Author

Topic: Apa yang terjadi jika identitasmu dicuri -- kisah nyata || Hindari CEX! (Read 1002 times)

sr. member
Activity: 322
Merit: 257
An Sr. Member who wants to become a ₿ maxi
[...]
2. Bersyukur sejauh ini belum pernah mengalami apa yang terjadi dicerita yang Op sampaikan, dan sejujurnya itu cerita yang mengerikan, karena membayangkan jika terjadi dan untuk membuktikan kebenaran kita harus sewa pengacara sedangkan uang kita tidak cukup untuk membayar pengacara maka posisi kita akan sangat sulit untuk membuktikan tidak bersalah.
[...]
Di thread berbahasa inggris banyak member menyarankan DEX Bisq tapi karena belum pernah menggunakannya jadi tidak tahu pasti bagaimana cara kerjanya.

Alhamdulillah kalau belum pernah mengalami nasib tragis seperti C.T gan, kalaupun semisalnya agan mengalami hal serupa dan bingung meminta pertolongan kemana, agan bisa pergi ke LBH untuk meminta pertolongan hukum gratis.

Bisq bisa jadi alternatif memang gan, tapi kita yang dari Indonesia akan sedikit kesulitan karena sedikitnya metode pembayaran yang mendukung IDR, 2 hari lalu saya sempat cari tahu dan menemukan hanya Paxum yang mendukung IDR [1].

[1] https://bisq.wiki/Paxum

[...]
Masih ingin dan sejauh ini data saya dipercayakan ke pihak CEX lokal, selama mereka diawasi oleh BAPPEBTI maka mereka yang bertanggung jawab jika terjadinya suatu tindakan pencurian. Lagi pula saya menggunakan CEX seperlunya bisa dibilang tidak melakukan transaksi dalam jumlah besar. Terlepas dari banyaknya pencurian data saat ini tidak hanya CEX tapi ada kasus yang lebih besar terjadi baru baru dimana Pusat Data Nasional (PDN) terkena serangan virus ransomware, ini tetnu merupakan malware berbahaya. Katanya akibat dari serangan tersebut layanan kantor imigrasi di seluruh indonesia sempat lumpuh. Tidak nanggung2 si hacker meminta tebusan $8 juta/Rp.131M.

Kasus PDN beda gan, disana petinggi dan yang mengurus hal pentingnya para manula. Ya, semoga saja data-data yang ada di CEX tidak pernah dijebol oleh hacker.

Tadi saya coba membaca ulang lagi terjemahan thread dan coba melihat ke rujukan artikel aslinya di https://adevarul.ro/stiri-locale/timisoara/romanul-cu-identitatea-furata-calcat-de-mascati-2245446.html, disana tidak disebutkan secara spesifik sumber masalah kasus pencurian identitas @Constantin Troncotă itu awal mulanya dari mana. Di kasus tersebut bahkan tidak disebutkan pencurian identitasnya berasal dari peretasan CEX.

Pertanyaannya, kenapa yang di sasar untuk menjadi paranoid adalah CEX saja, tidak ke yang lainnya juga yang bisa jadi malah standar keamanan dalam hal perlindungan data user berada dibawahnya.

Kemudian katakanlah untuk exchange luar menggunakan DEX, selanjutnya ketika hendak me'Rupiah'kan mesti lewat mana yang tanpa KYC?

Memang tidak ada hubungan langsung antara CEX dan kasus pencurian identitas C.T gan. Penulis asli hanya menyajikan dan membuat kesadaran umum tentang identitas yang dicuri dan seberapa mengerikannya jika itu terjadi kepada kita. CEX disinggung disini karena mereka memegang seluruh data pribadi para pemain crypto dunia.

Pada akhirnya memang KYC tidak bisa dihindari, darimana cara terakhir kita mengambil uang kalau bukan dari bank, bank juga membuat sistem KYC saat pembukaan rekening kita. Kita bisa meminimalisir skenario buruk dengan tidak mendaftarkan informasi pribadi kita di banyak platform seperti CEX misalnya, alternatifnya bisa menggunakan Bisq yang tidak mengharuskan KYC.
full member
Activity: 532
Merit: 116
Menurut saya, setelah mengetahui data pribadinya dicuri oleh orang tidak bertanggung jawab, seharusnya dia membuat laporan ke polisi hingga permasalahan yang terjadi benar benar tuntas. Karena penangkapan yang terus terjadi dan mengganggu kenyamanannya seharusnya dia terus melakukan banding kepada pihak berwajib dan mengembalikan nama baiknya yang sebelumnya sudah tercemar dan laporan palsu terhadap dirinya terus berulang. Apa yang dilakukan oleh kuasa hukumnya? Sehingga kejadian seperti ini terus terjadi dan tidak ditindak lajuti dengan tuntas? Bukankah sangat merugikan dan mengganggu kenyamanan bila hal seperti tidak diatasi sampai tuntas dan terjadi secara berulang.

Untuk mengganti nama atau identitas, saya kurang setuju dengan hal tersebut. Seharusnya sudah menjadi tugas polisi untuk mengungkapkan siapa pencuri data tersebut, karena tidak menutup kemungkinan yang dirugikan bukan hanya 1 atau 2 orang.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
-snip-
Dari cerita diawal ini sebenarnya menjadi kekhawatiran banyak pecinta kripto tapi menemukan exchange tanpa KYC sulit bahkan mustahil karena beberapa exchange besar yang saya tahu jika dulu hanya mewajibkan KYC untuk transaksi di jumlah tertentu sekarang sudah mewajibkannya, sungguh dilema.
Di thread berbahasa inggris banyak member menyarankan DEX Bisq tapi karena belum pernah menggunakannya jadi tidak tahu pasti bagaimana cara kerjanya.

Tadi saya coba membaca ulang lagi terjemahan thread dan coba melihat ke rujukan artikel aslinya di https://adevarul.ro/stiri-locale/timisoara/romanul-cu-identitatea-furata-calcat-de-mascati-2245446.html, disana tidak disebutkan secara spesifik sumber masalah kasus pencurian identitas @Constantin Troncotă itu awal mulanya dari mana. Di kasus tersebut bahkan tidak disebutkan pencurian identitasnya berasal dari peretasan CEX.

Pertanyaannya, kenapa yang di sasar untuk menjadi paranoid adalah CEX saja, tidak ke yang lainnya juga yang bisa jadi malah standar keamanan dalam hal perlindungan data user berada dibawahnya.

Kemudian katakanlah untuk exchange luar menggunakan DEX, selanjutnya ketika hendak me'Rupiah'kan mesti lewat mana yang tanpa KYC?
sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
Semua yang kamu baca di atas adalah kisah yang mengesankan. Tidak masalah bagaimana pencuri tersebut berhasil memperoleh informasi pribadi orang tersebut. Yang penting adalah pencurian seperti itu selalu dapat terjadi jika kamu menggunakan bursa terpusat atau yang lebih dikenal sebagai CEX. Peretas mungkin mencuri datamu. Bahkan bursa mungkin menjual datamu, seperti halnya kasus Coinbase. Jadi kita tidak berbicara tentang bursa gelap dari negara dunia ketiga, tapi tentang salah satu bursa terbesar di dunia. Namun bursa ini ketahuan menjual data pelanggan.

Jadi apakah kamu masih ingin menggunakan CEX?
Masih ingin dan sejauh ini data saya dipercayakan ke pihak CEX lokal, selama mereka diawasi oleh BAPPEBTI maka mereka yang bertanggung jawab jika terjadinya suatu tindakan pencurian. Lagi pula saya menggunakan CEX seperlunya bisa dibilang tidak melakukan transaksi dalam jumlah besar. Terlepas dari banyaknya pencurian data saat ini tidak hanya CEX tapi ada kasus yang lebih besar terjadi baru baru dimana Pusat Data Nasional (PDN) terkena serangan virus ransomware, ini tetnu merupakan malware berbahaya. Katanya akibat dari serangan tersebut layanan kantor imigrasi di seluruh indonesia sempat lumpuh. Tidak nanggung2 si hacker meminta tebusan $8 juta/Rp.131M.
member
Activity: 117
Merit: 10
OrangeFren.com
Setelah sekian lama vakum karena kesibukan sekarang ingin mencoba lebih aktif, saya ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan OP:
1. Saya pernah melakukan KYC di salah satu exchange yaitu Indodax dan itu satu-satunya exchange yang saya sudah melakukan KYC.
2. Bersyukur sejauh ini belum pernah mengalami apa yang terjadi dicerita yang Op sampaikan, dan sejujurnya itu cerita yang mengerikan, karena membayangkan jika terjadi dan untuk membuktikan kebenaran kita harus sewa pengacara sedangkan uang kita tidak cukup untuk membayar pengacara maka posisi kita akan sangat sulit untuk membuktikan tidak bersalah.
3. Tidak tahu tentang ini, mungkin kita hanya bisa menjual ke orang yang kita kenal saja sehingga tidak memerlukan verifikasi, tapi jelas untuk transaksi besar akan sulit sehingga mau tidak mau akan menggunakan CEX.

Dari cerita diawal ini sebenarnya menjadi kekhawatiran banyak pecinta kripto tapi menemukan exchange tanpa KYC sulit bahkan mustahil karena beberapa exchange besar yang saya tahu jika dulu hanya mewajibkan KYC untuk transaksi di jumlah tertentu sekarang sudah mewajibkannya, sungguh dilema.
Di thread berbahasa inggris banyak member menyarankan DEX Bisq tapi karena belum pernah menggunakannya jadi tidak tahu pasti bagaimana cara kerjanya.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
tapi harapan kita agar semua identitas yang telah diberikan saat melakukan registrasi awal exchange hanya tergantung pada owner exchange dalam menjaga dengan baik semua data kita.
Ya kalau ownernya kepepet lagi butuh duit dia bisa saja menjual data kita semua ke black market atau di silkroad (jaringan tor). -snip-
betul sekali agan, saya sih untuk urusan pertukaran atau penarikan rupiah bahkan deposit, saya lebih memilih exchange lokal aja, saat ini saya cukup aktif menggunakan pluang karena CEO nya adalah perempuan (mbak claudia)

Exchange yang kredibel tentunya berusaha memenuhi standar keamanan termasuk terhadap data usernya semisal diwujudkan dengan memenuhi syarat-syarat tertentu agar mendapat sertifikat yang berskala internasional* dan lainnya. Dan saya kira hal-hal seperti itu yang justru perlu diperhatikan jikapun hendak memutuskan menggunakan CEX, bukan berfokus hanya pada owner, karena exchange tentunya tidak hanya dijalankan oleh satu orang.

* Contoh: ISO/IEC 27001:2022 (https://www.iso.org/standard/27001) yang fokus pada: "Information security, cybersecurity and privacy protection"
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
saya lebih memilih exchange lokal aja, saat ini saya cukup aktif menggunakan pluang karena CEO nya adalah perempuan (mbak claudia)
Identitas gender (perempuan atau lelaki) tidak menjamin kalau tidak scam. sering saya baca perempuan (apa lagi cantik) jadi penipu di jagat maya, malah beberapa tahun belakangan ada perempuan bernama Ruja Ignanova menipu investor senilai 60 triliun rupiah lewat produknya bernama OneCoin. Gilanya lagi cara dia berpromo produknya tersebut nyewa stadion wembley di inggris, tempat ajang final sepak bola dunia. Jadi mau ceonya itu lelaki atau perempuan, wajib untuk waspada, jangan tergiur atau ada asumsi perempuan itu tidak bakal menipu.

[1]. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220701122023-37-352127/wanita-ini-dijuluki-ratu-kripto-tipu-investor-rp-60-triliun
full member
Activity: 1638
Merit: 167
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
tapi harapan kita agar semua identitas yang telah diberikan saat melakukan registrasi awal exchange hanya tergantung pada owner exchange dalam menjaga dengan baik semua data kita.
Ya kalau ownernya kepepet lagi butuh duit dia bisa saja menjual data kita semua ke black market atau di silkroad (jaringan tor). Siapa tahu, soalnya kalau ane pernah main-main di sana banyak yang jual data-data KTP/ID card dari berbagai negara. Harga pun cukup murah, cuma ane gak berani nanya, takutnya jebakan, soalnya banyak juga petugas/aparat  yang menyamar jadi penjual di sana. Maka dari itu kita harus lebih mengenal sosok owner exchange, kalau bisa lokal lebih bagus dari pada owner (kaya) tapi KTP-nya bukan WNI. takutnya itu, kalau mereka lagi kepepet, mereka akan ngejual ID card kita demi kepentingan pribadi mereka.

betul sekali agan, saya sih untuk urusan pertukaran atau penarikan rupiah bahkan deposit, saya lebih memilih exchange lokal aja, saat ini saya cukup aktif menggunakan pluang karena CEO nya adalah perempuan (mbak claudia)

urusan data privasi tidak main main loh, di luar negeri sana ada banyak pemilik website yang sengaja memburu itu untuk meningkatkan trafik situs mereka kepada investor, padahal itu semua hanyalah trik kotor yang mereka gunakan untuk mendapatkan investor baru melalui trafik pengunjung

dalam dunia internet saat ini yang paling bener adalah menyembunyikan identitas diri serapat rapat nya, kalo bisa hindarin KYC namun kalo pun gak bisa, yah harus melakukan KYC di situs terpercaya dan punya reputasi bagus

jr. member
Activity: 37
Merit: 1
Quote from: Pandorak link=topic=5490955.msg64235138#msg64235138
[/quote
2. Belum pernah menggunakan keduanya baik LocalBitcoins ataupun Paxful, saya berharap bisa segera merasakan pengalaman membeli bitcoin disana, agan sendiri bagaimana? sudah pernah menggunakan kedua platform yang agan sebutkan itu?
Saya belum pernah menggunakan LocalBitcoins dan Paxful, tetapi saya dapat memberikan informasi tentang kedua platform.
LocalBitcoins adalah platform peer-to-peer yang didirikan di Finlandia pada tahun 2012. Platform ini menawarkan berbagai metode pembayaran dan memiliki reputasi yang baik dalam industri cryptocurrency. LocalBitcoins juga memiliki fitur escrow yang memastikan keamanan transaksi.
Paxful, di sisi lain, adalah platform peer-to-peer yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 2015. Paxful juga menawarkan berbagai metode pembayaran dan memiliki reputasi yang baik. Paxful juga memiliki fitur escrow dan telah terintegrasi dengan Binance untuk memudahkan pengguna dalam membeli bitcoin.
Dalam hal biaya, Paxful memiliki biaya pengambilan sebesar 1% untuk penjual, sedangkan LocalBitcoins tidak memiliki biaya pengambilan. Paxful juga memiliki biaya penarikan sebesar 0.0004 BTC, sedangkan LocalBitcoins memiliki biaya penarikan sebesar 0.000079 BTC.
Dalam hal deposit, Paxful menawarkan berbagai metode pembayaran, termasuk wire transfer dan kartu kredit, sedangkan LocalBitcoins hanya menawarkan wire transfer.
Dalam hal cryptocurrency yang didukung, Paxful menawarkan 15 cryptocurrency, sedangkan LocalBitcoins hanya menawarkan bitcoin.
Dalam hal user score, Paxful memiliki skor 4.3, sedangkan LocalBitcoins memiliki skor 4.2.
Dalam hal keamanan, baik LocalBitcoins dan Paxful memiliki fitur escrow yang memastikan keamanan transaksi. Namun, Paxful juga memiliki reputasi yang lebih baik dalam hal keamanan.
Dalam hal penggunaan, baik LocalBitcoins dan Paxful dapat digunakan untuk membeli bitcoin dengan berbagai metode pembayaran. Namun, Paxful memiliki reputasi yang lebih baik dalam hal keamanan dan biaya pengambilan yang lebih rendah.
 
https://www.bitdeal.net/localbitcoins-vs-paxful
https://cryptotesters.com/best-p2p-exchanges/localbitcoins-review
https://www.cryptowisser.com/exchange/paxful/vs/localbitcoins/
sr. member
Activity: 322
Merit: 257
An Sr. Member who wants to become a ₿ maxi
[...]

1.Menurut kalian, sejauh mana keamanan data di platform kripto Indonesia terjamin? Apa saja langkah-langkah yang diambil oleh platform tersebut untuk melindungi data pengguna?
2.Bagi yang pernah menggunakan platform P2P internasional seperti LocalBitcoins atau Paxful, bagaimana pengalaman kalian? Apakah platform tersebut bisa diandalkan dari segi keamanan dan kemudahan transaksi?

1. Langkah-langkah yang diambil mereka sebagai institusi tentu saya tidak mengetahuinya gan, namun sejauh ini belum ada kasus kebocoran data apapun pada platform crypto manapun yang bergabung di BAPPEBTI.

2. Belum pernah menggunakan keduanya baik LocalBitcoins ataupun Paxful, saya berharap bisa segera merasakan pengalaman membeli bitcoin disana, agan sendiri bagaimana? sudah pernah menggunakan kedua platform yang agan sebutkan itu?
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
1.Menurut kalian, sejauh mana keamanan data di platform kripto Indonesia terjamin? Apa saja langkah-langkah yang diambil oleh platform tersebut untuk melindungi data pengguna?
Saya juga cukup lama pakai indodax (kayak husna), so far belum ada masalah mengenai kebocoran data, entah kalau tidak ketahuan saja.  Selain itu langkah-langka exchange dalam pengamanan data biasanya ada di FAQ mereka, tinggal sampeyan baca-baca aja di situ.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
1.Menurut kalian, sejauh mana keamanan data di platform kripto Indonesia terjamin? Apa saja langkah-langkah yang diambil oleh platform tersebut untuk melindungi data pengguna?

Sejauh ini saya sudah melakukan KYC pada beberapa exchange resmi di Indonesia (seperti Indodax, Tokocrypto, Pintu) agar bisa menggunakannya untuk keperluan trading aset maupun withdraw ke bank lokal Indonesia. Terutama untuk Indodax merupakan exchange yang pertama kali saya gunakan dan sudah bertahun-tahun lalu, selama ini belum mengalami kendala terkait kebocoran data.

Mereka sudah memperoleh tiga sertifikasi internasional yaitu ISO 9001:2015, 27001:2013 dan ISO 27017:2015, dengan kata lain itu merupakan diantara upaya mereka untuk menjamin keamanan (data pelanggan, dll. terkait exchange).
jr. member
Activity: 37
Merit: 1
Di Indonesia sendiri semua platform yang berada dibawah naungan BAPPEBTI secara legal mengharuskan penggunanya melakukan KYC sebelum berdagang, itu artinya siapapun di negara Indonesia yang ingin memiliki crypto harus memberikan data mereka ke bursa terpusat.

Karena itu, ada beberapa pertanyaan tambahan yang saya ingin tahu jawabannya dari agan-agan secara langsung disini.

1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?
2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?
3. Karena alasan keamanan, apakah ada platform P2P legal yang bisa kita gunakan untuk jual-beli bitcoin dan crypto selain exchange yang tidak memerlukan KYC?

[1] https://www.kemendag.go.id/berita/pojok-media/bappebti-32-pedagang-aset-kripto-sudah-terdaftar-di-bursa-kripto
1.Saya belum pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto, atau salah satu dari 32 exchange yang sudah legal di Indonesia. Namun, proses KYC (Know Your Customer) adalah prosedur standar yang dilakukan oleh banyak platform kripto untuk memastikan keamanan transaksi dan mencegah aktivitas ilegal seperti pencucian uang.
2.Karena saya belum pernah melakukan KYC, saya tidak memiliki pengalaman pribadi dengan kasus kebocoran data. Namun, kisah nyata seperti yang dialami oleh C.T. menunjukkan risiko yang ada ketika data pribadi terekspos. Kebocoran data bisa menyebabkan berbagai masalah, termasuk pencurian identitas dan penipuan. Ini menekankan pentingnya memilih platform yang memiliki reputasi baik dalam menjaga keamanan data pengguna.
3.Mengenai platform P2P yang legal dan tidak memerlukan KYC, di Indonesia, hampir semua platform yang sah dan diatur oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) mensyaratkan KYC untuk mematuhi regulasi anti-pencucian uang dan pendanaan terorisme. Namun, ada beberapa platform P2P internasional seperti LocalBitcoins atau Paxful yang menawarkan perdagangan kripto dengan persyaratan KYC yang lebih fleksibel, meskipun demikian, pengguna harus tetap berhati-hati dan memahami risiko yang terlibat.

meskipun melakukan KYC dapat meningkatkan keamanan dan mematuhi regulasi, penting bagi pengguna untuk tetap waspada terhadap risiko kebocoran data. Untuk yang mencari alternatif tanpa KYC, platform P2P internasional bisa menjadi pilihan, tetapi harus memastikan legalitas dan keamanan transaksi.

1.Menurut kalian, sejauh mana keamanan data di platform kripto Indonesia terjamin? Apa saja langkah-langkah yang diambil oleh platform tersebut untuk melindungi data pengguna?
2.Bagi yang pernah menggunakan platform P2P internasional seperti LocalBitcoins atau Paxful, bagaimana pengalaman kalian? Apakah platform tersebut bisa diandalkan dari segi keamanan dan kemudahan transaksi?
hero member
Activity: 1512
Merit: 803
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Sebagai pengguna kita memang tidak memiliki pilihan lain gan selain harus menyelesaikan KYC pada exchange kalau ingin bertransaksi disana. Kalau saya sih pecaya saja pada keamanan exchange lagian exchangenya juga sudah di awasi oleh badan pemerintah seperti Bappeti dan OJK. Tapi kalau pun nantinya identitas kita di curi ya kita hanya bisa pasrah gan.
Hampir tidak mungkin kita tidak melakukan KYC untuk exchange yang memiliki izin operasi di negara kita sehingga tidak melakukan hal tersebut akan membatasi setiap kali transaksi yang ingin kita lakukan. Lalu pertanyaan bagaimana menghindari kondisi kebocoran identitas pada saat ingin menggunakan Exchange maka hal ini akan menjadi persoalan yang rumit. Paling tidak jika tidak mampu menghindari sepenuhnya maka gunakan Exchange yang telah diberikan izin oleh pemerintah. Meskipun tidak ada jaminan bahwa Bappebti dan OJK dapat menjaga dengan baik identitas orang yang telah melakukan KYC di bursa tersebut.

Kebocoran Identitas di negara kita begitu mudah dan mungkin kita bisa melihat bagaimana KTP bisa tersebar kemana-mana. Jadi jaminan kebocoran Indentitas tidak selalu beralasan karena kita melakukan KYC di exchange tertentu karena sekarang kalau kita pergi ke kantor kependudukan maupun tempat poto copy ada ratusan KTP yang di miliki oleh mereka dan tidak ada yang mampu menjamin identitas tersebut tidak tersebar luas kemana-mana.
hero member
Activity: 2912
Merit: 556
Enterapp Pre-Sale Live - bit.ly/3UrMCWI
Ketika identitas kita dicuri, kita tidak bisa berbuat apa-apa karena identitas kita sudah berada di tangan yang salah dan mereka bisa menggunakannya untuk hal apapun. Kalau kita sadari, sebenarnya hal ini sudah terjadi sejak lama dan contohnya adalah data-data kita digunakan oleh agen-agen asuransi untuk menawarkan produk-produknya padahal kita tidak pernah merasa membagikan identitas itu kepada pihak asuransi. Dan pintarnya mereka ini mengatakan bahwa mereka berada di satu perusahaan perbankan tempat kita mempunyai rekening.

Tapi saya masih tetap menggunakan CEX karena faktor kenyamanan dan biaya yang ada di CEX juga tidak terlalu mahal. Hanya saja disini kita perlu berhati-hati dalam memilih CEX-nya dan pastikan sudah terdaftar di Bappebti dan OJK. Untuk CEX asing, kita bisa memilih CEX yang mempunyai reputasi tapi tetap berhati-hati karena hal itu juga tidak menjamin identitas kita akan aman.
hero member
Activity: 1400
Merit: 770
Sebagai pengguna kita memang tidak memiliki pilihan lain gan selain harus menyelesaikan KYC pada exchange kalau ingin bertransaksi disana. Kalau saya sih pecaya saja pada keamanan exchange lagian exchangenya juga sudah di awasi oleh badan pemerintah seperti Bappeti dan OJK. Tapi kalau pun nantinya identitas kita di curi ya kita hanya bisa pasrah gan.

Mayoritas exchange dunia dan indonesia mewajibkan untuk KYC. Alasannya regulasi pemerintah mewajikan untuk menghindari aliran uang yang tidak jelas atau biasa disebut AML. Bappebti dan OJK tidak mengaransi semua akan aman terhadap kebocoran khusus dokumen KYC. Mayoritas orang indonesia belum memiliki pemahaman yang mendalam akan dokumen penting yang bisa dimanfaatkan penjahat. Karena kita selalu dengan gampang mengirim, memfotocopy dokumen untuk keperluan tertentu dan disitu sangat besar terjadi ekploitasi identitas.
full member
Activity: 1119
Merit: 206
Next Generation Web3 Casino
Kasus ini memang sangat kita khawatirkan dalam dunia crypto, sehingga Kita harus hati-hati agar identitas kita tetap terjaga dan tidak di manfaatkan oleh orang lain, karena untuk saat ini kita belum mendengar kasus tersebut di Indonesia dan hal ini sering terjadi akibat kelalaian kita sendiri ataupun pihak exchange karena ini memang incaran para hacker untuk mereka gunakan dalam transaksi data,jadi private identitas kita tetap harus kita jaga dengan baik.
Mau bagaimana lagi ketika regulasi mengharuskan kita menyelesaikan proses KYC agar bisa bertransaksi kripto mengingat negara kita hanya menjadikan kripto sebagai aset komoditas.

Kita tidak pernah tahu bagaimana kekuatan keamanan exchange lokal dalam menjaga semua data mengingat data negara saja bisa dicuri oleh mereka para hacker.
Sudah benar bersikap dengan penuh hati-hati, tapi harapan kita agar semua identitas yang telah diberikan saat melakukan registrasi awal exchange hanya tergantung pada owner exchange dalam menjaga dengan baik semua data kita.

Sebagai pengguna kita memang tidak memiliki pilihan lain gan selain harus menyelesaikan KYC pada exchange kalau ingin bertransaksi disana. Kalau saya sih pecaya saja pada keamanan exchange lagian exchangenya juga sudah di awasi oleh badan pemerintah seperti Bappeti dan OJK. Tapi kalau pun nantinya identitas kita di curi ya kita hanya bisa pasrah gan.
full member
Activity: 1638
Merit: 167
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
tapi harapan kita agar semua identitas yang telah diberikan saat melakukan registrasi awal exchange hanya tergantung pada owner exchange dalam menjaga dengan baik semua data kita.
Ya kalau ownernya kepepet lagi butuh duit dia bisa saja menjual data kita semua ke black market atau di silkroad (jaringan tor). Siapa tahu, soalnya kalau ane pernah main-main di sana banyak yang jual data-data KTP/ID card dari berbagai negara. Harga pun cukup murah, cuma ane gak berani nanya, takutnya jebakan, soalnya banyak juga petugas/aparat  yang menyamar jadi penjual di sana. Maka dari itu kita harus lebih mengenal sosok owner exchange, kalau bisa lokal lebih bagus dari pada owner (kaya) tapi KTP-nya bukan WNI. takutnya itu, kalau mereka lagi kepepet, mereka akan ngejual ID card kita demi kepentingan pribadi mereka.

Ini masalah juga, banyak juga kasus di mana staff yang bekerja di dalam (orang internal) yang membocorkan data pelanggan atau menjual data pelanggan ke pihak yang tak bertanggung jawab. Sedikit out topik ya namun saya harus katakan bahwa melindungi data privasi itu penting, saya pernah menggunakan salah satu aplikasi pinjol namun hingga sekarang banyak sekali nomor yang tak di kenal yang menelpon saya, sungguh membuat saya ternganggu maka itu saya sarankan untuk mereka yang menggunakan pinjol harus memiliki nomor khusus pinjol, agar nomor pribadi kita aman dari teror penelpon tak di kenal yang mengatasnamakan apk pinjol tersebut
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
tapi harapan kita agar semua identitas yang telah diberikan saat melakukan registrasi awal exchange hanya tergantung pada owner exchange dalam menjaga dengan baik semua data kita.
Ya kalau ownernya kepepet lagi butuh duit dia bisa saja menjual data kita semua ke black market atau di silkroad (jaringan tor). Siapa tahu, soalnya kalau ane pernah main-main di sana banyak yang jual data-data KTP/ID card dari berbagai negara. Harga pun cukup murah, cuma ane gak berani nanya, takutnya jebakan, soalnya banyak juga petugas/aparat  yang menyamar jadi penjual di sana. Maka dari itu kita harus lebih mengenal sosok owner exchange, kalau bisa lokal lebih bagus dari pada owner (kaya) tapi KTP-nya bukan WNI. takutnya itu, kalau mereka lagi kepepet, mereka akan ngejual ID card kita demi kepentingan pribadi mereka.
hero member
Activity: 1316
Merit: 787
Rollbit - The #1 Solana Casino
Kasus ini memang sangat kita khawatirkan dalam dunia crypto, sehingga Kita harus hati-hati agar identitas kita tetap terjaga dan tidak di manfaatkan oleh orang lain, karena untuk saat ini kita belum mendengar kasus tersebut di Indonesia dan hal ini sering terjadi akibat kelalaian kita sendiri ataupun pihak exchange karena ini memang incaran para hacker untuk mereka gunakan dalam transaksi data,jadi private identitas kita tetap harus kita jaga dengan baik.
Mau bagaimana lagi ketika regulasi mengharuskan kita menyelesaikan proses KYC agar bisa bertransaksi kripto mengingat negara kita hanya menjadikan kripto sebagai aset komoditas.

Kita tidak pernah tahu bagaimana kekuatan keamanan exchange lokal dalam menjaga semua data mengingat data negara saja bisa dicuri oleh mereka para hacker.
Sudah benar bersikap dengan penuh hati-hati, tapi harapan kita agar semua identitas yang telah diberikan saat melakukan registrasi awal exchange hanya tergantung pada owner exchange dalam menjaga dengan baik semua data kita.
sr. member
Activity: 1582
Merit: 279
PredX - AI-Powered Prediction Market
tapi sejauh ini tidak ada kasus yang di laporkan dari kerugian menggunakan KYC pda exchange lokal di Indonesia, namun patikan kamu lebih selektif memiih exchange yang sudah bereputasi supaya terjamin dari kasus pencurian data di exgange      
Memang sejauh ini belum, tapi kita harus tetap waspada, saya juga agak ngeri-ngeri sedap kalau belum ada satu pun kasus di Indonesia ini, sehingga hal yang begini ini bikin kita aman dan nyaman tanpa takut crypto kita dibawa kabur, padahal semakin aman dan nyaman kita, justru akan semakin membuat mereka (owner exchange) dapat dengan mudah melarikan crypto kita, mereka akan berpikir kita percaya sama mereka sehingga security dan pengamanan berkurang dan ini jadi contoh banyak kelalaian. Tidak heran kalau komplek perumahan elite yang nyaman, aman dan sentosa lebih mudah kebobolan dibanding rumah prumnas atau kampung yang tidak nyaman.

Kasus ini memang sangat kita khawatirkan dalam dunia crypto, sehingga Kita harus hati-hati agar identitas kita tetap terjaga dan tidak di manfaatkan oleh orang lain, karena untuk saat ini kita belum mendengar kasus tersebut di Indonesia dan hal ini sering terjadi akibat kelalaian kita sendiri ataupun pihak exchange karena ini memang incaran para hacker untuk mereka gunakan dalam transaksi data,jadi private identitas kita tetap harus kita jaga dengan baik.
hero member
Activity: 1974
Merit: 586
Free Crypto Faucet in Trustdice
Karena itu, ada beberapa pertanyaan tambahan yang saya ingin tahu jawabannya dari agan-agan secara langsung disini.

1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?
2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?
3. Karena alasan keamanan, apakah ada platform P2P legal yang bisa kita gunakan untuk jual-beli bitcoin dan crypto selain exchange yang tidak memerlukan KYC?

[1] https://www.kemendag.go.id/berita/pojok-media/bappebti-32-pedagang-aset-kripto-sudah-terdaftar-di-bursa-kripto
Jawaban saya:
1. Ya tentu hampir 3-5 pertukaran lokal saya melakukan KYC, itu sudah lama karena dulu merasa tidak terlalu mempermasalahkan identitas dll yang bisa bocor. Saya percaya pertukaran lokal mampu menjaga identitas nasabahnya dengan baik, tapi kalau pun ada kebocoran kita juga sejak melakukan KYC sepakat dengan rulesnya.

2. Sejauh ini hampir tidak mendapatkan masalah mengenai data diri yang telah diserahkan ke pihak pertukaran terpusat lokal maupun pertukaran global. Jadi aman aman saja selama kita mampu memfilter dan tidak sembarangan KYC, belajar dari masa lalu yang belum tahu pentingnya data diri seqkrang saya lebih suka memilih dan memilah untuk tidak mudah KYC.

3. Saya menggunakan facebook untuk transaksi jual beli crypto untuk kebutuhan sehari hari, dengan catatan orangnya terverifikasi dan sudah banyak orang yang memberikan ulasan positif. Saya juga selalu membatasi untuk transaksi dalam jumlah yang di bawah 1-2 juta untuk buy sell crypto.

Tambahan lainnya, semakin saya menyadari pentignya data diri semakin membuat saya mulai berbenah diri atau mencoba menjaga privasi semaksimal mungkin. 
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
tapi sejauh ini tidak ada kasus yang di laporkan dari kerugian menggunakan KYC pda exchange lokal di Indonesia, namun patikan kamu lebih selektif memiih exchange yang sudah bereputasi supaya terjamin dari kasus pencurian data di exgange      
Memang sejauh ini belum, tapi kita harus tetap waspada, saya juga agak ngeri-ngeri sedap kalau belum ada satu pun kasus di Indonesia ini, sehingga hal yang begini ini bikin kita aman dan nyaman tanpa takut crypto kita dibawa kabur, padahal semakin aman dan nyaman kita, justru akan semakin membuat mereka (owner exchange) dapat dengan mudah melarikan crypto kita, mereka akan berpikir kita percaya sama mereka sehingga security dan pengamanan berkurang dan ini jadi contoh banyak kelalaian. Tidak heran kalau komplek perumahan elite yang nyaman, aman dan sentosa lebih mudah kebobolan dibanding rumah prumnas atau kampung yang tidak nyaman.
hero member
Activity: 2282
Merit: 589
Tentu tidak, saya benci menggunakan cex, kalaupun saya menggunakannya hanya dalam waktu yg cepat yaitu saat mencoba menukarkan uang saya ke Rupiah melalui cex, misal saya hanya menggunakan Indodax saat ingin menukar dan menarik aset saya menjadi rupiah ke dalam rekening bank.
Benci tapi kok masih menggunakannya?, aneh, kalau benci ya selamanya tidak pakai walau pun itu instan.

Lagian kalau tanpa CEX apa lagi itu di Indonesia, tidak ada yang dapat sampeyan lakukan untuk nukar crypto, karena belum tentu P2P di luar sono itu terpercaya, dan saya lihat pemerintah juga mulai ngepush (Layanan P2P) mereka untuk segera melakukan KYC ke kostumer mereka jika mau lanjut usaha di Indonesia.
Mungkin maksudnya dia tidak memiliki pilihan lain maka dengan "terpaksa" menggunakan layanan exchange lokal serta dia harus sudah melakukan verifikasi KYC untuk dapat mengajukan penarikan, sebenarnya kita tidak perlu memperbandingkan kasus pencurian KYC dengan platform lainnya karena masing-masing platform memiliki tingkat keamanan yang berbeda tergantung developer yang menjaga server pada exchange itu, tapi sejauh ini tidak ada kasus yang di laporkan dari kerugian menggunakan KYC pda exchange lokal di Indonesia, namun patikan kamu lebih selektif memiih exchange yang sudah bereputasi supaya terjamin dari kasus pencurian data di exgange      
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Tentu tidak, saya benci menggunakan cex, kalaupun saya menggunakannya hanya dalam waktu yg cepat yaitu saat mencoba menukarkan uang saya ke Rupiah melalui cex, misal saya hanya menggunakan Indodax saat ingin menukar dan menarik aset saya menjadi rupiah ke dalam rekening bank.
Benci tapi kok masih menggunakannya?, aneh, kalau benci ya selamanya tidak pakai walau pun itu instan.

Lagian kalau tanpa CEX apa lagi itu di Indonesia, tidak ada yang dapat sampeyan lakukan untuk nukar crypto, karena belum tentu P2P di luar sono itu terpercaya, dan saya lihat pemerintah juga mulai ngepush (Layanan P2P) mereka untuk segera melakukan KYC ke kostumer mereka jika mau lanjut usaha di Indonesia.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Jadi apakah kamu masih ingin menggunakan CEX?

Tentu tidak, saya benci menggunakan cex, kalaupun saya menggunakannya hanya dalam waktu yg cepat yaitu saat mencoba menukarkan uang saya ke Rupiah melalui cex, misal saya hanya menggunakan Indodax saat ingin menukar dan menarik aset saya menjadi rupiah ke dalam rekening bank.

Mau menggunakannya dalam waktu cepat/instan atau lama itu sama saja agan masih menggunakan CEX meskipun diatas disebutkan "Tentu tidak ..."

Ketika agan menukar aset cryptocurrency dengan Rupiah dan menariknya ke rekening bank kan perlu KYC juga, jadi tetap saja agan perlu memberikan identitas ke pihak CEX.
Karena di Indonesia setahu saya bahkan tidak ada CEX yang tanpa KYC, berbeda dengan di luaran sana (beberapa contoh exchange (CEX / DEX / P2P) non KYC "yang pernah ada": https://ninjastic.space/post/62640260).


Oh iya baru-baru ini lagi ramai dibicarain kalau Binance saat ini tidak tersedia di Playstore, mungkin hanya untuk Indonesia saja. Hal ini mungkin semakin membuat orang-orang takut menggunakan cex khususnya Binance, apalagi ditambah berita kalau kemarin cz sudah tidak menjadi ceo lagi di binance.

Binance kan sudah lama dilarang di Indonesia, jadi ketika masih ada user dari Indonesia yang menggunakannnya termasuk ketika diharuskan KYC, maka segala resiko semisal data disalahgunakan, website dan aplikasi di blokir semuanya itu sudah mesti disadari menjadi resiko masing-masing user.
member
Activity: 60
Merit: 16
Jadi apakah kamu masih ingin menggunakan CEX?

Tentu tidak, saya benci menggunakan cex, kalaupun saya menggunakannya hanya dalam waktu yg cepat yaitu saat mencoba menukarkan uang saya ke Rupiah melalui cex, misal saya hanya menggunakan Indodax saat ingin menukar dan menarik aset saya menjadi rupiah ke dalam rekening bank.

Oh iya baru-baru ini lagi ramai dibicarain kalau Binance saat ini tidak tersedia di Playstore, mungkin hanya untuk Indonesia saja. Hal ini mungkin semakin membuat orang-orang takut menggunakan cex khususnya Binance, apalagi ditambah berita kalau kemarin cz sudah tidak menjadi ceo lagi di binance.
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
Ya bener si gan saya belum pernah seniat itu untuk mencari tahu apakah data saya telah di perdagangkan atau tidak, jadi saya tidak tahu juga.
tetapi jika mengenai email dan atau pesan pada nomer pribadi saya selalu ada yang mengirimkan pesan, bahkan lebih banyak dari luar negeri yangmengirimkan pesan promosi dan lainnya melalui nomor HP, entah itu juga termasuk pada penjualan data sepertinya, namun saya pribadi menggunakan nomor HP dalam registrasi banyak platform tidak hanya untuk di CEX atau ruang crypto, jadi saya juga tidak mengerti dalam hal ini, dna juga ketika mungkin di telusuri akan cukup rumit mereka mendapatkan kontak saya.
kalau untuk nomor HP yang sering dikirimi promosi-promosi gak jelas dari nomor yang tidak dikenal, kemungkinan itu mereka dapat dari sampeyan meregister nomor HP tersebut ke situs-situs tertentu. Bisa jadi juga nomor sampeyan pernah sampeyan kasih ke orang yang berjualan atau membeli produk di market place. Banyak faktor sekarang ini jika nomor HP sering dikirim iklan, bisa juga dicari lewat get contact, dimana ketika nomor HP kita masukan akan terlihat jelas nama dari profil kita apakah sering berjualan/membeli produk tertentu di suatu tempat.
ya kemungkinannya cukup besar dari tindakan registrasi saya pada platform market place atau lainnya, dan CEX juga mungkin bisa saja jika mereka menjual data pribadi saya hingga nomor HP yang saya gunakan untuk registrasi di CEX, tapi terimakasih atas sarannya gan.

investor crypto tidak dapat menghindari CEX sepenuhnya, karena CEX memberikan kemudan kepada investor crypto untuk bisa membeli, menjual atau memperdagangkan crypto. CEX juga mempunyai berbagai fitur yang dimana bisa memudahkan pengguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka, seperti staking, transfer antar pengguna, dsb. dan pengalaman saya pribadi bahwa kita semua disini menyadari kemudahan yang disediakan oleh CEX.

biarpun banyak orang mengatakan bahwa CEX itu adalah platform yang rawan untuk kebocoran data, manipulasi, dan pengelolaan aset yang tidak transparan, namun kita tidak bisa mempungkiri bahwa peran CEX itu masih sangat dibutuhkan di dunia crypto. jadi ini seperti hubungan yang toxic, dimana pada satu waktu kita membenci CEX, namun disisi yang lain kita masih terikat dengan itu.
Bener gan, memang CEX memang kita tidak bisa lepas dari CEX yang mana memang menjadi suatu kebutuhan kita dalam dunia crypto, karena dari itu juga kita belum menemukan solusi yang lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan kita di industri, solusi utamanya adalah menggunakan CEX yang di regulasi dan awasi secara ketat oleh pemerintah untuk memastikan keadaan aset kita bisa aman dan terjamin.
full member
Activity: 868
Merit: 202
investor crypto tidak dapat menghindari CEX sepenuhnya, karena CEX memberikan kemudan kepada investor crypto untuk bisa membeli, menjual atau memperdagangkan crypto. CEX juga mempunyai berbagai fitur yang dimana bisa memudahkan pengguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka, seperti staking, transfer antar pengguna, dsb. dan pengalaman saya pribadi bahwa kita semua disini menyadari kemudahan yang disediakan oleh CEX.

biarpun banyak orang mengatakan bahwa CEX itu adalah platform yang rawan untuk kebocoran data, manipulasi, dan pengelolaan aset yang tidak transparan, namun kita tidak bisa mempungkiri bahwa peran CEX itu masih sangat dibutuhkan di dunia crypto. jadi ini seperti hubungan yang toxic, dimana pada satu waktu kita membenci CEX, namun disisi yang lain kita masih terikat dengan itu.
jr. member
Activity: 45
Merit: 18
Di Indonesia sendiri semua platform yang berada dibawah naungan BAPPEBTI secara legal mengharuskan penggunanya melakukan KYC sebelum berdagang, itu artinya siapapun di negara Indonesia yang ingin memiliki crypto harus memberikan data mereka ke bursa terpusat.

Karena itu, ada beberapa pertanyaan tambahan yang saya ingin tahu jawabannya dari agan-agan secara langsung disini.

1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?
2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?
3. Karena alasan keamanan, apakah ada platform P2P legal yang bisa kita gunakan untuk jual-beli bitcoin dan crypto selain exchange yang tidak memerlukan KYC?

[1] https://www.kemendag.go.id/berita/pojok-media/bappebti-32-pedagang-aset-kripto-sudah-terdaftar-di-bursa-kripto

Untuk saat ini saya pribadi udah pernah daftar diberbagai exchange sih bg, termasuk exchange lokal yaitu Indodax, dan Pintu. Dan mengenai kasus kebocoran data, syukurnya belum pernah terjadi kepada saya. Untuk exchange yang tidak memerlukan kyc saya pernah mencoba situs exchange seperti Dextrade, dan Non-kyc.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Ya bener si gan saya belum pernah seniat itu untuk mencari tahu apakah data saya telah di perdagangkan atau tidak, jadi saya tidak tahu juga.
tetapi jika mengenai email dan atau pesan pada nomer pribadi saya selalu ada yang mengirimkan pesan, bahkan lebih banyak dari luar negeri yangmengirimkan pesan promosi dan lainnya melalui nomor HP, entah itu juga termasuk pada penjualan data sepertinya, namun saya pribadi menggunakan nomor HP dalam registrasi banyak platform tidak hanya untuk di CEX atau ruang crypto, jadi saya juga tidak mengerti dalam hal ini, dna juga ketika mungkin di telusuri akan cukup rumit mereka mendapatkan kontak saya.
kalau untuk nomor HP yang sering dikirimi promosi-promosi gak jelas dari nomor yang tidak dikenal, kemungkinan itu mereka dapat dari sampeyan meregister nomor HP tersebut ke situs-situs tertentu. Bisa jadi juga nomor sampeyan pernah sampeyan kasih ke orang yang berjualan atau membeli produk di market place. Banyak faktor sekarang ini jika nomor HP sering dikirim iklan, bisa juga dicari lewat get contact, dimana ketika nomor HP kita masukan akan terlihat jelas nama dari profil kita apakah sering berjualan/membeli produk tertentu di suatu tempat.
full member
Activity: 1022
Merit: 152
Karena itu, ada beberapa pertanyaan tambahan yang saya ingin tahu jawabannya dari agan-agan secara langsung disini.

1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?

Sudah, dibeberapa pertukaran Indo dan beberapa pertukaran LN

2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?

Tidak pernah, semuanya baik-baik saja. Selama saya melakukan tindakan yang tidak melanggar hukum maka seharusnya saya tidak perlu khawatir. Jika suatu saat ada yang yang menyalahgunakannya maka saya akan segera melaporkan kepada pihak berwajib atas apa yang terjadi dan saya pikir itu adalah cara terbaik yang bisa saya lakukan.

3. Karena alasan keamanan, apakah ada platform P2P legal yang bisa kita gunakan untuk jual-beli bitcoin dan crypto selain exchange yang tidak memerlukan KYC?

Sepertinya tidak ada p2p yang legal di Indonesia karena semua pertukaran di syaratkan kyc oleh bappeti. p2p yang dimiliki oleh platform lain meskipun dalam tanda kutip cukup di percaya tetapi setatus hukumnya masih illegal di Indonesia, termasuk binance juga masih illegal karena tidak memiliki ijin operasi di Indonesia



Jadi saya memiliki pertanyaan lanjutan. Jika pemerintah kita mensyaratkan semua transaksi crypto ke fiat diketahui oleh negara terutama jika menukarkannya, apakah jika kita menghindari kyc termasuk dari menghindari hukum? karena hukum mewajibkan kyc untuk menukarkan crypto ke mata uang fiat.

Kemudian, jika jika kita tidak melakukan hal yang ilegal apakah kita perlu takut dengan kyc kita? dan apakah perlindungan hukum tidak mampu menangani penyalahgunaan data yang dilakukan oleh orang lain (bukan pemilik aslinya)?
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
Untuk pengalaman kebocoran data belum pernah sejauh ini, dan saya harap jangan pernah, Saya sudah melakukan banyak KYC di banyak Exchange di lokal maupun luar, Saya pribadi sudah sangat lama tidak menggunakan jasa P2P, jadi yang legal maupun tidak, saya tidak tahu untuk saat ini.
Ya mungkin tidak ketahuan saja, karena data KYC dijual itu biasanya di darkweb yang aksesnya hanya sebagian saja yang tahu. Kalau sampeyan pernah jelajah di sana, data-data KYC user banyak dijual di sana dalam bentuk gelondongan, baru akan ketahuan data siapa yang dijual tersebut setelah kita beli.
Ya bener si gan saya belum pernah seniat itu untuk mencari tahu apakah data saya telah di perdagangkan atau tidak, jadi saya tidak tahu juga.
tetapi jika mengenai email dan atau pesan pada nomer pribadi saya selalu ada yang mengirimkan pesan, bahkan lebih banyak dari luar negeri yangmengirimkan pesan promosi dan lainnya melalui nomor HP, entah itu juga termasuk pada penjualan data sepertinya, namun saya pribadi menggunakan nomor HP dalam registrasi banyak platform tidak hanya untuk di CEX atau ruang crypto, jadi saya juga tidak mengerti dalam hal ini, dna juga ketika mungkin di telusuri akan cukup rumit mereka mendapatkan kontak saya.

tapi mungkin sesekali saya harus mengunjungi darkweb untuk memastikan bahwa data saya tidak di perjual belikan disana, karena jika melihat resiko terburuk ketika data data saya di gunakan untuk kejahatan pastinya saya terkena dampaknya, walaupun mungkin saya pribadi tidak tahu darimana penjual mendapatkan data saya, tapi paling di curigai adalah layanan pemerintahan yang memiliki pertahanan keamanan lebih renta di bobol. Grin
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Sampai saat ini belum pernah, dan semoga saja tidak pernah ya - karena keamanan data pribadi itu adalah hal yang krusial dan itu akan sangat merugikan saya secara pribadi jika identitas saya bocor dan digunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan. Dan seharusnya data pribadi saya pada exchange yang saya sebutkan diatas itu dijaga dengan aman oleh mereka dan diawasi oleh BAPPEBTI, jadi itu (mungkin) akan aman.

Data yang dijual di Indonesia saat ini tidak dalam model yang fatal mas, kebanyakan adalah data seperti email dan nomor telepon. penjualan data ini kerap terjadi di Indonesia, bukan hanya dari konter pulsa, namun hampir bisa ditemukan di layanan online. Tentunya ini tidak dilakukan secara terbuka oleh pelaku. Namun, memang sejauh ini di Indonesia tidak ada yang menjadi korban seseorang yang mengaku orang lain dengan menggunakan data dan informasil dari pihal tersebut.
hero member
Activity: 630
Merit: 611
Penulis: GazetaBitcoin
Topik Original: What happens when your identity is stolen -- real story || Avoid CEXs!

Jadi apakah kamu masih ingin menggunakan CEX?
Setelah membaca kisah atau cerita ini sebenarnya saya menjadi sedikit was-was Om. Tapi masalahnya KYC dilakukan tidak hanya di bursa terpusat tapi juga dilakukan pada banyak hal lainnya. Bahkan pada saat membuat akun bank atau mengurus administrasi apapun terkait keuangan bahkan untuk membuat E wallet premium sekalipun. Sehingga pencurian data bisa dilakukan bukan hanya melalui cex tapi juga dari banyak celah lainnya.

Bahkan bisa saja peretas meretas sebuah data bank yang ada dinegara kita. Dan bukankah om-om semua juga pasti tahu bahwa ada kasus seperti itu bukan dinegara kita dimana sebuah bank datanya disusupi peretas? dan saya pikir data nasabah di bank tersebut juga bisa dalam bahaya dalam kasus tersebut. Sehingga jika kita ingin lebih waspada sebenarnya bukan hanya pada cex tapi juga pada semua hal yang membutuhkan data pribadi kita.

Dan saat ini kebutuhan menggunakan Cex juga sudah sulit untuk dihindari. Walaupun ada Cex yang tidak mewajibkan KYC untuk melakukan setor dan penarikan seperti MExc. Tapi dibursa yang menyediakan p2p pasti membutuhkan KYC. Hanya saja ada beberapa cex yang bisa melakukan kyc berbekal nomor ktp dan biodatanya saja tanpa selfi. Dan cex tersebut rawan dipakai oleh orang lain yang bisa menggunakan data orang lain untuk mendaftar. Dan bursa tersebut juga menyediakan p2p. Tapi saya tidak mau menyebutkan nama cexnya  Grin

Jadi jawabannya saya tetap akan menggunakan Cex karena memang sudah terlanjur pakai cex  Grin
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Untuk pengalaman kebocoran data belum pernah sejauh ini, dan saya harap jangan pernah, Saya sudah melakukan banyak KYC di banyak Exchange di lokal maupun luar, Saya pribadi sudah sangat lama tidak menggunakan jasa P2P, jadi yang legal maupun tidak, saya tidak tahu untuk saat ini.
Ya mungkin tidak ketahuan saja, karena data KYC dijual itu biasanya di darkweb yang aksesnya hanya sebagian saja yang tahu. Kalau sampeyan pernah jelajah di sana, data-data KYC user banyak dijual di sana dalam bentuk gelondongan, baru akan ketahuan data siapa yang dijual tersebut setelah kita beli.

kita tidak boleh sepenuhnya menyalahkan CEX atas setiap kebocoran data yang terjadi karena sekarang ini ada banyak celah terjadinya kebocoran data, tidka hanya karna CEX namun karena kecerobohan kita menaruh nya di facebook atau sosmed lainnya, maka itu kita sekarang ini di tuntut untuk berhati hati dalam memberikan informasi pribadi kita kepada siapapun (tidak hanya CEX)
Biasanya kebocoran data itu akan ketahuan dari mana didapat, kalau kayak CEX bisa jadi data yang bocor itu semua data konsumen, tidak hanya 1 atau sebagian saja, karena hampir rata-rata CEX itu menyimpan datanya KYC-nya pada 1 tempat, ya biasanya server khusus bukan disimpan di cold storage karena ketika mereka akan diminta data oleh otoritas pemerintahan suatu negara mereka dapat dengan cepat memberikannya jika berada di server online. Oleh karena data-data KYC user tersebut dapat dengan mudah dihack oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
Catalog Websites
...
Semua yang kamu baca di atas adalah kisah yang mengesankan. Tidak masalah bagaimana pencuri tersebut berhasil memperoleh informasi pribadi orang tersebut. Yang penting adalah pencurian seperti itu selalu dapat terjadi jika kamu menggunakan bursa terpusat atau yang lebih dikenal sebagai CEX.

kita tidak boleh sepenuhnya menyalahkan CEX atas setiap kebocoran data yang terjadi karena sekarang ini ada banyak celah terjadinya kebocoran data, tidka hanya karna CEX namun karena kecerobohan kita menaruh nya di facebook atau sosmed lainnya, maka itu kita sekarang ini di tuntut untuk berhati hati dalam memberikan informasi pribadi kita kepada siapapun (tidak hanya CEX)

Peretas mungkin mencuri datamu. Bahkan bursa mungkin menjual datamu, seperti halnya kasus Coinbase. Jadi kita tidak berbicara tentang bursa gelap dari negara dunia ketiga, tapi tentang salah satu bursa terbesar di dunia. Namun bursa ini ketahuan menjual data pelanggan.

Jadi apakah kamu masih ingin menggunakan CEX?

saya tentu masih akan menggunakan CEX, apalagi pertukaran dari kripto ke IDR mayoritas hanya bisa di lakukan di CEX, saya hanya bisa berharap semoga tidak ada kebocoran data yang terjadi.
hero member
Activity: 1624
Merit: 791
Bitcoin To The Moon 📈📈📈
1. Ya pernah melakukan KYC di bursa lokal karena itu sudah menjadi aturan, saat ini yang pernah melakukan KYC di bursa Indodax, Tokocrytpo dan Pintu.
2. Tidak pernah gan sejauh ini data saya masih aman dan tidak pernah di gunakan oleh siapapun apalagi kayak kasus C.T
3. Saya tidak tahu platform P2P yang tidak KYC selain exchange tapi yang saya lakukan P2P dengan pengepul menjual token micin dan beberapa koin yang di butuhkan.

hero member
Activity: 2184
Merit: 599
Jadi apakah kamu masih ingin menggunakan CEX?

Meskipun sudah tahu resikonya, namun bagi saya pribadi hal tersebut tetap tidak akan mengurungkan niat untuk tetap join dengan CEX, karena bagi saya ada beberapa aktifitas yang memang hanya bisa dijalankan jika kita menjadi bagian dari CEX. Jadi suka atau tidak suka, dan seberapa besar resikonya, saya masih cukup tergantung dengan eksistensi CEX yang ada di Indonesia.
snip
Ya saya kira dari kebanyakan orang masih sangat ketergantungan dengan CEX baik lokal maupun yang dari luar negeri, apalagi side income selain investasi dan juga trading, orang seperti kita pasti sedikit banyaknya mengikuti airdrop dan rata-rata CEX banyak sekali event yang bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari event-event seperti itu, dan juga untuk melakukan trading saya pribadi lebih nyaman menggunakan CEX ketimbang DEX.

Untuk pengalaman kebocoran data belum pernah sejauh ini, dan saya harap jangan pernah, Saya sudah melakukan banyak KYC di banyak Exchange di lokal maupun luar, Saya pribadi sudah sangat lama tidak menggunakan jasa P2P, jadi yang legal maupun tidak, saya tidak tahu untuk saat ini.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Jadi apakah kamu masih ingin menggunakan CEX?

Meskipun sudah tahu resikonya, namun bagi saya pribadi hal tersebut tetap tidak akan mengurungkan niat untuk tetap join dengan CEX, karena bagi saya ada beberapa aktifitas yang memang hanya bisa dijalankan jika kita menjadi bagian dari CEX. Jadi suka atau tidak suka, dan seberapa besar resikonya, saya masih cukup tergantung dengan eksistensi CEX yang ada di Indonesia.


1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?

Saya sudah melakukan KYC di 2 Exchange Indonesia

Quote
2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?

Setahu saya belum pernah

Quote
3. Karena alasan keamanan, apakah ada platform P2P legal yang bisa kita gunakan untuk jual-beli bitcoin dan crypto selain exchange yang tidak memerlukan KYC?

Karena belum pernah mendapati kasus secara langsung, maka untuk semua aktifitas witdrawal selalu saya lakukan melalui prosedur CEX, sehingga saya sama sekali belum pernah menggunakan jasa P2P Legal.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?

Sampai hari ini saya sudah mendaftar dan sudah melakukan KYC di 3 exchange seperti Indodax, Tokocrypto, dan Pintu. Saya pikir ketiga exchange ini sudah bereputasi dan sudah diregulasi dengan ketat oleh BAPPEBTI, sehingga saya pikir itu akan aman saja melakukan KYC pada platform-platform tersebut.

Quote
2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?

Sampai saat ini belum pernah, dan semoga saja tidak pernah ya - karena keamanan data pribadi itu adalah hal yang krusial dan itu akan sangat merugikan saya secara pribadi jika identitas saya bocor dan digunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan. Dan seharusnya data pribadi saya pada exchange yang saya sebutkan diatas itu dijaga dengan aman oleh mereka dan diawasi oleh BAPPEBTI, jadi itu (mungkin) akan aman.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Jadi apakah kamu masih ingin menggunakan CEX?
ya tentu saja mas bro, selagi exchange tersebut terpercaya dan tidak ada masalah dengan identitas pelanggannya, aku akan tetap memakain exchange untuk menukar crypto yang aku punya. Permasalahan di atas merupakan permasalahan komplek, karena berada di luar dari wilayah kita di Indonesia. Di tempat kita, exchange-exchange besar kayak Indodax dan tokocrypto setahuku sangat menjaga kerahasiaan pelanggannya, dan tidak mungkin mereka ungkap ke publik karena ada pertauran Uu yang mengaturnya, mereka akan di penjara jika data pelanggannya terungkap. Oleh karena itu, aku akan tetap memakai CEX yang terpercaya tahunan.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Quote
2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?
Sejauh ini belum ada exchanger besar lokal yang diberitakan mengalami kebocoran data. Tetapi bukan berarti exchanger lokal memiliki keamanan yang lebih tinggi dan lebih aman. Karena yang namanya CEX resiko kebobolan data tetap ada meskipun hanya 1%.

Resiko kebocoran data tentunya ada, namun sejauh ini setahu saya juga belum pernah mendengar ada kasus peretasan data dari Exchange aset kripto (CEX) terutama yang resmi beroperasi di Indonesia. Kasus yang pernah terjadi kebocoran data malah dari platform lain, semisal data nasabah bank yang diretas Lockbit, data vaksin covid, data pengguna PLN, dll.

Saya bahkan pernah mencoba download dan melihat beberapa data yang disebar di breached.to*

-snip-
 

* Saat ini status web-nya sudah Seized:




Jika identitas dicuri, kemungkinan penyalahgunaan bisa saja ada, entah data dijual di darkweb seperti kasus di atas atau lainnya.
sr. member
Activity: 672
Merit: 405
rollbit.com/trading
1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?
Saya kira 99% dari kita disini pasti sudah pernah melakukan KYC di salah satu atau beberapa CEX lokal. Pemula yang baru mengetahui kripto, atau orang yang baru mengenal forum setelah tertarik dengan Bitcoin pasti pasti pernah mendaftar di Indodax atau Tokocrypto dan menyelesaikan KYC level 1 untuk bisa memakai fungsi withdrawl.

Quote
2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?
Sejauh ini belum ada exchanger besar lokal yang diberitakan mengalami kebocoran data. Tetapi bukan berarti exchanger lokal memiliki keamanan yang lebih tinggi dan lebih aman. Karena yang namanya CEX resiko kebobolan data tetap ada meskipun hanya 1%.

Quote
3. Karena alasan keamanan, apakah ada platform P2P legal yang bisa kita gunakan untuk jual-beli bitcoin dan crypto selain exchange yang tidak memerlukan KYC?
Maaf saya belum tahu apakah itu beneran ada atau tidak. Tapi saya rasa agan bisa ke thread ini: Bagaimana cara mengubah bitcoin menjadi cash tanpa lewat crypto exchange indonesia karena sepertinya ini relevan dengan pertanyaan agan yang ini.

legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
saya beneran di datengin oleh salah satu sales bank BCA, beliau menawarkan jika dia juga mampu mengurus prakerja dengan iming iming harus membuat rekening baru namun hingga gelombang 65 sudah berakhir, mereka hanya menjanjikan akan mulai kembali mendaftarkan di gelombang 66, mereka tahu data KK dan KTP saya, saya cukup menyesal karena sudah percaya dengan omong kosong mereka, seharusnya saya tidak dengan mudahnya percaya dengan omongan mereka, saya jadi cukup takut jika ternyata mereka menjual data pribadi saya kepada ornag orang yang tidak bertanggung jawab dan membuat nama baik saya tercoreng. 
Seharusnya ente tidak memberikan data KYC begitu saja, diresearch dulu benar atau tidak. Kalau ane malah pernah juga ditawari oleh sepupu ane untuk ikut program yang beginian, namun tidak ane ikuti karena nominalnya juga tidak begitu gede kalau dibanding main signature di sini. Dia pun bukan hanya minta data KYC tapi juga data keluarga ane yang ada di KK, jadi agak aneh juga jangan-jangan, nanti dia yang ambil keluarga ane yang tersisa dan mengklaim itu miliknya.

kalo untuk CEX sih, saya masih cukup percaya data pribadi saya aman meskipun tidak seratus persen, saya menggunakan pintu dan tokocrypto saat ini, untku penarikan di butuhkan KYC level 1, cukup terpaksa sih namun mau gimana lagi
Semua exchange lokal kita setahu ane wajib KYC level 1, ya bagaimana lagi karena sudah aturan dari Bappebti yang harus mereka ikuti, kalau tidak begitu maka exchange mereka tidak akan dilisted di daftar resmi. Kalau untuk lokal, setahu ane legit semua, jarang ane temui mereka menjual atau data kita kena leak, paling yang kita sering denger itu data KYC di BUMN, karena hampir rata-rata server pemerintah itu kentang, alias mudah sekali dibobol oleh hacker.
sr. member
Activity: 322
Merit: 257
An Sr. Member who wants to become a ₿ maxi
[...]

Benar tidak hanya seputar CEX lokal gan, bahkan institusi pemerintahan seperti dukcapil saja pernah kebobolan 377 juta data tahun lalu [1], tapi itu data mentah yang pembobol mungkin tidak tahu bergerak di seputar apa saja orang-orang dalam data yang berhasil mereka curi. Karena itu, sepertinya lebih berbahaya kalau data-data yang langsung ada kaitannya ke institusi keuangan seperti CEX atau bank konvensional yang dicuri.

Agan pernah pakai kycnot.me yang agan bilang itu?

[1] https://www.bbc.com/indonesia/articles/c51v25916zlo

Terkait KYC saya belum pernah kena masalah om, tapi kebocoran lain seperti nomor hp sudah, karena saya pernah daftar di situs judi, mungkin mereka menjual data nomor hp saya ke situs lain sampai sekarang seringkali saya dapat SMS judi Cheesy.

Kebetulan ada tetangga saya yang kerja di kamboja gan, dia kerja di bagian marketing situs dan dia bilang kerjaan dia setiap harinya cuman spam pesan dari sms sama whatsapp, data nomor yang harus di spam dikasih sama atasannya, taukan maksud saya gan?

Sepertinya sampai sekarang data kita yang berada di cex luar atau website luar lainnya juga masih aman [...]

Mau tidak mau memang kita harus KYC di cex lokal, kalau tidak bagaimana mau menukar crypto ke rupiah dan sebaliknya?
Sebenarnya masih banyak penjual/pembeli crypto perorangan jika tidak mau melakukan KYC, tapi jadi agak ribet dan rawan kena scam.

"Bahkan bursa mungkin menjual datamu, seperti halnya kasus Coinbase."

Sulit mau menghindari CEX di Indonesia gan, sudah seperti pulpen dan tinta.

[...]

Senang bisa membagikan hal-hal baik disekitar board lokal kami!

[...]

Terimakasih kepada anda sebagai pemilik topik yang original dan terimakasih kepada op yang telah bersedia melakukan terjemahan yang memudahkan teman-teman SFI membaca dengan bahasa lokal.

Sama-sama gan, kalau ada hasil terjemahan yang kurang enak dilihat bisa langsung ingatin dari PM forum ya gan!
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
[...]

Terima kasih sudah menerjemahkan topik ini Pandorak!

Saya sangat berharap kisah sedih yang disajikan dalam topik ini dapat menyadarkan seluruh pengguna di Indonesia akan bahaya yang terkait dengan platform terpusat. Melihat apa yang dialami seseorang setelah namanya dicuri harus membuat kita berpikir dua kali sebelum memberikan informasi pribadi kita kepada pihak ketiga.

Dan seperti yang kamu lihat, bahkan kepolisian pun tidak membantu dalam situasi seperti ini. Apa yang bisa kamu lakukan ? Perubahan nama saja tidak akan menyelesaikan masalah, karena berisiko menimbulkan kecurigaan yang lebih dalam dari pihak berwenang. Apakah layak hidup dengan rasa takut dan ditangkap di suatu tempat? Namun, hal ini bisa terjadi jika kamu menggunakan CEX yang dapat diretas kapan saja. Atau lebih buruk lagi, mereka dapat menjual informasi pribadimu!

Terima kasih sudah berkenan ikut berdiskusi di lokal Bahasa Indonesia.

Sepengetahuan saya rata-rata exchange aset kripto di Indonesia yang resmi dan mendapat izin beroperasi merupakan CEX (daftarnya bisa dilihat di sini: https://bappebti.go.id/calon_pedagang_aset_kripto), dan kesemuanya mengharuskan KYC karena mengikuti regulasi dari pemerintah Indonesia.

Pedagang Aset Kripto wajib melakukan KYC (Know Your Custumer) saat penerimaan pelanggan. Setelah lulus proses identifikasi dan verifikasi sesuai ketentuan APU dan PPT, pelanggan dapat diberikan akun untuk transaksi perdagangan asset Kripto.

Untuk keperluan trading aset kripto masih memungkinkan menggunakan DEX (dari luar), namun untuk keperluan withdraw ke mata uang Indonesia (Rupiah/IDR) mau tidak mau kami mesti menggunakan CEX yang dalam hal ini mengharuskan KYC. Selanjutnya, uang yang sudah di withdraw pun melalui bank yang juga menerapkan KYC.

Dilema? Ya, tentu saja.
hero member
Activity: 1050
Merit: 844
1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?
Ya, saya sudah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax dan Tokocrypto om, karena saya memang membutuhkan dua bursa tersebut sehingga saya harus melengkapi KYC saya agar bisa melakukan transaksi disana dalam ukuran tertentu om.

Quote
2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?
Kalau untuk kasus seperti yang dialami oleh C.T. diatas belum pernah sih om, sehingga saya masih tidak khawatir akan kebocoran data atau sejenisnya dan saat ini juga masih merasa nyaman memakai platform terpusat Indonesia seperti Indodax dan Tokocrypto hingga saat ini om.

Quote
3. Karena alasan keamanan, apakah ada platform P2P legal yang bisa kita gunakan untuk jual-beli bitcoin dan crypto selain exchange yang tidak memerlukan KYC?
Kalau platform P2P legal yang secara khususnya untuk Indonesia sih saya belum pernah menemukannya om karena mungkin juga belum ada yang mengembangkannya di Indonesia sehingga sebagian besar orang Indonesia mungkin masih memakai platform P2P dari luar negeri ketika mereka membutuhkannya om.
hero member
Activity: 1540
Merit: 772
saya beneran di datengin oleh salah satu sales bank BCA, beliau menawarkan jika dia juga mampu mengurus prakerja dengan iming iming harus membuat rekening baru namun hingga gelombang 65 sudah berakhir, mereka hanya menjanjikan akan mulai kembali mendaftarkan di gelombang 66, mereka tahu data KK dan KTP saya, saya cukup menyesal karena sudah percaya dengan omong kosong mereka, seharusnya saya tidak dengan mudahnya percaya dengan omongan mereka, saya jadi cukup takut jika ternyata mereka menjual data pribadi saya kepada ornag orang yang tidak bertanggung jawab dan membuat nama baik saya tercoreng.
Ini sama halnya yang sering saya lihat saat orang pada sibuk dengan mengurus prakerja di rental komputer dan di tempat fotocopy. Disana petugas sudah menentukan biaya untuk mendaftar dan bagi yang mendaftar harus meninggalkan foto copy KTP, KK dan beberapa lainnya.
Antara petugas yang mendaftar dan orang ingin mendaftar saat itu apakah terlintas pikiran bahwa identitas saya akan bocor dan saya akan menjual data semua pendaftar untuk mendapatkan uang.

Pada kasus foto copy KTP sangat bahaya untuk masalah data pribadi, tapi orang kita sering mengabaikan dan hampir tidak pernah kosong setiap hari selalu ada orang yang melakukan foto copy KTP dan KK untuk keperluan kepengurusan apalah namanya.

kalo untuk CEX sih, saya masih cukup percaya data pribadi saya aman meskipun tidak seratus persen, saya menggunakan pintu dan tokocrypto saat ini, untku penarikan di butuhkan KYC level 1, cukup terpaksa sih namun mau gimana lagi
Mau tidak percaya pun kita semua harus melakukan registrasi KYC level 1 dan seterusnya tergantung kebutuhan.
Berdoa saja semoga tidak ada kebocoran data.
member
Activity: 187
Merit: 12
I will write anything for you
Karena itu, ada beberapa pertanyaan tambahan yang saya ingin tahu jawabannya dari agan-agan secara langsung disini.

1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?
2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?
3. Karena alasan keamanan, apakah ada platform P2P legal yang bisa kita gunakan untuk jual-beli bitcoin dan crypto selain exchange yang tidak memerlukan KYC?

1. ya
2. Belum pernah sama sekali, tapi semenjak main crypto saya sering ditelepon di tawrin polis asuransi, entah itu bocor atau bukan ya, kalau bocor, entah bocornya dari exchange atau lainnya ane juga gak faham masalah ginian . mana dia tau nama lengkap lagi. atau bank yang bocorin ke pihak ke tiga apa ya Huh Huh ada yang sama ?
3. p2p legal tanpa kyc ane gak tau gan, tapi transaski tanpa exchange ane biasanya pakai rekber atau seller yang terpercaya di fb, telegram kalau mau beli aset crypto tanpa ribet.
hero member
Activity: 1400
Merit: 770
1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?
Pernah diIndodax, Tokocrypto belum karena saya jarang menggunakannya saya hanya punya akun belum terverifikasi.

2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?
Sampai separah C.T tidak, jangan pernah. Karena itu akan merugikan saya dalam berbgai hal. Saya hanya mendapat sms, wa, dan email penawaran slot untuk judi.

3. Karena alasan keamanan, apakah ada platform P2P legal yang bisa kita gunakan untuk jual-beli bitcoin dan crypto selain exchange yang tidak memerlukan KYC?

Saya belum pernah mendengar ada P2P legal tanpa KYC. Itu sesuai dengan ketentuan dari OJK bahwa setiap pelayanan mewajibkan untuk KYC. Pada dasarnya pemilik platform P2P dapat dipercaya dan bisa menyimpan data KYC secara aman itu bukan masalah. Tapi nampaknya itu tidak terjadi, mereka tidak memikirkan dampak besar kebocoran data para usernya. CMIIW
full member
Activity: 1148
Merit: 151
Hire Bitcointalk Camp. Manager @ r7promotions.com
saya beneran di datengin oleh salah satu sales bank BCA, beliau menawarkan jika dia juga mampu mengurus prakerja dengan iming iming harus membuat rekening baru namun hingga gelombang 65 sudah berakhir, mereka hanya menjanjikan akan mulai kembali mendaftarkan di gelombang 66, mereka tahu data KK dan KTP saya, saya cukup menyesal karena sudah percaya dengan omong kosong mereka, seharusnya saya tidak dengan mudahnya percaya dengan omongan mereka, saya jadi cukup takut jika ternyata mereka menjual data pribadi saya kepada ornag orang yang tidak bertanggung jawab dan membuat nama baik saya tercoreng.  kalo untuk CEX sih, saya masih cukup percaya data pribadi saya aman meskipun tidak seratus persen, saya menggunakan pintu dan tokocrypto saat ini, untku penarikan di butuhkan KYC level 1, cukup terpaksa sih namun mau gimana lagi
hero member
Activity: 1540
Merit: 772
[...]

Terima kasih sudah menerjemahkan topik ini Pandorak!

Saya sangat berharap kisah sedih yang disajikan dalam topik ini dapat menyadarkan seluruh pengguna di Indonesia akan bahaya yang terkait dengan platform terpusat. Melihat apa yang dialami seseorang setelah namanya dicuri harus membuat kita berpikir dua kali sebelum memberikan informasi pribadi kita kepada pihak ketiga.

Dan seperti yang kamu lihat, bahkan kepolisian pun tidak membantu dalam situasi seperti ini. Apa yang bisa kamu lakukan ? Perubahan nama saja tidak akan menyelesaikan masalah, karena berisiko menimbulkan kecurigaan yang lebih dalam dari pihak berwenang. Apakah layak hidup dengan rasa takut dan ditangkap di suatu tempat? Namun, hal ini bisa terjadi jika kamu menggunakan CEX yang dapat diretas kapan saja. Atau lebih buruk lagi, mereka dapat menjual informasi pribadimu!
Kisah yang tersaji dalam topik original milik anda memang sangat sedih karena tidak ada yang dapat memberikan pertolongan termasuk pihak kepolisian.

Kita disini yang terlibat dalam aktivitas kripto mengharuskan untuk menyelesaikan KYC agar bisa menukar kripto ke fiat (Rupiah/Rp) atau membeli kripto.
KYC menjadi sebuah persyaratan kepada setiap kami yang ingin menggunakan pertukaran seperti fungsinya. Kami masih belum mendapatkan hal yang tidak kami inginkan selama ini meski data sudah kami berikan kepada mereka sesuai dengan levelnya.
Kekhawatiran dan ketakutan bukan tidak ada ketika data kami bocor dan disalahgunakan. Dalam situasi seperti ini kami hanya berharap semua data bisa aman walau dihantui ketakutan.

Terimakasih kepada anda sebagai pemilik topik yang original dan terimakasih kepada op yang telah bersedia melakukan terjemahan yang memudahkan teman-teman SFI membaca dengan bahasa lokal.
legendary
Activity: 1680
Merit: 6524
Fully-fledged Merit Cycler|Spambuster'23|Pie Baker
[...]

Terima kasih sudah menerjemahkan topik ini Pandorak!

Saya sangat berharap kisah sedih yang disajikan dalam topik ini dapat menyadarkan seluruh pengguna di Indonesia akan bahaya yang terkait dengan platform terpusat. Melihat apa yang dialami seseorang setelah namanya dicuri harus membuat kita berpikir dua kali sebelum memberikan informasi pribadi kita kepada pihak ketiga.

Dan seperti yang kamu lihat, bahkan kepolisian pun tidak membantu dalam situasi seperti ini. Apa yang bisa kamu lakukan ? Perubahan nama saja tidak akan menyelesaikan masalah, karena berisiko menimbulkan kecurigaan yang lebih dalam dari pihak berwenang. Apakah layak hidup dengan rasa takut dan ditangkap di suatu tempat? Namun, hal ini bisa terjadi jika kamu menggunakan CEX yang dapat diretas kapan saja. Atau lebih buruk lagi, mereka dapat menjual informasi pribadimu!
sr. member
Activity: 1439
Merit: 380
To Be Or Not To Be
Sepertinya sampai sekarang data kita yang berada di cex luar atau website luar lainnya juga masih aman atau setidaknya tidak pernah mendengar berita ada data diri orang Indonesia pernah digunakan untuk penipuan crypto dll di luar negeri.
Mungkin karena para scammer diluar sana lebih membutuhkan informasi identitas orang yang tinggal di Eropa dan US karena dianggap lebih berharga dan bisa menghasilkan uang.
Kalau di lokal kita sendiri paling dipakai untuk pinjol dan memang marak terjadi tahun kemarin.

Mau tidak mau memang kita harus KYC di cex lokal, kalau tidak bagaimana mau menukar crypto ke rupiah dan sebaliknya?
Sebenarnya masih banyak penjual/pembeli crypto perorangan jika tidak mau melakukan KYC, tapi jadi agak ribet dan rawan kena scam.
hero member
Activity: 1694
Merit: 787
Miris juga nasibnya si C.T., kemana-mana harus diperiksa, beda sama Indonesia, di Eropa sana batas wilayah bisa terbilang berdekatan, saya pribadi tidak bisa bayangkan gimana kalau saya jadi dia.

1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?

Sejauh ini saya sudah KYC di Indodax & Tokocrypto om, belum pernah coba platform Indo yang lain.

2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?

Terkait KYC saya belum pernah kena masalah om, tapi kebocoran lain seperti nomor hp sudah, karena saya pernah daftar di situs judi, mungkin mereka menjual data nomor hp saya ke situs lain sampai sekarang seringkali saya dapat SMS judi Cheesy.
hero member
Activity: 1316
Merit: 787
Rollbit - The #1 Solana Casino
1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?
Dengan sendirinya setiap kita yang berdomisili di negara Indonesia sudah melakukan KYC karena melakukan KYC sebuah keharusan bagi semua orang yang ingin melakukan aktivitas jual beli kripto.

2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?
Belum ada kasus kebocoran data pengguna platform perdagangan sehingga belum dapat kita pastikan.

Ketika kita sudah melakukan KYC, saya tidak bisa memastikan data kita tidak akan kemana-kemana. Siap melakukan KYC, berarti kita sudah siap memberikan data pribadi kita kepada orang lain walau itu dirahasiakan oleh platform perdagangan yang terdaftar dibadan resmi.

3. Karena alasan keamanan, apakah ada platform P2P legal yang bisa kita gunakan untuk jual-beli bitcoin dan crypto selain exchange yang tidak memerlukan KYC?
Bagaimana saya menjawabnya ya gan.
hero member
Activity: 2212
Merit: 670
Signature designer - start @$10 - PM me!
^^
1. Ya.
2. Seputar CEX lokal? Keknya belum. Namun kekhawatiran semacam ini seharusnya tidak hanya pada platform bursa kripto. Sebanyak kasus kebocoran identitas di negara ini justru lebih sering terjadi pada perusahaan2 yg dikelola pemerintah, bank2 konvensional, dll.
3. Kalo p2p exchange sih banyak[✴]. Tapi platform dalam negeri sendiri sih sejauh ini belum ada, jadi tidak ada yg legal (cmiiw).


https://kycnot.me/
sr. member
Activity: 322
Merit: 257
An Sr. Member who wants to become a ₿ maxi
Di Indonesia sendiri semua platform yang berada dibawah naungan BAPPEBTI secara legal mengharuskan penggunanya melakukan KYC sebelum berdagang, itu artinya siapapun di negara Indonesia yang ingin memiliki crypto harus memberikan data mereka ke bursa terpusat.

Karena itu, ada beberapa pertanyaan tambahan yang saya ingin tahu jawabannya dari agan-agan secara langsung disini.

1. Apakah agan sudah pernah melakukan KYC di platform terpusat Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto atau di salah satu dari 32 exchange yang sudah legal[1] di Indonesia?
2. Kalau sudah pernah, apakah agan pernah mendapatkan kasus karena kebocoran data atau seperti kisah nyata C.T. diatas?
3. Karena alasan keamanan, apakah ada platform P2P legal yang bisa kita gunakan untuk jual-beli bitcoin dan crypto selain exchange yang tidak memerlukan KYC?

[1] https://www.kemendag.go.id/berita/pojok-media/bappebti-32-pedagang-aset-kripto-sudah-terdaftar-di-bursa-kripto
sr. member
Activity: 322
Merit: 257
An Sr. Member who wants to become a ₿ maxi
Penulis: GazetaBitcoin
Topik Original: What happens when your identity is stolen -- real story || Avoid CEXs!




Apa yang akan kamu baca di bawah ini adalah kisah nyata seorang warga negara Rumania yang setiap hari mengalami mimpi buruk setelah identitasnya dicuri. Hal ini tidak terjadi setelah menggunakan bursa terpusat, namun ia menjalani hal yang sama seperti seseorang yang identitasnya dicuri oleh peretas dari bursa terpusat atau dari sumber lain. Artikel ini adalah kisah peringatan. Semua orang yang menggunakan bursa terpusat harus menyadari bahwa kapan saja bursa tersebut dapat diretas dan tidak hanya berisiko terhadap dana mereka tetapi juga menghadapi risiko bahwa peretas juga mencuri informasi pribadi mereka dan menggunakannya untuk melawan mereka. Atau, yang terburuk, peretas menjual informasi pribadi mereka di web gelap di mana para pelaku kejahatan membelinya dengan $1-5 dan mereka selalu dapat mengunjungi orang-orang tersebut...



Sebuah artikel dari surat kabar Rumania Adevărul menceritakan kisah C.T. (36 tahun), yang tinggal di Jerman selama 8 tahun terakhir.

Selain pekerjaan utamanya yang menjadi pengemudi di Mannheim, C.T. juga merupakan vlogger dan tampaknya pencuri informasi pribadi tertarik dengan namanya.

Mimpi buruk C.T. dimulai pada tahun 2018 ketika dia dalam perjalanan pulang (menuju rumahnya dari Rumania) dan dia ditangkap di Hongaria setelah dia berhenti untuk pemeriksaan oleh Polisi, diberitahu kepadanya bahwa dia adalah bagian dari jaringan pencuri yang mencuri mobil. Rupanya, namanya muncul di database Polisi dengan pencurian mobil seharga 22,000 EUR. Jelas sekali, pria tersebut memprotes dan mencoba menjelaskan bahwa dia tidak bersalah. Dia diberitahu untuk menghubungi Pengadilan di kota yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya itu.

Beberapa bulan kemudian, saat berada di Jerman, Kepolisian Rumania menghubunginya untuk memberitahukan bahwa informasi pribadinya telah dicuri. Mereka bilang bahwa mereka kenal pria itu tapi mereka membutuhkan C.T. untuk datang dengan tujuan membuat beberapa deklarasi dan klarifikasi. C.T. kemudian pergi ke Kepolisian Rumania, selain urusan administrasi, mereka juga mendapatkan sidik jarinya, mengambil fotonya, menguji dan memintanya menjalani tes pendeteksi kebohongan.

Sejak itu, masalahnya menjadi semakin buruk. Setiap kali dia bepergian ke Rumania, dia dihentikan di Kantor Bea Cukai. Setiap saat dia merasa terhina karena petugas-petugas itu memandangnya seperti penjahat. Setiap saat dia harus mengulang keseluruhan cerita, karena dia dianggap dan dipandang sebagai buronan internasional.

Setelah beberapa waktu kemudian, Kepolisian Austria memberitahunya bahwa pencuri yang mencuri informasi pribadinya akhirnya ditangkap dan dihukum.

Namun pada bulan Februari tahun ini dia mengalami insiden lain dengan Kepolisian Jerman. Suatu hari, pada jam 6 pagi, ketika dia sedang bekerja, salah seorang tetangga memberitahunya bahwa Polisi ada di depan pintunya, ingin menangkapnya, karena dia mencuri perahu seharga 38,000 EUR. C.T. percaya bahwa informasi pribadinya sekarang digunakan oleh pencuri lain. Investigasi kriminal baru ini dilakukan oleh Kepolisian kota Augsburg. Dia pergi ke sana dan mengamati mereka memiliki dokumen dengan semua datanya, tetapi dengan foto orang lain. Mereka menanyakan keberadaannya pada hari tertentu di tahun 2022 dan dia membuktikannya dengan ponselnya, dengan akun Google-nya, dengan mengakses riwayat lokasinya.

Pengacaranya menyarankan dia untuk mengganti nama, namun pria tersebut tidak mau melakukan tindakan tersebut. Di akhir artikel dia menggambarkan betapa takutnya dia mengetahui bahwa pinjaman bank dibuat atas namanya atau dia diperiksa dan ditangkap kemanapun dia pergi.



Semua yang kamu baca di atas adalah kisah yang mengesankan. Tidak masalah bagaimana pencuri tersebut berhasil memperoleh informasi pribadi orang tersebut. Yang penting adalah pencurian seperti itu selalu dapat terjadi jika kamu menggunakan bursa terpusat atau yang lebih dikenal sebagai CEX. Peretas mungkin mencuri datamu. Bahkan bursa mungkin menjual datamu, seperti halnya kasus Coinbase. Jadi kita tidak berbicara tentang bursa gelap dari negara dunia ketiga, tapi tentang salah satu bursa terbesar di dunia. Namun bursa ini ketahuan menjual data pelanggan.

Jadi apakah kamu masih ingin menggunakan CEX?
Jump to: