btw ada yang berminat mengikuti kesana? Harga tiketnya sedikit menguras kantong
Untuk minat mungkin masi belum kang untuk mengikuti acara besar seprti konfrensi karna dana juga belum mencukupi😁
Tapi saya salut sama kang emil berani menunjukan diri, ya semoga saja kedepan indonesia berani lebih tentang crypto karna perkembangan jaman harus menuntut kita dan terlalu banya propaganda tentang ini itu tetapi mereka semua menikmati apa yang mereka larang " oh ya bukan dilarang tapi belum menemukan titik temu dimana yang mereka cari" 🤣🤣🤣
Sekarang sih sudah terlambat mas jika memang ingin mengikuti acara disana tetapi memang seperti yang utas saya katakan sebelumnya bahwa kondisi saat ini, sekalipun tidak bisa mengikuti acara di Miami tetapi kita kaum mendang-mending selalu memiliki banyak cara dan tentu saja menonton siaran ulang juga masih sangat bisa dilakukan karena memang acaranya masih bisa dilihat di chanel youtube yang saya sisipkan di pembaruan terbaru di atas
Saya juga menemukan wawasan baru dari apa yang disampaikan oleh Kang Emil bahwa ternyata 40% warga kita itu masih Unbankable saat ini. Dan Kang Emil mengatakan bahwa Bitcoin bisa menjadi solusi untuk hal ini. Kang Emil pasti berbicara dari melihat data dan fakta yang ada saat ini. Dan memang didaerah sayapun masih banyak kaum yang Unbankable. Tapi ternyata jika sampai 40% maka saya cukup kaget juga.
Saya juga membaca hal ini dan mencari lebih jauh tetapi memang ketika melihat paparan dari beberapa pemberitaan saat ini memang bisa dikatakan untuk 2023 indonesia dalam kondisi krisis saat ini karena memang jika mengikuti saran dari bank dunia yang mengkategorikan tentang standar garis kemiskinan yang berada di angka $3,20 per hari atau dengan kurs saat ini untuk IDR sebesar Rp. 47,795.-/hari (dihitung dari kurs $1 = Rp. 14,936.- ) maka sudah pasti kita akan mengalami kenaikan yang pesat dari kategori kemiskinan sehingga memang pernyataan ini bisa dianggap valid dari indonesia yang memang banyak kaum
Unbankable.
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati enggan mengikuti rekomendasi Bank Dunia (World Bank) untuk menaikkan standar kategori penduduk kelompok miskin. Sebab, jika mengikuti standar Bank Dunia, jumlah miskin Indonesia akan meningkat hingga 40 persen.
Disisi lain dalam hal ini, data untuk persentase negara asia yang belum tersentuh layanan perbankan juga untuk tahun 2022 sebenarnya Indonesia sudah paling tinggi jika di bandingkan dengan negara lain di Asia
Sehingga dengan hal ini Indonesia jelas masih cocok dan sangat potensial untuk keuangan digital dan tentu saja kita akan menyoroti langkah tentang bitcoin akan sangat baik dalam hal ini. Sekarang tinggal bagaimana perealisasian yang akan di lakukan karena memang tentu untuk membentuk kondisi seperti yang dikatakan kang Emil di Bitcoin Conference tentang penambangan ini jelas membutuhkan waktu serta tenaga dan tentu saja sinergi dari semua pihak yang terkait.
Tapi saya harap apa yang disampaikan oleh pemerintahan kita yang diwakili oleh Kang Emil. Juga bisa direalisasikan dengan baik dan benar. Baik itu dari segi edukasi ataupun bantuan lainnya yang membuat warga memiliki fasilitas untuk menjangkau setiap tekhnologi terbarukan dan termasuk terhadap edukasi tentang bitcoin. Karena secara jujur bahwa masih banyak warga disekitar kita yang masih menganggap bitcoin sebagai hal yang tabu. Terutama generasi usia 40 tahun ke atas. Sehingga sayapun terkadang tidak berani mengangkat suara tentang bitcoin dengan bebas. Karena minimnya edukasi yang disampaikan oleh pemerintahan. Saya harap pemerintah membuat sebuah iklan yang membawa kesan bahwa bitcoin adalah hal yang positif dan bisa digunakan untuk hal yang positif juga. Karena mungkin agan-agan semua juga merasakan bahwa kesan negative masih terasa disebagian tanggapan dari warga sekitar kita jika berbicara soal bitcoin. Apalagi seperti saya yang seorang trader dan menghasilkan uang dari sana. Sehingga kadang ada tetangga yang justru menganggap apa yang saya lakukan adalah tidak baik. Tapi untungnya keluarga saya hampir semuanya sudah saya kenalkan dengan bitcoin dan beruntungnya semuanya memahami dan mendukung dengan respon yang positif. Bahkan beberapa saudara saya juga mengikuti langkah saya.
Itu bukan hal yang baru mas karena memang hampir di setiap wilayah juga seperti itu saya pikir karena memang terutama untuk orang-orang yang berada di pedesaan serta yang jarang terjamah internet apalagi mayoritas orang tua di daerah-daerah kecil juga terkadang masih banyak yang gaptek tentang gadget dan Internet maka cukup wajar jika memang bitcoin masih menjadi salah satu hal yang tabu dan terkadang di curigai sebagai salah satu sarana yang memang kurang baik.
Tetapi itulah tantangan nya, kita sebisa mungkin untuk membuat stigma seperti ini hilang sekalipun pasti akan sangat sulit untuk hal itu.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah tentu ketika saat ini kita speak up pun tidak akan dikatakan sebagai orang yang halu tentunya
Walaupun memang pendekatan terhadap hal seperti ini tidak akan mudah dan membutuhkan proses yang sangat lama dengan kesabaran yang ekstra.