Topic: Apa Paket Internet Terbaik Rekomendasi Kalian? - page 5. (Read 1198 times)

Rumah saya belum terjangkau oleh internet kabel dari provider manapun karena kabel internet sudah ada terlebih dahulu sebelum rumah saya dibangun. Dulu pernah konsultasi dengan petugas Indihome di kantornya langsung, dan setelah dilakukan survei lapangan, ternyata dibutuhkan 2 tiang baru untuk menjangkau rumah saya. Petugas berdalih bahwa untuk memasang tiang baru, setidaknya saya harus memiliki teman lain yang juga akan berlangganan internet kabel Indihome. Karena tetangga saya tidak ada yang ingin pasan internet kabel, jadi saya tunda untuk pemasangan tersebut.

Pernah saya pakai paketan Indosat yang sangat murah, tetapi ternyata memang kesulitan sinyal membuat aktivitas sedikit terganggu. Pertimbangan saya kali ini adalah sinyal stabil tetap nomor satu, karena terkadang saya juga harus mengunggah banyak dokumen kantor dari rumah untuk keperluan pekerjaan.

Kebetulan istri saya pakai layanan internet seluler dari XL Axiata, dan ketika salah satu dari kami ada yang mengalami gangguan, sharing internet via hotspot jadi solusinya. Sudah pernah kejadian juga untuk permasalahan sinyal salah satu provider yang tidak stabil, dan itu terkadang datang pada waktu yang sangat penting. Jadi hingga saat ini backup koneksi internet saya juga dari jaringan seluler, tetapi beda provider.

Kenapa kabelnya beli? Bukankah itu include pada paket pemasangan ya?

Kalau di daerah saya belum ada yang menggunakan internet seperti Indihome(maklum hidup diperkampungan),jika ada pun mahal dikabelnya pasang indihomenya mah lumayan terjangkau ya,tapi itu masalh kabel nya karna kan kabel bawaannya dijatah,kalu kurang otomatis kita harus beli.
Didaerah saya rata-rata pake internet dari sim card(dari kartu yang dipake misal indosat).
Karena jika pake internet seperti indihome atau yang lainnya itu berat di kabel,pasang indihomnya misal 200rb nah beli kabelnya bisa  3x lipat atau lebih.

Saya sudah pernah mencoba beberapa ISP antara lain : Indihome, First Media, MNC Play, Biznet, dan Oxygen. Yang saya rasa kalo untuk awal-awal pemasangan jarang sekali ditemukan adanya kendala dan mayoritas untuk kecepatan jaringan masih sangat lancar. Menurut saya yang membuat perbedaan signifikan ada di layanan maintenance-nya, yang mana ada beberapa ISP yang memang cukup sigap dalam merespon sebuah aduan, dan ada yang cukup lama (dan terkadang membuat kita frustasi) dalam mengatasi sebuah kendala. Dari pengalaman yang pernah rasakan, Indihome dan Biznet (didaerah saya) memiliki pelayanan lapangan yang cukup cepat, sementara untuk 3 ISP lainnya memerlukan waktu 2-3 hari bagi mereka untuk bergerak ke lapangan.

Kalo untuk operator seluler, saya pikir memang tergantung dengan wilayah masing-masing. Jadi dalam hal ini pilihlah provider seluler yang memang dirasa lebih handal daripada yang lain (memiliki Jaringan BTS luas dan layanan internet yang stabil). Jika memang dirasa perlu dan memungkinkan, tidak ada salahnya menggunakan 2 provider yang berbeda untuk kebutuhkan back-up Internet.

Koneksi internet menurut saya jadi kebutuhan pokok, karena koneksi  begitu penting baik untuk di rumah ataupun ke luar, paket internet phonecell saya menggunakan telkomsel gan 50 GB sebulan 87.000 ( reguler 30 gb + youtube  sisa nya), cukup ga cukup di cukupin gan, walaupun menghemat dengan cara membatasi data untuk beberapa aplikasi yang berjalan di latar belakang (ada juga yang saya loss kan beberapa app yang sifat nya penting seperti whatsapp dan telegram), selisih nya lumayan ketimbang dari sebelum membuat pengaturan demikian sekitar setengah pemakaian dari total gigabyte setiap hari nya,   apalagi saya sering hotspot untuk laptop saya, menunda update windows jadi poin penting saat menyalakan laptop, menunggu untuk download yang berat berat menggunakan wifi jika memungkinkan.

Wifi fiber optik daerah ku hanya terjangkau indihome saja, cukup mahal sebulan 255 ribu rupiah, tapi kelebihan nya kuota lebih besar dari pada provider terkomsel dengan paket keluarga yang di tawarkan, tentu lebih murah indihome jika di setarakan dengan telkomsel, walaupun unlimited katanya. Faktanya jika di kalkulasikan dapet volume 750 GB setiap bulan nya, jika lebih pemakaian ya balik lagi ke FUP dan berimbas pada kecepatan internet nya yang mengalami penurunan (kata kang wifi).

Terkadang beda dusun/ beda rt juga mempengaruhi tingkat kekuatan sinyal di masing masing rumah, karena ya posisi rumah yang tidak beraturan kalau di desa seperti saya, sebisa saya ambil paket yang terjangkau dan suport sinyal yang cukup baik, harga murah juga percuma gan jika internet nya angin anginan  

Dulu ane pakai Indihome sampai beberapa tahun, kemudian karena sering down dan daerah ane sudah terjangkau Biznet, ane lalu buru-buru migrasi.
Karena ane cuma pakai dua itu (yang cable), maka ya Biznet adalah yang terbaik. Ga ada keluhan sampai sekarang sudah hampir 1 tahun.

Paling murah itu ya pakai layanan yang fiber optic ke rumah, pastinya unlimited, lebih cepat, dan lebih stabil. Rugi kalau pakai yang 4G/5G dst jatohnya sangat bergantung sinyal dan lebih mahal. Sudah kapok ane pakai yang *FUP gitu-gitu. Setelah itu pakai wifi tinggal bagi-bagi koneksi... di rumah ane 10 device aja masih cepet karena 100Mbps.

Tipsnya jaringan di masing-masing wilayah itu berbeda kualitas, jadi ketika ane bilang provider X paling bagus, belum tentu bagus di daerah agan. Tanya di tetangga atau teman yang rumahnya dekat agan pakai provider apa. Mungkin kalau deket tower Telkomsel ya bisa pakai provider tsb.

Menurut data dari BPS, sekitar 66,48% dari total jumlah warga Indonesia mengakses internet pada tahun 2022. Meningkat 4% dibandingkan data pada tahun 2021 yang berjumlah sekitar 62,10%. Lalu data terakhir dari katadata.co.id , jumlahnya meningkat drasis menjadi 77% pada Januari 2023 yang artinya ada lebih dari 200juta penduduk Indonesia yang mengakses internet (estimasi jumlah penduduk Indonesia 270juta jiwa).

Jumlah penduduk yang besar ini sepertinya menjadikan Indonesia sebagai pasar yang segar untuk produk telekomunikasi. Persaingan harga ketat sepertinya akan terus terjadi namun pemerintah sepertinya tidak akan menggratiskan internet di Indonesia. Daripada mengharapkan Indonesia akan seperti Singapura yang memberikan akses WiFi gratis kepada wisatawan dan warganya, lebih baik kita mengevaluasi pengeluaran kita untuk keperluan internet.

List penyedia jasa layanan internet di Indonesia ada lebih dari 65 perusahaan hingga saat ini. Namun hanya beberapa saja yang terkenal dan paling sering digunakan oleh masyarakat. Penyedia layanan internet ini biasanya menyediakan paket-paket internet yang menarik bagi konsumen, dan menurut saya persaingannya cukup ketat sehingga membuat harga Internet menurut saya yang paling terbaik adalah pilihan saya saat ini.

Saya menggunakan 1 paket internet untuk segala kebutuhan, yaitu dari Telkomsel. Baik dirumah maupun diluar rumah smartphone menjadi sumber koneksi saya, untuk koneksi internet di kantor, kebetulan saya menggunakan wifi kantor agar lebih hemat. Harga paket internet bulanan saya adalah estimasi 200rb untuk kuota data sebesar 50GB. Kuota ini biasanya cukup untuk 1 bulan dan terkadang juga kurang kalau anak saya terlalu sering pakai buat nonton video Youtube. Jadi mungkin estimasi budget untuk internet saya adalah sekitar 200rb-235rb dalam satu bulan.

Saya ingin mendapatkan informasi dari teman-teman disini mengenai kebutuhan dalam internet selama satu bulan.

Provider mana yang kalian gunakan untuk menikmati layanan internet favorit kalian?
Kendala apa yang paling sering muncul ketika menggunakan internet tersebut?
Apakah menggunakan WiFi rumah adalah pilihan terbaik dan paling ekonomis jika dikalkulasi untuk kebutuhan internet?
Adakah tips ketika memilih paket internet yang bagus dan hemat?