Topic: [TUTORIAL] Memilih Time Frame Dalam Trading (Read 1028 times)

-snip-
kalau misalkan agan berduit walaupun pemula agan bisa coba ikut berlangganan indikator yang nggk umum di pakai alias semacam berbayar gitu gan, -snip-

Hehehe namanya belajar om jadi tak ada yang salah.. kalau gak gini kita gak akan tau dan gak dapat ilmu baru...

sepertinya saya mengajukan pertanyaan yang salah

Kalau belum live gimana saya nyobanya om?

Iya om saya percaya kok om amrulshare sudah expert, saya hanya menambahkan huobi dalam daftar market yang tersedia margin trading.
btw, saya coba buka bitstamp kok gak ktemu juga ya pilihan margin trading? atau ada persyaratan khusus supaya bisa mengakses margin trading di bitstamp

~snip~

Bittrex masih belum live, tapi mungkin kedepannya akan ada

coba langsung aja di poloniex, Bittrex or bitstamp nanti langsung tahu sensasinya

Huobi Global memang tersedia tapi gw kurang nyaman dengan fiktur margin yang sekarang. ane dulu pernah post tentang margin trading di huobi tahun 2015 ubek aja thread bitcointalk  

Nemu ide yg lebih relevan dan jelas bila di praktekan, biar gak melebar pertanyaannya   coba langsung aja di poloniex, Bittrex or bitstamp nanti langsung tahu sensasinya

Jika ente pernah melakukan Trading Margin maka kamu seharusnya tahu lebih efektif mana, mending langsung coba sendiri trading margin ! biar tahu liqudasi

untuk mengaplikasikannya itu tinggal masukin aja di chart karena rata-rata chart sudah menyediakan fitur indikator itu.

Pengaruh time Frame dalam Trading itu untuk menentukann harga dalam waktu dekat atau harga dalam waktu jauh om... dan pengaruh juga pada tipe trader tipe trading harian atau suka scalping...

saya ambil contoh pengaplikasian Fibo dan indikator Rsi dalam BTC IDR TF 1H
https://i.imgur.com/DmhOFOY.png
pada gambar saya menggunakan time frame 1H untuk menentukan harga dalam waktu dekat dan menentukan support harga BTCIDR. saya menarik garis fibo dari titik lembah ke titik puncak maka keluarlah sebuah angka sebagian trader menyebutnya angka dewa sih... area buy fibo berada pada 0.5 - 0.7 kebawah sedikt yg di sebut golden zone. dan saya mengunakan 2 indikator RSI dan Stoch RSI  kita lihat posisi RSI dan stoch RSI akan koreksi kemungkinan besar harga akan jatuh pada garis merah yg di sebut support...

~snip~

menurutku, trading menggunakan Waktu,  RSI ataupun DCMA itu tidak efektif kalau di pake di trading crypto biasa , mungkin cara tersebut akan lebih efektif di pakai untuk trading margin yang memiliki tingkat Likuidasi lebih tinggi.

saya juga seorang trader yang bertipe Daytrading... di sini saya selalu memilih Time Frame 1 hingga 4H gan,... kita nalisa dalam kurun waktu time frame itu mulai dari: pola patrennya, kita lihat dari Fibonachi dan indikator lainnya... dan di sini yang paling penting Money Managementnya...

saya juga seorang trader yang bertipe Daytrading... di sini saya selalu memilih Time Frame 1 hingga 4H gan,... kita nalisa dalam kurun waktu time frame itu mulai dari: pola patrennya, kita lihat dari Fibonachi dan indikator lainnya... dan di sini yang paling penting Money Managementnya...

"• Scalper adalah trader yang cenderung melakukan open-close transaksi dalam jangka waktu yang singkat (biasa di sebut Pim pong). Trader type ini cenderung menggunakan chart dengan time frame antara 1 M sampai 30 M."

Bahkan saya tidak tahu kalau tipe-tipe dari pedagang itu seperti apa , (yg telah di sebutkan di atas) .
Dan saya termasuk dalam tipe pedagang SCALPER ,karena setiap detik saya melihat pergerakan sebuah koin .
Berarti saya setiap hari selalu memantau Pertukaran Cryptocurrency untuk berdagang (Selain ngebounty) .

Selebihnya , Thanks untuk tutorial nya dan ini sudah di fahami dari hari pertama sejak berdagang , cuma tidak tahu istilah nama-nama traders tersebut. wwkwkwkk 


#SalamJoged

Scalpers: menahan aset selama beberapa detik hingga beberapa menit yang paling. Tujuan utamanya mereka untuk mengambil jumlah yang sangat kecil pips sebanyak yang mereka bisa sepanjang masa hari ia berdagang. TF yang digunakan 1m - 15m.
Day Trader: biasanya membeli pada awal hari, menganalisa seprofesional mungkin, dan kemudian menjualnya pada hari ia membeli dengan keuntungan atau kerugian. Jenis pedagang hanya untuk sehari. TF yang digunakan 1jam - 4 jam.
Swing Trader: adalah untuk orang-orang yang ingin berpegang pada perdagangan selama beberapa hari pada suatu waktu. Jenis pedagang tidak dapat memantau chart mereka sepanjang hari sehingga mereka mendedikasikan beberapa jam menganalisis pasar malam setiap keputusan perdagangan. TF yang digunakan 4 jam - 12 jam.
Position Trader:adalah mereka yang memiliki perdagangan yang terakhir selama beberapa minggu, bulan atau bahkan bertahun-tahun. Pedagang ini tahu bahwa tema mendasar akan menjadi faktor dominan ketika menganalisis pasar dan karena itu membuat keputusan perdagangan yang berdasarkan pada mereka. TF yang digunakan 1 hari, 1 minggu, dan 1 bulan. Gunakan juga teknik Fundamental untuk katagori trader ini.

Trimakasih masukannya gan,.... di tutorial ini saya berharap lebih di tanya jawabnya dan pembahasan berkenaan dengan Time Frame... karena banyak yang bertanya ke saya di dalam group atau medsos akan pemilihan time frame dalam suatu trading

saya hanya ingin berbagi pengetahuan dan pngalaman kepada semuanya

di sini saya ada kesalahan karena tidak menyebutkan sumber dari bahan topik kali ini,... saya berterimakasih dengan masukan dan saran agan mungkin ini akan menjadi pembelajaran awal saya untuk kedepannya,... dengan menaruh sumber dari berbagai website,...  trimakasih sudah mengingatkan ya gan...

Kali ini kita akan membahas tentang Time Frame (TF) dan cara memilih TF yang sesuai. Coba perhatikan di sebelah kanan atas chart. Di situ tercantum time frame dari chart tersebut. Ada banyak pilihan time frame yang disediakan oleh trading platform, mulai dari 1 menit, 5 menit, 15 menit, 30 menit, hourly, 4H, daily, weekly sampai monthly. Mengapa time frame menjadi hal yang perlu diperhatikan?

Chart dengan time frame 5 menit, misalnya, memperlihatkan pergerakan harga suatu pair dengan pengelompokan data setiap 5 menit. Chart dengan time frame hourly memperlihatkan pergerakan harga pair dengan pengelompokan data setiap jam. Demikian seterusnya. Pengelompokan data dalam time frame ini akan terlihat jelas dan lebih mudah dipahami apabila anda menggunakan type chart candlestick.

Cobalah anda dekatkan cursor pada setiap batang candlestick, maka akan keluar informasi tentang harga low, high, open, close serta volume transaksi pada rentang waktu tertentu. Nah, semua data tersebut dikelompokkan menurut time frame chart tersebut. Artinya, kalau chart tersebut misalnya menggunakan time frame daily, maka yang nampak dalam informasi di setiap batang candlestick adalah harga low, high, open, close serta volume transaksi pada hari/tanggal tersebut.

Nah, karena sifat pergerakan harga pair yang selalu dinamis (naik-turun) setiap saat, maka bisa jadi trend (arah) pergerakan dalam time frame yang berbeda akan menjadi berbeda. Misalnya, bisa jadi trend pada time frame daily naik, tapi kalau dilihat trend pada time frame 5  menit pada saat yang sama sedang turun. Itu artinya, pada hari tersebut dilihat dari hari-hari sebelumnya memang harga cenderung mengalami kenaikan, sehingga kalau kita lihat trend di time frame daily terlihat naik, tapi dalam beberapa saat terakhir misalnya dalam 20 menit terakhir sedang mengalami penurunan sehingga kalau kita lihat di time frame 5 menit terlihat trend turun. Sampai di sini mudah-mudahan anda sudah mulai memahami, bahwa kesimpulan yang bisa diambil dari pengamatan chart di pair yang sama pada time frame yang berbeda bisa jadi berbeda.

Terus terang saya sering geli kalau menyimak percakapan antar trader di chat room. Ada seorang trader yang mengatakan,“wah, GU naik nih” tapi seorang trader lainnya menjawab, “naik gimana? jelas turun githu loh.” Lah, kok bisa beda githu ya? saya menyangka keduanya mengamati chart dengan time frame yang berbeda, sehingga kesimpulan yang mereka ambil terhadap trend pergerakan pair yang sama menjadi berbeda.

Mungkin anda kemudian bertanya-tanya: nah, trus… time frame berapa dong yang paling bagus? Saya tidak bisa bilang satu time frame lebih bagus dibanding time frame yang lain. Mungkin sementara bisa saya jelaskan bahwa secara umum, biasanya seorang trader akan memilih time frame yang sesuai dengan type trading mereka. Dilihat dari berapa lama mereka meng-hold suatu posisi dari open sampai close, trader bisa digolongkan menjadi:

• Scalper adalah trader yang cenderung melakukan open-close transaksi dalam jangka waktu yang singkat dengan target perolehan pips yang rendah. Trader type ini cenderung menggunakan chart dengan time frame antara 1 M sampai 30 M.
• Day trader adalah trader yang biasa melakukan open-close transaksi dalam rentang waktu sehari. Mereka biasanya memilih time frame antara hourly sampai daily.
• Swinger adalah trader yang biasanya melakukan open-close position dalam rentang waktu harian sampai mingguan, bahkan hitungan bulan. Nah, mereka ini biasa menggunakan time frame 4H, daily sampai monthly.

Gambaran di atas bukan harus dijadikan patokan sih… dalam prakteknya, ada juga swinger trader yang menggunakan time frame 15M pada saat-saat tertentu. Saya hanya bisa menganjurkan, coba-cobalah sendiri mengamati berbagai time frame untuk menemukan mana yang paling sesuai dengan trading style anda.