-snip-
....tapi itu ibarat kita yang berkuliah dimana tidak semua anak kuliahan itu lebih jago dibandingkan anak sma. Ada banyak teman teman ane yang lulusan sma tapi lebih berguna dibandingkan teman ane yang kuliah. Tapi anak kuliahan yang jago sudah pasti lebih hebat daripada anak sma yang jago. ....
Ya, dalam hal ini, kemampuan individu masing-masing dalam mencari, mempelajari, dan memahami berbagai hal memang akan berbeda-beda. Dan bagaimana seseorangtersebut mengoptimalkan segala kesempatan yang ada untuk upgrade diri juga berbeda. Karena ada juga yang mereka terlena dengan fasilitas dan kesempatan emas untuk lebih baik namun kenyataannya mereka tidak mmapu mengoptimalkannya.Sedangkan mereka dengan ebrbagai keterbatasan,justru mereka mampu membuat kesempatan itu sendiri dan selalu berusaha mengotpimalkan kesempatan yang ada. terlebih di dunia crypto, semua orang memilikikesempatan yang sama. Namun idealnya, iniakan menjadi sangat bagus jika kita dalamkondisi yang tercukupi, rnak tinggi, sekolah di jenjang yang lebih tinggi, emmilikikesmpatan yang lebih tinggi, akan berdampak apda kualitas diir kita agar lebih berkembang. Namun sekali lagi, faktor internal-eksternal juga terkadang yang mempengaruhi itu semua tidak akan semulus itu.
Semakin tinggi ranknya maka bayaran signature nya lebih gede. Yang mana ane yakin itu adalah motivasi hampir semua orang yang ada di forum ini. Tapi alangkah baiknya jika itu tidak dijadikan sebagai motivasi utama kita. Motivasi utamanya kita adalah tetap berbagi hal-hal yang bermanfaat untuk perkembangan forum.
Ya karena itulah saya katakan menjadi salah satu motivasi yang real, bukan satu-satunya, idealnya seperti itu.
Menurutku tidak juga, terkadang makin pintar orang makin sulit dimengerti kalimat yang dibuat, karena orang pintar itu pemikirannya cepat, dan membuat kalimat pun seperti tergopoh-gopoh. Itu pernah kutemui ketika kuliah dulu, Dosen tersebut terkenal pintar dalam penelitian dan pengabdian pada masyarakat tapi ketika dia menjelaskan pelajaran baik itu di depan kelas maupun via zoom, sulit dimengerti. Kadang aku perlu membaca ulasan dia itu beberapa kali untuk memahami maksud dan tujuannya itu. (mungkin karena otak ku itu yang gak nyampe)
Ini mungkin masuk ke bagaimana kemampuan seseorang dalam menyampaikan apa yang ada di otaknya,apa yang ingin dia sampaikan,namun memang tidak semua orang mampu untuk mengemas cara penyampaian mereka dengan bagus, sesuai dengan audiens mereka, dan sesuai dengan kondisi dimana itu. Di dalam realita, mungkin kita melihat bagaimana seorang dosen atau guru yang sebenrnya beliau-beliau ini sangat cerdas dalam akademik sehingga mencapai gelar tertentu dalam waktu yang lebih cepat, ataupun memenangkan kompetisi tertentu, namun di sisi lain, terkadang kita kurang pahamketika diajar oleh mereka, karena mungkin bahasa yang mereka gunakan terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan daya tangkap seluruh audiens. Atau emmang seperti yang agan bilang, terlalu berbelit-belit, terlalu banyak istilah yang terkadang para audeins tidak paham dengan itu, atau gaya penyampaiannya yang membosankan atau terlalu formal. Namun, ini tidak semua ya, semoga saja hanya beberapa persentase kecil saja yang seperti ini.