Author

Topic: Sejarah Panjang Bitcoin hingga Booming Kripto (Read 78 times)

hero member
Activity: 2114
Merit: 740
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
November 09, 2021, 10:51:52 AM
#3
Setelah baca thread ini langsung pingin nyeletuk "So what?"
Ini hanya ingin sekedar share berita aja atau gimana? Atau ada yang ingin didiskusikan?
Kalau hanya share berita saja terkesan nyepam, dan mungkin tempatnya ada di sini:

[INFO] Posting Berita Terkait Bitcoin Disini
Ane lihat OP hanya ingin Share berita saja, tetapi salah kamar. Apa yang ditulis OP merupakan Copy Paste dari sumber berita yang dilampirkan.
Tidak ada sesuatu yang spesial dari berita diatas, dan tidak ada yang perlu di diskusikan. Semua bitcoiner sudah memahami isi berita diatas, dari awal kemunculan BTC, siapa yang pertama kali memperkenalkan BTC dan prospek dari hasil investasi bitcoin.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
November 09, 2021, 07:44:38 AM
#2
Setelah baca thread ini langsung pingin nyeletuk "So what?"
Ini hanya ingin sekedar share berita aja atau gimana? Atau ada yang ingin didiskusikan?
Kalau hanya share berita saja terkesan nyepam, dan mungkin tempatnya ada di sini:

[INFO] Posting Berita Terkait Bitcoin Disini
newbie
Activity: 43
Merit: 0
November 09, 2021, 12:23:35 AM
#1

Sejarah Panjang Bitcoin hingga Booming Kripto

Sebelum diperhitungkan saat ini, aset kripto sudah melalui perjalanan panjang yang dimulai pada 1990-an atau yang disebut dengan era pre-Bitcoin.
Kendati aset Bitcoin (BTC) menjadi koin digital pertama yang sukses, sebelumnya ada berbagai usaha untuk menciptakan koin digital yang mampu dijadikan mata uang digital berbasis algoritma yang tak kenal batas negara.

Sebelum era Bitcoin, setidaknya ada beberapa usaha menciptakan sistem keuangan baru berbasis teknologi lewat dibuatnya B-Money, Bit Gold, hingga hashcash. Sayangnya, aset digital tersebut tak pernah dikembangkan sepenuhnya (fully developed) hingga hari ini.

Awal kemunculan Bitcoin pada 2008-2009 sempat membuat kehebohan karena misteri yang berusaha dipecahkan publik soal siapa sebetulnya orang di balik aset kripto nomor satu dunia tersebut.

Walau dicari oleh berbagai otoritas negara, hingga hari ini belum ada kejelasan siapa pencipta Bitcoin. Tidak jelas apakah sosok tersebut merupakan individu atau kelompok, yang diketahui publik hanya nama samaran yang dipakai yaitu Satoshi Nakamoto.

Satoshi Nakamoto sempat mempublikasikan buku putih (white paper) yang memproyeksikan perlunya sistem pembayaran berbasis peer to peer secara elektronik yang tidak mengenal pemerintah, aman, dan terbatas jumlahnya.

Tak hanya itu, ia juga mengundang teknologi dan penggemar kriptografi lainnya untuk berkontribusi pada proyek mata uang kripto yang sedang berkembang itu. Namun setelahnya, Nakamoto menghilang dari proyek dan tak pernah lagi terdengar keberadaannya.

Dalam perjalanannya, perkembangan aset kripto tak selalu mulus, seperti pada 2013 silam saat harga Bitcoin rontok. Tak lama berselang mencapai harga US$1.000 per koin, harga BTC anjlok cepat ke level US$300-an per keping. Kala itu banyak investor yang merugi dan butuh waktu lebih dari dua tahun hingga harga BTC balik lagi ke level US$1.000.

Selain gejolak harga, penipuan dan pencurian juga mewarnai sejarah panjang Bitcoin. Pada Januari 2014 silam, Mt.Gox, platform penukaran Bitcoin terbesar di dunia saat itu tiba-tiba diretas (hack) dan bangkrut. Akibat peretas tersebut, sebanyak 850 ribu Bitcoin atau setara US$500 juta (nilai saat itu) ludes dicuri.

Booming Kripto

Pada 2017 Bitcoin memecahkan rekor harga tertinggi senilai US$10 ribu per keping. Sayangnya, harga tersebut tak bertahan lama dan kembali anjlok ke level US$3.000-an pada Oktober 2018.
Aset kripto memang dikenal fluktuatif, tengok saja pada Juni 2019 saat harga BTC meroket ke level US$13 ribuan per keping. Lalu, Bitcoin kembali melandai di bawah harga US$10 ribu per koin.

Booming Bitcoin kemudian kembali terjadi di era pandemi, tepatnya mulai akhir 2020 hingga saat ini. Kenaikan tertinggi terjadi pada periode akhir 2020-Maret 2021 atau dari sekitar US$13 ribu per keping menjadi US$58 ribu per koin.

Kesuksesan aset kripto membuat berbagai pengusaha dunia jadi kaya raya bahkan masuk dalam daftar Forbes, contohnya bos Coinbase Brian Armstrong yang mendadak jadi mega-miliarder berkat aset kripto dan pencipta Ethereum Vitalik Buterin.

Selain itu, kekayaan pendiri Tesla, Elon Musk, juga tak lepas dari sejumlah aset kripto yang dipegangnya mulai dari Bitcoin hingga Dogecoin.

Sebagai informasi, di Indonesia, aset kripto masih dilarang sebagai alat bayar.

Saat ini, aset kripto diregulasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti No 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik Komoditi di Bursa Berjangka.

Namun, kripto menjadi komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.

Sumber :
Baca artikel CNN Indonesia "Sejarah Panjang Bitcoin hingga Booming Kripto" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211109101745-92-718525/sejarah-panjang-bitcoin-hingga-booming-kripto/2.


Jump to: