Topic: [TIPS] Menghindari Investasi Skema Piramida (Read 371 times)

Akhir - ahir ini sedikit reda dengan investasi skema piramida entah masyarakat kita yang sudah mulai paham dengan sistem investasi bodong atau memang tren investasi dengan iming - iming passive income setiap harian atau bulanan sudah mulai tidak begitu menarik lagi bagi masyarakat kita. Namun saya sedikit ingin menggambarkan kenapa masyarakat kita dengan mudah terjebak di investasi skema piramida, ada pencatuman nama OJK atau otoritas jasa keuangan yang menjaga tentang invastasi dan juga mengawasi tentang keuangan menjadikan masyarakat kita sangat menarik untuk berinvestasi termasuk terjebak dengan investasi skema piramida.

Itu strategi marketing ala staking, developer nyuruh kostumer staking, tapi developer yang ngejual coin miliknya.

Kenanya double hits, saya sering melihat di website investasi baru yang mengimingi return sekian % perbulan dengan menitip btc-nya di sana. Jika apes, btc hilang bersama domain website tersebut dan tidak bisa ditarik walau deposit rupiah dan jadi sekian btc di akun kita.

Nah ini dia kesulitannya, kalau model staking gini. Tapi, saya masih bingung dengan staking BTC, karena notabene BTC ini tidak ada dalam liquidity mana pun, kenapa harus staking BTC?
Kalau misalkan di AMM, kita memang ada token BTC (tetep bukan BTC), masih wajar misalkan distaking karena BTC jenis ini memang lahir dari SC. bukan real BTC. Kalau ETH, BNB dan sebagainya masih bisa di staking karena jadi Liquidity di AMM. Kalau masuk kolateral di Loan DeFi sama aja kita malah kaya deposito atau minjemin duit, apakah ini masuk dalam ranah staking 

Mungkin kalau misalnya (1) staking BTC dapatnya return BTC (bukan dapat token XYZ) baru bisa terindikasi ponzi kalau %return-nya gede. Yang banyak di DeFi ini kan (2) staking BTC, ETH, dsb (token berharga) nanti dapat return token abu. Ini mau dikatakan ponzi bukan, nipu juga bukan, mungkin membodohi atau gambling

Jadi:
(1) Ponzi: Nitip duit beneran -> dibayar %return tinggi duit beneran -> asal return-nya dari penitipan orang lain
(2) Ngasal: Nitip duit beneran -> dibayar %return tinggi duit monopoli -> asal return-nya dari ngimpi (udah gitu potensi kena rug juga)

Koin dengan APY tinggi saat ini menjadi target bagi para developer bagaimana mereka meraup keuntungan yang cukup besar, meskipun di awal - awal harus mengeluarkan modal dengan jumlah yang lumayan untuk membayar para staker. Namun sama seperti momen investasi dengan skema paramida, saat banyak staker yang lock koin mereka di satu sisi dev koin tersebut untung cukup besar karena koin mereka terjual dengan harga yang tinggi, namun staker yang sudah terlanjur tidak bisa melakukan cancel karena harga keburu dump dan mereka butuh waktu untuk mendapatkan saldo staking minimal satu harian, ditambah lagi dengan beberapa koin yang menerapkan sistem penalti jika unlock sebelum waktunya tiba.

Sulit sih memang untuk membedakan mana yang potensi ponzi dan tidak, kalau menurut saya pribadi, ketika ada koin staking, tidak bisa dikatakan ponzi, apabila reward yang dihasilkan adalah hasil generate token baru dari smart-contract. Misal, kita deposit untuk Liquidity Pool Token A, dengan APY 400%, rewardnya dalam bentuk token A dari hasil generate dari SC, ini murni reward. Tapi, kalau misalkan staking ini ternyata untuk sistem dan midel yang berbeda, ini perlu dianalisa lagi, dari mana datangnya reward tersebut.

Reward saat ini sangat variatif, mulai dari hold to earn, lock to earn, liquidity pool, dan sebagainya, dan semua ini bukan termasuk ponzi kok. sisanya sudah dijelaskan oleh mas rico

Jadi kita sepakat skema-skema coin seperti itu sudah menjurus ke scam alias ponzi jenis baru. Para scammer memanfaatkan Eforia crypto dan mulai masuk dari pintu itu karena target uang lebih gede dan mudah karena tidak hanya 1 jenis/golongan tertentu saja, bahkan anak sekolah, gamer, ibu rumah tangga, artis dan politisi. Kelebihan crypto memang menyebar lebih cepat dibanding skema model lama karena ditunjang oleh teknologi modern.

Kalau kedok amal-amal gitu memang rentan, apa lagi harus menggunakan dana pribadi dan tidak dimasukan dalam SPT pajak sebagai aset investasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan telah berhasil memanfaatkan apa yang disebut praktik "pemasaran multi-level". Oleh karena itu, penting untuk mengatasi perbedaan antara skema piramida dan perusahaan pemasaran multi-level yang sah. Awalnya, perlu dicatat bahwa skema piramida selalu gagal, sementara perusahaan multi-level marketing terkadang bertahan.

Menurut ane itu lebih cocok digolongkan ke eksperimen programmable money, bukan ponzi. Ini karena %-return adalah dari algoritma koin tsb, bukan dari deposit orang baru. Pada sistem ini koin jumlahnya akan naik terus terlepas ada tidaknya buyer baru. Tapi ya konsekuensinya algo dibuat ama yang belum lolos ekonomika, terjadilah hiperinflasi
Dalam Ponzi, untuk membiayai return yang tinggi, dananya didapat dari deposit orang-orang baru.

Adalagi yang investasi yang tadinya legit kemudian berevolusi ke Ponzi. Misalnya, pooled fund untuk trading yang tadinya bisa untung 10% per bulan pas bull market (tanpa curang), eh kepentok waktu bear market.. akhirnya terpaksa pakai sistem ponzi dengan harapan agar nafasnya panjang, bisa mengembalikan semua kerugian dari trading sebelum ketahuan.

Sekarang proyek investasi sistem atau model piramida merambah ke dunia cryptocurrency seperti halnya yang dikatakan saudara @mu_enrico dengan sistem dan iming - iming APY tinggi dari 20% hingga 100% bahkan ada yang lebih fantastis sampai 400%. Di awal - awal berjalan dengan bagus dan harga koin stable bahkan mengalami kenaikan, namun tidak bisa bertahan lama harga langsung turun cukup drastis, terakhir korban sistem model dan iming - iming APY pada stable koin UST dimana harga drop sangat rendah dan berapa banyak korban yang tidak sempat menjual, apalagi dengan staking di Binance butuh waktu sampai 24 jam untuk unlock koin UST. Ke depan sangat hati - hati untuk masuk sistem dan model seperti ini karena bukan untung malah dapat kerugian yang cukup besar.

Nah itu kira-kira termasuk mainan baru ponzi juga gak?, memang agak seksi juga sampai ribuan %/ tahun. Marketingnya saya rasa cukup profesional dalam mengolah otak investor supaya tergiur dengan persen 2-3 digits. Tapi ya kalau hasilnya sama saja ketika invest (1 juta) tahun depan juga (1 juta), tidak opit juga apalagi dibarengin dengan Inflasi 3,55 persen. Jika misal, Tahun kemaren punya duit 1 juta dapat 100 lt Migor, kalo skr cuma dapat 80 lt.

Kan ada dua faktor gan: (1) %-return di atas bunga deposito bank dan (2) bunga (fiatnya) tetap. BTC misalnya %-returnnya tidak tetap, tergantung hoki, bener bisa sampai 2x, 3x, tapi kalo pas apes ya rektnya dalam. Dari ATH, BTC nilai fiatnya sudah down 57% berdasarkan coinmarketcap.com.

Banyak di forum ini pakai APY yang didenominasikan dengan koin cryptonya masing-masing, misalnya 20% per tahun tapi nanti kalau ditukar ke fiat juga belum tentu hasil akhirnya opit. Contohnya: Token Auto-Rebase & APY Tinggi

Yang lebih jelas Ponzi itu ketika ada yang menawarkan depo stablecoin USD* dapet return 15%+** kek Anchor Protocolnya UST yang kita tau ujungnya gimana.
* rasanya fiat
** yield-nya tinggi dan semi fix
Memenuhi syarat (1) & (2) = #RIP

Saya teringat penawaran investasi yang bunganya bisa 2x dari bunga bank, di forum ini juga banyak. Namun crypto (bitcoin) sendiri pun returnnya malah paling tinggi dari segalanya, mungkin karena faktor itu para fiat-man menganggap bitcoin dkk adalah scam?. karena %-returnnya bisa sampai tiga digit.

Jadi pialang emas itu hanya sebagai kedok?, nyatanya tidak ada produk yang dijual?.
nyewa ruko bahkan petak di mall itu tidak perlu uang banyak, cukup dengan modal pertama investor saja sudah terpenuhi itu semua, namun kalau masih berlanjut hingga sekarang, jika sampeyan telah mengindikasi tidak beres harusnya segera melapor biar tidak berlanjut.

Investasi berkedok agama juga musti dihindari walau pakai ambasador orang alim. namanya manusia, belum tentu apa yang disampaikan sesuai dengan hati nuraninya.

begini mas, kalau memang perusahaan memiliki legalitas jelas, ga masalah, ini tidak dianggap dengan penipuan. Menyewa 1 ruangan di salah satu kompleks perkantoran misalnya, ini disebut dengan menyewa virtual office. Kalau perusahaan saya kerja dulu 100% fake, tidak ada kantor di alamat yang disebutkan. Yang seperti ini yang bahaya, kita berpikir kalau kantor tersebut benar-benar ada, tapi kenyataannya sama sekali tidak ada. ini yang repot. Kalau semacam perusahaan mas, selama itu masih ada legalitas yang jelas, maka masih bisa dipertanggung jawabkan. Kalau sudah seperti pengalaman saya, 100% pelanggan tertipu.

Kemungkinan besar itu adalah skema piramida berkedok MLM.
Seperti yang saya sebutkan diatas, bahwa pendapatan utama pada skema piramida adalah merekrut member baru atau investor baru. Sedangkan salah satu teknik promotor untuk merekrut member/investor baru agar mau mengeluarkan uang banyak adalah dengan menjual produk kepada member/investor baru ini.
Bagi orang awam yang kurang pengalaman, tentu saja akan mudah percaya ketika melihat screenshot penghasilan investor lama. Mereka bisa mengambil keputusan tergesa-gesa dan tanpa pikir panjang karena melihat secercah harapan untuk bisa sukses dengan cara ini. Akhirnya mereka akan mencoba untuk menjalankan bisnis tersebut dengan harapan bisa seperti investor lama yang sudah pamer earning di awal tadi.

Nah, padahal kedua skema tidak jauh dari praktik nipu harapan seperti yang agan kawetsriyanto katakan.

ini benar mas, saya juga pernah bekerja di pialang emas dan kantor asli kami di ruko pinggir kota namun bos kami dulu menyewa office online di salah satu mall besar, tujuannya untuk menarik minat calon investor...

tidak bisa kita pungkiri bahwa investasi (emas, saham dan forex) yang di tawarkan menggunakan skema ponzi. pekerja hanya akan mendapatkan bonus (lain gaji) jika mereka berhasil mendapatkan nasabah yang ingin menginvestasi kan uang nya pada perusahaan tersebut. bahkan untuk mencapai target saya sering minta tolong ke teman2 yang punya tabungan untuk memasukkan sedikit uang mereka ke perusahaan kami (pertengahan bulan di tarik kembali).

sekarang ini sudah banyak cara untuk kita bisa mengetahui mana perusahaan yang menggunakan skema ponzi dan mana yang tidak.

Butul kalo yang jadi kunci pembeda adalah di perihal produk, MLM seharusnya jualan produk, sedangkan Piramid/Ponzi hanya merekrut member.
Meskipun demikian ane juga tidak percaya dengan produk-produk MLM, karena seharusnya produk-produk yang konon ampuh tsb akan lebih menguntungkan kalau dijual bebas skala massal daripada dijual dengan sistem MLM. Btw, model piramid ini juga ada di asuransi, bedanya yang ditawarkan bukan investasi

Terkait dengan investasi ini yang jadi masalah karena banyak yang awam dengan %-return yang ditawarkan. Rule of thumb, kalau %-return di atas bunga deposito bank dan bunganya tetap, hampir bisa dipastikan kalau itu Ponzi. Kalau tidak yakin, selalu tanyakan prospektus dan risiko yang menyertai investasi tersebut, dan cek di OJK.

Saran ane kalo ada uang lebih mending investasi ke usaha nyata, joinan bikin warung soto misalnya, malah lebih jelas dan bermanfaat. %-return HYIP paling berapa sih, tidak sebanding dengan %-return usaha di dunia nyata (kalok laris ).

Ambassador hanya sebagai sarana promosi proyek,agar banyak orang orang yang berinvestasi ke proyek tersebut.Untuk mengetahui sang pembuat proyek menjalankan skema piramida atau tidak,tentu kita harus secara teliti mencari seluk beluk dan latar belakang proyek tersebut.
Seperti kasus baru baru ini,brand ambassador salah satu koin tertipu oleh pembuat proyek kripto.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220602201010-12-804145/angel-lelga-lapor-ke-polisi-soal-dugaan-penipuan-bisnis-kripto

Berarti selama ini saya salah. Karena saya selama ini menganggap MLM dan Skema Piramida adalah sama.
Saya punya sedikit pengalaman tentang MLM yang saya pikir mirip skema piramida waktu itu sekitar tahun 2013 yaitu saya di bujuk terus menerus sampai 1 bulanan saya terus di datangi teman saya tersebut yang membujuk saya untuk ikut bergabung dengan nya dalam membeli produk yang sangat mahal yaitu M**** B**ng dan P******s  dan dia menceritakan bahwa keuntungan utamanya dari merekrut orang.

Lalu saya bertanya bagaimana dengan produk yang saya beli dengan harga mahal. Dia berkata bisa menjualnya ke orang lain. Namun saya langsung menjawab bahwa dengan harga ini maka akan sulit menjualnya kembali.
Dan saya menolak untuk bergabung secara terus menerus dengan bahasa halus. Seperti alasan akan susah menjual kembali produknya. Dan sangat susahnya merekrut orang-orang.

Jadi dia lebih mengiming-iming atau menonjolkan keuntungan yang di dapat dari merekrut orang-orang daripada menceritakan keunggulan produk yang dijual.

Dan ia pun menceritakan soal sistem multi marketing dan komisi-komisi besar yang mengalir bila bawahan nya berhasil merekrut orang-orang dan ia hanya tinggal duduk santai dan menerima komisi dari keberhasilan bawahannya (downline) dalam merekrut orang baru.

Dari pengalaman tersebut saya mengira itu adalah MLM sekaligus Skema piramida. Karena produk tidak dibeli kembali oleh perusahaan ketika tidak laku. Namun sistem perekrutannya menggunakan Sistem MLM.

Eh tunggu, tapi produknya punya legalitas. Dan dalam segi kualitas pun bagus. Karena teman saya memberikan produk yang tidak laku pada saudaranya yang memang punya riwayat penyakit tertentu dan setelah mengonsumsi saudaranya diberi kesembuhan oleh tuhan lewat jalan mengonsumsi obat atau produk tersebut.

Tapi pada akhirnya teman saya berhenti juga karena susahnya merekrut orang-orang dan produknya pun susah di jual kembali walau punya kualitas tapi harganya terlalu mahal.
Dan akhirnya dia sadar dan bercerita ke saya bahwa dia menyesal karena ternyata dia membeli produk lumayan banyak. Karena dia dijanjikan semakin banyak produk yang dibeli maka semakin besar komisi yang di dapat dari orang yang berhasil nanti dia rekrut (downline).

Setelah membaca utas ini sekarang saya berpikir bahwa itu lebih termasuk skema piramida. (Koreksi bila salah)

---

Saya pun pernah juga di tawari investasi suatu koin yang ciri-cirinya mirip dengan yang dijabarkan oleh OP.  Namun saya tidak terbujuk namun sialnya saya karena dahulu belum punya banyak pengalaman dalam crypto . Memang benar saya tidak terbujuk investasi skema piramida. Tapi saya malah terbujuk dan tertipu jenis lain yaitu investasi koin skema ponzi. Itu pengalaman yang pahit bagi saya karena menyangkut seluruh aset saya waktu itu. Tapi itu juga pengalaman paling berharga saya. Karena dari sana saya lebih giat belajar tentang crypto dan mendalaminya. Dan mendapat pelajaran berharga bahwa tidak boleh serakah karena segala sesuatu butuh proses dan tidak mungkin seseorang bisa mendadak kaya dengan mudah tanpa usaha dan kerja keras.

Perusahaan seperti itu biasanya tertutup, mana mau mereka memberikan begitu saja kemana aliran uang anggota diinves/gunakan. Bahkan bila perlu, anggota yang mau bergabung bawa uang cash untuk supaya tidak terlacak PPATK.

Sama seperti point no.8, apalagi perusahaan baru, alamat kadang diletakan di titik-titik yang bisa membuat orang percaya, misal di silicon valley, San Francisco Bay Area, California Amerika Serikat, tempat start up terkenal tumbuh  seperti : Adobe, Apple, eBay, Google, HP, Intel, dan Yahoo!. Padahal, alamat sebenarnya perusahaan bukan di sana, supaya dapat menarik sebanyak mungkin investor percaya bisa seperti gogole dkk.

Dan, thread ini juga tidak menjelaskan bagaimana mengetahui kalau skema ponzi/piramida bertahun-tahun, 50 tahun (Bernie Madoff), Bos Nasdaq (wall street), perusahaan terkenal, testimoni bagus, investornya orang-orang hebat dan alamat perusahaan jelas. Padahal, skema ponzi yang seperti inlah yang harus diwaspadai, karena sangat resmi dan very trust oleh hampir 100% anggota.

Iya juga ya, tapi disini ane ga bermaksud framing bisnis model MLM terkesan bagus lhoo ya 


Betul, engga masuk akal tapi korbannya masih ada aja yang kena. Yang bikin jengkel sekaligus kasian itu, kalo calon korban masih ngeyel kalo dikasih tau bahwa mereka sebenernya terancam ketipu.

Ya, memiliki alamat kantor yang jelas saja tidak cukup bila tidak memiliki izin resmi dari pemerintah mengenai usahanya tersebut; Contoh kasus yang dulu pernah saya baca terjadi pada Nusa Exchange yang sempat beroperasi di Indonesia (waktu itu seingat saya belum ada peraturan Bappebti mengenai tanda daftar calon pedagang fisik aset kripto):

Selain itu seharusnya mereka juga memiliki nomer ijin, sesuai dengan peraturan pemerintah no 24 tahun 2018. Setiap badan usaha yang kredibel seharusnya telah memiliki ijin itu. Penerbitan ijin ini dilakukan oleh OSS, mereka akan memiliki Nomer Ijin Berusaha atau NIB juga sekaligus berlaku sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API) jika pelaku usaha melakukan kegiatan ekspor.

Bisa juga di cek disini: https://smartlegal.id/nib-terbaru-2020-cek-data-dan-download-disini/

Sumber: https://smartlegal.id/nib-terbaru-2020-cek-data-dan-download-disini/

Berarti kalau dalam dunia percryptoan, ini maksudnya mendapatkan investor baru ya. Bukan mendapatkan member untuk site atau channel sosial media mereka seperti grup tele. Kalau dalam kacamata awam saya, ini mengingatkan saya ke aktivitas seperti "army" dari sebuah proyek, misal Doge army. Yang aktivitasnya kadang membujuk orang-orang untuk join investasinya. Atau Ambassador sebuah proyek yang ditugaskan untuk promote proyeknya. Apa Army dan Ambassador ini termasuk bagian Skema Piramida?

Kalau ini jelas gak masuk akal.
Jualnya saja hanya ke orang-orang terbatas, gimana mau bagus prospeknya. Sekalipun dibilang penjualan terbatas itu hanya tahapan awal sebelum main sale, jelas itu bulshit. Jangan sampai dibodohi membeli koin dengan iming-iming harapan. Pastikan dulu sudah listing di top exchange atau di exchange yang reputasinya bagus, baru memutuskan membeli.

BTW kalau dibanding dengan Skema Piramida ini, kesannya MLM jadi bagus ya. 
Tapi menurut saya ada kesamaan antara MLM dan Skema Piramida, mereka sama-sama nipu "harapan".

Hal simple-nya.

Ketika ada teman, atau sodara yang nawarin "Eh, mau dapet duit gak/ Eh, mau dapet pengahasilan tambahan atau jadi cepet kaya". Niscaya itu udah pasti "MLM", BTW kalo untuk orang2 sekarang udah agak sedikit susah buat MLM.

Cuman yang susah dibilangin atau kebanyakan jadi korban adalah, orang tua yang memang masih melek teknologi. Mau dibuat thread kek gini, sadarnya masih susah karena based dari pengalaman ane pribadi yang udah pernah bilang berkali-kali kalo itu MLM.

Ada sebagian MLM memiliki produk real seperti teman saya ikut MLM dengan produk yang dijual sabun kecantikan, namun tetap saja proses rekrutan dan komisi jika berhasil dan referral masih ada. Mungkin karena masih awam dan banyak diantara teman atau lingkungan di sekitar kita yang tergiur dengan penghasilan tetap sampai 2% per harinya tanpa harus melakukan apapun membuat mereka jadi tertarik dengan MLM. Terakhir di tempat saya ada GSC murni MLM tanpa ada real produk jelas yang di tawarkan dan penghasilan sekitar 1% sehari untuk selama - lamanya tentu menjadi sangat tidak logis untuk dipikirkan bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama, sampai akhirnya sekarang scam dan banyak sekali korban yang masuk diakhir belum mendapatkan keuntungan bahkan belum balik modal sekalipun.

Poin terakhir adalah poin yang sering dilupakan. Saya memiliki pengalaman bekerja diperusahaan dengan skema piramida. Hanya 1 hari sih, itupun karena saya ga tau sebelumnya perusahaan tersebut di bidang apa. Yang jelas, mereka menggunakan nama bangunan terkenal sebagai alamat kantor. Misal, di surabaya ada Plaza Mandiri, ketika kita menawarkan produk, kita bilang kantor di gedung tersebut, padahal tidak. Kantor hanya ada di ruko kumuh.

Nah, verifikasi badan usaha ini sangat penting jika akan melakukan investasi. Di dunia crypto, model bisnis piramida ini mudah untuk dilakukan, karena orang baru mudah untuk dirayu dan iming-iming profit instan.

Intro
Semenjak banyak orang yang terjun ke dunia mata uang kripto, banyak juga yang menjadi korban pada berbagai model penipuan. Salah satu model penipuan yang sering ditemukan adalah skema piramida.
Temen-temen pastinya sudah tidak asing lagi dengan skema piramida yang membuat onar keberlangsungan ekonomi masyarakat termasuk di dunia kripto. Banyak orang yang tertipu dengan janji manis dari tim marketing dari bisnis berkedok Multi Level Marketing, tapi sistem sebenarnya adalah Skema Piramida. Karena menurut saya, MLM dan Skema Piramida itu berbeda.

Multi Level Marketing adalah sebuah metode untuk menjual barang menggunakan kekuatan jaringan reseller yang bertingkat. Setiap orang yang berhasil merekrut distributor baru, akan mendapatkan bonus atau komisi berdasarkan peforma penjualan. Karena ada tingkatan-tingkatan member, terkadang Multi Level Marketing bisa juga menjadi Skema Piramida. Namun, itu juga tergantung dari perilaku member yang ada didalam ekosistem tersebut. MLM memperluas jaringan distributor untuk memaksimalkan angka penjualan sehingga menghasilkan income yang lebih besar.

Sedangkan Skema Piramida adalah metode mendapatkan uang dengan merekrut member baru. Keberadaan produk biasanya hanya dijadikan sebagai pelengkap atau pemasukan sekunder saja. Untuk pemasukan primer, tetaplah uang pendaftaran dari member baru yang dibagi-bagi hingga ke member tua. Bisa dikatakan, bahwa kebanyakan bisnis Skema Piramida menyamar sebagai program MLM.

Dalam ranah dunia kripto, skema piramida mendapatkan penghasilan utama dari investor baru yang membayarkan sejumlah uang ketika ingin bergabung ke sirkel. Entah itu dalam bentuk pembelian koin atau bisa juga dalam bentuk fee pendaftaran saja. Uang dari investor baru inilah yang akan mengalir bertahap untuk investor yang datang lebih awal.


Perbedaan MLM dan Skema Piramida