Pages:
Author

Topic: [GRATIS Sharing & Konsultasi] Produksi/Optimasi Channel Youtube (Read 889 times)

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Istri muncul sebagai tokoh kah?
Engga, ogah juga ane kalau bini jadi ngartis Grin
Ane shoot sebatas tangan aja, jadi ya murni demo masak tanpa babibu.

Kalo yang model resep masakan dengan gaya umum gitu agak susah naik sekarang, karena terlalu banyak yang serupa resep dan gaya syutingnya...
Saya lihat tren channel memasak ini sudah banyak...
Kalau ikhtiar dan memang hokinya pasti ada jalannya guys. Tiap pengkolan ada tukang sate aja semuanya laku kok Grin
Kalau nyari yang belum ada, eh malah ntar ga sesuai taste juga ga laku...

Thanks masukannya, semoga nanti bulan depan udah bisa publish. Ntar kalau ada kendala lanjutan ane share lagi di sini.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Kalo yang model resep masakan dengan gaya umum gitu agak susah naik sekarang, karena terlalu banyak yang serupa resep dan gaya syutingnya. Yang peluangnya bagus sekarang resep masakan untuk usaha rumahan, bisa cemilan, jajanan anak, dll. Tinggal mainkan judulnya supaya penonton tertarik. Salah satu referensi: Kuliner Laper
Saya lihat tren channel memasak ini sudah banyak, bahkan sudah disiarkan di televisi dengan menyiarkan secara langsung chanel youtube yang ada. kreasinya pun macam-macam, ada yang masak di sawah dengan bumbu-bumbu seadanya, dan ada yang di dapur dengan peralatan sederhana seperti kayu bakar. Betul, kalau memang mau viral, dan dapat banyak dapat tontonan, mungkin perlu bikin chanel memasak yang agak-agak esktrem dikit, misal memasak di tepi jurang, atau memasak di tengah kuburan malam-malam.  Grin (memasak yng belum pernah ada yang dibuat channelnya)
sr. member
Activity: 771
Merit: 293
Konsepnya ya cuma channel masak buat bini ane berkreasi...
Jadi doi masak lalu ane yang shoot - edit - upload. Paling nanti doi riset resep kemudian dipraktekkan, dan kalau sekeluarga cocok kemudian didokumentasikan. Manfaatnya selain buat kegiatan doi, juga agar ada database masakan yang kami sukai, dan kalau bingung mo makan apa ya tinggal scroll scroll. Belakangan kami bingung besok mau makan apa jadinya tiap malam pusing.
Kalo yang model resep masakan dengan gaya umum gitu agak susah naik sekarang, karena terlalu banyak yang serupa resep dan gaya syutingnya. Yang peluangnya bagus sekarang resep masakan untuk usaha rumahan, bisa cemilan, jajanan anak, dll. Tinggal mainkan judulnya supaya penonton tertarik. Salah satu referensi: Kuliner Laper

Sekarang masih tahap persiapan terutama bersih-bersih dapur karena dapur rakyat jelata kondisinya ga seindah dapur chef terkenal. Ya meskipun burik tp at least bersih gitu. Panci-panci dsb juga udah pada item, gosoknya lumayan effort. Grin
Istri muncul sebagai tokoh kah? Kalo ruangan sih masih bisa disiasati dengan close-up shot, kalo alat emang harus dibersihin sih, hehe. Atau kalo mau, bisa liat konsep channelnya Keluarga Ndeso. Atau mau yang gaya editnya terlalu niat: Masak Suka Suka
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kalo gak dapet gak usah dipaksa ada unsur keywordnya pak, nanti judul videonya aja yang dioptimalkan. Kalo boleh tau konsepnya gimana?
Konsepnya ya cuma channel masak buat bini ane berkreasi...
Jadi doi masak lalu ane yang shoot - edit - upload. Paling nanti doi riset resep kemudian dipraktekkan, dan kalau sekeluarga cocok kemudian didokumentasikan. Manfaatnya selain buat kegiatan doi, juga agar ada database masakan yang kami sukai, dan kalau bingung mo makan apa ya tinggal scroll scroll. Belakangan kami bingung besok mau makan apa jadinya tiap malam pusing.

Sekarang masih tahap persiapan terutama bersih-bersih dapur karena dapur rakyat jelata kondisinya ga seindah dapur chef terkenal. Ya meskipun burik tp at least bersih gitu. Panci-panci dsb juga udah pada item, gosoknya lumayan effort. Grin

Karena nama mereka sudah terkenal om, jadinya mereka bebas, kalau untuk kita, misalkan baru mau bikin channel, dimana belum ada 1 pun follower dan subscriber, mungkin bisa digunakan nama-nama yang keywordnya agak familiar ke chanel yang mau kita kelola.
Betul gan idealnya memang ada keywordnya. Ya kalau ga kepentok udah ada yang pakai nanti bakal ane pakai, cuma biasanya ada aja yg udah ngeduluin (itu kalau dari pengalaman ane beli domain sih). Makanya nanti kalau maksain ada keyword jatohnya namanya ga sebagus yang diinginkan (karena udah maksa gegara keduluan).
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Mungkin bisa pakai nama yang ada bau bumbu-bumbu dapurnya, misal TerasiChanel, RujakBalado channel, dll. Soalnya kalau nama chanel berbau crypto, tapi isi konten semuanya memasak ya kayaknya gak masuk atau malah bikin penonton bingung arahnya kemana.
Nah ini ane juga bingung karena mengamati channel sukses yang ane tonton malah tidak ada keyword yang jelas di nama channel mereka.
Misalnya:
Ada Manfaat -> Malah bahas pompa, pipa, dan science rumahan.
Bennix, Medy Renaldy -> Namanya sendiri

Yang channel masak rata-rata juga pakai nama sendiri... Makanya ane sependapat juga dengan ini:
Karena nama mereka sudah terkenal om, jadinya mereka bebas, kalau untuk kita, misalkan baru mau bikin channel, dimana belum ada 1 pun follower dan subscriber, mungkin bisa digunakan nama-nama yang keywordnya agak familiar ke chanel yang mau kita kelola. Tapi terserah deh om, mau bikin nama apa aja boleh asal nyaman, karena (setahu) saya nama chanel kan bisa diubah-ubah?, ya kalau misal, chanel sebelumnya crypto sudah banyak followernya, mending itu aja dipakai, namun ya harus ngasih tahu dulu ke pengikut kalau chanel sekarang akan lebih fokus ke hobi memasak.
sr. member
Activity: 771
Merit: 293
Mungkin bisa pakai nama yang ada bau bumbu-bumbu dapurnya, misal TerasiChanel, RujakBalado channel, dll. Soalnya kalau nama chanel berbau crypto, tapi isi konten semuanya memasak ya kayaknya gak masuk atau malah bikin penonton bingung arahnya kemana.
Betul, itu memang salah satu tujuannya, memudahkan untuk menyasar penonton, asalkan tidak terlalu spesifik pada salah satu jenis makanan.

Nah ini ane juga bingung karena mengamati channel sukses yang ane tonton malah tidak ada keyword yang jelas di nama channel mereka.
Sebenernya pengaruhnya pada mesin pencarian. Misal: nama channel kita "Resep Rumahan", saat orang ngetik salah satu dari kata tersebut, peluang channel kita muncul lebih besar. Sedangkan pada kasus nama yang tidak mengandung keyword, biasanya judul video mengandung keyword yang populer di pencarian penonton.

Ya nanti paling ane cari nama unik yang ada keywordnya (kalau bisa), kalau udah diambil ya ntar ga usah pakai keyword.
Kalo gak dapet gak usah dipaksa ada unsur keywordnya pak, nanti judul videonya aja yang dioptimalkan. Kalo boleh tau konsepnya gimana?
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Mungkin bisa pakai nama yang ada bau bumbu-bumbu dapurnya, misal TerasiChanel, RujakBalado channel, dll. Soalnya kalau nama chanel berbau crypto, tapi isi konten semuanya memasak ya kayaknya gak masuk atau malah bikin penonton bingung arahnya kemana.
Nah ini ane juga bingung karena mengamati channel sukses yang ane tonton malah tidak ada keyword yang jelas di nama channel mereka.
Misalnya:
Ada Manfaat -> Malah bahas pompa, pipa, dan science rumahan.
Bennix, Medy Renaldy -> Namanya sendiri

Yang channel masak rata-rata juga pakai nama sendiri... Makanya ane sependapat juga dengan ini:

Saran saya, ambillah nama yang unik banget meskipun gak mengandung keyword.

