Author

Topic: Tiktok Shop dibuka kembali (Read 1068 times)

jr. member
Activity: 180
Merit: 1
May 02, 2024, 12:21:12 PM
#99

Tokopedia ini setahuku punya ongkos kirim yang cukup gede jika dibanding denga toko online lain kayak shopee. Mereka ini harus punya minimum pembelian kalau mau free ongkir, itu pun masih bakal kena ongkir tambahan jika pengirimannya jauh atau di luar wilayah yang direkomendasikan. Kalau aku masih tetap konsisten di shopee saja, kalau harus moveon ke tokped, karena di shoppe belanja 5000 perak pun bisa dapat free ongkir, sedangkan di tokped kita mesti belanja minimul 50 ribu.

Ane juga sudah nyaman di shopee gan kalau buat belanja belanja berbagai bahan kebutuhan. Ane rasa gratis ongkir dengan minimal belaja 0 rupiah dan minimal belanja 30rb nya itu sangat membantu sekali. Kalau tokopedia ane jarang pakainya tetapi biasanya ane pakai tokped itu buat belanja barang elektronik atau barang yang agak mahalan dikit. Entah kenapa ane nyaman aja gitu belanja barang yang sedikit berkualitas di tokped. Shopee meski sudah ada Shopee mall tapi kadang ane ragu sama kualitas barangnya. Apa ane yang terlalu negatif tinking ya gan?
Saya lebih nyaman di lazada malah gan😁,ternya selera orang itu beda-beda ya gan, karena menurut saya di shope itu saya kurang nyaman asli,yang tidak begitu saya suka itu di shope yaitu ketika misal nih beli barang 50rb ya nah di situ nya geratis ongkir tanpa minmal belanja misal 20rb,eh pas di cek out kok jadi ada ongkos nya ya?
Kenapa ya gan?tapi teman saya bilang itu karena kita jarang pakai aplikasi shope nya jadi nya ya begitu,emang iya ya bisa begitu,jadi nya saya kurang suka shope tuh di situ.

Memang jika barang-barang elektronik yang begitu lebih aman di toko pedia,tapi saya juga jadi sedikit binggung padahal kan di toko lazada atau shope juga ada mall ya kan itu lebih reel di mall,tapi entah lah dunia perbelanjaan ini memang unik😁.
jr. member
Activity: 24
Merit: 2
May 02, 2024, 11:51:54 AM
#98
[DIPOTONG]
Peran orang tua pasti no 1 bagi anaknya dan bagaimana pun orang tua harus bisa mendidik anak dari dasar dan sejak dini, dan STOP untuk berharap jika anak sekolah biar bisa punya pekerjaan. Mindset seperti ini masih diterapkan orang tua itu akan memperburuk keadaan. Karena midset "kerja" banyak terjadi dijaman sekarang malah anaknya malas bekerja dan memilah-milih pekerjaan yang akhirnya meraka malah jadi pengangguran.
Coba saja orang tuanya dulu menanamkan midset pembisnis, pekerjaan
Seberat dan sesulit apapun pasti akan bisa di jalani. Sebab, mental seorang pembisnis itu harus serba bisa, bisa bekerja untuk perusahaan nya, jualan bagi perusahaan, manajemen bagi perusahaan nya dan hal-hal terkait bagi perusahaan nya. Yang paling berat sekalipun mereka pasti bisa menjalini nya. Dan yang paling penting mereka "pembisnis" itu mental baja dan tak mengenal malu atupun gengsi. Yang terpenting bagi mereka "pembisnis" cuan boss. Grin
Setuju juga saya,karena pemikiran anak jaman sekarang ini beda lagi dengan pemikiran kita jama dulu,anak jaman sekarang sudah tidak bisa dikekang lagi,karena untuk anak jaman sekarang ini selain kita jadi ibu dan bapak tentu nya kita harus bisa memposisikan diri untuk menjadi teman atau sahabat si anak itu.
Biasa nya yang akan menjadi nyaman bagi si anak yaitu teman atau sahabat, karena jika kita terus menerus mengekang si anak dalam segi apa pun mau itu tentang pekerjaan atau lainnya ini pasti ujung-ujungnya ada perlawanan dari si anak.


Mengutip: pemikiran anak jaman sekarang ini beda lagi dengan pemikiran kita jama dulu,anak jaman sekarang sudah tidak bisa dikekang lagi, bisa jadi diakibatkan karen terpengaruh dengan lingkungan itu sendiri, apalagi sekarang eranya digital dan bisa saja mereka terpengaruh oleh tontonan itu sendiri. Yang sangat memungkinkan adalah kenyamanan dari sahabat nya, dan ya orang tua bisa jadi sahabat anaknya sendiri agar mereka bisa mendapatkan apa yang mereka mau dan kuat untuk menjalani kehidupan yang fana ini.
member
Activity: 154
Merit: 17
April 26, 2024, 09:05:41 AM
#97
memang harus ada generasi muda yang bisa mempermudah penjualan online, baik keuntungan bagi dirinya sendiri atau orang lain, apalagi menyangkut meningkatkan penjualan bagi orang tua nya, tapi itu rasanya jarang sekali karena kebanyakan orang apalagi masih muda hanya menikmati hasil dan tidak tahu bagaimana cara mendapatkan uang. Terkadang ada yang terbalik seperti anak nya mempunyai bakat dalam bidang online shop tapi tidak ada dukungan dari orang tuanya yah seakan-akan orang tua nya cuek dengan kemampuan anaknya.
Jika saja semuanya kompak antara anak dan orang tua nya itu akang menguntungkan. Yah seperti yang agan sampaikan orang tuanya punya bisnis dan didukung dengan penjualan online anaknya.
Memang ya gak semudah yang diinginkan dan bahkan pelaksanaan nya juga gak semudah itu.
Tapi memang ada beberapa orang tua yang bisa mendidik anak dengan dibekali ilmu-ilmu tertentu mulai dari kuliah,pas kan udah ada bekal untuk mengelola suatu bisnis.
Allhammdulillah si orang ini punya anak dua dan itu usia anak nya memang cukup muda paling kisaran 25thn,sudah mulai bisa mengurus bisnis orang tua nya,dan ke dua orang tuanya gak campur tangan lagi untuk ngurusi bisnis tersebut tinggal duduk manis saja.
Poin nya yaitu kembali lagi keperan orang tua nya sih berarti sukses bisa mendidik anak-anak nya👍.

Mendidik anak adalah sesuatu yang tidak bisa disepelekan dan juga susah-susah gampang karena peranan orang tua sangat penting didalamnya guna meningkatkan pengaruh terhadap perubahan dimasa depan, perlu kesabaran ekstra dalam mendidik anak-anak agar menciptakan anak yang baik dan berkembang diwaktu yang tepat.
Sangat setuju saya,peran orang tua memang no 1 dalam mendidik anak,karena jika kita sebagai orang tua sudah melaksanakan tugas kita, tentunya nanti bisa kembali lagi ke si anak itu mau nya bagai mana dan seperti apa.
Intinya kita sudah menyampaikan apa yang baik dan tidak nya untuk anak-anak kita.

Peran orang tua pasti no 1 bagi anaknya dan bagaimana pun orang tua harus bisa mendidik anak dari dasar dan sejak dini, dan STOP untuk berharap jika anak sekolah biar bisa punya pekerjaan. Mindset seperti ini masih diterapkan orang tua itu akan memperburuk keadaan. Karena midset "kerja" banyak terjadi dijaman sekarang malah anaknya malas bekerja dan memilah-milih pekerjaan yang akhirnya meraka malah jadi pengangguran.
Coba saja orang tuanya dulu menanamkan midset pembisnis, pekerjaan
Seberat dan sesulit apapun pasti akan bisa di jalani. Sebab, mental seorang pembisnis itu harus serba bisa, bisa bekerja untuk perusahaan nya, jualan bagi perusahaan, manajemen bagi perusahaan nya dan hal-hal terkait bagi perusahaan nya. Yang paling berat sekalipun mereka pasti bisa menjalini nya. Dan yang paling penting mereka "pembisnis" itu mental baja dan tak mengenal malu atupun gengsi. Yang terpenting bagi mereka "pembisnis" cuan boss. Grin
Setuju juga saya,karena pemikiran anak jaman sekarang ini beda lagi dengan pemikiran kita jama dulu,anak jaman sekarang sudah tidak bisa dikekang lagi,karena untuk anak jaman sekarang ini selain kita jadi ibu dan bapak tentu nya kita harus bisa memposisikan diri untuk menjadi teman atau sahabat si anak itu.
Biasa nya yang akan menjadi nyaman bagi si anak yaitu teman atau sahabat, karena jika kita terus menerus mengekang si anak dalam segi apa pun mau itu tentang pekerjaan atau lainnya ini pasti ujung-ujungnya ada perlawanan dari si anak.

sr. member
Activity: 1428
Merit: 281
https://duelbits.com/
April 22, 2024, 12:06:31 PM
#96

Tokopedia ini setahuku punya ongkos kirim yang cukup gede jika dibanding denga toko online lain kayak shopee. Mereka ini harus punya minimum pembelian kalau mau free ongkir, itu pun masih bakal kena ongkir tambahan jika pengirimannya jauh atau di luar wilayah yang direkomendasikan. Kalau aku masih tetap konsisten di shopee saja, kalau harus moveon ke tokped, karena di shoppe belanja 5000 perak pun bisa dapat free ongkir, sedangkan di tokped kita mesti belanja minimul 50 ribu.

Ane juga sudah nyaman di shopee gan kalau buat belanja belanja berbagai bahan kebutuhan. Ane rasa gratis ongkir dengan minimal belaja 0 rupiah dan minimal belanja 30rb nya itu sangat membantu sekali. Kalau tokopedia ane jarang pakainya tetapi biasanya ane pakai tokped itu buat belanja barang elektronik atau barang yang agak mahalan dikit. Entah kenapa ane nyaman aja gitu belanja barang yang sedikit berkualitas di tokped. Shopee meski sudah ada Shopee mall tapi kadang ane ragu sama kualitas barangnya. Apa ane yang terlalu negatif tinking ya gan?
jr. member
Activity: 24
Merit: 2
April 22, 2024, 09:40:07 AM
#95
memang harus ada generasi muda yang bisa mempermudah penjualan online, baik keuntungan bagi dirinya sendiri atau orang lain, apalagi menyangkut meningkatkan penjualan bagi orang tua nya, tapi itu rasanya jarang sekali karena kebanyakan orang apalagi masih muda hanya menikmati hasil dan tidak tahu bagaimana cara mendapatkan uang. Terkadang ada yang terbalik seperti anak nya mempunyai bakat dalam bidang online shop tapi tidak ada dukungan dari orang tuanya yah seakan-akan orang tua nya cuek dengan kemampuan anaknya.
Jika saja semuanya kompak antara anak dan orang tua nya itu akang menguntungkan. Yah seperti yang agan sampaikan orang tuanya punya bisnis dan didukung dengan penjualan online anaknya.
Memang ya gak semudah yang diinginkan dan bahkan pelaksanaan nya juga gak semudah itu.
Tapi memang ada beberapa orang tua yang bisa mendidik anak dengan dibekali ilmu-ilmu tertentu mulai dari kuliah,pas kan udah ada bekal untuk mengelola suatu bisnis.
Allhammdulillah si orang ini punya anak dua dan itu usia anak nya memang cukup muda paling kisaran 25thn,sudah mulai bisa mengurus bisnis orang tua nya,dan ke dua orang tuanya gak campur tangan lagi untuk ngurusi bisnis tersebut tinggal duduk manis saja.
Poin nya yaitu kembali lagi keperan orang tua nya sih berarti sukses bisa mendidik anak-anak nya👍.

Mendidik anak adalah sesuatu yang tidak bisa disepelekan dan juga susah-susah gampang karena peranan orang tua sangat penting didalamnya guna meningkatkan pengaruh terhadap perubahan dimasa depan, perlu kesabaran ekstra dalam mendidik anak-anak agar menciptakan anak yang baik dan berkembang diwaktu yang tepat.
Sangat setuju saya,peran orang tua memang no 1 dalam mendidik anak,karena jika kita sebagai orang tua sudah melaksanakan tugas kita, tentunya nanti bisa kembali lagi ke si anak itu mau nya bagai mana dan seperti apa.
Intinya kita sudah menyampaikan apa yang baik dan tidak nya untuk anak-anak kita.

Peran orang tua pasti no 1 bagi anaknya dan bagaimana pun orang tua harus bisa mendidik anak dari dasar dan sejak dini, dan STOP untuk berharap jika anak sekolah biar bisa punya pekerjaan. Mindset seperti ini masih diterapkan orang tua itu akan memperburuk keadaan. Karena midset "kerja" banyak terjadi dijaman sekarang malah anaknya malas bekerja dan memilah-milih pekerjaan yang akhirnya meraka malah jadi pengangguran.
Coba saja orang tuanya dulu menanamkan midset pembisnis, pekerjaan
Seberat dan sesulit apapun pasti akan bisa di jalani. Sebab, mental seorang pembisnis itu harus serba bisa, bisa bekerja untuk perusahaan nya, jualan bagi perusahaan, manajemen bagi perusahaan nya dan hal-hal terkait bagi perusahaan nya. Yang paling berat sekalipun mereka pasti bisa menjalini nya. Dan yang paling penting mereka "pembisnis" itu mental baja dan tak mengenal malu atupun gengsi. Yang terpenting bagi mereka "pembisnis" cuan boss. Grin
member
Activity: 154
Merit: 17
April 06, 2024, 10:05:42 AM
#94
memang harus ada generasi muda yang bisa mempermudah penjualan online, baik keuntungan bagi dirinya sendiri atau orang lain, apalagi menyangkut meningkatkan penjualan bagi orang tua nya, tapi itu rasanya jarang sekali karena kebanyakan orang apalagi masih muda hanya menikmati hasil dan tidak tahu bagaimana cara mendapatkan uang. Terkadang ada yang terbalik seperti anak nya mempunyai bakat dalam bidang online shop tapi tidak ada dukungan dari orang tuanya yah seakan-akan orang tua nya cuek dengan kemampuan anaknya.
Jika saja semuanya kompak antara anak dan orang tua nya itu akang menguntungkan. Yah seperti yang agan sampaikan orang tuanya punya bisnis dan didukung dengan penjualan online anaknya.
Memang ya gak semudah yang diinginkan dan bahkan pelaksanaan nya juga gak semudah itu.
Tapi memang ada beberapa orang tua yang bisa mendidik anak dengan dibekali ilmu-ilmu tertentu mulai dari kuliah,pas kan udah ada bekal untuk mengelola suatu bisnis.
Allhammdulillah si orang ini punya anak dua dan itu usia anak nya memang cukup muda paling kisaran 25thn,sudah mulai bisa mengurus bisnis orang tua nya,dan ke dua orang tuanya gak campur tangan lagi untuk ngurusi bisnis tersebut tinggal duduk manis saja.
Poin nya yaitu kembali lagi keperan orang tua nya sih berarti sukses bisa mendidik anak-anak nya👍.

Mendidik anak adalah sesuatu yang tidak bisa disepelekan dan juga susah-susah gampang karena peranan orang tua sangat penting didalamnya guna meningkatkan pengaruh terhadap perubahan dimasa depan, perlu kesabaran ekstra dalam mendidik anak-anak agar menciptakan anak yang baik dan berkembang diwaktu yang tepat.
Sangat setuju saya,peran orang tua memang no 1 dalam mendidik anak,karena jika kita sebagai orang tua sudah melaksanakan tugas kita, tentunya nanti bisa kembali lagi ke si anak itu mau nya bagai mana dan seperti apa.
Intinya kita sudah menyampaikan apa yang baik dan tidak nya untuk anak-anak kita.
jr. member
Activity: 180
Merit: 1
April 06, 2024, 06:32:59 AM
#93

 sekarang udah dibuat sistem kek gitu, harus ada minimal pembelian baru diskon ongkir, belum tentu gratis ongkir juga, tetapi di tiktok shop harga ongkir terlalu tinggi ketimbang shope, emang harga barang di tiktok lumayan murah dan juga berkualitas, tetapi di beratkan dengan ongkirnya, sangat beda jauh ongkir tiktokshop dengan olshop lainnya, sekarang barang dari tiktok shop juga tidak ada lagi yang dari luar negeri langsung, dulu ada barang yang dari luar negeri langsung bisa kita pesan lewat tiktok shop dengan harga yang sangat murah dan bisa dibilang terlalu murah, jadi orang pada tergiur pesan barang yang barang itu langsung dari luar negeri, tetapi semenjak tiktok shop di tutup kemaren, barang yang dari luar negeri sudah tidak ada lagi, cuma barang lokal yang tersisa di tiktok shop, tetapi semenjak hadir tiktok shop dengan harga yang sangat-sangat murah ketimbang beli di toko daerah kita tinggal, semenjak itulah para pedagang di toko menjerit akan hal tidak ada pembelinya, biasanya ketika menjelang lebaran mereka sibuk dengan melayani pemebeli yang ramai dan mebludak, semenjak hadir tiktok shop, mereka duduk termenung menunggu akan hadir para pembeli, ada yang sampai tertidur sambil duduk karna tidak ada pembeli sama sekali, dengan kehadiran tiktok shop ada untung dan ruginya juga, untung bagi pembeli yang minim anggaran, rugi bagi para pengusaha yang berada di toko.
Betul sekali,jujur saya memang belum pernah belanja di tiktok karena saya gak punya aplikasi nya juga😅.
Tapi entah lah masyarakat memang menggandrungi banget tiktokshop,banyak yang bilang begitu barang di tiktok lebih reel bahkan kata teman saya 100% reel banget,tapi kok saya tidak tergiur ya😅😅😅.
Kembali lagi ketopik,mungkin itu kebijakan tiktokshop juga untuk menghilangkan barang dari luar negri,tapi itu gak ngaruh ya karena menurut saya sudah beda jaman,tetap saja toko-toko atau pasar sepi pembeli memang berkurang.
Betul miris jika melihat penjaga tokok sampai terlelap tertidur,karena saking sepi nya toko mereka, mudah2an di lebaran sekarang yang jualan dipasar dan toko-toko bisa meraup untung yang gede dan dagangan mereka laris manis 🤲.
jr. member
Activity: 24
Merit: 2
April 05, 2024, 03:41:41 PM
#92
memang harus ada generasi muda yang bisa mempermudah penjualan online, baik keuntungan bagi dirinya sendiri atau orang lain, apalagi menyangkut meningkatkan penjualan bagi orang tua nya, tapi itu rasanya jarang sekali karena kebanyakan orang apalagi masih muda hanya menikmati hasil dan tidak tahu bagaimana cara mendapatkan uang. Terkadang ada yang terbalik seperti anak nya mempunyai bakat dalam bidang online shop tapi tidak ada dukungan dari orang tuanya yah seakan-akan orang tua nya cuek dengan kemampuan anaknya.
Jika saja semuanya kompak antara anak dan orang tua nya itu akang menguntungkan. Yah seperti yang agan sampaikan orang tuanya punya bisnis dan didukung dengan penjualan online anaknya.
Memang ya gak semudah yang diinginkan dan bahkan pelaksanaan nya juga gak semudah itu.
Tapi memang ada beberapa orang tua yang bisa mendidik anak dengan dibekali ilmu-ilmu tertentu mulai dari kuliah,pas kan udah ada bekal untuk mengelola suatu bisnis.
Allhammdulillah si orang ini punya anak dua dan itu usia anak nya memang cukup muda paling kisaran 25thn,sudah mulai bisa mengurus bisnis orang tua nya,dan ke dua orang tuanya gak campur tangan lagi untuk ngurusi bisnis tersebut tinggal duduk manis saja.
Poin nya yaitu kembali lagi keperan orang tua nya sih berarti sukses bisa mendidik anak-anak nya👍.

Mendidik anak adalah sesuatu yang tidak bisa disepelekan dan juga susah-susah gampang karena peranan orang tua sangat penting didalamnya guna meningkatkan pengaruh terhadap perubahan dimasa depan, perlu kesabaran ekstra dalam mendidik anak-anak agar menciptakan anak yang baik dan berkembang diwaktu yang tepat.
hero member
Activity: 1554
Merit: 654
April 04, 2024, 06:01:35 PM
#91
kalau saya sih lebih seneng untuk mengajari anak gen-z kalau urusan beginian. bisa jadi mengajari anaknya, karena kalau orang tuanya yang di ajari kebanyakan susah nyantol. tetapi kalau terpaksa tidak ada anak atau yang masih muda, ya harus telaten gan. soalnya sering lupa meskipun sudah di ajari step by step. atau kalau perlu agan bikin video tutorial biar kalau beliaunya lupa bisa melihat lagi tutorial yang agan bikin.
Iya sih kebanyakan dari mereka sulit untuk menerapkan sistem atau teknologi sekarang, banyak faktor deh terutama faktor U Wink, meskipun disediakan video tutorial nya tetap saja tidak mudah untuk dilakukan, mungkin mereka ditakdirkan untuk menjadi seperti itu  Smiley.
Yang paling punya potensi sih generasi muda nya, ya seperti anak cucu yang masih presh otaknya dan cepat nangkap. Terkadang orang tuanya tidak begitu peduli (meskipun anaknya berpotensi).

Orang tua umur 30 tahun ke atas memang biasanya seperti itu, mereka gaptek dan sulit untuk beradaptasi dengan dunia digital yang sekarang sudah semakin canggih ini, salah satunya dari dunia perdagangan atau jualan yang dimana terkadang bahkan mereka sama sekali tidak tahu apa itu toko oren, lazada, tokped atau marketplace lainnya, nah apalagi untuk bisa mengoprasikannya, sementara disisi lain cukup banyak fitur berikut cara kerjanya yang memang cukup ribet untuk di mengerti.

Bukan karena mereka di takdirkan untuk seperti itu tetapi memang mereka lahir dalam situasi yang dimana dunia digital belum semodern sekarang, sementara anak - anak jaman sekarang kan masih balita tapi terkadang sudah bisa dan sudah tahu bagaimana caranya menggunakan alat digital seperti handphone tanpa di ajarkan oleh orang tuanya, jadi mungkin yang menjadi masalahnya salah satu alasan orang tua sulit untuk benar - benar bisa memahami dan beradaptasi dengan dunia digital sekarang itu karena usia mereka sudah bukan lagi usia untuk menyerap banyak pembelajaran. Dan biasanya ya seperti itu, yang dimana ketika orang tuanya sudah memiliki bisnis yang berjalan di bidang offline maka biasanya anak - anak mereka yang membuat sarana baru dan mengembangkan bisnisnya sesuai dengan perkembangan jaman, salah satunya ya seperti menjualnya di beberapa online shop.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 423
April 04, 2024, 11:22:49 AM
#90

Betul sekali memang yang sudah berdagang mungkin sejak dulu sampai saat ini,memang agak sulit ya untuk mengenal dunia online,tapi tidak bisa dipungkiri juga biasa nya suka ada penerus nya biasa nya di urus oleh generasi atau ke turunan nya dan bisa di bilang anak nya,karena saya juga punya sodara yang berkecimpung di bidang kompeksi dan sekali gus berdagang alias memasarkan produk nya sendiri,nah sekarang ini di jalan kan oleh anak nya dan berjualan dirumah menggunakan media sosial berupa tiktokshop.
Itu teragntung kepada kesiapan diri kita dalam menerima segala bentuk konsekuensi yang ada dalam perdagangan karena bagaimanapun juga untuk saat ini dengan perkembangan zaman semakin maju maka sudah pasti kita juga harus bisa mengikuti perkembangan zaman itu agar hidup dan bisnis yang kita lakukan tidak stuck dan mengalami kendala.
Begitupun dalam perdagangan karena pada akhirnya sistem yang ada saat ini terus berubah mengikuti perkembangan zaman saat ini sehingga mau tidak mau untuk pedagang pasti harus bisa untuk berada didalam jalur yang sudah ditentukan agar mereka tidak menabrak aturan yang sudah harus dilakukan di era modern sekarang.
Saat ini mau tidak mau kita harus melakukan hal itu demi keberlangsungan bisnis yang kita lakukan karena pada akhirnya jika kita berada dalam jalur yang bagus dengan mengikuti perkembangan zaman justru itu juga akan mengutnungkan untuk diri kita sendiri.
Adapun untuk masalah penerus itu bisa saja menjadi penting tetapi ketika memang kita masih bisa menghandle sebenarnya saya rasa tidak menjadi sebuah hal yang urgent yang harus dilakukan karena ketika bisnis membesar maka kita bisa melakukannya dengan karyawan jika memang kesulitan untuk mencari penerus kecuali jika memang keturunan atau anak kita tertarik untuk berada di bidang yang sama.
member
Activity: 154
Merit: 17
April 04, 2024, 10:40:14 AM
#89
~snip~
Adakah cara lain untuk mengedukasi masyarakat menengah kebawah ini?
kalau saya sih lebih seneng untuk mengajari anak gen-z kalau urusan beginian. bisa jadi mengajari anaknya, karena kalau orang tuanya yang di ajari kebanyakan susah nyantol. tetapi kalau terpaksa tidak ada anak atau yang masih muda, ya harus telaten gan. soalnya sering lupa meskipun sudah di ajari step by step. atau kalau perlu agan bikin video tutorial biar kalau beliaunya lupa bisa melihat lagi tutorial yang agan bikin.
Iya sih kebanyakan dari mereka sulit untuk menerapkan sistem atau teknologi sekarang, banyak faktor deh terutama faktor U Wink, meskipun disediakan video tutorial nya tetap saja tidak mudah untuk dilakukan, mungkin mereka ditakdirkan untuk menjadi seperti itu  Smiley.
Yang paling punya potensi sih generasi muda nya, ya seperti anak cucu yang masih presh otaknya dan cepat nangkap. Terkadang orang tuanya tidak begitu peduli (meskipun anaknya berpotensi).
Betul sekali memang yang sudah berdagang mungkin sejak dulu sampai saat ini,memang agak sulit ya untuk mengenal dunia online,tapi tidak bisa dipungkiri juga biasa nya suka ada penerus nya biasa nya di urus oleh generasi atau ke turunan nya dan bisa di bilang anak nya,karena saya juga punya sodara yang berkecimpung di bidang kompeksi dan sekali gus berdagang alias memasarkan produk nya sendiri,nah sekarang ini di jalan kan oleh anak nya dan berjualan dirumah menggunakan media sosial berupa tiktokshop.
memang harus ada generasi muda yang bisa mempermudah penjualan online, baik keuntungan bagi dirinya sendiri atau orang lain, apalagi menyangkut meningkatkan penjualan bagi orang tua nya, tapi itu rasanya jarang sekali karena kebanyakan orang apalagi masih muda hanya menikmati hasil dan tidak tahu bagaimana cara mendapatkan uang. Terkadang ada yang terbalik seperti anak nya mempunyai bakat dalam bidang online shop tapi tidak ada dukungan dari orang tuanya yah seakan-akan orang tua nya cuek dengan kemampuan anaknya.
Jika saja semuanya kompak antara anak dan orang tua nya itu akang menguntungkan. Yah seperti yang agan sampaikan orang tuanya punya bisnis dan didukung dengan penjualan online anaknya.
Memang ya...
Tidak semudah yang di inginkan, dan bahkan pelaksanaan nya juga tidak semudah itu.
Tapi memang ada beberapa orang tua yang bisa mendidik anak dengan dibekali ilmu-ilmu tertentu mulai dari kuliah,pas kan udah ada bekal untuk mengelola suatu bisnis.
Allhammdulillah si orang ini punya anak dua dan itu usia anak nya memang cukup muda paling kisaran 25thn,sudah mulai bisa mengurus bisnis orang tua nya,dan ke dua orang tuanya gak campur tangan lagi untuk ngurusi bisnis tersebut tinggal duduk manis saja.
Poin nya yaitu kembali lagi keperan orang tua nya sih berarti sukses bisa mendidik anak-anak nya👍.
hero member
Activity: 2842
Merit: 641
https://duelbits.com/
April 03, 2024, 04:04:04 PM
#88
Kembali ke topik awal dimana tiktok yang sekarang sudah berafiliasi dengan tokopedia sepertinya untuk saat ini beberapa pembaruan sudah mulai dijalankan dimana ketika beberapa waktu lalu saya belanja di tiktok saat ini memang sudah terkoneksi langsung dengan tokopedia dan memang semua barang yang dijual di tiktok semuanya sudah ada bacaan di kelola tokopedia yang artinya memang memungkinkan saat ini perpindahan belanja dari tiktok ke tokopedia itu sudah menjadi sebuah hal yang pasti.
Tokopedia ini setahuku punya ongkos kirim yang cukup gede jika dibanding denga toko online lain kayak shopee. Mereka ini harus punya minimum pembelian kalau mau free ongkir, itu pun masih bakal kena ongkir tambahan jika pengirimannya jauh atau di luar wilayah yang direkomendasikan. Kalau aku masih tetap konsisten di shopee saja, kalau harus moveon ke tokped, karena di shoppe belanja 5000 perak pun bisa dapat free ongkir, sedangkan di tokped kita mesti belanja minimul 50 ribu.
Saya tidak pernah membandingkan hal itu karena menurut saya itu sama saja terlebih ketika kita belanja di tiktok shop maka terkadang gratis ongkir itu adalah sebuah situasi yang pasti untuk saat ini bagi saya Cheesy
Tetapi berbicara tentang gratis ongkir kemungkinan wilayah juga menentukan karena ketika kita melihat ongkir untuk provinsi lain seperti sulawesi atau bahkan mungkin papua yang jauh maka pasti ongkir nya akan bertambah tetapi ketika wilayahnya cukup dekat misal dari jakarta ke sukabumi atau ke cianjur misalnya itu tidak memakan ongkos kirim yang mahal dan itu yang saya rasakan saat ini sehingga tempat kita berada dan toko online yang kita beli juga mempengaruhi ongkos kirim pada akhirnya.
Saat ini saya masih menggunakan beberapa e-commerce seperti yang agan sebutkan tetapi tidak pernha terkendala dengan mahalnya ongkos kirim karena saya berasal dari pulau jawa yang terkadang itu memiliki privilage tersendiri wkwkwk
jr. member
Activity: 24
Merit: 2
April 03, 2024, 12:41:17 PM
#87
~snip~
Adakah cara lain untuk mengedukasi masyarakat menengah kebawah ini?
kalau saya sih lebih seneng untuk mengajari anak gen-z kalau urusan beginian. bisa jadi mengajari anaknya, karena kalau orang tuanya yang di ajari kebanyakan susah nyantol. tetapi kalau terpaksa tidak ada anak atau yang masih muda, ya harus telaten gan. soalnya sering lupa meskipun sudah di ajari step by step. atau kalau perlu agan bikin video tutorial biar kalau beliaunya lupa bisa melihat lagi tutorial yang agan bikin.
Iya sih kebanyakan dari mereka sulit untuk menerapkan sistem atau teknologi sekarang, banyak faktor deh terutama faktor U Wink, meskipun disediakan video tutorial nya tetap saja tidak mudah untuk dilakukan, mungkin mereka ditakdirkan untuk menjadi seperti itu  Smiley.
Yang paling punya potensi sih generasi muda nya, ya seperti anak cucu yang masih presh otaknya dan cepat nangkap. Terkadang orang tuanya tidak begitu peduli (meskipun anaknya berpotensi).
Betul sekali memang yang sudah berdagang mungkin sejak dulu sampai saat ini,memang agak sulit ya untuk mengenal dunia online,tapi tidak bisa dipungkiri juga biasa nya suka ada penerus nya biasa nya di urus oleh generasi atau ke turunan nya dan bisa di bilang anak nya,karena saya juga punya sodara yang berkecimpung di bidang kompeksi dan sekali gus berdagang alias memasarkan produk nya sendiri,nah sekarang ini di jalan kan oleh anak nya dan berjualan dirumah menggunakan media sosial berupa tiktokshop.
memang harus ada generasi muda yang bisa mempermudah penjualan online, baik keuntungan bagi dirinya sendiri atau orang lain, apalagi menyangkut meningkatkan penjualan bagi orang tua nya, tapi itu rasanya jarang sekali karena kebanyakan orang apalagi masih muda hanya menikmati hasil dan tidak tahu bagaimana cara mendapatkan uang. Terkadang ada yang terbalik seperti anak nya mempunyai bakat dalam bidang online shop tapi tidak ada dukungan dari orang tuanya yah seakan-akan orang tua nya cuek dengan kemampuan anaknya.
Jika saja semuanya kompak antara anak dan orang tua nya itu akang menguntungkan. Yah seperti yang agan sampaikan orang tuanya punya bisnis dan didukung dengan penjualan online anaknya.
member
Activity: 125
Merit: 10
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
April 03, 2024, 11:51:01 AM
#86
Kembali ke topik awal dimana tiktok yang sekarang sudah berafiliasi dengan tokopedia sepertinya untuk saat ini beberapa pembaruan sudah mulai dijalankan dimana ketika beberapa waktu lalu saya belanja di tiktok saat ini memang sudah terkoneksi langsung dengan tokopedia dan memang semua barang yang dijual di tiktok semuanya sudah ada bacaan di kelola tokopedia yang artinya memang memungkinkan saat ini perpindahan belanja dari tiktok ke tokopedia itu sudah menjadi sebuah hal yang pasti.
Tokopedia ini setahuku punya ongkos kirim yang cukup gede jika dibanding denga toko online lain kayak shopee. Mereka ini harus punya minimum pembelian kalau mau free ongkir, itu pun masih bakal kena ongkir tambahan jika pengirimannya jauh atau di luar wilayah yang direkomendasikan. Kalau aku masih tetap konsisten di shopee saja, kalau harus moveon ke tokped, karena di shoppe belanja 5000 perak pun bisa dapat free ongkir, sedangkan di tokped kita mesti belanja minimul 50 ribu.
Menurut saya shopee pun juga ada biaya ongkos kirimnya dan ada minimal belanja 30 ribu baru dapet ongkir dan itu pun cuma di potong ga gartis ongkir seluruhnya, bahkan tiktok pun juga sama ada minimal belanjanya, kalo saya sih tergantung kebutuhan aja kalo barangnya murah di tiktok saya beli di tiktok tapi kalo barangnya murah di shope saya belanja di shopee jadi tergantung dari biaya ongkirnya sih dua duanya saya gunain biar adil hehe. Tapi menariknya sekarang sejak ada tokped seller luar jd gabisa jualan karena setahuku tokped kebanyakan jual barang lokal ya makanya tiktok skrg kerja sama sm tokped buat majuin umkm indonesia.
Memang di batasi dan harus minimal harga belanja nya baru bisa menikmati gratis ongkir,mungkin kebijakan disemua aflikasi begitu untuk saat ini,gak cuma shoppe, tiktokshop di lazada juga sama begitu ada minimal pembelian baru gratis ongkir sepenuhnya .

sekarang udah dibuat sistem kek gitu, harus ada minimal pembelian baru diskon ongkir, belum tentu gratis ongkir juga, tetapi di tiktok shop harga ongkir terlalu tinggi ketimbang shope, emang harga barang di tiktok lumayan murah dan juga berkualitas, tetapi di beratkan dengan ongkirnya, sangat beda jauh ongkir tiktokshop dengan olshop lainnya, sekarang barang dari tiktok shop juga tidak ada lagi yang dari luar negeri langsung, dulu ada barang yang dari luar negeri langsung bisa kita pesan lewat tiktok shop dengan harga yang sangat murah dan bisa dibilang terlalu murah, jadi orang pada tergiur pesan barang yang barang itu langsung dari luar negeri, tetapi semenjak tiktok shop di tutup kemaren, barang yang dari luar negeri sudah tidak ada lagi, cuma barang lokal yang tersisa di tiktok shop, tetapi semenjak hadir tiktok shop dengan harga yang sangat-sangat murah ketimbang beli di toko daerah kita tinggal, semenjak itulah para pedagang di toko menjerit akan hal tidak ada pembelinya, biasanya ketika menjelang lebaran mereka sibuk dengan melayani pemebeli yang ramai dan mebludak, semenjak hadir tiktok shop, mereka duduk termenung menunggu akan hadir para pembeli, ada yang sampai tertidur sambil duduk karna tidak ada pembeli sama sekali, dengan kehadiran tiktok shop ada untung dan ruginya juga, untung bagi pembeli yang minim anggaran, rugi bagi para pengusaha yang berada di toko.
jr. member
Activity: 180
Merit: 1
April 02, 2024, 04:19:18 PM
#85
Kembali ke topik awal dimana tiktok yang sekarang sudah berafiliasi dengan tokopedia sepertinya untuk saat ini beberapa pembaruan sudah mulai dijalankan dimana ketika beberapa waktu lalu saya belanja di tiktok saat ini memang sudah terkoneksi langsung dengan tokopedia dan memang semua barang yang dijual di tiktok semuanya sudah ada bacaan di kelola tokopedia yang artinya memang memungkinkan saat ini perpindahan belanja dari tiktok ke tokopedia itu sudah menjadi sebuah hal yang pasti.
Tokopedia ini setahuku punya ongkos kirim yang cukup gede jika dibanding denga toko online lain kayak shopee. Mereka ini harus punya minimum pembelian kalau mau free ongkir, itu pun masih bakal kena ongkir tambahan jika pengirimannya jauh atau di luar wilayah yang direkomendasikan. Kalau aku masih tetap konsisten di shopee saja, kalau harus moveon ke tokped, karena di shoppe belanja 5000 perak pun bisa dapat free ongkir, sedangkan di tokped kita mesti belanja minimul 50 ribu.
Menurut saya shopee pun juga ada biaya ongkos kirimnya dan ada minimal belanja 30 ribu baru dapet ongkir dan itu pun cuma di potong ga gartis ongkir seluruhnya, bahkan tiktok pun juga sama ada minimal belanjanya, kalo saya sih tergantung kebutuhan aja kalo barangnya murah di tiktok saya beli di tiktok tapi kalo barangnya murah di shope saya belanja di shopee jadi tergantung dari biaya ongkirnya sih dua duanya saya gunain biar adil hehe. Tapi menariknya sekarang sejak ada tokped seller luar jd gabisa jualan karena setahuku tokped kebanyakan jual barang lokal ya makanya tiktok skrg kerja sama sm tokped buat majuin umkm indonesia.
Memang di batasi dan harus minimal harga belanja nya baru bisa menikmati gratis ongkir,mungkin kebijakan disemua aflikasi begitu untuk saat ini,gak cuma shoppe, tiktokshop di lazada juga sama begitu ada minimal pembelian baru gratis ongkir sepenuhnya .
sr. member
Activity: 826
Merit: 260
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
April 02, 2024, 08:55:15 AM
#84
Kembali ke topik awal dimana tiktok yang sekarang sudah berafiliasi dengan tokopedia sepertinya untuk saat ini beberapa pembaruan sudah mulai dijalankan dimana ketika beberapa waktu lalu saya belanja di tiktok saat ini memang sudah terkoneksi langsung dengan tokopedia dan memang semua barang yang dijual di tiktok semuanya sudah ada bacaan di kelola tokopedia yang artinya memang memungkinkan saat ini perpindahan belanja dari tiktok ke tokopedia itu sudah menjadi sebuah hal yang pasti.
Tokopedia ini setahuku punya ongkos kirim yang cukup gede jika dibanding denga toko online lain kayak shopee. Mereka ini harus punya minimum pembelian kalau mau free ongkir, itu pun masih bakal kena ongkir tambahan jika pengirimannya jauh atau di luar wilayah yang direkomendasikan. Kalau aku masih tetap konsisten di shopee saja, kalau harus moveon ke tokped, karena di shoppe belanja 5000 perak pun bisa dapat free ongkir, sedangkan di tokped kita mesti belanja minimul 50 ribu.
Menurut saya shopee pun juga ada biaya ongkos kirimnya dan ada minimal belanja 30 ribu baru dapet ongkir dan itu pun cuma di potong ga gartis ongkir seluruhnya, bahkan tiktok pun juga sama ada minimal belanjanya, kalo saya sih tergantung kebutuhan aja kalo barangnya murah di tiktok saya beli di tiktok tapi kalo barangnya murah di shope saya belanja di shopee jadi tergantung dari biaya ongkirnya sih dua duanya saya gunain biar adil hehe. Tapi menariknya sekarang sejak ada tokped seller luar jd gabisa jualan karena setahuku tokped kebanyakan jual barang lokal ya makanya tiktok skrg kerja sama sm tokped buat majuin umkm indonesia.
hero member
Activity: 854
Merit: 737
April 02, 2024, 05:25:19 AM
#83
Kembali ke topik awal dimana tiktok yang sekarang sudah berafiliasi dengan tokopedia sepertinya untuk saat ini beberapa pembaruan sudah mulai dijalankan dimana ketika beberapa waktu lalu saya belanja di tiktok saat ini memang sudah terkoneksi langsung dengan tokopedia dan memang semua barang yang dijual di tiktok semuanya sudah ada bacaan di kelola tokopedia yang artinya memang memungkinkan saat ini perpindahan belanja dari tiktok ke tokopedia itu sudah menjadi sebuah hal yang pasti.
Tokopedia ini setahuku punya ongkos kirim yang cukup gede jika dibanding denga toko online lain kayak shopee. Mereka ini harus punya minimum pembelian kalau mau free ongkir, itu pun masih bakal kena ongkir tambahan jika pengirimannya jauh atau di luar wilayah yang direkomendasikan. Kalau aku masih tetap konsisten di shopee saja, kalau harus moveon ke tokped, karena di shoppe belanja 5000 perak pun bisa dapat free ongkir, sedangkan di tokped kita mesti belanja minimul 50 ribu.
member
Activity: 154
Merit: 17
April 01, 2024, 11:25:40 AM
#82
~snip~
Adakah cara lain untuk mengedukasi masyarakat menengah kebawah ini?
kalau saya sih lebih seneng untuk mengajari anak gen-z kalau urusan beginian. bisa jadi mengajari anaknya, karena kalau orang tuanya yang di ajari kebanyakan susah nyantol. tetapi kalau terpaksa tidak ada anak atau yang masih muda, ya harus telaten gan. soalnya sering lupa meskipun sudah di ajari step by step. atau kalau perlu agan bikin video tutorial biar kalau beliaunya lupa bisa melihat lagi tutorial yang agan bikin.
Iya sih kebanyakan dari mereka sulit untuk menerapkan sistem atau teknologi sekarang, banyak faktor deh terutama faktor U Wink, meskipun disediakan video tutorial nya tetap saja tidak mudah untuk dilakukan, mungkin mereka ditakdirkan untuk menjadi seperti itu  Smiley.
Yang paling punya potensi sih generasi muda nya, ya seperti anak cucu yang masih presh otaknya dan cepat nangkap. Terkadang orang tuanya tidak begitu peduli (meskipun anaknya berpotensi).
Betul sekali memang yang sudah berdagang mungkin sejak dulu sampai saat ini,memang agak sulit ya untuk mengenal dunia online,tapi tidak bisa dipungkiri juga biasa nya suka ada penerus nya biasa nya di urus oleh generasi atau ke turunan nya dan bisa di bilang anak nya,karena saya juga punya sodara yang berkecimpung di bidang kompeksi dan sekali gus berdagang alias memasarkan produk nya sendiri,nah sekarang ini di jalan kan oleh anak nya dan berjualan dirumah menggunakan media sosial berupa tiktokshop.
jr. member
Activity: 24
Merit: 2
April 01, 2024, 09:42:36 AM
#81
~snip~
Adakah cara lain untuk mengedukasi masyarakat menengah kebawah ini?
kalau saya sih lebih seneng untuk mengajari anak gen-z kalau urusan beginian. bisa jadi mengajari anaknya, karena kalau orang tuanya yang di ajari kebanyakan susah nyantol. tetapi kalau terpaksa tidak ada anak atau yang masih muda, ya harus telaten gan. soalnya sering lupa meskipun sudah di ajari step by step. atau kalau perlu agan bikin video tutorial biar kalau beliaunya lupa bisa melihat lagi tutorial yang agan bikin.
Iya sih kebanyakan dari mereka sulit untuk menerapkan sistem atau teknologi sekarang, banyak faktor deh terutama faktor U Wink, meskipun disediakan video tutorial nya tetap saja tidak mudah untuk dilakukan, mungkin mereka ditakdirkan untuk menjadi seperti itu  Smiley.
Yang paling punya potensi sih generasi muda nya, ya seperti anak cucu yang masih presh otaknya dan cepat nangkap. Terkadang orang tuanya tidak begitu peduli (meskipun anaknya berpotensi).
hero member
Activity: 2842
Merit: 641
https://duelbits.com/
March 30, 2024, 09:36:50 AM
#80
Ini bukan bermaksud menjelekkan toko offline. Tetapi ini bisa menjadi poin penting bagi toko offline untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Penjual offline harus menyadari bahwa di era digitalisasi seperti saat ini persaingan semakin kompetitif dan mereka punya 2 opsi: menjual dengan harga dan margin laba yang lebih masuk akal, atau ikut meramaikan marketplace dan menerapkan beberapa strategi yang berbeda dari pesaingnya. Saya sendiri melihat toko offline masih bisa bersaing sebenarnya. Mereka mempunyai kelebihan yaitu praktis dan cepat. Dan masih banyak juga orang-orang yang malas belanja online karena kondisi barang yang tidak bisa dicek terlebih dahulu. Saya hanya berharap mereka bisa lebih mengkondisikan perbedaan harga dengan toko online. Bagi saya lebih mahal toko offline sedikit tidak apa-apa, asal jangan kejauhan.
Ketika melihat beberapa progres dari toko online dan offline semua memang memiliki daya tarik tersendiri tetapi memang untuk toko offline sekarang jika memang mereka tidak ingin untuk melakukan pemasaran melalui online atau beberapa e-commerce yang ada saat ini maka memang strategi terbaiknya adalah dengan mereka harus mencari banyak sekali opsi atau strategi marketing yang baik agar bisa bersaing secara sehat karena pada akhirnya dengan kadar warga negara kita yang memang sangat konsumtif dan masih banyak orang yang istilahnya saat ini "mageran" seperti saya maka daripada harus mencari repot ke beberapa pasar atau mall jika memang tidak perlu maka saya pasti lebih suka untuk berada di online shop dimana saya hanya harus duduk dan scroll dengan mencari apa yang saya inginkan di e-commerce dan tinggal hanya menunggu saja pengiriman jika barangnya menjadi cocok untuk diri saya sendiri meskipun memang terkadang kita harus jeli dalam melakukan pemebelian seperti ketika membeli baju maka memang kita harus tahu ukuran yang kita pakai atau hal lainnya tetapi itu masih cukup worth it untuk orang yang konsumtif seperti saya saat ini.

Penjual atau pedagang offline harus memainkan strategi baru jika tidak menginginkan marketing online mengalahkan omset mereka dari segi penjualan barang dan itu jelas menjadi tantangan kecuali jika memang mereka ingin mencari opsi lain dimana memasarkan produk atau barang yang mereka jual mengikuti langkah yang lain di online shop.

Kembali ke topik awal dimana tiktok yang sekarang sudah berafiliasi dengan tokopedia sepertinya untuk saat ini beberapa pembaruan sudah mulai dijalankan dimana ketika beberapa waktu lalu saya belanja di tiktok saat ini memang sudah terkoneksi langsung dengan tokopedia dan memang semua barang yang dijual di tiktok semuanya sudah ada bacaan di kelola tokopedia yang artinya memang memungkinkan saat ini perpindahan belanja dari tiktok ke tokopedia itu sudah menjadi sebuah hal yang pasti.

sr. member
Activity: 903
Merit: 391
March 30, 2024, 04:39:33 AM
#79
Setiap orang memiliki cara pandang masing-masing terhadap kondisi pasar saat ini. Saya sangat mendukung jika pasar online kembali mendapatkan ijin dari pemerintah seperti Tiktok shop artinya pada satu sisi UMKM yang memproduksi barang akan lebih cepat berkembang lagi. Memang ada beberapa sisi yang ditawarkan di toko online lebih ramah kantong dibandingkan berbelanja ke toko langsung yang mungkin harganya jauh sedikit lebih tinggi dan membutuhkan biaya lainnya seperti parkir dll. Maka dengan demikian terjadilah dinamika bagi pembisnis online dan offline karena kesenjangan yang terjadi.
Diluar ketentuan rezeki sudah diatur, bisnis online dan bisnis offline punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Bisnis online seperti TikTop Shop yang bekerjasama dengan Tokopedia yang bergabung di bawah PT Tokopedia memanfaatkan perkembangan terkini.

Hampir semua orang memiliki smartphone yang digunakan hampir setiap waktu. Dengan hanya membuka aplikasi, konsumen dapat memesan langsung barang yang diminati dengan proses pembayaran bisa dilakukan secara langsung atau COD (Cash on Delivery) atau bayar ditempat.

Ini sebuah kemudahan dalam praktik bisnis online. Hemat tanpa ribet harus ke pasar, namun kelemahannya terletak pada kualitas barang yang dipesan.
Bahkan pedagang toko offline juga sudah memanfaatkan platform sepertinTikTok untuk mempromosikan barang dagangannya. Ini sebuah kemajuan yang harus diikuti oleh pelaku usaha.
Ya pada dasarnya negara lebih memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk memilih karena konsumen harus bisa mendapatkan keleluasaan dalam berbelanja. Saya pikir hal itu tak perlu diperdebatkan lagi karena persaingan bisnis itu memang harus bisa mengikuti tren. Dinamika zaman harus selalu bisa dipahami oleh pelaku bisnis, maksudnya kenapa satu kelompok bisa menawarkan barang dengan harga lebih terjangkau dibandingkan dengan kelompok usaha lain yang menjual produk yang sama tapi harganya lebih mahal. Selain dalam hal pemasaran, kegiatan bisnis yang menggunakan platform online juga mampu mempercepat proses perputaran ekonomi dan imbasnya kegiatan produk umkm juga semakin bergairah.
sr. member
Activity: 448
Merit: 339
rollbit.com/trading
March 29, 2024, 11:12:07 PM
#78
Tentu saja pemerintah tidak memikirkan dari pungutan pajaknya saja melainkan memberikan kesempatan bisnis yang lebih luas kepada masyarakat salah satunya untuk menumbuhkan produk umkm. Memang benar pemerintah dalam hal ini tidak mendapatkan pandangan yang baik dari pedagang offline karena mungkin persaingan usaha, tapi menurut pemerintah lebih kepada memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam berbelanja. Dan menurut saya pribadi, berbelanja di Tiktok shop maupun platform digital lainnya sangat menguntungkan karena harganya lebih terjangkau.
Terlepas dari hal-hal seperti biaya distribusi dan modal yang lebih besar, saya juga merasa berbelanja di platform online itu jauh lebih menguntungkan dibandingkan di toko offline. Beberapa waktu lalu saya sempat membeli case Hp di salah satu konter. Harganya 130ribuan. Karena saya butuh cepat jadinya langsung saya beli. Dan setelah itu saya cek di beberapa marketplace ternyata harga casenya itu sekitar 50ribuan saja. Ditambah ongkir dan biaya lainnya mentok-mentok 80ribuan.

Ini bukan bermaksud menjelekkan toko offline. Tetapi ini bisa menjadi poin penting bagi toko offline untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Penjual offline harus menyadari bahwa di era digitalisasi seperti saat ini persaingan semakin kompetitif dan mereka punya 2 opsi: menjual dengan harga dan margin laba yang lebih masuk akal, atau ikut meramaikan marketplace dan menerapkan beberapa strategi yang berbeda dari pesaingnya. Saya sendiri melihat toko offline masih bisa bersaing sebenarnya. Mereka mempunyai kelebihan yaitu praktis dan cepat. Dan masih banyak juga orang-orang yang malas belanja online karena kondisi barang yang tidak bisa dicek terlebih dahulu. Saya hanya berharap mereka bisa lebih mengkondisikan perbedaan harga dengan toko online. Bagi saya lebih mahal toko offline sedikit tidak apa-apa, asal jangan kejauhan.
full member
Activity: 644
Merit: 155
Eloncoin.org - Mars, here we come!
March 29, 2024, 05:14:42 PM
#77
~snip~
Adakah cara lain untuk mengedukasi masyarakat menengah kebawah ini?
kalau saya sih lebih seneng untuk mengajari anak gen-z kalau urusan beginian. bisa jadi mengajari anaknya, karena kalau orang tuanya yang di ajari kebanyakan susah nyantol. tetapi kalau terpaksa tidak ada anak atau yang masih muda, ya harus telaten gan. soalnya sering lupa meskipun sudah di ajari step by step. atau kalau perlu agan bikin video tutorial biar kalau beliaunya lupa bisa melihat lagi tutorial yang agan bikin.
jr. member
Activity: 24
Merit: 2
March 29, 2024, 12:55:31 PM
#76
Seneng ya mendengar nya bagi orang-orang yang punya usaha di tiktokshop, akhirnya ada kebijakan dari pemerintah dan pihak tiktokshop ada keinginan untuk melanjutkan dan mengisi syarat-syarat nya yang belum terpenuhi.
Karena sayang jika tiktokshop tidak di lanjutkan, karena jika sudah masuk pajak kan lumayan juga untuk pemerintah Indonesia ada tambahan pajak baru.

Kenya kaka ini seorang tiktokers yah atau penjual ditiktok?
Mengenai pajak meskipun berapapun yang masuk besar sekalipun saya rasa aga gimana gitu jika uang pajak di korups. Ada yang bilang orang bijak taat bayar pajak uang pajak dikorup orang2 ngurusi pajak. Jadi banyak alasan bagi mereka yang tidak taat pajak.

Kembali keleptop Grin sebenarnya saya tertarik jika tiktokshop dibuka kembali dan dimanfaatkan masyarakat menengah kebawah untuk menghasilkan sejumlah uang, namun sayangnya edukasi terhadap perkembangan seperti online shop ini tidak mudah dipahami, berbagai kendala mungkin menjadi sebab seperti kuranng nya pengetahuan bagaimana cara menjual di online shop, namun jika saja mau belajar saya rasa akan sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian bagi masyarakat.
Adakah cara lain untuk mengedukasi masyarakat menengah kebawah ini?
hero member
Activity: 1120
Merit: 741
Rollbit - Crypto Futures
March 29, 2024, 11:00:59 AM
#75
Setiap orang memiliki cara pandang masing-masing terhadap kondisi pasar saat ini. Saya sangat mendukung jika pasar online kembali mendapatkan ijin dari pemerintah seperti Tiktok shop artinya pada satu sisi UMKM yang memproduksi barang akan lebih cepat berkembang lagi. Memang ada beberapa sisi yang ditawarkan di toko online lebih ramah kantong dibandingkan berbelanja ke toko langsung yang mungkin harganya jauh sedikit lebih tinggi dan membutuhkan biaya lainnya seperti parkir dll. Maka dengan demikian terjadilah dinamika bagi pembisnis online dan offline karena kesenjangan yang terjadi.
Diluar ketentuan rezeki sudah diatur, bisnis online dan bisnis offline punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Bisnis online seperti TikTop Shop yang bekerjasama dengan Tokopedia yang bergabung di bawah PT Tokopedia memanfaatkan perkembangan terkini.

Hampir semua orang memiliki smartphone yang digunakan hampir setiap waktu. Dengan hanya membuka aplikasi, konsumen dapat memesan langsung barang yang diminati dengan proses pembayaran bisa dilakukan secara langsung atau COD (Cash on Delivery) atau bayar ditempat.

Ini sebuah kemudahan dalam praktik bisnis online. Hemat tanpa ribet harus ke pasar, namun kelemahannya terletak pada kualitas barang yang dipesan.
Bahkan pedagang toko offline juga sudah memanfaatkan platform sepertinTikTok untuk mempromosikan barang dagangannya. Ini sebuah kemajuan yang harus diikuti oleh pelaku usaha.
jr. member
Activity: 105
Merit: 5
March 29, 2024, 09:05:01 AM
#74
sebenarnya yang menjadi pro kontra bukanlah platform berjualannya, baik itu ecoomerce atau sosial commerce. sebagaimana kita tau facebook juga sosial commerce akan tetapi memiliki fitur marketplace dari dulu sebelum tiktok. aman-aman saja. lalu kenapa tiktok dilarang? katanya tidak berizin. ya mungkin bisa.
tetapi sejauh pengelihatan saya, sekarang ini platform penjualan online sangatlah tidak fear. banyak yang banting harga jauh di harga pasaran. alhasil penjual offlinepun tidak laku karena pembeli lebih memilih barang yang murah dengan kualitas yang sama di ecommerce. bahkan saya juga pernah beremu dengan pembeli yang membandingkan harga dengan platform online saat membeli di pedagang secara langsung. padahal penjual offline itu lebih ribet belum mengurus ijin, apalagi bayar pajak juga.
Betul memang itu kenyataan nya di online harga barang-barang memang jauh dari harga pasar.
Mungkin ya salah satu penyebab utama warga berpindah untuk berbelanja online (tapi tidak menutup kemungkinan sebagian orang masih belanja kepasar/toko untuk membeli barang yang di inginkannya).
Tapi menurut saya memang untuk saat ini orang-orang memang pada malas sih,termasuk saya juga karena untuk pergi ke pasar butuh waktu banget,tapi untuk belanja online kita sembari main hp juga  sudah bisa belanja kita tinggal duduk manis dan menunggu barang datang.

Setiap orang memiliki cara pandang masing-masing terhadap kondisi pasar saat ini. Saya sangat mendukung jika pasar online kembali mendapatkan ijin dari pemerintah seperti Tiktok shop artinya pada satu sisi UMKM yang memproduksi barang akan lebih cepat berkembang lagi. Memang ada beberapa sisi yang ditawarkan di toko online lebih ramah kantong dibandingkan berbelanja ke toko langsung yang mungkin harganya jauh sedikit lebih tinggi dan membutuhkan biaya lainnya seperti parkir dll. Maka dengan demikian terjadilah dinamika bagi pembisnis online dan offline karena kesenjangan yang terjadi.
Betul sekali,dan untuk saat ini memang kaum mager lebih banyak😁
Untuk berbelanja di toko online memang harus pintar-pintar di kita nya tidak jarang saya juga sering mendapatkan harga yang memang  main-main tapi pas datang barang nya sungguh memuaskan sekali jauh sekali dari prediksi an saya.
full member
Activity: 300
Merit: 108
March 28, 2024, 05:10:49 AM
#73
Seneng ya mendengar nya bagi orang-orang yang punya usaha di tiktokshop, akhirnya ada kebijakan dari pemerintah dan pihak tiktokshop ada keinginan untuk melanjutkan dan mengisi syarat-syarat nya yang belum terpenuhi.
Karena sayang jika tiktokshop tidak di lanjutkan, karena jika sudah masuk pajak kan lumayan juga untuk pemerintah Indonesia ada tambahan pajak baru.
Tentu saja pemerintah tidak memikirkan dari pungutan pajaknya saja melainkan memberikan kesempatan bisnis yang lebih luas kepada masyarakat salah satunya untuk menumbuhkan produk umkm. Memang benar pemerintah dalam hal ini tidak mendapatkan pandangan yang baik dari pedagang offline karena mungkin persaingan usaha, tapi menurut pemerintah lebih kepada memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam berbelanja. Dan menurut saya pribadi, berbelanja di Tiktok shop maupun platform digital lainnya sangat menguntungkan karena harganya lebih terjangkau.
full member
Activity: 1017
Merit: 107
March 28, 2024, 03:32:31 AM
#72
sebenarnya yang menjadi pro kontra bukanlah platform berjualannya, baik itu ecoomerce atau sosial commerce. sebagaimana kita tau facebook juga sosial commerce akan tetapi memiliki fitur marketplace dari dulu sebelum tiktok. aman-aman saja. lalu kenapa tiktok dilarang? katanya tidak berizin. ya mungkin bisa.
tetapi sejauh pengelihatan saya, sekarang ini platform penjualan online sangatlah tidak fear. banyak yang banting harga jauh di harga pasaran. alhasil penjual offlinepun tidak laku karena pembeli lebih memilih barang yang murah dengan kualitas yang sama di ecommerce. bahkan saya juga pernah beremu dengan pembeli yang membandingkan harga dengan platform online saat membeli di pedagang secara langsung. padahal penjual offline itu lebih ribet belum mengurus ijin, apalagi bayar pajak juga.
Betul memang itu kenyataan nya di online harga barang-barang memang jauh dari harga pasar.
Mungkin ya salah satu penyebab utama warga berpindah untuk berbelanja online (tapi tidak menutup kemungkinan sebagian orang masih belanja kepasar/toko untuk membeli barang yang di inginkannya).
Tapi menurut saya memang untuk saat ini orang-orang memang pada malas sih,termasuk saya juga karena untuk pergi ke pasar butuh waktu banget,tapi untuk belanja online kita sembari main hp juga  sudah bisa belanja kita tinggal duduk manis dan menunggu barang datang.

Setiap orang memiliki cara pandang masing-masing terhadap kondisi pasar saat ini. Saya sangat mendukung jika pasar online kembali mendapatkan ijin dari pemerintah seperti Tiktok shop artinya pada satu sisi UMKM yang memproduksi barang akan lebih cepat berkembang lagi. Memang ada beberapa sisi yang ditawarkan di toko online lebih ramah kantong dibandingkan berbelanja ke toko langsung yang mungkin harganya jauh sedikit lebih tinggi dan membutuhkan biaya lainnya seperti parkir dll. Maka dengan demikian terjadilah dinamika bagi pembisnis online dan offline karena kesenjangan yang terjadi.
jr. member
Activity: 105
Merit: 5
March 25, 2024, 09:23:05 AM
#71
Ya benar, dengan hal ini dunia shopping kali ini bangkit lagi, karena berbagai kemudahan mulai dari anak-anak sampai orangtua lebih mudah mengakses tiktok tidak hanya untuk scroll dan ngonten, tentu saja bisa digunakan untuk berbelanja online karena gratis ongkos kirim.

Berbagai barang dijual murah dan banyaknya diskon membuat orang lebih gampang dalam berbelanja, dengan menggunakan pembayaran COD atau pembayaran ditempat tanpa harus mengeluarkan uang untuk pembayaran dulu.
Jujurli saya gak punya tiktok dan gak pernah belanja di tiktokshop 😅.
Tapi mendengar berita kali ini saya antusias dan senang banget mendengarnya,karena para UMKM akan bangkit kembali menyetabilkan ekonomi nya.
Mudah2an bisa lebih jika sih dalam segi apa pun karena sekarang tiktokshop bekerja sama dengan pihak Tokopedia.
newbie
Activity: 31
Merit: 0
March 20, 2024, 09:16:26 AM
#70
TikTok Shop kembali ke  Indonesia melalui kemitraan tokopedia . TikTok menyuntik dana sebesar 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 23,4 triliun (asumsi 1 dollar AS = Rp 15.609) ,
TikTok Shop nantinya akan menguasai sekitar 75 persen saham Tokopedia, sedangkan sisanya, yaitu sekitar 25 persen tetap akan dimiliki oleh GoTo.


Mungkin saling menguntungkan,tapi jujur saya belum pernah belanja di tokped walau dalam segi harga dan diskon suka gede-gede an,tapi menurut saya aplikasi tokped isi di dalam nya kurang menarik gak seperti lazada dan shoopy,jika membuka aplikasi tokped jenuh..
Nah mungkin untuk sekarang tokped bekerja sama dengan tiktok mungkin ada terobosan -terobosan baru yang menarik peminat belanja,secara tiktok shop sudah banyak langganan nya.
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
March 10, 2024, 12:42:03 AM
#69
Tetapi memang melihat hal ini kemungkinan untuk pemasaran barang dagang dan livenya masih akan terus berjalan hanya saja untuk masalah check out dan pembayaran sepertinya semuanya akan berada di tokopedia bukan di tiktok lagi.
ya sepertinya begitu, tapi kalau ane sih jarang untuk melakukan transaksi melalui tiktok, soalnya ane dulu pernah trauma kena tipu. Awalnya dia ini berjualan di tiktok shop, lalu disuruh klik keranjang kuning yang ada di bawah live video. eh, pas ane check out, ane disuruh transfer sejumlah uang yang gak masuk akal, masak harga barang 50 ribu, ane disuruh transfer 500 ribu. Padahal jelas sekali tertera harga barangnya sesuai dengan apa yang dia omongkan. Ya karena ane gak mau pusing, akhirnya ane batalkan dan sejak saat itu ane kapok untuk belanja di tiktok lagi.
hero member
Activity: 784
Merit: 615
March 09, 2024, 05:30:59 PM
#68
update tentang tiktok shop saat ini sepertinya migrasi yang akan mereka lakukan akan semakin rampung dimana perkiraan untuk April tiktokshop sudah bermigrasi sepenuhnya ke tokopedia dan memungkinkan untuk transaksi itu sudah berada di tokopedia lagi bukan di platform tiktok meskipun saya tidak terlalu paham apakah pemasaran dan livenya masih akan bisa dilakukan atau sepenuhnya berpindah ke tokopedia pada akhirnya.
Tetapi memang melihat hal ini kemungkinan untuk pemasaran barang dagang dan livenya masih akan terus berjalan hanya saja untuk masalah check out dan pembayaran sepertinya semuanya akan berada di tokopedia bukan di tiktok lagi.

Hal ini diperkuat dengan statement Direktur Hubungan Eksternal GoTo Nila Marita yang mengatakan bahwa sistem CO saat ini sudah mulai terpisah dari tiktok menjadi tokopedia
"Saat ini, proses belanja, pembayaran hingga check out transaksi telah terpisah dari back end TikTok dan terjadi di sistem back end Tokopedia. Harapan kami, proses ini akan selesai paling lambat dalam waktu 1,5 bulan mendatang,"

Saya sebenarnya sudah lama tidak melakukan transaksi dan belanja di tiktok mungkin rekan-rekan yang ada disini sudah merasakan perbedaan tiktok shop yang sedikit berbeda?
newbie
Activity: 31
Merit: 0
March 09, 2024, 09:47:06 AM
#67
Seneng ya mendengar nya bagi orang-orang yang punya usaha di tiktokshop, akhirnya ada kebijakan dari pemerintah dan pihak tiktokshop ada keinginan untuk melanjutkan dan mengisi syarat-syarat nya yang belum terpenuhi.
Karena sayang jika tiktokshop tidak di lanjutkan, karena jika sudah masuk pajak kan lumayan juga untuk pemerintah Indonesia ada tambahan pajak baru.
hero member
Activity: 868
Merit: 501
Chainjoes.com
March 08, 2024, 11:49:35 PM
#66
Ya benar, dengan hal ini dunia shopping kali ini bangkit lagi, karena berbagai kemudahan mulai dari anak-anak sampai orangtua lebih mudah mengakses tiktok tidak hanya untuk scroll dan ngonten, tentu saja bisa digunakan untuk berbelanja online karena gratis ongkos kirim.

Berbagai barang dijual murah dan banyaknya diskon membuat orang lebih gampang dalam berbelanja, dengan menggunakan pembayaran COD atau pembayaran ditempat tanpa harus mengeluarkan uang untuk pembayaran dulu.

sebenarnya tokopedia dan shopee pun mudah di akses.
untuk kreasi promosi di shoppe pun ada video kontent untuk jualan nya ada live juga dalam jualan.
jadi shoppee pun ga kalah ma tiktok. bagi penjual mungkin hanya memperluas market pengguna tiktok tapi bukan pengguna shoppee dan menaikan omset penjualan nya.
karena dengan interaktif live orang yang beli akan mudah di closing jadi penjualan
newbie
Activity: 19
Merit: 0
March 06, 2024, 09:10:34 PM
#65
 TikTok Shop kembali ke  Indonesia melalui kemitraan tokopedia . TikTok menyuntik dana sebesar 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 23,4 triliun (asumsi 1 dollar AS = Rp 15.609) ,
TikTok Shop nantinya akan menguasai sekitar 75 persen saham Tokopedia, sedangkan sisanya, yaitu sekitar 25 persen tetap akan dimiliki oleh GoTo.

jr. member
Activity: 105
Merit: 5
February 08, 2024, 09:13:31 AM
#64
sebenarnya yang menjadi pro kontra bukanlah platform berjualannya, baik itu ecoomerce atau sosial commerce. sebagaimana kita tau facebook juga sosial commerce akan tetapi memiliki fitur marketplace dari dulu sebelum tiktok. aman-aman saja. lalu kenapa tiktok dilarang? katanya tidak berizin. ya mungkin bisa.
tetapi sejauh pengelihatan saya, sekarang ini platform penjualan online sangatlah tidak fear. banyak yang banting harga jauh di harga pasaran. alhasil penjual offlinepun tidak laku karena pembeli lebih memilih barang yang murah dengan kualitas yang sama di ecommerce. bahkan saya juga pernah beremu dengan pembeli yang membandingkan harga dengan platform online saat membeli di pedagang secara langsung. padahal penjual offline itu lebih ribet belum mengurus ijin, apalagi bayar pajak juga.
Betul memang itu kenyataan nya di online harga barang-barang memang jauh dari harga pasar.
Mungkin ya salah satu penyebab utama warga berpindah untuk berbelanja online (tapi tidak menutup kemungkinan sebagian orang masih belanja kepasar/toko untuk membeli barang yang di inginkannya).
Tapi menurut saya memang untuk saat ini orang-orang memang pada malas sih,termasuk saya juga karena untuk pergi ke pasar butuh waktu banget,tapi untuk belanja online kita sembari main hp juga  sudah bisa belanja kita tinggal duduk manis dan menunggu barang datang.
sr. member
Activity: 1540
Merit: 276
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
February 08, 2024, 08:54:20 AM
#63
Ya benar, dengan hal ini dunia shopping kali ini bangkit lagi, karena berbagai kemudahan mulai dari anak-anak sampai orangtua lebih mudah mengakses tiktok tidak hanya untuk scroll dan ngonten, tentu saja bisa digunakan untuk berbelanja online karena gratis ongkos kirim.

Berbagai barang dijual murah dan banyaknya diskon membuat orang lebih gampang dalam berbelanja, dengan menggunakan pembayaran COD atau pembayaran ditempat tanpa harus mengeluarkan uang untuk pembayaran dulu.
tapi untuk saat ini tiktokshop sudah ada peraturan baru mereka harus bekerja sama dengan Tokopedia,dan tidak semua barang yang kita beli akan mendapatkan free ongkir cuma kita lebih mudah karena sambil membuat konten dan bisa berbelanja,apalagi popularitas tiktok saat ini sangat besar,dan untuk cara berbelanja hampir sama dengan Shopee dan Tokopedia,dan juga bisa memberi diskon untuk para konsumen.
newbie
Activity: 19
Merit: 0
February 07, 2024, 10:23:26 PM
#62
Ya benar, dengan hal ini dunia shopping kali ini bangkit lagi, karena berbagai kemudahan mulai dari anak-anak sampai orangtua lebih mudah mengakses tiktok tidak hanya untuk scroll dan ngonten, tentu saja bisa digunakan untuk berbelanja online karena gratis ongkos kirim.

Berbagai barang dijual murah dan banyaknya diskon membuat orang lebih gampang dalam berbelanja, dengan menggunakan pembayaran COD atau pembayaran ditempat tanpa harus mengeluarkan uang untuk pembayaran dulu.
member
Activity: 153
Merit: 14
February 05, 2024, 10:54:00 AM
#61
Yang merasa berdagang di tiktokshop pasti nya dengar berita ini pastinya senang dan pastinya menyambutnya dengan hati riang gembira,karena para pedagang di tiktokshop mereka juga merasakan keuntungan yang tak terduga sebelumnya,karena untuk saat ini eporia masyarakat memang sedang ada di Pase mager ya,jadi ketika banyak nya toko-toko online berdatangan tentu nya masyarakat juga menyambutnya dengan baik.
Dan ketika diteliti untuk saat ini memang perbandingan harga juga jadi banding-bandingan masyarakat,ketika di pasar(offline), misal harga baju perempuan (gamis syar'i), yang memang dari segi bahan juga bagus premium lah di pasar bisa dikenakan harga dari 300rb atau lebih,nah di online dengan model yang sama bahan yang sama juga paling harga nya 200rb paling mahal 250rb(itu udah termasuk ongkir).

Dan untuk tokped pastinya mereka juga merasa memang ada peluang gede di tiktokshop itu,makan nya mereka kerja sama.

Tapi untuk sekarang mah bagi saya mah punya uang saja lah mau belanja di mana-mana juga ok jika uang kita nya berlebih,gak harus ngebanding-badingin harga dllnya.
Yah balik lagilah dengan kondisi keuangan, dimana kita punya uang untuk membeli apa yang kita mau seperti gagan maksud, tapi menurut saya tidak semua berpendapat seperti itu ada yang kebalikan dimana mereka membeli dengan kualitas tinggi namun harga murah seperti orang yang P Grin  namun bagi saya semua toko online pasti berkaitan (kerja sama dengan baik) meskipun mereka berbeda-beda tapi saya yakin bahwa mereka juga satu tujuan dan menjalin hubungan yang baik agar pemirsa nya tertarik dan ujung2nya saling mendapatkan keuntungan.
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
January 27, 2024, 01:30:01 AM
#60
tokped kan masih free ongkir tapi minimal transaksi 50ribu. kalau pesaing nya toko orange minimal transaksi 30ribu sudah bisa free ongkir.
persaingan marketplaced pun juga sangat ketat. tidak hanya antara penjual online dan offline
Ya makanya banyak yang meninggalkan tokped karena minimum ongkirnya gede, kalau di shoope bahkan bisa dapat free ongkir tanpa minimum pembelian. Ane pernah tempo hari beli barang di shoope seharga 7000 perak, tanpa biaya ongkir. kalau di tokped jelas harus mencukupi 50 rib baru bisa dapat free. Seharusnya sih kalau memang mau bersaing, di ongkir dan diskon di jam-jam tertentu itu cukup bagus untuk dapat pelanggan baru. tapi ya karena memang itu juga memerlukan biaya kayak bensin, maka ongkir merupakan suatu keharusan.
member
Activity: 154
Merit: 17
January 26, 2024, 06:38:06 AM
#59
Saya gak pernah sih belanja di tiktokshop satu kali pun(yang kata nya lebih murah dari toko-toko online lainnya).
Dengan dibukanya tiktokshop,pasti akan menimbulkan perbinycangan baru lagi dikalangan masyarakat khususnya pedagan offline.
Tapi mudah-mudahan untuk tiktokshop yang sekarang ini soal harga dan lainnya bisa lebih bijak lagi ya,menyetarakan dengan toko-toko online lainnya(karena untuk di toko online lain misal lazada itu untuk sekarang ini ongkosnya saja sudah 20rb).

tidak semua toko ddi tik tok mau memberikan promo potongan harga untuk pelanggan mereka namun cukup banyak potongan harga itu di berikan oleh pihak tokopedia sendiri, yah saya lihat kerjasama antara tik tok dan tokopedia ini bakal menjadikan brand tik tok sangat kuat, dan bahkan bisa menggeser dominasi shopee, sungguh langkah yang bijak yang di lakukan pemilik tokopedia ddalam kerjasama ini, kedua platform benar benar untung untuk jangka panjang, saya menyarankan untuk pelaku toko offline memiliki toko online juga di tik tok.
Mungkin iya begitu,tapi sebagian besarnya belanja di tiktokshop lebih banyak potongan harga nya sih.
Bener sih memang orang saat ini lagi menggandrumi tiktok jadi ketika ada tiktokshop orang jadi semakin tergila-gila,apalagi jika sudah belanja banyak diskon dan geratis ongkir nya,udah pasti ekporia banget masyarakat.
Iya bisa jadi shhope tergeser oleh tiktokshop,karena mungkin saat ini pengghasilan di tiktokshop pastinya lebih gede.
hero member
Activity: 700
Merit: 563
January 26, 2024, 05:35:32 AM
#58
Dengan sekarang ByteDance yang berhasil mengakuisisi Tokopedia yang notabene adalah salah satu E-commerce terbesar di Indonesia juga ini seperti menggabungkan dua perusahaan yang besar menjadi sesuatu yang lebih besar lagi dan tentu saja ini patut di waspadai karena bisa saja mereka justru akan bisa menjadi lebih meroket lagi dan sekarang dengan tema "beli lokal" maka sudah pasti ini bisa menjadi salah satu daya tarik untuk mereka.
Mudah-mudahan ongkos kirim tidak lebih mahal lagi dari sebelumnya, Dulu itu ane pake tokped karena bebas ongkir, tapi lama-lama setelah dibeli oleh gojek, malah ada ongkir, dan sekarang setelah dibeli tiktok, ane harap tidak ada lagi penambahan ongkir atau lebih mahal, seharusnya tokped itu balik lagi seperti semula (bakar-bakar uang) dan membebaskan ongkir tanpa minimum pembelian supaya banyak yang pakai lagi aplikasinya.


tokped kan masih free ongkir tapi minimal transaksi 50ribu. kalau pesaing nya toko orange minimal transaksi 30ribu sudah bisa free ongkir.
persaingan marketplaced pun juga sangat ketat. tidak hanya antara penjual online dan offline
hero member
Activity: 896
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
January 17, 2024, 05:31:15 AM
#57
Didalam hukum jual beli sudah pasti ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan, termasuk juga ketika dibukanya kembali tik tok shop yang diuntungkan adalah penjual yang sudah masuk dalam reseller online maka dia mudah saja menawarkan barang dagangannya lewat media sosial dan juga pembeli mudah saja memilih sesuai barang yang diinginkan dan tidak repot repot bepergian tinggal pilih dan masuk ke keranjang dan menunggu barang segera diantar bukan.😁

Dan disamping itu pihak yang dirugikan adalah penjual yang tidak masuk reseller offline mereka pasti sangat sepi pembeli dan bahkan banyak yang mengalami penutupan atau bangkrut.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 423
January 16, 2024, 01:10:05 PM
#56
apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Saya pikir kisruh seperti itu akan kembali terjadi di tengah-tengah masyarakat dan para pedagang online dan offline bahkan bisa dikatakan itu adalah hal yang sering terjadi dalam persaingan bahkan dulu saja sebelum berkembangnya pedagang online, para sesama pedagang offline pun sering kisruh karena takut kalah saing. Jadi saya pikir dengan kembali dibukanya Toktok Shop ini sangat bagus apalagi para pelaku UMKM juga butuh penghasilan dan bahkan dari segi modal pun berjualan di online tidak memerlukan modal besar tidak seperti halnya pedagang offline yang harus membayar sewa toko yang mahal. Oleh karena itu agar tidak terjadi kisruh seperti dulu pemerintah harus mengatur regulasi yang adil baik bagi pedagang online maupun offline dan juga para pedagang offline harus mengubah konsep berdagang yang mana di era digital seperti sekarang ini tidak lagi sama sepeti dulu.
Ini mungkin adalah update dari pertanyaan saya sebelumnya karena saat ini setelah sekitar 1 bulan lebih tiktokshop dibuka kembali sampai sekarang tidak ada keluhan yang memang terlalu tinggi dibanding sebelumnya untuk pembukaan ulang tiktokshop.
Karena jika memang sebelumnya hal ini sangat terasa karena ada beberapa pedagang yang mengeluhkan tentang adanya e-commerce terutama untuk tiktok yang memang dianggap mengganggu aktifitas perdagangan mereka bahkan tidak sedikit yang melakukan demo disana tetapi sekarang hal itu sepertinya tidak terjadi lebih parah.
Untuk gesekan mungkin masih ada tetapi memang tidak separah sebelumnya dan tidak di up di media sosial sekalipun pasti akan ada beberapa kalangan yang masih akan tersaingi dengan hal ini tetapi sepertinya para pedagang offline tidak sepasif dulu dalam menerima eccomerce dan pedagang online sebagai saingan saat ini.
member
Activity: 154
Merit: 17
January 15, 2024, 11:03:02 AM
#55
Quote
Ya memang ane sepakat tuh, hanya saja jika online itu lama nungguin kedatangan paket yang kita mau, terkadang ane sering dikirim paket yang tak sesuai, yah menurut ane sih online maupun Offline itu memang ada untung dan ruginya sih, namun ane rasa itu tergantung orang yang merasakan nya.
Iya karena menurut saya jika kita sudah berani membeli secara online ya memang begitu resikonya(kadang ada rasa kurang puas dibarang),tapi itu sudah menjadi resiko sih menurut saya.
Sekalipun memang dengan adanya e-commerce kita lebih terbantu tetapi pada akhirnya kita tentu harus jeli dalam berbelanja karena bagaimanapun juga didalam sebuah e-commerce pasti ada rating untuk penjual dan dalam hal ini sebenarnya sudah menjadi salah satu jawaban untuk mengantisipasi kegagalan dalam pembelian dan resiko menjadi lebih bisa diminimalisir dalam hal ini.
Saya rasa kita pasti sadar bahwa sekalipun belanja online atau offline pada akhirnya selalu saja ada penjual yang tidak jujur dan hal seperti ini tergantung kejelian kita. Tetapi dalam hal ini saya masih merasa nyaman dengan apa yang ada di e-commerce karena untuk beberapa e-commerce besar seperti si orange dan hijau yang sekarang diakusisi tiktok sebenarnya ada fiture pengmbalian jika ada kesalahan dan ketidak cocokan barang yang dipesan dan datang sehingga itu bisa lebih membantu kita untuk bisa lebih selektif dalam memilih toko dalam berbelanja.
Memang untuk saat ini e-commerce itu lagi di gandrungi oleh kaum mager yang muda dan yang tuanya,bahkan saya sendiri pun jujur lebih senang membeli sesuatu di online dan tinggal nunggu barang datang aja,soal barang yang kadang datang gak sesuai kembali lagi ke pembicaraan saya itu sudah resiko kita berbelanja online,dan yang di katakan mas nya benar kadang ada pedagan yang gak jujur dan curang,pas di review nya barang bagus,eh pas nyampe ke kita nya barang nya zonk sangat mengecewakn ada juga yg begitu,kadang kita pilih warna hitam ehhhh nanti pas datang nya warna abu-abu tanpa memberi tau dulu main asal kirim aja,mungkin dipikiran nya yang penting barang laku gak mikirin pembeli mau kecewa tida nya.
sr. member
Activity: 789
Merit: 243
January 15, 2024, 04:10:46 AM
#54
apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Saya pikir kisruh seperti itu akan kembali terjadi di tengah-tengah masyarakat dan para pedagang online dan offline bahkan bisa dikatakan itu adalah hal yang sering terjadi dalam persaingan bahkan dulu saja sebelum berkembangnya pedagang online, para sesama pedagang offline pun sering kisruh karena takut kalah saing. Jadi saya pikir dengan kembali dibukanya Toktok Shop ini sangat bagus apalagi para pelaku UMKM juga butuh penghasilan dan bahkan dari segi modal pun berjualan di online tidak memerlukan modal besar tidak seperti halnya pedagang offline yang harus membayar sewa toko yang mahal. Oleh karena itu agar tidak terjadi kisruh seperti dulu pemerintah harus mengatur regulasi yang adil baik bagi pedagang online maupun offline dan juga para pedagang offline harus mengubah konsep berdagang yang mana di era digital seperti sekarang ini tidak lagi sama sepeti dulu.
hero member
Activity: 2282
Merit: 560
_""""Duelbits""""_
January 14, 2024, 05:42:54 PM
#53
Quote
Ya memang ane sepakat tuh, hanya saja jika online itu lama nungguin kedatangan paket yang kita mau, terkadang ane sering dikirim paket yang tak sesuai, yah menurut ane sih online maupun Offline itu memang ada untung dan ruginya sih, namun ane rasa itu tergantung orang yang merasakan nya.
Iya karena menurut saya jika kita sudah berani membeli secara online ya memang begitu resikonya(kadang ada rasa kurang puas dibarang),tapi itu sudah menjadi resiko sih menurut saya.
Sekalipun memang dengan adanya e-commerce kita lebih terbantu tetapi pada akhirnya kita tentu harus jeli dalam berbelanja karena bagaimanapun juga didalam sebuah e-commerce pasti ada rating untuk penjual dan dalam hal ini sebenarnya sudah menjadi salah satu jawaban untuk mengantisipasi kegagalan dalam pembelian dan resiko menjadi lebih bisa diminimalisir dalam hal ini.
Saya rasa kita pasti sadar bahwa sekalipun belanja online atau offline pada akhirnya selalu saja ada penjual yang tidak jujur dan hal seperti ini tergantung kejelian kita. Tetapi dalam hal ini saya masih merasa nyaman dengan apa yang ada di e-commerce karena untuk beberapa e-commerce besar seperti si orange dan hijau yang sekarang diakusisi tiktok sebenarnya ada fiture pengmbalian jika ada kesalahan dan ketidak cocokan barang yang dipesan dan datang sehingga itu bisa lebih membantu kita untuk bisa lebih selektif dalam memilih toko dalam berbelanja.
member
Activity: 154
Merit: 17
January 14, 2024, 07:56:56 AM
#52
Ya memang ane sepakat tuh, hanya saja jika online itu lama nungguin kedatangan paket yang kita mau, terkadang ane sering dikirim paket yang tak sesuai, yah menurut ane sih online maupun Offline itu memang ada untung dan ruginya sih, namun ane rasa itu tergantung orang yang merasakan nya.
Iya karena menurut saya jika kita sudah berani membeli secara online ya memang begitu resikonya(kadang ada rasa kurang puas dibarang),tapi itu sudah menjadi resiko sih menurut saya.
Resiko pasti ada untung maupun rugi juga pasti ada, yang penting mah ane rasa sih punya uang aja ya, tapi itu mah tergantung nyaman seseorang aja mau secara online ataupun Offline, yang penting happy...Cheesy
Apalagi ramadhan udah didepan mata nih gan, siap-siap yu buat beli pakaian baru, daripada nanti harga naik pengiriman lama dsb pokonya mah
Lah iya lah untung dan rugi pasti ada saja dan mau tentang apa saja juga pasti ada jagankan berbelanja online,kadang offline juga kita kena tipu/rugi,misal beli mangga pas dicoba di depan penjualan nya langsung enak manis eh pas datang kerumah asam bagettttt😅,sampai terheran-heran kan kok tadi di situ di coba manis kok sampai rumah kaya mangga muda asam wkwkwk.

Yok memang nih lagi pilih-pilih baju buat lebaran saya takut gak kebagian😅,jika nunggu nanti pas puasa kadang nunggu nanti suka operloed lama pengiriman nya.
jr. member
Activity: 180
Merit: 1
January 14, 2024, 07:41:54 AM
#51
Yang merasa berdagang di tiktokshop pasti nya dengar berita ini pastinya senang dan pastinya menyambutnya dengan hati riang gembira,karena para pedagang di tiktokshop mereka juga merasakan keuntungan yang tak terduga sebelumnya,karena untuk saat ini eporia masyarakat memang sedang ada di Pase mager ya,jadi ketika banyak nya toko-toko online berdatangan tentu nya masyarakat juga menyambutnya dengan baik.
Dan ketika diteliti untuk saat ini memang perbandingan harga juga jadi banding-bandingan masyarakat,ketika di pasar(offline), misal harga baju perempuan (gamis syar'i), yang memang dari segi bahan juga bagus premium lah di pasar bisa dikenakan harga dari 300rb atau lebih,nah di online dengan model yang sama bahan yang sama juga paling harga nya 200rb paling mahal 250rb(itu udah termasuk ongkir).

Dan untuk tokped pastinya mereka juga merasa memang ada peluang gede di tiktokshop itu,makan nya mereka kerja sama.

Tapi untuk sekarang mah bagi saya mah punya uang saja lah mau belanja di mana-mana juga ok jika uang kita nya berlebih,gak harus ngebanding-badingin harga dllnya.
member
Activity: 93
Merit: 22
January 13, 2024, 01:03:01 PM
#50
Ya memang ane sepakat tuh, hanya saja jika online itu lama nungguin kedatangan paket yang kita mau, terkadang ane sering dikirim paket yang tak sesuai, yah menurut ane sih online maupun Offline itu memang ada untung dan ruginya sih, namun ane rasa itu tergantung orang yang merasakan nya.
Iya karena menurut saya jika kita sudah berani membeli secara online ya memang begitu resikonya(kadang ada rasa kurang puas dibarang),tapi itu sudah menjadi resiko sih menurut saya.
Resiko pasti ada untung maupun rugi juga pasti ada, yang penting mah ane rasa sih punya uang aja ya, tapi itu mah tergantung nyaman seseorang aja mau secara online ataupun Offline, yang penting happy...Cheesy
Apalagi ramadhan udah didepan mata nih gan, siap-siap yu buat beli pakaian baru, daripada nanti harga naik pengiriman lama dsb pokonya mah
Ya memang ane sepakat tuh, hanya saja jika online itu lama nungguin kedatangan paket yang kita mau, terkadang ane sering dikirim paket yang tak sesuai, yah menurut ane sih online maupun Offline itu memang ada untung dan ruginya sih, namun ane rasa itu tergantung orang yang merasakan nya.
kalau ane sih sebelum check out dan memasukan belanjaan ke dalam keranjang, ane akan lihat-lihat dulu review dan foto di ulasan, biasanya sih banyak yang jujur dan mengatakan sebenarnya. ikutin pantau semua review, biasanya kalau ane akan pilih barang yang reviewnya di atas 4.8. biasanya akan sesuai dan mendekati ekpektasi. Itu berlaku untuk pakaian, kalau electronik, ane masih belum berani belanja di atas 10 juta, mending ane beli offline walau harganya beda jauh.

Jangankan 10 jt gan, ane sendiri jika beli hp, laptop, tv, dsb masih ragu uy, soalnya elektronik mah susah di bawanya apalagi kang paketnya rusuh kejar-kejaran pengiriman, kadang kasian juga ya liat kang paket kaya dikerjain pembeli, salah alamat lah, no hp nya tidak bisa dihubungi, tapi yang parah mah atas nama penerima nya itu loh yang kurang kerjaan mah, ada kejadian kang paket nanya orang ke ane katanya (tau rumah sodara/i Elisabeth ga?) Ngerti kan ngebayangin nya Grin Grin
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
January 12, 2024, 10:50:15 PM
#49
Ya memang ane sepakat tuh, hanya saja jika online itu lama nungguin kedatangan paket yang kita mau, terkadang ane sering dikirim paket yang tak sesuai, yah menurut ane sih online maupun Offline itu memang ada untung dan ruginya sih, namun ane rasa itu tergantung orang yang merasakan nya.
kalau ane sih sebelum check out dan memasukan belanjaan ke dalam keranjang, ane akan lihat-lihat dulu review dan foto di ulasan, biasanya sih banyak yang jujur dan mengatakan sebenarnya. ikutin pantau semua review, biasanya kalau ane akan pilih barang yang reviewnya di atas 4.8. biasanya akan sesuai dan mendekati ekpektasi. Itu berlaku untuk pakaian, kalau electronik, ane masih belum berani belanja di atas 10 juta, mending ane beli offline walau harganya beda jauh.
sr. member
Activity: 1470
Merit: 256
January 12, 2024, 05:34:07 AM
#48
Iya memang tidak bisa di pungkiri kalau berbelanja online jauh lebih mudah di bandingkan ofline dan sangat banyak hal hal positif dataupun kemudahan dari berbelanja online jadi memang cukup wajar jiak masyarakat Indonesia saat ini sudah muali menikmati kemudahan dalam berbelanja online.
Dan tidak ada jalan lain bagi para pedagangan ofline selain untuk mengikuti perkembangan yang ada karena Pemerintah tidak mungkin hanya mengatur regulasi bagi mereka saja. Jadi menurut saya dibukanya kembali tiktokshop adalah hal yang lumrah.
Sebagian orang yang memilih untuk berbelanja online tentu mereka puas dengan harga barang dan juga kualitas barang yang mereka dapatkan dari berbelanja online, mereka tidak harus ke pasar untuk bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan tinggal memilih jenis barang yang mereka inginkan dan memesannya untuk dihantarkan oleh kurir kerumah tentu ini sangat memudahkan bagi sebagian orang yang memiliki kesibukan dalam pekerjaan mereka. Ya memang sudah semestinya bagi pedagang offline untuk dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk dapat menjual barang dagangan mereka baik secara online maupun offline dan jika mereka dapat memanfaatkan situasi ini tentu akan lebih banyak keuntungan yang akan didapatkan.

Memang berbelanja online memudahkan pembeli untuk tidak susah bepergian keluar rumah tinggal duduk manis dirumah sambil memainkan hp menscroll barang barang yang akan dipilih sesuai keinginan diri sendiri. Dan benar yang anda katakan, dengan kesibukan pekerjaan setiap hari itulah orang orang tidak mau berbelanja offline karena sudah capek mungkin ya. dan hal ini bisa memanfaatkan belanja online untuk memenuhi kebutuhan sesuai yang dibutuhkan/diinginkan.
Ya anda benar juga gan, jika pedagang offline tidak mengimbangi perkembangan jaman maka mereka akan kalah dan banyak yang bangkrut.
member
Activity: 154
Merit: 17
January 09, 2024, 08:49:07 AM
#47
-cut-
kalau penjualan offline ma online ya jelas berbeda, karena di offline biaya operasional nya lebih besar dari pada jualan online

tapi ada salah seorang temanku buka toko offline tapi juga jualan online, tapi kalau offline nya harga nya sedikit lebih mahal dari pada jualan di online mungkin karena persaingan bisnis harga yang sangat ketat di online jadi harganya lebih murah
Bisa jadi begitu mas kenapa orang pada lari ke online yang sudah jelas lah online memang mempermudah segala-galanya,biyaya operasional nya pun lebih ringan dibanding offline.
Apalagi untuk saat ini orang -orang pada males😁,jika ada yang lebih mudah kenapa cari yang susah.
Dengan adanya per online nan memang sangat membantu banget sih menurut saya.
Ya memang ane sepakat tuh, hanya saja jika online itu lama nungguin kedatangan paket yang kita mau, terkadang ane sering dikirim paket yang tak sesuai, yah menurut ane sih online maupun Offline itu memang ada untung dan ruginya sih, namun ane rasa itu tergantung orang yang merasakan nya.
Iya karena menurut saya jika kita sudah berani membeli secara online ya memang begitu resikonya(kadang ada rasa kurang puas dibarang),tapi itu sudah menjadi resiko sih menurut saya.
member
Activity: 93
Merit: 22
January 08, 2024, 11:04:15 AM
#46
-cut-
kalau penjualan offline ma online ya jelas berbeda, karena di offline biaya operasional nya lebih besar dari pada jualan online

tapi ada salah seorang temanku buka toko offline tapi juga jualan online, tapi kalau offline nya harga nya sedikit lebih mahal dari pada jualan di online mungkin karena persaingan bisnis harga yang sangat ketat di online jadi harganya lebih murah
Bisa jadi begitu mas kenapa orang pada lari ke online yang sudah jelas lah online memang mempermudah segala-galanya,biyaya operasional nya pun lebih ringan dibanding offline.
Apalagi untuk saat ini orang -orang pada males😁,jika ada yang lebih mudah kenapa cari yang susah.
Dengan adanya per online nan memang sangat membantu banget sih menurut saya.
Ya memang ane sepakat tuh, hanya saja jika online itu lama nungguin kedatangan paket yang kita mau, terkadang ane sering dikirim paket yang tak sesuai, yah menurut ane sih online maupun Offline itu memang ada untung dan ruginya sih, namun ane rasa itu tergantung orang yang merasakan nya.
member
Activity: 154
Merit: 17
January 08, 2024, 10:29:26 AM
#45
sebenarnya yang menjadi pro kontra bukanlah platform berjualannya, baik itu ecoomerce atau sosial commerce. sebagaimana kita tau facebook juga sosial commerce akan tetapi memiliki fitur marketplace dari dulu sebelum tiktok. aman-aman saja. lalu kenapa tiktok dilarang? katanya tidak berizin. ya mungkin bisa.
tetapi sejauh pengelihatan saya, sekarang ini platform penjualan online sangatlah tidak fear. banyak yang banting harga jauh di harga pas
aran. alhasil penjual offlinepun tidak laku karena pembeli lebih memilih barang yang murah dengan kualitas yang sama di ecommerce. bahkan saya juga pernah beremu dengan pembeli yang membandingkan harga dengan platform online saat membeli di pedagang secara langsung. padahal penjual offline itu lebih ribet belum mengurus ijin, apalagi bayar pajak juga.

kalau penjualan offline ma online ya jelas berbeda, karena di offline biaya operasional nya lebih besar dari pada jualan online

tapi ada salah seorang temanku buka toko offline tapi juga jualan online, tapi kalau offline nya harga nya sedikit lebih mahal dari pada jualan di online mungkin karena persaingan bisnis harga yang sangat ketat di online jadi harganya lebih murah
Bisa jadi begitu mas kenapa orang pada lari ke online yang sudah jelas lah online memang mempermudah segala-galanya,biyaya operasional nya pun lebih ringan dibanding offline.
Apalagi untuk saat ini orang -orang pada males😁,jika ada yang lebih mudah kenapa cari yang susah.
Dengan adanya per online nan memang sangat membantu banget sih menurut saya.
member
Activity: 141
Merit: 25
January 04, 2024, 11:19:33 AM
#44
Oktober lalu kita memiliki sebuah drama dimana banyak sekali pedagang online yang mulai mengeluh tentang ditutupnya tiktokshop dari pasar e-commerce yang padahal disana banyak sekali para pelaku UMKM yang menjajakan pasarnya lewat digital karena memang beberapa masalah terutama masalah perizinan yang tidak bisa dilakukan oleh Tiktok sebelumnya (karena Tiktok hanya melakukan perizinan tentang media sosial) membuat mereka harus ditutup sementara di bulan Oktober lalu.
Saat ini ada pemberitaan yang menarik tentang hal ini karena mulai besok tanggal 12 Desember dikatakan bahwa tiktok shop akan dibuka kembali walaupun dengan skema yang sedikit berbeda.

Yang membuat ini menjadi menarik adalah karena Tiktok tidak main-main sekarang untuk mengembangkan E-commerce mereka mengingat saat ini Tiktok langsung Bersinergi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) untuk kemitraan secara strategis dalam mengembangkan pasar e-commerce yang mana hal ini terjadi karena Tiktok mengakuisisi sebagian besar saham Tokopedia beberapa waktu lalu.

TikTok akan menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,5 triliun. Ini sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.

Dengan hal ini secara tidak langsung selain dari nama tiktok ini sendiri sepertinya tiktok akan merubah skema baru dalam e-commerce mereka karena akan langsung bersanding dengan tokopedia sebagai bentuk pengembangan bisnis yang mereka lakukan.
Saya rasa ini akan menjadi langkah cerdas dari segi ekonomi karena saat ini Tokopedia adalah salah satu e-ccomerce terbesar yang di minati di Indonesia dengan bergabungnya atau dengan adanya tiktok sebagai penambah kekuatan mereka saat ini bisa saja mereka akan semakin diminati dan bahkan menjadi penguasa untuk E-Commerce yang mana kita tahu saat ini persaingan Shoppe dan Tokopedia sebenarnya cukup sengit untuk perebutan E-commerce terbaik.

Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan? terlebih kita tahu banyak sekali mereka (para pedagang offline) yang memang berada di pasar terutama pasar tanah abang yang sebelumnya menuntut bahwa E-Commerce di tutup karena dianggap mengganggu mereka selalu resah dengan tiktok dan e-commerce lainnya. apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Selalu ada sisi baik dan buruknya dengan di buka kembalinya tiktok shop ini yang jelas untuk sisi baiknya ya itu mempermudah konsumen untuk mendapatkan barang namun di sisi lain pemerintah harus memberlakukan peraturan yang ketat dan adil agar pelaku bisnis offline atau UMKM bisa bersaing dengan sehat dengan pelaku bisnis online seperti ini.

Misalnya, TikTok harus ikut mengembangkan program pemerintah, memberdayakan UMKM kita dan membangun bisnis model yang berkelanjutan, hal ini sangat penting bagi pelaku usaha UMKM untuk bersaing dengan pelaku usaha usaha online yang sudah memulai debutnya terlebih dahulu.

Selain itu harus ada peraturan yang ketat dari pemerintah antara lain seperti TikTok dilarang untuk memberi ruang bagi barang dumping di negara asalnya, atau barang impor dengan harga ekspor yang lebih rendah dibanding negara asalnya. Oleh karena itu, para merchant yang menjual produk impor harus dilengkapi dokumen importasi supaya tidak menjual barang ilegal, serta memiliki izin edar dari BPOM, SNI dan tentunya di lengkapi sertifikat Halal.

Disisi lain harus ada juga regulasi terkait harga jual di TikTok shop agar tidak menjual barang yang harganya berada di bawah harga pokok penjualan (HPP) dalam negeri. Tujuannya adalah untuk melindungi UMKM produsen dalam negeri.

Dan yang terakhir saya rasa platform online shop termasuk TikTok tidak boleh menjual produk sendiri. Ini untuk menghindari adanya diskriminasi terhadap brand atau produk lokal yang dijual di platform mereka.
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
January 03, 2024, 09:24:48 PM
#43
Dengan sekarang ByteDance yang berhasil mengakuisisi Tokopedia yang notabene adalah salah satu E-commerce terbesar di Indonesia juga ini seperti menggabungkan dua perusahaan yang besar menjadi sesuatu yang lebih besar lagi dan tentu saja ini patut di waspadai karena bisa saja mereka justru akan bisa menjadi lebih meroket lagi dan sekarang dengan tema "beli lokal" maka sudah pasti ini bisa menjadi salah satu daya tarik untuk mereka.
Mudah-mudahan ongkos kirim tidak lebih mahal lagi dari sebelumnya, Dulu itu ane pake tokped karena bebas ongkir, tapi lama-lama setelah dibeli oleh gojek, malah ada ongkir, dan sekarang setelah dibeli tiktok, ane harap tidak ada lagi penambahan ongkir atau lebih mahal, seharusnya tokped itu balik lagi seperti semula (bakar-bakar uang) dan membebaskan ongkir tanpa minimum pembelian supaya banyak yang pakai lagi aplikasinya.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 423
January 03, 2024, 05:19:04 PM
#42
Tiktok ini cerdas banget melihat peluang pasar UMKM dan tingginya pengguna aplikasi Tiktok di Indonesia. Mereka masuk kembali ke pasar Indonesia bukan dengan membuat platform e-commerce sendiri, tapi memanfaatkan Tokopedia yang merupakan e-commerce terbesar di Indonesia. Kalau gak salah kemarin Tiktok menebus 75,01% saham Tokopedia di harga 345.246/saham (https://market.bisnis.com/read/20231215/192/1724288/tiktok-tebus-saham-tokopedia-dari-goto-rp345246-per-lembar-wajar-atau-mahal), jauh berkali lipat di harga saham sebenarnya 300an/saham. Gak tahu kenapa Tiktok membeli saham Tokopedia dengan harga setinggi ini, tapi prediksi saya Tiktok mempunyai agenda besar dengan Tokopedia dan pasar UMKM di Indonesia, kayanya ByteDance induk Tiktok mau menguasai pasar e-commerce Indonesia dan menyingkirkan Shopee, Lazada, dan Bukalapak sebagai pesaing mereka di industri e-commerce nasional.
Kayanya pemerintah harus bekerja ekstra lagi nih, soalnya kalau tidak di awasi Tiktok bisa menjadi "monster" di bisnis e-commerce nasinonal, karena mereka punya semua sumber daya yang bisa mereka gunakan untuk menyingkirkan pesaing mereka dan menjadi raja e-commerce di Indonesia.
Inilah salah satu kecerdasan yang dimiliki oleh ByteDance yang perlu di waspadai oleh kompetitor lainnya. Kita tahu saat ini Tiktok adalah meda sosial yang paling laris dan banyak penggunanya di Indonesia khususnya selain dari media sosial lain seperti Twitter dan produk dari Meta (Meta/FB dan Instagram). Dengan sekarang ByteDance yang berhasil mengakuisisi Tokopedia yang notabene adalah salah satu E-commerce terbesar di Indonesia juga ini seperti menggabungkan dua perusahaan yang besar menjadi sesuatu yang lebih besar lagi dan tentu saja ini patut di waspadai karena bisa saja mereka justru akan bisa menjadi lebih meroket lagi dan sekarang dengan tema "beli lokal" maka sudah pasti ini bisa menjadi salah satu daya tarik untuk mereka.
Sekalipun memang saat ini belum ada beberapa referensi khusus untuk memperlihatkan keuntungan yang dicapai saat ini tetapi saya cukup yakin bahwa mereka sudah mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari hal ini dan itu termasuk untuk mereka para pelaku usaha online yang sempat berhenti beroperasi karena kebijakan pemerintah yang menutup sementara tiktokshop.
newbie
Activity: 10
Merit: 1
January 03, 2024, 11:52:21 AM
#41
Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan?
Sudah pasti ada pihak yang diuntungkan dan juga sebaliknya. Yang akan bertahan adalah mereka yang siap dengan medan tempur. Apakah itu online ataupun offline. Akan tetapi ada satu hal menarik yang saya lihat tentang dibuka kembali TikTok Shop yaitu slogan terbaru mereka yaitu "BELI LOKAL".
sr. member
Activity: 1008
Merit: 371
December 28, 2023, 04:03:29 AM
#40
Tiktok ini cerdas banget melihat peluang pasar UMKM dan tingginya pengguna aplikasi Tiktok di Indonesia. Mereka masuk kembali ke pasar Indonesia bukan dengan membuat platform e-commerce sendiri, tapi memanfaatkan Tokopedia yang merupakan e-commerce terbesar di Indonesia. Kalau gak salah kemarin Tiktok menebus 75,01% saham Tokopedia di harga 345.246/saham (https://market.bisnis.com/read/20231215/192/1724288/tiktok-tebus-saham-tokopedia-dari-goto-rp345246-per-lembar-wajar-atau-mahal), jauh berkali lipat di harga saham sebenarnya 300an/saham. Gak tahu kenapa Tiktok membeli saham Tokopedia dengan harga setinggi ini, tapi prediksi saya Tiktok mempunyai agenda besar dengan Tokopedia dan pasar UMKM di Indonesia, kayanya ByteDance induk Tiktok mau menguasai pasar e-commerce Indonesia dan menyingkirkan Shopee, Lazada, dan Bukalapak sebagai pesaing mereka di industri e-commerce nasional.
Kayanya pemerintah harus bekerja ekstra lagi nih, soalnya kalau tidak di awasi Tiktok bisa menjadi "monster" di bisnis e-commerce nasinonal, karena mereka punya semua sumber daya yang bisa mereka gunakan untuk menyingkirkan pesaing mereka dan menjadi raja e-commerce di Indonesia.
member
Activity: 93
Merit: 22
December 27, 2023, 11:05:27 AM
#39

kalau penjualan offline ma online ya jelas berbeda, karena di offline biaya operasional nya lebih besar dari pada jualan online

tapi ada salah seorang temanku buka toko offline tapi juga jualan online, tapi kalau offline nya harga nya sedikit lebih mahal dari pada jualan di online mungkin karena persaingan bisnis harga yang sangat ketat di online jadi harganya lebih murah
Ya begitulah kira-kira gan, emang sih harga beda dikit juga di online itu ngaruh apalagi ada gratis ongkir yang namanya "gratis" kebanyakan diserbu ibu-ibu (khususnya kaum wanita menengah kebawah) tanpa memikirkan kualitas dan kuantitas yang penting murah meriah ramah dikantong. Beda dengan Offline biasa mereka yang belanja Offline merasa cape harus memilih harga yang lebih murah, apalagi panas-panasan berdesakan dsb. Jelas disini lebih unggul jualan online sebab mempermudah dalam hal menentukan semua yang mereka inginkan.
hero member
Activity: 700
Merit: 563
December 27, 2023, 03:39:37 AM
#38
sebenarnya yang menjadi pro kontra bukanlah platform berjualannya, baik itu ecoomerce atau sosial commerce. sebagaimana kita tau facebook juga sosial commerce akan tetapi memiliki fitur marketplace dari dulu sebelum tiktok. aman-aman saja. lalu kenapa tiktok dilarang? katanya tidak berizin. ya mungkin bisa.
tetapi sejauh pengelihatan saya, sekarang ini platform penjualan online sangatlah tidak fear. banyak yang banting harga jauh di harga pas
aran. alhasil penjual offlinepun tidak laku karena pembeli lebih memilih barang yang murah dengan kualitas yang sama di ecommerce. bahkan saya juga pernah beremu dengan pembeli yang membandingkan harga dengan platform online saat membeli di pedagang secara langsung. padahal penjual offline itu lebih ribet belum mengurus ijin, apalagi bayar pajak juga.

kalau penjualan offline ma online ya jelas berbeda, karena di offline biaya operasional nya lebih besar dari pada jualan online

tapi ada salah seorang temanku buka toko offline tapi juga jualan online, tapi kalau offline nya harga nya sedikit lebih mahal dari pada jualan di online mungkin karena persaingan bisnis harga yang sangat ketat di online jadi harganya lebih murah
full member
Activity: 784
Merit: 176
December 27, 2023, 12:10:29 AM
#37
menurut pendapat saya pribadi, menolak suatu kemajuan teknologi bukanlah hal yang bijak, tapi kalau menunggu sampai masyarakat siap saya pikir tidak apa-apa. lihat saja bitcoin, dulu sebagian besar orang menolaknya namun sekarang yang jadi early adopter yang punya kemungkinan menjadi kaya atau bahkan sudah kaya. kita sebagai manusia mungkin akan lebih baik jika kita beradaptasi dengan teknologi dan kemajuan jaman. bayangkan saja kalau telepon dilarang hanya karena nanti pos berkurang omsetnya, atau motor dilarang karena delman terancam bisnisnya, kan ini tidak masuk akal.

kalau alasannya takut barang impor lebih laku dari barang lokal ini juga alasan yang tidak masuk akal karena pedagang pasar yang offline juga bisa impor dari luar negeri, memangnya keuntungan hanya boleh didapatkan oleh mereka saja? kalau begitu sih namanya monopoli, gak adil lah kalau begitu. kalau mau ekonomi indonesia berkembang karena produk lokal ya rawat dong umkm nya, mereka harus dibantu dan diajarin, bukannya dijegal pakai SNI lah, ijin ini itu lah, bayar ini itu lah, bisnis masih kecil dipajakin ya bagaimana bisa berkembang dengan mudah kalau banyak kesulitan yang dihadapi bisnis kecil.

saran saya sih harus dibenerin mindsetnya, pemerintah harus merawat umkm bukannya mengambil keuntungan dari mereka. masih kecil ya jangan diperas, kalau udah gede gapapa diambil sebagian keuntungannya. sepertinya harus dinaikin batas kena pajaknya, daripada dikorupsi mending uang umkm jadi laba ditahan dan dipakai buat mengembangkan usaha, kan penanganan korupsi juga masih belum baik. daripada uangnya hilang dibuat foya-foya orang yang tidak berhak iya kan!.

Tiktok Shop dibuka kembali itu hal yang positif, hanya saja pemerintah harus lebih pintar mainnya. bikinlah media sosial sendiri yang algoritmanya bisa dikontrol, ya sekarang sudah mulai bagus sih ada IDN live. tapi saya berharap lebih pada pemerintah.
full member
Activity: 1148
Merit: 208
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
December 26, 2023, 12:15:33 PM
#36
Iya memang tidak bisa di pungkiri kalau berbelanja online jauh lebih mudah di bandingkan ofline dan sangat banyak hal hal positif dataupun kemudahan dari berbelanja online jadi memang cukup wajar jiak masyarakat Indonesia saat ini sudah muali menikmati kemudahan dalam berbelanja online.
Dan tidak ada jalan lain bagi para pedagangan ofline selain untuk mengikuti perkembangan yang ada karena Pemerintah tidak mungkin hanya mengatur regulasi bagi mereka saja. Jadi menurut saya dibukanya kembali tiktokshop adalah hal yang lumrah.
Sebagian orang yang memilih untuk berbelanja online tentu mereka puas dengan harga barang dan juga kualitas barang yang mereka dapatkan dari berbelanja online, mereka tidak harus ke pasar untuk bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan tinggal memilih jenis barang yang mereka inginkan dan memesannya untuk dihantarkan oleh kurir kerumah tentu ini sangat memudahkan bagi sebagian orang yang memiliki kesibukan dalam pekerjaan mereka. Ya memang sudah semestinya bagi pedagang offline untuk dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk dapat menjual barang dagangan mereka baik secara online maupun offline dan jika mereka dapat memanfaatkan situasi ini tentu akan lebih banyak keuntungan yang akan didapatkan.
jr. member
Activity: 105
Merit: 5
December 26, 2023, 08:43:34 AM
#35
Saya cukup mengerti dengan apa yang anda sampaikan dan memang mungkin fokus yang ingin anda sampaikan dalam hal ini adalah bahwasanya kita juga tidak bisa memaksakan secara keras tentang apa yang terjadi saat ini karena masih banyak sekali orang tidak terlalu melek tentang teknologi tetapi pada akhirnya ini menjadi sebuah tantangan yang harus mereka upgrade. Memang ini terkesan sedikit kasar karena memaksakan untuk berada di sebuah situasi yang mengharuskan para pedagang ini keluar dari zona nyaman mereka tetapi disisi lain kita juga perlu menyadari bahwa saat ini tingkat konsumtif warga semakin besar dan tentu saja jika ada yang lebih memudahkan untuk mereka berbelanja dari rumah tanpa harus panas-panasan, harus antri dan lain sebagainya karena bisa melakukan semuanya dirumah sambil rebahan dan bebas untuk memilih sesuai dengan apa yang mereka inginkan maka pasti hal itulah yang akan dipilih.
Kehadiran teknoligi yang memang semakin canggih pada akhirnya sekalipun dari awal akan sedikit merepotkan untuk mereka yang tidak terlalu bisa beradaptasi dengan teknologi baru tetapi jika sampai akhir menolak hal itu juga bukan menjadi hal yang bagus tentunya karena justru dengan menutup diri dan tidak mau mengupgrade diri justru inilah yang membuat kita semakin tertinggal.
Ada sisi positif dan negatif sebenarnya yang bisa disadari tetapi terlepas dari itu semua saya rasa dengan beberapa hal yang terjadi maka untuk beberapa hal seperti kemajuan teknologi atau perkembangan zaman pada akhirnya lebih mengarah kepada hal positif dibanding negatifnya meskipun untuk hal negatif masih ada tetapi tingkat positifnya akan tetap jauh lebih besar.
Kembali lagi ke orangnya masing-masing sih,memang sudah ada yang lebih ke enakan berdagang dengan offline,tapi jika untuk di paksa dan memaksakan diri untuk mengenal teknologi masa kini bisa saja,tapi itu masalah nya gak mudah, kayaknya butuh pelatihan atau seminar-seminar khusus untuk membingbing para pedagang offline yang memang butuh pengbingbingan dalam segi teknologi sekarang ini.
Pada akhirnya ini sebenarnya bukanlah sebuah pilihan. Jika memang para pedagang nyaman dengan offline dan tidak merasa terganggu dengan persaingan dunia online memang itu tidak apa-apa untuk terus dilakukan tetapi jika pada akhirnya mereka kerepotan dan merasa tersaingi dengan persaingan pasar online yang semakin besar maka mau tidak mau tentunya mereka sendirilah yang harus berubah karena memaksakan orang lain untuk tetap berada di offline dan tidak memaksimalkan teknologi yang semakin canggih adalah sebuah kesalahan sehingga mereka lah yang harus bergerak untuk bersaing dengan teknologi dan inovasi dalam melakukan perdagangan secara online.
Jika memang sudah nyaman di offline maka mereka yang berada disini tidak boleh merasa terbebani dengan situasi dimana e-commerce online merajalela bahkan menginginkan itu ditutup karena menurut saya ini adalah sebuah kekonyolan. Bukan bermaksud untuk mendeskriminasi dalam hal ini tetapi ketika inovasi semakin merajalela maka secara tidak langsung kita juga harus bisa improve untuk diri sendiri sekalipun memang tidak bisa mendului tetapi kita masih bisa mengikuti arus agar tidak terlalu tertinggal jauh.
Menurut surpei lapangan tentang pendapat pedagang umkm offline ada yang merasa tersaingi,ada juga yang tidak merasa tersaingi tentang adanya berjualan online.
Yang merasa tidak tersaingi mungkin ya karena kemungkinan dagangan mereka laku laris manis,di setiap hari,minggu,atau bulannya selalu ada peningkatan pendapatan.
Yang merasa tersaingi ini sih fakta memang dagangan mereka sepi kurang pembeli dan peminat,otomatis dong pendapat merka juga berkurang, bahkan sama sekali tidak mendaptkan keuntungan(udah allhammdulillah balik modal juga).
sr. member
Activity: 1274
Merit: 423
December 25, 2023, 04:50:35 PM
#34
Saya cukup mengerti dengan apa yang anda sampaikan dan memang mungkin fokus yang ingin anda sampaikan dalam hal ini adalah bahwasanya kita juga tidak bisa memaksakan secara keras tentang apa yang terjadi saat ini karena masih banyak sekali orang tidak terlalu melek tentang teknologi tetapi pada akhirnya ini menjadi sebuah tantangan yang harus mereka upgrade. Memang ini terkesan sedikit kasar karena memaksakan untuk berada di sebuah situasi yang mengharuskan para pedagang ini keluar dari zona nyaman mereka tetapi disisi lain kita juga perlu menyadari bahwa saat ini tingkat konsumtif warga semakin besar dan tentu saja jika ada yang lebih memudahkan untuk mereka berbelanja dari rumah tanpa harus panas-panasan, harus antri dan lain sebagainya karena bisa melakukan semuanya dirumah sambil rebahan dan bebas untuk memilih sesuai dengan apa yang mereka inginkan maka pasti hal itulah yang akan dipilih.
Kehadiran teknoligi yang memang semakin canggih pada akhirnya sekalipun dari awal akan sedikit merepotkan untuk mereka yang tidak terlalu bisa beradaptasi dengan teknologi baru tetapi jika sampai akhir menolak hal itu juga bukan menjadi hal yang bagus tentunya karena justru dengan menutup diri dan tidak mau mengupgrade diri justru inilah yang membuat kita semakin tertinggal.
Ada sisi positif dan negatif sebenarnya yang bisa disadari tetapi terlepas dari itu semua saya rasa dengan beberapa hal yang terjadi maka untuk beberapa hal seperti kemajuan teknologi atau perkembangan zaman pada akhirnya lebih mengarah kepada hal positif dibanding negatifnya meskipun untuk hal negatif masih ada tetapi tingkat positifnya akan tetap jauh lebih besar.
Kembali lagi ke orangnya masing-masing sih,memang sudah ada yang lebih ke enakan berdagang dengan offline,tapi jika untuk di paksa dan memaksakan diri untuk mengenal teknologi masa kini bisa saja,tapi itu masalah nya gak mudah, kayaknya butuh pelatihan atau seminar-seminar khusus untuk membingbing para pedagang offline yang memang butuh pengbingbingan dalam segi teknologi sekarang ini.
Pada akhirnya ini sebenarnya bukanlah sebuah pilihan. Jika memang para pedagang nyaman dengan offline dan tidak merasa terganggu dengan persaingan dunia online memang itu tidak apa-apa untuk terus dilakukan tetapi jika pada akhirnya mereka kerepotan dan merasa tersaingi dengan persaingan pasar online yang semakin besar maka mau tidak mau tentunya mereka sendirilah yang harus berubah karena memaksakan orang lain untuk tetap berada di offline dan tidak memaksimalkan teknologi yang semakin canggih adalah sebuah kesalahan sehingga mereka lah yang harus bergerak untuk bersaing dengan teknologi dan inovasi dalam melakukan perdagangan secara online.
Jika memang sudah nyaman di offline maka mereka yang berada disini tidak boleh merasa terbebani dengan situasi dimana e-commerce online merajalela bahkan menginginkan itu ditutup karena menurut saya ini adalah sebuah kekonyolan. Bukan bermaksud untuk mendeskriminasi dalam hal ini tetapi ketika inovasi semakin merajalela maka secara tidak langsung kita juga harus bisa improve untuk diri sendiri sekalipun memang tidak bisa mendului tetapi kita masih bisa mengikuti arus agar tidak terlalu tertinggal jauh.


Yang membuat ini menjadi menarik adalah karena Tiktok tidak main-main sekarang untuk mengembangkan E-commerce mereka mengingat saat ini Tiktok langsung Bersinergi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) untuk kemitraan secara strategis dalam mengembangkan pasar e-commerce yang mana hal ini terjadi karena Tiktok mengakuisisi sebagian besar saham Tokopedia beberapa waktu lalu.



Pernah baca utas di twitter (barusan coba nyari tapi gak ketemu nanti di update kalau udah ketemu), kalau akhirnya TikTok Shop sudah lama diincar karena memang gak punya ijin jadi e-commerce ijinnya cuma jadi social media aja dan bakal balik lagi tapi ya bekerja sama dengan e-commerce yang sudah ada, antara Shopee atau Tokopedia, dan memang lebih condong ke Tokopedia karena Tokopedia lebih dekat dengan pemerintah pembuat kebijakan, dan juga shopee sudah bisa mengembangkan Live Shopping sendiri. Tapi waktu itu tidak tahu skenarionya bakal kayak gimana, ternyata Saham Tokopedianya malah yang dibeli TikTok.

Kalau buat UMKM sepertinya gak bakal banyak perubahan, selalu yang punya modal banyak yg bakal lebih gampang berkembang, bakal lebih mudah nyewa influencer terkenal buat jadi host live shoppping, yang modal dikit ya dapat remah-remah dan sisanya saja.
Saya tidak terlalu tahu mengenai hal ini tetapi memang sebenarnya jika memang mereka ingin mendapatkan izin sebelum kejadian akuisisi dari tokopedia ini sebenarnya saya rasa cukup simpel karena tinggal hanya pengajuan saja tetapi memang mungkin ada beberapa alasan termasuk dalam segi bisnis karena jika mereka melakukan perizinan kembali maka secara tidak langsung mereka akan kembali dikenakan pajak dan itu mungkin yang sedikit di hindari.
Dengan adanya akuisisi dari Tokopedia sekarang untuk bytedance maka secara tidak langsung ini menjadi keuntungan tersendiri untuk tiktok karena mereka tidak perlu terlalu repot dengan masalah perizinan karena dengan sistem yang ada mereka akan langsung bisa melakukan live shoping kembali mengingat ada nama tokopedia di belakang mereka yang menjadi acuan perizinan e-commerce.
Setidaknya dengan adanya Live shoping kembali ada sebuah harapan baru untuk mereka penggiat UMKM. Memang dalam hal ini bukan berarti dengan adanya tiktok semua masalah untuk UMKM selesai tetapi setidaknya ada sedikit bantuan yang pasti terasa melalui live shoping yang dilakukan adapun pada akhirnya itu laku atau tidak saya rasa ini kembali kepada strategi marketing masing-masing.
sr. member
Activity: 1358
Merit: 268
Graphic & Motion Designer
December 24, 2023, 05:33:16 PM
#33

Yang membuat ini menjadi menarik adalah karena Tiktok tidak main-main sekarang untuk mengembangkan E-commerce mereka mengingat saat ini Tiktok langsung Bersinergi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) untuk kemitraan secara strategis dalam mengembangkan pasar e-commerce yang mana hal ini terjadi karena Tiktok mengakuisisi sebagian besar saham Tokopedia beberapa waktu lalu.



Pernah baca utas di twitter (barusan coba nyari tapi gak ketemu nanti di update kalau udah ketemu), kalau akhirnya TikTok Shop sudah lama diincar karena memang gak punya ijin jadi e-commerce ijinnya cuma jadi social media aja dan bakal balik lagi tapi ya bekerja sama dengan e-commerce yang sudah ada, antara Shopee atau Tokopedia, dan memang lebih condong ke Tokopedia karena Tokopedia lebih dekat dengan pemerintah pembuat kebijakan, dan juga shopee sudah bisa mengembangkan Live Shopping sendiri. Tapi waktu itu tidak tahu skenarionya bakal kayak gimana, ternyata Saham Tokopedianya malah yang dibeli TikTok.

Kalau buat UMKM sepertinya gak bakal banyak perubahan, selalu yang punya modal banyak yg bakal lebih gampang berkembang, bakal lebih mudah nyewa influencer terkenal buat jadi host live shoppping, yang modal dikit ya dapat remah-remah dan sisanya saja.
jr. member
Activity: 105
Merit: 5
December 24, 2023, 12:25:59 AM
#32
Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan? terlebih kita tahu banyak sekali mereka (para pedagang offline) yang memang berada di pasar terutama pasar tanah abang yang sebelumnya menuntut bahwa E-Commerce di tutup karena dianggap mengganggu mereka selalu resah dengan tiktok dan e-commerce lainnya. apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Entah kenapa pedagang offline tidak segera move on ke online?, kalau mereka tetap bertahan di offline, ane yakin mereka akan tumbang dengan cepat. Ane malah tidak habis pikir, kesempatan mereka untuk ngikut berjualan online itu besar, mereka bisa mulai dari sekarang dengan mengikuti cara berjualan yang sudah ada. Ya tentu tidak usah ambil untung banyak, yang penting cari pelanggan dulu. Zaman sekarang kalau sudah banyak pelanggan walau untung kecil sekalipun akan jadi bukit juga.
Mungkin keadaan orang gak semuanya ngerti teknologi dan bisa mengikuti jaman sekarang ini,pastinya kita tau ya pedagang offline gak semuanya kaum muda,yang mana yang nama nya kaum mudah sudah dibekali dengan penggetahuan yang kekinian beda sama pedagan offline yang mungkin sudah agak lanjut usia(pastinya mereka kurang ngerti tentang teknologi sekarang ini).
Saya cukup mengerti dengan apa yang anda sampaikan dan memang mungkin fokus yang ingin anda sampaikan dalam hal ini adalah bahwasanya kita juga tidak bisa memaksakan secara keras tentang apa yang terjadi saat ini karena masih banyak sekali orang tidak terlalu melek tentang teknologi tetapi pada akhirnya ini menjadi sebuah tantangan yang harus mereka upgrade. Memang ini terkesan sedikit kasar karena memaksakan untuk berada di sebuah situasi yang mengharuskan para pedagang ini keluar dari zona nyaman mereka tetapi disisi lain kita juga perlu menyadari bahwa saat ini tingkat konsumtif warga semakin besar dan tentu saja jika ada yang lebih memudahkan untuk mereka berbelanja dari rumah tanpa harus panas-panasan, harus antri dan lain sebagainya karena bisa melakukan semuanya dirumah sambil rebahan dan bebas untuk memilih sesuai dengan apa yang mereka inginkan maka pasti hal itulah yang akan dipilih.
Kehadiran teknoligi yang memang semakin canggih pada akhirnya sekalipun dari awal akan sedikit merepotkan untuk mereka yang tidak terlalu bisa beradaptasi dengan teknologi baru tetapi jika sampai akhir menolak hal itu juga bukan menjadi hal yang bagus tentunya karena justru dengan menutup diri dan tidak mau mengupgrade diri justru inilah yang membuat kita semakin tertinggal.
Ada sisi positif dan negatif sebenarnya yang bisa disadari tetapi terlepas dari itu semua saya rasa dengan beberapa hal yang terjadi maka untuk beberapa hal seperti kemajuan teknologi atau perkembangan zaman pada akhirnya lebih mengarah kepada hal positif dibanding negatifnya meskipun untuk hal negatif masih ada tetapi tingkat positifnya akan tetap jauh lebih besar.
Kembali lagi ke orangnya masing-masing sih,memang sudah ada yang lebih ke enakan berdagang dengan offline,tapi jika untuk di paksa dan memaksakan diri untuk mengenal teknologi masa kini bisa saja,tapi itu masalah nya gak mudah, kayaknya butuh pelatihan atau seminar-seminar khusus untuk membingbing para pedagang offline yang memang butuh pengbingbingan dalam segi teknologi sekarang ini.
sr. member
Activity: 1638
Merit: 330
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
December 23, 2023, 12:19:12 PM
#31
aturannya sudah ada kok mas, tinggal penjual offlinenya saja yang perlu menyadari akan perubahan kebiasaan membeli dari masyarakat saat ini. Sekarang, kita semua bisa menemukan orang beli kebutuhan dapur saja milih beli online daripada beli ke warung walaupun jaraknya hanya 200m dari rumahnya, dengan alasan mager atau males bawa barang banyak-banyak. jika mereka sudah menyadari hal tersebut, seharusnya penjual offline akan mulai mencari berbagai metode untuk menjual secara hybrid, offline dan online.

Sebenarnya hal itu yang kudu diperhatikan sama pedagang offline. Saat ini era sudah berubah dimana orang-orang sudah lebih memilih buat belanja online daripada ofline. Kalau yang saya tahu dari beberapa kawan yang saya tanyakan alasan mereka lebih memilih berbelanja online adalah karena mudahnya dalam mengakses ketersediaan produk dan harga. Katanya kalau ke tempat offline semisal ke toko pakaian itu mereka tidak tahu harganya berapa. Dan untuk pilihannya pasti sangat terbatas karena tidak mungkin kita meminta penjaga toko mengeluarkan semuanya. Belum lagi kalau ternyata tidak jadi beli yang tentu akan memunculkan rasa tidak nyaman tersendiri.
Iya memang tidak bisa di pungkiri kalau berbelanja online jauh lebih mudah di bandingkan ofline dan sangat banyak hal hal positif dataupun kemudahan dari berbelanja online jadi memang cukup wajar jiak masyarakat Indonesia saat ini sudah muali menikmati kemudahan dalam berbelanja online.
Dan tidak ada jalan lain bagi para pedagangan ofline selain untuk mengikuti perkembangan yang ada karena Pemerintah tidak mungkin hanya mengatur regulasi bagi mereka saja. Jadi menurut saya dibukanya kembali tiktokshop adalah hal yang lumrah.
full member
Activity: 683
Merit: 112
December 23, 2023, 11:19:40 AM
#30
Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan? terlebih kita tahu banyak sekali mereka (para pedagang offline) yang memang berada di pasar terutama pasar tanah abang yang sebelumnya menuntut bahwa E-Commerce di tutup karena dianggap mengganggu mereka selalu resah dengan tiktok dan e-commerce lainnya. apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Saya juga penasaran untuk menunggu bagaimana hasilnya di pasar-pasar tradisional. Apakah hasilnya akan sama seperti ketika Tiktok belum ditutup kemarin yang membuat orderan mereka sepi ataukah ada kemajuan dari sisi orderan yang masih tetap stabil seperti biasanya. Jika memang hasilnya sama seperti sebelum Tiktok ditutup, apakah mereka akan menuntut seperti kemarin atau hanya akan diam saja?

Saya pernah datang ke pasar tradisional di kota saya. Saya melihat ada beberapa pedagang di sana yang menggunakan hape ala kadarnya untuk mengiklankan produknya melalui online shop. Itu berarti si pedagang sudah memahami bahwa ada persaingan di antara toko offline dan online dan untuk toko online seharusnya bisa menyesuaikan dirinya dengan kondisi zaman yang sudah berbeda dengan sebelumnya.
sr. member
Activity: 1316
Merit: 324
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
December 23, 2023, 03:45:52 AM
#29
aturannya sudah ada kok mas, tinggal penjual offlinenya saja yang perlu menyadari akan perubahan kebiasaan membeli dari masyarakat saat ini. Sekarang, kita semua bisa menemukan orang beli kebutuhan dapur saja milih beli online daripada beli ke warung walaupun jaraknya hanya 200m dari rumahnya, dengan alasan mager atau males bawa barang banyak-banyak. jika mereka sudah menyadari hal tersebut, seharusnya penjual offline akan mulai mencari berbagai metode untuk menjual secara hybrid, offline dan online.

Sebenarnya hal itu yang kudu diperhatikan sama pedagang offline. Saat ini era sudah berubah dimana orang-orang sudah lebih memilih buat belanja online daripada ofline. Kalau yang saya tahu dari beberapa kawan yang saya tanyakan alasan mereka lebih memilih berbelanja online adalah karena mudahnya dalam mengakses ketersediaan produk dan harga. Katanya kalau ke tempat offline semisal ke toko pakaian itu mereka tidak tahu harganya berapa. Dan untuk pilihannya pasti sangat terbatas karena tidak mungkin kita meminta penjaga toko mengeluarkan semuanya. Belum lagi kalau ternyata tidak jadi beli yang tentu akan memunculkan rasa tidak nyaman tersendiri.
sr. member
Activity: 1078
Merit: 401
December 23, 2023, 03:43:25 AM
#28
Ini dilema sebenarnya dibukannya tiktokshop kembali bagi umkm, akan tetapi saat ini sudah saatnya karna era digital semua dituntut murah dan cepat serta mengurangi biaya transportasi, saat ini pemerintah yang harus dipikikan transisi regulasi sehingga aturan juga bisa memihak semua kalangan

aturannya sudah ada kok mas, tinggal penjual offlinenya saja yang perlu menyadari akan perubahan kebiasaan membeli dari masyarakat saat ini. Sekarang, kita semua bisa menemukan orang beli kebutuhan dapur saja milih beli online daripada beli ke warung walaupun jaraknya hanya 200m dari rumahnya, dengan alasan mager atau males bawa barang banyak-banyak. jika mereka sudah menyadari hal tersebut, seharusnya penjual offline akan mulai mencari berbagai metode untuk menjual secara hybrid, offline dan online.
Benar sekali, saat ini memang para penjual Offline ataupun pedagang UMKM yang harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang ada ehingga memang mereka sudah di haruskan untuk mengikuti tren ataupun perkembangan zaman.
Lagi selama tiktokshop di tutup juga tidak berdampak besar terhadap pejual offline karena para pembeli saat ini yang mayoritas sudah nyaman membeli Online akan berbelanja di paltform lain meskipun tiktokshop di tutup.

Jadi secara pribadi saya sangat setuju dan senang dengan dibukanya kembali tiktokshop, terlpeas dari banyaknya pedagangan ofline yang mengeluh namun saya pikir cukup banyak juga para pedagangan UMKM yang tidak memiliki lapak dan cukup membantu dari tiktokshop.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 423
December 22, 2023, 01:23:59 PM
#27
Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan? terlebih kita tahu banyak sekali mereka (para pedagang offline) yang memang berada di pasar terutama pasar tanah abang yang sebelumnya menuntut bahwa E-Commerce di tutup karena dianggap mengganggu mereka selalu resah dengan tiktok dan e-commerce lainnya. apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Entah kenapa pedagang offline tidak segera move on ke online?, kalau mereka tetap bertahan di offline, ane yakin mereka akan tumbang dengan cepat. Ane malah tidak habis pikir, kesempatan mereka untuk ngikut berjualan online itu besar, mereka bisa mulai dari sekarang dengan mengikuti cara berjualan yang sudah ada. Ya tentu tidak usah ambil untung banyak, yang penting cari pelanggan dulu. Zaman sekarang kalau sudah banyak pelanggan walau untung kecil sekalipun akan jadi bukit juga.
Mungkin keadaan orang gak semuanya ngerti teknologi dan bisa mengikuti jaman sekarang ini,pastinya kita tau ya pedagang offline gak semuanya kaum muda,yang mana yang nama nya kaum mudah sudah dibekali dengan penggetahuan yang kekinian beda sama pedagan offline yang mungkin sudah agak lanjut usia(pastinya mereka kurang ngerti tentang teknologi sekarang ini).
Saya cukup mengerti dengan apa yang anda sampaikan dan memang mungkin fokus yang ingin anda sampaikan dalam hal ini adalah bahwasanya kita juga tidak bisa memaksakan secara keras tentang apa yang terjadi saat ini karena masih banyak sekali orang tidak terlalu melek tentang teknologi tetapi pada akhirnya ini menjadi sebuah tantangan yang harus mereka upgrade. Memang ini terkesan sedikit kasar karena memaksakan untuk berada di sebuah situasi yang mengharuskan para pedagang ini keluar dari zona nyaman mereka tetapi disisi lain kita juga perlu menyadari bahwa saat ini tingkat konsumtif warga semakin besar dan tentu saja jika ada yang lebih memudahkan untuk mereka berbelanja dari rumah tanpa harus panas-panasan, harus antri dan lain sebagainya karena bisa melakukan semuanya dirumah sambil rebahan dan bebas untuk memilih sesuai dengan apa yang mereka inginkan maka pasti hal itulah yang akan dipilih.
Kehadiran teknoligi yang memang semakin canggih pada akhirnya sekalipun dari awal akan sedikit merepotkan untuk mereka yang tidak terlalu bisa beradaptasi dengan teknologi baru tetapi jika sampai akhir menolak hal itu juga bukan menjadi hal yang bagus tentunya karena justru dengan menutup diri dan tidak mau mengupgrade diri justru inilah yang membuat kita semakin tertinggal.
Ada sisi positif dan negatif sebenarnya yang bisa disadari tetapi terlepas dari itu semua saya rasa dengan beberapa hal yang terjadi maka untuk beberapa hal seperti kemajuan teknologi atau perkembangan zaman pada akhirnya lebih mengarah kepada hal positif dibanding negatifnya meskipun untuk hal negatif masih ada tetapi tingkat positifnya akan tetap jauh lebih besar.
legendary
Activity: 2198
Merit: 1592
hmph..
December 22, 2023, 08:00:23 AM
#26
Ini dilema sebenarnya dibukannya tiktokshop kembali bagi umkm, akan tetapi saat ini sudah saatnya karna era digital semua dituntut murah dan cepat serta mengurangi biaya transportasi, saat ini pemerintah yang harus dipikikan transisi regulasi sehingga aturan juga bisa memihak semua kalangan

aturannya sudah ada kok mas, tinggal penjual offlinenya saja yang perlu menyadari akan perubahan kebiasaan membeli dari masyarakat saat ini. Sekarang, kita semua bisa menemukan orang beli kebutuhan dapur saja milih beli online daripada beli ke warung walaupun jaraknya hanya 200m dari rumahnya, dengan alasan mager atau males bawa barang banyak-banyak. jika mereka sudah menyadari hal tersebut, seharusnya penjual offline akan mulai mencari berbagai metode untuk menjual secara hybrid, offline dan online.
jr. member
Activity: 105
Merit: 5
December 22, 2023, 01:06:10 AM
#25
Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan? terlebih kita tahu banyak sekali mereka (para pedagang offline) yang memang berada di pasar terutama pasar tanah abang yang sebelumnya menuntut bahwa E-Commerce di tutup karena dianggap mengganggu mereka selalu resah dengan tiktok dan e-commerce lainnya. apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Entah kenapa pedagang offline tidak segera move on ke online?, kalau mereka tetap bertahan di offline, ane yakin mereka akan tumbang dengan cepat. Ane malah tidak habis pikir, kesempatan mereka untuk ngikut berjualan online itu besar, mereka bisa mulai dari sekarang dengan mengikuti cara berjualan yang sudah ada. Ya tentu tidak usah ambil untung banyak, yang penting cari pelanggan dulu. Zaman sekarang kalau sudah banyak pelanggan walau untung kecil sekalipun akan jadi bukit juga.
Mungkin keadaan orang gak semuanya ngerti teknologi dan bisa mengikuti jaman sekarang ini,pastinya kita tau ya pedagang offline gak semuanya kaum muda,yang mana yang nama nya kaum mudah sudah dibekali dengan penggetahuan yang kekinian beda sama pedagan offline yang mungkin sudah agak lanjut usia(pastinya mereka kurang ngerti tentang teknologi sekarang ini).
member
Activity: 154
Merit: 17
December 22, 2023, 12:53:36 AM
#24
Saya gak pernah sih belanja di tiktokshop satu kali pun(yang kata nya lebih murah dari toko-toko online lainnya).
Dengan dibukanya tiktokshop,pasti akan menimbulkan perbinycangan baru lagi dikalangan masyarakat khususnya pedagan offline.
Tapi mudah-mudahan untuk tiktokshop yang sekarang ini soal harga dan lainnya bisa lebih bijak lagi ya,menyetarakan dengan toko-toko online lainnya(karena untuk di toko online lain misal lazada itu untuk sekarang ini ongkosnya saja sudah 20rb).

tidak semua toko ddi tik tok mau memberikan promo potongan harga untuk pelanggan mereka namun cukup banyak potongan harga itu di berikan oleh pihak tokopedia sendiri, yah saya lihat kerjasama antara tik tok dan tokopedia ini bakal menjadikan brand tik tok sangat kuat, dan bahkan bisa menggeser dominasi shopee, sungguh langkah yang bijak yang di lakukan pemilik tokopedia ddalam kerjasama ini, kedua platform benar benar untung untuk jangka panjang, saya menyarankan untuk pelaku toko offline memiliki toko online juga di tik tok.
Wah bagus lagi jika demikian kenyataanya,saya gak pernah belanja ditiktokshop makan nya saya gak pernah ngerasain sensasi kenyamanan,ketagihan(berbelanja), ditiktokshop tersebut.
Iya seharus nya sih begitu,tapi kan gak semua orang ngerti dengan internet(teknologi),karena menurut saya masih banyak pedagang offline maaf seperti yang udah agak tua mereka tidak tau cara untuk menggunakan aplikasi tiktok bagaimana dan seperti apa.
member
Activity: 66
Merit: 18
Tontogether | Save Smart & Win Big
December 22, 2023, 12:43:31 AM
#23
-snip-apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Kisruh sudah pasti akan muncul, karena ini akan dianggap sebagai keputusan "plin-plan" pemerintah. padahal, ada atau tidak TikTok shop pun tidak mengubah kebiasaan pelanggan yang sudah bergeser dalam proses transaksi dari offline ke online. Tapi, apakah ini akan menjadi hambatan? tentu tidak, ada banyak hal yang bisa menjadi solusi, Misal, karena saat ini TikTok bekerja sama dengan GoTo, saya yakin pada tiktok shop nanti, sistem shopping tokopedia akan diintegrasi dengan tiktok. Jadi, produk yang ada di TikTok adalah produk yang dijual di Toped, mungkin lho ya ini, karena kita masih belum tahu tiktok shop yang baru ini sistemnya seperti apa.
Ini dilema sebenarnya dibukannya tiktokshop kembali bagi umkm, akan tetapi saat ini sudah saatnya karna era digital semua dituntut murah dan cepat serta mengurangi biaya transportasi, saat ini pemerintah yang harus dipikikan transisi regulasi sehingga aturan juga bisa memihak semua kalangan
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
December 21, 2023, 09:49:47 PM
#22
sebenarnya yang menjadi pro kontra bukanlah platform berjualannya, baik itu ecoomerce atau sosial commerce. sebagaimana kita tau facebook juga sosial commerce akan tetapi memiliki fitur marketplace dari dulu sebelum tiktok. aman-aman saja. lalu kenapa tiktok dilarang? katanya tidak berizin. ya mungkin bisa.
ya karena ada yang melaporkan, dan yang melaporkan menurut ane pasti e-comerce yang merasa tersaingi oleh tiktok shop. Sedangkan facebook, karena marketplacenya tidak begitu masive (sama kayak olx, dsb) tentu mereka anggap ini bukanlah sebuah ancaman kayak tik tok shop lakukan. Tapi sekedar having fun, dan yang dijual di facebook juga rata-rata barang bekas, sehingga kayak shopee dan tokopedia juga enggan melaporkan fb ini karena bukan siangan mereka jualan produk baru.
full member
Activity: 322
Merit: 128
Sugars.zone | DatingFi - Earn for Posting
December 17, 2023, 10:45:05 AM
#21
tetapi sejauh pengelihatan saya, sekarang ini platform penjualan online sangatlah tidak fear. banyak yang banting harga jauh di harga pasaran. alhasil penjual offlinepun tidak laku karena pembeli lebih memilih barang yang murah dengan kualitas yang sama di ecommerce. bahkan saya juga pernah beremu dengan pembeli yang membandingkan harga dengan platform online saat membeli di pedagang secara langsung. padahal penjual offline itu lebih ribet belum mengurus ijin, apalagi bayar pajak juga.

Benar, nama juga perdagangan, persaingan harga selalu ada dan terjadi. Harga barang di pasar tradisional pasti berbeda jauh dengan yang di tersedia di pasar ecommerce baik harga atau pilihannya. Saya fikir sekarang masyarakat kita sudah cerdas semua dalam melakukan transaksi berbelanja online, beberapa item pokok dalam membeli selalu di perhatikan, misal lihat rating barang tersebut, komen-komen tentang barang yang ingin  dibeli sampai cek biaya ongkirnya. Nama juga pembeli selalu yang berkwalitas dan murah yang di incar.
sr. member
Activity: 2044
Merit: 329
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
December 16, 2023, 05:16:58 PM
#20
Saya gak pernah sih belanja di tiktokshop satu kali pun(yang kata nya lebih murah dari toko-toko online lainnya).
Dengan dibukanya tiktokshop,pasti akan menimbulkan perbinycangan baru lagi dikalangan masyarakat khususnya pedagan offline.
Tapi mudah-mudahan untuk tiktokshop yang sekarang ini soal harga dan lainnya bisa lebih bijak lagi ya,menyetarakan dengan toko-toko online lainnya(karena untuk di toko online lain misal lazada itu untuk sekarang ini ongkosnya saja sudah 20rb).

tidak semua toko ddi tik tok mau memberikan promo potongan harga untuk pelanggan mereka namun cukup banyak potongan harga itu di berikan oleh pihak tokopedia sendiri, yah saya lihat kerjasama antara tik tok dan tokopedia ini bakal menjadikan brand tik tok sangat kuat, dan bahkan bisa menggeser dominasi shopee, sungguh langkah yang bijak yang di lakukan pemilik tokopedia ddalam kerjasama ini, kedua platform benar benar untung untuk jangka panjang, saya menyarankan untuk pelaku toko offline memiliki toko online juga di tik tok.
hero member
Activity: 2394
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
December 16, 2023, 08:47:39 AM
#19
Rezki atau nama lainnya uang akan mencari pemiliknya, dan terkait Pro dan Kontra yang timbul akibat dari kerjasama antara Tiktok dengan Tokopedia dengan pedagang Offline memang tidak dapat terelakkan. Saya pikir para pelaku atau pedagang Offline harus beradaptasi dengan perkembangan zaman, mereka harus memperbaharui cara mereka berjualan. Saya pikir mereka sudah memikirkan hal ini, dan kita juga melihat bahwa di antara mereka juga berjualan secara Online di berbagai Platform. Negara tentu tidak berencana menciptakan kisruh dan tidak akan merubah kebijakannya untuk mendukung salah satu diantara kedua pelaku usaha ini. Tetapi yang di lihat oleh Negara adalah seberapa besar pendapatan yang di dapatkan dalam bentuk pajak, ya pendapatan tahunan yang membuat Negara untung.

full member
Activity: 644
Merit: 155
Eloncoin.org - Mars, here we come!
December 15, 2023, 08:00:03 PM
#18
sebenarnya yang menjadi pro kontra bukanlah platform berjualannya, baik itu ecoomerce atau sosial commerce. sebagaimana kita tau facebook juga sosial commerce akan tetapi memiliki fitur marketplace dari dulu sebelum tiktok. aman-aman saja. lalu kenapa tiktok dilarang? katanya tidak berizin. ya mungkin bisa.
tetapi sejauh pengelihatan saya, sekarang ini platform penjualan online sangatlah tidak fear. banyak yang banting harga jauh di harga pasaran. alhasil penjual offlinepun tidak laku karena pembeli lebih memilih barang yang murah dengan kualitas yang sama di ecommerce. bahkan saya juga pernah beremu dengan pembeli yang membandingkan harga dengan platform online saat membeli di pedagang secara langsung. padahal penjual offline itu lebih ribet belum mengurus ijin, apalagi bayar pajak juga.
hero member
Activity: 784
Merit: 615
December 15, 2023, 10:32:31 AM
#17


Saya menerima email ini beberapa hari lalu dan memang sekarang saya dan partner saya sudah bisa memulai kembali untuk berjualan di tiktok karena memang dengan beberapa kondisi yang terjadi saat ini memungkinkan untuk Tiktok membuka kembali tiktokshop mereka karena saat ini jika melihat dari apa yang terjadi ini seperti saat ini untuk Tiktok dan tokopedia sebenarnya ini saya rasa adalah cara cerdas mereka yang memiliki uang berbisnis terutama untuk bytedance yang notabene adalah pemilik dari tiktok.
Dengan pengakuisisian yang dilakukan maka secara tidak langsung saat ini mereka tidak perlu direpotkan dengan perizinan meskipun pasti ada formalitas yang terjadi tetapi ini tidak akan terlalu di persulit terlebih sudah ada nama besar tokopedia yang notabene adalah salah satu e-commerce terbesar di Indonesia saat ini.

Adapun untuk masalah persaingan dagang antara yang online dan offline sebenarnya sekarang tergantung dari kita sebagai pelaku UMKM yang memang harus melakukan pengupgrade an diri karena seperti yang anda OP katakan. Saat ini dunia semakin canggih dan alat-alat sekarang sudah semakin modern sehingga dalam hal ini mindset kita perlu di ubah dan cara pandang kita terhadap kemajuan teknologi harus sedikit lebih di perbaiki karena bagaimanapun juga kita harus melek akan hal itu jika memang tidak ingin tertinggal dari perkembangan zaman sehingga pro dan kontra pasti akan ada hanya saja untuk mereka yang lebih bisa mengerti dan tidak menutup diri dari kemajuan teknologi dan perkembangan zaman saya rasa tidak akan sulit untuk mereka mengerti situasinya.
jr. member
Activity: 180
Merit: 1
December 15, 2023, 01:59:40 AM
#16
Sebelumnya saya juga berpikir bahwa kemungkinan Tiktok Shop akan hadir kembali ditengah tengah kita, sebab penutupan beroperasinya Tiktok Shop beberapa waktu lalu karena mereka tidak memiliki izin untuk transaksi jual beli. Namun dari apa yang saya baca, sebenanya mereka juga belum memiliki izin e-comerce pada saat mereka mulai beroperasi ini. Namun dari apa yang saya kutip dari CNBC Indonesia,
Quote
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa TikTok itu bukan ecommerce. Oleh karena itu, TikTok tidak bisa menyediakan layanan jualan di platformnya.

"Jadi begini, ecommercenya itu Tokopedia. kerja sama dengan TikTok. Jadi TikTok itu dia tidak ecommerce, ecommerce-nya, jualannya, yang jualan Tokopedia," kata Mendag, Selasa (12/12/2023).

Namun, ia menjelaskan pola kerja sama TikTok dan Tokopedia menggunakan teknologi tinggi. Oleh karena itu, kemitraan antara kedua perusahaan terlebih dulu melalui masa uji coba selama 3-4 bulan.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20231212130447-37-496470/tiktok-shop-buka-tanpa-izin-ecommerce-ini-penjelasan-mendag

Jadi jika melihat dari apa yang disampaikan Mendag, bisa saja Tiktok Shop kembali ditutup atau justru akan berjalan seterusnya.

Untuk polemik masyarakat yang mengeluh tentang kehadiran Tiktok Shop ini, saya pikir mereka juga harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknoligi digital agar mereka juga menjadi salah satu bagian orang yang bisa mendapatkan keuntungan disana. Sebab jika hanya protes dan keberatan, menurut saya itu tidak akan berdampak banyak, tetap saja mereka yang harus berusaha.
Gak ada habisnya ya membicarakan tiktokshop ini, kemarin demo minta tiktokshop di tutup,sekarang sudah dibuka kembali,dan menjadi perbincangan hangat lagi di kalangan masyarakat (terutama pedagan offline),ada yang senang dan ada juga yang merasa tidak senang,entah lah masih menjadi permasalahan dan belum ada jalan keluarnya, khusus nya untuk pedagan-pedagan offline.
member
Activity: 93
Merit: 22
December 14, 2023, 10:28:40 AM
#15
akan tetapi saya rasa bisa jadi itu karena dipengaruhi oleh pengusaha sewa gedung dan sejenisnya, jika offline tidak berjalan maka saya rasa sewa gedung tak di gunakan lagi, alhasil mereka pastinya mencari cara supaya sewa offline berjalan.
Tidak juga mas, banyak pelaku bisnis online yang baru muncul justru mengalami pertumbuhan bisnis yang pesat, sehingga mereka butuh gedung baru untuk digunakan sebagai gudang.
Iya gan mungkin itu bagi pengusaha yang memang sudah harus menggunakan gudang untuk penyimpanan produk, cuman kenyataannya disituasi sekarang ruko tidak begitu digunakan atau jarang-jarang digunakan karena ruko itu rata-rata ruangan nya kecil/terbatas.

ini akan butuh waktu, khususnya untuk upload dan sebagainya dan bisa saja penjualnya tidak paham karena tidak memiliki perangkat atau gaptek. Maka dari itu, pengembang yang berkewajiban untuk mengupload secara bertahap. jika memang pemilik gedung merasa terancam akan bisnisnya.
Saya rasa orang yang anda maksud "gaptek" memang akan kesulitan dalam hal membangun usahanya secara online. Dan memang betul yang anda katakan
Quote
maka mereka harus bisa mengakomodir penyewa untuk bisa ikut mengembangkan bisnisnya dalam bisnis online.
jika tidak saya rasa mungkin semua itu akan terhambat dalam perjalanan usaha mereka terlebih dijaman sekarang itu hampir semua serba online.
member
Activity: 154
Merit: 17
December 14, 2023, 03:17:25 AM
#14
Saya gak pernah sih belanja di tiktokshop satu kali pun(yang kata nya lebih murah dari toko-toko online lainnya).
Dengan dibukanya tiktokshop,pasti akan menimbulkan perbinycangan baru lagi dikalangan masyarakat khususnya pedagan offline.
Tapi mudah-mudahan untuk tiktokshop yang sekarang ini soal harga dan lainnya bisa lebih bijak lagi ya,menyetarakan dengan toko-toko online lainnya(karena untuk di toko online lain misal lazada itu untuk sekarang ini ongkosnya saja sudah 20rb).

Kalau bisa saya katakan, untuk harga tidak sepenuhnya murah juga. Ini bergantung pada subsidi yang diberikan oleh tiktok untuk masing-masing toko. Kadang juga ada yang lebih murah di shopee dengan barang yang sama. Jadi, murah atau tidaknya itu relatif sih. Yang membuat tiktokshop rame sih emang karena dulu sistem afiliasinya yang lebih baik daripada di marketplace lainnya. Tapi ga tau juga untuk sekarang. Ongkos kirim yang ditanggung oleh Tiktok (promo free ongkir) pun sejatinya tidak ada yang spesial. Kalau misalkan di Lazada kena ongkir, mungkin mereka tidak punya lagi budget untuk promosi ongkir dengan besar. Yang pasti, dengan penjualan koin Tiktok, saya pikir ini menguatkan Tiktok untuk memberikan free ongkir.
Mungkin ada + dan - nya ya untuk masing-masing marketplace,tapi teman-teman saya pada nyaranin udah deh jangan pernah sekali-kali belanja di tiktokshop,saya tanya kenapa? Mereka bilang takut nya saya keracunan(kecanduan),pengen belanja mulu kata nya di tiktokshop 😅,emang iya sampe segitu nya,tapi saya juga gak pernah penasaran sih walau cuma liat-liat saja,akun tiktok udah pernah punya dulu,untuk sekarang kurang tertarik(menurut saya liat tiktok itu kuota suka boros banget).
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
paper money is going away
December 13, 2023, 08:08:17 PM
#13
Untuk masalah ini bakal berdampak positif atau negatif untuk warga Indonesia, jelas yang menentukan adalah sikap warga untuk menyambut TikTok Shop ini sendiri. Re-start yang di lakukan TikTok Shop x GoTo jelas bukan tanpa tujuan, karena itulah persaingan marketplace dan e-commerce semakin panas sehingga menurut saya perekonomian bisa berkembang lebih baik. Selama banyak orang yang punya smartphone dan mereka gratis buat unduh aplikasi belanja online, saya yakin peminat nya akan tetap banyak dan tidak berkurang meski ada satu atau dua platform di tutup.

Cara transaksi secara online sudah lama jadi penantang transaksi offline, sedangkan di ruang platform online, TikTok jadi penantang buat Shopee, Lazada, BL bahkan banyak juga yang membuat isu menantang Amazon juga. Kalau melihat perkembangannya, ini possible banget buat terjadi.

Sebagai konsumen pun ane lebih condong beli barang secara online yang bisa di beli dengan aman saja. Jadi ga semua barang lebih prefer ke belanja online. Masih ada banyak barang lain yang ane lebih suka beli secara offline, seperti barang yang volume dan berat nya besar, atau barang yang cocok-cocokan sesuai dengan karakter ane supaya bisa coba langsung di TKP seperti raket badminton, sarung tangan, celana panjang dll. Jadi, seharusnya pasar untuk jual beli offline masih ada, namun jumlahnya jelas berkurang. Tinggal seberapa kreatif saja penjual masa kini.

Bisa dikatakan era sudah semakin hari semakin berubah, kalau kita tidak bisa menyesuaikan dengan perkembangan era, maka jangan marah juga kalau kita ketinggalan. TikTok Shop bikin era baru dengan kombinasi platform sosial + e-commerce, dan terbukti laku di pasaran Indonesia karena promonya yang juga menarik.
legendary
Activity: 2198
Merit: 1592
hmph..
December 13, 2023, 10:01:22 AM
#12
Saya gak pernah sih belanja di tiktokshop satu kali pun(yang kata nya lebih murah dari toko-toko online lainnya).
Dengan dibukanya tiktokshop,pasti akan menimbulkan perbinycangan baru lagi dikalangan masyarakat khususnya pedagan offline.
Tapi mudah-mudahan untuk tiktokshop yang sekarang ini soal harga dan lainnya bisa lebih bijak lagi ya,menyetarakan dengan toko-toko online lainnya(karena untuk di toko online lain misal lazada itu untuk sekarang ini ongkosnya saja sudah 20rb).

Kalau bisa saya katakan, untuk harga tidak sepenuhnya murah juga. Ini bergantung pada subsidi yang diberikan oleh tiktok untuk masing-masing toko. Kadang juga ada yang lebih murah di shopee dengan barang yang sama. Jadi, murah atau tidaknya itu relatif sih. Yang membuat tiktokshop rame sih emang karena dulu sistem afiliasinya yang lebih baik daripada di marketplace lainnya. Tapi ga tau juga untuk sekarang. Ongkos kirim yang ditanggung oleh Tiktok (promo free ongkir) pun sejatinya tidak ada yang spesial. Kalau misalkan di Lazada kena ongkir, mungkin mereka tidak punya lagi budget untuk promosi ongkir dengan besar. Yang pasti, dengan penjualan koin Tiktok, saya pikir ini menguatkan Tiktok untuk memberikan free ongkir.
member
Activity: 154
Merit: 17
December 13, 2023, 04:03:32 AM
#11
-snip-apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Kisruh sudah pasti akan muncul, karena ini akan dianggap sebagai keputusan "plin-plan" pemerintah. padahal, ada atau tidak TikTok shop pun tidak mengubah kebiasaan pelanggan yang sudah bergeser dalam proses transaksi dari offline ke online. Tapi, apakah ini akan menjadi hambatan? tentu tidak, ada banyak hal yang bisa menjadi solusi, Misal, karena saat ini TikTok bekerja sama dengan GoTo, saya yakin pada tiktok shop nanti, sistem shopping tokopedia akan diintegrasi dengan tiktok. Jadi, produk yang ada di TikTok adalah produk yang dijual di Toped, mungkin lho ya ini, karena kita masih belum tahu tiktok shop yang baru ini sistemnya seperti apa.

saya membuka toko online di shopee dan tiktok dan jujur saja semua produk yang saya jual berasal dari tokopedia, yah di tokopedia ada fitur jual sebagai reseler atau dropshipper, ini yang sebenarnya sangat menguntungkan para penjual, nah sejak awal pun saya yakin bahwa tiktok shop bakal bisa beroperasi kembali di indonesia namun dengan trik lain, dan terbukti mereka menjalin kerja sama dengan tokopedia, sebenarnya saya merasa dengan kehadiran tiktok shop ada banyak ekonomi warga yang terbantu hanya saja para pedagang offline yang mengeluh karena dagangan mereka sepi, kalo saja mereka juga berjualan online pasti dagangan mereka bakal rame juga.
Saya gak pernah sih belanja di tiktokshop satu kali pun(yang kata nya lebih murah dari toko-toko online lainnya).
Dengan dibukanya tiktokshop,pasti akan menimbulkan perbinycangan baru lagi dikalangan masyarakat khususnya pedagan offline.
Tapi mudah-mudahan untuk tiktokshop yang sekarang ini soal harga dan lainnya bisa lebih bijak lagi ya,menyetarakan dengan toko-toko online lainnya(karena untuk di toko online lain misal lazada itu untuk sekarang ini ongkosnya saja sudah 20rb).
sr. member
Activity: 2044
Merit: 329
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
December 12, 2023, 10:28:58 PM
#10
-snip-apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Kisruh sudah pasti akan muncul, karena ini akan dianggap sebagai keputusan "plin-plan" pemerintah. padahal, ada atau tidak TikTok shop pun tidak mengubah kebiasaan pelanggan yang sudah bergeser dalam proses transaksi dari offline ke online. Tapi, apakah ini akan menjadi hambatan? tentu tidak, ada banyak hal yang bisa menjadi solusi, Misal, karena saat ini TikTok bekerja sama dengan GoTo, saya yakin pada tiktok shop nanti, sistem shopping tokopedia akan diintegrasi dengan tiktok. Jadi, produk yang ada di TikTok adalah produk yang dijual di Toped, mungkin lho ya ini, karena kita masih belum tahu tiktok shop yang baru ini sistemnya seperti apa.

saya membuka toko online di shopee dan tiktok dan jujur saja semua produk yang saya jual berasal dari tokopedia, yah di tokopedia ada fitur jual sebagai reseler atau dropshipper, ini yang sebenarnya sangat menguntungkan para penjual, nah sejak awal pun saya yakin bahwa tiktok shop bakal bisa beroperasi kembali di indonesia namun dengan trik lain, dan terbukti mereka menjalin kerja sama dengan tokopedia, sebenarnya saya merasa dengan kehadiran tiktok shop ada banyak ekonomi warga yang terbantu hanya saja para pedagang offline yang mengeluh karena dagangan mereka sepi, kalo saja mereka juga berjualan online pasti dagangan mereka bakal rame juga.
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
December 12, 2023, 10:18:32 PM
#9
Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan? terlebih kita tahu banyak sekali mereka (para pedagang offline) yang memang berada di pasar terutama pasar tanah abang yang sebelumnya menuntut bahwa E-Commerce di tutup karena dianggap mengganggu mereka selalu resah dengan tiktok dan e-commerce lainnya. apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Entah kenapa pedagang offline tidak segera move on ke online?, kalau mereka tetap bertahan di offline, ane yakin mereka akan tumbang dengan cepat. Ane malah tidak habis pikir, kesempatan mereka untuk ngikut berjualan online itu besar, mereka bisa mulai dari sekarang dengan mengikuti cara berjualan yang sudah ada. Ya tentu tidak usah ambil untung banyak, yang penting cari pelanggan dulu. Zaman sekarang kalau sudah banyak pelanggan walau untung kecil sekalipun akan jadi bukit juga.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 423
December 12, 2023, 05:18:28 PM
#8
Justru dengan adanya opsi online dalam perdagangan harusnya mereka juga melakukan hal seperti itu untuk dagangan mereka bukan menutup suatu inovasi agar mereka terus bisa berwirausaha (berdagang) karena bagaimanapun juga ini adalah tantangan bisnis yang memang mau tidak mau itu harus dijalani.
Kita hidup semakin canggih sehingga daripada menutup diri dengan teknologi dan inovasi yang baru dan hanya ingin hidup stagnant seperti ini maka akan lebih baik untuk mencoba bersaing secara sehat dengan memanfaatkan sumber daya yang telah ada karena pada akhirnya rezeki juga tidak akan tertukar serta sudah ada yang mengatur.
Saya sependapat dengan hal ini sebenarnya tetapi ketika berada di Indonesia sebenarnya kita sudah tahu watak di negara kita ini seperti apa untuk orang-orangnya karena memang kita terlalu nyaman dengan situasi dimana zona nyaman ada sehingga ketika ada sebuah hal baru maka sangat wajar akan ada penentangan termasuk hal ini.
Alih-alih untuk berkompetisi dan memperbaiki merk dagang atau cara dalam berdagang justru kebanyakan dari masyarakat kita akan membuat cara yang lebih pintas dengan mencari alasan agar inovasi baru itu tidak ada karena tidak ingin direpotkan dengan inovasi baru yang memang akan merugikan mereka sendiri Cheesy
Ini menjadi masalah lain yang terjadi di sini karena memang kita terlalu menutup diri dengan yang namanya perkembangan zaman meskipun memang tidak semua seperti itu tetapi rata-rata yang terjadi seperti itu yang membuat kita sulit untuk beradaptasi dengan sesuatu yang baru atau dengan teknologi yang semakin canggih yang membuat kita jalan ditempat tanpa ada perkembangan.

-snip-apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Kisruh sudah pasti akan muncul, karena ini akan dianggap sebagai keputusan "plin-plan" pemerintah. padahal, ada atau tidak TikTok shop pun tidak mengubah kebiasaan pelanggan yang sudah bergeser dalam proses transaksi dari offline ke online. Tapi, apakah ini akan menjadi hambatan? tentu tidak, ada banyak hal yang bisa menjadi solusi, Misal, karena saat ini TikTok bekerja sama dengan GoTo, saya yakin pada tiktok shop nanti, sistem shopping tokopedia akan diintegrasi dengan tiktok. Jadi, produk yang ada di TikTok adalah produk yang dijual di Toped, mungkin lho ya ini, karena kita masih belum tahu tiktok shop yang baru ini sistemnya seperti apa.
Masalahnya untuk sekarang menyalahkan pemerintah juga percuma karena dengan akuisisi sebesar itu dari ByteDance selaku pemilik platform tiktok maka secara tidak langsung sekarang Tokopedia sudah menjadi bagian dari tiktok itu sendiri yang membuat pemerintah sudah tidak bisa mendapatkan alasan untuk menutup tiktokshop dengan alasan perizinan karena itu bisa dilakukan dengan mudah apalagi perizinan tokopedia juga sudah ada.
Sebenarnya ini adalah tentang bagaimana strategi pasar dan mau tidak mau para pedagang offline online harus siap dan menerima dengan kemajuan teknologi sekarang jika memang ingin tetap menjadi pedagang yang bisa menguntungkan karena bagaimanapun sekarang ini tingkat konsumtif kita sangat tinggi sehingga daripada kita berfokus dengan menutup diri dengan sistem yang ada maka lebih baik kita lebih bisa untuk mengupgrade diri agar bisa menyaingi penjual lain dengan trik kita sendiri dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sekarang.
legendary
Activity: 2198
Merit: 1592
hmph..
December 12, 2023, 11:12:31 AM
#7
akan tetapi saya rasa bisa jadi itu karena dipengaruhi oleh pengusaha sewa gedung dan sejenisnya, jika offline tidak berjalan maka saya rasa sewa gedung tak di gunakan lagi, alhasil mereka pastinya mencari cara supaya sewa offline berjalan.
Tidak juga mas, banyak pelaku bisnis online yang baru muncul justru mengalami pertumbuhan bisnis yang pesat, sehingga mereka butuh gedung baru untuk digunakan sebagai gudang. Dalam hal ini, jika memang pelaku bisnis properti yang dikhususkan untuk bisnis misal ruko, maka mereka harus bisa mengakomodir penyewa untuk bisa ikut mengembangkan bisnisnya dalam bisnis online. Jika itu di suatu pasar, maka pengembang pasar/pemilik gedung dapat membuka layanan online yang mana barang-barangnya disesuaikan dengan apa yang ada di pasar/gedung tersebut. Tentu ini akan butuh waktu, khususnya untuk upload dan sebagainya dan bisa saja penjualnya tidak paham karena tidak memiliki perangkat atau gaptek. Maka dari itu, pengembang yang berkewajiban untuk mengupload secara bertahap. jika memang pemilik gedung merasa terancam akan bisnisnya.
member
Activity: 93
Merit: 22
December 12, 2023, 09:51:52 AM
#6
langkah tiktok shop untuk kembali ke pasar indonesia sudah bisa ditebak dari awal. mana mungkin mereka mau meninggalkan "ladang basah" dengan cuma-cuma, pasti mereka akan kembali ke pasar indonesia menggandeng e-commerce lain dalam operasionalnya. ya, itu cukup bagus sih karena tiktok shop sudah mendukung banyak umkm di indonesia pada operasionalnya beberapa waktu lalu. tiktok shop juga membantu pelanggan dalam berbelanja langsung dari live dan promo-promonya juga lebih menarik, apalagi promo gratis ongkirnya itu yang paling ditunggu.

mungkin kembali beroperasinya tiktok shop ini akan disambut negatif oleh penjual offline karena mereka merasa terancam dan takut produk mereka tidak laku. namun saya pikir jika penjual offline merasa terancam dengan tiktok shop, mengapa tidak bergabung saja dengan tiktok shop? toh juga sistemnya sudah berubah sekarang dan lebih baik.

jika tidak mau bersaing lagi dengan tiktok shop, itu resiko sendiri sih karena barang-barang di tiktok shop juga sudah berasal dari dalam negeri dan harganya sudah diatur menyesuasikan e-commerce tokped, jadi tidak ada lagi alasan penjual offline untuk memprotes operasional tiktok shop.
Ada benernya juga sih gan,
 
Quote
mungkin kembali beroperasinya tiktok shop ini akan disambut negatif oleh penjual offline karena mereka merasa terancam dan takut produk mereka tidak laku. namun saya pikir jika penjual offline merasa terancam dengan tiktok shop, mengapa tidak bergabung saja dengan tiktok shop? toh juga sistemnya sudah berubah sekarang dan lebih baik.
akan tetapi saya rasa bisa jadi itu karena dipengaruhi oleh pengusaha sewa gedung dan sejenisnya, jika offline tidak berjalan maka saya rasa sewa gedung tak di gunakan lagi, alhasil mereka pastinya mencari cara supaya sewa offline berjalan.
hero member
Activity: 1050
Merit: 587
December 12, 2023, 06:02:23 AM
#5
Sebelumnya saya juga berpikir bahwa kemungkinan Tiktok Shop akan hadir kembali ditengah tengah kita, sebab penutupan beroperasinya Tiktok Shop beberapa waktu lalu karena mereka tidak memiliki izin untuk transaksi jual beli. Namun dari apa yang saya baca, sebenanya mereka juga belum memiliki izin e-comerce pada saat mereka mulai beroperasi ini. Namun dari apa yang saya kutip dari CNBC Indonesia,
Quote
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa TikTok itu bukan ecommerce. Oleh karena itu, TikTok tidak bisa menyediakan layanan jualan di platformnya.

"Jadi begini, ecommercenya itu Tokopedia. kerja sama dengan TikTok. Jadi TikTok itu dia tidak ecommerce, ecommerce-nya, jualannya, yang jualan Tokopedia," kata Mendag, Selasa (12/12/2023).

Namun, ia menjelaskan pola kerja sama TikTok dan Tokopedia menggunakan teknologi tinggi. Oleh karena itu, kemitraan antara kedua perusahaan terlebih dulu melalui masa uji coba selama 3-4 bulan.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20231212130447-37-496470/tiktok-shop-buka-tanpa-izin-ecommerce-ini-penjelasan-mendag

Jadi jika melihat dari apa yang disampaikan Mendag, bisa saja Tiktok Shop kembali ditutup atau justru akan berjalan seterusnya.

Untuk polemik masyarakat yang mengeluh tentang kehadiran Tiktok Shop ini, saya pikir mereka juga harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknoligi digital agar mereka juga menjadi salah satu bagian orang yang bisa mendapatkan keuntungan disana. Sebab jika hanya protes dan keberatan, menurut saya itu tidak akan berdampak banyak, tetap saja mereka yang harus berusaha.
legendary
Activity: 2198
Merit: 1592
hmph..
December 11, 2023, 11:46:54 AM
#4
-snip-apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Kisruh sudah pasti akan muncul, karena ini akan dianggap sebagai keputusan "plin-plan" pemerintah. padahal, ada atau tidak TikTok shop pun tidak mengubah kebiasaan pelanggan yang sudah bergeser dalam proses transaksi dari offline ke online. Tapi, apakah ini akan menjadi hambatan? tentu tidak, ada banyak hal yang bisa menjadi solusi, Misal, karena saat ini TikTok bekerja sama dengan GoTo, saya yakin pada tiktok shop nanti, sistem shopping tokopedia akan diintegrasi dengan tiktok. Jadi, produk yang ada di TikTok adalah produk yang dijual di Toped, mungkin lho ya ini, karena kita masih belum tahu tiktok shop yang baru ini sistemnya seperti apa.
full member
Activity: 644
Merit: 152
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
December 11, 2023, 10:37:24 AM
#3
langkah tiktok shop untuk kembali ke pasar indonesia sudah bisa ditebak dari awal. mana mungkin mereka mau meninggalkan "ladang basah" dengan cuma-cuma, pasti mereka akan kembali ke pasar indonesia menggandeng e-commerce lain dalam operasionalnya. ya, itu cukup bagus sih karena tiktok shop sudah mendukung banyak umkm di indonesia pada operasionalnya beberapa waktu lalu. tiktok shop juga membantu pelanggan dalam berbelanja langsung dari live dan promo-promonya juga lebih menarik, apalagi promo gratis ongkirnya itu yang paling ditunggu.

mungkin kembali beroperasinya tiktok shop ini akan disambut negatif oleh penjual offline karena mereka merasa terancam dan takut produk mereka tidak laku. namun saya pikir jika penjual offline merasa terancam dengan tiktok shop, mengapa tidak bergabung saja dengan tiktok shop? toh juga sistemnya sudah berubah sekarang dan lebih baik.

jika tidak mau bersaing lagi dengan tiktok shop, itu resiko sendiri sih karena barang-barang di tiktok shop juga sudah berasal dari dalam negeri dan harganya sudah diatur menyesuasikan e-commerce tokped, jadi tidak ada lagi alasan penjual offline untuk memprotes operasional tiktok shop.
hero member
Activity: 2842
Merit: 641
https://duelbits.com/
December 11, 2023, 09:24:10 AM
#2
Pengakuisisian ini tejadi karena dampak menurunnya saham Go To yang memang mengharuskan mereka memikirkan cara yang tepat untuk tetap berjalan dengan baik dan memang hal yang terjadi adalah mereka merelakan tokopedia yang di akuisisi sebesar 75 persen oleh ByteDance yang notabene adalah perusahaan induk dibalik platform Tiktok.
Ini jelas menguntungkan untuk Tiktok karena mereka sekarang bisa kembali menjalankan kembali E-commerce tanpa takut terhambat perizinan dari Kementrian perdagagangan (Kemendag) yang memang menjadi masalah awal kenapa mereka harus rela menutup tiktokshop sebelumnya.

Ini jelas menjadi kabar yang sangat menggembirakan untuk mereka yang berada di ruang lingkup tiktok shop karena mereka bisa kembali membuka lembran baru dengan berjualan di tiktok shop seperti yang mereka lakukan sebelumnya selain itu, memang ini akan membuat persaingan e-commerce sepertinya menjadi menarik karena aplikasi ijo dan orange akan kembali bersaing untuk membuktikan diri siapa yang lebih besar karena dengan adanya sumber daya baru dari ByteDance dengan nominal yang cukup besar.
Adapun tentang permasalahan yang terjadi antara para pedagang offline yang memang mengharapkan e-commerce di tutup saya rasa itu tidak akan munkgin bisa terjadi sekalipun mereka menginginkan hal itu karena secara tidak langsung ini menutup peluang usaha orang lain serta mengintervensi adanya inovasi yang terjadi dalam pertumbuhan ekonomi.
Justru dengan adanya opsi online dalam perdagangan harusnya mereka juga melakukan hal seperti itu untuk dagangan mereka bukan menutup suatu inovasi agar mereka terus bisa berwirausaha (berdagang) karena bagaimanapun juga ini adalah tantangan bisnis yang memang mau tidak mau itu harus dijalani.
Kita hidup semakin canggih sehingga daripada menutup diri dengan teknologi dan inovasi yang baru dan hanya ingin hidup stagnant seperti ini maka akan lebih baik untuk mencoba bersaing secara sehat dengan memanfaatkan sumber daya yang telah ada karena pada akhirnya rezeki juga tidak akan tertukar serta sudah ada yang mengatur.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 423
December 11, 2023, 09:11:13 AM
#1
Oktober lalu kita memiliki sebuah drama dimana banyak sekali pedagang online yang mulai mengeluh tentang ditutupnya tiktokshop dari pasar e-commerce yang padahal disana banyak sekali para pelaku UMKM yang menjajakan pasarnya lewat digital karena memang beberapa masalah terutama masalah perizinan yang tidak bisa dilakukan oleh Tiktok sebelumnya (karena Tiktok hanya melakukan perizinan tentang media sosial) membuat mereka harus ditutup sementara di bulan Oktober lalu.
Saat ini ada pemberitaan yang menarik tentang hal ini karena mulai besok tanggal 12 Desember dikatakan bahwa tiktok shop akan dibuka kembali walaupun dengan skema yang sedikit berbeda.

Yang membuat ini menjadi menarik adalah karena Tiktok tidak main-main sekarang untuk mengembangkan E-commerce mereka mengingat saat ini Tiktok langsung Bersinergi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) untuk kemitraan secara strategis dalam mengembangkan pasar e-commerce yang mana hal ini terjadi karena Tiktok mengakuisisi sebagian besar saham Tokopedia beberapa waktu lalu.

TikTok akan menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,5 triliun. Ini sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.

Dengan hal ini secara tidak langsung selain dari nama tiktok ini sendiri sepertinya tiktok akan merubah skema baru dalam e-commerce mereka karena akan langsung bersanding dengan tokopedia sebagai bentuk pengembangan bisnis yang mereka lakukan.
Saya rasa ini akan menjadi langkah cerdas dari segi ekonomi karena saat ini Tokopedia adalah salah satu e-ccomerce terbesar yang di minati di Indonesia dengan bergabungnya atau dengan adanya tiktok sebagai penambah kekuatan mereka saat ini bisa saja mereka akan semakin diminati dan bahkan menjadi penguasa untuk E-Commerce yang mana kita tahu saat ini persaingan Shoppe dan Tokopedia sebenarnya cukup sengit untuk perebutan E-commerce terbaik.

Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan? terlebih kita tahu banyak sekali mereka (para pedagang offline) yang memang berada di pasar terutama pasar tanah abang yang sebelumnya menuntut bahwa E-Commerce di tutup karena dianggap mengganggu mereka selalu resah dengan tiktok dan e-commerce lainnya. apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Jump to: