Halo teman-teman, gimana dengan hasil pemilu 2024 ini? Terkejut dengan
Silent Majority paslon 02?
Tapi di sini saya tidak ingin membahas tentang itu, tapi akan membahas tentang suara Ghaib yang ada di website KPU. Mungkin cukup terlambat bagi saya untuk membahas ini, karena sudah H+5, tapi saya lihat di luar sana masih banyak yang saling ngotot bahwa suara ghoib ini adalah
"KECURANGAN" jika menyerang pasangan yang menang "SISTEM ERROR" jika yang menyerang menemukan paslonnya mengalami penggemukan. Ini kan menjadi standar ganda
Baiklah akan saya jelaskan sedikit mengenai perbedaan antara C1 dan hasil yang muncul pada website KPU
https://pemilu2024.kpu.go.id yang ramai beberapa hari lalu. Karena saya sebagai salah satu anggota KPPS, dan sampai sakit 4 hari karena tugas 26 jam hingga penyegelan non stop
(hingga lewat gajian minggu lalu ) kayanya perlu menjelaskan sedikit. Berikut adalah alasannya
Kendala pada SiRekap1. Saat hari pemungutan suara, aplikasi sirekap mengalami kendala, banyak dari tps tidak bisa mengakses aplikasi si rekap di waktu selesai pengitungan presiden.
2. Aplikasi siRekap bisa diakses oleh sebagian tps di tempat saya pada 15 Februari, sekitar 02:00 WIB, itu pun belum semua TPS bisa membuka.
3. Aplikasi siRekap tidak bisa upload C-Hasil Plano
tanpa take photo. artinya, tidak ada solusi lain, selain menggunakan kamera ponsel petugas siRekap untuk upload. Kemudian, sistem siRekap akan mengextract angka yang ada pada C-Hasil plano. Andai ada fitur upload image tanpa harus take foto langsung dari C-Hasil, mungkin akan lebih mudah bagi kita para petugas untuk upload.
4. Submit = locked = not-editable untuk petugas KPPS
Penyebab Penggelembungan SuaraPada poin ke-3 sudah saya sebutkan tetang ekstrak angka yang ada pada C-Hasil. nah di sinilah letak kesalahan sistem dan human error. Kenapa?
1. Sistem membaca angka dengan salah, dari yang awalnya di bawah ratusan menjadi ratusan. (kesalahan sistem)
2. Petugas KPPS yang konsentrasinya menurun tidak memperhatikan kesalahan pada poin 1 (human error)
3. Petugas KPPS bagian siRekap sudah terlanjur mengirimkan laporan, yang akhirnya tidak dapat di perbaiki lagi oleh petugas KPPS.
Apakah ada niat melakukan Kecurangan?Tidak ada niat kecurangan dalam hal kesalahan tersebut, karena itu adalah murni kesalahan dari sistem dan human error yang sejatinya tidak diharapkan oleh petugas KPPS. karena pada saat bimtek, disebutkan bahwa, ketika angka yang terbaca melebihi DPT, sistem tidak akan bisa mengirimkan data. Namun, di Lapangan, sistem siRekap bisa mengirimkan data yang lebih dari DPT.
Apakah hanya terjadi pada pasangan 02? tentu tidak. ada banyak kasus serupa yang terjadi pada paslon 01 dan 03.
Bagaimana mungkin petugas KPPS bisa curang, jika di dalam ada Saksi dari masing-masing paslonSaya terkadang heran dengan yang selalu mengatakan KPPS curang, karena di tempat saya saksi dari masing-masing paslon itu lengkap, saat penghitungan duduk di depan saya, tanpa beranjak. bagaimana saya bisa curang? tidak ada cara. mungkin yang kurang percaya dengan petugas KPPS, petinggi-petinggi TKN/TIMSES atau apalah, coba deh sesekali jadi petugas KPPS.
Kasus surat suara tercoblos di luar TPS seperti di Madura, itu adalah kesalahan dari semua pihak, bukan hanya dari KPPS. karena KPPS hanya bisa membuka kotak suara pukul 7.00 WIB, kurang dari itu, kami KPPS akan kena kasus pelanggaran. jika terjadi seperti di Madura, mulai dari RT, RW, Linmas, Kades, Bu Kades, KPPS, PPS dan Pengaman TPS lainnya perlu ditanyakan, bagaimana bisa itu terjadi. Yang jelas, saya pribadi enggan seperti itu, daripada menyulitkan diri sendiri, karena sudah tahu pasti akan capek.
Jadi, itu saja sih penyebab suara ghaib di website KPU, semoga bisa di cerna dengan baik.
Ingat,
ini bukan penggelembungan suara yang disengaja oleh petugas KPPS maupun KPU, tapi adalah mal fungsi dari siRekap dan kurangnya konsentrasi dari petugas siRekap KPPS
tetap kawal, dan laporkan jika melihat ada suara ghaib, agar dibetulkan kembali oleh tingkat yang lebih tinggi dari KPPS yaitu KPU