Saya pernah mendengat teori seperti ini: bahwa pengakuan terhadap bitcoin akan sangat menentukan harganya. Salah satu alasannya adalah karena bitcoin tidak memiliki aset fisik yang membackup nilainya. Jadi satu-satunya hal yang bisa membuatnya menjadi bernilai adalah adanya pihak yang mengakuinya berharga.
Contoh: ketika elon musk mengatakan bahwa tesla akan menerima bitcoin sebagai alat pembayaran untuk pembelian mobilnya, maka itu adalah sebuah pengakuan, secara otomatis Bitcoin akan memiliki nilai dari Tesla, sehingga harganya kemudian naik drastis. Dan ini berlaku sebaliknya, ketika elon musk berkata lagi bahwa Tesla tidak jadi menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran. Maka itu pun menjadi nilai minus bagi Bitcoin. Sehingga dengan seketika harganya menjadi turun.
Kesimpulannya. Harga Bitcoin = Nilai Pengakuannya
Mungkin ini hanya sebutan lain dari
Teori Subjektif yang menyatakan kurang lebihnya kalau nilai suatu hal itu subjektif berdasarkan konteks dan perspektif dari masing-masing orang.
Benar kalau masih ada cukup orang yang menganggap BTC berharga, maka ya ada saja harganya di market. Karena perspektif tiap orang itu berbeda-beda dan bisa berubah-ubah, maka kita bisa melihat dinamikanya di harga pasar. Kalau cukup orang menganggap harga BTC nol, ya jadilah nol beneran, sebaliknya kalau cukup orang menganggap harga BTC $1 milyar, ya jadilah $1 milyar.
Harga BTC yang pure subjektif ini lain dengan misalnya saham yang memiliki
nilai buku dan ekspektasi profit yang bisa diukur (meskipun sulit untuk bisa akurat) sehingga fluktuasi harganya tidak segila kripto.