Topic: [TUTORIAL] Cara Set Bitcoin Node Di Ponsel Pintar (Read 477 times)

Belum 100%, tapi saya masih tetap mencobanya, karena memang saya menjalankan aplikasi ABCore tidak full time dan internet yang saya gunakan pun speednya seperti tercantum dibawah:

   

kebetulan saya juga masih menjalankan Bitcoin core pada PC saya ... dengan kondisi speed yg sama (20 Mbps),  waktu yg saya butuhkan untuk menjalankan (sinkronisasi) Bitcoin core (full node) tidak lebih dari 2 hari. Mungkin juga karena faktor perbedaan koneksi yang dipakai, untuk Abcore menggunakan wifi sedangkan bitcoin core (pada PC) menggunakan koneksi Lan Cat-6.

Jika dibandingkan dengan Wifi, koneksi dari Lan menurut saya lebih konsisten. Karena wifi kan lebih sering mengalami bottleneck (signal drop, latency tinggi)

Cukup menarik RAM usage dari ABCore hanya 34 Mb untuk client full node, meskipun pada umumnya client full node seperti Bitcoin Core minimal menggunakan 256MB.


- Menurut saya, waktu sinkronasi tidak lama (dibandingkan dengan client seperti Bitcoin Core). Kemungkinan besar terjadi bottleneck di CPU atau Storage.
- Storage yang dipakai besar karena ukuran pruning hanya membatasi storage yang dipakai untuk block saja. Dalam full node, client juga menyimpan UTXO (disebut juga chainstate) yang ukurannya cukup besar.

Review ABCore - Prune Node (1000 Mb)

Saat Proses Sinkronisasi

● Pada saat proses sinkronisasi temperatur Hp lumayan panas (40.7^oC) dengan speed download rata-rata 2.3 MB/s

   

● Daya pemakaian baterai boros (69%) dan ukuran data sekitar 1.41 Gb

   


Setelah Proses Sinkronisasi

● Daya pemakaian baterai lumayan irit (8%), dan temperatur Hp menjadi stabil di 34^oC

   

● Total ukuran data menjadi 4.13 Gb dan Penggunaan Memory (Ram) sebesar 34 Mb

   



Info Tambahan

● Pada saat proses sinkronisasi mencapai 99% tidak ada notif bahwa proses sinkronisasi telah selesai, jadi untuk mengetahui hal tersebut bisa dicek pada Debug log. Jika "progress=1.000000" maka proses sinkronisasi sudah selesai.

   

● Pada waktu men-generate address, jika tanpa ada penambahan argument "tipe address" maka akan dihasilkan address P2SH-P2PWKH (Prefix 3)

   



Kekurangan dari ABCore - Prune Node

● Proses sinkronisasi lama, dengan download speed sekitar 20 Mbps (2.5 MB/s) dibutuhkan waktu 3-4 hari untuk mencapai 100%
● Ukuran total data yg tersimpan di storage lumayan besar 4.13 GB untuk ukuran Pruning 1Gb
● Untuk proses transaksi dan proses lainnya harus menggunakan fungsi "Console"
● Hasil dari perintah "Console" tidak bisa dicopy (jadi address harus ditulis secara manual)

Untuk kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh ABCore sudah dijelaskan oieh agan farul dipost#1.

FUP = Fair Usage Policy = Batas Pemakaian Wajar dari paket internet unlimited yang diberlakukan oleh provider penyedia layanan internet sebagai aturan main bagi pelanggannya.

Awal 2014 saya mining pake Antminer S1. Kang Ayip waktu itu gak ikutan beli kalok gak salah, tapi beberapa bulan kemudian beliau dah punya puluhan Antminer S2 lalu S3, dst. Sekarang beliau di angka ratusan 1070Ti dan puluhan RTX keluaran anyar.

Pahami konsep mining terlebih dahulu gan .. Meskipun hashrate kecil, tapi jika seorang miner memutuskan utk melakukan solo mining/private pool (terlepas dari kondisi kapan dia bisa membuat block), maka node mining tsb sudah menjadi bagian dari jaringan P2P pada blockchain BTC yang tentunya juga akan menerima job (block template) dari jaringan BTC. Andai dikata prosentase hashrate yg dimiliki hanya sebesar 0.00001% (atau lebih kecil), tapi keberadaan node tersebut didalam mekanisme PoW tetap dianggap sebagai node konsensus (memiliki kontribusi), karena berapapun lama waktu yang dibutuhkan, node tersebut masih bisa membuat sebuah block yang valid.



Untuk berkontribusi didalam mekanisme PoW Bitcoin, saya rasa tidak harus memiliki 1% hash power dari global hashrate yg ada. Dan di Indonesia ini sendiri, saya rasa ada beberapa miner yg mempunyai hash power yg besar (saya tidak tahu pasti nilainya berapa), salah satunya mungkin beliau ini : ayiphelmy

Mungkin Om Sapta lebih tau mengenai hal ini (sultan-sultan mining) 

Apakah ini bisa di jalankan dengan laptop/pc , atau hanya untuk smartphone saja ?
mungkin bisa sedikit di tambahkan untuk penjelasannya.

tetapi ini sangat bermanfaat sekali , terimakasih infonya

Tidak Ada

---

Privasi,Pamer , Untuk Worth It Tidaknya Tergantung Pendapat Masing-Masing

---

Untuk HP High-End Suhunya Bakal Rendah Seperti Yang Om Abhi Rasakan (313 K)
Workload Sinkronisasi Juga Lebih Banyak Daripada Run Biasa

---

Tau FUP Gak Sih?, BTW Pernyataan Anda Ada Benarnya Juga Sih

---

Adakah Member SF Indo Yang Setajir Itu?(Butuh Sekitar 300 Milyar Untuk Dapet ~1% Global Hashrate, Itu Pun Stok Miner Belum Mesti Ada.)
Itulah Kenapa Ane Nulis "Kita Tidak Bisa Berkontribusi Terhadap Persebaran Hashrate"

Bukannya tidak bisa campur tangan Gan, tetapi memang dibutuhkan modal yang lumayan besar bagi seorang solo miner untuk ikut berkontribusi dalam konsensus POW pada jaringan BTC. Bahkan dengan 10x Antminer S15 (28 Th/s) diestimasikan butuh waktu kurang lebih 3 Tahun 40 hari untuk dapat membuat sebuah block (dengan asumsi node mining aktif terus 24/7). Mungkin faktor inilah yg menyebabkan para pelaku mining (hash kecil) memutuskan untuk bergabung dengan mining pool.

Akan tetapi klo diperhatikan dari jaringan mining pool yg ada di Blockchain BTC, tampaknya masih ada beberapa node mining yg dalam kegiatannya mempunyai indikasi melakukan solo mining, private pool mining dan unknown mining dengan prosentase hashrate sebesar 18.1% (berdasarkan jumlah block yg dibuat dalam 4 hari terakhir).


Source : https://www.blockchain.com/pools?timespan=4days (11 April 2019 18:45 Wib)

---

Back to the topic


Kebetulan saya juga baru saja menjalankan aplikasi ini (start synchronize jam 13:46 tadi) dan untuk saat ini proses sinkronisasi masih berjalan 9% (block height 297673).



Mungkin karena masih proses sinkronisasi sehingga menyebabkan konsumsi baterai menjadi lebih boros (69%) dan temperature HP stagnan disuhu 40^oC. Next klo proses sinkronisasinya sudah kelar akan saya update reviewnya

Wah lama juga yah sinkronisasinya dan Konsumsi Baterai yang cukup banyak, berarti harus full cas hp selama itu...?

Jadi kita harus menggunakan satu Node alangkah baiknya menggunakan dengan FUP, jika kita mejalankan node di wifi jadi tidak Mobile dong (tidak bisa dibawa Kemana-mana) karena ip FUP dan ip wifi berbeda.

Saya coba, mungkin next diupdate hasilnya jika sudah selesai proses sinkronisasi blok-nya.

   

---

Namun pernyataan om ETF berikut ini juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi saya:

mining = menambang
di sini op menjelaskan node di hp dengan kata lain bukan kegiatan menambang loh bang joged yang penganten baruuuu.....

Okeh bagus utas nya dan saya akui itu layak di coba , bahkan saya tidak faham apa itu NODE atau apapun itu yg di namakan Mining .

Tapi saya tertarik dengan efek yg di timbulkan oleh NODE tersebut entah itu efek positif atau negatif .
Kita melihat kutipan di atas saya melihat kata-kata ini "-Untuk Konsumsi Baterai, Cukup Banyak (+50% Pas HP saya Dalam Keadaan Standby(Pas Sinkronisasi)" .
     Dengan kata lain HP kita yg di gunakan untuk NODE itu mengalami penyusutan atau terlihat gejala kerusakan yg di timbulkan NODE .

Positif nya adalah , apa keuntungan dari NODE itu ??
Apakah NODE tersebut bisa menggantikan biaya HP tersebut yg hampir setiap sinkronisasi menghabiskan batre hampir 50% .


#SalamJoged

wah sangat bermanfaat sekali nih gan...thank's yah..ngomong-ngomong kalau kita menjalankan node apakah ada reward BTC yah?

Dengan adanya fitur seperti ini sepertinya akan sangatlah men set bitcoin di smartphone, namun salah sedikit tidak semua smartphone mendukung fitur ini, apalagi op menjelaskan spesifikasi ponselnya harus setara dengan smartphone gaming (RAM 4).
Terimakasih telah membagikan informasi ini gan, ane akan mencoba menggunakan di smartphone ane.

Latar Belakang
Sedikitnya Node Bitcoin Di Indonesia

Pendahuluan
Desentralisasi Merupakan Salah Satu Fitur Utama Bitcoin, Apabila Bitcoin Tidak Terdesentralisasi Maka Bitcoin Telah Kehilangan Salah Satu Hal Yang Paling Fundamental.
Desentralisasi Bitcoin Tergantung Kepada Penyebaran Hashrate Dan Jumlah Node.
Untuk Hal Pertama Kita Tidak Bisa Campur Tangan Apa-Apa (Solo Miner Sudah Gak Zaman), Hal Yang Bisa Ikuti Untuk Mendesentralisasikan Bitcoin Adalah Dengan Menjalankan Node (Untuk Memperbanyak Jumlah Node)

Node Berperan Untuk Memvalidasi Blok-Blok Yang Sudah Di-Mine Untuk Mengecek Apabila Blok Tersebut Melanggar Protokol Bitcoin (Double Spend,dsb).Semakin Banyak Node, Semakin Sulit Pula Untuk Seorng Attacker Untuk Menyerang Network Bitcoin[2].

Kelebihan Menjalankan Node Sendiri
-Berkontribusi Kepada Kedesentralisasian bitcoin
-Privasi Yang Semakin Tinggi (Tidak Mengandalkan Node Lain Untuk Me-Relay Transaksi)
-Bisa Buat Pamer (Di Indonesia Hanya Ada 3 Pihak Yang Menjalankan Full Node¹(Salah Satunya Pasti Indodax^[Dugaan]),Salah Satunya Merupakan http://okusi.co.id)


Kelebihan Ponsel Pintar Dalam Menjalankan Node
-Mudah Di-Set
-Penggunaan Daya Yang Rendah
-Mobile (Bisa Di Bawa Kemana-mana)
-Biaya Merawat yang Murah

Spek Minimum
Sama Kayak PUBG Mobile


Langkah-Langkah

1.Download ABCore
2.Run ABCore, Lalu Klik Start Download Untuk Mengunduh Bitcoin Daemon Di Github(Otomatis Kok)
3.Switch ON

Kalo Bingung, Ikutin Video Tutorialnya Disini

Selamat ! Anda Telah Menjalankan Node Bitcoin Di Ponsel Anda.
Untuk Sinkronisasi Blockchain Kurang Lebih Butuh Waktu 2 Hari-1 Minggu Tergantung Kecepatan Internet Anda.
Kalau Anda Butuh Storage Tambahan, Anda Bisa Ngurangin Jumlah Pruning Size (Paling Sedikit 500 Block atau ~750 MB)


TIPS Dan Saran
-Untuk HP Kentang (RAM 2 GB), Ane Saranin Jangan Coba-Coba, Karena Nanti Bakal Lag Kalau Buat Yang Lain (Kecuali HP-nya Dah Gk Kepake )
-Sebaiknya Jangan Jalankan Node Di Wi-Fi Dengan FUP
-Untuk Konsumsi Baterai, Cukup Banyak (+50% Pas HP saya Dalam Keadaan Standby(Pas Sinkronisasi))
-Panas Yang Dihasilkan Aplikasi Ini Tidak Seberapa (HP Ane Jadi Anget Pas Sinkronisasi)
-Lama Sinkronisasi Dan Penggunaan Storage(Biar Gak Cepet Rusak Memorinya) Dapat Dikurangi Dengan Menambah dbcache(RAM Kudu Banyak)
-Transaksi Cuma Bisa Lewat Console.

TUTORIAL Sinkronisasi Node Dengan ELECTRUM PC
-Buka Electrum Anda, Lalu Klik Bundaran Hijau Di Pojok Kanan bawah

-Pilih Server Pastikan "Pilih Server Otomatis" Tak Tercentang
-Isi Server Dengan IP Address Anda  Lalu Isi Sebelah Server(Port) Dengan 8332

-Kalau Tombol Hijau Tadi Tetap Hijau, Maka Proses Pergantian Node Sukses


TUTORIAL Sinkronisasi Node Dengan ELECTRUM Android
-Buka Electrum, Lalu Buka Settingan Network(Klik Pojok Kanan Atas, Lalu Pilih Network)
-Pastikan One-Server Mode On;Auto-Connect Mati; Apabila Sudah Klik Server

-Isi Host Dengan Alamat IP Anda; Isi Port Dengan 8332

-Klik OK



Postingan Benchmark Akan Sangat Diapresiasi (Dengan Merit)