Yang lucu adalah ketika pemerintah mendapatkan serangan dari hacker, mereka beralasan windows defender mereka mengalami crash
Bayangkan, dengan anggaran yang sangat besar yang ditetapkan negara bahkan Sri Mulyani mengatakan bahwa anggaran yang ditetapkan untuk beberapa sektor yang masuk kepada ruang lingkup kominfo dan pusat data anggarannya sampai triliunan tetapi hanya menggunakan windows defender sebagai penguat untuk menghalau agar tidak kecolongan oleh hacker
Lantas anggaran yang tetapkan sampai triliunan ini untuk apa? Terkesan konyol jika mereka kecolongan dan beberapa kali kena hack tetapi tidak ada perbaikan kualitas yang diberikan bahkan terkesan selalu mencari kambing hitam untuk dijadikan alasan padahal sudah diberikan dana yang besar harusnya mereka malu. Tapi memang inilah negara Indonesia yang kebanyakan pejabat nya muka tembok padahal sudah di kritik habis-habisan.
Sri Mulyani menjelaskan anggaran belanja Pusat Data Nasional secara tematis masuk dalam golongan pengeluaran infrastruktur pemerintah yang mencapai Rp 112,9 triliun di tahun 2024. Lebih rinci lagi, khusus Kementerian Kominfo mendapatkan jatah Rp 4,9 triliun.
Dari total Rp 4,9 triliun itu, Rp 700 miliar di antaranya digunakan untuk belanja pengembangan Pusat Data Nasional. Sisanya ada Rp 1,6 triliun untuk biaya operasional dan pemeliharaan BTS 4G, pengembangan kapasitas satelit Rp 700 miliar, dan operasional Palapa Ring Rp 1,1 triliun.(27/6).
Selain itu, langkah yang dilakukan mereka juga ketika menghadapi masalah data yang diretas adalah meminta batntuan dari warga negara Indonesia untuk bahu membahu dalam menyelesaikan masalah yang terjadi, bahak ada beberapa statement yang memohon kepada hacker agar jangan melakukan pereteasan dan mengembalikan data yang sudah diretas yang membuat kita semakin merasa rendah akibat ketidak mampuan dan ketidak tahu malu nya para pejabat di negara kita tercinta ini.
Cukup jengah sebenarnya melihat kelakuan mereka yang seperti ini tetapi disisi lain kita juga tidak bisa berbuat banyak karena mereka memiliki jabatan meskipun kinerja nya buruk mereka tidak bisa dilawan karena mereka memiliki kekuasaan.