Author

Topic: Raja media di pilpres 2024 (Read 137 times)

hero member
Activity: 1820
Merit: 747
December 29, 2023, 10:32:22 AM
#9
dalam pertarungan apalagi pilpres media itu sangat penting.
untuk rebranding, pencitraan dan juga untuk ngangkat popularitas, dengan sering muncul di media di beritakan di citrakan yang baik2 maka di mata masyarakat pemilih akan bisa meyakinkan untuk memantapkan dan memilih seorang capres di  pilpres nanti.
Jika anda pernah melihat bagaimana pemilik media yang pada pilpres sebelumnya memainkan peran dalam menaikkan rating kandidat. Surya Paloh misalnya dia memiliki beberapa media dibawah kendalinya akan tetapi secara umum di tidak pernah mencoba memanfaatkan media tersebut sebagai tempat untuk mempromosikan kandidat presiden secara terbuka. Abu Rijal Bakri yang dulunya merupakan salah satu tokoh berpengaruh di Golkar namun media yang di miliki juga tidak menjadi tempat khusus dalam mempromosikan kandidat caper maupun cawapres.

Yang paling kental dalam mempromosikan Partai politik mungkin Harry Tanom dan dia memanfaatkan betul media televisinya untuk mempromosikan Perindo. Maksud saya ada pertimbangan bagi pemilik media untuk mempromosikan sesuatu dan jika nilainya tidak terjamin mereka tidak akan pernah secara terbuka mempromosikannya.

jadi seorang capres selain memiliki modal financial yang kuat juga butuh media yang banyak selain untuk memopulerkan, mengkampanyekan, juga memberitakan program2 visi misi capres nya biar bisa menarik pemilih untuk memilih nya
Uang memiliki peran yang jauh lebih penting karena media bisa di beli sebagai akses untuk promosi. Selain itu dukungan dari partai pengusung mungkin juga bahagian yang cukup penting agar kandidat menjadi keluar sebagai pemenang di kontestasi politik lima tahunan tersebut.
hero member
Activity: 700
Merit: 565
December 29, 2023, 02:17:49 AM
#8
dalam pertarungan apalagi pilpres media itu sangat penting.
untuk rebranding, pencitraan dan juga untuk ngangkat popularitas, dengan sering muncul di media di beritakan di citrakan yang baik2 maka di mata masyarakat pemilih akan bisa meyakinkan untuk memantapkan dan memilih seorang capres di  pilpres nanti.

jadi seorang capres selain memiliki modal financial yang kuat juga butuh media yang banyak selain untuk memopulerkan, mengkampanyekan, juga memberitakan program2 visi misi capres nya biar bisa menarik pemilih untuk memilih nya
member
Activity: 108
Merit: 12
December 28, 2023, 07:47:56 AM
#7
Memang benar, pertarungan pilpres kali ini sangat ketat ke 3 paslon dinaungi timses yang memilikidan tidak asing lagi di media. Tapi menurut saya ini sangat adil karena jika tidak ada salah satu saja yang didukung media maka akan mudah untuk dijadikan pilpres yang tidak diunggulkan.

Untuk saya yang belum belum menentukan pilihan pilpres, maka saya akan memenonton saja ke tiga raja media tersebut, Untuk melihat mana yang bagus dari para capres.
Betul saya setuju,sama saya juga belum ada pilihan pilpres untuk saat ini.kita lihat saja dulu mana yang paling bagus.
member
Activity: 700
Merit: 55
December 28, 2023, 12:56:09 AM
#6
Memang benar, pertarungan pilpres kali ini sangat ketat ke 3 paslon dinaungi timses yang memilikidan tidak asing lagi di media. Tapi menurut saya ini sangat adil karena jika tidak ada salah satu saja yang didukung media maka akan mudah untuk dijadikan pilpres yang tidak diunggulkan.

Untuk saya yang belum belum menentukan pilihan pilpres, maka saya akan memenonton saja ke tiga raja media tersebut, Untuk melihat mana yang bagus dari para capres.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
December 27, 2023, 09:13:53 PM
#5
di pertarungan pilpres media itu sangat penting untuk pencitraan biar bisa menaikan elektabilitas atau untuk mendowngrade pihak lawan.
Reformasi membuat media bangkit menjadi ujung tombak politisi mencapai kekuasaan. Tidak heran kalau bos-bos media sekarang ini menjadi semakin kaya dan makmur setelah reformasi dilaksanakan. Kalau dulu di zaman pak harto, media-media yang anti pemerintah akan dibrendel sedemikian mungkin supaya tidak koar-koar menjelekan pemerintah. Kalau sekarang, media lah yang menjadi ujung tombak untuk menggapai kekuasaan. Jadi tidak heran kalau SBY di masa itu menjadi media darling karena curhatan-nya selalu disorot dan ditunggu. Malah banyak yang menunggu dia ngeluh dan curhat karena tampak seperti didzolimi, padahal dia itu pemerintah, kok bisa dizolimi?.

Nah, kali ini kulihat tidak ada media yang benar-benar kuat, semua tercerai berai ke paslon masing-masing, ibarat kata sekarang ini saling adu kuat pencitraan antara ke-3 pasang calon. Namun yang pasti, rakyat sudah sangat cerdas. Mereka tidak mau memilih presiden (yang walau pun tiap hari nonggol di televisi). Mereka tidak mau tertipu 2x, mereka harus melihat capres yang benar-benar pedulu rakyat, bukan hanya pencitraan.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
December 26, 2023, 06:52:10 AM
#4
Sekarang ini cukup sulit untuk menemukan media massa yang bersikap netral untuk pemilu, masing-masing media mempunya calonnya sendiri untuk diberitakan kepada penonton tv. Bahkan ada salah satu media tv yang benar-benar bersikap bodo amat ketika salah satu mentri jokowi ditangkap kpk dan kebetulan dia anggota partai dari pemilik tv tersebut, dan banyak contoh lainnya.
Memang itu merupakan hak dari pemilik tv untuk menyiarkan apa yang ingin mereka siarkan karena selama itu tidak berbau sara, hoax, atau hal-hal yang dilarang dari komisi penyiaran, mereka bebas menyuarakan apa saja bahkan berpihak kepada salah satu calon, tapi ada baiknya KPU berkoordinasi dengan KPI untuk meregulasi para pemilik stasiun tv ini sehingga mereka tidak terlalu berlebihan dalam memberitakan calonnya dan melupakan tujuan mereka sebagai media massa untuk hiburan dan berita masyarakat.
hero member
Activity: 1834
Merit: 720
December 26, 2023, 06:04:41 AM
#3
Pada politik modern saat ini, memang terkait daripada media massa menjadi bagian yang integral dari politik. Media massa telah diajadikan sebagai alat untuk mengartikulasikan akan sebuah kepentingan tertentu. Dan pada musim politik seperti ini, bukan hal aneh lagi jika kita menjumpai banyaknya media massa yang terindikasi sebagai partisan dari salah satu partai, yang hingga akhirnya mucul sebuah dikotomi media massa pasangan no urut 1, media massa pasangan no urut 2 dan media massa pasangan no urut 3. Dimusim politik seperti ini akan menjadi hal yang sangat sulit untuk menemui media massa yang berprilaku netral dan berjalan sesuai dengan fungsinya.

Posisi surya paloh jelas pada saat ini adalah ketua partai sekaligus sosok dibalik pencalonan Anies sebagai presiden pada pemilu kali ini. Jadi wajar saja jika saat ini Metro TV begitu menyoroti pasangan AMIN dan mengagung-agungkan paslon tersebut.  Begitupun dengan hary tanoe yang menjadi pengusung dibalik pencalonan ganjar sebagai presiden, bahkan dalam beberapa acaranya seringkali melibatkan ganjar.
Sementara ketika berbicara TV ONE, memang sayapun melihat pada saat ini media massa tersebut sedang berusaha semaksimal mungkin untuk berprilaku netral.

hero member
Activity: 2212
Merit: 670
Signature designer - start @$10 - PM me!
December 25, 2023, 11:17:00 PM
#2
Haha, kalo sy ga terlalu kaget maupun terbawa perasaan dengan hasil survey semacam ini, perbedaan angka yg disajikan masing-masing media membuktikan tendensinya ke salah satu paslon malah terlihat. Toh, bukan rahasia lagi jika korporasi media berita setiap musim pemilu udah di "sewa" partai pengusung dan pendukung. Dan bahkan para influencer atau seleb gram/tok yg netral juga banyak membuka suara "gerakan terselubung" para tim ini bagaimana cara menawarkan kerjasama secara tidak jujur.
hero member
Activity: 714
Merit: 516
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
December 25, 2023, 07:39:56 PM
#1
di pertarungan pilpres media itu sangat penting untuk pencitraan biar bisa menaikan elektabilitas atau untuk mendowngrade pihak lawan.

lalu siapa saja raja media yang ikut berkecamkuk di pilpres 2024

1 .surya paloh
sudah tentu pemilik media group, media indonesia dan metro tv group menjadi salah satu bagian , karena ketum nasdem ini kreator koalisi yang bisa terbentuknya koalisi anis dan muhaimin.
berita dan acara di metro sudah tentu porsi terbesar di karpet merah nya ya anis muhaimin.

2. hary tanoe
pemilik MNC group ini selain ketum partai perindo, partai nya pendukung ganjar mahfud
sudah tentu acara nya porsi terbesarnya untuk ganjar, bahkan adzan pun di masukin ganjar pranowo

3. aburizal bakrie

partai golkar mendukung prabowo, dan bakrie juga merupakan politisi partai golkar, ga seperti 2 politisi di atas, dukungan media bakrie kurang masive semasive 2 di atas, bahkan malah relativ netral dengan porsi yang sama setiap acara atau berita nya.

beda ketika bakrie jadi ketum golkar prabowo di kasih panggung habis2an di 2014 termasuk di kasih panggung di piala dunia 2014 ketika pilpres berlangsung

4 erick tohir
raja media yang satu ini setelah ga jadi di cawapreskan panggung di pilpres nya meredup ga ada gaungnya dari pemilik jaktv dan republika group ini dan group radio di bawah bendera mahaka radio

https://www.cnbcindonesia.com/market/20231216190938-17-497936/4-raja-media-ri-bertarung-politik-siapa-yang-paling-kaya
Jump to: