Topic: Banyak Newbie di Crypto Tidak Tahu Cara Menyimpan Aset - page 4. (Read 932 times)

Ane mencoba pasif, tapi masih ada rasa di hati ingin membantu. apalagi sering ketemu tiap hari, pasti dia buka omongan soal crypto. Ane juga gak expert paling ane ajak sama-sama cari di google. btw kalau offline, buku-buku apa aja yang bisa ane rekomendasikan?, pernah ada yang nanya buku soal crypto, tapi gak tau karena ane jarang ke gramedia.

Begitulah om gak beda jauh kejadiannya dengan yang ane alami, tapi anehnya udah di kasih tau semuanya beberapa hari kemudian lupa dan datang lagi kerumah. Intinya kebanyakan dari mereka ikut kripto karena lihat ane gak ada kerja kok duetnya bisa ada aja.
Padahal di dunia teknologi saat ini kalau kita gak pandai memanfaatkan peluang ya hidup kita gitu gitu aja, yang penting kamuaan tinggi untuk belajar hal2 baru agar dapat dengan mudah memahaminya.

Sepintas sih, ini seperti kendala pada server mereka, ntahlah, apakah mereka menggunakan traditional server atau sudah ke cloud server. seharusnya kalau mereka menggunakan cloud, tidak lama maintenisnya. karena bisa menggunakan server extension untuk ningkatin bandwith dan kapasitas server itu sendiri, dan ini bisa digunakan sementara. cuma kembali lagi pada apa yang disebut OP, bagaimana pelayanan mereka. saya sendiri udah lama ga menggunakan exchange Indonesia, saya milih menggunakan P2P ke binance untuk depo/wd karena ketika kita butuh uang cepat, ga bisa

Kalau emang udah begitu, ya bersikap pasif mungkin ga masalah gan. Ga perlu bikin thread/post yang baru, tinggal kalau ada yang nanya agan kasih link aja. Ga perlu tiap hari mengedukasi, tinggal nunggu aja ada yang nanya dan agan tinggal jawab, jadi ga dibilang ngajak". Kalau masih ada yang nyalahin ya cuek aja, toh ga semua orang bisa dibuat senang. Memang orang baru di kripto butuh pengalaman biar bisa jadi user kripto beneran, baik pengalaman rugi ataupun profit.

Seperti yang sering terjadi di exchanger ternama di Indo, kalo uda pasar bearish sistem langsung error dan ga bisa lakuin aksi jual atau beli sampai beberapa lama. Gatau penyebabnya apa, dugaan ku ya karna permainan manajemen untuk handle arus duit yang keluar masuk sangat cepat atau emang sistemnya yang masih abal abal.  Itu sih pengalaman ane yang ga seberapa ini.

Untuk poin pertama, ane sangat setuju Om untuk dilakukan para trader aktif. Hal ini dapat mengurangi fee transaksi yang mana saat ini terlihat mahal. Tapi kalau mau investasi jangka panjang, maka wallet pribadi adalah pilihan terbaik menurut ane.

Untuk exchange lokal, mungkin trader dapat menggunakan exchange yang telah memiliki lisensi dari Bappebti karena sejauh yang ane tahu reputasi mereka juga sudah tergolong bagus. Tinggal saja pelayanan pelanggan mungkin agak sedikit mengecewakan berdasarkan pengalaman.

Sebenarnya klo buat trader aktif, terlebih yang menganut model trading jangka pendek (scalper maupun day trader) maka akan lebih efektif jika menyimpan asetnya di wallet exchange, tentunya disesuaikan dengan margin atau balance yang sering dia gunakan. Jika model trader seperti ini dikit-dikit harus memindahkan asetnya dari exchange ke personal wallet (dan sebaliknya) maka nilai profit yang bisa didapat akan berkurang karena bakal sering terkena potongan fee transaksi, apalagi bisa-bisa mereka bakal ketinggalan momen krusial jika proses pemindahan asetnya mengalami stuck.

Tetapi yang harus diperhatikan adalah kredibilitas dari exchange yang dipilih, setidaknya dengan menggunakan layanan Exchange yang memiliki reputasi bagus maka tingkat keamanan penyimpanan aset juga akan lebih bagus.

Ane pikir agak sedikit wajar bagi mereka yang mengenal bitcoin dan altcoin itu mulanya sebagai trader gan. Rata-rata trader pemula itu ngertinya cuma beli dan jual atau cuma simpan asetnya di exchange tempat mereka melakukan perdagangan tanpa mengenal lebih jauh tentang wallet pribadi. Tapi kalau memang agan sudah mencoba mengarahkannya, mungkin bukan lagi tanggung jawab agan untuk membuat mereka mengerti tentang wallet penyimpanan. Namun yang pasti, kalau pemula di crypto itu jika belajar otodidak itu rata-rata ngertinya agak lama gan dibandingkan jika agan mau mempraktikkannya langsung ke mereka.

Untuk yang awam crypto atau bahkan gatau blockchain sama sekali harus sabar2 gan. kalau saya sih dulu saya suruh cari tau dulu apa itu crypto dan blockchain baru deh kalau ada tanya2 ane jawab2in . paling seputar wallet . address . cara kirim dll . yang paling penting cara dia backup wallet dan private key untuk wallet dia. tapi kebanyakan sih yg ga begitu excited cari tau tentang hal tersebut pasti ujung2nya pada milih wallet di exchange . padahal ga rekomended kalau tujuannya di hold jangka panjang.

Sebenarnya baca postingan om ini saja saya sudah berapi-api

Begitulah keadaannya saat ini om, orang-orang cuma tahu untungnya doang, ga mau tau dasar-dasarnya...

Lucunya lagi mereka-mereka yang beli Bitcoin/Altcoin ini ga tahu latar belakang Projectnya seperti use-case nya, pake Konsensus Apa dan lain-lain.

Pernah di suatu grup crypto yang membuka voice grup, ada seseorang yang berbicara tentang Tesla yang sudah tidak support Bitcoin karena penambangannya itu merusak alam, jadi menurut saya karena Elon itu suka DOGE sepertinya pembayaran melalui DOGE akan segera didukung. (Hadehhhh, Cil, Cil Lu Ga Tau Crypto Kok Ngomong Sih).

Saya angkat tangan sama orang Indo yang rata-rata pura-pura pintar padahal bodoh...

Pertumbuhan Bitcoin dan Cryptocurrency sangat berkembang pesat, dari hari ke hari pertumbuhan pengguna baru bagaikan jamur di musim hujan. Tapi itu semua tidak dibarengi dengan pengetahuan dasar yang kuat, rata-rata mereka datang hanya untuk cuan dan memang sudah watak manusia sebisa mungkin dalam waktu sekejap.

Berita dan segala informasi mengenai crypto berawal dari teman-teman yang untungnya puluhan kali lipat sehingga mereka masuk dan mencoba peruntungan yang sama, untuk itu kita tahu apa yang pertama kali didatangi oleh mereka pertama kali, yaitu Exchange.

Mereka lalu membeli aset dan mulai trading. Wadidau, kita tahulah bagaimana pergerakan harga crypto, harga bisa bikin user sangat senang dan bisa bikin sangat depresi, mereka lalu berupaya mencari cara-cara supaya tenang dan menemukan cara klasik yaitu Hodl.

Eng ing eng, baca-baca berita lama banyak exchange kena hacked, lalu hati mulai gusar, jangan-jangan kalau ngehold di sana aset puluhan juta bisa lenyap. Mulai mencari-cari informasi bagaimana menyimpan aset biar aman. kata orang simpan di wallet pribadi, tapi apa itu wallet pribadi?. mereka baru dengar, padahal sudah main di crypto cukup lama?.

Ini pengalaman teman ane yang sudah mengenal crypto tahun ini. dia mengenal crypto dari informasi bahwa ada yang bisa beli rumah, mobil, tanah hanya dengan modal beberapa juta, lalu dia entering, daftar exchange dan mulai beli crypto, dan anehnya tidak mulai dengan beli bitcoin tapi altcoin (bnb, doge, ada, dll).

Lalu harga anjlok, kepalanya pusing, mau jual tentu rugi, mau nahan lama-lama takut berita exchange di turki. Dia lalu mulai bertanya-tanya ke ane, padahal ane bukan expert, maka ane sarankan ke forum ini dan kasih link-link thread tentang wallet.

Tapi tetap saja watak manusia (mungkin Indonesia aja kali ya), udah ane kasih link tutorial lengkap, masih juga bertanya, link download walletnya di mana, padahal di tutorial threadnya ada. Akhirnya dia mendatangi ane, kalau sudah begitu tiada lain ane harus mengarahkan kayak anak TK belajar nulis.

Capek?, iya. Apa dikasih duit?, tentu tidak, masak gitu aje ane dibayar.

Tapi, ane kira ini permasalahanya memang agak pelik, tidak 1 ini saja sih, ada beberapa temen offline ane yang memang tidak paham, padahal utamanya di crypto itu di wallet.

Ane sekarang sudah jarang update-update status WA, bukan apa-apa, takut nanti disalahkan, soalnya orang tahu ane ini duluan, dikira ane yang ngajak.

dan ane yakin kalian bakal mengalami hal yang sama.