Ya nanti paling ane cari nama unik yang ada keywordnya (kalau bisa), kalau udah diambil ya ntar ga usah pakai keyword.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Ane mau bikin channel memasak nih rencananya, untuk optimasi awal kek bikin nama channel gitu ada rumusnya ngga? Ngaruh ngga di search Youtube? Thanks.
Pengaruh nama pastinya sangat besar pak, mengandung keyword utama, gak panjang dan gampang diingat lebih baik. Tapi harus riset dulu supaya memperkecil kemungkinan nama yang sama.
Mungkin bisa pakai nama yang ada bau bumbu-bumbu dapurnya, misal TerasiChanel, RujakBalado channel, dll. Soalnya kalau nama chanel berbau crypto, tapi isi konten semuanya memasak ya kayaknya gak masuk atau malah bikin penonton bingung arahnya kemana.
sr. member
Activity: 771
Merit: 293
Agan @Antonas1 masih aktif?
Masih pak, tapi jarang mampir forum sudah beberapa bulan ini.
Ane mau bikin channel memasak nih rencananya, untuk optimasi awal kek bikin nama channel gitu ada rumusnya ngga? Ngaruh ngga di search Youtube? Thanks.
Pengaruh nama pastinya sangat besar pak, mengandung keyword utama, gak panjang dan gampang diingat lebih baik. Tapi harus riset dulu supaya memperkecil kemungkinan nama yang sama.


Tambahan:
Saat channel mulai punya penonton militan, maka pengaruh nama nggak lagi sebesar awalnya, tapi peningkatan video lah yang berperan besar.

Saran saya, ambillah nama yang unik banget meskipun gak mengandung keyword.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Agan @Antonas1 masih aktif?
Ane mau bikin channel memasak nih rencananya, untuk optimasi awal kek bikin nama channel gitu ada rumusnya ngga? Ngaruh ngga di search Youtube? Thanks.
sr. member
Activity: 771
Merit: 293
BUMP!

Youtube menerbitkan peraturan baru untuk diberlakukan mulai awal tahun 2023, bisa bikin cita-cita monetise jadi lebih ringan.

Jadi masih adakah yang pengen memulai jadi kreator di Youtube? Atau udah punya channel tapi mangkrak? Atau cuma pengen bisa ngedit audio/video/photo? Kuy bahas sini!
sr. member
Activity: 771
Merit: 293
Bump!



Beberapa bulan belakangan ini hampir sebagian besar channel mengalami penurunan view dan jumlah iklan yang berakibat pada menurunnya pendapatan Youtuber.
Saya mencoba mengamati perilaku si ucup ini sejak pertengahan 2021. Kenapa mereka mengeluarkan Youtube shorts, tags yang tidak lagi berfungsi, dll, karena saya mencium aroma gejala yang lainnya. Hingga saya ketemu dan baca artikel ini, monggo dibaca:



si Arap memang cukup visioner, pas dia keluar dari Youtube dia sempet bilang bahwa abis ini streaming bakal jadi raja, dan kayaknya itu bakalan terjadi.
sr. member
Activity: 771
Merit: 293
Saya pernah upload sebuah video musik oasis di youtube 13 tahun lalu, saya lupa downloadnya dari mana, tapi yang jelas bukan dari youtube. Ketika saya lihat di detil video informasi, video saya tersebut disarankan oleh pembuat video sebenarnya yaitu Oasis dan lucunya lagi, pada saat saya klik link di detil tersebut, malah video aslinya tersebut diupload sesudah saya. Saya upload sekitar tahun 2007 sedangkan video aslinya tahun 2010.

menyesalnya saya lupa akun email+password (dibuat tahun 2006-an, nomor hp recovery sudah diblok tel**kom**sl)), kalau pun saya ingat tentu akan kaya, saya lihat viewernya belasan juta.
Wah, ayo diingat gan, korek-korek file lama kali aja ada terselip disana, haha.
Kalo dihitung dari sekarang berarti uploadnya sekitar 15 tahun lalu ya? Saya coba cari di Youtube cuma tersisa 1 channel, yaitu video Oasis - Supersonic (Live at Earls Court 1995) dengan jumlah viewers sebanyak 1.890.611.



Berarti ada kemungkinan channelnya udah dihapus sama Youtube karena dianggap channel tidak aktif atau bisa juga dianggap fake account. Peraturan tentang penghapusan channel tidak aktif dan fake account ini diterbitkan sekitar tahun 2020. Jadi meskipun untuk channel baru bisa kena penghapusan juga jika channel tersebut tidak mengupload apapun selama jangka waktu 6 bulan.
Jadi pada jaman itu belum ada Algo yang mendeteksi lagu-lagu apa yang kita pakai gan. Kalau sekarang, Youtube sudah mendeteksi lagu yang dipakai segera setelah upload, dan memberikan opsi untuk me-mute bagian tertentu dari video kalau ada yang ber-copyright. Kecuali agan pakai lagu yang bener-bener tidak populer (tidak ada di database Algo), risiko untuk kena ban sudah jauh berkurang Cheesy
Tapi herannya tahun 2016 saya bikin channel suara burung dari hasil rekaman original, kena klaim copyright dari pencoleng "nguyen" dan berujung suspend permanen. Berarti tahun segitu sebenernya udah ada sistem itu, tapi belum sekuat sekarang.

Ane coba algo Youtube itu sudah lumayan powerful, bisa mendeteksi lagu bahkan ketika ditimpa voice-over.
Nah soal yang satu ini saya juga pernah coba-coba "nembus" pake akun bodong. Bertolak belakang dengan cerita copyright pada channel burung saya tadi, haha.
Jadi saya ambil musik cover yang berlisensi, trus saya rekam suara saya (nyanyi). Kemudian vocalnya saya mastering duluan, trus level vocal saya atur sehingga sama dengan level musik, abis itu saya mastering lagi, ternyata aman gan. Saya dua kali nyoba aman semua. Tapi jangan dicoba ya, duitnya kotor nanti, haha.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Tapi seingat saya, mulai tahun 2017an kalo gak salah regulasi tentang hak cipta udah seperti sekarang. Karena pas saya bikin channel serius tahun 2018 aturannya udah kayak sekarang, cuma tab Hak Cipta di kreator seingat saya baru muncul tahun 2019an.
Quote posting ane dulu itu ada juga diskusi mengenai cara mendeteksi lagu-lagu yang hendak dipakai, bebas copyright atau tidak.

Gimana ya biar laen kali ane ga perlu meriksa musik-musik yang dipakai

Jadi pada jaman itu belum ada Algo yang mendeteksi lagu-lagu apa yang kita pakai gan. Kalau sekarang, Youtube sudah mendeteksi lagu yang dipakai segera setelah upload, dan memberikan opsi untuk me-mute bagian tertentu dari video kalau ada yang ber-copyright. Kecuali agan pakai lagu yang bener-bener tidak populer (tidak ada di database Algo), risiko untuk kena ban sudah jauh berkurang Cheesy

Ane coba algo Youtube itu sudah lumayan powerful, bisa mendeteksi lagu bahkan ketika ditimpa voice-over.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Tapi seingat saya, mulai tahun 2017an kalo gak salah regulasi tentang hak cipta udah seperti sekarang. Karena pas saya bikin channel serius tahun 2018 aturannya udah kayak sekarang, cuma tab Hak Cipta di kreator seingat saya baru muncul tahun 2019an.
Kemungkinan yang terjadi adalah si editor videonya berulang kali melanggar hak cipta audio, dan agan nggak sadar karena udah ngasi warning di awal. Terus AI-nya Youtube mungkin "lupa" ngasi peringatan, atau sudah dikasi peringatan tapi gak muncul di dashboard (kadang-kadang terjadi). Sehingga yang terjadi adalah dianggap sebagai pelanggaran berulang dan langsung suspend.

Sebenernya agan bisa langsung banding pas waktu itu, dan karena kasusnya kena suspend, kayaknya harus pake format bebas. Bisa ikuti aturannya Disini.
Atau bisa juga langsung ngadu ke akun twitternya YouTubeCreators

Saya pernah upload sebuah video musik oasis di youtube 13 tahun lalu, saya lupa downloadnya dari mana, tapi yang jelas bukan dari youtube. Ketika saya lihat di detil video informasi, video saya tersebut disarankan oleh pembuat video sebenarnya yaitu Oasis dan lucunya lagi, pada saat saya klik link di detil tersebut, malah video aslinya tersebut diupload sesudah saya. Saya upload sekitar tahun 2007 sedangkan video aslinya tahun 2010.

menyesalnya saya lupa akun email+password (dibuat tahun 2006-an, nomor hp recovery sudah diblok tel**kom**sl)), kalau pun saya ingat tentu akan kaya, saya lihat viewernya belasan juta.
sr. member
Activity: 771
Merit: 293
Gini gan:

Sedikit cerita pengalaman, moga gak OOT. Beberapa waktu lalu ane kena strike permanen untuk akun Youtube corporate ane gara-gara si videografer pakai cuplikan lagu tanpa izin. Padahal ane udah mewanti-wanti si penyedia jasa tersebut untuk menggunakan musik yang public domain atau yang bebas dipakai komersial. Sudah bayarnya mahal bikin semua video promosi ane ilang pula, sial Grin *middle finger*

Gimana ya biar laen kali ane ga perlu meriksa musik-musik yang dipakai, karena modal trust saja ndak cukup untuk hal-hal yang seperti ini (meskipun doi mau disuruh remastering ulang), tapi bikin umur berkurang gara-gara sebel.

Afgan bener semua datanya ilang juga.

Gara-gara pakai pihak ketiga buat bikin video, makanya ane kapok kalau suruh orang bikin video meskipun sudah jelas disuruh pakai materi yang bebas copyright. Bayarnya mahal pula, fak! Seingat ane waktu itu Youtube belum ngecek materi yang ber-copyright sewaktu upload, ga kayak sekarang. Jadi kalau kita nggak tahu dan diprotes yang punya copyright, channel kita langsung ilang kena ban permanen. Ga ada peringatan strike pertama kedua dst.

Sekarang udah lebih enak, bahkan dikasih opsi mute pada bagian tertentu sebelum publish.
Wauw... Itu tahun 2020an ya gan? (saya liat dari postingan yang agan quote tersebut).

Tapi seingat saya, mulai tahun 2017an kalo gak salah regulasi tentang hak cipta udah seperti sekarang. Karena pas saya bikin channel serius tahun 2018 aturannya udah kayak sekarang, cuma tab Hak Cipta di kreator seingat saya baru muncul tahun 2019an.
Kemungkinan yang terjadi adalah si editor videonya berulang kali melanggar hak cipta audio, dan agan nggak sadar karena udah ngasi warning di awal. Terus AI-nya Youtube mungkin "lupa" ngasi peringatan, atau sudah dikasi peringatan tapi gak muncul di dashboard (kadang-kadang terjadi). Sehingga yang terjadi adalah dianggap sebagai pelanggaran berulang dan langsung suspend.

Sebenernya agan bisa langsung banding pas waktu itu, dan karena kasusnya kena suspend, kayaknya harus pake format bebas. Bisa ikuti aturannya Disini.
Atau bisa juga langsung ngadu ke akun twitternya YouTubeCreators
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Quote
PS: channel ane sempet kena ban langsung gara-gara copyright (ga pake strike).
Wah, kronologinya gimana ini?
Gini gan:

Sedikit cerita pengalaman, moga gak OOT. Beberapa waktu lalu ane kena strike permanen untuk akun Youtube corporate ane gara-gara si videografer pakai cuplikan lagu tanpa izin. Padahal ane udah mewanti-wanti si penyedia jasa tersebut untuk menggunakan musik yang public domain atau yang bebas dipakai komersial. Sudah bayarnya mahal bikin semua video promosi ane ilang pula, sial Grin *middle finger*

Gimana ya biar laen kali ane ga perlu meriksa musik-musik yang dipakai, karena modal trust saja ndak cukup untuk hal-hal yang seperti ini (meskipun doi mau disuruh remastering ulang), tapi bikin umur berkurang gara-gara sebel.

Afgan bener semua datanya ilang juga.

Gara-gara pakai pihak ketiga buat bikin video, makanya ane kapok kalau suruh orang bikin video meskipun sudah jelas disuruh pakai materi yang bebas copyright. Bayarnya mahal pula, fak! Seingat ane waktu itu Youtube belum ngecek materi yang ber-copyright sewaktu upload, ga kayak sekarang. Jadi kalau kita nggak tahu dan diprotes yang punya copyright, channel kita langsung ilang kena ban permanen. Ga ada peringatan strike pertama kedua dst.

Sekarang udah lebih enak, bahkan dikasih opsi mute pada bagian tertentu sebelum publish.
sr. member
Activity: 771
Merit: 293
Kalau seandainya tulisan kita di forum ini diambill secreenshoot lalu ditayangkan channel youtube tanpa ada permisi, itu menurut sampeyan termasuk jugakah?. soalnya saya lihat pernah ada yang melakukan itu, kalau gak salah soal bounty, si pembuat channel menjelaskan panjang lebar sambil ngasih SS yang sepertinya asal nyomot.
Sebenarnya iya, termasuk pelanggaran. Tapi masih harus dilihat lagi apakah konten yang ada di Youtube tersebut masih tergolong dalam penggunaan wajar (fair use) atau tidak. Jika si pencuri mengambil sebuah konten dan mengupload ulang mentah-mentah tanpa ada review/narasi/editan tambahan, maka bisa dibilang itu pelanggaran. Tapi kalo ternyata didalamnya banyak unsur tambahan lain, maka bisa dikategorikan sebagai fair use dan kita tidak bisa menuntut. Yang disayangkan juga, kalo dari website semacam forum ini kita gak punya bukti kepemilikan hak cipta di mata hukum untuk menuntut si pencuri.

Harusnya dalam kasus tersebut, secara moral aja si kreator mestinya mencantumkan sumber gambar atau beritanya. Tapi ya itu, rata-rata menyepelekan sih.

Meskipun ada fasilitas kayak DMCA yang bisa melindungi website dari pencurian konten, saya belum tau apakah itu bisa digunakan untuk menuntut ke lintas platform yang berbeda seperti website vs youtube.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Mengenai hak cipta, Dhani baru-baru ini bikin heboh dengan pernyataan, jika ada yang mencover lagu ciptaan miliknya di youtube, harus bayar royalti kepadanya. Karena memang cover-mengcover lagu sedang tren saat ini, tidak bisa sembarangan asal nyomot lagu lalu menyanyikan begitu saja di youtube, apa lagi video tersebut malah lebih populer dari yang asli.
Sebenernya itu mulai ramai dilakukan oleh publisher ataupun label rekaman sejak 2016an akhir (kalo gak salah), untuk mengklaim remix/cover dari lagu-lagu yang mereka distribusikan. Di Indonesia para pencipta lagunya baru melek soal cover yutup ini sekitar tahun 2019an.
Makanya kita sempet liat bagaimana para peng-cover lagu di Yutup keenakan, nyaman dan aman, seolah gak tersentuh hukum. Cover jadi adsense + masuk spotify dan toko musik lain tanpa bayar royalti, jelas mereka merugikan pencipta & penyanyi aslinya, plus perusahaan rekaman/labelnya. Yang paling rame itu kasus lagu Akad by Payung Teduh, versus Hanin itu lumayan seru, haha. Kalo saya sih lebih setuju sama publisher, termasuk Dhani.
Kalau seandainya tulisan kita di forum ini diambill secreenshoot lalu ditayangkan channel youtube tanpa ada permisi, itu menurut sampeyan termasuk jugakah?. soalnya saya lihat pernah ada yang melakukan itu, kalau gak salah soal bounty, si pembuat channel menjelaskan panjang lebar sambil ngasih SS yang sepertinya asal nyomot.
sr. member
Activity: 771
Merit: 293
Mengenai hak cipta, Dhani baru-baru ini bikin heboh dengan pernyataan, jika ada yang mencover lagu ciptaan miliknya di youtube, harus bayar royalti kepadanya. Karena memang cover-mengcover lagu sedang tren saat ini, tidak bisa sembarangan asal nyomot lagu lalu menyanyikan begitu saja di youtube, apa lagi video tersebut malah lebih populer dari yang asli.
Sebenernya itu mulai ramai dilakukan oleh publisher ataupun label rekaman sejak 2016an akhir (kalo gak salah), untuk mengklaim remix/cover dari lagu-lagu yang mereka distribusikan. Di Indonesia para pencipta lagunya baru melek soal cover yutup ini sekitar tahun 2019an.
Makanya kita sempet liat bagaimana para peng-cover lagu di Yutup keenakan, nyaman dan aman, seolah gak tersentuh hukum. Cover jadi adsense + masuk spotify dan toko musik lain tanpa bayar royalti, jelas mereka merugikan pencipta & penyanyi aslinya, plus perusahaan rekaman/labelnya. Yang paling rame itu kasus lagu Akad by Payung Teduh, versus Hanin itu lumayan seru, haha. Kalo saya sih lebih setuju sama publisher, termasuk Dhani.
Pages:
Jump to: