Topic: Robot Trading, Menjanjikan Profit, Benarkah? - page 2. (Read 6446 times)

Selama saya trading saya tidak pernah mengunakan robot untuk mengontrol jalannya trading saya. Saya lebih manual artinya membeli dengan pemikiran saya sendiri dan juga menjual dengan tingkat kepercayan dari dalam diri saya sendiri. Nah kalau robot itu kan di program untuk melakukan kegiatan trading dari hasil program yang di buat oleh mereka jadi jika kita percaya sama robot tentu saja kita harus percaya sama program yang telah mereka buat.

Saya sedikit awam tentang robot trading karena tidak pernah memakainya. tapi tergantung sama masing masing sih jika tidak punya banyak waktu pastinya mereka menggunakan jasa robot untuk bertrading. Tapi resiko menggunakan robot lebih besar karena kita sudah mempercayai pihak ketiga dalam mengontrol uang kita.

Nah, jika dari circle si korban, bukankah akses informasi sekarang sudah mudah, ini yang masih mengganjal bagi saya. Tapi apakah mungkin rasa "tidak enakan pada teman" menjadi boomerang ketika seseorang memilih menggunakan bot trading yang ditawarkan oleh temannya? Karena bagi saya pribadi, kalau ada teman yang ngajak, kadang sulit untuk menolak karena tidak ingin menyakiti perasaannya. cuma, dalam konteks penggunaan bot trading, saya rasa masih ada waktu juga untuk mengulik lebih dalam, walaupun hanya dalam 1 malam.

Biasanya sih, mereka baru akan menggali banyak informasi setelah kejadian (terkena scam), karena rata-rata korban adalah orang yg minim informasi yang kebanyakan tergiur hanya pada potensi profitnya saja. Menurutku yang paling sering menjadi triggernya adalah ajakan maupun promosi (yang dilebih-lebihkan) dari kenalan si korban.

Seharusnya sih demikian, tapi entahlah, banyak yang seperti tidak pernah belajar dari kesalahan yang terjadi. Kasus robot trading palsu ini tetap mampu memakan korban. Mungkin, jika korban lebih sering berdiskusi di forum, ini akan lebih bisa diminimalisir. Sayangnya, tak banyak yang mau bertanya melalui forum sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan jasa bot trading. Bahkan, terkadang mereka justru bertanya pada orang yang memang bagian dari circlenya, yang notabene jika saat ini masih mendapatkan profit, mungkin dalam beberapa bulan atau tahun berikutnya akan sama-sama rugi, karena mereka juga korban hanya saja belum sadar kalau sudah ditipu.

Kalau berkaitan dengan trading ATG tentunya berbeda dengan robot trading yang berkaitan dengan kripto karena sejauh yang saya ketahui dari robot trading ATG mereka khusus trading pada aplikasi tertentu dan rasio keuntungan dari aktivitas trading hampir 90%, maka untuk apa pengetahuan dan ketrampilan analisis pasar jika robot saja sudah dapat membuat keuntungan 90%, tapi pada akhirnya semua itu hanyalah penipuan dan pengguna tidak bisa menarik saldo mereka, kabar terakhir pemiliknya sudah di tangkap tapi tidak ada tindakan lanjut untuk pendataan kerugian yang sudah dialami banyak orang.

Pengaruh dari tawaran keuntungan tinggi ternyata bisa mengelabui siapa saja termasuk orang-orang dengan latar belakang pendidikan tinggi bahkan sampai pendidikan magister juga tertipu dengan penipuan semacam ini, apapun yang berkaitan dengan uang bisa meluluhkan siapa saja tanpa merasa ragu untuk mempertimbangkan resiko sebelum mereka bergabung pada robot trading. Dari banyak kasus penipuan robot trading maka sudah saatnya mawas diri untuk menjaga keuangan kita untuk tidak mempercayai penipuan semacam itu, kalaupun ingin terjun ke aktivitas trading kripto maka lakukan trading secara mandiri dengan memperdalam pengetahuan tentang analisis fundamental pasar kripto dan lakukan riset untuk penunjang memilih koin yang tepat yang potensial keuntungan tinggi dalam jangka panjang.

Pada akhirnya ini kembali kepada maraknya kasus penipuan dan tentu saja mungkin robot trading ATG adalah salah satu kasus yang sudah pasti kita ketahui dan ini adalah salah satu bukti bahwa memang kita tidak boleh menyandarkan keyakinan yang tinggi tentang hal seperti ini apalagi kepada pihak lain.
Masalah yang terjadi sekarang adalah banyak orang yang terbuai dengan kata-kata manis di awal dan terlalu yakin dengan robot trading bisa mendatangkan keuntungan tanpa kita perlu melakukan apapun bahkan tidak terlalu mempedulikan skil diri sendiri karena memang rasa egois kepada diri sendiri yang besar yang membuat kita serakah tentang iming-iming keuntungan.
Melihat dari banyaknya orang yang tertipi dari robot trading adalah memang pada dasarnya mereka bahkan tidak mengerti tentang sistem perdagangan tetapi masih mengharapkan keuntungan disana dan justru inilah yang membuat mereka dirugikan pada akhirnya.

Saya pribadi tidak memiliki cukup banyak pengalaman tentang trading dengan robot. Tapi saya pernah menggunakan beberapa robot trading yang tersedia secara gratis di OKX dan di Binance. Dan seperti yang Om-om katakan bahwa jika kita tidak terlebih dahulu memiliki wawasan tentang trading itu sendiri maka kita tidak akan bisa mengatur robot tersebut supaya bisa menghasilkan profit dengan baik untuk kita.

Tapi saya penasaran penggunaan robot trading berbayar dan yang tersedia secara gratis di exchange besar apakah memiliki perbedaan atau sama saja? Mungkin om-om disini ada yang pernah mencoba keduanya?

Permasalahannya adalah masyarakat terlalu mempercayai bot meskipun kegiatan trading juga membutuhkan keterampilan individu untuk mengenali kondisi, namun karena pemahaman bot dapat melakukan sesuatu dengan lebih mudah maka masyarakat lebih memilih untuk menggunakan robot buatan manusia dibandingkan mengandalkan keterampilan sendiri dalam melakukan trading manual.

Kelemahan ini sering diabaikan oleh para pengguna robot trading, seperti yang Anda katakan dan saya rasa pembahasannya sudah kita bahas di beberapa tempat sebelumnya. Mengandalkan robot trading bukanlah masalah selama kita bisa memahami kondisi tertentu yang memiliki kelemahan di dalamnya. Saya pribadi lebih memilih trading manual untuk saat ini dan belum pernah mencoba trading menggunakan robot, karena selama ini saya masih cukup nyaman mengandalkan pengetahuan saya sendiri untuk aktivitas trading manual.

Menjadikan bot trading sebagai sumber pemasukan utama adalah sebuah tindakan spekulasi yang sangat beresiko. Pada dasarnya fungsi bot hanyalah merupakan alat bantu untuk mendukung aktifitas trading se-intens mungkin, sementara untuk sebuah hasil yang lebih baik tentunya diperlukan pengetahuan (skill trading) dari si pemilik Bot.

Jika hanya menggantungkan semuanya pada sebuah bot trading (tanpa didukung dengan skill dan trading plan), maka tak ubahnya melakukan sebuah aktifitas gambling. Tidak semua Bot trading didesain dan memiliki script yang bagus, sehingga untuk sebuah situasi yang tidak diharapkan, tetap diperlukan pengambilan keputusan dari si pemilik bot.

Itu bicara mengenai ketepatan menyangkut dengan penghasilan yang dapat di alokasikan kepada investasi, trading dan tabungan, jika orang mendapatkan banyak uang tetapi tidak ada penskalaan dan tidak ada pola yang di gunakan untuk menghemat uang maka larinya juga akan sama. Kehidupan harus memiliki manajemen apalagi berhubungan dengan keuangan, ketika orang tidak dapat mengatur dengan baik maka berapapun pemasukan juga tidak akan cukup. Seharusnya memang begitu dan untuk terlibat dalam trading harusnya yang perlu di perhatikan adalah pengetahuan tentang trading dan menggunakan robot trading atau tidak terserah bagaimana orangnya.

Tetapi kebanyakan orang kita justru pingin terlihat simpel, beli robot dan tempatkan uang di sana, pada akhirnya terlibat dalam investasi bodong seperti yang pernah terjadi di negara kita. Jika pemikiran cepat kaya belum hilang dari pemikiran orang kita justru ini akan sulit karena terkadang bicara mendapatkan uang dengan metode yang mudah dan tidak perlu bekerja keras adalah sesuatu yang banyak di harapkan.

intinya kita tidak boleh berlebihan dan tidak sadar diri tentang kemampuan apa yang ingin kita pelajari (tidak semua orang bisa mengelola informasi dengan baik)

kebanyakan dari kasus yang saya perhatikan, rata rata orang yang menggunakan bot trading adalah yang menganggap trading sebagai cara mereka mencari uang (bisa saja pekerjaan utama mereka) sedangkan orang yang menganggap trading adalah sampingan, itu jarang yang menggunakan bot trading

Benar, namun sekarang kebanyakan orang menginginkan kaya dengan proses instan, mereka tidak memikirkan prosesnya, padahal dalam hal apapun tidak ada yang bisa menghasilkan uang dengan cepat dan dengan proses yang singkat juga terlebih uang yang mereka inginkan adalah dengan nominal besar.
Agan juga benar, sekarang era digital semua yang kita butuhkan telah tersedia dibanyak tempat, tergantung seperti apa usaha dalam mencarinya. Akan sangat aneh jika ada seseorang mengatakan sulit untuk mencari informasi terlebih jika sudah bergabung dengan forum ini misalnya. Ketika apa yang kita cari tidak tersedia pun kita bisa bertanya langsung di forum dan saya yakin pengguna forum akan menjawab pertanyaan yang kita ajukan.

Seharusnya memang seperti itu mas, pemula ataupun yang mengimpikan profit besar harusnya fokus pada belajar trading dan menggunakan indikator, jadi ketika menggunakan bot, mereka paham batas buy tertinggi berapa, potensi cutloss dan take profitnya berapa persen. Setelah itu, baru mengaturnya pada bot. Sayangnya, yang dipikirkan kebanyakan memang tidak perlu report, percayakan pada pemegang bot, taruh uang disana dan menikmati penghasilan, hingga akhirnya terjebak pada sistem bodong.

disamping kita mencari cara untuk mendapatkan uang, pengendalian penghasilan juga memegang peranan penting untuk kejayaan perekonomian kita. hal ini banyak terjadi pada lingkungan sekitar kita, dimana banyak orang yang mempunyai penghasilan besar tetapi mereka merasa masih kurang untuk memenuhi kebutuhannya. sama halnya dengan cara kita untuk mengatur penghasilan dari bounty, tentu pembagian alokasi menjadi wajib. robot trading akan berguna bila kita memahaminya, sehingga mengetahui waktu yang tepat untuk menggunakannya, tetapi yang kebanyakan terjadi orang bergantung pada robot trading, yang seharusnya mereka pintar trading terlebih dahulu baru menggunakan robot

Kesalahan terletak pada masing-masing kita tentunya, karena jika berapapun pemasukan namum tidak di sisihkan untuk di simpan maka sama saja seperti yang Om sampaikan. Semua orang nyari duit untuk makan dan juga berusaha untuk menabung, tetapi ketika manajemen keuangan tidak di konsep dengan benar maka Ujung-ujungnya juga kesulitan.

Seperti kita misalnya yang ikut kampanye berbayar BTC, kalau saya secara pribadi sebisa mungkin mencoba menyisihkan setengah dari pendapatan bulanan dan sisanya digunakan untuk keperluan lain, sehingga pemasukan dari pekerjaan nyata dengan pekerjaan di kampanye tanda tangan bisa membantu meringankan beban keuangan.

Di era digital seperti sekarang sebenarnya tidak sulit untuk menemukan edukasi investasi yang benar. Contoh saja forum ini, member disini pasti memiliki tujuan untuk menemukan informasi yang benar tentang bitcoin dan kripto dengan bergabung di forum ini. Tidak mungkin juga mereka ingin belajar yang tidak relevan di sini. Trader baru harusnya bisa mencari forum investasi yang tepat yang sesuai dengan minatnya. Mencari informasi tentang potensi penggunaan bot yang profit tinggi pun pasti akan ditemukan di forum tersebut. Namun, jika memang yang dipikirkan adalah untuk profit saat ini juga dengan nominal besar yang ia utamakan, maka berapa pun forum yang ia ikuti tidak akan ada gunanya.

Jika kumannya banyak, namun penangkalnya hanya satu pastinya akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk itu memang dibutuhkan dukungan dari publik (seperti yang dicontohkan oleh agan chikito, yakni melakukan report terhadap iklan-iklan crypto yang meresahkan). Jika yang dibahas TV Nasional adalah Bot Trading yang legit, menurutku itu malah bisa menjadi edukasi.

Seharusnya OJK sudah mulai jalan dengan ini, karena flatform tanpa dasar atau peraturan dari OJK tidak bisa serta merta memasarkan secara brutal seperti itu. Kalau saya melihat itu (kayak di tiktok, facebook, dll) akan langsung saya report (iklan robot trading tersebut) sebagai investasi bodong.

Itu tergantung manajemen sampeyan, banyak penghasilan perminggu pun kalau habis untuk kebutuhan hidup ya sama saja. Karena di sini pun banyak yang nyari duit untuk makan semua. Bahkan, ketika bulish pun tidak pernah menikmati, karena gajinya perminggu sudah habis tanpa disisihkan/simpan dalm bentuk bitcoin.

Yang salah siapa?, bukan robot trading atau siapa-siapa tapi diri sendiri.

Budaya Ingin cepat kaya masyarakat Indonesia memang menjadi tantangan dalam dunia investasi di indonesia. Banyak orang menginginkan kekayaan dan kesuksesan yang cepat dan mudah tanpa harus bekerja keras dan mempelajari dasar-dasar investasi. Hal ini bisa membuka peluang bagi penipu dan investasi bodong untuk memanipulasi dan menipu orang-orang yang mencari cara cepat menjadi kaya. ini poinnya dulu.

Edukasi investasi yang tepat dan benar sangat penting untuk membantu masyarakat memahami bahwa investasi bukanlah jalan pintas untuk menjadi kaya dalam waktu singkat. Mereka seharusnya tau Investasi adalah suatu proses yang membutuhkan waktu, usaha, dan kesabaran. Karena Investor yang sukses adalah mereka yang mampu memahami risiko dan potensi imbal hasil dari investasi yang dilakukan, serta memiliki kemampuan untuk membuat keputusan investasi yang bijak.

Saya pikir Edukasi dari pemerintah memiliki peran penting dalam memberikan edukasi investasi yang tepat kepada masyarakat daripada seleb tanah air. Dengan adanya kampanye edukasi investasi yang baik dan program-program investasi yang aman dan terpercaya, Ini membuat masyarakat dapat lebih memahami dan menghindari investasi bodong serta memilih investasi yang tepat dan aman untuk masa depan mereka.

Mungkin pelajaran pentingnya disini setiap orang jangan berfikir cepat kaya dengan melakukan trading atau dengan janji profit besar yang di tawarkan oleh siapapun. Untuk edukasi kita kembalikan kepada masing-masing dan dengan adanya kasus yang terjadi menjadi pelajaran bagi kita semua.

Jangan hanya siap berperang tapi tidak siap dengan amunisinya ya Om. Setelah beberapa kasus investasi bodong dengan mengatasnamakan apapun saat ini sedikit sudah mereda kayaknya, karena menurut pantauan di daerah saya orang sudah kapok betul dengan model seperti ini. Mungkin benar seperti kata orang tua kita dulu, pengalaman adalah guru terbaik.