain-lain juga masih dibawah pekerja perusahaan yang udah lumayan gede, apalagi kalau dibandingin sama C Level tambah jauh.
Tapi daya tawar pekerjaan ASN emang bukan gaji tinggi sih, lebih ke kepastian jangka panjang, sama bisa ada kerja sambilan juga karena jam kerjanya gak padat, paling pas event-event tertentu aja, jadi bisa lumayan banyak sampingannya.

Ane juga setuju dengan besaran kenaikan gaji PNS 8% tidak besar jika dibandingkan dengan UMP daerah yang tiap tahun naik walaupun hanya beberapa %

Benar inflasi menjadi salah satu faktor pertimbangan bagi pemerintah untuk memberikan kenaikan gaji bagi seluruh ASN, saya pikir langkah Pemerintah tersebut sudah tepat. Terakhir penyesuaian kenaikan gaji ASN (Inpassing) di berikan pada tahun 2019, untuk hari ini berarti sudah berjalan hampir 5 tahun. Namun faktanya kenaikan gaji ini akan mulai berlaku pada tahun depan tepatnya pada 2024.

Saya kira angka 8% tidaklah besar, apabila di hitung daari gaji pokok lama. Mengingat harga kebutuhan pokok dan biaya pendidikan juga kesehatan hari ini terbilang sangat mahal, tentu saja hal ini sangatlah wajar.

Memang untuk gaji tidak seberapa namun dibalik itu ada tunjangan dan dana pensiun yang bisa menjamin kesehariannya sampai akhir hayatnya ia akan dibiayai oleh negara. Dan perlu dipahami juga bahwa dalam pegawai negeri banyak sekali golongannya dan ini menentuka gaji yang akan didapatnya, Semakin tinggi golongannya semakin tinggi juga upah yang didapat.

Namun bekerja sebagi PNS/ASN bukan hanya tentang gaji yang ia dapat. Akan tetapi ini berbicara tentang pandangan orang lain terhadapnya, Karena bekerja sebagai PNS/ASN akan menjadi orang yang terpandang di lingkungan masyarakat dan bisa dikatakan sebagai klasifikasi yang berbeda dalam strata sosial dalam masyaratakat.

Jika kita melihat gajinya memang cukup kecil gan, namun ASN mendapatkan tunjangan dan gaji 13 yang dimana jika ditotal itu cukup besar. Mereka juga bisa menggadaikan SK mereka ke bank untuk pinjaman ratusan juta. Belum lagi jika mereka mendapatkan posisi ASN di "ladang basah" seperti bea cukai, perdagangan, keuangan, dan pengadaan barang dan jasa, itu akan sangat mudah bagi mereka untuk bisa membeli mobil mewah dan rumah besar.

Benar, sebagian besar persepsi orang tua menempatkan PNS sebagai profesi yang aman. Maksud saya adalah gaji bulanan dan pensiunan akan menjamin kebutuhan sehar-hari dalam anggapan mereka. Namun apabila di kalkulasi besaran gaji menurut golongan dan ruang, tentu mereka akan dihadapi pada kenyataan bahwa gaji tersebut hanya pas-pasan.

Benar sejauh ini para peminat untuk ASN masih sangat banyak, dan kuota yang dibuka sangat terbatas. Seiring bertambahnya banyak lulusan baru di setiap Universitas, akan semakin menambah angka pengangguran.

hm ane ngerti, dalam kondisi ini ane jadi sepaham sekarang karena pada akhirnya jika melihat kondisi saat ini untuk ASN jadi seperti memiliki 2 muka karena pada akhirnya ketika mereka memakai seragam dan Atribut ASN maka mereka harus benar-benar netral tetapi ketika mereka melepaskan atribut mereka maka bisa saja ini berganti mnenjadi seperti yang om katakan karena mereka juga memiliki hak pilih yang sama seperti warga biasa dan ada beberapa kans besar untuk memihak suatu pihak yang pada akhirnya tidak ada kata "netral" lagi jika sudah terjun dan terlibat langsung dalam pemilu atau salah satu calon misalnya.
Ini bisa di minimalisir jika ASN mengerti dan tahu posisi mereka hanya saja itu juga sulit karena kembali lagi di kita dilema KKN masih sering terjadi dan pasti tidak sedikit "oknum ASN" yang memang memiliki tugas ganda ketika di satu sisi mereka netral dan di sisi lain mereka nakal.

Bener banget om, biasanya pihak aparatur negara PNS & ASN Men Tender kan kebutuhan setiap kementrian atau bpom dll, biasanya pula pemenang sudah di setting oleh penyelenggara tender nya biar dapat Ciprat nya berapa persen. Biar sama sama Untung Swasta (PT) untung, penyelenggaraan tender juga Untung. Dan setiap kementerian, badan mempunyai alokasi anggaran setiap tahunnya, Dan wajib habis anggaran nya biar tahun berikutnya di tambah anggaran.

Contoh Tender Sewa Bus Antar Jemput Pegawai (September - Desember) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi


Link: https://lpse.lkpp.go.id/eproc4/lelang/9463119/pengumumanlelang
Harga paket Tender Rp. 563.325.000,00 Anggaran   APBN 2023.

Menjadi pns atau asn merupakan pekerjaan impian mertua karna pria berseragam lebih gagah. Padahal jika kita melihat gajinya belum tentu memenuhi kehidupan sehari-hari.

Meskipun banyak lulusan yang mendaftar pns atau asn namun kuotanya masih belum terpenuhi, banyak skill dan bekerja keras menjadi enterprenuer jangan hanya menunggu menjadi asn atau pns.

https://bitcointalk.org/index.php?topic=5461635.2Setahu saya tunjangan jabatan itu tidak besar, mungkin hampir sama dengan gaji pokok mereka. Tapi ya itu tadi, uang penghasilan dari yang mereka terima secara tidak resmi itu yang besar. Misal jika ada proyek atau program, para pejabat ini bermain supaya bisa dapat keuntungan dari program atau proyek tersebut. Dari anggaran pemeliharaan pun bisa dimainkan jika memang jabatan tersebut tidak ada proyeknya.

Jadi, menurut saya, ASN atau PNS itu akan mendidik anak muda zaman sekarang ini menjadi generasi korup kalau tujuan utamanya hidup hanya jadi pejabat ASN. Kalau pun hidup datar-datar saja, mungkin tidak akan cukup jika cyrcle mereka berisi para pegawai hedon yang hobinya pamer dan foya-foya.

Paradigma makin banyak uang makin rakus itu nyata adanya kalau kamu mau mencoba hidup seperti mereka, cobalah!.

Mungkin itu golongan paling rendah dan itu hanya gaji pokok, kalau mau belajar dan punya jabatan nanti gajinya selangit, makanya anak muda sekarang pada pingin banget masuk jadi ASN/ PNS.

Gaji ASN memang sekecil itu yah? yang jadi pertanyaan besar adalah, Kenapa Seorang ASN bisa membeli mobil mewah dan rumah besar? karena hal seperti inilah maka banyak sekali generasi muda yang ingin menjadi ASN/PNS.

Ini ga ada hubungannya dengan Pasal 510 tsb gan yang isinya tentang kesengajaan seseorang membuat orang lain kehilangan hak pilih, kek misalnya ane bos di PT XYZ lalu tidak meliburkan dan tidak memberikan waktu karyawan nyoblos pada waktu Pemilu...

Kalau di Indo kan PNS, TNI & Polri diharuskan netral. Nah TNI & Polri udah ga bisa nyoblos, ini benar agar netral. Sayangnya PNS masih bisa nyoblos jadi kalo dibilang netral ya ga bisa 100%. Makanya disamakan saja agar kalau rezim ABC yang berkuasa lalu naekin gaji PNS, tidak ada pengaruhnya ke suara ABC.

Minimal gaji PNS/ASN di pandang hebat sama orang tua dan keluarga dan pendidikan kita mengarah pada satu tujuan memproduksi orang untuk jadi ASN/PNS, Ketika banyak orang yang berpendidikan tinggi maka akan banyak sekali orang yang bercita cita menjadi ASN/PNS walau golongan terandah dengan gaji di bawah UMR.

Sulit jika memang menginginkan hal seperti itu juga gan karena jika pada akhirnya ada aturan bahwa PNS atau ASN dicabut hak pilihnya maka secara tidak langsung ini akan membuat beberapa dari mereka melakukan peninjauan terhadap Pasal 510 Undang-Undang Pemilu yang justru akan menimbulkan konflik baru.
Tetapi jika memang ada sebuah regulasi baru ini masih bisa dilakukan hanya saja untuk sekarang mungkin ini akan sulit terjadi.

Sulit memang pada akhirnya ketika berbicara tentang hal seperti ini karena saya pikir situasinya menjadi maju mendapatkan sebuah problematika yang sama dan mundur pun mentok karena akan ada masalah baru.

Bukankah kebanyakan orang ingin jadi ASN karena kestabilan dan jenjang karier yang sudah terpaku dibandingkan bisnis sendiri atau kerja lain seperti freelance misalnya? Ane sendiri punya keluarga yang jadi ASN dan penghasilannya cukup besar, walau awalnya juga ga seberapa. Balik lagi ke bidang apa dan sepintar apa pegawai tersebut sepertinya, walau tentu saja peluang yang ada relatif kecil dibandingkan peminatnya. Ujungnya ya kebanyakan hanya kebagian jabatan atau kerja yang gajinya tidak seberapa. CMIIW.

Harus ada sanksi juga kalau ada ingin kenaikan kualitas pelayanan publik. Ane rasa joke pegawai swasta lebih ramah dibanding pegawai negeri kadangkala masih berlaku saat ini. Tentu saja kalau sanksi ga sebanding dengan rewardnya, bisa jadi malah banyak yang keluar dan cari kerjaan lain.

Kabar yang membahagiakan khusus para Abdi Negara, kenaikan gaji sebesar apapun sudah harus disyukuri oleh para ASN kita ditengah kondisi pemulihan ekonomi pasca covid melanda.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230717061628-4-454792/jokowi-bakal-naikkan-gaji-pns-jadi-berapa

Aparatur Sipil Negara ( ASN ) masih menjadi profesi yang paling diburu saat ini oleh para pencari kerja, padahal dari sisi pendapatan hanya bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari hari saja, bahkan untuk membeli sebuah kendaraan roda dua harus dengan cara mengambil pinjaman Bank atau dengan sistem kredit ( cicil bulanan ).
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230130070702-4-409122/minat-ikut-tes-cpns-cek-dulu-daftar-gaji-pns-2023

Bagi sebagian masyarakat yang punya midset bisnis penghasilan sesuai dengan berita tersebut diatas tentu sebuah angka yang kecil. Terkait dengan hal ini saya jadi teringat ditahun 2022 ada banyak CPNS yang lulus tapi malah mereka mengundurkan diri dengan alasan utama gajinya kecil.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230807083521-4-460667/antisipasi-bkn-agar-ribuan-cpns-tak-mundur-lagi-setelah-lulus

Saya pribadi hanya bisa berharap, kenaikan gaji ASN kita dapat dijadikan sebagai penambah motivasi agar pelayanan publik di Indonesia akan semakin lebih baik dari sebelumnya.

Pengalaman saya saat istri saya melahirkan di rumah sakit karena harus operasi tidak seribet yang dibayangkan untuk Bikin akta lahir sama pergantian KK lama ke KK yang baru, pihak rumah sakit yang menangani semua itu termasuk bikin BPJS si bayi.

Kami diminta menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan untuk pembuatan KK baru dan Akta kelahiran kemudian pihak rumah sakit yang mengantar langsung ke dukcapil, kemudian selang beberapa hari setelah semua berkas siap kami dihubungi untuk mengambil semua berkas tersebut di rumah sakit.
Tidak ada pelicin sama sekali, mereka bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan di rumah sakit, kami juga tidak diminta biaya sedikit pun alias gratis saat keluar dari rumah sakit karena semuanya ditanggung BPJS termasuk biaya operasi.

Untuk yang ini tidak bisa disebut pelicin atau apapun itu yang menggambarkan mereka pada hal-hal yang tidak baik seperti pungli atau KKN, menurut saya ini lebih ke jasa karena mereka telah membantu kita menyelesaikan sesuatu yang dibutuhkan tanpa perlu kemana-mana atau tidak merepotkan diri sendiri.

kalau di daerahku semuanya gratis, tapi ya itu ribet minta ampun. Padahal cuma pindah kecamatan, aku harus musti cabut berkas dulu di kecamatan lama, lalu balik ke discapil untuk minta surat pengantar ke kecamatan baru. lalu setelah itu harus minta surat keterangan RT yang baru, lalu minta cap ke kelurahan, lalu baru deh ke kecamatan yang baru. Pokoknya tidak bisa selesai dalam 3 hari. Setelah itu musti nunggu lagi, karena PNS yang bertugas sedang Dinas Luar, jadi ya begitu, padahal kan bisa dibackup PNS yang ada, tapi kulihat mereka duduk-duduk aja sambil ngopi, pas kutanya, dia jawab itu bukan tupoksi-nya, weleh-weleh... jadi ya nunggu 2 minggu baru bisa KK keluar, padahal mau segera dipakai buat daftar kuliah.

Membandingkan gaji PNS atau ASN dengan pendapatan yang diperoleh dari signature campaign sangat tidak relevan Om, mereka sudah mendapat jaminan sampai pensiun, sementara pendapatan dari signature campaign siapa yang bisa menebak sampai berapa lama, contohnya CM yang tiba-tiba closed atau tiba-tiba forum tidak bisa diakses lagi.

Tidak aneh sih Om, jadi PNS atau ASN pasti mendapat penghasilan tetap tiap bulan selama yang bersangkutan masih aktif. Selain itu dibalik gaji pokok yang mereka terima ada tunjangan harian, tunjangan lauk, gaji 13 dan tunjangan lain, jika diakumulasikan nominalnya gede juga.

Mengenai pada rebutan jadi PNS dan ASN mungkin jawaban yang lebih realistis karena kehidupannya sudah terjamin sampai hari tua (pensiun), kelebihan lain yang jadi PNS atau ASN memiliki waktu luang untuk melakukan kegiatan lain, misalnya PNS atau ASN bisa menjadi petani, pedagang dan aktivitas lainnya diluar jam kerja, sementara petani dan pedagang tidak bisa menjadi PNS atau ASN.

Nah ini yang terkait politisasi PNS/ASN, jangan sampai diarahkan untuk mendukung parpol tertentu. Justru ane beranggapan kalau jadi PNS/ASN lebih baik dicabut hak pilihnya agar tidak terjadi conflict of interest. Jadi terkait gaji tidak bisa dipolitisasi lagi.

Jangan sampai nanti golongan ini jumlahnya dijaga agar menggelembung (tidak efisien) lalu hanya dipakai untuk nambahin suara pemilu plus mengurangi angka pengangguran biar kelihatan bagus di BPS.

Bikin akta lahir sama pergantian KK karena kebetulan anak saudara baru lahir dan ane bantuin buat itu untuk keperluan administrasi kedepannya dan ternyat itu benar-benar melelahkan.
Ada juga sebenarnya yang bisa langsung jadi tanpa perlu kemana-mana tetapi itu jelas harus lebih ekstra dalam pelicin karena memang sekalipun ada kata gratis dan tidak perlu membayar untuk administrasi seperti ini tetap saja masih banyak orang-orang yang termasuk beberapa aparat di desa (mungkin tidak semua) selalu memanfaatkan untuk pemasukan lebih mereka dengan dalih ongkos.
Mungkin daerahnya beda gan karena untuk daerah ane masih banyak KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang masih merajalela karena mengingat daerahnya masih dalam tahap pengembangan bahkan cenderung tertinggal.

Heyy bro… bagaimana mereka tidak tertarik dengan PNS & ASN yang kerjanya hanya beberapa tahun tapi mendapatkan dana pensiun seumur hidup yang kalau penerimanya meninggal dana pensiun itu masih bisa disalurkan kepada istri atau anaknya. Dan ini menakjubkan bukan, negara menghabiskan sekian persen APBN untuk menghidupi PNS/ASN dan keluarganya dengan alasan karena para PNS & ASN telah mengabdikan hidupnya untuk negara sementara itu para honorer yang benar-benar mengabdikan dirinya untuk negara menjerit karena gajihnya hanya sedikit dan itupun turunnya lama.

Dan ngomong-ngomong saya lebih setuju jika PNS,ASN dan Honorer dihapuskan dan diganti oleh Pegawai Negeri Kontrak Kerja (PPPK) walaupun hanya sekedar isu tetapi saya setuju dengan isu tersebut.
Karena dengan hal ini, maka setiap orang mempunyai kesempatan untuk menjadi pegawai negeri sedangkan kalau jadi PNS & ASN biayanya mahal hanya orang yang memilki uang banyak saja yang mampu mendaftar sebagai PNS & ASN jadi tidak mungkin semua orang mendapatkan kesempatan tersebut terkecuali kalau anda berani menjual semua asset anda dan mempertaruhkannya dalam CPNS. Jika anda lolos property anda bisa kembali kalau gagal yaaa… paling stresss lah.

Dan kembali lagi pada isu dihapusnya  PNS,ASN dan Honorer dengan adanya kebijakan PPPK, maka negara tidak perlu lagi untuk menghambur-hamburkan uang meberikan dana pensiun kepada mereka dan keluarganya hanya cukup dengan memberikan dana tunjangan saja.

Ketika saya masih muda jujur saya tidak tertarik menjadi PNS, tetapi setelah tahu tentang dunia kerja dan bertambahnya kebutuhan. Maka perlu adanya sektor yang menjamin pendapatan, dan PNS memiliki jaminan itu, asal dalam kerja tidak memiliki masalah maka PNS akan terjamin sampai masa pensiun. Kemudian kalau menghitung penghasilan PNS, jangan cuma pokoknya saja gan, beberapa tunjangan yang termasuk dalam gaji PNS antara lain:
1. Tunjangan suami atau istri (sebesar 10% gaji pokok)
2. Tunjangan Anak (sebesar 2% dari gaji - dan berlaku hingga 2 anak)
3. Tunjangan makan (sekitar 35 ribu/hari)
4. Tunjangan jabatan struktural (berfariasi tergantung jabatan - sekitar 400rb - 5jt)
5. Tunjangan kinerja ( bisa sampe puluhan juta kalau jabatannya tinggi)
6. Tunjangan Umum (berfariasi tergantung golongan)

Yang tidak termasuk gaji tapi sah di dapatkan juga, Gaji ke-13, SPPD (kalo ada tugas ke luar ada biaya perjalanan), Pelatihan (ada pesangon). Lebih lengkap bisa baca : jawapos.com

Kalau dihitung-hitung maka gaji pokok dengan tunjangan gedean tunjangannya gan. Kalau PNS golongan 2 bisa dapet sekitar 6 - 7jt (gaji+tunjangan, belum termasuk SPPD, pelatihan, dan gaji ke-13) dan itu terjamin gan sampe masa pensiun. Sementara jika kita kerja di tempat lain, meskipun gaji gede tidak ada jaminan akan tetap kerja sampai pensiun apalagi sekarang kebanyakan pekerjaan menggunakan sistem kontrak. Selain itu, PNS juga memiliki banyak waktu luang, apalagi yang menggunakan sistem 5 hari kerja, bisa memanfaatkan waktu luang untuk hal produktif juga

Tapi kalau dibandingkan dengan berwirausaha, mungkin akan lebih keren jadi wiraswasta, apalagi jika sukses, pendapatan bisa tak terbatas

Kalau Menurut w om, Pns dan Asn masih menjadi magnet atau primadona untuk generasi muda seluruh Indonesia di samping itu pula pembukaan tes cpns tidak ada setiap tahunnya , ya ibaratnya kalau ada pembukaan tahun 2023 ini orang berlomba lomba untuk mendaftar nya, ya mana tau rezeki bisa lolos meskipun pesaing nya banyaknya khan maen. Meskipun dari gaji tidak terlalu besar, tapi banyak tunjangan di luar gaji pokok,dan tidak adanya Phk dll. Tapi kebanyakan pemikiran millenial pekerjaan yang sangat stabil, bila ada covid atau krisis 98 pns ini masih tetep aman dalam pekerjaannya. Itu bukan rahasia umum lagi om, di tempat saya juga ada begitu juga, Intinya Pns menjadi idaman bagi orang tua atau Mertua (Terlihat Mapan) agar tidak melihat anaknya susah di kemudian hari.

Kalau dilihat dari rincian gaji pokok memang tidak terlalu besar, tetapi anehnya di daerah saya berlomba-lomba orang masuk PNS dan ASN, bahkan ada satu perkampungan di wilayah saya tinggal jika melamar anak gadis ketika kita berasal dari PNS maupun ASN akan sangat mudah diterima oleh orang tau mereka. Padahal sebelumnya mereka menolak lamaran dari kalangan yang memiliki usaha karena alasan klasik yang telah dipertahankan secara turun menurun di perkampungan tersebut.

Tidak masalah ketika gaji mereka di naikkan karena itu memang hak mereka dan saya berharap lebih besar dari yang sudah ada, akan tetapi bagi PNS maupun ASN juga harus tau diri, jangan hanya minta kenaikan gaji tapi kinerja masih begutu-gitu saja tidak ada perubahan.

Betul, dan itu hanya gaji pokok. Belum termasuk tunjangan-tunjangannya. Kalo di hitung-hitung akan lebih besar tunjangannya dari pada gaji pokok. Apalagi jika ASN yang bekerja di sektor agak basah, itu akan banyak "sripilannya" dan jumlahnya cukup banyak. Sripilan yang legal aja lumayan loh gan, Seperti SPPD dan kegiatan pelatihan dan rapat-rapatnya. Saya pikir gajinya masih gedean ASN golongan 3 ke atas kalo dibandingakan dengan sigcam, yang lebih penting lagi, gaji mereka terjamin nah kita sigcam ga kejamin. Belum lagi ada gaji 13 dan THR

Kalo model reqruitmen sekarang bukan PNS tapi P3K, gaji dan tunjangannya sama tetapi tidak ada pensiunannya.


Bikin apa si gan? KTP kah? kalo di tempat saya semuanya gratis dan bisa dibuat secara online melalui tanda tangan digital jadi tidak perlu ada tanda tangan sama sekali. Di daerah saya juga sudah tersosialisasi dengan baik kalo bikin KTP dan KK itu gratis

Hanya jika memang kinerja PNS dan ASN bagus ane tidak akan membuat penolakan untuk hal seperti ini karena memang mereka layak tetapi ketika kinerjanya tidak sesuai saya pikir ini hanya membuat anggaran sia-sia. btw itu baru kenaikan gaji ya bukan beserta tunjangan dan lain-lain.
Hanya saja ketika berbicara tentang PNS atau ASN ane bukan bermaksud mengatakan mereka jelek tetapi terkadang kinerjanya masih sangat standar dan tidak sesuai dengan gaji yang diberikan. Tidak semua PNS atau ASN seperti itu tetapi rata-rata memang seperti itu
Sebagai contoh beberapa minggu lalu ane mengurus administrasi yang mengharuskan ke Desa, Kecamatan dan Dinas Kependudukan. Pelayanan nya luar biasa sekali hehehe. Memang mungkin untuk dinas kependudukan itu lama masih cukup wajar karena antre tetapi ketika berada di desa dan kecamatan ane bahkan menunggu beberapa jam padahal hanya butuh tanda tangan saja padahal yang bertugas memberikan tanda tangan itu ada dan sedang tidak dalam pekerjaan tetapi ane merasa seperti di sepelekan karena harus menunggu lama dan setelah di pinta beberapa kali baru diberi tanda tangan itupun harus dengan terimakasi dan sedikit pelicin karena jika tidak maka akan ada omong-omongan yang luar biasa di tempat parkir
Harapannya dengan tambahan gaji maka lebih baik juga kinerjanya ane cuman berharap seperti itu.

btw tambahan saja ini besaran gaji PNS selama 4 tahun terakhir.



Tetapi tentu saja berbicara tentang hal ini pasti akan ada pro dan kontra.
Ane menemukan berita menarik tentang hal ini dan ane pikir ini layak di diskusikan juga.
video

Golongan 1 itu ijazah SD-SMP gan, SMA itu sudah golongan 2.
Jangan ketawa, mereka itu banyak duitnya kalau udah diitung tukin dan tunjangan lainnya. Apalagi dapat pensiun juga, nanti udah tua tetep dapet duit.
Kecuali kalau sigcamp ada sampai kita tua nanti, nah kita ketawa bareng-bareng.

---

Terkait topik, kalau ane ga masalah gaji mereka naik asalkan beneran kerja. Jadi PNS/ASN jangan dipakai buat politik dan mengurangi angka pengangguran, tetapi karena memang dibutuhkan untuk bekerja.

itu golongan 1a - 1c kok di bawah UMR Jawa Tengah (1.958.169)?,

wah ane mau ketawa gmn ini, masak gedean gaji ane di signature campaign.

anehnya lagi kok pada rebutan lo jadi PNS dan ASN, padahal sudah jelas gaji mereka itu sangat minim. Mangan aja ora cukup

kabar bahagia nampaknya sedang menyelimuti para PNS an ASN karena pemerintah bakal menaikkan gaji dan tunjangan mereka dalam waktu dekat, berikut adalah sedikit rincian gaji yang bakal di terima oleh para PNS atau ASN.

Baca Lebih: https://www.msn.com/id-id/berita/other/pns-tersenyum-lebar-agustus-2023-gaji-bakal-naik-661-persen-segini-kisaran-gaji-tertingginya/ar-AA1ezbur?ocid=msedgntp&cvid=9b895cd8604644629f30292215859b2f&ei=17

inflasi yang terus terjadi sebenarnya membuat kenaikan gaji mereka adalah hal yang wajar, semoga saja kinerja mereka juga semakin meningkat karena cuan nya udah naik tiap bulan.